• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE

COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

(Penelitian Tindakan kelas di Kelas IV SD Negeri Taktakan 1Kecamatan Taktakan Kota Serang-Banten)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru sekolah Dasar

Oleh

IMAMUDIN 1104738

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SERANG

(2)

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE

LEARNING TIPE MAKE A MATCH

(Penelitian Tindakan kelas di Kelas IV SD Negeri Taktakan 1Kecamatan Taktakan Kota Serang-Banten)

Oleh IMAMUDIN

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada universitas pendidikan Indonesia

© IMAMUDIN

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

(3)

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

(4)

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

(5)

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan rendahnya kemampuan peserta didik dalam memahami konsep koperasi pada pembelajaran IPS,materi pelajaran sering disebabkan dengan strategi pembelajaran berlangsung kurang dengan kebutuhan dan karekter peserta didik di sekolah dasar. Sehingga dapat diketahui nilai rata-rata peserta didik dalam memahami pembelajaran IPS pada konsep koperasi yaitu 48,68 dapat disimpulkan bahwa hasil belajar belum mencapai optimal. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar (1) Diketahuinya kesulitan peserta didik kelas IV dalam memahami konsep koperasi,(2) Diketahuinya langkah-langkah pembelajaran metode cooperative learning Tipe Make A Match dalam memahami konsep koperasi,(3) Diketahuinya apakah metode cooperative learning type Make

A Match dapat mengetasi kesulitan peserta didik dalam memahami konsep

koperasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), PTK ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan setiap siklusnya terdiri dari data temuan hasil obeservasi partisipan, data temuan hasil wawancara mendalam,data temuan hasil analisis dokumen. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kelas IV SDN Taktakan 1 mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran, dapat di buktikan dari jumlah peserta didik 35 orang, 25 peserta didik masih mengalami kesulitan memahami pembelajaran IPS pada konsep koperasi. kesulitan tersebut diatasi dengan langkah-langkah yang sudah tersusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dengan menggunakan metode cooperative learning type make a match dapat dilihat dari hasil pada setiap siklus mengalami peningkatan dapat dilihat pada pra siklus nilai yang diperoleh nilai rata-rata 48,71 pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh 62,97 dan pada siklus II nilai rata-rata 76,71 dengan demikian model pembelajaran make

a match dapat digunakan dalam mengatasi kesulitan peserta didik dalam

pembelajaran IPS pada konsep koperasi. Maka direkomendasikan kepada para pendidik untuk menggunakan metode pembelajaran, diantaran metode

cooperative learning type make a match pada mata pelajaran IPS dan pelajaran

(6)

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

(7)

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Istilah ... 8

BAB II METODE MAKE A MATCH, KONSEP KOPERASI DAN PENGAJARAN KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH A. Metode Make a Match ... 12

1. Pengertian ... 12

2. Langkah-langkah Make a Match ... 13

3. Kelebihan Metode Make a Match ... 13

4. Kekurangan Metode Make a Match ... 13

B. Konsep Koperasi ... 14

C. Pengajaran Koperasi Menggunakan Make a Match... 16

D. Hipotesis Tindakan ... 18

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 18

(8)

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Teknik Penelitian ... 19

1. Teknik Pengumpulan Data ... 19

2. Teknik Analisis Data ... 21

D. Subjek dan Latar Penelitian ... 21

1. Subjek Peneltian ... 21

2. Waktu Penelitian ... 21

E. Instrument Penelitian ... 21

F. Latar Penelitian ... 21

G. Langkah-langkah Penelitian ... 22

BAB IV DATA TEMUAN DAN ANALISIS DATA TEMUAN A. Data Temuan ... 27

1. Pra Siklus ... 27

2. Siklus I ... 30

a. Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 31

b. Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam ... 35

c. Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 36

3. Siklus II ... 39

a. Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 40

b. Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam ... 44

c. Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 44

B. Analisis Data Temuan ... 47

1. Siklus I ... 47

a. Analisis Data Temuan Hasil Observasi Partisipan... 47

b. Analisis Data Temuan Wawancara Mendalam ... 48

c. Analisis Data Temuan Analsis Dokumen ... 48

2. Siklus II ... 48

a. Analisis Data Temuan Hasil Observasi Partisipan... 48

b. Analisis Data Temuan Wawancara Mendalam ... 49

c. Analisis Data Temuan Analsis Dokumen ... 49

(9)

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 53 B. Rekomendasi ... 55

(10)

1

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ki Hajar Dewantara (dalam Saduloh dkk, 2010, hlm.3) menyimpulkan “Menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak -anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.”

Jadi apa yang di simpulkan di atas dari awal kalimat dengan kata menuntun berarti sama saja dengan mendampingi anak-anak agar mempunyai akhlak yang baik dan mempunyai budi pekerti yang amat bagus, karena anak-anak tidak akan selamanya menjadi anak-anak pasti mereka akan mempunyai perkembangan menuju kedewasaan dan akan mengenal lingkungan masyarakat, dalam lingkungn masyarakat harus mempunyai kepribadian yang baik agar anak kelak nanti jadi cerminan masyarakat dan bermasyarakat di lingkungan tempat tinggal. Hal itu lah jika anak-anak diberikan pendidikan yang baik sejak dini dengan hal-hal yang baik agar di kehidupannya kelak ketika sudah dewasa ia akan mendapatkan keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya karena dengan pendidikan yang baik ia akan mempunyai semangat untuk mencapai pendidikan yang tinggi untuk mencapai kebahagian dan keselamatan dalam kehidupan.

Langeveld (dalam Saduloh, 2010; 3) mengemukakan “bahwa pendidikan adalah bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya’’

(11)

2

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karena dapat kita lihat diluar sana adapun yang kita rasakan dulu sewaktu menjadi anak-anak karena anak-anak adalah orang yang belum dewasa yang perlu bimbingan untuk mencapai kedewasaannya, dalan arti khusus banyak yang berperan penting dalam pencapaian menuju kedewasaannya diantaranya dilingkungan keluarga ada orang tua Ayah dan Ibu yang bisa membantu mencapai kedewasaan dan bukan hanya lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat karena ia akan melihat bagaimana keadaan sekitar lingkungan tempat tinggalnya dan tidak secara langsung ia belajar dari lingkungan, akan tetapi anak-anak harus dibimbing oleh kedua orang tua nya agar anak bisa tau mana yang ia terapkan dan tidak, dari awal sini lah orang tua sangat berperan penting dalam kedewasaan, keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tinggi nya, mungkin suatu saat anak akan di kenalkan dengan lembaga pendidikan sepeti sekolah yang akan membantu kedewasaanya.

Pendidikan dasar adalah pendidikan yang mendasar yang akan memberikan landasan yang mendasar untuk pendidikan selanjutnya, mencakup pendidikan dasar ada beberapa lembaga pendidikan diantaranya taman kanak-kanak, paud dan sekolah dasar. Sekolah Dasar sangat sering sekali sekolah tersebut kita lihat disekitar lingkungan tempat tinggal kita. Dari pendidikan dasar inilah seorang peserta didik mempunyain perkembangan pengetahuan dan pengarahan untuk pencapaian kedewasaan yang lebih dan terarah lebih efisien dan efektip, tidak berhenti dipendidikan dasar saja, akan tetapi masih panjang untuk mencapai pendidikan setinggi-tingginya.

(12)

3

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ilmu Pengatahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran penting didalam kurikulum. Sebagai mata pelajaran, IPS memiliki potensi bukan hanya untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan social, intelektual indiviidu peserta didik tetapi juga untuk mentranpormasikan masyarakat dan bangsa. Sebagai mata pelajaran utama dalam kurikulum, IPS harus mampu mengembangkan identitas pribadi dan identitas nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, kurikulum IPS harus memberi peluang bagi pendidik untuk menginter-pretasikan isi dan mengembangkannya dalam kegiatan belajar dikelas. Tulisan ini difokoskan pada pemikiran bagaimana kurikulum IPS SD di Indonesia memenuhi tantangan-tantangan dalam pelajaran IPS moderen”. Waterwort P dan Supriatna (1997, hlm, 31).

Jadi IPS adalah ilmu yang mencakup semua yang ada dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya pembelajaran biasa akan tetapi mempunyai perkembangan terhadap kehidupan masyaratkat khususnya pribadi dalam berketerampilan di masyarakat dan bertempat tinggal.

Akan tetapi dalam pembelajaran di jenjang sekolah dasar khususnya pembelajaran IPS peserta didik sangat berbagai tingkat kesukaran, ada sebagian peserta didik yang menyukai dan tidak, di dalam pembelajaran IPS, bahasa yang digunakan sangat abstrak, selain hal itu juga peserta didik sangat kurang memahami dengan apa yang disampaikan oleh pendidik kelas, dalam tingkatan kesukaran peserta didik ini peran pendidik sangat diperlukan karena permasalahan peserta didik ada yang tidak menyukai pembelajaran IPS terdapat di penyampaian pendidik pada meteri IPS, karena pendidik banyak menggunakan metode demontrasi, ceramah, tanya jawab dari metode tersebut lah kita bisa membayangkan permasalahan peserta didik tidak menyukai pembelajaran IPS, peserta didik dipaksa untuk memahami pembelajaran tersebut dengan rasa malas dalam diri peserta didik tersebut.

(13)

4

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membangun rasa semangat dalam pembelajaran IPS dan menyukai nya. Karena dengan penerapan pemebelajaran yang baik yang menimbulkan rasa suka peserta didik dapat menyerap ilmu-ilmu yang ada dan terapkan didalam norma bermasyarakat dimana ia ber tempat tinggal

Dari hasil observasi partisipan yang dilakukan tanggal 16 April 2015 di SD Negeri Taktakan 1 Jl. Tangkar Kp. Baros, Kec. Taktakan Kota Serang, pada pembelajaran IPS pada konsep koperasi di kelas IV. Menghasilkan data sebagai berikut, pada awal pembelajaran IPS pada materi Koperasi suasana kelas sangat tidak kondusif untuk dilakukannya berlangsung pembelajaran, peserta didik mempunyai kesibukan sendiri bersama temannya. Pendidik tidak menghiraukan keadaan kelas yang saat itu terjadi, pendidik langsung menugaskan peserta didik mengeluarkan buku paket IPS dan membuka halaman yang sesuai dengan materi yang di ajarkan.

(14)

5

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneletian terhadap pendidik di kelas IV dengan Pak Sukendar S.Pd pada hari kamis tanggal 16 April 2015 mengenai kesulitan belajar pada konsep koperasi ialah sebagai berikut :

“Masih banyak peserta didik yang kurang menguasai materi IPS pada konsep koperasi bisa dilahat dari suasan kelas ketika pembelajaran berlangsung, peserata didik asik dengan teman sebangku nya dan ada juga yang memerhatikan akan tetapi tidak terkonsentrasi pada materi yang di berikan oleh pendidik. Peserta didik tidak terlalu banyak dengan contoh koperasi yang ada di sekitar lingkungannya dikarnakan peserta didik berlokasi di perkampungan yang tidak ada contoh koperasi, akan tetapi mempelajari lingkungan sekitar sekolah bahwa lingkungan sekitar sekolah atau lokasi sekolah tidak terlalu jauh untuk ke pusat kota Serang hanya memerlukan jarak tempuh ± 15 KM akan tetapi lokasi sekolah berada di perkampungan yang terletak di Kampung baros. Akan tetapi pak Sukendar selaku pendidik dikelas IV b menyadari metode yang ia terapkan membuat peserta didik tidak mempunyai rasa penasaran terhadap rasa keinginan tauannya hanya dengan metode ceramah dan Tanya jawab saja, sehingga daya minat peserta didik sangat rendah” (Sukendar S.Pd)

Berdasarkan hasil observasi partisipan dan wawancara mendalam mengahilkan data yang diperoleh, bahwa peserta didik di SD Negeri Taktakan 1 mengalami kesulitan belajar pada konsep Koperasi, selain itu analisis dokumen yang dilakukaan peneletian menghasilkan rekapan nilai yang menujukan bahwa peserta didik dikelas IV SD Negeri Taktakan mengalami kesulitan belajar.

(15)

6

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Agar peserta didik dapat mengetahui macam - macam dan manfaat kegunaan pada konsep koperasi. Dan peserta didik tidak mengalami kesulitan belajar serta kesulitan memahami pembelajaran yang diberikan pendidik, disini sangat diperlukan peran pendidik dan peneletian karena diperlukanya gaya belajar yang mendorong peserta didik berperan aktif terhadap pembelajaran berlangsung. Metode yang akan digunakan oleh peneletian untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik pada konsep koperasi ialah metode Cooperative Learning Tipe Make A Match.

Alasan peneletian menggunakan metode cooperative learning tipe

Make A Match ialah metode ini mempunyai hubungan karakteristik yang

sangat erat dengan peserta didik yang gemar bermain.

Model pembelajaran Make A Match merupakan model pembelajaran yang dikembangkah oleh Loma Curran. Ciri utama model Make A Match peserta didik diminta mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau pertanyaan materi tertentu dalam pembelajaran. Salah satu keunggulan tekhnik ini adalah peserta didik mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic dalam suasana yang menyenangkan, teknik ini biasa digunakan dalam mata pelajaran dan semua tingkat usia. Isjoni (dalam Shoimin, A . 2014, hlm. 98)

Metode Make A Match ini sangat cocok dengat pembelajaran IPS dan bisa diterapkan dalam materi Kooperasi. Karena dengan metode inilah peserta didik dapat berperan aktip, karena memiliki hubungan karekteristik yang sangat erat dengan peserta didik yang gemar bermain. Dengan metode ini dapat memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan sangat meng-inovasi peserta didik berperan aktip mencari pasangan kartu yang sesuai dengan jawaban atau pertanyaan dalam kartu tersebut. Dengan inilah penulis berkenan untuk menggunakan menjadi metode yang akan digunakan untuk menajadi inovasi pembelajaran di SDN Taktakan 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang.

(16)

7

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maka dalam hal itu peneliti berkenaan untuk mendalami pengembangan Make A Match dalam studi penelitian yang akan dilakukan di kelas IV SDN Taktakan 1 Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Dengan judul penelitian “Mengatasi Kesulitan peserta didik Dalam Pembelajaran IPS dikelas IV Pada Konsep Kooperasi Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Match”. (PTK dikelas IV SD Ngegri Taktakan 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang).

B. Rumusan Masalah

Secara khusus rumusan masalah yang dapat di uraikan oleh peneliti ialah bagaimana mengatasi kesulitan belajar peserta didik pada konsep koperasai mensejahtrajakan rakyat dengan menggunakan metode cooperative learning tipe Make A Match.

Adapun lebih mendalam dari rumusan masalah yang sudah diuraikan peneliti, akan menjadi sebuah konsep pertanyaan–pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana kesulitan peserta didik kelas IV SD Negeri Taktakan 1 dalam memahami pembelajaran IPS pada konsep koperasi?

2. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran metode Cooperative Learning Tipe Make A Match dalam memahami konsep Koperasi? 3. Apakah metode cooperative learning tipe Make A Match dapat

mengatasi kesulitan dalam memahami konsep koperasi? C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik pada materi kooperasi yang dilakasanakan kelas IV SDN Negeri Taktakan 1 Kota Serang. Adapun tujuan penelitian ini secara khusus sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan kesulitan peserta didik kelas IV dalam memahami konsep koperasi

2. Menggunakan langkah-langkah pembelajaran metode cooperative

(17)

8

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Membantu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik menggunakan metode cooperative learning type make a match pada konsep koperasi.

D. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini penulis sangat mengharapkan semoga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak:

1. Peserta didik: memberikan inovasi kepada peserta didik untuk mengatasi kesulitan belajar pada konsep koperasai mensejahterakan rakyat bukan hanya pada konsep diatas, akan tetapi peserta didik juga bisa menerapkanya

2. Pendidik: Dapat mengumpulkan data peggunaan metode Make A

Match pada pembelajaran IPS SD, spesipiknya pada konsep koperasi.

3. Peneliti: Mengumpulkan dan menyiapkan referensi dalam metode

Make A Match untuk melakukan penelitian di masa yang akan datang.

E. Definisi Istilah

Dalam hal ini peneliti ingin menghindari kesala pahaman dalam penafsiran judul ini, secara langsung peneliti akan menguraikan beberapa istilah sebagai berikut :

1. Cooperative Learning

Hamid Hasan (dalam sholehatin E.2007 hlm.4).Cooperative mengandung pengertian bekerja bersama.

(18)

9

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan di antara seseama antara sesame anggota kelompok. (Sholehatin, E. 2007, hlm. 4). Model belajar cooperative learning merupakan suatu model

pembelajaran yang membantu mahapeserta didik dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dangan bekerja secara bersama-sama di antara sesame anggota kelompok akan meningkatkan motivasi, produktipitas, perolehan belajar. (Sholehatin, E. 2007.Hlm. 5).

Cooperative learning is more effective in increasing motive and performance students Michaels, 1977 (dalam Sholehatin, E. 2007 hlm, 5).

2. Metode Make A Match

Metode Make A Match, merupakan salah satu metode pembelajaran yang menginovasi peserta didik dan mempunyai hubungan karakteristik yang sangat erat dengan peserta didik disekolah dasar yang gemar bermain. Dalam metode ini peserta didik berfikir kreatif dan bergerak aktip dalam mencari jawaban atau pertanyaan yang sesuai dalam kartu.

3. Mengatasi Kesulitan Belajar

Mengatasi Kesulitan belajar ada salah satu upaya peneletian dan Pendidik terhadap masalah yang sering dihadapi oleh setiap peserta didik, dan sering sekali seorang pendidik dan banyak hambatan yang di alami dalam konsep kooperasi. Hambatan belajar ini terdiri dari berbagai hal diantarnya pemaparan dalam penyampaian materi, keadaan peserta didik, dan bisa salah satu mata pelajaran yang kurang disukai oleh peserta didik.

4. Koperasi

(19)

10

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

usaha yang menjual barang dengan sangat murah, karena kopersai tidak mengambil ke untungan lebih besar, didalam koperasi tidak hanya ada didalam suatu pemerintah akan tetapi semua pihak yang mendukung untuk terbangunnya suatu kopersasi bisa mendirikannya, asalka bekerja bersama-sama (gotong royong), seperti sekolah itu salah satu hal yang bisa mempunyai koperasi atau biasa a disebut dengan koperasi sekolah karena dengan pengalaman peneliti, koperasi sekolah yang mendirikannya sekolah tersebut dengan beberapa kesepakatan antara peserta didik dan pendidik atau semua pihak yang mendukung koperasi itu dan yang menjadi konsumennya ialah anak-anak sekolah itu sendiri.

Hasan M dkk. (1995, hlm. 31-52). Koperasi berbeda dengan usaha lain, salah satu sipat koperasi ialah sukarela dan terbuka untuk setiap orang. Artinya, menjadi anggota tidaklah terpaksa, siapa saja boleh menjadi anggota. Syarat menjadi anggota koperasi adalah mematuhi semua - semua ketentuan koperasi.

Merujuk dari pernyataan diatas bahwa sanya semua pihak dapat menjadi pekerja koperasi asalkan dapat mengikuti ketentuan yang berlaku didalam unit koperasi tersebut. Secara umum menurut peneliti bahwa sanya setiap instansi pekerjaan kita harus menaati semua kententuan yang berlaku di kantor atau unit usaha.

5. Peserta Didik

Peserta didik adalah anak–anak atau anggota keluarga yang berusaha mengembangkan potensi diri disekolah untuk menuntut ilmu di lembaga pendidikan yang ada di sekitar wilayah tempat tinggalnya masing–masing baik lembaga pendidikan formal sekalipun non formal.

(20)

11

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan yang dilembagakan dan menuntut interaksi antara pendidikn dan peserta didik. (Danim S. 2014 Hlm 1).

Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Sisdiknas ( Dalam Danim S.2013 Hlm. 2).

(21)

18

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan ini menggunakan pendekataan kualitatif, karena data dalam penelitian ini berupa penomena sosial. Deskriptip kualitatip, yaitu suatu pendekataan penelitian yang dihasilkan dari sebuah data yang dikumpulkan secara tertulis, data secara tertulis tersebut di dapatkan dari hasil pengamatan yang dilakukan peneletian terhadap peserta didik kelas IV SDN Taktakan 1 Kota Serang.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya berupa fenomena sosial dan hasil penelitiannya berupa interpretasi terhadap hasil data di lapangan. (dalam sugiono,2012:13)

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh pendidik melalui proses penelitian terhadap berlangsungnya pembelajaran yang sedang berlangsung dan bertujuan untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Secara umum dalam penelitian tindakan kelas tentunya harus memiliki langkah-langkah penelitian.

Kemis & Taggart (1988, hlm. 16) membagi prosodur penelitian tindakan dalam empat tahap kegiatan pada satu putaran (siklus), yaitu perencanaan, tindakan dan observasi, refleksi. Model penelitian tindakan tersebut sering diacu oleh para peneliti tindakan.

Secara umum dalam melakukan suatu penelitian tindakan kelas ada empat langkah yang harus diperhatikan untuk tercapainya suatu tujuan penelitian yang tersusun menjadi suatu siklus.

Arikunto (dalam Jalil, 2014, hlm. 11) mengemukakan bahwa langkah-langkah PTK adalah sebagai berikut;

(22)

19

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pelaksanaan ( action)

3. Pengamatan (observation) 4. Refleksi ( reflection)

Secara khusu dalam peniltian tindakan kelas akan diketahui berbagai permasalahan dan akan teridentifikasi oleh pendidik yang meniliti. Adapun permasalah yang akan diketahui antara lain kesulitan belajar, dan kelebihan peserta didik yang menjadi bahan peneletian tesebut.

Jasman Jalil S.Pd. EKop mengemukakan tujuan PTK. Pada prinsipnya, PTK dilaksanakan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik. Namun, secara luas, paling tidak ada 5 tujuan dilakasanakannya PTK yaitu :

1. Memperbaiki dan meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik. 2. Memperbaiki kualitaspembelajaran yang dilakukan pendidik

dikelas maupun diluar kelas.

3. Meningkatkan kualitas pelayanan professional pendidik dalam pembelajaran.

4. Mengembangkan keterampilan pendidik untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah pembelajaran dikelas.

5. Mendorong budaya peneliti dikalangan pendidik . C. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal penelitian ini, peneletian mengumpulkan data dengan cara obeservasi partisipan, wawancara mendalam dan analisis dokumen.

a. Observasi Partisipan

(23)

20

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahapan ini dilakukan pengamatan terhadap proses belajar IPS pada konsep Koperasi yang dilakukan pendidik di kelas IV SD Negeri Taktakan 1.

Adapun aspek yang di amati dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: peneletian mengamati keaktifan peserta didik selama berlangsungnya pembelajaran. Ini bermaksudkan untuk memperoleh data temuan tentang kegiatan pembelajaran yang terjadi di lapangan, dari hasil observasi yang dilakukan dilapangan, terlihat keaktifan peserta didik masih pasif, pendidik hanya menggunakan metode ceramah saja tidak ada upaya pendidik mempunyai inovasi pengajaran yang membangunkan sikap keaktifan peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Setelah KBM selesai pendidik meberikan evaluasi berupa tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik, setelah selasai mengerjakan. Pendidik menilai hasil pekerjaan peserta didik. Pada akhirnya pendidik tidak menyimpulkan materi Koperasi yang di ajarkan.

Dari hasil observasi pada proses pra siklus ditemukan beberapa kegiatan peserta didik selama pembelajaran itu berlangsung, dan ditemukan ke aktivitas peserta didik tergolong rendah, masih ada beberapa komponen pembelajaran yang kurang dan tidak sesuai dengan harapan peneletian, sehingga harus ada perbaikan dalam pembelajaran IPS pada konsep Koperasi yang akan dilakukan oleh peneletian pada siklus 1.

a. Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam ini dilakukan kepada pendidik sebagi sumber untuk memperoleh data yang akurat dan efisien mengenai kesulitan belajar yang di alami peserta didik dalam konsep koperasi di SDN Taktakan 1 Kota Serang.

b. Analisis Dokumen

(24)

21

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Teknik Analisis Data

a. Mengidentifikasi Data b. Mengelompakan data c. Mendeskripsikan data d. Menafsirkan data e. Menyimpulkan data D. Subjek dan Latar Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini ialah peserta didik kelas IV SDN Taktakan 1 kota serang pada konsep Koperasi.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dan jenis kegiatan penelitian dapat dilihat pada table dibawah ini.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian ini ialah peneletian itu sendiri, karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif (dalam Sugiono, 2012, 305).

F. Latar Penelitian

(25)

22

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian di sekolah tersebut yang ada disalah satu Kecamatan yang ada sekitar kota Serang-Banten.

G. Langkah – Langkah Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh pendidik melalui proses penelitian terhadap berlangsungnya pembelajaran yang sedang berlangsung dan bertujuan untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Secara umum dalam penelitian tindakan kelas tentunya harus memiliki langkah-langkah penelitian.

Kemis & Taggart (1988, hlm. 16) membagi prosodur penelitian tindakan dalam empat tahap kegiatan pada satu putaran ( siklus), yaitu perencanaan, tindakan dan observasi, refleksi. Model penelitian tindakan tersebut sering diacu oleh para peneliti tindakan.

Secara umum dalam melakukan suatu penelitian tindakan kelas ada empat langkah yang harus diperhatikan untuk tercapainya suatu tujuan penelitian yang tersusun menjadi suatu siklus.

Arikunto (dalam Jalil, 2014, hlm. 11) mengemukakan bahwa langkah-langkah PTK adalah sebagai berikut;

(26)

23

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

[image:26.595.118.541.185.731.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Model Kemiss dan MC Taggart Identifikasi

masalah

Perencanaan

Tindaka

Observasi Refleksi

Refleksi

Perencanaan ulang

Tindakan Observasi

Perencanaan ulang

Siklus selanjutnya aaaa

Siklus 1

(27)

24

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model penelitian Kemmis dan Taggart memiliki arti sebagai berikut. 1. Perencanaan

Perencanaan berupa tindakan awal dalam yang akan dilakukan setelah menemukan masalah yang terjadi didalam kelas. Permasalahan yang ditemukan pada peserta didik kelas IV adalah peserta didik kurang memahami dan kurang menguasai materi pada konsep koperasi. Hal ini terlihat pada hasil wawancara dan observasi yang dilakukan terhadap pendidik kelas IV SDN Taktakan 1 Kota Serang.

a. Merancang RPP yang akan digunakan nantinya.

b. Menetapkan strategi metode yang digunakan, yaitu metode Make A

Match

c. Membuat tes hasil belajar untuk menemukan kesulitan peserta didik selanjutnya setelah menerapkan metode Make A Match

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan berupa kegiatan atau tindakan yang akan dilakukan didalam kelas berupa rancangan kegiatan pembelajaran dimana rencana tersebut telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

a. Persiapan

1) Membuat RPP dengan metode yang digunakan dalam KBM ini yaitu metode Make A Match

2) Menyiapkan Materi Pelajaran

Materi yang akan disampaikan pada pertemuan ini mengenai konsep koperasi.

3) Meyiapkan Alat peraga atau media pembelajaran Berupa gambar kegiatan koperasi.

(28)

25

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Kegiatan awal

Kegiatan awal ini di awali dengan ketua kelas mengkondosikan peserta didik yang lain untuk membaca do’a setelah itu pendidik mengabsen kehadiran peserta didik, lalu mengkondisikan kelas sebelum pembelajaran IPS pada konsep Koperasi dimulai setelah itu apsersepsi.

c. Kegiatan Inti

a. Pendidik menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainya kartu jawaban.

b. Setiap peserta didik mendapat satu buah kartu.

c. Tiap peserta didik memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.

d. Tiap peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban).

e. Setiap peserta didik yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.

f. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap peserta didik mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya. Demikian seterusnya.

g. Kesimpulan/penutup.

d. Kegiatan Akhir

1) Dengan bimbingan pendidik, peserta didik membuat simpulan dari materi yang telah di ajarkan.

2) Pendidik memberi evaluasi atau latihan soal mandiri. 3) Peserta didik diberi PR.

3. Pengamatan

Pengamatan ini dilakukan ketika pembelajaran IPS pada konsep koperasi berlangsung menggunakan metode cooperative learning tipe

Make A Match untuk mengumpulkan data didalam aktivitas peserta

(29)

26

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Refleksi

(30)

53

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2015, data yang diperoleh mengenai penerapan metode Make a match dalam mengatasi kesulitan Peserta Didikkelas IV SD Negeri Taktakan 1 Serang adalah sebagai berikut.

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yaitu Bagaimana kesulitan Peserta Didik kelas IV SD Negeri Taktakan 1 dalam memahami konsep koperasi, Bagaimana langkah-langkah pembelajaran metode make a match dalam memahami koperasi, Apakah metode make a match dapat digunakan konsep koperasi untuk mengatasi kesulitan Peserta Didik dalam memahami materi koperasi. Dari rumusan masalah yang peneliti ajukan, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut.

(31)

54

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperhatikan juga tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan. Dari hasil observasi ini terlihat masih banyak sekali Peserta Didik yang tidak memahami konsep koperasi. Selain itu hasil nilai yang diperoleh Peserta Didik SD Negeri Taktakan 1 dalam memahami konsep koperasi tidak mencapai KKM yang ditetapkan sehingga masih banyak Peserta Didik yang mendapat nilai yang belum sesuai dengan standar KKM.

2. Langkah-langkah penerapan metode make a match ini sebelumnya belum pernah dilakukan oleh Pendidik kelas IV SD Negeri Taktakan 1, sehingga pada saat penerapan metode ini, peneliti terlebih dahulu menjelaskan kepada Pendidik kelas IV. Setelah Pendidik kelas IV mengetahui cara penerapan metode ini, peneliti dan Pendidik bersama-sama membuat rencana pembelajaran menggunakan metode

make a match. Pada saat penerapan metode ini berlangsung terlihat

Pendidik dan Peserta Didik menikmati cara belajar seperti ini. Hasil kegiatan belajar mengajar Pendidik menggunakan metode make a

match pun juga mengalami peningkatan pada siklus I yang awalnya

Pendidik belum terlalu menguasai metode ini, sedangkan pada siklus II. Dari hasil yang diperoleh terlihat Pendidik sudah menguasai penggunaan metode make a match.

(32)

55

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil simpulan diatas, peneliti memberikan beberapa rekomendasi yang berkaitan dengan metode make a match yang bertujuan untuk mengatasi kesulitan Peserta Didik dalam memahami konsep koperasi, rekomendasi ini berupa.

1. Kepada Pendidik-Pendidik dalam pembelajaran koperasi diharapkan Pendidik dapat menyajikan materi ini tidak dengan menggunakan metode ceramah saja. Hal ini dikarenakan materi ini akan sangat membosankan apabila disampaikan dengan metode ceramah saja. Dalam penyampaian materi ini, Pendidik sebaiknya menggunakan metode belajar yang menyenangkan, karena dengan penggunaan metode yang selalu berubah-ubah dan tidak monoton dapat menimbulkan daya tarik anak dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan. Dari hasil penelitian yang diperoleh pun terlihat bahwa Peserta Didik menyukai hal-hal yang baru tidak dengan cara belajar yang itu saja. Semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan kontribusi bagi Pendidik dalam penyampaian mata pelajaran IPS di kelas IV pada materi koperasi.

(33)

56

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(34)

Imamudin, 2015

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, R. (2013). Pendidikan IPS. Bandung: Alfabeta.

Huda, M. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Handayama, J. (2014). Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.

Hisnu, T. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Jalil, J. (2014). Panduan Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Khasanah Zuliyanti. (2015, Februari 4). Pengertian Kesulitan belajar dan gejalanya. Kesulitan Belajar dan gejala-gejalanya .

Sadulloh, U. (2011). Pedagogik. Bandung: Alfabeta.

Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Sapriya. (2009). Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. bandung: Remaja Rosadakarya.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Danim, S. (2013). Perkembangan Peserta didik. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Gambar 3.1 Model Kemiss dan MC Taggart

Referensi

Dokumen terkait

Sidang Umum KM-POLSRI berwenang memberhentikan Presiden Mahasiswa dan/atau Wakil Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya menurut Undang

Maka dapat dikatakan kinerja petugas Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Pekanbaru masih rendah jika dilihat dari tingkat disiplin kerja dan frekuensi kerja. Setiap

Unsur-unsur yang dinilai pada pemilihan di tingkat perguruan tinggi negeri/kopertis adalah prestasi di bidang manajerial sebagai Ketua Program Studi yang dimaksud dalam

Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi fisikokimia terhadap biokeramik yang dihasilkan dari campuran HAp-Kitosan dengan presentase perbandingan 70:30%

jawabar perdata' dari doktcr bettqiuan unnrk mcrnperoleh kompcnsasi atas kerugian yang diderita" disamping uutuk :rnencegph terjadirrya: hal-hal yang tidak diinginkan dari

Dari penjelasan di atas jelas bahwa secara teologis murji’ah merupakan aliran yang menganggap bahwa Allah yang berhak untuk menghukum hambaNya kelak di hari

Indikasi lain yang mempertegas bahwa paradigma pendidikan yang ditawarkan Al-Attas menghendaki terealisasinya sistem pendidikan terpadu tertuang dalam rumusan

Penelitian bertujuan mengetahui karakteristik, kelayakan dan keefektifan perangkat Subject Specific Pedagogy (SSP) berbasis Problem Based Learning (PBL) yang