• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TERHADAP MINAT BELI SMARTPHONE NOKIA LUMIA DI GLOBAL TELESHOP DI WTC SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TERHADAP MINAT BELI SMARTPHONE NOKIA LUMIA DI GLOBAL TELESHOP DI WTC SURABAYA."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis

Pr ogram Studi Manajemen

Oleh :

PRIYO BAGUS WINARKO

0812310226 / FEB / EM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(2)

DI GLOBAL TELESHOP DI WTC SURABAYA

Disusun Oleh :

PRIYO BAGUS WIBNARKO

0812310226 / FEB / EM

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi Pr ogram Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Pada tanggal : 19 Desember 2014

Pembimbing Tim Penguji :

Pembimbing Utama Ketua

Dra. Ec. Nuruni Ika K, MM Dra. Ec. Nuruni Ika K, MM Sekr etaris

Dra. Ec. Kustini, M.Si Anggota

Dr s. Ec. Pandji Sugiono, MM

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

(3)

Yang diajukan

PRIYO BAGUS WINARKO NPM : 0812310226

Telah disetujui untuk mengikuti seminar

Pembimbing Utama

Dra. Ec. Nuruni Ika K. MM Tanggal ………..

Mengetahui Ketua Program Studi

Manajemen

(4)

TELESHOP DI WTC SURABAYA

Yang diajukan

PRIYO BAGUS WINARKO NPM : 0812310226

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi

Pembimbing Utama

Dra. Ec. Nuruni Ika K. MM Tanggal ………..

Mengetahui Ketua Program Studi

Manajemen

(5)

HANDPHONE NOKIA LUMIA DI GLOBAL

TELESHOP DI WTC SURABAYA

Yang diajukan

PRIYO BAGUS WINARKO NPM : 0812310226

Disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

Dra. Ec. Nuruni Ika K. MM Tanggal ………..

Mengetahui Wakil Dekan I

(6)

Dengan memanjatkan puji syukur kepada ALLAH SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul : “PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TERHADAP MINAT BELI HANDPHONE NOKIA LUMIA DI GLOBAL TELESHOP DI WTC SURABAYA”

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat penyelesaian studi pendidikan Strata Satu, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Prof. Dr. Syamsul Huda, SE, MM , selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

3. Ibu Dra. Ec. Kustini, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(7)

“Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan banyak pengetahuan selama masa perkuliahan.

6. Bapak dan Ibu, yang telah memberikan dukungan, doa dan semangat dan segalanya.

7. Semua pihak yang ikut membantu, yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa apa yang telah disajikan masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya dengan segala keterbatasan yang penulis miliki, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

(8)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

ABSTRAKSI ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ... 10

2.1. Penelitian Terdahulu ... 10

2.2. Landasan Teori... 10

2.2.1. Pengertian Pemasaran. ... 12

2.2.2.Konsep Pemasaran ... 12

2.2.3. Merek ... 15

2.2.4. Daya Tarik Iklan ... 19

2.2.5. Minat beli ... 21

2.2.6. Indikator Minat Beli. ... 24

(9)

2.4. Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 26

3.2 Teknik Penentuan Sampel ... 27

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.4 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ... 33

4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 37

4.2.1. Analisis Statistik Deskriptif ... 37

4.2.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 39

4.2.4. Uji Reliabilitas ... 41

4.2.5 R Square ... 45

4.3 Pembahasan ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 47

5.2. Saran ... 47

(10)

Tabel 4.1 Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin ... 38

Tabel 4.2 Identitas Responden Menurut Pendidikan ... 38

Tabel 4.3 Identitas Responden Menurut Umur ... 39

Tabel 4.4. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel X ... 40

Tabel 4.5.Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Y ... 41

Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas ... 42

Tabel 4.7. Pengujian Reliability Consistency Internal... 43

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

HANDPHONE NOKIA LUMIA DI GLOBAL TELESHOP DI

WTC SURABAYA

Pr iyo Bagus Winarko

ABSTRAK

Pada umumnya konsumen bersedia untuk membeli apabila produk sesuai dengan harapan mereka, ketika akan mengkonsumsinya. Konsumen mau mengorbankan uang yang dimilikinya untuk membeli produk tertentu bila produk tersebut mampu memenuhi harapannya. Daya tarik periklanan harus dibuat semenarik mungkin karena, salah satu tujuan periklanan menurut Shimp adalah meningkatkan sikap. Iklan memegang peran penting untuk membangun opini dan sikap khalayak. Tanpa kita sadari pengaruh iklan selalu ada dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Iklan bersifat persuasif untuk merangsang, membujuk khalayak untuk membeli dan tetap mengkonsumsi produk tertentu. Iklan juga berfungsi sebagai media membangun kembali citra positif yang mungkin telah hilang pada masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli Handphone Nokia Lumia Di Global Teleshop Di WTC Surabaya.

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan peminat Handphone Nokia Lumia di Global Teleshop WTC Surabaya. Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis multivariate dengan PLS.

Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan hal-hal untuk menjawab permasalahan sebagai berikut : Variabel daya tarik iklan memberikan kontribusi terhadap minat beli produk Nokia Lumia.

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini ditandai dengan revolusi tehnologi informasi dan tehnologi komunikasi mengakibatkan terjadinya perubahan (change) yang luar biasa. Perkembangan tehnologi dan informasi mengalami kemajuan semakin pesat. Selaras dengan perkembangan tersebut, mengakibatkan perubahan dalam kehidupan masyarakat dari yang semula untuk memenuhi kebutuhan dasar, mulai mengarah pada kebutuhan non dasar, salah satunya adalah komunikasi.

(14)

Menghadapi selera yang semakin beragam, perusahaan handphone dituntut untuk selalu meningkatkan inovasi dan peka terhadap perubahan dan keinginan pasar sehingga mampu memberikan derajat kepuasan yang memenuhi harapan. Berbagai karakteristik banyak ditawarkan produsen ponsel dalam upaya untuk menarik pembeli, misalnya tentang kualitas produk yang dihasilkan, kemampuan dan keistimewaan produk tersebut, kehandalan produk, kemudahan pengoperasian produk tersebut serta penampilan produknya baik itu corak dan warna dari handphone tersebut sebab umumnya konsumen akan memutuskan untuk melakukan pembelian atas suatu produk yang berkualitas baik dengan harga yang sesuai dengan kemampuan belinya serta tingkat kepuasan yang menarik.

(15)

sikap dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek (Durianto, 2003:2).

Daya tarik periklanan membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai figur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. Karena merupakan suatu bentuk komunikasi yang efektif, berkemampuan menjangkau khalayak luas dengan biaya perkontrak yang relatif rendah, periklanan memfasilitasi pengenalan (introduction) merek-merek baru meningkatkan jumlah permintaan terhadap merek-merek yang telah ada, dan meningkatkan puncak kesadaran dalam benak konsumen (TOMA- top of mind awarness) untuk merek-merek yang sudah ada dalam kategori matang.” (Shimp, 2003:357).

(16)

tahap peluncuran suatu jenis produk dengan tujuan membentuk permintaan awal.

Daya t arik periklanan harus dibuat semenarik mungkin karena, salah satu

tujuan periklanan menurut Shimp adalah meningkatkan sikap (2003:368). Iklan memegang peran penting untuk membangun opini dan sikap khalayak. Tanpa kita sadari pengaruh iklan selalu ada dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Iklan bersifat persuasif untuk merangsang, membujuk khalayak untuk membeli dan tetap mengkonsumsi produk tertentu. Iklan juga berfungsi sebagai media membangun kembali citra positif yang mungkin telah hilang pada masyarakat. Menumbuhkan kembali pola pikir dan citra positif khalayak agar tetap setia pada produk tertentu. Dari uraian tersebut agar suatu iklan menjadi efektif.

(17)

Nama Nokia dalam jajaran ponsel memang tidak usah diragukan lagi kemampuannya, namun pada era Smartphone yang saat ini sedang banyak digemari oleh para pengguna Nokia harus mengikuti perkembangan zaman. Nokia pun merilis Smartphone yang mempunyai System Operasi pintar seperti OS Window Mobile Phone yang diberi nama Nokia Lumia. Bahkan perkembangan teknologi pada saat ini yang sangat maju membuat para produsen gadget untuk menghadirkan Tablet, termasuk juga Nokia. Setelah kehadiran tablet pertama dari Nokia yaitu Nokia 2520 yang telah berhasil diperkenalkan Nokia beberapa waktu yang lalu. Kini terdengar kabar bahwa Nokia tengah mempersiapkan tablet keduanya yang akan membawa nama Nokia Lumia 2020. Tetapi dalam perkembangannya produk Nokia mengalami penurunan dari tahun 2012 – 2013, seperti yang dijelaskan pada table berikut ;

Tabel

Market Shar e Smartphone di Indonesia Tahun 2012-2013

(18)

Tabel 1.1 Data Penjualan dan Biaya Iklan Nokia Lumia

Penjualan Nokia Lu mia (dalam ribuan unit )

Iklan Nokia Lumia (dlm M iliar)

Dari table diatas dapat dilihat bahwa, Nokia memiliki belanja iklan sebesar Rp 162 miliar. Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa efektivitas iklan menjadi satu strategi yang digunakan oleh perusahaan Nokia untuk menawarkan produknya agar menarik minat konsumen. Sebuah iklan itu harus berani menawarkan suatu kreativitas, agar dimata konsumen terlihat berbeda atau unik dari iklan-iklan yang lainnya dan dalam penyampaian pesan pun harus jelas dan terarah. Dan agar dapat menciptakan daya tarik tersendiri terhadap produk yang di iklankan tersebut, sehingga akan terciptanya minat konsumen untuk membeli produk tersebut. Jika iklan tidak efektif dan frekuensi penayangannya sangat sering akan menimbulkan biaya yang tinggi tapi tidak menambah minat beli konsumen dan penjualan.

(19)

adalah usaha mempengaruhi konsumen dalam bentuk tulisan, gambar, suara atau kombinasi dari semuanya itu yang diarahkan pada masyarakat secara luas dan secara tidak langsung (Nitisemito, 1977 : 137).

Pada umumnya konsumen bersedia untuk membeli apabila produk sesuai dengan harapan mereka, ketika akan mengkonsumsinya. Sesuai dengan pendapat Parasuraman (1991), konsumen mau mengorbankan uang yang dimilikinya untuk membeli produk tertentu bila produk tersebut mampu memenuhi harapannya. Berdasarkan uraian di atas dalam penelitian ini peneliti mengambil judul “PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TERHADAP MINAT BELI SMARTPHONE NOKIA LUMIA DI GLOBAL TELESHOP DI WTC SURABAYA”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah daya tarik iklan berpengaruh terhadap minat beli ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini: 1. Untuk mengetahui pengaruh daya tarik iklan terhadap minat beli.

1.4. Manfaat Penelitian

(20)

1. Bagi ilmu pengetahuan

Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya Manajemen Pemasaran terutama bagi akademisi yang ingin menganalisis pengaruh kualitas produk, citra merek dan hargadan bermuara pada pembelian.

2. Bagi perusahaan

(21)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

1. Bachriansyah, 2010, Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik Iklan, dan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Ponsel Nokia (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kota Semarang)

Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kota Semarang yang menggunakan ponsel Nokia. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variable bebas (Independent) yaitu: kualitas produk (X1), daya tarik iklan (X2), dan harga (X3), terhadap variabel terikat (Dependent) minat beli (Y) produk telepon seluler Nokia.

(22)

2. Triyono, 2010, dengan judul : Dampak Periklanan Terhadap Minat Beli Pada Hp Samsung Galaxy

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan pada pembeli kepentingan Samsung Galaxy pengguna ponsel di Semarang. Mengetahui dan menganalisis faktor apa pesan dalam iklan, model iklan, dan frekuensi siaran iklan di televisi dapat mempengaruhi minat beli dari Samsung Pengguna ponsel Galaxy.

Analisis data menggunakan teknik reduksi data, data yang menyajikan, dan penutup. Hasil penelitian ini berdasarkan tanggapan responden pada pertanyaan-pertanyaan dari wawancara. kesimpulan dari wawancara adalah pesan, model, dan frekuensi iklan memiliki pengaruh pada minat beli dari Samsung Galaxy pengguna ponsel di Kota Semarang.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Pemasaran.

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan – kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk meningkatkan laba, aktivitas pemasaran memegang peranan penting dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Menurut Kotler (1997 : 8) "Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain".

(23)

mengadakan hubungan dengan pihak lain. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentitikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, menentukan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, menentukan tingkat harga yang sesuai, menentukan jenis Iklan dan media Iklan yang tepat, serta menentukan saluran distribusi yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan. Sehingga pemasaran bukanlah hal yang sederhana yang hanya sekedar menghasilkan uang.

Rangkaian kegiatan-kegitan pemasaran yang saling berhubungan sebagai usaha untuk mencapai hasil pertukaran yang diinginkan dengan pasar sasarannya (target market) sehingga dikenal istilah manajemen pemasaran.

Menurut Kotler (1997 : 13) "Manajemen Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga dan Iklan serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran uang dan memuaskan tujuan individu organisasi.

(24)

yang dibuat dengan lebih matang dan tepat. Sedangkan pelaksanaan merupakan tindakan yang diambil sesuai dengan rencana. Pengawasan (Controlling) adalah pengukuran dan koreksi terhadap kegiatan para bawahan untuk menjamin bahwa apa yang terlaksana itu sesuai dengan rencana.

2.2.2. Konsep Pemasaran

Pemasaran akan berhasil mencapai tujuannya apabila pemasaran menitik-beratkan pada pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kepuasan konsumen tersebut baru akan diperoleh apabila barang atau jasa yang dibeli sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan konsumen.

Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat tentunya membawa dampak pada situasi persaingan yang semakin ketat pula. Untuk mengatasi persaingan tersebut salah satunya dengan menggunakan konsep pemasaran, karena konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Disinilah pemasaran berperan untuk menjembatani permasalahan yang ada sehingga memungkinkan bagi konsumen untuk membuat pilihan yang nantinya akan coba dipenuhi oleh penjual.

(25)

Konsep pemasaran merupakan suatu kunci atau keseluruhan sistem untuk meraih tujuan perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha dalam merencanakan, menentukan hingga melaksanakan kegiatan pemasaran.

Tiga faktor penting yang dipakai sebagai dasar konsep pemasaran menurut Swastha dan Handoko (2006:6-8), meliputi:

a. Orientasi Konsumen

Perusahaan yang benar-benar memperhatikan konsumen maka harus:

1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

2. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan.

3. Menentukan produk dan program pemasarannya.

4. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka.

5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah pada mutu yang tinggi atau pada harga yang murahserta model yang menarik.

b. Penyusunan kegiatan secara integral

(26)

didalam maupun diluar perusahaan dengan pasar. Semua bagian yang ada dalam perusahaan harus menyadari bahwa bahwa setiap perilaku dan pola pikir mereka sangat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menciptakan dan mempertahankan pelanggan, jadi dapat dikatakan bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan harus mampu berkoordinasi untuk memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

c. Kepuasan Konsumen

Faktor yang menentukan apakah dalam jangka panjang perusahaan akan mendapatkan laba adalah tingkat kepuasan konsumen yang dapat terpenuhi. Laba merupakan pencerminan dari usaha perusahaan yang berhasil memberikan kepuasan kepada konsumen, dimana perusahaan dapat menyediakan atau menjual barang atau jasa yang paling baik, yang sesuai dengan keinginan konsumen dan dengan harga yang layak.

(27)

Tetapi semenjak keruntuhan rezim Orde Baru, masyarakat semakin berani untuk beraspirasi dan mengekspresikan tuntutannya terhadap perkembangan dunia bisnis Indonesia. Masyarakat telah semakin kritis dan mampu melakukan kontrol sosial terhadap dunia usaha. Hal ini menuntut para pelaku bisnis untuk menjalankan usahanya dengan semakin bertanggungjawab. Pelaku bisnis tidak hanya dituntut untuk memperoleh keuntungan dari lapangan usahanya, melainkan mereka juga diminta untuk memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sosialnya. (Daniri, 2007:1)

2.2.3. Merek

Menurut American Marketing Associattion (dalam Kotler, 2000 : 460) mendefinisikan merek sebagi berikut :

Merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, rancangan, atau kombinasidari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.

(28)

dipegang oleh seseorang dan tidak hanya terdiri dari idwe tentang fungsi perasaan dan asosiasi (Keegan, Moriarty, dan Duncan, 1995 : 145).

Merek dapat memiliki enam tingkatan pengertian : (Kotler, 2000 : 460) 1. Atribut (attributes)

Suatu merek membawa atribut-atribut dalam benak konsumen Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu. Mercedes memberi kesan sebagi mobil yang mahal, dibuat dengan baik, dirancang dengan baik, tahan lama, bergengsi tinggi.

2. Manfaat (benefits)

Artribut harus diterjemahkan ke dalam manfaat fungsional dan emosional. Atribut “tahan lama” dapat diterjemahkan menjadi manfaat fungsional. Atribut “mahal” mungkin diterjemahkan menjadi manfaat emosional.

3. Nilai (Value)

Merek yang menyatakan sesuatu tentang nilai yang dimiliki oleh produsen. Jadi Mercedes berarti kinerja tinggi, keamanan, gengsi, dan lain-lain.

4. Budaya (culture)

Merek juga mewakili kriteria budaya tertentu. Mercedes mewakili budaya Jerman : terorganisasi, efisien, bermutu tinggi.

5. Kepribadian (personality)

Mercedes mencerminkan pimpinan yang masuk akal (orang), singa yang memerintah (binatang), atauistana yang agung (obyek).

(29)

Merek menunjukkan konsumen mana yang membeli atau menggunakn produk tersebut.

Suatu merek mempunyai lima komponen (Assael, 1993 : 393-400) 1. Nama merek (brand name)

Nama merek merupakan indicator inti yang mendasar dari merek, basis untuk kesadaran maupun usaha-usaha komunikasi. Bahkan sering kali nama merek bisa menghasilkan asosiasi-asosiasi yang mampu menggambarkan merek tersebut. Dengan kata lain, nama merek bisa membentuk esesnsi dari konsep suatu merek (Aaker, 1997: 277).

2. Simbol (symbol)

Simbol adalah bagian yang penting dari suatu merek yang mempunyai bentuk yang unik. Suatu simbol dapat mengkomunikasikan asosiasi-asosiasi atau bahkan atribut-atribut yang spesisfik (Aaker, 1997). Sebuah symbol bisa dengan sendirinya menciptakan kesadaran, asosiasi, dan rasa suka atau perasaan mempengaruhi loyalitas atau kesan kualitas (Aaker, 1997: 294).

3. Pengemasan (the package)

(30)

4. The warranty

Pernyataan tertulis yang menggambarkan komitmen perusahaan untuk mengganti atau memperbaiki produk yang rusak / cacat.

5. Citra merek (brand image)

Keseluruhan kesan yang terbuentuk dalam benak konsumen oleh karakteristik fisik merek, nama, symbol, keriaasan, reputasi untuk jasa. Konsumen memandang merek sebagai bagian penting dari produk, dan pamberian merek dapat menambah nilai produk tersebut (Kotler dan Amstrong, 1997: 267). Pemberian merek dapat bernilai bagi perusahaan dan pelanggan. Keuntungan pemberian merek bagi perusahaan (Assael, 1993: 400) :

1. Bila nama merek diasosiasikan dengan produk yang sukses, hal ini akan menarik loyalitas pelanggan

2. Merek yang telah membangun dasar loyalitas konsumen telah mempunyai kekuatan.

3. Merek dengan loyalitas konsumen juga memlihara pendukung distribusi lebuih mudah.

4. Merek yang kuat dapat diturunkan dengan menerapkannya pada spin-offs

dalam lini produk.

Keuntungan pemberian merek (branding) bagi konsumen

1. Nama merek mengidentifikasi manfaat produk sehingga konsumen mengetahui apa yang akan mereka peroleh.

(31)

2. Branding memfasilitasi belanja.

Penghargaan nama merek mengijinkan konsumen untuk membeli dengan sedikit waktu yang diperlukan untuk membandingkan dan mencari informasi. 3. Nama merek juga memberikan informasi kepada konsumen

Konsumen ingat rasa, isi, harga, dan kinerja suatu merek. Konsumen ingat merek mana yang memuaskan mereka dan mana yang tidak. Karena hal inilah

branding membentuk kesempatan bagi konsumen untuk menjadi loyal pada merek.

2.2.4. Daya Tarik Iklan

Daya tarik iklan merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahu dan menyampaikan pesan mengenai barang yang ditujukan pada para calon pembeli dan juga berperan mempengaruhi masyarakat untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Adapun kegiatan-kegiatan yang termasuk Iklan adalah : (Kotler 1997: 257)

1. Advertasi, merupakan suatu bentuk penyajian dan Iklan dari gagasan, barang atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat non personal. Contoh : radio, TV, majalah, Koran dll.

(32)

3. Iklan penjualan (sales promotion), yang merupakan segala kegiatan pemasaran yang merangsang pembelian konsumen dan keefektifan agen seperti : demonstrasi produk.

Publisitas (publicity), merupakan usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara nonpersonal dengan membuat, baik yang berupa berita di dalam media tercetak atau tidak.

Selain daya tarik iklan masih ada alat Iklan masa lainnya, yakni Iklan penjualan dan hubungan masyarakat. Iklan penjualan terdiri dari insentif jangka pendek untuk mendorong pembelanjaan atau penjualan produk atau jasa. Kalu iklan menyodorkan alasan untuk membeli suatu produk atau jasa, maka Iklan penjualan menekankan alasan mengapa kita harus membeli sekarang juga. (Kotler, 1997:257).

Daya tarik iklan merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahu dan menyampaikan pesan mengenai barang yang ditujukan pada para calon pembeli. Menurut Kurniawati (2009:5) terdapat indikator utama, yaitu :

1. Tema yang ditampilkan

2. Endorser yang dipakai

(33)

2.2.6 Minat beli

Minat adalah selera masing-masing orang yang menjadi dasar pemilihan sesuatu, minat membeli menunjukkan pada kecenderungan seseorang untuk lebih menyukai produk dengan merek tertentu.

Menurut Sukardi (1994) minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.

Menurut Aiken (1983) pada umumnya minat beli sebagai salah satu aspek tingkah laku afektif memiliki ciri-ciri antara lain bersosialisasi dengan aktivitas, bersifat tetap dan terus menerus, mempunyai intensitas dan kecenderungannya untuk menerima atau menolak untuk melakukan suatu aktivitas.

(34)

rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemesar untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang.

Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya. Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diri sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli.

(35)

Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Terdapat perbedaan antara pembelian aktual dan minat pembelian. Bila pembelian aktual adalah pembelian yang benar-benar dilakukan oleh konsumen, maka minat pembelian adalah niat untuk melakukan pembelian pada kesempatan mendatang. Meskipun merupakan pembelian yang belum tentu akan dilakukan pada masa mendatang namun pengukuran terhadap minat pembelian umumnya dilakukan guna memaksimumkan prediksi terhadap pembelian aktual itu sendiri (Kinnear dan Taylor, 1995). Intention juga didefinisikan sebagai pernyataan yang berkaitan dengan batin yang mencerminkan rencana dari pembeli untuk membeli suatu merek tertentu dalam suatu periode waktu tertentu

(36)

bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak.

2.2.7 Indikator Minat Beli.

Indikator dari minat beli menurut Karmela (2009 : 98) adalah sebagai berikut :

1. Frekuensi mencari informasi 2. Keinginan segera membeli 3. Minat prefensial

2.2.8 Pengaruh Daya Tarik Iklan Ter hadap Minat beli

(37)

Menurut Jefkins (1997 : 5), daya tarik iklan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya. Pendapat lain menyebutkan bahwa iklan adalah usaha mempengaruhi konsumen dalam bentuk tulisan, gambar, suara atau kombinasi dari semuanya itu yang diarahkan pada masyarakat secara luas dan secara tidak langsung (Nitisemito, 1977 : 137).

2.3. Kerangka Konseptual

2.4. Hipotesis

1. Didiuga bahwa daya tarik iklan berpengaruh positif terhadap minat beli. Daya Tarik

Iklan (X1)

(38)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional dan pengukuran variabel berisi pernyataan tentang pengoperasiaan atau pendefinisian konsep penelitian termasuk penetapan cara dan satuan pengukuran variabelnya, adalah sebagai berikut:

1. Daya Tarik Iklan (X)

Daya tarik iklan merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahu dan menyampaikan pesan mengenai barang yang ditujukan pada para calon pembeli. Menurut Kurniawati (2009:5) terdapat indikator utama, yaitu :

1. Tema yang ditampilkan adalah suatu ide atau gagasan yang ditampilkan

2. Endorser yang dipakai adalah bintang iklan yang dipakai dalam iklan

3. Visual gambar yang ditampilkan adalah kualitas gambar yang ada di iklan

4. Minat Beli (Y) diindikatori oleh (Karmela, 2009 : 98) :

1. Frekuensi mencari informasi merupakan tingginya konsumen dalam mencari informasi produk tersebut.

2. Keinginan segera membeli merupakan keinginan untuk membeli produk tersebut.

(39)

3.1.1. Pengukur an Variabel

Variabel ini diukur dengan data yang berskala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik diferensial. Skala ini disusun dalam satu garis kontinue dengan jawaban sangat positifnya terletak disebelah kanan, jawaban sangat negatifnya terletak disebelah kiri.

1 5

Sangat Tidak Baik Sangat Baik

Tanggapan atau pendapat tersebut dinyatakan dengan memberi skor yang berada dalam rating nilai 1 sampai dengan 5 pada masing-masing skala, dimana nilai 1 menunjukan nilai terendah dan nilai 5 nilai tertinggi.

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1. Populasi

Populasi merupakan kelompok subyek / obyek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek / obyek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian (Sumarsono, 2004: 44). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan peminat smartphone Nokia Lumia di Global Teleshop WTC Surabaya.

3.2.2. Sampel

(40)

representative dari sebuah populasi (Sumarsono, 2004 : 45). Metode pengambilan sampel dengan metode non probability sampling dengan teknik

Accidental Sampling yaitu teknik penarikan sampel berdasarkan siapa saja yang ditemui saat membeli smartphone Nokia Lumia di Global Teleshop WTC Surabaya

Teknik penentuan sampel yang dipergunakan adalah berdasarkan pedoman pengukuran sampel menurut (Ghozali,2011), antara lain : Sepuluh kali skala terbesar dari indikator (kausal) formatif (catatan skala untuk konstruk yang didesain dengan refleksif indikator dapat diabaikan), data yang digunakan untuk menggunakan software PLS adalah sebanyak 30 – 100 data. Sampel dalam penelitian ini adalah pengguna Handphone Nokia sebesar 60 responden (yang berasal dar jumlahi indikator formatif yang berjumlah 6, kemudian dikali 10 = 60).

3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. J enis Data

a. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari para responden melalui pengisisan kuesioner yang diberikan kepada responden, berkaitan dengan variabel penelitian.

3.3.2. Sumber Data

(41)

data dari Handphone Nokia serta sumber data lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

3.3.3. Pengumpulan Data

Terkait dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan, berikut disajikan metode pengumpulan data terkait dengan penelitian yang dilakukan:

a. Kuesioner

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar pertanyaan, dimana responden diminta memberikan penilaian atas pertanyaan yang diberikan oleh peneliti sehubungan dengan permasalahan yang diteliti.

3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Ketepatan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan antara Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis multivariate dengan Structural Equation Modeling (SEM) PLS.

Penaksiran pengaruh pada masing – masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya menggunakan koefisien jalur, hal ini dikarenakan pada penelitian ini memiliki beberapa indikator dari masing-masing variabel bebas dan terikat.

(42)

(2006), PLS merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis kovarian menjadi berbasis varian. SEM yang berbasis kovarian umumnya menguji kausalitas/teori sedangkan PLS lebih bersifat predictive model. PLS merupakan metode analisis yang powerfull

(Ghozali, 2006), karena tidak didasarkan pada banyak asumsi. Misalnya, data harus terdistribusi normal, sampel tidak harus besar. Selain dapat digunakan untuk mengkonfirmasi teori, PLS juga dapat digunakan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antar variabel laten. PLS dapat sekaligus menganalisis konstruk yang dibentuk dengan indikator reflektif dan formatif.

Menurut Ghozali (2006) tujuan PLS adalah membantu peneliti untuk tujuan prediksi. Model formalnya mendefinisikan variabel laten adalah linear agregat dari indikator-indikatornya. Weight estimate untuk menciptakan komponen skor variable laten didapat berdasarkan bagaimana

inner model (model struktural yang menghubungkan antar variabel laten) dan outer model (model pengukuran yaitu hubungan antara indikator dengan konstruknya) dispesifikasi. Hasilnya adalah residual variance dari variabel dependen.

1. Estimasi Par ameter SEM - Partial Least Square (PLS) :

Estimasi parameter pemodelan SEM dengan pendekatan PLS diperoleh melalui proses iterasi tiga tahap dengan menggunakan Ordinary Last Square

(43)

• Tahap pertama menentukan estimasi bobot (Weight Estimate) untuk

menetapkan skor atau menghitung data variabel laten.

• Tahap kedua menentukan estimasi jalur (estimasi untuk inner dan outer

model) yang menghubungkan antar variabel laten dan estimasi loading antara variabel laten dengan indikatornya.

• Tahap ketiga menentukan estimasi rata-rata dan lokasi parameter untuk

indikator dan variabel laten.

2. Langkah-langkah analisis model fit persamaan struktural dengan

SEM-Partial Least Square (PLS) :

Dalam penelitian ini, analisis data pada SEM-PLS akan menggunakan bantuan

software SmartPLS.

a. Mendapatkan model berbasis konsep dan teori untuk merancang model struktural (hubungan antar variabel laten) dan model pengukurannya, yaitu hubungan antara indikator-indikator dengan variabel laten.

b. Membuat diagram jalur (diagram path) yang menjelaskan pola hubungan antara variabel laten dengan indikatornya.

c. Konversi diagram jalur kedalam persamaan.

d. Melakukan evaluasi goodness of fit yaitu dengan evaluasi model pengukuran (outer model) dengan melihat validitas dan reabilitas. Jika model pengukuran valid dan reliabel maka dapat dilakukan tahap selanjutnya yaitu evaluasi model struktural. Jika tidak, maka harus kembali mengkonstruksi diagram jalur.

(44)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskr ipsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejerah singkat Perusahaan

(45)

ribu unit diraih pada tahun 1994. dengan tenaga kerja 54 ribu orang dan terjual 130 negara, rencananya 25 type Nokia akan masuk ke Indonesia pada tahun 2007.

Dalam perkembangan selanjutnya Nokia untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas terhadap penjualan Nokia, maka Nokia masih melakukan perubahan-perubahan fitur dan menambah fitur disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Nokia sendiri memperkenalkan produk-produknya pada counter-counter diseluruha Indonesia. Hal ini dilakukan untuk lebih mempermudah konsumen untuk mendapatkan ponsel Nokia tanpa melalui perjuangan keras.

Selain itu juga Nokia memberikan jasa pelayanan (customer service) yang mana ini dilakukan untuk menerima atau memperbaiki segala kerusakan yang ada dan menggantinya dengan sparepart asli dengan harga murah. Untuk pelanggan yang merasa kesulitan mengoperasikannya diadakan juga call center sehingga pihak Nokia tahu fitur apa saja yang dirasa kurang. Bagi Nokia berbagai macam pelayanan yang tersedia maka akan semakin mendekatkan diri dengan pelanggan, sedangkan bagi pelanggan tentunya akan memperoleh kenyamanan dan kepuasan dalam menggunakannya.

(46)

juga oleh Nokia yaitu type-type yang disediakan missal 3200, 6600, 6030, 6300. sedangkan untuk type high-end disesuaikan N-series.

Dari berbagai macam merek ponsel Nokia tetap menjaga nomor satu dalam penjualannya yang mana pada tahun 2006 penjualan ponsel di Indonesia untuk Nokia 35,8%; Motorola 22,3%; Samsung 11%; Sony Ericcson 8,8%; LG 5,8%. Dalam hal pemasarannya Nokia melakukan kerjasama dengan operator jasa telekomunikasi selular yang terkemuka di Indonesia. Outlet-outlet yang diajak kerjasama oleh Nokia adalah Sentra Ponsel, Erafone, Okeshop, Global Teleshop, diberikan juga garansi Nokia Indonesia selam 12 bulan untuk service dan suku caang. Disediakan pula via internet yaitu membuka situs www.Nokia.co.id. Disini bisa dilihat perkembangan ponsel merek Nokia terbaru dan fitur-fitur yang disediakan. Dilakukan pula iklan-iklan di TV, poster-poster atau spanduk yang menjelaskan produk Nokia terbaru beserta dengan fitur-fitur yang ada.

(47)

4.1.3. Visi dan Misi 4.1.3.1. Visi

Visi yang dikembangkan oleh Nokia adalah “Dunia yang mana semua orang dapat berkomunikasi”

4.1.3.2. Misi

- Menjadikan semua orang dapat berkomunkasi dan berbagi

- Menolong orang memecahkan masalahnya, menyediakan konsumen dengan teknologi yang berguna dan indah.

4.1.4. Smartphone Nokia Lumia

Nokia Lumia adalah salah satu seri ponsel pintar dan komputer tablet buatan Nokia yang pertama kali diperkenalkan pada November 2011, yang semuanya menjalankan sistem operasi Windows Phone. Nama "Lumia" berasal dari bentuk jamak partitif dari kata Lumi yang berarti "salju" dalam bahasa Finlandia.

(48)

belum menemukan momentumnya, karena pengembangan yang diniai lambat oleh sebagian besar penggunanya, maka tak heran jika nokia khususnya seri lumia ini akan mengahadirkan sistem operasi baru.

Begitu banyaknya varian yang telah diluncurkan oleh pihak nokia dengan seri lumia ini belum bisa mendongkrak penjualan dari produk ini, namun seperti yang kita ketahui bahwa sistem operasi windows phone ini memiliki beberapa keunggulan dari sisi performa dan antar muka, sedikitnya bug dan resource yang kecil membuat sistem operasi windows phone ini jarang sekali mengalami hang atau stuck, dari sisi kinerja mungkin windows phone lebih unggul ketimbang sistem operasi lainnya, apalagi ditambah dengan antar muka yang ciamik khas windows 8, membuat banyak orang tertarik untuk mempunyai produk ini, namun kelemahan dari sistem operasi ini adalah pilihan sumber daya aplikasi yang sangat minim, bahkan untuk pilihan browser pun terbatas..

4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.2.1. Analisis Statistik Deskr iptif

(49)

a. Deskr ipsi r esponden berdasar kan jenis kelamin

Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1. Dalam Tabel 4.1 terlihat bahwa dari 60 responden 50 responden (82%) adalah laki-laki, 10 responden (18%) perempuan.

Tabel 4.1

Identitas Responden Menur ut J enis Kelamin

J enis Kelamin J umlah Persentase

Laki-Laki 50 82

Perempuan 10 18

Total 60 100

Sumber : Lampiran.

b. Deskr ipsi r esponden berdasar kan kelompok pendidikan

Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden terbesar adalah berpendidikan S1 sebanyak 20 orang (36%), selanjutnya responden yang berpendidikan D3 sebanyak sejumlah 15 orang (27%), D1 sebanyak sejumlah 17 orang (22%) selanjutnya responden sedikit adalah SMU sejumlah 8 orang (15%).

Tabel 4.2

Identitas Responden Menur ut Pendidikan No Jabatan Jumlah (orang) Persentase (%)

(50)

c. Deskr ipsi r esponden berdasar kan kelompok umur

Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang berusia 25–35 tahun sejumlah 37 orang (67%) selanjutnya, yang berumur sekitar 46–55 tahun sejumlah 10 orang (18%), selanjutnya responden yang berusia lebih dari 36-45 tahun sejumlah 13 orang (15%).

Tabel 4.3

Identitas Responden Menur ut Umur

No Umur Jumlah (orang) Persentase (%)

1. 25 – 35 tahun 37 67

2. 36 – 45 tahun 13 15

3. 46 – 55 tahun 10 18

Total 60 100

4.2.2. Deskr ipsi Hasil Penelitian a. Daya Tarik Iklan

(51)

Tabel 4.4. Hasil J awaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Atr ibut Produk

No Pertanyaan Skor Jawaban

1 2 3 4 5

1 Handphone Nokia Lumia

menampilakan tema yang

menarik dalam beriklan - - 6 38 16

2 Daya tarik iklan Handphone

Nokia Lumia menggunakan endorser yang cukup

terkenal - - 2 40 18

3 Daya tarik iklan Handphone

Nokia Lumia memiliki

visual yang bagus - - 13 29 18

Jumlah - - 21 107 52

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner (diolah peneliti)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa jawaban yang diberikan reseponden cukup bervariatif. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban dengan skor 3 hingga 5. Akan tetapi bila dicermati akan terlihat bahwa jawaban responden yang terbesar berada pada skor 4. Responden cenderung memberikan pendapat bahwa Daya tarik iklan Handphone Nokia Lumia menggunakan endorser yang cukup terkenal.

b. Minat Beli

(52)

Tabel 4.5. Hasil J awaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Keputusan Pembelian

No Pertanyaan Skor Jawaban

1 2 3 4 5

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa jawaban yang diberikan reseponden cukup bervariatif. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban dengan skor 4 hingga 5. Akan tetapi bila dicermati akan terlihat bahwa jawaban responden yang terbesar berada pada skor 6. Responden cenderung memberikan pendapat bahwa mempunyai keinginan untuk membeli Handphone Nokia Lumia

4.2.3. Uji Validitas

(53)

dari hubungan antara setiap observed variable dan latent variable. Hasil analisis tampak pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas

Iklan (X) 0.887783 0.878343 0.080629 0.080629 11.010751 X2 <- Daya Tarik

Iklan (X) 0.915668 0.913218 0.057985 0.057985 15.791432 X3 <- Daya Tarik

Iklan (X) 0.776677 0.753656 0.109792 0.109792 7.074072 Y1 <- Minat Beli

(Y) 0.790615 0.778686 0.110536 0.110536 7.152537 Y2 <- Minat Beli

(Y) 0.808393 0.801024 0.103264 0.103264 7.828394 Y3 <- Minat Beli

(Y) 0.899704 0.892444 0.070693 0.070693 12.726903 Sumber : oleh data

Validitas Indikator : Nilai Factor Loading lebih besar dari 0,5 dan atau nilai T-Statistic lebih besar dari 1,645 (nilai Z pada α = 0,10). Factor Loading merupakan korelasi antara indikator dengan variabel, jika lebih besar dari 0,5 maka korelasi disebut valid dan jika nilai T-Statistic lebih besar dari 1,645 maka korelasinya disebut signifikan.

(54)

nilai Z α = 0,10 (10%) maka indikator-indikator X1,X2 dan X3 dan tersebut adalah menjadi pengukur/indikator Variabel Daya Tarik Iklan

Pada variabel Minat Beli , menunjukkan indikator Y1,Y2 dan Y3 memiliki factor loading lebih besar dari 0,50 dan atau signifikan (Nilai T-Statistic lebih besar dari nilai Z α = 0,10 (10%) = 1,645 ), sehingga indikator Y1,Y2 dan Y3 tersebut adalah menjadi pengukur/indikator variabel Minat Beli . Secara keseluruahn hasil estimasi telah memenuhi

Convergen vailidity dan validitas baik.

Average var iance extracted ( AVE)

AVE

Daya Tarik Iklan (X) 0.743278 Minat Beli (Y) 0.696013

(55)

4.2.4. Uji Reliabilitas

Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Cronbach’s Alpha

ini digunakan untuk mengestimasi reliabiltas setiap skala (variabel atau observasi indikator). Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran – ukuran dan mengeliminasi butir – butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan (Purwanto, 2002). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.7. Pengujian Reliability Consistency Internal

Composite Reliability

Daya Tarik Iklan (X) 0.896305 Minat Beli (Y) 0.872551 Sumber : Lampiran

Reliabilitas konstruk yang diukur dengan nilai composite reliability,

(56)

4.2.5. R Square

Pengujian terhadap model struktural dilakukan dengan melihat nilai R-Square yang merupakan uji goodness-fit model. Pengujian inner model dapat dilihat dari nilai R-square pada persamaan antar variabel latent. Nilai R2 menjelaskan seberapa besar variabel eksogen (independen/bebas) pada model mampu menerangkan variabel endogen (dependen/terikat) mampu menjelaskan fenomena/masalah Minat Beli 12,73 %. Sedangkan sisanya (87,27 %) dijelaskan oleh variabel lain (selain Minat Beli ) yang belum masuk ke dalam model dan error. Artinya Minat Beli dipengaruhi oleh Daya Tarik Iklan sebesar 12,73 % sedang sebesar 87,27 % dipengaruhi oleh variabel selain Daya Tarik Iklan.

Selanjutnya dalat dilihat koefisien path pada inner model.

Results for Inner Weights

K o ef isi e n

(57)

Daya Tarik Iklan (X) berpengaruh terhadap Minat Beli (Y) dengan koefisien path sebesar 0,356907 dapat diterima dimana nilai T-Statistic = 4,735179 lebih besar dari nilai Z α = 0,10 (10%) = 1,645 , maka Signifikan (Positif)

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian diatas, diperoleh hasil bahwa daya tarik iklan berpengaruh positif terhadap minat beli. Hal ini menunjukkan bahwa dalam strategi promosi, periklanan merupakan salah satu variabel promosi yang paling sering digunakan perusahaan untuk mempromosikan produknya, karena sifatnya yang memasyarakat, yaitu dapat menjangkau masyarakat dengan cepat dan luas. Selain itu berdasarkan besarnya nilai indikator untuk Endorser yang dipakai, menunjukkan bahwa pentingnya memakai bintang iklan yang terkenal akan cukup dapat mengangkat minat beli konsumen.

(58)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan hal-hal untuk menjawab permasalahan sebagai berikut :

Variabel daya tarik iklan memberikan kontribusi terhadap minat beli produk Nokia Lumia.

5.2. Sar an

Sehubungan dengan permasalahan dan hasil analisa data yang telah disajikan dimuka, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang bermanfaat bagi perusahaan, adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

a. Pihak Nokia hendaknya selalu melakukan pengembangan produk dengan mengeluarkan produk – produk baru yang memiliki desain dan fitur yang menarik.

b. Selain itu sering diadakannya promo dan discount juga akan diharapkan meningkatkan loyalitas pelanggan.

(59)

Mitra Utama, Jakarta

Bachriansyah, 2010, Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik Iklan, dan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Ponsel Nokia (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kota Semarang)

Basu, Swasta, 2006. Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: BPFE.

Buchari Alma. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. CV Alvabeta: Bandung

Jefkins, Fank, 1997. Periklanan ( Terjemahan Haris Munanda ). Jakarta: Erlangga Keller, K. L. 2008. Strategic Brand Management: Building, Measuring, and

Managing Brand Equity. Third Edition. USA: Pearson International Edition

Kotler, P.,2000, Manajemen Pemasaran, Edisi Revisi, Jakarta, Prehallindo.

___________, & Amstrong, G. 2001. Marketing An Introduction (3rd). Amerika: Prentice – Hall, inc.

___________, 2010. Principles of Marketing. New Jersey : Prentice Hall Inc.

Schiffman, Leon G. and Leslin Lazar Kanuk, 2000. Cunsomer Behavior,USA: Prentice Hall Inc.,

Swastha, Basu. 2003. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty

___________ dan Handoko, 2006, Manajemen Perusahaan Analisa Perilaku

Konsumen, Yogyakarta : Liberty Edisi Pertama.

Tjiptono, Fandi. 2000, Manajemen Jasa, Edisi Pertama, Andi Offset, Yogyakarta. Triyono, 2010, Dampak Periklanan Terhadap Minat Beli Pada Hp Samsung

Gambar

Tabel  Market Share Smartphone di Indonesia Tahun 2012-2013
Tabel 1.1 Data Penjualan dan Biaya Iklan Nokia Lumia
Tabel  4.2 Identitas Responden Menurut Pendidikan
Tabel  4.3 Identitas Responden Menurut Umur
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya permasalahan di atas, penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa terhadap pemilihan tempat kos yang ditawarkan oleh penyedia jasa

c) Memiliki saluran pengeluaran udara ke lingkungan yang memadai atau memiliki sistem penyaringan udara yang efisien sebelum udara disirkulasikan ke ruang lain.

Sampah merupakan sisa-sisa bahan yang telah mengalami perlakuan (telah diambil bagian utamanya dan telah mengalami pengolahan) dan sudah tidak bermanfaat, dari segi ekonomi

Bila dibandingkan antara timbulan sampah yang dihasilkan dengan timbulan sampah yang masuk ke TPA Angsanah, maka persentase pelayanan pengangkutan sampah Kabupaten Pamekasan

Media penyuluhan dengan menggunakan objek fisik cocok dan tepat digunakan karena sesuai dengan keinginan yang diharapkan oleh petani, dengan total skor rata-rata

x Menciptakan kompleks bangunan baru Club House Drag Race yang.. sesuai dengan karakter dan kebutuhan para

Mengingat pentingnya acara ini diminta kepada saudara hadir tepat waktu dan apabila diwakilkan diharapkan membawa surat kuasa, serta membawa berkas klarifikasi 1 (satu) Dokumen

Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan laporan.