• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN APLIKASI KOMPUTER UNTUK MEMBANTU GURU DALAM MENILAI PETA KONSEP SISWA (Uji Coba pada Materi Sistem Ekskresi dan Sistem Reproduksi Manusia).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN APLIKASI KOMPUTER UNTUK MEMBANTU GURU DALAM MENILAI PETA KONSEP SISWA (Uji Coba pada Materi Sistem Ekskresi dan Sistem Reproduksi Manusia)."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh

RAVINA 1200895

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA

(2)
(3)

Oleh Ravina

S.Pd Universitas Riau, 2011

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasarjana

© Ravina 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

UNTUK MEMBANTU GURU DALAM MENILAI PETA KONSEP SISWA (Uji Coba pada Materi Sistem Ekskresi dan Sistem Reproduksi Manusia)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I,

Dr. Siti Sriyati, M.Pd NIP. 196409281989012001

Pembimbing II,

Dr. Mimin Nurjhani K, M.Pd NIP. 196509291991012001

Mengetahui,

Ketua Jurusan/Program Studi Pendidikan Biologi

(5)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengembangkan aplikasi komputer yang dapat membantu guru menilai peta konsep dengan mudah dan cepat serta berpedoman pada kritria penilaian peta konsep Novak & Gowin (1984). Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development yang meliputi studi pendahuluan, perencanaan dan pengembangan, serta uji coba dan revisi. Kegiatan uji coba dilakukan secara terbatas pada materi sistem ekskresi dan sistem reproduksi manusia di lima SMA di kota Bandung. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas XI. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, lembar validasi ahli dan angket. Data yang sudah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Hasil uji coba terbatas pada sejumlah guru dan siswa menunjukkan bahwa aplikasi yang dikembangkan mampu menilai peta konsep siswa dengan mudah, cepat dan benar. Aplikasi mampu menilai peta konsep jenis tidak terstruktur dan penggunaannya tidak terbatas pada bidang studi tertentu saja. Kelemahannya, gambar-gambar yang disertakan dalam panduan penggunaan terlihat kurang jelas. Selain itu, kesalahan pengetikan oleh guru atau siswa tidak dapat ditoleransi oleh aplikasi. Untuk itu, panduan penggunaan aplikasi diperbaiki dengan meningkatkan kualitas gambar. Sedangkan kesalahan pengetikan akan diperbaiki pada pengembangan yang akan datang.

(6)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

This research aims to develop computer applications that can help teachers assess concept maps easily and quickly based on the criteria of assessment of concept maps Novak & Gowin (1984). The method used is the Research and Development, which includes a preliminary study, planning and development, and testing and revision. Pilot activities is limited to the material system and reproductive system of human excretion in five high schools in Bandung. The subjects were teachers and students of class XI. Collecting data through interviews, observation, expert validation sheets and questionnaires. The data has been analyzed descriptively. The test result are limited to the number of teachers and students showed that applications developed capable of assessing students' concept maps easily, quickly and correctly. The application is able to assess the types of unstructured map concept and their use is not limited to a specific field of study. The disadvantage, pictures that are included in the user's look less obvious. In addition, typing errors by the teacher or the student can not be tolerated by the application. For that, improved application user with improved image quality. While typing errors will be corrected in future development.

(7)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II APLIKASI KOMPUTER UNTUK MENILAI PETA KONSEP MATERI SISTEM EKSKRESI DAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA ... 7

A. Langkah-langkah Merancang Aplikasi ... 7

B. Beberapa Perangkat Lunak yang Digunakan dalam Merancang Aplikasi ... 8

C. Penilaian Berbantuan Komputer ... 11

D. Peta Konsep ... 14

E. Peta Konsep dalam Pembelajaran Biologi ... 28

F. Penilaian Peta Konsep Berbantuan Komputer ... 28

G. Tinjauan Materi Sistem Ekskresi dan Sistem Reproduksi Manusia ... 31

H. Penelitian yang Relevan ... 43

(8)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A Metode Penelitian... 48

B Definisi Operasional... 49

C Populasi dan Sampel Penelitian ... 49

D Lokasi dan Waktu Penelitian ... 50

E Instrumen Penelitian... 51

F Prosedur Penelitian... 57

G Teknik Analisis Data ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

A. Tahap Studi Pendahuluan ... 64

B. Tahap Perencanaan dan Pengembangan ... 73

C. Tahap Validasi ... 82

D. Tahap Uji Coba dan Revisi ... 91

E. Gambaran Umum CM Analyzer ... 112

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 130

A. Kesimpulan ... 130

B. Saran ... 131

DAFTAR PUSTAKA ... 132

(9)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada tahun 1960 profesor asal Cornell University, Joseph D Novak, mengemukakan ide tentang peta konsep sebagai suatu instrumen yang mampu mengorganisasikan dan menggambarkan pengetahuan seseorang. Kemudian sejumlah riset pada bidang pendidikan mencoba mempelajarinya lebih jauh. Hingga kini riset terkait peta konsep masih terus berkembang pada berbagai bidang studi. Hasil-hasil riset menjelaskan ragam kegunaan peta konsep dalam bidang pendidikan. Penerapannya pun tidak hanya terbatas dalam satu bidang ilmu saja. Peta konsep telah sukses diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, salah satunya dalam sains, baik itu sebagai alat untuk mengajar, mendukung terjadinya belajar bermakna, alat penilaian, dan panduan penyusunan kurikulum (Mintzes et

al., 2000).

Membuat peta konsep diawali dengan mengidentifikasi konsep-konsep penting dari suatu materi, kemudian mengorganisasikan konsep-konsep tersebut dalam suatu hirarki, mulai dari konsep yang paling umum hingga yang paling khusus. Antar konsep kemudian dihubungkan dengan kata penghubung sehingga membentuk proposisi. Penugasan peta konsep menggiring siswa untuk terus mengkonstruk dan memperbaharui pengetahuannya dengan mengaitkan konsep-konsep yang telah dimilikinya dengan konsep-konsep-konsep-konsep baru yang relevan. Bagi guru, peta konsep membantu untuk mengetahui apa yang telah diketahui siswa serta mempelajari perubahan konsep dan miskonsepsi. Pemanfaatan peta konsep dengan baik memberi peluang yang besar bagi guru untuk bisa merancang kegiatan pembelajaran yang tepat bagi siswanya.

(10)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aturan baku dalam menilai peta konsep sehingga teknik penilaian peta konsep saat ini hanya berdasarkan persepsi masing-masing guru saja. Umumnya guru menilai dengan cara membandingkan kompleksitas peta konsep siswa satu dengan siswa lainnya. Penilaian yang seperti ini tentu memiliki konsistensi yang sangat rendah. Faktor subyektivitasnya pun cenderung tinggi. Namun demikian, guru tetap menggunakan peta konsep di kelas baik itu sebagai media dalam menyampaikan materi ataupun sebagai salah satu bentuk penugasan bagi siswa.

Riset tentunya tidak hanya mengkaji keunggulan peta konsep saja, tetapi juga berupaya menemukan kendala-kendala yang muncul selama penerapannya di kelas. Hal ini penting, agar dapat diupayakan pemecahannya. Chang et al. (2001) menyebutkan bahwa, meskipun banyak peneliti yang melaporkan kegunaan peta konsep dalam proses pembelajaran, membuat peta konsep dengan cara manual (paper and pencil) memiliki beberapa kelemahan, diantaranya, peta konsep yang dibuat dengan cara manual sulit untuk diubah jika terjadi kesalahan, dan evaluasi peta konsep yang dibuat dengan cara manual dirasa tidak efisien.

Kendala-kendala seperti yang disebutkan di atas mendorong banyak peneliti untuk mengembangkan aplikasi komputer yang dapat dimanfaatkan siswa dalam membuat peta konsep dengan lebih mudah. Cmap Tools, Kidspiration, dan

Inspiration adalah beberapa contoh aplikasi yang sangat membantu dalam

membuat peta konsep secara efektif dan efisien. Riset terus berkembang hingga dihasilkan beberapa aplikasi yang tidak lagi terbatas pada membuat peta konsep saja, tetapi juga menilainya. Tiga di antaranya menjadi bahan kajian literatur peneliti selama merancang aplikasi yang baru nantinya, yaitu Concept Map

Assessor (CMA), Concept Map Analysis (CM Analysis), dan Concept Map

Assessment Tools (Compass). Dari ketiga aplikasi tersebut hanya satu aplikasi saja

yang dapat diakses secara bebas, yaitu CM Analysis. Sedangkan dua lainnya hanya dapat dipelajari dengan mengkaji literatur hasil-hasil penelitiannya saja.

(11)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurutnya, ada empat hal yang dinilai dari peta konsep seseorang, yaitu kesahihan proposisi, hirarki, kaitan silang, dan contoh. Keempatnya memiliki bobot yang berbeda yang akan dijelaskan pada bagian lain dalam tulisan ini. Banyaknya hal yang harus diperhatikan selama menilai peta konsep tentu membuat proses koreksi menjadi rumit dan lama. Selain itu, penilaian dengan cara manual oleh manusia seringkali bersifat subyektif. Penggunaan komputer diharapkan dapat meminimalisir bahkan menghilangkan subyektivitas yang umum terjadi dalam penilaian oleh manusia. Alasan lainnya adalah waktu dan tenaga. Dengan menggunakan aplikasi komputer, maka guru tidak perlu mengulangi kegiatan yang sama, yaitu menilai setiap peta konsep siswa dengan memperhatikan rubrik yang sama pula.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, sebenarnya sudah ada beberapa aplikasi yang dikembangkan yang dapat digunakan untuk menilai peta konsep, namun ada beberapa hal yang menjadi alasan peneliti untuk mengembangkan aplikasi baru dengan fungsi yang sama. Pertama, banyak dari aplikasi tersebut yang belum bisa diakses secara bebas hingga saat ini. Dari ketiga aplikasi yang sempat disebutkan di atas, hanya satu yang dapat diakses yaitu CM Analysis.

Kedua, aplikasi belum menyediakan layanan dalam bahasa Indonesia. Sangat

dimungkinkan hal ini akan menjadi kendala dalam penerapannya di lapangan.

User akan lebih sulit memahami teknik pengoperasian sebuah aplikasi ketika

disajikan dalam bahasa asing. Ketiga, semua aplikasi yang disebutkan memiliki pendapat masing-masing dalam hal aturan dan bobot penilaian. Keempat, dalam kurikulum yang sekarang, kurikulum 2013, membuat peta konsep menjadi bagian dari proses pembelajaran. Oleh karenanya, di sini peneliti akan mencoba merancang aplikasi komputer yang mampu menilai peta konsep siswa dengan mengikuti aturan penilaian yang ditulis oleh Novak dan Gowin (1984) dalam bukunya “Learning How to Learn”.

(12)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diujicobakan pada bidang studi biologi materi sistem ekskresi dan sistem reproduksi manusia. Alasannya, kedua materi ini tergolong rumit karena melibatkan struktur dan fungsi berbagai organ dalam yang sulit bahkan tidak mungkin untuk diinderai secara langsung. Pada materi ini juga terdapat sejumlah proses fisiologi tubuh yang penting untuk dipahami siswa. Banyak istilah dan konsep yang disajikan pada kedua materi ini. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bahar et al. (1999) “Studies have showed that students have problems in understanding key topics of biology such as internal organs, organ systems and

processes of their own bodies”,penugasan peta konsep mungkin dapat membantu

siswa untuk lebih memahami materi tersebut. Ulerick (2000) menyarankan penggunaan strategi grafik seperti peta konsep dan sejenisnya untuk mempelajari

textbooks yang mengandung banyak konsep sehingga terlihat bagaimana konsep

yang satu saling terkait dengan konsep lainnya. Selain itu, berdasarkan informasi dari guru tentang jadwal pelajaran dan dengan memperhitungkan lamanya waktu penyelesaian aplikasi, kegiatan uji coba diperkirakan dapat dilaksanakan pada kedua materi tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Aplikasi komputer seperti apakah yang dapat dikembangkan dan layak digunakan untuk membantu guru dalam menilai peta konsep siswa?

Selanjutnya rumusan masalah di atas dijabarkan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana rancangan aplikasi yang dapat dikembangkan agar dapat menilai peta konsep dengan benar?

2. Apakah menilai peta konsep dengan menggunakan aplikasi yang dikembangkan lebih efektif dibandingkan dengan cara manual?

(13)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Batasan Masalah

1. Untuk menghasilkan produk yang ampuh dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan maka perlu adanya studi pendahuluan dan uji coba produk di sejumlah sekolah. Kegiatan studi pendahuluan hingga uji coba produk yang dihasilkan dalam penelitian ini nantinya hanya dilakukan di beberapa sekolah menengah tingkat atas kelas XI di Bandung.

2. Aplikasi yang dikembangkan ini hanya terbatas untuk menilai saja. Aplikasi tidak mencakup tools untuk membuat peta konsep. Aplikasi juga hanya dapat menerima input peta konsep dalam bentuk soft copy yang dibuat dengan menggunakan aplikasi Cmap Tools. Aplikasi tidak dapat digunakan untuk memproses peta konsep yang dibuat dengan aplikasi lain ataupun yang dibuat dengan cara manual (paper and pencil).

3. Untuk keperluan penelitian dan pengembangan, aplikasi diuji cobakan pada materi sistem ekskresi dan sistem reproduksi manusia.

D. Tujuan Penelitian

(14)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain:

1. Memberikan suatu alternatif alat penilaian yang dapat digunakan oleh guru untuk menilai peta konsep siswa dengan lebih mudah, cepat dan tepat.

(15)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Borg dan Gall (1983) menjelaskan penelitian dan pengembangan sebagai suatu metode penelitian yang digunakan dalam mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan. Senada dengan itu, Sugiyono (2012) menyebutkan penelitian dan pengembangan sebagai suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk dan menguji keefektifan produk tersebut. Ibnu dalam Komang (2013) mendefenisikan penelitian dan pengembangan sebagai jenis penelitian yang ditujukan untuk menghasilkan suatu produk hardware atau aplikasi melalui prosedur yang khas yang biasanya diawali dengan analisis kebutuhan, dilanjutkan dengan proses pengembangan dan diakhiri dengan proses uji coba atau evaluasi.

Penelitian dan pengembangan meliputi beberapa tahapan yang di dalamnya suatu produk dirancang, dikembangkan, diuji, dan direvisi secara bertahap hingga dihasilkan suatu produk yang baru. Borg dan Gall (1983) merumuskan langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan, yaitu

research and information collecting, planning, develop preliminary form of

product, prelimina1y field testing, main product revision, main field testing,

operational product revision, operational field testing, final product revision,

dan dissemination and implementation.

(16)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Definisi Operasional

1. Rancangan aplikasi merupakan gambaran dan rencana pembuatan aplikasi komputer agar dapat mengerjakan suatu tugas tertentu. Dalam penelitian ini, aplikasi dirancang untuk bisa menilai peta konsep. Proses pengembangannya sendiri meliputi empat tahapan yaitu, studi pendahuluan, perencanaan dan pengembangan, validasi, dan uji coba dan revisi.

2. Menilai peta konsep dengan aplikasi lebih efektif dibandingkan dengan menilai secara manual. Maksud efektif disini adalah lebih cepat, lebih mudah, dan hasil penilaiannya benar mengikuti rubrik penilaian peta konsep yang dikembangkan oleh Novak dan Gowin (1984).

3. Kelebihan dan kekurangan aplikasi yang dikembangkan menurut guru adalah penilaian guru terhadap aplikasi yang dikembangkan setelah dilaksanakan uji coba di lapangan. Kelebihan yang dimaksud mengarah kepada manfaat yang dirasakan guru saat menggunakan aplikasi untuk menilai peta konsep siswa dibandingkan dengan penilaian manual. Sedangkan kekurangan mengarah kepada kelemahan menilai dengan aplikasi dibandingkan dengan menilai secara manual sebagai pertimbangan untuk perbaikan dikemudian hari.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah guru biologi SMAN di kota Bandung beserta siswanya yang duduk di kelas XI IPA. Sampel diambil dari populasi dengan rincian sebagai berikut:

(17)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelak peneliti akan mendapatkan banyak masukan sehingga dapat dihasilkan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

2. Uji coba terbatas dilakukan sebanyak dua kali dengan melibatkan guru dan siswa dari setiap sekolah yang menjadi sampel penelitian ini. Siswa dilibatkan untuk menghasilkan peta konsep yang akan dinilai sedangkan guru dilibatkan untuk menilai peta konsep yang dibuat siswa. Uji coba terbatas tahap 1 dilaksanakan pada dua sekolah yang juga terlibat dalam studi pendahuluan, yaitu SMAN 6 Bandung dan SMAN 9 Bandung. Uji coba terbatas tahap 2 melibatkan tiga sekolah lain yang dipilih secara acak, yaitu SMAN 9 Bandung, SMAN 15 Bandung, dan SMA Bina Dharma Bandung. Uji coba terbatas tahap 1 dilakukan pada materi sistem ekskresi, sedangkan uji coba terbatas tahap 2 dilakukan pada materi sistem reproduksi. Sekolah yang dipilih sebagai sampel harus memiliki ruang multimedia/laboratorium komputer. Ruang multimedia/laboratorium komputer diperlukan untuk kegiatan pengenalan dan pelatihan. Adapun yang bertindak sebagai instruktur dalam kegiatan pengenalan dan pelatihan ini adalah peneliti sendiri.

D.Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di beberapa SMAN di kota Bandung, yaitu: a) SMAN 6 Bandung

b) SMAN 19 Bandung c) SMAN 9 Bandung d) SMAN 15 Bandung

e) SMA Bina Dharma Bandung

2. Waktu penelitian

(18)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a) Tahap studi pendahuluan dilaksanakan pada bulan Maret 2014.

b) Tahap perencanaan dan pengembangan dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2014.

c) Tahap validasi ahli dilaksanakan pada bulan Juni 2014.

d) Tahap uji coba dan revisi dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2014.

E.Instrumen Penelitian

Terdapat beberapa bentuk instrumen pengumpul data yang digunakan selama kegiatan penelitian berlangsung. Kesemua instrumen tersebut dirangkum dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No Instrumen Target Bentuk Digunakan

pada saat

1 Pedoman wawancara Pengetahuan dan pengalaman guru terhadap

penggunaan peta konsep di kelas.

Terbuka dan

tidak terstruktur Studi lapangan

2 Lembar validasi ahli materi dan media

Tingkat kelayakan

produk. Rating scale Validasi 3 Lembar observasi

guru Keterpakaian serta kendala dalam pengoperasian produk Checklist Uji coba produk 4 Lembar angket guru Kesan guru

terhadap produk yang

dikembangkan.

Rating scale

5 Respon guru

terhadap Cmap Tools version 5.05.01 sebagai satu-satunya aplikasi yang dapat digunakan guru untuk membuat peta konsep.

Rating scale

6 Lembar angket siswa Respon siswa terhadap Cmap Tools version 5.05.01 sebagai

(19)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu satu-satunya

aplikasi yang dapat digunakan siswa untuk membuat peta konsep.

1. Lembar Wawancara

Lembar wawancara digunakan untuk mengumpulkan data pada tahap studi pendahuluan dan ditujukan kepada guru biologi di sekolah-sekolah yang terlibat. Instrumen ini berguna dalam mengumpulkan informasi dari guru terkait pengetahuan dan pengalamannya dalam menggunakan peta konsep di kelas. Hasil wawancara dengan guru merupakan bahan studi pendahuluan dan dijadikan masukan dalam merencanakan produk awal. Melalui wawancara ini pula ingin diketahui apakah produk yang akan dikembangkan benar-benar dibutuhkan di lapangan atau tidak. Adapun aspek yang digali melalui wawancara ini yaitu pengalaman guru menggunakan peta konsep, pemanfaatan peta konsep oleh guru untuk mengajar, pemanfaatan peta konsep oleh guru sebagai salah satu bentuk penugasan, teknik penilaian peta konsep yang digunakan guru, beban mengajar guru, serta tanggapan guru terhadap rencana pengembangan aplikasi. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara terbuka tidak terstruktur, dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Lembar Validasi Ahli

(20)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Lembar validasi untuk orang yang mengerti cara menilai peta konsep dengan mengacu pada aturan penilaian yang dikemukakan Novak dan Gowin (1984). Instrumen ini bertujuan untuk melihat kesesuaian dan ketepatan penilaian yang dilakukan oleh aplikasi dengan yang dirumuskan oleh Novak dan Gowin (1984). Tabel berikut berisi kisi-kisi lembar validasinya. Sedangkan angket lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

Tabel 3.2. Kisi-kisi Lembar Validasi untuk Orang yang Mengerti Aturan Penilaian Novak dan Gowin (1984)

b. Lembar validasi untuk ahli media. Instrumen ini dimaksudkan untuk menilai kelayakan aplikasi ditinjau dari sudut pandang media. Tabel berikut merupakan kisi-kisi lembar validasi untuk ahli media yang digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan angket lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3.

Tabel 3.3. Kisi-kisi Lembar Validasi untuk Ahli Media

No. Aspek Indikator Nomor Item Jumlah Item

1 Technical Quality

Portabilitas 1 1

Instalasi 2 1

Dokumentasi 3 1

Kesesuaian fitur dengan

kebutuhan 4,5,6,7 4

Efisiensi 8 1

Akurasi 9 1

Kelancaran pengoperasian 10 1

2 Usablity Konsistensi 11 1

3 Elemen Media Visual

Teks 12 1

Keselarasan Warna Teks dan

Background 13 1

No. Aspek Nomor Item Jumlah Item

1 Kesesuaian dengan aturan penilaian

Novak dan Gowin (1984) 1,2,3,4,5,6,7,8 8

2 Akurasi 8,9,10 3

3 Konsistensi 11 1

4 Objektivitas 12 1

(21)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kesesuaian icon/simbol

dengan fungsinya 14 1

3. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan selama kegiatan uji coba terbatas. Instrumen ini dimaksudkan untuk menjaring informasi tentang kendala yang dialami guru selama pengoperasian produk. Observasi dinilai lebih efektif untuk melihat dan memahami kondisi riil di lapangan. Melalui observasi, peneliti juga akan lebih mudah mencatat hal-hal yang penting sebagai masukan untuk perbaikan produk. Lembar observasi mencakup semua langkah-langkah pengoperasian aplikasi. Aspek yang digali saat observasi adalah kendala yang dihadapi guru saat

menggunakan fitur ‘Bantuan’, melakukan instalasi, memulai aplikasi, mengoperasikan aplikasi (mencakup: mengisi database, melakukan koreksi per siswa dan per kelas, dan membuat laporan hasil penilaian), serta menutup aplikasi. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.

4. Lembar Angket

Angket digunakan untuk menghimpun data dan informasi yang berkaitan dengan tanggapan serta penilaian responden terhadap produk. Berdasarkan tujuannya, ada dua jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

a. Angket guru, dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai kesan dan penilaian guru terhadap produk yang dikembangkan. Angket ini diberikan pada saat kegiatan uji coba terbatas. Tanggapan guru pada angket menjadi masukan berharga bagi peneliti dalam merevisi produk selama kegiatan uji coba berlangsung. Berikut ini kisi-kisi pada lembar angket guru. Sedangkan angket lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5.

Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Tanggapan Guru terhadap Aplikasi yang Dikembangkan

No. Aspek Nomor Item Jumlah

Item

1 Kemudahan penggunaan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10

(22)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain lembar angket di atas, kepada guru juga diberikan lembar angket lain yang berisi tentang tanggapan guru terhadap penggunaan aplikasi Cmap

Tools, dapat dilihat pada Lampiran 6. Berikut adalah kisi-kisinya:

Tabel 3.5. Kisi-kisi Angket Tanggapan Guru terhadap Penggunaan Aplikasi Cmap

Tools

No. Aspek Nomor Item Jumlah Item

1 Kemudahan pengoperasian 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13 13

2 Efektivitas 14,15,16, 3

3 Efisiensi 17,18 2

Angket lainnya yang juga diberikan pada guru adalah angket yang berisi tanggapan guru terhadap penilaian peta konsep secara manual. Penilaian yang dimaksud di sini adalah penilaian yang dituliskan oleh Novak dan Gowin (1984)

dalam bukunya “Learning How to Learn”. Angket yang ini merupakan angket

terbuka dan dapat dilihat pada Lampiran 7.

b. Angket siswa, dimaksudkan untuk menghimpun pendapat siswa tentang aplikasi Cmap Tools yang ditetapkan sebagai satu-satunya aplikasi yang dapat digunakan oleh siswa untuk membuat peta konsep. Informasi ini penting untuk meyakinkan peneliti bahwa siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengoperasikannya. Dan berguna untuk memastikan bahwa aplikasi yang dikembangkan mampu menilai peta konsep yang dibuat siswa tersebut. Tabel berikut adalah kisi-kisinya, sedangkan angket lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8.

Tabel 3.6. Kisi-kisi Angket Tanggapan Siswa terhadap Penggunaan Aplikasi

Cmap Tools

No. Aspek Nomor Item Jumlah Item

1 Kemudahan pengoperasian 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13 13

2 Efektivitas 14,15,16, 3

3 Dokumentasi 16,17,18,19,20 5

4 Aspek teknik 21,22,23,24,25,26 6

5 Efektivitas 27,28,29 3

(23)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Efisiensi 17,18 2

(24)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Data Penelitian

dihimpun melalui

Instrumen Pengumpul Data

berupa

Pedoman Wawancara

Guru

Angket Lembar

Observasi Guru Lembar Validasi Ahli terdiri dari Angket Guru Angket Siswa terdiri dari Angket Tanggapan Guru terhadap Penilaian Peta Konsep Secara Manuasl Angket Tanggapan Guru terhadap Penilaian Peta Konsep dgn CM Analyzer Angket Tanggapan Guru terhadap CM Tools Angket Tanggapan Siswa terhadap CM Tools untuk memperoleh untuk memperoleh untuk memperoleh Informasi tentang penilaian guru terhadap CM Analyzer Informasi tentang penilaian guru dan siswa terhadap CMap Tools Informasi tentang kendala yang dihadapi guru dalam menggunakan CM Analyzer untuk memperkaya untuk memperoleh Informasi tentang pengetahuan dan pengalaman guru mengenai peta konsep Diperlukan karena CM Analyzer hanya mampu menilai peta konsep yang dibuat dengan CMap Tools

Produk yang dikembangkan (CM Analyzer) membantu peneliti dalam memperbaiki membantu peneliti dalam mengembangkan

Desain produk awal

Lembar validasi ahli media Lembar validasi ahli materi terdiri dari untuk memperoleh untuk memperoleh Informasi tentang kelayakan aplikasi dari segi media Informasi tentang kelayakan aplikasi dari segi materi membantu peneliti dalam

(25)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan yang diadaptasi dari Borg dan Gall (1983). Namun tidak semua tahapan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (1983) dilakukan. Penelitian ini hanya sampai kepada uji coba terbatas, dengan tahapan sebagai berikut:

1. Tahap studi pendahuluan

2. Tahap perencanaan dan pengembangan 3. Tahap validasi ahli

4. Tahap uji coba terbatas dan revisi

1. Tahap Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di SMAN 6 Bandung dan SMAN 19 Bandung. Pada tahap ini, peneliti berupaya mengumpulkan informasi sebanyak mungkin terkait topik yang akan diteliti. Di sini peneliti perlu melakukan studi kepustakaan untuk mempelajari data-data sekunder dan laporan hasil-hasil penelitian terkait yang pernah ada sebelumnya, serta melakukan pengamatan secara umum terhadap berbagai permasalahan dan kebutuhan di lapangan sesuai topik penelitian. Hasil studi pendahuluan akan sangat bermanfaat bagi peneliti dalam membuat rancangan produk awal. Kegiatan selama tahap ini dibagi menjadi dua, yaitu studi lapangan dan studi literatur.

a. Studi Lapangan

Studi lapangan dimaksudkan agar peneliti memperoleh gambaran terkait kebutuhan dan permasalahan di lapangan yang sesuai dengan topik penelitian. Fokus utama yang akan dieksplorasi selama studi lapangan berlangsung adalah: 1) Kondisi empiris guru, siswa, serta sarana dan prasarana sekolah yang terlibat.

Peneliti harus mengetahui pemahaman guru dan siswa tentang peta konsep, serta kemampuan keduanya dalam mengoperasikan komputer. Di samping

(26)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

itu, peneliti juga harus mengetahui kondisi sarana dan prasarana yang ada yang diperlukan selama penelitian pada sekolah-sekolah yang terlibat.

2) Permasalahan-permasalahan yang muncul selama penerapan peta konsep di kelas, terutama pada proses penilaian peta konsep siswa.

3) Tanggapan guru terhadap aplikasi yang ingin dikembangkan.

b. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan mempelajari laporan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian. Pada tahap ini dikumpulkan informasi tentang aplikasi-aplikasi sejenis yang sudah ada. Untuk aplikasi yang bisa diakses secara bebas, dicoba digunakan untuk mempelajari sistem operasinya. Berbekal semua informasi ini, peneliti akan mendapatkan gambaran kasar desain produk yang akan dikembangkan.

2. Tahap Perencanaan dan Pengembangan Model

Tahap ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2014. Pelaksanaan tahap perencanaan dan pengembangan model ini merujuk pada hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di awal. Berdasarkan studi pendahuluan, dibuat perencanaan desain produk dengan memperhatikan tujuan penggunaan produk, siapa pengguna produk, kendala pada sistem penilaian manual, serta produk-produk serupa yang telah ada. Dari hal tersebut akan didapatkan deskripsi komponen produk beserta fungsi dan penggunaannya. Hasilnya berupa desain hipotetik dari produk baru lengkap dengan spesifikasinya. Pekerjaan berikutnya adalah mengembangkan produk awal berdasarkan desain yang telah dibuat.

3. Tahap Validasi Ahli

(27)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menghadirkan beberapa ahli, yaitu orang-orang yang paham cara menilai peta konsep menurut aturan Novak dan Gowin (1984) serta mengerti aspek-aspek penting apa saja yang harus ada pada suatu produk yang berbentuk aplikasi komputer. Dalam penelitian ini, produk divalidasi oleh dua orang dosen yang paham cara menilai peta konsep serta ahli dalam bidang media. Pada tahap ini, kedua validator diminta untuk mencoba produk awal yang telah dikembangkan untuk kemudian memberikan penilaian dan saran perbaikan pada lembar validasi ahli yang telah disiapkan peneliti sebelum memasuki tahap uji coba produk di lapangan.

4. Tahap Uji Coba dan Revisi

Uji coba dan revisi merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian dan pengembangan. Tahap ini dilakukan setelah tahap perancangan dan pengembangan model aplikasi selesai dan oleh para ahli aplikasi dinyatakan layak untuk diuji cobakan di lapangan pada materi sistem ekskresi dan sistem reproduksi manusia. Uji coba bertujuan untuk mengetahui apakah aplikasi yang telah dibuat layak digunakan atau tidak. Melalui uji coba juga peneliti dapat melihat sejauh mana kesesuaian produk yang dibuat dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan dan pengembangan. Dalam penelitian ini kegiatan uji coba hanya dilaksanakan secara terbatas.

(28)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

uji coba terbatas dilakukan pada 1-3 sekolah dengan jumlah responden antara 10-30 orang. Pengumpulan data dalam langkah ini dilakukan melalui lembar observasi dan angket yang kemudian akan dianalisis secara deskriptif untuk keperluan perbaikan dan penyempumaan produk.

Secara keseluruhan alur penelitian dan pengembangan ini digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Gambar 3.2. Bagan Alur Penelitian

G.Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Lembar Wawancara dan Lembar Observasi

Data hasil wawancara dengan guru yang diperoleh pada tahap studi pendahuluan dan data hasil observasi terhadap guru yang diperoleh pada tahap uji

TAHAP STUDI PENDAHULUAN TAHAP PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN TAHAP UJI COBA DAN

(29)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

coba merupakan jenis data kualitatif. Data kualitatif ini dianalisis mengikuti langkah-langkah berikut:

a. Reduksi data. Pada tahap ini dilakukan pemilihan tentang relevan tidaknya antara data dengan tujuan penelitian. Informasi dari lapangan sebagai bahan mentah diringkas, disusun secara sistematik berdasarkan kategori dan klasifikasi tertentu, serta ditonjolkan pokok-pokok yang penting sehingga lebih mudah dikendalikan.

b. Display data. Pada tahap ini peneliti berupaya mengklasifikasikan dan

menyajikan data sesuai dengan pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada setiap sub pokok permasalahan. Display data dibuat dalam bentuk tabel ataupun gambar sehingga hubungan antara data yang satu dengan lainnya menjadi jelas dan utuh.

c. Kesimpulan dan verifikasi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan jalan membandingkan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut. Verifikasi dimaksudkan agar penilaian tentang kesesuaian data dengan maksud yang terkandung dalam konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut lebih tepat dan obyektif.

2. Analisis Data Lembar Validasi Ahli

Lembar validasi ahli dalam penelitian ini terdapat dalam dua bentuk. Lembar validasi untuk orang yang ahli dalam menilai peta konsep dibuat dalam bentuk checklist. Sedangkan lembar validasi untuk ahli media berbentuk rating

scale. Oleh karena itu terdapat sedikit perbedaan ketika mengolah datanya.

Dimana untuk data yang didapat dari lembar validasi yang berbentuk checklist harus dikuantitatifkan terlebih dulu, yaitu dengan cara memberikan skor 1 untuk

(30)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data yang didapat dari lembar validasi yang berbentuk rating scale, hal ini tidak perlu.

Berikutnya adalah menganalisis data-data tersebut dengan menggunakan rumus berikut:

(Sugiyono, 2011)

Keterangan:

P = angka persentase

Skor ideal = skor tertinggi tiap butir jumlah validator jumlah butir

Hasil perhitungan dari rumus di atas kemudian disesuaikan dengan tabel kriteria kualitas berikut ini:

Tabel 3.7. Kategori Tingkat Kelayakan Produk Presentase Penilaian Interpretasi

>75-100% Sangat Layak

>50-75% Layak

>25-50% Cukup Layak

0-25% Tidak Layak

(Sugiyono, 2011)

3. Analisis Data Lembar Angket

Baik angket guru maupun angket siswa, keduanya menggunakan skala Likert sehingga perlu dikuantitatifkan terlebih dahulu agar memudahkan peneliti dalam menganalisisnya. Berikut caranya:

SS = Sangat Setuju, diberi skor 4 S = Setuju, diberi skor 3

TS = Tidak Setuju, diberi skor 2

(31)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Selanjutnya data kuantitatif tersebut diolah menggunakan rumus berikut:

(Sugiyono, 2011)

Keterangan:

P = angka persentase

Skor ideal = skor tertinggi tiap butir jumlah responden jumlah butir

Selanjutnya diinterpretasi menggunakan kategori persentase berikut: Tabel 3.8. Kategori Interpretasi Angket

Persentase jawaban Kriteria

81-100 Sangat baik

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

0-20 Sangat kurang

(Sugiyono, 2011)

4. Analisis peta konsep siswa

(32)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa aplikasi yang dikembangkan, yakni CM Analyzer, layak digunakan untuk membantu guru dalam menilai peta konsep siswa pada materi sistem ekskresi dan sistem reproduksi manusia. Penilaian oleh CM Analyzer adalah dengan membandingkan peta konsep siswa dengan peta konsep acuan yang dibuat guru atau ahli untuk menentukan benar-salahnya pekerjaan siswa. Setelah itu, peta konsep siswa diberi skor dengan berpedoman pada rubrik penilaian peta konsep Novak dan Gowin (1984). Agar dapat menilai dengan benar, maka peta konsep harus dinilai dalam struktur yang lebih kecil dan bukan secara keseluruhan, misalnya per proposisi.

Dari hasil uji coba lapangan, terlihat bahwa menilai peta konsep dengan CM Analyzer lebih efektif dibandingakan dengan cara manual. Dikatakan lebih efektif karena menilai peta konsep dengan CM Analyzer menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan tepat dibandingkan dengan cara manual.

(33)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Saran

(34)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Akkaya, R., Karakirik, E. & Durmus, S. (2005). A Computer Assessment Tool for

Concept Mapping. Dalam TOJET [Online], Vol 4 (3). Tersedia:

http://www.tojet.net/articles/v4i3/431.pdf. [13 Maret 2014]

Arikunto, S. (2007). Dasar-dasar evaluasi pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Bahar, M.J.A.H. & Hansell, M..H. (1999). Revisiting Learning Difficulties in

Biology. Dalam Journal of Biological Education [Online], Vol 33 (2).

Tersedia: http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/.VCC0UhaJ200 [13 Maret 2014]

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Basuki, T. (2000). Pembelajaran Matematika Di Madrasah Aliyah Disertai

dengan Peta Konsep untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa. Tesis

PPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Bartels, B. H. (1995). Promoting mathematics connections with concept mapping. Dalam Journal of Mathematics Teaching in the Middle School [Online], Vol 1 (7). Tersedia:

http://differentiationcr.wikispaces.com/file/view/concept+mapping.pdf

Borg & Gall. (1983). Educational Research, An Introduction. New York and London: Longman Inc.

Bull, J. (1999). Computer-Assisted Assessment: Impact on Higher Education

Institutions. Dalam Journal of Educational Technology & Society [Online] 2, (3). Tersedia: http://ifets.info/journals/2_3/joanna_bull.pdf [13 Maret 2014]

Burch, J & Grudnitski, G. (1986). Information System: Theory and Practice. New York: John Wiley and Sons.

(35)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cañas, J.A., & Bunch, L. (2010). Cmapanalysis: An Extensible Concept Map Analysis Tool. Dalam Journal for Educators, Teachers and Trainers,

[Online], Vol. 4 Tersedia:

ftp://184.182.233.205/DownloadCmapTools/CmapAnalysis/CmapAnalysis-

AnExtensibleConceptMapAnalysisTool-JETTvol04(1)CanasBunchNovakReiska.pdf. [13 Maret 2014]

Chalmers, D., McAusland, W. D. M. (2001). Computer Assisted Assessment. [Online]. Tersedia:

https://economicsnetwork.ac.uk/handbook/printable/caa_v5.pdf [07 Mei 2014]

Chang, K.E., Sung, Y.T. & Chen, S.F. (2001). Learning Through

Based Concept Mapping with Scaffolding Aid. Dalam Journal of Computer-Assisted Learning [Online]. Tersedia:

http://web.stanford.edu/dept/SUSE/projects/ireport/articles/concept_maps/con cept%20map%20-%20scaffolding.pdf [13 Maret 2014]

Cronin, P. J., Dekker, J. & Dunn, J. G. (1982). A Procedure for Using and

Evaluating Concept Maps. Dalam Research in Science Education [Online],

Vol 12 (1). Tersedia:

http://link.springer.com/article/10.1007%2FBF02357009 [13 Maret 2014]

Dahar, W.R. (1988). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Date, C. J. (2005). Pengenalan Sistem Basisdata Jilid 2. Jakarta: Indeks.

Eko, D. (2013). Tahap Dasar Membuat Program. [Online]. Tersedia: http://matabathin-dery.blogspot.com/2013/04/tahap-dasar-membuat-program-membuat.html [14 Maret 2014]

Glossary Of Education Reform. (2013). Computer-Adaptive Test. [Online].

Tersedia di: http://edglossary.org/computer-adaptive-test/ [12 Maret 2014]

Gouli, E., Gogoulou,A., Papanikolaou, K & Grigoriadou, M. (2004). Compass: An Adaptive Web-Based Concept Map Assessment Tool. [Online]. Tersedia

di: http://cmc.ihmc.us/papers/cmc2004-128.pdf. [13 Maret 2014]

(36)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://www.dis.uniroma1.it/~monscan/Didattica/progsw08/slide08/S.I.4%20-%20Lo%20standard%20ISO%209126%20sulle%20qualita%27%20del%20s oftware,%201991%20-%20ProSW.pdf [12 Mei 2014]

Hasibuan, M.S.P. 1984. Manajemen Dasar dan Suatu Pengantar. Jakarta: Gunung Agung.

Hudojo, H., dkk. (2002). Peta Konsep. Jakarta: Makalah disajikan dalam Forum Diskusi Pusat Perbukuan Depdiknas.

Karmana, O. (2014). Biologi 2 untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2014). KBBI Daring. [Online]. Tersedia: http://kbbi.web.id/ [12 Maret 2014]

Komang, I.A. (2013). Pengantar Teknologi Komunikasi dan Informasi Studi

Pemanfaatan E-Dukasi. Net di Sekolah. [Online]. Tersedia:

http://idaaka.blogspot.com/2013/01/studi-pemanfaatan-e-dukasinet-di-sekolah.html[12 Januari 2014]

Ladjamudin, A. B. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Tangerang: Graha Ilmu.

Long, O. B. (2012). A Similarity Threshold-based Tool for Generatingand

Assessing Essay Computer-Based Examinations. Dalam Library Philosophy

and Practice (e-journal). [Online]. Tersedia di:

http://digitalcommons.unl.edu/libphilprac/793/ [03 Februari 2014]

Lowry, R. (2005). Computer Aided Self Assessment - an Effective Tool. [Online]. Tersedia: http://www.rsc.org/images/Lowrypaper_tcm18-41072.pdf [15 Maret 2014]

Madcoms. (2002). Pemrograman Borland Delphi 7. Madiun: Andi

McClure, J., Sonak, B. & Suen, H. (1999). Concept Map Assessment of

Classroom Learning: Reliability, Validity and Logistical Practicality. Dalam

Journal of research in science teaching, [Online], Vol 36(4)

(37)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0000&ei=TdQnVLfPMdOOuASX0YDgDg&usg=AFQjCNGgc108j0FAVYb lCV37_HzZiiYt2w&sig2=v3fds8D8PqSid7_pCPNxFg

McLeod, J.R. (1995). Sistem Informasi Manajemen, Studi Sistem Berbasis

Komputer, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Prenhalindo.

Mintzes, J., Wandersee, J., & Novak, J. (2000). Assessing Science Understanding:

A Human Constructivist View. [Online]. Tersedia:

http://www.iqst.upol.cz/project/Assessing%20Science%20for%20 [03 Februari 2014]

Munandar, N.P. (2013). Konsep Dasar Pemrograman dan Bahasa Pemrograman. [Online]. Tersedia: http://merecut.wordpress.com/2013/03/12/konsep-dasar-pemrograman-dan-bahasa-pemrograman/ [14 Maret 2014]

Nielsen, J. (2012), Introduction to Usability. [Online]. Tersedia: http://www.nngroup.com/articles/usability-101-introduction-to-usability/ [12 Maret 2014]

Noprianto. (2007). Database Embedded dengan SQLite. [Online]. Tersedia: http://arrohman.files.wordpress.com/2007/09/noprianto-sqlite.pdf [03 Mei 2014]

Novak, J .D & Gowin, D .B. (1984). Learning How to Learn. London: Cambridge University Press.

Piaw, C. Y. (2012). Replacing Paper-Based Testing with Computer-Based Testing

in Assessment: Are We Doing Wrong?. Dalam Procedia-Social and

Behavioral Sciences [Online], Vol 64. Tersedia:

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042812050549 [03 Februari 2014]

Partanto, P. A dan Al Barry, M. D. (1994). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.

Ravichandran, S. (2010). A Tool Supporting Concept Map Evaluation and Scoring. Master’s Thesis in Computing Science Umea University:

unpublished.

Ruiz-Primo, M., Shavelson, R., & Schultz, S. (1997). On The Validity of

Concept-Map-Based Assessment Interpretations: An Experimental Testing the Assumption of Hierarchical Concept Maps in Science. [Online]. Tersedia:

(38)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Safdar, M. (2010). A Comparative Study of Ausubelian and Traditional Methods

of Teaching Physics at Secondary School Level in Pakistan. Ph.D thesis. National University of Modern Languages, Islamabad: unpublished

Silverius, S. (1991). Evaluasi hasil belajar dan umpan balik. Jakarta: PT. Grasindo.

Sim, G., Holifield, D. & Brown, M. (2004). Implementation of Computer Assisted

Assessment: Lessons from the Literature. Dalam Research in Learning

Technology Vol. 12 (3). [Online], Tersedia:

http://core.kmi.open.ac.uk/download/pdf/14177.pdf [03 Februari 2014]

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tatira, B.et al. (2011). Computerized Summative Assessment of Multiple-choice

Questions: Exploring Possibilities with the Zimbabwe School Examination

Council Grade 7 Assessments. [Online]. Tersedia:

http://www.ccsenet.org/journal/index.php/cis/article/view/11780/0 [03 Februari 2014]

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Triasanti, D. (2011). Konsep Dasar Phyton. [Online]. Tersedia: http://dans007.files.wordpress.com/2011/12/konsep-dasar-python.pdf [03 Mei 2014]

Ulerick, S.L. (2000). Using Textbooks For Meaningful Learning In Science

(Research Matters - To The Science Teacher). Dalam National Association

for Research in Science Teaching. [Online]. Tersedia:

http://www.narst.org/publications/research/textbook2.cfm [03 Mei 2014]

Zakaria, T. M. (2003). Pemrograman Delphi untuk Pemula: IDE dan Struktur

Pemrograman. [Online]. Tersedia di: http://IlmuKomputer.com [03 Mei

2014]

(39)

Ravina, 2014

Pengembangan Aplikasi Komputer Untuk Membantu Guru Dalam Menilai Peta Konsep Siswa (Uji Coba Pada Materi Sistem Ekskresi Dan Sistem Reproduksi Manusia)

Gambar

Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Tabel 3.3. Kisi-kisi Lembar Validasi untuk Ahli Media
Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Tanggapan Guru terhadap Aplikasi yang Dikembangkan
Tabel 3.6. Kisi-kisi Angket Tanggapan Siswa terhadap Penggunaan Aplikasi Cmap Tools No
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian kali ini akan membahas mengenai pokok bahasan geometri tentang bagaimana proses berpikir siswa pada pembelajaran geometri kelas X SMA berdsarkan Teori Van

(DER), Harga saham (stock price) terhadap jumlah dividen tunai baik secara. simultan maupun

Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Website Pada Konsep Fluida Statis Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI..

Disini saya melakukan penelitian untuk mengetahui penggunaan game dalam pengajaran speaking dan respon dari mahasiswa terhadap game yang digunakan dosen dalam

usaha menciptakan kedaulatan rakyat atas negara, yang dijalankan oleh pemerintahan negara tersebut..    Demokrasi didukung oleh

[r]

Pertimbangan Hukum Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial dan tentang Pemberian Upah Proses pada Putusan Nomor 12/G/2013/PHI.Smg. Pertimbangan Majelis Hakim Tingkat

Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan selulosa dari Tandan Kosong Sawit(TKS) untuk menghasilkan asam laktat secara fermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus