• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penumbuhan Lapisan Tipis Barium Zirconium Titanat Dengan Variasi Mol X Pada Bazrxti1-Xo3 Menggunakan Metode Sol Gel bab 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penumbuhan Lapisan Tipis Barium Zirconium Titanat Dengan Variasi Mol X Pada Bazrxti1-Xo3 Menggunakan Metode Sol Gel bab 1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dari masa ke masa

seiring dengan perubahan jaman. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK) saat ini tidak terpisahkan dari peranan fisika. Hal itu disebabkan karena

fisika adalah salah satu ilmu yang paling dasar dari ilmu pengetahuan (Young dan

Freedman, 1999). Salah satu bidang yang dikaji dalam ilmu fisika adalah fisika

material. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk terus meningkatkan

ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang tidak terkecuali pada bidang

material.

Material ferroelektrik merupakan salah satu bukti dari perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi khususnya bidang material yang telah dikembangkan

sejak tahun 1960-an. Material ferroelektrik sangat berperan dalam perkembangan

device generasi baru sehubungan dengan sifat-sifat yang dimilikinya, yaitu sifat

histerisis dan tetapan dielektrik yang tinggi dapat diterapkan pada sel memori

Dynamic Random Access Memory (DRAM), sifat piezoelektrik dapat digunakan

sebagai mikroaktuator dan sensor, sifat polaryzability dapat diterapkan sebagai

Non Volatile Ferroelectric Random Access Memory (NVFRAM), sifat

pyroelektrik dapat diterapkan pada sensor infra merah dan sifat elektro optik dapat

diterapkan pada switch termal infra merah (Uchino, 2000).

(2)

commit to user

Ferroelektrik merupakan dielektrik yang terpolarisasi spontan dan dapat

dibalik keadaanya oleh medan listrik (Uchino, 2000). Keunggulan dari bahan

ferroelektrik yaitu mampu menyimpan hingga 108 bit/cm2, sedangkan

ferromagnetik yang hanya mampu menyimpan 105bit/cm2(Azizahwati, 2002).

BaTiO3 merupakan salah satu material ferroelektrik yang secara umum

digunakan sebagai kapasitor karena memiliki konstanta dielektrik tinggi. Untuk

mengurangi loss dielektrik pada frekuensi rendah, Sr atau Zr digunakan sebagai

tambahan. Nilai konstanta dielektrik tinggi dikombinasikan dengan faktor disipasi

rendah membuat Ba1-xSrxTiO3(BST) salah satu bahan yang menjanjikan untuk sel

memori Dynamic Random Acsess Memory (DRAM) (Gao et al., 2007).

Belakangan ini, BaZrxTi1-xO3telah dipilih sebagai alternatif pengganti untuk

BST karena Zr4+ secara kimiawi lebih stabil dibandingkan Ti4+ dan memiliki

ukuran ion yang lebih besar sehingga memperluas kisi perovskit (Zhai et al.,

2004). BZT memiliki loss dielektrik rendah dari pada BST. Sebagai alternatif

untuk BST, barium zirkonium titanat telah mendapat perhatian karena beberapa

sifat dielektrik yang menarik terkait dengan transisi fase feroelektrik-menuju

paraelektrik dapat direalisasikan oleh substitusi titanium (Ti) di situs B dari

BaTiO3 dengan zirkonium (Zr) (Darbyshire, 2011). Selain itu, BZT juga

digunakan untuk menggantikan PZT yang memiliki kandungan Plumbum yang

dapat merusak beberapa organ tubuh.

BZT diperoleh dengan menggantikan ion di posisi B dari BaTiO3dengan Zr

dalam senyawa dari perovskit struktur ABO3. Penambahan Zr4+ke dalam struktur

(3)

commit to user

menandai suhu dimana polarisasi spontan jatuh ke nol dan permitivitas mencapai

maksimum.

Jumlah mol Zr (x) pada BaZrxTi1-xO3 berpengaruh terhadap sifat material

BZT. BZT dengan berbagai komposisi Zr telah diteliti untuk mempelajari

pengaruh kandungan Zr dalam lapisan tipis BaZrxTi1-xO3, dengan bertambahnya

komposisi Zr maka dapat memperbesar parameter kisi (Pontes et al., 2004). Selain

itu, bertambahnya komposisi Zr menyebabkan penurunan ukuran butir rata-rata,

menurunkan konstanta dielektrik, dan menjaga kebocoran arus yang rendah dan

stabil (Zhai et al., 2004). Parameter lain yang mempengaruhi lapisan tipis BZT

selain mol Zr (x) adalah suhu annealing. Proses annealing dengan memvariasi

suhu dimaksudkan agar lapisan tipis yang terbentuk menuju kristal dan

meningkatkan homogenitas serta kerapatan butiran kristal (Umiati et al., 2001).

Oleh karena itu, penelitian ini memvariasikan komposisi persen mol Zr dan suhu

annealing.

Penumbuhan lapisan tipis dapat dilakukan dengan cara sputtering (Wang et

al., 2003), metal organic chemical vapour deposition atau MOCVD (Gao et al.,

2000) dan metode Sol Gel (Chen et al., 2010). Metode Sol gel atau Chemical

Solution Deposition (CSD) merupakan cara pembuatan film tipis dengan

pendeposisian larutan bahan kimia di atas substrat, kemudian dipreparasi dengan

spin coating pada kecepatan putar tertentu. Metode ini memiliki beberapa

keunggulan diantaranya, memiliki homogenitas yang baik, mudah mengontrol

stoikiometri, dan dapat digunakan pada suhu rendah (Xu, 1991), dan yang paling

(4)

commit to user

untuk penelitian ilmiah (Adem, 2003). Oleh karena itu pada penelitian ini akan

dilakukan penumbuhan lapisan tipis Barium Zirconium Titanat (BaZrxTi1-xO3)

dengan variasi persen mol Zr dan variasi suhu annealing menggunakan metode

sol gel. Lapisan tipis BZT yang terbentuk di atas substrat akan dikarakterisasi,

meliputi karakterisasi strukur kristal dan ukuran partikel dengan XRD, komposisi,

morfologi, ukuran butir serta ketebalan lapisan tipis dengan SEM, dan sifat

ferroelektrik dengan metode sawyer tower.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh variasi persen mol Zr dan Ti terhadap struktur kristal,

ukuran partikel, morfologi, ukuran butir, ketebalan dan sifat ferroelektrik dari

lapisan tipis BaZrxTi1-xO3?

2. Bagaimana pengaruh variasi suhu annealing terhadap struktur kristal, ukuran

partikel, morfologi, ukuran butir, ketebalan, dan sifat ferroelektrik lapisan tipis

BaZrxTi1-xO3?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka agar jelas dan terarah

penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut :

1. Metode penumbuhan lapisan tipis BZT dalam penelitian ini menggunakan

(5)

commit to user

2. Pembuatan lapisan tipis BZT dalam penelitian ini menggunakan molaritas 0,2

M dan kecepatan putar 4000 rpm.

3. Pembuatan lapisan tipis BZT dalam penelitian ini menggunakan variasi mol

Zr (x). Perbandingan Zr dan Ti : 5:95, 90:10, 85:15, 80:20.

4. Pembuatan lapisan tipis BZT dalam penelitian ini menggunakan variasi suhu

annealing 8000C dan annealing 9000C.

D. Tujuan Penelitian

Berdasakan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh variasi persen mol Zr dan Ti terhadap struktur kristal,

ukuran partikel, morfologi, ketebalan, ukuran butir dan sifat ferroelektrik dari

lapisan tipis BaZrxTi1-xO3.

2. Mengetahui pengaruh variasi suhu annealing terhadap struktur kristal, ukuran

partikel, morfologi, ketebalan, ukuran butir dan sifat ferroelektrik dari lapisan

tipis BaZrxTi1-xO3.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang dilakukan ini adalah :

1. Memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan lapisan tipis BZT untuk

aplikasi dalam memori.

Referensi

Dokumen terkait

Lapisan tipis nanokomposit TiO 2 /CNT sebagai material fotokatalis telah disintesis menggunakan metode sol-gel melalui pendispersian TiO 2 Merck komersial pada

Dari hasil yang telah diperoleh menunjukkan bahwa metode deposisi sol-gel telah mampu menghasilkan lapisan tipis semikonduktor magnetik dengan morfologi permukaan

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi intelektual skripsi saya yang berjudul ”ANALISIS PENGARUH HEATING RATE TERHADAP TINGKAT KRISTAL DAN UKURAN BUTIR LAPISAN

Pada bab IV dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan, yang terdiri dari hasil penelitian pada proses pembuatan lapisan dengan menggunakan metode spin coating, karakterisasi dengan

Pada penelitian ini akan dilakukan studi mengenai struktur, ukuran kristal dan parameter kisi lapisan tipis ZnO yang akan dikarakterisasi dengan mengggunakan X-..

Hasil ini menunjukkan bahwa baik pada temperatur 600 o C maupun 700 o C lapisan tipis yang terbentuk pada substrat kaca (corning) masih kelebihan unsur Ti dan

Pada Gambar 4.4(A), foto SEM dengan jumlah lapisan 1 lapis memperlihatkan morfologi permukaan lapisan tipis BZT dengan perbesaran 40000 kali, mengindikasikan bahwa

Kurva histerisis yang terbentuk dapat dilihat perbedaannya bila dibandingkan dengan kurva histerisis pada lapisan tipis BaTiO 3 yaitu nilai polarisasi remanen