• Tidak ada hasil yang ditemukan

(ABSTRAK) PERBEDAAN LATIHAN DRIVE DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIGHEST RALLY DAN CROSS-COURT PAIRS TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB RAJAWALI PURWOREJO TAHUN 2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "(ABSTRAK) PERBEDAAN LATIHAN DRIVE DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIGHEST RALLY DAN CROSS-COURT PAIRS TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB RAJAWALI PURWOREJO TAHUN 2011."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN LATIHAN DRIVE DENGAN MENGGUNAKAN

METODE HIGHEST RALLY DAN CROSS-COURT PAIRS

TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN DRIVE

PADA PETENIS PUTRA KLUB RAJAWALI

PURWOREJO TAHUN 2011

SKRIPSI

Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: Saefudin Husni

6301407026

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

SARI

Saefudin Husni, 2011. Perbedaan Latihan Drive dengan Menggunakan Metode Highest Rally dan Cross-court Pairs Terhadap Kemampuan Melakukan Drive pada Petenis Putra Klub Rajawali Purworejo tahun 2011.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah ada perbedaan kemampuan dalam melakukan drive antara latihan drive dengan menggunakan metode Highest Rally dan Cross-court Pairs 2) Jika terdapat perbedaan, manakah yang memberikan hasil lebih baik antara latihan drive dengan menggunakan metode Highest Rally dan Cross-court Pairs terhadap kemampuan melakukan drive. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengetahui perbedaan antara latihan drive dengan menggunakan metode Highest Rally dan Cross-court Pairs terhadap kemampuan melakukan drive. 2) Jika terdapat perbedaan, metode mana yang lebih baik antara latihan drive dengan menggunakan metode Highest Rally dan Cross-court Pairs terhadap kemampuan melakukan drive pada petenis putra Klub Rajawali Purworejo Tahun 2011.

Populasi penelitian ini adalah petenis putra Klub Rajawali Purworejo tahun 2011 yang berjumlah 23 orang. Sampel yang diambil berjumlah 16 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan pola M-S. Data dianalisis menggunakan t-test dengan metode rumus pendek ( Short Method ).

Hasil analisis data diperoleh harga =2,7024 > ttabel 2,365. Untuk Itu

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara latihan drive dengan menggunakan metode Highest Rally dan Cross-court Pairs terhadap kemampuan melakukan drive. Berdasarkan perhitungan mean dari drive dengan menggunakan metode Highest Rally mencapai dan lebih tinggi dibandingkan dengan metode Cross-court Pairs yaitu .

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi prevalensi kelainan refraksi pada anak usia sekolah.. Pada penelitian ini

Seorang pelanggan yang loyal pelanggan mememilik ciri-ciri antara lain : Pelanggan tersebut membeli produk secara berulang (makes regular repeat purchases), membeli lini

Dari hasil tersebut juga dapat diketahui bahwa di dalam struktur terdapat gugus 3-OH dan atau 5-OH yang ditunjukkan pergeseran batokromik pada penambahan AlCl

meja gandong pada mata rumah dan hal milik yang tepat, maka para leluhur dari. marga tersebut akan dilibatkan jika tidak maka pelaksanaan meja

Penelitian ini menunjukkan bah- wa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik, namun tidak berpengaruh dalam pemberian ASI eksklusif, hal ini kemungkinan

Selanjutnya, dijelaskan kriteria diagnostik gangguan autistik berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-V). Kurangnya komunikasi dan interaksi

karena nilai p-value variabel pendidikan dan jarak lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor pendidikan dan jarak

Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.. dengan ini diumumkan Hasil