• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TOPIK OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DIKELAS IV SD NEGRI 118156 KARANG ANYAR LABUHAN BATU T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TOPIK OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DIKELAS IV SD NEGRI 118156 KARANG ANYAR LABUHAN BATU T.A 2012/2013."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA TOPIK OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DIKELAS IV SD NEGERI 118156 KARANG ANYAR LABUHAN BATU T.P 2012 / 2013

Oleh : Yunita Sipahutar

NIM 408311058

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Yunita Sipahutar dilahirkan di Lembah Bidang kec.Bilah Hulu pada

tanggal 10 Juni 1990. Ibu bernama Saadah Hayati Nasution dan ayah bernama

Abdul Roni Sipahutar, dan merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pada

tahun 1996, penulis masuk SD Negeri 118156 Karang Anyar kec.Pangkatan, dan

lulus tahun 2002, penulis lanjutkan sekolah ke Madrasah Tsanawiyah Negeri

Lohsari I, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan

sekolah di MAN Rantau Prapat, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008,

penulis diterima di program studi pendidikan Matematika, jurusan Matematika,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan

(4)

iv 

 

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini berjudul Penerapan Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Topik Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Dikelas IV SD Negri 118156 Karang Anyar Labuhan Batu T.A 2012/2013.

Selama dalam penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis , namun semuanya teratasi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan untaian kata terima kasih dari hati yang tulus kepada kedua orang tua yang tersayang Ayah anda Abdul Roni Sipahutar dan Ibunda Saadah Hayati Nasution yang telah memberikan kasih sayang tanpa batas, dukungan moril dan material do’a restu demi keberhasilan kehidupan kepada peneliti.

Berkat dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini dengan tulus dan rendah hati, penulis mengucapkan terimahkasih yang sebesar besarnya kepada: Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta para Pembantu Rektor dan Stafnya. Bapak Prof . Drs. Motlan, M.Sc, PhD selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam beserta para Pembantu Dekan dan Stafnya. Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku ketua Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengatahuan Alam Universitas Negeri Medan.Bapak Drs. ZulAmry, M.Si selaku Ketua Program Studi Matematika.

Bapak Dr. Hasratuddin M.Pd selaku pembimbing Skripsi yang telah banyak memberi bimbingan dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini. Bapak Dr. Edi Syahputra, M.Pd, Bapak Prof . Dr.Mukhtar, M.Pd dan Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si selaku Dosen penguji yang telah banyak memberi masukan dalam penyempurnaan skripsi ini. Bapak Dr. Bornok Sinaga M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik. Staf pengajar dan Pegawai FMIPA yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama perkuliahan.

(5)

 

Ananda Sipahutar, terima kasih telah memberi semangat dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Buat seluruh Rekan kerja saya di LPBI cabang Medan (Zimmy Mustofa, Indra, Fauziah, Siti, Amel Dan Tia )serta semua siswa-siswi yang pernah saya ajari, terima kasih telah memberikan Semangat dan Dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepeda teman –teman saya (Khairina Rambe, Gustika Putri, Sry wahyuni dan Sity syafriyany Lubis) serta mahasiswa pendidikan Matematika angkatan 2008. Thanks for all, all you is my friends. Semoga persahabatan kita tetap terjalin.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak tercantum dalam ucapan ini, semoga kebaikan yang diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT.

Skripsi ini jauh dari kesempurnaan, apabila terdapat kesalahan/kekhilafan dalam bentuk bahasa penyampaian, teknik penulis. Oleh karena itu, besar harapan penulis agar pembaca memberi masukan berupa kritik dan sarannya yang bertujuan membangun kesempurnaan skripsi ini guna meningkatkan mutu pendidikan bangsa kita saat ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembaca serta menjadi masukan kepada dunia pendidikan.

Penulis

(6)

 

         v   

 

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Topik Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Dikelas IV SD Negeri 118156 Karang Anyar Labuhan Batu

T.P 2012 / 2013

Yunita Sipahutar ( NIM : 408311058)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada topik operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 118156 Karang Anyar.Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan dan prestasi belajar siswa dibidang matematika pada topik operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat , siswa menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit, keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran masih kurang, kurangnya keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat, pemilihan strategi dan metode yang kurang efektif dalam pembelajaran matematika yang meminimalkan keterlibatan siswa sehingga berpengaruh pada lemahnya pemahaman konsep matematika siswa dalam menyelesaikan soal.Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 118156 Karang Anyar Labuhan Batu yang berjumlah 25 orang. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan pembelajaran matematika realistik topik operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.Penerpan pendekatan pembelajaran matematika realistik dalam mengatasi berminatnya dan meningkatkan pemahaman konsep matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat diketahui dari kemampuan siswa mengerjakan soal penjumlahan dan pengurangan sebelum dan sesudah proses belajar mengajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata ulangan harian siswa diperoleh 57,76 dengan ketuntasan 40%, setelah pemberia tindakan dengan penerapan pendekatan pembelajaran matematika realistik pada siklus 1 diperoleh nilai rata-rata 64,96 dengan ketuntasan 60 %. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 7,6 dengan ketuntasan 88 %.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan pendekatan pembelajaran matematika realistik, terjadi pembelajaran yang efektif dan meningkatnya hasil belajar siswa khususnya topik operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 118156 Karang Anyar.

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1.5.4. Sintak Implementasi Pendekatan matematika realistik 21

Tabel 2.1.9.a Kisi-kisi kesulitan belajar siswa

33

Tabel 2.1.9.b Kisi-kisi Kesalahan Belajar Siswa 34

Tabel 3.7 siklus I

44

Tabel 3.5.1 Indikator / Aspek Yang Diamati Pada Aktivitas Siswa 48

Tabel 3.5.2 Indikator / Aspek Yang Diamati Pada Respon Siswa 49

Tabel 4.1 Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-Rata

Hasil Ulangan Harian 52

Tabel 4.2 Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-Rata

Hasil Ulangan Harian

55

Tabel 4.3 Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-Rata

Tea Hasil belajar

60

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar Skema Prosedur Penelitian Tindakan-tindakan berdasarkan

(9)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (SIKLUS I) 71

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (SIKLUS II) 79

Lampiran 3. Lembar Aktivitas Siswa (SIKLUS I) 84

Lampiran 4. Lembar Aktivitas Siswa II (SIKLUS II) 86 Lampiran 5. Kunci Jawaban (Tes Hasil Belajar Siklus I ) 88 Lampiran 6. Kunci Jawaban (Tes Hasil Belajar Siklus II ) 90

Lampiran 7. Kisi-kisi Tes 92

Lampiran 8. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar 93

Lampiran 9. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 94 Lampiran 10. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 96

Lampiran 11.Hasil WawancaraPada Siklus I 98

Lampiran 12.Hasil WawancaraPada Siklus II 100

Lampiran 13.Deskrpsi Data Kesulitan Dalam Menyelesakan

Tes Hasil Belajar I 102

Lampiran 14.Deskrpsi Data Kesulitan Dalam Menyelesakan

Tes Hasil Belajar II 105

(10)

1   

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Pendidikan adalah hal paling penting dalam kehidupan yang merupakan salah satu kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan, serta sikap dan perilaku positif terhadap lingkungan sekitar. Bagi Jean Piaget (1896) pendidikan berarti menghasilkan, menciptakan, sekalipun tidak banyak, sekalipun penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain.

Dengan sentralnya posisi pendidikan, rangkaian upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilaksanakan. Pemerintah selalu melakukan penyempurnaan kurikulum untuk meningkatkan mutu pendidikan. Berdasarkan sumber(Prayudi, 2012) menyatakan;

Di antara hasil terbaru penyempurnaan tersebut adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Salah satu kelebihan dari kurikulum terbaru ini adalah dinyatakannya pemecahan masalah (problem solving), penalaran (reasoning), komunikasi (communication), dan menghargai kegunaan matematika sebagi tujuan pembelajaran matematika SD, SMP, SMA, dan SMK disamping tujuan yang berkaitan dengan pemahaman konsep yang sudah dikenal guru.

Terlebih lagi, dalam Peraturan Menteri Nomor 14 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL), terkait dengan pembelajaran matematika di SD/MI/SDLB/Paket A, dirumuskan SKL-SP sebagai berikut:

1. Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi hitung dan sifat- sifatnya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.

2. Memahami bangun datar dan bangun ruang sederhana, unsur-unsur dan sifat-sifatnya, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.

3. Memahami konsep ukuran dan pengukuran berat, panjang, luas, volume, sudut, waktu, kecepatan, debit, serta mengaplikasikannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.

4. Memahami konsep koordinat untuk menentukan letak benda dan menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.

(11)

2   

hitung, modus, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.

6. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan.

7. Memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif.

Regulasi tersebut berkali-kali menekankan pentingnya penerapan pengetahuan matematika dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa perlu mengetahui kegunaan setiap pengetahuan matematika dalam pemecahan masalah sehari-hari. Selain itu, di dalamnya siswa dituntut untuk lebih aktif dan komunikatif dalam kegiatan pembelajaran matematika. Menurut PMR, pendidikan harus mengarahkan siswa kepada penggunaan berbagai situasi dan kesempatan untuk menemukan matematika dengan cara mereka sendiri. Siswa tidak berada pada posisi penerima pasif. Pembelajaran dengan pendekatan PMR memuat masalah-masalah real, yaitu permasalahan yang berupa mata pelajaran selain matematika serta permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar siswa. Harapannya, siswa terlibat dalam pelajaran secara bermakna dan aktif.

Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD hingga SMA dan bahkan juga di perguruan tinggi. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar Matematika. Menurut Conelius dalam (Abdurrahman 2003 : 253) mengemukakan :

Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generasilisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

(12)

3   

Disisi lain, kualitas pendidikan matematika di Indonesia memang belum mencapai hasil yang diharapkan. Indikator rendahnya mutu pendidikan matematika di Indonesia dapat dilihat dari hasil prestasi belajar siswa, dimana dari hasil survei tahun 2003 TIMSS (Trends in International Mathematics and Science) yang menyatakan bahwa Indonesia berada peringkat ke-34 dari-45 peserta yang disurvei dalam bidang studi matematika. Rendahya prestasi matematika siswa juga dapat disebabkan kesalahan konsep yang diterima siswa yang menyebabkan kesulitan bagi siswa untuk melanjutkan materi matematika pada jenjang selanjutnya. Rendahnya prestasi matematika akan semakin banyak ditemukan pada setiap peralihan jenjang sekolah, misalnya pada saat memasuki kelas VII SMP.

Berdasarkan paparan tersebut jelas diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah proses perbaikan dalam proses pembelajaran. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1991 : 22). Hasil belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima materi-materi matematika yang cenderung menggunakan aspek kognitifnya yang diukur melalui tes. Sudjana, (1991 : 56-57) hasil yang dicapai/peningkatan siswa melalui proses belajar mengajar yang optimal cenderung menunjukkan hasil yang berciri sebagai berikut:

1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsif pada diri siswa. Motivasi intrinsif adalah semangat juang untuk belajar yang tumbuh dan dalam diri siswa itu sendiri. Siswa tidak akan mengeluh dengan prestasi yang rendah, dan siswa akan berjuang lebih keras lagi untuk memperbaikinva. Sebaliknya, hasil belajar yang baik akan mendorong siswa untuk meningkatkan apa yang telah dicapainva.

2. Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya. Artinya siswa tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa siswa punya potensi yang tak kalah dari orang lain apabila siswa berusaha sebagaimana harusnya. Siswa juga yakin tidak ada sesuatu yang tidak dapat dicapai bila siswa berusaha sesuai dengan kesanggupannya.

(13)

4   

pengetahuan lainnya, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri serta dapat mengembangkan kreativitas.

4. Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif; pengetahuan atau wawasan, ranah afektif atau sikap yang apresiasif; serta ranah psikomotorik; keterampilan atau perilaku. Ranah kognitif terutama adalah hasil yang diperolehnya sedangkan ranah afektif dan psikomotorik diperolehnya sebagai efek dan proses belajarnya, baik efek instruksional maupun efek samping yang tidak dilaksanakan dalam pembelajaran.

5. Keterampilan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan dirinya terutama dalam menerima hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dari usaha belajarnya. Siswa tahu dan sadar bahwa tinggi rendahnya hasil belajar yang dicapainva tergantung pada usaha dan motivasi belajar dirinya sendiri.

Hasil belajar yang diperoleh siswa tidak terlepas dari aktivitas yang dilaksanakan. Menurut Anton M. Mulyono (2001 : 26), Aktivitas artinya “kegiatan atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas. Sedangkan Belajar menurut Oemar Hamalik (2001 : 28), adalah “Suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”. Aspek tingkah laku tersebut adalah: pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar.

Segala aktivitas yang dilaksanakan siswa akan turut mempengaruhi hasil belajar yang diperolehnya. Adapun ciri-ciri dari aktivitas yang masih rendah menurut (Akhmad Sudrajat, 2011) adalah:

1. Siswa tidak tertarik terhadap kegiatan pembelajaran, 2. Pembelajaran belum dapat menarik minat peserta didik, 3. Siswa tidak terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, 4. Belum dapat menghargai pendapat dan hasil kerja (karya) teman, 5. Tidak termotivasi/terdorong rasa ingin tahu untuk bertanya,

6. Belum mampu mengeksplorasi gagasan dan perasaan secara lisan, tertulis dalam bentuk gambar, gerak, atau permainan,

7. Masih takut berbuat kesalahan untuk mencoba,

(14)

5   

9. Kurangnya rasa kerja sama guna mengembangkan keterampilan sosial, 10.Alat, bahan, atau sarana sesuai tuntutan pembelajaran belum

terpenuhi/terlaksana,

11.Rasa menghargai kurang (memberi pujian, semangat),

12.Belum mampu mengeksplorasi diri untuk mencari informasi, data, jawaban dan menemukan sendiri,

13.Umumnya tidak mampu bertanya secara kritis.

Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang pendidikan formal sistem persekolahan yang paling dasar. Seluruh aktivitas belajar dan pemahaman siswa terhadap materi yang diterima selama duduk di sekolah dasar sangatmempengaruhi aktivitas belajar dan pemahaman siswa pada pembelajaran dijenjang yang lebih tinggi. Khususnya pemahaman terhadap matematika dan aktivitas belajar matematika siswa selama mengikuti pembelajaran matematika di sekolah dasar akan mempengaruhi antusiasme siswa terhadap pembelajaran matematika di sekolah menengah. Oleh karena itu, minat siswa terhadap pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika, harus ditumbuhkan sejak siswa duduk di sekolah dasar.

Materi bilangan bulat sudah disajikan bagi siswa SD/MI sejak kelas III. lalu diperdalam lagi di kelas IV dan kemudian di kelas VI semester 1 pada standar kompetensi pertama yaitu ‘memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah’. Ada dua kompetensi dasar yang hendak dicapai, yaitu:

1. Menyelesaikan operasi bilangan bulat dan mengenal sifat operasi bilangan bulat.

2. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.

(15)

6   

tersebut diakibatkan adanya kesalahan konsep operasi pada saat menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan bilangan bulat.

Sebagai contoh pada saat siswa mengerjakan soal dalam menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan berikut : urutan angka dari yang terbesar sampai yang terkecil adalah -2, 8, -6, 4, -10. Dari soal tersebut ada siswa yang menjawab -10, 8, -6, 4, -2. Hal tersebut diakibatkan karena siswa tersebut belum memahami konsep yang digunakan karena dia tidak memperhatikan tanda yang digunakan. Hal tersebut akan mengakibatkan pengalaman belajar siswa yang diperoleh kurang bermakna sehingga siswa tidak senang belajar matematika dan akan mempengaruhi antusiasme siswa untuk mengikuti proses pembelajaran matematika ke jenjang yang lebih tinggi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan konsep perbaikan atau perlu dilakukan perbaikan pembelajaran sebagai strategi untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar, maka peneliti menggunakan pendekatan matematika realistik (PMR).

Karena Pendekatan matematika realistik (PMR) memiliki kelebihan Menurut Suwarsono (dalam Fauzi, 2002 : 29) yaitu

1) Memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa tentang keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari (kehidupan dunia nyata) dan kegunaan matematika pada umumnya bagi manusia.

2) Memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa matematika adalah suatu bidang kajian yang kontruksi dan dikembangankan sendiri oleh siswa, tidak hanya oleh mereka para pakar dalam bidang tersebut.

(16)

7   

4) Memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa dalam mempelajari matematika, proses pembelajaran merupakan sesuatu yang utama dan untuk mempelajari matematika orang harus menjalani proses itu dan berusaha untuk menemukan sendiri konsep-konsep matematika dengan bantuan pihak lain yang sudah lebih tahu (misalnya guru). Tanpa kemauan untuk menjalani sendiri proses tersebut, pembelajaran yang bermakna tidak akan terjadi.

Walaupun memiliki beberapa kelemahan dalam penerapan pendekatan matematika realistik menurut pendapat Suwarsono (dalam Fauzi, 2002 : 30) antara lain:

1) Upaya mengimplementasikan pembelajaran realistik membutuhkan perubahan pandangan yang sangat mendasar mengenai berbagai hal yang tidak mudah untuk dipraktekkan, misalnya siswa, guru dan penerapan soal kontekstual. Di dalam pembelajaran realistik siswa tidak lagi dipandang sebagai pihak yang mempelajari segala sesuatu yang sudah “jadi” tetapi dipandang sebagai pihak yang aktif mengkontruksikan konsep-konsep matematika. Guru tidak lagi sebagai pengajar, tetapi lebih sebagai pendamping bagi siswa.

2) Upaya mendorong siswa agar bisa menemukan berbagai cara untuk menyelesaikan soal juga merupakan hal yang tidak mudah dilakukan oleh seorang guru.

3) Proses pengembangan kemampuan berpikir siswa, melalui soal-soal kontekstual, proses matematisasi horizontal dan proses matematisasi vertikal juga bukan merupakan sesuatu yang sederhana, karena proses dan mekanisme berpikir siswa harus diikuti dengan cermat, agar guru bisa membantu siswa dalam melakukan penemuan kembali terhadap konsep-konsep matematika tertentu

Selain itu Pendekatan matematika realistik (PMR) memiliki ciri khas, yaitu memuat permasalahan kontekstual dan realistik, sehingga dapat diasumsikan bahwa pendekatan ini dapat menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran matematika secara aktif. Dengan mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, siswa menjadi lebih mudah memahami matematika dan memandang matematika sebagai ilmu yang bermakna.

(17)

8   

abstrak yaitu dengan menggunakan konteks sebagai titik awal pembelajaran matematika yang berangkat dari aktivitas manusia. Tahapan inilah yang akan diperkenalkan oleh strategi pembelajaran realistik yang menitikberatkan pada matematika sebagai konteks. Pada struktur ini, pengajaran menggunakan masalah dalam konteks sebagai sumber dan sebagai terapan konsep matematika, pengembangan model-model, membuat siswa akan menjadikan pembelajaran menjadi konstruktif dan produktif, interaktif dan intertwining’(membuat jalinan) antar topik atau antar pokok bahasan.

Oleh karena itu, upaya memperbaiki dan meningkatkan kemampuan matematika siswa perlu dilakukan suatu tindakan. Untuk itu peniliti merasa perlu untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam penelitiannya. Hal ini karena penelitian tindakan kelas memiliki beberapa kelebihan, sebagaimana diungkapkan Madya (dalam Dian Armanto, 2008) bahwa:

“Penelitian Tindakan Kelas memiliki beberapa kelebihan antara lain: kerja sama dalam penelitian, menimbulkan rasa memiliki, kerja sama mendorong kreativitas dan pemikiran kritis, kerja sama meningkatkan kemungkinan untuk merubah dan berubah, dan kerjasama juga meningkatkan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah”.

Berdasarkan hal tersebut penulis mengangkat permasalahan dalam penelitian ini “Penerapan pendekatan pembelajaran matematika realistik dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa topik operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas 4 SD Negeri 118156 Karang Anyar Labuhan Batu T.P 2012/2013”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Siswa kurang menyenangi / berminat tentang belajar matematika.

2. Rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematika dan prestasi belajar di bidang matematika.

(18)

9   

5. Pemilihan strategi dan metode yang kurang efektif dalam pembelajaran matematika yang meminimalkan keterlibatan siswa sehingga berpengaruh pada lemahnya pemahaman konsep matematika siswa dalam menyelesaikan soal.

6. Metode mengajar yang disampaikan guru belum efektif. 1.3 Batasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah dan keterbatasan peneliti, maka masalah yang disebutkan dalam identifikasi masalah dibatasi pada Pembelajaran matematika realistik topik operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas 4 SD Negeri 118156 Karang Anyar Labuhan Batu T.P 2011/2012”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaiman pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada topik operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas 4 SD Negeri 118156 Karang Anyar Labuhan Batu T.P 2011/2012”.

2. Bagaimana efektivitas pendekatan matematika realistik pada pembelajaran matematika topik operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas 4 SD Negeri 118156 Karang Anyar Labuhan Batu T.P 2011/2012”.

1.5 Tujuan Penelitian

(19)

10   

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan setelah melakukan penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan bagi guru dan calon guru bahwa penting untuk

memilih model atau metode mengajar yang sesuai dengan materi yang diajarkan.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru matematika SD dalam menerapkan pendekatan realistik dalam pembelajaran matematika.

3. Sebagai informasi bagi sekolah untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal-soal

4. Sebagai masukan untuk peneliti sebagai calon guru matematika.

(20)

68   

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisa data pada bab IV dapat ditarik beberapa kesimpulan dari hasil penelitian ini, yaitu :

1. Tahapan pembelajaran PMR yaitu :

¾ Guru memberikan masalah / soal diskusi yang “riil” bagi siswa sesuai dengan pengalaman dan tingkat pengetahuannya sehinggasiswa segera terlibat dalam pembelajaran bermakna.

¾ Guru mengarahkan siswa mendeskripsikan masalah kontektual melakukan interprestasi aspek matematika yang ada pada masalah yang diberikan.

¾ Guru mengarahkan siswa untuk bekerja sama mendiskusikan penyelesaian masalah – masalah yang telah diselesaikan secara individu (negosiasi, membandingkan, berdiskusi)untuk mengambil satu pemecahan masalah yang menurut mereka paling benar jawaban yang telah dikerjakan masing – masing siswa.

¾ Dari hasil diskusi kelas, guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan suatu rumusan konsep / prinsip dari topik yang dipelajari.

(21)

69   

 

pembelajaran matematika topik penjumlahan dan pengurangan bulat di kelas IV adalah Efektif

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, penulis memberikan beberapa saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa, antara lain di sarankan :

a. Dalam belajar mengajar bidang studi matematika, hendaknyaguru dapat mencari mencari strategi belajar mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu alternatif penerapan pembelajaran matematika realistik (PMR) khususnya pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

b. Agar memperoleh hasil belajar yang lebih baik dalam menerapkan pembelajaran matematika realistik (PMR), sebaiknya guru harus menyiapkan perangkat pembelajaran yang lain seperti LKS dan situasi kelompok belajar yang lebih kooperatif.

c. Dari hasil penelitian ini di dapat bahwa masih ada siswa yang kurang berani dalam mengemukakan pendapat atau keslutan yang di hadapinya dalam penerapan pembelajaran matematika realistik dan faktor penyebabnyan antara lain karena selama ini siswa terbiasa pasif dalam kegiatan pembelajaran sehinnga kreativitas siswa tersebut tidak berkembang dengan baik. Jadi, diharapkan jika ada penelitian lanjutan maupun kepada guru yang akan menerapkan pembelajaran matematika realistik (PMR) ini agar pada bagian ini lebih diperhatikan sehingga siswa lebih tertantang lagi dalam mengemukakan pendapatnya.

(22)

70   

 

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani, (1990), Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Aqib, Zainal, (2010), Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD Bandung, Yrama Widya Arikunto,suharsimi,(2002),Dasar-dasar Evaluasi pendidikan Jakarta, Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi, (2008), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.

Armanto, Dian, (2008), Penelitian Tindakan Kelas, Pelatihan Guru SMP Negeri Medan: FMIPA UNIMED.

Depdikbud, (1996), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2009), Buku Pedoman Penulisan PTK, FMIPA Unimed.

Fauzan, A, ( 2007), PMRI dan Masalah Kontekstual. Makalah disajikan dalam seminar sehari, Medan

Gravemeijer, Rusdi, (2009), Prinsip Utama Pendekatan Pembelajaran Realistik dalam Pembelajaran Matematika: (http://anrusmath.wordpress. com\2009\05\13\pengembangan-2\). (diakses tanggal 15 maret 2012)

Nasution, (1995), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta : Bina Aksara.

Hasratuddin, (2009) , Prosiding Konferensi Nasional Pendidikan Matematiaka III Universitas Negri Medan , Medan

Hamalik, Oemar, (2010), Proses Belajar Mengajar, Balai Pustaka, Jakarta. Hidayat, Taofik (2004), Titian Mahir Matematika Kelas 4 Visindo Media, Jakarta Hujono, Herman (1998), Mengajar Belajar Matematika, Penerbit Dekdikbud, Jakarta

P2LPTK

Nazir,Moh (2009) Metode Penelitian Ghalia Indonesi, Bandung Marpaung yansen (2007), Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika http : // www.kompas. Com ( diakses 20 juni 2012 )

(23)

71   

 

Ramadhan, H, F., (2009), Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI):

http://www.pmri.or.id/index2.php?main=104. (diakses tanggal 22 maret 2012)

Rizal(2010)pendidikandisumatrautarahttp://waspada.co.id/index.php.option.com_content&vi

ew.article&id:pendidikan-di-sumut-masihpayah&catid:sumut&Itemid. Diakses 5

maret 2012

Rusman , (2010) , Model-Model Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Bandung Sagala, Syaiful, (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Sanjaya, Wina, (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.

Sutarto Hadi, (2006), “PMRI, Benih Pembelajaran Matematika yang Bermutu.” Majalah PMRI. Hlm. 9-10.

Suryabrata, Sumadi, (2006), Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suwarsono, (2001), Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan Realistik:

http://dasar-teori.blogspot.com/2011/10/keunggulan-dan-kelemahan-pembelajaran.html (diakses

tanggal 22 maret 2012)

Soedjadi, R.(2000), Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Wijaya, Aryadi, (2012), Pendidikan Matematika Realistik, Graha Ilmu, Yogyakarta. Zainurie, (2007), Pendidikan Metematika Realistik (RME) Apa Kata Dunia?:

http://zainurie.wordpress.com/2007/04/13/pendidikan-matematika-realistik-rme/.

Gambar

Tabel 2.1.5.4.   Sintak Implementasi Pendekatan matematika realistik                 21
Gambar  Skema Prosedur Penelitian Tindakan-tindakan berdasarkan
gambar, dan grafik (diagram), mengurutkan data, rentangan data, rerata

Referensi

Dokumen terkait

Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 7 Medan, penulis kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (Stambuk 2009) dan memperoleh gelar

mengenai tahapan menjahit bouste houder dari awal sampai finishing. 2) Editing video yang merupakan tahap pengeditan setelah shooting dengan. memasukkan semua bahan

Theorem 9 and Corollary 1 provide analytical upper bounds on the reconstruction distortion of the noisy version of the SP al- gorithm. In addition to these theoretical bounds,

kepada kerangka kerja teoretikal dan kaedah penyelidikan dalam bidang yang dipilih?. • Siapa

Pada fase pertama pendirian pe- san tren sangat dipe nga ruhi oleh pribadi pendirinya. Betapa pun kadar pandangan di bidang ke aga ma an, tetapi bila ia me mi li ki

strategies in teaching grammar, statements of the problems, the objectives of the study,.. the significances of the study, the scope of the study, method of the study

PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu.. Nurihsan,

Sahabat MQ/ peringatan hari AIDS sedunia akan jatuh pada tanggal 1 Desember mendatang// Komisi Penanggulangan AIDS kota Yogyakarta/ bekerjasama dengan Lembaga