• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT (PenelitianTindakanKelas di Kelas IV SDNegeri Purbaratu I KecamatanPurbaratu Kota Tasikmalaya).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT (PenelitianTindakanKelas di Kelas IV SDNegeri Purbaratu I KecamatanPurbaratu Kota Tasikmalaya)."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor Daftar : 035/S/PGSD/M/23/VI/2014

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT

(PenelitianTindakanKelas di Kelas IV SDNegeri Purbaratu I KecamatanPurbaratu

Kota Tasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

FITRIYANI NIM 1007614

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDKAN INDONESIA

(2)
(3)

FITRIYANI

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUKPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT

(PenelitianTindakanKelas di KelasIV SDNegeriPurbaratu I KecamatanPurbaratu Kota Tasikmalaya)

DisetujuidanDisahkanolehPembimbing :

Pembimbing I,

DR. Hj. Epon Nuraeni, M.Pd NIP. 19571013 198303 2 001

PembimbingII,

Dra. Hj. Momoh Halimah, M.Pd NIP. 19530706 197403 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD UPI KampusTasikmalaya

(4)

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri Purbaratu 1 Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya)

ABSTRAK

Penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang penerapan model PMR untuk peningkatkan hasil belajar siswa materi penjumlahan bilangan bulat pada pembelajaran Matematika di Kelas IV SDN Purbaratu 1.Masalah hasil matematika yang kurang memuaskan karena faktor seperti siswa cepat jenuh dan merasa bosan, kurangnya kreatifitas guru dalam mengajar, kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan. Mengacu pada permasalahan diatas, melalui Penelitian Tindakan Kelas ini, dapat sebagai salah satu cara untuk memecahkan masalah tersebut, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pemilihan model ini dikarenakan tujuan PTK adalah untuk memperbaiki mutu pembelajaran di kelas. Hal ini sesuai dengan tujuan yang ingin penulis capai yakni meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi penjumlahan bilangan bulat. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi dan tes. Teknik analisis data yang dipakai adalah secara kualitatif. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas menghasilkan hasil yang maksimal dengan dibuktikan pencapaian hasil rata-rata siswa setiap siklusnya meningkat. Data yang diperoleh dari kemampuan awal siswa sebesar 58,40 dengan batasan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu minimal rata 63. Pada siklus I hasil belajar siswa mendapat nilai rata-rata 72 dan pada siklus II meningkat menjadi 88,8. Dengan demikian, secara keseluruhan mengalami peningkatan yang memuaskan dari kemampuan awal siswa. Berdasarkan hasil yang telah dicapai oleh siswa maka dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan PMR, hasil belajar siswa dalam materi operasi penjumlahan bilangan bulat dapat meningkat.

Kata kunci : Operasi penjumlahan bilangan bulat, m odel PMR

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...

KATA PENGANTAR ...

UCAPAN TERIMA KASIH ...

DAFTAR ISI ...

BAB I PENDAHULUAN...

A. Latar Belakang Masalah...

B. Identifikasi Masalah Penelitian...

C. Rumusan Masalah...

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS PENELITIAN...

BAB III METODE PENELITIAN.... A. Metode Penelitian...

B. Setting Penelitian...

C. Prosedur Tindak Penelitian...

D. Variabel Dan Fokus Tindakan...

E. Definisi Operasional...

F. Instrumen Penelitian...

G. Tahap Pengolahan Data dan Analisis Data...

(6)

H. Teknik Pengumpulan Data...

I. Kriteria Keberhasilan...

26

27

BAB IV HASIL PENELITIA DAN PEMBAHASAN...

A. Hasil Penelitian...

B. Pembahasan Hasil Penelitian...

28

28

53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...

A. Kesimpulan...

B. Saran...

56

56

56

DAFTAR PUSTAKA... 58

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 59

RIWAYAT HIDUP... 97

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar...

Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi...

Tabel 4.1 Nilai Tes Awal Siswa...

Tabel 4.2 Hasil Observasi Merancang RPP Silkus I...

Tabel 4.3 Hasil Observasi Kemampuan Guru dalam Proses Pembelajaran

siklus I...

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran

Silkus I...

Tabel 4.5 Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I...

Tabel 4.6 Hasil Observasi Merancang RPP Siklus II...

Tabel 4.7 Hasil Observasi Kemampuan Guru dalam Proses Pembelajaran

Siklus II...

Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajran

Siklus II...

Tabel 4.9 Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II...

Tabel 4.10 Skor Rata-rata Tes Hasil Belajar Matematika Siswa Persiklus.... 13

25

30

36

38

40

42

46

48

50

52

54

.

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Tabel 3.1 Alur Siklus PTK Diadopsi dari Model Hopkins... 18

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran1. RPP Siklus I ... 59

Lampiran 2. Bahan ajar ... 63

Lampiran 3. LKS ... 64

Lampiran 4. Tugas Individu ... 65

Lampiran 5. RPP Siklus II ... 66

Lampiran 6. Bahan Ajar ... 70

Lampiran 7. LKS ... 71

Lampiran 8. Tugas Individu ... 72

Lampiran 9. Lembar Observasi RPP Siklus I ... 73

Lampiran 10. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 75

Lampiran 11. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I ... 77 Lampiran 12. Lembar Observasi RPP Siklus II ... 79

Lampiran 13. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 81

Lampiran 14. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus II ... 84 Lampiran 15. Nama-nama Subjek dan data nilai evaluasi siswa ... 86

Lampiran 16. Kisi-kisi tes hasil belajar siswa Siklus I ... 88

Lampiran 17. Kisi-kisi tes hasil belajar siswa Siklus II ... 89

Lampiran 18. SK Pengangkatan Dosen pembimbing skripsi ... 90

Lampiran 19 Surat ijin penelitian dari Kesbang ... 91

Lampiran 20 Surat ijin penelitian dari sekolah ... 93

Lampiran 21 Dokumentasi kegiatan pembelajaran ... 94

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Matematika mempunyai kedudukan penting dalam ilmu pengetahuan. Hampir

semua mata pelajaran melibatkan matematika di dalamnya, sehingga matematika

mendapat julukan Quenn Of Sience. Hal ini sesuai dengan pendapat Suherman

dkk (2001: 28) bahwa matematika sebagai ratu atau ibunya ilmu dimaksudkan

bahwa matematika adalah sebagai sumber dari ilmu yang lain. Sejalan dengan

pendapat tersebut, maka guru hendaknya menguasai pengetahuan matematika dan

menguasai proses pembelajaran dan metode matematika yang sesuai sehingga

mendukung siswa berfikir kritis, menggunakan nalar secara efektif dan efisien,

serta menanamkan sikap ilmiah, disiplin, bertanggung jawab, keteladanan dan

rasa percaya diri disertai dengan rasa iman dan taqwa.

Sesuai dengan paradigma (Cara pandang) pembelajaran matematika yang

dikembangkan sekarang ini yaitu menggeser teaching menjadi learning, maka

guru diharapkan menggunakan pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi

aktif belajar. Pembelajaran matematika yang dilaksanakan saat ini masih banyak

yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran

konvensional kurang melibatkan peran siswa sehingga siswa bersifat pasif dalam

proses belajarnya. Keterlibatan siswa ini cenderung terminimalisir sehingga

mengakibatkan kemampuan pemahaman matematika siswa kurang tanggapan

dengan baik, karena guru lebih aktif dalam proses belajar dibandingkan dengan

siswa. Hal tersebut mengakibatkan siswa menjadi pasif dan merasa jenuh.

Kejenuhantersebut bisa dilihat dalam penerimaan materi, mereka cenderung diam

dan tidak berani mengeluarkan pendapatnya. Berdasarkan pengalaman di SD

Negeri Purbaratu 1 Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya masih sering

menggunakan pembelajaran kovensional. Hal tersebut menyebabkan kepasifan

dan selanjutnya mengakibatkan kurangnya tanggapan terhadap pembelajaran

matematika. Kepasifantersebut mengakibatkan nilai rata-rata UTS matematika

masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). KKM mata pelajaran

matematika kelas IV SD Negeri Purbaratu 1 adalah 63, sedangkan nilai rata-rata

(11)

2

yang diperoleh adalah 60. Hal tersebut mengidentifikasikan hasil belajar siswa

masih rendah.

Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diartikan sebagai proses

penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, pengguanaan

pendekatan pembelajaran, dan penilaian dalam alokasi waktu tertentu untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan dan merupakan gambaran dari kegiatan

pembelajaran. Pembelajaran akan menjadi sesuatu yang bermakna bagi siswa

ketika diupayakan melalui sebuah perencanaan pembelajaran yang baik dan benar.

RPP yang digunakan oleh guru masih menggunakan metode atau pendekatan yang

bersifat klasikal dan kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran guru hanya menjelaskan materi didepan kelas

sehingga kebutuhan individu siswa kurang terpenuhi, guru kurang menggunakan

media yang mendukung percepatan proses pemahaman siswa terhadap materi

operasi penjumlahan bilangan bulat. Akibatnya siswa mudah menjadi bosan

sehingga hasil belajar yang di perolehnya belum sesuai dengan harapan.

Berdasarkan permasalahan diatas perlu diupayakan pemecahan, salah satunya

melalui penggunaan pembelajaran yang mampu mengoptimalkan, dan

meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan penelitian para ahli, banyak

pembelajaran yang mendukung proses belajar mengajar diantaranya pembelajaran

matematika realistik. Pembelajaran realistik adalah Pembelajaran matematika

yang berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari dan menerapkan

matematika dalam kehidupan sehari-hari. Materi yang akan diambil dalam

penelitian ini yaitu mengenai oprasi penjumlahan bilangan bulat. Alasan

mengambil materi ini sesuai dengan pengalaman tahun lalu materi ini dianggap

oleh sebagian besar siswa adalah materi yang sulit. Siswa mengalami kesulitan

terutama menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif.

Pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Pembelajaran

Matematika Realistik (PMR). PMR diterapkan dalam proses belajar mengajar

dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuannya, yang

dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimilikinya. Dalam teori Paget

(Budiningsih, 2005, hlm. 97) “keaktifan siswa menjadi unsur yang amat penting

(12)

3

pembelajaran matematika realistik karena pada model pembelajaran ini lebih

menekankan aktivitas siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul

“Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) UntukPeningkatan

Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat (Penelitian Tindakan Kelas terhadap siswa Kelas IV SD Negeri Purbaratu 1 Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya)”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan, menunjukan

masih rendahnya hasil belajar matematika siswa khususnya pada materi operesi

penjumlahan bilngan bulat pada pembelajaran matematika adalah:

a. Keaktifan dan kreativitas siswa dalam pembelajaran masih perlu ditingkatkan,

hal ini dilihat dari sikap siswa yang kurang terlibat secara aktif guna

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pelajaran.

b. Metode pembelajaran yang digunakan belum begitu tepat, sehingga

menyebabkan siswa merasa bosan dan kesulian dalam memahami materi

pelajaran.

c. Hasil belajar siswa dalam menentukan operasi penjumlahan bilangan bulat

masih dibawah KKM yang ditentukan.

C. RUMUSAN MASALAH

a. Rumusan Masalah Secara Umum

Secara umum masalah penelitian dirumuskan : “Bagaimana Penerapan

Pembelajaran MatematikaRealistrik (PMR) untuk peningkatan hasil belajar siswa

pada materi operasi bilangan bulat”

b. Rumusan masalah secara khusus

Secara khusus permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana Perencanaan Pembelajaran Matematika dengan

menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi penjumlahan

(13)

4

2. Bagaimana proses pelaksanaan Pembelajaran Matematika dengan

menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi penjumlahan

bilangan bulat di kelas IV SD NegeriPurbaratu 1?

3. Bagaimana hasil belajar siswa setelah menggunakan model

Pembelajaran Matematika Relistik (PMR) padamateri oprasi

penjumlahan bilangan bulatdi kelas IV SD Negeri Purbaratu 1?

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Berdsarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka penelitian ini

bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang penerapan Pembelajaran

Matematika Realistik (PMR) untuk peningkatan hasil belajar siswa pada materi

operasi penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD NegeriPurbaratu 1 Kecamatan

Purabaratu Kota Tasikmalaya.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan penelitian secara khusus adalah sebagai berikut:

a. Untuk memperoleh gambaran tentang perencanaan pembelajaran matematika

dengan menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi penjumlahan bilangan

bulat di kelas IV SD NegeriPurbaratu 1?

b. Untuk memperoleh gambaran tentang proses pelaksanaan Pembelajaran

matematika dengan menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR)

untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi penjumlahan

bilangan bulat di kelas IV SD NegeriPurbaratu 1?

c. Untuk memperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa setelah

menggunakan model Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) padamateri

operasi penjumlahan bilangan bulatdi Kelas IV SD NegeriPurbaratu 1?

E. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dapat dipetik dari penelitian yang akan dilaksankan

(14)

5

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

pengembangan dalam pembelajaran terutama dalam pembelajaran matematika.

Aturan dan model PMR ini diharapkan dapat di jadikan perbandingan dan

pertimbangan bagi guru-guru lainnya yang berminat menerapkannya pada kelas

dan mata pelajaran yang berbeda.

2. Manfaat Praktis 1) Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan memberikan suatu proses pembelajaran yang

bermakna karena dengan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) siswa diberi

kesempatan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan, sehingga dapat

meningkatkan kemampuan matematisnya.

2) Bagi Guru

Penelitian dapat memberikan suatu alternatif pembelajaran matematika dalam

upaya meningkatkan hasil belajar siswa dan memberikan inovasi dalam

pembelajaran matematika dimasa yang akan datang. Melalui pembelajaran yang

melaksanakannya pada keaktifansiswa ini diharapkan dapat terus menggali

potensi dan kreativitas siswa dalam matematika.

3) Bagi Sekolah Dasar

Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam

penyusunankurikulum khususnya pemilihan model/pendekatan pembelajaran.

F. STRUKTUR ORGANISASI

Secara garis besar sistematika penulisan skripsi ini, terdiri dari 5 (lima) bab

yaitu :

1. Bab I Pendahuluan.

Mengemukakan latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah,

(15)

6

2. Bab II Kajian Pustaka.

Berisi landasan teori yang mendasari permasalahan dalam skripsi yang

meliputi pengertian pendekatan pemecahan masalah, berpikir kreatif, kerangka

berpikir dan hipotesis penelitian

3. Bab III Metode Penelitian.

Berisi mengenai lokasi dan subjek penelitian desain penelitian, depinisi

operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis

data.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran.

Daftar pustaka membuat sumber yang penuh dikutif dan digunakan dalam

penulisan skripsi. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam

(16)

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang diakukan oleh guru di kelasnya

sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru,

sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Hal ini di dasarkan pada permasalahan utama penelitian ini yaitu bagaimana

perencanaan, proses dan penggunaan model PMR dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dalam memahami konsep operasi penjumlahan bilangan bulat.

Menurut Basuki Wibowo PTK adalah sebagai berikut:

PTK adalah suatu penelitian yang di lakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusun suatu perencanaan sampai dengan penilaian terhadap tindakan nyata dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran (Depdiknas, 2003, hlm. 7).

Jadi Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu bentuk penelitian yang

dilakukan didalam kelasnya dengan tujuan untuk menyempurnakan dan

meningkatkan peroses pembelajaran.

Peneliti memilih metode Penelitian Tindakan Kelas dengan

mempertimbangkan metode yang paling mudah di pahami oleh peneliti.

Menurut Depdiknas (Uah, 2006, hlm. 24) PTK mempunyai ciri-ciri khusus

yang sangat membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian yaitu :

1. PTK dilaksanakan oleh guru sebagai pendidik dan pengajar, apabila dalam kelas ada masalah, guru wajib mengupayakan agar masalah tersebut dapat dibatasi atau dikurangi dengan melakukan tindakan.

2. PTK dilaksanakan atas dasar masalah yang benar-benar di hadapi guru. 3. PTK selalu ada tindakan yang dilakukan guru untk menyempurnakan

pelaksanaan peroses pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dipilih peneliti adalah model Suryono

(Muslich, 2009, hlm. 9) dia Berpendapat “Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

adalah bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan

(17)

18

tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik

pembelajaran dikelas secara profesional”. Artinya bahwa Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) dilakukan oleh guru dalam kelasnya sendiri melalui refleksi dari

yang bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dalam meningkatkan

hasil belajar siswa. Penelitian ini bersifat reflektif dengan melakukan

tindakan-tindakan yang tepat dan dilaksanakan secara kolaboratif dengan observer dari

guru yang sudah berpengalaman.

Menurut Hopkins (Muslich, Masnur 2009, hlm. 43)Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus, dan setiap siklus

terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Adapun alurnya sebagai

berikut:

(18)

19

Berdasarkan gambar 1, maka penelitian yang berlangsung meliputi:

1) Perencanaan (Planing) atau persiapan awal.

Pada tahap ini peneliti merencanakan kegiatan dan menetapkan waktu dan

cara penyajian. Menyiapkan alat observasi untuk aktifitas siswa saat

pembelajaran, menentukan alternatif-alternatif tindakan yang dapat dilakukan,

menyusun rencana tindakan, menyiapkan alat dan teknis dan analisis data. Selain

itu, dalam perencanaan terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan diantarnya:

a. Menyusun rencana kegiatan dan menetapkan waktu dan cara penyajian.

b. Membuat lembar observasi untuk melihat situasi belajar mengajar berlangsung.

c. Menentukan alternative tindakan yang dapat dilakukan.

2) Tindakan (Action)

Merupakan tahap pelaksanaan dari perencanaan. Pada tahap ini peneliti

melaksanakan tindakan yang telah disepakati bersama peneliti dan observer pada

tahap perencanaan.

3) Pengamatan (Observasi)

Pada tahap ini peneliti dan observer mengobservasi tindakan dengan teknik

observasi dan catatan lapangan.

4) Refleksi (Reflection)

Merupakan tahap akhir dari suatu daur Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil tindakan dan masalah yang terjadi.

Refleksi dapat ditentukan setelah adanya implementasi tindakan dan hasil

observasi. Setelah melakukan refleksi, biasa akan muncul permasalahan atau

pemikiran baru, sehingga perlu pengkajian untuk siklus berikutnya.

B. Setting Penelitian a. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV Sekolah

Dasar Negeri Purbaratu 1 yang beralamatkan di Jalan Subanagara Kelurahan

Purbaratu Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya, dalam mata pelajaran

(19)

20

Alasan dipilihnya lokasi penelitian tersebut karena SD Negeri Purbaratu 1

merupakan tempat peneliti bertugas sehari-hari sebagai guru, peneliti sudah

mengenal situasi dan kondisi baik siswa, guru maupun lingkungan sekolah itu

sendiri. Hal ini menjadi salah satu faktor untuk memperlancar dan mempermudah

dalam proses pengumpulan dan pengolahan informasi serta pelaksanaan tindakan

pembelajaran dalam penelitian.

b. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah guru dan siswa kelas IV SD

Negeri Purbartu 1 Kelurahan Purbaratu Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya

dengan jumlah siswa sebanyak 25 Orang, yang terdiri dari 14 Siswa laki-laki dan

11 Siswa perempuan. Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis di bantu oleh

seorang observer dari teman sejawat. Beliau adalah guru senior yang lebih tahu

tentang Penelitian Tindakan Kelas, sehingga akan memudahkan penulis untuk

berkonsultasi mengenai kekurangan dalam pelaksanaan penelitian.

Kemampuan siswa dikelas ini sangat beragam, dengan latar belakang sosial

ekonomi yang beragam pula, sebagian besar mata pencaharian orang tua mereka

sebagai wiraswasta. Daya beli buku sumber relatif rendah.

C. Prosedur Tindak Penelitian

1. Orientasi dan Identifikasi Masalah

Orientasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan dilaksanakan

merupakan hasil refleksi guru kelas dalam melaksanakan pembelajaran

matematika di kelas IV SDNegeri Purbaratu 1 dan merupakan salah satu upaya

guru dalam mengupayakan solusi bagi permasalahan yang di hadapi di kelasnya.

Berdasarkan evaluasi terhadap hasil belajar Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat

pada siswa kelas IV SDNegeri Purbaratu 1 Kecamatan Purbaratu Kota

Tasikmalaya di peroleh hasil yang masih kurang memuaskan dimana hasil belajar

siswa di bawah KKM yang telah ditetapkan, sehingga diperlukan suatu tindakan

perbaikan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

2. Perencanaan Tindakan Penelitian

Dengan berbekal hasil orientasi dan identifikasi masalah yang dihadapi, tahap

(20)

21

dan ditindak lanjuti dengan diskusi bersama antara rekan guru serta kepala

sekolah untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam penelitian

tindakan. Dalam penelitian tindakan ini dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Menentukan lokasi dan subjek penelitian.

b. Permintaan ijin penelitian kepada kepala sekolah dan guru untuk membantu

selama penelitian berlangsung.

c. Menentukan jadwal Pelaksanaan Tindakan Penelitian.

d. Membuat RPP.

e. Menyiapkan model pembelajaran

f. Mempersiapkan instrumen penelitian serta teknik analisis data yang

diperoleh.

g. Merencanakan jumlah siklus pembelajaran disesuaikan dengan alokasi waktu

yang tersedia sesuai silabus pembelajaran matematika SD Negeri Purbaratu 1

maka dari itu peneliti merencanakan pembelajaran yang akan dilaksankan

dalam 3 siklus.

h. Menentukan rekan sejawat yang akan membantu peneliti dalam Penelitian

Tindakan Kelas atau sebagai observer.

3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian

Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, peneliti melakukan kegiatan tindakan

kelas sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dan dipersiapkan. Yang

bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Skenario pelaksanaannya terbagi dalam tiga siklus yaitu:

a) Siklus ke-1

(1) Perencanaan

Setelah mengetahui keadaan kelas seperti situasi belajar siswa maka

dilakukan tindakan pada siklus 1 yaitu membuat perencanaan/silabus

pembelajaran tentang materi pokok operasi penjumlahan bilangan bulat,

(21)

22

pembelajaran yang akan digunakan dan menyiapkan

instrumen-instrumen penelitian.

(2) Tindakan

Melakukan tindakan sesuai dengan perencanaan, peneliti bertindak

sebagai guru dan observer diserahkan kepada guru kelas.

(3) Observasi

Melakukan pengamatan (Observasi) dalam peroses pembelajaran.

Observer menilai dan meneliti serta mencatat temuan-temuan dalam

pelaksanaan pembelajaran. Hasil pengamatan didiskusikan dengan

peneliti (pengajar) sebagai langkah selanjutnya.

(4) Refleksi

Pada tahap ini peneliti menganalisi hasil tes pada pertemuan ke-1 dan

mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran

bedasarkan hasil anlisis dan identifikasi dilakukan persiapan untuk tahap

selanjutnya.

b)Siklus ke-2

(1) Perencanaan

Merancang kembali tindakan baru sebagai penyempurnaan siklus pertama.

(2) Tindakan

Melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan.

(3) Observasi

Melakukan pengamatan (observasi) dalam peroses pembelajaran,

sasarannya adalah strategi pembelajaran operasi penjumlahan bilangan

bulat dengan menggunakan model PMR

(4) Refleksi

Pada tahap ini observer, menganalisa hasil tes pertemuan ke-2 dan

mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran

berdasarkan hasil analisis dan identifikasi, kemudian dilakukan persiapan

untuk tahap selanjutnya.

c) Siklus ke-3

(1) Merancang kembali tindakan dengan memperhatikan permasalahan yang

(22)

23

(2) Melaksanakan tindakan sesuai dengan rancangan.

(3) Melakukan pengamatan dalam peroses pembelajaran.

(4) Refleksi

D. Variabel Penelitian dan fokus Tindakan

Yang menjadi variabel penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas yang akan

dilaksankan adalah:

1) Kinerja Guru: kinerja guru yang di amati meliputi kemampuan merencanakan

pembelajaran serta kemampuan melaksanakan pembelajaran.

2) Aktivitas Siswa : Kegiatan siswa selama proses belajar.

3) Hasil Belajar Siswa : Hasil evaluasi siswa yang dilaksanakan setiap akhir

siklus tindakan/pembelajaran.

Dari variabel Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan tersebut berpokus

pada:

1) Kinerja Guru

- Mengoptimalkan kemampuan guru dalam membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada

materi operasi bilangan bulat melalui penerapan Pembelajaran Matematik

Realistik (PMR).

- Mengoptimalkan kemampuan guru dalam melaksanakan/mengelola

pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

operasi bilangan bulat melalui penerapan Pembelajaran Matematik

Realistik (PMR).

- Mengoptimalkan kemampuan guru dalam mengevaluasi pembelajaran

dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi

bilangan bulat melalui penerapan Pembelajaran Matematik Realistik

(PMR).

2) Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Mengoptimalkan Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran yang

meliputi aspek/antusiasme, perhatian terhadap pembelajaran serta keterlibatan

(23)

24

E. Definisi Operasional

Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Pembelajaran Matematika Realistik

Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) adalah pendekatan yang

menggunakan suatu situasi nyata atau konteks sebagai titik tolak dalam belajar

matematika. Pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan pembelajaran

matematika realistik dalam pembelajarannya melalui tiga fase, yaitu pengenalan,

eksplorasi, dan meringkas.

2. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah mendapatkan

pengalaman belajar selama selang waktu tertentu yang dinyatakan dengan skor

maupun nilai siswa dengan ketentuan yang berlaku disekolah. Hasil belajar

matematika siswa dalam Penelitian Tindakan Kelas ini diperoleh dari hasil tes

belajar matematika yang dilaksanakan dari setiap akhir siklus, aspek kognitif yang

diukur yaitu C2, C3, dan C4. Tes hasil belajar dilaksanakan di setiap akhir siklus.

3. Bilangan Bulat

Karim, dkk (1997, hlm. 83) mengatakan bahwa hanya dengan memiliki

pengetahuan tentang bilangan cacah saja kita belum mampu menjawab masalah

baik dalam matematika maupun masalah komputasi dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan kata lain, himpunan bilangan cacah memiliki kekurangan.

Nampaknya untuk setiap bilangan cacah n ada bilangan negatif n. Untuk

bilangan cacah 1 ada -1, 2 ada -2, 3 ada -3 dan seterusnya. Dengan demikian,

untuk masing-masing bilangan cacah positif yaitu 1, 2, 3, 4, 6, 7, ... ada

pasangannya -1, --2, -3, -4, -5, -6, -7 . . . bilangan terakhir ini disebut bilangan

bulat negatif. Gabungan himpunan semua bilangan cacah dan himpunan semua

bilangan bulat negatif disebut bilangan bulat.

Jadi himpunan semua bilangan bulat terdiri atas :

a. Bilangan bulat positif atau bilangan asli, yaitu : 1, 2, 3, 4, 5, ...

b. Bilangan bulat nol, yaitu 0.

(24)

25

F. Instrumen Penelitian

Arikunto, (2010, hlm. 120) menyatakan, “Instrumen penelitian ini adalah alat

atau fasilitas yang digunakan oleh penelitian dalam menggunakan data agar

pekerjaan lebih mudah diolah”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tes hasil belajar matematik (ulangan harian), tugas individu, tugas

kelompok dan lembar observasi.

1) Soal Tes Hasil Belajar matematika

Menurut Nana, (2009, hlm. 35). Tes adalah pertanyaan yang menuntut peserta

didik menjawabnnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan,

membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan

tuntutan pertanyaan serta kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok. Perangkat tes yang digunakan adalah tes hasil belajar matematik yaitu

tugas individu, tugas kelompok dan ulangan harian dengan tipe soal uraian. Tes

hasil belajar digunakan untuk mengukur kemapuan kognitif peserta didik dalam

menguasai materi pelajaran.Tes hasil belajar diberikan setiap akhir siklus yang

akan digunakan sebagai umpan balik untuk mengetahui perubahan yang

terjadiakibat PMR terhadap hasil belajar matematika siswa. Ulanganharian terdiri

dari 3 soal dengan skor maksimal 100.

2) Lembar Observasi/pengamatan

Lembar observasi pengamatan yaitu lembar yang berisi

indikator-indikatorproses belajar pembelajaran dalam melaksanakan pengamatan dikelas.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Lembar Observasi

Masalah Penelitian Indikator Aktivitas siswa

Penerapan Pembelajaran

Matematika Relistik pada pembelajaran materi operasi bilangan bulat

Mengajukan pertanyaan Mengemukakan pendapat Diskusi kelompok

Mengerjakan bahan ajar Penyajian materi oleh kelompok

(25)

26

G. Tahap pengolahan dan Analisis Data

a) Pengolahan data

Pada tahap pengolahan data di analisis sesuai dengan jenis data yang di olah

sesuai dengan teknik pengolahan data kualitatif.

b) Analisis data

Pada tahap analisis data penelitian dilakukan dari awal penelitian sampai

akhir tindakan dari setiap siklusnya. Data tentang hasil belajar pada saat peroses

pembelajaran berlangsung mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan

refleksi. Semua itu harus di analisis untuk menuju ke arah perbaikan

pembelajaran.

c) Membuat kesimpulan dari data yang diperoleh

Setelah data diperoses dan di olah dengan tepat, maka data tersebut

selanjutnya di interpretasikan atau ditafsirkan sehingga membentuk penemuan

ilmiah, yang selanjutnya dapat disimpulkan dengan bertolak pada rumusan

masalah yang disusun serta tujuan penelitian yang telah ditetapkan.

d) Membuat laporan hasil penelitian.

H. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Teknik pengumpulan data penelitian sebenarnya telah dimulai sejak pra PTK,

data yang dikumpulkan antara laian kondisi dan hasil belajar siswa dalam

pelajaran matematika, selanjutnya selama pelaksanaan tindakan kelas,

penggumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen-instrumen.Data

yang diperoleh dan terkumpul belum menunjukan hasil yang mengandung arti,

karena masih berupa data mentah. Untuk mengetahui hasil yang diinginkan, maka

dilakukan pengolahan dan analisis data sesuai dengan tujuan penelitian.

1. Penskoran untukulangan harian

Memberi skor tiap butir soal tes hasil belajar dengan rumus menurut

depdiknas (Widaningsih, 2010, hlm. 3).

SBS =

Keterangan:

(26)

27

a : Skor mentah yang diperoleh

b : Skor mentah maksimum butir soal

c : Bobot butir soal

Skor Total Siswa (STP) untuk seperangkat tes yang bersangkutan diperoleh

dengan menjumlahkan skor butir soal (SBS).

2. Analisis Lembar Observasi

Untuk mengetahui kegiatan selama pembelajaran dengan menggunakan

PMR. Caranya adalah dengan menceklis aktivitas oleh observer berdasarkan

katagori yang sudah disediakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Nana, (2010, hlm.

78).

“Skala penilaian untuk mengukur penampilan atau perilaku orang lain oleh seseorang melalui pernyataan perilaku individu pada suatu titik kontinum atau suatu kategori bermakna nilai. titik atau kategori diberi nilai rentangan mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah. Rentang ini bisa dalam bentuk huruf (A,. B, C, D), angka (4, 3, 2, 1)”.

I. Kriteria Keberhasilan

Menurut tolok ukur keberhasilan tindakan perbaikan yang dilakukan guru

untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran matematika

realistik adalah sebagai berikut:

1. Guru mampu menunjukan kinerja baik jika memenuhi

sekurang-kurangnya 70% dari jumlah indikator yang telah ditetapkan untuk setiap

aspek kinerja guru dalam merancang rencana pelaksanaan pembelajaran.

2. Guru mampu menunjukan kinerja baik jika memenuhi

sekurang-kurangnya 70% dari jumlah indikator yang telah ditetapkan untuk setiap

aspek kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran.

3. Hasil belajar siswa dinyatakan berhasil apabila siswa dapat mencapai

nilai sekurang-kurangnya 75% dari evaluasi yang diberikan, sesuai

dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran

(27)

56

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan temuan-temuan

penyusun di lapangan tentang penerapan pembelajaran matematika realistik untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi penjumlahan bilangan bulat

di kelas IV/b SD Negeri Purbaratu 1 Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya,

dapat di simpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan Pembelajaran Matematika di susun berdasarkan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) serta memperhatikan kemampuan dasar

siswa, yang mengarah pada peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat

dari kemampuan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran setiap

siklusnya mengalami peningkatan. Hal tersebut di tunjukan oleh perubahan

nilai yang signifikan dari setiap siklusnya.

2. Proses pelaksanaan pembelajaran matematika tentang penerapan

pembelajaran matematika realistik pada materi operasi penjumlahan bilangat

bulat berdasar pada RPP yang sudah di susun. Proses pelaksanaan

pembelajaran meningkat di tunjukan oleh hasil yang baik dan setiap siklusnya

ada perubahan. Dan keaktifan siswapun meningkat.

3. Hasil belajar siswa setelah menggunakan model Pembelajaran Matematika

Relistik (PMR) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi

penjumlahan bilangan bulat di kelas IV/b SD Negeri Purbaratu 1 di lihat dari

setiap siklunya bahwa sangat terbukti dengan menggunakan PMR dapat

meningkatkan hasil belajar siswa yang sangat baik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada pembelajaran matematika

dengan penerapan matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa

pada materi operasi penjumlahan bilangan bulat di kelas IV/b SD Negeri

(28)

57

Purbaratu 1 Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya maka penulis dapat

mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan, guru hendaknya mempelajari

materi yang akan disamoaikan, membuat dan mengembangkan rencana

pelaksanaan pembelajaran dengan baik, serta menyiapkan evaluasi

pembelajran dengan baik. Sehingga, dalam pelaksanaannya guru dapat

memilih dan menentukkan model yang berpareasi dan berorientasi pada siswa

sebagai penunjang dalam meningkatkan kemampuan siswa serta tercapaianya

tujuan pembelajaran.

2. Seyogyanya setiap guru harus menjadi guru profesional yang berkualitas. Hal

ini berarti guru tersebut tidak pernah berhenti belajar, guru harus bersedia

untuk selalu belajar, bersdia diobservasi, selalu meningkatkan kreatifitas dan

memiliki karaklter atau kepribadian yang baik. Karena guru merupakan kunci

kualitas sebuah sekolah yang merupakan aset terbesar dan paling bernilai di

sebuah sekolah.

3. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk mencoba menggunakan model

Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) pada materi lainnya dengan kelas

(29)

58

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiningsih, Asri. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka cipta.

Hamalik, Oemar. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Kuiper dan Knuver. (2001). MKPBM. Depdikbud.

Muslich, Masnur (2009). Spiral Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional UPI. (2013). Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah. Bandung: Depdiknas UPI 2013

Paket Modul Pembelajaran PSPM FKIP UNSIL. Tasikmalaya: Rizqi Press.

Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

RemajaRosdakarya.

Sudjana, Nana (2001). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Depdikbud.

Trianto. (2009). Mendesain Model Prmbelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

KENCANA PRENADA MEDIA GRUP.

Widaningsih, Dedeh. (2010). Telaah Kurikulum Matematika Sekolah. Paket

Modul Pembelajaran PSPM FKIP UNSIL. Tasikmalaya: Tidak

Dipublikasikan.

Uah, (2006). Penggunaan Iringan “Nasyid” Untuk Meningkatkan

Keterampilan Mengarang dalam Bahasa Indonesia Skripsi S 1

pada PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Departemen Pendidikan Nasional. (2007).Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar SD/MI Mata Pelajaran Matematika. Jakarta:

Dediknas Republik Indonesia.

Widaningsih, Dedeh. (2011b). Perencanaan Pembelajaran Matematika.

Paket Modul Pembelajaran PSPM FKIP UNSIL. Tasikmalaya:

Gambar

Gambar3.1 Spiral Penelitian Tindakan Kelas oleh Hopkins dalam (Muslich,
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi

Referensi

Dokumen terkait

Pembuktian dihadiri oleh direktur utama/pimpinan perusahaan, atau Kepala Cabang/Perwakilan, atau karyawan resmi perusahaan atau pejabat yang menurut perjanjian kerja sama

Theorem 9 and Corollary 1 provide analytical upper bounds on the reconstruction distortion of the noisy version of the SP al- gorithm. In addition to these theoretical bounds,

(2) Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas Bagian Tata.. Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau

Sahabat MQ/ peringatan hari AIDS sedunia akan jatuh pada tanggal 1 Desember mendatang// Komisi Penanggulangan AIDS kota Yogyakarta/ bekerjasama dengan Lembaga

Dimana VOC ini merupakan aplikasi yang memungkinkan pelanggan untuk memilih puas atau tidak terhadap layanan pada bengkel Toyota Auto 2000 cabang Gatot Subroto Medan.. Dan

“Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pengguna Jasa Lapangan Futsal (Studi Kasus Pada IFI Futsal Bandung)”. Bandung: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Namun pada perkembangannya saat ini, tidak hanya berkomunikasi dengan sebuah program yang telah dirancang dapat memberikan hiburan pada seseorang. Akan tetapi dapat digunakan

Pada pemeriksaan lapang pandangan dengan optic disc, memperlihatkan pada perubahan optic disc bagian disc area signifikan dengan gangguan lapang pandangan (p=0.007)..