• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis unjuk kerja sumber daya hardware Smartphone Android pada wifi tethering berdasarkan operating system.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis unjuk kerja sumber daya hardware Smartphone Android pada wifi tethering berdasarkan operating system."

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Saat ini Tethering WiFi hanya digunakan untuk mengkoneksikan komputer atau laptop ke jaringan internet, sehingga klien hanya bisa melakukan penukaran data melalui email yang memakan waktu lebih lama. Selain itu, setiap Sistem operasi memiliki kinerja yang berbeda saat melalukan Tethering WiFi walaupun telah menggunakan perangkat Smartphone Android yang sama.

Dari latar belakang tersebut, maka penulis melakukan penelitian terhadap Tethering WiFi yang tidak hanya untuk mengkoneksikan komputer atau laptop melainkan sharing data ke beberapa komputer atau laptop. Penulis melakukan beberapa pengujian terhadap perangkat Smartphone Android agar dapat mengetahui sistem operasi pada Smartphone yang lebih unggul dalam melakukan Tethering WiFi.

(2)

ABSTRACT

Now a days WiFi Tethering is only used to connect the computers or laptops to the internet connection, so tho client can change the data by email that need for long time. Beside, each operating system has different performance when doing the WiFi Tethering even though it has been used the same hardware of android smartphone.

According to the background, the writer is doing observation through the WiFi Tethering which is not only to connect the computers and laptops, but also to share the dates to several computers and laptops. The writer is also doing some researches through the hardware of android smartphone, to know which one of the operating system smartphone android that more better in doing WiFi Tethering.

(3)

ANALISIS UNJUK KERJA SUMBER DAYA HARDWARE

SMARTPHONE ANDROID PADA WIFI TETHERING

BERDASARKAN OPERATING SYSTEM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Disusun oleh

Albertus Alva Putu Suwata

105314059

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

ANALYSIS OF HARDWARE RESOURCES PERFORMANCE

ON WIFI TETHERING ANDROID SMARTPHONE BASED

OPERATING SYSTEM

THESIS

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain the Sarjana Komputer Degree

In Informatics Engineering

By:

Albertus Alva Putu Suwata

105314059

INFORMATION ENGINEERING STUDY PROGRAM

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(5)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

TUGAS AKHIR

ANALISIS UNJUK KERJA SUMBER DAYA HARDWARE

SMARTPHONE ANDROID PADA WIFI TETHERING

BERDASARKAN OPERATING SYSTEM

Oleh :

Albertus Alva Putu Suwata

105314059

Telah disetujui oleh :

Pembimbing,

(6)

ii

SKRIPSI

ANALISIS UNJUK KERJA SUMBER DAYA HARDWARE SMARTPHONE ANDROID PADA WIFI TETHERING BERDASARKAN OPERATING

SYSTEM

(Studi Kasus : Univertitas Sanata Dharma)

Dipersiapkan dan ditulis oleh : Albertus Alva Putu Suwata

NIM : 105314059

Telah dipertahankan di depan panitia penguji pada tanggal 31 Maret 2016

dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

(7)

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada :

Tuhan Yesus, terimakasih sudah dipercayakan untuk menyelesaikan semuanya.

Keluarga tercinta, bapak, ibu, dan adik ku. Terimakasih atas dukungan dan doanya.

(8)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa di dalam skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 2 Mei 2016

(9)

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama: Albertus Alva Putu Suwata

NIM : 105314059

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

ANALISIS UNJUK KERJA SUMBER DAYA HARDWARE SMARTPHONE ANDROID PADA WIFI TETHERING BERDASARKAN OPERATING

SYSTEM

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencamtumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta,

Pada tanggal: 2 Mei 2016 Yang menyatakan,

(10)

vi

ABSTRAK

Saat ini Tethering WiFi hanya digunakan untuk mengkoneksikan komputer atau laptop ke jaringan internet, sehingga klien hanya bisa melakukan penukaran data melalui email yang memakan waktu lebih lama. Selain itu, setiap Sistem operasi memiliki kinerja yang berbeda saat melalukan Tethering WiFi walaupun telah menggunakan perangkat Smartphone Android yang sama.

Dari latar belakang tersebut, maka penulis melakukan penelitian terhadap Tethering WiFi yang tidak hanya untuk mengkoneksikan komputer atau laptop melainkan sharing data ke beberapa komputer atau laptop. Penulis melakukan beberapa pengujian terhadap perangkat Smartphone Android agar dapat mengetahui sistem operasi pada Smartphone yang lebih unggul dalam melakukan Tethering WiFi.

(11)

vii

ABSTRACT

Now a days WiFi Tethering is only used to connect the computers or laptops to the internet connection, so tho client can change the data by email that need for long time. Beside, each operating system has different performance when doing the WiFi Tethering even though it has been used the same hardware of android smartphone.

According to the background, the writer is doing observation through the WiFi Tethering which is not only to connect the computers and laptops, but also to share the dates to several computers and laptops. The writer is also doing some researches through the hardware of android smartphone, to know which one of the operating system smartphone android that more better in doing WiFi Tethering.

(12)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir sebagai salah satu mata kuliah wajib dan merupakan syarat akademik pada jurusan Teknik Informatikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis baik selama penelitian maupun saat pengerjaan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan di antaranya kepada :

1. Bapak Henricus Agung Hernawan, S.T., M.Kom., sebagai Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

2. Orang tua, Yulius Saparidi dan Lucia Harsanti atas dukungan moral, spiritual dan finansial dalam penyusunan skripsi.

3. Seluruh teman-teman Teknik Informatika 2010 atas dukungannya.

4. Seluruh teman-teman Lab Utara Jarkom Perjuangan Skripsi, yang senantiasa menemani pengambilan data dan bertarung PES untuk melepas penat.

5. Mas Danang, Mas Otok dan Mas Darno, yang sudah bersedia melayani peminjaman alat.

(13)

ix

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.

Penulis,

(14)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

2.1 Pengertian Tethering... 7

2.2 Android ... 11

2.2.1 Definisi Android ... 11

2.2.2 Sejarah Android dan OperatingSystem Android ... 12

2.2.3 Arsitektur Android ... 17

2.2.4 Macam-macam Versi OperatingSystemSmartphone Android ... 21

2.3 Teknologi WiFi ... 29

2.4 Standar WiFi ... 31

2.5 RAM ( Random Access Memory ) Smartphone Android ... 33

2.6 CPU (Central Processing Unit) Smartphone Android ... 37

2.7 Prosesor Smartphone Android ... 41

2.8 Aplikasi Diagnosis ... 49

BAB III ... 52

(15)

xi

4.1 Perangkat yang digunakan ... 59

4.1.1Konfigurasi aplikasi diagnosis ... 59

4.1.2 Konfigurasi Tethering Wi-Fi Android ... 60

4.2 Pengujian Proses Copy dan Sharing ... 61

4.2.1 Pengujian Android Jelly Bean 4.1.1 ... 61

4.2.1.1 Pengujian Waktu ... 61

4.2.1.2 Pengujian Kinerja Hardware ... 61

4.2.1.3 Pengujian Paket Data... 62

4.2.1.4 Pengujian Jumlah maksimal user ... 62

4.3 Analisa Perbandingan Grafik ... 64

4.3.1 Grafik Waktu ... 64

4.3.2 Grafik Transfer Rate ... 66

4.3.3 Grafik RAM ... 68

4.3.4 Grafik CPU ... 70

4.3.5 Grafik Daya Pemakaian Baterai ... 72

BAB V ... 74

Kesimpulan dan Saran ... 74

5.1 Kesimpulan ... 74

5.2 Saran ... 75

(16)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1……….8

Gambar 2.2……….9

Gambar 2.3……….9

Gambar 2.4……….9

Gambar 2.5………...10

Gambar 2.6………...10

Gambar 2.7………...11

Gambar 2.8………...49

Gambar 2.9………...50

Gambar 3.1………...52

Gambar 3.2………...53

(17)

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.3.1………...64

Grafik 4.3.2………...66

Grafik 4.3.3………...68

Grafik 4.3.4………...70

(18)
(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi saat ini memaksa kita menggunakan peralatan-peralatan digital, salah satunya adalah Smartphone Android. Smartphone Android merupakan suatu kebutuhan penting bagi masyarakat di dunia ini. Handphone sudah banyak ditinggalkan oleh masyarakat pada umumnya. Hal ini dikarenakan teknologi yang lebih canggih dapat kita peroleh pada Smartphone Android dengan harga yang hampir sama dengan handphone pada umumnya. Dalam perangkat

Smartphone ataupun PC Tablet terdapat fitur yang dapat digunakan untuk sharing

koneksi internet yaitu Wi-Fi Tethering.

(20)

2

Berbagai jenis platform sistem operasi mendukung fitur Wi-Fi Tethering ini. Salah satunya Smartphone Android. Untuk dapat menggunakan fitur Wi-Fi

Tethering ini, para pengguna Smartphone Android minimal sudah menggunakan

sistem operasi Android Froyo (versi 2.2). Hal ini dikarenakan fitur tethering pertama kali diaplikasikan di Smartphone Android dimulai pada sistem operasi Android Froyo (versi 2.2). Jadi untuk sistem operasi yang telah dibuat sebelum Android Froyo (versi 2.2) seperti Android versi 1.1, Android Cupcake ( versi 1.5), Android Donut (versi 1.6), Android Eclair (versi 2.0 / 2.1) tidak dapat menggunakan fitur Wi-Fi Tethering.

Namun pada kenyataannya, masih banyak para pengguna perangkat

mobile seperti Smartphone dan PC Tablet yang tidak mengetahui fitur untuk

sharing koneksi yang ada di dalamnya yang bernama Wi-Fi Tethering ini dan

para pengguna tersebut hanya menggunakan internet secara pribadi saja. Di antara mereka banyak juga yang sudah memiliki Smartphone ataupun PC Tablet, tetapi masih saja membeli modem untuk dapat mengakses internet. Padahal dengan

Smartphone Android yang telah dimiliki, para pengguna juga dapat mengakses

internet dari komputer PC ataupun Netbooknya dengan fitur Wi-Fi Tethering tersebut.

Selain itu dalam forum-forum Smartphone Android, banyak juga pertanyaan mengenai Wi-Fi Tethering antara lain tentang jumlah user yang dapat mengakses, kecepatan akses internet saat user yang terhubung mencapai maksimal user, kecepatan copy saat sharing, penggunaan Wi-Fi tethering untuk bermain game online, operating system yang paling baik dalam melakukan Wi-Fi

tethering, operating system yang tercepat untuk masalah tethering, operating

(21)

3 download dan upload untuk satu user maupun maksimal user yang bisa

melakukannya, lancar tidaknya browsing jika user yang memakai lebih dari satu

user ataupun maksimal user, dan bahkan muncul juga pertanyaan apakah

operating system mempengaruhi kecepatan internet ataupun kinerja Smartphone

Android dalam penggunaan tethering ini.

Maka dari itu pada penelitian kali ini, saya akan membahas mengenai Wi-Fi Tethering. Pembahasan yang saya lakukan ini lebih berfokus untuk menganalisa jumlah user maksimal yang dapat terhubung dengan fitur Wi-Fi

Tethering dan mengamati kinerja processor, RAM, dan baterai Smartphone

(22)

4

masalah operating system, saya belum tahu apakah berpengaruh atau tidak.Di beberapa forum-forum mengenai Smartphone Android ada yang bilang berpengaruh dan ada juga yang bilang tidak berpengaruh. Maka dari itu saya juga ingin meneliti mengenai pengaruh operating system pada Wi-Fi Tethering untuk membuktikan mana yang benar.Untuk operating system yang digunakan, saya hanya akan menggunakan 3 operating system yaitu Android Jelly Bean (versi 4.1.1), Android Jelly Bean (versi 4.1.2), dan Android Jelly Bean (versi 4.2.1).

1.2Rumusan Masalah

1. Analisis Wi-Fi Tethering untuk sharing dan copy pada Smartphone Android yang menggunakan operating system berbeda-beda dan

Smartphone yang sama dengan menggunakan penghubung berupa

jaringan WLAN dan pengamatan dilakukan terhadap kinerja processor, RAM, baterai, waktu, dan network access.

1.3Tujuan

1. Menganalisa berapa banyak user yang dapat tersambung ke Smartphone menggunakan tethering.

2. Menganalisa proses sharing dan copy yang dilakukan client.

3. Mengamati kinerja processor load, RAM, waktu, transfer rate, dan baterai pada Smartphone Android saat melakukan tethering dengan 1 user hingga maksimal user yang dapat terhubung.

(23)

5

1.4Batasan Masalah

1. Perangkat yang digunakan adalah Smartphone Android. 2. ROM yang digunakan yaitu varian dari Android Jelly Bean

3. User yang digunakan adalah komputer PC.

4. Alat penghubung yang digunakan adalah WLAN / Wi-Fi.

5. Aplikasi yang digunakan untuk memonitoring adalah Android Diagnosis. 6. Penelitian dilakukan dengan meminimalkan aplikasi lain yang sedang

berjalan.

7. Percobaan dilakukan sebanyak 10 kali untuk 1 hasil yang didapat dan dirata-rata.

8. Channel wi-fi yang dipakai menggunakan setelan default.

9. Percobaan dilakukan dengan kondisi yang hampir sama untuk semua percobaan dan semua operating system.

10.Jarak antara user dan smartphone android kira-kira antara 1- 2 meter.

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun untuk sistematika penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari 5 bab, yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

(24)

6

Dalam bab ini akan membahas tentang landasan teori dan pengertian-pengertian dariTethering, Smartphone Android, Wireless LAN.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini membahas tentang metode penelitian dan perancangan topologi Wi-Fi Tethering

BAB IV : PENGUJIAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang cara pengujian dan hasil pengujian yang telah direalisasikan.

BAB V : PENUTUP

(25)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Tethering

Secara kata, tethering memiliki arti untuk membagi atau sharing koneksi internet dari sebuah perangkat mobile dengan perangkat lain. Sharing koneksi internet tersebut bisa dilakukan melalui WiFi atau wireless LAN, Bluetooth atau menggunakan koneksi fisik dengan menggunakan kabel. Dalam arti singkat, jika sebuah handphone memiliki fitur WiFi tethering, maka handphone tersebut bisa dijadikan sebagai mobile hotspot. Dengan fungsi ini, tentunya tak perlu menggunakan lebih dari satu jenis paket internet untuk beberapa perangkat

mobile. Cukup membeli satu paket internet dengan kuota yang cukup besar dan

membaginya dengan beberapa perangkat mobile sekaligus. Dengan adanya fitur ini, maka handphone juga akan melakukan router.

Berbagai jenis platform sistem operasi mendukung fitur WiFi tethering ini. Dari Android, iOS, hingga Windows Phone bisa menggunakan fungsi tersebut. Untuk para pengguna handphone Android, diharuskan paling tidak menggunakan OS Android Froyo 2.2. Sedangkan untuk pengguna perangkat Apple, diharuskan melakukan jailbreak untuk menggunakan fitur WiFi tethering. Selain itu, jika memiliki perangkat Apple dengan sistem operasi iOS versi 4.3 atau versi di atasnya, maka tak perlu melakukan jailbreak.

(26)

8

dibutuhkan sebuah aplikasi WiFi hotspot untuk memfungsikan fitur WiFi tethering. Sedangkan untuk pengguna Android, kemungkinan fitur ini akan diblok

oleh beberapa operator. Fungsi ini dapat dinyalakan dengan melakukan rooting.Sedangkan untuk pengguna Symbian, dapat menggunakan aplikasi bernama JoikuSpot.

Langkah-langkah untuk mengaktifkan fitur WiFi tethering pada

Smartphone Android adalah sebagai berikut :

1. Ini adalah halaman home Smartphone Android, kemudian masuk ke ―Setelan‖.

(27)

9

2. Setelah masuk ke menu ―Setelan‖, aktifkan fitur Wi-Fi dan masuk ke menu ―Selengkapnya…‖

Gambar 2.2 Gambar 2.3

3. Maka akan masuk ke menu Jaringan & wireless seperti pada gambar di bawah ini. Setelah itu, pilih menu ―Tethering & hotspot portable‖.

(28)

10

4. Setelah itu maka akan masuk ke menu Tethering & hotspot portabel

Gambar 2.5

5. Lalu setelah itu pilih dan aktifkan menu ―Hotspot WiFi portabel

(29)

11

6. Jika sudah, maka akan muncul tulisan ―Tethering (Penambatan) atau hotspot aktif‖, seperti pada gambar di bawah ini. Pengaktifan WiFi

tethering telah berhasil.

Gambar 2.7

2.2 Android

2.2.1 Definisi Android

Definisi android menurut Burnette (2009, h12), Android merupakan toolkit perangkat lunak open source baru untuk perangkat mobile masa depan, Android sendiri diciptakan oleh perusahaan Google yang bekerja sama dengan Open Handset Alliance.

Berbeda dengan definisi Android menurut Safaat (2011, h.1), sebagai berikut ―Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis

(30)

12

Android menyediakan platform yang terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Menurut Safaat (2011, h.2), Android merupakan

platform mobile yang memiliki tiga hal sebagai berikut:

1. Lengkap (complete platform), karena Andoid menyediakan banyak tools dalam membangun perangkat lunak dan memiliki peluang untuk mengembangkan aplikasi.

2. Terbuka (open source platform), karena pengembang secara bebas dapat mengembangkan aplikasi dan platform Android yang disediakan melalui lisensi open source.

3. Free (free platform), karena Android merupakan platform yang bebas untuk dikembangkan dan tidak ada royalty untuk pengembangan pada

platform tersebut.

Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh berbagai macam piranti bergerak.Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya.

2.2.2 Sejarah Android dan Operating System Android

(31)

13

Palo Alto, California, pada bulan Oktober 2003 oleh Andy Rubin (pendiri Danger), Rich Miner (pendiri Wildfire Communications, Inc.), Nick Sears (mantan VP T-Mobile), dan Chris White (kepala desain dan pengembangan antarmuka WebTV) untuk mengembangkan "perangkat seluler pintar yang lebih sadar akan lokasi dan preferensi penggunanya". Tujuan awal pengembangan Android adalah untuk mengembangkan sebuah sistem operasi canggih yang diperuntukkan bagi kamera digital, namun kemudian disadari bahwa pasar untuk perangkat tersebut tidak cukup besar, dan pengembangan Android lalu dialihkan bagi pasar telepon pintar untuk menyaingi Symbian dan Windows Mobile (iPhone Apple belum dirilis pada saat itu). Meskipun para pengembang Android adalah pakar-pakar teknologi yang berpengalaman, Android Inc. dioperasikan secara diam-diam, hanya diungkapkan bahwa para pengembang sedang menciptakan sebuah perangkat lunak yang diperuntukkan bagi telepon seluler. Masih pada tahun yang sama, Rubin kehabisan uang. Steve Perlman, seorang teman dekat Rubin, meminjaminya $10.000 tunai dan menolak tawaran saham di perusahaan.

Google mengakuisisi Android Inc. pada tanggal 17 Agustus 2005, menjadikannya sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Google. Pendiri Android Inc. seperti Rubin, Miner dan White tetap bekerja di perusahaan setelah diakuisisi oleh Google. Setelah itu, tidak banyak yang diketahui tentang perkembangan Android Inc., namun banyak anggapan yang menyatakan bahwa Google berencana untuk memasuki pasar telepon seluler dengan tindakannya ini. Di Google, tim yang dipimpin oleh Rubin mulai mengembangkan platform perangkat seluler dengan menggunakan kernel Linux. Google memasarkan

platform tersebut kepada produsen perangkat seluler dan operator nirkabel,

(32)

14

diperbarui.Google telah memilih beberapa mitra perusahaan perangkat lunak dan perangkat keras, serta mengisyaratkan kepada operator seluler bahwa kerjasama ini terbuka bagi siapapun yang ingin berpartisipasi.

Spekulasi tentang niat Google untuk memasuki pasar komunikasi seluler terus berkembang hingga bulan Desember 2006.BBC dan Wall Street Journal melaporkan bahwa Google sedang bekerja keras untuk menyertakan aplikasi dan mesin pencarinya di perangkat seluler.Berbagai media cetak dan media daring mengabarkan bahwa Google sedang mengembangkan perangkat seluler dengan merek Google.Beberapa di antaranya berspekulasi bahwa Google telah menentukan spesifikasi teknisnya, termasuk produsen telepon seluler dan operator jaringan.Pada bulan Desember 2007, Information Week melaporkan bahwa Google telah mengajukan beberapa aplikasi paten di bidang telepon seluler.

Pada tanggal 5 November 2007, Open Handset Alliance (OHA) didirikan. OHA adalah konsorsium dari perusahaan-perusahaan teknologi seperti Google, produsen perangkat seluler seperti HTC, Sony dan Samsung, operator nirkabel seperti Sprint Nextel dan T-Mobile, serta produsen chipset seperti Qualcomm dan Texas Instruments. OHA sendiri bertujuan untuk mengembangkan standar terbuka bagi perangkat seluler.Saat itu, Android diresmikan sebagai produk pertamanya; sebuah platform perangkat seluler yang menggunakan kernel Linux versi 2.6.Telepon seluler komersial pertama yang menggunakan sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang diluncurkan pada 22 Oktober 2008.

(33)

15

telah diperbarui dengan perangkat yang lebih baru, misalnya telepon pintar Nexus 4 dan tablet Nexus 10 yang diproduksi oleh LG dan Samsung. Pada 13 Maret 2013, Larry Page mengumumkan dalam postingan blognya bahwa Andy Rubin telah pindah dari divisi Android untuk mengerjakan proyek-proyek baru di Google.Ia digantikan oleh Sundar Pichai, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala divisi Google Chrome, yang mengembangkan Chrome OS.

Sejak tahun 2008, Android secara bertahap telah melakukan sejumlah pembaruan untuk meningkatkan kinerja sistem operasi, menambahkan fitur baru, dan memperbaiki bug yang terdapat pada versi sebelumnya.Setiap versi utama yang dirilis dinamakan secara alfabetis berdasarkan nama-nama makanan pencuci mulut atau cemilan bergula; misalnya, versi 1.5 bernama Cupcake, yang kemudian diikuti oleh versi 1.6 Donut.Versi terbaru adalah 4.4 KitKat, yang dirilis pada 31 Oktober 2013.

Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007, bersamaan dengan didirikannya Open Handset Alliance, konsorsium dari perusahaan-perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi yang bertujuan untuk memajukan standar terbuka perangkat seluler.Ponsel Android pertama mulai dijual pada bulan Oktober 2008.

(34)

16

perangkat, operator nirkabel, dan pengembang aplikasi.Selain itu, Android memiliki sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi (apps) yang memperluas fungsionalitas perangkat, umumnya ditulis dalam versi kustomisasi bahasa pemrograman Java. Pada bulan Oktober 2012, ada sekitar 700.000 aplikasi yang tersedia untuk Android, dan sekitar 25 juta aplikasi telah diunduh dari Google Play, toko aplikasi utama Android. Sebuah survey pada bulan April-Mei 2013 menemukan bahwa Android adalah platform paling populer bagi para pengembang, digunakan oleh 71% pengembang aplikasi seluler.

Faktor-faktor di atas telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan Android, menjadikannya sebagai sistem operasi telepon pintar yang paling banyak digunakan di dunia, mengalahkan Symbian pada tahun 2010. Android juga menjadi pilihan bagi perusahaan teknologi yang menginginkan sistem operasi berbiaya rendah, bisa dikustomisasi, dan ringan untuk perangkat berteknologi tinggi tanpa harus mengembangkannya dari awal. Akibatnya, meskipun pada awalnya sistem operasi ini dirancang khusus untuk telepon pintar dan tablet, Android juga dikembangkan menjadi aplikasi tambahan di televisi, konsol permainan, kamera digital, dan perangkat elektronik lainnya. Sifat Android yang terbuka telah mendorong munculnya sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi untuk menggunakan kode sumber terbuka sebagai dasar proyek pembuatan aplikasi, dengan menambahkan fitur-fitur baru bagi pengguna tingkat lanjut atau mengoperasikan Android pada perangkat yang secara resmi dirilis dengan menggunakan sistem operasi lain.

(35)

17

dengan beragam versi. Keberhasilan sistem operasi ini juga menjadikannya sebagai target ligitasi paten "perang telepon pintar" antar perusahaan-perusahaan teknologi. Hingga bulan Mei 2013, total 900 juta perangkat Android telah diaktifkan di seluruh dunia, dan 48 miliar aplikasi telah dipasang dari Google Play. Pada tanggal 3 September 2013, 1 miliar perangkat Android telah diaktifkan.

2.2.3 Arsitektur Android

Sistem Operasi Android memiliki komponen sebagai berikut:

1. Aplikasi

Android berisi sekumpulan aplikasi utama seperti : email client, program Short Message Service (SMS), kalender, peta, browser, daftar kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.

2. Kerangka kerja aplikasi

Kerangka kerja aplikasi yang ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman java merupakan peralatan yang digunakan oleh semua aplikasi, baik alikasi dari ponsel seperti daftar kontak, dan kotak SMS, maupun aplikasi yang ditulis oleh Google ataupun pengembang android.

(36)

18

yang digunakan oleh aplikasi utama. Pada dasarnya kerangka kerja aplikasi memiliki beberapa komponen sebagai berikut:

1. Activity Manager

Mengatur siklus dari aplikasi dan menyediakan navigasi backstack untuk aplikasi yang berjalan pada proses yang berbeda.

Package Manager

Untuk melacak aplikasi yang di-instal pada perangkat :

a. Windows Manager

Merupakan abstraksi dari bahasa pemrograman Java pada bagian atas dari level service (pada level yang lebih rendah) yang disediakan oleh Surface Manager.

b. Telephony Manager

Berisi sekumpulan API yang diperlukan untuk memanggil aplikasi

c. Content Manager

Digunakan untuk memungkinkan aplikasi mengakses data dari aplikasi lain(seperti contacts) atau untuk membagikan data mereka sendiri.

d. Resource Manager

(37)

19

e. View System

Digunakan untuk mengambil sekumpulan button, list, grid, dan text box yang digunakan di dalam antarmuka pengguna.

f. Notification Manager

Digunakan untuk tampilan peringatan dan fungsi-fungsi lain.

3. Libraries

Android memiliki sekumpulan library C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen dalam sistem Android.Kemampuan-kemampuan ini dilihat oleh para pengembang melalui kerangka kerja aplikasi. Beberapa dari library utama dijelaskan sebagai berikut :

a. System C Library

Merupakan implementasi turunan dari standar system library C(libc) yang diatur untuk peralatan berbasis embedded Linux.

b. Media Libraries

Disediakan oleh packet video yang memberikan library untuk memutar ulang dan menyimpan format usara dan video, serta static image file seperti MPEG4, MP3, AACX, AMR, JPG, dan PNG.

c. Surface Manager

(38)

20

d. LibWebCore

Merupakan web browser modem yang menjadi kekuatan bagi browser Android dan sebuah embeddedble web view.

e. Scalable Graphics Library(SGL)

Scalable Graphics Library mendasari mesin grafis 2D dan bekerja bersama- sama dengan lapisan pada level yang tinggi dari kerangka kerja (seperti Windows Manager dan Surface Manager untuk mengimplementasikan keseluruhan graphics pipeline dari Android.

f. 3D Libraries

Implementasi yang didasarkan oleh OpenGL ES 1.0 APIs dimana library menggunakan baik akselerasi perangkat keras 3D ataupun yang disertakan, dengan resterisasi perangkat lunak 3D yang sangat optimal.

g. Free Type Library

Digunakan untuk menghaluskan semua tulisan bitmap dan vector

h. SQLite

Merupakan relational database yang kuat dan ringan serta tersedia untuk semua aplikasi.

4. Runtime

(39)

21

lingkungan yang terbatas, CPU, memori, dan penyimpanan data menjadi fokus utama. Android memiliki sebuah tool yang terintegritasi yaitu ―dx‖

yang mengkonversi generated byte code dari (JAR) ke dalam file (.DEX) sehingga byte code menjadi lebih efisien untuk dijalankan pada prosesor yang kecil. Hal ini memungkinkan untuk berberapa jenis dari DVM berjalan pada suatu peralatan tunggal pada waktu yang sama. Core libreries ditulis dalam Java berisi kumpulan class, I/O dan peralatan lain.

5. Linux Kernel

Arsitektur Android berdasarkan pada Linux 2.6 kernel yang dapat digunakan untuk mengatur keamanan, manajemen memori, manajemen proses, network stack, dan driver model. Kernel juga bertindak sebagai lapisan abstrak antara perangkat keran dan seluruh software stack.

2.2.4 Macam-macam Versi Operating System Smartphone Android Berikut merupakan versi-versi yang dimiliki android :

1. Android versi 1.1

Pada tanggal 9 Februari 2009, Google merilis Android versi 1.1 yang dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam, alarm, pencarian suara, pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

2. Android versi 1.5 (Cupcake)

(40)

22

antar muka pengguna serta penambahan beberapa fitur dalam Android versi 1.5. Pembahasan yang dilakukan antara lain :

a. Kemampuan untuk merekam dan menonton video dengan modus kamera.

b. Mengunggah video Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon.

c. Kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth dalam jarak tertentu.

d. Widgets dan folder yang baru dapat ditambahkan ke dalam layar utama.

e. Dukungan Bluetooth Advanced Audio Distribution Profile (A2DP) dan Audio / Video Remote Control Profile (AVRCP). f. Transmisi animasi layar dan keyboard pada layar yang dapat

disesuaikan dengan system.

3. Android versi 1.6 (Donut)

Pada tanggal 15 September 2009, Android versi 1.6 sudah dirilis. Android versi ini dilakuakn pada Linuk Kernel 2.6.29. Pembahasan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Android market yang sudah diimprovisasi.

b. Kamera, camcorder, dan antarmuka galeri yang terintegrasi. c. Galeri memungkinkan penggunna untuk memilih banyak gambar

yang akan dihapus.

(41)

23

e. Fasilitas pencarian yang sudah diperbaharui, yang memungkinkan pencarian bookmark, history, dan web dari layar utama.

f. Teknologi yang mendukung Code Division Multiple Access / Evolution Data Only (CDMA / EVADo), 802.1x, Virtual Private

Network (VPN), text-to-speech engine serta kemampuan dial

contact.

g. Dukungan resolusi layar Wide Video Graphics Array (WVGA). h. Kecepatan pencarian yang meningkat.

i. Peralatan pengembangan untuk gesture framework dan gesture builder.

4. Android versi 2.0 / 2.1 (Enclair)

Pada tanggal 26 Oktober 2009, Android versi 2.0 sudah dirilis. Android versi ini didasarkan pada Linux Kernel 2.6.29. Pembaharuan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Pengoptimalan kecepatan perangkat keras. b. Dukungan untuk resolusi dan ukuran layar.

c. Perubahan antarmuka pengguna dengan browser baru dan dukungan HTML5.

d. Tampilan daftar kontak yang telah diperbaharui. e. Rasio latar belakang (hitam dan putih) yang lebih baik f. Peningkatan Google Maps 3.1.2.

(42)

24

j. Bluetooth 2.1. k. Live wallpaper

l. Kelas motionevent ditambahkan untuk mendekati event yang digunakan di dalam multi touch.

5. Android versi 2.2 (Froyo)

Pada tanggal 20 Mei 2010, Android versi 2.2 sudah dirilis. Android versi ini didasarkan pada Linux Kernel 2.6.32. Pembaharuan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Optimasi kecepatan sistem operasi Android, memori, dan performa.

b. Perbaikan kecepatan aplikasi tambahan dalam implementasi Just In Time (JIT).

c. Integrasi dan Java Script V8 Chrome ke dalam aplikasi browser. d. Peningkatan penginstalan aplikasi yang memungkinkan adanya

shortcut pada ponsel.

e. Peningkatan dukungan Microsoft Exchange seperti kebijakan keamanan, auto discovery, dan sinkronisasi kalender.

f. Fungsionalitas USB tethering dan portable hotspot.

g. Penambahan pilihan untuk menonaktifkan akses data sepanjang jaringan ponsel

h. Pembaharuan aplikasi ―Market‖ dengan fitur pembaharuan secara

otomatis.

(43)

25

j. Pengiriman kontak melalui Bluetooth.

k. Dukungan password numeric dan alpha numeric.

l. Dukungan untuk melakukan pengunggahan file pada aplikasi browser.

m. Dukungan Adobe Flash 10.1.

6. Android versi 2.3 (Gingerbread)

Pada tanggal 6 Desember 2010 Google merilis Android versi 2.3. Android versi ini didasarkan pada Linux Kernel 2.6.35. Pembaharuan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Perubahan user interface.

b. Mendukung native SIP dan VoIP.

c. Mendukung WebM / VP8 Playback video dan ACC audio encoding.

d. Audio efek baru seperti reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost.

e. Peningkatan grafis, audio, dan input untuk pengembang game. f. Mendukung Near Field Communication (NFC).

g. Peningkatan fungsi copy-paste.

7. Android versi 3.0 / 3.1 (Honeycomb)

Pada tanggal 22 Februari 2010, Android versi 3.0 sudah dirilis. Android versi ini didasarkan pada Linux Kernel 2.6.36. Pembaharuan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

(44)

26

b. Mendukung multi processor.

c. Akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. 8. Android versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)

Pada tanggal 19 Oktober 2011, Google merilis Android versi 2.0. Android versi ini didasarkan pada Linux Kernel 3.0.1. Pembaharuan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah.

b. Jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol. c. Terpadu kontak jaringan social.

d. Perangkat tambahan fotografi. e. Mencari email secara online.

f. Berbagi informasi dengan menggunakan NFC.

9. Android versi 4.1 (Jelly Bean)

Pada tanggal 28 Juni 2012, Android versi 4.1 sudah dirilis. Android versi ini didasarkan pada Linux Kernel 3.4. Pembaharuan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan input keyboard. b. Desain baru fitur pencarian.

c. UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat.

(45)

27

e. Efek hujan Jelly Bean. Selain fungsi serius, terdapat juga efek hujan Jelly Bean untuk hiburan atau bersenang-senang.

f. Penambahan fitur yang dapat mengkonversi ucapan ke dalam teks tanpa harus terhubung dengan koneksi data atau operator atau Wi-Fi yang biasa disebut Say It Offline.

g. Penambahan fitur yang dapat mengambil gambar pada tampilan yang sedang dibuka untuk diedit kemudian membagikan lewat email dan jejaring social yang biasa disebut Screen Capture.

10.Android Jelly Bean (versi 4.2)

Android versi 4.2 ini terdiri dari versi 4.2.1 dan 4.2.2, yang merupakan versi terbaru dari versi-versi Android sebelumnya. Jelly Bean versi 4.2 ini diklaim lebih pintar dan inovatif dibandingkan dengan pendahulunya. Beberapa fitur yang diperbaharui dalam sistem operasi ini yaitu :

a. Notifications. b. Google Assistant.

c. Face unlock dengan Liveness Check, Barrel Roll, Smart Widget, Google Now.

d. Teknologi Project Butter untuk meningkatkan responsifitas yang sangat baik.

e. Sistem operasi yang cepat dan Ringan.

(46)

28

11. Android Jelly Bean (versi 4.3)

Beberapa bulan kemarin google mengeluarkan versi terbaru android jelly bean 4.3, terdapat beragam pembaruan fitur pada versi ini diantaranya yaitu :

a. Teknologi smart bluetooth yang membuat bluetooth aktif tanpa menguras baterai.

b. Mendukung Open GL ES 3.0.

c. performa grafis yang lebih bagus dan realistis. d. Kecepatan kinerja yang luar biasa cepat. e. Grafis lebih memukau dan lebih halus.

12. Android Kitkat (versi 4.4)

Google telah mengeluarkan versi terbarunya yaitu android kitkat, namun belum banyak user yang sudah merasakannya.Masih jarang ponsel/tablet yang mendukung versi android ini dikarenakan peluncurannya masih baru.Fitur fitur barunya antara lain :

a. Fitur SMS yang terintegrasi langsung ke dalam Aplikasi Google Hangouts.

b. Terdapat fasilitas Could Printing, dimana pengguna dapat Printing secara nirkabel / mengirim perintah ke Laptop / PC yang terhubung dengan printer.

c. Desain ikon dan tema yang lebih unik dan realistik.

(47)

29

e. Navigasi dan statusbar yang mengalami pembaruan. f. Interface yang sangat halus.

g. Bisa mengakses aplikasi kamera dari layar yang terkunci.

2.3 Teknologi WiFi

Teknologi Internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan di Amerika Serikat yaitu oleh Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) yang berdasarkan kelompok standar teknis perangkat bernomor IEEE 802.11. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan Wireless

Local Area Network (WLAN), tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area

Network (WMAN). Kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang

semakin meningkat di berbagai belahan dunia, telah mendorong internet service

providers (ISP) untuk membangun hotspot yang di berbagai kota-kota besar.

Hotspot merupakan suatu tempat dimana tersedianya koneksi jaringan di mana

para pemakai dapat melakukan akses Internet dengan cara nirkabel (wireless) tanpa tergantung kepada jaringan fisik. Jangkauan hotspot dapat dimaksimalkan dengan memanfaatkan antena dengan desain khusus sehingga cakupan (coverage) pancaran sinyal lebih luas. Proses pembuatan desain antena dengan media seng yang diaplikasikan untuk hotspot Wi-Fi pada outdoor diawali dengan perhitungan

link budget, antara lain gain dan beamwidth dari antena. Proses pengukuran sinyal

diukur dengan menggunakan bantuan software NetStumbler.

(48)

30

a. Physical Layer

Lapisan PHY (physic) berfungsi menangani pengiriman data antar titik.

b. Data Link Layer

Lapisan Medium Access Controller (MAC) bekerja pada lapisan

data-link danberfungsi menjaga validitas lalu-lintas data.

Lapisan fisik (PHY) teknologi 802.11 menggunakan tiga teknik spectrum gelombang radio berikut :

a. Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS)

Sistem FHSS merupakan teknologi paling awal.FHSS menggunakan teknik pengiriman dengan jalur frekuensi sempit. Pada sistem FHSS, data akan dikirimkan dalam potongan-potongan kecil. Jalur pembawa data akan meloncat dari satu jalur frekuensi ke jalur frekuensi lain dalam pola acak.

b. Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)

Sistem DSSS merupakan teknik yang lebih baik dari FHSS.Sistem DSSS menggunakan teknik pengiriman dengan jalur frekuensi lebar. Dengan menggunakan jalur lebar, sinyal yang tersebar luas pada jalur lebar akan membuat sinyal radio lebih kuat, sedangkan noise berkurang.

c. Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)

(49)

31

jalur frekuensi sempit sekaligus, sehingga kecepatan pengiriman data meningkat.

Berdasarkan model jaringan yang terbentuk, Wireless LAN memiliki dua buah topologi yaitu :

a. Ad-Hoc

- Dua/lebih Mobile Station (MS) berkomunikasi dan membentuk jaringan secara bebas.

- Tidak ada struktur tertentu dalam jaringan tersebut

- Tidak ada titik yang tetap, dan biasanya setiap MS dapat berkomunikasi langsung dengan setiap MS yang lain

- Salah satu menjadi master b. Infrastruktur

- Menggunakan Access Point (AP) tetap sebagai pusat komunikasi bagi MSs

- AP biasanya terhubung dengan jaringan kabel untuk menjembatani jaringan nirkabel dengan jaringan kabel

- Struktur kerjanya sama dengan Base Station pada jaringan selular

2.4 Standar WiFi

Ada empat standar komunikasi wireless yang populer, yaitu 802.11a, 802.11b, 802.11g dan 802.11n. Masing-masing standar tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.

1.802.11a

(50)

32

aplikasi yang membutuhkan performa tinggi. Standar 802.11a tidak kompitabel dengan standar 802.11b/g.

2. 802.11b

Standar 802.11b merupakan standar dengan frekuensi 2.4 GHz dengan kecepatan 11Mbps. Dimana aslinya bandwith maksiman yang didukung oleh standar 802.11b hanya 2 Mbps. Kemudian kekurangan dari perangkat 802.11b bisa mengalami gangguan dari pengguna nirkabel lainnya, seperti telepon cordless, oven microwave, dan perangkat lain yang menggunakan pita yang sama, yaitu 2.4 GHz. Meskipun begitu, gangguan tersebut dapat dihindari dengan menempatkan 802.11b pada jarak tertentu dari perangkat lain.

3. 802.11g

(51)

33

4. 802.11n

Standar 802.11n merupakan standar komunikasi wirless terbaru yang telah disetujui oleh IEEE pada bulan Oktober 2009.Standar ini memiliki kemampuan bandwith hingga 600 Mbps atau sekitar 10 kali lebih cepat dibandingkan 802.11g.Standar 802.11n dapat beroperasi di pita 2.4 GHz atau 5 GHz dan kompatibel dengan standar 802.11a (5 GHz), 802.11b (2.4 GHz), dan standar 802.11g (2.4 GHz).

2.5RAM ( Random Access Memory ) Smartphone Android

(52)

34

(53)

35

Pengaruh RAM di perangkat Android.

Ketika menjalankan sebuah atau lebih dari satu aplikasi, sebagian data dari aplikasi tersebut akan diproses dan ―disimpan sementara‖ di RAM. Contoh

diatas menggambarkan bagaimana ketika membuka beberapa aplikasi sekaligus pada perangkat yang digunakan. Apps 1, 2 dan 3 adalah running apps atau aplikasi yang sedang berjalan baik di foreground (aplikasi yang sedang berjalan dan ditampilkan dilayar) ataupun di background (aplikasi yang di minimize atau disembunyikan dari layar namun tetap berjalan), sedangkan bar berwarna hitam adalah empty ram space atau ruang kosong pada RAM.

Jika dalam keadaan seperti diatas, maka proses multitasking (berpindah dari aplikasi satu ke aplikasi lain tanpa menutupnya) antara App 1, 2 dan 3 akan berjalan dengan lancar karena RAM masih mampu menampung data pada aplikasi yang bersangkutan. Jadi RAM beguna untuk membantu kinerja prosesor untuk mengeksekusi dan membaca ―data‖ pada sebuah

aplikasi agar dapat berjalan dengan lebih ringan dan lancar.

(54)

36

Pada gambar diatas terlihat bahwa RAM tidak cukup besar untuk menampung semua aplikasi yang kita jalankan. Maka biasanya perangkat akan secara otomatis menutup aplikasi lain yang berjalan di background atau ―mengosongkan‖ RAM untuk memberikan ruang pada aplikasi baru

yang sedang dijalankan pada foreground karena memang aplikasi yang berjalan pada foreground biasanya lebih di prioritaskan. Pada saat proses pengosongan tersebut biasanya perangkat akan mengalami ―lag‖ atau proses

yang tersendat (lambat).

Karena memang kinerja prosesor akan sangat terbebani ketika harus membuka sebuah aplikasi baru dimana prosesor harus ―membaca‖ atau mengambil data aplikasi dari awal. Lain halnya jika aplikasi tersebut sudah diproses sebelumnya dan tersimpan di RAM, maka prosesor hanya perlu mengambil atau membaca data yang sudah tersimpan pada RAM sehingga prosesnya akan terasa lebih cepat dan ringan.

(55)

37

dengan lancar karena pemrosesan data sepenuhnya dibebankan pada prosesor. Hal ini akan membuat baterai cepat terkuras karena prosesor harus bekerja lebih keras dan tentu saja akan berefek pada meningkatnya suhu pada perangkat.

Selain itu, kemungkinan lain yang bisa terjadi adalah aplikasi akan mengalami crash, force close (menutup paksa dengan sendirinya), perangkat mulai hang, atau bisa juga menyebabkan perangkat merestart sendiri.

Intinya, kapasitas RAM yang besar akan membatu kinerja prosesor dengan lebih baik khususnya dalam hal multitasking. Jenis RAM yang digunakan (misal DDR2, DDR3 dll) juga akan berpengaruh pada performa perangkat.

2.6CPU (Central Processing Unit) Smartphone Android

STRUKTUR CPU

CPU atau Central Processing Unit merupakan bagian terpenting dalam sebuah sistem komputer, dapat dikatakan bahwa CPU merupakan otak dari komputer itu sendiri. Sebuah komputer paling canggih sekalipun tidak akan berarti tanpa adanya CPU yang terpasang di dalamnya. Dalam kesehariannya CPU memiliki tugas utama untuk mengolah data berdasarkan instruksi yang ia peroleh. CPU sendiri sebenarnya masih terbagi atas beberapa komponen yang saling bekerja sama untuk membentuk suatu unit pengolahan. Terdapat empat komponen utama penyusun CPU, yaitu

(56)

38

2. Control Unit

3. Registers

4. CPU Interconnections

Arithmetic and Logic Unit (ALU)

Arithmetic and Logic Unit atau sering disingkat ALU saja dalam bahasa

Indonesia kira-kira berarti Unit Logika dan Aritmatika. Bagian ini mempunyai tugas utama untuk membentuk berbagai fungsi pengolahan data komputer. Sering juga disebut sebagai bahasa mesin, karena terdiri dari berbagai instruksi yang menggunakan bahasa mesin. ALU sendiri juga masih terbagi menjadi dua komponen utama, yaitu

1. Arithmetic unit (unit aritmatika), bertugas untuk menangani pengolahan

data yang berhubungan dengan perhitungan, dan

2. Boolean logic unit (unit logika boolean), bertugas menangani berbagai

operasi logika.

Control Unit

Control Unit atau Unit Kendali, mempunyai tugas utama untuk

mengendalikan operasi dalam CPU dan juga mengontrol komputer secara keseluruhan untuk menciptakan sebuah sinkronisasi kerja antar komponen dalam melakukan fungsinya masing-masing. Di samping itu, control

unit juga bertugas untuk mengambil instruksi-instruksi dari memori utama

(57)

39 Registers

Registers (jamak, dalam bahasa Indonesia menjadi register-register atau

banyak register) merupakan media penyimpanan internal CPU yang digunakan saat pengolahan data. Registers merupakan media penyimpanan yang bersifat sementara, artinya data hanya akan berada dalam registers saat data tersebut dibutuhkan selama komputer masih hidup, ketika suatu data tidak diperlukan lagi maka ia tidak berhak lagi berada di dalam

registers, dan ketika komputer dimatikan maka semua data yang berada di

dalamnya akan hilang.

CPU Interconections

CPU Interconnections merupakan sistem koneksi dan bus yang

menghubungkan komponen internal CPU dengan bus-bus eksternal CPU. Komponen internal CPU diantaranya :

1. Arithmetic and Logic Unit (ALU),

2. Control Unit,

3. Registers

4. CPU Interconnection.

Sedangkan komponen eksternal CPU diantaranya

1. Sistem memori utama,

(58)

40

FUNGSI CPU

Fungsi utama CPU adalah menjalankan program-program yang disimpan di memori utama. Hal ini dilakukan dengan cara mengambil instruksi-instruksi dari memori utama dan mengeksekusinya satu persatu sesuai dengan alur perintah. Pekerjaan ini dilakukan dalam dua tahapan yaitu membaca instruksi (fetch) dan melaksanakan instruksi tersebut (execute). Proses membaca dan melaksankan ini dilakukan berulang-ulang sampai semua instruksi yang terdapat di memori utama dijalankan atau komputer dimatikan. Proses ini dikenal juga sebagai siklus fetch-eksekusi.

Siklus fetch-eksekusi bisa dijelaskan sebagai berikut

1. Di awal setiap siklus, CPU akan membaca dari memori utama,

register yang disebut register instruksi (IR), dan akhirnya

5. CPU akan melakukan interpretasi terhadap instruksi yang disimpan dalam

(59)

41

Lebar, Kecepatan, dan Bandwidth Bus dalam CPU

Lebar bus, kecepatan bus, dan bandwidth bus dalam komputer adalah jalur elektronik di mana data dapat berjalan di atasnya. Ada beberapa bus di dalam CPU, selain tentunya berpusat pada motherboard. tiap sambungan dalam bus akan bertindak sebagai lajur jalan yang akan mentransmisikan satu buah satuan data tertentu dalam satu waktu. jumlah data yang ditransmisikan dalam satu waktu tergantung pada seberapa lebar busnya (bus width)—semakin lebar busnya, maka akan semakin banyak pula data yang akan ditransmisikan. , kecepatan bus juga berpengaruh pada kecepatan pemrosesan CPU, karena perkalian antara lebar bus dan kecepatan bus berarti bandwidth bus tersebut, yang merujuk pada data yang dapat ditransfer via jalur bus tersebut dalam waktu tertentu.

2.7Prosesor Smartphone Android

Perbedaan Prosesor pada Smartphone dengan Prosesor pada Komputer

Prosesor pada smartphone berbeda dengan prosesor pada komputer. Faktor-faktor yang membedakan yaitu:

a. Performa kecepatan

(60)

42

menyebabkan kerusakan permanen karena ada beberapa komponen yang meleleh karena panas.

b. TDP (Thermal Design Power)

TDP akan selalu berbanding lurus dengan performa. Smartphone mempunyai resource (sumber daya energi) yang kecil dan tidak sebesar komputer. Di samping itu, smartphone juga umumnya memiliki komponen yang relatif kecil dan sensitif terhadap panas. Untuk menekan konsumsi energi dan efek panas, maka prosesor akan didesain dengan TDP rendah. Efek sampingnya, performa akan menurun seiring dengan menurunnya nilai TDP.

c. Skala program

Prosesor pada smartphone didesain dengan ukuran fisik (Fab Size) yang kecil dengan TDP yang kecil sehingga hanya mampu menjalankan program-program pada smartphone yang memang mempunyai skala program yang kecil.

Pengertian Clock Speed Prosesor pada Smartphone Android

Pengertian Clock speed adalah ukuran dari seberapa besar kecepatan komputer menyelesaikan perhitungan dasar dan operasi. Ini diukur dalam frekuensi `hertz’, dan paling sering mengacu pada kecepatan prosesor atau

Central Processing Unit. Clock speed merupakan frekuensi kecepatan

(61)

43

berjalan 800.000.000 siklus per detik, sedangkan komputer 2.4GHz berjalan 2.400.000.000 siklus per detik.

Agar computer dapat melakukan sinkronisasi terhadap semua operasinya, maka computer menggunakan sebuah system clock atau system timer, yakni sebuah komponen kecil yang ditaruh pada motherboard. Secara berkala, system clock akan mengirimkan sebuah sinyal kepada seluruh komponen computer sinyal-sinyal ini umumnya disebut dengan sebuah siklus, atau dalam bahasa Inggrisnya disebut clock cycle yang dinyatakan dalam satuan Hertz. Karena satuan Hertz menggunakan prefiks satuan yang biasa (bukan pangkat 2), maka 1 kilohertz setara dengan 1000 detakan pada system clock, dan 1 megahertz setara dengan 1000000 detakan, dan seterusnya.

Banyak komputer sekarang yang berjalan dengan system clock 200 MHz, dan semua perangkat yang terkoneksi ke system unit akan melakukan sinkronisasi dengaan system clock tersebut, dengan cara menyelaraskan dengan kecepatan yang sama dengan system clock atau beberapa kali lebih banyak bila memang lebih cepat dari 200 MHz, atau beberapa kali lebih banyak bila lebih lambat dari 200 MHz, dengan menggunakan sebuah angka sebagai faktor pengali (multiplier). Sebagai contoh, untuk sebuah CPU yang memiliki kecepatan 2000 MHz (2 GHz), memiliki faktor pengali 10, yang berarti kecepatan CPU tersebut berdetak 10 kali untuk setiap siklusnya. untuk setiap detak CPU, prosesor akan dapat mengeksekusi satu microcode atau lebih

(62)

44

(MHz) atau Gigahertz (GHz). Semakin tinggi angkanya, maka semakin banyak instruksi yang dapat diproses per detiknya. Sebagai contoh, prosesor Intel Pentium 4 berjalan pada 3 GHz (3000 MHz) akan lebih cepat dalam mengeksekusi instruksi daripada prosesor Intel Pentium 4 yang berjalan pada kecepatan 2 GHz (2000 MHz).

Rumus untuk menghitung kecepatan clock prosesor yaitu :

CPU Clockspeed / CPU Clock, ini adalah frekuensi kerja prosesor kita.

CPU Core Frequency berasal dari perkalian antara BCLK (a) dengan CPU Multiplier (b), dengan kata lain: CPU Clock = BCLK * CPU Multiplier.

Contoh : Core E4300, maka akan memiliki variabel:

BCLK : 200Mhz( Default)

CPU Multiplier : 9,

CPU Clock adalah 9 x 200Mhz = 1800Mhz.

Jika mengubah nilai CPU multiplier menjadi 10, maka CPU Clock menjadi 2000Mhz, begitu seterusnya.

(63)

45

Perbandingan Prosesor Mikrokomputer cukup populer, akan tetapi semakin cepat CPU, maka semakin besar pula daya yang dibutuhkan dan makin tinggi pula panas yang dihasilkan. Oleh karena itu, daripada meningkatkan clock speed, yang membutuhkan transistor lebih kecil dan GHz (tiap core), produsen chip seperti AMD dan Intel saat ini lebih berkonsentrasi untuk membuat inti kedua dan menjalankannya secara paralel.

Macam – Macam Prosesor Smartphone Android : 1. Exynos

Prosesor Exynos ini dikembangkan dibawah naungan perusahaan Samsung Electronics. Prosesor ini dibangun dengan basis System on a

Chip (SoC) yang memang dikhususkan untuk perangkat mobile, seperti

Smartphone dan Tablet. Prosesor Exynos ini banyak dipasarkan dengan

(64)

46

2. Tegra

Prosesor ini dikeluarkan oleh pihak NVIDIA. Prosesor product nvidia ini sangat berkembang dikarenakan teknologinya yang lebih dulu menggunakan teknologi quad-core dimana pada saat yang hampir bersamaan, produsen lain masih gencar dengan teknologi dual-core. Prosesor tegra ini adalah NVIDIA Tegra 3 dimana memiliki keunggulan didalam visualisasi yang apik dengan konsumsi daya yang tidak besar.

3. OMAP

(65)

47

4. Snapdragon

Prosesor jenis ini sering kali tampil pada dapur pacu Smartphone pada saat ini, mungkin anda juga sering menjumpainya tetapi belum mengetahui lebih detail tentangnya. Prosesor Qualcomm ini memliki kinerja yang bagus dibanding dengan yang lain, karena dapat terlihat pada saat ini banyak sekali Smartphone yang menggunakan CPU jenis ini. Prosesor ini dapat memberikan kinerja yang baik untuk device serta memiliki beberapa teknologi yang dapat memberikan banyak efek positif pada Smartphone atau Tablet.

5. MediaTek

(66)

48

6. PXA

(67)

49

2.8 Aplikasi Diagnosis

Gambar 2.8

(68)

50

CPU Frekuensi pada aplikasi diagnosis.

Gambar 2.9

Dapat dilihat pada gambar di atas bahwa CPU frequencies pada smartphone

android dibagi menjadi 2, yaitu minimal frekuensi dan maksimal frekuensi.

Kebanyakan smartphone android minimal frekuensinya kurang lebih adalah setengah dari clock kecepatan prosesor yang dimiliki smartphone tersebut sedangkan maksimal frekuensinya merupakan clock kecepatan prosesor

smartphone tersebut. Smartphone yang digunakan untuk melakukan penelitian

(69)

51

Cara untuk menghitung average frekuensi CPU pada aplikasi diagnosis ini adalah :

Average freq CPU = max freq * total CPU usage

Keterangan :

Max freq disini merupakan kecepatan clock prosesor yang dipakai saat proses copy sharing berlangsung. Saat melakukan proses copy dan sharing, prosesor

smartphone akan menggunakan kecepatan prosesor maksimal. Prosesor akan

kembali ke min freq jika smartphone sudah dalam kondisi sleep atau aplikasi-aplikasi tidak berjalan (idle).

Pada gambar 2.9 dapat kita hitung average observed frequencies

Max freq = 1750 MHz

Total cpu usage = 30 %

Average freq = Max freq * Total cpu usage

= 1750 MHz * 30 %

= ( 1750 MHz * 30 ) : 100

= 52500 MHz : 100

= 525 MHz

Average observered CPU frequencies yang ditunjukan pada gambar 2.9

(70)

52

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Perancangan Topologi

Topologi yang digunakan pada penelitian kali ini menggunakan konsep

Tethering/Portable Wi-Fi yang dapat menjadikan Smartphone Android sebagai

Wi-Fi atau Gateway untuk memanfaatkan koneksi internet dan digunakan oleh komputer PC.

(71)

53

Gambar 3.2

3.2 Penjelasan Topologi

- User yang digunakan disini adalah komputer PC yang menggunakan

wireless adapter sehingga dapat terhubung dengan jaringan WLAN. User

tersebut terhubung dengan Smartphone Android dengan menggunakan Wi-Fi atau wireless LAN.

- Smartphone Android yang digunakan disini memiliki fitur Wi-Fi

Tethering dan dijadikan sebagai hotspot Wi-Fi portabel untuk melakukan

sharing dan copy dari user-user tersebut.

- Proses copy dan sharing dilakukan dengan cara berikut :

(72)

54

Pada 2 client, client 1 melakukan copy dan mengambil data pada client 2, sedangkan client 2 melakukan copy dengan mengambil data pada client 1

Pada 3 client, client 1 melakukan copy dan mengambil data pada client 2, client 2 melakukan copy dan mengambil data pada client 3, sedangkan client 3 melakukan copy dan mengambil data pada client 1.

Begitu seterusnya hingga jumlah client yang dapat melakukan copy maksimal.

- Spesifikasi Smartphone Android yang digunakan yaitu:

o IMO S80*

Tahun 2015

Dimensi 147x73.8x8.5mm

SIM Dual SIM GSM

Layar 5", qHD 960x540 pixels

Chipset Cortex–A7 MediaTek MTK6582

OS

- Android Jelly Bean 4.1.1

- Android Jelly Bean 4.1.2 - Android Jelly Bean 4.2.2

Prosessor Quad-core 1.7GHz

RAM 1GB

Memory Internal 4GB

microSD Up 32GB

Kamera 8MP dan VGA

Internet HSPA 42/5.76Mbps, EDGE dan GPRS

WLAN WIFi 802.11 a/b/g/n

(73)

55

Baterai Li-Ion 2100 mAh

3.2Instalasi Software

- Instalasi Operating System :

a. Android Jelly Bean (versi 4.1.1) b. Android Jelly Bean (versi 4.1.2) c. Android Jelly Bean (versi 4.2.1)

- Instalasi aplikasi untuk monitoring processor, RAM, dan baterai a. Android Diagnosis

3.3Konfigurasi jaringan

- Konfigurasi Wi-Fi tethering

3.5Langkah percobaan

Pengujian dilakukan dengan cara melakukan tes berupa monitoring

processor, RAM, baterai, dan waktu berdasarkan jumlah user dan dibagi menjadi

3 pengujian berdasarkan Operating System yang digunakan

1. Operating System Android Jelly Bean (versi 4.1.1)

Pengujian

Processor RAM Baterai

Network

(74)

56

2. Operating System Android Ice Jelly Bean (versi 4.1.2)

Pengujian

Jumlah User

Processor RAM Baterai

Network

3. Operating System Android Jelly Bean (versi 4.2.1)

Pengujian

Processor RAM Baterai

Network

(75)

57

Langkah-langkah percobaan yang dilakukan :

1. Pengujian dilakukan untuk ROM yang pertama yaitu Android Jelly Bean (versi 4.1.1). Langkah di bawah ini juga berlaku sama untuk ROM yang akan diuji selanjutnya.

2. Mengaktifkan fitur WiFi tethering pada smartphone android untuk menjadikannya sebagai server (untuk cara pengaktifan wifi tethering dapat dilihat di BAB II pada Pengertian Tethering), lalu Computer PC atau user dikoneksikan pada smartphone tersebut menggunakan wireless LAN.

3. Baterai Smartphone Android dipastikan dalam kondisi full charge (100%).

4. Lakukan proses copy sharing dengan data yang sama untuk tiap percobaan, yaitu sebesar 100 Mb.

(76)

58

6. Lalu dicatat hasil yang didapat.

7. Smartphone android kembali di charge baterainya hingga dalam kondisi

full charge (100%).

(77)

59

BAB IV

Implementasi dan Pengujian

4.1 Perangkat yang digunakan

Pada konfigurasi alat pengujian, penulis melakukan proses instalasi aplikasi Diagnosis pada perangkat Smartphone Android. Setelah proses instalasi berhasil dilakukan, kemudian dilakukan beberapa konfigurasi pada aplikasi Diagnosis pada setiap perangkat Smartphone Android dan melakukan installasi USB Adapter TL-WN722N pada setiap komputer.

4.1.1Konfigurasi aplikasi diagnosis

Beberapa konfigurasi harus dilakukan pada setiap aplikasi Diagnosis agar dapat mencatat hasil kinerja perangkat Smartphone Android seperti yang diharapkan. Dalam konfigurasi aplikasi Diagnosis yang digunakan dibuat sama untuk mempermudah proses konfigurasi. Langkah-langkah konfiurasinya adalah sebagai berikut :

1. Mengunduh aplikasi Diagnosis 2. Memasang aplikasi

3. Pilih nama file

eu.thedarken.diagnosis0.8.2-www.APK4Fun.com.apk

(78)

60

5. Tunggu beberapa saat hingga tahap pemasangan selesai dan aplikasi Diagnosis dapat digunakan

4.1.2 Konfigurasi Tethering Wi-Fi Android

Berikut ini merupakan langkah-langkah mengaktifkan terthering WiFi dan pengaturan kode keamanan tethering WiFi pada perangkat smartphone android, akan dijelaskan dengan gambar di bawah ini:

1. Mengaktifkan Tethering WiFi

a. Masuk ke setting atau pengaturan dan pilih pengaturan lainnya, b. Pilih menu Tethering atau Menambatkan & hotspot portable, c. Pilih Hotspot Wi-Fi.

2. Pengaturan kode keamanan Tethering WiFi a. Pilih Siapkan hotspot Wi-Fi,

b. Atur nama, keamanan dan sandi

c. Setelah Hotspot Wi-Fi aktif dan keamanan telah diatur maka

Gambar

Grafik 4.3.2……………………………………………………………………...66
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.6 10
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi Sub Kompetensi Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tahap Kegiatan Dosen Media & Alat

Diatom adalah kelompok alga yang unik dengan dinding sel yang terbentuk dari silikon dioksida.yang dipenuhi banyak lubang sehingga tampak seperti ayakan (saringan)

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu meliputi jumlah jam pembelajarannya untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan local

Kesehatan hewan dapat dipengaruhi oleh perubahan iklim melalui empat cara yaitu penyakit-penyakit dan stres yang berkaitan dengan cuaca panas, kejadian-kejadian

Proses audit eksternal pada unit kerja akan dilakukan oleh auditor dari lembaga di luar UNAIR yang memiliki kapasitas untuk melakukan audit sistem dan kepatuhan.... Terkait

Dari hasil penelitian menerangkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian konselor dengan minat siswa untuk

Isu yang mendominasi adalah Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak sebanyak lima berita.. Diikuti isu Pesawat Delay sebanyak

Para ulama ushul fiqih menyatakan bahwa seseorang itu dikenai hukum apabila orang tersebut memenuhi dua syarat, yaitu: Orang itu telah mampu memahami khitab syari’ (tuntutan