• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG."

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN

INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Administrasi Pendidikan

Oleh :

REFFITA RAHMAT

1006632

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN

INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG

Oleh

Reffita Rahmat

Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh gelar sarjana pada fakultas ilmu pendidikan

© Reffita Rahmat 2014

universitas pendidikan Indonesia

November2014

(3)

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebaliknya,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Studi Komparatif Kemampuan Manajemen Strategik Kepala Sekolah di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda Bandung” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keasliannya karya saya ini.

Bandung, November 2014 Yang Membuat Pernyataan

(4)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembimbing I

Drs. Ade Rukmana, M. Pd NIP. 19500703 1976031002

Pembimbing II

Elin Rosalin, M. Pd NIP. 19760616 2001122001

Mengetahui,

Ketua Departemen Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia LEMBAR PENGESAHAN

REFFITA RAHMAT

1006632

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA

NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG

(5)
(6)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Studi Komparatif Kemampuan Manajemen Strategik Kepala Sekolah di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda Bandung”. Latar belakang peneliti memilih judul tersebut berdasarkan pada permasalahan yang menunjukkan bahwa masih lemahnya kemampuan manajemen strategic kepala sekolah khususnya di sekolah menengah atas penyelenggara pendidikan inklusif

Berdasarkan masalah tersebut, peneliti mengambil fokus penelitian sebagai berikut: 1) Proses formulasi strategi dalam manajemen strategik kepala sekolah di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, meliputi : a) Proses pennyusunan visi, misi dan tujuan sekolah, b) Pelaksanaan assesmen lingkungan (eksternal dan internal) (Analisis SWOT) di sekolah c) Proses penetapan sasaran sekolah dan d) Proses penyusunan program sekolah, 2) Proses implementasi strategik, meliputi : a) Proses penerapan strategi, b) Proses pelaksanaan evaluasi strategi dan c) Proses pengawasan strategik.

Peneliti membagi subyek penelitian ke dalam 2 kriteria yaitu: 1) SMA penyelenggara pendidikan inklusif negeri, 2) SMA penyelenggara pendidikan inklusif swasta. Sumber data penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran yang mengajar siswa ABK, koordinator sekolah inklusi dan siswa yang ada di sekolah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif dengan pendekatan kualitatif.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini meliputi: 1) proses formulasi strategik menunjukan adanya, a) proses penyusunan visi, misi dan tujuan sekolah yang jelas namun hanya SMA Mutiara Bunda yang sudah menunjukkan sekolah inklusif, b) kemampuan dan pemahaman dalam proses analisis SWOT belum dimiliki kedua sekolah, c) penetapan sasaran di kedua sekolah sudah jelas dan d) proses penyusunan program inklusif hanya ada di SMA Mutiara Bunda namun belum tergambarkan secara rinci, 2) proses implementasi strategik, a) proses pengayaan sumber daya sekolah yang terdiri dari kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, kesiswaan, fasilitas dan evaluasi pembelajaran yang memenuhi sekolah inklusif hanya tergambar di SMA Mutiara Bunda sedangkan di SMAN 6 hanya ada siswa ABK saja yang menunjukkan sekolah inklusif dan tidak ada proses pengayaan sumber daya sekolah khusus yang menunjang sekolah inklusif.

Penulis menyimpulkan bahwa secara keseluruhan di kedua sekolah masih belum memiliki kemampuan manajemen strategik secara menyeluruh, pemahaman para pimpinan sekolah, para staf dan guru terhadap manajemen strategik khususnya di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif masih kurang. Namun bila dibandingkan SMA Mutiara Bunda lebih unggul dibandingkan dengan SMAN 6 Bandung.

(7)

ABSTRACT

This research entitled “Studi Komparatif Kemampuan Manajemen Strategik Kepala Sekolah di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda Bandung”. The background researcher chose the title based on the problem indicate that the weakness of the principal strategic management capabilities, especially in high school inclusive education providers. Based on these problems, researcher take the focus of the study as follows: 1) The process of strategy formulation in the strategic management of school principals in the inclusive education providers, including: a) The process of preparation of the vision, mission and goals of the school, b) Implementation of environmental assessment (external and internal) (SWOT Analysis) at school c) The process of targeting schools and d) The process of preparation of school programs, 2) The process of strategic implementation, including: a) The process of implementing the strategy, b) process of evaluation strategy and c) strategic oversight process.

Researcher divided the study subjects into two criteria: 1) High School education providers inclusive country, 2) high school inclusive education private providers. Source of research data is the principal, vice-principal, subject teachers who teach students with Special Needs, coordinator of inclusive schools and students in the school. The method used is descriptive comparative method of qualitative approach.

The results obtained from this study include: 1) the process of strategic formulation showed the presence of, a) the process of preparing the vision, mission and goals of the school are clear, but only Mother of Pearl High School, which has demonstrated an inclusive school, b) the ability and understanding in the process of SWOT analysis is not owned the second school, c) targeting at both schools is clear and d) the process of preparing an inclusive program is only in Mother of Pearl High School but has not been illustrated in detail, 2) strategic implementation process, a) the process of enrichment of school resources consisting of curriculum, educators, student, learning and evaluation facilities that meet the inclusive school is only reflected in Mother of Pearl High School while in SMAN 6 only ABK students who indicate an inclusive school and there is no process of enrichment special school resources that support inclusive schools.

(8)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas berkat

limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan

sebaik-baik kemampuan penulis.

Skripsi ini berjudul “Studi Komparatif Kemampuan Manajemen Strategik Kepala

Sekolah di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda

Bandung”, yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada

Departemen Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan

Indonesia.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran

tentang kemampuan kemampuan manajemen strategik kepala sekolah di sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif.

Skripsi ini terdiri dari lima bab dan disajikan dengan sistematika sebagai berikut, Bab I

menguraikan tentang latar belakang, focus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

struktur organisasi penelitian. Bab II menyajikan kajian pustaka dan kerangka pemikiran yang

relevan dengan judul dan menunjang pelaksanaan penelitian. Bab III mengemukakan metodologi

penelitian yang didalamnya terdapat metode dan teknik penelitian, pemilihan sumber data serta

tahap-tahap penelitian. Bab IV memaparkan dan membahas hasil penelitian yang perlu

dilaporkan berdasarkan data lapangan. Bab V berisi kesimpulan dan saran bagi sekolah maupun

peneliti selanjutnya.

Penulis berharap semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya

dalam pengembangan ilmu Administrasi Pendidikan.

(9)

Reffita Rahmat

UCAPAN TERIMAKASIH

Assalamualaikum, Wr. Wb

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya serta shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Selama penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari do’a, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Dengan hati yang tulus dan ikhlas penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Drs. Ade Rukmana, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu,

tenaga dan pikirannya dalam membimbing penulis.

2. Elin Rosalin, M.Pd selaku Pembimbing II sekaligus Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan, nasihat, dorongan,

serta mendengarkan curhatan penulis.

3. Dr. H. Endang Herawan, M.Pd., selaku Ketua Departemen Administrasi Pendidikan, Dr.

Asep Suryana, M.Pd., selaku Sekertaris Departemen Administrasi Pendidikan serta

seluruh dosen Administrasi Pendidikan.

4. Kepada pihak sekolah khususnya SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda Bandung yang

telah menerima penulis untuk melaksanakan penelitian.

5. Kepada Alm. Bapak, Ibu dan Adik serta keluarga besar penulis.

6. Tosida Kurniawan Putra, terimakasih untuk do’a, dukungan, kasih sayang, serta motivasi

(10)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Andini Puspa L, Ai Hawadis, Resti Nurajijah, Fanny, Elstha, Silmi, Citra, Ajid, Indra N

kalian teman terbaik, yang telah mendengarkan keluh kesah, membantu dan memberikan

semangat kepada penulis.

8. Teman-teman Administrasi angkatan 2010 yang tidak dapat penulis sebutkan satu

(11)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………... i

KATA PENGANTAR ………... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………... iii

DAFTAR ISI ………... iv

DAFTAR TABEL ………... vi

DAFTAR GAMBAR ………... vii

DAFTAR LAMPIRAN ………... viii

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

A. Latar Belakang Penelitian ………... 1

B. Fokus Penelitian... ………... 6

C. Tujuan Penelitian ………... 7

1. Tujuan Umum ………... 7

2. Tujuan Khusus ………... 8

D. Manfaat Penelitian ………... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi ... ………... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKRIAN 11 A. Kajian Manajemen Strategik……….. 11

1. Konsep Manajemen... ... 11

2. Konsep Strategik... ………..……… 21

3. Konsep Manajemen Strategik... 23

B. Kajian Pendidikan Inklusif...………... 40

1. Definisi Pendidikan Inklusif ... 40

2. Tujuan Pendidikan Inklusif... 41

3. Karakteristik Pendidikan Inklusif... 41

4. Komponen Keberhasilan Pendidikan Inklusif... 42

(12)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Kerangka Pikir... 50

BAB III METODE PENELITIAN ………...…… 54

A. Lokasi dan Sumber Data Penelitian... ………... 54

B. Desain Penelitian ………... 74

C. Metode Penelitian ………... 76

D. Definisi Operasional ………... 77

E. Instrumen Penelitian ………... 78

F. Teknik Pengumpulan Data ………... 84

G. Analisis Data ………... 94

H. Uji Keabsahan Data... ………... 96

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... 99

A. Hasil Temuan Penelitian …...………... 99

B. Pembahasan Hasil Penelitian ………... 126

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... ………... 167

A. Kesimpulan ………... 167

B. Saran ...………... 174

DAFTAR PUSTAKA ………...

LAMPIRAN... 176

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Komponen dan Struktur Manajemen Strategik Menurut H. E

Mulyasa ... 28

2.2 Kerangka Kerja Manajemen Strategik (Rowe)... 28

2.3 Model Manajemen Strategik Komprehensif Fred R. David) ... 31

2.4 Model Manajemen Strategik Sekolah (Karana Sobahi) ... 37

2.5 Kerangka Pikir... 53

3.1 Desain Penelitian... 75

3.2 Hubungan Instrumen (Peneliti) dengan Pengumpulan Data (Adopsi Djam’an Satori)... 84

3.3 Macam-macam Teknik Pengumpulan Data... 85

3.4 Macam-macam Teknik Observasi... 88

3.5 Tahapan Observasi... 90

3.6 Triangulasi Sumber Pengumpulan Data... 92

3.7 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data... 93

3.8 Triangulasi Waktu... 93

3.9 Triangulasi Sumber Data... 97

(14)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1 Rincian Sumber Data ………... 55

3.2 Jumlah Siswa Keseluruhan SMA Negeri 6 Bandung………... 68

3.3 Jumlah Siswa ABK/Atlit SMA Negeri 6 Bandung... 69

3.4 Jumlah SMA Mutiara Bunda Bandung Keseluruhan……….. 71

3.5 Jumlah Siswa SMA ABK SMA Mutiara Bunda Bandung...……... 71

3.6 Data Guru dan Staf SMA Mutiara Bunda Bandung ……..……… 72

3.7 Kisi-kisi Penelitian...………...……... 80

4.1 Data Siswa ABK SMA Negeri 6 Bandung...………... 111

4.2 Data siswa ABK SMA Mutiara Bunda Bandung...………... 124

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I ADMINISTRASI PENELITIAN

1. Surat Pengangkatan Pembimbing 2. Permohonan Izin Penelitian FIP, UPI 3. Surat Pemberitahuan Penelitian KESBANG

4. Surat Izin Penelitian Dinas Pendidikan Kota Bandung 5. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian 6. Catatan Bimbingan Skripsi

LAMPIRAN II INSTRUMEN PENELITIAN

1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

2. Instrumen Pedoman Wawancara

3. Instrumen Pedoman Observasi 4. Instrument Pedoman Dokumentasi

LAMPIRAN III HASIL PENGOLAHAN DATA

1. Catatan Hasil Wawancara 2. Catatan Hasil Observasi 3. Catatan Hasil Dokumentasi 4. Catatan Harian Penelitian

LAMPIRAN IV CURRICULUM VITAE

1. Data Pribadi

(16)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta upaya mewujudkan

cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan

mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagaimana telah dirumuskan dalam

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang sistem

Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar

mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama yaitu:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003).

Tujuan pendidikan sebagaimana yang telah dijelaskan dalam UU RI

No. 20/2003 di atas nampaknya belum terwujud sebagaimana yang

diharapkan hal ini ditunjukan oleh beberapa permasalahan pendidikan

secara umum seperti, tenaga pendidik yang belum memadai ditinjau dari

segi standar mutu yang telah ditetapkan dan profesionalisme tenaga

pendidik yang berkaitan dengan kemampuan atau keahlian, kurikulum

pendidikan yang selalu berubah-ubah, rendahnya mutu dan relevansi

pendidikan Indonesia yang masih rendah dibandingkan dengan negara

lain, rendahnya pemerataan akses pendidikan dan fasilitas pendidikan

yang belum memadai. Selain dihadapi oleh permasalahan-permasalahan

tersebut, pendidikan nasional Indonesia juga dihadapi dengan berbagai

tantangan yaitu seperti:

(17)

1) Globalisasi dan modernisasi, menurut Fakry Gaffar (2004: xx)

globalisasi dengan segala dampaknya memunculkan berbagai

tantangan baru bagi dunia pendidikan yang harus dihadapi dan

dimanfaatkan untuk mendorong kecepatan pembangnan

pendidikan nasional,

2) Kebijakan pendidikan,

3) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dalam proses pembelajaran

untuk meningkatkan mutu dan daya serap pendidikan diperlukan

tuntutan untuk menguasai dan menerapkan ICT.

Untuk memecahkan permasalahan dan tantangan tersebut salah satu

upaya yang dilakukan sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah dengan

cara mengelola atau me-manage sekolah dengan baik dengan kata lain

penting bagi sekolah dalam menerapkan manajemen pendidikan yang

efektif. Dengan berlakunya sistem desentralisasi pendidikan saat ini akan

berdampak pada pelaksanaan manajemen pendidikan yang secara langsung ditangani oleh masing-masing lembaga pendidikan. Hal tersebut

memberi ruang gerak yang lebih luas terhadap sekolah atau lembaga

pendidikan dalam mengelola kegiatan pendidikannya. Pemberlakuan

desentralisasi pendidikan saat ini mengharuskan diperkuatnya landasan

dasar pendidikan yang demokratis, transparan, efisien dan melibatkan

partisipasi masyarakat, artinya sekolah atau lembaga pendidikan

bertanggungjawab langsung terhadap seluruh aspek manajemen.

Komponen manajemen berperan penting sebagai unsur yang memberikan

sumbangan signifikan bagi peningkatan akses dan mutu pendidikan.

Dalam konteks ini seorang pemimpin dimungkinkan untuk

mengadopsi suatu pendekatan strategis yang mengintegrasikan beberapa

aspek manajemen yang berbeda untuk mangatur dan mencapai tujuan

lembaga pendidikan atau sekolah yaitu melalui manajemen strategik.

(18)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diharapkan pada kondisi saat ini tidak cukup hanya dengan kemampuan

manajerial secara umum saja tetapi sudah saatnya untuk menerapkan

kemampuan manajemen strategik. Menurut Hitt dan Ireland (H. E

Mulyasa, 2012) bahwa proses manajemen strategis membantu organisasi

mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai dan bagaimana seharusnya

mereka mencapai hasil yang bernilai. Manajemen strategik memerlukan

sebuah pandangan menyeluruh tentang organisasi, yang mencakup

aktivitas-aktivitas dan suatu jangka waktu yang panjang.

Dalam pelaksanaan manajemen strategik di sekolah maka harus

mengefektifkan sumber daya yang ada seperti keikutsertaan pendidik,

tenaga kependidikan, siswa, pengawas serta komite sekolah dalam

mencapai tujuan pendidikan disertai dengan fasilitas yang mendukung.

Manajemen strategis saat ini sangat dirasakan peranannya terutama dalam

mencapai posisi daya saing yang optimal khususnya dalam bidang

pendidikan.

Dalam merumuskan strategi diperlukan analisis SWOT. Analisis

SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities) namun

secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan

ancaman (Threats). Analisis SWOT memungkinkan sekolah

mengksploitasi peluang-peluang masa depan ketika melawan tantangan

dan persoalan-persoalan dan melakukan penemuan strategis pada

kompetensi dan kekuatan khusus. Keseluruhan proses manajemen

strategik secara konseptual menjadi analisis SWOT, sebab sebuah analisis

SWOT mungkin memberi kesan sebuah perubahan lainnya di dalam misi,

tujuan, kebijkan dan strategi sekolah.

Terlebih lagi di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Konsep

(19)

reguler tetapi setiap siswa dilayani sesuai dengan kebutuhannya, artinya

setiap siswa yang berada dalam lingkungan inklusif harus dipenuhi

kebutuhannya. Sistem sekolah perlu beradaptasi dengan siswa bukan siswa

yang beradaptasi dengan sistem sekolah. Sehingga perlu diperhatikan

pengelolaannya dalam sekolah inklusif tersebut. Tantangan yang dihadapi

oleh sekolah penyelenggara pendidikan inklusif sangat beragam

diantaranya kurikulum yang harus disesuaikan, kebutuhan guru, fasilitas

pembelajaran yang harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa ABK dan

lgi. Sehingga kemampuan manajemen strategik di sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif perlu diterapkan.

Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif merupakan salah satu

upaya untuk mewujudkan pendidikan untuk semua dan mengurangi sikap

diskriminatif. Menurut Salamanca dalam buku Inclusive Education where

there are Few Resources yang telah diterjemahkan oleh Didi Tarsidi

(http://d-tarsidi.blogspot.com/2008/06/pendidikan-inklusif-landasan.html) bahwa konsep pendidikan inklusif harus meliputi :

(1) Anak-anak memiliki keberagaman yang luas dalam karakteristik dan kebutuhannya, (2) perbedaan itu normal adanya, (3) sekolah perlu mengakomodasi semua anak, (4) anak penyandang ketunaan seyogyanya bersekolah di lingkungan sekitar tempat tinggalnya, (5) partisipasi masyarakat itu sangat penting bagi inklusi, (6) pengajaran yang terpusat pada diri anak merupakan inti dari inklusi, (7) kurikulum yang fleksibel seyogyanya disesuaikan dengan anak, bukan kebalikannya, (9) inklusi memerlukan sumber-sumber dan dukungan yang tepat, (10) inklusi itu penting bagi harga diri manusia dan pelaksanaan hak asasi manusia secara penuh, (11) sekolah inklusif memberikan manfaat untuk semua anak karena membantu menciptakan masyarakat yang inklusif, (12) inklusi meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya pendidikan.

Salamanca juga menyebutkan bahwa sekolah reguler dengan orientasi

inklusif merupakan cara yang paling efektif untuk memerangi sikap

diskriminatif, menciptakan masyarakat yang terbuka, membangun suatu

(20)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekolah inklusif memberikan pendidikan yang efektif kepada mayoritas

anak dan meningkatkan efisiensi sehingga menekan biaya untuk

keseluruhan sistem pendidikan. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat

sangat diperlukannya manajemen strategik di sekolah penyelenggara

inklusif, karena pada dasarnya pendidikan inklusif merupakan salah satu

strategi dalam menciptakan sekolah yang responsif terhadap beragam

kebutuhan anak dalam rangka mencapai pendidikan yang berkualitas.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang penulis dapatkan dari

beberapa sekolah menengah atas yang menyelenggarakan pendidikan

inklusif di beberapa Sekolah Menengah Atas di Bandung ditemukan

permasalahan atau hambatan yang hampir serupa di sekolah inklusif yaitu

sebagai berikut:

1. Pemahaman inklusif dan implikasinya. Pendidikan inklusif bagi anak

berkelainan/penyandang cacat belum dipahami sebagai upaya

peningkatan kualitas layanan pendidikan. Pendidikan inklusif cenderung dipersepsi sama dengan integrasi, sehingga masih

ditemukan pendapat bahwa anak harus menyesuiakan dengan sistem

sekolah. Selain itu layanan yang diberikan terhadap anak ABK (Anak

Berkebutuhan Khusus) disamakan dengan anak normal, sehingga

siswa ABK ketika proses pembelajaran ditempatkan bersama-sama

anak normal.

2. Kebijakan sekolah sekalipun sudah didukung dengan visi yang cukup

jelas, mempunyai catatan hambatan belajar pada masing-masing ABK,

dan kebebasan guru kelas dan guru khusus untuk

mengimplementasikan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif,

namun cenderung belum didukung dengan koordinasi dengan tenaga

profesional, organisasi atau institusi terkait. Dalam hal kebijakan,

sekolah tidak membatasi kriteria siswa ABK dan anak Berbakat yang

(21)

3. Proses pembelajaran yaitu masih adanya kesulitan dalam pembuatan

rencana pembelajaran dari kurikulum yang telah disesuaikan. Karena

keterbatasan fasilitas sekolah, pelaksanaan pembelajaran belum

menggunakan media, sumber dan lingkungan yang beragam sesuai

kebutuhan anak. Belum adanya panduan yang jelas tentang sistem

penilaian. Sistem penilaian belum menggunakan pendekatan yang

fleksibel dan beragam.

4. Kondisi guru belum didukung dengan kualitas guru yang memadai dan

belum didukung dengan kejelasan aturan tentang peran, tugas dan

tanggung jawab masing-masing guru.

5. Belum didukung dengan sistem dukungan yang memadai. Peran orang

tua, sekolah khusus, tenaga ahli, perguruan tinggi - LPTK PLB, dan

pemerintah masih dinilai minimal. Sementara itu fasilitas sekolah juga

masih terbatas.

Permasalahan-permasalahan yang nampak di lapangan seperti yang telah diuraikan di atas, menunjukkan indikator lemahnya kemampuan

manajemen khususnya manajemen strategik. Untuk itu kepala sekolah di

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif perlu untuk memahami lebih

lanjut dan mampu menunjukkan kemampuannya dalam manajemen

strategik.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka

penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang Studi Komparatif Kemampuan Manajemen Strategik Kepala Sekolah di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda Bandung”.

B. Fokus Penelitian

Secara konseptual, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih

lanjut mengenai manajemen strategik di sekolah penyelenggara

(22)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun secara kontekstual, penelitian ini dilakukan SMA negeri

dan swasta, yaitu di SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda Bandung.

Sedangkan fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana langkah-langkah proses formulasi strategi dalam

manajemen strategik kepala sekolah di sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda

Bandung?

a) Bagaimana proses penyusunan visi, misi dan tujuan di sekolah

penyelenggara pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA

Mutiara Bunda Bandung?

b) Bagaimana pelaksanaan assesmen lingkungan (eksternal dan

internal) (Analisis SWOT) di sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda Bandung baik

lingkungan internal maupun eksternal?

c) Bagaimana proses penetapan sasaran sekolah agar tujuannya dapat

tercapai beserta strategi apa yang digunakan di sekolah

penyelenggara pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA

Mutiara Bunda Bandung?

d) Bagaimana proses penyusunan program sekolah di sekolah

penyelenggara pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA

Mutiara Bunda Bandung?

2. Bagaimana langkah-langkah proses implementasi strategi dalam

manajemen strategik kepala sekolah di sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda

Bandung?

a) Bagaimana proses penerapan strategi di sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda

(23)

b) Bagaimana proses pelaksanaan evaluasi strategi di sekolah

penyelenggara pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA

Mutiara Bunda Bandung?

c) Bagaimana proses kontrol strategik di sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda

Bandung?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara

umum mengenai kemampuan manajemen strategik kepala sekolah di

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA

Mutiara Bunda Bandung.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

a. Untuk memperoleh gambaran proses formulasi strategi dalam

manajemen strategik kepala sekolah di sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda

Bandung.

b. Untuk memperoleh gambaran proses implementasi strategi dalam

manajemen strategik kepala sekolah di sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda

Bandung.

D. Manafaat Penelitian

Dari penelitian ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi beberapa

pihak yang membaca. Manfaat dari penilitian ini adalah sebagai berikut:

1. Segi Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan

(24)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

khusus lagi terkait dengan penerapan teori-teori manajemen strategik

di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif untuk mencapai tujuan

pendidikan yang berkualitas.

2. Segi Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak yang terlibat.Secara praktis, penelitian ini diharapkan membawa

manfaat sebagai berikut:

a. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

mahasiswa jurusan Administrasi Pendidikan.

b. Bagi Sekolah

Bagi sekolah penelitian ini diharapkan akan menjadi

masukan dan perbaikan dalam proses manajemen strategik di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang sesuai dengan

konsep, teori dan peraturan yang sudah ditetapkan oleh

pemerintah.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan manfaat yang cukup besar

bagi peneliti untuk mengembangkan pemahaman dan wawasan

mengenai kemampuan manajemen strategik kepala sekolah di

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini terdiri dari beberapa unsur yang saling berhubungan

satu sama lain. Pembuatan skripsi ini tentunya memiliki struktur

organisasi atau sistematika penulisan.

Secara sistematis umum skripsi ini terdiri dari judul penelitian,

(25)

pengantar, ucapan terimakasih, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,

daftar lampiran, lima bab inti, daftar pustaka dan lampiran-lampiran

pendukung. Secara ringkas lima bab inti dalam skripsi ini adalah sebagai

berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

penelitian yang menggambarkan alasan rasional dan pentingnya suatu

permasalahan untuk diteliti, fokus penelitian, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Bab ini terdiri dari kajian pustaka yang menjadi acuan penelitian

dari segi teoritis dan konseptual serta kerangka pemikiran.

3. BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metode yang digunakan dalam

penelitian yang dimulai dari lokasi dan subjek penelitian, desain

penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen

penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data dan keabsahan data.

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai hasil penelitian yang terdiri dari

temuan umum dan temuan khusus serta pembahasan hasil penelitian.

5. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

(26)

54

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang akan

digunakan dalam mendapatkan data, mengumpulkan data dan mengolah data

penelitian. Komponen-komponen dalam metode penelitian ini yaitu terdiri dari:

(a) lokasi dan subjek penelitian, (b) desain penelitian, (c) metode penelitian, (d)

definisi istilah, (e) instrumen penelitian, (f) teknik pengumpulan data dan (g)

analisis data.

A. Lokasi dan Sumber Data Penelitiam

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini yaitu satuan pendidikan pada jenjang Sekolah

Menengah Atas, untuk lebih memfokuskan pada permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian sebagaimana yang tertuang dalam fokus masalah,

maka lokasi penelitian ini akan dilaksanakan pada Sekolah Menengah Atas

yang menyelenggarakan pendidikan inklusif di Kota Bandung.

Seperti yang diungkapkan dalam bab satu bahwa wilayah penelitian ini

difokuskan di SMA Negeri 6 Bandung dan SMA Mutiara Bunda Bandung.

Kedua sekolah tersebut ditentukan berdasarkan judul penelitian, dimana

sekolah tersebut memiliki perbedaan yang khas namun sama-sama

menyelenggarakan pendidikan inklusif. Hal inilah yang melatarbelakangi

peneliti untuk melaksanakan penelitian di kedua sekolah tersebut, dilihat dari

kemampuan manajemen strategik kepala sekolahnya masing-masing.

2. Sumber Data Penelitian

Populasi atau sampel pada pendekatan kualitatif lebih tepat disebut

sumber data pada situasi sosial (Social Situation) tertentu (Djam’an Satori,

2012: 2).

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

teknik Snowball sampling. Menurut Djam’an Satori: (2012: 6) teknik

Snowball sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang diawali dari

(27)

jumlah sampel sedikit, satu sampai dua orang, menggelinding menjadi

banyak/besar seiring dengan berkembangnya kebutuhan informasi atau data

yang diperoleh dalam proses pengambilan data. Dalam penelitian ini, sumber

data menggunakan sampel purposif (purposive sample) yang memfokuskan

pada informan-informan terpilih yang kaya dengan kasus untuk studi yang

bersifat mendalam (Nana Syaodih, 2007: 101). Berangkat dari permasalahan

penelitian ini tentang kemempuan manajemen strategik kepala sekolah di

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif maka subjek utama dalam

penelitian ini adalah pimpinan sekolah yang ada di kedua sekolah lokasi

penelitian yang terdiri dari kepala sekolah dan wakil kepala sekolah serta

dibantu keterangan dari guru koordinator inklusif, guru mata pelajaran yang

mengajar di kelas yang terdapat siswa ABK/atlit, guru BK, siswa serta orang

tua siswa (komite sekolah) dalam mendapatkan informasi dan data. Dalam

tabel berikut ini dirinci keseluruhan sumber data penelitian:

Tabel 3.1

Rincian Sumber data (Profil Responden/Informan)

No Nama Responden Asal

Responden pertama ini

berusia lebih dari 50

tahun yang merupakan

salah satu guru

matematika di SMAN 6

Bandung. Juga sebagai

koordinator inklusif. Ia

(28)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan guru PNS

merupakan guru bahasa

daerah/bahasa sunda. Ia

berusia 36 tahun. Ia

sudah menjadi guru

selama 7 tahun dan baru

mengajar di SMAN 6

Responden yang ketiga

ini merupakan guru BK.

keempat ini merupakan

guru matematika

sekaligus wakil kepala

(29)

menjadi guru selama 23

kimia sekaligus sebagai

wakil kepala sekolah kurikulum di SMAN 6.

merupakan siswa dari

SMAN 6 kelas XII IPA

1. Ia berasal dari SMP

Negeri 1 Rancaekek.

Prestasi yang pernah

diraihnya yaitu Juara

Lomba bahasa Inggris.

ketujuh ini merupakan

(30)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ekstrakulikuler

berasal dari sekolah

yang berbeda yaitu

menjabat sebagai wakil

kepala sekolah SMA

Mutiara Bunda. Ia telah

(31)

S.Si Mutiara

seorang kepala sekolah

di SMA Mutiara Bunda

terakhir ini merupakan

siswa kelas 12 Victory

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa responden terdiri dari 4

orang guru, 2 wakil kepala sekolah dan 2 siswa dari SMA Negeri 6 Bandung dan

terdiri dari 2 orang guru, 1 koordinator inklusif, 1 wakil kepala sekolah dan 2

ornag siswa dari SMA Mutiara Bunda Bandung. Untuk durasi waktu wawancara

rata-rata berkisar antara 20-45 menit dan dilaksanakan mulai dari 03 September

2014 hingga 25 September 2014. Tempat dan lokasi wawancara ditentukan oleh

kesedian responden. Prosesnya diawali dengan penyampaian maksud dan tujuan

wawancara serta penjelasan bahwa wawancara dipergunakan hanya untuk

kepentingan penelitian dan akademik peneliti serta pengembangan ilmu

pengetahuan. Ada beberapa responden yang menolak untuk diwawancara dengan

(32)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

inklusif, sehingga responden yang bersedia tercantum pada tabel di atas.

Responden yang bersedia diwawancara setuju bahwa wawancaranya direkam.

a) Gambaran SMA Negeri 6 Bandung

Sejarah Singkat SMA Negeri 6 Bandung

SMA Negeri 6 Bandung saat ini berada di Jalan Pasirkaliki

No.51 Bandung. Sekolah ini berdiri sejak tahun 1956 dengan nama SMA Negeri “C” Bandung yang lokasinya di Jalan Belitung No 22 berdasarkan SURAT KEPUTUSAN MENTERI P dan K tanggal 26

Oktober 1956 Nomor: 1956/E/III yang saat itu berada di bawah

pimpinan Bapak M.Sibaran.

Pada tahun 1966 SMA Negeri 6 Bandung mengalami pemecahan

sekolah yang berlokasi di Jalan Pasirkaliki 51, menempati gedung

atau bangunan bekas sekolah Cina yaitu NAN HUA dengan nama

SMA Negeri HOS COKROAMINOTO 51/400 Bandung. Ijin

penggunaan bangunan sekolah Cina NAN HUA tersebut berdasarkan

Surat Kepala Perwakilan Departemen P dan K Daerah Jabar tanggal

19 Desember 1966 Nomor 1866/H.2/S/66. SK ini juga berlaku bagi

SMA Negeri 6 yang berlokasi di jalan Belitung 8/22 Bandung (SK.

Pemecahan SMA Tahun Ajaran 1968 dari Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesa tanggal 20 Nopember 1968 No.

374/U.K.K/3/1968).

Hingga pada akhirnya sejak awal tahun 1976 SMA Negeri 6

hanya ada satu sekolah yaitu yang berlokasi di Jalan Pasirkaliki 51

Bandung (SK Kepala Kanwil Dept P dan K Propinsi Jawa Barat

tanggal 10 Oktober 1975 No. 2553/A/1975). Sedangkan SMA yang

ada di Jalan Beltung menjadi SMA Negeri 9 Bandung. Saat ini SMA

Negeri 6 Bandung dipimpin oleh Ade Suryaman, S.Pd., M.M sejak

Maret tahun 2012.

(33)

Terwujud Sekolah Menengah Atas Negeri 6 menjadi unggulan

Kota Bandung yang berwawasan lingkungan dengan mengembangkan

potensi peserta didik sehingga berdaya saing, berkarya dan mampu

menjawab tantangan perubahan zaman yang berdasarkan iman dan

taqwa.

Misi SMA Negeri 6 Bandung

Untuk mencapai VISI tersebut, SMA Negeri 6 Kota Bandung

mengembangkan misi sebagai berikut:

1) Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan, sehingga tercipta

warga sekolah yang shaleh dan lingkungan yang religius,

2) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni

dan keterampilan untuk mampuberkembang pada pendidikan yang

lebih tinggi sesuai tuntutan kehidupan,

3) Membina peserta didik untuk mengembangkan dirinya agar dapat

berprestasi sesuai dengan potensi, minat dan bakat yang

dimilikinya,

4) Menumbuhkembangkan peserta didik sehingga mampu mandiri,

berdaya cipta, belajar sepanjang hayat, untuk beradaptasi

mengikuti perkembangan,

5) Meningkatkan kualitas kedisiplinan dan ketertiban peserta didik,

6) Meningkatkan kualitas daya saing peserta didik,

7) Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan

yang unggul dan bermutu,

8) Melengkapi sarana/prasarana sekolah sebagau daya dukung

peningkatan mutu pendidikan

9) Meningkatkan kesadaran di lingkungan sekolah akan pentingnya

kebersihan, kesehatan dan keindahan,

10)Membudayakan sekolah bersih, sehat dan indah sehingga mampu

(34)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan SMA Negeri 6 Bandung

Tujuan pendidikan di SMA Negeri 6 Kota Bandung pada

dasarnya mengacu pada tujuan pendidikan nasional dan visi, misi yaitu

membangun manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan fitrahnya

yaitu pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha

Esa, bermoral, berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia, demokratis

menjunjung hak asasi manusia, menguasai ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni, memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri

serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan agar

mampu mewujudkan kehidupan bangsa. Secara lebih rinci tujuan SMA

Negeri 6 Kota Bandung adalah sebagai berikut:

1) Membekali warga sekolah yang memiliki kecerdasan emosional

dan spiritual berdasarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan

Yang Maha Esa,

2) Menghasilkan lulusan yang memiliki kualitas kecerdasan

intelektual yang tinggi, sehingga memiliki daya saing secara

kompetitif dan komparatif dalam persaingan tingkat lokal, regional

maupun nasional.

Strategi SMA Negeri 6 Bandung

Strategi SMA Negeri 6 kota Bandung merupakan

langkah-langkah yang dilaksanakan sekolah untuk mencapai tujuan adalah

sebagai berikut:

1) Peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan, sehingga tercipta

warga sekolah yang shaleh dan lingkungan yang religius, dengan

cara;

(a) Membangun pola pikir dan pola tindak yang positif dan

konstruktif, santun berututur dan sopan bertindak,

(b) Membangun kesadaran tentang hak dan kewajiban,

(35)

(d) Mengintegrasikan imtaq dalam kegiatan kurikuler dan

ekstrakulikuler

(e) Membaca ayat suci sebelum jam pelajaran pertama,

(f) Menyelenggarakan shalat Jum’at di sekolah,

(g) Melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah di sekolah,

(h) Menyelenggarakan Peringatan Hari Besar Keagamaan,

(i) Mengikuti/menyelenggarakan diklat Emotional Spiritual

Quotion (ESQ) dan diklat Manajemen Qalbu.

2) Peningkatan profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan

yang berorientasi mutu dan keunggulan, yaitu;

(a) Mendorong semua personal untuk meningkatkan kompetensi

melalui pendidikan formal maupun latihan pengembangan

profesi,

(b) Membangun komitmen untuk meningkatkan kinerja,

(c) Menciptakan iklim kerja yang kondusif,

(d) Menyelenggarakan In House Training (IHT)/

workshop/semiloka

3) Peningkatan kualitas kedisiplinan dan ketertiban peserta didik

dengan;

(a) Meningkatkan kesadaran disiplin dan ketertiban semua warga

sekolah,

(b) Menyelenggarakan upacara bendera pada hari Senin, setiap

dua minggu sekali,

(c) Memupuk tingkat kedisiplinan dan ketertiban peserta didik

melalui pembinaan Wali Kelas pada hari senin, setiap dua

minggu sekali,

(d) Mengoptimalkan kerja Petugas Piket dalam menertibkan dan

mendisiplinkan peserta didik.

(36)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(a) Membangun kerja sama antar personal yang sinergis,

harmonis dan dinamis,

(b) Meningkatkan kegiatan MGMP tingkat sekolah,

(c) Membangun budaya Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,

Efektif, Menyenangkan (PAIKEM),

(d) Mengembangkan sistem pembelajaran berbasis teknologi

informasi dan komunikasi (ICT),

(e) Memberikan pelayanan khusus kepada peserta didik yang

memiliki bakat dan kecakapan khusus/tinggi dalam bidang

akademik dan non akademik,

(f) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai

dengan minat dan bakat peserta didik,

(g) Membentuk kelompok belajar peserta didik Pencinta Mata

Pelajaran

(h) Mengikutsertakan peserta didik dalam olimpiade dan lomba bidang akademis lainnya,

(i) Mempersiapkan peserta didik sebagai bagian dari anggota

masyarakat yang mandiri dan berguna.

5) Pelengkapan sarana/prasarana sekolah sebagai daya dukung

peningkatan mutu pendidikan, dengan;

(a) Melengkapi perlatan laboratorium IPA (Kimia, Biologi dan

Fisika) sesuai standar sarana prasarana,

(b) Menambah perangkat (hardware) komputer di laboratorium

Komputer yang memadai

(c) Pengadaan ruang danperangkat yang dibutuhkan pada

laboratorium Bahasa, IPS dan ruang ekstrakurikuler,

(d) Meningkatkan fungsi perpustakaan dilengkapi dengan adanya

(37)

(e) Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan guna

menunjang terlaksananya Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP)

6) Membangun kesadaran di lingkungan sekolah akan pentingnya

kebersihan, kesehatan dan keindahan dengan:

(a) Membiasakan warga sekolah membuang sampah pada

tempatnya,

(b) Menyediakan tempat sampah organik dan anorganik,

(c) Melaksanakan Peraturan Daerah Kota Bandung tentang

sekolah sebagai kawasan bebas asap rokok,

(d) Petugas kantin sekolah menjaga kebersihan, kesehatan dan

keindahan lingkungan kantin,

(e) Membiasakan warga sekolah untuk memelihara lingkungan

sekolah.

7) Membudayakan sekolah yang bersih, sehat, indah dan aman sehingga mampu meningkatkan kualitas belajar peserta didik,

dengan:

(a) Mengikuti lomba-lomba Sekolah Sehat

(b) Menambah toilet/WC untuk peserta didik dengan jumlah

yang memadai,

(c) Meningkatkan kinerja tenaga kebersihan (cleaning service),

(d) Mengadakan kerja sama dengan instansi terkait untuk

melaksanakan medical check up bagi peserta didik, tenaga

pendidik dan tenaga kependidikan secara berkala,

(e) Menata dan memelihara taman sekolah secara rutin,

(f) Meningkatkan kinerja tenaga keamanan

Sasaran SMA Negeri 6 Bandung

(38)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sasaran jangka panjang SMA Negeri 6 Bandung adalah

sebagai berikut:

(a) Terwujud keimanan, ketaqwaan, sehingga tercipta warga sekolah yang shaleh dan lingkungan yang religius,

(b) Terwujud profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan yang berorientasi mutu dan keunggulan

(c) Terwujud kedisiplinan dan ketertiban peserta didik

(d) Terwujud krativitas dan prestasi peserta didik

(e) Tersedia kelengkapan sarana/prasarana sekolah sebagai daya dukung peningkatan mutu pendidikan

(f) Terwujud kesadaran akan pentingnya kebersihan, kesehatan, keindahan dan keamanan

(g) Terwujud sekolah yang bersih, sehat dan indah sehingga mampu meningkatkan kualitas belajar peserta didik

2) Sasaran Jangka Pendek

Sasaran jangka pendek SMA Negeri 6 Bandung adalah sebagai

berikut:

(a) Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan menengah

(1) Peningkatan kreativitas keagamaan

(2) Peningkatan prestasi akademik

 Nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) mencapai miniman 7,50

 Tingkat kelulusan siswa mencapai 100%

 Jumlah siswa lulusan yang diterima di Perguruan tinggi Negeri lebih dari 60%

 Memiliki kelompok peserta didik pecinta mata pelajaran yang dapat meraih juara lomba Karya Ilmiah

(39)

 Memiliki tim olimpiade mata pelajaran yang dapat merah juara tingkat kota, propinsi dan nasional.

 Memiliki tim lomba bidang akademis yang dapat meraih juara tingkat kota, propinsi dan nasional

 Memiliki bengkel sains yang bertujuan untuk

memfasilitasi pembelajaran remedial dan pengayaan.

(3) Peningkatan prestasi non akademis

 Memiliki tim cabang olahraga yang dapat meraih juara tingkat kota, wilayah, propinsi dan nasional.

 Memiliki tim kesenian yang dapat meraih juara tingkat kota, propinsi dan nasional

(b) Efisiensi peningkatan manajemen pendidikan menengah umum

(1) Peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga

kependidikan

 Terwujud tenaga pendidik berkualifikasi strata 1 (S1) 94% dan strata 2 (S2) 5% serta tenaga kependidikan

berkualifikasi D3 sebesar 1%.

 Mengupayakan guru mata pelajaran agar mencukupi kebutuhan baik kuantitas, kualitas maupun relevansi

antara disiplin keilmuan dengan bidang tugasnya.

 Mengikutsertakan/mendorong pendidik dan tenaga

kependidikan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang

berkaitan dengan peningkatan profesionalisme pendidik

dan tenaga kependidikan dengan cara mengikuti

pendidikan dan pelatihan, penataran, studi kelayakan,

studi bandign dan pembinaan khusus.

 Meningkatkan mutu pelayanan kepada stakeholders yang dituangkan dalam program sekolah

(40)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Komputerisasi sistem pengujian

(2) Menumbuhkembangkan komitmen warga sekolah terhadap

visi dan misi sekolah.

(3) Menumbuhkembangkan kesadaran kolektif

 Meningkatkan kebersamaan warga sekolah dengan pertemuan rutin diantaranya melalui pengajian

bulanan, wisata

 Meningkatkan kepekaan sosial diantara warga sekolah melalui;

 Kunjungan keluarga

 Memberikan santunan kepada warga sekolah secara proporsional

 Bakti sosial

(4) Meningkatkan tingkat kesejahteraan warga sekolah

 Peningkatan penghargaan finansial bagi pendidik dan tenaga kependidikan secara proporsional

 Pemberian penghargaan bagi warga sekolah yang

berprestasi

(c) Perluasan kesempatan dan pemerataan pendidikan menengah

umum

(1) Tersedianya kelengkapan sarana dan prasarana

pendidikan untuk menunjang terlaksananya kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan

(2) Tersedianya laboratorium fisika, kima, biologi,

komputer, bahasa dan IPS sesuai dengan standar sarana

prasarana

(3) Meningkatkan fungsi perpustakaan dengan perlengkapan

e-library

(41)

(5) Melengkapi sarana prasarana guna menunjang kinerja

sekolah

(6) Optimalisasi sumber daya yang tersedia secara efektif

dan efisien

(7) Mewujudkan manajemen keuangan yang lebih

transparan dan akuntabel.

Data Siswa SMA Negeri 6 Bandung

Berikut data siswa keseluruhan yang berada di SMA Negeri 6

Bandung:

Tabel 3.2 Jumlah siswa keseluruhan SMAN 6

Kelas Jumlah Jumlah

Laki-laki Perempuan

X MIA 73 135 208

X IIS 43 62 105

XI MIA 96 147 243

XI IIS 47 53 100

XII IPA 118 128 246

XII IPS 64 74 138

JUMLAH 441 599 1040

Dari jumlah tersebut didalamnya terdapat beberapa siswa ABK dan

Atlit, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.3 Jumlah siswa ABK/Atlit SMAN 6

Jenis ABK Jumlah

Tipe A (Tuna

Netra) 1

ADHD 1

Atlit 80

(42)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendidik di SMA Negeri 6 Bandung terdiri dari 1 Kepala

Sekolah dan 65 orang guru. Dari 66 orang tersebut terdiri dari 48 guru

PNS dan 18 guru tenaga honorer (data terlampir). Kualifikasi

pendidik di SMA Negeri 6 Bandung rata-rata berpendidikan S1 dan

ada beberapa yang sudah S2.

Tenaga kependidikan terdiri dari 18 orang. Dari 18 orang

tersebut terdiri dari 2 orang tenaga kependidikan PNS dan 16 orang

honorer. Tenaga kependidikan terdiri dari 7 orang karyawan Tata

Usaha, 1 orang satpam, dan 8 orang caraka/pesuruh (data terlampir).

Data fasilitas SMA Negeri 6 Bandung

Sarana prasarana yang dimiliki SMA Negeri 6 Bandung berupa

Tanah dan Halaman sekolah serta Gedung Sekolah, jumlah dan

ukurannya adalah sebagai berikut:

a. Tanah

Tanah sekolah sepenuhnya milik negara. Luas areal

seluruhnya 2.014,2 m². keadaan tanah sekolah SMA Negeri 6

Bandung adalah:

Status : milik negara

Luas tanah : 2.014,2 m²

Luas Bangunan : 2.805 m²

Luas taman/halaman : 80 m²

Lapangan Olahraga : 90 m²

Pagar : 42 m²

b. Gedung Sekolah

Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi cukup

baik. Jumlah ruang kelas untuk menunjang kegiatan pembelajaran

masih kurang mencakupi kebutuhan yang ada. Luas Bangunan

SMA Negeri 6 Bandung adalah 2.055 m², yang terdiri dari :

(43)

2) 1 ruang Tata Usaha

3) 1 ruang Guru

4) 25 ruang kelas dalam keadaan baik dan 3 kelas rusak

5) 3 ruang laboratorium IPA (Kimia, Fisika dan Biologi)

6) 1 ruang laboratorium bahasa

7) 1 ruang laboratorium komputer

8) 1 ruang perpustakaan

9) 1 mesjid

10)1 ruang OSIS

11)6 ruang ekstrakulikuler

12)1 ruang UKS

13)2 ruang Koperasi

b) Gambaran SMA Mutiara Bunda Bandung

Visi SMA Mutiara Bunda Bandung

Mewujudkan/ menyelenggarakan sebuah lembaga pendidikan yang

bernuansa Islami dan berwawasan global sehingga menghasilkan

individu yang siap menghadapi berbagai tantangan hidup di era

globalisasi nanti, menjaga lingkungannya dan bermanfaat bagi

masyarakat.

Misi SMA Mutiara Bunda Bandung

1) Mengembangkan semaksimal mungkin potensi yang ada pada

individu dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

2) Membantu orang tua untuk menyiapkan anak-anak dalam

menghadapi era globalisasi dengan dasar agama dan

kepribadian yang baik.

3) Memberikan lingkungan yang beragam bagi anak-anak agar

lebih peka terhadap lingkungannya yang penuh keberagaman.

(44)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut data siswa SMA Mutiara Bunda secara

keseluruhan:

Tabel 3.4

Jumlah siswa SMA Mutiara Bunda secara keseluruhan:

Kelas Jumlah Jumlah

Laki-laki Perempuan

X 17 16 33

XI 18 13 31

XII 17 11 28

JUMLAH 52 40 92

Untuk jumlah siswa inklusifnya yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.5

Jumlah siswa ABK SMA Mutiara Bunda Bandung

Jenis ABK Jumlah

Tipe C (Tuna Grahita) 4

ADD (gangguan perhatian) 1

Autisme 4

Kesulitan Belajar 3

Slow Learner tapi di atas

Tipe C 4

JUMLAH 16

Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMA Mutiara Bunda

Bandung

Pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di SMA

Mutiara Bunda terdiri dari 41 orang. Dari 41 orang tersebut terdiri

dari 1 orang kepala sekolah, 18 guru mata pelajaran dan 1 orang

merangkap HBT, 5 HBT (guru kelas/wali kelas), 2 orang

supporting teacher, 9 orang guru vocational, 1 koordinator TSI, 1

(45)

mata pelajaran rata-rata S1 dari pendidikan sedangkan untuk guru

vocational ada yang berasal dari non pendidikan dan pendidikan.

Berikut data tenaga pendidik dan tenaga kependidikan:

Tabel 3.6 Data Guru Dan Staf SMA Mutiara Bunda

No Nama Jabatan Lulusan

1 Aldi Nurhadiat Iskandar,

S.Pd Guru Vocational SMA ( Gamelan) S1 Seni Musik UPI

2 Anisa Rahma, S.Pd Guru Budaya Jabar SMA S1, Pendidikan Bahasa dan Seni

UPI

3 Anissa Rizki Swardani, S.Pd Guru Ekonomi SMA S1, Ekonomi UPI

4 Asih Sudarsih, S.Pd Wakil Kepala Sekolah SMA S1 Pend. Kimia - UPI

5 Attiyyah Tresna Setiawati,

S.Pd Koordinator TSI SMA S1-PLB UPI

6 Dani Zailani Ibrahim S.Sos.I Guru Quranic Study SMA dan I Love Muhammad

S1-Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN SGD Bandung

7 Dian Anggraeni, S.Psi Supporting Teacher SMA S1 Psikologi UNISBA

8 Diana Fitriani, S.Pd HBT SMA S1 FPMIPA UPI

9 Efan Kusuma Putra, S.Ds Guru Vocational SMA (Design Grafis) S1 STISI

10 Fera Handayani, S.Pd Guru Vocatioanl SMA (Fashion dan

Design ) S1-Tata Busana UPI

11 Fitriyanti Rumfot, S.Si Guru Fisika SMA S1 UIN Maliki Malang,

Matematika

12 Ginan Muhamad Fabroyir, S.Pd

Guru Bahasa Jerman ( Vocational )

SMA S1, Bahasa Jerman UPI

13 Givarini Destiyanty Amier,

S.S Guru Bahasa Inggris SMA S1 B.Inggris UNPAD

14 Intan Nurlaelah,S.Pd HBT SMA S1 Perancis, UPI

15 Lilis Lismayanti Supporting Teacher kelas 11 D3-Akuntansi UNPAD

16 M. Ariefianto, S.Si Kepala Sekolah SMA S1 Biologi - UNPAD

17 Messa Astria, S.Pd Guru Sejarah SMA S1-Sarjana sejarah UPI

18 Mufti Syarief, ST Arsitek dan Guru Vocational S1, Teknik Arsitektur ITENAS

19 Nandang Nurmawan, S.Si Guru Matematika, administrasi nilai

(46)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

20 Nina Rachmawati Staf Administrasi SMA D1 Piksi Ganesha Bandung (

Adm Keuangan )

21 Nursaipah Madaniyyah, S.Sos., G.Dip.M.C., PGCE

Koord. B. Inggris seluruh sekolah dan Guru B. Inggris SMA

S1 Komunikasi, UNPAD dan S2 PGCED University Southern Queensland

22 Nurul Hanifah, S.S Guru Bahasa Jepang SMA S1 Sastra Jepang UNPAD

23 Opik Sukmana, S.Pd HBT SMA S1 PGSD UPI

24 Rahmat Sukma Wijaya, S.Pd Guru Komputer SMA dan

Maintenance Komputer SMP/SMA S1, Teknik Elektro UPI

25 Rana Febriansyah, S.Pd Guru Musik SD dan Vocational SMA (

Paduan Suara ) S1, Seni Musik UPI

26 Rini Rachmayani Supporting Teacher SMA S1 PAUD, Sekolah Tinggi

Keguruan Panca Sakti

27 Ruly Hendarli, S.Pd HBT SMA S1, Biologi UPI

28 Saepul Hayat Chef Sekolah Mutiara Bunda dan

Culinary Art SMA 2013 – 2014

Turis Hotel Institut Trisula Bandung

29 Solihin, S.Pd Guru PAI, Vocational (bahasa Arab &

Qur'anic study),SMA

S1 IAIN Sunan Gunung Djati Bandung

30 Tetty Nurhayati, S.Pd Guru B. Indonesia SMA S1-Bahasa dan Seni UPI

31 Wahid Muazam, S.Pd., Guru Pendidikan Jasmani SMA S1 pendidikan jasmani

32 Winda Febrina, S.Pd Guru PKN dan Sosiologi S1, PKN FPIPS UPI Bdg

33 Yeni Setianingsih, S.Pd HBT SMA S1 Kimia UPI

34 Yeni Siti Hotimah, S.Si HBT SMA dan Matematika 5 jam S1 Kimia, UNPAD

35 Yuni Yuniati, S.Si Guru Biologi SMA S1- Biologi UNPAD

36 Dinda Andiana, S.Pd Vocational Seni Tari SMA S1-Pendidikan Seni Tari

37 Muhammad Ibadurrahman,

S.Pd Guru Geografi SMA S1-Geografi UPI

38 Sri Nolinda, S.Pd Guru Pelatih Renang Putri SMP/SMA S1-Olah Raga UPI

39 Sugiarti Staf Kebersihan SMP/SMA SMP Kavaleri Bandung

40 Sriyanto Staf Maintenance SMP/SMA SMP Karang Anom

41 Asep Rohmat Staf Maintenance SMP/SMA SLTP

Data fasilitas SMA Mutiara Bunda Bandung

Luas bangunan yang dimiliki SMA Mutiara Bunda yaitu

1.266,8 m². Bangunan SMA Mutiara Bunda masih bergabung

dengan SMP Mutiara Bunda Bandung. Sekolah ini berlokasi di Jl.

(47)

Bangunan sekolah sudah memiliki fasilitas yang lengkap,

berikut data yang penulis peroleh:

1. Ruang Kepala Sekolah : 1

2. Ruang foundation : 1

3. Ruang kelas : 6

4. Toilet : 2

5. Lab. Komputer : 1

6. Ruang guru : 1

7. Lab. Fisika : 1

8. Perpustakaan : 1

9. Tempat ibadah : 1

10.Ruang konseling : 1

11.Ruang UKS : 1

12.Ruang TSI : 1

13.Ruang musik : 1

14.Ruang Art : 1

15.Ruang dapur : 1

16.Ruang sirkulasi : 1

17.Ruang organisasi kesiswaan: 1

18.Lapangan olahraga : 1

B. Desaim Penelitian

Pada penelitian kulaitatif, desain penelitian perlu dirancang untuk

mendapatkan pendalaman pemahaman terhadap situasi pada sumber data

penelitian. Menurut Wina Sanjaya (2013: 16) desain penelitian adalah prosedur

atau langkah-langkah penelitian yang berfungsi sebagai pedoman bagi peneliti

dalam pelaksanaan penelitiannya.

(48)

Reffita Rahmat, 2014

STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan ingin dipahami secara mendalam dengan mengabaikan fenomena-fenomena lainnya”. Selain itu desain penelitian berfungsi agar penelitian dapat terfokus pada fenomena atau situasi sosial yang akan diteliti. Nana Syaodih (2007: 52)

mengemukakan bahwa rancangan penelitian menggambarkan prosedur atau

langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi

apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan

diolah.

Dalam penelitian deskriptif komparatif dengan pendekatan kualitatif, garis

batas antara setiap langkah/tahap lebih fleksibel. Menurut Sujoko Effrin. et. al

(2012: 308) desain penelitian adalah metode pengumpulan dan analisis data untuk

menjawab pertanyaan penelitian, tetap diperlukan agar seorang peneliti dapat

mengantisipasi kendala-kendala dan kesempatan-kesempatan yang ditemui

dilapangan.

Berikut desain dari penelitian ini, yaitu:

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Latar belakang:

Pemahaman inklusif dan implikasinya. Kebijakan sekolah belum didukung dengan koordinasi dengan tenaga profesional, organisasi atau institusi terkait.

Proses pembelajaran yaitu masih adanya kesulitan dalam pembuatan rencana pembelajaran dari kurikulum yang telah disesuaikan.

Gambar

Gambar
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Jumlah siswa keseluruhan SMAN 6
Tabel 3.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Masalah dalam penelitian ini yaitu seberapa besar pengaruh kepemimpinan visioner kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap manajemen mutu sekolah di SDN

Adapun yang dibahas berkaitan dengan fokus penelitian meliputi: (1) Pemahaman kepala sekolah tentang manajemen berbasis sekolah (2) Visi Kepala Sekolah dalam peningkatan mutu

Masalah utama yang mendasari perlunya penyesuaian antara lain bahwa subyek yang dijadikan kasus dalam penelitian mengenai implementasi manajemen strategik ini

17 Kepala sekolah Anda dapat menyampaikan tentang berbagai inovasi dan kebijakan baru dalam pendidikan kepada seluruh warga sekolah, misalnya tentang life skill , Manajemen

Mengacu pada fokus masalah, maka hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut (1) terdapat kontribusi yang signifikan dari perilaku kepemimpinan kepala sekolah

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH TERHADAP IMPLEMENTASI RENCANA STRATEGIK SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG.. U niversitas Pendidikan Indonesia |

Mengacu pada fokus masalah, maka hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut (1) terdapat kontribusi yang signifikan dari perilaku kepemimpinan kepala sekolah

Upaya-upaya mengatasi hambatan yang dihadapi kepala sekolah dalam melaksanakan manajemen kurikulum, peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan, keuangan, sarana dan prasarana