K UE SI ONE R
F A K T OR -F A K T OR K E PE M I M PI NA N Y A NG E F E K T I F T E R H A DA P K I NE R J A A G E N PA DA A SUR A NSI J I W A B E R SA M A B UM I PUT E R A 1912
K A NT OR C A B ANG SY A R I A H M E DA N
Nama saya Siti Khadijah Nst, NIM: 100521094 Jurusan Manajemen,
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Dengan ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar
kuesioner yang saya berikan. Informasi yang Bapak/Ibu berikan sangat membantu
dalam menyelesaikan penelitian skripsi saya yang berjudul ”Faktor-Faktor
Kepemimpinan yang Efektif Terhadap Kinerja Agen pada Asuransi Jiwa bersama
Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan”.
Atas bantuan dan perhatian Bapak/Ibu menjawab kuesioner saya ini saya
ucapkan terima kasih.
I. Karakteristik Responden
1. Nomor : ………..
2. Usia : ... Tahun
3. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
4. Pendidikan : a. SD b. SMP c. SMA
d. D-III e. S-1 f. S-2
5. Lama Bekerja : ... Thn... Bln.
II. Petunjuk pengisian dan penilaian jawaban
Di bawah ini terdapat beberapa kelompok pertanyaan yang semuanya berkaitan
dengan Faktor-Faktor Kepemimpinan yang Efektif Terhadap Kinerja Agen Pada
Asuransi Jiwa bersama Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan.
Oleh karena itu kepada responden saya mohon:
jawaban dari kuesioner ini tidak berhubungan dengan benar atau salah.
b. Pilihlah jawaban dengan memberi checklist (√) pada salah satu jawaban yang paling benar menurut Bapak/Ibu.
Adapun makna tanda dalam kolom jawaban adalah:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
1. Variabel Kepemimpinan Situasional
No. Pernyataan STS TS KS S SS
1. Sebelum agen melakukan penjualan asuransi, agen dibekali pengarahan yang spesifik oleh pimpinan mengenai cara melakukan pendekatan dengan calon nasabah untuk pemahaman produk yang akan ditawarkan.
2. Dalam pencapaian target penjualan polis, pimpinan saya memberi pengarahan dengan lengkap.
3. Pimpinan selalu mengadakan pertemuan dengan agen untuk menjelaskan keputusan atas target penjualan yang sudah diambil.
4. Pimpinan berusaha menerima masukan dari bawahan yang membangun dalam hal ide dan strategi penjualan asuransi yang menarik kepada nasabah.
5. Pimpinan saya dan agen saling memberi ide pada saat berdiskusi untuk mendapatkan ide yang paling efektif dalam melakukan penjualan asuransi.
6. Pimpinan saya dan agen sama-sama mengambil keputusan dalam pertemuan yang diadakan biasanya keputusan tersebut seperti HUT, STM dan lainnya.
7. Pimpinan saya menyerahkan kontrol pelaksanaan penjualan asuransi kepada supervisor dalam rangka pemenuhan target yang telah ditetapkan 8. Pimpinan saya menyerahkan tanggungjawab
2. Variabel Karakteristik Pemimpin
No. Pernyataan STS TS KS S SS
1. Kecerdasan pimpinan saya membantu para agen khususnya dalam melakukan strategi pemasaran asuransi.
2. Pimpinan saya memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas terutama mengenai bidang perasuransian.
3. Pimpinan saya memiliki kematangan berpikir dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, khususnya masalah perasuransian.
4. Pimpinan saya mampu bersosialisasi dengan para agen dengan memperhatikan perkembangan agen dalam rangka penjualan polis asuransi.
5. Pimpinan saya selalu menjalankan visi misi perusahaan dengan memotivasi agen agar berhasil dalam melakukan penjualan asuransi.
6. Pimpinan saya selalu berusaha untuk dapat mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan baik.
7. Pimpinan sering menjenguk agen yang tertimpa musibah agar dapat terus bersemangat dan bersabar dari musibah yang dideritanya.
8. Pimpinan saya menghargai kerja keras agen dalam melakukan penjualan asuransi.
3. Variabel Kinerja Agen
No. Pernyataan STS TS KS S SS
1. Saya selalu melakukan kunjungan minimal kepada tiga orang calon nasabah setiap harinya.
2. Saya selalu menawarkan produk asuransi kepada calon nasabah setiap hari.
3. Saya selalu melakukan penawaran produk asuransi kepada nasabah sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan perusahaan.
4. Prosedur standar yang telah saya lakukan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan perusahaan.
6. Saya memiliki keterampilan komunikasi yang baik kepada calon nasabah agar mau membeli asuransi yang saya tawarkan.
7. Saya selalu menjelaskan mengenai manfaat produk dengan memberi gagasan kepada calon nasabah bahwa pentingnya berasuransi.
8. Ide dari agen lain sangat membantu saya dalam memecahkan masalah mengenai strategi penjualan asuransi kepada nasabah.
9. Saya memiliki jiwa teamwork yang baik antar sesama agen asuransi dalam rangka menjalankan visi dan misi perusahaan.
10. Saya bekerjasama dalam setiap kegiatan kantor dalam rangka menumbuhkan rasa bekerjasama antar sesama agen.
11. Saya memiliki semangat dalam menawarkan polis asuransi kepada nasabah.
12. Saya memiliki tanggungjawab terhadap apa yang saya lakukan dalam pekerjaan khususnya target yang telah ditetapkan perusahaan kepada saya.
13. Saya mampu menciptakan cara kerja tersendiri dalam melaksanakan penjualan polis kepada nasabah.
LAMPIRAN 2
Distr ibusi J awaban R esponden pada V aliditas A J B B umiputer a 1912 K antor C abang K esawan M edan
RESPONDEN VARIABEL X1 VARIABEL X2 VARIABEL Y
LAMPIRAN 3
T abulasi J awaban R esponden AJ B B umiputer a 1912 K antor C abang Syar iah M edan
RESPONDEN VARIABEL X1 VARIABEL X2 VARIABEL Y
RESPONDEN VARIABEL X1 VARIABEL X2 VARIABEL Y
L A M PI R A N 4
T OT AL J AW AB AN R E SPONDE N UNT UK V A R I AB E L X DAN Y DE NG AN SAM PE L 65 AG E N
Responden X1 X2 Y
1 29 27 54
2 30 28 53
3 32 25 56
4 27 27 51
5 25 26 48
6 23 26 40
7 20 30 42
8 23 29 42
9 26 29 44
10 23 29 42
11 23 30 43
12 28 24 49
13 29 28 55
14 32 33 60
15 31 27 54
16 27 26 46
17 29 30 53
18 30 29 53
19 33 28 60
20 33 25 56
21 24 28 40
22 22 31 42
23 28 31 49
24 26 27 48
25 29 28 52
26 22 27 43
27 23 23 43
28 24 27 39
29 26 33 49
30 29 31 49
31 25 33 51
32 26 33 50
33 29 27 52
34 28 27 50
35 28 28 50
36 26 32 49
37 25 33 46
38 29 28 50
39 30 28 53
40 29 29 48
41 32 33 56
42 30 30 55
43 27 32 50
44 31 29 56
45 32 31 57
46 31 28 54
47 32 31 56
48 33 27 57
Responden X1 X2 Y
50 27 32 47
51 29 26 52
52 34 26 60
53 33 29 58
54 33 23 54
55 31 27 56
56 32 27 56
57 32 23 58
58 34 24 62
59 32 31 56
60 30 25 53
61 32 28 58
62 31 27 56
63 33 28 58
64 32 30 57
L A M PI R A N 5
V A L I DI T AS DA N R E AL I B I L I T AS
1. V aliditas V ariabel K epemimpinan Situasional (X 1) Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 27.4000 19.559 .849 .838
VAR00002 27.0333 23.964 .394 .885
VAR00003 27.1333 22.878 .516 .874
VAR00004 27.1000 22.921 .529 .873
VAR00005 27.1667 22.213 .626 .864
VAR00006 27.5333 19.775 .827 .840
VAR00007 27.4333 22.392 .534 .873
VAR00008 27.3667 19.551 .823 .841
2. V aliditas V ariabel K ar akter istik Pemimpin (X 2)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 26.8333 19.316 .778 .793
VAR00002 26.6333 22.240 .375 .845
VAR00003 26.5000 21.707 .520 .826
VAR00004 26.7333 21.237 .546 .823
VAR00005 26.5667 22.185 .454 .834
VAR00006 26.9000 18.300 .831 .782
VAR00007 26.9667 21.551 .441 .838
3. V aliditas V ariabel K iner ja A gen (Y ) Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 50.6000 65.007 .475 .891
VAR00002 50.6667 60.299 .780 .877
VAR00003 50.3333 65.747 .506 .889
VAR00004 50.6333 60.447 .810 .876
VAR00005 50.5000 65.155 .488 .890
VAR00006 50.3333 65.333 .537 .888
VAR00007 50.5333 65.154 .479 .891
VAR00008 50.3333 65.747 .506 .889
VAR00009 50.6667 59.885 .842 .874
VAR00010 50.7333 64.478 .490 .891
VAR00011 50.5000 64.397 .595 .886
VAR00012 50.3333 65.333 .537 .888
VAR00013 50.5333 63.913 .563 .887
VAR00014 50.5000 65.155 .488 .890
4. Reliabilitas Variabel Kepemimpinan Situasional (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.877 8
5. Reliabilitas Variabel Karakteristik Pemimpin (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.839 8
6. Reliabilitas Variabel Kinerja Agen (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
L A M PI R A N 6
UJI ASUMSI KLASIK
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 65
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.94111361
Most Extreme Differences Absolute .095
Positive .052
Negative -.095
Kolmogorov-Smirnov Z .764
Asymp. Sig. (2-tailed) .604
a. Test distribution is Normal.
Uji Heterokedastisitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.179 2.252 2.300 .025
Kepem.Sit -.098 .044 -.278 -2.242 .029
Karakteristik.Pemp -.032 .059 -.067 -.540 .591
a. Dependent Variable: absut
Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.352 3.649 .645 .522
Kepem.Sit 1.536 .071 .951 21.664 .000 .970 1.031
Karakteristik.Pemp .179 .095 .083 1.883 .064 .970 1.031
LAMPIRAN 7
UJI HIPOTESIS DAN KOEFISIEN DETERMINAN
Regresi Linier Berganda
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Karakteristik.Pe
mp, Kepem.Sita . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja.Agen
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.352 3.649 .645 .522
Kepem.Sit 1.536 .071 .951 21.664 .000
Karakteristik.Pemp .179 .095 .083 1.883 .004
a. Dependent Variable: Kinerja.Agen
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1839.068 2 919.534 236.416 .000a
Residual 241.147 62 3.889
Total 2080.215 64
a. Predictors: (Constant), Karakteristik.Pemp, Kepem.Sit
b. Dependent Variable: Kinerja.Agen
Koefisien Determinan (R2)
Model Summaryb
Model R R
Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .940a
.884 .880 1.97217
a. Predictors: (Constant), Karakteristik.Pemp, Kepem.Sit
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Arep, Ishak dan Hendri Tanjung, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Universitas Trisakti, Jakarta.
Ginting, Paham dan Syafrizal H. Situmorang, 2008. Filsafat dan Metode Riset, USU Press, Medan.
Hakim, Rusman, 2001. Cermin Kepemimpinan, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P., 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta.
Heidjrachman dan Suad Husnan, 2005. Manajemen Personalia, BPFE, Yogyakarta.
Kartono, Kartini, 2006. Pemimpin dan Kepemimpinan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Mangukunegara, A. A. Anwar Prabu, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT Remaja Rosda Karya, Bandung.
_______, 2006. Evaluasi Kinerja SDM, PT Refika Aditama, Bandung.
Manulang, Marihot, Manulang, M., 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
Nawawi, Hadari, H., 2003. Perencanaan SDM untuk Organisasi Profit yang Kompetitif, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
_______, 2006. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi, Cetakan Kedua, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Prawirosentono, Suyadi, 2000. Kebijakan Kinerja Karyawan, BPFE, Yogyakarta.
Rivai, Veithzal, 2005. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Robbins, Stephen P, 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Kesembilan, Jilid 2, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.
Shane, Mc, 2005. Organisasi (Prilaku, Struktur, Proses), Terjemahan Nunuk Adiarni, Edisi Kedelapan, Binarupa Aksara, Jakarta.
Simanjuntak, Payaman J. 2000. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Sutarto, 2001. Dasar-dasar Organisasi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Sugiyono, 2006. Metodologi Penelitan Bisnis, Cetakan Kesembilan, Penerbit Alfabeta, Bandung.
_______, 2007. Metode Penelitian Administratif, Alfabeta, Bandung.
Thoha, Miftah, 2007. Kepemimpinan dalam Manajemen. Edisi Keduabelas, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Widodo, Joko, 2005. Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja, Bayu Media, Malang.
Yulk, Gary, 2002. Kepemimpinan dalam Organisasi, Edisi Ketiga, Prenhallindo, Jakarta.
SKRIPSI:
Dalimunthe, Asfar Halim. 2009. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini digolongkan dalam penelitian menurut tingkat eksplanasi
(penjelasan). Penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang
bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan
antara satu variabel dengan variabel yang lain. Pada tingkat eksplanasi penelitian
termasuk kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua
variabel atau lebih untuk melihat pengaruh (Ginting dan Situmorang, 2008: 57).
Pengaruh yang dimaksud yaitu pengaruh faktor-faktor kepemimpinan yang efektif
berupa gaya kepemimpinan situasional dan karakteristik pemimpin terhadap
kinerja karyawan.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
Kantor Cabang Syariah Medan yang berlokasi di lantai 1 Gedung Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912, Jalan Iskandar Muda No. 138 Medan. Waktu
penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Februari 2014.
3.3. Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel Independen yaitu:
2. Karakteristik Pemimpin (X2)
a. Kecerdasan
b. Kematangan dan Keluasan Pandangan Sosial
c. Memiliki Motivasi dan Keinginan Berprestasi
d. Memiliki Kemampuan Hubungan Manusiawi
b. Variabel Dependen (Y) yaitu kinerja agen asuransi pada Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912 Cabang Syariah Medan.
3.4. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang
memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini
variabel yang diteliti dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Definisi
operasional untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
a. Kepemimpinan Situasional
Kepemimpinan situasional adalah gaya kepemimpinan yang selalu
berusaha menyesuaikan dengan situasi dan kondisi organisasi, serta bersifat
fleksibel dalam menyesuaikan/beradaptasi dengan kematangan bawahan dan
lingkungan kerja (Thoha, 2007: 316).
b. Karakteristik Pemimpin dalam Mengefektifkan Organisasi
Menurut Nawawi (2006: 77), karakteristik utama seorang pemimpin dalam
1. Kecerdasan
Para pemimpin yang efektif atau pemimpin yang mampu mengefektifkan
organisasi untuk mencapai tujuannya, pada umumnya (secara relatif) lebih
cerdas dari pada pengikut/ anggota organisasi.
2. Kematangan dan Keluasan Pandangan Sosial
Para pemimpin yang efektif atau pemimpin yang mampu mengefektifkan
organisasi untuk mencapai tujuannya, pada umumnya (secara relatif) lebih
matang emosinya dari pada pengikut/anggota organisasinya, sehingga
selalu mampu mengendalikan situasi, kritikal (sulit dan bermasalah). Di
samping itu memiliki kemampuan pula dalam melakukan sosialisasi
dengan orang lain, khususnya anggota organisasi. Disamping itu juga
memiliki keyakinan serta kepercayaan diri yang cukup tinggi.
3. Memiliki Motivasi dan Keinginan Berprestasi.
Para pemimpin yang efektif atau pemimpin yang mampu mengefektifkan
organisasi untuk mencapai tujuannya, pada umumnya (secara relatif)
memiliki dorongan yang besar dari dalam dirinya untuk dapat
menyelesaikan sesuatu secara sukses.
4. Memiliki Kemampuan Hubungan Manusiawi
Para pemimpin yang efektif atau pemimpin yang mampu mengefektifkan
organisasi untuk mencapai tujuannya, pada umumnya (secara relatif)
mengetahui bahwa usahanya untuk mencapai sesuatu sangat tergantung
selalu mampu memahami orang lain dan berorientasi pada anggota
organisasi (pengikut/bawahan).
c. Kinerja Agen (Y)
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal,
tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. (Widodo, 2005: 78).
Menurut Prawirosentono (2000: 236), indikator yang dipergunakan dalam
melakukan penilaian kinerja agen sebagai berikut:
1) Kuantitas Pekerjaan,yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode
yang ditentukan.
2) Kualitas Pekerjaan, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan
syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.
3) Pengetahuan Pekerjaan, yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan
dan keterampilannya.
4) Kreativitas, yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan
tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang
timbul.
5) Kerjasama, yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain atau
sesama anggota organisasi
6) Inisiatif, yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam
7) Kualitas Pribadi, yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan,
keramahtamahan dan integritas pribadi.
Tabel 3.1.
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Definisi Indikator Skala
Kepemimpinan Situasional Instruksi Konsultasi Partisipasi Delegasi Gaya kepemimpinan yang selalu berusaha menyesuaikan dengan situasi dan kondisi organisasi, serta
bersifat fleksibel dalam menyesuaikan/ber-adaptasi dengan kematangan bawahan dan lingkungan kerja.
-Pengarahan spesifik -Pengawasan yang
ketat
-Menerangkan keputusan yang diambil
-Menerima pendapat bawahan
-Saling memberikan gagasan
-Pengambilan keputusan bersama
-Kontrol pelaksanaan -Penyerahan
tanggung jawab dan pemecahan masalah
Likert
Karakteristik Pemimpin
(X2)
Kecerdasan Pemimpin memiliki kecerdasan yang lebih dari pengikutnya/agen untuk menjalankan organisasi yang lebih efektif
-Kecerdasan pemimpin -Pengetahuan dan
wawasan yang luas
Likert Kematangan dan Keluasan Pandangan Sosial Pemimpin selalu mampu mengendalikan situasi, kritikal (sulit dan bermasalah) serta memiliki kemampuan dalam melakukan sosialisasi dengan orang lain, khususnya anggota organisasi
-Kematangan berpikir -Kemampuan
Variabel Dimensi Definisi Indikator Skala Memiliki Motivasi dan Keinginan Berprestasi. Memiliki dorongan yang besar dari dalam dirinya untuk dapat menyelesaikan sesuatu secara sukses.
-Motivasi
-Keinginan berprestasi
Memiliki Kemampuan Hubungan Manusiawi Pemimpin selalu mampu memahami orang lain dan berorientasi pada anggota organisasi (pengikut/bawahan)
-Memiliki sifat empati yang kuat
-Orientasi pada bawahan
Kinerja Agen (Y)
Kuantitas Pekerjaan
Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang
ditentukan.
-Jumlah kerja yang dilakukan setiap harinya
-Jumlah pekerjaan yang selesai
Likert
Kualitas Pekerjaan
Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat
kesesuaian dan kesiapannya.
-Kualitas kerja berdasarkan SOP (standar operasional perusahan) yang telah ditetapkan
- SOP berjalan dengan baik Pengetahuan Pekerjaan Luas pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.
-Berpengetahuan dan wawasan luas -Keterampilan yang
baik Kreativitas Gagasan-gagasan yang
dimunculkan
- Gagasan yang membangun - Cerdas dalam
memecahkan masalah
Kerjasama Kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi
- Memiliki jiwa team work
- Bekerja sama
Kualitas Pribadi Menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan dan integritas pribadi
3.5. Skala Pengukuran Variabel
Menurut Sugiyono (2006: 86) skala pengukuran yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Skala Likert yaitu skala pengukuran yang dipakai untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
mengenai fenomena sosial, dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan
secara spesifik oleh peneliti yang disebut sebagai variabel penelitian yang akan
diuji dan setiap jawaban dari pertanyaan pengujian akan diberi skor atau nilai.
Skala Likert digunakan dalam daftar pertanyaan yang akan menguji dan
mengukur variabel terikat yaitu prestasi kerja dan kepuasan kerja karyawan secara
kuantitatif. Analisis data kuantitatif pada penelitian ini akan dilakukan dengan
memberikan lima (5) alternatif jawaban kepada responden seperti pada tabel
berikut:
Tabel 3.2.
Instrumen Skala Likert
No. Alternatif Jawaban Skor
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Ragu-Ragu (R) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2006: 86)
3.6. Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek
yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006: 72).
Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan yang berjumlah 65
orang.
3.6.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel sensus, yaitu semua
populasi digunakan sebagai sampel karena populasinya relatif kecil (Sugiyono,
2006: 72).
Tabel 3.3.
Jumlah Agen/ Pemasaran Asuransi pada
AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan
No. Jabatan Jumlah Agen/
Pemasaran 1 Kepala Unit Operasional (KUO) 2
2 Supervisor 3
3 Financial Advisor (FA) 65
Jumlah 70
Sumber: AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan
3.7. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Diperoleh langsung dari responden melalui wawancara maupun dengan
memberikan kuesioner untuk mendapatkan data tentang faktor-faktor kepemimpinan
yang efektif terhadap kinerja agen.
2. Data Sekunder
Diperoleh dari jurnal-jurnal penelitian, literatur dan buku-buku kepustakaan
yang ada hubungannya dengan penelitian ini untuk dijadikan sebagai landasan
3.8. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Daftar Pertanyaan
Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada
responden untuk dijawab, kemudian dari jawaban pertanyaan ditentukan skor
dengan Skala Likert.
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan cara meninjau catatan-catatan serta
dokumen-dokumen yang ada misalnya sejarah perusahaan, struktur organisasi
dan jumlah karyawan. Studi dokumentasi juga dilakukan dengan cara meninjau
data literatur, jurnal, internet, majalah dan sumber-sumber lain yang mendukung
penelitian.
3. Wawancara (Interview)
Wawancara dimaksud adalah wawancara non structured (tidak
terstruktur) dilakukan dengan cara berdiskusi dengan pihak-pihak yang diperlukan
untuk memperoleh informasi yang akan mendukung penelitian ini.
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen penelitian yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel
adalah jika instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama
akan menghasilkan data yang sama. (Sugiyono, 2006: 267).
untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan
reliabilitas dilakukan untuk menguji apakan kuesioner layak digunakan sebagai
instrumen penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui
kuesioner dapat membantu menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang
diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk penelitian lain.
1. Uji validitas
Uji validitas pada penelitian ini akan dilakukan pada responden di luar
sampel sebanyak 30 responden yang akan dilakukan pada Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912 Kantor Cabang Medan Kesawan Jl. Ir. H. Juanda no.
56 Medan. Pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS dengan kriteria
sebagai berikut:
a. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation > rtabel, maka pernyataan
tersebut dinyatakan valid.
b. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation < rtabel, maka pernyataan
tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan menguji butir pertanyaan yang telah
dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan
bantuan program SPSS.
3.10. Teknik Analisis
1. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana
data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian
diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang
masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan
pendekatan Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%.
Jika nilai Asyimp.Sig. (2-tailed) lebih besar dari 5% artinya data variabel
berdistribusi normal (Situmorang et al, 2010: 62).
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan
atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas).
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji dengan
menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi
terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat
kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya
c. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain
dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau
mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat
dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui
program SPSS.
Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai
Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang
et al, 2010: 104).
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier berganda.
Persamaan yang digunakan adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y = Kinerja Agen
a = Konstanta
b1b2 = Koefisien regresi berganda
X1 = Skor dimensi Kepemimpinan Situasional
X2 = Skor dimensi Karakteristik Pemimpin
4. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor kepemimpinan yang efektif melalui
kepemimpinan situasional dan karakteristik pemimpin terhadap kinerja agen
asuransi maka dilakukan pengujian dengan menggunakan:
a. Uji Signifikan Simultan (Uji - F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variable terikat. Kriteria pengujiannya adalah:
H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
H0 : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%
H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%
b. Uji Signifikan Parsial (Uji - t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi
variabel dependen.
Kriteria pengujiannya adalah:
H0 : b1, b2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%
H0 ditolak jika thitung > ttabel pada α = 5%
5. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Jika Koefisien Determinasi (R2)
semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan variabel
X menerangkan variabel Y dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil
(mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas
adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak
kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
AJB Bumiputera 1912 berdiri atas prakarsa seorang guru sederhana
bernama M.Ng.Dwidjosewojo (sebagai Presiden Komisaris), Sekretaris Persatuan
Guru-guru Belanda (PGHB) Sekaligus Sekretaris I Pengurus Besar Budi Utomo,
juga ditunjuk M.K.H. Soebroto sebagai Direktur dan M.Adimidjojo sebagai
Bendahara Didirikan di Magelang pada tanggal 12 Februari 1912, sejak awal
pendiriannya AJB Bumiputera 1912 sudah menganut system kepemilikan dan
kepenguasaan yang unik, yakni bentuk badan usaha “mutual” atau “usaha
bersama”. Semua pemegang polis adalah pemilik perusahaan, yang
mempercayakan wakil-wakil mereka di Badan Perwakilan Anggota (BPA) untuk
mengawasi jalannya perusahaan.Asas mutualisme ini, yang kemudian dipadukan
dengan idealisme dan profesionalisme pengelolanya, merupakan kekuatan utama
AJB Bumiputera 1912 hingga hari ini.
Di seluruh wilayah Indonesia AJB Bumiputera 1912 memiliki 576 kantor
cabang, mengkaryakan 28000 pekerja, melindungi 9,7 juta jiwa rakyat Indonesia.
Jumlah kantor cabang sebanyak itu menunujukan kemitraan AJB Bumiputera
1912 dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Ada
banyak tantangan dan rintangan yang telah dilalui yang banyak mengandung
permasalahan-permasalahan.
4.1.2. Permodalan AJB Bumiputera 1912
AJB Bumiputera 1912 memulai usahanya dengan modal awal nol sen.
Dengan demikian, perusahaan asuransi ini berbentuk onderling atau mutual
(Usaha Bersama), karena perusahaan dapat didirikan tanpa harus menyediakan
modal lebih dahulu. Uang yang diterima perusahaan untuk pertama kalinya
berasal dari kelima peserta kongres PGHB yang menjadi O.L Mij. PGHB. Syarat
utamanya dalah bahwa ganti rugi tidak akan diberikan kepada ahli waris
pemegang polis yang meninggal sebelum polisnya berjalan selama tiga tahun
penuh.
Perusahaan ini hanya mengutamakan pembayaran premi sebagai modal
kerjanya dan tidak mendapatkan honorarium bagi para pengurusnya, sehingga
mereka bekerja dengan sukarela. Sebagai perusahaan perjuangan, AJB
Bumiputera memiliki falsafah sebagai berikut:
1. Idealisme
Senantiasa memelihara nilai-nilai kejuangan dalam mengangkat kemartabatan
anak bangsa sesuai sejarah pendirian Bumiputera sebagai perusahaan
perjuangan.
2. Kebersamaan
Mengedepankan sistem kebersamaan dalam pengelolaan perusahaan dengan
memberdayakan potensi komunitas Bumiputera dari, oleh dan untuk
3. Profesionalisme
Memiliki komitmen dalam pengelolaan perusahaan dengan mengedepankan
tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan senantiasa
berusaha menyesuaikan diri terhadap tuntutan perubahan lingkungan.
4.1.3. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi Perusahaan
AJB Bumiputra 1912 menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional yang kuat
dan modern dan menguntungkan. Didukung Sumber Daya manusia (SDM)
profesional yang menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme serta mutualisme.
2. Misi Perusahaan
Misi AJB Bumiputera 1912 adalah menjadikan Bumiputera senantiasa
berada dibenak dan dihati masyarakat Indonesia dengan:
1. Menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa berkualitas sebagai
wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan
kesejahteraan masyarakat Indonesia.
2. Menyediakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjamin pertumbuhan
kompetensi karyawan, peningkatkan produktivitas dan meningkatkan
kesejahteraan, dan kerangka peningkatan kualitas pelayanan perusahaan
kepada pemegang polis.
3. Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovatif untuk
4.2. Struktur Organisasi
Dalam suatu perusahaan terdiri dari berbagai macam sumber daya yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, tentunya membutuhkan suatu
pengaturan terhadap tugas dan tanggung jawab yang ada. Hal ini dapat
dilaksanakan melalui penyusunan suatu struktur organisasi perusahaan. Struktur
organisasi merupakan pola formal tentang cara pengelompokan orang dan
pekerjaan dalam suatu organisasi, dengan adanya struktur organisasi garis-garis
wewenang dan tanggung jawab dapat ditunjukan juga dengan adanya uraian tugas
yang jelas diantara pelaksanaannya.
Kantor cabang adalah organisasi struktual asuransi jiwa perorangan
dibawah pengawasan kantor wilayah asuransi jiwa perorangan yang
berkedudukan di suatu wilayah tertentu, dipimpin oleh seorang Kepala Cabang
yang mempunyai fungsi utama menjalankan kegiatan trilogy operasional asuransi
jiwa perorangan, kehumasan dan pelayanan kepada pemegang polis.
AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan dipimpin oleh
seorang Kepala Cabang yang dibantu oleh Kepala Unit Administrasi dan
Keuangan (KUAK) dalam hal kegiatan pengadministrasian dan keuangan asuransi
dan dibantu juga oleh Kepala Unit Operasional (KUO) dalam hal kegiatan
pemasaran dalam melakukan penjualan asuransi dan memperkenalkan asuransi
kepada pemegang polis.
AJB Bumiputera 1912 berkantor pusat di Jalan Cokrominoto No. 85-89
Jakarta. Kantor dibentuk berdasarkan wilayah kerja yang dinilai potensial
Untuk memperjelas susunan dan tingkatan-tingkatan dalam organisasi
AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan yang berada di jalan Sultan
Iskandar Muda No. 138 Medan, dapat dilihat pada bagan struktur organisasi di
bawah ini:
[image:34.595.114.557.230.557.2]Sumber: AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan
Gambar 4.1.
Bagan Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan
4.3. Deskripsi Jabatan
Pada deskripsi jabatan AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah
Medan yang berada di jalan Sultan Iskandar Muda No. 138 Medan mempunyai Kepala Cabang
Kepala Unit Administrasi dan Keuangan
Kasir Staf Administrasi dan Keuangan Kepala Unit
Operasional
Supervisor Supervisor Supervisor
tugas-tugas yang harus dijalani pada setiap bagian, yaitu tugas yang diberikan
secara khusus sesuai dengan fungsi unit kerja yang dipimpinnya. Deskripsi
jabatan AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan disajikan secara
berurutan.
1. Kepala Kantor Cabang
Kepala cabang bertanggung jawab dalam melaksanakan pengembangan
organisasi keagenan (mitra bisnis), kegiatan operasional produksi, operasional
konservasi, operasional pengelolaan dana, kegiatan administrasi keuangan,
kehumasan dan pelayanan kepada pemegang polis, serta melaksanakan
pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaannya. Kepala cabang bertanggung
jawab kepada Kepala Wilayah dan membawahi: Kepala Unit Administrasi dan
Keuangan, Kepala Unit Operasional, serta Supervisor.
2. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)
Bertanggung jawab dalam melaksanakan, membina, mengawasi dan
mengendalikan kegiatan administrasi keuangan, serta pelayanan kepada
pemegang polis, dan support keperluan agen dalam penutupan polis. Bertanggung
jawab kepada Kepala Cabang dan membawahi: Kasir/Pemegang Kas, Pegawai
Administrasi, Office Boy.
3. Unit Operasional (KUO)
Bertanggung jawab dalam melaksanakan, membina, mengendalikan
kegiatan operasional penjualan, operasional konversi dan pelayanan kepada
pemegang polis. Bertanggung jawab kepada kepala Cabang dan mengkoordinir
4. Kasir
Kasir adalah seorang yang bertanggung jawab kepada kepala unit
administrasi dan keuangan untuk melaksanakan tertib administrasi, sirkulasi dan
laporan keuangan.
5. Pegawai Administrasi
Bertanggung jawab kepada kepala unit administrasi dan keuangan untuk
melaksanakan pekerjan-pekerjaan administrasi.
6. Supervisor
Adalah yang mempunyai kewajiban pokok melakukan pengawasan,
pengendalian dan pembinaan terhadap agen yang berada dibawah koordinasinya.
Supervisor bertanggung jawab kepada Kepala Unit Operasional atas produksi
penjualan polis asuransi kepada masyarakat.
7. Agen
Agen yang mempunyai kewajiban melakukan kegiatan penutupan
produksi baru asuransi jiwa sesuai dengan segmen pasarnya dan bertanggung
jawab kepada supervisor-nya.
4.4. Aspek Kegiatan Perusahaan
Kegiatan kehumasan internal dimaksudkan untuk membina keakraban dan
kebersamaan dalam rangka membangun motivasi dan iklim kerja yang kondusif
melalui:
a. Kepala Cabang / KUAK / KUO melakukan kunjungan silaturahmi ke tempat
b. Kepala Cabang / KUAK / KUO menciptakan suasana kekeluargaan dan
kebersamaan dalam organisasi dengan melakukan kegiatan olahraga dan
arisan.
c. Kepala Cabang menyelenggarakan program pembinaan rohani sesuai dengan
agama masing-masing.
d. Kepala Cabang / KUAK / KUO melakukan kunjungan silaturahmi kepada
keluarga mitra kerja / pegawai secara berkala.
e. Kepala Cabang / KUAK / KUO melakukan kunjungan kepada mitra kerja /
pegawai yang kena musibah atau sakit.
4.5. Pelaksanaan Kegiatan Kehumasan
Pelaksanaan kegiatan kehumasan pada AJB Bumiputera 1912 Kantor
Cabang Syariah Medan sebagai berikut:
4.5.1. Internal
Kegiatan kehumasan dimaksudkan untuk membina keakraban dan
kebersamaan dalam rangka membangun motivasi dan iklim kerja yang
kondusif melalui:
a. Kepala Cabang / KUAK / KUO melakukan kunjungan silaturahmi ke tempat
tinggal mitra kerja / pegawai dengan skala prioritas.
b. Kepala Cabang / KUAK / KUO menciptakan suasana kekeluargaan dan
kebersamaan dalam organisasi dengan melakukan kegiatan olahraga dan
arisan.
agama masing – masing.
4.5.2. Eksternal
Kegiatan kehumasan eksternal dimaksudkan untuk membuka pasar agar
memudahkan agen dalam melakukan presentasi pasar di wilayah operasional,
maupun untuk membina hubungan baik dengan pihak eksternal dengan cara:
a. Kepala Cabang wajib melakukan kegiatan silaturahmi kepada anggota
Muspida setempat (Bupati/Walikota-Dandim-Kapolres-Ketua Pengadilan dan
Kepala Kejaksaan) secara berskala, mengenai serta menjalin keakraban dan
kerjasama.
b. Kepala Cabang wajib melakukan kunjungan silaturahmi khususnya kepada
Kepala-kepala dinas, perwira-perwira TNI dan POLRI, Kalangan Perbankan,
secara berkala, mengenai serta menjalin keakraban dan kerjasama.
c. Kepala Cabang melakukan kunjungan keakraban kepada ketua organisasi dan
asosiasi serta mendapatkan daftar nama anggota organisasi tersebut untuk
didistribusikan kepada Agen sesuai segmennya.
d. Kepala Cabang melakukan kunjungan keakraban dan mengenal pemuka
Agama, pemuka adat dan pusat pengaruh diwilayah operasionalnya.
e. Kepala Cabang/ KUAK/ KUO mitra kerja mengikuti kegiatan adat maupun
kegiatan keagamaan diwilayah operasionalnya.
f. Kepala Cabang melakukan kunjungan silaturahmi ke perusahaan-perusahaan
dan media massa yang terdapat diwalayahnya (jika ada).
Pemerintah Daerah.
h. Kepala Cabang bergabung dan aktif dalam kegiatan Asosiasi Asuransi Jiwa
Indonesia di wilayah operasionalnya.
4.6. Hasil Penelitian
4.6.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik diperoleh dengan melakukan
serangkaian penelitian secara baik dan benar. Valid artinya data-data yang diperoleh
dengan penggunaan instrumen dapat menjawab tujuan penelitian. Rentabilitas
artinya konsisten atau stabil. Pengujian validitas ini instrument dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
a. Jika r positif dan rhitung > rtabel maka pernyataan dinyatakan valid
b. Jika r negatif dan rhitung < rtabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid
Tahap survei kuesioner terdiri dari variabel bebas yaitu kepemimpinan situasional
berisikan 8 pernyataan, karakteristik pemimpin berisikan 8 pernyataan dan
variabel terikat yaitu kinerja agen berisikan 14 pernyataan. Pada Tabel 4.1 dapat
T abel 4.1.
V aliditas V ar iabel K epemimpinan Situasional (X 1)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 27.4000 19.559 .849 .838
VAR00002 27.0333 23.964 .394 .885
VAR00003 27.1333 22.878 .516 .874
VAR00004 27.1000 22.921 .529 .873
VAR00005 27.1667 22.213 .626 .864
VAR00006 27.5333 19.775 .827 .840
VAR00007 27.4333 22.392 .534 .873
VAR00008 27.3667 19.551 .823 .841
[image:40.595.140.489.132.367.2]Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS, Februari 2014
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa semua data pernyataan valid dengan nilai Rhitung >
Rtabel karena memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation yang lebih besar
dari nilai Rtabel yaitu 0,361 dan pernyataan yang memiliki nilai tertinggi adalah
0.849 dan nilai terendah adalah pernyataan 0.394. Berdasarkan data tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan tersebut valid dan layak untuk
T abel 4.2.
V aliditas V ar iabel K ar akter istik Pemimpin (X 2)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 26.8333 19.316 .778 .793
VAR00002 26.6333 22.240 .375 .845
VAR00003 26.5000 21.707 .520 .826
VAR00004 26.7333 21.237 .546 .823
VAR00005 26.5667 22.185 .454 .834
VAR00006 26.9000 18.300 .831 .782
VAR00007 26.9667 21.551 .441 .838
VAR00008 26.8333 20.557 .643 .811
[image:41.595.139.487.127.367.2]Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS, Februari 2014
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa semua data valid dengan nilai Rhitung > Rtabel karena
memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation yang lebih besar dari nilai Rtabel
yaitu 0,361 dan pernyataan yang memiliki nilai tertinggi adalah 0.831 dan nilai
terendah adalah pernyataan 0.375. Berdasarkan data tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa semua pernyataan tersebut valid dan layak untuk digunakan
T abel 4.3.
V aliditas V ar iabel K iner ja A gen (Y )
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 50.6000 65.007 .475 .891
VAR00002 50.6667 60.299 .780 .877
VAR00003 50.3333 65.747 .506 .889
VAR00004 50.6333 60.447 .810 .876
VAR00005 50.5000 65.155 .488 .890
VAR00006 50.3333 65.333 .537 .888
VAR00007 50.5333 65.154 .479 .891
VAR00008 50.3333 65.747 .506 .889
VAR00009 50.6667 59.885 .842 .874
VAR00010 50.7333 64.478 .490 .891
VAR00011 50.5000 64.397 .595 .886
VAR00012 50.3333 65.333 .537 .888
VAR00013 50.5333 63.913 .563 .887
VAR00014 50.5000 65.155 .488 .890
[image:42.595.140.489.106.486.2]Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS, Februari 2014
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa semua data pernyataan valid dengan nilai Rhitung >
Rtabel karena memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation yang lebih besar
dari nilai Rtabel yaitu 0,361 dan pernyataan yang memiliki nilai tertinggi adalah
0.842 dan nilai terendah adalah pernyataan 0.475. Berdasarkan data tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan tersebut valid dan layak untuk
2. Reliabilitas
Tabel 4.4.
Reliabilitas Variabel Kepemimpinan Situasional (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.877 8
Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS, Februari 2014
Pada Tabel 4.4 variabel kepemimpinan situasional menunjukkan hasil pengujian
reliabilitas pada instrumen dengan nilai Cronbach's Alpha atau r-alpha sebesar
0.877. Hal ini membuktikan instrument penelitian berupa kuesioner ini adalah
reliabel karena r alpha yang bernilai 0.877 lebih besar dari 0.80.
Tabel 4.5.
Reliabilitas Variabel Karakteristik Pemimpin (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.839 8
Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS, Februari 2014
Pada Tabel 4.5 variabel kepemimpinan situasional menunjukkan hasil pengujian
reliabilitas pada instrumen dengan nilai Cronbach's Alpha atau r alpha sebesar
0.839. Hal ini membuktikan instrument penelitian berupa kuesioner ini adalah
[image:43.595.179.442.423.529.2]Tabel 4.6.
Reliabilitas Variabel Kinerja Agen (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.894 14
Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS, Februari 2014
Pada Tabel 4.6 variabel kepemimpinan situasional menunjukkan hasil pengujian
reliabilitas pada instrumen dengan nilai Cronbach's Alpha atau-r alpha sebesar
0.894. Hal ini membuktikan instrument penelitian berupa kuesioner ini adalah
reliabel karena r alpha yang bernilai 0.894 lebih besar dari 0.140.
4.6.2. Deskripsi Karakteristik Responden
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
[image:44.595.154.478.507.601.2]tabel:
Tabel 4.7.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Orang Persentase %
Pria 38 orang 58,46 %
Wanita 27 orang 41,54 %
Total 65 orang 100 %
Sumber: Data primer, diolah (2014)
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa dari 65
orang agen yang bekerja di AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan,
sebesar 58,46% adalah pria dan 41.54% adalah wanita. Jumlah pria lebih dominan
daripada wanita, hal ini dikarenakan persyaratan penerimaan agen asuransi pria
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
[image:45.595.155.471.173.287.2]Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel:
Tabel 4.8.
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Batas Usia Jumlah Orang Persentase %
20-29 tahun 9 orang 13,85%
30-39 tahun 22 orang 33,85%
40-49 tahun 19 orang 29,23%
≥ 50 tahun 15 orang 23,07%
Total 65 orang 100 %
Sumber: Data primer, diolah (2014)
Pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan usia,
menunjukkan bahwa dari 65 orang responden, 13,85% berusia 20-29 tahun
sebanyak 9 orang, 33,85% usia 30-39 tahun sebanyak 22 orang, 29,23% usia
40-49 tahun sebanyak 19 orang dan 23,07% usia ≥ 50 tahun sebanyak 15 orang.
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah agen terbanyak pada usia
antara 30-39 tahun. Hal ini terjadi dikarenakan pada usia ini tingkat kedewasaan
dan kematangan dalam mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
menjadi prioritas.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Masa Bekerja
Karakteristik responden berdasarkan lama masa bekerja dapat dilihat pada
[image:45.595.149.474.617.731.2]tabel 4.9:
Tabel 4.9.
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Masa Bekerja
Masa Kerja Jumlah Orang Persentase %
≤ 5 tahun 11 orang 16,92%
6-10 tahun 16 orang 24,62%
11-15 tahun 26 orang 40,00%
≥ 16 tahun 12 orang 18,46%
Total 65 orang 100 %
Pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan lama
bekerja, menunjukkan bahwa dari 65 orang responden, 16,92 % dengan masa
lama kerja ≤ 5 tahun sebanyak 11 orang, 24,62 % dengan masa lama kerja 6-10
tahun sebanyak 16 orang, 40,00% dengan masa lama kerja 11-15 tahun sebanyak
26 orang dan 18,46% dengan masa lama kerja ≥ 16 tahun sebanyak 12 orang.
Jumlah agen yang masa bekerjanya yang paling lama antara 11-15 tahun. Hal ini
terjadi karena mereka telah memiliki pemegang polis yang banyak dan
penghasilan yang mereka dapatkan dari komisi sudah mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan mereka sehingga mereka merasa nyaman menjadi seorang agen.
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada
[image:46.595.155.471.492.606.2]tabel 4.10:
Tabel 4.10.
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Jumlah Orang Persentase %
Diploma 35 orang 53,84%
S-1 28 orang 43,08%
S-2 2 orang 3,08%
Total 65 orang 100 %
Sumber: Data primer, diolah (2014)
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa dari 65 responden pada AJB Bumiputera 1912
Kantor Cabang Syariah Medan, agen dengan latar belakang pendidikan Diploma
sebanyak 35 orang atau 55,84%, responden dengan latar belakang pendidikan S-1
S-2 sebanyak 2 orang atau 3,08%. Agen dengan karakteristik latar belakang
pendidikan Diploma menjadi mayoritas responden dibanding dengan yang lain
Hal ini disebabkan persyaratan pendidikan Diploma sesuai dengan kriteria
penerimaan calon calon agen yang ditetapkan oleh perusahaan.
4.6.3. Deskripsi Penilaian Responden
[image:47.595.106.510.328.584.2]1. Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Kepemimpinan Situasional (X1)
Tabel 4.11.
Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Kepemimpinan Situasional (X1)
No. Item SS S R TS STS Total
F % F % F % F % F %
1 Pengarahan spesifik 16 24,62 31 47,69 11 16,92 5 7,69 2 3,08 65 2 Pengarahan yang
lengkap
8 12,31 32 49,23 14 21,54 9 13,85 2 3,08 65
3 Penjelasan target penjualan
15 23,08 26 40,00 18 27,69 6 9,23 0 0 65
4 Menerima pendapat bawahan
12 18,46 31 47,69 16 24,62 5 7,69 1 1,54 65
5 Saling memberi gagasan
8 12,31 25 38,46 19 29,23 9 13,85 4 6,15 65
6 Pengambilan keputusan bersama
12 18,46 24 36,92 17 26,15 8 12,31 4 6,15 65
7 Kontrol pelaksanaan 10 15,38 23 35,38 22 33,85 7 10,77 3 4,62 65 8 Penyerahan tanggung
jawab
7 10,77 24 36,92 22 33,85 11 16,92 1 1,54 65
Sumber: Pengolahan Data Primer (Kuisioner) dengan SPSS, 2014
Dari distribusi responden untuk variabel kepemimpinan situasional, pada
pernyataan pertama, “Sebelum agen melakukan penjualan asuransi, agen dibekali
pengarahan yang spesifik oleh pimpinan mengenai cara melakukan pendekatan
dengan calon nasabah untuk pemahaman produk yang akan ditawarkan”. Agen yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 26 orang atau 24,62% responden, 11 orang atau
16,92% menyatakan ragu-ragu dan sebanyak 2 orang atau 3,08% menyatakan sangat
tidak setuju. Karena sebagai pimpinan, maka selayaknya harus memberikan
pengarahan mengenai cara melakukan pendekatan dengan calon nasabah dan lainnya.
Kemudian pada pernyataan kedua “Dalam pencapaian target penjualan
polis, pimpinan saya memberi pengarahan dengan lengkap”. Agen yang menyatakan
setuju sebanyak 32 orang atau 49,23% responden, kemudian agen yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 8 orang atau 12,31% responden, 14 orang atau 21,54
menyatakan ragu-ragu, 9 orang atau 13,85% menyatakan tidak setuju dan sebayak 2
orang atau 3,08% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini dilakukan pimpinan agar
target atas penjualan polis asuransi dapat tercapai dengan maksimal.
Untuk pernyataan ketiga “Pimpinan selalu mengadakan pertemuan dengan
agen untuk menjelaskan keputusan atas target penjualan yang sudah diambil”. Agen
yang menyatakan setuju sebanyak 26 orang atau 40,00% responden, kemudian agen
yang menyatakan sangat setuju sebanyak 15 orang atau 23,08% responden, 18 orang
atau 27,69% menyatakan ragu-ragu, 6 orang atau 9,23% dan tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini perlu dilakukan agar agen mengetahui
secara jelas atas keputusan target penjualan yang sudah diambil dan ditetapkan
pimpinan.
Pada pernyataan keempat, “Pimpinan berusaha menerima masukan dari
bawahan yang membangun dalam hal ide, strategi penjualan asuransi yang
menarik kepada nasabah”. Agen yang menyatakan setuju sebanyak 31 orang atau
orang atau 18,46% responden, 16 orang atau 24,62% menyatakan ragu-ragu, 5 orang
atau 7,69% dan 1 orang atau 1,54% responden menyatakan sangat tidak setuju.
Pimpinan yang cerdas akan berusaha membangun ide, startegi penjualan asuransi
agar dapat menarik minat calon nasabah agar target penjualan dapat tercapai secara
maksimal.
Pernyataan kelima “Pimpinan saya dan agen saling memberi ide pada saat
berdiskusi untuk mendapatkan ide yang paling efektif dalam melakukan penjualan
asuransi”. Agen yang menyatakan setuju sebanyak 25 orang atau 38,46% responden,
kemudian agen yang menyatakan sangat setuju sebanyak 8 orang atau 12,31%
responden, 19 orang atau 29,23% menyatakan ragu-ragu, 9 orang atau 13,85% dan 4
orang atau 6,15% responden menyatakan sangat tidak setuju.Untuk mendapatkan ide
yang efektif sebaiknya harus dilakukan dengan saling berdiskusi antara sesama.
Pernyataan keenam “Pimpinan saya dan agen sama-sama mengambil
keputusan dalam pertemuan yang diadakan biasanya keputusan tersebut seperti
HUT, STM dan lainnya”. Agen yang menyatakan setuju sebanyak 24 orang atau
36,92% responden, kemudian agen yang menyatakan sangat setuju sebanyak 12
orang atau 18,46% responden, 17 orang atau 26,15% menyatakan ragu-ragu, 8 orang
atau 12,31% dan 4 orang atau 6,15% responden menyatakan sangat tidak setuju.
Keputusan yang diambil secara bersama-sama antara pimpinan dan agen melalui
pertemuan biasanya akan melahirkan keputusan yang terbaik.
Pernyataan ketujuh “Pimpinan saya menyerahkan kontrol pelaksanaan
penjualan asuransi kepada supervisor dalam rangka pemenuhan target yang telah
responden, kemudian agen yang menyatakan sangat setuju sebanyak 10 orang atau
15,38% responden, 22 orang atau 33,85% menyatakan ragu-ragu, 7 orang atau
10,77% dan 3 orang atau 4,62% responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini
dilakukan agar pelaksanaan penjualan dan target penjualan yang telah ditetapkan
dapat tercapai secara maksimal.
Selanjutnya pada pernyataan terakhir “Pimpinan saya menyerahkan
tanggungjawab penjualan asuransi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah kepada
agen”. Agen yang menyatakan setuju sebanyak 24 orang atau 36,92% responden,
kemudian agen yang menyatakan sangat setuju sebanyak 7 orang atau 10,77%
responden, 22 orang atau 33,85% menyatakan ragu-ragu, 11 orang atau 16,92% dan
1 orang atau 1,54% responden menyatakan sangat tidak setuju. Dalam hal
tanggungjawab penjualan asuransi, maka agen yang secara langsung melakukan
penjualan asuransi dengan menawarkan asuransi kepada calon nasabah yang
potensial.
Dari kedelapan item pertanyaan yang telah ditelaah dari distribusi penilaian
responden terhadap variabel kepemimpinan situasional, maka hal dominan yang
menyatakan sangat setuju ialah item pertanyaan “pengarahan spesifik”, yang
menyatakan setuju yaitu item pertanyaan “pengarahan yang lengkap”, dan sangat
tidak setuju ialah item pertanyaan “saling memberi gagasan” dan “pengambilan
keputusan bersama”. Hal ini terjadi karena memang seharusnya agen diberi
pemahaman mengenai produk asuransi yang akan dijual, cara melakukan
pendekatan dengan nasabah agar dapat berhasil melakukan penjualan, walaupun
menerangkan keputusan yang akan diambil bersama. Hal ini merupakan hal dasar
yang harus dilakukan oleh pemimpin agar berhasil dalam mencapai penjualan
yang maksimal, dengan kata lain pemimpin harus selalu mengarahkan dan
membekali para agennya dengan pengetahuan-pengetahuan yang lebih mendalam
dalam bidang asuransi dengan membicarakan gagasan dan keputusan bersama
terlebih dahulu.
[image:51.595.106.512.321.542.2]2. Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Karakteristik Pemimpin (X2)
Tabel 4.12.
Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Karakteristik Pemimpin (X2)
No. Item SS S R TS STS Total
F % F % F % F % F %
1 Kecerdasan pemimpin 14 21,54 19 29,23 22 33,85 10 15,38 0 0 65 2 Pengetahuan dan
wawasan yang luas
13 20,00 25 38,46 21 32,31 6 9,23 0 0 65
3 Kematangan berpikir 12 18,46 20 30,77 20 30,77 9 13,85 4 6,15 65 4 Pandangan sosial 19 29,23 15 23,08 28 43,08 3 4,62 0 0 65 5 Motivasi 7 10,77 25 38,46 24 36,92 9 13,85 0 0 65 6 Pencapaian target 15 23,08 16 24,62 21 32,31 11 16,92 2 3,08 65 7 Empati 8 12,31 23 35,38 22 33,85 9 13,85 3 4,62 65 8 Penghargaan 13 20,00 21 32,31 22 33,85 8 12,31 1 1,54 65
Sumber: Pengolahan Data Primer (Kuisioner) dengan SPSS, 2014
Dari distribusi responden untuk variabel karakteristik pemimpin
pernyataan pertama “Kecerdasan pimpinan saya membantu para agen khususnya
dalam melakukan strategi pemasaran asuransi”. Agen yang menyatakan setuju
sebanyak 19 orang atau 29,23% responden, kemudian agen yang menyatakan sangat
setuju sebanyak 14 orang atau 21,54% responden, 22 orang atau 33,85% responden
tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Karena kecerdasan pemimpin dapat
membantu agen dalam melakukan stategi pemasaran dengan maksimal.
Penyataan kedua “Pimpinan saya memiliki pengetahuan, wawasan yang luas
terutama mengenai bidang perasuransian.” Agen yang menyatakan setuju sebanyak
25 orang atau 38,46% responden, kemudian agen yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 13 orang atau 20,00% responden, 21 orang atau 32,31% responden
menyatakan ragu-ragu, 6 orang atau 9,23% responden menyatakan tidak setuju dan
tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Pengetahuan dan wawasan seorang
pemimpin harus lebih baik dibandingkan yang lainnya khususnya pengetahuan
dibidang asuransi.
Kemudian pernyataan ketiga “Pimpinan saya memiliki kematangan berpikir
dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, khususnya masalah perasuransian”.
Agen yang menyatakan setuju sebanyak 20 orang atau 30,77% responden, kemudian
agen yang menyatakan sangat setuju sebanyak 12 orang atau 18,46% responden, 20
orang atau 30,77% responden menyatakan ragu-ragu, 9 orang atau 13,85% responden
menyatakan tidak setuju dan 4 orang atau 6,15% responden menyatakan sangat tidak
setuju. Karena dengan kematangan berpikir maka semua permasalahan yang ada
dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Pernyataan keempat “Pimpinan saya mampu bersosialisasi dengan para
agen dengan memperhatikan perkembangan agen dalam rangka penjualan polis
asuransi.” Agen yang menyatakan setuju sebanyak 15 orang atau 23,08% responden,
kemudian agen yang menyatakan sangat setuju sebanyak 19 orang atau 29,23%
4,62% responden menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang sangat tidak
setuju. Kemampuan dalam bersosialisasi perlu dilakukan dalam rangka memantau
perkembangan agen dalam melakukan penjualan asuransi kepada calon nasabah.
Selanjutnya pernyataan kelima “Pimpinan saya selalu menjalankan visi misi
perusahaan dengan memotivasi agen agar berhasil dalam melakukan penjualan
asuransi.” Agen yang menyatakan setuju sebanyak 25 orang atau 38,46% responden,
kemudian agen yang menyatakan sangat setuju sebanyak 7 orang atau 10,77%
responden, 24 orang atau 36,92% responden menyatakan ragu-ragu, 9 orang atau
13,85% responden menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang sangat
tidak setuju. Dengan halk demikian yang dilakukan pimpinan akan mendorong
keberhasilan agen dalam melakukan penawaran penjualan asuransi kepada calon
nasabah.
Pernyataan keenam “Pimpinan saya selalu berusaha untuk dapat mencapai
target yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan baik.” Agen yang menyatakan
setuju sebanyak 16 orang atau 24,62% responden, kemudian agen yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 15 orang atau 23,08% responden, 21 orang atau 32,31%
responden menyatakan ragu-ragu, 11 orang atau 16,92% responden menyatakan tidak
setuju dan 2 orang atau 3,08% responden sangat tidak setuju. Sudah seharusnya
pimpinan harus sanggup memenuhi terget yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Kemudian pernyataan ketujuh “Pimpinan sering menjenguk agen yang
tertimpa musibah agar dapat terus bersemangat dan bersabar dari musibah yang
dideritanya.” Agen yang menyatakan setuju sebanyak 23 orang atau 35,38%
12,31% responden, 22 orang atau 33,85% responden menyatakan ragu-ragu, 9 orang
atau 13,85% responden menyatakan tidak setuju dan sebanyak 3 orang atau 4,62%
responden menyatakan sangat tidak setuju. Karena sikap empati dan kepedulian
pimpinan dapat meningkatkan semangat agen agar tetap berusaha dalam melakukan
penjualan asuransi kepada calon nasabah.
Dan terakhir pernyataan kedelapan “Pimpinan saya menghargai kerja keras
agen dalam melakukan penjualan asuransi.” Agen yang menyatakan setuju sebanyak
21 orang atau 32,31% responden, kemudian agen yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 13 orang atau 20,00% responden, 22 orang atau 33,85% responden
menyatakan ragu-ragu, 8 orang atau 12,31% responden menyatakan tidak setuju dan
1 orang atau 1,54% responden menyatakan tidak sangat tidak setuju. Karena agen
telah berusaha dalam memasarkan polis asuransi maka kerja keras yang dilakukan
harus dihargai dan terus dimotivasi agar agen tetap bersemangat dalam rangka
mencapai target yang telah ditetapkan.
Dari kedelapan item pertanyaan yang telah ditelaah dari distribusi penilaian
responden terhadap variabel karakteristik pemimpin, maka hal dominan yang
menyatakan sangat setuju ialah item pertanyaan “pandangan sosial”, yang
menyatakan setuju yaitu item pertanyaan “pengetahuan dan wawasan yang luas” dan
“motivasi”, dan sangat tidak setuju ialah item pertanyaan “kematangan berpikir”.
Karakter pemimpin juga harus dapat menarik minat agennya agar mereka tetap
bersemangat dalam memasarkan produk asuransi kepada nasabah maka dalam hal
ini pimpinan harus mampu bersosialisasi dengan para agen, memiliki wawasan
khususnya dalam bidang perasuransian agar dapat mendukung para agen dalam
memasarkan produk asuransi kepada masyarakat luas.
[image:55.595.107.505.218.552.2]3. Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Kinerja Agen (Y)
Tabel 4.13.
Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Kinerja Agen (Y)
No. Item SS S R TS STS Total
F % F % F % F % F % <