x
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR SISWA DAN
PERSEPSI SISWA TERHADAP JURUSAN IPS DENGAN MINAT SISWA MEMILIH JURUSAN IPS
Studi Kasus : SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Maria Dwi Riwayati Universitas Sanata Dharma
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada atau tidaknya hubungan antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa memilih jurusan IPS; (2) ada atau tidaknya hubungan antara persepsi siswa terhadap jurusan IPS dengan minat siswa memilih jurusan IPS; (3) ada atau tidaknya hubungan antara prestasi belajar siswa dan persepsi siswa terhadap jurusan IPS dengan minat siswa memilih jurusan IPS.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang berjumlah 395 siswa. Jumlah sampel penelitian adalah 130 siswa. Teknik penarikan sampel adalah purporsive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik nonparametrik koefisien korelasiSpearman, korelasiproduct momentdan korelasi ganda.
xi
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN STUDENTS’ ACHIEVEMENT AND STUDENTS’ PERCEPTION TOWARDS SOCIAL WITH STUDENTS’
INTEREST IN CHOOSING SOCIAL
Case Study : SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Maria Dwi Riwayati Sanata Dharma University
2009
The reseach aims to find out : 1) there is or not a correlation between students’ achievement and students’ interest in choosing social; 2) there is or not a correlation between students’ perception towards social and students’ interest in choosing social; 3) there is or not a correlation between students’ achievement and students’ perception towards social with students’ interest in choosing social.
This research is a case study towards students’ of SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. The population used in this research is all students’ of SMA Stella Duce 2 Yogyakarta which are 395. The samples used in this research are 130 students’. The technique is used to take the samples is purposive sampling. The data collecting methods that are used are a questionnaire, a documentation and an interview. The analysis technique that is used is the coefficient statistics nonparametrik Spearman correlation, product moment correlation and double correlation.
HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR SISWA DAN
PERSEPSI SISWA TERHADAP JURUSAN IPS DENGAN MINAT SISWA MEMILIH JURUSAN IPS
(Studi Kasus pada SMA Stella Duce 2 Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh : Maria Dwi Riwayati
NIM : 051334044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk :
1. Tuhan Yesus, yang selalu menjadi sumbar kekuatan dan teladan hidupku....
v
MOTTO
ORANG HEBAT
Orang hebat adalah orang yang bisa bersyukur saat dia mengalami sukacita
Orang yang lebih hebat adalah orang yang tetap bersyukur
saat ada dalam ketidakpastian hidup
Orang yang lebih hebat lagi adalah orang yang tetap bersyukur
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagin karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Agustus 2009
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Maria Dwi Riwayati
Nomor Mahasiswa : 051334044
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR SISWA DAN
PERSEPSI SISWA TERHADAP JURUSAN IPS DENGAN MINAT SISWA MEMILIH JURUSAN IPS
(Studi Kasus pada SMA Stella Duce 2 Yogyakarta)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 08 September 2009
Yang menyatakan
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih-Nya yang besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “HUBUNGAN
ANTARA PRESTASI BELAJAR SISWA DAN PERSEPSI SISWA
TERHADAP JURUSAN IPS DENGAN MINAT SISWA MEMILIH JURUSAN IPS”.
Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidaklah mungkin terlaksana dengan baik tanpa bantuan, kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
4. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
viii
6. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
7. Bapak Drs. Th. Tri Sunarta selaku Kepala SMA Tarakanita Magelang yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian;
8. Ibu Dra. Anna Harsanti selaku Kepala SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian;
9. Bapak Y. Himawan I, S.Pd selaku Guru Pembimbing yang diminta oleh sekolah untuk mendampingi penulis selama melaksanakan penelitian;
10. Ibu Dra. R. Tuti Ratnaningsih selaku Guru Ekonomi yang bersedia jam pelajarannya dipakai untuk penulis menyebarkan kuesioner;
11. Para siswi kelas X SMA Stella Duce II yang telah bersedia menjadi subyek penelitian ini;
12. Staf Pengajar dan Tenaga Administrasi Prodi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelacaran proses belajar selama ini;
13. Ibu dan Mas Eko yang selalu mendukung dan mendoakanku;
ix
15. Teman-teman M3 (Rm. Bambang, Mas Seno, Mas Toer, Mas Budi, Mba Yayik, Mba Istri, Mba Pipit, Nyake, Tata, Kristin, dll) yang banyak memberikan semangat dan mendoakanku;
16. Para staf dan teman-teman P3MP ( Pak Aris, Pak Agus, Mba Rita, Mba Diana, Galuh, Tari, Wati, Rara, Eko, Deta, Heni, dll) yang banyak memberikan semangat dan mendoakanku;
17. Teman-teman Mertoyudan (Susi, Anne, Devi, Mba Neni, Mas Grace, Mba Yogi, Mba Yuli, dll) yang telah memberikan semangat dan doa;
18. Rm. Indro dan Rm. Tri Wahyu yang juga mendoakanku. Serta banyak pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih....
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan. Terima kasih.
Penulis
x
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR SISWA DAN
PERSEPSI SISWA TERHADAP JURUSAN IPS DENGAN MINAT SISWA MEMILIH JURUSAN IPS
Studi Kasus : SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Maria Dwi Riwayati Universitas Sanata Dharma
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada atau tidaknya hubungan antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa memilih jurusan IPS; (2) ada atau tidaknya hubungan antara persepsi siswa terhadap jurusan IPS dengan minat siswa memilih jurusan IPS; (3) ada atau tidaknya hubungan antara prestasi belajar siswa dan persepsi siswa terhadap jurusan IPS dengan minat siswa memilih jurusan IPS.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang berjumlah 395 siswa. Jumlah sampel penelitian adalah 130 siswa. Teknik penarikan sampel adalah purporsive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik nonparametrik koefisien korelasiSpearman, korelasiproduct momentdan korelasi ganda.
xi
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN STUDENTS’ ACHIEVEMENT AND STUDENTS’ PERCEPTION TOWARDS SOCIAL WITH STUDENTS’
INTEREST IN CHOOSING SOCIAL
Case Study : SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Maria Dwi Riwayati Sanata Dharma University
2009
The reseach aims to find out : 1) there is or not a correlation between students’ achievement and students’ interest in choosing social; 2) there is or not a correlation between students’ perception towards social and students’ interest in choosing social; 3) there is or not a correlation between students’ achievement and students’ perception towards social with students’ interest in choosing social.
This research is a case study towards students’ of SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. The population used in this research is all students’ of SMA Stella Duce 2 Yogyakarta which are 395. The samples used in this research are 130 students’. The technique is used to take the samples is purposive sampling. The data collecting methods that are used are a questionnaire, a documentation and an interview. The analysis technique that is used is the coefficient statistics nonparametrik Spearman correlation, product moment correlation and double correlation.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN... iv
MOTTO... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi
KATA PENGANTAR... vii
ABSTRAK... x
ABSTRACT... xi
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xvi
DAFTAR LAMPIRAN... vxiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Batasan Masalah... 4
C. Rumusan Masalah... 4
D. Tujuan... 5
E. Manfaat Penelitian... 5
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Kajian Pustaka... 7
xiii
2. Pengertian Prestasi... 9
3. Pengertian Persepsi... 16
B. Kerangka Berpikir... 19
1. Hubungan antara Prestasi Belajar Siswa dengan Minat Siswa Memilih Jurusan IPS... 19
2. Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Jurusan IPS dengan Minat Siswa Memilih Jurusan IPS... 21
3. Hubungan antara Prestasi Belajar Siswa dan Persepsi Siswa terhadap Jurusan IPS dengan Minat Siswa Memilih Jurusan IPS... 23
C. Model Penelitian... 25
D. Hipotesis Penelitian... 25
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 26
B. Tempat dan Waktu Penelitian... 26
C. Subyek dan Obyek Penelitian... 26
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel... 27
1. Populasi... 27
2. Sampel... 27
3. Teknik Penarikan Sampel... 27
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel Penelitian ... 28
1. Variabel Penelitian... 28
2. Pengukuran Variabel Penelitian... 31
xiv
G. Teknik Pengujian Instrumen... 34
1. Pengujian Validitas Instrumen... 34
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen... 36
H. Teknik Analisis Data... 37
1. Statistik Deskriptif... 37
2. Pengujian Prasyarat Analisis... 38
3. Pengujian Hipotesis... 39
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Gambaran Umum Sekolah... 45
B. Visi dan Misi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta... 50
C. Organisasi Sekolah... 52
D. Sumber Daya Manusia... 53
E. Siswi SMA Stella Duce ... 55
F. Fasilitas Pendidikan dan Latihan... 56
G. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta... 57
H. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan... 63
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Dekripsi Data... 69
B. Analisis Data... 75
1. Pengujian Prasyarat Ananlisis... 75
2. Pengujian Hipotesis... 77
xv
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan... 92
B. Keterbatasan Penelitian... 93
C. Saran-saran... 94
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar Mata Pelajaran dan Nilai Ketuntasan Prasyarat Pemilihan
Jurusan Di SMA Stella Duce2 Yogyakarta... 16
Tabel 3.1 Persepsi Siswa Terhadap Jurusan IPS... 29
Tabel 3.2 Minat Siswa Memilih Jurusan IPS... 30
Tabel 3.3 Skoring Berdasarkan Skala Likert... 32
Tabel 3.4 Skoring Berdasarkan Skala Likert... 32
Tabel 3.5 Rangkuman Uji Validitas Persepsi Siswa terhadap Jurusan IPS dan Minat Siswa Memilih Jurusan IPS... 35
Tabel 3.6 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi... 40
Tabel 3.7 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi... 41
Tabel 3.8 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi... 42
Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMA Stella Duce 2 Yogyakarta... 49
Tabel 4.2 Daftar Nama Tenaga Edukatif SMA Stella Duce 2 ... 53
Tabel 4.3 Daftar Nama Pegawai Tata Usaha SMA Stella Duce 2 Yogyakarta... 54
Tabel 4.4 Daftar Nama Pembantu Pelaksana SMA Stella Duce 2... 54
Tabel 4.5 Daftar Jumlah Siswi SMA Stella Duce 2... 55
Tabel 4.6 Kurikulum Kelas X SMA Stella Duce 2... 58
Tabel 4.7 Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPA SMA Stella Duce 2... 59
Tabel 4.8 Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPS SMA Stella Duce 2... 59
Tabel 4.9 Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPS SMA Stella Duce 2... 60
Tabel 4.10 Jumlah Tambahan Jam Pelajaran SMA Stella Duce 2... 61
Tabel 5.1 Prestasi Belajar Siswa (Mata Pelajaran Ekonomi)... 69
Tabel 5.2 Prestasi Belajar Siswa (Mata Pelajaran Geografi)... 70
xvii
Tabel 5.4 Prestasi Belajar Siswa (Mata Pelajaran Ekonomi, Geografi dan
Sosiologi)... 72
Tabel 5.5 Persepsi Siswa terhadap Jurusan IPS... 73
Tabel 5.6 Minat Siswa Memilih Jurusan IPS... 74
Tabel 5.7 Hasil Pengujian Normalitas... 75
Tabel 5.8 Rangkuman Hasil Uji Linieritas... 76
Tabel 5.9 Hasil Pengujian Korelasi Hipotesis I... 78
Tabel 5.10 Hasil Pengujian Korelasi Hipotesis II... 81
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner Penelitian... 98
Lampiran II Uji Validitas dan Reliabilitas... 104
Lampiran III Uji Normalitas... 117
Lampiran IV Uji Linieritas... 118
Lampiran V Korelasi... 119
Lampiran VI PAP Tipe II... 123
Lampiran VII Mean, Median, & Modus... 129
Lampiran VIII Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif... 130
Lampiran IX Surat Ijin Penelitian... 135
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam situasi jaman yang semakin maju seperti saat ini, orang semakin banyak yang menyadari arti pentingnya pendidikan. Menurut Syah (1997:32) pendidikan adalah tahapan-tahapan kegiatan mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang melalui upaya pengajaran dan dan pelatihan. Dalam Bahasa Inggris, pendidikan disebut education yang kata kerjanya to educate yang artinya adalah peradaban dan mengembangkan. istilah education memiliki dua arti dari sudut orang yang menyelenggarakan pendidikan dan arti dari sudut orang yang dididik. Dari sudut pendidik, education berarti perbuatan atau proses memberikan pengetahuan atau mengajarkan pengetahuan. Sedangkan dari sudut peserta didik, education berarti proses/perbuatan memperoleh pengetahuan. Dalam Dictionary of Psychology (1972), pendidikan diartikan sebagai ...the institutional procedures which are employed in accomplishing the development of knowledge, habits, attitudes, etc. Ussually the term is applied to formal institution.
dan negara. Driyarkara (1980:129) berpendapat bahwa pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tri tunggal ayah, ibu, dan anak, dengan mana dia berproses untuk akhirnya memanusiakan, membudaya, dan bisa melaksanakan sendiri sebagai manusia purnawan.
Pendidikan dapat ditempuh melalui tiga jalur yaitu pendidikan informal, formal dannonformal. Jalur pendidikan informal diperoleh di dalam keluarga, pendidikan formal ditempuh melalui sekolah, sedangkan pendidikan non formal dapat ditempuh melalui kursus-kursus. Penyelenggaraan pendidikan formal di Indonesia terbagi menjadi tiga jenjang yaitu dasar (terbagi menjadi kelas I - VI), menengah pertama (terbagi menjadi kelas VII – IX) dan menengah atas (terbagi menjadi kelas X – XII). Pada jenjang pendidikan dasar, menengah pertama dan menengah atas hingga kelas X merupakan program bersama yang diikuti oleh semua peserta didik, sedang pada kelas XI dan XII siswa wajib memilih satu jurusan.
Di SMA (Sekolah Menengah Atas) maupun MA (Madrasah Aliyah) diadakan penjurusan di kelas XI. Jurusan yang ada saat ini yaitu jurusan Bahasa, jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), jurusan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), dan jurusan Agama yang hanya ada di MA (Guswa, 2008).
minati. Bisa juga siswa memilih jurusan karena ikut-ikutan teman, nilai prasyarat tidak mencukupi, pengaruh lingkungan belajar, atau mereka memiliki persepsi tertentu terhadap jurusan yang ditawarkan di SMA.
Ada siswa yang merasa senang masuk jurusan IPA karena jurusan tersebut dipandang sebagai golongan siswa yang pandai. Ada siswa yang memilih jurusan Bahasa karena menghindari mata pelajaran hitungan dan mata pelajaran hafalan. Dibandingkan dengan dua jurusan di atas, ada kecenderungan jumlah kelas di SMA untuk jurusan IPS lebih banyak. Di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, jumlah kelas untuk jurusan IPS ada 3 (tiga) kelas, sedangkan jumlah kelas untuk jurusan IPA dan Bahasa masing-masing 1 (satu) kelas. Sebagian besar siswa memilih jurusan IPS, alasannya karena jurusan IPS adalah jurusan yang tidak terlalu sulit atau hasil belajar tidak cukup untuk masuk ke jurusan IPA, bisa juga alasan memilih jurusan IPS karena tidak terpilih masuk jurusan IPA atau jurusan Bahasa. Oleh karena itu, persepsi siwa terhadap jurusan IPS diperkirakan berpengaruh terhadap pembentukan minat siswa dalam memilih jurusan IPS.
Dipilihnya prestasi belajar siswa didasarkan bahwa prestasi belajar siswa selama ini dijadikan suatu ukuran kemampuan seseorang terhadap bidang tertentu. Oleh karena itu, prestasi belajar siswa diperkirakan berpengaruh terhadap pembentukan minat siswa dalam memilih jurusan IPS di SMA.
Jurusan IPS, Studi Kasus pada SMA Stella Duce 2 Yogyakarta”. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswi-siswi kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Alasan penulis memilih kelas X adalah karena siswi kelas X merupakan siswi-siswi yang akan masuk dalam tahap memilih jurusan.
B. Batasan Masalah
Ada banyak faktor yang mempengaruhi minat seseorang. Pada penelitian ini difokuskan pada faktor internal yaitu prestasi belajar dan persepsi siswa terhadap jurusan IPS. Sedangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi minat, seperti motivasi, latar belakang lingkungan, status sosial ekonomi, dan pengalaman tidak termasuk dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, jurusan yang dimaksud adalah jurusan IPS.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah prestasi belajar siswa mempunyai hubungan dengan minat siswa memilih jurusan IPS?
3. Apakah prestasi belajar siswa dan persepsi siswa terhadap jurusan IPS secara bersama-sama mempunyai hubungan dengan minat siswa memilih jurusan IPS?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas antara lain:
1. Ingin mendeskripsikan adanya hubungan antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa memilih jurusan IPS.
2. Ingin mendeskripsikan adanya hubungan antara persepsi siswa terhadap jurusan IPS dengan minat siswa memilih jurusan IPS.
3. Ingin mendeskripsikan adanya hubungan antara prestasi belajar siswa dan persepsi siswa terhadap jurusan IPS dengan minat siswa memilih jurusan IPS.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Sekolah
2. Universitas Sanata Dharma
Diharapkan penelitian ini dapat menambah bahan bacaan tentang hubungan antara prestasi belajar siswa dan persepsi siswa terhadap jurusan IPS dengan minat siswa memilih jurusan IPS bagi peneliti selanjutnya. 3. Peneliti
7
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Minat
Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan suatu pilihan pada seseorang dan salah satu faktor psikologis yang sangat penting untuk suatu kemajuan dan keberhasilan seseorang di kemudian hari. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:583) disebutkan bahwa minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi/keinginan yang besar terhadap suatu hal. Minat bisa mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Di dalam minat ada rasa suka atau rasa senang terhadap suatu obyek. Sebagai contoh, siswa yang menyukai mata pelajaran akuntansi maka ia akan merasa senang membaca dan mempelajari buku-buku akuntansi sehingga ia ingin masuk ke jurusan IPS karena lebih mendalami bidang tersebut.
Crow and Crow mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiataan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri (Djaali, 2007:121).
Definisi minat menurut Winkel (1983:30) diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi/pokok bahasan dan senang mempelajari materi tersebut. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan munculnya minat menurut Crow, A & L Crow (1989) adalah :
“closely related to drives, motives, and emotional responses. Interest in the preparation of palatable food, may stem from a desire for good, interest in scientific research, mechanics, or teaching, for example, may grow out of exploratory acts stimulated by desire to satisfy one’s curiosity about these activities”
Menurut Reber dalam Syah (1997:136), minat tidak termasuk istilah yang populer dalam psikologi karena ketergantungannya pada banyak faktor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Nugroho, Elita (1982:18) mengemukakan bahwa pengetahuan mengenai minat dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan, antara lain :
a) Menempatkan, yaitu minat merupakan alat yang digunakan untuk membantu siswa memilih jurusan yang benar.
b) Perbaikan belajar, yaitu membantu guru mengenal siswa yang perlu mendapat perhatian khusus.
Minat berhubungan dengan kemampuan, pengalaman, dan kebutuhan pada diri individu. Minat tumbuh dari dalam diri individu sendiri dan diperoleh melalui pengalaman belajar. Minat dapat diekspresikan melalui pertanyaan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai sesuatu hal daripada hal lainnya, dapat pula diwujudkan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diproses kemudian. Minat yang tumbuh dari dalam diri mendorong seseorang dalam melaksanakan usahanya. Dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pemilihan jurusan yang akan menentukan keberhasilan dalam studinya, minat merupakan hal yang penting.
Berdasarkan uraian di atas, maka minat memilih jurusan IPS dapat diartikan sebagai kecenderungan/ketertarikan pada suatu hal yang mengarahkan siswa untuk memilih jurusan IPS, ditandai dengan perasaan senang terhadap materi yang dipelajari di dalamnya, serta berkaitan dengan kebutuhnnya.
2. Pengertian Prestasi
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes/angka yang diberikan oleh guru. Menurut Sunaryo (1993:10) prestasi belajar adalah perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Syah (1997:132) dibedakan menjadi tiga macam.
1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) 2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa)
3. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Uraian mengenai ketiga macam faktor di atas adalah sebagai berikut : 1. Faktor internal
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis (bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (bersifat rohaniah).
a. Aspek fisiologis
Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti kesehatan indera pendengaran dan indera penglihatan, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas.
b. Aspek psikologis
Faktor yang termasuk aspek psikologis yang dipandang esensial dan dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa adalah sebagai berikut :
1. Intelegensi siswa
Intelegensi umumnya diartikan sebagai kemampuan psikofisik untuk mereaksi rangsang atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Tingkat kecerdasan/intelegensi (intelligence quotient/IQ) siswa tidak dapat diragukan lagi sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa, akan makin tinggi peluangnya untuk meraih sukses.
2. Sikap siswa
cara mengajar guru, akan menimbulkan kemudahan belajar bagi siswa tersebut.
3. Bakat siswa
Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan di masa yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Dalam perkembangan selanjutnya, bakat kemudian diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Bakat akan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu.
4. Minat siswa
Secara sederhana (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. 5. Motivasi siswa
dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1) motivasi intrinsik dan 2) motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongya melakukan tindakan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Siswa yang kurang termotivasi untuk belajar menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan proses pembelajaran materi-materi baik di sekolah maupun di rumah. Dalam perspektif kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsik, karena lebih murni, langgeng, dan tidak bergantung pada dorongan/pengaruh orang lain.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua mascam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungannonsosial.
a. Lingkungan sosial
b. Lingkungannonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor non sosial ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. 3. Faktor pendekatan pembelajaran
Pendekatan belajar yang dapat dipahami sebagai segala cara/strategi yang digunakan dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran tertentu. Faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa yang bersangkutan.
Menurut Masidjo (1995:27), kegunaan dari penilaian prestasi siswa bagi guru adalah untuk :
a) Memilih dan membantu siswa
Berdasarkan informasi perolehan skor dan nilai prestasi belajar siswa dalam penguasaan suatu mata pelajaran, seorang guru dapat memilih siswa-siswa yang bermutu dan memenuhi syarat-syarat tertentu untuk sesuatu program atau suatu kegiatan.
b) Keperluan penelitian
dapat mencari umpan balik tentang pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar dari setiap mata pelajaran yang diampunya. c) Mengetahui sifat-sifat siswa
Berdasarkan informasi perolehan skor dan nilai prestasi belajar siswa dalam penguasaan suatu mata pelajaran, seorang guru sampai batas-batas tertentu dapat mengetahui sifat-sifat siswa.
Indikator prestasi belajar menurut Syah (1997:150), pada prinsipnya pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa, namun pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah tersebut sangat sulit. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah dengan mengetahui garis-garis besar indikator dikaitkan dengan prestasi yang hendak diukur.
Tabel 2.1
Daftar Mata Pelajaran dan Nilai Ketuntasan Prasyarat Pemilihan
Jurusan di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Program Studi Mata Pelajaran Prasyarat Nilai Kentuntasan
Prestasi belajar merupakan salah satu ukuran bagi keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan sesuatu. Prestasi belajar umumnya diukur dengan menggunakan tes dan tampak hasilnya pada angka nilai yang diberikan oleh guru dalam raport siswa. Siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik cenderung akan menampakkan minat yang besar terhadap jurusan yang dipilihnya, karena sebelumnya ia telah menyukai mata pelajaran-mata pelajaran prasyarat dari jurusan yang akan ia pilih.
3. Pengertian Persepsi
penciuman. Jadi persepsi merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya pencatatan yang benar terhadap situasi (Thoha, 2005: 141).
Branca, 1965; Woodworth dan Marquis, 1957, (dalam Walgito, 1994: 53) menyebutkan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang didahului penginderaan, yaitu proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Namun proses itu tidak berhenti sampai disitu saja, melainkan stimulus itu diteruskan ke pusat susunan syaraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis sehingga individu menyadari apa yang ia lihat, apa yang ia dengar dan sebagainya, individu mengalami persepsi.
Persepsi juga diartikan sebagai 1) suatu tanggapan (penerimaan langsung dari suatu serapan) dan 2) proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990: 675). Sedangkan Winkel (1986: 161) menyebutkan bahwa persepsi adalah pengamatan secara global, kemampuan untuk membedakan antara objek yang satu dengan yang lain berdasarkan ciri-ciri fisik objek-objek itu, misalnya ukuran, warna, dan bentuk.
Menurut Pareek dalam Arisandy (1984), menjelaskan ada empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi yaitu: 1. Perhatian
Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek yang menarik bagi kita.
2. Kebutuhan
Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat.
3. Kesediaan
4. Sistem nilai
Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan berpengaruh terhadap persepsi seseorang.
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian rangsang dari luar/lingkungan melalui panca indera, sehingga individu mengerti dan menyadari apa yang ditangkap oleh inderanya. Dalam penelitian ini, persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian oleh siswa terhadap jurusan IPS.
B. Kerangka Berpikir
1. Hubungan antara Prestasi Belajar Siswa dengan Minat Siswa
Memilih Jurusan IPS
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes/angka yang diberikan oleh guru. Menurut Sunaryo (1993:10), prestasi belajar adalah perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran (Syah, 1997:132).
Dalam pemilihan jurusan, siswa yang naik kelas XI akan mengambil program studi tertentu yaitu : Ilmu Alam atau Ilmu Sosial atau Bahasa. Syarat pemilihan jurusan tersebut, seperti yang ada di Buku Pedoman Guru SMA Stella Duce 2 Yogyakarta (2008:5), adalah tidak boleh memiliki nilai akademik yang tidak tuntas pada mata pelajaran prasyarat program studi. Nilai akademik ditentukan dari nilai kognitif (kecerdasan).
Prestasi belajar merupakan salah satu ukuran bagi keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan sesuatu. Prestasi belajar umumnya diukur dengan menggunakan tes dan tampak hasilnya pada angka nilai yang diberikan oleh guru dalam raport siswa. Siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik cenderung akan menampakkan minat yang besar terhadap jurusan yang dipilihnya, karena sebelumnya ia telah menyukai mata pelajaran-mata pelajaran prasyarat dari jurusan yang akan ia pilih.
Dari dugaan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai prestasi belajar yang baik pada mata pelajaran prasyarat jurusan IPS cenderung mempunyai minat yang tinggi untuk dapat masuk jurusan IPS, karena ia telah memiliki petunjuk yang dapat digunakan sebagai acuan dalam memilih, sedangkan siswa yang cenderung berprestasi kurang baik dalam mata pelajaran prasyarat masuk jurusan IPS belum tentu akan memilih untuk masuk jurusan IPS.
2. Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Jurusan IPS dengan
Minat Siswa Memilih Jurusan IPS
Branca, 1965; Woodworth dan Marquis, 1957, (dalam Walgito, 1994: 53) menyebutkan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang didahului penginderaan, yaitu proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Dalam hal ini, stimulusnya adalah jurusan IPS.
Persepsi seseorang terhadap suatu objek dapat berupa persepsi positif dan persepsi negatif. Persepsi positif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang baik terhadap suatu objek, sedangkan persepsi negatif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang negatif terhadap suatu objek. Demikian juga dengan siswa, pasti juga memiliki persepsi positif atau negatif terhadap jurusan IPS.
faktor internal dan faktor eksternal. Stimulus dan lingkungan sebagai faktor eksternal dan individu sebagai faktor internal saling berinteraksi dalam individu untuk menciptakan persepsi (Walgito, 1991: 54-55). Dalam penelitian ini hal yang akan dipersepsikan adalah jurusan IPS, yaitu dilihat dari kurikulumnya, fasilitasnya, staf pengajarnya, dan lingkungan belajar di jurusan IPS.
Persepsi juga diartikan sebagai suatu tanggapan (penerimaan langsung atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindera (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990: 675). Sedangkan Winkel (1986: 161) menyebutkan bahwa persepsi adalah pengamatan secara global, kemampuan untuk membedakan antara objek yang satu dengan yang lain berdasarkan ciri-ciri fisik objek-objek itu, misalnya ukuran, warna, dan bentuk.
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian rangsang dari luar/lingkungan melalui panca indera, sehingga individu mengerti dan menyadari apa yang ditangkap oleh inderanya. Dalam penelitian ini, persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian oleh siswa terhadap jurusan IPS.
yang memiliki persepsi negatif terhadap jurusan IPS maka akan cenderung untuk tidak memilih jurusan tersebut.
3. Hubungan antara Prestasi Belajar Siswa dan Persepsi Siswa
terhadap Jurusan IPS dengan Minat Siswa Memilih Jurusan IPS
Dalam pemilihan jurusan, siswa yang naik kelas XI akan mengambil program studi tertentu yaitu : Ilmu Alam atau Ilmu Sosial atau Bahasa. Syarat pemilihan jurusan tersebut seperti yang ada di Buku Pedoman Guru SMA Stella Duce 2 Yogyakarta (2008:5) adalah tidak boleh memiliki nilai akademik yang tidak tuntas pada mata pelajaran prasyarat jurusan.
Prestasi belajar merupakan salah satu ukuran bagi keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan sesuatu. Prestasi belajar umumnya diukur dengan menggunakan tes dan tampak hasilnya pada angka nilai yang diberikan oleh guru dalam raport siswa. Siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik dalam mata pelajaran prasyarat jurusan IPS cenderung akan menampakkan minat yang besar untuk memilih jurusan IPS, karena sebelumnya ia telah menyukai mata pelajaran-mata pelajaran prasyarat dari jurusan IPS, yaitu pelajaran-mata pelajaran Ekonomi, Geografi, dan Sosiologi.
terhadap suatu objek dapat berupa persepsi positif dan persepsi negatif. Persepsi positif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang baik terhadap suatu objek, sedangkan persepsi negatif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang negatif terhadap suatu objek.
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian rangsang dari luar/lingkungan melalui panca indera, sehingga individu mengerti dan menyadari apa yang ditangkap oleh inderanya. Dalam penelitian ini, persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian oleh siswa terhadap jurusan IPS.
Siswa yang memiliki persepsi positif terhadap jurusan IPS cenderung akan berminat memilih jurusan tersebut. Sedangkan siswa yang memiliki persepsi negatif terhadap jurusan IPS maka akan cenderung untuk tidak memilih jurusan tersebut.
C. Model Penelitian
Keterangan :
X1= Prestasi belajar
X2= Persepsi siswa terhadap jurusan IPS
Y = Minat siswa memilih jurusan IPS
D. Hipotesis Penelitian
Ha1 : Ada hubungan antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa
memilih jurusan IPS.
Ha2 : Ada hubungan antara persepsi siswa terhadap jurusan IPS dengan
minat siswa memilih jurusan IPS.
Ha3 : Ada hubungan antara prestasi belajar siswa dan persepsi siswa
terhadap jurusan IPS dengan minat siswa memilih jurusan IPS. X2
Y
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini mengambil obyek tertentu sehingga kesimpulan yang diambil berdasarkan penelitian tersebut hanya berlaku bagi obyek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Tempat untuk penelitian ini adalah di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, yang beralamat di Jl. Dr. Sutomo No.16, Yogyakarta.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juli 2009.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswi Kelas X. Para siswi kelas X dipilih karena para siswi tersebut baru akan melaksanakan pemilihan jurusan.
2. Objek Penelitian
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:115). Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang berjumlah 395 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi (Sugiyono, 2007:116). Dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X yang berjumlah 132 orang.
3. Teknik Penarikan Sampel
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang membentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hasil tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:58).
Dalam penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah :
a) Variabel Bebas(Independent Variable)
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2007:59).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel prestasi belajar siswa merupakan salah satu ukuran bagi keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan sesuatu. Keberhasilan tersebut, diukur dengan menggunakan tes dan tampak hasilnya pada angka nilai yang diberikan oleh guru dalam raport siswa. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan prestasi belajar siswa adalah nilai angka yang diperoleh siswa dalam raport untuk mata pelajaran Ekonomi, Geografi dan Sosiologi.
penginterpretasian oleh siswa terhadap suatu rangsangan yaitu jurusan IPS.
Variabel bebas persepsi dijabarkan ke dalam indikator-indikator seperti terlihat pada tabel operasionalisasi variabel berikut ini.
Tabel 3.1
Persepsi Siswa terhadap Jurusan IPS
No. Variabel Dimensi Indikator Pernyataan
Positif
Kurikulum a. Dapat mengikuti mata pelajaran untuk jurusan IPS dengan baik
1
Fasilitas a. Buku-buku paket yang disediakan
b) Variabel Terikat(Dependent Variable)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2007:59). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat siswa memilih jurusan IPS.
Tabel 3.2
Minat dalam Memilih Jurusan IPS
No. Variabel Dimensi Indikator Pernyataan
Positif
2. Pengukuran Variabel Penelitian
Dalam penelitian, setiap variabel yang akan diteliti perlu diukur dengan cara pengukuran masing-masing, maka pengukuran variabel penelitian yang penulis lakukan adalah :
a) Variabel bebas
1. Untuk variabel bebas prestasi belajar siswa, diukur berdasarkan nilai raport yang dicapai siswa pada kelas X semester II untuk mata pelajaran Ekonomi, Geografi dan Sosiologi.
2. Untuk variabel bebas persepsi siswa terhadap jurusan IPS, data diperoleh melalui kuesioner. Pengukuran variabel ini menggunakan Skala Likert. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif dengan skala sebagai berikut :
informasi terkait dengan jurusan IPS dari mass media
Tabel 3.3
Skoring Berdasarkan Skala Likert
Kriteria Jawaban
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-ragu (RR) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
b) Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2007:59). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat siswa kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta memilih jurusan IPS.
Minat siswa memilih jurusan IPS adalah kecenderungan-kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk memilih jurusan IPS sebagi jurusan yang mereka inginkan. Untuk mengukur minat siswa memilih jurusan IPS digunakan Skala Likert dengan lima opsi sebagai berikut :
Tabel 3.4
Skoring Berdasarkan Skala Likert
Kriteria Jawaban
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-ragu (RR) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2007:199). Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai minat memilih jurusan IPS dan persepsi siswa terhadap jurusan IPS.
2. Dokumentasi/teknik pengumpulan data dengan dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2007:422). Cara ini digunakan untuk memperoleh data mengenai nilai raport siswa dan gambaran umum sekolah.
3. Wawancara
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Pengujian Validitas Instrumen
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007:172). Dalam penelitian ini, pengujian validitas instrumen menggunakan teknik korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
n = total responden
∑X = skor total dari setiap item ∑Y = skor total dari seluruh item ∑XY = jumlah kali x dan y
Koefisien korelasi (rxy) yang diperoleh dari hasil perhitungan
menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya hasil koefisien korelasi (rxy) ini dibandingkan dengan nilai r
korelasi Product Moment pada tabel dengan taraf signifikansi 0,05. Jika hasil rhitung lebih besar daripada rtabel maka butir soal tersebut dapat
dikatakan valid, begitu pula sebaliknya.
dengan harga kritik product moment tabel (r tabel) sebesar 0,339 dengan taraf signifikansi 5% (Sugiyono, 2007:524).
Dari uji coba tersebut, ternyata ada 24 item dari 48 item soal yang tidak valid. Ketidakvalidan tersebut, diduga karena repoden tidak memahami dengan baik maksud dari pertanyaan dalam kuesioner dan responden tidak dapat bertanya kepada peneliti karena peneliti tidak berada di dalam kelas untuk menunggui saat pengisian kuesioner. Oleh karena itu, peneliti memperbaiki redaksi pertanyaan dalam kuesioner dan kemudian melakukan pengujian serentak pada 132 siswi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta (mengisi kuesioner 130 siswi) yang menjadi subyek penelitian sesungguhnya. Dari hasil pengujian serentak tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 128 (130-2), dengan harga kritik product moment tabel (r tabel) hasil interpolasi sebesar 0,174 dengan taraf signifikansi 5% (Sugiyono, 2007:524).
Adapun rangkuman hasil penelitian uji coba validitas sebagai berikut:
Tabel 3.5
Rangkuman Uji Validitas Persepsi Siswa terhadap Jurusan IPS dan Minat dalam Memilih Jurusan IPS
No Item
r hitung r tabel keterangan
Persepsi Siswa terhadap Jurusan IPS
1 .367 0.174 Valid
2 .224 0.174 Valid
3 .227 0.174 Valid
4 .196 0.174 Valid
5 .279 0.174 Valid
7 .445 0.174 Valid
8 .283 0.174 Valid
9 .229 0.174 Valid
10 .287 0.174 Valid
11 .225 0.174 Valid
12 .250 0.174 Valid
13 .342 0.174 Valid
Minat dalam Memilih Jurusan IPS
14 .640 0.174 Valid
15 .565 0.174 Valid
16 .523 0.174 Valid
17 .374 0.174 Valid
18 .529 0.174 Valid
19 .542 0.174 Valid
20 .386 0.174 Valid
21 .540 0.174 Valid
22 .527 0.174 Valid
23 .477 0.174 Valid
24 .589 0.174 Valid
25 .415 0.174 Valid
26 .261 0.174 Valid
27 .190 0.174 Valid
28 .211 0.174 Valid
29 .359 0.174 Valid
30 .360 0.174 Valid
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2007:172). Dalam penelitian ini, untuk pengujian reliabilitas instrumen menggunakanAlfa Cronbach, dengan rumus :
r11 =
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2b
2 1
= varians total
Berdasarkan hasil penghitungan, jika koefisien alpha > dari 0,60 maka instrumen penelitian tersebut reliabel (dapat dipercaya). Sebaliknya alpha < dari 0,60 maka instrumen penelitian tersebut tidak reliabel (Nunally, 1967 dalam Gozhali, 2001:42).
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbachdan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi 16.0dengan koefisien r tabel pada n = 130. Dari hasil pengujian diperoleh koefisien alpha sebesar 0,869 > 0,06 maka menujukkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
H. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
2. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas sampel disini dimaksudkan untuk menguji normal tidaknya populasi (Zuriah, 2005: 201). Digunakan rumus One-Sample Kolmogorov-Smirnov(Sugiyono, 1999:225), dengan rumus :
D = Max[Fo(X1)-Sn(X1)]
Keterangan :
D = Deviasi maksimum
Fo(X1) =Fungsi distribusi frekuensi komulatif yang ditentukan
Sn(X1) = Fungsi distribusi frekuensi komutalif yang diobservasi
Jika nilai Fhitung > dari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5% maka
distribusi data dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai Fhitung < dari
nilai Ftabel, maka distribusi data dikatakan tidak normal. b. Uji Linieritas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat yang linier atau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikat dari data hasil penelitian. Menggunakan rumus persamaaan garis regresi dengan menghitung nilai F atau analisis varians untuk uji linieritas (Sudjana, 1996:310). Rumusnya adalah :
Keterangan :
F = harga bilangan F untuk garis regresi STC = varian tuna cocok
Se = varian kekeliruan
JK(TC) = jumlah kuadrat tuna cocok JK(E) = jumlah kuadrat kekeliruan
Untuk menguji linieritasnya dengan mengkonsultasikan Fhitungyang
lebih kecil dengan Ftabel dengan taraf signifikansi 5% dengan derajat
kebebasan k dan (n-k-1), maka kedua variabel dinyatakan mempunyai suatu regresi yang linier.
3. Pengujian Hiopotesis
1. Pengujian hipotesis pertama tentang prestasi belajar siswa dengan minat siswa memilih jurusan IPS, menggunakan statistik nonparametrik koefisien korelasi Spearman (Djarwanto,1995:76) dengan rumus:
rs = koefisien korelasi Spearman
n = jumlah pasangan rank
di = perbedaan setiap pasangan rank
Hipotesis diterima jika rhitung>rtabel, dengan taraf signifikansi 5%.
.Tabel 3.6
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Tinggi
0,80-1,000 Sangat Tinggi
Untuk menguji signifikan tidaknya hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan tersebut berlaku untuk seluruh populasi, maka digunakan uji t (Sugiyono,2007:250), dengan taraf signifikansi 5%, sebagai berikut :
t =
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut : - Hipotesis diterima jika thitung> ttabel
- Hipotesis ditolak jika thitung< ttabel
2. Pengujian hipotesis kedua tentang prestasi belajar dan persepsi siswa terhadap jurusan IPS dengan minat siswa memilih jurusan IPS, digunakan teknikkorelasi product momentdengan rumus:
rxy =
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
n = total responden
Hipotesis diterima jika rhitung>rtabel, dengan taraf signifikansi 5%.
Kriteria pengujian yang menyatakan hubungan antara prestasi belajar dengan minat siswa memilih jurusan IPS dan persepsi siswa terhadap jurusan IPS dengan minat siswa memilih jurusan IPS, diintepretasikan dengan pedoman (Sugiyono, 2007:250) sebagai berikut :
Tabel 3.7
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Tinggi
0,80-1,000 Sangat Tinggi
Untuk menguji signifikan tidaknya hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan tersebut berlaku untuk seluruh populasi, maka digunakan uji t (Sugiyono,2007:250), dengan taraf signifikansi 5%, sebagai berikut :
t =
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut : - Hipotesis diterima jika thitung> ttabel
- Hipotesis ditolak jika thitung< ttabel
Ry.x1x2=
Ryx1x2 = korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara
bersama-sama dengan variabel Y
ryx1 = korelasiproduct momentantara X1dengan Y
ryx2 = korelasiproduct momentantara X2dengan Y
rx1x2 = korelasiproduct momentantara X1dengan X2
Hipotesis diterima jika rhitung>rtabel, dengan taraf signifikansi 5%.
Hasil perhitungan dengan rumus korelasi ganda tersebut diintepretasikan dengan pedoman (Sugiyono, 2007:250) sebagai berikut
Tabel 3.8
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Tinggi
0,80-1,000 Sangat Tinggi
Uji statistik koefisien korelasi berganda digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya hubungan lebih dari dua variabel. Untuk koefisien korelasi berganda, uji statistiknya menggunakan rumus F (Hasan, 2004:99), dengan taraf signifikansi 5%, sebagai berikut :
Keterangan :
R = koefisien korelasi berganda k = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut : - Hipotesis diterima jika Fhitung> F(v1)(v2)
- Hipotesis ditolak jika Fhitung< F(v1)(v2)
4. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif 1. Sumbangan Relatif
Sumbangan relatif digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-msing variabel bebas dalam perbandingan terhadap nilai variabel terikat. Atau, seberapa besar prosentase masing-masing variabel yaitu, X1 dan X2 terhadap Y (Hadi,
1987:42). Prosentase sumbangan relatif dapat dihitung menggunakan rumus, sebagai berikut :
SR (%) =
SR (%) = sumbangan variabel bebas a = koefisien variabel bebas
∑xy = jumlah perkalian antara variabel bebas (x) dengan variabel terikat (y)
JKreg = jumlah kuadrat regresi
2. Sumbangan Efektif
menujukkan efektifitasnya garis regresi untuk keperluan pengadaan prediksi. Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan efektif dari tiap variabel terlebih dahulu harus dihitung efektifitas garis dengan rumus sebagai berikut :
SE (%) = SR (%) x R2 Keterangan :
45
BAB IV
GMBARAN UMUM SEKOLAH
A. GAMBARAN UMUM SEKOLAH
1. Sejarah Berdirinya SMA Stella Duce 2
Sejarah berdirinya SMA Stella Duce 2 diawali dari kedatangan para suster CB untuk pertama kalinya di Yogyakarta pada tanggal 31 Januari 1929. Kedatangan para suster CB tersebut bertujuan untuk membantu tugas misi pastor van Driessche, SJ dan pastor Strater, SJ di bidang kesehatan, yaitu RS Onder de Bogen (Panti Rapih). Rumah sakit ini didirikan oleh bapak J. Schmutzer, pemilik pabrik gula Ganjuran, Bantul, dan karya tersebut berhasil.
Keberhasilan karya ini mendorong pastor Strater selaku pimpinan Yayasan Kanisius untuk menawarkan karya pendidikan. Tarekat menanggapi secara positif, demi tujuan untuk semakin masuk ke hati rakyat, berkontak batin dengan para siswa, menanamkan nilai-nilai kristiani dan menyuburkan benih panggilan.
suster-suster OSF dan pimpinan Gereja setempat, akhirnya rencana tersebut terealisir.
Berawal dari jerih payah pastor Drs. Loeft, SJ berdirilah SGA Katolik putra-putri pada tanggal 1 April 1949 di pastoran Kidul Loji Yogyakarta, di bawah Yayasan Kanisius. Namun Sr. Catharinia berpendapat bahwa kurang baiklah pendidikan guru putra-putri dicampur menjadi satu. Maka pada tanggal 29 April dalam tahun yang sama, beliau menyiapkan berdirinya SGA Katolik putri dengan meminjam garasi milik dr. Yap di tepi sungai Code (sekarang Gedung RRI Yogyakarta). Jumlah siswi pertama ada 7 orang. Selanjutnya pada tanggal 1 Mei 1949 secara resmi pendidikan putri-putri calon guru diambil alih oleh sr. Catharinia dengan memberinya nama SGA Stella Duce, artinya Bintang Pembimbing atau Bintang Samudra yaitu Bunda Maria. Pada tanggal 1 September 1949 SGA tersebut pindah ke Jalan Sumbing (sekarang Jalan Sabirin 1) untuk bergabung dengan saudari-saudarinya siswi SMA Stella Duce.
baru. Nama SGA bertahan sampai tahun 1965 dan sesudah itu berganti nama menjadi SPG.
SPG berakhir pada tahun 1989, karena ada kebijakan pemerintah supaya lembaga-lembaga pendidikan menutup sekolah calon guru tingkat menengah. Atas kebijaksanaan Yayasan Tarakanita, SPG Stella Duce beralih fungsi menjadi SMA. Selama 2 tahun, di gedung Trenggono terjadi dua macam pendidikan, yaitu SPG kelas-kelas penghabisan dan SMA Stella Duce kelas-kelas awal. Melalui suratnya yang bernomor 011/I 13/Kpts/1989, Kakanwil Depdikbud Propinsi DIY atas nama menteri Pendidikan Republik Indonesia meresmikan alih fungsi SPG Stella Duce menjadi SMA Stella Duce 2.
Akreditasi ketiga dilaksanakan tahun 2004 dengan status A, akreditasi keempat dilaksanakan tahun 2008 dan mendapatkan status A.
Kepala Sekolah yang pernah menjabat di SMA Stella Duce 2 adalah :
1. Ibu Th. Sri Artinah : Desember 1991 – Juli 1994 2. Sr. Yohanita : Juli 1994 – Desember 1997 3. Bapak Antonius Supardjo : Desember 1997 – Maret 1998 4. Sr. Theresiata : Maret 1998 – Juni 1999 5. Dra. M. Sri Purwati : Juli 1999 – Juni 2004 6. Dra. Sr. Jeanne, CB : Juli 2004 – Juni 2007 7. Dra. Chr. Rini Suharsih : Juli 2007 – Juni 2008 8. Dra. Anna Harsanti : Juli 2008 – sekarang
2. Data Sekolah
Nama Sekolah : SMA Stella Duce 2
Alamat : Jl. Dr. Sutomo 16 Yogyakarta
Telp. : (0274) 513129
Nomor Data Sekolah : 3004050008
Tahun Berdiri : 1989
NSS : 302046014065
SMA Stella Duce 2 memiliki luas area sekitar 1556m2 berada di Kelurahan Baciro, Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta tepatnya di Kampung Mangkukusuman. Lokasinya berbatasan dengan Kompleks Asrama Putri Trenggono (Utara), SMP Kanisius Gayam (Barat), dan Kampung Mangkukusuman (Timur dan Selatan). SMA Stella Duce 2 Yogyakarta berjarak kurang lebih 200 meter dari jalan raya sehingga tidak terganggu oleh kebisingan lalu lintas. Bangunan dan taman yang sungguh terawat begitu mendukung iklim belajar mengajar yang kondusif. Keamanan bangunan sekolah ini cukup terjamin dengan adanya pagar sekolah yang kokoh. Keberadaan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta juga didukung oleh Asrama putri yang menampung kurang lebih 120 siswi sehingga semakin memudahkan upaya pembinaan dan pendidikan siswi asrama.
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki SMA Stella Duce 2, antara lain :
Tabel 4.1
Daftar Sarana dan Prasarana SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
No Ruang Jumlah Keterangan
1. Ruang kelas 15 Ada
2. Ruang Pertemuan 1 Ada
3. Ruang Multimedia 1 Ada
4. Ruang Kantor Kepala Sekolah 1 Ada
5. Ruang Kantor TU 2 Ada
6. Ruang Perpustakaan ( Sistem terbuka ) 1 Ada
7. Ruang Doa dan BK 1 Ada
8. Ruang Laboratorium Kimia 1 Ada
9. Ruang Laboratorium Biologi 1 Ada
10. Ruang Laboratorium Fisika 1 Ada
12. Ruang Laboratorium Komputer (On Line internet)
1 Ada
13. Ruang Koperasi Siswa 1 Ada
14. Ruang Guru (memiliki 6 komputer On Line Internet)
1 Ada
15. Asrama putri 1 Ada
16. Ruang Aula 1 Ada
17. Ruang Pendopo 1 Ada
18. Ruang Perlengkapan Olah Raga 1 Ada
19. Ruang UKS 1 Ada
20. Gudang 1 Ada
21. Ruang OSIS 1 Ada
22. Ruang Musik dan Karawitan 1 Ada
23. Ruang Penerbitan Media 1 Ada
24. Lapangan Olah Raga (Basket, Volley, dan Bulutangkis)
Ada
25. Kantin 1 Ada
26. Perkiran Kendaraan 2 Ada
27. Toilet 3 Ada
B. Visi dan Misi SMA Stella Duce 2
1. Visi
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta sebagai bagian dari Yayasan Tarakanita bercita-cita menjadi lembaga pendidikan yang didasari oleh relasi yang berbelarasa untuk membantu peserta didik membentuk diri menjadi pribadi yang utuh-bermoral baik, berkemampuan intelektual memadai, cerdas, mandiri, kreatif, terampil, memiliki wawasan kebangsaan dan semangat berbelarasa terhadap sesama manusia terutama yang miskin, tersisih, dan menderita.
2. Misi
b. Membantu peserta didik agar dalam dirinya tumbuh semangat berbelarasa tinggi terhadap sesama terutama yang miskin, tersisih, dan menderita
c. Menciptakan suasana belajar yang kondusif agar peserta didik mampu mengenali dan mengembangkan potensi dirinya sendiri secara optimal.
d. Mengupayakan terjadinya komunikasi dan kerjasama yang harmonis antara sekolah, orangtua, dan masyarakat dalam rangka mengoptimalkan pendampingan terhadap peserta didik.
e. Memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan nilai khususnya nilai-nilai Kristiani agar terbentuk watak baik, sikap jujur, adil, dan berbudi pekerti luhur.
f. Membantu peserta didik agar memiliki kemampuan akademik yang memadai untuk bersaing dalam seleksi masuk perguruan tinggi. g. Mendampingi peserta didik agar mampu mengembangkan semangat
persaudaraan sejati dengan melatih diri untuk mengelola perbedaan di antara mereka.
h. Membantu peserta didik agar memiliki keterampilan khusus di luar akademik sehingga mampu ambil bagian dalam kehidupan bermasyarakat.
C. Organisasi Sekolah
1. Struktur Organisasi Sekolah
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta bernaung di bawah Yayasan Tarakanita yang dikelola oleh para Suster dari tarekat Carolus Borromeus (CB). Sekolah ini memiliki personil yang cukup mendukung, seperti karyawan dan guru yang profesional dalam bidangnya. SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dari segi organisatorik yang bernaung di bawah Yayasan Tarakanita secara struktur tampak dari satu orang kepala sekolah, kepala tata usaha, dan empat orang wakil kepala sekolah. Selain itu, guru-guru wali kelas turut berperan aktif sehingga semua aturan sekolah dapat terwujud dengan baik.
KEPALA SEKOLAH
WAKASEK SARANA PRASARANA WAKASEK
KURIKULUM WAKASEK
KESISWAAN
TATA USAHA
KOORDINATOR BP/BK
GURU
SISWA
D. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta saat ini berjumlah 45 orang, yang terdiri dari seorang Kepala Sekolah, 31 orang guru dan 13 orang karyawan, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 4.2
Daftar Nama Tenaga Edukatif SMA Stella Duce 2
No. Nama Jabatan (Mengajar Mata
Pelajaran)
1. Dra. Anna Harsanti Kepala Sekolah (Matematika) 2. Dra. R. Tuti Ratnaningsih Guru (Ekonomi)
3. Dra. Y. Endah Budi Astuti Guru (Bahasa Jerman) 4. Drs. Yohanes Slamet Guru (Bahasa Inggris) 5. Drs. Ant. Jarot Kaptono Guru (Fisika)
6. Drs. Felix Suharta Guru (Kewarganegaraan) 7. Ant. Jendra Raharja, S.Pd. Guru (Seni Musik) 8. Dra. Fl. Sri Wahyuni Guru (Biologi) 9. Albertus Sutrisna, S.Pd. Guru (Sejarah) 10. Y. Himawan Indaryanto, S.Pd. Guru (Akuntansi) 11. FX. Edi Susanto, S.Pd. Guru (Pen. Jas. Kes. Or)
12. Agustinus Suyoto, S.Pd. Guru (Bahasa dan Sastra Indonesia)
13. Ant. Wiwik Krismawati, S. Sos. Guru (Sosiologi dan Antropologi)
14. Y. Sugeng Yuwono, S.Pd. Guru (Matematika dan Fisika) 15. Markus Rustanto, S.Pd. Guru (Kimia)
16. Ax. Eko Suspriyatiningsih, S.Pd. Guru (Bimbingan Konseling) 17. Ernani Astuti, S.Pd. Guru (Sejarah dan Antropologi) 18. Sr. Aufrida Asih Endriati, S. S.
CB.
Guru (Agama Katolik) 19. Otniel Nugroho Jonathan, S.Pd. Guru (Bahasa Inggis) 20. Ch. Erny Yunita Sari, S.Pd. Guru (Geografi)
21. V. Siwi Sridinarti, S.Pd. Guru (Bimbingan Konseling 22. Y. Hardiyanto, S.Pd. Guru (Agama Katolik) 23. FX. Wardani, S.Pd. Guru (Bahasa Inggis) 24. Hery Widiantara, S.Pd. Guru (Tek. Info. Kom) 25. B. Indah Setiasih, S.Pd. Guru (Bahasa Indonesia) 26. Dra. Dien Kadarini Guru (Pen. Jas. Kes. Or)
27. A.Y. Suharyono Guru (Bahasa Jawa)
30. Ch. Anita Nurhidayati, S.Pd Guru (Bahasa Indonesia) 31. Agustina Dian Ikawati, S.Pd. Guru (Matematika) 32. Agustinus Sumiyoto, S.Sn. Guru (Karawitan)
Tabel 4.3
Daftar Nama Pegawai Tata Usaha SMA Stella Duce 2
No. Nama Bidang Tugas
1. Alb. Tri Haryanto Tata Usaha
- Kepegawaian - Penggajian
- Administrasi Umum 2. A. Ekka Yuliastuti Tata Usaha
- Akuntansi
- Keuangan Sekolah - Rumah Tangga Sekolah 3. Y. Christiana Triasari Wardani Tata Usaha
- Keuangan Siswi
- Rumah Tangga Sekolah - Inventarisasi Sekolah
4. Ag. Supriyanto Tata Usaha
- Administrasi Kesiswaan
5. Ig. Wagiran Tata Usaha
- Laborant
- Ekspedisi Umum 6. Dra. M. Sri Samsiyatun Tata Usaha
- Administrasi Perpustakaan
7. M. M. Murwati Tata Usaha
- Administrasi Perpustakaan
8. Akir Daldjiman Tata Usaha
- Administrasi Perpustakaan - Pengisian Buku Induk Siswa
Tabel 4.4
Daftar Nama Pembantu Pelaksana SMA Stella Duce 2
No. Nama Bidang Tugas
1. FX. Karman Pembantu Pelaksana
- Perbaikan Pertukangan - Kebersihan Sekolah
2. Ant. Wijiatmoko Pembantu Pelaksana
- Peralatan R.T Sekolah - Kebersihan Sekolah 3. Ant. Joko Purwanto Pembantu Pelaksana
- Peralatan Sekolah - Kebersihan Sekolah
4. FX. Kuswantoro Pembantu Pelaksana
- Sopir Kendaraan Sekolah - Kebersihan Sekolah 5. V. Andris Suryawan Pembantu Pelaksana
- Kebersihan Peralatan - Kebersihan Sekolah
E. Siswi SMA Stella Duce 2
Siswa SMU Stella Duce 2 berjumlah 395 orang. Semua adalah siswa putri karena sekolah ini merupakan sekolah yang dikhususkan untuk putri. Sekolah ini memiliki 15 kelas. Kelas-kelas tersebut ditempati oleh para siswi kelas X sejumlah 5 kelas, untuk kelas XI sejumlah 5 kelas, dan untuk kelas XII sejumlah 5 kelas. Perincian jumlah tersebut berdasarkan kelas dan jenjangnya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5
Daftar Jumlah Siswi SMA Stella Duce 2
Kelas Lokal Jumlah
XI Bahasa 16 siswi
IPA 38 siswi
IPS1 34 siswi
IPS2 34 siswi
IPS3 32 siswi
XII Bahasa 14 siswi
IPA 22 siswi
IPS1 24 siswi
IPS2 24 siswi
IPS3 25 siswi
F. Fasilitas Pendidikan dan Latihan
Untuk menunjang proses belajar mengajar di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, maka sekolah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendidikan yang mendukung kegiatan pembelajaran, antara lain:
1. Tenaga pengajar (guru)
Pengajaran di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta diberikan oleh guru lulusan S-1 sesuai dengan keahlian masing-masing dan terseleksi. Dalam perekrutan guru dan karyawan, sekolah tidak dapat menerima secara langsung tenaga kerja, melainkan melalui Yayasan Tarakanita. Tenaga kerja yang akan bekerja sebagai guru dan karyawan ditentukan dan kemudian diseleksi oleh yayasan sesuai dengan kebutuhan sekolah.
2. Perpustakaan
Perpustakaan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta telah memiliki koleksi buku yang cukup memadai dan menunjang kegiatan belajar mengajar. Hal ini didukung pula oleh tim perpustakaan sekolah yang secara rutin menambah koleksi bukunya (2–3 kali dalam setahun), sehingga siswi dan guru dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Laboratorium