• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Pengendalian Biaya Produksi pada PT. Pindad (Persero) Divisi Tempa dan Cor.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Pengendalian Biaya Produksi pada PT. Pindad (Persero) Divisi Tempa dan Cor."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

The world has seen growing economic competition recently and budget management is one of the most important key that could decide the success of a company. One of the tools to face the economic challenges is by improving the control of production cost. Many ways that can be done to control the production cost, one of the ways is making a budget. Based on the rationale above, the writer is trying to do a study on the Forging and Casting Division of PT. PINDAD (Persero), a manufacturing company that produce Railways parts and components, to assess the benefit of production budget as one of the management tools in controlling production cost. The research method used is Descriptive Analysis Method. Research shows that production budget is beneficial in controlling the production cost. The result could be seen in the difference between budget provided with the real cost, for 2011 there is a positive difference with 15,42% and for 2012 there is a positive difference with 5,67%. Therefore, based on the research done on the Forging and Casting Division of PT. PINDAD (Persero), it can be concluded that Production Budget, as a management tool, is beneficial to control the cost of production of a company.

(2)

ABSTRAK

Jaman sekarang ini dengan persaingan ekonomi yang semakin pesat pengelolaan biaya menjadi suatu hal yang penting dan dapat menentukan keberhasilan perusahaan. Salah satu usaha untuk menghadapi tantangan tersebut adalah dengan meningkatkan pengendalian biaya produksi. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan biaya produksi, salah satu caranya adalah membuat suatu anggaran. Berdasarkan pemikiran di atas, penulis mencoba melakukan penelitian pada PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor sebagai perusahaan manufaktur yang memproduksi peralatan rel kereta api untuk menilai manfaat anggaran biaya produksi sebagai alat bantu manajemen dalam mengendalikan biaya produksi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka hasil penelitian menunjukkan bahwa anggaran biaya produksi bermanfaat sebagai alat bantu manajemen dalam mengendalikan biaya produksi. Hal ini dapat terlihat dari jumlah realisasi yang lebih kecil dari anggaran, yaitu selisih positif sebesar 15,42% pada tahun 2011 dan selisih positif sebesar 5,67% pada tahun 2012. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat diperoleh simpulan bahwa anggaran biaya produksi pada PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor bermanfaat sebagai alat bantu manajemen dalam pengendalian biaya produksi.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

(4)

2.1.1.4 Fungsi Anggaran ... 8

2.1.1.11 Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran ... 14

2.1.2 Penyusunan Anggaran Produksi ... 15

2.1.2.1 Anggaran Penjualan ... 15

2.1.2.2 Anggaran Produksi ... 16

2.1.2.3 Anggaran Bahan Baku Langsung ... 17

2.1.2.4 Anggaran Tenaga Kerja Langsung ... 17

2.1.2.5 Anggaran Overhead ... 18

2.1.2.6 Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi ... 19

2.1.3 Pengertian Peranan ... 19

2.1.4 Biaya Produksi ... 20

2.1.4.1 Pengertian Biaya Produksi ... 20

2.1.4.2 Unsur Biaya Produksi ... 21

2.1.4.3 Biaya Bahan Baku ... 21

2.1.4.4 Biaya Tenaga Kerja Langsung ... 21

2.1.4.5 Biaya Overhead Pabrik ... 22

2.1.5 Hubungan Manajemen dan Anggaran ... 22

(5)

2.2 Penelitian Sebelumnya ... 24

2.3 Kerangka Konseptual ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

3.1.1 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 26

3.2 Jenis Penelitian ... 36

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 36

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 37

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 40

4.1.5 Pengendalian Biaya Produksi PT. PINDAD (Persero) ... 49

4.1.5.1 Menciptakan Standar Biaya Produksi ... 50

4.1.5.2 Penyusunan Anggaran Produksi ... 51

4.1.5.2.1 Analisis Selisih Anggaran Biaya Bahan Baku dengan Realisasi Biaya Bahan Baku ... 51

(6)

4.1.5.2.3 Analisis Selisih Anggaran Biaya Overhead Pabrik dengan Realisasi Biaya Overhead

Pabrik ... 54

4.1.5.2.4 Analisis Selisih Anggaran Penjualan dengan Realisasi Penjualan ... 56

4.2 Pembahasan ... 58

4.2.1 Peranan Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Mengendalikan Anggaran Biaya Produksi ... 58

4.2.2 Penyusunan Anggaran Produksi ... 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 61

5.2 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64

LAMPIRAN ... 65

(7)

DAFTAR GAMBAR

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel I Analisis Selisih Anggaran Biaya Bahan Baku dengan Realisasi Biaya Bahan Baku Tahun 2011 ... 51

Tabel II Analisis Selisih Anggaran Biaya Bahan Baku dengan Realisasi Biaya Bahan Baku Tahun 2012 ... 52

Tabel III Analisis Selisih Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dengan Realisasi Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2011 ... 53 Tabel IV Analisis Selisih Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dengan Realisasi

Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2012 ... 54 Tabel V Analisis Selisih Anggaran Biaya Overhead Pabrik dengan Realisasi Biaya

Biaya Overhead Pabrik 2011 ... 55 Tabel VI Analisis Selisih Anggaran Biaya Overhead Pabrik dengan Realisasi Biaya

Biaya Overhead Pabrik 2012 ... 56

Tabel VII Analisis Selisih Anggaran Penjualan dengan Realisasi Penjualan Tahun 2011 ... 57

Tabel VIII Analisis Selisih Anggaran Penjualan dengan Realisasi Penjualan Tahun 2012 ... 57

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Data Anggaran dan Realisasi Biaya Produksi serta Penjualan

Tahun 2011 ... 69

(10)

BAB I PENDAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaman sekarang ini dengan persaingan ekonomi yang semakin pesat pengelolaan biaya menjadi suatu hal yang penting dan dapat menentukan keberhasilan perusahaan. Hal

ini disebabkan karena pengelolaan biaya bukan lagi hanya bertujuan untuk memaksimalkan laba, melainkan lebih jauh daripada itu yaitu menjadi syarat bagi eksistensi perusahaan. (Trimanto, 2011). Banyak cara yang dapat dilakukan perusahaan

agar mencapai laba yang maksimal dengan cara yang lebih efektif dan efisien. Adanya pengembangan pemikiran dan pengkajian untuk mendapatkan cara-cara yang lebih baik

maka produksi dapat dihasilkan secara optimal, sehingga tujuan dapat tercapai tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu, serta biaya yang lebih efisien. Tujuan-tujuan tersebut dapat tercapai jika ada perencanaan dan pengendalian yang tepat (Se Tin, 2011). Salah satu cara

untuk mencapai perencanaan dan pengendalian yang tepat dalam hal ini adalah membuat suatu anggaran.

Setiap manajer mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam penyusunan anggaran sesuai dengan jenis pertanggungjawaban yang di pimpinnya. Anggaran merupakan salah satu alat bantu bagi manajemen untuk merencanakan

langkah-langkah penting dalam menentukan kebijakan perusahaan dimasa yang akan datang dalam suatu periode tertentu, selain itu anggaran merupakan salah satu aspek penting dalam

(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

disusun harus meliputi anggaran yang berlandaskan pada prinsip efisiensi yaitu dengan menggunakan nilai input tertentu untuk menghasilkan nilai output yang sebesar-besarnya.

Anggaran merupakan gambaran dari fungsi dari manajemen, yaitu perencanaan,

koordinasi dan pengendalian yang kemudian di ikuti oleh evaluasi karena anggaran di susun dengan mempertimbangkan pengalaman masa lalu, keadaan yang terjadi sekarang dan peramalan masa yang akan datang. (Se Tin, 2011). Penganggaran dapat berorientasi

jangka pendek maupun jangka panjang. Anggaran yang di susun secara teliti dan terperinci dapat menjadi petunjuk bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan dan juga proses

pengambilan keputusan. Anggaran biaya produksi memungkinkan perusahaan untuk menafsirkan biaya per unit, menentukan harga jual produk yang menghasilkan keuntungan tertentu dan juga menentukan seberapa besar jumlah dana yang diperlukan untuk

membiayai aktivitas produksi barang tersebut. Biaya produksi merupakan komponen biaya terbesar pada perusahaan manufaktur. Oleh sebab itu terkendalinya biaya produksi dengan

anggaran dapat menjadi kunci keberhasilan dari pengendalian produksi secara keseluruhan. Begitu pentingnya masalah biaya produksi ini membuat perusahaan perlu memperhatikan dan menjadikan anggaran sebagai alat pengendalian untuk produksi,

mengingat bahwa bidang usaha tempa dan cor yang dilakukan oleh PT. PINDAD ini sedang mengalami kemajuan. Dengan terus berkembangnya Divisi Tempa dan Cor pada

PT. PINDAD (Persero) ini maka perusahaan perlu menjaga eksistensi dan kestabilannya dalam hal penjualan dengan cara memperhatikan anggaran biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Biaya produksi ini terdiri dari biaya bahan baku langsung,

biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Penggunaan biaya produksi yang tidak efisien dapat membuat laba operasi yang ditargetkan perusahaan menjadi tidak

(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

Oleh karena itu Peneliti ingin meninjau bagaimana anggaran sebagai alat bantu manajemen dalam pengendalian biaya produksi dalam perusahaan, mengingat hal ini membawa manfaat yang besar bagi perusahaan, dalam hal ini Divisi Tempa dan Cor pada PT. PINDAD (Persero) Bandung. Berdasarkan uraian diatas maka Penulis tertarik untuk menulis judul: “Peranan Anggaran Biaya Produksi sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Pengendalian Biaya Produksi Pada PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan maka penulis merumuskan dan membatasi masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara kerja prosedur penyusunan anggaran pada PT. PINDAD (Persero) ?

2. Apakah Divisi Tempa dan Cor pada PT. PINDAD (Persero) telah menyusun

anggaran biaya produksi yang memadai ?

3. Bagaimana peranan anggaran biaya produksi sebagai alat bantu manajemen

dalam pengendalian biaya produksi pada PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui cara kerja prosedur penyusunan anggaran pada PT. PINDAD (Persero).

(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

3. Untuk mengetahui peranan anggaran biaya produksi sebagai alat bantu manajemen dalam pengendalian biaya produksi pada PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat , yaitu antara lain :

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengendalian produksi dilihat dari sisi anggarannya.

2. Bagi Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan hasil yang ditemukan selama penelitian dan sebagai

perbandingan bagi pembaca yang akan melakukan penelitian pada topik yang sama dimasa yang akan datang.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis dalam menerapkan teori yang telah diterima selama menempuh pendidikan dengan

(14)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor, maka dapat diambil simpulan yang merupakan hasil penelitian dari data yang diperoleh penulis, yaitu :

1. Dalam menyusun prosedur anggaran perusahaan memakai pendekatan bottom-up, sehingga setiap bagian dalam perusahaan ikut dilibatkan dalam menyusun anggaran

tersebut. Sesuai dengan penjelasan pada Bab 4, dapat dilihat bahwa PT. PINDAD sudah melakukan prosedur anggaran sesuai tugas dan wewenangnya, dimulai dari Kepala Bagian Strategi Usaha, Departemen Keuangan dan Anggaran, Direksi, Unit

Kerja, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

2. Prosedur dan kebijakan penyusunan anggaran produksi yang dilaksanakan oleh

PT. PINDAD (Persero) telah memadai, karena penyusunan anggaran produksi telah dilakukan setahun sekali dengan evaluasi secara triwulan, selain itu pada saat penyusunan anggaran produksi setiap bagian yang terkait akan

mengkomunikasikan rencana kegiatan mereka kepada manajer pusat pertanggungjawaban, sehingga ketika menyusun anggaran, perusahaan dapat

menganalisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal dari setiap bagian tersebut. Usulan anggaran dapat ditetapkan jika mendapat pengesahan dari direktur utama.

(15)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 62

biaya yang akan dikeluarkan dengan melihat anggaran tersebut. Hal ini dapat terlihat dari realisasi biaya produksi pada tahun 2011 dan 2012 yang selalu lebih rendah dari anggarannya, yakni selisih positif sebesar 15,42% untuk tahun 2011

dan selisih positif sebesar 5,67% untuk tahun 2012. Perbandingan antara selisih anggaran dengan realisasi biaya produksi dari tahun 2011 ke tahun 2012 mengalami penurunan selisih sebesar 9,75%. Hal ini bukan berarti tidak baik,

karena meskipun mengalami penurunan tetapi selisihnya masih menguntungkan. Hasil ini membuktikan bahwa dengan adanya anggaran maka dapat membantu

manajemen dalam mengendalikan biaya yang dikeluarkan, sehingga perusahaan tidak akan mengalami kerugian dengan biaya produksi yang tinggi. Anggaran dan realisasi dari tahun 2011 dan 2012 dapat dijadikan acuan dalam pembuatan

anggaran ditahun 2013.

5.2 Saran

Selain simpulan di atas, penulis juga mencoba memberikan saran yang diharapkan saran ini dapat membantu atau memberikan manfaat bagi PT. PINDAD (Persero) khusus

nya Divisi Tempa dan Cor agar menjadi lebih baik lagi dikemudian hari. Saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

1. PT . PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor harus memperhatikan alokasi biaya produksi dengan seksama, agar jumlah biaya pada anggaran dan realisasinya tidak berbeda jauh, selain itu juga untuk menghindari adanya penyimpangan yang dapat

ditimbulkan dari alokasi biaya produksi tersebut.

2. Jika ditemukan penyimpangan pada biaya produksi maka PT. PINDAD (Persero)

(16)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 63

melakukan pemeriksaan secara seksama agar dapat mengambil tindakan koreksi yang tepat untuk mengatasi penyimpangan tersebut.

3. Agar proses produksi tidak terhambat sebaiknya perusahaan melakukan

pemeriksaan mesin dan peralatan lainnya secara teratur, mesin yang sudah tua tidak dipakai lagi, karena mesin yang rusak dapat mengganggu proses produksi.

4. Pengevaluasian anggaran akan lebih baik jika dilakukan secara bulanan daripada

secara triwulanan, sehingga jika ditemukan adanya indikasi penyimpangan dapat diatasi lebih dini, selain itu juga dengan pengevaluasian tiap bulan dapat membantu

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan & Marwan Asri. 2003. Anggaran Perusahaan. Edisi 2003/2004, cetakan pertama. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan. (2005). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi 1, Jakarta : Salemba Empat.

Hansen , dan Mowen. (2009). Managerial Accounting : Akuntansi Manajerial. Edisi Kedelapan, Buku 2. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Edisi Ketiga, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Munandar, M. (2001). Budgeting, Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja. Edisi Pertama, Yoyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Nafarin, M. (2004). Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi, Jilid 1. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Se Tin. (2011). Peranan Anggaran Produksi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Menunjang Efektifitas Produksi (Studi Kasus Pada PT. Timbul Jaya Pekalongan). Jurnal Akuntansi, No. 4, Januari.

Shim, Jae. 2000. Budgeting. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Supriyono, R.A. (2001). Akuntansi Manajemen 3 : Proses Pengendalian Manajemen. Edisi 1, Yogyakarta : BPFE.

Referensi

Dokumen terkait

Bagi peneliti ilmiah yang melakukan penelitian ilmiah secara online, LimeSurvey dapat membantu dalam beberapa hal, misalnya penyebaran dan pengumpulan kuesioner secara

[r]

[r]

Temuan dari penelitan ini diharapkan dapat memberikan informasi bahwa menggunakan tuturan yang melanggar prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan untuk

lidh srnh*

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

Secara normatif, Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) adalah Pejabat Umum yang diberi wewenang untuk membuat akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas

• Namun ketika ditabulasi silang dengan trust terhadap institusi politik, banyak pemilih yang tidak memiliki political interest dan pada saat yang sama trust politiknya