• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA DI KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 2 GALANG T.P. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA DI KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 2 GALANG T.P. 2013/2014."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya dengan keutamaan yang besar dan dengan rasa syukur penulis ucapkan kehadirat AllahSWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang direncanakan.Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada uswah kita, nabi Allah, Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat beliau. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cyce Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII Semester I SMP Negeri 2 Galang T.P 2013/2014” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

(2)

v

Rukyatul Hilal selaku kepala sekolahSMP Negeri 2 Galang yang memberikan izin penelitian dan Ibu Lailyana, S.P.d selaku guru fisika di SMP Negeri 2 Galang dan ucapan terima kasih juga penulis sampaikan khusus kepada seluruh guru dan staf pegawai SMP Negeri 2 Galang yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian.

Teristimewa sekali penulis sampaikan terimakasih kepada Ibu tercinta R.Pasaribu dan ayah tercinta A.F Parapat yang telah mendidik dan membesarkan penulis, serta memberikan cinta yang teramat besar, memberi doa yang tulus dan dorongan serta sumbangsih yang besar dari segi material, spiritual dan nasehat yang tidak pernah berhenti yang menjadi motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan, juga teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kakak tersayang Irma Fatwi Parapat dan Abang Saya tercinta Sukron Akbar Parapat yang selalu mencontohkan sikap yang terbaik dan memberi nasehat demi perkembangan pribadi penulis, serta adikku tercinta Saadah Hanim Parapat yang juga memberi motivasi kepada penulis.

Terimakasih banyak juga penulis ucapkan untuk teman-teman seperjuangan stambuk 2009 khususnya fisika kelas Ekstensi atas semangat, motivasi, keceriaan, bantuan, kepercayaan yang telah diberikan.

Akhirnya dalam upaya penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari pada kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin melakukan penelitian lanjutan.

Medan, Januari 2014 Penulis,

(3)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARANLEARNING CYCLE TERHADAP HASILBELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

ZAT DAN WUJUDNYA DI KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 2 GALANG T.P 2013/2014

IRHAMSYAH PARAPAT (409321031) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: 1)Untuk mengetahui : hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle pada materi pokok zatdan wujudnya siswa di kelas VII semester 1 SMP Negeri 2 Galang. 2) Hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok zat dan wujudnya siswa di kelas VII semester 1 SMP Negeri 2 Galang. 3) Peningkatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional pada materi pokok Zat dan wujudnya di kelas VII Semester 1 Negeri 2 Galang. 4) Pengaruh model pembelajaran Learning Cycle dan terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa Konvensional pada materi pokok Zat dan wujudnya di kelas VII Semester 1 Negeri 2 Galang.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas kelasVII SMPNegeri 2 Galang yang terdiri dari 5 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas VII-C dengan menggunakan model pembelajaran Pembelajaran Learning Cycle dan kelas VII-A dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 4 option sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel dan kedua adalah lembar observasi aktifitas belajar siswa pada pembelajaran PembelajaranLearning Cycle.

Nilai rata-rata pretes kelas Learning Cycle adalah 43,75 dan pada kelas konvensional 41,25. Setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas dengan Pembelajaran Learning Cycle sebesar 79,531.Kelas pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata postes siswa 73,594. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung> ttabelyaitu 2,946 > 1,6697 pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 62. Dengan demikian berarti Ha diterima yang berarti ada perbedaan pengaruh model Pembelajaran Learning Cycle terhadap belajar fisika pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII semester I SMP Negeri 2 GalangT.P 2013/2014.

(4)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Masalah 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 8

2.1.2 Aktivitas Belajar 8

2.1.3 Hasil Belajar 9

2.1.3.1 Pengertian Hasil Belajar 9 2.1.4. Pengertian Model Pembelajaran 10 2.1.5. Pembelajaran Konstruktivisme 11 2.1.6 Model PembelajaranLearning Cycle 12 2.1.7. Model Pembelajaran Konvensional 18

2.1.8. Materi Pelajaran 21

2.1.8.1 Zat Dan Wujudnya 21

2.1.8.2 Perubahan Wujud Zat 23

2.1.8.3 Kohesi dan Adhesi 24

2.1.8.4 Meniskus Cembung dan Meniskus Cekung 25

2.1.8.5 Kapilaritas 25

2.1.8.6 Massa Jenis 26

2.2. Kerangka Konseptual 26

2.3. Hipotesis Penelitian 28

BAB III METODE PENELITIAN 29

3.1 Tempat dan waktu penelitian 29 3.2 Populasi dan sampel penelitian 29

3.2.1 Populasi penelitian 29

3.2.2 Sampel penelittian 29

(5)

viii

3.4 Jenis dan desain penelitian 29

3.4.1 Jenis penelitian 29

3.4.2 Desain penelitian 30

3.5 Prosedur penelitian 30

3.6. Instrumen penelitian 31

3.7 Teknik analisis data 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43

4.1 Hasil Penelitian 43

4.1.1 Data Nilai Pretes 43

4.1.2 Data Nilai Postes 45

4.1.3 Uji Persyaratan Analisis Data 46

4.1.3.1 Uji normalitas 47

4.1.3.2 Uji homogenitas 47

4.1.3.3 Pengujian Hipotesis 47

4.2 Pembahasan 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 52

5.1 Kesimpulan 57

5.2 Saran 53

(6)
(7)

x

DAFTAR TABEL

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Fase-fase Learning Cycle 17

Gambar 2.2 Susunan partikel zat padat 22

Gambar 2.3 susunan partikel zat cair 23

Gambar 2.4 Susunan partikel zat cair 23

Gambar 2.5 Perubahan wujud zat 24

Gambar 2.6 Peristiwa terjadinya kohesi 24

Gambar 2.7 Peristiwa terjadinya meniskus cembung dan meniskus cekung 25

Gambar 2.8 Peristiwa kapilaritas 26

Gambar 4.1 Diagram batang nilai pretes kelas eksperimen 43 Gambar 4.2 Diagram batang pretes kelas kontrol 43 Gambar 4.3 Diagram batang postes kelas eksperimen 44

Gambar 4.4 Diagram batang pretes eksperimen 44

(9)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran: Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajara ... 56

2. Lembar Kegiatan Siswa ... 81

3. Instrumen Penelitian ... 86

4. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian... 91

5. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar Materi Pokok Zat dan Wujudnya …94 6. Pertanyaan Kelompok ……….. 101

7. Tabel Persiapan Menghitung Validitas Tes ………. 104

8. Perhitungan Validitas Tes ……… 106

9. Tabel Persiapan Menghitung Reliabilitas Tes ………. 107

10. Perhitungan reabilitas Tes ………... 108

11. Tabel Persiapan Menghitung Tingkat Kesukaran ………... 108

12. Perhitungan tingkat kesukaran Tes ………. 109

13. Tabel Persiapan Menghitung Daya Pembeda Tes ………. 110

14. Perhitungan daya beda Tes ……… 111

15. Data Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen ……… 113

16. Data Pretes Dan Postes Kelas Kontrol ……….. 114

17. Data Prestasi Belajar Fisika Kelas Eksperimen Dan Kontrol ……….... 115

18. Tabulasi Data Pretes Kelas Eksperimen ……… 116

19. Tabulasi Data Postes Kelas Eksperimen ………. 117

20. Tabulasi Data Pretes Kelas Kontrol ……….. 118

(10)

xii

22. Prosedur Perhitungan Statistik Dasar ………. 120

23. Uji Normalitas Data ……… 123

24. Perhitungan Uji Homogenitas ……… 127

25. Pengujian Hipotesis ……… 130

26. Dokumentasi Penelitian ……….. 134

27. Penilaian aktivitas belajar ……….. 143

28. Daftar nilai kritis untuk uji Lilliefors ………. 151

29. Tabel Uji Homogenitas ………... 152

30. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F ……….. 153

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting bagi setiap manusia.

Tanpa pendidikan seseorang akan sulit menyesuaikan diri dengan lingkungannya

dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam kehidupan masyarakat. Lembaga

pendidikan pencetak peserta didik yang cerdas, hendaknya mampu

mengembangkan potensi peserta didik sebagai pondasi dalam proses pendidikan.

Usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan terus menerus

dilakukan terutama menuntaskan kompetensi dalam berbagai mata pelajaran,

seperti penyempurnaan kurikulum, materi pelajaran dan metode

pembelajaran.Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang

ini tidak terlepas dari kemajuan ilmu fisika yang banyak menghasilkan temuan

baru dalam bidang sains dan teknologi.Oleh karena itu, fisika ditempatkan sebagai

salah satu mata pelajaran yang penting karena salah satu syarat penguasan ilmu

pengetahuan dan teknologi berhubungan dengan ilmu pengetahuan alam (IPA)

yang didalamnya termasuk fisika. (Aunurrrahman : 2009:28) menyatakan bahwa :

“untuk mendukung terwujudnya proses pembelajaran yang dapat mendorong

pengembanagan potensi siswa secara komprehensip, maka guru harus memiliki

wawasan dan kerangka pikir yang holistik tentang pembelajaran. Pembelajaran

harus merupakan bagian dari proses pemberdayaan diri siswa secara utuh, karena

itu pembelajaran harus mampu mendorong tumbuhnya keakifan dan kreativitas

optimal dari setiap siswa”. Fisika salah satu cabang IPA yang merupakan suatu

ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi di dalamnya.

Pelajaran fisika lebih menekankan pada pemberian langsung untuk meningkatkan

kompetensi agar siswa/i mampu berpikir kritis dan sistematis dalam memahami

konsep fisika, sehingga siswa memperoleh pemahaman yang benar akan pelajaran

fisika akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Salah satu mata

(12)

2

pelajaran fisika. Ada banyak hal yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar

ini, salah satunya adalah proses pembelajaran yang tidak berpihak pada siswa.

Dalam pembelajaran siswa bersifat hanya pendengar saja dan guru yang bersifat

dominan(teacher centered).Dominasi guru dalam pembelajaran ini menyebabkan

siswa lebih banyak menunggu sajian dari guru daripada menemukan sendiri

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan. Akibatnya siswa hanya

dapat menghapal tanpa mengerti apa yang dipelajari dan apa hubungannya dengan

kehidupan sehari-hari. Fisika merupakan mata pelajaran yang sulit bagi siswa

sering dipandang sebagai suatu ilmu dengan soal-soal yang sulit. Bedasrkan

pengalaman (PPL) di SMP Negeri 2 Galang, dalam kegiatan belajar mengajar

siswa cenderung diberikan teori-teori dan cara menyelasaikan soal-soal fisika

tanpa mengarahkan siswa untuk membawa konsep fisika dalam kehidupan

sehari-hari. Hal tersebut menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan kreatif sehingga

pelajaran fisikapun menjadi membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang

sulit dipelajari serta tidak disukai oleh siswa.Akibatnya siswa kurang mampu

memahami dan menerpakan konsep fisika yang mengakibatkan nilai rata-rata

ulangan harian siswa 53% berada di bawah KKM dengan nilai 80.

Masrul Haq (2013) mengatakan: masalah pendidikan masih menjadi

perhatian khusus oleh pemerintah, pasalnya indeks pembangunan pendidikan

untuk semua atau education for all (EFA) di indonesia menurun tiap tahunnya

tahun 2011 indonesia berada di peringkat dari 127 negara dan merosot

dibandingkan tahun 2010 yang berada pada posisi 65 indeks yang dikeluarkan

pada tahun 2011 oleh UNESCO ini lebih rendah di bandingkan Brunei

Darussalam (34) serta terpaut Malaysia (65). Salah satu penyebab rendahnya

indeks pembangunan pendidikan adalah tingginya anak jumlah anak putus

sekolah, sedikitnya setengah juta anak usia sekolah dasar (SD) dan 200 ribu anak

usia sekolah menengah pertama (SMP) tidak dapat melanjutkan pendidikan . data

pendidkan juga menyebutkan 1,3 juta anak usia 7-15 tahun terancam putus

sekolah. Dalam laporan Departemen pendidikan dan kebudayaan menunjukan

(13)

3

pendidikan yang komplek.Dalam dunia pendidikan guru menduduki posisi

tertinggi dalam hal penyampaian informasi dan pengembangan karakter

memngingat guru melakukan interaksi langsung dengan peserta didik dalam

pembelajaran di ruang kelas. Untuk menghadapi masalah ini lembaga kerja sama

tersebut bekerja sama dengan pemerintah, pihak swasta, dan kelompok

masyarakat untuk bersama-sama memperbaiki kualitas pendidikan di indonesia

mengingat tanggung jawab merupakan tanggung jawab bersama.

Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar dapat ditinjau

dari pihak pengajar (guru) dan siswa, sarana dan prasarana.Dari pihak pengajar,

guru masih didominasi oleh metode ceramah.Kebanyakan guru hanya

menerangkan didepan kelas lalu siswa hanya mendengar dan kebanyakan siswa

tidak memiliki buku pendukung untuk belajar fisika, tidak dihadapkan pada dunia

nyata, dan juga pengunaan laboratorium yang tidak optimal. Sedangkan sasaran

dan tujuan pendidikan ada tiga aspek yang perlu diperhatikan yaitu pengetahuan ,

sikap dan keterampilan.

Siswa sering belajar dengan cara menghafal tanpa membentuk pengertian

terhadap materi yang dipelajari sehingga sulit untuk menghubungkan materi Fiska

yang telah dipelajari dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Akibatnya

terjadi belajar hapalan, tanpa mampu menerpakan konsep fisika dalam kehidupan

sehari-hari. Faktor lain, kemauan siswa membaca sangat rendah, dan rata-rata

siswa menyatakan bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit, sehingga

siswa malas untuk membaca. Jika ditinjau dari segi sarana dan prasarana,

kurangnya sarana pendidikan seperti buku-buku diperpustakaan dan pelaratan

laboratorium, sehingga banyak sekolah-sekolah yang tidak mampu melaksanakan

metode yang sesuai dengan materi tertentu .

Model Learning Cycle merupakan proses pembelajaran yang melibatkan

siswa dalam kegiatan belajar yang aktif melakukan asimilasi, akomodasi, dan

(14)

4

pelajaran fisika diketahui bahwa rata hasil ujian hasil siswa pada materi

sebelumnya masih rendah.Dalam upaya meningkatkan kreatifitas siswa

mengemukakan gagasan dan prestasi belajar fisika, perlu strategi pembelajaran

yang mengimplementasikan model pembelajaranLearning Cycle.

Pembelajaran dengan model Learning Cycle ini cocok untuk diterapkan

dalam pembelajran fisika. Hal ini karena model pembelajaran Learning Cycle

adalah suatu pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) yang

memiliki rangkain tahapan-tahapan kegiata (fase) yang diorganisasi sedimikan

rupa, sehingga siswa dapat menemukan sendiri pengetahuannya dengan cara

proses mengamati, mencatat hasil pengamatan, menganilisis dan menyimpulkan

kegiatan praktikum yang telah dirancang oleh guru, siswa juga dapat berdiskusi

bersama teman-teman. Hal itu akan membuat belajar fisika menjadi

menyenangkan dan lebih berkesan, karena siswa terlibat langsung dalam proses

pembelajaran, dan siswa juga dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang

harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif. Dengan cara ini,

siswa dapat lebih mudah memahami konsep-konsep fisika, khususnya pada

konsep zat dan wujudnya. Pada konsep tersebut apabila siswa hanya diberikan

penjelasan mereka akan kebingungan untuk mengetahui untuk membedakan sifat

dengan ciri dan sebagainya pada zat dan wujudnya. Dengan model pembelajaran

Learning Cycle diharapakan dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep

zat dan wujudnya tersebut dan dapat merangsang kemampuan berpikir siswa serta

tercipta dialog antara siswa dengan guru sehingga proses pembelajaran lebih

bermakna. Berdasarkan uraian masalah di atas maka, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Learning

Cycle Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya

di Kelas VII Semester 1 SMP Negeri 2 Galang T.A. 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Bedasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat identifikasi masalah sebagai

berikut:

(15)

5

2. Metode dan model pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru kurang

bervariasi.

3. Pembelajaran yang masih berorintasi pada hapalan tanpa memahami.

4. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga yang menjawab

pertanyaan guru cenderung didominasi oleh bebrapa orang saja.

5. Kurangnya minat belajar siswa.

6. Hasil belajar siswa masih rendah di bawah kriteria di bawah ketuntasan

minimal.

1.3. Batasan Masalah

Agar penelitian yang dilaksanakan dapat lebih optimal, maka ruang

lingkup materi yang dibahs dibatasi, oleh sebab itu, pada penelitian ini batasan

masalahnya adalah:

1. Subjek penelitian adalah siswa SMP Negeri 2 Galang kelas VII Semester 1

T.P 2013/2014.

2. Materi yang diajarkan di batasi hanya materi pokok Zat dan wujudnya.

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaranLearning

Cycle.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan-batasan masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Learning Cycle pada materi pokok zat dan wujudnya di

kelas VII di SMP Negeri 2 Galang T.P 2013/2014?

2. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa dengan menggunkan model

pengaruh model pembelajaran Konvensional pada materi pokok Zat dan

wujudnya semester 1 SMP Negeri 2 Galang T.A 2013/2014?

3. Bagaimana aktifitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Learning Cyclepada materi pokok Zat

(16)

6

4. Apakah ada pengaruh model pembelajaranLearning Cycleterhadapa hasil

belajar pada materi pokok Zat dan wujudnya di kelas VII Semester 1

Negeri 2 Galang T.A 2013/2014.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Learning Cycle pada materi pokok zat dan wujudnya siswa

di kelas VII semester 1 SMP negeri 2 Galang semester T.A 2013/2014.

2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional pada materi pokok zat dan wujudnya siswa di

kelas VII semester 1 SMP negeri 2 Galang semester T.A 2013/2014.

3. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional

pada materi pokok Zat dan wujudnya di kelas VII Semester 1 Negeri 2

Galang T.A 2013/2014.

4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Learning Cycle dan

terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa Konvensional pada materi pokok

Zat dan wujudnya di kelas VII Semester 1 Negeri 2 Galang T.A

2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran dan masukan yang berarti yaitu:

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar fisika pada materi pokok Zat dan

wujudnya yang diajarkan dengan model pembelajaranLearning Cycle.

2. Sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk

meningkatkan kualiatas pembelajaran.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian

(17)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data

hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan

penelitian yang telah dirumuskan, Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :

1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan Model

PembelajaranLearning Cyclepada materi pokok zat da wujudnya di kelas

VII SMP Negeri 2 Galang T.P. 2013/2014 (kelas eksperiment) sebelum

diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 43,75 dan setelah diberikan

perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 79,5.

2. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model

Konvensional pada materi pokok zat da wujudnya di kelas VII SMP VII

SMP Negeri 2 Galang T.P. 2013/2014 (kelas kontrol) sebelum diberikan

perlakuan rata-rata pretes sebesar 41,25 dan setelah diberikan perlakuan

rata-rata postes siswa sebesar 73,594.

3. Selama proses pembelajaran, diperoleh hasil observasi aktivitas belajar

siswa setelah menerapkan model pembelajaranLeaning Cycledengan

rata-rata setiap pertemuan yaitu pertemuan I 75,937 ,pada pertemuan II 77,812

sedangkan pada pertemuan meningkat III 79,531.

4. Ada perbedaan pengaruh dengan Model Pembelajaran Learning Cycle

pada materi pokok zat da wujudnya di kelas VII SMP Negeri 2 Galang

T.P. 2013/2014 dengan thitung > ttabel = 2,946 > 1,670 pada taraf

(18)

58

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model

pembelajaran Learning Cycler dapat mengajak siswa untuk berhipotesis

agar siswa lebih aktif dan berani dalam mengeluarkan pendapat sehingga

pemahaman siswa lebih baik.

2. Kepada peneliti selanjutnya agar membagi kelompok siswa dengan

kemampuan yang berbeda agar tidak ada kelompok yang tidak aktif atau

kurang aktif dalam proses pembelajaranLearning Cycle

3. Kepada peneliti selanjutnya kiranya ketika melakukan setiap tahapan

model pembelajaran Learning Cycle ini dapat mengalokasikan waktu

Referensi

Dokumen terkait

Kedua dengan manfaat yang dirumuskan dengan teori “membuka lubang untuk barang kelebihan” (vent for surplus)” suatu negara yang memasuki perdagangan internasional

Fenomena magneto impedansi pada kumparan kawat Fe dan lapisan tipis magnetic NiFe dilaporkan pada penelitian ini.. Tiga tahapan ekperimental telah dilakukan yaitu

Penelitian ditekankan pada hubungan atau pengaruh kemampuan awal dan sikap konstruktif secara bersama pada bidang studi matematika terhadap prestasi belajar pokok bahasan volume

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mejawab permasalahan mengenai mengenai Apakah ketentuan abortus provokatus di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

Dari analisis dan pembahasan hasil penelitian tindakan kelas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan model active learning tipe Think-Pair-Share pada mata

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, dan promosi baik secara parsial maupun simultan terhadap keputusan konsumen dalam

9 Proses inisiasi eksplan pada tanaman tembakau yang berumur 18 hari (a) tanaman kontrol negatif, (b) tanaman kontrol positif, (c) tanaman tembakau yang disisipi promoter gen TcAG

PENGARUH PEMBERIAN PEREGANGAN OTOT (STRETCHING) PADA PEKERJA POSISI DUDUK BAGIAN PELINTING ROKOK TERHADAP.. PRODUKTIVITAS KERJA