Nomor Daftar : 035/S/PGSD/M/23/VI/2014
PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT
(PenelitianTindakanKelas di Kelas IV SDNegeri Purbaratu I KecamatanPurbaratu
Kota Tasikmalaya)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
FITRIYANI NIM 1007614
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDKAN INDONESIA
FITRIYANI
PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUKPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT
(PenelitianTindakanKelas di KelasIV SDNegeriPurbaratu I KecamatanPurbaratu Kota Tasikmalaya)
DisetujuidanDisahkanolehPembimbing :
Pembimbing I,
DR. Hj. Epon Nuraeni, M.Pd NIP. 19571013 198303 2 001
PembimbingII,
Dra. Hj. Momoh Halimah, M.Pd NIP. 19530706 197403 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi PGSD UPI KampusTasikmalaya
PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT
(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri Purbaratu 1 Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya)
ABSTRAK
Penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang penerapan model PMR untuk peningkatkan hasil belajar siswa materi penjumlahan bilangan bulat pada pembelajaran Matematika di Kelas IV SDN Purbaratu 1.Masalah hasil matematika yang kurang memuaskan karena faktor seperti siswa cepat jenuh dan merasa bosan, kurangnya kreatifitas guru dalam mengajar, kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan. Mengacu pada permasalahan diatas, melalui Penelitian Tindakan Kelas ini, dapat sebagai salah satu cara untuk memecahkan masalah tersebut, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pemilihan model ini dikarenakan tujuan PTK adalah untuk memperbaiki mutu pembelajaran di kelas. Hal ini sesuai dengan tujuan yang ingin penulis capai yakni meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi penjumlahan bilangan bulat. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi dan tes. Teknik analisis data yang dipakai adalah secara kualitatif. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas menghasilkan hasil yang maksimal dengan dibuktikan pencapaian hasil rata-rata siswa setiap siklusnya meningkat. Data yang diperoleh dari kemampuan awal siswa sebesar 58,40 dengan batasan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu minimal rata 63. Pada siklus I hasil belajar siswa mendapat nilai rata-rata 72 dan pada siklus II meningkat menjadi 88,8. Dengan demikian, secara keseluruhan mengalami peningkatan yang memuaskan dari kemampuan awal siswa. Berdasarkan hasil yang telah dicapai oleh siswa maka dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan PMR, hasil belajar siswa dalam materi operasi penjumlahan bilangan bulat dapat meningkat.
Kata kunci : Operasi penjumlahan bilangan bulat, m odel PMR
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...
KATA PENGANTAR ...
UCAPAN TERIMA KASIH ...
DAFTAR ISI ...
BAB I PENDAHULUAN...
A. Latar Belakang Masalah...
B. Identifikasi Masalah Penelitian...
C. Rumusan Masalah...
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS PENELITIAN...
BAB III METODE PENELITIAN.... A. Metode Penelitian...
B. Setting Penelitian...
C. Prosedur Tindak Penelitian...
D. Variabel Dan Fokus Tindakan...
E. Definisi Operasional...
F. Instrumen Penelitian...
G. Tahap Pengolahan Data dan Analisis Data...
H. Teknik Pengumpulan Data...
I. Kriteria Keberhasilan...
26
27
BAB IV HASIL PENELITIA DAN PEMBAHASAN...
A. Hasil Penelitian...
B. Pembahasan Hasil Penelitian...
28
28
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...
A. Kesimpulan...
B. Saran...
56
56
56
DAFTAR PUSTAKA... 58
LAMPIRAN-LAMPIRAN... 59
RIWAYAT HIDUP... 97
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar...
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi...
Tabel 4.1 Nilai Tes Awal Siswa...
Tabel 4.2 Hasil Observasi Merancang RPP Silkus I...
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kemampuan Guru dalam Proses Pembelajaran
siklus I...
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran
Silkus I...
Tabel 4.5 Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I...
Tabel 4.6 Hasil Observasi Merancang RPP Siklus II...
Tabel 4.7 Hasil Observasi Kemampuan Guru dalam Proses Pembelajaran
Siklus II...
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajran
Siklus II...
Tabel 4.9 Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II...
Tabel 4.10 Skor Rata-rata Tes Hasil Belajar Matematika Siswa Persiklus.... 13
25
30
36
38
40
42
46
48
50
52
54
.
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Tabel 3.1 Alur Siklus PTK Diadopsi dari Model Hopkins... 18
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran1. RPP Siklus I ... 59
Lampiran 2. Bahan ajar ... 63
Lampiran 3. LKS ... 64
Lampiran 4. Tugas Individu ... 65
Lampiran 5. RPP Siklus II ... 66
Lampiran 6. Bahan Ajar ... 70
Lampiran 7. LKS ... 71
Lampiran 8. Tugas Individu ... 72
Lampiran 9. Lembar Observasi RPP Siklus I ... 73
Lampiran 10. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 75
Lampiran 11. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I ... 77 Lampiran 12. Lembar Observasi RPP Siklus II ... 79
Lampiran 13. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 81
Lampiran 14. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus II ... 84 Lampiran 15. Nama-nama Subjek dan data nilai evaluasi siswa ... 86
Lampiran 16. Kisi-kisi tes hasil belajar siswa Siklus I ... 88
Lampiran 17. Kisi-kisi tes hasil belajar siswa Siklus II ... 89
Lampiran 18. SK Pengangkatan Dosen pembimbing skripsi ... 90
Lampiran 19 Surat ijin penelitian dari Kesbang ... 91
Lampiran 20 Surat ijin penelitian dari sekolah ... 93
Lampiran 21 Dokumentasi kegiatan pembelajaran ... 94
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Matematika mempunyai kedudukan penting dalam ilmu pengetahuan. Hampir
semua mata pelajaran melibatkan matematika di dalamnya, sehingga matematika
mendapat julukan Quenn Of Sience. Hal ini sesuai dengan pendapat Suherman
dkk (2001: 28) bahwa matematika sebagai ratu atau ibunya ilmu dimaksudkan
bahwa matematika adalah sebagai sumber dari ilmu yang lain. Sejalan dengan
pendapat tersebut, maka guru hendaknya menguasai pengetahuan matematika dan
menguasai proses pembelajaran dan metode matematika yang sesuai sehingga
mendukung siswa berfikir kritis, menggunakan nalar secara efektif dan efisien,
serta menanamkan sikap ilmiah, disiplin, bertanggung jawab, keteladanan dan
rasa percaya diri disertai dengan rasa iman dan taqwa.
Sesuai dengan paradigma (Cara pandang) pembelajaran matematika yang
dikembangkan sekarang ini yaitu menggeser teaching menjadi learning, maka
guru diharapkan menggunakan pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi
aktif belajar. Pembelajaran matematika yang dilaksanakan saat ini masih banyak
yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran
konvensional kurang melibatkan peran siswa sehingga siswa bersifat pasif dalam
proses belajarnya. Keterlibatan siswa ini cenderung terminimalisir sehingga
mengakibatkan kemampuan pemahaman matematika siswa kurang tanggapan
dengan baik, karena guru lebih aktif dalam proses belajar dibandingkan dengan
siswa. Hal tersebut mengakibatkan siswa menjadi pasif dan merasa jenuh.
Kejenuhantersebut bisa dilihat dalam penerimaan materi, mereka cenderung diam
dan tidak berani mengeluarkan pendapatnya. Berdasarkan pengalaman di SD
Negeri Purbaratu 1 Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya masih sering
menggunakan pembelajaran kovensional. Hal tersebut menyebabkan kepasifan
dan selanjutnya mengakibatkan kurangnya tanggapan terhadap pembelajaran
matematika. Kepasifantersebut mengakibatkan nilai rata-rata UTS matematika
masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). KKM mata pelajaran
matematika kelas IV SD Negeri Purbaratu 1 adalah 63, sedangkan nilai rata-rata
2
yang diperoleh adalah 60. Hal tersebut mengidentifikasikan hasil belajar siswa
masih rendah.
Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diartikan sebagai proses
penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, pengguanaan
pendekatan pembelajaran, dan penilaian dalam alokasi waktu tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan dan merupakan gambaran dari kegiatan
pembelajaran. Pembelajaran akan menjadi sesuatu yang bermakna bagi siswa
ketika diupayakan melalui sebuah perencanaan pembelajaran yang baik dan benar.
RPP yang digunakan oleh guru masih menggunakan metode atau pendekatan yang
bersifat klasikal dan kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran guru hanya menjelaskan materi didepan kelas
sehingga kebutuhan individu siswa kurang terpenuhi, guru kurang menggunakan
media yang mendukung percepatan proses pemahaman siswa terhadap materi
operasi penjumlahan bilangan bulat. Akibatnya siswa mudah menjadi bosan
sehingga hasil belajar yang di perolehnya belum sesuai dengan harapan.
Berdasarkan permasalahan diatas perlu diupayakan pemecahan, salah satunya
melalui penggunaan pembelajaran yang mampu mengoptimalkan, dan
meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan penelitian para ahli, banyak
pembelajaran yang mendukung proses belajar mengajar diantaranya pembelajaran
matematika realistik. Pembelajaran realistik adalah Pembelajaran matematika
yang berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari dan menerapkan
matematika dalam kehidupan sehari-hari. Materi yang akan diambil dalam
penelitian ini yaitu mengenai oprasi penjumlahan bilangan bulat. Alasan
mengambil materi ini sesuai dengan pengalaman tahun lalu materi ini dianggap
oleh sebagian besar siswa adalah materi yang sulit. Siswa mengalami kesulitan
terutama menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif.
Pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Pembelajaran
Matematika Realistik (PMR). PMR diterapkan dalam proses belajar mengajar
dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuannya, yang
dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimilikinya. Dalam teori Paget
(Budiningsih, 2005, hlm. 97) “keaktifan siswa menjadi unsur yang amat penting
3
pembelajaran matematika realistik karena pada model pembelajaran ini lebih
menekankan aktivitas siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul
“Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) UntukPeningkatan
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat (Penelitian Tindakan Kelas terhadap siswa Kelas IV SD Negeri Purbaratu 1 Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya)”.
B. IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan, menunjukan
masih rendahnya hasil belajar matematika siswa khususnya pada materi operesi
penjumlahan bilngan bulat pada pembelajaran matematika adalah:
a. Keaktifan dan kreativitas siswa dalam pembelajaran masih perlu ditingkatkan,
hal ini dilihat dari sikap siswa yang kurang terlibat secara aktif guna
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pelajaran.
b. Metode pembelajaran yang digunakan belum begitu tepat, sehingga
menyebabkan siswa merasa bosan dan kesulian dalam memahami materi
pelajaran.
c. Hasil belajar siswa dalam menentukan operasi penjumlahan bilangan bulat
masih dibawah KKM yang ditentukan.
C. RUMUSAN MASALAH
a. Rumusan Masalah Secara Umum
Secara umum masalah penelitian dirumuskan : “Bagaimana Penerapan
Pembelajaran MatematikaRealistrik (PMR) untuk peningkatan hasil belajar siswa
pada materi operasi bilangan bulat”
b. Rumusan masalah secara khusus
Secara khusus permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana Perencanaan Pembelajaran Matematika dengan
menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi penjumlahan
4
2. Bagaimana proses pelaksanaan Pembelajaran Matematika dengan
menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi penjumlahan
bilangan bulat di kelas IV SD NegeriPurbaratu 1?
3. Bagaimana hasil belajar siswa setelah menggunakan model
Pembelajaran Matematika Relistik (PMR) padamateri oprasi
penjumlahan bilangan bulatdi kelas IV SD Negeri Purbaratu 1?
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Berdsarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang penerapan Pembelajaran
Matematika Realistik (PMR) untuk peningkatan hasil belajar siswa pada materi
operasi penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD NegeriPurbaratu 1 Kecamatan
Purabaratu Kota Tasikmalaya.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan penelitian secara khusus adalah sebagai berikut:
a. Untuk memperoleh gambaran tentang perencanaan pembelajaran matematika
dengan menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi penjumlahan bilangan
bulat di kelas IV SD NegeriPurbaratu 1?
b. Untuk memperoleh gambaran tentang proses pelaksanaan Pembelajaran
matematika dengan menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR)
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi penjumlahan
bilangan bulat di kelas IV SD NegeriPurbaratu 1?
c. Untuk memperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa setelah
menggunakan model Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) padamateri
operasi penjumlahan bilangan bulatdi Kelas IV SD NegeriPurbaratu 1?
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dapat dipetik dari penelitian yang akan dilaksankan
5
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pengembangan dalam pembelajaran terutama dalam pembelajaran matematika.
Aturan dan model PMR ini diharapkan dapat di jadikan perbandingan dan
pertimbangan bagi guru-guru lainnya yang berminat menerapkannya pada kelas
dan mata pelajaran yang berbeda.
2. Manfaat Praktis 1) Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan memberikan suatu proses pembelajaran yang
bermakna karena dengan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) siswa diberi
kesempatan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan matematisnya.
2) Bagi Guru
Penelitian dapat memberikan suatu alternatif pembelajaran matematika dalam
upaya meningkatkan hasil belajar siswa dan memberikan inovasi dalam
pembelajaran matematika dimasa yang akan datang. Melalui pembelajaran yang
melaksanakannya pada keaktifansiswa ini diharapkan dapat terus menggali
potensi dan kreativitas siswa dalam matematika.
3) Bagi Sekolah Dasar
Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam
penyusunankurikulum khususnya pemilihan model/pendekatan pembelajaran.
F. STRUKTUR ORGANISASI
Secara garis besar sistematika penulisan skripsi ini, terdiri dari 5 (lima) bab
yaitu :
1. Bab I Pendahuluan.
Mengemukakan latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah,
6
2. Bab II Kajian Pustaka.
Berisi landasan teori yang mendasari permasalahan dalam skripsi yang
meliputi pengertian pendekatan pemecahan masalah, berpikir kreatif, kerangka
berpikir dan hipotesis penelitian
3. Bab III Metode Penelitian.
Berisi mengenai lokasi dan subjek penelitian desain penelitian, depinisi
operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis
data.
4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan.
5. Bab V Kesimpulan dan Saran.
Daftar pustaka membuat sumber yang penuh dikutif dan digunakan dalam
penulisan skripsi. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang diakukan oleh guru di kelasnya
sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru,
sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Hal ini di dasarkan pada permasalahan utama penelitian ini yaitu bagaimana
perencanaan, proses dan penggunaan model PMR dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam memahami konsep operasi penjumlahan bilangan bulat.
Menurut Basuki Wibowo PTK adalah sebagai berikut:
PTK adalah suatu penelitian yang di lakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusun suatu perencanaan sampai dengan penilaian terhadap tindakan nyata dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran (Depdiknas, 2003, hlm. 7).
Jadi Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu bentuk penelitian yang
dilakukan didalam kelasnya dengan tujuan untuk menyempurnakan dan
meningkatkan peroses pembelajaran.
Peneliti memilih metode Penelitian Tindakan Kelas dengan
mempertimbangkan metode yang paling mudah di pahami oleh peneliti.
Menurut Depdiknas (Uah, 2006, hlm. 24) PTK mempunyai ciri-ciri khusus
yang sangat membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian yaitu :
1. PTK dilaksanakan oleh guru sebagai pendidik dan pengajar, apabila dalam kelas ada masalah, guru wajib mengupayakan agar masalah tersebut dapat dibatasi atau dikurangi dengan melakukan tindakan.
2. PTK dilaksanakan atas dasar masalah yang benar-benar di hadapi guru. 3. PTK selalu ada tindakan yang dilakukan guru untk menyempurnakan
pelaksanaan peroses pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dipilih peneliti adalah model Suryono
(Muslich, 2009, hlm. 9) dia Berpendapat “Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
adalah bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan
18
tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik
pembelajaran dikelas secara profesional”. Artinya bahwa Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dilakukan oleh guru dalam kelasnya sendiri melalui refleksi dari
yang bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dalam meningkatkan
hasil belajar siswa. Penelitian ini bersifat reflektif dengan melakukan
tindakan-tindakan yang tepat dan dilaksanakan secara kolaboratif dengan observer dari
guru yang sudah berpengalaman.
Menurut Hopkins (Muslich, Masnur 2009, hlm. 43)Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus, dan setiap siklus
terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Adapun alurnya sebagai
berikut:
19
Berdasarkan gambar 1, maka penelitian yang berlangsung meliputi:
1) Perencanaan (Planing) atau persiapan awal.
Pada tahap ini peneliti merencanakan kegiatan dan menetapkan waktu dan
cara penyajian. Menyiapkan alat observasi untuk aktifitas siswa saat
pembelajaran, menentukan alternatif-alternatif tindakan yang dapat dilakukan,
menyusun rencana tindakan, menyiapkan alat dan teknis dan analisis data. Selain
itu, dalam perencanaan terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan diantarnya:
a. Menyusun rencana kegiatan dan menetapkan waktu dan cara penyajian.
b. Membuat lembar observasi untuk melihat situasi belajar mengajar berlangsung.
c. Menentukan alternative tindakan yang dapat dilakukan.
2) Tindakan (Action)
Merupakan tahap pelaksanaan dari perencanaan. Pada tahap ini peneliti
melaksanakan tindakan yang telah disepakati bersama peneliti dan observer pada
tahap perencanaan.
3) Pengamatan (Observasi)
Pada tahap ini peneliti dan observer mengobservasi tindakan dengan teknik
observasi dan catatan lapangan.
4) Refleksi (Reflection)
Merupakan tahap akhir dari suatu daur Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil tindakan dan masalah yang terjadi.
Refleksi dapat ditentukan setelah adanya implementasi tindakan dan hasil
observasi. Setelah melakukan refleksi, biasa akan muncul permasalahan atau
pemikiran baru, sehingga perlu pengkajian untuk siklus berikutnya.
B. Setting Penelitian a. Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV Sekolah
Dasar Negeri Purbaratu 1 yang beralamatkan di Jalan Subanagara Kelurahan
Purbaratu Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya, dalam mata pelajaran
20
Alasan dipilihnya lokasi penelitian tersebut karena SD Negeri Purbaratu 1
merupakan tempat peneliti bertugas sehari-hari sebagai guru, peneliti sudah
mengenal situasi dan kondisi baik siswa, guru maupun lingkungan sekolah itu
sendiri. Hal ini menjadi salah satu faktor untuk memperlancar dan mempermudah
dalam proses pengumpulan dan pengolahan informasi serta pelaksanaan tindakan
pembelajaran dalam penelitian.
b. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah guru dan siswa kelas IV SD
Negeri Purbartu 1 Kelurahan Purbaratu Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya
dengan jumlah siswa sebanyak 25 Orang, yang terdiri dari 14 Siswa laki-laki dan
11 Siswa perempuan. Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis di bantu oleh
seorang observer dari teman sejawat. Beliau adalah guru senior yang lebih tahu
tentang Penelitian Tindakan Kelas, sehingga akan memudahkan penulis untuk
berkonsultasi mengenai kekurangan dalam pelaksanaan penelitian.
Kemampuan siswa dikelas ini sangat beragam, dengan latar belakang sosial
ekonomi yang beragam pula, sebagian besar mata pencaharian orang tua mereka
sebagai wiraswasta. Daya beli buku sumber relatif rendah.
C. Prosedur Tindak Penelitian
1. Orientasi dan Identifikasi Masalah
Orientasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan dilaksanakan
merupakan hasil refleksi guru kelas dalam melaksanakan pembelajaran
matematika di kelas IV SDNegeri Purbaratu 1 dan merupakan salah satu upaya
guru dalam mengupayakan solusi bagi permasalahan yang di hadapi di kelasnya.
Berdasarkan evaluasi terhadap hasil belajar Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat
pada siswa kelas IV SDNegeri Purbaratu 1 Kecamatan Purbaratu Kota
Tasikmalaya di peroleh hasil yang masih kurang memuaskan dimana hasil belajar
siswa di bawah KKM yang telah ditetapkan, sehingga diperlukan suatu tindakan
perbaikan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
2. Perencanaan Tindakan Penelitian
Dengan berbekal hasil orientasi dan identifikasi masalah yang dihadapi, tahap
21
dan ditindak lanjuti dengan diskusi bersama antara rekan guru serta kepala
sekolah untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam penelitian
tindakan. Dalam penelitian tindakan ini dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Menentukan lokasi dan subjek penelitian.
b. Permintaan ijin penelitian kepada kepala sekolah dan guru untuk membantu
selama penelitian berlangsung.
c. Menentukan jadwal Pelaksanaan Tindakan Penelitian.
d. Membuat RPP.
e. Menyiapkan model pembelajaran
f. Mempersiapkan instrumen penelitian serta teknik analisis data yang
diperoleh.
g. Merencanakan jumlah siklus pembelajaran disesuaikan dengan alokasi waktu
yang tersedia sesuai silabus pembelajaran matematika SD Negeri Purbaratu 1
maka dari itu peneliti merencanakan pembelajaran yang akan dilaksankan
dalam 3 siklus.
h. Menentukan rekan sejawat yang akan membantu peneliti dalam Penelitian
Tindakan Kelas atau sebagai observer.
3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian
Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, peneliti melakukan kegiatan tindakan
kelas sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dan dipersiapkan. Yang
bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Skenario pelaksanaannya terbagi dalam tiga siklus yaitu:
a) Siklus ke-1
(1) Perencanaan
Setelah mengetahui keadaan kelas seperti situasi belajar siswa maka
dilakukan tindakan pada siklus 1 yaitu membuat perencanaan/silabus
pembelajaran tentang materi pokok operasi penjumlahan bilangan bulat,
22
pembelajaran yang akan digunakan dan menyiapkan
instrumen-instrumen penelitian.
(2) Tindakan
Melakukan tindakan sesuai dengan perencanaan, peneliti bertindak
sebagai guru dan observer diserahkan kepada guru kelas.
(3) Observasi
Melakukan pengamatan (Observasi) dalam peroses pembelajaran.
Observer menilai dan meneliti serta mencatat temuan-temuan dalam
pelaksanaan pembelajaran. Hasil pengamatan didiskusikan dengan
peneliti (pengajar) sebagai langkah selanjutnya.
(4) Refleksi
Pada tahap ini peneliti menganalisi hasil tes pada pertemuan ke-1 dan
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran
bedasarkan hasil anlisis dan identifikasi dilakukan persiapan untuk tahap
selanjutnya.
b)Siklus ke-2
(1) Perencanaan
Merancang kembali tindakan baru sebagai penyempurnaan siklus pertama.
(2) Tindakan
Melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan.
(3) Observasi
Melakukan pengamatan (observasi) dalam peroses pembelajaran,
sasarannya adalah strategi pembelajaran operasi penjumlahan bilangan
bulat dengan menggunakan model PMR
(4) Refleksi
Pada tahap ini observer, menganalisa hasil tes pertemuan ke-2 dan
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran
berdasarkan hasil analisis dan identifikasi, kemudian dilakukan persiapan
untuk tahap selanjutnya.
c) Siklus ke-3
(1) Merancang kembali tindakan dengan memperhatikan permasalahan yang
23
(2) Melaksanakan tindakan sesuai dengan rancangan.
(3) Melakukan pengamatan dalam peroses pembelajaran.
(4) Refleksi
D. Variabel Penelitian dan fokus Tindakan
Yang menjadi variabel penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas yang akan
dilaksankan adalah:
1) Kinerja Guru: kinerja guru yang di amati meliputi kemampuan merencanakan
pembelajaran serta kemampuan melaksanakan pembelajaran.
2) Aktivitas Siswa : Kegiatan siswa selama proses belajar.
3) Hasil Belajar Siswa : Hasil evaluasi siswa yang dilaksanakan setiap akhir
siklus tindakan/pembelajaran.
Dari variabel Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan tersebut berpokus
pada:
1) Kinerja Guru
- Mengoptimalkan kemampuan guru dalam membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi operasi bilangan bulat melalui penerapan Pembelajaran Matematik
Realistik (PMR).
- Mengoptimalkan kemampuan guru dalam melaksanakan/mengelola
pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
operasi bilangan bulat melalui penerapan Pembelajaran Matematik
Realistik (PMR).
- Mengoptimalkan kemampuan guru dalam mengevaluasi pembelajaran
dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi
bilangan bulat melalui penerapan Pembelajaran Matematik Realistik
(PMR).
2) Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
Mengoptimalkan Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran yang
meliputi aspek/antusiasme, perhatian terhadap pembelajaran serta keterlibatan
24
E. Definisi Operasional
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Pembelajaran Matematika Realistik
Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) adalah pendekatan yang
menggunakan suatu situasi nyata atau konteks sebagai titik tolak dalam belajar
matematika. Pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan pembelajaran
matematika realistik dalam pembelajarannya melalui tiga fase, yaitu pengenalan,
eksplorasi, dan meringkas.
2. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah mendapatkan
pengalaman belajar selama selang waktu tertentu yang dinyatakan dengan skor
maupun nilai siswa dengan ketentuan yang berlaku disekolah. Hasil belajar
matematika siswa dalam Penelitian Tindakan Kelas ini diperoleh dari hasil tes
belajar matematika yang dilaksanakan dari setiap akhir siklus, aspek kognitif yang
diukur yaitu C2, C3, dan C4. Tes hasil belajar dilaksanakan di setiap akhir siklus.
3. Bilangan Bulat
Karim, dkk (1997, hlm. 83) mengatakan bahwa hanya dengan memiliki
pengetahuan tentang bilangan cacah saja kita belum mampu menjawab masalah
baik dalam matematika maupun masalah komputasi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan kata lain, himpunan bilangan cacah memiliki kekurangan.
Nampaknya untuk setiap bilangan cacah n ada bilangan negatif n. Untuk
bilangan cacah 1 ada -1, 2 ada -2, 3 ada -3 dan seterusnya. Dengan demikian,
untuk masing-masing bilangan cacah positif yaitu 1, 2, 3, 4, 6, 7, ... ada
pasangannya -1, --2, -3, -4, -5, -6, -7 . . . bilangan terakhir ini disebut bilangan
bulat negatif. Gabungan himpunan semua bilangan cacah dan himpunan semua
bilangan bulat negatif disebut bilangan bulat.
Jadi himpunan semua bilangan bulat terdiri atas :
a. Bilangan bulat positif atau bilangan asli, yaitu : 1, 2, 3, 4, 5, ...
b. Bilangan bulat nol, yaitu 0.
25
F. Instrumen Penelitian
Arikunto, (2010, hlm. 120) menyatakan, “Instrumen penelitian ini adalah alat
atau fasilitas yang digunakan oleh penelitian dalam menggunakan data agar
pekerjaan lebih mudah diolah”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes hasil belajar matematik (ulangan harian), tugas individu, tugas
kelompok dan lembar observasi.
1) Soal Tes Hasil Belajar matematika
Menurut Nana, (2009, hlm. 35). Tes adalah pertanyaan yang menuntut peserta
didik menjawabnnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan,
membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan
tuntutan pertanyaan serta kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok. Perangkat tes yang digunakan adalah tes hasil belajar matematik yaitu
tugas individu, tugas kelompok dan ulangan harian dengan tipe soal uraian. Tes
hasil belajar digunakan untuk mengukur kemapuan kognitif peserta didik dalam
menguasai materi pelajaran.Tes hasil belajar diberikan setiap akhir siklus yang
akan digunakan sebagai umpan balik untuk mengetahui perubahan yang
terjadiakibat PMR terhadap hasil belajar matematika siswa. Ulanganharian terdiri
dari 3 soal dengan skor maksimal 100.
2) Lembar Observasi/pengamatan
Lembar observasi pengamatan yaitu lembar yang berisi
indikator-indikatorproses belajar pembelajaran dalam melaksanakan pengamatan dikelas.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Lembar Observasi
Masalah Penelitian Indikator Aktivitas siswa
Penerapan Pembelajaran
Matematika Relistik pada pembelajaran materi operasi bilangan bulat
Mengajukan pertanyaan Mengemukakan pendapat Diskusi kelompok
Mengerjakan bahan ajar Penyajian materi oleh kelompok
26
G. Tahap pengolahan dan Analisis Data
a) Pengolahan data
Pada tahap pengolahan data di analisis sesuai dengan jenis data yang di olah
sesuai dengan teknik pengolahan data kualitatif.
b) Analisis data
Pada tahap analisis data penelitian dilakukan dari awal penelitian sampai
akhir tindakan dari setiap siklusnya. Data tentang hasil belajar pada saat peroses
pembelajaran berlangsung mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan
refleksi. Semua itu harus di analisis untuk menuju ke arah perbaikan
pembelajaran.
c) Membuat kesimpulan dari data yang diperoleh
Setelah data diperoses dan di olah dengan tepat, maka data tersebut
selanjutnya di interpretasikan atau ditafsirkan sehingga membentuk penemuan
ilmiah, yang selanjutnya dapat disimpulkan dengan bertolak pada rumusan
masalah yang disusun serta tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
d) Membuat laporan hasil penelitian.
H. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data penelitian sebenarnya telah dimulai sejak pra PTK,
data yang dikumpulkan antara laian kondisi dan hasil belajar siswa dalam
pelajaran matematika, selanjutnya selama pelaksanaan tindakan kelas,
penggumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen-instrumen.Data
yang diperoleh dan terkumpul belum menunjukan hasil yang mengandung arti,
karena masih berupa data mentah. Untuk mengetahui hasil yang diinginkan, maka
dilakukan pengolahan dan analisis data sesuai dengan tujuan penelitian.
1. Penskoran untukulangan harian
Memberi skor tiap butir soal tes hasil belajar dengan rumus menurut
depdiknas (Widaningsih, 2010, hlm. 3).
SBS =
Keterangan:
27
a : Skor mentah yang diperoleh
b : Skor mentah maksimum butir soal
c : Bobot butir soal
Skor Total Siswa (STP) untuk seperangkat tes yang bersangkutan diperoleh
dengan menjumlahkan skor butir soal (SBS).
2. Analisis Lembar Observasi
Untuk mengetahui kegiatan selama pembelajaran dengan menggunakan
PMR. Caranya adalah dengan menceklis aktivitas oleh observer berdasarkan
katagori yang sudah disediakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Nana, (2010, hlm.
78).
“Skala penilaian untuk mengukur penampilan atau perilaku orang lain oleh seseorang melalui pernyataan perilaku individu pada suatu titik kontinum atau suatu kategori bermakna nilai. titik atau kategori diberi nilai rentangan mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah. Rentang ini bisa dalam bentuk huruf (A,. B, C, D), angka (4, 3, 2, 1)”.
I. Kriteria Keberhasilan
Menurut tolok ukur keberhasilan tindakan perbaikan yang dilakukan guru
untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran matematika
realistik adalah sebagai berikut:
1. Guru mampu menunjukan kinerja baik jika memenuhi
sekurang-kurangnya 70% dari jumlah indikator yang telah ditetapkan untuk setiap
aspek kinerja guru dalam merancang rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Guru mampu menunjukan kinerja baik jika memenuhi
sekurang-kurangnya 70% dari jumlah indikator yang telah ditetapkan untuk setiap
aspek kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran.
3. Hasil belajar siswa dinyatakan berhasil apabila siswa dapat mencapai
nilai sekurang-kurangnya 75% dari evaluasi yang diberikan, sesuai
dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran
56
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan temuan-temuan
penyusun di lapangan tentang penerapan pembelajaran matematika realistik untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi penjumlahan bilangan bulat
di kelas IV/b SD Negeri Purbaratu 1 Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya,
dapat di simpulkan sebagai berikut:
1. Perencanaan Pembelajaran Matematika di susun berdasarkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) serta memperhatikan kemampuan dasar
siswa, yang mengarah pada peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat
dari kemampuan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran setiap
siklusnya mengalami peningkatan. Hal tersebut di tunjukan oleh perubahan
nilai yang signifikan dari setiap siklusnya.
2. Proses pelaksanaan pembelajaran matematika tentang penerapan
pembelajaran matematika realistik pada materi operasi penjumlahan bilangat
bulat berdasar pada RPP yang sudah di susun. Proses pelaksanaan
pembelajaran meningkat di tunjukan oleh hasil yang baik dan setiap siklusnya
ada perubahan. Dan keaktifan siswapun meningkat.
3. Hasil belajar siswa setelah menggunakan model Pembelajaran Matematika
Relistik (PMR) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi
penjumlahan bilangan bulat di kelas IV/b SD Negeri Purbaratu 1 di lihat dari
setiap siklunya bahwa sangat terbukti dengan menggunakan PMR dapat
meningkatkan hasil belajar siswa yang sangat baik.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada pembelajaran matematika
dengan penerapan matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada materi operasi penjumlahan bilangan bulat di kelas IV/b SD Negeri
57
Purbaratu 1 Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya maka penulis dapat
mengemukakan saran sebagai berikut:
1. Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan, guru hendaknya mempelajari
materi yang akan disamoaikan, membuat dan mengembangkan rencana
pelaksanaan pembelajaran dengan baik, serta menyiapkan evaluasi
pembelajran dengan baik. Sehingga, dalam pelaksanaannya guru dapat
memilih dan menentukkan model yang berpareasi dan berorientasi pada siswa
sebagai penunjang dalam meningkatkan kemampuan siswa serta tercapaianya
tujuan pembelajaran.
2. Seyogyanya setiap guru harus menjadi guru profesional yang berkualitas. Hal
ini berarti guru tersebut tidak pernah berhenti belajar, guru harus bersedia
untuk selalu belajar, bersdia diobservasi, selalu meningkatkan kreatifitas dan
memiliki karaklter atau kepribadian yang baik. Karena guru merupakan kunci
kualitas sebuah sekolah yang merupakan aset terbesar dan paling bernilai di
sebuah sekolah.
3. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk mencoba menggunakan model
Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) pada materi lainnya dengan kelas
58
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Budiningsih, Asri. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka cipta.
Hamalik, Oemar. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Kuiper dan Knuver. (2001). MKPBM. Depdikbud.
Muslich, Masnur (2009). Spiral Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Departemen Pendidikan Nasional UPI. (2013). Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah. Bandung: Depdiknas UPI 2013
Paket Modul Pembelajaran PSPM FKIP UNSIL. Tasikmalaya: Rizqi Press.
Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
RemajaRosdakarya.
Sudjana, Nana (2001). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Depdikbud.
Trianto. (2009). Mendesain Model Prmbelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
KENCANA PRENADA MEDIA GRUP.
Widaningsih, Dedeh. (2010). Telaah Kurikulum Matematika Sekolah. Paket
Modul Pembelajaran PSPM FKIP UNSIL. Tasikmalaya: Tidak
Dipublikasikan.
Uah, (2006). Penggunaan Iringan “Nasyid” Untuk Meningkatkan
Keterampilan Mengarang dalam Bahasa Indonesia Skripsi S 1
pada PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Departemen Pendidikan Nasional. (2007).Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar SD/MI Mata Pelajaran Matematika. Jakarta:
Dediknas Republik Indonesia.
Widaningsih, Dedeh. (2011b). Perencanaan Pembelajaran Matematika.
Paket Modul Pembelajaran PSPM FKIP UNSIL. Tasikmalaya: