• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh citra merek, harga, iklan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian smartphone (studi kasus pada mahasiswa pengguna smartphone android sony xperia di Yogyakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh citra merek, harga, iklan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian smartphone (studi kasus pada mahasiswa pengguna smartphone android sony xperia di Yogyakarta)."

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, IKLAN, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN SMARTPHONE Studi Kasus pada Mahasiswa Pengguna

Smartphone Android Sony Xperia

di Yogyakarta

Sonia Dea Adesta Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek, harga, iklan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian smartphone pada mahasiswa pengguna smartphone Android Sony Xperia di Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa pengguna smartphone Android Sony Xperia, dengan sampel sebanyak 80 responden. Teknik pengambilan sampel adalah teknik nonprobabilitas sampling yaitu convenience sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Metode analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, uji F, uji t, koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citra merek, harga, iklan, dan kualitas produk secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone. Kualitas produk secara parsial berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian smartphone.

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF BRAND IMAGE, PRICE, ADVERTISING, AND PRODUCT QUALITY TO THE PURCHASING

DECISION OF SMARTPHONE

Case Study on University Students of Smartphone Users Android Sony Xperia in Yogyakarta

Sonia Dea Adesta Sanata Dharma University

Yogyakarta, 2015

This research aims to determine the effect of brand image, price, advertising, and product quality on the smartphone purchasing decision. The population of this research is students that are using Android Sony Xperia smartphone with 80 respondents as the research sample. The sampling technique is non-probability sampling technique, namely convenience sampling. The data collection technique is questioner. This study uses multiple linear regression, classical assumption test, F test, t test, and coeffision determination methods.The result of this research shows that brand image, price, advertising, and product quality simultaneously influence to the purchasing decision of smartphone. Product quality partially influence positively the purchasing decision of smartphone.

(3)

PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, IKLAN, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN SMARTPHONE Studi Kasus pada Mahasiswa pengguna

smartphone Android Sony Xperia

di Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh: Sonia Dea Adesta

NIM: 112214062

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

i

PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, IKLAN, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN SMARTPHONE Studi Kasus pada Mahasiswa Pengguna

Smartphone Android Sony Xperia

di Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh: Sonia Dea Adesta

NIM: 112214062

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan

yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”

(Pengkhotbah 3:1, 11)

Skripsi ini dipersembahkan kepada : Tuhan Yesus Kristus Ayah, Ibu, dan Adik yang selalu memberi doa dan semangat

(8)

v

PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, IKLAN, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN SMARTPHONE Studi Kasus pada Mahasiswa Pengguna

Smartphone AndroidSony Xperia di Yogyakarta

dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 25 Agustus 2015 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan yang saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

(9)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Sonia Dea Adesta

Nomor Induk Mahasiswa : 112114062

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, IKLAN, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan hak kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain untuk keperluan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 31 Agustus 2015 Yang menyatakan,

(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus atas segala karunia, berkat, anugerahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Citra Merek, Iklan, Harga, dan Kualitas Produk terhadap Keputusan

Pembelian Smartphone: Studi Kasus pada Mahasiswa Pengguna Smartphone Android Sony Xperia di Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Dra. Y. Rini Hardanti, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

(11)

viii

5. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan, nasehat, doa, dan kasih sayang yang tulus kepada saya. Terima kasih sudah bekerja keras untuk menghidupi keluarga dan mendidik anak-anakmu.

6. Adik tersayang Deas Bella Rosara, yang selalu mendoakan, memberi semangat, dan menghiburku saat menulis skripsi. Anjing ku, Chiko dan Bingo yang selalu duduk setia di bawah kursi menemani mengerjakan skripsi saat di rumah sendirian.

7. Mommy dan Budhe Mami yang telah memberi sarana dan fasilitas selama saya kuliah di Jogja.

8. Teman-teman smoothies Enggrit, Leny, Yovita, Tasia, Wati, Yossy, Wulan, Vio yang telah berjuang dan berproses bersama. Terima kasih buat keceriaan dan penghiburan selama ini. Kalian luar biasa.

9. Seseorang yang selalu memberi semangat dan perhatian kepada saya dalam menulis skripsi ini, Pascalis Putra Pratama.

10.Teman-teman seperjuangan Manajemen 2011, terima kasih untuk sukacita, piknik bersama, dan kekompakan selama kuliah. Sukses buat kita semua. Untuk Sam, terima kasih les privatnya.

11.Teman-teman mahasiswa di Kota Yogyakarta yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner.

12.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

(12)

ix

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 31 Agustus 2015 Penulis

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv

B. Penelitian-Penelitian Sebelumnya ... 13

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 15

D. Hipotesis ... 16

BAB III METODE PENELITIAN ... 18

A. JenisPenelitian... 18

(14)

xi

B. Subjek dan ObjekPenelitian ... 18

C. Waktu dan LokasiPenelitian ... 19

D. VariabelPenelitian ... 19

E. Definisi Operasional ... 19

F. Pengukuran Variabel ... 22

G. Populasi dan Sampel ... 23

H. Teknik Pengambilan Sampel ... 24

I. Sumber Data ... 25

J. Teknik Pengumpulan Data ... 25

K. Teknik Pengujian Instrumen ... 25

L. Teknik Analisis Data ... 27

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... 33

1. SejarahSingkatPerusahaan ... 33

2. Sektor Bisnis Sony Corporation ... 34

3. Sejarah Singkat Sony Mobile Communications ... 34

B. Visi dan Misi ... 37

C. Struktur Organisasi ... 38

D. Produk Smartphone Sony Xperia ... 40

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Analisis Deskriptif Responden ... 49

1. Usia ... 49

2. Perguruan Tinggi ... 50

3. Jenis Kelamin ... 51

4. Uang Saku per Bulan... 51

5. Lama Penggunaan Smartphone ... 52

(15)

xii

C. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 58

1. Uji Validitas ... 58

2. Uji Reliabilitas... 59

D. Analisis Regresi Linier Berganda ... 59

E. Uji Asumsi Klasik ... 61

F. Uji F ... 64

G. Uji t ... 65

H. Koefisien Determinasi (R2) ... 68

I. Pembahasan ... 68

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 71

C. Keterbatasan ... 72

DAFTAR REFERENSI ... 73

(16)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel III.1 Deskripsi Variabel Penelitian... 23

Tabel V.1 Presentase Responden Berdasarkan Usia ... 49

Tabel V.2 Presentase Responden Berdasarkan Perguruan Tinggi ... 50

Tabel V.3 Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51

Tabel V.4 Presentase Responden Berdasarkan Uang Saku per Bulan ... 51

Tabel V.5 Presentase Responden Berdasarkan Lama Penggunaan Smartphone 52 Tabel V.6 Analisis Deskriptif Variabel Citra Merek (X1) ... 53

Tabel V.7 Analisis Deskriptif Variabel Harga (X2) ... 54

Tabel V.8 Analisis Deskriptif Variabel Iklan (X3) ... 55

Tabel V.9 Analisis Deskriptif Variabel Kualitas Produk (X4) ... 56

Tabel V.10 Analisis Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian (Y) ... 57

Tabel V.11 Hasil Uji Validitas ... 58

Tabel V.12 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach’s Alpha ... 59

Tabel V.13 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 60

Tabel V.14 Hasil Uji Multikolinearitas ... 61

Tabel V.15 Hasil Uji F ... 65

Tabel V.16 Hasil Uji t ... 66

(17)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

GambarI.1 Perangkat yang Digunakan Untuk Mengakses Internet di Indonesia . 2

Gambar I.2 Usia Pengguna Internet di Indonesia ... 3

Gambar II.1 Kerangka Konseptual ... 15

GambarIV.1 StrukturOrganisasiSony Corporation ... 38

Gambar V.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 62

Gambar V.2 Hasil Uji Normalitas ... 63

(18)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

(19)

xvi

ABSTRAK

PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, IKLAN, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN SMARTPHONE Studi Kasus pada Mahasiswa Pengguna

Smartphone Android Sony Xperia

di Yogyakarta

Sonia Dea Adesta Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek, harga, iklan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian smartphone pada mahasiswa pengguna smartphone Android Sony Xperia di Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa pengguna smartphone Android Sony Xperia, dengan sampel sebanyak 80 responden. Teknik pengambilan sampel adalah teknik nonprobabilitas sampling yaitu convenience sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Metode analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, uji F, uji t, koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citra merek, harga, iklan, dan kualitas produk secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone. Kualitas produk secara parsial berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian smartphone.

(20)

1

ABSTRACT

THE EFFECT OF BRAND IMAGE, PRICE, ADVERTISING, AND PRODUCT QUALITY TO THE PURCHASING

DECISION OF SMARTPHONE

Case Study on University Students of Smartphone Users Android Sony Xperia in Yogyakarta

Sonia Dea Adesta Sanata Dharma University

Yogyakarta, 2015

This research aims to determine the effect of brand image, price, advertising, and product quality on the smartphone purchasing decision. The population of this research is students that are using Android Sony Xperia smartphone with 80 respondents as the research sample. The sampling technique is non-probability sampling technique, namely convenience sampling. The data collection technique is questioner. This study uses multiple linear regression, classical assumption test, F test, t test, and coeffision determination methods.The result of this research shows that brand image, price, advertising, and product quality simultaneously influence to the purchasing decision of smartphone. Product quality partially influence positively the purchasing decision of smartphone.

Keywords: brand image, price, advertising, quality product, purchasing decision.

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era modern ini, teknologi komunikasi merupakan salah satu aspek kehidupan yang berkembang pesat. Perkembangan teknologi komunikasi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang. Hingga menciptakan obyek-obyek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien dan cepat. Salah satunya adalah ponsel pintar

(smartphone).

Smartphone adalah ponsel yang menyediakan fitur yang berada diatas

dan di luar kemampuan sederhana untuk membuat panggilan telepon. Saat ini, fungsi smartphone dengan kaya fitur perangkat komunikasi. Penambahan akses Internet adalah inovasi terbaru dalam teknologi smartphone. Pengguna dapat berselancar di Internet dengan kemudahan yang sama seperti ketika menggunakan laptop atau komputer. Kecanggihan smartphone inilah yang mendorong sebagian besar orang di Indonesia ingin menggunakan alat komunikasi tersebut sehingga banyak perusahaan produsen smartphone bermunculan menawarkan berbagai macam merek dengan aplikasi canggih masa kini. Tiap smartphone dibekali fitur mulai penunjuk jalan atau google

maps, streaming video menggunakan wifi, dan kamera yang kualitas

(22)

Sekarang ini, hampir semua kalangan dan lapisan masyarakat menggunakan smartphone. Bahkan anak-anak sangat menyukai gadget yang satu ini karena permainan digital dan online. Berdasarkan hasil riset tahun 2014 yang dilakukan oleh APJII (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia) dan POSKAKOM UI (Pusat Kajian Komunikasi Universitas Indonesia), 85% masyarakat Indonesia mengakses internet dengan menggunakan telepon seluler/smartphone. Hal ini dikarenakan perangkat telepon seluler/smartphone yang mudah dibawa kemana-mana dan dapat mengakses internet dimanapun dan kapanpun.

(23)

Berdasarkan usia pengguna, mayoritas pengguna internet di Indonesia berusia 18-25 tahun yaitu sebesar 49%. Kisaran umur 18-25 tahun adalah mahasiswa. Banyaknya mahasiswa yang mengakses internet menggunakan

smartphone, dikarenakan fasilitas yang terdapat pada smartphone

mempermudah mereka dalam mencari informasi untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah.

GAMBAR I.2 Usia Pengguna Internet di Indonesia

(24)

Citra merek (brand image) merupakan persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen (Kotler dan Keller, 2007:346). Seiring dengan semakin banyaknya merek smartphone, maka perusahaan produsen harus mampu bersaing dan berinovasi untuk menarik minat konsumen. Konsumen akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, khususnya faktor kualitas produk, harga, dan promosi (Ritonga, 2008:14).

Harga adalah satuan moneter yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan dan mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Konsumen akan mempertimbangkan harga sebelum melakukan keputusan pembelian.

Iklan adalah komunikasi non pribadi melalui bermacam-macam media yang dibayar oleh sebuah perusahaan bisnis, atau organisasi nirlaba, atau individu yang dalam beberapa teridentifikasi dalam pesan periklanan dan berharap menginformasikan atau membujuk anggota-anggota dari pemirsa tertentu. Perusahaan dapat melakukan kampanye periklanan dan promosi yang sama dengan pasar domestik atau mengubahnya untuk tiap pasar lokal.

Kualitas produk menurut Kotler dan Armstrong (2008:272) merupakan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan. Menurut Walker, Larreche, dan Boyd (2005:422), terdapat tujuh jenis dimensi yang dapat digunakan untuk menganalisis kualitas produk, yaitu kinerja

(25)

dengan spesifikasi (conformance to specifications), daya tahan (durability), estetika (aesthethics), dan kualitas yang dirasakan (perceived quality).

Dalam penelitian ini, penulis memilih produk smartphone Android Sony Xperia, karena Sony Xperia termasuk kedalam peringkat sepuluh besar merek ponsel paling laris di Indonesia menurut versi International Data

Corporation (Harian TI, 29 Oktober 2014,

http://harianti.com/10-merek-ponsel-paling-laris-di-indonesia-versi-idc-saat-ini/). Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Citra Merek, Harga, Iklan, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang berkaitan dengan penelitian yaitu:

1. Apakah citra merek, harga, iklan, dan kualitas produk secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone?

(26)

C. Pembatasan Masalah

Penulis membatasi masalah-masalah yang akan diteliti agar masalah yang akan diteliti tidak terlalu luas dan lebih fokus. Adapun pembatasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta.

2. Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi pengguna smartphone Android Sony Xperia.

3. Atribut yang diteliti dalam penelitian ini adalah citra merek, harga, iklan, dan kualitas produk.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui secara simultan pengaruh citra merek, harga, iklan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian smartphone.

2. Untuk mengetahui secara parsial pengaruh citra merek, harga, iklan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian smartphone.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

(27)

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi tambahan untuk penelitian lebih lanjut dan menambah referensi kepustakaan Universitas Sanata Dharma khususnya dalam bidang manajemen pemasaran.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini adalah kesempatan bagi penulis dalam menerapkan teori yang didapat selama kuliah serta mengetahui permasalahan yang ada dalam perusahaan.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai landasan teori, penelitian-penelitian sebelumnya, kerangka konseptual penelitian-penelitian dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

(28)

pengambilan sampel, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrumen, teknik analisis data, uji asumsi klasik, uji F, uji t, dan koefisien determinasi.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menjelaskan mengenai sejarah dan perkembangan perusahaan.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi dua hal pokok. Pertama paparan/deskripsi mengenai temuan yang diperoleh dan analisisnya, baik secara kuantitatif (data dalam tabel atau grafik) maupun secara kualitatif. Kedua memuat hasil uji statistik.

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

(29)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler 2002:9). Manajemen pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, berkembang, dan mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan.

Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prisip kepuasan pelanggan.

(30)

2. Citra Merek

Citra merek atau lebih dikenal dengan sebutan brand image memegang peranan penting dalam pengembangan sebuah merek karena citra merek menyangkut reputasi dan kredibilitas merek yang kemudian

menjadi “pedoman” bagi khalayak konsumen untuk mencoba atau

menggunakan suatu produk barang atau jasa sehingga menimbulkan pengalaman tertentu (brand experience) yang akan menentukan apakah konsumen tersebut akan menjadi loyalis merek atau sekadar oportunis (mudah pindah ke lain merek). Citra merek merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengetahuan terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Citra merek dari suatu smartphone yang baik akan mendorong para calon pembeli untuk membeli smartphone tersebut daripada membeli smartphone merek lain.

Boush dan Jones (dalam Widianingsih 2013:2) mengemukakan bahwa citra merek (brand image) memiliki beberapa fungsi, di antaranya sebagai pintu masuk pasar (market entry), sumber nilai tambah produk

(source of added product value), penyimpan nilai perusahaan (corporate

store of value), dan kekuatan dalam penyaluran produk (channel power).

3. Harga

(31)

Menurut Swastha (2010:147), harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, promosi dan distribusi) menyebabkan timbulnya biaya.

Harga dapat menunjukkan kualitas merek dari suatu produk, dimana konsumen mempunyai anggapan bahwa harga yang mahal biasanya mempunyai kualitas yang baik. Pada umumnya harga mempunyai pengaruh yang positif dengan kualitas, semakin tinggi harga maka semakin tinggi kualitas. Konsumen mempunyai anggapan adanya hubungan yang positif antara harga dan kualitas suatu produk, maka mereka akan membandingkan antara produk yang satu dengan produk yang lainnya, dan barulah konsumen mengambil keputusan untuk membeli suatu produk.

4. Iklan

Menurut Kotler (2002:658), periklanan didefinisikan sebagai bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Melalui iklan, konsumen dapat mengetahui informasi produk yang akan dibeli.

(32)

5. Kualitas produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:272), kualitas produk (product

quality) adalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas

mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa, oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Dalam arti

sempit, kualitas bisa didefinisikan sebagai “bebas dari kerusakan”.

Menurut Walker, Larreche, dan Boyd (2005:422) apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk yaitu:

a. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar

dari sebuah produk.

b. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang

bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.

c. Conformance to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu

(33)

d. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk

menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.

e. Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja

dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.

f. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk

bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.

g. Perceived Quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari

penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan, reputasi, dan negara asal.

B. Penelitian-Penelitian Sebelumnya

1. Ridhwan, Ria Maharani. 2014. “Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk

Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Honda All New Jazz di Kota

Malang”, e-journal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(34)

Dari hasil analisis diperoleh variabel independen yang terdiri dari citra merek dan kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian sebagai variabel dependen, sedangkan variabel yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian adalah kualitas produk.

2. Fitriana, Dana. 2014. “Pengaruh Brand Image terhadap Purchase Intention

pada Produk Otomotif”, e-journal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Brand Image yang terdiri dari

Functional Image, Affective Image, Reputation Image terhadap Purchase

Intention mobil Toyota Avanza pada AUTO 2000 Sutoyo Malang. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa secara simultan dimensi functional image,

affective image, reputation image berpengaruh secara signifikan terhadap

purchase intention. Secara parsial dimensi functional image, affective

image, reputation image berpengaruh secara signifikan terhadap purchase

intention.

3. Wijayanti Endang. 2006. “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap

Keputusan Pembelian Toyota Kijang”. Penelitian ini bertujuan untuk

(35)

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Untuk mempermudah memahami proposal penelitian ini, maka penulis merumuskan kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar II.1 Kerangka Konseptual

: pengaruh secara bersama-sama

: pengaruh secara parsial

Citra Merek

Kualitas Produk Harga

Iklan

Keputusan Pembelian

(36)

D. Hipotesis

Keterkaitan antara citra merek, harga, iklan dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian akan mempengaruhi tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan. Konsumen lebih sering membeli produk dengan merek yang terkenal karena merasa lebih nyaman dengan hal-hal yang sudah dikenal, adanya asumsi bahwa merek terkenal lebih dapat diandalkan, selalu tersedia dan mudah dicari, dan memiliki kualitas yang tidak diragukan, sehingga merek yang lebih dikenal lebih sering dipilih konsumen daripada merek yang tidak (Aaker, 1991:99). Meskipun tidak mungkin setiap konsumen memiliki citra yang sama persis akan suatu merek, namun persepsi mereka secara garis besar memiliki bagian-bagian yang serupa.

Tinggi rendahnya harga selalu menjadi perhatian utama para konsumen saat mereka mencari suatu produk. Sehingga harga yang ditawarkan menjadi bahan pertimbangan khusus, sebelum mereka memutuskan untuk membeli barang maupun menggunakan suatu jasa. Dari kebiasaan para konsumen, dapat disimpulkan bahwa strategi penetapan harga sangat berpengaruh terhadap penjualan maupun pemasaran produk yang ditawarkan.

Iklan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk smartphone, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa smartphone itu tidak akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.

(37)

salah satu sifat atau karakteristik barang atau produk yaitu core benefit, manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen. Maka dari itu, kualitas dari merek smartphone diharapkan memberikan manfaat kepada konsumen dan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan uraian di atas, citra merek, harga, iklan, dan kualitas produk diduga memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone. Maka dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Citra merek, harga, iklan dan kualitas produk secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone.

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya.

B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah orang yang menjadi sasaran dalam penelitian dan yang akan memberikan informasi kepada penulis. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa/mahasiswi pengguna smartphone Android Sony Xperia.

2. Objek penelitian

Objek penelitian ini adalah variabel yang dapat diukur dan akan diteliti oleh penulis, yaitu citra merek, harga, iklan, kualitas produk, dan keputusan pembelian.

(39)

C. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Mei 2015. 2. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Yogyakarta dengan mahasiswa / mahasiswi pengguna smartphone Android Sony Xperia sebagai respondennya.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu citra merek, harga, iklan, dan kualitas produk.

2. Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian smartphone.

E. Definisi Operasional

(40)

a. Citra pembuat (corporate/maker image) adalah sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu produk atau jasa.

b. Citra pemakai (user image) adalah sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa.

c. Citra produk (product image) adalah sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk.

2. Harga (X2) adalah keterjangkauan serta daya beli konsumen terhadap produk. Indikator yang mencirikan harga menurut Kotler (dalam Rezki 2014:5) yaitu:

a. Keterjangkauan harga

b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk c. Daya saing harga

d. Kesesuaian harga dengan manfaat

e. Harga mempengaruhi daya beli beli konsumen

f. Harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan 3. Iklan (X3) adalah kegiatan memberitahukan atau menginformasikan suatu

hal, barang, atau jasa melalui media massa baik online maupun offline. Media yang digunakan, antara lain televisi, radio, koran, majalah, internet, ponsel, poster, pamflet, brosur, spanduk dan sebagainya. Indikator yang mencirikan iklan menurut Widyatama (2007:16) yaitu:

(41)

b. Media

4. Kualitas prduk adalah karakteristik produk yang tergantung pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan. Menurut Orville, Larreche, dan Boyd (2005:422) apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Kualitas produk (X4) dapat diukur dengan tujuh indikator, yaitu:

a. Kinerja produk / performance b. Ciri-ciri / features

c. Kehandalan / reliability

d. Kesesuaian dengan spesifikasi / conformance to spesifications e. Daya tahan / durability

f. Estetika / aesthethics

g. Kualitas yang dipersepsikan / preceived quality

5. Keputusan pembelian (Y) menurut Kotler dan Keller (2007:223) adalah beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk. Terdapat indikator dari keputusan pembelian, yaitu:

a. Kemantapan pada sebuah produk b. Kebiasaan dalam membeli produk c. Sesuai kebutuhan

(42)

F. Pengukuran Variabel 1. Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan pada kuesioner adalah Skala Likert. Skala Likert menurut Sugiyono (2009:132) adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Data yang telah terkumpul melalui kuesioner, kemudian penulis olah ke dalam bentuk kuantitatif, yaitu dengan cara menetapkan skor jawaban dari pertanyaan yang telah dijawab oleh responden. Pemberian skor tersebut didasarkan pada ketentuan Sugiyono (2009:133) yaitu:

Untuk menjelaskan hasil penelitian responden terhadap variabel penelitian dilakukan berdasarkan nilai rata-rata pada setiap variabel. Penilaian responden tertinggi dengan skor rata-rata 5 dan skor penilaian terendah adalah 1 maka dapat ditentukan interval sebagai berikut :

(43)

Skor rata-rata antara 1,81 – 2,60 Skor rata-rata antara 2,61 – 3,40 Skor rata-rata antara 3,41 – 4,20 Skor rata-rata antara 4,21 – 5,00

Berdasarkan kriteria jawaban tersebut maka dapat dijelaskan penilaian deskriptif responden terhadap variabel - variabel penelitian sebagai berikut :

Tabel III.1

Deskripsi Variabel Penelitian

G. Populasi dan Sampel

1. Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek, atau individu yang sedang dikaji. Dalam penelitian ini, populasi yang diteliti adalah mahasiswa pengguna smartphone Android Sony Xperia di Yogyakarta.

(44)

https://teorionline.wordpress.com/tag/sampel-populasi-penelitian-teknik-sampling/) adalah

a. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian.

b. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat.

c. Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian.

d. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20.

Dalam penelitian ini digunakan 80 orang responden sebagai sampel yang dipilih.

H. Teknik Pengambilan Sampel

(45)

adalah mahasiswa pengguna smartphone Android Sony Xperia di Yogyakarta yang telah menggunakan minimal selama 1 bulan.

I. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada seperti jurnal ekonomi, website Sony, dan buku perpustakaan.

J. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:199).

K. Teknik Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen diperlukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan dalam penelitian layak atau tidak.

1. Uji validitas

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian validitas menggunakan teknik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

(46)

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi product moment

n : jumlah responden

∑X : jumlah skor X

∑Y : jumlah skor Y

∑XY : jumlah hasil kali antara X dan Y

Besarnya r dapat dihitung dengan menggunakan taraf signifikasi (α)

sebesar 5%. Jika hasil pengukuran menunjukkan rhitung ≥ rtabel maka item

tersebut dinyatakan valid, tapi jika rhitung < rtabel maka item tersebut

dinyatakan tidak valid. 2. Uji reliabilitas

Menurut Sugiyono (2009:190) reliabilitas adalah hasil penelitian dimana terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas dapat dikemukakan dengan rumus Cronbach’s Alpha sebagai berikut:

[ ] [ ]

Keterangan:

r11 : reliabilitas instrument

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 : jumlah varian butir

Σt : varian total

(47)

L. Teknik Analisis Data

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas yang lebih dari satu variabel terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini, teknik analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh citra merek, harga, iklan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian smartphone. Rumus umum dari regresi linier berganda adalah:

Y = a + b

1

X

1

+ b

2

X

2

+ b

3

X

3

+ b

4

X

4

Keterangan :

Y : keputusan pembelian smartphone a : konstanta regresi

b1 : koefisien regresi citra merek

b2 : koefisien regresi harga

b3 : koefisien regresi iklan

b4 : koefisien regresi kualitas produk

X1 : citra merek

X2 : harga

X3 : iklan

X4 : kualitas produk

M. Uji Asumsi Klasik

(48)

1. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Alat statistik yang sering dipergunakan untuk menguji gangguan multikolinearitas adalah dengan variance

inflation factor (VIF), korelasi pearson antara variabel-variabel bebas, atau

dengan melihat eigenvalues dan condition index (CI). Dikatakan tidak terjadi multikolinearitas, jika VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melalui grafik scatterplot antara Z

prediction (ZPRED) yang mempunyai variabel bebas (sumbu X = Y hasil

prediksi) dan nilai residualnya (SREID) merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y prediksi – Y riil). Heteroskedastisitas terjadi jika pada

scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur baik menyempit,

(49)

3. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2005:110).

N. Uji F

Uji F dimaksudkan untuk menguji model regresi atas pengaruh citra merek, harga, iklan, dan keputusan pembelian smartphone secara bersama – sama terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam uji F yaitu:

1. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05

(50)

2. Menentukan Fhitung dengan menggunakan SPSS atau rumus Fhitung:

F

hitung

=

Keterangan:

R2 : koefisien determinasi N : jumlah data atau kasus K : jumlah variabel independen 3. Menentukan Ftabel

df1 : jumlah variabel-1 df2 : n-k-2

Keterangan:

n : jumlah sampel

k : jumlah variabel independen

df : degree of freedom / derajat kebebasan 4. Kriteria pengujian

H0 ditolak dan Ha diterima jika Fhitung ≥ Ftabel

H0 diterima dan Ha ditolak jika Fhitung < Ftabel

5. Menarik kesimpulan

Jika H0 diterima dan Ha ditolak maka citra merek, harga, iklan, dan

kualitas produk secara simultan tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone. Jika H0 ditolak dan Ha diterima maka citra merek,

(51)

O. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap variabel tidak bebas. Untuk mengetahui apakah suatu variabel secara parsial berpengaruh nyata atau tidak, digunakan uji t: 1. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)

2. Menentukan thitung dengan menggunakan SPSS atau rumus thitung :

t

hitung

=

Keterangan:

r : koefisien korelasi parsial k : jumlah variabel independen n : jumlah data

3. Menentukan ttabel

Tabel distribusi t dicari pada a = 5% (uji 1 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-2 (n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independen)

4. Kriteria pengujian

H0 ditolak dan Ha diterima jika thitung≥ ttabel

(52)

5. Menarik kesimpulan

Jika H0 ditolak dan Ha diterima dapat disimpulkan bahwa citra merek,

harga, iklan, dan kualitas produk secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone.

Jika H0 diterima dan Ha ditolak dapat disimpulkan bahwa citra merek,

harga, iklan, dan kualitas produk secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian smartphone.

P. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yakni citra merek, harga, iklan, dan kualitas produk terhadap variabel dependen yakni keputusan pembelian dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

(53)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan

Sony Corporation atau yang lebih dikenal dengan Sony, adalah perusahaan konglomerat multinasional asal Jepang. Sony didirikan pada 7 Mei 1946 dengan nama Perusahaan Telekomunikasi Tokyo dengan sekitar 20 karyawan. Seiring dengan berkembangnya Sony sebagai perusahaan internasional yang besar, Sony membeli perusahaan lain yang mempunyai sejarah yang lebih lama termasuk Columbia Records (perusahaan rekaman tertua yang masih ada, didirikan pada tahun 1888).

Nama “Sony” berasal dari gabungan kata Latin sonus, yang berarti

suara, dan kata Inggris sonny ("anak kecil") yang setelah dikombinasikan berarti sekelompok kecil anak muda yang memiliki energi dan kemauan keras terhadap kreasi dan inovasi ide yang tak terbataskan. Selain itu nama Sony dipilih karena mudah diucapkan oleh semua bahasa. Pada tahun 1958, perusahaan mulai secara formal mengadopsi nama Sony

Corporation sebagai nama perusahaan.

Sony termasuk satu dari pabrikan elektronik terbesar di seluruh dunia, masuk dalam Top 20 Semiconductor pemimpin penjualan dan bahkan terbesar ketiga untuk produsen televisi di dunia, setelah Samsung

(54)

Electronics dan LG Electronics. Slogan perusahaan saat ini adalah

make.believe.

2. Sektor Bisnis Sony Corporation

Sony adalah salah satu produsen terkemuka produk elektronik untuk pasar konsumen kelas menengah dan profesional. Hingga tahun 2012, Sony mempunyai tiga sektor bisnis utama, seperti Sony Electronics, Sony Entertainment, dan Sony Financial Services.

a. Sektor Sony Electronics terdiri atas :

1) Consumer products and services (televisi, audio dan visual,

kamera, dan game)

2) Professional, device and solutions (produk dan komponen

teknologi)

3) Sony Mobile Communications (ponsel dan laptop) b. Sektor Sony Entertainmentterdiri atas :

1) Pictures (rumah produksi film)

2) Music (industri rekaman musik)

c. Sektor Sony Financial Services terdiri atas :

1) Sony Financial Holdings Group (asuransi dan perbankan) 3. Sejarah Singkat Sony Mobile Communications

(55)

Sedangkan perusahaan Ericsson yang didirikan oleh Larn Magnus Ericsson (1876) merupakan perusahaan besar di Swedia yang berpusat di Kista. Awalnya Larn membangun sebuah toko perbaikan telegram dan memperbaiki telepon asing oleh Carl Johan Anderson yang berpusat di Stockholm (1876). Pada tahun 1878 Ericsson mulai menjual sendiri peralatan telepon dan switchboards untuk perusahaan telekomunikasi pertama di Swedia, Stockholm Allmanna Tellefonaktiebolag.

(56)

Ericsson pada Agustus 2001 dengan menandatangani syarat-syarat penggabungan kedua perusahaan dan segera diumumkan pada bulan April 2001. Akhirnya terbentuklah sebuah perusahaan besar yang namanya sudah tidak asing hingga saat ini yaitu Sony Ericsson (oktober 2001) dengan nama lengkap Sony Ericsson Mobile Communication AB. Sony Ericsson menjadi perusahaan terbesar ke enam setelah Nokia, Samsung, LG, Research in Motion, dan Apple.

Menciptakan model baru berkemampuan fotografi digital merupakan strategi Sony Ericsson yang sukses di pasar dunia tahun 2002-2003 dengan pencapaian target keuntungan pertama. Kemudian pada Juni 2003, SE menghentikan produk CDMA untuk pasar Amerika Serikat dan terfokus pada pemasaran GSM. Pada Oktober 2003, SE kembali melancarkan P900 yang diperkenalkan di Las Vegas dan Beijing. Tahun 2004, pasar saham SE meningkat hingga 7% dari 5,6% disusul pada bulan Juli, SE mengeluarkan produk P910 communicator dengan fitur

thumbboard terintegrasi, e-mail, dan memori eksternal. Pada tahun 2005,

SE kembali merilis ponsel terbaru K750i dengan fitur kamera 2 megapixel dan juga W800i sebagai kesuksesan pertama SE dalam memproduksi ponsel Walkman. Selanjutnya SE juga memproduksi operasi Symbian UIQ P990 (Oktober 2005), CyberShot K750 (2005), CyberShot K850 (2007), C905 (2008).

(57)

Communications Inc yang masuk kedalam sektor elektronik di Sony

Corporation bersama dengan VIAO and mobile yang dipimpin oleh K.

Suzuki. Pada kuarter pertama tahun 2012, Sony Mobile Communications merupakan perusahaan pembuat ponsel terbesar kesepuluh di dunia.

Smartphone Sony Xperia Series adalah ponsel keluaran Sony Mobile

Communications saat ini.

B. Visi dan Misi 1. Visi

Visi dari Sony Corporation adalah menjadi sebuah perusahaan terbesar elektronik di dunia yang mampu mencakup seluruh pemasaran global di dalam bidang pemasaran internasional.

2. Misi

(58)

C. Struktur Organisasi

Gambar IV.1 Struktur Organisasi Sony Corporation

Sumber: Sony Group 2012 Annual Report

(59)

1. Chief Executive Officers (CEO)

a. Menentukan arah atau visi ke depan perusahaan

b. Pengambilan keputusan-keputusan strategis perusahaan

c. Komunikator atau penghubung dengan pihak di luar perusahaan khususnya dengan pemegang saham maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan kesuksesan bisnis dan operasional perusahaan. d. Pemimpin perusahaan

e. Pengelola perusahaan

f. Pengawas eksekusi kebijakan maupun strategi bisnis perusahaan. 2. Chief Financial Officers (CFO)

a. Bertanggung jawab untuk mengarahkan penanggulangan berbagai jenis resiko finansial yang dihadapi perusahaan.

b. Merencanakan keuangan dan pencatatan, serta pelaporan keuangan untuk manajemen yang lebih tinggi.

3. Chief Strategy Officers (CSO)

a. Berkomunikasi dan menerapkan strategi perusahaan secara internal dan eksternal sehingga semua karyawan, pemasok, dan kontraktor memahami keseluruhan rencana dan tujuan strategis perusahaan.

b. Mengendalikan pengambilan keputusan untuk jangka menengah dan jangka panjang.

(60)

D. Produk Smartphone Sony Xperia

Berikut produk smartphone Sony Xperia yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dan teknologi untuk konsumennya.

1. Sony Xperia C

Selfie menjadi mudah karena Sony Xperia C dapat mendeteksi dan mengeluarkan petunjuk suara kemana kamera belakang harus diarahkan agar hasil foto pas dan sempurna. Berikut spesifikasi Sony Xperia C :

a. Single SIM b. 5.0”

c. Android Jelly Bean 4.2.2 d. Quad-core 1.2 Ghz e. 8 MP

2. Sony Xperia C3

Pada bulan Juni 2014, Strategy Analytics melakukan pengujian pelanggan independen untuk mengevaluasi kualitas gambar yang diambil dengan kamera depan dari perangkat Xperia C3 dan semua pesaing terdepan. Setelah menganalisis hasil pengujian, ditemukan bukti-bukti yang mendukung klaim-klaim bahwa smartphone Sony Xperia C3 merupakan

smartphone selfie terbaik di dunia. Dilengkapi dengan kamera depan 5 MP

bersudut bidik lebar dengan lampu kilat LED dan aplikasi selfie real-time menjadikan Sony Xperia C3 dapat memenuhi kebutuhan foto selfie bagi penggunanya.

(61)

b. 5.5”

c. Android KitKat 4.4.2 d. Quad-core 1.22 GHz e. 8 MP

3. Sony Xperia E

Sony Xperia menawarkan kemudahan bagi penggunanya. Fitur kemudahan yang terdapat dalam Xperia E adalah mengontrol penggunaan data dan manajemen baterai.

a. Single SIM b. 3.5”

c. Android Jelly Bean 4.1 d. 1 GHz

e. 3.15 MP 4. Sony Xperia E1

Smartphone Sony Xperia E1 dibuat untuk gaya hidup aktif penggunanya,

Xperia E1 berfitur desain khas Sony. Smartphone ini menyambut penggunanya ke dunia smartphone dengan pengalaman musik Walkman yang eksklusif, proses secepat kilat, dan baterai yang tahan lama.

a. Single SIM b. 4.0”

(62)

5. Sony Xperia E3

Smartphone yang ringan dan tipis ini mudah digunakan dengan satu tangan

dan sempurna untuk kehidupan yang penuh aktivitas. Dengan layar anti gores dan sudut yang dibuat lebih kokoh, ponsel akan selalu terlihat baru dan dapat digunakan lebih lama.

a. Single SIM

Smartphone ini berkarakter tangguh, dapat diandalkan dan memiliki

tampilan yang menawan. Bentuknya yang melengkung dan permukaannya yang bertekstur membuatnya mudah digenggam dan dipamerkan.

a. Single SIM ketahanan air dan debu tertinggi diantara semua smartphone.

(63)

b. 3.5”

c. Android Jelly Bean 4.1 d. Dual-core 1 GHz Exmor RS untuk ponsel serta HDR untuk foto dan video.

a. Single SIM b. 4.3”

c. Android Jelly Bean 4.1 d. Dual-core 1 GHz e. 8 MP

9. Sony Xperia M

Smartphone yang dirancang dengan fungsi One-touch berbasis NFC

Xperia M, berbagi foto, lagu, dan file-file lain tanpa tombol, tanpa kabel, dan tanpa kebingungan. Berikut spesifikasi Xperia M :

a. Dual SIM b. 4.0”

(64)

10. Sony Xperia M2

Xperia M2 dilengkapi kamera 8 MP yang menghasilkan foto dengan kualitas luar biasa. Dengan terobosan baru Exmor RS untuk sensor gambar ponsel dan pendeteksi pemandangan otomatis, smartphone cepat ini akan menghasilkan foto yang memukau di mana pun dan kapan pun. Dengan

Social live, pengguna dapat menyiarkan yang sedang terjadi secara

langsung di Facebook. a. Single SIM b. 4.8”

c. Android Jelly Bean 4.3 d. Quad-core 1.2 GHz e. 8 MP

11. Sony Xperia M2 Aqua

Smartphone Sony Xperia M2 Aqua dipengaruhi desain dari ponsel

premium tahan air Sony, dengan detail rancangan penuh presisi dan casing bersegel yang inovatif. Selain elegan, Smartphone ini juga dapat menahan siraman hujan lebat atau tidak sengaja terjatuh ke dalam bak cuci piring. Berikut spesifikasi Xperia M2 Aqua :

a. Single SIM b. 4.8”

(65)

12. Sony Xperia SP

Ponsel Xperia SP memiliki layar Reality Display yang ditenagai oleh Mobile BRAVIA Engine 2. Kualitas gambar yang amat tajam, warna yang berani, serta kontras yang ditingkatkan seperti yang ada pada TV Sony.

a. Single SIM b. 4.6”

c. Android Jelly Bean 4.1 d. Dual-core 1.7 GHz e. 8 MP

13. Sony Xperia T2 Ultra

Smartphone Android yang diciptakan untuk hiburan. Dibuat dengan teknologi terobosan yang sama dengan TV Sony BRAVIA yaitu TRILUMINOS HD Display.

a. Single SIM b. 6.0”

c. Android Jelly Bean 4.3 d. Quad-core 1.4 GHz e. 13 MP

14. Sony Xperia T3

(66)

a. Single SIM

Sony Xperia TX menghadirkan pengalaman HD yang menakjubkan kepada konsumennya dengan memberikan aplikasi dapat melihat hasil foto dari ponsel ke televisi. Ponsel ini dilengkapi kamera berkualitas Sony, baterai yang dapat dilepas untuk tenaga perekaman lebih, serta desain yang ramping.

a. Single SIM

b. 4.55”

c. Android Jelly Bean 4.3 d. Dual-core 1.5 GHz e. 13 MP

16. Sony Xperia Z

Xperia Z hadir bersama dengan keahlian teknis unggulan dari Sony.

Smartphone Android yang sangat elok ini dirancang dengan perhatian ke

setiap sudut, bagian, dan pikselnya. a. Single SIM

b. 5.0”

(67)

d. Quad-core 1.5 GHz e. 13 MP

17. Sony Xperia Z1

Kualitas dan performa yang sama dengan compact kamera digital Sony. Teknologi layar yang sama dengan TV BRAVIA kelas atas. Disematkan ke dalam smartphone yang elegan dan tahan air. Dengan Xperia Z1, pengguna mendapatkan ponsel kualitas terbaik dari Sony.

a. Single SIM b. 5.0’

c. Android Jelly Bean 4.2 d. Quad-core 2.2 GHz e. 20.7 MP

18. Sony Xperia Z2

Xperia Z2 diancang untuk mengambil foto dan video dengan kualitas yang lebih baik daripada seri sebelumnya yaitu Xperia Z1. Ponsel ini juga tahan air dan debu. Berikut spesifikasinya:

a. Single SIM b. 5.2”

(68)

19. Sony Xperia Z3

Keahlian kamera Sony selama bertahun-tahun disematkan ke Xperia Z3, ponsel premium dengan teknologi Cyber-shot dan Handycam. Pengguna dapat memotret dalam segala pencahayaan dan merekam video yang stabil saat bergerak.

a. Single SIM b. 5.2”

c. Android Lollipop 5.0 d. Quad-core 2.5 GHz e. 20.7 MP

20. Sony Xperia ZR

Sony adalah perusahan pertama yang merilis smartphone dengan fitur anti air, dan untuk yang terbaru sangat menawan. Ponsel ini dapat merekam film dalam air.

a. Single SIM

b. 4.55”

(69)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil pengumpulan data dan pengolahan data beserta pembahasannya. Untuk memperoleh data yang diperlukan, digunakan kuesioner sebanyak 80 responden kepada para mahasiswa di Yogyakarta pengguna

smartphone Android Sony Xperia. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari

kuesioner yang diberikan, responden digolongkan ke dalam beberapa kelompok berdasarkan atas usia, nama perguruan tinggi, jenis kelamin, uang saku per bulan, dan lama penggunaan smartphone.

A. Analisis Deskriptif Responden 1. Usia

Dari hasil jawaban kuesioner yang diberikan oleh responden diperoleh data sebagai berikut:

Tabel V.1

Presentase Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Presentase

18 – 20

Sumber: Data Primer, diolah 2015

Berdasarkan tabel V.1 di atas, dapat diketahui bahwa paling banyak responden berusia 21-23 tahun yaitu sebanyak 54 responden (67,5%), lalu responden berusia 18-20 tahun sebanyak 23 responden (28,8%), dan paling sedikit responden berusia 24-26 tahun sebanyak 3 responden (3,8%).

(70)

2. Perguruan Tinggi

Dari hasil jawaban kuesioner yang diberikan oleh responden diperoleh data sebagai berikut:

Tabel V.2

Presentase Responden Berdasarkan Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi Jumlah Presentase

Universitas Sanata Dharma

Sumber: Data Primer, diolah 2015

(71)

3. Jenis Kelamin

Dari hasil jawaban kuesioner yang diberikan oleh responden diperoleh data sebagai berikut:

Tabel V.3

Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentase

Pria

Berdasarkan tabel V.3 di atas, dapat diketahui bahwa responden berjenis kelamin pria berjumlah 46 responden (57,5%) dan berjenis kelamin wanita sebesar 34 responden (42,5%).

4. Uang Saku per Bulan

Dalam penelitian ini uang saku per bulan dikelompokkan menjadi 4 kelompok, seperti yang tercantum pada tabel V.4 berikut:

Tabel V.4

Presentase Responden Berdasarkan Uang Saku per Bulan

Uang saku per bulan Jumlah Presentase

≤ Rp500.000

(72)

5. Lama Penggunaan Smartphone

Dari hasil jawaban kuesioner yang diberikan oleh responden diperoleh data sebagai berikut:

Tabel V.5

Presentase Responden Berdasarkan Lama Penggunaan Smartphone Lama Penggunaan Smartphone Jumlah Presentase 1-6 bulan

Sumber: Data Primer, diolah 2015

Berdasarkan tabel V.5 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas lama penggunaan smartphone responden selama lebih dari 24 bulan sebanyak 22 responden (27,5%), diikuti 7-12 bulan sebanyak 21 responden (26,2%), 1-6 bulan sebanyak 18 responden (22,5%), lalu 19-24 bulan sebanyak 12 responden (15,0%), dan terakhir 13-18 bulan sebanyak 7 responden (8,8%).

B. Deskripsi Data Penelitian

(73)

Tabel V.6

Analisis Deskriptif Variabel Citra Merek (X1)

No Item Pertanyaan Rata-rata Kategori

1 Saya telah mengenal merek smartphone

Sony Xperia sejak lama. 4,11 Reputasi baik 2 Smartphone Sony Xperia merupakan

smartphone yang modern dan populer. 3,83 Reputasi baik

3 Smartphone Sony Xperia dikemas

dengan teknologi highclass. 3,96 Reputasi baik 4 Aplikasi smartphone Sony Xperia telah

mengikuti perkembangan jaman. 4,21

Reputasi sangat baik

5 Saya merasa percaya diri menggunakan

smartphone Sony Xperia karena banyak

teman saya yang juga menggunakannya.

3,31 Cukup

Rata-rata 3,89 Reputasi baik

(74)

Tabel V.7

Analisis Deskriptif Variabel Harga (X2)

No Item Pertanyaan Rata-rata Kategori

1 Harga smartphone Sony Xperia sesuai

dengan kemampuan atau daya beli saya. 3,83 Terjangkau 2 Smartphone Sony Xperia menawarkan

harga yang sesuai dengan kualitas. 3,96 Terjangkau 3 Smartphone Sony Xperia menawarkan

harga yang lebih murah dibandingkan pesaing.

4,20 Terjangkau

Rata-rata 4 Terjangkau

(75)

Tabel V.8

Analisis Deskriptif Variabel Iklan (X3)

No Item Pertanyaan Rata-rata Kategori

1 Iklan smartphone Sony Xperia sering muncul di media (koran, majalah, televisi, billboard, dll).

3,40 Cukup 2 Iklan smartphone Sony Xperia

menyampaikan pesan dengan

sederhana sehingga mudah dimengerti.

3,70 Pesan dimengerti 3 Informasi dalam iklan smartphone

Sony Xperia berkaitan/relevan dengan fungsi-fungsi utama yang ada di dalamnya.

3,79 Pesan dimengerti

Rata-rata 3,63 Pesan dimengerti

(76)

Tabel V.9

Analisis Deskriptif Variabel Kualitas Produk (X4)

No Item Pertanyaan Rata-rata Kategori

1 Sistem operasi smartphone Sony Xperia

telah memenuhi standar smartphone. 3,90 Berkualitas 2 Smartphone Sony Xperia merupakan

smartphone yang memiliki ketahanan yang

baik.

3,68 Berkualitas

3 Spesifikasi yang dimiliki smartphone Sony Xperia sesuai dengan keterangan pada kemasan.

4,03 Berkualitas

4 Baterai dan perangkat tambahan lainnya

tahan lama. 3,55 Berkualitas

5 Model dan desain smartphone Sony Xperia

menarik. 3,98 Berkualitas

Rata-rata 3,83 Berkualitas

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh nilai rata-rata item variabel kualitas produk sebesar 3,83 (berkualitas), menunjukkan bahwa smartphone keluaran Sony Xperia memiliki kualitas yang baik. Rata-rata yang mempunyai angka tertinggi pada item nomor 3 yaitu spesifikasi yang dimiliki

smartphone Sony Xperia sesuai dengan keterangan pada kemasan sebesar

(77)

Tabel V.10

Analisis Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian (Y)

No Item Pertanyaan Rata-rata Kategori

1 Saya yakin memilih Sony Xperia sebagai pilihan pertama ketika memutuskan untuk membeli smartphone.

3,26 Ragu-ragu 2 Setiap kali saya menggunakan smartphone

merek Sony Xperia, saya memiliki keinginan untuk membeli smartphone merek Sony Xperia dengan tipe yang lebih tinggi dan aplikasi yang lebih lengkap.

3,36 Ragu-ragu

3 Saya memiliki keinginan untuk membeli

smartphone merek Sony Xperia dengan

model dan desain terbaru.

3,93 Cenderung membeli 4 Saya membeli smartphone Sony Xperia

untuk memenuhi kebutuhan berkomunikasi.

3,63 Cenderung membeli 5 Saya lebih memilih smartphone merek

Sony Xperia dibanding merek lain. 3,18 Ragu-ragu

Rata-rata 3,47 Cenderung

membeli

Gambar

GambarI.1 Perangkat yang Digunakan Untuk Mengakses Internet di Indonesia .  2
GAMBAR I.1 Perangkat yang Digunakan Untuk Mengakses
GAMBAR I.2 Usia Pengguna Internet di Indonesia
Gambar II.1 Kerangka Konseptual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gula pasir merupakan makanan yang paling sering digunakan dalam makanan dan minuman sehari-hari. Tetapi ternyata gula pasir mempunyai dampak yang

perkembangan anak yang bisa dideteksi pada usia tiga tahun. Adapun gejala yang bisa dilihat antara lain gangguan komunikasi. Kualitas kemampuan komunikasi anak autis jenis ini

Pada saat baterai sudah terisi penuh , penuh itu dalam maksud sesuai dengan energi listrik yang dibutuhkan tegangan arus DC ( Direct Current ) akan ada 2 pilhan

Populasi efektif dilakukan dengan cara pen- dataan populasi banteng yang terdapat di Kebun Binatang Surabaya baik jantan maupun betina yang masih produktif dan permasalahan

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa baik di unit kritis maupun unit medikal bedah, ketidakpatuhan tertinggi dalam melakukan 5 moment cuci tangan adalah

Oleh karena itu inovasi teknologi pascapanen mulai dari penentuan umur panen padi yang tepat, sistem dan cara panen dan alat panen, cara dan alat perontok yang digunakan,

Terdapat beberapa penyebab yang menyebabkan mengapa rekan kerja tidak dapat meluangkan waktu dengan karyawan yang lain antara lain karena rekan kerja memiliki urusan

Hal ini dikarenakan perilaku beban geser balok akan menyebabkan terjadinya keretakan geser, yang pada umumnya dekat dengan bagian tumpuan balok (dengan beban geser besar),