• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Kepemimpinan yang Efektif terhadap Kinerja Agen pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor Kepemimpinan yang Efektif terhadap Kinerja Agen pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

K UE SI ONE R

F A K T OR -F A K T OR K E PE M I M PI NA N Y A NG E F E K T I F T E R H A DA P K I NE R J A A G E N PA DA A SUR A NSI J I W A B E R SA M A B UM I PUT E R A 1912

K A NT OR C A B ANG SY A R I A H M E DA N

Nama saya Siti Khadijah Nst, NIM: 100521094 Jurusan Manajemen,

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dengan ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar

kuesioner yang saya berikan. Informasi yang Bapak/Ibu berikan sangat membantu

dalam menyelesaikan penelitian skripsi saya yang berjudul ”Faktor-Faktor

Kepemimpinan yang Efektif Terhadap Kinerja Agen pada Asuransi Jiwa bersama

Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan”.

Atas bantuan dan perhatian Bapak/Ibu menjawab kuesioner saya ini saya

ucapkan terima kasih.

I. Karakteristik Responden

1. Nomor : ………..

2. Usia : ... Tahun

3. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

4. Pendidikan : a. SD b. SMP c. SMA

d. D-III e. S-1 f. S-2

5. Lama Bekerja : ... Thn... Bln.

II. Petunjuk pengisian dan penilaian jawaban

Di bawah ini terdapat beberapa kelompok pertanyaan yang semuanya berkaitan

dengan Faktor-Faktor Kepemimpinan yang Efektif Terhadap Kinerja Agen Pada

Asuransi Jiwa bersama Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan.

Oleh karena itu kepada responden saya mohon:

(2)

jawaban dari kuesioner ini tidak berhubungan dengan benar atau salah.

b. Pilihlah jawaban dengan memberi checklist (√) pada salah satu jawaban yang paling benar menurut Bapak/Ibu.

Adapun makna tanda dalam kolom jawaban adalah:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

1. Variabel Kepemimpinan Situasional

No. Pernyataan STS TS KS S SS

1. Sebelum agen melakukan penjualan asuransi, agen dibekali pengarahan yang spesifik oleh pimpinan mengenai cara melakukan pendekatan dengan calon nasabah untuk pemahaman produk yang akan ditawarkan.

2. Dalam pencapaian target penjualan polis, pimpinan saya memberi pengarahan dengan lengkap.

3. Pimpinan selalu mengadakan pertemuan dengan agen untuk menjelaskan keputusan atas target penjualan yang sudah diambil.

4. Pimpinan berusaha menerima masukan dari bawahan yang membangun dalam hal ide dan strategi penjualan asuransi yang menarik kepada nasabah.

5. Pimpinan saya dan agen saling memberi ide pada saat berdiskusi untuk mendapatkan ide yang paling efektif dalam melakukan penjualan asuransi.

6. Pimpinan saya dan agen sama-sama mengambil keputusan dalam pertemuan yang diadakan biasanya keputusan tersebut seperti HUT, STM dan lainnya.

7. Pimpinan saya menyerahkan kontrol pelaksanaan penjualan asuransi kepada supervisor dalam rangka pemenuhan target yang telah ditetapkan 8. Pimpinan saya menyerahkan tanggungjawab

(3)

2. Variabel Karakteristik Pemimpin

No. Pernyataan STS TS KS S SS

1. Kecerdasan pimpinan saya membantu para agen khususnya dalam melakukan strategi pemasaran asuransi.

2. Pimpinan saya memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas terutama mengenai bidang perasuransian.

3. Pimpinan saya memiliki kematangan berpikir dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, khususnya masalah perasuransian.

4. Pimpinan saya mampu bersosialisasi dengan para agen dengan memperhatikan perkembangan agen dalam rangka penjualan polis asuransi.

5. Pimpinan saya selalu menjalankan visi misi perusahaan dengan memotivasi agen agar berhasil dalam melakukan penjualan asuransi.

6. Pimpinan saya selalu berusaha untuk dapat mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan baik.

7. Pimpinan sering menjenguk agen yang tertimpa musibah agar dapat terus bersemangat dan bersabar dari musibah yang dideritanya.

8. Pimpinan saya menghargai kerja keras agen dalam melakukan penjualan asuransi.

3. Variabel Kinerja Agen

No. Pernyataan STS TS KS S SS

1. Saya selalu melakukan kunjungan minimal kepada tiga orang calon nasabah setiap harinya.

2. Saya selalu menawarkan produk asuransi kepada calon nasabah setiap hari.

3. Saya selalu melakukan penawaran produk asuransi kepada nasabah sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan perusahaan.

4. Prosedur standar yang telah saya lakukan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan perusahaan.

(4)

6. Saya memiliki keterampilan komunikasi yang baik kepada calon nasabah agar mau membeli asuransi yang saya tawarkan.

7. Saya selalu menjelaskan mengenai manfaat produk dengan memberi gagasan kepada calon nasabah bahwa pentingnya berasuransi.

8. Ide dari agen lain sangat membantu saya dalam memecahkan masalah mengenai strategi penjualan asuransi kepada nasabah.

9. Saya memiliki jiwa teamwork yang baik antar sesama agen asuransi dalam rangka menjalankan visi dan misi perusahaan.

10. Saya bekerjasama dalam setiap kegiatan kantor dalam rangka menumbuhkan rasa bekerjasama antar sesama agen.

11. Saya memiliki semangat dalam menawarkan polis asuransi kepada nasabah.

12. Saya memiliki tanggungjawab terhadap apa yang saya lakukan dalam pekerjaan khususnya target yang telah ditetapkan perusahaan kepada saya.

13. Saya mampu menciptakan cara kerja tersendiri dalam melaksanakan penjualan polis kepada nasabah.

(5)

LAMPIRAN 2

Distr ibusi J awaban R esponden pada V aliditas A J B B umiputer a 1912 K antor C abang K esawan M edan

RESPONDEN VARIABEL X1 VARIABEL X2 VARIABEL Y

(6)

LAMPIRAN 3

T abulasi J awaban R esponden AJ B B umiputer a 1912 K antor C abang Syar iah M edan

RESPONDEN VARIABEL X1 VARIABEL X2 VARIABEL Y

(7)

RESPONDEN VARIABEL X1 VARIABEL X2 VARIABEL Y

(8)

L A M PI R A N 4

T OT AL J AW AB AN R E SPONDE N UNT UK V A R I AB E L X DAN Y DE NG AN SAM PE L 65 AG E N

Responden X1 X2 Y

1 29 27 54

2 30 28 53

3 32 25 56

4 27 27 51

5 25 26 48

6 23 26 40

7 20 30 42

8 23 29 42

9 26 29 44

10 23 29 42

11 23 30 43

12 28 24 49

13 29 28 55

14 32 33 60

15 31 27 54

16 27 26 46

17 29 30 53

18 30 29 53

19 33 28 60

20 33 25 56

21 24 28 40

22 22 31 42

23 28 31 49

24 26 27 48

25 29 28 52

26 22 27 43

27 23 23 43

28 24 27 39

29 26 33 49

30 29 31 49

31 25 33 51

32 26 33 50

33 29 27 52

34 28 27 50

35 28 28 50

36 26 32 49

37 25 33 46

38 29 28 50

39 30 28 53

40 29 29 48

41 32 33 56

42 30 30 55

43 27 32 50

44 31 29 56

45 32 31 57

46 31 28 54

47 32 31 56

48 33 27 57

(9)

Responden X1 X2 Y

50 27 32 47

51 29 26 52

52 34 26 60

53 33 29 58

54 33 23 54

55 31 27 56

56 32 27 56

57 32 23 58

58 34 24 62

59 32 31 56

60 30 25 53

61 32 28 58

62 31 27 56

63 33 28 58

64 32 30 57

(10)

L A M PI R A N 5

V A L I DI T AS DA N R E AL I B I L I T AS

1. V aliditas V ariabel K epemimpinan Situasional (X 1) Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 27.4000 19.559 .849 .838

VAR00002 27.0333 23.964 .394 .885

VAR00003 27.1333 22.878 .516 .874

VAR00004 27.1000 22.921 .529 .873

VAR00005 27.1667 22.213 .626 .864

VAR00006 27.5333 19.775 .827 .840

VAR00007 27.4333 22.392 .534 .873

VAR00008 27.3667 19.551 .823 .841

2. V aliditas V ariabel K ar akter istik Pemimpin (X 2)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 26.8333 19.316 .778 .793

VAR00002 26.6333 22.240 .375 .845

VAR00003 26.5000 21.707 .520 .826

VAR00004 26.7333 21.237 .546 .823

VAR00005 26.5667 22.185 .454 .834

VAR00006 26.9000 18.300 .831 .782

VAR00007 26.9667 21.551 .441 .838

(11)

3. V aliditas V ariabel K iner ja A gen (Y ) Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 50.6000 65.007 .475 .891

VAR00002 50.6667 60.299 .780 .877

VAR00003 50.3333 65.747 .506 .889

VAR00004 50.6333 60.447 .810 .876

VAR00005 50.5000 65.155 .488 .890

VAR00006 50.3333 65.333 .537 .888

VAR00007 50.5333 65.154 .479 .891

VAR00008 50.3333 65.747 .506 .889

VAR00009 50.6667 59.885 .842 .874

VAR00010 50.7333 64.478 .490 .891

VAR00011 50.5000 64.397 .595 .886

VAR00012 50.3333 65.333 .537 .888

VAR00013 50.5333 63.913 .563 .887

VAR00014 50.5000 65.155 .488 .890

4. Reliabilitas Variabel Kepemimpinan Situasional (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.877 8

5. Reliabilitas Variabel Karakteristik Pemimpin (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.839 8

6. Reliabilitas Variabel Kinerja Agen (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(12)

L A M PI R A N 6

UJI ASUMSI KLASIK

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 65

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.94111361

Most Extreme Differences Absolute .095

Positive .052

Negative -.095

Kolmogorov-Smirnov Z .764

Asymp. Sig. (2-tailed) .604

a. Test distribution is Normal.

Uji Heterokedastisitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.179 2.252 2.300 .025

Kepem.Sit -.098 .044 -.278 -2.242 .029

Karakteristik.Pemp -.032 .059 -.067 -.540 .591

a. Dependent Variable: absut

Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.352 3.649 .645 .522

Kepem.Sit 1.536 .071 .951 21.664 .000 .970 1.031

Karakteristik.Pemp .179 .095 .083 1.883 .064 .970 1.031

(13)

LAMPIRAN 7

UJI HIPOTESIS DAN KOEFISIEN DETERMINAN

Regresi Linier Berganda

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Karakteristik.Pe

mp, Kepem.Sita . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Kinerja.Agen

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.352 3.649 .645 .522

Kepem.Sit 1.536 .071 .951 21.664 .000

Karakteristik.Pemp .179 .095 .083 1.883 .004

a. Dependent Variable: Kinerja.Agen

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1839.068 2 919.534 236.416 .000a

Residual 241.147 62 3.889

Total 2080.215 64

a. Predictors: (Constant), Karakteristik.Pemp, Kepem.Sit

b. Dependent Variable: Kinerja.Agen

Koefisien Determinan (R2)

Model Summaryb

Model R R

Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .940a

.884 .880 1.97217

a. Predictors: (Constant), Karakteristik.Pemp, Kepem.Sit

(14)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Arep, Ishak dan Hendri Tanjung, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Universitas Trisakti, Jakarta.

Ginting, Paham dan Syafrizal H. Situmorang, 2008. Filsafat dan Metode Riset, USU Press, Medan.

Hakim, Rusman, 2001. Cermin Kepemimpinan, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Hasibuan, Malayu S.P., 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta.

Heidjrachman dan Suad Husnan, 2005. Manajemen Personalia, BPFE, Yogyakarta.

Kartono, Kartini, 2006. Pemimpin dan Kepemimpinan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Mangukunegara, A. A. Anwar Prabu, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT Remaja Rosda Karya, Bandung.

_______, 2006. Evaluasi Kinerja SDM, PT Refika Aditama, Bandung.

Manulang, Marihot, Manulang, M., 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Nawawi, Hadari, H., 2003. Perencanaan SDM untuk Organisasi Profit yang Kompetitif, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

_______, 2006. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi, Cetakan Kedua, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Prawirosentono, Suyadi, 2000. Kebijakan Kinerja Karyawan, BPFE, Yogyakarta.

Rivai, Veithzal, 2005. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Robbins, Stephen P, 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Kesembilan, Jilid 2, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.

Shane, Mc, 2005. Organisasi (Prilaku, Struktur, Proses), Terjemahan Nunuk Adiarni, Edisi Kedelapan, Binarupa Aksara, Jakarta.

Simanjuntak, Payaman J. 2000. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

(15)

Sutarto, 2001. Dasar-dasar Organisasi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Sugiyono, 2006. Metodologi Penelitan Bisnis, Cetakan Kesembilan, Penerbit Alfabeta, Bandung.

_______, 2007. Metode Penelitian Administratif, Alfabeta, Bandung.

Thoha, Miftah, 2007. Kepemimpinan dalam Manajemen. Edisi Keduabelas, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Widodo, Joko, 2005. Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja, Bayu Media, Malang.

Yulk, Gary, 2002. Kepemimpinan dalam Organisasi, Edisi Ketiga, Prenhallindo, Jakarta.

SKRIPSI:

Dalimunthe, Asfar Halim. 2009. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini digolongkan dalam penelitian menurut tingkat eksplanasi

(penjelasan). Penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang

bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan

antara satu variabel dengan variabel yang lain. Pada tingkat eksplanasi penelitian

termasuk kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua

variabel atau lebih untuk melihat pengaruh (Ginting dan Situmorang, 2008: 57).

Pengaruh yang dimaksud yaitu pengaruh faktor-faktor kepemimpinan yang efektif

berupa gaya kepemimpinan situasional dan karakteristik pemimpin terhadap

kinerja karyawan.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912

Kantor Cabang Syariah Medan yang berlokasi di lantai 1 Gedung Asuransi Jiwa

Bersama Bumiputera 1912, Jalan Iskandar Muda No. 138 Medan. Waktu

penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Februari 2014.

3.3. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Independen yaitu:

(17)

2. Karakteristik Pemimpin (X2)

a. Kecerdasan

b. Kematangan dan Keluasan Pandangan Sosial

c. Memiliki Motivasi dan Keinginan Berprestasi

d. Memiliki Kemampuan Hubungan Manusiawi

b. Variabel Dependen (Y) yaitu kinerja agen asuransi pada Asuransi Jiwa

Bersama Bumiputera 1912 Cabang Syariah Medan.

3.4. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang

memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini

variabel yang diteliti dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu variabel bebas

(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Definisi

operasional untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

a. Kepemimpinan Situasional

Kepemimpinan situasional adalah gaya kepemimpinan yang selalu

berusaha menyesuaikan dengan situasi dan kondisi organisasi, serta bersifat

fleksibel dalam menyesuaikan/beradaptasi dengan kematangan bawahan dan

lingkungan kerja (Thoha, 2007: 316).

b. Karakteristik Pemimpin dalam Mengefektifkan Organisasi

Menurut Nawawi (2006: 77), karakteristik utama seorang pemimpin dalam

(18)

1. Kecerdasan

Para pemimpin yang efektif atau pemimpin yang mampu mengefektifkan

organisasi untuk mencapai tujuannya, pada umumnya (secara relatif) lebih

cerdas dari pada pengikut/ anggota organisasi.

2. Kematangan dan Keluasan Pandangan Sosial

Para pemimpin yang efektif atau pemimpin yang mampu mengefektifkan

organisasi untuk mencapai tujuannya, pada umumnya (secara relatif) lebih

matang emosinya dari pada pengikut/anggota organisasinya, sehingga

selalu mampu mengendalikan situasi, kritikal (sulit dan bermasalah). Di

samping itu memiliki kemampuan pula dalam melakukan sosialisasi

dengan orang lain, khususnya anggota organisasi. Disamping itu juga

memiliki keyakinan serta kepercayaan diri yang cukup tinggi.

3. Memiliki Motivasi dan Keinginan Berprestasi.

Para pemimpin yang efektif atau pemimpin yang mampu mengefektifkan

organisasi untuk mencapai tujuannya, pada umumnya (secara relatif)

memiliki dorongan yang besar dari dalam dirinya untuk dapat

menyelesaikan sesuatu secara sukses.

4. Memiliki Kemampuan Hubungan Manusiawi

Para pemimpin yang efektif atau pemimpin yang mampu mengefektifkan

organisasi untuk mencapai tujuannya, pada umumnya (secara relatif)

mengetahui bahwa usahanya untuk mencapai sesuatu sangat tergantung

(19)

selalu mampu memahami orang lain dan berorientasi pada anggota

organisasi (pengikut/bawahan).

c. Kinerja Agen (Y)

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok

orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal,

tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. (Widodo, 2005: 78).

Menurut Prawirosentono (2000: 236), indikator yang dipergunakan dalam

melakukan penilaian kinerja agen sebagai berikut:

1) Kuantitas Pekerjaan,yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode

yang ditentukan.

2) Kualitas Pekerjaan, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan

syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.

3) Pengetahuan Pekerjaan, yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan

dan keterampilannya.

4) Kreativitas, yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan

tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang

timbul.

5) Kerjasama, yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain atau

sesama anggota organisasi

6) Inisiatif, yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam

(20)

7) Kualitas Pribadi, yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan,

keramahtamahan dan integritas pribadi.

Tabel 3.1.

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Definisi Indikator Skala

Kepemimpinan Situasional Instruksi Konsultasi Partisipasi Delegasi Gaya kepemimpinan yang selalu berusaha menyesuaikan dengan situasi dan kondisi organisasi, serta

bersifat fleksibel dalam menyesuaikan/ber-adaptasi dengan kematangan bawahan dan lingkungan kerja.

-Pengarahan spesifik -Pengawasan yang

ketat

-Menerangkan keputusan yang diambil

-Menerima pendapat bawahan

-Saling memberikan gagasan

-Pengambilan keputusan bersama

-Kontrol pelaksanaan -Penyerahan

tanggung jawab dan pemecahan masalah

Likert

Karakteristik Pemimpin

(X2)

Kecerdasan Pemimpin memiliki kecerdasan yang lebih dari pengikutnya/agen untuk menjalankan organisasi yang lebih efektif

-Kecerdasan pemimpin -Pengetahuan dan

wawasan yang luas

Likert Kematangan dan Keluasan Pandangan Sosial Pemimpin selalu mampu mengendalikan situasi, kritikal (sulit dan bermasalah) serta memiliki kemampuan dalam melakukan sosialisasi dengan orang lain, khususnya anggota organisasi

-Kematangan berpikir -Kemampuan

(21)

Variabel Dimensi Definisi Indikator Skala Memiliki Motivasi dan Keinginan Berprestasi. Memiliki dorongan yang besar dari dalam dirinya untuk dapat menyelesaikan sesuatu secara sukses.

-Motivasi

-Keinginan berprestasi

Memiliki Kemampuan Hubungan Manusiawi Pemimpin selalu mampu memahami orang lain dan berorientasi pada anggota organisasi (pengikut/bawahan)

-Memiliki sifat empati yang kuat

-Orientasi pada bawahan

Kinerja Agen (Y)

Kuantitas Pekerjaan

Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang

ditentukan.

-Jumlah kerja yang dilakukan setiap harinya

-Jumlah pekerjaan yang selesai

Likert

Kualitas Pekerjaan

Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat

kesesuaian dan kesiapannya.

-Kualitas kerja berdasarkan SOP (standar operasional perusahan) yang telah ditetapkan

- SOP berjalan dengan baik Pengetahuan Pekerjaan Luas pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.

-Berpengetahuan dan wawasan luas -Keterampilan yang

baik Kreativitas Gagasan-gagasan yang

dimunculkan

- Gagasan yang membangun - Cerdas dalam

memecahkan masalah

Kerjasama Kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi

- Memiliki jiwa team work

- Bekerja sama

Kualitas Pribadi Menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan dan integritas pribadi

(22)

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Menurut Sugiyono (2006: 86) skala pengukuran yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Skala Likert yaitu skala pengukuran yang dipakai untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

mengenai fenomena sosial, dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan

secara spesifik oleh peneliti yang disebut sebagai variabel penelitian yang akan

diuji dan setiap jawaban dari pertanyaan pengujian akan diberi skor atau nilai.

Skala Likert digunakan dalam daftar pertanyaan yang akan menguji dan

mengukur variabel terikat yaitu prestasi kerja dan kepuasan kerja karyawan secara

kuantitatif. Analisis data kuantitatif pada penelitian ini akan dilakukan dengan

memberikan lima (5) alternatif jawaban kepada responden seperti pada tabel

berikut:

Tabel 3.2.

Instrumen Skala Likert

No. Alternatif Jawaban Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Ragu-Ragu (R) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2006: 86)

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek

yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006: 72).

(23)

Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan yang berjumlah 65

orang.

3.6.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel sensus, yaitu semua

populasi digunakan sebagai sampel karena populasinya relatif kecil (Sugiyono,

2006: 72).

Tabel 3.3.

Jumlah Agen/ Pemasaran Asuransi pada

AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan

No. Jabatan Jumlah Agen/

Pemasaran 1 Kepala Unit Operasional (KUO) 2

2 Supervisor 3

3 Financial Advisor (FA) 65

Jumlah 70

Sumber: AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan

3.7. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Diperoleh langsung dari responden melalui wawancara maupun dengan

memberikan kuesioner untuk mendapatkan data tentang faktor-faktor kepemimpinan

yang efektif terhadap kinerja agen.

2. Data Sekunder

Diperoleh dari jurnal-jurnal penelitian, literatur dan buku-buku kepustakaan

yang ada hubungannya dengan penelitian ini untuk dijadikan sebagai landasan

(24)

3.8. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Daftar Pertanyaan

Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada

responden untuk dijawab, kemudian dari jawaban pertanyaan ditentukan skor

dengan Skala Likert.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan cara meninjau catatan-catatan serta

dokumen-dokumen yang ada misalnya sejarah perusahaan, struktur organisasi

dan jumlah karyawan. Studi dokumentasi juga dilakukan dengan cara meninjau

data literatur, jurnal, internet, majalah dan sumber-sumber lain yang mendukung

penelitian.

3. Wawancara (Interview)

Wawancara dimaksud adalah wawancara non structured (tidak

terstruktur) dilakukan dengan cara berdiskusi dengan pihak-pihak yang diperlukan

untuk memperoleh informasi yang akan mendukung penelitian ini.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penelitian yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel

adalah jika instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama

akan menghasilkan data yang sama. (Sugiyono, 2006: 267).

(25)

untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan

reliabilitas dilakukan untuk menguji apakan kuesioner layak digunakan sebagai

instrumen penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui

kuesioner dapat membantu menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang

diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk penelitian lain.

1. Uji validitas

Uji validitas pada penelitian ini akan dilakukan pada responden di luar

sampel sebanyak 30 responden yang akan dilakukan pada Asuransi Jiwa

Bersama Bumiputera 1912 Kantor Cabang Medan Kesawan Jl. Ir. H. Juanda no.

56 Medan. Pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS dengan kriteria

sebagai berikut:

a. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation > rtabel, maka pernyataan

tersebut dinyatakan valid.

b. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation < rtabel, maka pernyataan

tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan menguji butir pertanyaan yang telah

dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan

bantuan program SPSS.

3.10. Teknik Analisis

(26)

1. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana

data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian

diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang

masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan

pendekatan Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%.

Jika nilai Asyimp.Sig. (2-tailed) lebih besar dari 5% artinya data variabel

berdistribusi normal (Situmorang et al, 2010: 62).

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan

atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas).

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji dengan

menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen

signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi

terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat

kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya

(27)

c. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain

dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau

mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat

dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui

program SPSS.

Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan

oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai

Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang

et al, 2010: 104).

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier berganda.

Persamaan yang digunakan adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y = Kinerja Agen

a = Konstanta

b1b2 = Koefisien regresi berganda

X1 = Skor dimensi Kepemimpinan Situasional

X2 = Skor dimensi Karakteristik Pemimpin

(28)

4. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor kepemimpinan yang efektif melalui

kepemimpinan situasional dan karakteristik pemimpin terhadap kinerja agen

asuransi maka dilakukan pengujian dengan menggunakan:

a. Uji Signifikan Simultan (Uji - F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variable terikat. Kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

H0 : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%

H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

b. Uji Signifikan Parsial (Uji - t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh

suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi

variabel dependen.

Kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1, b2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

(29)

signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%

H0 ditolak jika thitung > ttabel pada α = 5%

5. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi

variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Jika Koefisien Determinasi (R2)

semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan variabel

X menerangkan variabel Y dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil

(mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas

adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak

kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel

(30)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

AJB Bumiputera 1912 berdiri atas prakarsa seorang guru sederhana

bernama M.Ng.Dwidjosewojo (sebagai Presiden Komisaris), Sekretaris Persatuan

Guru-guru Belanda (PGHB) Sekaligus Sekretaris I Pengurus Besar Budi Utomo,

juga ditunjuk M.K.H. Soebroto sebagai Direktur dan M.Adimidjojo sebagai

Bendahara Didirikan di Magelang pada tanggal 12 Februari 1912, sejak awal

pendiriannya AJB Bumiputera 1912 sudah menganut system kepemilikan dan

kepenguasaan yang unik, yakni bentuk badan usaha “mutual” atau “usaha

bersama”. Semua pemegang polis adalah pemilik perusahaan, yang

mempercayakan wakil-wakil mereka di Badan Perwakilan Anggota (BPA) untuk

mengawasi jalannya perusahaan.Asas mutualisme ini, yang kemudian dipadukan

dengan idealisme dan profesionalisme pengelolanya, merupakan kekuatan utama

AJB Bumiputera 1912 hingga hari ini.

Di seluruh wilayah Indonesia AJB Bumiputera 1912 memiliki 576 kantor

cabang, mengkaryakan 28000 pekerja, melindungi 9,7 juta jiwa rakyat Indonesia.

Jumlah kantor cabang sebanyak itu menunujukan kemitraan AJB Bumiputera

1912 dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Ada

banyak tantangan dan rintangan yang telah dilalui yang banyak mengandung

(31)

permasalahan-permasalahan.

4.1.2. Permodalan AJB Bumiputera 1912

AJB Bumiputera 1912 memulai usahanya dengan modal awal nol sen.

Dengan demikian, perusahaan asuransi ini berbentuk onderling atau mutual

(Usaha Bersama), karena perusahaan dapat didirikan tanpa harus menyediakan

modal lebih dahulu. Uang yang diterima perusahaan untuk pertama kalinya

berasal dari kelima peserta kongres PGHB yang menjadi O.L Mij. PGHB. Syarat

utamanya dalah bahwa ganti rugi tidak akan diberikan kepada ahli waris

pemegang polis yang meninggal sebelum polisnya berjalan selama tiga tahun

penuh.

Perusahaan ini hanya mengutamakan pembayaran premi sebagai modal

kerjanya dan tidak mendapatkan honorarium bagi para pengurusnya, sehingga

mereka bekerja dengan sukarela. Sebagai perusahaan perjuangan, AJB

Bumiputera memiliki falsafah sebagai berikut:

1. Idealisme

Senantiasa memelihara nilai-nilai kejuangan dalam mengangkat kemartabatan

anak bangsa sesuai sejarah pendirian Bumiputera sebagai perusahaan

perjuangan.

2. Kebersamaan

Mengedepankan sistem kebersamaan dalam pengelolaan perusahaan dengan

memberdayakan potensi komunitas Bumiputera dari, oleh dan untuk

(32)

3. Profesionalisme

Memiliki komitmen dalam pengelolaan perusahaan dengan mengedepankan

tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan senantiasa

berusaha menyesuaikan diri terhadap tuntutan perubahan lingkungan.

4.1.3. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi Perusahaan

AJB Bumiputra 1912 menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional yang kuat

dan modern dan menguntungkan. Didukung Sumber Daya manusia (SDM)

profesional yang menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme serta mutualisme.

2. Misi Perusahaan

Misi AJB Bumiputera 1912 adalah menjadikan Bumiputera senantiasa

berada dibenak dan dihati masyarakat Indonesia dengan:

1. Menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa berkualitas sebagai

wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan

kesejahteraan masyarakat Indonesia.

2. Menyediakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjamin pertumbuhan

kompetensi karyawan, peningkatkan produktivitas dan meningkatkan

kesejahteraan, dan kerangka peningkatan kualitas pelayanan perusahaan

kepada pemegang polis.

3. Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovatif untuk

(33)

4.2. Struktur Organisasi

Dalam suatu perusahaan terdiri dari berbagai macam sumber daya yang

bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, tentunya membutuhkan suatu

pengaturan terhadap tugas dan tanggung jawab yang ada. Hal ini dapat

dilaksanakan melalui penyusunan suatu struktur organisasi perusahaan. Struktur

organisasi merupakan pola formal tentang cara pengelompokan orang dan

pekerjaan dalam suatu organisasi, dengan adanya struktur organisasi garis-garis

wewenang dan tanggung jawab dapat ditunjukan juga dengan adanya uraian tugas

yang jelas diantara pelaksanaannya.

Kantor cabang adalah organisasi struktual asuransi jiwa perorangan

dibawah pengawasan kantor wilayah asuransi jiwa perorangan yang

berkedudukan di suatu wilayah tertentu, dipimpin oleh seorang Kepala Cabang

yang mempunyai fungsi utama menjalankan kegiatan trilogy operasional asuransi

jiwa perorangan, kehumasan dan pelayanan kepada pemegang polis.

AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan dipimpin oleh

seorang Kepala Cabang yang dibantu oleh Kepala Unit Administrasi dan

Keuangan (KUAK) dalam hal kegiatan pengadministrasian dan keuangan asuransi

dan dibantu juga oleh Kepala Unit Operasional (KUO) dalam hal kegiatan

pemasaran dalam melakukan penjualan asuransi dan memperkenalkan asuransi

kepada pemegang polis.

AJB Bumiputera 1912 berkantor pusat di Jalan Cokrominoto No. 85-89

Jakarta. Kantor dibentuk berdasarkan wilayah kerja yang dinilai potensial

(34)

Untuk memperjelas susunan dan tingkatan-tingkatan dalam organisasi

AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan yang berada di jalan Sultan

Iskandar Muda No. 138 Medan, dapat dilihat pada bagan struktur organisasi di

bawah ini:

[image:34.595.114.557.230.557.2]

Sumber: AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan

Gambar 4.1.

Bagan Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan

4.3. Deskripsi Jabatan

Pada deskripsi jabatan AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah

Medan yang berada di jalan Sultan Iskandar Muda No. 138 Medan mempunyai Kepala Cabang

Kepala Unit Administrasi dan Keuangan

Kasir Staf Administrasi dan Keuangan Kepala Unit

Operasional

Supervisor Supervisor Supervisor

(35)

tugas-tugas yang harus dijalani pada setiap bagian, yaitu tugas yang diberikan

secara khusus sesuai dengan fungsi unit kerja yang dipimpinnya. Deskripsi

jabatan AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan disajikan secara

berurutan.

1. Kepala Kantor Cabang

Kepala cabang bertanggung jawab dalam melaksanakan pengembangan

organisasi keagenan (mitra bisnis), kegiatan operasional produksi, operasional

konservasi, operasional pengelolaan dana, kegiatan administrasi keuangan,

kehumasan dan pelayanan kepada pemegang polis, serta melaksanakan

pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaannya. Kepala cabang bertanggung

jawab kepada Kepala Wilayah dan membawahi: Kepala Unit Administrasi dan

Keuangan, Kepala Unit Operasional, serta Supervisor.

2. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)

Bertanggung jawab dalam melaksanakan, membina, mengawasi dan

mengendalikan kegiatan administrasi keuangan, serta pelayanan kepada

pemegang polis, dan support keperluan agen dalam penutupan polis. Bertanggung

jawab kepada Kepala Cabang dan membawahi: Kasir/Pemegang Kas, Pegawai

Administrasi, Office Boy.

3. Unit Operasional (KUO)

Bertanggung jawab dalam melaksanakan, membina, mengendalikan

kegiatan operasional penjualan, operasional konversi dan pelayanan kepada

pemegang polis. Bertanggung jawab kepada kepala Cabang dan mengkoordinir

(36)

4. Kasir

Kasir adalah seorang yang bertanggung jawab kepada kepala unit

administrasi dan keuangan untuk melaksanakan tertib administrasi, sirkulasi dan

laporan keuangan.

5. Pegawai Administrasi

Bertanggung jawab kepada kepala unit administrasi dan keuangan untuk

melaksanakan pekerjan-pekerjaan administrasi.

6. Supervisor

Adalah yang mempunyai kewajiban pokok melakukan pengawasan,

pengendalian dan pembinaan terhadap agen yang berada dibawah koordinasinya.

Supervisor bertanggung jawab kepada Kepala Unit Operasional atas produksi

penjualan polis asuransi kepada masyarakat.

7. Agen

Agen yang mempunyai kewajiban melakukan kegiatan penutupan

produksi baru asuransi jiwa sesuai dengan segmen pasarnya dan bertanggung

jawab kepada supervisor-nya.

4.4. Aspek Kegiatan Perusahaan

Kegiatan kehumasan internal dimaksudkan untuk membina keakraban dan

kebersamaan dalam rangka membangun motivasi dan iklim kerja yang kondusif

melalui:

a. Kepala Cabang / KUAK / KUO melakukan kunjungan silaturahmi ke tempat

(37)

b. Kepala Cabang / KUAK / KUO menciptakan suasana kekeluargaan dan

kebersamaan dalam organisasi dengan melakukan kegiatan olahraga dan

arisan.

c. Kepala Cabang menyelenggarakan program pembinaan rohani sesuai dengan

agama masing-masing.

d. Kepala Cabang / KUAK / KUO melakukan kunjungan silaturahmi kepada

keluarga mitra kerja / pegawai secara berkala.

e. Kepala Cabang / KUAK / KUO melakukan kunjungan kepada mitra kerja /

pegawai yang kena musibah atau sakit.

4.5. Pelaksanaan Kegiatan Kehumasan

Pelaksanaan kegiatan kehumasan pada AJB Bumiputera 1912 Kantor

Cabang Syariah Medan sebagai berikut:

4.5.1. Internal

Kegiatan kehumasan dimaksudkan untuk membina keakraban dan

kebersamaan dalam rangka membangun motivasi dan iklim kerja yang

kondusif melalui:

a. Kepala Cabang / KUAK / KUO melakukan kunjungan silaturahmi ke tempat

tinggal mitra kerja / pegawai dengan skala prioritas.

b. Kepala Cabang / KUAK / KUO menciptakan suasana kekeluargaan dan

kebersamaan dalam organisasi dengan melakukan kegiatan olahraga dan

arisan.

(38)

agama masing – masing.

4.5.2. Eksternal

Kegiatan kehumasan eksternal dimaksudkan untuk membuka pasar agar

memudahkan agen dalam melakukan presentasi pasar di wilayah operasional,

maupun untuk membina hubungan baik dengan pihak eksternal dengan cara:

a. Kepala Cabang wajib melakukan kegiatan silaturahmi kepada anggota

Muspida setempat (Bupati/Walikota-Dandim-Kapolres-Ketua Pengadilan dan

Kepala Kejaksaan) secara berskala, mengenai serta menjalin keakraban dan

kerjasama.

b. Kepala Cabang wajib melakukan kunjungan silaturahmi khususnya kepada

Kepala-kepala dinas, perwira-perwira TNI dan POLRI, Kalangan Perbankan,

secara berkala, mengenai serta menjalin keakraban dan kerjasama.

c. Kepala Cabang melakukan kunjungan keakraban kepada ketua organisasi dan

asosiasi serta mendapatkan daftar nama anggota organisasi tersebut untuk

didistribusikan kepada Agen sesuai segmennya.

d. Kepala Cabang melakukan kunjungan keakraban dan mengenal pemuka

Agama, pemuka adat dan pusat pengaruh diwilayah operasionalnya.

e. Kepala Cabang/ KUAK/ KUO mitra kerja mengikuti kegiatan adat maupun

kegiatan keagamaan diwilayah operasionalnya.

f. Kepala Cabang melakukan kunjungan silaturahmi ke perusahaan-perusahaan

dan media massa yang terdapat diwalayahnya (jika ada).

(39)

Pemerintah Daerah.

h. Kepala Cabang bergabung dan aktif dalam kegiatan Asosiasi Asuransi Jiwa

Indonesia di wilayah operasionalnya.

4.6. Hasil Penelitian

4.6.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik diperoleh dengan melakukan

serangkaian penelitian secara baik dan benar. Valid artinya data-data yang diperoleh

dengan penggunaan instrumen dapat menjawab tujuan penelitian. Rentabilitas

artinya konsisten atau stabil. Pengujian validitas ini instrument dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r positif dan rhitung > rtabel maka pernyataan dinyatakan valid

b. Jika r negatif dan rhitung < rtabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid

Tahap survei kuesioner terdiri dari variabel bebas yaitu kepemimpinan situasional

berisikan 8 pernyataan, karakteristik pemimpin berisikan 8 pernyataan dan

variabel terikat yaitu kinerja agen berisikan 14 pernyataan. Pada Tabel 4.1 dapat

(40)

T abel 4.1.

V aliditas V ar iabel K epemimpinan Situasional (X 1)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 27.4000 19.559 .849 .838

VAR00002 27.0333 23.964 .394 .885

VAR00003 27.1333 22.878 .516 .874

VAR00004 27.1000 22.921 .529 .873

VAR00005 27.1667 22.213 .626 .864

VAR00006 27.5333 19.775 .827 .840

VAR00007 27.4333 22.392 .534 .873

VAR00008 27.3667 19.551 .823 .841

[image:40.595.140.489.132.367.2]

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS, Februari 2014

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa semua data pernyataan valid dengan nilai Rhitung >

Rtabel karena memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation yang lebih besar

dari nilai Rtabel yaitu 0,361 dan pernyataan yang memiliki nilai tertinggi adalah

0.849 dan nilai terendah adalah pernyataan 0.394. Berdasarkan data tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan tersebut valid dan layak untuk

(41)

T abel 4.2.

V aliditas V ar iabel K ar akter istik Pemimpin (X 2)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 26.8333 19.316 .778 .793

VAR00002 26.6333 22.240 .375 .845

VAR00003 26.5000 21.707 .520 .826

VAR00004 26.7333 21.237 .546 .823

VAR00005 26.5667 22.185 .454 .834

VAR00006 26.9000 18.300 .831 .782

VAR00007 26.9667 21.551 .441 .838

VAR00008 26.8333 20.557 .643 .811

[image:41.595.139.487.127.367.2]

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS, Februari 2014

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa semua data valid dengan nilai Rhitung > Rtabel karena

memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation yang lebih besar dari nilai Rtabel

yaitu 0,361 dan pernyataan yang memiliki nilai tertinggi adalah 0.831 dan nilai

terendah adalah pernyataan 0.375. Berdasarkan data tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa semua pernyataan tersebut valid dan layak untuk digunakan

(42)

T abel 4.3.

V aliditas V ar iabel K iner ja A gen (Y )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 50.6000 65.007 .475 .891

VAR00002 50.6667 60.299 .780 .877

VAR00003 50.3333 65.747 .506 .889

VAR00004 50.6333 60.447 .810 .876

VAR00005 50.5000 65.155 .488 .890

VAR00006 50.3333 65.333 .537 .888

VAR00007 50.5333 65.154 .479 .891

VAR00008 50.3333 65.747 .506 .889

VAR00009 50.6667 59.885 .842 .874

VAR00010 50.7333 64.478 .490 .891

VAR00011 50.5000 64.397 .595 .886

VAR00012 50.3333 65.333 .537 .888

VAR00013 50.5333 63.913 .563 .887

VAR00014 50.5000 65.155 .488 .890

[image:42.595.140.489.106.486.2]

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS, Februari 2014

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa semua data pernyataan valid dengan nilai Rhitung >

Rtabel karena memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation yang lebih besar

dari nilai Rtabel yaitu 0,361 dan pernyataan yang memiliki nilai tertinggi adalah

0.842 dan nilai terendah adalah pernyataan 0.475. Berdasarkan data tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan tersebut valid dan layak untuk

(43)
[image:43.595.174.452.143.255.2]

2. Reliabilitas

Tabel 4.4.

Reliabilitas Variabel Kepemimpinan Situasional (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.877 8

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS, Februari 2014

Pada Tabel 4.4 variabel kepemimpinan situasional menunjukkan hasil pengujian

reliabilitas pada instrumen dengan nilai Cronbach's Alpha atau r-alpha sebesar

0.877. Hal ini membuktikan instrument penelitian berupa kuesioner ini adalah

reliabel karena r alpha yang bernilai 0.877 lebih besar dari 0.80.

Tabel 4.5.

Reliabilitas Variabel Karakteristik Pemimpin (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.839 8

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS, Februari 2014

Pada Tabel 4.5 variabel kepemimpinan situasional menunjukkan hasil pengujian

reliabilitas pada instrumen dengan nilai Cronbach's Alpha atau r alpha sebesar

0.839. Hal ini membuktikan instrument penelitian berupa kuesioner ini adalah

[image:43.595.179.442.423.529.2]
(44)
[image:44.595.214.410.112.219.2]

Tabel 4.6.

Reliabilitas Variabel Kinerja Agen (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.894 14

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS, Februari 2014

Pada Tabel 4.6 variabel kepemimpinan situasional menunjukkan hasil pengujian

reliabilitas pada instrumen dengan nilai Cronbach's Alpha atau-r alpha sebesar

0.894. Hal ini membuktikan instrument penelitian berupa kuesioner ini adalah

reliabel karena r alpha yang bernilai 0.894 lebih besar dari 0.140.

4.6.2. Deskripsi Karakteristik Responden

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

[image:44.595.154.478.507.601.2]

tabel:

Tabel 4.7.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Orang Persentase %

Pria 38 orang 58,46 %

Wanita 27 orang 41,54 %

Total 65 orang 100 %

Sumber: Data primer, diolah (2014)

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa dari 65

orang agen yang bekerja di AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan,

sebesar 58,46% adalah pria dan 41.54% adalah wanita. Jumlah pria lebih dominan

daripada wanita, hal ini dikarenakan persyaratan penerimaan agen asuransi pria

(45)

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

[image:45.595.155.471.173.287.2]

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel:

Tabel 4.8.

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Batas Usia Jumlah Orang Persentase %

20-29 tahun 9 orang 13,85%

30-39 tahun 22 orang 33,85%

40-49 tahun 19 orang 29,23%

≥ 50 tahun 15 orang 23,07%

Total 65 orang 100 %

Sumber: Data primer, diolah (2014)

Pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan usia,

menunjukkan bahwa dari 65 orang responden, 13,85% berusia 20-29 tahun

sebanyak 9 orang, 33,85% usia 30-39 tahun sebanyak 22 orang, 29,23% usia

40-49 tahun sebanyak 19 orang dan 23,07% usia ≥ 50 tahun sebanyak 15 orang.

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah agen terbanyak pada usia

antara 30-39 tahun. Hal ini terjadi dikarenakan pada usia ini tingkat kedewasaan

dan kematangan dalam mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

menjadi prioritas.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Masa Bekerja

Karakteristik responden berdasarkan lama masa bekerja dapat dilihat pada

[image:45.595.149.474.617.731.2]

tabel 4.9:

Tabel 4.9.

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Masa Bekerja

Masa Kerja Jumlah Orang Persentase %

≤ 5 tahun 11 orang 16,92%

6-10 tahun 16 orang 24,62%

11-15 tahun 26 orang 40,00%

≥ 16 tahun 12 orang 18,46%

Total 65 orang 100 %

(46)

Pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan lama

bekerja, menunjukkan bahwa dari 65 orang responden, 16,92 % dengan masa

lama kerja ≤ 5 tahun sebanyak 11 orang, 24,62 % dengan masa lama kerja 6-10

tahun sebanyak 16 orang, 40,00% dengan masa lama kerja 11-15 tahun sebanyak

26 orang dan 18,46% dengan masa lama kerja ≥ 16 tahun sebanyak 12 orang.

Jumlah agen yang masa bekerjanya yang paling lama antara 11-15 tahun. Hal ini

terjadi karena mereka telah memiliki pemegang polis yang banyak dan

penghasilan yang mereka dapatkan dari komisi sudah mencukupi untuk memenuhi

kebutuhan mereka sehingga mereka merasa nyaman menjadi seorang agen.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada

[image:46.595.155.471.492.606.2]

tabel 4.10:

Tabel 4.10.

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Jumlah Orang Persentase %

Diploma 35 orang 53,84%

S-1 28 orang 43,08%

S-2 2 orang 3,08%

Total 65 orang 100 %

Sumber: Data primer, diolah (2014)

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa dari 65 responden pada AJB Bumiputera 1912

Kantor Cabang Syariah Medan, agen dengan latar belakang pendidikan Diploma

sebanyak 35 orang atau 55,84%, responden dengan latar belakang pendidikan S-1

(47)

S-2 sebanyak 2 orang atau 3,08%. Agen dengan karakteristik latar belakang

pendidikan Diploma menjadi mayoritas responden dibanding dengan yang lain

Hal ini disebabkan persyaratan pendidikan Diploma sesuai dengan kriteria

penerimaan calon calon agen yang ditetapkan oleh perusahaan.

4.6.3. Deskripsi Penilaian Responden

[image:47.595.106.510.328.584.2]

1. Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Kepemimpinan Situasional (X1)

Tabel 4.11.

Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Kepemimpinan Situasional (X1)

No. Item SS S R TS STS Total

F % F % F % F % F %

1 Pengarahan spesifik 16 24,62 31 47,69 11 16,92 5 7,69 2 3,08 65 2 Pengarahan yang

lengkap

8 12,31 32 49,23 14 21,54 9 13,85 2 3,08 65

3 Penjelasan target penjualan

15 23,08 26 40,00 18 27,69 6 9,23 0 0 65

4 Menerima pendapat bawahan

12 18,46 31 47,69 16 24,62 5 7,69 1 1,54 65

5 Saling memberi gagasan

8 12,31 25 38,46 19 29,23 9 13,85 4 6,15 65

6 Pengambilan keputusan bersama

12 18,46 24 36,92 17 26,15 8 12,31 4 6,15 65

7 Kontrol pelaksanaan 10 15,38 23 35,38 22 33,85 7 10,77 3 4,62 65 8 Penyerahan tanggung

jawab

7 10,77 24 36,92 22 33,85 11 16,92 1 1,54 65

Sumber: Pengolahan Data Primer (Kuisioner) dengan SPSS, 2014

Dari distribusi responden untuk variabel kepemimpinan situasional, pada

pernyataan pertama, “Sebelum agen melakukan penjualan asuransi, agen dibekali

pengarahan yang spesifik oleh pimpinan mengenai cara melakukan pendekatan

dengan calon nasabah untuk pemahaman produk yang akan ditawarkan”. Agen yang

(48)

menyatakan sangat setuju sebanyak 26 orang atau 24,62% responden, 11 orang atau

16,92% menyatakan ragu-ragu dan sebanyak 2 orang atau 3,08% menyatakan sangat

tidak setuju. Karena sebagai pimpinan, maka selayaknya harus memberikan

pengarahan mengenai cara melakukan pendekatan dengan calon nasabah dan lainnya.

Kemudian pada pernyataan kedua “Dalam pencapaian target penjualan

polis, pimpinan saya memberi pengarahan dengan lengkap”. Agen yang menyatakan

setuju sebanyak 32 orang atau 49,23% responden, kemudian agen yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 8 orang atau 12,31% responden, 14 orang atau 21,54

menyatakan ragu-ragu, 9 orang atau 13,85% menyatakan tidak setuju dan sebayak 2

orang atau 3,08% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini dilakukan pimpinan agar

target atas penjualan polis asuransi dapat tercapai dengan maksimal.

Untuk pernyataan ketiga “Pimpinan selalu mengadakan pertemuan dengan

agen untuk menjelaskan keputusan atas target penjualan yang sudah diambil”. Agen

yang menyatakan setuju sebanyak 26 orang atau 40,00% responden, kemudian agen

yang menyatakan sangat setuju sebanyak 15 orang atau 23,08% responden, 18 orang

atau 27,69% menyatakan ragu-ragu, 6 orang atau 9,23% dan tidak ada responden

yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini perlu dilakukan agar agen mengetahui

secara jelas atas keputusan target penjualan yang sudah diambil dan ditetapkan

pimpinan.

Pada pernyataan keempat, “Pimpinan berusaha menerima masukan dari

bawahan yang membangun dalam hal ide, strategi penjualan asuransi yang

menarik kepada nasabah”. Agen yang menyatakan setuju sebanyak 31 orang atau

(49)

orang atau 18,46% responden, 16 orang atau 24,62% menyatakan ragu-ragu, 5 orang

atau 7,69% dan 1 orang atau 1,54% responden menyatakan sangat tidak setuju.

Pimpinan yang cerdas akan berusaha membangun ide, startegi penjualan asuransi

agar dapat menarik minat calon nasabah agar target penjualan dapat tercapai secara

maksimal.

Pernyataan kelima “Pimpinan saya dan agen saling memberi ide pada saat

berdiskusi untuk mendapatkan ide yang paling efektif dalam melakukan penjualan

asuransi”. Agen yang menyatakan setuju sebanyak 25 orang atau 38,46% responden,

kemudian agen yang menyatakan sangat setuju sebanyak 8 orang atau 12,31%

responden, 19 orang atau 29,23% menyatakan ragu-ragu, 9 orang atau 13,85% dan 4

orang atau 6,15% responden menyatakan sangat tidak setuju.Untuk mendapatkan ide

yang efektif sebaiknya harus dilakukan dengan saling berdiskusi antara sesama.

Pernyataan keenam “Pimpinan saya dan agen sama-sama mengambil

keputusan dalam pertemuan yang diadakan biasanya keputusan tersebut seperti

HUT, STM dan lainnya”. Agen yang menyatakan setuju sebanyak 24 orang atau

36,92% responden, kemudian agen yang menyatakan sangat setuju sebanyak 12

orang atau 18,46% responden, 17 orang atau 26,15% menyatakan ragu-ragu, 8 orang

atau 12,31% dan 4 orang atau 6,15% responden menyatakan sangat tidak setuju.

Keputusan yang diambil secara bersama-sama antara pimpinan dan agen melalui

pertemuan biasanya akan melahirkan keputusan yang terbaik.

Pernyataan ketujuh “Pimpinan saya menyerahkan kontrol pelaksanaan

penjualan asuransi kepada supervisor dalam rangka pemenuhan target yang telah

(50)

responden, kemudian agen yang menyatakan sangat setuju sebanyak 10 orang atau

15,38% responden, 22 orang atau 33,85% menyatakan ragu-ragu, 7 orang atau

10,77% dan 3 orang atau 4,62% responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini

dilakukan agar pelaksanaan penjualan dan target penjualan yang telah ditetapkan

dapat tercapai secara maksimal.

Selanjutnya pada pernyataan terakhir “Pimpinan saya menyerahkan

tanggungjawab penjualan asuransi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah kepada

agen”. Agen yang menyatakan setuju sebanyak 24 orang atau 36,92% responden,

kemudian agen yang menyatakan sangat setuju sebanyak 7 orang atau 10,77%

responden, 22 orang atau 33,85% menyatakan ragu-ragu, 11 orang atau 16,92% dan

1 orang atau 1,54% responden menyatakan sangat tidak setuju. Dalam hal

tanggungjawab penjualan asuransi, maka agen yang secara langsung melakukan

penjualan asuransi dengan menawarkan asuransi kepada calon nasabah yang

potensial.

Dari kedelapan item pertanyaan yang telah ditelaah dari distribusi penilaian

responden terhadap variabel kepemimpinan situasional, maka hal dominan yang

menyatakan sangat setuju ialah item pertanyaan “pengarahan spesifik”, yang

menyatakan setuju yaitu item pertanyaan “pengarahan yang lengkap”, dan sangat

tidak setuju ialah item pertanyaan “saling memberi gagasan” dan “pengambilan

keputusan bersama”. Hal ini terjadi karena memang seharusnya agen diberi

pemahaman mengenai produk asuransi yang akan dijual, cara melakukan

pendekatan dengan nasabah agar dapat berhasil melakukan penjualan, walaupun

(51)

menerangkan keputusan yang akan diambil bersama. Hal ini merupakan hal dasar

yang harus dilakukan oleh pemimpin agar berhasil dalam mencapai penjualan

yang maksimal, dengan kata lain pemimpin harus selalu mengarahkan dan

membekali para agennya dengan pengetahuan-pengetahuan yang lebih mendalam

dalam bidang asuransi dengan membicarakan gagasan dan keputusan bersama

terlebih dahulu.

[image:51.595.106.512.321.542.2]

2. Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Karakteristik Pemimpin (X2)

Tabel 4.12.

Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Karakteristik Pemimpin (X2)

No. Item SS S R TS STS Total

F % F % F % F % F %

1 Kecerdasan pemimpin 14 21,54 19 29,23 22 33,85 10 15,38 0 0 65 2 Pengetahuan dan

wawasan yang luas

13 20,00 25 38,46 21 32,31 6 9,23 0 0 65

3 Kematangan berpikir 12 18,46 20 30,77 20 30,77 9 13,85 4 6,15 65 4 Pandangan sosial 19 29,23 15 23,08 28 43,08 3 4,62 0 0 65 5 Motivasi 7 10,77 25 38,46 24 36,92 9 13,85 0 0 65 6 Pencapaian target 15 23,08 16 24,62 21 32,31 11 16,92 2 3,08 65 7 Empati 8 12,31 23 35,38 22 33,85 9 13,85 3 4,62 65 8 Penghargaan 13 20,00 21 32,31 22 33,85 8 12,31 1 1,54 65

Sumber: Pengolahan Data Primer (Kuisioner) dengan SPSS, 2014

Dari distribusi responden untuk variabel karakteristik pemimpin

pernyataan pertama “Kecerdasan pimpinan saya membantu para agen khususnya

dalam melakukan strategi pemasaran asuransi”. Agen yang menyatakan setuju

sebanyak 19 orang atau 29,23% responden, kemudian agen yang menyatakan sangat

setuju sebanyak 14 orang atau 21,54% responden, 22 orang atau 33,85% responden

(52)

tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Karena kecerdasan pemimpin dapat

membantu agen dalam melakukan stategi pemasaran dengan maksimal.

Penyataan kedua “Pimpinan saya memiliki pengetahuan, wawasan yang luas

terutama mengenai bidang perasuransian.” Agen yang menyatakan setuju sebanyak

25 orang atau 38,46% responden, kemudian agen yang menyatakan sangat setuju

sebanyak 13 orang atau 20,00% responden, 21 orang atau 32,31% responden

menyatakan ragu-ragu, 6 orang atau 9,23% responden menyatakan tidak setuju dan

tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Pengetahuan dan wawasan seorang

pemimpin harus lebih baik dibandingkan yang lainnya khususnya pengetahuan

dibidang asuransi.

Kemudian pernyataan ketiga “Pimpinan saya memiliki kematangan berpikir

dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, khususnya masalah perasuransian”.

Agen yang menyatakan setuju sebanyak 20 orang atau 30,77% responden, kemudian

agen yang menyatakan sangat setuju sebanyak 12 orang atau 18,46% responden, 20

orang atau 30,77% responden menyatakan ragu-ragu, 9 orang atau 13,85% responden

menyatakan tidak setuju dan 4 orang atau 6,15% responden menyatakan sangat tidak

setuju. Karena dengan kematangan berpikir maka semua permasalahan yang ada

dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Pernyataan keempat “Pimpinan saya mampu bersosialisasi dengan para

agen dengan memperhatikan perkembangan agen dalam rangka penjualan polis

asuransi.” Agen yang menyatakan setuju sebanyak 15 orang atau 23,08% responden,

kemudian agen yang menyatakan sangat setuju sebanyak 19 orang atau 29,23%

(53)

4,62% responden menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang sangat tidak

setuju. Kemampuan dalam bersosialisasi perlu dilakukan dalam rangka memantau

perkembangan agen dalam melakukan penjualan asuransi kepada calon nasabah.

Selanjutnya pernyataan kelima “Pimpinan saya selalu menjalankan visi misi

perusahaan dengan memotivasi agen agar berhasil dalam melakukan penjualan

asuransi.” Agen yang menyatakan setuju sebanyak 25 orang atau 38,46% responden,

kemudian agen yang menyatakan sangat setuju sebanyak 7 orang atau 10,77%

responden, 24 orang atau 36,92% responden menyatakan ragu-ragu, 9 orang atau

13,85% responden menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang sangat

tidak setuju. Dengan halk demikian yang dilakukan pimpinan akan mendorong

keberhasilan agen dalam melakukan penawaran penjualan asuransi kepada calon

nasabah.

Pernyataan keenam “Pimpinan saya selalu berusaha untuk dapat mencapai

target yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan baik.” Agen yang menyatakan

setuju sebanyak 16 orang atau 24,62% responden, kemudian agen yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 15 orang atau 23,08% responden, 21 orang atau 32,31%

responden menyatakan ragu-ragu, 11 orang atau 16,92% responden menyatakan tidak

setuju dan 2 orang atau 3,08% responden sangat tidak setuju. Sudah seharusnya

pimpinan harus sanggup memenuhi terget yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Kemudian pernyataan ketujuh “Pimpinan sering menjenguk agen yang

tertimpa musibah agar dapat terus bersemangat dan bersabar dari musibah yang

dideritanya.” Agen yang menyatakan setuju sebanyak 23 orang atau 35,38%

(54)

12,31% responden, 22 orang atau 33,85% responden menyatakan ragu-ragu, 9 orang

atau 13,85% responden menyatakan tidak setuju dan sebanyak 3 orang atau 4,62%

responden menyatakan sangat tidak setuju. Karena sikap empati dan kepedulian

pimpinan dapat meningkatkan semangat agen agar tetap berusaha dalam melakukan

penjualan asuransi kepada calon nasabah.

Dan terakhir pernyataan kedelapan “Pimpinan saya menghargai kerja keras

agen dalam melakukan penjualan asuransi.” Agen yang menyatakan setuju sebanyak

21 orang atau 32,31% responden, kemudian agen yang menyatakan sangat setuju

sebanyak 13 orang atau 20,00% responden, 22 orang atau 33,85% responden

menyatakan ragu-ragu, 8 orang atau 12,31% responden menyatakan tidak setuju dan

1 orang atau 1,54% responden menyatakan tidak sangat tidak setuju. Karena agen

telah berusaha dalam memasarkan polis asuransi maka kerja keras yang dilakukan

harus dihargai dan terus dimotivasi agar agen tetap bersemangat dalam rangka

mencapai target yang telah ditetapkan.

Dari kedelapan item pertanyaan yang telah ditelaah dari distribusi penilaian

responden terhadap variabel karakteristik pemimpin, maka hal dominan yang

menyatakan sangat setuju ialah item pertanyaan “pandangan sosial”, yang

menyatakan setuju yaitu item pertanyaan “pengetahuan dan wawasan yang luas” dan

“motivasi”, dan sangat tidak setuju ialah item pertanyaan “kematangan berpikir”.

Karakter pemimpin juga harus dapat menarik minat agennya agar mereka tetap

bersemangat dalam memasarkan produk asuransi kepada nasabah maka dalam hal

ini pimpinan harus mampu bersosialisasi dengan para agen, memiliki wawasan

(55)

khususnya dalam bidang perasuransian agar dapat mendukung para agen dalam

memasarkan produk asuransi kepada masyarakat luas.

[image:55.595.107.505.218.552.2]

3. Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Kinerja Agen (Y)

Tabel 4.13.

Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Kinerja Agen (Y)

No. Item SS S R TS STS Total

F % F % F % F % F % <

Gambar

Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Gambar 4.1.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Furqon SyariefHidayatulloh S.Ag., M.Pd.I.. fi) &lt;ITAB SULLAM AT-TAUFIQ (STRATEGI MENGGAPAI.. セ

Pengaruh Agribisnis Hortikultura Terhadap Kesejahteraan Petani (Studi Kasus Pada Kelompok Tani Di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur).. Universitas

No part of this thesis may be reproduced by any means without the permission of at least one of the copyright owners or the English Department, Faculty of

Peningkatan kualitas proses pembelajaran tersebut ditandai dengan meningkatnya: (1) jumlah siswa yang aktif dalam apersepsi; (2) jumlah siswa yang memperhatikan

Iklan di media televisi hingga kini masih dianggap cara paling efektif dalam mempromosikan produk terutama di Indonesia yang masyarakatnya masih brand minded dimana merek yang

Hasil penelitian pemakaian seragam sekolah di SMKN 5 Surakarta dengan metode evaluasi CIPP dari tiap indikator evaluasi sebagai berikut: (1) Context pemakaian

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN

Di dalam kendali logika fuzzy , kinerja kendali memuaskan atau tidak juga tergantung dari trial-and-error , tidak ada deskripsi yang baku untuk menentukan kendali