• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI

PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1

DI SMKN 12 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

Disusun oleh:

JAPAR UMAR

E. 0551 0707011

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Oleh Japar Umar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Japar Umar

Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

JAPAR UMAR

E.0551 0707011

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1

DI SMKN 12 BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr.H. Dadang Hidayat, M.Pd. NIP. 19490427 197903 1 001

Pembimbing II

Drs. H Wardaya, M. Pd. NIP. 19560331 198603 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Japar Umar, (0707011). Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bubut Lanjut 1 Di SMKN 12 Bandung.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa dalam Mata Pelajaran Bubut lanjut 1 di SMK N 12 Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Penelitian ini merupakan penelitian sampel, teknik sampel mengunakan Propotionated random Sampling yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proposional. Sampel yang digunakan sebanyak 50 siswa dari populasi sebanyak 103 siswa yaitu kelas XI PPU 1,2 dan 4 SMKN 12 Bandung. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar diperoleh dari hasil penyebaran angket, sedangkan prestasi belajar siswa didapat dari studi dokumentasi. Gambaran Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru berada pada kategori sedang, motivasi belajar berada dalam kategori sedang dan prestasi belajar berada dalam kategori lulus dengan cukup. Penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda dan korelasi ganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa memiliki pengaruh yang positif dan signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...iii

DAFTAR TABEL ...vi

DAFTAR GAMBAR ...vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Identifikasi Masalah ...5

C. Rumusan Masalah ...5

D. Pembatasan Masalah ...5

E. Tujuan penelitian ...6

F. Manfaat Penelitian ...6

G. Definisi Istilah dan Operasinal ...7

H. Sistematika Penulisan ...8

BAB II LANDASAN TEORI A. Prestassi Belajar ...9

1. Definisi prestasi belajar ...9

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ...9

B. Motivasi Belajar ...11

1. Pengertian motivasi belajar ...11

2. Teori motivasi ...13

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar ...16

4. Fungsi motivasi dalam belajar ...17

5. Jenis-jenis motivasi ...19

6. Indikator motivasi belajar ...19

7. Upaya meningkatkan motivasi belajar ...20

8. Bentuk motivasi di sekolah ...21

C. Persepsi ...23

1. Pengertian persepsi ...23

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi ...25

3. Kegunaan memahami persepsi ...26

D. Kompetensi Pedagogik Guru ...26

1. Pengertian kompetensi guru ...26

2. Pengertian kompetensi pedagogik guru ...28

3. Indikator kompetensi pedagogik guru ...28

(6)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Mata Pelajaran Bubut Lanjut 1 ...32

1. Pengertian bubut ...32

2. Cakupan materi bubut lanjut 1 ...33

F. Keterkaitan antara kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar dan prestasi belajar ...34

G. Asumsi dan Hipotesis Penelitian ...37

1. Asumsi ...37

2. Hipotesis ...38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ...39

B. Variabel Penelitian ...40

C. Paradigma Penelitian ...40

D. Data dan Sumber Data ...41

1. Data ...41

2. Sumber data ...42

E. Populasi dan Sampel Penelitian ...42

1. Populasi penelitian ...42

2. Sampel penelitian ...43

F. Teknik Pengumpulan Data ...44

G. Instrumen Penelitian ...45

H. Pengujian Instrumen Penelitian ...47

1. Uji Validitas ...47

2. Uji Reliabilitas ...47

I. Teknik Analisis Data ...49

1. Langkah-langkah analisis data ...49

2. Uji Homogenitas ...50

3. Uji Normalitas ...51

4. Uji liniertas regresi dan regresi ...52

5. Regresi Ganda ...55

6. Analisis Korelasi ...56

7. Analisis korelasi Ganda ...57

8. Koefisien Determinasi ...57

9. Pengujian Hipotesis (Uji-t) ...58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ...59

1. Data Variabel X1 ...59

2. Data Variabel X2 ...61

3. Data Variabel Y ...62

B. ANALISIS DATA PENELITIAN ...63

1. Uji Validitas ...63

2. Uji Reliabilitas ...63

3. Uji Homogenitas ...64

4. Uji Normalitas ...64

(7)

6. Uji regresi sederhana ...65

7. Uji Regresi ganda ...66

8. Uji Korelasi Pearson Produk Moment ...67

9. Uji Korelasi Ganda ...67

10. Perhitungan koefisien Determinasi ...67

11. Perhitungan Uji Hipotesis (Uji-T) ...68

C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ...69

1. Gambaran umum persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru, motivasi belajar dan prestasi belajar ...69

2. Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru Terhadap prestasi belajar ...70

3. Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar ...71

4. Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar ...72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN ...74

B. SARAN ...75

(8)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Nilai UTS Bubut Lanjut 1 ...2

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XI PPU ...42

Tabel 3.2 Sampel Siswa Kelas XI PPU ...44

Tabel 3.3 Penilaian Skala Diferensial Semantik ...46

Tabel 3.4 Indeks korelasi Reliabilitas ...49

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi variabel X1 ...60

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel X2 ...61

Tabel 4.3 Nilai UAS Bubut lanjut 1 Kelas XI PPU ...62

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Hubungan Variabel Penelitian ...40

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian ...41

Gambar 4.1 Daerah Kontinum Variabel X1 ...60

(10)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ...78

Lampiran 2 Angket Penelitian ...81

Lampiran 3 Data Penelitian Angket X1 ...86

Lampiran 4 Data Penelitian Angket X2...88

Lampiran 5 Data Penelitian ...90

Lampiran 6 Perhitungan Validitas Item ...92

Lampiran 7 Hasil Validitas Angket ...97

Lampiran 8 Perhitungan Reliabilitas Instrumen ...98

Lampiran 9 Uji Homogenitas ...102

Lampiran 10 Uji Normalitas Variabel ...104

Lampiran 11 Uji Regresi sederhana dan Linieritas ...114

Lampiran 12 Uji Regresi Ganda ...120

Lampiran 13 Analisis Korelasi ...124

Lampiran 14 Koefisien Determinasi ...128

Lampiran 15 Perhitungan Uji Hipotesis ...130

Lampiran 10 Uji Kriterium ...136

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya adalah untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Melalui pendidikan, suatu negara dapat mencapai tujuan-tujuannya baik untuk mengembangkan kepribadian bangsa maupun memajukan kehidupan dan kesejahteraaan bangsa. Sehingga negara itu mampu untuk mengahadapi tuntutan kemajuan jaman yang sekarang ini semakin berkembang dengan cepat, serta mengambil langkah-langkah yang tepat sebagai wujud dari jawaban menghadapi suatu tantangan di masa depan.

Dasar pendidikan berhubungan sangat erat dengan tujuan pendidikan, tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. Tanpa dasar tujuan maka praktik pendidikan tidak akan ada artinya. Fungsi pendidikan merupakan serangkaian tugas para pendidik yang harus dituntaskan. Tugas atau misi pendidik itu dapat tertuju pada diri manusia yang dididik mauapun kepada masyarakat di tempat ia hidup. Pendidikan yang formal didapat dari jenjang ke jenjang di sekolah, setiap sekolah memiliki cara mendidik masing-masing, tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun, tidak semua siswa memiliki hasil belajar yang sesuai dengan kriteria ketuntasan minimum di sekolah.

(12)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pengalaman Program Profesi Lapangan yang didapat peneliti di SMKN 12 Bandung, terdapat fenomena prestasi belajar pada mata pelajaran bubut lanjut 1 kelas XI PPU.

Tabel 1.1

Nilai UAS Bubut lanjut 1 Kelas XI PPU Tahun Ajaran 2011/2012

Nilai

Kelas

Persentase Keterangan XI PPU

x ≥ 90 0 0 Lulus amat baik

80 ≤ x < 90 33 34% Lulus baik

72 ≤ x < 80 50 51% Lulus cukup

x < 72 20 15% Belum lulus

Jumlah 103 100

(Sumber : Arsip guru Nilai praktek Bubut lanjut 1 SMK N 12 Bandung) Melihat data prestasi belajar siswa kelas XI untuk mata pelajaran Bubut lanjut 1 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa 51% lulus dengan cukup standar kelulusan yang ditetapkan dan 15% siswa masih belum lulus mata pelajaran Bubut Lanjut 1. Hal ini dapat dipengaruhi beberapa faktor mulai dari faktor eksternal dan internal seperti yang dikemukakan Slameto (2010: 54) bahwa “faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan dua golongan yaitu faktor intern dan faktor ekstern”. Faktor internal dapat berupa faktor psikologis, kesehatan, kelelahan, sedangkan faktor eksternal dapat berupa faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

(13)

Tugas seorang guru dipandang sebagai tugas profesional. Seorang guru dikatakan profesional apabila memiliki sekumpulan kemampuan yang disebut kompetensi yang didukung oleh sikap kepribadian yang mantap. Undang-undang No 74 Tahun 2008 tentang Guru pasal 3 ayat (4) dikemukakan bahwa “Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik”. Sedangkan menurut Depdiknas (2004:9) mendefinisikan kompetensi pedagogik dengan “Kompetensi pengelolaan pembelajaran”. Kompetensi ini dapat dinilai dari kemampuan merencanakan program belajar mengajar, kemampuan melakukan interaksi atau mengelola proses belajar mengajar, dan kemampuan melakukan penilaian dari setiap evaluasi yang diberikan siswa.

Standar Pendidikan Nasional, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir a (dalam Mulyasa, 2008:75) bahwa:

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, rancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Undang-undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menjelaskan indikator dari kompetensi pedagogik terdiri dari:

1. Menguasai berbagai model strategi pembelajaran.

2. Memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang paling tepat sesuai dengan tujuan yang akan dicapai serta materi yang akan diajarkan.

3. Mengembangkan rencana pembelajaran untuk kemudahan mencapai tujuan pembelajaran.

4. Menggunakan dan membuat media belajar sesuai kebutuhan.

5. Mengevaluasi proses dan hasil belajar siswa untuk dijadikan bahan perbaikan.

6. Menyusun bahan ajar yang up to date untuk membekali anak didiknya menghadapi ketatnya persaingan dunia kerja.

7. Melakukan penelitian berkenaan dengan upaya menigkatkan penyelenggaraan proses pembelajaran.

8. Melakukan penelitian terkait dengan upaya pengembangan wawasan keilmuwan.

(14)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengacu pada uraian di atas jelas tidak bisa dipungkiri bahwa guru merupakan kunci bagi peningkatan mutu pendidikan, dimana untuk meningkatkan mutu pendidikan harus disertai dengan peningkatan mutu guru juga, yang salah satu caranya guru terbuka dan menerima tanggapan siswa terhadap kinerjanya dalam mengajar. Berkenaan dengan proses tersebut dimana guru sebagai tenaga pengajar dengan siswa sebagai yang diajar harus terjadi kesinambungan diantara-keduanya.

Dampak dari persepsi siswa yang positif terhadap guru adalah mereka akan menerima dengan baik, sehingga apa yang disampaikan oleh guru dapat diterima dan sebagai konsekuensinya mereka akan mendapatkan banyak pengetahuan/ informasi sehingga motivasi belajar akan meningkat. Sebaliknya, dengan persepsi siswa yang negatif, mereka akan malas mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guru, sehingga motivasi belajar akan menurun terhadap materi yang diberikan hal ini akan langsung ataupun tidak langsung akan berdampak terhadap prestasi belajar siswa itu sendiri. Sesuai dengan pendapat Sardiman (2011:75) mengemukakan bahwa:

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Proses pembelajaran yang dilakukan guru diharapkan dapat menarik perhatian siswa untuk belajar. Konsekuensinya keterampilan mengajar di dalam kelas harus disiapkan sebaik mungkin agar menimbulkan persepsi siswa yang positif sebagai stimulus awal dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran di dalam kelas juga merupakan suatu bentuk komunikasi antara guru dengan siswa. Komunikasi yang terjadi dalam kelas akan memperlihatkan persepsi siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

(15)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Masih ada siswa kelas XI PPU yang memiliki motivasi yang rendah.. 2. Masih ada siswa XI PPU yang memiliki persepsi negatif tentang

kompetensi pedagogik guru pada mata pelajaran bubut lanjut 1.

3. 15 % prestasi belajar siswa XI PPU mendapat prestasi belajar yang rendah.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran nyata persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru di SMKN 12 Bandung?

2. Bagaimana gambaran nyata motivasi belajar siswa di SMKN 12 Bandung?

3. Bagaimana pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa di SMKN 12 Bandung?

4. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa di SMKN 12 Bandung?

5. Bagaimana pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar siswa dalam Mata Pelajaran Bubut Lanjut 1 di SMKN 12 Bandung?

D. Pembatasan Masalah

(16)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Persepsi tentang kompetensi pedagogik guru pada mata pelajaran bubut lanjut 1 dilakukan oleh siswa.

2. Prestasi belajar siswa yang digunakan untuk dianalisis adalah prestasi belajar pada Mata Pelajaran Pengetahuan Bubut Lanjut 1.

3. Objek penelitian adalah siswa kelas XI PPU 1,2,dan 3 SMK N 12 Bandung Tahun ajaran 2012/ 2013 sebanyak 3 kelas.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui gambaran nyata persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru kelas XI PPU pada mata pelajaran bubut lanjut 1 di SMKN 12 Bandung.

2. Untuk mengetahui gambaran nyata motivasi belajar siswa kelas XI PPU pada mata pelajaran bubut lanjut 1 di SMKN 12 Bandung.

3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran bubut lanjut 1 di SMK N 12 Bandung.

4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran bubut lanjut 1 di SMK N 12 Bandung. 5. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi

pedagogik guru dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa dalam Mata Pelajaran Bubut lanjut 1 di SMK N 12 Bandung.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

(17)

2. Sebagai informasi bagi pihak-pihak terkait baik guru, orang tua siswa, maupun siswa sendiri, tentang pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar dan prestasi belajar siswa itu sendiri.

G. Definisi Istilah dan Operasional

Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam mamahami permasalahan pada penelitian ini, maka perlu adanya penjelasan mengenai istilah dan variabel penelitian, yaitu:

1. Secara istilah persepsi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah tafsiran atau pemberian makna tentang kompetensi pedagogik guru yaitu kemampuan merencanakan program belajar mengajar, kemampuan melakukan interaksi atau mengelola proses belajar mengajar, dan kemampuan melakukan penilaian dari setiap evaluasi pada mata pelarajaran Bubut Lanjut 1.Sedangkan secara operasional persepsi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pengambilan data persepsi siswa dengan menggunakan metode angket yang akan di isi oleh siswa dengan jawaban-jawaban yang telah tersedia berdasarkan kepribadian siswa dengan tujuan mengetahui tingkat pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran Bubut lanjut 1 di SMKN 12 Bandung.

(18)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Secara istilah prestasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Prestasi belajar untuk memperoleh usaha kepandaian atau ilmu yang menyebabkan perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Prestasi belajar dalam penelitian ini diartikan sebagai keberhasilan yang dicapai siswa berupa kemampuan prestasi belajar yang berbentuk angka setelah mengikuti proses belajar mengajar. Sedangkan secara operasional prestasi belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pengambilan data prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode dokumentasi hasil UAS yang diambil pada saat siswa telah melakukan ujian praktek dan ujian teori pada mata pelajaran bubut lanjut 1 yang di dapat dari guru mata pelajaran Bubut lanjut 1.

H. Sistematika Penulisan

Penelitian ini disajikan dalam bab-bab yang disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN: berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA: berisi landasan teori, anggapan dasar, dan hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN: berisi metode penelitian, variabel dan paradigma penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrument penelitian, teknik analisis data dan pengujian hipotesis.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN: berisi uraian dan pembahasan hasil penelitian yang diperoleh meliputi deskripsi data, gambaran umum prestasi, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.

(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dengan menggunakan alat atau teknik tertentu untuk suatu kepentingan penelitian, seperti menyimpulkan suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan dan dapat dipahami serta mendapatkan hal-hal baru dari penelitian tersebut. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara konsep diri siswa dengan prestasi belajar siswa, maka metoda penelitian yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan metoda penelitian deskriptif korelasional.

Sugiyono (2009;11) “metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel

yang lain”, sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010:3) bahwa “penelitian

deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam keadaan bentuk laporan penelitian.”

Selanjutnya Suharsimi Arikunto (2010:4), mengungkapkan metoda deskriptif korelasional, yaitu:

Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variable atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.

(20)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Variabel Penelitian

Operasionalisasi variabel merupakan penjabaran dari variabel-variabel yang akan diteliti. Penjabaran variabel-variabel ini akan menjadi pedoman peneliti dalam melakukan penelitian di lapangan. Penjabaran variabel ini terdiri atas variabel, dimensi, indikator, dan skala.

Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah di atas, variabel-variabel dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas (X1) : Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru 2. Variabel bebas (X2) : Motivasi Belajar

3. Variabel terikat (Y) : Prestasi Belajar Siswa

Gambar 3.1 Hubungan Variabel Penelitian

C. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian dibuat untuk memudahkan dalam mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Paradigma penelitian menurut Sugiyono (2009:66) adalah sebagai berikut:

Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pola fikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti, yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.

Persepsi Siswa tentang Kompetensi pedagogik Guru (X1)

Motivasi Belajar (X2)

(21)

Sejalan dengan pendapat diatas, maka penulis menggambarkan paradigma penelitian seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian

Keterangan:

: Bagian yang akan diteliti : Dilanjutkan

D. Data dan Sumber Data

1. Data

Arikunto (2010: 161) menyatakan bahwa, “data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Dalam penelitian ini, data yang diperlukan adalah:

Motivasi Belajar

(X2)  Motivasi belajar

siswa (X2)

Environmental Input:

- Ruang belajar - Lingkungan belajar - Lingkungan sosial

peserta didik - Keadaan ekonomi

keluarga

- Cara orang tua mendidik

Instrumental Input:

- Guru

- Sarana prasarana - Kurikulum - Bahan ajar

- Metode mengajar - Strategi megajar PROSES INPUT

Prestasi Belajar siswa pada mata pelajaran

bubut lanjut 1(Y)

OUTPUT

Temuan Penelitian

Kesimpulan dan Saran  Persepsi siswa

tentang kompetensi pedagogik guru (X1)

 Bakat

 Kesehatan

 Perhatian Motivasi belajar siswa (variable X2)

(22)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Jawaban yang diberikan oleh responden terhadap pertanyaan pada instrumen penelitian yang diberikan melalui angket pada siswa kelas XI PPU di SMKN 12 Bandung tahun pembelajaran 2011/ 2012.

b. Data mengenai nilai UAS semester I pada mata pelajaran Bubut Lanjut 1 siswa-siswi kelas XI tahun ajaran 2011/2012 SMK N 12 Bandung.

2. Sumber Data

Arikunto (2010: 172), “yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian

adalah subjek dari mana data itu diperoleh”. Berdasarkan kutipan tersebut, maka

sumber data yang utama dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI PPU 1 , XI PPU 2 dan PPU 3 SMK Negeri 12 Bandung Tahun ajaran 2011/2012.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Sugiyono (2009:90) ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi

dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI PPU 1 , XI PPU 2 dan PPU 3 SMK Negeri 12 Bandung tahun ajaran 2011/2012 yang mempelajari pada mata pelajaran Bubut Lanjut 1, dengan jumlah populasi 3 kelas dengan 103 siswa.

Tabel 3.1

Jumlah Siswa Kelas XI di SMK N 12 Bandung

No Kelas Jumlah Siswa

1 XI PPU 1 34

2 XI PPU 2 34

3 XI PPU 4 35

(23)

2. Sampel Penelitian

Setiap melakukan penelitian semua individu dalam populasi tidak perlu diteliti mengingat membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang sangat besar. Menurut Sugoyono (2009:91) yang dimaksud dengan sampel adalah “bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Penentuan jumlah sampel siswa dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus:

(Taro Yamane dalam Sahlan, 2005:107) Keterangan:

n = Ukuran sampel keseluruhan N = Ukuran populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan

Dengan menggunakan rumus di atas dan presisi atau kesalahan yang ditetapkan 10%, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah:

Perhitungan di atas, maka ukuran sampel dalam penelitian ini adalah 50 orang.

Pengambilan sampel dilakukan secara Proportionate Random Sampling

(24)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 50 siswa. Adapun rumus untuk menentukan ukuran sampel adalah sebagai berikut :

(Riduwan, 2008 :49) Keterangan :

N = ukuran populasi

Ni = ukuran populasi stratum ke 1

n = ukuran sampel keseluruhan ni = ukuran sampel

Penarikan sampel siswa dilakukan secara proporsional, yang dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2

Sampel siswa kelas XI PPU SMK N 12 Bandung

No Kelas Jumlah siswa Sampel siswa

1 XI PPU 1 34

2 XI PPU 2 34

3 XI PPU 3 35

Total 103 50

Dari 103 siswa akan diambil sampel sebanyak 50 siswa dengan cara random.

F. Teknik Pengumpulan Data

(25)

1. Angket

Teknik angket dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan tanggapan terhadap persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Bubut lanjut 1. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:95), pengambilan data dengan menggunakan angket mempunyai beberapa keuntungan:

1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

2) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

3) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang responden.

4) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-malu menjawab.

5) Dapat di buat terstandar sehingga bagi semua responden dapat di beri pertanyaan yang benar-benar sama.

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui jumlah populasi penelitian yaitu jumlah siswa-siswi kelas XI tahun ajaran 2011/2012 di SMKN 12 Bandung. Teknik ini juga digunakan untuk memperoleh data variabel Y yaitu nilai UAS semester I siswa-siswi kelas XI pada mata Bubut lanjut 1. \

G. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Suharsimi Arikunto, 2010 : 203).

(26)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan untuk memperoleh data mengenai prestasi belajar siswa (variabel Y) digunakan teknik dokumentasi sebagai alat pengumpul data.

Angket yang digunakan adalah angket tertutup, dalam arti alternatif jawaban sudah tersedia, di mana responden hanya tinggal memilih jawaban yang telah disediakan. Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah ditetapkan sebelumnya. Angket ini digunakan untuk mengungkapkan data mengenai variabel X1 dan X2 maka dibuat pernyataan-pernyataan yang disusun dalam bentuk angket berdasarkan Skala Diferensial Semantik. Sedangkan Skala

Diferensial Semantik atau skala perbedaan sematik berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub) yang saling bertentangan, seperti panas-dingin, baik- tidak baik, selalu dilakukan-tidak pernah dilakukan, dan sebagainya. Skala

Diferensial Sematik digunakan untuk mengukur sikap/karakterirtik atau persepsi

Tabel 3.3

Penilai Skala Diferensial Semantik

Selalu dilakukan 5 4 3 2 1 Tidak pernah dilakukan

Adapun alasan penulis menggunakan teknik angket adalah : 1. Angket mudah dibuat dan ditafsirkan, bersifat luas, dan fleksibel. 2. Mempunyai reliabilitas yang tinggi.

3. Digunakan dalam mengukur pada tingkat skala interval

4. Hasil pengukuran variabel yang diteliti dapat dianalisis dan diolah secara statistik dengan tingkat ketelitian yang dapat diandalkan. 5. Data yang diperoleh kemungkinan besar bersifat objektif.

6. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mudah dan hemat, baik ditinjau dari segi biaya, waktu, dan tenaga.

(27)

H. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Validitas instrumen penelitian adalah ketepatan dari suatu instrumen penelitian suatu alat pengukur terhadap konsep yang akan diukur, instrumen yang valid harus dapat mendeteksi dengan tepat apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini penulis mengadakan pengujian validitas angket dengan cara analisis butir pernyataan. Menghitung validitas instrumen dalam penelitian ini yaitu dengan cara menghitung koefisien validitas, menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

√ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑

(Arikunto,2010:213) Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi

∑X = Jumlah skor X

∑Y = Jumlah skor Y

∑XY = Jumlah skor X dan Y

N = Jumlah responden

Setelah harga koefisien (rxy) diperoleh, subtitusikan ke rumus uji „t‟ yaitu:

t = r

(Sudjana, 2005:377)

Perhitungan selanjutnya validitas akan terbukti jika harga thitung>ttabel dengan

tingkat signifikan 0,05.

2. Uji Reliabilitas

(28)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengukuran tingkat reliabilitas angket dilakukan dengan menggunakan rumus

cronebach alpha.

Adapun langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut: a. Mencari harga varians tiap butir dengan rumus:

n n X X b 2 2 2 ) (   

 (Suharsimi Arikunto, 2002 : 160)

Keterangan : 2

b

 = varians tiap butir item

ΣX2 = Jumlah kuadrat jawaban responden tiap item (ΣX) 2 = jumlah kuadrat skor dari setiap item

n = jumlah responden

b. Menjumlahkan butir varians seluruh item dengan rumus:

  2  2

2 2 1 2 ... n b b

b   

 (Suharsimi Arikunto, 2002 : 173)

c. Menentukan besar varians total dengan rumus:

n n Y Y t 2 2 2 ) (   

 (Suharsimi Arikunto, 2002 : 173)

Keterangan : 2

t

 = varian total

ΣY2 = jumlah skor tiap item (ΣXY)2 = jumlah skor responden

(ΣY)2 = jumlah kuadrat skor responden d. Menghitung koefisien reliabilitas dengan rumus Alpha:

                 

22

11 1 1 t b k k r  

(Suharsimi Arikunto, 2002 : 173) Keterangan : r1 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pernyataan

b2 = jumlah butir varians
(29)

Selanjutnya, harga koefisien reliabilitas yang diperoleh diinterpretasikan pada indeks korelasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 245) indeks korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.4

Indeks Korelasi Reliabilitas

Rentang Klasifikasi

0,800  r < 1,000 Tinggi 0,600  r < 0,800 Cukup 0,400  r < 0,600 Agak rendah 0,200  r < 0,400 Rendah

0,000  r < 0,200 Sangat rendah (tak berkorelasi)

I. Teknik Analisis Data

1. Langkah-Langkah Analisis Data

Prosedur yang ditempuh dalam menganalisis data ini sesuai yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2010:278) adalah:

a. Persiapan.

1) Memeriksa jumlah lembaran angket yang dikembalikan.

2) Memeriksa kelengkapan jawaban serta kebenaran dalam pengisian. b. Tabulasi.

(30)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. 1) Mengolah data dengan uji statistika.

2) Analisis data dan pengujian hipotesisi merupakan dasar dari penarikan kesimpulan.

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa sekumpulan data yang dimanipulasi dalam serangkaian analisis memang berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamanya. Model yang digunakan harus fit (cocok) dengan komposisi dan distribusi datanya. Goodness of fit model tersebut secara statistika dapat diuji setelah model prediksi diperoleh dari perhitungan. Model yang sesuai dengan keadaan data adalah apabila simpangan estimasinya mendekati 0. Untuk mendeteksi agar penyimpangan estimasinya tidak terlalu besar, maka homogenitas variansi kelompok-kelompok populasi dari mana sampel diambil, perlu di uji:

a. Mencari nilai varians variabel X1

(

√Σ ΣΣ Σ

)

b. Mencari nilai varians variabel X2

(

)

c. Menghitung gabungan varians dari kedua sampel :

d. Menghitung log S2

e. Menghitung nilai B = (log S2).

(n1-1)
(31)

g. bandingkan 2hitung dengan 2tabel untuk σ=0,05 dengan derajat kebebasan (db) = k-1 = 2-1= 1

jika : 2hitung  2tabel, tidak homogen.

jika : 2hitung  2tabel, homogen.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan agar dapat diketahui sifat distribusi dari data penelitian, dengan demikian dapat diketahui normal tidaknya sebaran data yang bersangkutan. Pengujiannya menggunakan uji chi-kuadrat. Mencari chi-kuadrat dapat hitung dengan cara:

Adapun langkah-langkah untuk mencari chi-kuadrat adalah: a. Mencari skor terbesar dan terkecil

b. Mencari nilai rentangan ( R ) dengan cara mengurangkan skor terbesar dengan terkecil

c. Mencari banyaknya kelas dengan rumus BK = 1+3,3 log n d. Mencari nilai panjang kelas (i)

e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong seperti dibawah ini

No Kelas Interval f Nilai tengah (X1) X12 f.X1 f.X12

f. Mencari rata-rata (mean) dengan rumus :

g. Mencari simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus :

√ ∑

h. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus :

(32)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurve normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka batas kelas.

j. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0 – Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi angka baris ketiga, dan seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

k. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap

interval dengan jumlah responden.

l. Mencari chi-kuadrat hitung (2hitung) dengan rumus : ∑

(Sahlan, 2005:171) Keterangan:

χ2

: nilai Chi-kuadrat

f0 : Frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris)

fe : Frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)

m.Membandingkan 2hitung dengan 2tabelKriteria : 2hitung > 2tabel, maka

distribusi data tidak normal.2hitung≤ 2tabel, maka distribusi data normal.

Hasil perhitungan uji normalitas jika diperoleh data yang normal untuk variabel X dan variabel Y, maka metode statistik yang digunakan adalah metode statistik parametik.

4. Uji Linieritas Regresi dan Regresi Sederhana

[image:32.595.141.512.110.566.2]
(33)

bergantung pada jumlah pupuk yang digunakan, banyak hujan, cuaca dan sebagainya. Studi yang menyangkut hubungan antar variabel dikenal dengan analisis regresi.

a. Membuat tabel Penolong

N : X12 :

X1 : Y2 :

X2 : X22

Y : X1Y :

X2Y : X2 X1 :

b. Selanjutnya dihitung koefisien a dan b dengan menggunakan rumus dan di dapat:    

2 2 2 1) X ( ) X1 (N. ) X1Y 1)( X ( ) X1 )( Y ( a    

2 2 1) X ( ) X1 (N. ) Y 1)( X ( ) X1Y (N. b

c. Uji kelinieran dan Keberartian Regresi Sederhana Y atas X1

1). Jumlah kuadrat total (JKT) JK(T) =

Y2=

2). Jumlah kuadrat regresi JK (a)

JK(a) =

N 2

) Y (

3). Jumlah kuadrat regresi JK(b/a)

JK(b/a) =

]

N ) Y )( X1 ( 1

.[ X Y

b

(34)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6)

N

2

2 ( Y)

Y

JK(G)

= Menguji signifikansi dengan rumus :

Fhitung = 

RJKres a b

RJK( / )

7). Jumlah kuadrat tuna cocok JK(TC) JK(TC) = JK(S) - (JK(G)

8). Varians regresi (S2reg)/ RJK(b/a) RJK(b/a) = JK(b/a) / 1 =

9). Varians residu (S2reg)/ RJK(s) RJK(s) = 2 ) (  N s JK =

10). Varians Tuna Cocok (S2TC) /RJK( TC)

RJK(TC)= 

k N

TC

JK( )

11). Varians Kekeliruan (S2G) / RJK (G) 

2 ) ( k G JK

db Regresi Total = N = db Regresi (a) = 1 db Regresi (b/a) = 1 db Sisa = N – 2 = 50 – 2 = db Tuna Cocok = N - K = db Kekeliruan = K - 2 =

12). Uji Kelinieran Persamaan Regresi yaitu

  ) ( ) ( G JK TC JK Fo (Riduwan 2010:244)

(35)

5. Regresi Ganda

Data yang digunakan adalah data ordinal dan merupakan statistik parametrik, maka yang analisis digunakan koefisien regresi ganda. Langkah-langkah perhitungannya menurut Riduwan (2010:244) adalah :

Persamaan regresi ganda adalah :

̂

(Riduwan 2010 : 253) a. Membuat ha dan ho dalam bentuk kalimat

Ha ; Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Ho : Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.

b. Membuat tabel Penolong.

X1 X2 Y X12 X22 Y2 X1Y X2Y X1X2

c. Menghitung nilai , b1 dan b2

1) Hitung jumlah kuadrat X1

Rumus : 2) Hitung jumlah kuadrat X2

Rumus : 3) Hitung jumlah kuadrat Y2

(36)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Hitung jumlah kuadrat X1Y

Rumus : 5) Hitung jumlah kuadrat X2Y

Rumus : 6) Hitung jumlah X1Y2

Rumus :

( ( ) )( )

6. Analisis korelasi

Data yang digunakan adalah data interval dan merupakan statistik parametrik, maka analisis koefisien korelasi yang digunakan adalah dengan menggunakan korelasi pearson product moment. Langkah-langkah perhitungannya menurut Riduan (2010 : 79-84) adalah :

 

 

  2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rXY

Interval koefisien Tingkat Hubungan 0,80 - 1,000

0,60 - 0,799 0,40 - 0,599 0,20 - 0,399 0,00 - 0,199

(37)

7. Analisis Korelasi ganda

Analisis korelasi ganda dilakukan untuk mencari nilai yang memberikan kuatnya pengaruh atau hubungan 2 variabel. Analisis korelasi Ganda dicari dengan menggunakan rumus :

Riduwan (2010:255)

8. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (r2) merupakan cara untuk mengetahui besar kecilnya sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan dapat dihitung dengan rumus:

Riduwan (2010:255) Keterangan:

KD = nilai koefisien determinasi r = nilai koefisien korelasi

Persentase koefisien determinasi itu diartikan sebagai besarnya pengaruh yang diberikan variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat yang disebabkan oleh variabel yang lainnya.

9. Pengujian Hipotesis (Uji t)

Sebelum melakukan hipotesis maka terlebih dahulu harus dilakukan penjabaran terhadap hipotesis kerja menjadi hipotesis statistik. Seperti diuraikan sebagai berikut ini:

H0 : ρ ≠ 0 (Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi

siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar)

Ha : ρ = 0(Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi siswa

tentang kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa)

 1 2 2

) 2 1 (

2 1

Y b b

r X Y X Y

(38)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji t bertujuan untuk mencari makna hubungan variabel X terhadap variabel Y. Pengujian hipotesis (Uji t) dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

(Riduwan, 2009: 81) Keterangan :

t = uji signifikansi korelasi n = jumlah sampel

r = nilai koefisien korelasi Kriteria :

a. Jika nilai t hitung ≠ nilai t tabel maka H0 ditolak dan menerima Ha, artinya

positif dan signifikan.

b. Jika nilai t hitung = nilai t tabel maka H0 diterima dan menolak Ha, artinya

(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis serta pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru kelas PPU 1,2 dan 3 dalam Mata Pelajaran Bubut Lanjut 1 di SMK N 12 Bandung tahun pelajaran 2012/2013 berada pada kategori sedang.

2. Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa kelas XI PPU 1,2 dan 3 dalam Mata Pelajaran Bubut Lanjut 1 di SMK N 12 Bandung tahun pelajaran 2012/2013 termasuk pada kategori sedang.

3. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas PPU 1,2 dan 3 dalam Mata Pelajaran Bubut Lanjut 1 di SMK N 12 Bandung tahun pelajaran 2012/2013.

4. Motivasi belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas PPU 1,2 dan 3 dalam Mata Pelajaran Bubut Lanjut 1 di SMK N 12 Bandung tahun pelajaran 2012/2013.

5. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas PPU 1,2 dan 3 dalam Mata Pelajaran Bubut Lanjut 1 di SMK N 12 Bandung tahun pelajaran 2012/2013.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

(40)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diharapakan siswa membangun sikap yang positif dengan meningkatkan sedaran bahwa guru merupakan suatu mediator untuk membangun sikap dan kepribadian siswa sehingga tidak merasa malu untuk bertanya apabila mengalami kesulitan dalam proses belajar sehingga persepsi yang dibangun siswa mengarah pada persepsi yang positif.

2. Guru di SMK N 12 Bandung khususnya kompetensi pedagogik guru hendaknya lebih ditingkatkan lagi, misalnya dengan mengikuti berbagai diskusi, seminar, dan pelatihan serta aktif dalam berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan profesionalisme guru. Dalam menunjang profesionalisme guru, pihak sekolah pun perlu memperhatikan ketersediaan fasilitas belajar di sekolah sehingga guru mampu menggunakan fasilitas tersebut demi meningkatkan kompetensi guru dan memberikan kelancaran serta membantu siswa memahami materi pada saat proses belajar mengajar.

3. Dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dituntut adanya kreatifitas dari guru, misalnya penggunaan berbagai media dan model pembelajaran yang bervariasi agar tidak membosankan bagi siswa sehingga bisa meningkatkan motivasi belajar siswa. Dalam upaya menumbuhkan motivasi belajar juga di harapakan peran dari dalam diri siswa untuk membangun sikap yang positif dengan mencari minat-minat yang baik dari pada alasan menghindar yang buruk dan berusaha menyenangi sesuatu dengan berusaha sungguh-sungguh mempelajari mata pelajaran.

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Bahri-Djamarah, S. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Febru, Erna. (2008). Penelitian Deskriptif [Online]. Tersedia: http://ardhana

12.wordpress.com/2008/02/07/penelitian-deskriptif/.[14 april 2012]. Faisol, M. (2012). Hubungan Persepsi Siswa Tentang kinerja Mengajar Guru

dengan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Membaca gambar Teknik (MGT). Skripsi FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Hadi, S dan Akdon. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung : Dewaruchi.

Mulyasa. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi (Konsep, Karakteristik dan Implementasi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nurhayati, S.(2011). Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi.

Skripsi FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Purwanto Ngalim. (2010). Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Riduwan. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sarah, F. (2009). Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Program Latihan Profesi (PLP) dengan Prestasi Belajar Siswa di SMKN 5 Bandung. Skripsi FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan. Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja

grafindo Persada.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Vipta.

Sobur, A. (2003). Semiotika Komunikasi. Bandung: Rosdakarya. Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

(42)

Japar Umar, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alafabeta.

Sugono, Dendi. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia [Online]. Tersedia: http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/. [12 September 2011].

Syah, Muhibbin. (2004): Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Bandung: Rosdakarya.

Syamsuddin Mukmin, A. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya Remaja.

Usman, Uzer. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Wisanggeni. (2011). Arti, Pengertian, Definisi Prestasi Belajar [Online]. Tersedia: http://mahera.net/2011/01/arti-pengertian-definisi-prestasi-belajar/.[15 Agustus 2011].

__________ (2008). Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru, Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

__________ (2010). KTSP Teknik Pemesinan Pesawat Udara SMK Negeri 12 Bandung. Bandung: SMK Negeri 12 Bandung.

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XI PPU  ......................................................42
Gambar 4.2 Daerah Kontinum Variabel X2  ...................................................62
Tabel 1.1
Gambar 3.1 Hubungan Variabel Penelitian
+5

Referensi

Dokumen terkait

Karena kan ya itu tadi, dengan adanya konvergensi media Sonora jadi punya bahan buat jualan?. Terus sekarang kalau ada yang pasang iklan di radio juga

the undercooled melt towards the idealized arrested state, either by analyzing the time and temperature dependence in the b regime of the structural fluctuation dynamics @ 12–14 # or

Karena nilai-nilai dan norma-norma kepemimpinan yang bersumber dari kebudayaan Jawa itu dapat dijadikan pegangan hidup, terutama dalam kehidupan berorganisasi, kemudian

jeung alam, dongéng nu 40 téh ngandung ajén étnopédagogi. Ieu ajén téh

“Pengaruh Predisposisi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara 2013”.. Dalam

Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Daérah FPBS UPI.. Arti Antropologi Untuk Indonesia Masa

Teori dan Filsafat Ilmu Hukum , Bandar Lampung: Bahan Kuliah, Program Studi Magister Ilmu Hukum – Universitas Bandar Lampung. Poespoprodjo, W., 1986, Filsafat Moral Kesusilaan

Katalog buku merupakan suatu daftar yang berisi informasi buku yang dilakukan secara berurut, dapat berdasarkan kode buku tersebut, nama pengarang, judul buku dan nama penerbit.