• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Perancangan Parameter Design Untuk Produk Genteng Keramik Dengan Metode Taguchi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Usulan Perancangan Parameter Design Untuk Produk Genteng Keramik Dengan Metode Taguchi."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Salah satu bagian dari sektor industri adalah industri bahan bangunan. Dimana industri tersebut menghasilkan berbagai macam produk, salah satunya adalah genteng keramik.

Berdasarkan informasi, diketahui bahwa genteng keramik adalah salah satu unit usaha yang diminati oleh usaha kecil dan menengah (UKM). (Sumber : RI-PIKM 2002-2004, Buku II, Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI, 2003). Namun saat ini masih ditemukan keberagaman kualitas hasil produk yang diproduksi antar sentra, dan tidak sedikit yang belum memenuhi standar nasional yang telah ditetapkan.

Penelitian dilakukan di Balai Besar Keramik. Berdasarkan hasil pengamatan awal penulis, diketahui bahwa tolak ukur performansi kualitas genteng yang dapat diukur adalah beban lentur dan diperoleh informasi bahwa pada sentra genteng di daerah Cipatik, Cililin, Kabupaten Bandung, kualitas hasil produksinya masih belum memenuhi standar nasional yang telah ditetapkan, dimana rata-rata nilai beban lentur berdasarkan pengambilan sampel adalah sebesar 72,7 kg, sedangkan batas minimal beban lentur untuk produk genteng dengan tingkat mutu II adalah 80 kg. (Sumber : SNI 15-2095-1996).

Dalam melakukan perbaikan kualitas ini, digunakan metode Taguchi. Karena melalui metode ini dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang berpotensi mempengaruhi kualitas produk genteng keramik dan mencari kombinasi level faktor yang memberikan hasil karakterisitik kualitas yang memenuhi standar nasional yang ditetapkan.

Berdasarkan hasil pengumpulan data awal, diketahui bahwa faktor-faktor yang akan diteliti adalah faktor A (Komposisi bahan baku), faktor B (Kadar air), faktor C (Lama pengeringan), faktor D (Lama pembakaran), dan faktor E (Temperatur pembakaran), dimana masing-masing faktor terdiri dari tiga level. Jumlah data yang diambil untuk data ekseprimen sebanyak 27 kombinasi dengan repetisi masing-masing sebanyak 3 kali untuk masing-masing level faktor noise.

(2)

ABSTRACT

One of industrial sector is material industry. Where the industry can produce many kind of product, one of them is genteng keramik.

Based on the information, as known that genteng keramik is one of the unit businesses which concerned by medium and little business scale. (Source: RI-PIKM 2002-2004, Buku II, Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI, 2003). But nowadays still found various quality of products which produced between many unit business, and many of them not qualify with the national standard which has been declare.

The research has been done in Balai Besar Keramik. Based on first analysis writer, has been known that primary base of quality performance which can be measure is elastic weight and from this information we caught that at Cipatik, Cililin, Kabupaten Bandung, genteng’s unit business still not qualify with the national standard which has been declare. Where the average of elastic weight point is 72,7 kg based on sample that has been took. Although the minimum limit point of elastic weight for genteng in quality level II is 80 kg. (Source: SNI 15-2095-1996).

In case to fix this quality, Taguchi method is used. Because through this method we can know the factors which can be potential to influence the quality of genteng keramik and search the factor of combination level which can give the best quality characteristic which can qualify the national standard of quality.

Based on the information, the research will be examine several factors, such as A factor (raw material composition), B factor (water level), C factor (drying time), D factor (burning time), E factor (burning temperature), where each factor is contain of 3 level. This researched took 27 combination experiment data with repetitions, each of it contain 3 times for each noise factor level.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN... ii

LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii

ABSTRAK... iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xix BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1

1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1-3

1.4 Perumusan Masalah... 1-4

1.5 Tujuan Penelitian ... 1-4

1.6 Sistematika Penulisan... 1-4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Genteng Keramik ... 2-1

2.2 Syarat Mutu Genteng Keramik Berdasarkan SNI 15-2095-1996 ... 2-3

2.2.1 Tingkat Mutu... 2-3

2.2.2 Ketetapan Ukuran... 2-3

2.2.3 Ketetapan Bentuk ... 2-4

2.2.4 Ketahanan Terhadap Perembesan Air ... 2-4

2.2.5 Beban Lentur ... 2-4

2.3 Definisi Rekayasa Kualitas... 2-4

2.3.1 Rekayasa Kualitas secara Off-Line... 2-5

2.3.2. Rekayasa Kualitas secara On-Line ... 2-7

(4)

2.5 Konsep Variasi dalam Proses Produksi ... 2-8

2.6 Perancangan Parameter (Parameter Design)... 2-10

2.7 Peracangan Eksperimen ... 2-11

2.8 Riwayat Singkat Taguchi... 2-12

2.9 Metode Taguchi ... 2-12

2.10 Peracangan Eksperimen Taguchi ... 2-13

2.11 Proses Perancangan Eksperimen Taguchi ... 2-14

2.11.1 Menyatakan Permasalahan yang Akan Dipecahkan... 2-15

2.11.2 Menentukan Tujuan Penelitian... 2-15

2.11.3 Menentukan Karakteristik Kualitas dan Metode Pengukuran

2.11.4 Identifikasi Faktor... 2-16

2.11.5 Memisahkan Faktor Kontrol dan Faktor Noise ... 2-16

2.11.6 Menentukan Level Setiap Level... 2-17

2.11.7 Mengidentifikasi Faktor yang Mungkin Berinteraksi... 2-18

2.11.8 Memilih Orthogonal Array ... 2-19

2.11.9 Percobaan Eksperimen... 2-20

2.11.10 Analisa Hasil Eksperimen ... 2-21

2.11.11 Pemilihan Level Faktor Untuk Kondisi Optimal... 2-27

2.11.12 Menjalankan Eksperimen Konfirmasi ... 2-27

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penelitian Pendahuluan ... 3-1

3.2 Studi Pustaka... 3-1

3.8 Pengumpulan Data Lanjutan... 3-6

3.8.1 Penentuan Karakteristik Kualitas ... 3-6

3.8.2 Penentuan Faktor-Faktor Kontrol dan Noise ... 3-6

(5)

3.8.4 Penentuan Fungsi Objektif (S/N Ratio) ... 3-7

3.9 Percobaan 1... 3-7

3.10 Pengolahan Data Hasil Percobaan 1 dan Analisis ... 3-8

3.10.1 Pengujian Interaksi Antar Faktor dengan ANOVA... 3-8

3.10.2 Pemilihan Orthogonal Array... 3-9

3.10.3 Perhitungan ANOVA untuk Menentukan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Rata-Rata Secara Signifikan. ... 3-9

3.10.4 Perhitungan S/N Ratio untuk Menentukan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Variansi Secara Signifikan ... 3-10

3.10.5 Pengaruh Faktor-Faktor Terhadap Hasil Eksperimen ... 3-10

3.10.6 Grafik Hubungan Efek Faktor Kontrol... 3-11

3.11 Rancangan Usulan... 3-11

3.12 Pecobaan Konfirmasi ... 3-11

3.13 Pengolahan Data Hasil Percobaan 2 dan Analisis ... 3-11

3.14 Usulan... 3-12

3.15 Kesimpulan dan Saran... 3-12

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Tempat Penelitian... 4-1

4.2 Uraian Produk ... 4-3

4.3 Bahan baku utama ... 4-5

4.4 Alat-Alat yang Digunakan Dalam Eksperimen ... 4-6

4.4.1 Mesin dan Peralatan yang Digunakan Dalam Proses Produksi 4-7

4.4.2 Mesin dan Peralatan yang Digunakan Dalam Proses Pengukuran

Beban Lentur ... 4-12

4.5 Proses Produksi ... 4-13

4.6 Proses Pengukuran Beban Lentur ... 4-16

4.7 Penentuan Karakteristik Kualitas... 4-17

4.8 Penentuan Faktor Kontrol dan Faktor Noise ... 4-17

4.9 Setting Level untuk Masing-Masing Faktor Kontrol ... 4-18

4.10 Penentuan Fungsi Objektif (S/N Ratio)... 4-19

(6)

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Pengujian Interaksi Antar Faktor dengan ANOVA ... 5-1

5.2 Pemilihan Matriks Orthogonal Array ... 5-37

5.3 Perhitungan ANOVA Terhadap Data Eksperimen untuk

Menentukan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rata-Rata Secara

Signifikan ... 5-40

5.3.1 Primary Table ... 5-40

5.3.2 Secondary Table ... 5-42

5.3.3 Tertiary Table... 5-44

5.3.4 Perhitungan ANOVA... 5-45

5.3.5 Perhitungan Persen Kontribusi... 5-48

5.4 Perhitungan ANOVA Terhadap S/N Ratio untuk Menentukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Variansi Secara Signifikan ... 5-49

5.5 Pengaruh Faktor-Faktor Terhadap Hasil Eksperimen ... 5-53

5.6 Grafik Hubungan Efek Faktor Kontrol ... 5-54

5.6.1 Grafik Hubungan Efek Faktor Kontrol Berdasarkan Rata-Rata.5-54

5.6.2 Grafik Hubungan Efek Faktor Kontrol Berdasarkan S/N Ratio.5-59

5.6.3 Grafik Hubungan Efek Faktor Noise... 5-63

5.7 Analisis Interaksi Faktor... 5-65

5.8 Rancangan Usulan... 5-70

5.9 Percobaan Konfirmasi ... 5-71

5.9.1 Pengujian Hipotesis Rata-Rata... 5-72

5.9.2 Perhitungan Loss Function... 5-75

5.9.3 Perhitungan Persentase Perbaikan... 5-76

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6-1

6.2 Saran... 6-2

DAFTAR PUSTAKA ... xx

LAMPIRAN ... xxi

KOMENTAR DOSEN PENGUJI ... xxii

(7)

DAFTAR TABEL

Data Interaksi Antara Faktor A & C

Perhitungan Nilai f

Rangkuman Data Interaksi Antara Faktor A & C Rangkuman Data Interaksi Antara Faktor A & B Data Interaksi Antara Faktor A & E

Data Interaksi Antara Faktor B & C Data Interaksi Antara Faktor B & D Data Interaksi Antara Faktor B & E Data Interaksi Antara Faktor C & D Data Interaksi Antara Faktor C & E Data Interaksi Antara Faktor D & E Data Interaksi Antara Faktor A & B Setting Level untuk Faktor Noise Data Interaksi Antara Faktor A & B Data Interaksi Antara Faktor A & C Data Interaksi Antara Faktor A & D

Tingkatan Mutu Genteng Berdasarkan Beban Lentur Setting Level untuk Faktor Kontrol

Setting Level untuk Faktor Kontrol Setting Level untuk Faktor Noise

Kelengkungan Maksimum Genteng Keramik Beban Lentur Standar Genteng Keramik

Pemilihan Orthogonal Array Untuk Dua dan Tiga Level Contoh Tabel Pengamatan

Nama Tabel

(8)

Tabel Halaman

Rangkuman Data Interaksi Antara Faktor C & E Perhitungan Nilai f

Data Interaksi Antara Faktor D & E

Rangkuman Data Interaksi Antara Faktor D & E Data Interaksi Antara Faktor C & D

Rangkuman Data Interaksi Antara Faktor C & D Perhitungan Nilai f

Data Interaksi Antara Faktor C & E Perhitungan Nilai f

Data Interaksi Antara Faktor B & E

Rangkuman Data Interaksi Antara Faktor B & E Perhitungan Nilai f

Perhitungan Nilai f

DAFTAR TABEL

Data Interaksi Antara Faktor B & D

Rangkuman Data Interaksi Antara Faktor B & D Rangkuman Data Interaksi Antara Faktor A & E Perhitungan Nilai f

Data Interaksi Antara Faktor B & C

Rangkuman Data Interaksi Antara Faktor B & C Nama Tabel

Perhitungan Nilai f

Data Interaksi Antara Faktor A & E Data Interaksi Antara Faktor A & D

(9)

Tabel Halaman

Tabel 5.55 Perhitungan Loss Funcion 5-75

Jumlah Nilai Rata-Rata S/N Ratio Setiap Trial Jumlah Nilai S/N Ratio

Data Eksperimen Percobaan Konfirmasi Rata-Rata Data Eksperimen Faktor Noise Rata-Rata Setiap Trial

Perhitungan S/N Ratio Jumlah Nilai Data S/N Ratio

Jumlah Nilai Rata-Rata Tiap Faktor Kontrol S/N Ratio Setiap Trial

Hasil Pengujian ANOVA Terhadap Variansi

Jumlah Nilai S/N Ratio Tiap Faktor Kontrol

Kesimpulan Hasil Pengujian ANOVA Terhadap Variansi Kesimpulan Hasil Pengujian ANOVA Rata-Rata dan Varian Rata-Rata Setiap Trial

Jumlah Nilai Data Ekperimen Tiap Level Faktor

Rangkuman Hasil Pengujian ANOVA Terhadap Rata-Rata Kesimpulan Hasil Pengujian ANOVA Terhadap Rata-Rata Perhitungan Persentase Kontribusi

Jumlah Nilai y Tiap Level Faktor Kontrol Secondary Table

DAFTAR TABEL

(10)

DAFTAR GAMBAR

Wilayah Kritis untuk Faktor B

Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor A&B Foto Mesin Pengukur Beban Lentur

Peta Proses Operasi Genteng Keramik FishBone Beban Lentur Rendah Wilayah Kritis untuk Faktor A Foto Tungku Pembakaran Listrik

Foto Mesin Oven Listrik Wilayah Kritis Distribusi f

Wilayah Kritis Uji ANOVA 2 arah dengan Interaksi Wilayah Kritis Distribusi f

(11)

Gambar Halaman

Wilayah Kritis untuk Faktor E

Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor D&E Wilayah Kritis untuk Faktor C

Wilayah Kritis untuk Faktor E

Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor C&E Wilayah Kritis untuk Faktor D

Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor B&E Wilayah Kritis untuk Faktor C

Wilayah Kritis untuk Faktor D

Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor C&D Wilayah Kritis untuk Faktor D

Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor B&D Wilayah Kritis untuk Faktor B

Wilayah Kritis untuk Faktor E Wilayah Kritis untuk Faktor B Wilayah Kritis untuk Faktor C

Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor B&C Wilayah Kritis untuk Faktor B

Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor A&D Wilayah Kritis untuk Faktor A

Wilayah Kritis untuk Faktor E

Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor A&E Wilayah Kritis untuk Faktor C

Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor A&C Wilayah Kritis untuk Faktor A

Wilayah Kritis untuk Faktor D Wilayah Kritis untuk Faktor A

DAFTAR GAMBAR

(12)

Gambar Halaman

Gambar 5.31 5-47

Gambar 5.32 5-53

Gambar 5.33 Grafik Hubungan Efek Faktor A Berdasarkan Rata-Rata 5-56 Gambar 5.34 Grafik Hubungan Efek Faktor B Berdasarkan Rata-Rata 5-56 Gambar 5.35 Grafik Hubungan Efek Faktor C Berdasarkan Rata-Rata 5-57 Gambar 5.36 Grafik Hubungan Efek Faktor D Berdasarkan Rata-Rata 5-57 Gambar 5.37 Grafik Hubungan Efek Faktor E Berdasarkan Rata-Rata 5-57 Gambar 5.38 Grafik Hubungan Efek Faktor (BxE) Terhadap Rata-Rata 5-58 Gambar 5.39 Grafik Hubungan Efek Faktor A Berdasarkan S/N Ratio 5-61 Gambar 5.40 Grafik Hubungan Efek Faktor B Berdasarkan S/N Ratio 5-61 Gambar 5.41 Grafik Hubungan Efek Faktor C Berdasarkan S/N Ratio 5-62 Gambar 5.42 Grafik Hubungan Efek Faktor D Berdasarkan S/N Ratio 5-62 Gambar 5.43 Grafik Hubungan Efek Faktor E Berdasarkan S/N Ratio 5-62 Gambar 5.44 Grafik Hubungan Efek Faktor (BxE) Berdasarkan S/N Rat 5-63

Gambar 5.45 Grafik Hubungan Efek Faktor Noise 5-65

Gambar 5.46 Grafik Jumlah Nilai Rata-Rata 5-67

Gambar 5.47 Grafik Jumlah nilai S/N Ratio 5-69

Gambar 5.48 Wilayah Kritis Distribusi f 5-73

Gambar 5.49 Wilayah Kritis Distribusi t 5-74

Wilayah Kritis untuk Faktor A Wilayah Kritis untuk Faktor A

DAFTAR GAMBAR

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A SNI 15-2095-1996 A-1

B Tabel Uji F B-1

C Tabel Uji t C-1

D Tabel Pemilihan Orthogonal Array D-1

(14)

LAMPIRAN B

(15)

TABEL A.7*

Nilai Kritik Sebaran F

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 161.40 199.50 215.70 224.60 230.20 234.00 236.80 238.90 240.50 2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 120 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96

∞ 3.84 3.00 2.60 2.37 2.21 2.10 2.01 1.94 1.88

v1

v2

(16)

LAMPIRAN C

(17)

TABEL A.5*

Nilai Kritik Sebaran t

0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 1 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657 2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032

6 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 9 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169

11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 12 1.356 1.785 2.179 2.681 3.055 13 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947

16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 17 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 18 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845

21 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831 22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 23 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 25 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787

26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 28 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 29 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 inf 1.282 1.645 1.960 2.326 2.576

α v

(18)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sektor industri merupakan salah satu bagian terpenting dalam sebuah

negara, karena hasil produk yang diciptakan oleh industri dapat menjadi

komoditas utama, dan memberikan pendapatan bagi negara. Karena begitu besar

peran hasil produk yang dihasilkan oleh industri, maka kualitas produk perlu

dijaga, diperbaiki dan selalu ditingkatkan. Peningkatan kualitas ini tidak berlaku

hanya bagi produk-produk yang akan diekspor ke luar negeri, tetapi juga bagi

produk-produk yang akan digunakan dalam ruang lingkup domestik.

Industri bahan bangunan, khususnya untuk produk genteng keramik, juga

mengalami perkembangan yang sama, seiring dengan berkembangnya kegiatan

pembangunan di sektor perumahan. Dengan adanya perkembangannya tersebut,

terjadi perubahan orientasi. Semula konsumen menyesuaikan diri dengan produk

yang dihasilkan oleh produsen, akan tetapi dengan berjalannya waktu, konsumen

lah yang menuntut kualitas tertentu yang harus dipenuhi oleh produsen. Karena

inilah, industri harus memperhatikan kualitas produk yang mereka hasilkan, agar

produk mereka dapat memenuhi keinginan konsumen, dan dapat bersaing dengan

produk sejenis di pasaran.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, diketahui bahwa produksi genteng

keramik merupakan salah satu unit usaha yang diminati oleh produsen-produsen

yang berada pada kalangan usaha kecil dan menengah (UKM) (Sumber :

RI-PIKM 2002-2004, Buku II, Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI,

2003), dimana kualitas produk yang dihasilkan oleh proses produksinya, masih

ada yang terdapat pada tingkat mutu II (KW2).

Namun saat ini masih ditemukan keberagaman kualitas hasil produk yang

diproduksi antar sentra genteng keramik, dan tidak sedikit dari produk yang

(19)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-2

diperlukan penanganan yang lebih baik, agar kualitas dari produk yang dihasilkan

dapat sesuai dengan standar yang ada.

Penelitian ini dilakukan di Balai Besar Keramik, sebagai badan pemerintah

yang bertugas untuk mengawasi kualitas produk-produk keramik agar memenuhi

persyaratan dalam SNI (Standar Nasional Indonesia). Pada survey awal yang

dilakukan di Balai Besar Keramik, diperoleh informasi bahwa pada salah satu

sentra genteng keramik di daerah Cipatik, Cililin, Kabupaten Bandung, kualitas

hasil produksinya masih belum mencapai SNI yang telah ditetapkan.

Dengan demikian, penulis bermaksud untuk melakukan perbaikan kualitas

dari produk genteng keramik, agar sesuai dengan mutu yang telah ditetapkan oleh

standar nasional, dengan menggunakan metode Taguchi. Melalui metode ini,

dapat ditentukan faktor-faktor apa saja yang berpotensi mempengaruhi kualitas

produk genteng keramik dengan melakukan perancangan parameter bagi

faktor-faktor yang terkendali dan tidak terkendali (Noise) sehingga produk yang

dihasilkan memenuhi standar nasional yang telah ditetapkan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan utama

yang dihadapi adalah adanya masalah mengenai performansi karakteristik kualitas

produk yang dihasilkan oleh produsen genteng keramik, yaitu di daerah Cipatik,

Cililin, Kabupaten Bandung. Berdasarkan hasil pengamatan awal di Balai Besar

Keramik, diperoleh bahwa tolak ukur performansi kualitas yang dapat diukur

sesuai dengan Standar Nasional Indonesia adalah beban lentur, dan diketahui pula

bahwa pada saat ini, di salah satu sentra genteng keramik yang berada di daerah

Cipatik, Cililin, Kabupaten Bandung belum mencapai standar minimum yang

(20)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-3

Tabel 1.1

Data Beban Lentur Genteng pada Sentra Cipatik

Trial ke- Rata-Rata Beban Lentur (kg)

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh kesimpulan, bahwa rata-rata beban

lentur dari genteng keramik yang dihasilkan sentra tersebut adalah sebesar 72,7

kg. Sedangkan menurut informasi yang diperoleh dari SNI, batas minimum beban

lentur yang harus dicapai oleh industri genteng keramik dengan tingkat mutu

kualitas II adalah 80 kg. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pada sentra

tersebut, beban lentur yang dihasilkan masih berada dibawah standar nasional

yang telah ditetapkan. (Sumber : SNI 15-2095-1996)

Sehingga melalui penelitian ini dapat ditemukan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kualitas produk genteng keramik secara signifikan dan mencari

kombinasi terbaik, agar hasil karakteristik kualitas yang diteliti yaitu beban lentur

pada sentra tersebut dapat ditingkatkan.

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Pada bagian ini, dibatasi ruang lingkup permasalahan, agar segala sesuatu

yang akan dikaji lebih terarah dan pembahasannya tidak menjadi kompleks atau

(21)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-4

1. Eksperimen dilakukan berdasarkan teknologi yang digunakan pada Balai Besar

Keramik Jalan Jendral Achmad Yani No 392. Bandung.

2. Karakteristik kualitas yang akan diukur adalah beban lentur.

3. SNI yang digunakan adalah SNI 15-2095-1996.

4. Tingkat mutu genteng keramik yang diteliti adalah KW II.

Sedangkan asumsi yang digunakan adalah :

1. Taraf nyata yang digunakan sebesar 5%.

1.4 Perumusan Masalah

Dari permasalahan yang terjadi, maka dapat dirumuskan beberapa hal

yang akan dibahas dalam laporan Tugas Akhir ini :

1. Faktor-faktor apa sajakah yang secara signifikan mempengaruhi hasil produk

jadi?

2. Bagaimana kombinasi level-level faktor terbaik dimana kualitas produk yang

dihasilkan memenuhi standar nasional yang berlaku?

3. Bagaimana perbandingan performansi kualitas produk sebelum dan sesudah

penggunaan metode Taguchi, berdasarkan usulan perancangan faktor-faktor?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka dapat diketahui tujuan

penelitian ini dilakukan, yaitu sebagai berikut :

1. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang secara signifikan mempengaruhi hasil

produk jadi.

2. Mengetahui kombinasi level-level faktor terbaik dimana kualitas produk yang

dihasilkan memenuhi standar nasional yang berlaku.

3. Melakukan perbandingan performansi kualitas produk sebelum dan sesudah

(22)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-5

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran kepada para pembaca mengenai susunan

laporan ini, maka diberikan tahapan penulisan laporan berdasarkan setiap bab

yang akan dibahas sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang dilakukannya penelitian,

identifikasi masalah yang terjadi, perumusan masalah yang terdiri dari beberapa

pertanyaan yang berhubungan dengan dilakukannya penelitian ini, pembatasan

terhadap permasalahan yang terjadi, dan sistematika penulisan setiap bab dalam

laporan Tugas Akhir ini.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang berhubungan dan

rumus-rumus yang digunakan dalam penelitian ini dan juga dalam penyusunan laporan

Tugas Akhir ini.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan dari awal

penelitian hingga akhir penyusunan laporan Tugas Akhir ini.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini membahas mengenai data umum tempat penelitian dilakukan,

deskripsi produk, proses produksi, serta data hasil eksperimen yang telah

dilakukan yang selanjutnya akan diolah.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi tentang pengolahan dari data-data yang telah dikumpulkan

pada bab sebelumnya untuk memecahkan masalah yang terjadi serta analisis

terhadap hasil pengolahan data yang telah dilakukan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas mengenai jawaban-jawaban dari pertanyaan yang

diajukan pada subbab perumusan masalah. Kemudian dilanjutkan dengan

(23)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis yang telah dilakukan dengan

menggunakan metode Taguchi terhadap eksperimen yang ada, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan ANOVA dan perhitungan

S/N Ratio, maka diperoleh hasil bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

produk jadi secara rata-rata maupun variansi adalah faktor A (Komposisi bahan

baku), faktor B (Kadar air), faktor C (Lama pengeringan), faktor D (Lama

pembakaran), faktor E (Temperatur pembakaran), dan interaksi antara faktor B

dan faktor E.

2. Berdasarkan hasil perhitungan metode Taguchi, dan dengan

mempertimbangkan berbagai hal, maka diperoleh kombinasi level-level faktor

terbaik dimana kualitas produk yang dihasilkan memenuhi standar nasional

yang berlaku adalah sebagai berikut :

Faktor A = Level 2 = Komposisi bahan baku (Lempung : Pasir) 95% : 5%

Faktor B = Level 2 = Kadar air 20%

Faktor C = Level 3 = Lama pengeringan 20 jam

Faktor D = Level 3 = Lama Pembakaran 10 jam

Faktor E = Level 2 = Temperatur Pembakaran 850°C

3. Berdasarkan hasil perhitungan Loss function, maka diperoleh persentase

penurunan tingkat kerugian sebesar 58,451%, dan terjadi peningkatan rata-rata

beban lentur sebesar 47,593%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

dengan penggunaan metode Taguchi, diperoleh perbaikan kualitas beban lentur

yang sangat baik, dan juga dapat meningkatkan performansi kualitas output

(24)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6-2

6.2 Saran

6.2.1 Saran untuk Balai Besar Keramik

Saran untuk Balai Besar Keramik adalah untuk menggunakan kombinasi

level faktor yang telah diperoleh berdasarkan hasil penelitian, sebagai pedoman

pembinaan bagi sentra-sentra industri genteng yang berada pada kalangan usaha

kecil dan menengah khususnya daerah Cipatik, Cililin, Kabupaten Bandung.

6.2.2 Saran untuk Penelitian Selanjutnya

Saran untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian mengenai :

• Pengaruh interaksi antara 3 faktor atau lebih.

• Adanya pengaruh dari faktor-faktor kontrol lainnya, yang belum dimasukkan

ke dalam penelitian ini, seperti suhu pengeringan dan lain-lain.

• Level-level faktor lainnya yang berada di luar interval level faktor yang sudah

(25)

DAFTAR PUSTAKA

1. Bagchi, Tapan P.; “Taguchi Methods Explained : Practical Step to Robust

Design”, Prentice-Hall of India Private Limited, New Delhi, 1993.

2. Ishikawa, Kaoru; “Teknik Penuntun Pengendalian Mutu”, terjemahan Ir.

Nawolo Widodo, PT. Mediyatama Srana Perkasa, Jakarta, 1993.

3. Peace, Glen S.; “Taguchi Methods A Hands on Approach”, Addison Wesley

Publishing Company, Canada, 1993.

4. Rachman, A.; “Proses Pembuatan Bata dan Teknik Pembuatan Genteng”,

Balai Besar Keramik, Bandung, 2003.

5. Ross,Philip J.; “Taguchi Techniques for Quality Engineering”,

McGraw-Hill.2nd ed., New York, 1988.

6. Walpole, Ronald E.; “Pengantar Statistika”, PT Gramedia Pustaka Utama,

Gambar

TABEL A.7*
TABEL A.5*
Tabel 1.1 Data Beban Lentur Genteng pada Sentra Cipatik

Referensi

Dokumen terkait

Capaian dari kegiatan pemberdayaan masyarakat ini adalah (1) pengelola homestay memiliki pengetahuan serta skill dalam mengelola homestay yang menarik sehingga

Berbagai macam metode pengerasan permukaan dilakukan di mana teknologi pelapisan telah menjadi alternative pada penelitian dan industri yang merupakan cara efektif

Termasuk dalam system ini adalah amnion (kantong ketuban),tali pusar (kedua organ yang dibentuk oleh telur yang dibuahi dan bukan bagian tubuh dari ibu) dan

a) Fungsi informatif, yaitu organisasi dipandang sebagai suatu sistem proses informasi. Bermakna seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang

penjernih air |jual filter air di tangerang | alat penjernih air filter air tangerang filter air sumur Dalam makalah yang lalu mungkin ini ynag terbaru dikarenakan yang

PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PENGELOLAAN DANA NON APBN PENGAMANAN OBJEK VITAL NASIONAL DAN OBJEK VITAL YANG. DIKELOLA

1. Endang Widyorini, MS, Psikolog selaku ketua Program Magister Profesi Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah memberikan kesempatan dan dorongan

Ketiga jenis makanan tradisional tersebut memiliki bahan baku yang sebagian besar berupa tumbuhan, dengan jenis dan bagian tubuh tumbuhan cukup relevan dan potensial sebagai