iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya dengan keutamaan yang besar dan dengan rasa syukur penulis ucapkan kehadirat AllahSWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang direncanakan.Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada uswah kita, nabi Allah, Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat beliau. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cyce Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII Semester I SMP Negeri 2 Galang T.P 2013/2014” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
v
Rukyatul Hilal selaku kepala sekolahSMP Negeri 2 Galang yang memberikan izin penelitian dan Ibu Lailyana, S.P.d selaku guru fisika di SMP Negeri 2 Galang dan ucapan terima kasih juga penulis sampaikan khusus kepada seluruh guru dan staf pegawai SMP Negeri 2 Galang yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian.
Teristimewa sekali penulis sampaikan terimakasih kepada Ibu tercinta R.Pasaribu dan ayah tercinta A.F Parapat yang telah mendidik dan membesarkan penulis, serta memberikan cinta yang teramat besar, memberi doa yang tulus dan dorongan serta sumbangsih yang besar dari segi material, spiritual dan nasehat yang tidak pernah berhenti yang menjadi motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan, juga teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kakak tersayang Irma Fatwi Parapat dan Abang Saya tercinta Sukron Akbar Parapat yang selalu mencontohkan sikap yang terbaik dan memberi nasehat demi perkembangan pribadi penulis, serta adikku tercinta Saadah Hanim Parapat yang juga memberi motivasi kepada penulis.
Terimakasih banyak juga penulis ucapkan untuk teman-teman seperjuangan stambuk 2009 khususnya fisika kelas Ekstensi atas semangat, motivasi, keceriaan, bantuan, kepercayaan yang telah diberikan.
Akhirnya dalam upaya penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari pada kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin melakukan penelitian lanjutan.
Medan, Januari 2014 Penulis,
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARANLEARNING CYCLE TERHADAP HASILBELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
ZAT DAN WUJUDNYA DI KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 2 GALANG T.P 2013/2014
IRHAMSYAH PARAPAT (409321031) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: 1)Untuk mengetahui : hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle pada materi pokok zatdan wujudnya siswa di kelas VII semester 1 SMP Negeri 2 Galang. 2) Hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok zat dan wujudnya siswa di kelas VII semester 1 SMP Negeri 2 Galang. 3) Peningkatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional pada materi pokok Zat dan wujudnya di kelas VII Semester 1 Negeri 2 Galang. 4) Pengaruh model pembelajaran Learning Cycle dan terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa Konvensional pada materi pokok Zat dan wujudnya di kelas VII Semester 1 Negeri 2 Galang.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas kelasVII SMPNegeri 2 Galang yang terdiri dari 5 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas VII-C dengan menggunakan model pembelajaran Pembelajaran Learning Cycle dan kelas VII-A dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 4 option sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel dan kedua adalah lembar observasi aktifitas belajar siswa pada pembelajaran PembelajaranLearning Cycle.
Nilai rata-rata pretes kelas Learning Cycle adalah 43,75 dan pada kelas konvensional 41,25. Setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas dengan Pembelajaran Learning Cycle sebesar 79,531.Kelas pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata postes siswa 73,594. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung> ttabelyaitu 2,946 > 1,6697 pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 62. Dengan demikian berarti Ha diterima yang berarti ada perbedaan pengaruh model Pembelajaran Learning Cycle terhadap belajar fisika pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII semester I SMP Negeri 2 GalangT.P 2013/2014.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Masalah 6
1.6. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Kerangka Teoritis 7
2.1.1 Pengertian Belajar 8
2.1.2 Aktivitas Belajar 8
2.1.3 Hasil Belajar 9
2.1.3.1 Pengertian Hasil Belajar 9 2.1.4. Pengertian Model Pembelajaran 10 2.1.5. Pembelajaran Konstruktivisme 11 2.1.6 Model PembelajaranLearning Cycle 12 2.1.7. Model Pembelajaran Konvensional 18
2.1.8. Materi Pelajaran 21
2.1.8.1 Zat Dan Wujudnya 21
2.1.8.2 Perubahan Wujud Zat 23
2.1.8.3 Kohesi dan Adhesi 24
2.1.8.4 Meniskus Cembung dan Meniskus Cekung 25
2.1.8.5 Kapilaritas 25
2.1.8.6 Massa Jenis 26
2.2. Kerangka Konseptual 26
2.3. Hipotesis Penelitian 28
BAB III METODE PENELITIAN 29
3.1 Tempat dan waktu penelitian 29 3.2 Populasi dan sampel penelitian 29
3.2.1 Populasi penelitian 29
3.2.2 Sampel penelittian 29
viii
3.4 Jenis dan desain penelitian 29
3.4.1 Jenis penelitian 29
3.4.2 Desain penelitian 30
3.5 Prosedur penelitian 30
3.6. Instrumen penelitian 31
3.7 Teknik analisis data 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43
4.1 Hasil Penelitian 43
4.1.1 Data Nilai Pretes 43
4.1.2 Data Nilai Postes 45
4.1.3 Uji Persyaratan Analisis Data 46
4.1.3.1 Uji normalitas 47
4.1.3.2 Uji homogenitas 47
4.1.3.3 Pengujian Hipotesis 47
4.2 Pembahasan 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 52
5.1 Kesimpulan 57
5.2 Saran 53
x
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Fase-fase Learning Cycle 17
Gambar 2.2 Susunan partikel zat padat 22
Gambar 2.3 susunan partikel zat cair 23
Gambar 2.4 Susunan partikel zat cair 23
Gambar 2.5 Perubahan wujud zat 24
Gambar 2.6 Peristiwa terjadinya kohesi 24
Gambar 2.7 Peristiwa terjadinya meniskus cembung dan meniskus cekung 25
Gambar 2.8 Peristiwa kapilaritas 26
Gambar 4.1 Diagram batang nilai pretes kelas eksperimen 43 Gambar 4.2 Diagram batang pretes kelas kontrol 43 Gambar 4.3 Diagram batang postes kelas eksperimen 44
Gambar 4.4 Diagram batang pretes eksperimen 44
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran: Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajara ... 56
2. Lembar Kegiatan Siswa ... 81
3. Instrumen Penelitian ... 86
4. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian... 91
5. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar Materi Pokok Zat dan Wujudnya …94 6. Pertanyaan Kelompok ……….. 101
7. Tabel Persiapan Menghitung Validitas Tes ………. 104
8. Perhitungan Validitas Tes ……… 106
9. Tabel Persiapan Menghitung Reliabilitas Tes ………. 107
10. Perhitungan reabilitas Tes ………... 108
11. Tabel Persiapan Menghitung Tingkat Kesukaran ………... 108
12. Perhitungan tingkat kesukaran Tes ………. 109
13. Tabel Persiapan Menghitung Daya Pembeda Tes ………. 110
14. Perhitungan daya beda Tes ……… 111
15. Data Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen ……… 113
16. Data Pretes Dan Postes Kelas Kontrol ……….. 114
17. Data Prestasi Belajar Fisika Kelas Eksperimen Dan Kontrol ……….... 115
18. Tabulasi Data Pretes Kelas Eksperimen ……… 116
19. Tabulasi Data Postes Kelas Eksperimen ………. 117
20. Tabulasi Data Pretes Kelas Kontrol ……….. 118
xii
22. Prosedur Perhitungan Statistik Dasar ………. 120
23. Uji Normalitas Data ……… 123
24. Perhitungan Uji Homogenitas ……… 127
25. Pengujian Hipotesis ……… 130
26. Dokumentasi Penelitian ……….. 134
27. Penilaian aktivitas belajar ……….. 143
28. Daftar nilai kritis untuk uji Lilliefors ………. 151
29. Tabel Uji Homogenitas ………... 152
30. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F ……….. 153
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting bagi setiap manusia.
Tanpa pendidikan seseorang akan sulit menyesuaikan diri dengan lingkungannya
dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam kehidupan masyarakat. Lembaga
pendidikan pencetak peserta didik yang cerdas, hendaknya mampu
mengembangkan potensi peserta didik sebagai pondasi dalam proses pendidikan.
Usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan terus menerus
dilakukan terutama menuntaskan kompetensi dalam berbagai mata pelajaran,
seperti penyempurnaan kurikulum, materi pelajaran dan metode
pembelajaran.Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang
ini tidak terlepas dari kemajuan ilmu fisika yang banyak menghasilkan temuan
baru dalam bidang sains dan teknologi.Oleh karena itu, fisika ditempatkan sebagai
salah satu mata pelajaran yang penting karena salah satu syarat penguasan ilmu
pengetahuan dan teknologi berhubungan dengan ilmu pengetahuan alam (IPA)
yang didalamnya termasuk fisika. (Aunurrrahman : 2009:28) menyatakan bahwa :
“untuk mendukung terwujudnya proses pembelajaran yang dapat mendorong
pengembanagan potensi siswa secara komprehensip, maka guru harus memiliki
wawasan dan kerangka pikir yang holistik tentang pembelajaran. Pembelajaran
harus merupakan bagian dari proses pemberdayaan diri siswa secara utuh, karena
itu pembelajaran harus mampu mendorong tumbuhnya keakifan dan kreativitas
optimal dari setiap siswa”. Fisika salah satu cabang IPA yang merupakan suatu
ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi di dalamnya.
Pelajaran fisika lebih menekankan pada pemberian langsung untuk meningkatkan
kompetensi agar siswa/i mampu berpikir kritis dan sistematis dalam memahami
konsep fisika, sehingga siswa memperoleh pemahaman yang benar akan pelajaran
fisika akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Salah satu mata
2
pelajaran fisika. Ada banyak hal yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar
ini, salah satunya adalah proses pembelajaran yang tidak berpihak pada siswa.
Dalam pembelajaran siswa bersifat hanya pendengar saja dan guru yang bersifat
dominan(teacher centered).Dominasi guru dalam pembelajaran ini menyebabkan
siswa lebih banyak menunggu sajian dari guru daripada menemukan sendiri
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan. Akibatnya siswa hanya
dapat menghapal tanpa mengerti apa yang dipelajari dan apa hubungannya dengan
kehidupan sehari-hari. Fisika merupakan mata pelajaran yang sulit bagi siswa
sering dipandang sebagai suatu ilmu dengan soal-soal yang sulit. Bedasrkan
pengalaman (PPL) di SMP Negeri 2 Galang, dalam kegiatan belajar mengajar
siswa cenderung diberikan teori-teori dan cara menyelasaikan soal-soal fisika
tanpa mengarahkan siswa untuk membawa konsep fisika dalam kehidupan
sehari-hari. Hal tersebut menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan kreatif sehingga
pelajaran fisikapun menjadi membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang
sulit dipelajari serta tidak disukai oleh siswa.Akibatnya siswa kurang mampu
memahami dan menerpakan konsep fisika yang mengakibatkan nilai rata-rata
ulangan harian siswa 53% berada di bawah KKM dengan nilai 80.
Masrul Haq (2013) mengatakan: masalah pendidikan masih menjadi
perhatian khusus oleh pemerintah, pasalnya indeks pembangunan pendidikan
untuk semua atau education for all (EFA) di indonesia menurun tiap tahunnya
tahun 2011 indonesia berada di peringkat dari 127 negara dan merosot
dibandingkan tahun 2010 yang berada pada posisi 65 indeks yang dikeluarkan
pada tahun 2011 oleh UNESCO ini lebih rendah di bandingkan Brunei
Darussalam (34) serta terpaut Malaysia (65). Salah satu penyebab rendahnya
indeks pembangunan pendidikan adalah tingginya anak jumlah anak putus
sekolah, sedikitnya setengah juta anak usia sekolah dasar (SD) dan 200 ribu anak
usia sekolah menengah pertama (SMP) tidak dapat melanjutkan pendidikan . data
pendidkan juga menyebutkan 1,3 juta anak usia 7-15 tahun terancam putus
sekolah. Dalam laporan Departemen pendidikan dan kebudayaan menunjukan
3
pendidikan yang komplek.Dalam dunia pendidikan guru menduduki posisi
tertinggi dalam hal penyampaian informasi dan pengembangan karakter
memngingat guru melakukan interaksi langsung dengan peserta didik dalam
pembelajaran di ruang kelas. Untuk menghadapi masalah ini lembaga kerja sama
tersebut bekerja sama dengan pemerintah, pihak swasta, dan kelompok
masyarakat untuk bersama-sama memperbaiki kualitas pendidikan di indonesia
mengingat tanggung jawab merupakan tanggung jawab bersama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar dapat ditinjau
dari pihak pengajar (guru) dan siswa, sarana dan prasarana.Dari pihak pengajar,
guru masih didominasi oleh metode ceramah.Kebanyakan guru hanya
menerangkan didepan kelas lalu siswa hanya mendengar dan kebanyakan siswa
tidak memiliki buku pendukung untuk belajar fisika, tidak dihadapkan pada dunia
nyata, dan juga pengunaan laboratorium yang tidak optimal. Sedangkan sasaran
dan tujuan pendidikan ada tiga aspek yang perlu diperhatikan yaitu pengetahuan ,
sikap dan keterampilan.
Siswa sering belajar dengan cara menghafal tanpa membentuk pengertian
terhadap materi yang dipelajari sehingga sulit untuk menghubungkan materi Fiska
yang telah dipelajari dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Akibatnya
terjadi belajar hapalan, tanpa mampu menerpakan konsep fisika dalam kehidupan
sehari-hari. Faktor lain, kemauan siswa membaca sangat rendah, dan rata-rata
siswa menyatakan bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit, sehingga
siswa malas untuk membaca. Jika ditinjau dari segi sarana dan prasarana,
kurangnya sarana pendidikan seperti buku-buku diperpustakaan dan pelaratan
laboratorium, sehingga banyak sekolah-sekolah yang tidak mampu melaksanakan
metode yang sesuai dengan materi tertentu .
Model Learning Cycle merupakan proses pembelajaran yang melibatkan
siswa dalam kegiatan belajar yang aktif melakukan asimilasi, akomodasi, dan
4
pelajaran fisika diketahui bahwa rata hasil ujian hasil siswa pada materi
sebelumnya masih rendah.Dalam upaya meningkatkan kreatifitas siswa
mengemukakan gagasan dan prestasi belajar fisika, perlu strategi pembelajaran
yang mengimplementasikan model pembelajaranLearning Cycle.
Pembelajaran dengan model Learning Cycle ini cocok untuk diterapkan
dalam pembelajran fisika. Hal ini karena model pembelajaran Learning Cycle
adalah suatu pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) yang
memiliki rangkain tahapan-tahapan kegiata (fase) yang diorganisasi sedimikan
rupa, sehingga siswa dapat menemukan sendiri pengetahuannya dengan cara
proses mengamati, mencatat hasil pengamatan, menganilisis dan menyimpulkan
kegiatan praktikum yang telah dirancang oleh guru, siswa juga dapat berdiskusi
bersama teman-teman. Hal itu akan membuat belajar fisika menjadi
menyenangkan dan lebih berkesan, karena siswa terlibat langsung dalam proses
pembelajaran, dan siswa juga dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang
harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif. Dengan cara ini,
siswa dapat lebih mudah memahami konsep-konsep fisika, khususnya pada
konsep zat dan wujudnya. Pada konsep tersebut apabila siswa hanya diberikan
penjelasan mereka akan kebingungan untuk mengetahui untuk membedakan sifat
dengan ciri dan sebagainya pada zat dan wujudnya. Dengan model pembelajaran
Learning Cycle diharapakan dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep
zat dan wujudnya tersebut dan dapat merangsang kemampuan berpikir siswa serta
tercipta dialog antara siswa dengan guru sehingga proses pembelajaran lebih
bermakna. Berdasarkan uraian masalah di atas maka, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Learning
Cycle Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya
di Kelas VII Semester 1 SMP Negeri 2 Galang T.A. 2013/2014”.
1.2 Identifikasi Masalah
Bedasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat identifikasi masalah sebagai
berikut:
5
2. Metode dan model pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru kurang
bervariasi.
3. Pembelajaran yang masih berorintasi pada hapalan tanpa memahami.
4. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga yang menjawab
pertanyaan guru cenderung didominasi oleh bebrapa orang saja.
5. Kurangnya minat belajar siswa.
6. Hasil belajar siswa masih rendah di bawah kriteria di bawah ketuntasan
minimal.
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilaksanakan dapat lebih optimal, maka ruang
lingkup materi yang dibahs dibatasi, oleh sebab itu, pada penelitian ini batasan
masalahnya adalah:
1. Subjek penelitian adalah siswa SMP Negeri 2 Galang kelas VII Semester 1
T.P 2013/2014.
2. Materi yang diajarkan di batasi hanya materi pokok Zat dan wujudnya.
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaranLearning
Cycle.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan-batasan masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Learning Cycle pada materi pokok zat dan wujudnya di
kelas VII di SMP Negeri 2 Galang T.P 2013/2014?
2. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa dengan menggunkan model
pengaruh model pembelajaran Konvensional pada materi pokok Zat dan
wujudnya semester 1 SMP Negeri 2 Galang T.A 2013/2014?
3. Bagaimana aktifitas siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Learning Cyclepada materi pokok Zat
6
4. Apakah ada pengaruh model pembelajaranLearning Cycleterhadapa hasil
belajar pada materi pokok Zat dan wujudnya di kelas VII Semester 1
Negeri 2 Galang T.A 2013/2014.
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Learning Cycle pada materi pokok zat dan wujudnya siswa
di kelas VII semester 1 SMP negeri 2 Galang semester T.A 2013/2014.
2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok zat dan wujudnya siswa di
kelas VII semester 1 SMP negeri 2 Galang semester T.A 2013/2014.
3. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional
pada materi pokok Zat dan wujudnya di kelas VII Semester 1 Negeri 2
Galang T.A 2013/2014.
4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Learning Cycle dan
terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa Konvensional pada materi pokok
Zat dan wujudnya di kelas VII Semester 1 Negeri 2 Galang T.A
2013/2014.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dan masukan yang berarti yaitu:
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar fisika pada materi pokok Zat dan
wujudnya yang diajarkan dengan model pembelajaranLearning Cycle.
2. Sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk
meningkatkan kualiatas pembelajaran.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data
hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan
penelitian yang telah dirumuskan, Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :
1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan Model
PembelajaranLearning Cyclepada materi pokok zat da wujudnya di kelas
VII SMP Negeri 2 Galang T.P. 2013/2014 (kelas eksperiment) sebelum
diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 43,75 dan setelah diberikan
perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 79,5.
2. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model
Konvensional pada materi pokok zat da wujudnya di kelas VII SMP VII
SMP Negeri 2 Galang T.P. 2013/2014 (kelas kontrol) sebelum diberikan
perlakuan rata-rata pretes sebesar 41,25 dan setelah diberikan perlakuan
rata-rata postes siswa sebesar 73,594.
3. Selama proses pembelajaran, diperoleh hasil observasi aktivitas belajar
siswa setelah menerapkan model pembelajaranLeaning Cycledengan
rata-rata setiap pertemuan yaitu pertemuan I 75,937 ,pada pertemuan II 77,812
sedangkan pada pertemuan meningkat III 79,531.
4. Ada perbedaan pengaruh dengan Model Pembelajaran Learning Cycle
pada materi pokok zat da wujudnya di kelas VII SMP Negeri 2 Galang
T.P. 2013/2014 dengan thitung > ttabel = 2,946 > 1,670 pada taraf
58
5.2 Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model
pembelajaran Learning Cycler dapat mengajak siswa untuk berhipotesis
agar siswa lebih aktif dan berani dalam mengeluarkan pendapat sehingga
pemahaman siswa lebih baik.
2. Kepada peneliti selanjutnya agar membagi kelompok siswa dengan
kemampuan yang berbeda agar tidak ada kelompok yang tidak aktif atau
kurang aktif dalam proses pembelajaranLearning Cycle
3. Kepada peneliti selanjutnya kiranya ketika melakukan setiap tahapan
model pembelajaran Learning Cycle ini dapat mengalokasikan waktu