• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.CABANG SURABAYA (Survey Pada Pegawai Bagian Pengguna Komputer Di BTN Wilayah Surabaya Timur).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.CABANG SURABAYA (Survey Pada Pegawai Bagian Pengguna Komputer Di BTN Wilayah Surabaya Timur)."

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.CABANG SURABAYA

(Survey Pada Pegawai Bagian Pengguna Komputer Di BTN Wilayah Surabaya Timur)

SKRIPSI

Diajukan Oleh: Kikie Adek Pur wahyuono

1013015014 / FEB / EA

KEPADA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(2)

(Survey Pada Pegawai Bagian Pengguna Komputer Di BTN Wilayah Surabaya Timur) SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan Dalam Memper oleh Gelar Sar jana Ekonomi Dan Bisnis Pr ogr am Studi Akuntansi

Diajukan Oleh: Kikie Adek Pur wahyuono

1013015014 / FEB / EA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(3)

INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA PADA PT BANKTABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK

CABANG SURABAYA

(Survey Pada Pegawai Pengguna Komputer Di BTN Wilayah Surabaya Timur)

Disusun Oleh : Kikie Adek Pur wahyuono

1013015014/FE/ EA

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

pada tanggal 24 November 2014

Pembimbing Utama,

Drs. Ec. Eko Riyadi, M.Aks NIP.19570501 199303 1001

Tim Penguji : Ketua,

Dra. EC. Sar i Andayani, M.Aks NIP 196610111992032001

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(4)
(5)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJ A SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA PADA

PT BANKTABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK CABANG SURABAYA

(Survey Pada Pegawai Pengguna Komputer Di BTN Wilayah Surabaya Timur)

yang diajukan

Kikie Adek Pur wahyuono

1013015014/FEB/ EA

Disetujui untuk Ujian Lisan oleh :

Pembimbing Utama Tanggal :

Drs. Ec. Eko Riyadi, M.Aks NIP.19570501 199303 1001

Mengetahui ,

Wakil dekan I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”

(6)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJ A SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA PADA

PT BANKTABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK CABANG SURABAYA

(Survey Pada Pegawai Pengguna Komputer Di BTN Wilayah Surabaya Timur)

yang diajukan

Kikie Adek Pur wahyuono

1013015014/FEB/ EA

telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh

Pembimbing Utama Tanggal ………..

Drs. Ec. Eko Riyadi, M.Aks NIP.19570501 199303 1001

Mengetahui , Ketua Program Studi

(7)

USULAN PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJ A SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA PADA

PT BANKTABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK CABANG SURABAYA

(Survey Pada Pegawai Pengguna Komputer Di BTN Wilayah Surabaya Timur)

yang diajukan

Kikie Adek Pur wahyuono

1013015014/FEB/ EA

telah disetujui untuk diseminarkan oleh

Pembimbing Utama Tanggal ………..

Drs. Ec. Eko Riyadi, M.Aks NIP.19570501 199303 1001

Mengetahui , Ketua Program Studi

(8)

Tiada yang pantas kami ucapkan selain ucapan Hamdalah. Rasa syukur kami

panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

karena atas Rahmat, Hidayah serta Kuasa-Nya kami dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA

SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA PADA PT

BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK CABANG SURABAYA

(Survey Pada Pegawai Bagian Pengguna Komputer Di BTN Wilayah Surabaya

Timur)”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan wajib bagi penulis dalam

menempuh Strata-1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya guna

nantinya memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) Akuntansi

.

Keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak. Secara tulus penulis menghaturkan terima kasih yang tiada terkira

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

2. Prof. DR. Syamsul Huda, SE, MT selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

(9)

4. Drs. Ec. Eko Riyadi, M.Aks selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu guna mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

5. Papa, Mama serta Kakakku yang tersayang, yang senantiasa dengan sabar

dan penuh kasih sayang membimbing, mendidik, memotivasi tanpa batas

waktu, serta memberi doa secara tulus ikhlas.

6. Segenap dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jatim Surabaya yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang

bermanfaat bagi penulis selama menjalani pendidikan Strata-1 Akuntansi.

7. Terimakasih kepada Karyawan dan Karyawati PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk Cabang Surabaya atas bantuannya dalam memberikan ijin

dan kemudahan untuk menyebarkan kuisioner, sehingga skripsi ini bias

seleasi.

8. Teman-teman penulis, Mahasiswa kelas H-Sore Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bianis Universitas Pembanguna Nasional “Veteran”

Jawa Timur. Yuni Siswati, Debra Septia, Tito Brama, Dwi Ayu, Mariya

Ulfa, Achmad Chafidz, Dessyta P, Angga Adistya Patra, Ristyana, Nur Ika

Febri, Reni A, Shilatul M, Ichwan, Andika, Fery, Yogi, Shelly, Diana,

(10)

Jawa Timur. Andri P, Lingga, Angga Y, Nadia, Indra A. P, Indra R, dan

seluruh teman-teman kelas pagi.

10.Mba Desy P, Mba Enno, Mba Esty, Mas Hamfry, Mba Septy, Mas Tikno

yang senantiasa berbagi keceriaan bagi penulis.

11.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis,

terima kasih atas segala bantuan, dukungan serta doanya kepada penulis

dalam penyelesaian skripsi.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis maupun segenap

pihak yang terkait serta umumnya bagi para pembaca. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak

kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan guna

kesempurnaannya. Dan atas segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan

kepada penulis semoga mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT.

Surabaya, 18 Oktober 2014

(11)

Halaman

KATA PE NGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR LAMPIRAN SURAT IJ IN MELAKUKAN PE NELITIAN SURAT J ALAN MELAKUKAN PENELITIAN DARI BANK BTN BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Per umusan Masalah ... 11

1.3 Tujua n Penelitian ... 11

1.4 Manfaa t Penelitian ... 12

BAB II. TINJ AUAN PUSTAKA ... 13

(12)

2.2.2 Kemampuan Personal ... 18

2.2.2.1 Motivasi ... 18

2.2.2.2 Kemampuan Kerja ... 21

2.2.2.3 Prestasi Kerja ... 21

2.2.2.4 Kemampuan Personal Berpengaruh Positif Terhadap Kemampuan Pengguna Sistem Informasi Komputer Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.Cabang Surabaya Wilayah Surabaya Timur... 22

2.2.3 Pendidikan dan Pelatihan ... 23

2.2.3.1Pendidikan Dan Pelatihan Berpengaruh Positif Terhadap Kepuasan Pengguna Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Surabaya Wilayah Surabaya Timur... 24

2.2.4 Ukuran Organisasi ... 25

(13)

BAB III. METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Objek Penelitian ... 30

3.2 Definisi Operasional dan Pengukur an Var iabel ... 30

3.2.1 Kepuasan Pengguna... ... 31

3.2.2 Kemampuan Personal SI... 32

3.2.3 Pendidikan dan Pelatihan... ... 33

3.2.4 Ukuran Organisasi... . 34

3.3 Teknik Penentuan Populasi da n Sampel ... 35

3.3.1 Populasi ... 35

3.3.2 Sampel ... 35

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.4.1 Jenis Data ... 36

3.4.2 Sumber Data ... 36

(14)

3.5.2 Uji Reliabilitas... 38

3.5.3 Uji Validitas... 39

3.5.4 Uji Normalitas... 39

3.6 Uji Asumsi Klasik ... 40

3.6.1 Uji Multikoleniaritas... 41

3.6.2 Uji Autokorelasi ... 42

3.6.3 Uji Heteroskedisitas ... 42

3.7 Teknik Analisis ... 43

3.7.1 Analisis Regresi ... 44

3.7.2 Koefisien Determinasi ... 44

3.7.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... ... 45

3.7.4Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PE MBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ... 47

(15)

4.2 Analisis Data Dan Uji Hipotesis ... 60

4.2.1 Uji Kualitas Data ... 60

4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 63

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 65

4.2.4 Uji Hipotesis ... 69

4.2.3 Uji Koefisien Determinasi ... 70

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... ` 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran ... 76

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 77

(16)

(Survey Pada Pegawai Bagian Pengguna Komputer Di BTN Wilayah Surabaya Timur)

KIKIE ADEK PURWAHYUONO

Abstrak

Pengelolaan informasi memerlukan suatu sistem informasi yang tidak ketinggalan jaman, Untuk mengurangi dampak buruk perubahan sistem informasi, biasanya perusahaan menempuh berbagai cara misalnya dengan melibatkan pemakai teknologi informasi dalam pengembangan sistem informasi atau yang disebut partisipasi pemakai, PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Surabaya adalah perusahaan perbankan yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara. Semakin vitalnya teknologi informasi bagi keberhasilan perusahaan secara keseluruan memperluas peranan suatu sistem informasi.Sistem informasi akuntansi merupakan penyedia informasi, khususnya informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari observasi di lapangan dengan kuesioner. Responden yang diambil adalah karyawan Bank BTN wilayah surabaya timur. Untuk memenuhi tujuan penelitian ini, hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dan uji t.

Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa kemampuan personal tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna, pendidikan dan pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna, ukuran organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna.

(17)

1.1 Latar Belakang

(18)
(19)
(20)

memiliki pengaruh terhadap kinerja SIA yang diukur dari kepuasan dan pemakaian SIA pada Bank Perkreditan Rakyat milik Pemerintah Daerah (PD BPR BKK) di Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan adanya tuntutan penggunaan Pedoman Akuntansi (PA) BPR per 1 Juni 2010 sebagai dasar penyusunan laporan keuangan, sehingga muncul tuntutan dan peran terhadap para pegawai sampai dengan tingkat pimpinan PD BPR BKK untuk memahami peraturan yang baru tersebut. Hal ini terkait dengan penggunaan (implementasi) sistem yang baru tersebut untuk mengakomodasi dan memfasilitasi penerapan PA BPR.

Pengelolaan informasi memerlukan suatu sistem informasi

yang tidak ketinggalan jaman. Sehingga organisasi yang menekankan

pengelolaan informasi pasti akan selalu mengembangkan sistem informasinya

agar sesuai dengan tuntuan lingkungan global. Pengembangan sistem

informasi berarti mengubah teknologi informasi yang digunakan oleh

organisasi.Perubahan tersebut pasti menimbulkan akibat positif, maupun

negatif.akibat positifnya tentu adalah makin efisiennya kegiatan organisasi,

sedangkan akibat buruknya kemungkinan besar, sumber daya yang ada di

dalam organisasi tidak siap dengan perubahan teknologi. Keadaan seperti itu

tentu menimbulkan demotivasi, sehingga kemungkinan teknologi informasi

(21)

Untuk mengurangi dampak buruk perubahan sistem informasi, biasanya perusahaan menempuh berbagai cara misalnya dengan melibatkan pemakai teknologi informasi dalam pengembangan sistem informasi atau yang disebut partisipasi pemakai, merancang suatu sistem perubahan yang familiar atau yang dikenal dengan proses sosialisasi, membuat komunikasi formal dalam pengembangan sistem informasi (McLeod, 1998).

Kualitas informasi merupakan tingkatan informasi yang memiliki karakteristik waktu, isi, dan bentuk (Jogiyanto, 2005).Informasi yang berkualitas tinggi memberikan kepuasan tersendiri bagi penggunanya. Sebaliknya informasi yang kurang berkualitas biasanya menjadikan para pengguna merasa tidak puas akan sistem yang digunakan.Perceived ease of use (persepsi kemudahan penggunaan) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu sistem tertentu akan dapat bebas dari usaha (Davis, 1989). Seseorang yang merasa bahwa suatu sistem tertentu jika mudah digunakan akan membuat penggunanya merasa puas terhadap kehadiran sistem tersebut. Begitu juga sebaliknya, seseorang yang merasa jika suatu sistem tersebut sulit dan rumit jika digunakan biasanya mereka merasa tidak puas akan kehadiran sistem tersebut.

(22)

daya manusia (pemakai akhir dan pakar SI), hardware (mesin dan media),software(program dan prosedur), data (dasar data dan pengetahuan), serta jaringan (media komunikasi dan dukungan jaringan) (James A.O’Brien, 2005 : 36).

Kemampuan pemakai dalam mengoprasikan sistem informasi yang baru sangat dibutuhkan.Menurut Robbins (2005:45) kemampuan pemakai dapat dilihat dari bagaimana pemakai sisstem menjalankan sistem informasi akuntansi yang ada.

Dalam pendidikan dan pelatihan tidak hanya kemampuan dan pemahaman atas pekerjaan yang ingin dicapi tetapi, diharapkan melalui program pelatihan membentuk dan meningkatkan pola pikir, sikap, behavior, dan cara pandang yang lebih baik dari seorang karyawan terhadap pekerjaannya baik secara individu maupun dalam tim kerja.

Dengan program pendidikan dan pelatihan yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan karyawan, karyawan akan semakin memahami dan menguasai dalam menjalankan profesinya. Tidak hanya faktor keterampilan, kemampuan dan penguasaan kerja karyawan yang terus dikembangkan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan.Akan tetapi perusahaan harus memperhatikan pula faktor pemberian kompensasi sebagai salah satu motif bagi karyawan untuk bekerja.

(23)

serta perilaku para anggotanya (Deshpande & Farley, 1999). Budaya organisasi, berdasarkan definisi ini, dapat ditempatkan pada arah nilai (values) maupun norma perilaku (behavioral norms). Budaya organisasi sebagai nilai merujuk pada segala sesuatu dalam organisasi yang dipandang sangat bernilai (highly valued), sedangkan sebagai norma perilaku (behavioral norms) budaya organisasi mengacu pada bagaimana sebaiknya elemen-elemen (anggota) organisasi berperilaku.

(24)

Baik buruknya kinerja dari sebuah sistem informasi akuntansi dapat dilihat melalui kepuasan dari pemakai sistem informasi akuntansi itu sendiri (UserAccounting Information SystemSatisfaction) dan pemakaian dari sistem informasi akuntansi (User AccountingInformation System Use). Kinerja tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang meliputi partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, kemampuan teknik personel sistem informasi akuntansi dan program pendidikan dan pelatihan pemakai (Soegiharto, 2010) dalam Jen (2002).

Kemampuan teknik personal sistem informasi berperan penting dalam pengembangan sistem informasi untuk dapat menghasilkan informasi guna menciptakan laporan perencanaan yang akurat. Oleh karena itu, setiap karyawan harus dapat menguasai penggunaan sistem berbasis komputer agar dapat memproses jumlah transaksi dengan cepat dan terintegrasi, dapat menyimpan data dan mengambil data dalam jumlah yang besar, dapat mengurangi kesalahan matematik, serta menghasilkan laporan tepat waktu dengan berbagai bentuk.

(25)

informasi. Kinerja dari sistem informasi berhubungan dengan kualitas teknik atau kualitas pengembangan dari system tersebut, dimana hal ini merupakan tanggung jawab dari personel sistem informasi.

Kenyataan yang ada dalam perusahaan, terdapat beberapa permasalahan yang ada di dalam perusahaan, yaitu pertama, sering terjadi human error seperti terjadi kesalahan staf dalam menyalin dan mengisi data, kesalahan dalam melakukan perhitungan, kesalahan pengisian nomor dokumen dan kehilangan atau kerusakan dokumen fisik. Dampak yang terjadi adalah perusahaan tidak memiliki informasi yang akurat dan up to date.Kedua, para pemakai sering merasa kesulitan dalam mengoperasikan sistem informasi baru yang diterapkan perusahaan, karena sistem baru tersebut tidak disosialisasikan terleih dulu kepada para karyawan, dan juga kurangnya pelatihan terhadap karyawan. Hal ini dapat menyebabkan informasi yang dihasilkan kurang sesuai dengan keinginan para pengguna, terutama dalam seri reabilitas dan keakurasian suatu laporan (Ibu Evita Head Office Kantor Kas PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Ibu Evita juga menjelaskan bahwa sering kali terjadi kesalahan dalam menjalankan sistem informasi akuntansi yang berakibat pada reabilitas dan keakurasian suatu laporan. Kesalahan yang biasa terjadi yaitu salah menginput bunga deposito dan menginput nominal.

(26)

melakukan transaksi setor, namun staf tersebut tidak menginput ke dalam sistem setor melainkan ke dalam sistem tarik tunai. Hal tersebut mengakibatkan penjurnalan debit dan kredit yang salah serta berdampak pada saldo akhir yang tidak seimbang atau sama. Karena adanya kesalahan tersebut, harus dilakukan pengoreksian ulang kesalahan dengan menjurnal ulang mengunakan jurnal koreksi yang dapat memakan waktu yang cukup lama.

Tingkat kepuasan end user merupakan salah satu tolok ukur dari

keberhasilan suatu sistem. Untuk dapat mewujudkan stabilitas kerja yang baik

dari pegawainya, harus didukung oleh ketahanan sistem yang andal dan sudah

tentu sistem yang sudah diimplemtasikan secara optimal, sehingga dapat

memberikan rasa puas dan percaya pemakai terhadap sistem yang disediakan

untuk memenuhi kebutuhan mereka. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat

diambil topik penelitian mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI

PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.CABANG

SURABAYA (Sur vey Pada Pegawai Bagian Pengguna Komputer Di BTN

(27)

1.2 Per umusa n Ma salah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini antara lain, yaitu:

1. Apakah ada pengaruh kemampuan personal terhadap kepuasan

penggunaan sistem informasi komputer pada PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk. Cabang Surabaya Wilayah Surabaya Timur?

2. Apakah ada pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kepuasan

penggunaan sistem informasi komputer pada PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk. Cabang Surabaya Wilayah Surabaya Timur?

3. Apakah ada pengaruh ukuran organisasi terhadap kepuasan

penggunaan sistem informasi komputer pada PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk. Cabang Surabaya Wilayah Surabaya Timur?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah:

(28)

2. Menguji program pendidikan dan pelatihan pemakai apakah berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk.

3. Menguji ukuran organisasi apakah mengalami perkembangan di dalam lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

1.4 Ma nfa at Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat mengembangkan pengetahuan serta wawasan sebagai sarana untuk mengetahui secara lebih luas tentang teori dan kenyataan yang ada di lapangan.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi-organisasi atau perusahaan-perusahaan untuk mengevaluasi kinerja sistem informasi yang telah diterapkan saat ini dan digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi di masa yang akan datang.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(29)
(30)

TI NJ AUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Ter dahulu

Berikut adalah penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat dipakai sebagai masukan serta bahan pengkajian:

(31)

dengan hasil penemuan Bruwer 1984; Hirschheim 1985; Nelson dan cheney 1987 dalam soegiharto (2001). Dukungan manajemen puncak berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna senada dengan penelitian Choe (1996) dan keberadaan dewan pengarah yang juga berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem, temuan ini konsisten dengan penelitian soegiharto (2001) dalam acep komara (2005).

Istia ningsih 2007, meneliti tentang “Pengaruh Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individu”. Studi Empiris Pada Pengguna Paket Program Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Di Indonesia. Tujuan penelitian untuk menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna serta pengaruh dari kepuasan pengguna terhadap kinerja individu. Metode analisis menggunakan metode purposive sampling. Hasil dari pengujian ini adalah:

1. Kualitas layanan terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi.

2. Kualitas sistem terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi.

(32)

4. Kepuasan pengguna sistem informasi terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individu.

Yanua r Yoga tama 2013, menganalisis tentang “Analisis Pengaruh Program Pelatihan Karyawan dan Kepuasan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan kerja Sebagai Variabel Intervening”. Studi Kasus pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Tangerang. Metode analisis terdapat dua metode dalam menentukan sampel yang sesuai, yaitu pengambilan sampel berbasis pada probabilitas (pemilihan secara random) atau pengambilan sampel secara non-probabilitas (pemilihan nonrandom). Dalam penelitian ini sampel ditentukan secara probabilitas (probability sampling) dengan metode sampel acak sederhana (simple random sampling). Menurut Supranto (2007 : 55) metode penentuan sampel acak sederhana ialah sampling dimana elemen-elemen sampelnya ditentukan atau dipilih berdasarkan nilai probabilitias dan pemilihannya dilakukan secara acak.

(33)

metode simple random sampling. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode path analysis berdasarkan analisis korelasi dan regresi yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil uji hipotesis yang dilakukan pada struktur model-1 diketahui bahwa secara simultan variabel program pelatihan, kepuasan kompensasi, dan kepuasan kerja karyawan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil uji hipotesis yang dilakukan pada struktur model-2 diketahui bahwa secara simultan variabel program pelatihan dan kepuasan kompensasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

(34)

Tabungan Negara tidak ada kendala dalam penggunaan sistem dan sample yang digunakan adalah karyawan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.Cabang Surabaya Wilayah Surabaya Timur.

2.2 Landasa n Teor i

2.2.1 Kepuasan Pengguna

Bruwer (1984) dan Hirschheim (1985) dalam Soegiharto (2001). Mereka percaya bahwa keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan system mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan atas Computerize Based Information System (CBIS).

(35)

Kepuasan pengguna menurut Ives, dan Olson (dalam Astuti, 2003) adalah seberapa jauh informasi yang disediakan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang mereka butuhkan.

Beberapa penelitian yang mencoba menghubungkan kepuasan pengguna dengan kinerja sistem informasi telah dilakukan. Hasil penelitian King dan Rondriquez, 1978; Robey dan Zeller,1978 mengenai kepuasan pengguna dengan kinerja sistem informasi menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara kepuasan pengguna dengan kinerja sistem informasi. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ives, dan Olson (dalam Astuti, 2003) menyimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kepuasan pengguna dengan kinerja sistem.

2.2.2 Kemampua n per sonal

2.2.2.1 Motivasi

(36)

Menurut Siswanto motivasi bisa diartikan sebagai perasaan, kehendak, atau keinginan yang berasal dari individu tersebut untuk berperilaku dan bertindak (Siswanto, 2002:112).

(37)

Secara umum diketahui Frederick Herbertg berteori dua situasi yang mempengaruhi tenaga kerja saat bekerja. Situasi pertama yaitu, pemuasan yang berarti sumber kepuasan kerja seperti : prestasi, pengukuhan hasil kerja, daya tarik pekerjaan dan tanggung jawab serta kemajuan. Situasi kedua tidak lain ketidakpuasan yang bersumber dari : kebijakan, supervisi, uang, status, rasa aman, hubungan antar manusia dan kondisi kerja.

Sebagai sebuah perspektif motivasi kerja dapat dihubungkan secara kuat dengan dinamika kepemimpinan pada sebuah organisasi.Mustahil membicarakan tentang adanya motivasi kerja tanpa terlebih dahulu memperhatikan kuatnya posisi kepemimpinan.Disatu sisi jajaran kepemimpinan dalam organisasi merupakan pihak yang paling otoritatif dalam menyusun dan melaksanakan motivasi itu. Disisi lain, motivasi kerja merupakan kebutuhan yang selalu hidup dalam diri para karyawan, pegawai dan pada jajaran SDM organisasi. Sedangkan sumber motivasi (sources of motivation) menurut Cultip & Center (dalam Ruslan : 2003) adalah bahwa setiap orang saling berbeda dalam lingkungan tekanan sosial yang sama dan menerima bujukan itu memiliki perbedaan tertentu untuk meresponnya oleh karena terdapat tingkat perbedaan pada kecenderungan motivasi (motivational predispotition) dalam menanggapi suatu situasi atau permasalahan tertentu yang dihadapinya.

(38)

Menurut Kreitner dan Kinicki (2003: 185), kemampuan menunjukan karakteristik stabil yang berkaitan dengan kemampuan maksimum fisik dan mental seseorang.

Menurut wursanto (2003:301) kemampuan (ability) merupakan kecakapan seseorang (kecerdasan, keterampilan) dalam memecahkan persoalan.orang yang tidak mampu memecahkan persoalan berarti tidak mampu menganalisa persoalan yang sedang dihadapinya. Dia tidak mampu menganalisis mungkin karena dia tidak berusaha dengan sungguh-sungguh.Kemampuan yang terbatas mengakibatkan orang menjadi pasif.

2.2.2.3 Pr estasi Ker ja

(39)

maupun jasa dan sikap (non materiil) dalam periode tertentu, yang dibandingkan dengan criteria atau ukuran (standart) yang telah ditentukan.

2.2.2.4 Pengar uh Kemampuan Per sona l Ter hadap Kemampuan Pengguna Sistem Infor masi Komputer Pada PT Bank Tabungan Negar a (Perser o) Tbk.Caba ng Sur abaya Wilayah Sur abaya Timur

Menurut Kreitner dan Kinicki (2003: 185), kemampuan menunjukan karakteristik stabil yang berkaitan dengan kemampuan maksimum fisik dan mental seseorang.

Menurut wursanto (2003:301) kemampuan (ability) merupakan kecakapan seseorang (kecerdasan, keterampilan) dalam memecahkan persoalan.orang yang tidak mampu memecahkan persoalan berarti tidak mampu menganalisa persoalan yang sedang dihadapinya. Dia tidak mampu menganalisis mungkin karena dia tidak berusaha dengan sungguh-sungguh.Kemampuan yang terbatas mengakibatkan orang menjadi pasif.

(40)

Pendidikan dan pelatihan sesungguhnya tidak sama. Walaupun banyak persamaan, kedua-duanya berhubungan dengan memberikan bantuankepada karyawan, agar karyawan tersebut dapat berkembang ketingkat kecerdasan, pengetahuan dan kemampuan yang lebih tinggi.Pendidikan sifatnya lebih teoritis, dan keahliian jadi lebih bersifat praktis.Manullang (1994:83) pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi karyawan.Pendidikan dan pelatihan bertujuan agar karyawan dapat cepat berkembang.Sukar bagi seorang karyawan untuk mengembangkan dirinya tanpa adanya suatu pendidikan khusus.Pengembangan diri dengan hanya melalui banyaknya sumber daya manusia aparatur yang dapat berkembang hanya dengan melalui pendidikan.

Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembinaan sumber daya manusia aparatur.Pendidikan dan pelatihan tidak saja meningkatkan pengetahuan (knowledge) tetapi juga keterampilan (skill) dan sikap (attitude) aparat, sehingga dapat meningkatkan tugas pokok dan fungsi dalam organisasi.

(41)

Mempersiapkan dan mengusahakan para peserta pendidikan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang disyaratkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan, termasuk pendidikan dan pelatihan ketatalaksanaan. Sedangkan pelatihan kejuruan adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang disyaratkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang bertaraf lebih rendah dari pada pelatihan keahlian.

2.2.3.1 Pengar uh Pendidikan Dan Pelatihan Ter hada p Kepua sa n Pengguna Pada PT Bank Tabungan Negara (Perser o) Tbk. Cabang Sur abaya Wila yah Sur a baya Timur

Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembinaan sumber daya manusia aparatur.Pendidikan dan pelatihan tidak saja meningkatkan pengetahuan (knowledge) tetapi juga keterampilan (skill) dan sikap (attitude) aparat, sehingga dapat meningkatkan tugas pokok dan fungsi dalam organisasi.

(42)

dan pelatihan merupakan salah satu kunci manajemen sumber daya manusia dan tanggung jawab yang tidak dapat dilaksanakan secara sembarangan.Artinya efektifitas pelatihan dapat terjamin, perlu penaganan yang serius baik yang menyangkut sarana maupun prasarananya.

Program pelatihan dan pendidikan pemakai yaitu meningkatkan kemampuan dan pemahaman pemakai terhadap sistem informasi akuntansi yang digunakan akan membuat pemakai tersebut lebih puas dan akan menggunakan sistem yang telah dikuasainya dengan baik dan lancar. Selain itu menambahkan rata-rata pendidikan dan tingkat pengguna sistem informasi yang bisa digunakan sebagai pengukuran kemampuan dari personal sistem informasi.

2.2.4 Ukur a n Or ga nisasi

(43)

Informasi merupakan salah satu sumber daya strategis yang harus dimiliki organisasi untuk dapat memenangkan persaingan global.Oleh karena itu, organisasi harus berusaha untuk mengoptimalkan peran informasi untuk mencapai tujuannya. Organisasi yang dapat mengelola dan memanfaatkan informasi secara efektif dan efisien akan memperoleh keuntungan di pasar global.

Pengelolaan informasi memerlukan suatu sistem informasi yang tidak ketinggalan jaman. Sehingga organisasi yang menekankan pengelolaan informasi pasti akan selalu mengembangkan sistem informasinya agar sesuai dengan tuntuan lingkungan global. Pengembangan sistem informasi berarti mengubah teknologi informasi yang digunakan oleh organisasi.perubahan tersebut pasti menimbulkan akibat positif, maupun negatif. akibat positifnya tentu adalah makin efisiennya kegiatan organisasi, sedangkan akibat buruknya kemungkinan besar, sumber daya yang ada di dalam organisasi tidak siap dengan perubahan teknologi. Keadaan seperti itu tentu menimbulkan demotivasi, sehingga kemungkinan teknologi informasi tidak dapat digunakan dengan optimal.

(44)

akan memungkinkan perancang sistem tidak dapat mengikuti prosedur pengembangan normal dengan memadai, dengan demikian meningkatkan resiko kegagalan sistem.

Oganisasi adalah persamaan persepsi yang dipegang oleh anggota organisasi dari suatu sistem nilai yang ada. Persamaan persepsi ini penting mengingat bahwa anggota organisasi mempunyai latar belakang dan level yang berbeda.

2.2.4.1 Pengar uh Ukur a n Or ganisasi Ter hada p Kepuasan Pengguna Pada PT Bank Tabungan Negara (Per sero) Tbk.Cabang Sur abaya Wilayah Sur a baya Timur .

(45)

adanya hubungan yang positif antara ukuran organisasi yang berpengaruh kepada kepuasaan pengguna

2.3 Kerangka Pemikir an

Kemampuan personal : Persepsi kemampuan karyawan yang menggunakan sistem informasi komputer yang mempengaruhi kepuasaan dalam menjalankan sistem tersebut.

Pendidikan dan pelatihan :Bertujuan agar karyawan dapat cepat berkembang dalam keterampilan (skill) dan sikap (attitude) dalam mengukur kemampuan menggunakan sistem informasi komputer .

Ukuran organisasi :Ukuran organisasi secara positif berhubungan dengan keberhasilan sistem informasi komputer karena kemungkinan perancang

Kemam puan Per sonal ( X1)

Pend id ikan dan Pe latiha n (X )

Ukur an

Or ganisasi (X3)

Ke puasan Pe ngguna ( Y)

(46)

sistem tidak dapat mengikuti prosedur pengembangan normal dengan memadai, sehingga mempengaruhi kepuasaan penggna sistem informasi komputer .

Dari kerangka pikir teoritis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

H1 : Diduga ada pengaruh kemampuan personal terhadap kepuasaan pengguna pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Surabaya Wilayah Surabaya Timur.

H2 : Diduga ada pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kepuasan pengguna pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Surabaya Wilayah Surabaya Timur.

(47)

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam

suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.Adapun

pendapat Husein Umar (2005:303) menjelaskan pengertian objek penelitian

adalah sebagai berikut :“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau

siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian

dilakukan. Bisa juga ditambah hal-hal lain jika dianggap perlu ”.Objek

penelitian dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

sistem informasi kepuasan pengguna pada PT BANK TABUNGAN

NEGARA (Persero) Tbk Cabang Surabaya, yang berlokasi di wilayah

Surabaya bagian timur. Penelitian ini dilakukan survey menggunakan

kuesioner terhadap pegawai bagian pengguna komputer di BTN wilayah

Surabaya timur sesuai dengan tujuan penelitian.

3.2 Definisi Oper asional dan Pengukur a n Var iabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu

variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan atau

(48)

tersebut. Penelitian ini menggunakan empat variabel yang terdiri dari tiga

variabel lepas (independen) dan satu variabel terikat (dependen). Variabel

dependen adalah niat responden untuk Kepuasan Penggunaan Sistem

Informasi, sedangkan variabel independen adalah : 1) Kemampuan Personal SI, 2) Pendidikan dan pelatihan Pengguna, dan 3) Ukuran Organisasi. Adapun definisi dari masing-masing variabel tersebut adalah sebagai berikut:

3.2.1 Kepuasan Pengguna

Kepuasan pengguna sistem informasi ini digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pemakai sistem informasi terhadap sistem dan output yang dihasilkan. Kuesioner untuk mengukur kepuasan pengguna dalam penelitian ini diadopsi dari kuesioner yang disusun oleh Doll dan Torkzadeh (1988). Path Diagram untuk variabel kepuasan pengguna dalam penelitian disingkat USAT. Indikator untuk variabel kepuasan pengguna ini terdiri dari 6 item pertanyaan. Dalam penelitian ini untuk mengukur kepuasan pengguna pada karyawan menggunakan data primer yang didapatkan melalui kuesioner.

Skala yang digunakan menggunakan semantik diferensial. Semantik

diferensial adalah skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan

ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum dimana

jawaban sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan bagian sangat negatif

(49)

3.2.2 Kemampua n Per sonal SI

Kemampuan personal adalah kemampuan yang di miliki oleh setiap

individu atau seseorang, dan setiap individu pasti memiliki suatu kemampuan

masing – masing, kemampuan dapat di dapatkan jika kita banyak belajar

untuk menguasai suatu pengetahuan.

beberapa contoh kemampuan personal yaitu :

1. Mempunyai sifat selalu ingin menang/optimis.

2. Berkomunikasi secara efektif.

3. Punya kepercayaan diri.

4. Tunjukkan kemampuan kreativitas Anda.

5. Bisa menerima dan belajar dari kritik.

6. Bisa memotivasi diri dan lingkungan.

7. Bisa menjadi multitask person.

8. Dapat melihat jauh ke depan.

Indikator untuk variabel kemampuan personal ini terdiri dari 5 item pertanyaan. Dalam penelitian ini untuk mengukur kemampuan personal menggunakan data primer yang didapatkan melalui kuesioner. Skala yang

digunakan menggunakan semantik diferensial. Semantik diferensial adalah

skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun

(50)

positif terletak dibagian kanan garis, dan bagian sangat negatif terletak

dibagian kiri garis, atau sebaliknya.

3.2.3 Pendidika n dan pela tiha n Pengguna

Pendidikan adalah suatu upaya sadar dan terencana untuk dapat memberikan suatu wahana dan wawasan tentang pengetahuan kerja dan cara

mengerjakan pekerjaan sesuai orientasi kemajuan pekerjaan. Akan berbeda

karyawan yang memiliki pendidikan yang tinggi dengan karyawan yang tidak

memiliki pendidikan tinggi. Aktualisasinya dapat di lihat bahwa karyawan

yang memilih pendidikan, dalam melaksanakan aktivitas kerjanya lebih

mudah mengembangkan dan lebih memahami tentang perencanaan kerja, dan

metode pelaksanaan pekerjaan hingga keberhasilan menjalankan pekerjaan

dengan baik dibandingkan dengan karyawan yang memiliki pendidikan yang

rendah cenderung memperlihatkan ketidaktahuan dan kelambatan dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan bahkan cenderung terbekalai.

Pendidikan dan pelatihan tidak saja meningkatkan pengetahuan

(knowledge) tetapi juga keterampilan (skill) dan sikap (attitude), sehingga

dapat meningkatkan tugas pokok dan fungsi dalam organisasi.

(51)

digunakan menggunakan semantik diferensial. Semantik diferensial adalah

skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun

checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum dimana jawaban sangat

positif terletak dibagian kanan garis, dan bagian sangat negatif terletak

dibagian kiri garis, atau sebaliknya.

3.2.4 Ukur a n Or ga nisasi

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang

cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada

dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang

berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,

terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya

(uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan

organisasi.

Penilaian suatu komitmen karyawan dalam suatu organisasi perusahaan,

termasuk perusahaan perbankan banyak ditentukan oleh keberhasilan

pengembangan karier yang diterapkan karyawan dalam menghasilkan kinerja.

(52)

digunakan menggunakan semantik diferensial. Semantik diferensial adalah

skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun

checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum dimana jawaban sangat

positif terletak dibagian kanan garis, dan bagian sangat negatif terletak

dibagian kiri garis, atau sebaliknya.

3.3 Teknik Penentua n Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk Cabang Surabaya yang menggunakan sistem informasi

komputer.

3.3.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

nonprobability sampling dengan cara purposive sampling, yaitu cara

pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu ( Mustofa, 2000). Adapun

karyawan yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian. Dengan kriteria

hanya karyawan pengguna sistem informasi komputer pada PT Bank

(53)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 J enis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data bersumber langsung dari responden dengan instrumen penelitian berupa

kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawab(Sugiyono,2008; dalam Akmal, 2012).

3.4.2 Sumber Data

Data diperoleh dari responden (sumber langsung) jawaban dari

karyawan pengguna sistem informasi komputer pada PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk. Di wilayah Surabaya. Dengan sumber langsung

tersebut diharapkan dapat benar-benar merepresentasikan keadaan yang

sesungguhnya terjadi di tempat pengambilan sampel dalam hal ini mengenai

pernyataan yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem

informasi.

3.4.3 Metode Pengumpula n Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

kuesioner. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pembagian

(54)

kemampuan personal berpengaruh terhadap kemampuan pengguna sistem

informasi komputer , pendidikan dan pelatihan berpengaruh terhadap

kepuasan pengguna sistem informasi komputer , ukuran organisasi

berpengaruh kepada kepuasan pengguna.

Kuesioner penelitian ini disebar kepada karyawan PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk. Cabang Surabaya Wilayah Surabaya Timur. Responden

akan memberikan jawabannya terhadap pernyataan atau pertanyaan yang

diajukan pada kuesioner yang diberikan. Skala yang digunakan menggunakan

skala sikap model likert. Skala sikap di gunakan untuk mengetahui penilaian seseorang terhadap suatu hal. Dalam skala sikap ini, responden menyatakan persetujuannya dan ketidak setujuannya terhadap sejumlah pernyataan dan pertanyaan yang berhubungan dengan obyek yang di teliti. Karakteristik dari faktor-faktor kinerja sistem di berikan penilaian sebagai berikut :

1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 3. Netral 4. Setuju

(55)

3.5 Uji Hipotesis

3.5.1 Uji Kualitas Data

Uji kualitas data terdiri dari uji reliabilitas (uji keandalan) dan uji validitas (uji kesahihan). Keduanya dilakukan untuk melihat kelayakan data yang ada sebelum diproses menggunakan alat analisis untuk menguji hipotesis.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan cara untuk mengukur konsistensi jawaban responden di dalam kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu.

(56)

3.5.3 Uji Va lidita s

Uji validitas merupakan cara untuk mengukur valid tidaknya item-item kuesioner dalam mewakili variabel. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur.

Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan menggunakan korelasi bivariate (Pearson Correlation) antara masing-masing skor indikator dengan total skor kontruk (Ghozali, 2006; dalam Sulistiani, 2012). Bila nilai signifikansi <0,05 pada tingkat signifikan 0,05 maka masing-masing indikator pernyataan dinyatakan valid.

3.5.4 Uji Nor malitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi,

variable pengganggu memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk menilai

apakah variabel pengganggu memiliki distribusi normal atau tidak, yaitu

dengan cara analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2011; dalam

Akmal,2012).

(57)

melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan

melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan

(Ghozali2011; dalam Akmal,2012) :

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Selain

menggunakan analisis grafik untuk menilai normalitas dapat juga

menggunakan analisis statistik. Uji statistik dapat dilakukan dengan cara

melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual. Selain itu dapat juga

digunakan uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji ini

dilakukan dengan membuat hipotesis :

H0 : Data residual berdistribusi normal

HA : Data residual tidak berdistribusi normal

3.6 Uji Asumsi Kla sik

Uji asumsi klasik digunakan sebelum melakukan pengujian hipotesis

dengan analisis regresi berganda. Terdapat beberapa asumsi-asumsi dasar

yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian persamaan

(58)

3.6.1 Uji Multikolinear itas

Uji multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah antara variabel

independen terdapat hubungan satu sama lain. Model regresi yang baik

seharusnya tidak ada hubungan antara variabel independen satu dengan yang

lain. Jika diantara variabel independen memiliki hubungan satu sama lain,

maka variabel-variabel tersebut dikatakan tidak ortogonal. Variabel ortogonal

adalah varibel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol (Ghozali, 2011; dalam Akmal, 2012). Untuk

mendeteksi adanya masalah multikolinearitas adalah dengan menggunakan

perhitungan tolerance (TOL) dan variance inflation factor (VIF). Nilai

toleranceyang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena keduanya

berhubungan terbalik sebagaimana terlihat dalam rumus berikut :

VIF = 1

Tolerance

Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance 0 dan nilai VIF 0. Jika nilai TOL lebih

kecil dari 0,10 berarti terdapat korelasi antar variabel independen yang

nilainya lebih dari 95%. Indikator adanya multikolinearitas yaitu jika nilai

(59)

3.6.2 Uji Autokor elasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara

anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time

series) atau ruang (cross section) (Suliyanto, 2005:64). Dalam penelitian ini

tidak dilakukan uji autokorelasi karena data dari serangkaian pengamatan

tidak tersusun dalam rangkain waktu (time series data).

3.6.3 Uji Heter oskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regrensi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi

Heteroskedastisitas(Ghozali, 2006 : 125 ).

Adanya Heteroskedastisitas berarti adanya varian variabel dalam

model yang tidak sama (konstan). Untuk mendiagnosis adanya

Heteroskedastisitas, salah satunya dengan melakukan pengujian rank

spearman. Jika nilai probabilitasnya > nilai alpha-nya (0,05), maka dapat

dipastikan model tidak mengandung unsur heteroskedastisitas atau thitung ≤

ttabel pada alpha 0,05. Model regrensi yang baik adalah yang tidak terjadi

heteroskedastisitas. Sedangkan kriteria pengujianya adalah :

(60)

b. Nilai probabilitas < 0,05 berarti terkena dari

heteroskedastisitas.

3.7 Teknik Ana lisis

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda,

yaitu melihat pengaruh persepsi norma subyektif terhadap pengungkap

kecurangan, sikap terhadap pengungkap kecurangan, dan persepsi kontrol

perilaku terhadap pengungkap kecurangan pada niat responden untuk

mengungkapkan kecurangan. Model regresi yang digunakan dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Y = α + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + e ...(1).

Y = Kepuasan pengguna sistem informasi

α = Bilangan konstanta

β 1...β n = Koefisien arah regresi

X1 = Persepsi kemampuan karyawan

X2 = Agar karyawan dapat cepat berkembang dalam keterampilan

(skill) dan sikap (attitude) dalam mengukur kemampuan

menggunakan sistem informasi komputer

X3 = Berhubungan dengan keberhasilan sisteem yang

(61)

e = Kesalahan pengganggu

3.7.1 Analisis Regr esi

Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara

dua variabel atau lebih dan untuk menunjukkan arah hubungan antara varibel

dependen dengan variabel independen. Analisis ini menggunakan tiga

pengujian, yaitu ujikoefisien determinasi, uji statistik f, dan uji statistik t.

3.7.2 Koefisien Deter mina si

Koefisien determinasi merupakan ikhtisar yang menyatakan seberapa

baik garis regresi sampel mencocokkan data. Koefisien determinasi untuk

mengukur proporsi variasi dalam variabel tidak bebas yang dijelaskan oleh

regresi. Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1, bila R2= 0 berarti tidak ada

hubungan antar variabel bebas dengan variabel tidak bebas, sedangkan jika

R2=1 berarti suatu hubungan yang sempurna. Untuk regresi dengan variabel

bebas lebih dari 2 maka digunakan adjusted R2 sebagai koefisien determinasi.

Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah

bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model.

R2 akan meningkat jika ada tambahan satu variabel independen tanpa

memperdulikan apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen. Sehingga banyak peneliti menganjurkan untuk

menggunanakan nilai Adjusted R2 ketika mengevaluasi model regresi terbaik.

(62)

dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati, 2003 ( Ghozali,2011,

dalam Akmal,2012) jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif,

maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol.

3.7.3 Uji F

Uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan

adalah sebagai berikut:

Jika nilai signifikansi kurang atau sama dengan 0,05 maka hipotesis

diterima. Dengan kata lain Ha diterima yaitu semua variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak, yang berarti

semua variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

3.7.4 Uji T

Uji t digunakan untuk mengetahui kemampuan masing-masing

variabel independen secara individu (partial) dalam menjelaskan perilaku

variabel dependen. Kemampuan personal, pendidikan dan pelatihan, dan

ukuran organisasi terhadap kepuasan pengguna pada karyawan PT Bank

(63)

Jika nilai signifikansi kurang atau sama dengan 0,05 maka hipotesis

diterima yang berarti secara parsial variabel Sebaliknya jika nilai signifikansi

lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak atau secara parsial variabel kemampuan

personal, pendidikan dan pelatihan, dan ukuran organisasi terhadap kepuasan

(64)

4.1 Deskr ipsi Data Penelitian

4.1.1 Deskr ipsi Objek Penelitian

Data penelitian dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner

secara langsung kepada karyawan PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk. Penyebaran kuesioner dilakukan 5 hari sejak tanggal 27 Agustus

2014 sampai tanggal 2 September 2014.

Kuesioner yang disebar dalam penelitian ini sebanyak 37 kuesioner

kepada karyawan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Dari 37

kuesioner yang disebar yang kembali sebanyak 37 kuesioner. Jadi jumlah

sample pengamatan pada penelitian ini sebanyak 37 pengamatan. Untuk

mengetahui kualitas data dari kuesioner tersebut dilakukan uji kualitas

data. Hasil uji kualitas data tersebut menunjukkan bahwa 37 data

kuesioner dapat dikatakan berkualitas dan layak untuk diteliti dalam

penelitian ini.

4.1.2 Deskr ipsi Responden

Total 37 kuesioner yang diteliti tersebut terdiri dari 37 responden

karyawan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. responden dapat

(65)

Tabel 4.1

Ringkasan Deskripsi Responden

Data Demografis Responden Jenis Kelamin

L 9

P 28

Total 37

Sumber : data primer yang diolah, 2014

Data demografi responden di atas menyajikan informasi mengenai

jenis kelamin, dan usia karyawan. Dari karyawan laki-laki dan karyawan

perempuan, dengan responden berusia dibawah tahun dan responden

berusia tahun ke atas.

4.1.3 Distribusi Fr ekuensi J awaban Responden

1. Distribusi Fr ekuensi J awaban Responden pada Variabel

Kemampuan Per sonal (X1)

Kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan sangat

berpengaruh kepada kinerja perusahaan,sehingga karyawan dituntut

memiliki kemampuaan sesuai bidang yang di kerjakaannya. Indikator

ini terdiri dari 5 pertanyaan dan frekuensi jawaban responden pada

(66)

Tabel 4.2

Data Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kemampuan Personal (X1)

Item Distribusi Skor Persentase (%)

STS TS N S SS STS TS N S SS

Berdasarkan tabel tersebut diatas, diketahui bahwa :

1. Untuk pernyataan “Pendapat karyawan tentang ketepatan waktu dalam

menyelesaikan pekerjaan” (X1.1) sebagian besar responden mempunyai

tanggapan terhadap data variabel persepsi kemampuan personal yang

sangat tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0

orang (0%), netral sebanyak 1 orang (2,7%), setuju sebanyak 29 orang

(78,3%) dan sangat setuju sebanyak 7 orang (19,0%).

Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa mayoritas

responden menganggap bahwa ketepatan waktu dalam menyelesaikan

pekerjaan yang diberi kepada setiap karyawan harus sesuai dengan

waktu yang ditetapkan terkait prinsip-prinsip kepuasan penggunan.

2. Untuk pernyataan “ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan” (X1.2)

sebagian besar responden mempunyai tanggapan terhadap data

variabel persepsi kapabilitas personal yang sangat tidak setuju

sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), netral

(67)

Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa kebanyakan

responden menganggap bahwa ketelitian dalam menjalankan sistem

sangat dituntut untuk sesuai dengan kemampuan agar tidak terjadi

kesalahan.

3. Untuk pernyataan “upaya yang dilakukan dalam mencapai target kerja

yang telah ditentukan” (X1.3) sebagian besar responden mempunyai

tanggapan terhadap data variabel persepsi kemampuan personal yang

sangat tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0

orang (0%), netral sebanyak 4 orang (10,8%), setuju sebanyak 18

orang (48,7%) dan sangat setuju sebanyak 15 orang (40,5%).

Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa kebanyakan

responden menganggap bahwa dalam mencapai target pekerjaan sangat

penting dalam upaya meningkatkan kepuasan pengguna sistem.

4. Untuk pernyataan “ketangkasan dalam menyelesaikan pekerjaan”

(X1.3) sebagian besar responden mempunyai tanggapan terhadap data

variabel persepsi kemampuan personal yang sangat tidak setuju

sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), netral

sebanyak 1 orang (2,7%), setuju sebanyak 17 orang (45,9%) dan

sangat setuju sebanyak 19 orang (51,4%).

Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa kebanyakan

responden menganggap bahwa ketangkasan dalam target pekerjaan

(68)

5. Untuk pernyataan “inisiatif dalam menyelesaikan pekerjaan” (X1.3)

sebagian besar responden mempunyai tanggapan terhadap data

variabel persepsi kemampuan personal yang sangat tidak setuju

sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), netral

sebanyak 2 orang (5,4%), setuju sebanyak 19 orang (51,4%) dan

sangat setuju sebanyak 16 orang (43,2%).

Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa kebanyakan

responden menganggap bahwa inisiatif dalam menyelesaikan

pekerjaan sangat penting karena merupakaan tanggung jawab

karyawan.

2. Distribusi Fr ekuensi J awaban Responden pada Variabel

Pendidikan dan Pelatihan (X2)

Penilaian karyawan terhadap pendidikan dan pelatihan sangat

berpengaruh terhadap individu karyawa. Indikator ini terdiri dari 4

pertanyaan dan frekuensi jawaban responden pada variabel pendidikan

dan pelatihan adalah:

Tabel 4.3

Data Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pendidikan dan Pelatihan (X2)

Item Distribusi Skor Persentase (%)

STS TS N S SS STS TS N S SS

X2.1 0 0 2 22 13 0 0 5,4 59,5 35,1

X2.2 0 0 5 16 16 0 0 13,6 43.2 43.2

X2.3 0 0 2 16 19 0 0 5,4 43,2 51,4

X2.4 0 0 2 22 13 0 0 5,4 59,5 35,1

(69)

Berdasarkan tabel tersebut diatas, diketahui bahwa :

1. Untuk pertanyaan “kesesuaian program pendidikan dan pelatihan yang

diselenggarakan cukup menunjang” (X2.1) sebagian besar responden

mempunyai tanggapan terhadap data variabel penddikan dan pelatihan

yang sangat tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak

0 orang (0%), netral sebanyak 2 orang (5,4%), setuju sebanyak 22

orang (59,5%) dan sangat setuju sebanyak 13 orang (35,1%).

Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa kebanyakan

responden mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan dan

pelatihan dalam perusahaan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh

karyawan..

2. Untuk pertanyaan “Mutu metode pendidikan dan pelatihan yang

ditetapkan perusahaan” (X2.2) sebagian besar responden mempunyai

tanggapan terhadap data variabel pendidikan dan pelatihan yang sangat

tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0 orang

(0%), netral sebanyak 5 orang (13,6%), setuju sebanyak 16 orang

(43,2%) dan sangat setuju sebanyak 16 orang (43,2%).

Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa kebanyakan

responden harus memiliki mutu pendidikan dan pelatihan untuk

menyelesaikan tugas dari pimpinan perusahaan.

3. Untuk pertanyaan “Manfaat pendidikan dan pelatihan yang telah

(70)

terhadap data variabel pendidikan dan pelatihan yang sangat tidak

setuju sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%),

netral sebanyak 2 orang (5,4%), setuju sebanyak 16 orang (43,2%) dan

sangat setuju sebanyak 19 orang (51,4%).

Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa kebanyakan

responden merasakan apa yang dapat diperoleh dari pendidikan dan

pelatihan karyawan.

4. Untuk pertanyaan “Pengetahuan yang didapat dalam pendidikan dan

pelatihan dalam membantu menyelesaikan tugas sehari-hari” (X2.4)

sebagian besar responden mempunyai tanggapan terhadap data

variabel pendidikan dan pelatihan yang sangat tidak setuju sebanyak 0

orang (0%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), netral sebanyak 2

orang (5,4%), setuju sebanyak 22 orang (59,5%) dan sangat setuju

sebanyak 13 orang (35,1%).

Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa kebanyakan

responden yakin atas pendidikan dan pelatihan yang didapat dari

perusahaan dapat membantu karyawan dalam menyelesaikan tugas.

3. Distribusi Fr ekuensi J awaban Responden Ukur an Organisasi (X3)

Suatu organisasi dimana di dalam perusahaan saling

membutuhakan sehingga dalam kesehariaan dapat membutuhkan satu

sama lainnya. Indikator ini terdiri dari 5 pertanyaan dan frekuensi

(71)

Tabel 4.4

Data Tanggapan Responden Terhadap Variabel Ukuran Organisasi (X3)

Item Distribusi Skor Persentase (%)

STS TS N S SS STS TS N S SS

X3.1 0 0 3 22 12 0 0 8,1 59,5 32,4

X3.2 0 0 5 15 17 0 0 13,6 40.5 45,9

X3.3 0 0 5 22 10 0 0 13,6 59,5 27,0

X3.4 0 0 6 21 10 0 0 16,2 56,8 27,0

X3.5 0 0 4 22 11 0 0 10,8 59,5 29,7

Sumber : Data diolah tahun 2014

Berdasarkan tabel tersebut diatas, diketahui bahwa :

1. Untuk pertanyaan “dorongan pimpinan kepada pegawai agar

mempunyai inisiatif dalam bekerja” (X3.1) sebagian besar responden

mempunyai tanggapan terhadap data variabel persepsi ukuran

organisasi yang sangat tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), tidak

setuju sebanyak 0 orang (0%), netral sebanyak 3 orang (8,1%), setuju

sebanyak 22 orang (59,5%) dan sangat setuju sebanyak 12 orang

(32,4%).

Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa responden

kebanyakan meyakini bahwadorongan pemimpin untuk para pegawai

agar setiap karyawan mempunai inifiatif ide-ide dalam kerja dapat

termotivasi.

2. Untuk pertanyaan “tuntutan pimpinan kepada pegawai dalam

menyelesaikan pekerjaan dengan akurat dan teliti” (X3.2) sebagian

(72)

sebanyak 15 orang (40,5%) dan sangat setuju sebanyak 17 orang (45,

9%).

Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa kebanyakan

responden yakin akan tuntutan dalam bekerja yang di berlakukan

karyawan harus akurat dan teliti sehingga tidak terdapat kesalahan

yang fatal.

3. Untuk pertanyaan “Adakah sosialisasi peraturan yang akan

diberlakukan oleh perusahaan” (X3.3) sebagian besar responden

mempunyai tanggapan terhadap data variabel ukuran organisasi yang

sangat tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0

orang (0%), netral sebanyak 5 orang (13,6%), setuju sebanyak 22

orang (59,5%) dan sangat setuju sebanyak 10 orang (27,0%).

Dari jawaban tersebut diatas dapat diinterprestasikan bahwa sosialisasi

terhadap karyawan harus diterapkan agar seluruh karyawan memahami

tentang perusahaan tersebut.

4. Untuk pertanyaan “keeratan hubungan kerja sama antara bagian di

perusahaan” (X3.4) sebagian besar responden mempunyai tanggapan

terhadap data variabel ukuran organisasi yang sangat tidak setuju

sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), netral

sebanyak 6 orang (16,2%), setuju sebanyak 21 orang (56,8%) dan

sangat setuju sebanyak 10 orang (27,0%).

(73)

melakukan hal tersebut akan banyak kendala yang terjadi, tetapi

kondisi ini juga bisa mempengaruhi akan kematangan dan kepercayaan

diri individu tersebut.

5. Untuk pertanyaan “Kerja sama setiap anggota kelompok selalu

ditekankan untuk mencapai keberhasilan suatu pekerjaan” (X3.5)

sebagian besar responden mempunyai tanggapan terhadap data

variabel persepsi kontrol perilaku yang sangat tidak setuju sebanyak 0

orang (0%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), netral sebanyak 4

orang (10,8%), setuju sebanyak 22 orang (59,5%) dan sangat setuju

sebanyak 11 orang (29,7%).

Dari jawaban tersebut diatas dapat diinterprestasikan bahwa

kebanyakan responden yakin akan tanggung jawabnya dengan risiko

yang terjadi untuk mengungkapkan kecurangan, tetapi hal itu juga bisa

mempengaruhi keyakinan individu tersebut terhadap kepercayaan

dirinya.

4. Distribusi Fr ekuensi J awaban Responden pada Kepuasan

Pengguna (Y)

Suatu keadaan dimana seseorang karyawan ingin melakukan

merasa nyaman dalam bekerja. Indikator ini terdiri dari 6 pertanyaan

dan frekuensi jawaban responden pada variabel persepsi kepuasan

(74)

Tabel 4.5

Data Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan Pengguna (Y)

Item Distribusi Skor Persentase (%)

STM TM N M SM STM TM N M SM

Sumber : Data diolah 2014

Berdasarkan tabel tersebut diatas, diketahui bahwa :

1. Untuk pertanyaan “Sistem mampu meningkatkan kepuasan kerja

Bapak/Ibu” (Y.1) sebagian besar responden mempunyai tanggapan

terhadap data variabel kepuasan pengguna yang sangat tidak setuju

sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), netral

sebanyak 4 orang (10,8%), setuju sebanyak 16 orang (43,3%) dan

sangat setuju sebanyak 17 orang (45,9%).

Dari jawaban diatas dapat diinterpestasikan bahwa mayoritas

responden berniat untuk mengungkapkan kecurangan, tetapi kondisi

ini juga bisa membuat kurangnya rasa percaya diri yang bisa

mengganggu keputusan individu terkait prinsip-prinsip tentang

moralitas.

2. Untuk pertanyaan “Sistem selalu memberikan informasi yang

dibutuhkan departemen saya” (Y.2) sebagian besar responden

mempunyai tanggapan terhadap data variabel kepuasan pengguna yang

Gambar

Tabel 4.1 Ringkasan Deskripsi Responden
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.5        Data Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan Pengguna (Y)
+7

Referensi

Dokumen terkait

SensorML provides a common framework for any process and process chain, but is particularly well-suited for the description of sensor and systems and the processing of

(1990) reported that drought stress causes a reduction in total leaf production and lateral branching of young peach trees, but no distinction was made between leaves developed

Karyawan merasa bahwa pemilik bekerja keras sesuai dengan tingkat kepentingannya, contohnya dengan cara walaupun pemilik memulai usahanya dari usaha kecil, pemilik selalu

Ketentuan yang di atur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) terhdap Pasal 66 adalah terdakwa tidak dibebani

melalui perencanaan pangan dan gizi Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tentang kajian pola konsumsi per hari, rata rata penduduk ini

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel.Misalnya orang yang ingin mendapat

Hubungan antara pengaruh CSR internal pada karyawan terhadap kinerja perusahaan berpengaruh signifikan (Mohammad dkk, 2014), (Al Qeed, 2014). Motivasi karyawan didefinisikan

Salah satu hambatan pada anak autis adalah permasalahan aspek minat untuk mengadakan hubungan dengan teman-teman, sering kali terdapat hambatan karena ketidak mampuan