ABSTRAK
PENGARUH MUSIK KLASIK MOZART VIOLIN SONATA
NO 18 IN G, KV 301
TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA WANITA DEWASA
Vincent Laurence Hamonangan Simanjuntak, 2014. Pembimbing I : Harijadi Pramono, dr., M.Kes. Pembimbing II : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes.
Musik klasik adalah salah satu komposisi musik yang sudah bersifat mendunia, musik ini mempunyai susunan melodi yang ritmis dan kompleks, dan pada penelitian musik klasik dapat mengaktivasi area otak, terutama area prefrontal. area ini berfungsi terutama dalam memori jangka pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh musik klasik terhadap memori jangka pendek pada wanita dewasa.
Penelitian ini bersifat kuasi-eksperimental dengan desain penelitian prospektif. Subjek penelitian adalah 30 mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, yang mana orang percobaan akan diperdengarkan musik klasik Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301, karangan Wolfgang Amadeus Mozart selama 10 menit, kemudian memori jangka pendek dihitung dengan cara forward digit span test, dan dilakukan uji t berpasangan pada memori jangka pendek.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa memori jangka pendek setelah mendengar musik klasik lebih tinggi secara sangat signifikan, yaitu 7.67 (SD= 0,111), dibanding sebelum mendengarkan musik klasik, yaitu 6,50 (SD= 0,142), dengan p = 0,000. Simpulan penelitian adalah musik klasik dapat meningkatkan memori jangka pendek wanita dewasa.
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
THE EFFECT OF CLASSICAL MUSIC MOZART VIOLIN SONATA NO 18 IN G, KV 301
ON WORKING MEMORY OF ADULT FEMALE
Vincent Laurence Hamonangan Simanjuntak, 2014. Tutor I : Harijadi Pramono, dr., M.Kes.
Tutor II : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes.
Classical music in one of musical composition which has it’s effect on wide range, this type of music has rhythmical and complex melodies, and in research, classical music had shown to activate brain area, especially prefrontal cortex, which functions in working memory, this study is carried out to know whether classical music can affect working memory in adult females.
The methods of this study is a quasi-experimental study with a prospective design, the subject of research were 30 students of Maranatha Faculty of Medicine, the subject of this test were played Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301 by Wolfgang Amadeus Mozart for 10 minutes, then the working memory will be measured using forward digit span test, and the data analysis was performed by paired sample t test. The result of this study, shown that working memory score after listening to classical music has increases very significantly, 7.67 points with SD value of 0.111, compared to before listening to classical music which is 6.50 points with SD value of 0.142, with p value = 0.000.
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
SURAT PERNYATAAN... iii
ABSRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
DAFTAR BAGAN... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 3
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3
1.4. Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1. Manfaat Akademis... ... 3
1.4.2. Manfaat Praktis... ... 3
1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 4
1.5.1. Kerangka Pemikiran ... 4
Universitas Kristen Maranatha
2.5. Bagian Otak yang Berperan Dalam Memori Jangka Pendek ... 10
2.5.1. Lobus Frontalis ... 11
2.7. Pengaruh Musik Terhadap Tubuh... 18
2.8. Tes Memori Jangka Pendek... 22
3.1.1. Alat dan Bahan Penelitian ... 25
3.1.2. Subjek Penelitian ... 25
3.1.3. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26
3.2. Metode Analisis Penelitian ... 26
3.2.2. Variabel Penelitian... 26
3.2.3. Besar Sampel Penelitian ... 27
3.3. Prosedur Kerja ... 27
3.3.1. Persiapan Subjek Penelitian ... 27
3.3.2. Prosedur Penelitian ... 28
3.3.3. Data yang Diukur... 29
3.4. Metode Analisis ... 29
3.5. Aspek Etik Penelitian ... 29
BAB IV HASIL, PEMBAHASAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS ... 31
4.1. Hasil Penelitian ... 31
4.2. Pembahasan ... 32
4.3. Hipotesis Penelitian... 34
4.4. Pengujian Hipotesis Penelitian... 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 35
5.1. Simpulan ... 35
5.2. Saran ... 35
DAFTAR PUSTAKA ... 36
LAMPIRAN ... 38
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Contoh Forward Digit Span Test ... 22 Tabel 4.1 Rerata Memori Jangka Pendek Sebelum dan Sesudah Mendengarkan Musik Klasik ... 31 Tabel 4.2 Hasil Pengolahan Data Memori Jangka Pendek Setelah Mendengar
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagian Otak Yang Berperan Dalam Musik Klasik ... 10
Gambar 2.2 Bagian Otak Yang Berperan Dalam Memori ... 11
Gambar 2.3 Anatomi Lobus Otak ... 12
Gambar 2.4 Anatomi Telinga ... 17
Gambar 2.5 Anatomi Telinga ... 18
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ... 38
Lampiran 2 ... 39
Lampiran 3 ... 40
DAFTAR BAGAN
Universitas Kristen Maranatha
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Memori adalah suatu proses dimana informasi yang didapat dari proses
pembelajaran disimpan dan diambil. Tipe memori dapat dibedakan berdasarkan waktu, yaitu memori sensori, memori kerja, dan memori jangka panjang, memori jangka pendek adalah memori yang bertahan dari hitungan detik hingga menit. Memori atau daya ingat dibutuhkan untuk banyak hal, seperti menghafal nomor telefon, jalan, angka-angka. dan sebagian besar bidang kedokteran mengandalkan ingatan atau memori (Tortora, 2014).
Kerja simultan pada otak kiri dan kanan dapat memaksimalkan belajar, pemprosesan dan penyimpanan memori informasi, Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301, merupakan sebuah karya komposisi asal Jerman, Wolfgang Amadeus Mozart, yang dibuat pada tahun 1778, mempunyai tempo Adante Religioso (tempo/beat per minute 60), mempunyai durasi sekitar 10 menit, dan merupakan salah satu karya komposisi instrumen biola yang paling terkenal dan sering didengar, karya ini berisikan harmoni, dan mempunyai tinggi nada yang tidak datar, dan tidak rumit, berisikan sustained note. dan musik seperti ini bermanfaat dalam meningkatkan konsentrasi dan kemampuan belajar seseorang efek musik ini dikenal sebagai Mozart effect (J S Jenkins, 2001). Musik juga dapat memperkuat ingatan, dengan mendengarkan musik dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengingat ejaan, puisi dan kata-kata asing ( Don Campbell, 2002).
Musik pada dasarnya merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan daripada
kehidupan manusia, musik sudah ada sejak jaman awal peradaban, dimana secara
Musik tidak hanya bila kita memainkannya, bahkan cukup dengan mendengarkannya, atau berayun mengikuti iramanya juga telah terbukti dapat mengaktifkan gelombang- gelombang otak untuk kegiatan berpikir, meningkatkan kemampuan membaca, daya ingat, konsentrasi, perbendaharaan kata, menciptakan kondisi mental yang positif, santai, dan kreativitas yang merupakan hal-hal ideal untuk belajar terdapat berbagai macam jenis musik, dari yang paling dikenal seperti,
pop, jazz, dangdut, rock, metal, klasik, dan sebagainya (Don Campbell, 2002).
Musik klasik merupakan suatu tipe musik yang berasal dari Eropa, berawal dari sekitar abad 15, pada awalnya musik ini hanya dimainkan oleh bangsawan atau sebagai lagu gereja, akan tetapi semakin lama musik klasik juga diperkenalkan sebagai musik sekuler sekitar tahun 1750, komposer seperti Wolfgang Amadeus Mozart, Joseph Haydn, Ludwig van Beethoven, dimana komposisi mulai bertemakan tentang cinta, atau alam, atau kebahagiaan. Musik klasik juga semakin dikenal dan digemari berbagai kalangan di Indonesia, dikarenakan memiliki susunan melodi yang teratur, dan irama yang terstruktur (Julius H, 2008), susunan melodi tersebut mengaktifkan area tertentu di otak ketika mendengarkan musik klasik. Dari penelitian sebelumnya, telah diketahui bahwa musik komposisi Mozart mempunyai efek mengaktifkan area-area tersebut (Bodner M, 2001).
Area otak tersebut adalah area pendengaran primer dan sekunder lobus temporalis (Brodmann 41 dan 42), prefrontal kanan (Brodmann 9 dan 46), lobus oksipitalis (Brodmann 17,18,19) (Green A C, 2012), beberapa area yang teraktivasi saat mendengarkan musik klasik juga ditemukan berperan dalam memori jangka pendek, yaitu Lobus prefrontal (Brodmann 9 dan 46), Lobus temporal (Brodmann 22 dan 42), dan oksipital, berdasarkan hal itu, diperkirakan saat mendengarkan musik klasik aka
Universitas Kristen Maranatha
1.2Identifikasi Masalah
Apakah musik klasik “Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301” meningkatkan
memori jangka pendek pada wanita dewasa.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah memberikan informasi bahwa musik
klasik “Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301” dapat digunakan sebagai sarana
untuk meningkatkan memori jangka pendek pada wanita dewasa.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
1.4.2 Manfaat Praktis
Agar masyarakat lebih menyadari dan memahami akan pengaruh musik klasik
“Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301”, bahwa dengan mendengar musik tersebut meningkatkan memori jangka pendek pada wanita dewasa.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Pemberian jenis musik tertentu dapat menyebabkan seseorang berada dalam keadaan relaksasi yang membuat pikiran selalu siap siaga (alertness) dan mampu berkonsentrasi dan kemudian akan meningkatkan memori atau ingatan
(DePorter, Hernacki, M, 2004).
Suara sebagai gelombang akan menggetarkan membran timpani dan kemudian menggetarkan tulang-tulang pendengaran (Maleus, Incus, Stapes), kemudian masuk ke dalam Fenestrata ovale, dan menggetarkan cairan perilimfe yang akan merangsang saraf sensoris dalam koklea, dan akan diteruskan ke dalam cerebral cortex. Setelah masuk ke dalam cerebral cortex tepatnya di auditory cortex akan dilanjutkan ke sistem limbik. Dari sistem limbik, jaras pendengaran dilanjutkan ke hipoccampus, tempat salah satu ujung hipoccampus berbatasan dengan nuclei amygdala. Amygdala yang merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat bawah sadar, menerima sinyal dari limbic cortex lalu menjalarkannya ke hipothalamus. Di hipothalamus yang merupakan pengaturan sebagian fungsi vegetatif dan fungsi endokrin tubuh seperti halnya banyak aspek perilaku emosional, jaras pendengaran
Universitas Kristen Maranatha
otak yang sama yang beperan baik dalam memori kerja maupun saat mendengarkan musik klasik, jadi ketika mendengarkan musik klasik area otak yang berperan terhadap memori juga akan ikut teraktivasi, dan akan meningkatkan kinerja otak dalam memori jangka pendek (Zattore RJ, 1994).
1.5.2 Hipotesa Penelitian
Musik klasik “Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301” meningkatkan memori
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Musik klasik “Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301” meningkatkan memori jangka pendek pada wanita dewasa.
5.2 Saran
Menggunakan musik klasik sebagai cara suportif untuk meningkatkan memori jangka pendek.
Penelitian dilakukan dengan membandingkan berdasarkan kelompok jenis kelamin, dan usia.
Perlu dilakukan penelitian dengan membandingkan musik genre lain apakah memiliki efek yang sama.
Universitas Kristen Maranatha
RIWAYAT HIDUP
Nama : Vincent Laurence Hamonangan Simanjuntak.
NRP : 110090.
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 29 April 1992.
Alamat : Jl. Cibogo bawah no 24, Bandung. E-mail : vincentlaurence@rocketmail.com Agama : Kristen Protestan.
Riwayat Pendidikan :
TK Santa Maria, Banjarmasin, 1997-1998.
SD Xaverius, Surabaya, 1998-2004.
SMPK Angelus Custos 1, Surabaya, 2004-2007.
SMAK Frateran, Surabaya, 2007-2010.
Universitas Airlangga, Surabaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Hubungan Internasional, 2010-2011.
PENGARUH MUSIK KLASIK MOZART VIOLIN SONATA
NO 18 IN G, KV 301, TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK
PADA WANITA DEWASA
THE EFFECT OF CLASSICAL MUSIC MOZART VIOLIN SONATA
NO 18 IN G, KV 301 ON WORKING MEMORY OF ADULT FEMALE
Harijadi Pramono1, Sijani Prahastuti2 Vincent Laurence3
1Bagian Faal, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha,
2Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
3Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
Musik klasik adalah salah satu komposisi musik yang sudah bersifat mendunia, musik ini mempunyai susunan melodi yang ritmis
dan kompleks, dan pada penelitian musik klasik dapat mengaktivasi area otak, terutama area prefrontal. area ini berfungsi terutama
dalam memori jangka pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh musik klasik terhadap memori jangka pendek pada
wanita dewasa.
Penelitian ini bersifat kuasi-eksperimental dengan desain penelitian prospektif. Subjek penelitian adalah 30 mahasiswi Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, yang mana orang percobaan akan diperdengarkan musik klasik Mozart Violin Sonata no 18
in G, KV301, karangan Wolfgang Amadeus Mozart selama 10 menit, kemudian memori jangka pendek dihitung dengan cara forward
digit span test, dan dilakukan uji t berpasangan pada memori jangka pendek.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa memori jangka pendek setelah mendengar musik klasik lebih tinggi secara sangat signifikan,
yaitu 7.67 (SD= 0,111), dibanding sebelum mendengarkan musik klasik, yaitu 6,50 (SD= 0,142), dengan p = 0,000.
Simpulan penelitian adalah musik klasik dapat meningkatkan memori jangka pendek wanita dewasa.
Kata kunci: memori jangka pendek, musik klasik.
ABSTRACT
Classical music in one of musical composition which has it’s effect on wide range, this type of music has rhythmical and complex
melodies, and in research, classical music had shown to activate brain area, especially prefrontal cortex, which functions in working
memory, this study is carried out to know whether classical music can affect working memory in adult females.
The methods of this study is a quasi-experimental study with a prospective design, the subject of research were 30 students of
Maranatha Faculty of Medicine, the subject of this test were played Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301 by Wolfgang Amadeus
Mozart for 10 minutes, then the working memory will be measured using forward digit span test, and the data analysis was performed
by paired sample t test.
Universitas Kristen Maranatha PENDAHULUAN
Memori adalah suatu proses dimana informasi yang
didapat dari proses pembelajaran disimpan dan diambil. Tipe
memori dapat dibedakan berdasarkan waktu, yaitu memori
sensori, memori kerja, dan memori jangka panjang, memori
jangka pendek adalah memori yang bertahan dari hitungan
detik hingga menit. Memori atau daya ingat dibutuhkan
untuk banyak hal, seperti menghafal nomor telefon, jalan,
angka-angka. dan sebagian besar bidang kedokteran
mengandalkan ingatan atau memori1.
Kerja simultan pada otak kiri dan kanan dapat
memaksimalkan belajar, pemprosesan dan penyimpanan
memori informasi, Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301,
merupakan sebuah karya komposisi asal Jerman, Wolfgang
Amadeus Mozart, yang dibuat pada tahun 1778, mempunyai
tempo Adante Religioso (tempo/beat per minute 60),
mempunyai durasi sekitar 10 menit, dan merupakan salah
satu karya komposisi instrumen biola yang paling terkenal
dan sering didengar, karya ini berisikan harmoni, dan
mempunyai tinggi nada yang tidak datar, dan tidak rumit,
berisikan sustained note. dan musik seperti ini bermanfaat
dalam meningkatkan konsentrasi dan kemampuan belajar
seseorang efek musik ini dikenal sebagai Mozart effect Musik
juga dapat memperkuat ingatan, dengan mendengarkan
musik dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk
mengingat ejaan, puisi dan kata-kata asing2. Dari penelitian
sebelumnya, telah diketahui bahwa musik komposisi Mozart
mempunyai efek mengaktifkan area-area tersebut3.
METODOLOGI
Penelitian ini merupakan penelitian bersifat
eksperimental quasi dengan desain penelitian pre test dan
post test. Variabel perlakuan pada penelitian ini adalah
pemberian musik klasik, Mozart Violin Sonata no 18 in G,
KV 301, yang diperdengarkan kepada subjek percobaan
selama 8 menit, 10 detik. Variabel respon pada penelitian ini
adalah nilai skor pada tes forward digit span test, yang
dilakukan sebelum dan sesudah mendengarkan musik klasik.
Subjek penelitian terdiri atas 30 orang percobaaan
laki-laki berusia 19-22 tahun yang bersedia mengikuti penelitian
dari awal hingga akhir secara sukarela dan bersedia
menandatangani informed consent. Satu hari sebelum tes,
subjek percobaan harus cukup istirahat dan tidur, tidak boleh
melakukan aktivitas fisik yang melelahkan, makan teratur,
serta tidak mengkonsumsi makanan, minuman, dan
obat-obatan yang dapat mempengaruhi konsentrasi seperti kopi,
coklat, alkohol.. Tes dilakukan minimal 2 jam setelah makan
makanan ringan atau 4 jam setelah makan makanan berat.
Sebelum tes, subjek tidak mengkonsumsi makanan atau
minuman yang mengandung kafein dan alkohol dan tidak
mengkonsumsi obat-obat yang dapat mempengaruhi
konsentrasi.
penguji akan memulai tes dengan awal yaitu tiga pasang
angka (digits) yang berbeda, sebanyak dua kali trial pada
setiap pasang angka (trial one and two). Bila tidak terdapat
kesalahan, maka tes akan dilanjutkan dengan empat pasang
angka berbeda, juga dengan dua kali trial. Tes ini akan
dilanjutkan hingga pasang angka berikutnya, dimana didapat
subjek percobaan salah menyebutkan ulang angka baik pada
trial satu dan dua, pada jumlah pasang angka berapa saja.
Hasil tes diambil dari jumlah pasang angka terakhir yang oleh
subjek percobaan berhasil mengulangi dengan benar pada
kedua trials. Percobaan akan dilanjutkan selama subjek bisa
mengulangi angka dengan benar. Tidak ada aturan baku
untuk jumlah pasang angka maksimal.
Setelah pre test, dilakukan pemutaran musik klasik
menggunakan headphone selama delapan menit sepuluh
detik, dan kemudian setelah mendengarkan musik, akan
dilakukan post test dengan cara yang sama seperti pre test.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil uji t berpasangan menunjukkan didapatkan
peningkatan rerata memori jangka pendek yang bermakna
yaitu 1,167 (p value = 0,000). Berbagai penelitian
menyatakan bahwa prefrontal adalah area otak yang paling
berperan dalam memori jangka pendek, Korteks prefrontal
detik hingga menit), area prefrontal atau area Brodmann 10
berperan sebagai eksekutif sentral atau pusat dari memori
jangka pendek atau memori kerja1.
Studi anatomi sebelumnya juga mengatakan bahwa
korteks prefrontal berperan dalam mempertahankan
informasi memori berupa simbol dan hafalan. selain itu lobus
temporal juga berperan dalam menerima informasi berupa
suara, jadi ketika mendengarkan suara yang diucapkan
penguji, maka area auditori utama atau area Brodmann 41
dan 42 yang terdapat pada gyrus Heschl, dinding inferior
sulkus lateralis teraktivasi, kemudian informasi tersebut
dibawa ke area Wernicke yang bertugas untuk mengartikan
kata yang sudah diucapkan, yang kemudian diucapkan
kembali oleh orang percobaan. begitu juga dengan saat
mendengarkan musik klasik yang dianggap sebagai stimulus
auditori juga merangsang aktifnya sel otak pada auditori
sekunder pada sulkus lateralis dan superior temporal (area
Brodmann 22 dan 42)3.
Pada pemeriksaan FMRI untuk melihat area otak yang
teraktivasi ketika mendengar musik klasik ditemukan adanya
aktivasi pada area frontal, prefrontal, atau area Brodman 9
dan 46, lobus oksipital (area 17,18,19), dan juga area otak
yang berperan dalam pendengaran yaitu korteks auditori
primer3.
Pada studi yang dilakukan oleh Ho YC, Cheung MC,
Chan AS pada tahun 2003, para subjek penelitian wanita
diperdengarkan musik klasik, dan pada hasilnya terdapat
peningkatan pada aspek memori para subjek percobaan,
termasuk memori jangka pendek.
Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut, pada kondisi
otak yang mendengarkan musik klasik, terdapat area otak
yang sama (overlapping), ketika mendengarkan musik klasik
maupun saat mengerjakan soal memori jangka pendek dan
karena itulah ketika seseorang mendengarkan musik klasik
akan menyebabkan efek persiapan (priming) yang kemudian
diaktivasi oleh sel-sel otak yang juga berperan dalam memori
jangka pendek2.
Pada penelitian ini, didapat 4 subjek percobaan, yang tidak
mengalami peningkatan skor forward digit span test sesudah
diperdengarkan musik klasik, hal ini dapat disebabkan
karena berbagai faktor, seperti kurang konsentrasi atau fokus
selama mengerjakan tes
Tabel 1. Hasil uji t berpasangan untuk Memori Jangka Pendek Setelah Mendengar Musik Klasik
Rerata Standar Deviasi t p
MJP Sebelum-Sesudah 1,167 2,366 9,866 0,000
SIMPULAN
Musik klasik “Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301”
meningkatkan memori jangka pendek pada wanita dewasa
DAFTAR PUSTAKA
1. Tortora & Derrickson. Principle of Anatomy and
Physiology. Wiley. 2014.
2. Campbell, Don. The Mozart Effect. Quill. 2001.
3. M, Bodner. FMRI Study Relevant to Mozart Effect.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
A, Ward. (2004). Attention: A neurophysiological approach (1 ed.). Physiology press.
Alberti, P. (1994). The anatomy of physiology and hearing. NCBI, p. 1-11.
Bernardi, & Porta, L. (2006). cerebrovascular, and respiratory changes induced by different types of music in musicians and non-musicians: the importance of silence. PubMed. p. 252-261.
Campbell, Don. (2001). The Mozart effect, Quill.
Gruppe, & E, H. (2013). Music therapy as an early intervention to prevent chronification of tinnitus. Int J Clin Exp Med. p. 72.
Hall, G. &. (2007). Textbook of Medical Physiology. Jakarta: EGC. p. 362-378.
Joe, K., & Tasman. (2006). Essentials of psychiatry. Wiley and Sons. p. 77.
JR, H. (2007). Cognitive assesment for clinicians. Oxford University press.
Kuhn. (2002). The effects of active and passive participation in musical activity on the immune system as measured by salivary immunoglobulin A. PubMed, 30-39. Lewis, M. (2009). Short term memory. NCBI. p. 4
Lin, Lei, Wei, & C, Y. (2014). Mozart K.448 listening decreased seizure recurrence and epileptiform discharges in children with first unprovoked seizures: a randomized controlled study. AlternMed, p. 18.
Luke, M. (2012). http://www.human-memory.net. Retrieved 8-12-2014, from Human Memory.
M, Bodner. (2001). FMRI study relevant to the Mozart effect: the brain area involves in spatial and temporal reasoning. Neoram. p.22.
May, & Niparko, B. (2004). Behavioural studies of the cochlear system. p. 15-32.
Oelkers, Leinz A, M., & Hillecke. (2008) Root extract and music therapy in the prevention of childhood migraine: an explorative study. European Journal of Pain, p. 851.
Risch, & Schercke. (2001). Evaluation of music therapeutic groups for patients suffering from chronic headaches. PubMed, p. 128.
RJ, Z., & AC, E. (1994). Neural Mechanism underlying melodic perception and memory in pitch. Hills.
Sarkarno, Tevaniemi, & Latienens. (2008). Music listening enhances cognitive recovery and mood after middle cerebral artery stroke. PubMed. p. 56.
Siedliecky, G. (2006). The effect of music on power, pain, depression. Journal of Adv Nurse, p. 495.
Simvali, Kayligusus, & I, G. (2014). Effect of music therapy during vaginal delivery on postpartum pain relief and mental health. Journal affect disord, p. 156.
Snells. (2009). Clinical Neuroanatomy. Lippincotts & Wilkins.
Soetirto. (1992). Fisiologi pendengaran. USU repository, p. 2-24.
Swafford, J. (1992). Vintage guide to classical music, an indispensible guide. New York: Vintage books.
Tortora, & Derrickson. (2014). Principles of anatomy and physiology (Vol. 14). New York: Wiley. p. 567-595.