A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan formal khususnya pendidikan di sekolah adalah pendidikan yang secara sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan-aturan yang ketat, seperti harus berjenjang dan berkesinambungan dan lain sebagainya.
Dalam pendidikan formal ini ada beberapa komponen yang menyebabkan berjalannya kegiatan belajar yaitu tenaga pendidik (guru) dan peserta didik,
baik untuk tingkat pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Tingkat Menengah maupun sekolah lanjutan.
Dalam melaksanakan pengajaran di sekolah dasar, setiap guru
senantiasa menghadapi situasi yang berbeda dan menantang yang mempunyai pengaruh besar terhadap proses pembelajaran itu sendiri. Oleh karena itu
seorang guru dituntut peka terhadap berbagai situasi yang dihadapinya, sehingga dapat menyesuaikan pola tingkah lakunya dalam mengajar dengan situasi yang dihadapinya. Guru harus mengetahui situasi murid, situasi kelas
dan proses pembelajaran, sebab setiap siswa mempunyai keragaman dalam hal kecakapan potensi yang memungkinkan untuk dikembangkan, seperti bakat,
kecerdasan, maupun kecakapan yang diperoleh dari hasil belajar. Pada saat yang sama gairah dan motivasi belajar siswa juga ditentukan oleh situasi kelas yang manarik dan menyenangkan apakah penyajian materinya yang menarik
ataukah media yang digunakan juga menarik minat siswa.
Kemampuan guru dalam memilih metode yang relevan dengan tujuan dan materi pelajaran, merupakan kunci keberhasilan dalam pencapaian hasil
belajar siswa. Tuntutan tersebut mutlak dilakukan oleh seorang guru, apabila melalukan transfer ilmu khususnya PKn. Hal tersebut juga sejalan dengan
tuntutan kurikulum saat ini yang sangat memperhatikan kepentingan pembelajaran yang akan digunakan.
Terdapat banyak strategi pembelajaran, dan dari sekian banyak strategi
pembelajaran tersebut, dapat dikatakan bahwa tidak ada strategi pembelajaran yang lebih baik dari pada strategi pembelajaran satu dengan strategi
pembelajaran yang lain. Oleh karena itu, guru perlu menguasai dan menerapkan berbagai strategi pembelajaran agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sangat beraneka ragam tersebut. Tidaklah cukup bagi
seorang guru untuk hanya menggantungkan diri pada satu strategi pembelajaran saja.
Mengajar adalah sesuatu yang kompleks, karena dituntut dari padanya kemampuan personal, profesional, dan sosial-kultural secara terpadu dalam proses pembelajaran. Tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru
ke siswa. Banyak kegiatan maupun tindakan harus dilakukan, terutama ingin hasil pembelajaran lebih baik untuk seluruh siswa. Untuk itu, kreativitas guru
dalam mengatur dan memfasilitasi pembelajaran mutlak diperlukan.
Dengan permasalahan yang muncul tersebut, salah satu tugas guru yaitu merumuskan suatu tindakan sebagai alternatif penyelesaian masalah bagi
dipahami dengan mudah dan menyenangkan, dengan memanfaatkan metode secara akurat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Siswa yang ada dalam
kondisi belajar dalam pemahaman materi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih sangat rendah tersebut memerlukan penyelesaian.
Menurut Bachri dan Zain (2006:58) menangani siswa yang berada dalam kondisi kesulitan belajar, guru perlu mengembangkan suatu alternatif penyelesaian masalah melalui pendekatan pembelajaran yang bervariasi.
Dalam hal ini guru mengembangkan pembelajaran melalui pendekatan fungsional yaitu bahwa ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh anak di
sekolah, berguna bagi kehidupan anak baik sebagi individu maupun sebagai makhluk sosial dan anak dapat memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan yang lebih penting adalah ilmu pengetahuan dapat
membentuk kepribadian anak dan dapat merasakan manfaat dari ilmu yang mereka peroleh di sekolah.
Permainan tebak kata adalah permainan belajar yang menggunakan media kartu teka-teki yang berpasangan dengan kartu jawaban teka-teki. Permainan tebak kata dilaksanakan dengan cara siswa menjodohkan kartu soal
teka-teki dengan kartu jawaban yang tepat. Melalui permainan tebak kata, selain anak menjadi tertarik untuk belajar juga memudahkan dalam
menanamkan konsep pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam ingatan siswa. Jadi, guru mengajak siswa untuk bermain tebak kata dengan menggunakan media kartu dari kertas karton dalam mata pelajaran Pendidikan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang membentuk sikap peka dan mengerti berbagai aspek berbangsa
dan bernegara. Salah satunya mengenal pemerintahan dari tingkat daerah sampai tingkat pusat. Mata pelajaran ini bagi sebagian besar siswa Sekolah
Dasar kurang memahami kandungan isi materi pelajaran. Oleh karena itu dianggap perlu strategi pembelajaran khusus dan tepat untuk memberikan kemudahan belajar kepada siswa. Dalam kenyataan pemahaman siswa
terhadap materi lembaga pemerintahan pusat sangat rendah, masih banyak siswa yang mendapat nilai sebatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
62. Dari 33 siswa, hasil yang di peroleh 20 siswa sudah tuntas dan yang belum tuntas 13 siswa. Penyebab rendahnya hasil belajar tersebut karena guru masih menggunakan strategi pembelajaran konvensional.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis akan melakukan penelitian tentang “ Peningkatan hasil belajar PKn melalui strategi
tebak kata pada siswa kelas IV SDN 02 Pereng Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011”.
B. Identifikasi Masalah
Dalam proses pembelajaran banyak masalah-masalah yang dapat
ditemukan berkaitan dengan hasil belajar, antara lain:
Pengelolaan proses pembelajaran guru yang kurang optimal
Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran kurang aktif
misalnya, ramai sendiri dan tidak fokus terhadap pembelajaran
C. Pembatasan Masalah
Permasalahan yang dikaitkan dengan judul di atas sangat luas, sehingga tidak mungkin semuanya dapat terjangkau dan terselesaikan. Oleh karena itu, perlu adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Subjek Penelitian
Siswa dan guru kelas IV semester II SD Negeri 02 Pereng Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.
2. Objek Penelitian
Penggunaan strategi tebak kata pada materi lembaga pemerintahan pusat. 3. Paramater Penelitian
Hasil belajar PKn siswa kelas IV semester II SD Negeri 02 Pereng Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011 setelah menerapkan strategi tebak kata pada materi lembaga
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
Apakah strategi tebak kata dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa
kelas IV SD Negeri 02 Pereng Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui penggunaan strategi tebak kata dalam peningkatan hasil belajar PKn pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Pereng Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.
F. Manfaat Hasil Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Pengembangan ilmu,khususnya peningkatan hasil belajar PKn melalui strategi tebak kata pada siswa kelas IV SDN 02 Pereng Kecamatan
Mojogedang Kabupaten Karanganyar tahun palajaran 2010/2011. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
b. Bagi Guru
1) Digunakan sebagai masukan bagi guru dalam menjawab
permasalahan yang dihadapi di sekolah khususnya mengenai strategi tebak kata dalam meningkatkan pemahaman siswa pada
pelajaran PKn yang pada akhirnya mempengaruhi hasil belajar siswa.
2) Menerapkan beberapa metode pembelajaran salah satunya strategi
tebak kata. c. Bagi Sekolah
1) Melalui strategi tebak kata, sekolah mampu mengevaluasi model dan metode pembelajaran yang tepat untuk peningkatan hasil belajar siswa.
2) Dapat digunakan sebagai altenatif untuk menentukan strategi dalam memberikan pembelajaran PKn khususnya melalui strategi
tebak kata.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
1) Dapat dijadikan acuan untuk menentukan faktor-faktor lain yang
dapat mendukung peningkatan hasil belajar PKn khususnya melalui strategi tebak kata.