• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT DEMOKRATISASI KEPEMIMPINAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI SMA NEGERI KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT DEMOKRATISASI KEPEMIMPINAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI SMA NEGERI KOTA MEDAN."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TINGKAT DEMOKRATISASI

KEPEMIMPINAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL

DENGAN

KINERJA

KEPALA SEKOLAH DI SMA NEGERI

KOTAMEDAN

Disusun dan Diajukan Oleb

HENRI SIREGAR

NIM : 015030039

Telah Dipertahankan DU/epan Panitia Ujian Tesis

Pada Tangga/16 Februari 2005 dan Dinyatakan Telah Memenulti Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

I

'-..

Menyetuji, Tim Pembimbing

.

..--Prof.

Or.

Belferik Manullang. NIP. 130518778

Or. Siman , M.Pd. NIP. 130879744

Pascasarjana

(2)

No. Nama

3. Pmf. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd.

(Angguta)

4. Syarifuddin, M.Sc.,Ph.D. (Anggota)

5. Dr. Lahmuddin, M.Ed.

(Anggota)

1v1ahasiswa

Nama

NIM.

Tanggal Ujian

:Henri Siregar

: 015030039

: 26 Februari 2005

Tanggal

(3)

H--KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat limpahan

rahmat dan karunia ~Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul

Hubungan Tingkat Demokratisasi KepemimpinaD Kepala Sekolah dan

Kecerdasao :Emosional dengan Kinerja Kepala Sekolah di SMA Negeri Kota

Penulis menyadari bahwa selesainya tesis ini berkat adanya bantuan moril

maupun materil dari berbagai pihak. Untuk hal ini penulis menyampaikan rasa

terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang dan Dr. Siman, M.Pd,

sebagai pembimbing I dan II, yang tak henti~hentinya memberikan pengarahan dan

bimbingan. Penulis tidak Jupa juga mengucapkan terimakasih kepada Kepala Dinas

Pendidikan Kota Medan, yang memberikan izin untuk mengadakan penelitian dan

juga kepala-kepala sekolah dan guru-guru SMA Negeri di Kota Medan yang telah

banyak meluangkan waktu dalam menjawab angket, kiranya kebaikan bapak-ibu

mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa

Penulis juga menyampaikan rasa terimakasih kepada ayahanda

H.

Muhammad ldris Siregar, ibunda Hj. Habibah Harahap, dan istri Khairani serta

anak-anak penulis, Desefty Jukharia Siregar, Muhammad Rizky Diapari Siregar, dan

Syaifu1 Azhari Siregar atas dukungan yang diberikan. Tidak Jupa penulis ucapkan

(4)

Akhimya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tesis ini

masih jauh dari sempuma, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan yang

sifatnya membangun dari pembaca sekalian. Mudah-mudahan tesis ini memberi

manfaat bagi banyak pihak yang membutuhkan.

Medan, Februari 2005

Penulis

(5)

ABSTRAK

Siregar,Henri (2005).Hubungan Tingkat Demokrotisasi Kepemimpinan dan Kecerdasan Emosional dengan Kinerja kepala sekolah SMA Negeri di Kota Medan,Program Pascasarjana. Universitas Negeri Medan,Januari 2005.

Pene1itian ini bertujuan mengkaji :(1 ).Hubungan tingkat demokratisasi kepemimpinan dengan

kinerja

kepala sekolah SMA Negeri di Kota Medan,(l).Hubungan kecerdasan emosional dengan

k.inerja

kepala sekolah SMA Negeri di Kota Medan,dan(3).Hubungan tingkat demokratisasi kepemimpinan dan kecerdasan emosional

secara

bersama-sama dengan kinerja kepala sekolah SMA Negeri Kota Medan.Populasi penelitian

ini

adalah kepala SMA Negeri di Kota Medan yang berjumlah 21 orang.Sampel penelitian ini berjumlah 10 kepala sekolah ,dan diambil

secara

propolsional acak berstrata.Responden penelitian ini berjum.lah 30 orang yang diambil dari guru.Untuk pengumpulan data

· i instrumen berbentuk an et den an skala

Likert yang terdiri atas lima opsi.Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa : (l).Rata-rata skor tingkat demokratisasi kepemimpinan kepa.la SMA Negeri di Kota Medan tennasuk kategori"cukup"(80%)(2).Rata-rata skor kecerdasan emosional kepala sekolah (Xi) termasuk kategori "cukup"(63,33%),(3).Rata-rata skor kinerja kepala sekolah SMA Negeri (Y),tennasuk kategori"cukup" (50%)

dan

''rendah"(50%),(4).Persamaan regresi ganda Y=41,12+0,02 XJ+0,54

X2,(5).Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat demokratisasi kepemimpinan dan kecerdasan emosional

secara

bersama-sama dengan kinerja kepala sekolah SMA Negeri di Kota Medan.dengan R= 0,51 , dan (6).Besarnya surnbangan relatif dan efektif tingkat demokratisasi kepemimpinan terhadap kinerja kepala sekolah

SMA

Negeri Medan masing-masing

1,

78%.dan 0,91 %,dan besarnya surnbangan relatif dan

efektif

kecerdasan emosional terhadap kinerja kepala SMA masing-masing adalah 98,22% dan 49,98%.Disimpu.lkan bahwa semakin tinggi tingkat demokratisasi kepemimpinan dan kecerdasan emosional kepala sekolah,semak.in baik kinetja kepala sekolah

SMA

Negeri di Kota Medan.

,---····

(6)

ABSTRACT

Siregar,Henri.(2005).The Correlation Between the Degree of Democratization Leadership and Emotional Intelegence and The Performance of Principal of State Senior High School in Medan.Graduate Program.Medan State University,2005.

This study is aimed to find out :(l).The correlation between the degree of democratization leadership and the performance of principal of State Senior High School

in

Medan.(2). The correlation between emotional intelegence and the performance of principal of State Senior High School ,in Medan and,(3).The simultaneously correlation of the degree of democratization leadership and emotional intelegence with the perfonnance of principal of State Senior High

School

in

Medan.The

population for

this

study

were 21

principals

of

State Senior High School in Medan but only 10 of them were taken-by applying proportional stratified random sampling as the sample of population.Bisides the

e

(7)

DAFTARISI

ABSTRAK ... ..

ABSTRACT ... ii

KA TA PENGANT A R . . . . .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . .. .. . . .. iii

DAFT AR GA~AR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR lSI ... viii

BAD I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah . . . 6

C. Pernbatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian .. . . .. . . .. . . .. . . .. .. . . .. .. . . .. . . . 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

DAB II. LANDASAN TEORETIS. KERANGKA BERPIKIR DAN PENGA-JUAN HIPOTESIS . . . . .. .. . . .. .. . . .. . .. . . .. . . .. . . .. . .. . . . .. l 0 A. Landasan Teoretis ... ... 10

B. Penelitian yang Relevan . . . .. . .. .. . . .. . .. .. .. .. . .. . .. . . . .. .. .. . .. .. . .. . .. .. .. .. 22

C. Kerangka Berpikir . . . .. . .. . . .. . . .. . . .. . . .. .. . . . .. . . .. . . .. .. 23

D. Pengajuan Hipotesis ... 26

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... .. . . .. .. . .. .. .. . .. . . . .. .. . . .. . . .. . .. .. . .. . 27

A. Lokasi dan Waktu Penelitian .. .. . . .. .. .. .. .. .. . .. .. . .. . .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. 27

B.

Populasi dan SaJDpel ... 27

C. Jenis Penelitian ... 33

D. Defenisi Operasional ... 34

(8)

G. Teknik Pengumpulan data ... 38

H. Teknik Analisa Data dan Pengujian Hipotesis ... 38

DAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Hasil Penelitian . . . .. . . .. . .. . . .. . . .. . . .. .. . . .. .. . . 40

1. Deskripsi Data ... 40

2. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 47

B.

Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Simpulan ... 51

B. lmplikasi ... 58

C. Saran ... 58

Daftar Pustaka ... 59

Lamp iran ... . .. 61

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gam bar I Model Penelitian ... 26

Gambar 2 Pembagian Sampel Wilayah ... 28

Gam bar 3 Histogram Skor Varibel Tingk.at Demokratisasi Kepemimpinan ... .41

[image:9.612.37.582.123.666.2]

Gam bar 4 Histogram Kecenderungan Tingk.at Demokratisasi Kepemimpinan .... 42

Gambar 5 Histogram Skor Varibel Kecerdasan Emosional ... ... .44

Gambar 7 Histogram Skor Varibel Kinerja Kepala Sekolah ... 46

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel l Jumlah Guru SMA Sampel Penelitian ... 28

Tabel 2 Karakteristik Guru Sam pel Penelitian ... 29

Tabel 3 Distribusi Populasi Berdasarkan Strata ... 30

Tabel 4 Ringkasan Jumlah Sampel ... 32

Tabel 5 Rangkuman Jumlah Responden untuk Tiap-tiap Strata ... 33

Tabel 6 Kisi-kisi lnstrumen Penelitian ... 35

Tabel 7 Ringkasan Data Setiap V ariabel Penelitian ... 40

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Skor Varibel Tingkat Demokratisasi Kepemimpinan.41 Tabel 9 Kecenderungan Varibel Tingkat Demokratisasi Kepemimpinan ... 42

Tabel lO Distribusi Frekuensi Skor Varibel Kecerdasan Emosional ... 43

Tabel 11 Kecenderungan Varibel Kecerdasan Emosional ... 44

Tabel 12 Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Kepala Sekolah ... 45

Tabel 13 Kecenderungan Variabel Kinerja Kepala Sekolah ... 46

Tabel 14 Rangkuman Uji Nonnalitas ... 48

Tabell5 Ringkasan Anava Regresi X, Y,

Y

= 27,91

+

0,56 X1 ... 49

Tabel 16 Ringkasan Anava Regresi X2 Y,

Y

=

44,54 + 0,53 X2 ... 50

Tabel 17 Jnterkorelasi an tar Variabel Penelitian ... 53

Tabel18 Ringkasan Anava Regresi Tingkat Demokratisasi Kepemimpinan • dengan Kinerja Kepa1a Sekolah ... 51

Tabel 19 Ringkasan Anava Regresi Kecerdasan Emosional Kepala Sekolah -dengan Kinerja Kepala Sekolah .. ... ... ... ... ... .... ... .... .. ... ... .... 52

Tabel 20 Ringkasan Anava Regresi X l dan X2 dengan Y ... 54

Tabel 21 Ringkasan Analisis Korelasi Parsial ... 55

Tabel 22 Bobot Sumbangan Relatif dan EfektifVariabel Bebas ... 55

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lamp iran I Instrumen penelitian ... , . . .. .. .. . . . .. . . .. . . 61

Lampiran 2 Uji Validitas Tingkat Demokratisasi Kepemimpinan ... 73

Lamp iran 2.a Uji Reliabilitas Tingkat Demokratisasi Kepemimpinan... 76

Lampiran 2.b Uji Validitas Kecerdasan Emosional... ... 78

Lampiran 2.c Uji Reliabilitas Kecerdasan Emosional.. ... 79

Lamp iran 2.d Uji Validitas Kinetja Kepala Sekolah ... 81

Lamp iran 2.e Uji Reliabilitas Kinerja Kepala Sekolah... 83

Lampiran 3 Rangkuman Butir yang Tidak Terpakai ... 85

Lampiran 4 Data lnduk Penelitian ... 86

Lamp iran 5 Deskripsi Data Hasil Penelitian .... _... 87

Lamp iran 6 Uji Normalitas .. . . ... . . .. .. . . ... .. . .. . .. . . . ... 97

Lamp iran 7 Perhitungan Uji Linieritas dan Persamaan Regresi . . . I 01 Lamp iran 8 Perhitungan Koefisien Korelasi Jenjang Nihil... ... 1 t 0 Lamp iran 9 Perhitungan Koefisien Korelasi Parsial .. . . . ... 114

Lampi ran 1 0 Perhitungan Regresi Ganda . . . 117

Lamp iran 11 Perhitungan Koeflsien Korelasi Ganda ... 120

Lamp iran 12 Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif ... 121

Lampi ran 13 Sural Ij in Penelitian ... _. _.... .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . . .. .. . . .. . .. . .. .. 122

(12)

z

~

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan didirikan lembaga pendidikan adalah untuk menciptakan sumber

daya manusia yang berkualitas sesuai dengan kebutuban pasar. Peningkatan

sumber daya manusia tidak terlepas dati aparatur pendidik, oran~ stakeholder.f

yang ia masa kini.

Salah satu keberhasilan pembangunan sektor pendidikan sangat ditentukan oleh

faktor kepemimpinan. Pemimpin di setiap satuan pendidikan dasar dan menengah

di sebut kepala sekolah.

Sistem desentralisasi saat ini telah melangkah ke arab penyeimbangan

ulang struktur kewenangan. birokrasi, dan perkembangan perhatian yang besar

terhadap pelimpahan pembuatan keputusan dan sumberdaya yang jauh dari kontrol

pusat tcrhadap institusi-institusi di mana pendidikan di selenggarakan. Hal

ini

mengisyaratkan sekolah diberi wewenang yang lebih besar dapat menentukan

kemajuan sekolah.

Realita persekolahan kita dewasa ini, menunjukkan mutu yang rendah,

seperti pendapat Syah Nur (2002: 1 ), dunia pendidikan dewasa ini dihujani dengan

kritikan-k:ritikan. seperti : kuantitas fasilitas fisik pendidikan yang tidak kunjung

(13)

z

~

kualitas keluaran pendidikan yang kurang mampu bersaing dalam kontt:ks global,

dan kualitas tenaga kependidikan yang kurang mantap.

Pendapat Syah Nur di atas, memang permasalahan pendidikan kita

sangatlah kompleks, sangat dibutuhkan partisipasi semua pihak untuk saling bahu

membahu untuk bekerjasama baik dari segi pemikiran dan pendanaan. Jika dilihat

dari basil Ujian Akhir Nasional (UAN) SMA Negeri Kota Medan Tahun Pelajaran

200112002 untuk kelompok IPA rata-rata nilai 4,79, kelompok IPS 5,70, dan

kelompok Bahasa 5,51. Untuk TahWl Pelajaran 2002/2003 untuk kelompok fPA

rata-rata nilai 5,70, kelompok IPS 4,65, dan kelompok Bahasa 4,72. (Subdis PMU,

Sumatera Utara, 2003). Jika dilihat dari rata-rata basil UAN SMA Negeri Kota

Medan dalam 2 tahun pelajaran di atas masih tergolong rendah.

Segi kepemimpinan Simorangkir (Sinar Indonesia Baru, 2001)

berpendapat, bahwa kepala sekolah kurang mampu memahami/menyadari fungsi,

tugas dan tanggungjawabnya, sehingga rnengurangi mutu pendidikan.

Memang. kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya sehari-hari masih

bersifat rutinitas, terkait dengan pelaksanaan administrasi, jadual mengajar,

pembuatan laporan dan peraturanltata tertib yang baku. Sekolah belum memplUlyai

program kerja yang jelas dan belum disusun bersama antara dewan guru dan

kornite sekolah, serta belum mendayagunakan semua potensi sekolah dengan baik,

kepala sekolah belum mampu mengkoordinir aktivitas sekolah termasuk

(14)

z

Untuk menanggulangi permasalahan di atas, sejak tahun 1999 pemerintah

berupaya menggalakkan peningkatan mutu pendidikan dengan pendekatan baru

yakni peningkatan mutu pendidikan hams berbasis sekolah sebagai institusi yang

paling terdepan dalam kegiatan belajar- mengajar. Pendekatan ini disebut dengan

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

Konsep MBS ini mengedepankan sekolah sebagai pilar utama

peningkatan mutu. Sekolah harus dapat berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait

(stakeholders) dalam memajukan sekolah. Kepala sekolah sebagai pimpinan

dituntut berperan aktif untuk mewujudkan konsep MBS ini, dengan kata lain

kepala sekolah harus dapat dan mampu menjalankan konsep-konsep yang dituntut

MBS. Hal ini sejalan dengan pendapat Wahjosumidjo (1999:90), kepala sekolah

harus bertindak sebagai seorang leader yang mampu menggerakkan orang lain,

sehingga secara sadar orang lain mau melakukan apa yang dikehendakinya.

Pemerintah Kota Medan, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Medan

selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja kepala sekolah, hal ini terlihat dari

pertemuan-pertemuan kelompok ketja kepala sekolah yang selalu difasilitasi Dinas

Pendidikan, adanya evaluasi kineJja kepala sekolah setiap semester,

disebarluaskannya buku-buku tentang peningkatan kine:rja kepala sekolah.

Usaha-usaha yang telah dilak.ukan Dinas Pendidikan Medan belum sepenuhnya mendapat

harapan, ini terbukti masih adanya keluhan-keluhan dari wali murid tentang

kineJja kepala sekolah, belum terjadi hubungan yang hannonis antara guru

dan

(15)

z

kepala sekolah. ini terbukti masih adanya guru-guru yang melak.ukan demonstrasi

untuk menyampaikan pendapatnya dan sebagainya.

Salah satu faktor penyebab belum efektifnya MBS adalah unsur

kepemimpinan kepala sekolah yang masih bersifat monoton, menunggu perintah

dari atas dan tidak berinisiatif untuk mengembangkan kualitas pembel~jaran.

Studi-studi yang dilakukan menunjukkan eratnya hubungan antara motu

kepemimpinan kepala sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah seperti

disiplin sekolah, iklim budaya sekolah, dan menurunnya perilaku nakal siswa.

Beberapa contoh studi yang dilakuk.an menyatakan : Pertama, survei dipuluban

SMA menunjukkan bahwa sekolah-sekolah yang mutunya baik memiliki ciri-ciri

yang berbeda dengan sekolah-sekolah yang mutunya biasa dalam gairah belajar

siswa, motivasi guru. hasil belajar, dan iklim sekolah secara keseluruhan. Ciri-ciri

tersebut diatribusikan oleh kepemimpinan kepala sekolah. Kedua, studi di 13

negara maju dan 16 negara berkembang menunjukkan basil yang konsisten bahwa

sek.itar sepertiga dari varians mutu pendidikan di sekolah dijelaskan oleh kualitas

kepemimpinan kepala sekolah (Dedi Supriadi,1998: 178).

Berdasarkan contoh studi-studi di atas, sangat jelas bahwa kepala sekolah

berpengaruh dalam mengembangkan lembaganya. Kepala sekolah merupakan

pimpinan pendidikan yang sangat penting, karena lebih dekat dan langsung

berhubungan dengan pelaksanaan program pendidikan tiap sekolah dan sangat

(16)

Kedudu.kan kepala sekolah memiliki peranan yang sangat penting, karena

kepala sekolah dapatlah dikatakan sebagai sentral, sebab maju mundurnya,

dinamis statisny~ mati hidupnya sekolah, sebagian ditentukan oleh tepat tidaknya

kepemimpinan kepala sekolah yang diterapkan dalam lembaga pendidikan yang

bersangkutan. Sejalan dengan

yang

dikemukakan Samani (1999: 12) seorang

kepala sekolah sangat berpengaruh dalam mengembangkan lembaganya, karena

lebih dekat dan langsung berhubungan dengan pelaksanaan

program

pendidikan

tiap sekolah dan bahkan sangat menentukan kemajuan sekolah. Berdasarkan

pendapat ini, melalui pengaruh kepa.Ja sekolah dan motivasinya a.kan membuat

guru berinovasi dan mengembangkan kr e atifitasny~ sehingga

bermuara

kepeningkatan mutu pendidikan. Banyak faktor-faktor yang berkaitan dengan

kepemimpinan kepala sekolah, antara lain : pengetahuan fungsi-fungsi

manajemen, keterampilan kepemimpinan, tingk.at demokratisasi kepemi.mpinan,

Z

gaya kepemimpinan.

Begitu besarnya peranan kepemimpinan kepala sekolah dalam proses

pencapaian tujuan pendidikan, sehingga dapat dikatakan bahwa sukses tidaknya

kegiatan di sekolah sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang

dimiliki oleh kepala sekolah. Menurut Burbanuddin (1994:90) keberhasilan

seseorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya tidak ditentukan keahliannya

di bidang konsep dan teknik kepemimpinan semata, melainkan kemampuan

pemimpin dalam menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi atau

iklim organisasi untuk menggerakkan bawahannya secara berhasil.

(17)

B. ldentifikasi

Masalab

Kedudukan kepala sekolah sangat penting karena merupakan motor

penggerak peningkatan mutu sekolah. Banyak faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi keberhasilan kinerja kepala sekolah seperti yang disebutkan di atas.

Secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat diklasiftkasikan menjadi faktor

internal dan ekstemal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari sekolah itu

sendiri, seperti pengetahuan manajemen sekolah, kecerdasan emosional, tingkat

kesejahteraan, tingkat pendidikan dan sebagainya. Untuk faktor eksternal adalah

faktor yang berasal dari luar sekolah, seperti kurikulwn, kebijakan-kebijakan

pendidikan, stakeholders, dan sebagainya. Dari Jatar belakang dan penjelasan di

atas dapat diidentiflkasikan beberapa masalah yang berhubungan dengan kinetja

kepala sekolah tersebut, seperti : Apakah pengetahuan manajemen kepala sekolah

berhubungan dengan efektivitas kinerja kepala sekolah?. Apakah tingkat

demokratisasi kepemimpinan kepala sekolah berhubungan dengan kinerja kepala

sekolah?. Apak:ah keterampilan kepemimpinan kepala sekolah berhubungan

dengan kinerja kepala sekolah?. Apakah gaya kepemimpinan kepala sekolah

berhubungan dengan kinerja kepala sekolah?. Apakah kesejahteraan berhubungan

dengan kinerja kepala sekolah?. Apakah kuantitas

dan

kualitas fasilitas fisik

sekolah berhubungan dengan kinerja kepala sekolah?. Apakah sentralisasi

(18)

z

terkait (stakeholders) berhubungan dengan kinerja kepala sekolah? Apakah

kecerdasan emosional berhubungan dengan kinetja kepaia sekolah?

C.

Pembatasan Masalah

Untuk

meneliti kinerja kepala sekolah, banyak

variabel

yang perlu

diperhatikan seperti yang dikemukakan dalam identiftkasi masalah terdahulu,

sehingga penulis merasa perlu membuat suatu batasan masalah yang akan di~i

maka

lingkup penelitian ini dibatasi pada tingkat demokratisasi kepemimpinan kepala

sekolah dan kecerdasan emosional yang berhubungan dengan kinerja kepala

sekolah.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka masalah penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifik.an antara tingkat

demokratisasi kepemimpinan kepala sekolah dengan kinetja kepala sekoJah di

SMA Negeri Kota Medan?

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signiftkan antara kecerdasan

emosional kepala sekolah dengan kinerja kepala sekolah di SMA Negeri Kota

Medan?

, ,

(19)

3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifik.an antara tingkat

demolaatisasi kepemimpinan dan kecerdasan emosional secara bersama~sama

dengan kinerja kepala sekolah di SMA Negeri Kota Medan ?

E. Tujuan PeneHtian

Adapun Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat demokratisasi kepemimpinan

2. Untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional kepala sekolah

dengan kinerja kepala sekolah di SMA Negeri Kota Medan.

3. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat demokratisasi kepemimpinan dan

kecerdasan emosional kepala sekolah secara bersama~sama dengan kinerja

kepala sekolah di SMA Negeri Kota Medan.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, maka diperoleh manfaat sebagai

berikut:

1. Hasil penelitian ini diharapkan memberi masukan tentang ada tidaknya

bubungan positif antara tingkat demokratisasi kepemimpinan dan kecerdasao

emosional kepala sekolah dengan kinerja kepala sekolah, baik secara parsial

(20)

maka penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalarn peningkatan

kinerja kepala sekolah.

2. Bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), sebagai masukan

untuk mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan dalam menciptakan

tenaga-tenaga edukatif yang merniliki gaya kepemimpinan dan kecerdasan

emosional.

Bagi Dinas Pendidikan Kota Medan, agar selalu mengawasi kinerja kepala

sekolah.

Bagi Kepala Sekolah, sebagai masukan dalam Evaluasi kinerjanya.

Bagi peneliti lain, yang melakukan penelitian yang berhubungan dengan

kinetja kepala sekolah.

(21)

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan basil analisis data dan pengujian hipotesis penelitian maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat demokratisasi kepemimpinan mempunyai hubungan yang signifikan

dan berarti dengan k.ineija kepala sekolah, dengan koe:fisien korelasi 0,475.

Hal ini berarti semakin baik tingkat demokratisasi kepemimpinan maka

semakin baiklah kinerja kepala sekolah. Tingkat demokratisasi kepemimpinan

ini memberikan surnbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing 1, 78 %

dan 0,91 % terhadap kinerja kepala sekolah.

2. Kecerdasan emosional mempunyai hubungan yang positif dan signiflk.an

dengan kinerja kepala sekolah, dengan koefisien k.orelasi 0,560. Hal ini

berarti semakin baik kecerdasan emosional k.epala sek.olah maka semakin

baiklah kinerjanya Kecerdasan emosional memberikan sumbangan relatif dan

efektif masing-masing 98,22% dan 49,98% terhadap kinerja kepala sekolah.

3. Tingkat demokratisasi kepemimpinan dan kecerdasan emosional secara

bersama-sama mempunyai hubungan dengan kinerja kepala sekolah. dengan

koefisien korelasi 0,51, dan koefisien detenninasi 0,26, sehingga secara

bersama-sama kedua variabel dapat menjelaskan 26 % tentang kinerja kepala

(22)

B. lmplikasi

Kecerdasan emosional kepala sekolah mempunyai korelasi yang lebih

tinggi dari tingkat demokratisasi kepemimpinan. Hal

ini

membulcti.kan

rnemahamai

kecerdasan emosional sangatlah penting. Kecerdasan emosional

pada saat ini muJai di permasalahkan organisasi maupun kelompok, banyak yang

pro dan kontra. Jadi dari hasil penelitian ini sangatlah penting kecerdasan

emosional kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah demi pencapaian

mutu.

Kepala sekolah sebagai pemimpin dalam satuan pendidikan, harus

menekankan betapa pentingnya kecerdasan emosional ini. Bagi setiap warga

sekolah yang memiliki kecerdasan emosional

ini

akan meningkatkan hubungan

yang baik baik antara sesama guru, karyawan, atasan maupun dengan siswa.

Saran - saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi basil peneliti~ maka dapat

dikemukakan saran sebagai berikut :

1. Kepala sekolah sebaiknya secara konsisten meningkatkan pemahamannya

akan kecerdasan emosional dan demokratisasi kepemimpinannya.

PeningkttU:m ini dapat dilakukan melalui belajar sendiri dengan membaca

buku-buku dan juga belajar melalui diskusi dengan sesama guru maupun

tenaga-tenaga ahli.

2. Kantor Dinas Pendidikan, sebaiknya mengupayakan peningkatan kinerja

kepala sekolah, hal ini dapat dilakukan dengan peningkatan pemahaman

warga sekolah tentang kecerdasan emosional.

3. Diharapkan kepada peneliti lain untuk mengkaji faktor·faktor lain yang

berhubungan dengan kinerja kepala sekolah agar kualitas persekolahan

semakin meningkat.

(23)

DAFfAR KEPUSTAKAAN

Arikunto Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Burhanuddin. t 994. Ana/isis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Depdiknas. 2000. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta.

Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara, 2003. Laporan Umum Pelaksanaan Ujian Nasional. Medan.

Dinas Pendidik

Gibson, Donnelly & Ivancevich. 1994. Organizations. Terjemahan Djakarsih. Jakarta : Erlangga.

Hasan Iqbal. 1999. Statistik 1 (Statistik Deslcriptif). Jakarta : Bumi A.ksara.

Hersey, Paul and Blancchard H. Kenneth. 1986. Manajemen of Organizational Behavior, (Edisi Bahasa Indonesia Agus Dharma). Jakarta : Prenhallindo.

Kamars, Dachnel. 2004. Administrasi Pendidikan Teori dan Praktek. Padang Universitas Putra Indonesia Press.

Good. 1973. Supervisor Behavior in Education . New York Graw Hill Book Company.

ManulJang, Belferik. 2002. Studi tentang Kecerdasan Emosional Kepala Sekolah dan Efektivitas MBS di Sekolah Dasar. Medan : Jumal, Universitas Negeri Medan.

Salusu. J. 2000. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta : Gramedia widiasarana Indonesia.

Samani. 1999. Manajemen Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara.

Samosir, Lustani. 2000. Kontribusi Pengetahuan Manajemen Sekolah dan Kemampuan Bekerjasama terhadap Kinerja Kepala SLTP Negeri Tapanuli Utara. Padang : PPs Universitas Negeri Padang.

(24)

Siagian, Sondang P. 1988. Fungsi-Fungsi Manajemen. Jakarta : Gunwg Agung.

- - - 1 9 9 6 .

Filsafat Administrasi. Jakarta :

Gunung

Agung.

Subino. 1982. Metode Statistika. Jakarta : Tarsito.

Sudjana. 1986. Metode Statistika. Jakarta : Tarsito.

Sugiyono. 1993. Metode Pene/itian Administrasi. Bandung : Alfabeta.

Supriadi, Dedi. 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta : Adicita

KaryaNusa.

1999. Administrasi Mana ·emen dan Or

Syah Nur, Agustiar. 2001. Peralihan Manajemen Pendidikan dari Sistem Sentralisasi

Ire

Desentralisasi. Padang : PPs. Universitas Negeri Padang.

Terry, George R. 1%4. Principles of Management. Dlinois: Richard D Irwan,

Inc.,

Homewood.

Wahjosumidjo. 1999. Kepemimplnan Kepala Sekolah.

Jakarta :

Rajawali Pers.

" '

Winardi, 2000. Fungsi-fungsi Manajemen. Jakarta : Gunung Agung.

Yuki Gary, 1996. Kepemimpinan Dalam Organisasi (Edisi Bahasa Indonesia Jusuf

Udaya). Jakarta : Prenhallindo.

Gambar

Gambar 2 Pembagian Sampel Wilayah .................................................. 28

Referensi

Dokumen terkait

Cara hidup seseorang akan mendorong untuk menjadi bebas (tidak tergantung) pada orang lain, dan dapat mengembangkan pribadinya sesuai kode perilaku.. Masyarakat kita, negara, dan

Persoalan yang sering muncul dalam pengaturan kewenangan bidang perindustrian pasca otonomi daerah di Propinsi DIY (Kota Yogyakarta & Kabupaten Sleman) adalah dalam

[r]

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 042/U/2000 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENETAPAN

merumuskan masalah penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : “Apakah Pendidikan, Pelatihan Dan Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Pegawai

Atribut tanda jabatan/pin dan/atau tanda pengenal pegawai dipakai pada Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia..

Techniques of Discrete Space Location Problems 2 Qualitative Analysis •  Scoring Method/ Ranking Procedure Quantitative Analysis •  Transportation Simplex • 

The concept has inspired our experiment to find out the optimum level of dietary energy and protein for new improved breeds of native chicken (KUB, SenSi, and