STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN
INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Administrasi Pendidikan
Oleh :
REFFITA RAHMAT
1006632
DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN
INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG
Oleh
Reffita Rahmat
Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh gelar sarjana pada fakultas ilmu pendidikan
© Reffita Rahmat 2014
universitas pendidikan Indonesia
November2014
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebaliknya,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Studi Komparatif Kemampuan Manajemen Strategik Kepala Sekolah di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda Bandung” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keasliannya karya saya ini.
Bandung, November 2014 Yang Membuat Pernyataan
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembimbing I
Drs. Ade Rukmana, M. Pd NIP. 19500703 1976031002
Pembimbing II
Elin Rosalin, M. Pd NIP. 19760616 2001122001
Mengetahui,
Ketua Departemen Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia LEMBAR PENGESAHAN
REFFITA RAHMAT
1006632
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA
NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Studi Komparatif Kemampuan Manajemen Strategik Kepala Sekolah di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda Bandung”. Latar belakang peneliti memilih judul tersebut berdasarkan pada permasalahan yang menunjukkan bahwa masih lemahnya kemampuan manajemen strategic kepala sekolah khususnya di sekolah menengah atas penyelenggara pendidikan inklusif
Berdasarkan masalah tersebut, peneliti mengambil fokus penelitian sebagai berikut: 1) Proses formulasi strategi dalam manajemen strategik kepala sekolah di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, meliputi : a) Proses pennyusunan visi, misi dan tujuan sekolah, b) Pelaksanaan assesmen lingkungan (eksternal dan internal) (Analisis SWOT) di sekolah c) Proses penetapan sasaran sekolah dan d) Proses penyusunan program sekolah, 2) Proses implementasi strategik, meliputi : a) Proses penerapan strategi, b) Proses pelaksanaan evaluasi strategi dan c) Proses pengawasan strategik.
Peneliti membagi subyek penelitian ke dalam 2 kriteria yaitu: 1) SMA penyelenggara pendidikan inklusif negeri, 2) SMA penyelenggara pendidikan inklusif swasta. Sumber data penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran yang mengajar siswa ABK, koordinator sekolah inklusi dan siswa yang ada di sekolah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini meliputi: 1) proses formulasi strategik menunjukan adanya, a) proses penyusunan visi, misi dan tujuan sekolah yang jelas namun hanya SMA Mutiara Bunda yang sudah menunjukkan sekolah inklusif, b) kemampuan dan pemahaman dalam proses analisis SWOT belum dimiliki kedua sekolah, c) penetapan sasaran di kedua sekolah sudah jelas dan d) proses penyusunan program inklusif hanya ada di SMA Mutiara Bunda namun belum tergambarkan secara rinci, 2) proses implementasi strategik, a) proses pengayaan sumber daya sekolah yang terdiri dari kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, kesiswaan, fasilitas dan evaluasi pembelajaran yang memenuhi sekolah inklusif hanya tergambar di SMA Mutiara Bunda sedangkan di SMAN 6 hanya ada siswa ABK saja yang menunjukkan sekolah inklusif dan tidak ada proses pengayaan sumber daya sekolah khusus yang menunjang sekolah inklusif.
Penulis menyimpulkan bahwa secara keseluruhan di kedua sekolah masih belum memiliki kemampuan manajemen strategik secara menyeluruh, pemahaman para pimpinan sekolah, para staf dan guru terhadap manajemen strategik khususnya di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif masih kurang. Namun bila dibandingkan SMA Mutiara Bunda lebih unggul dibandingkan dengan SMAN 6 Bandung.
ABSTRACT
This research entitled “Studi Komparatif Kemampuan Manajemen Strategik Kepala Sekolah di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda Bandung”. The background researcher chose the title based on the problem indicate that the weakness of the principal strategic management capabilities, especially in high school inclusive education providers. Based on these problems, researcher take the focus of the study as follows: 1) The process of strategy formulation in the strategic management of school principals in the inclusive education providers, including: a) The process of preparation of the vision, mission and goals of the school, b) Implementation of environmental assessment (external and internal) (SWOT Analysis) at school c) The process of targeting schools and d) The process of preparation of school programs, 2) The process of strategic implementation, including: a) The process of implementing the strategy, b) process of evaluation strategy and c) strategic oversight process.
Researcher divided the study subjects into two criteria: 1) High School education providers inclusive country, 2) high school inclusive education private providers. Source of research data is the principal, vice-principal, subject teachers who teach students with Special Needs, coordinator of inclusive schools and students in the school. The method used is descriptive comparative method of qualitative approach.
The results obtained from this study include: 1) the process of strategic formulation showed the presence of, a) the process of preparing the vision, mission and goals of the school are clear, but only Mother of Pearl High School, which has demonstrated an inclusive school, b) the ability and understanding in the process of SWOT analysis is not owned the second school, c) targeting at both schools is clear and d) the process of preparing an inclusive program is only in Mother of Pearl High School but has not been illustrated in detail, 2) strategic implementation process, a) the process of enrichment of school resources consisting of curriculum, educators, student, learning and evaluation facilities that meet the inclusive school is only reflected in Mother of Pearl High School while in SMAN 6 only ABK students who indicate an inclusive school and there is no process of enrichment special school resources that support inclusive schools.
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan
sebaik-baik kemampuan penulis.
Skripsi ini berjudul “Studi Komparatif Kemampuan Manajemen Strategik Kepala
Sekolah di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda
Bandung”, yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada
Departemen Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan
Indonesia.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran
tentang kemampuan kemampuan manajemen strategik kepala sekolah di sekolah penyelenggara
pendidikan inklusif.
Skripsi ini terdiri dari lima bab dan disajikan dengan sistematika sebagai berikut, Bab I
menguraikan tentang latar belakang, focus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
struktur organisasi penelitian. Bab II menyajikan kajian pustaka dan kerangka pemikiran yang
relevan dengan judul dan menunjang pelaksanaan penelitian. Bab III mengemukakan metodologi
penelitian yang didalamnya terdapat metode dan teknik penelitian, pemilihan sumber data serta
tahap-tahap penelitian. Bab IV memaparkan dan membahas hasil penelitian yang perlu
dilaporkan berdasarkan data lapangan. Bab V berisi kesimpulan dan saran bagi sekolah maupun
peneliti selanjutnya.
Penulis berharap semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya
dalam pengembangan ilmu Administrasi Pendidikan.
Reffita Rahmat
UCAPAN TERIMAKASIH
Assalamualaikum, Wr. Wb
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya serta shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Selama penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari do’a, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Dengan hati yang tulus dan ikhlas penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Drs. Ade Rukmana, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu,
tenaga dan pikirannya dalam membimbing penulis.
2. Elin Rosalin, M.Pd selaku Pembimbing II sekaligus Pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan, nasihat, dorongan,
serta mendengarkan curhatan penulis.
3. Dr. H. Endang Herawan, M.Pd., selaku Ketua Departemen Administrasi Pendidikan, Dr.
Asep Suryana, M.Pd., selaku Sekertaris Departemen Administrasi Pendidikan serta
seluruh dosen Administrasi Pendidikan.
4. Kepada pihak sekolah khususnya SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda Bandung yang
telah menerima penulis untuk melaksanakan penelitian.
5. Kepada Alm. Bapak, Ibu dan Adik serta keluarga besar penulis.
6. Tosida Kurniawan Putra, terimakasih untuk do’a, dukungan, kasih sayang, serta motivasi
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Andini Puspa L, Ai Hawadis, Resti Nurajijah, Fanny, Elstha, Silmi, Citra, Ajid, Indra N
kalian teman terbaik, yang telah mendengarkan keluh kesah, membantu dan memberikan
semangat kepada penulis.
8. Teman-teman Administrasi angkatan 2010 yang tidak dapat penulis sebutkan satu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………... i
KATA PENGANTAR ………... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ………... iii
DAFTAR ISI ………... iv
DAFTAR TABEL ………... vi
DAFTAR GAMBAR ………... vii
DAFTAR LAMPIRAN ………... viii
BAB I PENDAHULUAN ………... 1
A. Latar Belakang Penelitian ………... 1
B. Fokus Penelitian... ………... 6
C. Tujuan Penelitian ………... 7
1. Tujuan Umum ………... 7
2. Tujuan Khusus ………... 8
D. Manfaat Penelitian ………... 8
E. Struktur Organisasi Skripsi ... ………... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKRIAN 11 A. Kajian Manajemen Strategik……….. 11
1. Konsep Manajemen... ... 11
2. Konsep Strategik... ………..……… 21
3. Konsep Manajemen Strategik... 23
B. Kajian Pendidikan Inklusif...………... 40
1. Definisi Pendidikan Inklusif ... 40
2. Tujuan Pendidikan Inklusif... 41
3. Karakteristik Pendidikan Inklusif... 41
4. Komponen Keberhasilan Pendidikan Inklusif... 42
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Kerangka Pikir... 50
BAB III METODE PENELITIAN ………...…… 54
A. Lokasi dan Sumber Data Penelitian... ………... 54
B. Desain Penelitian ………... 74
C. Metode Penelitian ………... 76
D. Definisi Operasional ………... 77
E. Instrumen Penelitian ………... 78
F. Teknik Pengumpulan Data ………... 84
G. Analisis Data ………... 94
H. Uji Keabsahan Data... ………... 96
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... 99
A. Hasil Temuan Penelitian …...………... 99
B. Pembahasan Hasil Penelitian ………... 126
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... ………... 167
A. Kesimpulan ………... 167
B. Saran ...………... 174
DAFTAR PUSTAKA ………...
LAMPIRAN... 176
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1 Komponen dan Struktur Manajemen Strategik Menurut H. E
Mulyasa ... 28
2.2 Kerangka Kerja Manajemen Strategik (Rowe)... 28
2.3 Model Manajemen Strategik Komprehensif Fred R. David) ... 31
2.4 Model Manajemen Strategik Sekolah (Karana Sobahi) ... 37
2.5 Kerangka Pikir... 53
3.1 Desain Penelitian... 75
3.2 Hubungan Instrumen (Peneliti) dengan Pengumpulan Data (Adopsi Djam’an Satori)... 84
3.3 Macam-macam Teknik Pengumpulan Data... 85
3.4 Macam-macam Teknik Observasi... 88
3.5 Tahapan Observasi... 90
3.6 Triangulasi Sumber Pengumpulan Data... 92
3.7 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data... 93
3.8 Triangulasi Waktu... 93
3.9 Triangulasi Sumber Data... 97
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
3.1 Rincian Sumber Data ………... 55
3.2 Jumlah Siswa Keseluruhan SMA Negeri 6 Bandung………... 68
3.3 Jumlah Siswa ABK/Atlit SMA Negeri 6 Bandung... 69
3.4 Jumlah SMA Mutiara Bunda Bandung Keseluruhan……….. 71
3.5 Jumlah Siswa SMA ABK SMA Mutiara Bunda Bandung...……... 71
3.6 Data Guru dan Staf SMA Mutiara Bunda Bandung ……..……… 72
3.7 Kisi-kisi Penelitian...………...……... 80
4.1 Data Siswa ABK SMA Negeri 6 Bandung...………... 111
4.2 Data siswa ABK SMA Mutiara Bunda Bandung...………... 124
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I ADMINISTRASI PENELITIAN
1. Surat Pengangkatan Pembimbing 2. Permohonan Izin Penelitian FIP, UPI 3. Surat Pemberitahuan Penelitian KESBANG
4. Surat Izin Penelitian Dinas Pendidikan Kota Bandung 5. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian 6. Catatan Bimbingan Skripsi
LAMPIRAN II INSTRUMEN PENELITIAN
1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
2. Instrumen Pedoman Wawancara
3. Instrumen Pedoman Observasi 4. Instrument Pedoman Dokumentasi
LAMPIRAN III HASIL PENGOLAHAN DATA
1. Catatan Hasil Wawancara 2. Catatan Hasil Observasi 3. Catatan Hasil Dokumentasi 4. Catatan Harian Penelitian
LAMPIRAN IV CURRICULUM VITAE
1. Data Pribadi
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta upaya mewujudkan
cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagaimana telah dirumuskan dalam
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar
mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama yaitu:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003).
Tujuan pendidikan sebagaimana yang telah dijelaskan dalam UU RI
No. 20/2003 di atas nampaknya belum terwujud sebagaimana yang
diharapkan hal ini ditunjukan oleh beberapa permasalahan pendidikan
secara umum seperti, tenaga pendidik yang belum memadai ditinjau dari
segi standar mutu yang telah ditetapkan dan profesionalisme tenaga
pendidik yang berkaitan dengan kemampuan atau keahlian, kurikulum
pendidikan yang selalu berubah-ubah, rendahnya mutu dan relevansi
pendidikan Indonesia yang masih rendah dibandingkan dengan negara
lain, rendahnya pemerataan akses pendidikan dan fasilitas pendidikan
yang belum memadai. Selain dihadapi oleh permasalahan-permasalahan
tersebut, pendidikan nasional Indonesia juga dihadapi dengan berbagai
tantangan yaitu seperti:
1) Globalisasi dan modernisasi, menurut Fakry Gaffar (2004: xx)
globalisasi dengan segala dampaknya memunculkan berbagai
tantangan baru bagi dunia pendidikan yang harus dihadapi dan
dimanfaatkan untuk mendorong kecepatan pembangnan
pendidikan nasional,
2) Kebijakan pendidikan,
3) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dalam proses pembelajaran
untuk meningkatkan mutu dan daya serap pendidikan diperlukan
tuntutan untuk menguasai dan menerapkan ICT.
Untuk memecahkan permasalahan dan tantangan tersebut salah satu
upaya yang dilakukan sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah dengan
cara mengelola atau me-manage sekolah dengan baik dengan kata lain
penting bagi sekolah dalam menerapkan manajemen pendidikan yang
efektif. Dengan berlakunya sistem desentralisasi pendidikan saat ini akan
berdampak pada pelaksanaan manajemen pendidikan yang secara langsung ditangani oleh masing-masing lembaga pendidikan. Hal tersebut
memberi ruang gerak yang lebih luas terhadap sekolah atau lembaga
pendidikan dalam mengelola kegiatan pendidikannya. Pemberlakuan
desentralisasi pendidikan saat ini mengharuskan diperkuatnya landasan
dasar pendidikan yang demokratis, transparan, efisien dan melibatkan
partisipasi masyarakat, artinya sekolah atau lembaga pendidikan
bertanggungjawab langsung terhadap seluruh aspek manajemen.
Komponen manajemen berperan penting sebagai unsur yang memberikan
sumbangan signifikan bagi peningkatan akses dan mutu pendidikan.
Dalam konteks ini seorang pemimpin dimungkinkan untuk
mengadopsi suatu pendekatan strategis yang mengintegrasikan beberapa
aspek manajemen yang berbeda untuk mangatur dan mencapai tujuan
lembaga pendidikan atau sekolah yaitu melalui manajemen strategik.
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diharapkan pada kondisi saat ini tidak cukup hanya dengan kemampuan
manajerial secara umum saja tetapi sudah saatnya untuk menerapkan
kemampuan manajemen strategik. Menurut Hitt dan Ireland (H. E
Mulyasa, 2012) bahwa proses manajemen strategis membantu organisasi
mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai dan bagaimana seharusnya
mereka mencapai hasil yang bernilai. Manajemen strategik memerlukan
sebuah pandangan menyeluruh tentang organisasi, yang mencakup
aktivitas-aktivitas dan suatu jangka waktu yang panjang.
Dalam pelaksanaan manajemen strategik di sekolah maka harus
mengefektifkan sumber daya yang ada seperti keikutsertaan pendidik,
tenaga kependidikan, siswa, pengawas serta komite sekolah dalam
mencapai tujuan pendidikan disertai dengan fasilitas yang mendukung.
Manajemen strategis saat ini sangat dirasakan peranannya terutama dalam
mencapai posisi daya saing yang optimal khususnya dalam bidang
pendidikan.
Dalam merumuskan strategi diperlukan analisis SWOT. Analisis
SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities) namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan
ancaman (Threats). Analisis SWOT memungkinkan sekolah
mengksploitasi peluang-peluang masa depan ketika melawan tantangan
dan persoalan-persoalan dan melakukan penemuan strategis pada
kompetensi dan kekuatan khusus. Keseluruhan proses manajemen
strategik secara konseptual menjadi analisis SWOT, sebab sebuah analisis
SWOT mungkin memberi kesan sebuah perubahan lainnya di dalam misi,
tujuan, kebijkan dan strategi sekolah.
Terlebih lagi di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Konsep
reguler tetapi setiap siswa dilayani sesuai dengan kebutuhannya, artinya
setiap siswa yang berada dalam lingkungan inklusif harus dipenuhi
kebutuhannya. Sistem sekolah perlu beradaptasi dengan siswa bukan siswa
yang beradaptasi dengan sistem sekolah. Sehingga perlu diperhatikan
pengelolaannya dalam sekolah inklusif tersebut. Tantangan yang dihadapi
oleh sekolah penyelenggara pendidikan inklusif sangat beragam
diantaranya kurikulum yang harus disesuaikan, kebutuhan guru, fasilitas
pembelajaran yang harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa ABK dan
lgi. Sehingga kemampuan manajemen strategik di sekolah penyelenggara
pendidikan inklusif perlu diterapkan.
Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif merupakan salah satu
upaya untuk mewujudkan pendidikan untuk semua dan mengurangi sikap
diskriminatif. Menurut Salamanca dalam buku Inclusive Education where
there are Few Resources yang telah diterjemahkan oleh Didi Tarsidi
(http://d-tarsidi.blogspot.com/2008/06/pendidikan-inklusif-landasan.html) bahwa konsep pendidikan inklusif harus meliputi :
(1) Anak-anak memiliki keberagaman yang luas dalam karakteristik dan kebutuhannya, (2) perbedaan itu normal adanya, (3) sekolah perlu mengakomodasi semua anak, (4) anak penyandang ketunaan seyogyanya bersekolah di lingkungan sekitar tempat tinggalnya, (5) partisipasi masyarakat itu sangat penting bagi inklusi, (6) pengajaran yang terpusat pada diri anak merupakan inti dari inklusi, (7) kurikulum yang fleksibel seyogyanya disesuaikan dengan anak, bukan kebalikannya, (9) inklusi memerlukan sumber-sumber dan dukungan yang tepat, (10) inklusi itu penting bagi harga diri manusia dan pelaksanaan hak asasi manusia secara penuh, (11) sekolah inklusif memberikan manfaat untuk semua anak karena membantu menciptakan masyarakat yang inklusif, (12) inklusi meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya pendidikan.
Salamanca juga menyebutkan bahwa sekolah reguler dengan orientasi
inklusif merupakan cara yang paling efektif untuk memerangi sikap
diskriminatif, menciptakan masyarakat yang terbuka, membangun suatu
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sekolah inklusif memberikan pendidikan yang efektif kepada mayoritas
anak dan meningkatkan efisiensi sehingga menekan biaya untuk
keseluruhan sistem pendidikan. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat
sangat diperlukannya manajemen strategik di sekolah penyelenggara
inklusif, karena pada dasarnya pendidikan inklusif merupakan salah satu
strategi dalam menciptakan sekolah yang responsif terhadap beragam
kebutuhan anak dalam rangka mencapai pendidikan yang berkualitas.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang penulis dapatkan dari
beberapa sekolah menengah atas yang menyelenggarakan pendidikan
inklusif di beberapa Sekolah Menengah Atas di Bandung ditemukan
permasalahan atau hambatan yang hampir serupa di sekolah inklusif yaitu
sebagai berikut:
1. Pemahaman inklusif dan implikasinya. Pendidikan inklusif bagi anak
berkelainan/penyandang cacat belum dipahami sebagai upaya
peningkatan kualitas layanan pendidikan. Pendidikan inklusif cenderung dipersepsi sama dengan integrasi, sehingga masih
ditemukan pendapat bahwa anak harus menyesuiakan dengan sistem
sekolah. Selain itu layanan yang diberikan terhadap anak ABK (Anak
Berkebutuhan Khusus) disamakan dengan anak normal, sehingga
siswa ABK ketika proses pembelajaran ditempatkan bersama-sama
anak normal.
2. Kebijakan sekolah sekalipun sudah didukung dengan visi yang cukup
jelas, mempunyai catatan hambatan belajar pada masing-masing ABK,
dan kebebasan guru kelas dan guru khusus untuk
mengimplementasikan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif,
namun cenderung belum didukung dengan koordinasi dengan tenaga
profesional, organisasi atau institusi terkait. Dalam hal kebijakan,
sekolah tidak membatasi kriteria siswa ABK dan anak Berbakat yang
3. Proses pembelajaran yaitu masih adanya kesulitan dalam pembuatan
rencana pembelajaran dari kurikulum yang telah disesuaikan. Karena
keterbatasan fasilitas sekolah, pelaksanaan pembelajaran belum
menggunakan media, sumber dan lingkungan yang beragam sesuai
kebutuhan anak. Belum adanya panduan yang jelas tentang sistem
penilaian. Sistem penilaian belum menggunakan pendekatan yang
fleksibel dan beragam.
4. Kondisi guru belum didukung dengan kualitas guru yang memadai dan
belum didukung dengan kejelasan aturan tentang peran, tugas dan
tanggung jawab masing-masing guru.
5. Belum didukung dengan sistem dukungan yang memadai. Peran orang
tua, sekolah khusus, tenaga ahli, perguruan tinggi - LPTK PLB, dan
pemerintah masih dinilai minimal. Sementara itu fasilitas sekolah juga
masih terbatas.
Permasalahan-permasalahan yang nampak di lapangan seperti yang telah diuraikan di atas, menunjukkan indikator lemahnya kemampuan
manajemen khususnya manajemen strategik. Untuk itu kepala sekolah di
sekolah penyelenggara pendidikan inklusif perlu untuk memahami lebih
lanjut dan mampu menunjukkan kemampuannya dalam manajemen
strategik.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka
penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang “Studi Komparatif Kemampuan Manajemen Strategik Kepala Sekolah di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda Bandung”.
B. Fokus Penelitian
Secara konseptual, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai manajemen strategik di sekolah penyelenggara
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun secara kontekstual, penelitian ini dilakukan SMA negeri
dan swasta, yaitu di SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda Bandung.
Sedangkan fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana langkah-langkah proses formulasi strategi dalam
manajemen strategik kepala sekolah di sekolah penyelenggara
pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda
Bandung?
a) Bagaimana proses penyusunan visi, misi dan tujuan di sekolah
penyelenggara pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA
Mutiara Bunda Bandung?
b) Bagaimana pelaksanaan assesmen lingkungan (eksternal dan
internal) (Analisis SWOT) di sekolah penyelenggara pendidikan
inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda Bandung baik
lingkungan internal maupun eksternal?
c) Bagaimana proses penetapan sasaran sekolah agar tujuannya dapat
tercapai beserta strategi apa yang digunakan di sekolah
penyelenggara pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA
Mutiara Bunda Bandung?
d) Bagaimana proses penyusunan program sekolah di sekolah
penyelenggara pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA
Mutiara Bunda Bandung?
2. Bagaimana langkah-langkah proses implementasi strategi dalam
manajemen strategik kepala sekolah di sekolah penyelenggara
pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda
Bandung?
a) Bagaimana proses penerapan strategi di sekolah penyelenggara
pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda
b) Bagaimana proses pelaksanaan evaluasi strategi di sekolah
penyelenggara pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA
Mutiara Bunda Bandung?
c) Bagaimana proses kontrol strategik di sekolah penyelenggara
pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda
Bandung?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara
umum mengenai kemampuan manajemen strategik kepala sekolah di
sekolah penyelenggara pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA
Mutiara Bunda Bandung.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
a. Untuk memperoleh gambaran proses formulasi strategi dalam
manajemen strategik kepala sekolah di sekolah penyelenggara
pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda
Bandung.
b. Untuk memperoleh gambaran proses implementasi strategi dalam
manajemen strategik kepala sekolah di sekolah penyelenggara
pendidikan inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda
Bandung.
D. Manafaat Penelitian
Dari penelitian ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi beberapa
pihak yang membaca. Manfaat dari penilitian ini adalah sebagai berikut:
1. Segi Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
khusus lagi terkait dengan penerapan teori-teori manajemen strategik
di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif untuk mencapai tujuan
pendidikan yang berkualitas.
2. Segi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang terlibat.Secara praktis, penelitian ini diharapkan membawa
manfaat sebagai berikut:
a. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
mahasiswa jurusan Administrasi Pendidikan.
b. Bagi Sekolah
Bagi sekolah penelitian ini diharapkan akan menjadi
masukan dan perbaikan dalam proses manajemen strategik di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang sesuai dengan
konsep, teori dan peraturan yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat memberikan manfaat yang cukup besar
bagi peneliti untuk mengembangkan pemahaman dan wawasan
mengenai kemampuan manajemen strategik kepala sekolah di
sekolah penyelenggara pendidikan inklusif.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini terdiri dari beberapa unsur yang saling berhubungan
satu sama lain. Pembuatan skripsi ini tentunya memiliki struktur
organisasi atau sistematika penulisan.
Secara sistematis umum skripsi ini terdiri dari judul penelitian,
pengantar, ucapan terimakasih, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,
daftar lampiran, lima bab inti, daftar pustaka dan lampiran-lampiran
pendukung. Secara ringkas lima bab inti dalam skripsi ini adalah sebagai
berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang
penelitian yang menggambarkan alasan rasional dan pentingnya suatu
permasalahan untuk diteliti, fokus penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Bab ini terdiri dari kajian pustaka yang menjadi acuan penelitian
dari segi teoritis dan konseptual serta kerangka pemikiran.
3. BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang metode yang digunakan dalam
penelitian yang dimulai dari lokasi dan subjek penelitian, desain
penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen
penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data dan keabsahan data.
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai hasil penelitian yang terdiri dari
temuan umum dan temuan khusus serta pembahasan hasil penelitian.
5. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
54
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang akan
digunakan dalam mendapatkan data, mengumpulkan data dan mengolah data
penelitian. Komponen-komponen dalam metode penelitian ini yaitu terdiri dari:
(a) lokasi dan subjek penelitian, (b) desain penelitian, (c) metode penelitian, (d)
definisi istilah, (e) instrumen penelitian, (f) teknik pengumpulan data dan (g)
analisis data.
A. Lokasi dan Sumber Data Penelitiam
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini yaitu satuan pendidikan pada jenjang Sekolah
Menengah Atas, untuk lebih memfokuskan pada permasalahan yang akan
dibahas dalam penelitian sebagaimana yang tertuang dalam fokus masalah,
maka lokasi penelitian ini akan dilaksanakan pada Sekolah Menengah Atas
yang menyelenggarakan pendidikan inklusif di Kota Bandung.
Seperti yang diungkapkan dalam bab satu bahwa wilayah penelitian ini
difokuskan di SMA Negeri 6 Bandung dan SMA Mutiara Bunda Bandung.
Kedua sekolah tersebut ditentukan berdasarkan judul penelitian, dimana
sekolah tersebut memiliki perbedaan yang khas namun sama-sama
menyelenggarakan pendidikan inklusif. Hal inilah yang melatarbelakangi
peneliti untuk melaksanakan penelitian di kedua sekolah tersebut, dilihat dari
kemampuan manajemen strategik kepala sekolahnya masing-masing.
2. Sumber Data Penelitian
Populasi atau sampel pada pendekatan kualitatif lebih tepat disebut
sumber data pada situasi sosial (Social Situation) tertentu (Djam’an Satori,
2012: 2).
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
teknik Snowball sampling. Menurut Djam’an Satori: (2012: 6) teknik
Snowball sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang diawali dari
jumlah sampel sedikit, satu sampai dua orang, menggelinding menjadi
banyak/besar seiring dengan berkembangnya kebutuhan informasi atau data
yang diperoleh dalam proses pengambilan data. Dalam penelitian ini, sumber
data menggunakan sampel purposif (purposive sample) yang memfokuskan
pada informan-informan terpilih yang kaya dengan kasus untuk studi yang
bersifat mendalam (Nana Syaodih, 2007: 101). Berangkat dari permasalahan
penelitian ini tentang kemempuan manajemen strategik kepala sekolah di
sekolah penyelenggara pendidikan inklusif maka subjek utama dalam
penelitian ini adalah pimpinan sekolah yang ada di kedua sekolah lokasi
penelitian yang terdiri dari kepala sekolah dan wakil kepala sekolah serta
dibantu keterangan dari guru koordinator inklusif, guru mata pelajaran yang
mengajar di kelas yang terdapat siswa ABK/atlit, guru BK, siswa serta orang
tua siswa (komite sekolah) dalam mendapatkan informasi dan data. Dalam
tabel berikut ini dirinci keseluruhan sumber data penelitian:
Tabel 3.1
Rincian Sumber data (Profil Responden/Informan)
No Nama Responden Asal
Responden pertama ini
berusia lebih dari 50
tahun yang merupakan
salah satu guru
matematika di SMAN 6
Bandung. Juga sebagai
koordinator inklusif. Ia
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merupakan guru PNS
merupakan guru bahasa
daerah/bahasa sunda. Ia
berusia 36 tahun. Ia
sudah menjadi guru
selama 7 tahun dan baru
mengajar di SMAN 6
Responden yang ketiga
ini merupakan guru BK.
keempat ini merupakan
guru matematika
sekaligus wakil kepala
menjadi guru selama 23
kimia sekaligus sebagai
wakil kepala sekolah kurikulum di SMAN 6.
merupakan siswa dari
SMAN 6 kelas XII IPA
1. Ia berasal dari SMP
Negeri 1 Rancaekek.
Prestasi yang pernah
diraihnya yaitu Juara
Lomba bahasa Inggris.
ketujuh ini merupakan
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ekstrakulikuler
berasal dari sekolah
yang berbeda yaitu
menjabat sebagai wakil
kepala sekolah SMA
Mutiara Bunda. Ia telah
S.Si Mutiara
seorang kepala sekolah
di SMA Mutiara Bunda
terakhir ini merupakan
siswa kelas 12 Victory
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa responden terdiri dari 4
orang guru, 2 wakil kepala sekolah dan 2 siswa dari SMA Negeri 6 Bandung dan
terdiri dari 2 orang guru, 1 koordinator inklusif, 1 wakil kepala sekolah dan 2
ornag siswa dari SMA Mutiara Bunda Bandung. Untuk durasi waktu wawancara
rata-rata berkisar antara 20-45 menit dan dilaksanakan mulai dari 03 September
2014 hingga 25 September 2014. Tempat dan lokasi wawancara ditentukan oleh
kesedian responden. Prosesnya diawali dengan penyampaian maksud dan tujuan
wawancara serta penjelasan bahwa wawancara dipergunakan hanya untuk
kepentingan penelitian dan akademik peneliti serta pengembangan ilmu
pengetahuan. Ada beberapa responden yang menolak untuk diwawancara dengan
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
inklusif, sehingga responden yang bersedia tercantum pada tabel di atas.
Responden yang bersedia diwawancara setuju bahwa wawancaranya direkam.
a) Gambaran SMA Negeri 6 Bandung
Sejarah Singkat SMA Negeri 6 Bandung
SMA Negeri 6 Bandung saat ini berada di Jalan Pasirkaliki
No.51 Bandung. Sekolah ini berdiri sejak tahun 1956 dengan nama SMA Negeri “C” Bandung yang lokasinya di Jalan Belitung No 22 berdasarkan SURAT KEPUTUSAN MENTERI P dan K tanggal 26
Oktober 1956 Nomor: 1956/E/III yang saat itu berada di bawah
pimpinan Bapak M.Sibaran.
Pada tahun 1966 SMA Negeri 6 Bandung mengalami pemecahan
sekolah yang berlokasi di Jalan Pasirkaliki 51, menempati gedung
atau bangunan bekas sekolah Cina yaitu NAN HUA dengan nama
SMA Negeri HOS COKROAMINOTO 51/400 Bandung. Ijin
penggunaan bangunan sekolah Cina NAN HUA tersebut berdasarkan
Surat Kepala Perwakilan Departemen P dan K Daerah Jabar tanggal
19 Desember 1966 Nomor 1866/H.2/S/66. SK ini juga berlaku bagi
SMA Negeri 6 yang berlokasi di jalan Belitung 8/22 Bandung (SK.
Pemecahan SMA Tahun Ajaran 1968 dari Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesa tanggal 20 Nopember 1968 No.
374/U.K.K/3/1968).
Hingga pada akhirnya sejak awal tahun 1976 SMA Negeri 6
hanya ada satu sekolah yaitu yang berlokasi di Jalan Pasirkaliki 51
Bandung (SK Kepala Kanwil Dept P dan K Propinsi Jawa Barat
tanggal 10 Oktober 1975 No. 2553/A/1975). Sedangkan SMA yang
ada di Jalan Beltung menjadi SMA Negeri 9 Bandung. Saat ini SMA
Negeri 6 Bandung dipimpin oleh Ade Suryaman, S.Pd., M.M sejak
Maret tahun 2012.
Terwujud Sekolah Menengah Atas Negeri 6 menjadi unggulan
Kota Bandung yang berwawasan lingkungan dengan mengembangkan
potensi peserta didik sehingga berdaya saing, berkarya dan mampu
menjawab tantangan perubahan zaman yang berdasarkan iman dan
taqwa.
Misi SMA Negeri 6 Bandung
Untuk mencapai VISI tersebut, SMA Negeri 6 Kota Bandung
mengembangkan misi sebagai berikut:
1) Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan, sehingga tercipta
warga sekolah yang shaleh dan lingkungan yang religius,
2) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni
dan keterampilan untuk mampuberkembang pada pendidikan yang
lebih tinggi sesuai tuntutan kehidupan,
3) Membina peserta didik untuk mengembangkan dirinya agar dapat
berprestasi sesuai dengan potensi, minat dan bakat yang
dimilikinya,
4) Menumbuhkembangkan peserta didik sehingga mampu mandiri,
berdaya cipta, belajar sepanjang hayat, untuk beradaptasi
mengikuti perkembangan,
5) Meningkatkan kualitas kedisiplinan dan ketertiban peserta didik,
6) Meningkatkan kualitas daya saing peserta didik,
7) Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan
yang unggul dan bermutu,
8) Melengkapi sarana/prasarana sekolah sebagau daya dukung
peningkatan mutu pendidikan
9) Meningkatkan kesadaran di lingkungan sekolah akan pentingnya
kebersihan, kesehatan dan keindahan,
10)Membudayakan sekolah bersih, sehat dan indah sehingga mampu
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan SMA Negeri 6 Bandung
Tujuan pendidikan di SMA Negeri 6 Kota Bandung pada
dasarnya mengacu pada tujuan pendidikan nasional dan visi, misi yaitu
membangun manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan fitrahnya
yaitu pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, bermoral, berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia, demokratis
menjunjung hak asasi manusia, menguasai ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni, memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri
serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan agar
mampu mewujudkan kehidupan bangsa. Secara lebih rinci tujuan SMA
Negeri 6 Kota Bandung adalah sebagai berikut:
1) Membekali warga sekolah yang memiliki kecerdasan emosional
dan spiritual berdasarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa,
2) Menghasilkan lulusan yang memiliki kualitas kecerdasan
intelektual yang tinggi, sehingga memiliki daya saing secara
kompetitif dan komparatif dalam persaingan tingkat lokal, regional
maupun nasional.
Strategi SMA Negeri 6 Bandung
Strategi SMA Negeri 6 kota Bandung merupakan
langkah-langkah yang dilaksanakan sekolah untuk mencapai tujuan adalah
sebagai berikut:
1) Peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan, sehingga tercipta
warga sekolah yang shaleh dan lingkungan yang religius, dengan
cara;
(a) Membangun pola pikir dan pola tindak yang positif dan
konstruktif, santun berututur dan sopan bertindak,
(b) Membangun kesadaran tentang hak dan kewajiban,
(d) Mengintegrasikan imtaq dalam kegiatan kurikuler dan
ekstrakulikuler
(e) Membaca ayat suci sebelum jam pelajaran pertama,
(f) Menyelenggarakan shalat Jum’at di sekolah,
(g) Melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah di sekolah,
(h) Menyelenggarakan Peringatan Hari Besar Keagamaan,
(i) Mengikuti/menyelenggarakan diklat Emotional Spiritual
Quotion (ESQ) dan diklat Manajemen Qalbu.
2) Peningkatan profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan
yang berorientasi mutu dan keunggulan, yaitu;
(a) Mendorong semua personal untuk meningkatkan kompetensi
melalui pendidikan formal maupun latihan pengembangan
profesi,
(b) Membangun komitmen untuk meningkatkan kinerja,
(c) Menciptakan iklim kerja yang kondusif,
(d) Menyelenggarakan In House Training (IHT)/
workshop/semiloka
3) Peningkatan kualitas kedisiplinan dan ketertiban peserta didik
dengan;
(a) Meningkatkan kesadaran disiplin dan ketertiban semua warga
sekolah,
(b) Menyelenggarakan upacara bendera pada hari Senin, setiap
dua minggu sekali,
(c) Memupuk tingkat kedisiplinan dan ketertiban peserta didik
melalui pembinaan Wali Kelas pada hari senin, setiap dua
minggu sekali,
(d) Mengoptimalkan kerja Petugas Piket dalam menertibkan dan
mendisiplinkan peserta didik.
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(a) Membangun kerja sama antar personal yang sinergis,
harmonis dan dinamis,
(b) Meningkatkan kegiatan MGMP tingkat sekolah,
(c) Membangun budaya Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, Menyenangkan (PAIKEM),
(d) Mengembangkan sistem pembelajaran berbasis teknologi
informasi dan komunikasi (ICT),
(e) Memberikan pelayanan khusus kepada peserta didik yang
memiliki bakat dan kecakapan khusus/tinggi dalam bidang
akademik dan non akademik,
(f) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai
dengan minat dan bakat peserta didik,
(g) Membentuk kelompok belajar peserta didik Pencinta Mata
Pelajaran
(h) Mengikutsertakan peserta didik dalam olimpiade dan lomba bidang akademis lainnya,
(i) Mempersiapkan peserta didik sebagai bagian dari anggota
masyarakat yang mandiri dan berguna.
5) Pelengkapan sarana/prasarana sekolah sebagai daya dukung
peningkatan mutu pendidikan, dengan;
(a) Melengkapi perlatan laboratorium IPA (Kimia, Biologi dan
Fisika) sesuai standar sarana prasarana,
(b) Menambah perangkat (hardware) komputer di laboratorium
Komputer yang memadai
(c) Pengadaan ruang danperangkat yang dibutuhkan pada
laboratorium Bahasa, IPS dan ruang ekstrakurikuler,
(d) Meningkatkan fungsi perpustakaan dilengkapi dengan adanya
(e) Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan guna
menunjang terlaksananya Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
6) Membangun kesadaran di lingkungan sekolah akan pentingnya
kebersihan, kesehatan dan keindahan dengan:
(a) Membiasakan warga sekolah membuang sampah pada
tempatnya,
(b) Menyediakan tempat sampah organik dan anorganik,
(c) Melaksanakan Peraturan Daerah Kota Bandung tentang
sekolah sebagai kawasan bebas asap rokok,
(d) Petugas kantin sekolah menjaga kebersihan, kesehatan dan
keindahan lingkungan kantin,
(e) Membiasakan warga sekolah untuk memelihara lingkungan
sekolah.
7) Membudayakan sekolah yang bersih, sehat, indah dan aman sehingga mampu meningkatkan kualitas belajar peserta didik,
dengan:
(a) Mengikuti lomba-lomba Sekolah Sehat
(b) Menambah toilet/WC untuk peserta didik dengan jumlah
yang memadai,
(c) Meningkatkan kinerja tenaga kebersihan (cleaning service),
(d) Mengadakan kerja sama dengan instansi terkait untuk
melaksanakan medical check up bagi peserta didik, tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan secara berkala,
(e) Menata dan memelihara taman sekolah secara rutin,
(f) Meningkatkan kinerja tenaga keamanan
Sasaran SMA Negeri 6 Bandung
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sasaran jangka panjang SMA Negeri 6 Bandung adalah
sebagai berikut:
(a) Terwujud keimanan, ketaqwaan, sehingga tercipta warga sekolah yang shaleh dan lingkungan yang religius,
(b) Terwujud profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan yang berorientasi mutu dan keunggulan
(c) Terwujud kedisiplinan dan ketertiban peserta didik
(d) Terwujud krativitas dan prestasi peserta didik
(e) Tersedia kelengkapan sarana/prasarana sekolah sebagai daya dukung peningkatan mutu pendidikan
(f) Terwujud kesadaran akan pentingnya kebersihan, kesehatan, keindahan dan keamanan
(g) Terwujud sekolah yang bersih, sehat dan indah sehingga mampu meningkatkan kualitas belajar peserta didik
2) Sasaran Jangka Pendek
Sasaran jangka pendek SMA Negeri 6 Bandung adalah sebagai
berikut:
(a) Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan menengah
(1) Peningkatan kreativitas keagamaan
(2) Peningkatan prestasi akademik
Nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) mencapai miniman 7,50
Tingkat kelulusan siswa mencapai 100%
Jumlah siswa lulusan yang diterima di Perguruan tinggi Negeri lebih dari 60%
Memiliki kelompok peserta didik pecinta mata pelajaran yang dapat meraih juara lomba Karya Ilmiah
Memiliki tim olimpiade mata pelajaran yang dapat merah juara tingkat kota, propinsi dan nasional.
Memiliki tim lomba bidang akademis yang dapat meraih juara tingkat kota, propinsi dan nasional
Memiliki bengkel sains yang bertujuan untuk
memfasilitasi pembelajaran remedial dan pengayaan.
(3) Peningkatan prestasi non akademis
Memiliki tim cabang olahraga yang dapat meraih juara tingkat kota, wilayah, propinsi dan nasional.
Memiliki tim kesenian yang dapat meraih juara tingkat kota, propinsi dan nasional
(b) Efisiensi peningkatan manajemen pendidikan menengah umum
(1) Peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga
kependidikan
Terwujud tenaga pendidik berkualifikasi strata 1 (S1) 94% dan strata 2 (S2) 5% serta tenaga kependidikan
berkualifikasi D3 sebesar 1%.
Mengupayakan guru mata pelajaran agar mencukupi kebutuhan baik kuantitas, kualitas maupun relevansi
antara disiplin keilmuan dengan bidang tugasnya.
Mengikutsertakan/mendorong pendidik dan tenaga
kependidikan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan peningkatan profesionalisme pendidik
dan tenaga kependidikan dengan cara mengikuti
pendidikan dan pelatihan, penataran, studi kelayakan,
studi bandign dan pembinaan khusus.
Meningkatkan mutu pelayanan kepada stakeholders yang dituangkan dalam program sekolah
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Komputerisasi sistem pengujian
(2) Menumbuhkembangkan komitmen warga sekolah terhadap
visi dan misi sekolah.
(3) Menumbuhkembangkan kesadaran kolektif
Meningkatkan kebersamaan warga sekolah dengan pertemuan rutin diantaranya melalui pengajian
bulanan, wisata
Meningkatkan kepekaan sosial diantara warga sekolah melalui;
Kunjungan keluarga
Memberikan santunan kepada warga sekolah secara proporsional
Bakti sosial
(4) Meningkatkan tingkat kesejahteraan warga sekolah
Peningkatan penghargaan finansial bagi pendidik dan tenaga kependidikan secara proporsional
Pemberian penghargaan bagi warga sekolah yang
berprestasi
(c) Perluasan kesempatan dan pemerataan pendidikan menengah
umum
(1) Tersedianya kelengkapan sarana dan prasarana
pendidikan untuk menunjang terlaksananya kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
(2) Tersedianya laboratorium fisika, kima, biologi,
komputer, bahasa dan IPS sesuai dengan standar sarana
prasarana
(3) Meningkatkan fungsi perpustakaan dengan perlengkapan
e-library
(5) Melengkapi sarana prasarana guna menunjang kinerja
sekolah
(6) Optimalisasi sumber daya yang tersedia secara efektif
dan efisien
(7) Mewujudkan manajemen keuangan yang lebih
transparan dan akuntabel.
Data Siswa SMA Negeri 6 Bandung
Berikut data siswa keseluruhan yang berada di SMA Negeri 6
Bandung:
Tabel 3.2 Jumlah siswa keseluruhan SMAN 6
Kelas Jumlah Jumlah
Laki-laki Perempuan
X MIA 73 135 208
X IIS 43 62 105
XI MIA 96 147 243
XI IIS 47 53 100
XII IPA 118 128 246
XII IPS 64 74 138
JUMLAH 441 599 1040
Dari jumlah tersebut didalamnya terdapat beberapa siswa ABK dan
Atlit, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.3 Jumlah siswa ABK/Atlit SMAN 6
Jenis ABK Jumlah
Tipe A (Tuna
Netra) 1
ADHD 1
Atlit 80
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendidik di SMA Negeri 6 Bandung terdiri dari 1 Kepala
Sekolah dan 65 orang guru. Dari 66 orang tersebut terdiri dari 48 guru
PNS dan 18 guru tenaga honorer (data terlampir). Kualifikasi
pendidik di SMA Negeri 6 Bandung rata-rata berpendidikan S1 dan
ada beberapa yang sudah S2.
Tenaga kependidikan terdiri dari 18 orang. Dari 18 orang
tersebut terdiri dari 2 orang tenaga kependidikan PNS dan 16 orang
honorer. Tenaga kependidikan terdiri dari 7 orang karyawan Tata
Usaha, 1 orang satpam, dan 8 orang caraka/pesuruh (data terlampir).
Data fasilitas SMA Negeri 6 Bandung
Sarana prasarana yang dimiliki SMA Negeri 6 Bandung berupa
Tanah dan Halaman sekolah serta Gedung Sekolah, jumlah dan
ukurannya adalah sebagai berikut:
a. Tanah
Tanah sekolah sepenuhnya milik negara. Luas areal
seluruhnya 2.014,2 m². keadaan tanah sekolah SMA Negeri 6
Bandung adalah:
Status : milik negara
Luas tanah : 2.014,2 m²
Luas Bangunan : 2.805 m²
Luas taman/halaman : 80 m²
Lapangan Olahraga : 90 m²
Pagar : 42 m²
b. Gedung Sekolah
Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi cukup
baik. Jumlah ruang kelas untuk menunjang kegiatan pembelajaran
masih kurang mencakupi kebutuhan yang ada. Luas Bangunan
SMA Negeri 6 Bandung adalah 2.055 m², yang terdiri dari :
2) 1 ruang Tata Usaha
3) 1 ruang Guru
4) 25 ruang kelas dalam keadaan baik dan 3 kelas rusak
5) 3 ruang laboratorium IPA (Kimia, Fisika dan Biologi)
6) 1 ruang laboratorium bahasa
7) 1 ruang laboratorium komputer
8) 1 ruang perpustakaan
9) 1 mesjid
10)1 ruang OSIS
11)6 ruang ekstrakulikuler
12)1 ruang UKS
13)2 ruang Koperasi
b) Gambaran SMA Mutiara Bunda Bandung
Visi SMA Mutiara Bunda Bandung
Mewujudkan/ menyelenggarakan sebuah lembaga pendidikan yang
bernuansa Islami dan berwawasan global sehingga menghasilkan
individu yang siap menghadapi berbagai tantangan hidup di era
globalisasi nanti, menjaga lingkungannya dan bermanfaat bagi
masyarakat.
Misi SMA Mutiara Bunda Bandung
1) Mengembangkan semaksimal mungkin potensi yang ada pada
individu dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
2) Membantu orang tua untuk menyiapkan anak-anak dalam
menghadapi era globalisasi dengan dasar agama dan
kepribadian yang baik.
3) Memberikan lingkungan yang beragam bagi anak-anak agar
lebih peka terhadap lingkungannya yang penuh keberagaman.
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut data siswa SMA Mutiara Bunda secara
keseluruhan:
Tabel 3.4
Jumlah siswa SMA Mutiara Bunda secara keseluruhan:
Kelas Jumlah Jumlah
Laki-laki Perempuan
X 17 16 33
XI 18 13 31
XII 17 11 28
JUMLAH 52 40 92
Untuk jumlah siswa inklusifnya yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.5
Jumlah siswa ABK SMA Mutiara Bunda Bandung
Jenis ABK Jumlah
Tipe C (Tuna Grahita) 4
ADD (gangguan perhatian) 1
Autisme 4
Kesulitan Belajar 3
Slow Learner tapi di atas
Tipe C 4
JUMLAH 16
Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMA Mutiara Bunda
Bandung
Pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di SMA
Mutiara Bunda terdiri dari 41 orang. Dari 41 orang tersebut terdiri
dari 1 orang kepala sekolah, 18 guru mata pelajaran dan 1 orang
merangkap HBT, 5 HBT (guru kelas/wali kelas), 2 orang
supporting teacher, 9 orang guru vocational, 1 koordinator TSI, 1
mata pelajaran rata-rata S1 dari pendidikan sedangkan untuk guru
vocational ada yang berasal dari non pendidikan dan pendidikan.
Berikut data tenaga pendidik dan tenaga kependidikan:
Tabel 3.6 Data Guru Dan Staf SMA Mutiara Bunda
No Nama Jabatan Lulusan
1 Aldi Nurhadiat Iskandar,
S.Pd Guru Vocational SMA ( Gamelan) S1 Seni Musik UPI
2 Anisa Rahma, S.Pd Guru Budaya Jabar SMA S1, Pendidikan Bahasa dan Seni
UPI
3 Anissa Rizki Swardani, S.Pd Guru Ekonomi SMA S1, Ekonomi UPI
4 Asih Sudarsih, S.Pd Wakil Kepala Sekolah SMA S1 Pend. Kimia - UPI
5 Attiyyah Tresna Setiawati,
S.Pd Koordinator TSI SMA S1-PLB UPI
6 Dani Zailani Ibrahim S.Sos.I Guru Quranic Study SMA dan I Love Muhammad
S1-Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN SGD Bandung
7 Dian Anggraeni, S.Psi Supporting Teacher SMA S1 Psikologi UNISBA
8 Diana Fitriani, S.Pd HBT SMA S1 FPMIPA UPI
9 Efan Kusuma Putra, S.Ds Guru Vocational SMA (Design Grafis) S1 STISI
10 Fera Handayani, S.Pd Guru Vocatioanl SMA (Fashion dan
Design ) S1-Tata Busana UPI
11 Fitriyanti Rumfot, S.Si Guru Fisika SMA S1 UIN Maliki Malang,
Matematika
12 Ginan Muhamad Fabroyir, S.Pd
Guru Bahasa Jerman ( Vocational )
SMA S1, Bahasa Jerman UPI
13 Givarini Destiyanty Amier,
S.S Guru Bahasa Inggris SMA S1 B.Inggris UNPAD
14 Intan Nurlaelah,S.Pd HBT SMA S1 Perancis, UPI
15 Lilis Lismayanti Supporting Teacher kelas 11 D3-Akuntansi UNPAD
16 M. Ariefianto, S.Si Kepala Sekolah SMA S1 Biologi - UNPAD
17 Messa Astria, S.Pd Guru Sejarah SMA S1-Sarjana sejarah UPI
18 Mufti Syarief, ST Arsitek dan Guru Vocational S1, Teknik Arsitektur ITENAS
19 Nandang Nurmawan, S.Si Guru Matematika, administrasi nilai
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
20 Nina Rachmawati Staf Administrasi SMA D1 Piksi Ganesha Bandung (
Adm Keuangan )
21 Nursaipah Madaniyyah, S.Sos., G.Dip.M.C., PGCE
Koord. B. Inggris seluruh sekolah dan Guru B. Inggris SMA
S1 Komunikasi, UNPAD dan S2 PGCED University Southern Queensland
22 Nurul Hanifah, S.S Guru Bahasa Jepang SMA S1 Sastra Jepang UNPAD
23 Opik Sukmana, S.Pd HBT SMA S1 PGSD UPI
24 Rahmat Sukma Wijaya, S.Pd Guru Komputer SMA dan
Maintenance Komputer SMP/SMA S1, Teknik Elektro UPI
25 Rana Febriansyah, S.Pd Guru Musik SD dan Vocational SMA (
Paduan Suara ) S1, Seni Musik UPI
26 Rini Rachmayani Supporting Teacher SMA S1 PAUD, Sekolah Tinggi
Keguruan Panca Sakti
27 Ruly Hendarli, S.Pd HBT SMA S1, Biologi UPI
28 Saepul Hayat Chef Sekolah Mutiara Bunda dan
Culinary Art SMA 2013 – 2014
Turis Hotel Institut Trisula Bandung
29 Solihin, S.Pd Guru PAI, Vocational (bahasa Arab &
Qur'anic study),SMA
S1 IAIN Sunan Gunung Djati Bandung
30 Tetty Nurhayati, S.Pd Guru B. Indonesia SMA S1-Bahasa dan Seni UPI
31 Wahid Muazam, S.Pd., Guru Pendidikan Jasmani SMA S1 pendidikan jasmani
32 Winda Febrina, S.Pd Guru PKN dan Sosiologi S1, PKN FPIPS UPI Bdg
33 Yeni Setianingsih, S.Pd HBT SMA S1 Kimia UPI
34 Yeni Siti Hotimah, S.Si HBT SMA dan Matematika 5 jam S1 Kimia, UNPAD
35 Yuni Yuniati, S.Si Guru Biologi SMA S1- Biologi UNPAD
36 Dinda Andiana, S.Pd Vocational Seni Tari SMA S1-Pendidikan Seni Tari
37 Muhammad Ibadurrahman,
S.Pd Guru Geografi SMA S1-Geografi UPI
38 Sri Nolinda, S.Pd Guru Pelatih Renang Putri SMP/SMA S1-Olah Raga UPI
39 Sugiarti Staf Kebersihan SMP/SMA SMP Kavaleri Bandung
40 Sriyanto Staf Maintenance SMP/SMA SMP Karang Anom
41 Asep Rohmat Staf Maintenance SMP/SMA SLTP
Data fasilitas SMA Mutiara Bunda Bandung
Luas bangunan yang dimiliki SMA Mutiara Bunda yaitu
1.266,8 m². Bangunan SMA Mutiara Bunda masih bergabung
dengan SMP Mutiara Bunda Bandung. Sekolah ini berlokasi di Jl.
Bangunan sekolah sudah memiliki fasilitas yang lengkap,
berikut data yang penulis peroleh:
1. Ruang Kepala Sekolah : 1
2. Ruang foundation : 1
3. Ruang kelas : 6
4. Toilet : 2
5. Lab. Komputer : 1
6. Ruang guru : 1
7. Lab. Fisika : 1
8. Perpustakaan : 1
9. Tempat ibadah : 1
10.Ruang konseling : 1
11.Ruang UKS : 1
12.Ruang TSI : 1
13.Ruang musik : 1
14.Ruang Art : 1
15.Ruang dapur : 1
16.Ruang sirkulasi : 1
17.Ruang organisasi kesiswaan: 1
18.Lapangan olahraga : 1
B. Desaim Penelitian
Pada penelitian kulaitatif, desain penelitian perlu dirancang untuk
mendapatkan pendalaman pemahaman terhadap situasi pada sumber data
penelitian. Menurut Wina Sanjaya (2013: 16) desain penelitian adalah prosedur
atau langkah-langkah penelitian yang berfungsi sebagai pedoman bagi peneliti
dalam pelaksanaan penelitiannya.
Reffita Rahmat, 2014
STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan ingin dipahami secara mendalam dengan mengabaikan fenomena-fenomena lainnya”. Selain itu desain penelitian berfungsi agar penelitian dapat terfokus pada fenomena atau situasi sosial yang akan diteliti. Nana Syaodih (2007: 52)
mengemukakan bahwa rancangan penelitian menggambarkan prosedur atau
langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi
apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan
diolah.
Dalam penelitian deskriptif komparatif dengan pendekatan kualitatif, garis
batas antara setiap langkah/tahap lebih fleksibel. Menurut Sujoko Effrin. et. al
(2012: 308) desain penelitian adalah metode pengumpulan dan analisis data untuk
menjawab pertanyaan penelitian, tetap diperlukan agar seorang peneliti dapat
mengantisipasi kendala-kendala dan kesempatan-kesempatan yang ditemui
dilapangan.
Berikut desain dari penelitian ini, yaitu:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Latar belakang:
Pemahaman inklusif dan implikasinya. Kebijakan sekolah belum didukung dengan koordinasi dengan tenaga profesional, organisasi atau institusi terkait.
Proses pembelajaran yaitu masih adanya kesulitan dalam pembuatan rencana pembelajaran dari kurikulum yang telah disesuaikan.