Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
04/S1/KTP/FEBRUARI 2013
PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
(Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Oleh :
Hendro Setiadi Wiguna
0805526
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN MODEL
MIND MAP
DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
(Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Oleh
Hendro Setiadi Wiguna
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Hendro Setiadi Wiguna 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
Hendro Setiadi Wiguna
0805526
PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
(Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
PEMBIMBING I
Drs. H. Dadang Sukirman, M.Pd.
NIP 19591028 198703 1 002
PEMBIMBING II
Dr. Rusman, M.Pd.
NIP 19720505 199802 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Dr. Toto Ruhimat, M.Pd
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi”.
Skripsi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 2013.
Penelitian ini bertolak pada rumusan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimanakah rencana pelaksanaan pembelajaran TIK dengan menggunakan model mind map?, (2) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran TIK dengan menggunakan model mind map?, (3) Bagaimanakah respon siswa dalam pembelajaran TIK dengan menggunakan model mind map?, (4) Bagaimanakah peningkatan hasil belajar TIK dengan menggunakan model mind map pada siswa kelas VII di SMP Negeri 4 Kuningan?, (5) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam mata pelajaran TIK antara siswa yang menggunakan model Mind Map dengan siswa yang menggunakan model TPS (Think, Pair, and Share) pada siswa kelas VII di SMPN 4 Kuningan?.
Tujuan penelitian ini yaitu: (1) untuk mengetahui dan menganalisis model rencana pelaksanaan pembelajaran TIK dengan menggunakan mind map, (2) untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan pembelajaran TIK dengan menggunakan model mind map, (3) untuk mengetahui dan menganalisis respon siswa dalam pembelajaran TIK dengan menggunakan model mind map, (4) untuk mengetahui dan menganalisis peningkatan hasil belajar TIK dengan menggunakan model mind map pada siswa kelas VII di SMPN 4 Kuningan, (5) untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam mata pelajaran TIK antara siswa yang menggunakan model Mind Map dengan siswa yang menggunakan model TPS (Think, Pair, and Share) pada siswa kelas VII di SMPN 4 Kuningan.
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain pre test-post test control group desain. Instrumen yang digunakan adalah angket, wawancara, dan tes hasil belajar. Sampel penelitian diambil dengan cluster random sampling sebanyak 82 siswa, dengan rincian 41 siswa di kelas eksperimen dan 41 siswa di kelas kontrol. Simpulan dari penelitian ini terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan model Mind Map dengan siswa yang menggunakan model TPS (Think, Pair, and Share). Di mana pembelajaran dengan menggunakan model Mind Map lebih efektif karena mencapai 71,80% dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan model TPS (Think, Pair, and Share) mencapai 51,32% pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Hal tersebut dapat dilihat dari gain perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen mencapai 57,96% dan gain hasil belajar siswa kelas kontrol mencapai 38,73%. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, diharapkan untuk para guru agar dapat meningkatkan kreativitasnya dalam mengembangkan proses belajar mengajar khususnya dalam kreativitas teknik mencatat yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Hendro Setiadi Wiguna (0805526), this paper entitled “The implementation of mind
mapping model in improving students’ achievement in Information and communication technology subject”
A Paper, Educational Technology Department, Faculty of Education, Indonesia University of Education, Bandung, 2013.
This research focuses on the issues as follow:(1) How is lesson plan of Information and communication technology subject by using mind map model?, (2) How is the instruction of Information and communication technology subject by using mind map model?, (3)What are students’ responses toward the implementation of mind map model in learning Information and communication technology?, (4) How is improvement of
students’ achievement in learning Information and communication technology subject by using mind map model at seven graders in SMPN 4 Kuningan?, (5) Are there any
significant differences of students’ achievement between students who use mind map
model and students who use TPS (Think, Pair, and Share) model in Information and communication technology subject at seven graders in SMPN 4 Kuningan?
This research is aimed at (1) Figuring out and analyzing lesson plan of Information and communication technology by using mind map model. (2) Figuring out and analyzing instruction of Information and communication technology by using mind map model. (3) Figuring out and analyzing students’ responses toward the implementation of mind map model in learning Information and communication technology. (4) Figuring out
and analyzing improvement of students’ achievement in learning Information and
communication technology subject by using mind map model at seven graders in SMPN 4 Kuningan. (5) Figuring out and analyzing differences of students’ achievement between students who use mind map model and students who use TPS (Think, Pair, and Share) model in Information and communication technology subject at seven graders in SMPN 4 Kuningan.
This research employed quasi- experimental method by pre-test and post-test design. The instruments employed were questionnaire, interview, and evaluation test. The sample of research was taken by using cluster random sampling to 82 students, as details of students were 41 students in experiment class and 41 students in control class. The findings showed that there were significant differences between students who used mind map model and students who used TPS (Think, Pair, and Share) model in learning Information and communication technology subject. The result showed that using mind map model is more effective which achieved 71,80% than using TPS (Think, Pair, and Share) model that just achieved 51,32%. It could be seen from gain of students’
achievement from experimental class achieved 57,96% and gain of students’
achievement from control class achieved 38,73%. According to conclusion of this research result, it is expected to teachers of Information and communication technology subject in which they should be able to improve creativity in developing instructional process especially in technique of making a note that deals with improvement of
students’ achievement.
According to conclusion of this research result, it is expected to teachers of Information and communication technology subject in which they should be able to improve creativity in developing instructional process especially in technique of making a note
that deals with improvement of students’ achievement.
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK……….. i
KATA PENGANTAR………... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ……… iii
DAFTAR ISI……….. vi
DAFTAR TABEL………. xii
DAFTAR GAMBAR... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…..……… 1
B. Rumusan Masalah………....…………...………. 8
C. Tujuan Penelitian………....……….. 9
D. Manfaat Penelitian……… 9
1. Teoritis…………...……… 10
2. Praktis………...………. 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Model Pembelajaran………... 11
1. Pengertian Model Pembelajaran………..………. 11
2. Ciri-Ciri Model Pembelajaran ...…...………... 12
B.Model Pembelajaran Kooperatif... 13
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif... 13
2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif... 14
vii
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Prinsip Pembelajaran Kooperatif... 17
4. Tipe Pembelajaran Kooperatif... 18
C.Model Mind Map... 20
1. Pengertian Model Mind Map... 20
2. Karakteristik Model Mind Map... 23
3. Manfaat Model Mind Map... 23
4. Kelebihan dan Kekurangan Model Mind Map... 25
a. Kelebihan Model Mind Map... 25
b. Kekurangan Model Mind Map... 26
D.Model TPS (Think, Pair, and Share)... 26
1. Pengertian Model TPS... 26
2. Langkah-langkah Model Pembelajaran TPS... 28
3. Manfaat Model TPS... 29
E. Proses Belajar Mengajar...……….... 30
1. Pengertian Proses Belajar Mengajar……..…………....……... 30
2. Teori-Teori Belajar………..………... 44
F. Hasil Belajar...……....………. 48
1. Pengertian Hasil Belajar...……...……….. 48
2. Pencapaian Hasil Belajar... 56
3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar... 58
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H.Asumsi Penelitian...…….……….. 70
I. Hipotesis...………...……… 70
BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian………. 72
1. Lokasi Penelitian……….... 72
2. Populasi Penelitian………..…... 72
3. Sampel Penelitian………..………. 73
B.Desain Penelitian.……….……... 74
C.Metode Penelitian……….……... 76
D.Definisi Operasional...………..…… 79
E. Instrumen Penelitian……….………… 80
F. Teknik Pengembangan Instrumen……… 83
1. Uji Validitas……….………... 83
2. Uji Reliabilitas……….……… 84
3. Tingkat Kesukaran Soal... 85
4. Daya Pembeda... 86
G.Teknik Analisis Data………/………... 88
1. Deskripsi Data…………...…….………... 88
2. Uji Persyaratan Analisis... 89
3. Uji Hipotesis…………..……….. 90
ix
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi Hasil Penelitian………...……… 92
1. Profil Sekolah………...………..………… 92
2. Hasil Uji Coba Instrumen...……… 95
a. Uji Validitas... 95
b. Uji Reliabilitas... 97
c. Tingkat Kesukaran... 98
d. Daya Pembeda... 99
3. Deskripsi Hasil Penelitian... 102
a. Deskripsi Hasil Penelitian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran TIK dengan Menggunakan Model Mind Map pada siswa kelas VII di SMPN 4 Kuningan...………….. 111
b. Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan Pembelajaran TIK dengan menggunakan Model Mind Map pada Siswa kelas VII di SMPN 4 Kuningan.……….. 114
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Deskripsi Hasil Penelitian Peningkatan Hasil Belajar TIK
dengan menggunakan Model Mind Map pada Siswa kelas
VII di SMPN 4
Kuningan...……….………. 118
B.Uji Hipotesis... 119
1. Uji Normalitas... 119
2. Uji Homogenitas... 120
3. Uji –t (Uji Beda)... 122
C.Pembahasan Hasil Penelitian…………....………... 123
1. Pembahasan Hasil Penelitian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran TIK dengan Menggunakan Model Mind Map pada siswa kelas VII di SMPN 4 Kuningan... 123
2. Pembahasan Hasil Penelitian Pelaksanaan Pembelajaran TIK dengan menggunakan Model Mind Map pada Siswa kelas VII di SMPN 4 Kuningan... 127
3. Pembahasan Hasil Penelitian Respon Siswa dalam Pembelajaran TIK dengan menggunakan Model Mind Map pada Siswa Kelas VII di SMPN 4 Kuningan... 130
xi
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Pembahasan Hasil Penelitian Perbedaan Hasil Belajar yang
Signifikan antara Siswa yang menggunakan Model Mind Map
dengan Siswa yang menggunakan Model TPS (Think, Pair,
and Share)... 134
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Simpulan………. 136
B.Rekomendasi……….. 137
DAFTAR PUSTAKA……….. 139
LAMPIRAN
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rata-Rata Hasil Belajar TIK Siswa kelas VI
SMP Negeri 4 Kuningan... 2
Tabel 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar... 61
Tabel 3.1 Populasi Penelitian... 73
Tabel 3.2 Desain Penelitian... 75
Tabel 3.3 Rentang Skala Likert... 81
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Daya Pembeda... 87
Tabel 3.5 Kriteria Interpretasi Skor... 89
Tabel 4.1 Validitas Butir Soal... 96
Tabel 4.2 Tingkat Kesukaran Butir Soal... 98
Tabel 4.3 Daya Pembeda Butir Soal... 100
Tabel 4.4 Deskripsi Data Hasil Penelitian Kelas Eksperimen... 102
Tabel 4.5 Deskripsi Data Hasil Penelitian Kelas Kontrol... 105
Tabel 4.6 Rata-Rata Hasil Belajar Sebelum Penelitian... 107
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Belajar... 108
Tabel 4.8 Deskripsi Data Hasil Penelitian Angket Respon Siswa... 110
Tabel 4.9 Skenario Pembelajaran Model Mind Map... 113
Tabel 4.10 Deskripsi Data Hasil Penelitian Angket Respon Siswa... 117
Tabel 4.11 Deskripsi Data Hasil Penelitian Kelas Eksperimen... 118
xiii
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.13 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Penelitian... 121
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen-Komponen Belajar Mengajar... 33
Gambar 2.2 Diagram Belajar dan Mengajar... 54
Gambar 4.1 Skor Pre-test kelas Eksperimen... 103
Gambar 4.2 Skor Post-test kelas Eksperimen... 104
Gambar 4.3 Skor gain kelas Eksperimen... 104
Gambar 4.4 Skor Pre-test kelas Kontrol... 105
Gambar 4.5 Skor Post-test kelas Kontrol... 106
Gambar 4.6 Skor gain kelas Kontrol... 106
Gambar 4.7 Rata-Rata Hasil Belajar sebelum Penelitian... 107
Gambar 4.8 Perbandingan Hasil Belajar siswa... 108
Gambar 4.9 Skor Angket Respon Siswa... 110
Gambar 4.10 Kedudukan Hasil Angket dalam Kontinum... 117
1
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mengacu Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yang menyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Konsep undang-undang di atas menjelaskan bahwa pendidikan merupakan
usaha yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi
dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai
seorang individu dan sebagai warga negara atau masyarakat di masa
mendatang.
Bangsa Indonesia yang sedang berkembang diharuskan bisa mengimbangi
bangsa lain dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknolodi (IPTEK)
khususnya dalam penguasan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
melalui jenjang pendidikan formal tingkat persekolahan, namun Sumber
Daya Manusia kita masih belum kompetitif dan mutu pendidikan Indonesia
dianggap oleh banyak kalangan masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari
berbagai hal sesuai dengan data yang diperoleh peneliti mengenai rata-rata
hasil belajar mata pelajaran TIK kelas VII di SMP Negeri 4 Kabupaten
Kuningan Provinsi Jawa Barat tahun ajaran 2011/2012, sebagai berikut:
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1
Rata-Rata Hasil Belajar Mata Pelajaran TIK SMP Negeri 4 Kuningan
No. Kelas Rata-Rata Kelas
dibenahi dalam peningkatan proses belajar mengajar dalam pembelajaran
TIK. Oleh karena itu, perlunya pembenahan dan peningkatan pendidikan
karena pendidikan merupakan aset utama penentu kualitas Sumber Daya
Manusia. Hal ini menuntut pendidikan di Indonesia umumnya dan khususnya
di Kabupaten Kuningan itu sendiri untuk selalu membuat
perubahan-perubahan kearah yang lebih baik agar selalu bisa menghasilkan SDM yang
kompeten dan berkualitas, sesuai dengan tujuan pendidikan yang terdapat
dalam UUD 1945 yang isi dari tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa yang akan
datang adalah pendidikan yang dapat mengembangkan potensi peserta didik,
sehingga peserta didik dapat memecahkan dan menghadapi masalah-masalah
3
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didik, pendidik, dan interaksi yang terjadi di antara keduanya di dalam usaha
pendidikan.
Tugas utama guru adalah mengelola proses belajar mengajar, sehingga
terjadi interaksi aktif antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa.
Proses belajar mengajar yang aktif, ditandai dengan adanya keterlibatan siswa
secara komprehensif, baik fisik, mental, maupun emosionalnya. Dalam proses
belajar mengajar, guru diibaratkan sebagai manajer di kelas, yang berfungsi
sebagai pengatur dan pengelola kelas. Dalam hal ini, guru tidak hanya
bertugas mengatur tata letak media belajar di kelas saja, tetapi juga harus
mampu menciptakan suasana kelas yang nyaman sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar dan siswa merasa mereka berada di rumah
sendiri.
Di dalam proses pembelajaran tugas seorang pendidik tidak hanya
mentransfer pengetahuan saja kepada peserta didik, tetapi pendidik juga harus
menciptakan suatu pengalaman belajar kepada peserta didik. Di dalam suatu
kelas yang sedang terjadi proses pembelajaran, mungkin terdapat sebagian
peserta didik saja yang sudah belajar dan yang sebagian lagi belum belajar
tentang materi yang akan disampaikan oleh pendidik. Bila hal ini terus
dibiarkan oleh pendidik, maka peserta didik akan menjadi malas untuk belajar
dan kemampuan berfikirnya menjadi tidak terasah.
Oleh karena itu, di dalam pembelajaran pada hakikatnya pendidik harus
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memahami cara penyampaian seperti apa yang dapat merangsang
kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik.
Kreativitas adalah segala potensi yang terdapat dalam setiap diri individu
yang meliputi ide-ide atau gagasan yang dapat dipadukan dan dikembangkan,
sehingga dapat menciptakan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi diri dan
lingkungannya. Seorang individu kreatif memiliki rasa keingintahuan yang
besar, berani mengambil resiko untuk membuat kesalahan, mempunyai rasa
humor, serta ingin mencari pengalaman-pengalaman baru.
Pada dasarnya, semua anak kreatif namun orang tua dan guru perlu
menyediakan lingkungan yang benar untuk membebaskan seluruh potensi
anaknya. Ketika anak mengembangkan keterampilan kreatif, maka anak
tersebut juga dapat menghasilkan ide-ide yang inovatif dan jalan keluar dalam
menyelesaikan masalah serta meningkatkan kemampuan dalam mengingat
sesuatu. Suatu cara yang mampu menyalakan percikan-percikan kreativitas
anak usia dini adalah dengan membebaskan anak menuangkan pikirannya.
Namun sangat disayangkan sistem pendidikan modern di Indonesia
memiliki kecenderungan untuk memilih keterampilan-keterampilan “otak
kiri” yaitu matematika, bahasa, dan ilmu pengetahuan daripada seni, musik,
dan pengajaran keterampilan berpikir, terutama keterampilan berpikir secara
kreatif. Dengan keterampilan belajar yang tepat, semua peserta didik dapat
memahami sebagian besar informasi dalam waktu yang singkat, dan ini akan
memudahkan pendidik dalam memangkas waktu yang diperlukan untuk
5
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Terdapat berbagai keterampilan yang harus dikuasai peserta didik di dalam
mendukung efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Dari keterampilan
tersebut mencatat menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses
pembelajaran. Mencatat yang efektif adalah salah satu kemampuan terpenting
yang pernah dipelajari orang. Bagi pelajar, berarti hal ini perbedaan antara
mendapatkan nilai tinggi atau rendah pada saat ujian.
Salah satu peningkatan keterampilan berfikir melalui penggunaan model
Mind Map. Menurut Bobby DePorter (2004:175) bahwa: “Mind Map atau
Peta Pikiran adalah metode mencatat kreatif yang dapat memudahkan kita
dalam mengingat banyak informasi”.
Pada era globalisasi ini penguasaan TIK sangat di butuhkan, sehingga
output pendidikan di harapkan harus menguasai tentang penggunaan TIK
dalam memecahkan berbagai masalah. Oleh karena itu, guru dalam
melakukan pembelajaran TIK di sekolah sedapat mungkin harus mampu
meningkatkan prestasi belajar siswanya.
Alasan penulis memilih judul ini adalah siswa lebih membutuhkan mind
map (peta pikiran) sebagai cara mempermudah siswa belajar mata pelajaran
TIK. Karena mind map (peta pikiran) adalah cara mudah menyerap dan
mengeluarkan informasi dari dalam otak siswa dan guru. Peneliti dalam
memilih judul diatas juga didukung dengan adanya hasil penelitian terdahulu
yang berjudul penerapan model pembelajaran mind map (peta pikiran) untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidikan UM tahun 2008. Pada penelitian Shofiah menggunakan model
penelitian tindakan kelas (PTK).
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ialah tes hasil
belajar siswa, angket dan catatan lapangan. Analisis data yang digunakan
deskriptif kualitatif dengan teknik persentase yang dihitung dengan SPSS
12.0.
Pada penerapan model pembelajaran mind map (peta pikiran) yang
dilakukan Shofiah, dengan penerapan mind map dapat meningkatkan hasil
belajar kelas XI IPS dalam mata pelajaran sejarah. Hal ini terbukti dengan
adanya peningkatan rata-rata skor siswa dari pada tes awal 33,75% meningkat
menjadi 73,25% hal ini berarti peningkatan skor sekitar 39,5% pada tes siklus
I. Sedangkan pada tes siklus II hasil tes awal siswa 36% dan pada post test
meningkat menjadi 88,75% ini menunjukkan telah terjadi peningkatan skor
siswa sebanyak 52,75%.
Didukung pula dengan adanya penelitian terdahulu yang berjudul
penerapan metode mind mapping secara kreatif dalam pendekatan
pembelajaran cooperative learning sebagai upaya untuk meningkatkan
penguasaan materi secara kognitif siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di
SMP Negeri 20 Malang oleh Khoiriyah Ningsih jurusan teknologi
pendidikan.
Pada penerapan model mind map yang dilakukan Khoiriyah Ningsih,
dengan penerapan mind map dapat meningkatkan hasil penguasaan materi
7
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adanya peningkatan pada siklus I ketuntasan belajar secara klasikal setelah
diberi tindakan adalah 41,5%. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi
70,7% sehingga peningkatan penguasaan materi secara kognitif siswa dari
siklus I ke siklus II adalah 29,2%. Hasil penilaian menggambar mind
mapping pada siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan pada siklus I
kelompok terbanyak mendapat nilai antara 41-50 yaitu 2 kelompok.
Sedangkan pada siklus II semua kelompok mendapat nilai antara 81-90 yaitu
8 kelompok.
Di dukung pula oleh teori Tony Buzan (2008: 3) yang mengatakan bahwa
mind map merupakan suatu cara yang berguna untuk memaksimalkan
kreativitas manusia, sangat memudahkan manusia mengingat informasi. Teori
Ingemar Svantesson (dalam Tony Buzan dan Barry 2008: 3) yang
mengatakan bahwa mind map akan membantu siswa untuk mengembangkan
kreativitas juga kemampuan analisis dan logika.
Setelah melakukan studi pendahuluan, hasil belajar TIK ini masih di
anggap kurang berhasil hal ini terbukti dengan rendahnya hasil belajar siswa
yang masih banyak di bawah KKM dan guru masih menggunakan bimbingan
secara klasikal (tidak bersifat individu) dimana siswa tidak bersifat menggali
kemampuannya secara optimal. Oleh karena itu penulis akan mencoba
melakukan penelitian dalam pembelajaran TIK dengan menggunakan model
mind map sebagai model pembelajaran yang baru pertama kali dilakukan
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan data dan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai : “Penerapan Model Mind
Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan gambaran umum tentang ruang lingkup
bidang kajian dalam penelitian sehingga masalah yang diteliti menjadi
tampak jelas.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah rencana pelaksanaan pembelajaran TIK dengan
menggunakan model Mind Map pada siswa kelas VII di SMP Negeri 4
Kuningan?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran TIK dengan menggunakan
model Mind Map pada siswa kelas VII di SMP Negeri 4 Kuningan?
3. Bagaimanakah respon siswa dalam pembelajaran TIK dengan
menggunakan model Mind Map pada siswa kelas VII di SMP Negeri 4
Kuningan?
4. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar TIK dengan menggunakan model
Mind Map pada siswa kelas VII di SMP Negeri 4 Kuningan?
5. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam mata
9
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa yang menggunakan model TPS (Think, Pair, and Share) pada siswa
kelas VII di SMPN 4 Kuningan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran yang akan diwujudkan dalam suatu
penelitian. Adapun tujuan dalam melakukan penelitian ini di antaranya untuk
mengetahui dan menganalisis :
1. Model rencana pelaksanaan pembelajaran TIK dengan menggunakan
model Mind Map pada siswa kelas VII di SMP Negeri 4 Kuningan.
2. Pelaksanaan pembelajaran TIK dengan menggunakan model Mind Map
pada siswa kelas VII di SMP Negeri 4 Kuningan.
3. Respon siswa dalam pembelajaran TIK dengan menggunakan model Mind
Map pada siswa kelas VII di SMP Negeri 4 Kuningan.
4. Peningkatan hasil belajar TIK dengan menggunakan model Mind Map
pada siswa kelas VII di SMPN 4 Kuningan.
5. Perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam mata pelajaran TIK antara
siswa yang menggunakan model Mind Map dengan siswa yang
menggunakan model TPS (Think, Pair, and Share) pada siswa kelas VII di
SMPN 4 Kuningan.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengungkap penggunaan model
Mind Map pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
berbagai pihak diantaranya,
1. Dari segi teoritis:
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan
keilmuan dan dapat mengungkap efektivitas penggunaan model Mind Map
dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi.
2. Dari segi praktis:
a. Bagi guru
Sebagai referensi tambahan pengetahuan pendekatan dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Bagi siswa
Memberikan pengalaman baru dan suasana belajar yang lebih menarik
dan menyenangkan pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
c. Bagi peneliti
Memberikan wawasan keilmuan dan gambaran yang jelas tentang Mind
72
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di sekolah menengah pertama yakni SMPN 4
Kuningan yang beralamat di Jl. Laks.R.E. Martadinata No.76 Tlp. (0232)
871349 Cijoho-Kuningan 45513 email: smpn4_kuningan@yahoo.co.id
2. Populasi Penelitian
Populasi merupakan sekumpulan objek/subjek yang dapat berupa
orang, benda, peristiwa maupun gejala yang terjadi di sekeliling kita.
Selain ini populasi bukan hanya sekedar kumpulan yang menunjukan
kuantitas suatu objek/subjek penelitian, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut. Hal ini sesuai
dengan pendapat Sugiyono (2010:117) bahwa : “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini yaitu
seluruh siswa kelas VII SMPN 4 Kuningan yang terdiri dari 9 kelas yakni
kelas VII A – VII I yang berjumlah 368 orang (siswa).
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1
Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah Siswa
1 VII A 41 siswa
2 VII B 41 siswa
3 VII C 41 siswa
4 VII D 41 siswa
5 VII E 41 siswa
6 VII F 41 siswa
7 VII G 40 siswa
8 VII H 41 siswa
9 VII I 41 siswa
Jumlah 368 siswa
3. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan objek dalam
penelitian, dan dianggap dapat mewakili seluruh populasi, hal ini sejalan
dengan apa yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010: 118) Sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sampel merupakan sebagian dari
populasi yang diambil dengan teknik tertentu sebagai sumber data yang
dianggap mewakili karakteristik atau sifat populasi.
Penentuan sampel pada penelitian ini disebut dengan istilah penarikan
sampel atau sampling. Sampling pada penelitian ini dilakukan dengan
cluster random sampling. Karena metode yang digunakan adalah kuasi
74
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan dengan menggunakan kelompok yang sudah tersedia sebagai
sampel sehingga peneliti tidak mengambil sampel dari anggota dari
anggota populasi secara individu melainkan dalam bentuk kelas yang
tersedia. Alasan pengambilan sampel dengan menggunakan cluster
random sampling adalah karena populasi dalam penelitian ini cukup besar
yakni 368 orang siswa kelas VII yang terbagi kedalam kelas atau
kelompok sehingga perlu dibuat beberapa kelas atau kelompok saja
sebagai sampel untuk mewakili populasi. Random yang dimaksud dalam
penelitian ini hanya digunakan untuk merandom atau mengacak kelasnya
saja berdasarkan kelompok yang sudah ada.
Maka dari hasil pengundian ditentukanlah sampel pada penelitian ini
adalah kelas VII C yang berperan sebagai kelas eksperimen dan kelas VII
D sebagai kelas kontrol, yang memiliki ciri-ciri kemampuan dasar yang
diasumsikan sama. Pada penelitian ini diambil 2 kelas sebagai sampel
yang diharapkan dapat mempresentasikan seluruh siswa kelas VII di SMP
Negeri 4 Kuningan, 1 kelas sebagai kelas eksperimen (kelas yang
pembelajarannya menggunakan model Mind Map) dan 1 kelas sebagai
kelas kontrol (kelas yang pembelajarannya menggunakan model TPS
(Think, Pair, and Share).
B. Desain Penelitian
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aspek pengetahuan, pemahaman, dan penerapan pada mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Dengan menggunakan model Mind
Map dalam pembelajaran TIK diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa SMP Negeri 4 Kuningan. Sehingga untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat maka harus ada kelas
pembandingnya. Dalam penelitian ini digunakan 2 kelas yaitu 1 kelas untuk
kelompok kelas eksperimen dan 1 kelas untuk kelas kontrol. Pada kelas
eksperimen pembelajaran TIK dilaksanakan dengan menggunakan model
Mind Map sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model TPS (Think,
Pair, and Share).
Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian pre-test dan post-test
Control Group Design. Desain tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Desain Penelitian
Kelas Pre-test Perlakuan Post-test
76
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan desain diatas maka langkah pertama yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah menetapkan kelas mana yang akan dijadikan kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dalam penelitian ini akan
diberi perlakuan dengan menggunakan model Mind Map sedangkan kelas
kontrol akan diberi perlakuan dengan menggunakan model TPS (Think, Pair,
and Share).
Kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII C sedangkan
kelas kontrol adalah siswa kelas VII D. Setelah ditetapkan kelas eksperimen
dan kelas kontrol, langkah kedua adalah memberikan pre-test dan post-test
pada kedua kelas tersebut sebelum diberi perlakuan. Kemudian langkah
ketiga adalah memberikan perlakuan kepada kedua kelas tersebut. Seteleah
kedua kelas tersebut diberi perlakuan yang berbeda selanjutnya langkah
keempat adalah memberikan post-test pada kedua kelas tersebut dan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan skor pre-test sehingga diperoleh
gain, yaitu selisih skor pre-test dan post-test.
C. Metode Penelitian
Menurut Nana Syaodih (2010: 2) metode penelitian merupakan rangkaian
cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang di dasari oleh asumsi-asumsi
dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu
yang dihadapi. Metode penelitian merupakan salah satu cara untuk
memperoleh pemecahan terhadap berbagai masalah penelitian. Metode
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
telah ditetapkan, maka untuk mendapatkan hasil yang baik harus digunakan
metode penelitian yang tepat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, berdasarkan tujuan
penelitian yang ingin dicapai maka peneliti menggunakan metode quasi
eksperiment atau eksperimen semu. Penelitian quasi eksperimen merupakan
penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari
“sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik. John W. Creswell (2008:313)
“Quasi-experimental designs do not include the use of random assignment. Reseachers who employ these design rely instead on other techniques to control (or at least reduce) threats to internal validity. We shall describe some of these techniques as we discuss several quasi-experimental design.
Untuk melaksanakan eksperimen secara murni maka variable yang
mungkin berpengaruh dan mempengaruhi variabel bebas harus dapat
dikontrol dengan ketat. Pengontrol yang ketat hanya mungkin dilakukan
dalam eksperimen di laboratorium. Mengingat penelitian ini bukan dalam
kondisi laboratorium tapi dalam kegiatan sehari-hari sehingga tidak
dimungkinkan untuk mengontrol semua variable bebas dan terikat secara
ketat, maka bentuk penelitian ini adalah eksperimen semu (Kuasi
Eksperimen).
Sedangkan Nana (2010: 59) mengemukakan bahwa “Perbedaan
eksperimen dengan kuasi eksperimen terletak pada pengontrolannya yakni
pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel
yang dipandang paling dominan.”
Metode ini memanfaatkan kelompok yang telah ada namun memiliki
78
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
variabel penelitian. Penggunaan metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas
pertimbangan agar dalam pelaksanaan penelitian ini siswa tidak merasa
sedang di eksperimenkan sehingga situasi penelitian menjadi lebih alami,
sehingga dengan situasi yang demikian diharapkan dapat memberikan
kontribusi terhadap tingkat kevalidan penelitian. Karena tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui jawaban tentang pengaruh suatu perlakuan,
maka terdapat variabel yang mempengaruhi (sebab) dan variabel yang
dipengaruhi (akibat). Variabel penelitian menurut Sugiyono (2010: 2)
merupakan suatu atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasi
antara satu dengan yang lainnya yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, yang kemudian ditarik
kesimpulannya. Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat disebut variabel
independen atau bebas, sedangkan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel independen atau bebas disebut
variabel dependen/terikat.
Dalam penelitian ini yang berperan sebagai variabel independen/bebas
adalah model pembelajaran yang menggunakan Mind Map dan model TPS
(Think, Pair, and Share). Sementara itu hasil belajar siswa pada ranah
kognitif aspek pengetahuan, pemahaman, dan penerapan ditempatkan sebagai
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat dalam
judul, maka terlebih dahulu penulis akan mencoba menjelaskan pengertian
serta maksud yang terkandung dalam judul tersebut, sehingga diharapkan
akan terdapat keseragaman landasan berfikir antara penulis dengan pembaca.
1. Model Mind Map
Mind Map atau peta pikiran merupakan teknik mencatat yang
memadukan kedua belahan otak. Mind Map atau pemetaan pikiran
merupakan salah satu teknik mencatat tingkat tinggi. Informasi berupa
materi pelajaran yang diterima siswa dapat diingat dengan bantuan catatan.
Peta pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak monoton karena
memadukan fungsi kerja otak secara bersamaan dan saling berkaitan satu
sama lain. Dengan demikian, akan terjadi keseimbangan kerja kedua belah
otak. Otak dapat menerima informasi berupa gambar, simbol, citra, musik,
dan lain-lain yang berhubungan dengan fungsi kerja otak kanan.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah penilaian yang pada dasarnya untuk mengetahui
hasil belajar dan guru mengajar. Hasil belajar siswa digunakan untuk
memotivasi siswa dan guru agar melakukan perbaikan dan peningkatan
kualitas proses pembelajaran. Menurut Bloom, hasil belajar siswa dapat
diklasifikasikan kedalam tiga ranah (domain), yaitu : (1) domain kognitif
80
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aspek kognitif yang terdiri dari beberapa tahap yaitu pengetahuan,
pemahaman, penerapan, aplikasi, analisis, dan evaluasi.
3. Aspek Kognitif
Merupakan sejauh mana pemahaman pengetahuan peserta didik
terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Aspek kognitif dalam penelitian
ini ditekankan pada pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.
E. Instrumen Penelitian
“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah “ (Arikunto 2006:160). Adapun instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Angket
Angket yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
seperangkat daftar pertanyaan yang telah disusun dan kemudian
disebarkan kepada responden untuk memperoleh data yang diperlukan.
Hal ini senada dengan Zainal Arifin (2011:228) “angket adalah instrumen
penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk
menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Diharapkan dengan angket ini peneliti dapat menggali banyak informasi
dari subjek yang berkaitan secara langsung dengan masalah penelitian yang
menjadi fokus dalam penelitian ini.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup,
dimana pertanyaan telah memiliki alternative jawaban yang tinggal dipilih
oleh responden. Responden tidak dapat memberikan jawaban atau respon lain
kecuali yang telah tersedia sebagaimana alternatif jawaban. Skala yang
digunakan dalam angket ini adalah skala likert.
Menurut Nana Syaodih (2010:238)
Model Likert menggunakan skala deskriptif (SS, S, R, TS, STS). Dasar dari skala deskriptif ini adalah respon seseorang terhadap sesuatu dapat dinyatakan dengan pernyataan persetujuan (setuju-tidak setuju) terhadap sesuatu objek.
Berikut gambar rentang skala pada model Likert dalam penelitian ini
Tabel 3.3
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
82
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Arikunto (2006:155) “wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan
oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari
terwawancara (responden)”.
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu wawancara yang
bersifat terbuka atau interview bebas. Tujuan dilakukannya wawancara ini
adalah untuk mendapatkan informasi yang lebih padat dan lengkap yang
tidak bisa didapat melalui angket. Wawancara dalam penelitian ini
dijadikan sebagai data penunjang. Wawancara dalam penelitian ini,
dilakukan secara lisan dengan pertemuan tatap muka secara individual
untuk mendapatkan atau mengungkapkan informasi mengenai kegiatan
pembelajaran TIK yang dilakukan di sekolah SMPN 4 Kuningan. Nara
sumber dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran TIK.
3. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar merupakan bentuk penilaian kemampuan kognitif
siswa. Jenis yang dipakai adalah pre-test dan post-test. Pre-test dilakukan
untuk mengetahui kemampuan dasar siswa baik kelas eksperimen maupun
kelas kontrol. Sedangkan post-test dilakukan untuk mengetahui
kemampuan siswa setelah perlakuan baik dikelas eksperimen maupun
kelas kontrol. Bahan pengolahan data untuk mengetahui tingkat
kemampuan perlakuan baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol
dengan menggunakan gain, yaitu selisih skor atau nilai antara hasil
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Teknik Pengembangan Instrumen
1. Uji Validitas
Berkaitan dengan uji validitas instrumen, Arikunto (2006:169)
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat keandalan dan kesahihan suatu instrumen.
Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi.
Sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas rendah.
Valid berarti instrumen pengumpul data dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebuah instrument dikatakan valid
jika mampu mengukur dan mengungkap data dari variabel yang teliti
secara tepat. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan hasil uji coba
instrumen dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK kemudian
diuji signifikasi korelasinya. Tinggi rendahnya validitas instrument
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang validitas yang dimaksud. Untuk mengetahui validitas
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini maka penulis
menggunakan teknik Pearson’s Product Moment dengan rumus sebagai berikut:
∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑
(Arikunto, 2006:170)
Keterangan :
rXY = Koefisien korelasi
N = Jumlah responden
84
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ΣX = Jumlah skor item tes
ΣY = Jumlah skor responden
ΣX2
= Jumlah skor item tes yang telah dikuadratkan
ΣY2
= Jumlah skor responden yang telah dikuadratkan
(ΣX)2
= Jumlah skor item tes dikuadratkan
(ΣY)2
= Jumlah skor responden dikuadratkan
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk memperoleh ketetapan atau keajegan
instrumen yang digunakan dalam penelitian. Reliabilitas menunjukkan
pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik.
Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Menurut Arikunto
(2006:154) bahwa “Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat
diandalkan”. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi
suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Dalam penelitian
ini uji reliabilitas menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown
dengan rumus sebagai berikut:
(Arikunto, 2006:180)
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
r ½ ½ = 1xy yang disebutkan dalam indeks korelasi antara dua belahan
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Koefisien reliabilitas yang diperoleh berpedoman pada klasifikasi Guilford
sebagai berikut :
r > 0,8 : sangat kuat
0,6 < r < 0,8 : kuat
0,4 < r < 0,6 : sedang
r < 0,4 : kurang
3. Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah adalah soal yang tidak terlalu susah dan tidak
terlalu mudah. Soal yang terlalu mudah tidak akan memberikan stimulus
kepada siswa untuk mempertinggi kemampuannya dalam memecahkan
masalah.
Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan memberikan rasa putus asa
yang akhirnya tanpa pikir panjang siswa menjawab sesuai dengan hatinya
bukan pengetahuannya. Analisis butir soal dilakukan dengan tujuan untuk
mengidentifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, maupun tidak baik
untuk diujikan. Hal ini dilakukan agar dapat mengadakan perbaikan
terhadap soal yang diujikan.
Dilakukan perhitungan tingkat kesukaran dimaksudkan untuk melihat
kategori dari soal yang sudah dibuat termasuk dalam kategori yang mudah,
sedang atau sukar. Arifin (2009:266) mengemukakan bahwa:
86
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menguji tingkat kesukaran soal dengan menggunakan rumus:
(Arifin, 2009:266)
Keterangan:
WL = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah
WH = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas
nL = Jumlah kelompok bawah
nH = Jumlah kelompok atas
Menurut Arifin (2009:266) sebelum menggunakan rumus diatas, harus
ditempuh terlebih dahulu langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menyusun lembar jawaban peserta didik dari skor tertinggi sampai terendah.
2) Mengambil 27 % lembar jawaban dari atas (higher group), dan 27% lembar jawaban bawah (lower group).
3) Membuat tabel untuk mengetahui jawaban benar atau salah dari peserta didik, baik dari kelompok atas atau kelompok bawah.
Selanjutnya, adapun kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal (Arifin,
2009:270) adalah:
1) Jika jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah.
2) Jika jumlah persentase 28% - 72% termasuk sedang.
3) Jika jumlah persentase 73% ke atas termasuk sukar
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal menunjukkan sejauh mana setiap soal yang
diberikan mampu membedakan antara siswa yang menguasai materi dan
siswa yang tidak menguasai materi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai (menguasai
materi) dengan peserta didik yang kurang pandai atau dalam hal ini tidak
menguasai materi).” Arifin (2009: 133) menyatakan bahwa “Indeks daya
pembeda biasanya dinyatakan dengan proporsi, semakin tinggi proporsi
itu, maka semakin baik soal tersebut membedakan antara peserta didik
yang pandai dengan peserta didik yang kurang pandai.”
Mengukur daya pembeda soal, dengan rumus:
(Arifin, 2009:273)
Keterangan:
DP = daya pembeda
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah
WH = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas
n = 27% x N
Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat
digunakan kriteria yang dikembangkan oleh Ebel (Arifin, 2009:274)
sebagai berikut:
Tabel 3.4
Interpretasi Koefisien Daya Pembeda
Index of Disrimination Item Evaluation
0,40 and up Very good items
0,30 – 0,39 Reasonably good, but possibly subject to improvement
0,20 – 0,29 Marginal items, usually needing and being subject to improvement below – 0,19 Poor items, to be rejected or improved
88
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Teknik Analisis Data
Setelah peneliti melakukan penelitian di lapangan dan mengumpulkan
data-data, maka langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah
melakukan analisis data. Data yang telah dikumpulkan merupakan data yang
masih bersifat mentah karena data yang diperoleh masih berupa uraian yang
penuh deskripsi mengenai subjek penelitian.
Dari data yang telah terkumpul dianalisis sehingga memiliki makna.
Tujuan dari analisis data adalah menyederhanakan seluruh data yang
terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang sistematis, kemudian
mengolah dan menafsirkan atau memaknai data yang sebelumnya telah
dikumpulkan.
Untuk menganalisis data penelitian digunakan rumus-rumus statistik,
mulai dari mencari rata-rata, menguji normalitas, menguji homogenitas dan
menguji hipotesis. Dari hasil analisis data akan diperoleh jawaban diterima
atau ditolak hipotesis yang penulis ajukan.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data ini adalah sebagai
berikut :
1. Deskripsi data
Data hasil penelitian yakni data tentang angket respon siswa dan skor
hasil belajar siswa (pre test,post test, gain) seluruhnya dideskripsikan
(berupa skor minimum, maksimum, rata-rata, simpanganbaku, dan
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Windows. Sedangkan untuk menentukan kategori dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut:
Tabel. 3.5
Kriteria Interpretasi Skor
SKOR PROSENTASE KRITERIA INTERPRETASI
0 % - 19,99 %
Sumber : Riduwan (2005: 150)
2. Menguji persyaratan analisis :
a. Menguji (tes) normalitas data hasil penelitian, dengan menggunakan uji
chi-kuadrat (dengan menggunakan SPSS eview 16 for Windows).
Kriteria pengujian normalitas :
Jika nilai Asymp Sig < dari nilai alpha (0.05), maka data berdistribusi
normal.
Jika nilai Asymp Sig > dari nilai alpha (0.05), maka data tidak
berdistribusi normal.
b. Menguji (tes) homogenitas dua varians
Diuji dengan menggunakan F =
)
90
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika nilai F hitung < F tabel ()(dk1/dk2) dengan taraf nyata sebesar 5%
dan derajat kebebasan dk1 = n1 – 1 dan dk2 = n2 - 1, maka kedua
variansi tersebut homogen dalam arti lain menolak Ho (hipotesis nol),
dan sebaliknya dalam keadaan lain kedua variansi tidak homogen.
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji beda antara dua faktor,
dengan rumus test student yaitu,
2
selanjutnya menggunakan statistik tak parametrik dalam hal ini
menggunakan tes Wilcoxon.
b. Apabila ternyata kedua variansinya homogen dilanjutkan dengan tes t
(test student).
c. Apabila kedua distribusi tersebut normal, tetapi variansinya tidak
homogen dilanjutkan dengan tes t’.
H. Langkah-langkah dan Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara membagi kelas dalam dua kelas yaitu
Hendro Setiadi Wiguna, 2013
Penerapan Model Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kuningan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perlakukan berbeda. Pada proses pembelajaran kelas eksperimen
menggunakan model Mind Map, dan pada kelas kontrol menggunakan model
TPS (Think, Pair, and Share).
Tahap-tahap pelaksanaan penelitian dimulai dari persiapan awal penelitian
hingga sampai dengan penyusunan laporan akhir. Sebagai sumber rujukan,
peneliti mengacu pada tahapan penelitian yang diungkapkan oleh Arikunto
(2006:22), yaitu :
Langkah-langkah penelitian tersebut selengkapnya adalah sebagai berikut:
1. Memilih masalah
2. Studi pustaka
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan anggapan dasar
(a)Merumuskan hipotesis
5. Memilih pendekatan
6. (a) Menentukan variabel, dan
(b)Sumber data
7. Menentukan dan menyusun instrumen
8. Mengumpulkan data
9. Analisis data
10. Menarik kesimpulan