• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS PERMAINAN KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN PENGUASAAN KOSA KATA ANAK USIA DINI :Studi Eksperimen Kuasi Pada Kelompok B di Taman Kanak-kanak Santa Ursula Bandung Tahun Ajaran 2009 - 2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIFITAS PERMAINAN KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN PENGUASAAN KOSA KATA ANAK USIA DINI :Studi Eksperimen Kuasi Pada Kelompok B di Taman Kanak-kanak Santa Ursula Bandung Tahun Ajaran 2009 - 2010."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... ..xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ... . 1

A. Latar Belakang Masalah ... ... . 1

B. Batasan Masalah ... ... 8

C. Rumusan Masalah ... ... .9

D. Tujuan Penelitian ... ... .9

E. Manfaat Penelitian ... ... 10

F. Defenisi Operasional ... ...12

(2)

x

H. Variabel Penelitian ... ... 15

I. Metode Penelitian ... ... 15

J. Populasi dan Subjek Penelitian ... ... 16

BAB II. KERANGKA TEORITIS ... ... ... 18

A. Kemampuan Memecahkan Masalah ... ... 23

B. Penguasaan Kosa Kata Anak Anak Usia Dini ... ... 26

C. Konsep Permainan ... ... 29

1. Mildres Parten ... ... 31

2. Jean Piaget ... ... 31

3. Teori Bermain ... ... 33

4. Jenis-Jenis Permainan ... 37

5. Permainan Kartu Bergambar ... 38

D. Efektifitas ... 41

E. Karakteristik Anak Usia Dini ... 42

BAB III. METODE PENELITIAN ... 47

A. Desain Penelitian ... 47

B. Alur Penelitian ... 49

C. Populasi Penelitian ... 50

D. Tempat Penelitian ... 50

E. Sumber Data ... 51

F. Instrumen Penelitian ... 52

(3)

xi

1. Pengujian Validitas Instrumen ... 54

2. Uji Reliabilitas ... 59

3. Uji Hipotesis ... 60

a. Uji Normalitas Data ... 60

b. Uji Homogenitas ... 60

c. Uji Kesamaan Dua Rerata ... 60

H. Teknik Pengumpulan Data ... 62

1. Observasi ... 62

2. Studi Dokumentasi ... 66

I. Prosedur Penelitian ... 67

J. Jadwal Kegiatan Penelitian ... 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 70

A. Hasil Penelitian ... 70

1. Kemampuan Memecahkan Masalah Anak Usia Dini ... 71

a. Penguasaan Awal ... 71

b. Penguasaan Akhir ... 76

c. Perbedaan Peningkatan ( N-Gain) Kemampuan Memecahkan Masalah Anak Usia Dini ... 80

2. Penguasaan Kosa Kata Anak Usia Dini ... 84

a. Penguasaan Awal ... 85

(4)

xii

Usia Dini ... 94

B. Pembahasan ... 98

1. Gambaran Secara Umum tentang Kemampuan Memecahkan Masalah dan Penguasaan Kosa Kata Anak Usia Dini Kelas TK B Taman Kanak-kanak Santa Ursula Bandung ... 98

2. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Permainan Kartu Bergambar di Kelas B TK Santa Ursula Bandung ...100

3. Efektifitas Permainan Kartu Kartu Bergambar terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Anak Usia Dini ...115

4. Efektifitas Permainan Kartu Bergambar terhadap Penguasaan Kosa Kata Anak Usia Dini ...123

BAB V. SIMPULAN DAN REKOMENDASI ...131

A. Simpulan ... 131

B. Rekomendasi ... 133

DAFTAR PUSTAKA ... 130

(5)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman 3.1. Desain Penelitian………... 48 3.2 .Kisi – Kisi Variabel Kemampuan Memecahkan Masalah Anak Usia Dini. 53 3.3. Kisi-Kisi Variabel Kemampuan Penguasaan Kosa Kata ... 54 3.4. Hasil Uji Validitas Pedoman Observasi Perkembangan Kemampuan

Memecahkan Masalah Anak Usia Dini ... 56 3.5. Hasil Uji Validitas Pedoman Observasi Kemampuan Penguasaan Kosa Kata Anak Usia Dini ... 58 3.6. Standar Penilaian Koefisien dan Reliabilitas ... 59 4.1. Hasil Uji Normalitas Skor Penguasaan Awal (Pretest) Kemampuan Memecahkan Masalah Anak Usia Dini ... 72 4.2. Hasil Uji Homogenitas Skor Penguasaan Awal (Pretest) Kemampuan

Memecahkan Masalah Anak Usia Dini ... 73 4.3. Uji Beda Rata-rata (uji-t) Pretest Kemampuan Memecahkan Masalah Anak Usia Dini ... 75 4.4. Hasil Uji Normalitas Skor Penguasaan Akhir (Posttest) Kemampuan

(6)

xiv

Anak Usia Dini ... 81

4.8. Hasil Uji Homogenitas Skor (N-Gain) Kemampuan Memecahkan Masalah Anak Usia Dini ... 82

4.9. Uji Beda Rata-rata (Non Parametrik Mann Witney) Kemampuan MemecahkanMasalah Anak Usia Dini ... 83

4.10. Hasil Uji Normalitas Skor Pretest Penguasaan Kosa Kata Anak Usia Dini 86 4.11. Hasil Uji Homogenitas Skor Pretest Penguasaan Kosa Kata AUD ... 87

4.12. Hasil Uji Beda Penguasaan Kosa Kata Anak Usia Dini ... 89

4.13. Hasil Uji Normalitas Skor Posttest Penguasaan Kosa Kata AUD ... 90

4.14. Hasil Uji Homogenitas Skor Posstest Penguasaan Kosa Kata AUD ... 91

4.15. Uji Beda Penguasaan Kosa Kata Anak Usia Dini ... 93

4.16. Hasil Uji Normalitas Rata-rata Peningkatan (N-Gain) Penguasaan Kosa Kata Anak Usia Dini ... 95

4.17. Hasil Uji Homogenitas Skor N-Gain Penguasaan Kosa Kata AUD ... 96

(7)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

3.1. Alur Penelitian ……… 49

4.1. Kurva Uji Beda Rata-rata pretest Kemampuan Memecahkan Masalah AUD 76 4.2. Kurva Uji Beda Rata-rata Kemampuan Memecahkan Masalah AUD ... 80 4.3. Uji Beda Rata-rata N-Gain Kemampuan Memecahkan Masalah AUD …. 84 4.4. Hasil Uji Beda Rata-rata Pretest Penguasaan Kosa Kata Masalah AUD ... 89 4.5. Hasil Uji Beda Rata-rata Posttest Penguasaan Kosa Kata AUD ... 94 4.6. Hasil Uji Beda Rata-rata (N-Gain) Penguasaan Kosa Kata AUD ... 98 4.7. Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah Anak Usia Dini di Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 117 4.8. Peningkatan Kemampuan Penguasaan Kosa Kata Anak Usia Dini di Kelas Kontrol dan di Kelas Eksperimen ... 125

(8)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kemampuan Memecahkan Masalah AUD .... 53

2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Penguasaan Kosa Kata Anak Usia Dini... 54

3. Pedoman Observasi Kemampuan Memecahkan Masalah AUD ... 63

4. Pedoman Observasi Kemampuan Penguasaan Kosa Kata AUD ... 65

5. Uji Validitas Kemampuan memecahkan Masalah Anak Usia Dini ... 56

(9)

xvii

17. Perbedaan Peningkatan (N-Gain) Kemampuan Memecahkan Masalah AUD ... --- 18. Uji Homogenitas Skor N-Gain Kemampuan Memecahkan Masalah AUD ... --- 19. Uji Beda Rata-rata N-Gain Kemampuan Memecahkan Masalah AUD ... --- 20. Perbedaan Peningkatan (N-Gain) Penguasaan Kosa Kata AUD ... --- 21. Uji Homogenitas Skor (N-Gain) Penguasaan Kosa Kata AUD ... --- 22. Uji Beda Rata-rata (N-Gain) Penguasaan Kosa Kata AUD ... --- 23. Macam-macam Kartu Bergambar ... --- 24. Foto-foto Kegiatan Permainan Kartu Bergambar ... --- 25. Surat Ijin Penelitian dari Direktur Sekolah Pascasarjana UPI Bandung ... --- 26. Surat Keterangan telah melakukan Penelitian Ketua Yayasan Prasama Bhakti --- 27. Surat Keputusan Pengangkatan Tim Pembimbing Tesis dari Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung ... ---

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Negara kita pada masa sekarang ini tengah berjuang menghadapi tantangan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kompetitif agar mampu bersaing di tengah arus globalisasi. Dengan adanya perkembangan teknologi hampir pasti telah menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia, maka terjadi persaingan di mana-mana, dan yang paling pasti persaingan dalam dunia kerja telah menyedot perhatian banyak pihak agar berlomba-lomba mencari tenaga pekerja yang bermutu.

Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan manusia yang unggul dan berkualitas. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (pasal 1, butir 1).

(11)

dipertegas lagi melalui deklarasi Dakar – Sinegal pada tahun 2000, serta komitmen World Fit for Children di New York tahun 2002 (Jalal, 2004 : 1).

Pemerintah Indonesia dalam hal ini departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyambut baik komitmen dunia ini sehingga pendidikan untuk anak usia dini secara tegas telah dimasukan ke dalam Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yaitu : suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut” (pasal 1, butir 14). Hal ini berarti pemerintah telah memberi perhatian yang besar terhadap pendidikan anak usia dini.

Walau demikian terlepas dari usaha pemerintah, di negara kita masih terdapat 72% anak usia dini 0-6 tahun belum tersentuh PAUD. Berdasarkan data Depdiknas, pada 2002 jumlah anak yang telah terlayani PAUD baru mencapai 7,34 juta anak atau 28% dari total 26,17 juta. Prosentase tersebut diperkirakan belum berubah, mengingat masih sangat terbatasnya upaya Depdiknas terkait minimnya jumlah alokasi APBN untuk sektor pendidikan, dimana pemerintah hanya mampu mengalokasikan Rp 35 milyar untuk membantu 137 penyelenggara PAUD dari 31 propinsi yang umumnya adalah TK dan Kelompok Bermain /Play Group (Diknas Dikbud Kota Batu, 2008).

(12)

tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Tahun 2007 , Departemen Pendidikan Nasional, menargetkan sekitar 13, 6 juta anak terlayani program PAUD. Target itu merupakan peningkatan dari pencapaian tahun 2006, yang hanya 13, 2 juta anak. Sedangkan target tahun 2008 adalah 14, 2 juta anak dan tahun 2009 meningkat menjadi 15, 3 juta anak (Man Suparman, 2008).

Sejak tahun 2003, perkembangan lembaga pendidikan yang menaungi pendidikan anak usia dini menjamur dan mengalami perkembangan yang pesat serentak munculnya berbagai permasalahan yang menghadang. Salah satunya adalah masih banyak orang yang bingung dengan lembaga PAUD. Kebingungan ini terjadi karena sebelum PAUD telah ada lembaga pendidikan anak pra sekolah yaitu Taman Kanak. Penting untuk diketahui bahwa Taman Kanak juga merupakan lembaga PAUD. Lembaga PAUD terdiri dari tiga bagian penting yaitu Lembaga Pendidikan Non Formal yang meliputi Kelompok Bermain dan Tempat Penitipan Anak, Pendidikan Formal yang meliputi Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Informal yakni pendidikan yang dilakukan di keluarga.

(13)

proporsional, yang mengabaikan tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak yang masih “imut” dan sangat peka terhadap dampak negatif proses belajar yang keliru, yang dipaksakan oleh kehendak orang tua.

Layanan pendidikan di TK semakin penting untuk terus dikembangkan. Sebagaimana pendapat ahli psikologi yang menyatakan bahwa usia 0 – 8 atau 9 tahun merupakan usia emas (golden age) yang hanya datang sekali dan tidak dapat diulang. Pada fase ini anak mengalami pertumbuhan sangat pesat, baik fisik motorik, watak, moral, emosional dan intelektual. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa pada masa ini seluruh aspek perkembangan kecerdasan yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosi (Emotional Intellegence) dan kecerdasan Spiritual (Spiritual Intellegence) mengalami perkembangan yang sangat luar biasa. Hasil studi Bloom (Nurikhsan, 2007 : 138) menyebutkan bahwa pada usia 4 tahun kapasitas kecerdasan sudah mencapai 50%, usia 8 tahun mencapai 80% dan mencapai titik kulminasi 100% pada usia 18 tahun. Pada masa ini anak serta merta belajar mengembangkan kemampuan bahasa dan sosialnya. Intinya masa kanak-kanak merupakan masa yang sangat menentukan keberhasilan pertumbuhkembangan anak pada fase-fase selanjutnya. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa jika anak mengalami pendidikan sejak dini usia maka proses perkembangan dan kepandaian mereka akan tercapai lebih optimal, jika dibandingkan dengan seorang anak yang tidak melalui pendidikan sejak dini, dalam arti pendidikan di taman kanak-kanak.

(14)

guru yang kurang memahami persoalan ini. Jika kita mengamati dengan cermat, pendidikan anak usia dini entah di kelas taman bermain atau taman kanak-kanak hanya bermain, bahkan bermain menjadi kegiatan utama dalam proses belajar mengajar. Sesungguhnya yang terjadi adalah ketika anak bermain ia sebetulnya sedang belajar dan ketika ia belajar sebetulnya sedang bermain. Atau dengan kalimat yang mudah, anak bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain.

Ketika seorang anak bermain dan belajar, terbuka begitu banyak kesempatan untuk memasukkan unsur-unsur pembelajaran yang amat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Unsur-unsur pembelajaran ini bisa menyangkut pelatihan fisik yang termasuk di dalamnya berlari, melompat, merayap, naik sepeda dan seterusnya yang bertujuan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan fisik seorang anak. Selain dari pada itu ada juga pengembangan motorik halus anak seperti latihan menulis, meremas malam, memungut biji-bijian, membuat garis lengkung dan lurus serta beberapa kegiatan fisik lainnya yang mengarah pada pembentukan motorik halus anak.

Tak ketinggalan dan yang penting diperhatikan oleh guru dan orangtua adalah memperhatikan perkembangan menyeluruh seorang anak. Demi sebuah keseimbangan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan seorang anak maka dalam sebuah proses pembelajaran entah di sekolah maupun di luar sekolah guru perlu memberi perhatian kepada seluruh aspek perkembangan anak.

(15)

kata anak. Dalam beberapa literatur kita dapat membaca dan melihat bagaimana semua orang berusaha dalam hal ini orangtua dan guru agar anak dapat membantu dirinya sendiri dengan berusaha memecahkan berbagai persoalan yang ia alami. Dalam banyak kasus kita melihat bagaimana seorang anak yang mudah patah semangat karena tidak mampu memahami dan mencari jalan keluar dari sebuah masalah sederhana yang sedang ia alami. Misalnya, ketika mengalami kesedihan, atau tidak mampu mengerjakan sebuah soal dan perkerjaan, biasanya mereka melarikan dirinya kepada bantuan orang dewasa di sekitarnya.

Selain itu dalam pendampingan anak sehari-hari, kadang-kadang kita menyaksikan seorang anak yang belum mampu mengungkapkan pendapat dan ide yang ia miliki. Hal ini terjadi bukan karena ia belum mampu berbicara, melainkan anak tidak memiliki perbendaharaan kata yang cocok untuk berkomunikasi. Ia susah mencari-cari kata-kata yang pas untuk digunakan, bahkan terkesan tidak mampu untuk berbicara dan menyampaikan idenya dengan baik dan tepat. Oleh karena itu pembelajaran di kelas perlu memperhatikan bagaimana proses penguasaan kosa kata dengan metode dan media pembelajaran yang cocok. Guru berusaha agar anak didik mampu menguasai kosakata sebagai mediator dalam berbicara dan bercakap-cakap.

(16)

ia mampu mengungkapkan pendapatnya, mampu menyampaikan ide, bereksplorasi dan menemukan sebuah masalah serta mampu memecahkan problem yang ia temukan dalam pergaulan sehari-hari.

Kadang-kadang dalam menunggu dan mengamati perkembangan kognitif seorang anak, ada orangtua yang dihinggapi perasaan tidak sabar. Mereka ingin agar anaknya cepat berbicara, mampu belajar dengan baik, memiliki relasi personal dengan orang lain, menguasai banyak kosa kata, memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah, mau terlibat dalam pergaulan dan seterusnya. Oleh karena itu kadangkala orangtua dan guru menempuh jalan yang keliru dan instant misalnya : anak belum waktunya membaca, dibawa ke guru les dan belajar membaca. Seorang anak yang belum bisa berbicara dipaksa untuk berbicara dengan berbagai cara dan masih banyak kasus lainnya. Salah satu contoh nyata adalah bagaimana seorang anak Taman Kanak telah diajarkan membaca dan menulis. Anak yang sesungguhnya masih ingin bermain, dipaksa untuk belajar membaca dengan menggunakan metode yang tidak menarik minat anak, sehingga kadang-kadang anak menjadi tidak siap, ogah-ogahan dalam belajar, takut dan menangis. Dengan demikian tujuan yang ingin dicapai oleh orangtua dan guru tidak berhasil. Mereka menjadi kecewa dan dengan sendirinya berdampak pada anak. Sedangkan pada anak sendiri, mereka akan memiliki trauma dalam belajar.

(17)

mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan penguasaan kosa kata seorang anak usia dini melalui permainan kartu bergambar.

Alasan penggunaan media permainan kartu bergambar dalam penelitian ini adalah bahwa permainan kartu bergambar adalah sebuah jenis permainan yang dapat merangsang anak untuk berpikir kritis, memahami karakter objek tertentu yang nampak dalam gambar. Selain itu ada sebuah alasan praktis bahwa fakta kartu bergambar sangat familiar dalam kehidupan seorang anak. Hampir pasti setiap hari mereka menemukan dan bermain dengan kartu dengan bermacam-macam gambar yang lucu dan unik. Anak tidak perlu memiliki keahlian atau dilatih secara khusus jika ingin bermain kartu bergambar, semuanya terjadi secara alamiah.

B. Batasan Masalah

(18)

Untuk anak usia dini atau anak Taman Kanak-Kanak, ada satu cara yang disodorkan oleh peneliti yakni melalui Permainan Kartu Bergambar.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang penelitian yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan berupa pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran umum tentang kemampuan pemecahan masalah dan penguasaan kosa kata anak usia dini di Kelas B Taman Kanak-Kanak Santa Ursula Bandung tahun ajaran 2009-2010

2. Bentuk Permainan Kartu Bergambar seperti apakah yang diterapkan pada kelas B Taman Kanak-Kanak Santa Ursula Bandung.

3. Seberapa besar efektifitas Permainan Kartu Bergambar dalam mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan penguasaan kosa kata anak usia dini di Kelas B Kanak-Kanak Santa Ursula Bandung?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini secara operasional bertujuan untuk proses pembuktian yakni :

(19)

2. Mengetahui gambaran secara deskritif bagaimana mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan penguasaan kosa kata anak usia dini di kelas B Taman Kanak -Kanak Santa Ursula Bandung

3. Mengetahui seberapa besar efektifitas Permainan Kartu Bergambar dalam mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan penguasaan kosa kata anak usia dini.

4. Tujuan penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti, kepala sekolah, para guru dan orang tua di kemudian hari.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat untuk kepentingan teoritis dan praktis.

Secara teoritis penelitian ini dapat bermanfaat untuk :

1. Memberikan kontribusi yang berdaya guna secara teoritis, metodologis dan empiris bagi kepentingan sekolah Kanak-Kanak Santa Ursula Bandung dalam bidang pengkajian mengembangkan kemampuaan memecahkan masalah dan penguasaan kosa kata anak usia dini melalui Permainan Kartu Bergambar 2. Dapat dijadikan suatu pola dan strategi guru TK dalam proses

(20)

3. Dapat dijadikan sebuah alternatif pembelajaran bagi para orangtua dan pemerhati pendidikan anak usia dini dalam membantu pengembangan kemampuan memecahkan masalah dan penguasaan kosa kata anak usia dini. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk dijadikan : 1. Informasi bagi Yayasan Prasama Bhakti sebagai pengelola TK Santa Ursula

Bandung, dalam merencanakan, melaksanakan, menempatkan dan melakukan pengawasan serta mengevaluasi konsep pembelajaran dan pengembangan kemampuan memecahkan masalah dan penguasaan kosa kata anak usia dini sesuai dengan rencana dan strategi yang sudah ditentukan.

2. Masukan bagi Pimpinan Sekolah TK Santa Ursula Bandung untuk dijadikan pertimbangan kontekstual dan konseptual operasional dalam merumuskan konsep mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan penguasaam kosa kata anak usia dini di masa yang akan datang.

3. Informasi bagi para Guru TK dalam memberikan menu pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan penguasaan kosa kata anak usia dini.

4. Masukan bagi para orangtua untuk membantu mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan penguasaan kosa kata anak usia dini yang optimal untuk jenjang pendidikan berikutnya.

(21)

kemampuan memecahkan masalah dan penguasaan kosa kata anak usia dini di lembaga atau institusi pendidikan lainnya.

F. Defenisi Operasional

Defenisi operasional variabel dimaksudkan untuk menjelaskan makna variabel yang sedang diteliti. Masri S dalam Ridwan, 2009 : 66 memberikan pengertian tentang defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan cara mengukur suatu variabel.

1. Kemampuan memecahkan masalah (Y1)

(22)

maupun menjadi sebuah struktur keseluruhan. Yang termasuk di dalamnya : membedakan, mengatur dan menghubungkan. (5) Menilai- membuat penilaian yang berdasarkan pada kriteria standar. Yang termasuk di dalamnya : memeriksa danmenganalisa. (6) Menciptakan – menempatkan elemen-elemen secara bersama-sama ke dalam sebuah kesatuan yang saling berhubungan untuk mendapatkan hasil yang baik. Yang termasuk di dalamnya : menghasilkan, merencanakan dan mengeluarkan. Anderson dan Krathwol, 2001 : 67 – 68)

Dalam penelitian ini yang dirasa paling cocok bagi perkembangan anak usia dini adalah tahap kognitif untuk mengingat, memahami serta menerapkan atau menggunakan prosedur dalam sebuah situasi yang diberikan. Yang termasuk di dalamnya adalah (1) Mengenal (2) Mengingat (3) Mengartikan (4) Memberikan contoh (5)Mengklasifikasi (6)Menyimpulkan (7) Menduga (8) Membandingkan (9) Menjelaskan (10) Melaksanakan.

2. Penguasaan Kosa Kata (Y2) Adalah kemampuan anak dalam memahami dan

mengekspresikan kata-kata. Adapun ukuran kemampuan kosa kata seseorang meliputi faktor-faktor sebagai berikut : (1) ketepatan ucapan, (2) penempatan tekanan dan nada yang sesuai, (3) pilihan kata, (4) ketepatan sasaran pembicaraan. (Dhieni, Nurbiana, 2008 : 3.6)

3. Permainan Kartu Bergambar

(23)

suatu kegiatan seperti : makan, tidur, menolong orang lain, dan beberapa sikap sosial lain seperti : peduli, empati, jujur, tanggung jawab dan lain sebagainya. Ada juga gambar bunga, binatang, pakaian, pemandangan alam, manusia, anak-anak di kelas, profesi tertentu. Adapun langkah – langkah dalam kegiatan permainan kartu bergambar ini yaitu : (1) persiapan guru; (2) pelaksanaan kegiatan permainan kartu bergambar; (3) penilaian kegiatan permainan.

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah penelitian (Dalen, 1969 :61). Merupakan pernyataan sementara tentang hubungan yang diharapkan antara dua variabel atau lebih (McMillan dan Schumacher, 1989). Dengan kata lain hipotesis adalah prediksi terhadap hasil penelitian yang diusulkan. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dalam bentuk desain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Penelitian ini berusaha mencari efektifitas dari permainan kartu bergambar terhadap kemampuan memecahkan masalah dan penguasaan kosa kata anak usia dini di kelas B Taman Kanak-Kanak Santa Ursula Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan melakukan pre test dan post test bagi kedua kelas baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Berdasarkan hal ini maka hipotesis yang diusulkan adalah :

(24)

bergambar dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional di kelas B Taman Kanak-Kanak Santa Ursula Bandung Tahun Ajaran 2009 - 2010

2. Terdapat perbedaan peningkatan yang sigfinikan antara kemampuan penguasaan kosa kata antara siswa yang memperoleh pembelajaran melalui permainan kartu bergambar dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional di kelas B Taman Kanak-Kanak Santa Ursula Bandung Tahun Ajaran 2009 - 2010

H. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang menjadi sasaran utama penelitian adalah variabel bebas yakni permainan kartu bergambar dan variabel terikat yaitu kemampuan memecahkan masalah sebagai variabel Y1 dan penguasaan kosa kata

anak usia dini sebagai Y2.

I . Metode Penelitian

(25)

maupun kelompok eksperimen kemudian diakhiri dengan pemberian post test terhadap masing-masing kelompok.

J. Populasi dan Subjek Penelitian

Arikunto (2003:108) memberikan pengertian tentang populasi yaitu : keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan Sugiyono, (2007:57) memberi pengertian populasi sebagai berikut: Populasi adalah :wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakterstik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.

Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi dalam penelitian meliputi segala sesuatu yang akan dijadikan subjek atau objek penelitian yang dikehendaki peneliti. Berkenaan dengan hal ini maka yang akan dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Kelas B Taman Kanak-Kanak Santa Ursula Bandung, Jl. Bengawan No 2 Bandung dengan jumlah siswa 30 anak yang terbagi dalam dua kelompok yakni 15 anak untuk kelas kontrol dan selebihnya untuk kelas eksperimen.

(26)
(27)
(28)
(29)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode quasi eksprimen dengan pendekatan kuantitatif. Desain yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk desain kelompok pre test dan post test dengan kelompok control (A Randomized Pre test-Post test Control Group Design). Karena tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang dapat mempengaruhi variabel bebas dan variabel terikat maka bentuk penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimen). Gall dan Borg (2003:402,634) menegaskan bahwa penelitian quasi eksperimen adalah “a type of experiment which research participants are not ramdomly assigned to the eksperomental and control groups”. Individu tidak secara acak mempunyai peluang yang sama.

(30)

Tabel 3.1. Desain Penelitian

Kelompok Pre test Perlakuan Post test

Eksperimen O X1 O

Kontrol O -- O

Keterangan :

X1 : Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan Permainan Kartu Bergambar

O : Pre test-Post test.

(31)

B. Alur Penelitian

Alur penelitian yang digunakan ditunjukkan pada gambar: 3.1

Validasi, Uji Coba,Revisi

Studi Literatur: Kemampuan Memecahkan Masalah dan Penguasaan Kosa Kata Anak Usia Dini

Kelompok Kontrol Tes Awal KelompokEksperimen

(32)

C. Populasi Penelitian

Arikunto (2003:108) memberikan pengertian tentang populasi yaitu : keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan Sugiyono, (2007:57) memberi pengertian populasi sebagai berikut, populasi adalah :wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.

Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi dalam penelitian meliputi segala sesuatu yang akan dijadikan subjek atau objek penelitian yang dikehendaki peneliti. Berkenaan dengan hal ini maka yang akan dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Kelas B Taman Kanak-Kanak Santa Ursula Bandung Tahun Ajaran 2009 – 2010 berjumlah 30 anak dengan pembagian 15 anak untuk kelas kontrol dan 15 anak yang lain kelas eksperimen dengan rentang usia 5 – 6 tahun. Pemilihan populasi telah disesuaikan dengan kemampuan keilmuan, kemampuan berbahasa, jenis kelamin.

D. Tempat Penelitian

(33)

berdasarkan pada pertimbangan bahwa belajar melalu bermain di sekolah ini layak diteliti. Demikian juga ada alasan praktis bahwa penulis bekerja pada sekolah ini sehingga waktu penelitian dapat dipermudah dan didukung oleh banyak pihak , dan demi kebutuhan masa depan sekolah, maka diharapkan hasil penelitian dapat dipergunakan untuk kemajuan pembelajaran siswa seterusnya di masa yang akan datang. Langkah selanjutnya adalah menetapkan subjek eksperimen yaitu kelas TK B yang akan dijadikan subjek penelitian. Dalam pelaksanaannya peneliti akan mengatur skenario pembelajaran sedangkan guru yang menjalankannya.

E. Sumber Data

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data penelitian yaitu :

1. Sumber data primer : adalah sumber data utama. Sumber data ini adalah subjek utama penelitian dalam hal ini adalah anak-anak kelas B1 Taman Kanak Santa Ursula Bandung Tahun Pelajaran 2009 – 2010.

(34)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat penting yaitu valid dan reliabel (Arikunto, 1999:160). Valid adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Fraenkel dan Wallen (1993 :558) menjelaskan ”The degree to which correct inferences can be made based on result from an instrument itself, but also on the instrumentation process and the characteristics of the group studied”. Maksudnya ketepatan instrument harus dapat mengukur apa yang semestinya diukur, sebab derajat ketepatan identik dengan nilai validitas dan nilai validitas menunjukkan kesahihan instrument dengan materi yang akan dinyatakan baik butir soal maupun soal secara keseluruhan. Ada dua jenis validitas untuk instrument penelitian yaitu validitas isi yang diuji berdasarkan analisis logis dan validitas konstruk yang diuji berdasarkan analisis empiris (Akdon : 57)

(35)

Fraenkel dan Wallen (1993 : 556) menyatakan bahwa “ The degree to which score obtained with an instrument are consistent measures of whatever the instrument measures”. Penekanannya terhadap konsistensi. Jika hasil tes dihitung walaupun instrument itu diuji beberapa kali maka hasilnya akan senilai (ekuivalen) dan memperoleh nilai relatif tetap dan tidak berubah. Artinya kapan pun instrument tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.

Uraian instrument penelitian adalah sebagai berikut : Tabel 3.2

Kisi-Kisi Variabel Kemampuan memecahkan masalah Anak Usia Dini (Y1)

(36)

7. Kemampuan

Kisi-Kisi Variabel Kemampuan Penguasaan Kosa Kata (Y2)

No Variabel Indikator Teknik Pulta

(37)

yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur (Ridwan, 2007 : 97). Instrumen dikatakan valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya dapat diukur (Sugiyono, 2004 :138). Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir dengan rumus Person Product Moment (Ridwan, 2007 : 98). Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment pearson (Arikunto, 2002).

Keterangan:

= Koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan.

X = Skor item Y = Skor total N = Jumlah siswa

Kaidah pengujian dengan membandingkan nilai ttabel dan nilai thitung.. Nilai

ttabel diperoleh dengan dk = n-1 dan tingkat signifikan α = 0,05, dimana n =

(38)

berpedoman berpedoman pada kaidah penafsiran jika thitung > ttabel, berarti data

valid, dan jika thitung < ttabel berarti data tidak valid.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Pedoman Observasi Perkembangan Kemampuan Memecahkan Masalah AUD

No

soal

Validitas Inter-pretasi No

soal

Validitas Inter-pretasi

thitung ttabel keterangan thitung ttabel keterangan

1 0,851 0,51 Valid 31 0,157 0,51 Tidak Valid

2 0,764 0,51 Valid 32 0,13 0,51 Tidak Valid

3 0,775 0,51 Valid 33 0,771 0,51 Valid

4 0,853 0,51 Valid 34 0,235 0,51 Tidak Valid

5 0,869 0,51 Valid 35 0,649 0,51 Valid

6 0,96 0,51 Tidak Valid 36 0,784 0,51 Valid

7 0,696 0,51 Valid 37 0,611 0,51 Valid

8 0,715 0,51 Valid 38 0,771 0,51 Valid

9 0,767 0,51 Valid 39 0,733 0,51 Valid

10 0,637 0,51 Valid 40 0,228 0,51 Tidak Valid

11 0,767 0,51 Valid 41 0,608 0,51 Valid

12 0,869 0,51 Valid 42 0,851 0,51 Valid

13 0,851 0,51 Valid 43 0,764 0,51 Valid

(39)

15 0,166 0,51 Tidak Valid 45 0,853 0,51 Valid

16 0,186 0,51 Tidak Valid 46 0,869 0,51 Valid

17 0,775 0,51 Valid 47 0,564 0,51 Valid

18 0,307 0,51 Tidak Valid 48 0,431 0,51 Tidak Valid

19 0,767 0,51 Valid 49 0,784 0,51 Valid

20 0,558 0,51 Valid 50 0,196 0,51 Tidak Valid

21 0,221 0,51 Tidak Valid 51 0,592 0,51 Valid

22 0,686 0,51 Valid 52 0,530 0,51 Valid

23 0,605 0,51 Valid 53 0,851 0,51 Valid

24 0,767 0,51 Valid 54 0,764 0,51 Valid

25 0,853 0,51 Valid 55 0,775 0,51 Valid

26 0,470 0,51 Tidak Valid 56 0,853 0,51 Valid

27 0,767 0,51 Valid 57 0,869 0,51 Valid

28 0,99 0,51 Tidak Valid 58 0,458 0,51 Tidak Valid

29 0,853 0,51 Valid 59 696 0,51 Valid

30 0,696 0,51 Valid

Valid : 45 butir Tidak Valid : 14 Butir Dipakai : 45 butir

Tabel 3.5

(40)

No

soal

Validitas Inter-pretasi No

soal

Validitas Inter-pretasi

thitung ttabel keterangan thitung ttabel keterangan

1 0,325 0,51 Tidak Valid 15 0,204

(41)

kegiatan pengumpulan data (Ridwan, 2007:140). Jika suatu alat ukur atau instrumen penelitian dapat digunakan dua kali untuk mengukur gejala yang sama dengan hasil pengukuran dan hasil yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur atau instrumen tersebut reliabel. Dalam mengukur sebuah instrumen itu reliabel atau tidak dapat mengunakan rumus alpha cronbach sebagai berikut :

r

α = Koefisien keandalan alat ukur

r = Koefesien rata-rata korelasi antar item k = Jumlah item

Semakin tinggi koefisien alpha maka kuesioner semakin reliabel, kriteria yang digunakan dalam koefisien reliabilitas sebesar 0,70 sebagai batas terendah kuesioner bisa diterima.

Sumber : Barker et al, 2002;70 3. Uji Hipotesis

(42)

Uji normalitas distribusi data kemampuan memecahkan masalah dan penguasaan kosa kata anak usia dini untuk kelompok eksperimen dilakukan dengan persamaan (Sugiyono : 2007) :

dimana: : frekuensi observasi

: frekuensi ekspektasi

Data dikatakan berdistribusi normal jika hitung < tabel.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas distribusi data dilakukan dengan menggunakan persamaan:

Dengan S2 = varians

Data dikatakan homogen bila Fhitung <Ftabel

c. Uji Kesamaan Dua Rerata

(43)

rata-rata untuk g. Uji kesamaan dua rata-rata (uji-t) dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows 17.0 yaitu uji-t dua sampel independen (Independent-Sample t Test).

Ada dua rumus untuk uji-t dua sampel independen (Uyanto, 2009):

1. Dengan asumsi kedua variance sama besar (equal variances assumed):

dengan derajat kebebasan: nx + ny -2

dimana: nx = besar sampel pertama

ny = besar sampel kedua

2. Dengan asumsi kedua variance tidak sama besar (equal variances not assumed):

Apabila data tidak berdistribusi normal maka dipakai uji non parametrik yaitu uji Mann-Whitney (Ruseffendi, 1998).

(44)

dimaksudkan untuk mengetahui distribusi atau sebaran skor data kemampuan memecahkan masalah dan penguasaan kosa kata anak usia dini. Dalam penelitian uji normalitas data menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Uji homogenitas data dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya kesamaan varians kedua kelas . Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Levene test, kemudian dilakukan uji-t. Uji kesamaan dua rata-rata (uji-t) dipakai untuk membandingkan perbedaan dua rata-rata.

H . Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua (2) instrumen pengumpul data utama yakni : observasi dan studi dokumentasi.

1 . Observasi

(45)

siswa dalam kegiatan belajarnya. (Suherman dan Sukjaya, 1990 :76). Inti dari observasi adalah memungkinkan peneliti untuk menarik kesimpulan tentang makna dan sudut pandang responden, kejadian atau proses yang diamati (Alwasilah, 2006 : 154 – 155)

Penelitian kali ini menggunakan daftar checklist melalui observasi dengan menggunakan alat penilaian yang dikembangkan oleh CRI (Children Resources International) Berikut format pedoman observasi dan penilaianya.

PEDOMAN OBSERVASI

No Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1. Dapat mengenal gambar yang tertera dalam kartu bergambar

2. Dapat mengenal warna dan bentuk gambar.

3. Dapat mengenal beberapa ciri gambar yang nampak 4. Menyebutkan 3 alternatif arti gambar yang sesuai 5. Dapat menyebutkan arti gambar dengan benar

6. Dapat menyebutkan bagian-bagian gambar dengan benar.

7. Dapat menyebutkan bagian-bagian gambar secara detail. 8. Dapat menyebutkan kembali gambar yang pernah

dipilihnya.

9. Dapat menyebut dengan benar gambar pilihan temannya 10. Mampu menyebutkan beberapa gambar yang pernah

dipilih.

11. Mampu membuat kalimat dengan menggunakan 4 -5 kata tentang arti gambar yang tertera.

(46)

13. Dapat menjelaskan detail gambar yang ia sukai

14. Dapat bercerita dengan lancar tentang arti gambar yang tertera.

15. Dapat melontarkan sebuah pertanyaan inovatif kepada temannya.

20. Dapat menjelaskan kepada teman-temannya tentang maksud gambar pilihannya.

21. Mampu memberi 2 arti mengenai maksud gambar pilihannya.

22. Menjelaskan satu contoh perbuatan baik sesuai gambar. 23. Dapat mengelompokkan beberapa gambar yang sama 24. Dapat bercerita di depan temannya mengenai tema

29. Mampu memberi sebuah kesimpulan sederhana dari hasil diskusi dalam kelompok.

30. Dapat menjawab pertanyaan yang diajukan temannya 31. Memberi dua alternatif jawaban atas pertanyaan yang

diajukan oleh teman dan ibu guru

32. Memberi tiga alternatif jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman dan ibu guru

33. Memberi penjelasan singkat tentang maksud dari gambar pilihan kelompok

34. Dapat bercerita tentang maksud gambar pilihannya dengan menggunakan kata-kata sendiri

(47)

36. Dapat membedakan dua gambar yang ada

37. Dapat melihat perbedaan gambar miliknya dan miliknya temannya

38. Mampu memberi sebuah solusi atas sebuah persoalan yang muncul dari gambar

39. Mampu membuat cerita singkat dari 4 kartu yang saling berhubungan.

40. Dapat merangkai arti dari 4 kartu yang berbeda menjadi sebuah cerita sederhana.

41. Dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu gurunya.

42. Dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman-temannya dalam kelompok.

43. Dapat melaksanakan sebuah kesepakatan dalam kelompok.

44. Terlihat patuh dan taat pada kesepakatan kelompok. 45. Dapat bertanggung jawab atas tugas kelompoknya.

PEDOMAN OBSERVASI 1. Dapat mengucapkan kata dengan jelas sehingga dapat

dimengerti oleh temannya

2. Dapat memilih kata dengan tepat ketika berbicara 3. Memilih kata yang sesuai dengan arti gambar 4. Dapat mengucapkan sebuah kata dengan penuh

keyakinan

5. Mampu mengucapkan beberapa kata dengan yakin dan benar.

6. Dapat mengucapkan 4-5 kata dengan tekanan yang sesuai.

(48)

8. Dapat membedakan suara kasar dan halus

9. Mampu berbicara dengan nada yang sopan dan santun 10. Dapat memilih 4- 5 kata yang sesuai dengan gambar

yang ada.

11. Dapat menjelaskan gambar yang ada dengan kata-kata yang sesuai.

12. Dapat mengucapkan 2 -4 kata pilihannya dengan benar dan sesuai.

13. Dapat mengucapkan 5-6 kata pilihannya dengan benar dan sesuai.

14. Dapat mengucapkan sebuah kalimat dengan kata pilihannya yang benar dan sesuai.

15. Dapat menjelaskan gambar yang dimaksud dengan 2- 4 kalimat yang cocok dan sesuai.

16. Dapat menjelaskan gambar yang dimaksud dengan lebih terperinci

17. Dapat memilih 2-4 kalimat sederhana yang dapat dimengerti oleh teman-temannya.

18. Dapat menjelaskan gambar kepada teman-temannya dengan 4-5 kalimat sederhana.

19. Dapat menceritakan kembali pengalaman bermain kartu bergambar bersama teman-teman secara lebih detail kepada gurunya.

20. Dapat menceritakan kembali pengalaman bermain kartu bergambar dengan menggunakan 4 – 6 kalimat yang mudah dimengerti kepada gurunya.

2. Studi Dokumentasi

Kelengkapan data-data lainnya dapat diperoleh melalui kegiatan studi dokumentasi yang ada, baik kondisi atau fasilitas Sekolah Taman Kanak-kanak Santa Ursula Bandung, orangtua, masyarakat di lingkungan Sekolah Taman Kanak-kanak baik status ekonomi, sosial dan lain sebagainya.

(49)

tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Uji validitas instrumen dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana alat ukur itu mengukur karakteristik tertentu. (Hasan, 1991:136) Pengukuran dimaksud untuk menunjukkan tingkat kesahihan atau kevalidan alat ukur tersebut.

I. Prosedur Penelitian

Penelitian ini berawal dari proses seminar usulan penelitian tesis, kemudian dilanjutkan dengan konsultasi tesis. Masukan-masukan pada saat tesis kemudian diolah menjadi sebuah bahan usulan tesis yang siap untuk dilaksanakan. Draf penelitian yang telah mendapat masukan dari pembimbing kemudian diperbaiki dan setelah melalui diskusi yang panjang dengan para pembimbing agar tesis yang ditulis sesuai dengan kaidah karya tulis ilmiah yang berlaku di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

(50)

yang akan diukur. Hasil konsultasi dengan pembimbing ini menjadi sebuah kekuatan agar instrumen penelitian dapat diuji coba terlebih dahulu.

Berdasarkan saran pembimbing langkah berikutnya adalah mengujicobakan instrumen penelitian. Pada tahap ini intrumen yang dikembangkan untuk semua variabel penelitian diujicobakan terlebih dahulu sesuai dengan karakteristik populasi yang akan diteliti. Hasil uji coba dianalisis baik validitas maupun reliabilitasnya. Dari hasil analisis ini diperoleh alat pengumpul data yang valid dan reliabel. Setelah menjadi yakin maka langkah berikutnya adalah mengurus izin penelitian. Permohonan izin penelitian ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana (PPs) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Kemudian Direktur PPs UPI membuat permohonan izin penelitian kepada kepala/pimpinan Taman Kanak-kanak Santa Ursula Bandung, sebagai tempat penelitian.

J Jadwal Kegiatan Penelitian

Jadwal penelitian ini dirancang mulai dari tahap persiapan sampai pada ujian tesis dengan rencana waktu penelitian selama 7 bulan, yaitu dari bulan November 2009 sampai bulan Mei 2010. Secara lebih jelas jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Jadwal penelitian

No JADWAL KEGIATAN BULAN

(51)

1 Persiapan usulan penelitian

2 Seminar usulan penelitian

3 Pengumpulan data

4 Pengolahan data

5 Penulisan laporan

(52)
(53)

Gambar

gambar bunga, binatang, pakaian, pemandangan alam, manusia, anak-anak di kelas,
Tabel 3.1.
Kisi-Kisi Variabel Kemampuan memecahkan masalah Anak Usia Dini (YTabel 3.2 1)
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Variabel Kemampuan Penguasaan Kosa Kata (Y
+6

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk morfologi daun lamun Enhalus acoroides yang lebar, banyak dimanfaatkan oleh organisme di alam untuk menempel dan juga untuk makanan, dalam kondisi tekanan

adanya website Happy Sunday para pembeli dapat melihat.. dan memesan produk tanpa harus datang langsung

Pada Penulisan ilmiah ini pula, penulis akan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 , suatu program yang berbasis windows yang mempunyai standar kelebihan dalam memandu pengguna

Dalam pembuatan aplikasi kartu abodemen dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 ini diharapkan dapat membantu penyelenggara jalan tol untuk meningkatkan

Cuti atau sisa cuti tahunan yang tidak diambil dalam tahun yang bersangkutan, dapat diambil dalam tahun berikutnya untuk paling lama 18 hari kerja termasuk cuti tahunan dalam

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

The purpose of this study is to examine the influence of hedonic shopping motivation consisting of adventure shopping, social shopping, gratification shopping, idea

Peta Moving Range dirancang untuk membandingkan nilai permintaan actual dengan nilai peramalan.Dengan kata lain membandingkan data actual dan peramalan pada periode yang