SISTEM INFORMASI PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.CABANG SURABAYA
(Survey Pada Pegawai Bagian Pengguna Komputer Di BTN Wilayah Surabaya Timur)
SKRIPSI
Diajukan Oleh: Kikie Adek Pur wahyuono
1013015014 / FEB / EA
KEPADA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
(Survey Pada Pegawai Bagian Pengguna Komputer Di BTN Wilayah Surabaya Timur) SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan Dalam Memper oleh Gelar Sar jana Ekonomi Dan Bisnis Pr ogr am Studi Akuntansi
Diajukan Oleh: Kikie Adek Pur wahyuono
1013015014 / FEB / EA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA PADA PT BANKTABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK
CABANG SURABAYA
(Survey Pada Pegawai Pengguna Komputer Di BTN Wilayah Surabaya Timur)
Disusun Oleh : Kikie Adek Pur wahyuono
1013015014/FE/ EA
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
pada tanggal 24 November 2014
Pembimbing Utama,
Drs. Ec. Eko Riyadi, M.Aks NIP.19570501 199303 1001
Tim Penguji : Ketua,
Dra. EC. Sar i Andayani, M.Aks NIP 196610111992032001
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJ A SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA PADA
PT BANKTABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK CABANG SURABAYA
(Survey Pada Pegawai Pengguna Komputer Di BTN Wilayah Surabaya Timur)
yang diajukan
Kikie Adek Pur wahyuono
1013015014/FEB/ EA
Disetujui untuk Ujian Lisan oleh :
Pembimbing Utama Tanggal :
Drs. Ec. Eko Riyadi, M.Aks NIP.19570501 199303 1001
Mengetahui ,
Wakil dekan I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJ A SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA PADA
PT BANKTABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK CABANG SURABAYA
(Survey Pada Pegawai Pengguna Komputer Di BTN Wilayah Surabaya Timur)
yang diajukan
Kikie Adek Pur wahyuono
1013015014/FEB/ EA
telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh
Pembimbing Utama Tanggal ………..
Drs. Ec. Eko Riyadi, M.Aks NIP.19570501 199303 1001
Mengetahui , Ketua Program Studi
USULAN PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJ A SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA PADA
PT BANKTABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK CABANG SURABAYA
(Survey Pada Pegawai Pengguna Komputer Di BTN Wilayah Surabaya Timur)
yang diajukan
Kikie Adek Pur wahyuono
1013015014/FEB/ EA
telah disetujui untuk diseminarkan oleh
Pembimbing Utama Tanggal ………..
Drs. Ec. Eko Riyadi, M.Aks NIP.19570501 199303 1001
Mengetahui , Ketua Program Studi
Tiada yang pantas kami ucapkan selain ucapan Hamdalah. Rasa syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
karena atas Rahmat, Hidayah serta Kuasa-Nya kami dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA
SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA PADA PT
BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK CABANG SURABAYA
(Survey Pada Pegawai Bagian Pengguna Komputer Di BTN Wilayah Surabaya
Timur)”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan wajib bagi penulis dalam
menempuh Strata-1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya guna
nantinya memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) Akuntansi
.
Keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Secara tulus penulis menghaturkan terima kasih yang tiada terkira
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
2. Prof. DR. Syamsul Huda, SE, MT selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
4. Drs. Ec. Eko Riyadi, M.Aks selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu guna mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
5. Papa, Mama serta Kakakku yang tersayang, yang senantiasa dengan sabar
dan penuh kasih sayang membimbing, mendidik, memotivasi tanpa batas
waktu, serta memberi doa secara tulus ikhlas.
6. Segenap dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jatim Surabaya yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat bagi penulis selama menjalani pendidikan Strata-1 Akuntansi.
7. Terimakasih kepada Karyawan dan Karyawati PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk Cabang Surabaya atas bantuannya dalam memberikan ijin
dan kemudahan untuk menyebarkan kuisioner, sehingga skripsi ini bias
seleasi.
8. Teman-teman penulis, Mahasiswa kelas H-Sore Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bianis Universitas Pembanguna Nasional “Veteran”
Jawa Timur. Yuni Siswati, Debra Septia, Tito Brama, Dwi Ayu, Mariya
Ulfa, Achmad Chafidz, Dessyta P, Angga Adistya Patra, Ristyana, Nur Ika
Febri, Reni A, Shilatul M, Ichwan, Andika, Fery, Yogi, Shelly, Diana,
Jawa Timur. Andri P, Lingga, Angga Y, Nadia, Indra A. P, Indra R, dan
seluruh teman-teman kelas pagi.
10.Mba Desy P, Mba Enno, Mba Esty, Mas Hamfry, Mba Septy, Mas Tikno
yang senantiasa berbagi keceriaan bagi penulis.
11.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis,
terima kasih atas segala bantuan, dukungan serta doanya kepada penulis
dalam penyelesaian skripsi.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis maupun segenap
pihak yang terkait serta umumnya bagi para pembaca. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan guna
kesempurnaannya. Dan atas segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis semoga mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT.
Surabaya, 18 Oktober 2014
Halaman
KATA PE NGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR LAMPIRAN SURAT IJ IN MELAKUKAN PE NELITIAN SURAT J ALAN MELAKUKAN PENELITIAN DARI BANK BTN BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Per umusan Masalah ... 11
1.3 Tujua n Penelitian ... 11
1.4 Manfaa t Penelitian ... 12
BAB II. TINJ AUAN PUSTAKA ... 13
2.2.2 Kemampuan Personal ... 18
2.2.2.1 Motivasi ... 18
2.2.2.2 Kemampuan Kerja ... 21
2.2.2.3 Prestasi Kerja ... 21
2.2.2.4 Kemampuan Personal Berpengaruh Positif Terhadap Kemampuan Pengguna Sistem Informasi Komputer Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.Cabang Surabaya Wilayah Surabaya Timur... 22
2.2.3 Pendidikan dan Pelatihan ... 23
2.2.3.1Pendidikan Dan Pelatihan Berpengaruh Positif Terhadap Kepuasan Pengguna Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Surabaya Wilayah Surabaya Timur... 24
2.2.4 Ukuran Organisasi ... 25
BAB III. METODE PENELITIAN ... 30
3.1 Objek Penelitian ... 30
3.2 Definisi Operasional dan Pengukur an Var iabel ... 30
3.2.1 Kepuasan Pengguna... ... 31
3.2.2 Kemampuan Personal SI... 32
3.2.3 Pendidikan dan Pelatihan... ... 33
3.2.4 Ukuran Organisasi... . 34
3.3 Teknik Penentuan Populasi da n Sampel ... 35
3.3.1 Populasi ... 35
3.3.2 Sampel ... 35
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 36
3.4.1 Jenis Data ... 36
3.4.2 Sumber Data ... 36
3.5.2 Uji Reliabilitas... 38
3.5.3 Uji Validitas... 39
3.5.4 Uji Normalitas... 39
3.6 Uji Asumsi Klasik ... 40
3.6.1 Uji Multikoleniaritas... 41
3.6.2 Uji Autokorelasi ... 42
3.6.3 Uji Heteroskedisitas ... 42
3.7 Teknik Analisis ... 43
3.7.1 Analisis Regresi ... 44
3.7.2 Koefisien Determinasi ... 44
3.7.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... ... 45
3.7.4Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PE MBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ... 47
4.2 Analisis Data Dan Uji Hipotesis ... 60
4.2.1 Uji Kualitas Data ... 60
4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 63
4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 65
4.2.4 Uji Hipotesis ... 69
4.2.3 Uji Koefisien Determinasi ... 70
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... ` 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 76
5.2 Saran ... 76
5.3 Keterbatasan Penelitian ... 77
(Survey Pada Pegawai Bagian Pengguna Komputer Di BTN Wilayah Surabaya Timur)
KIKIE ADEK PURWAHYUONO
Abstrak
Pengelolaan informasi memerlukan suatu sistem informasi yang tidak ketinggalan jaman, Untuk mengurangi dampak buruk perubahan sistem informasi, biasanya perusahaan menempuh berbagai cara misalnya dengan melibatkan pemakai teknologi informasi dalam pengembangan sistem informasi atau yang disebut partisipasi pemakai, PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Surabaya adalah perusahaan perbankan yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara. Semakin vitalnya teknologi informasi bagi keberhasilan perusahaan secara keseluruan memperluas peranan suatu sistem informasi.Sistem informasi akuntansi merupakan penyedia informasi, khususnya informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari observasi di lapangan dengan kuesioner. Responden yang diambil adalah karyawan Bank BTN wilayah surabaya timur. Untuk memenuhi tujuan penelitian ini, hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dan uji t.
Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa kemampuan personal tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna, pendidikan dan pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna, ukuran organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna.
1.1 Latar Belakang
memiliki pengaruh terhadap kinerja SIA yang diukur dari kepuasan dan pemakaian SIA pada Bank Perkreditan Rakyat milik Pemerintah Daerah (PD BPR BKK) di Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan adanya tuntutan penggunaan Pedoman Akuntansi (PA) BPR per 1 Juni 2010 sebagai dasar penyusunan laporan keuangan, sehingga muncul tuntutan dan peran terhadap para pegawai sampai dengan tingkat pimpinan PD BPR BKK untuk memahami peraturan yang baru tersebut. Hal ini terkait dengan penggunaan (implementasi) sistem yang baru tersebut untuk mengakomodasi dan memfasilitasi penerapan PA BPR.
Pengelolaan informasi memerlukan suatu sistem informasi
yang tidak ketinggalan jaman. Sehingga organisasi yang menekankan
pengelolaan informasi pasti akan selalu mengembangkan sistem informasinya
agar sesuai dengan tuntuan lingkungan global. Pengembangan sistem
informasi berarti mengubah teknologi informasi yang digunakan oleh
organisasi.Perubahan tersebut pasti menimbulkan akibat positif, maupun
negatif.akibat positifnya tentu adalah makin efisiennya kegiatan organisasi,
sedangkan akibat buruknya kemungkinan besar, sumber daya yang ada di
dalam organisasi tidak siap dengan perubahan teknologi. Keadaan seperti itu
tentu menimbulkan demotivasi, sehingga kemungkinan teknologi informasi
Untuk mengurangi dampak buruk perubahan sistem informasi, biasanya perusahaan menempuh berbagai cara misalnya dengan melibatkan pemakai teknologi informasi dalam pengembangan sistem informasi atau yang disebut partisipasi pemakai, merancang suatu sistem perubahan yang familiar atau yang dikenal dengan proses sosialisasi, membuat komunikasi formal dalam pengembangan sistem informasi (McLeod, 1998).
Kualitas informasi merupakan tingkatan informasi yang memiliki karakteristik waktu, isi, dan bentuk (Jogiyanto, 2005).Informasi yang berkualitas tinggi memberikan kepuasan tersendiri bagi penggunanya. Sebaliknya informasi yang kurang berkualitas biasanya menjadikan para pengguna merasa tidak puas akan sistem yang digunakan.Perceived ease of use (persepsi kemudahan penggunaan) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu sistem tertentu akan dapat bebas dari usaha (Davis, 1989). Seseorang yang merasa bahwa suatu sistem tertentu jika mudah digunakan akan membuat penggunanya merasa puas terhadap kehadiran sistem tersebut. Begitu juga sebaliknya, seseorang yang merasa jika suatu sistem tersebut sulit dan rumit jika digunakan biasanya mereka merasa tidak puas akan kehadiran sistem tersebut.
daya manusia (pemakai akhir dan pakar SI), hardware (mesin dan media),software(program dan prosedur), data (dasar data dan pengetahuan), serta jaringan (media komunikasi dan dukungan jaringan) (James A.O’Brien, 2005 : 36).
Kemampuan pemakai dalam mengoprasikan sistem informasi yang baru sangat dibutuhkan.Menurut Robbins (2005:45) kemampuan pemakai dapat dilihat dari bagaimana pemakai sisstem menjalankan sistem informasi akuntansi yang ada.
Dalam pendidikan dan pelatihan tidak hanya kemampuan dan pemahaman atas pekerjaan yang ingin dicapi tetapi, diharapkan melalui program pelatihan membentuk dan meningkatkan pola pikir, sikap, behavior, dan cara pandang yang lebih baik dari seorang karyawan terhadap pekerjaannya baik secara individu maupun dalam tim kerja.
Dengan program pendidikan dan pelatihan yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan karyawan, karyawan akan semakin memahami dan menguasai dalam menjalankan profesinya. Tidak hanya faktor keterampilan, kemampuan dan penguasaan kerja karyawan yang terus dikembangkan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan.Akan tetapi perusahaan harus memperhatikan pula faktor pemberian kompensasi sebagai salah satu motif bagi karyawan untuk bekerja.
serta perilaku para anggotanya (Deshpande & Farley, 1999). Budaya organisasi, berdasarkan definisi ini, dapat ditempatkan pada arah nilai (values) maupun norma perilaku (behavioral norms). Budaya organisasi sebagai nilai merujuk pada segala sesuatu dalam organisasi yang dipandang sangat bernilai (highly valued), sedangkan sebagai norma perilaku (behavioral norms) budaya organisasi mengacu pada bagaimana sebaiknya elemen-elemen (anggota) organisasi berperilaku.
Baik buruknya kinerja dari sebuah sistem informasi akuntansi dapat dilihat melalui kepuasan dari pemakai sistem informasi akuntansi itu sendiri (UserAccounting Information SystemSatisfaction) dan pemakaian dari sistem informasi akuntansi (User AccountingInformation System Use). Kinerja tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang meliputi partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, kemampuan teknik personel sistem informasi akuntansi dan program pendidikan dan pelatihan pemakai (Soegiharto, 2010) dalam Jen (2002).
Kemampuan teknik personal sistem informasi berperan penting dalam pengembangan sistem informasi untuk dapat menghasilkan informasi guna menciptakan laporan perencanaan yang akurat. Oleh karena itu, setiap karyawan harus dapat menguasai penggunaan sistem berbasis komputer agar dapat memproses jumlah transaksi dengan cepat dan terintegrasi, dapat menyimpan data dan mengambil data dalam jumlah yang besar, dapat mengurangi kesalahan matematik, serta menghasilkan laporan tepat waktu dengan berbagai bentuk.
informasi. Kinerja dari sistem informasi berhubungan dengan kualitas teknik atau kualitas pengembangan dari system tersebut, dimana hal ini merupakan tanggung jawab dari personel sistem informasi.
Kenyataan yang ada dalam perusahaan, terdapat beberapa permasalahan yang ada di dalam perusahaan, yaitu pertama, sering terjadi human error seperti terjadi kesalahan staf dalam menyalin dan mengisi data, kesalahan dalam melakukan perhitungan, kesalahan pengisian nomor dokumen dan kehilangan atau kerusakan dokumen fisik. Dampak yang terjadi adalah perusahaan tidak memiliki informasi yang akurat dan up to date.Kedua, para pemakai sering merasa kesulitan dalam mengoperasikan sistem informasi baru yang diterapkan perusahaan, karena sistem baru tersebut tidak disosialisasikan terleih dulu kepada para karyawan, dan juga kurangnya pelatihan terhadap karyawan. Hal ini dapat menyebabkan informasi yang dihasilkan kurang sesuai dengan keinginan para pengguna, terutama dalam seri reabilitas dan keakurasian suatu laporan (Ibu Evita Head Office Kantor Kas PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Ibu Evita juga menjelaskan bahwa sering kali terjadi kesalahan dalam menjalankan sistem informasi akuntansi yang berakibat pada reabilitas dan keakurasian suatu laporan. Kesalahan yang biasa terjadi yaitu salah menginput bunga deposito dan menginput nominal.
melakukan transaksi setor, namun staf tersebut tidak menginput ke dalam sistem setor melainkan ke dalam sistem tarik tunai. Hal tersebut mengakibatkan penjurnalan debit dan kredit yang salah serta berdampak pada saldo akhir yang tidak seimbang atau sama. Karena adanya kesalahan tersebut, harus dilakukan pengoreksian ulang kesalahan dengan menjurnal ulang mengunakan jurnal koreksi yang dapat memakan waktu yang cukup lama.
Tingkat kepuasan end user merupakan salah satu tolok ukur dari
keberhasilan suatu sistem. Untuk dapat mewujudkan stabilitas kerja yang baik
dari pegawainya, harus didukung oleh ketahanan sistem yang andal dan sudah
tentu sistem yang sudah diimplemtasikan secara optimal, sehingga dapat
memberikan rasa puas dan percaya pemakai terhadap sistem yang disediakan
untuk memenuhi kebutuhan mereka. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
diambil topik penelitian mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI
PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.CABANG
SURABAYA (Sur vey Pada Pegawai Bagian Pengguna Komputer Di BTN
1.2 Per umusa n Ma salah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini antara lain, yaitu:
1. Apakah ada pengaruh kemampuan personal terhadap kepuasan
penggunaan sistem informasi komputer pada PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk. Cabang Surabaya Wilayah Surabaya Timur?
2. Apakah ada pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kepuasan
penggunaan sistem informasi komputer pada PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk. Cabang Surabaya Wilayah Surabaya Timur?
3. Apakah ada pengaruh ukuran organisasi terhadap kepuasan
penggunaan sistem informasi komputer pada PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk. Cabang Surabaya Wilayah Surabaya Timur?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah:
2. Menguji program pendidikan dan pelatihan pemakai apakah berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk.
3. Menguji ukuran organisasi apakah mengalami perkembangan di dalam lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
1.4 Ma nfa at Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat mengembangkan pengetahuan serta wawasan sebagai sarana untuk mengetahui secara lebih luas tentang teori dan kenyataan yang ada di lapangan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi-organisasi atau perusahaan-perusahaan untuk mengevaluasi kinerja sistem informasi yang telah diterapkan saat ini dan digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi di masa yang akan datang.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
TI NJ AUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Ter dahulu
Berikut adalah penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat dipakai sebagai masukan serta bahan pengkajian:
dengan hasil penemuan Bruwer 1984; Hirschheim 1985; Nelson dan cheney 1987 dalam soegiharto (2001). Dukungan manajemen puncak berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna senada dengan penelitian Choe (1996) dan keberadaan dewan pengarah yang juga berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem, temuan ini konsisten dengan penelitian soegiharto (2001) dalam acep komara (2005).
Istia ningsih 2007, meneliti tentang “Pengaruh Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individu”. Studi Empiris Pada Pengguna Paket Program Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Di Indonesia. Tujuan penelitian untuk menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna serta pengaruh dari kepuasan pengguna terhadap kinerja individu. Metode analisis menggunakan metode purposive sampling. Hasil dari pengujian ini adalah:
1. Kualitas layanan terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi.
2. Kualitas sistem terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi.
4. Kepuasan pengguna sistem informasi terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individu.
Yanua r Yoga tama 2013, menganalisis tentang “Analisis Pengaruh Program Pelatihan Karyawan dan Kepuasan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan kerja Sebagai Variabel Intervening”. Studi Kasus pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Tangerang. Metode analisis terdapat dua metode dalam menentukan sampel yang sesuai, yaitu pengambilan sampel berbasis pada probabilitas (pemilihan secara random) atau pengambilan sampel secara non-probabilitas (pemilihan nonrandom). Dalam penelitian ini sampel ditentukan secara probabilitas (probability sampling) dengan metode sampel acak sederhana (simple random sampling). Menurut Supranto (2007 : 55) metode penentuan sampel acak sederhana ialah sampling dimana elemen-elemen sampelnya ditentukan atau dipilih berdasarkan nilai probabilitias dan pemilihannya dilakukan secara acak.
metode simple random sampling. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode path analysis berdasarkan analisis korelasi dan regresi yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil uji hipotesis yang dilakukan pada struktur model-1 diketahui bahwa secara simultan variabel program pelatihan, kepuasan kompensasi, dan kepuasan kerja karyawan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil uji hipotesis yang dilakukan pada struktur model-2 diketahui bahwa secara simultan variabel program pelatihan dan kepuasan kompensasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.
Tabungan Negara tidak ada kendala dalam penggunaan sistem dan sample yang digunakan adalah karyawan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.Cabang Surabaya Wilayah Surabaya Timur.
2.2 Landasa n Teor i
2.2.1 Kepuasan Pengguna
Bruwer (1984) dan Hirschheim (1985) dalam Soegiharto (2001). Mereka percaya bahwa keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan system mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan atas Computerize Based Information System (CBIS).
Kepuasan pengguna menurut Ives, dan Olson (dalam Astuti, 2003) adalah seberapa jauh informasi yang disediakan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang mereka butuhkan.
Beberapa penelitian yang mencoba menghubungkan kepuasan pengguna dengan kinerja sistem informasi telah dilakukan. Hasil penelitian King dan Rondriquez, 1978; Robey dan Zeller,1978 mengenai kepuasan pengguna dengan kinerja sistem informasi menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara kepuasan pengguna dengan kinerja sistem informasi. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ives, dan Olson (dalam Astuti, 2003) menyimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kepuasan pengguna dengan kinerja sistem.
2.2.2 Kemampua n per sonal
2.2.2.1 Motivasi
Menurut Siswanto motivasi bisa diartikan sebagai perasaan, kehendak, atau keinginan yang berasal dari individu tersebut untuk berperilaku dan bertindak (Siswanto, 2002:112).
Secara umum diketahui Frederick Herbertg berteori dua situasi yang mempengaruhi tenaga kerja saat bekerja. Situasi pertama yaitu, pemuasan yang berarti sumber kepuasan kerja seperti : prestasi, pengukuhan hasil kerja, daya tarik pekerjaan dan tanggung jawab serta kemajuan. Situasi kedua tidak lain ketidakpuasan yang bersumber dari : kebijakan, supervisi, uang, status, rasa aman, hubungan antar manusia dan kondisi kerja.
Sebagai sebuah perspektif motivasi kerja dapat dihubungkan secara kuat dengan dinamika kepemimpinan pada sebuah organisasi.Mustahil membicarakan tentang adanya motivasi kerja tanpa terlebih dahulu memperhatikan kuatnya posisi kepemimpinan.Disatu sisi jajaran kepemimpinan dalam organisasi merupakan pihak yang paling otoritatif dalam menyusun dan melaksanakan motivasi itu. Disisi lain, motivasi kerja merupakan kebutuhan yang selalu hidup dalam diri para karyawan, pegawai dan pada jajaran SDM organisasi. Sedangkan sumber motivasi (sources of motivation) menurut Cultip & Center (dalam Ruslan : 2003) adalah bahwa setiap orang saling berbeda dalam lingkungan tekanan sosial yang sama dan menerima bujukan itu memiliki perbedaan tertentu untuk meresponnya oleh karena terdapat tingkat perbedaan pada kecenderungan motivasi (motivational predispotition) dalam menanggapi suatu situasi atau permasalahan tertentu yang dihadapinya.
Menurut Kreitner dan Kinicki (2003: 185), kemampuan menunjukan karakteristik stabil yang berkaitan dengan kemampuan maksimum fisik dan mental seseorang.
Menurut wursanto (2003:301) kemampuan (ability) merupakan kecakapan seseorang (kecerdasan, keterampilan) dalam memecahkan persoalan.orang yang tidak mampu memecahkan persoalan berarti tidak mampu menganalisa persoalan yang sedang dihadapinya. Dia tidak mampu menganalisis mungkin karena dia tidak berusaha dengan sungguh-sungguh.Kemampuan yang terbatas mengakibatkan orang menjadi pasif.
2.2.2.3 Pr estasi Ker ja
maupun jasa dan sikap (non materiil) dalam periode tertentu, yang dibandingkan dengan criteria atau ukuran (standart) yang telah ditentukan.
2.2.2.4 Pengar uh Kemampuan Per sona l Ter hadap Kemampuan Pengguna Sistem Infor masi Komputer Pada PT Bank Tabungan Negar a (Perser o) Tbk.Caba ng Sur abaya Wilayah Sur abaya Timur
Menurut Kreitner dan Kinicki (2003: 185), kemampuan menunjukan karakteristik stabil yang berkaitan dengan kemampuan maksimum fisik dan mental seseorang.
Menurut wursanto (2003:301) kemampuan (ability) merupakan kecakapan seseorang (kecerdasan, keterampilan) dalam memecahkan persoalan.orang yang tidak mampu memecahkan persoalan berarti tidak mampu menganalisa persoalan yang sedang dihadapinya. Dia tidak mampu menganalisis mungkin karena dia tidak berusaha dengan sungguh-sungguh.Kemampuan yang terbatas mengakibatkan orang menjadi pasif.
Pendidikan dan pelatihan sesungguhnya tidak sama. Walaupun banyak persamaan, kedua-duanya berhubungan dengan memberikan bantuankepada karyawan, agar karyawan tersebut dapat berkembang ketingkat kecerdasan, pengetahuan dan kemampuan yang lebih tinggi.Pendidikan sifatnya lebih teoritis, dan keahliian jadi lebih bersifat praktis.Manullang (1994:83) pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi karyawan.Pendidikan dan pelatihan bertujuan agar karyawan dapat cepat berkembang.Sukar bagi seorang karyawan untuk mengembangkan dirinya tanpa adanya suatu pendidikan khusus.Pengembangan diri dengan hanya melalui banyaknya sumber daya manusia aparatur yang dapat berkembang hanya dengan melalui pendidikan.
Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembinaan sumber daya manusia aparatur.Pendidikan dan pelatihan tidak saja meningkatkan pengetahuan (knowledge) tetapi juga keterampilan (skill) dan sikap (attitude) aparat, sehingga dapat meningkatkan tugas pokok dan fungsi dalam organisasi.
Mempersiapkan dan mengusahakan para peserta pendidikan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang disyaratkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan, termasuk pendidikan dan pelatihan ketatalaksanaan. Sedangkan pelatihan kejuruan adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang disyaratkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang bertaraf lebih rendah dari pada pelatihan keahlian.
2.2.3.1 Pengar uh Pendidikan Dan Pelatihan Ter hada p Kepua sa n Pengguna Pada PT Bank Tabungan Negara (Perser o) Tbk. Cabang Sur abaya Wila yah Sur a baya Timur
Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembinaan sumber daya manusia aparatur.Pendidikan dan pelatihan tidak saja meningkatkan pengetahuan (knowledge) tetapi juga keterampilan (skill) dan sikap (attitude) aparat, sehingga dapat meningkatkan tugas pokok dan fungsi dalam organisasi.
dan pelatihan merupakan salah satu kunci manajemen sumber daya manusia dan tanggung jawab yang tidak dapat dilaksanakan secara sembarangan.Artinya efektifitas pelatihan dapat terjamin, perlu penaganan yang serius baik yang menyangkut sarana maupun prasarananya.
Program pelatihan dan pendidikan pemakai yaitu meningkatkan kemampuan dan pemahaman pemakai terhadap sistem informasi akuntansi yang digunakan akan membuat pemakai tersebut lebih puas dan akan menggunakan sistem yang telah dikuasainya dengan baik dan lancar. Selain itu menambahkan rata-rata pendidikan dan tingkat pengguna sistem informasi yang bisa digunakan sebagai pengukuran kemampuan dari personal sistem informasi.
2.2.4 Ukur a n Or ga nisasi
Informasi merupakan salah satu sumber daya strategis yang harus dimiliki organisasi untuk dapat memenangkan persaingan global.Oleh karena itu, organisasi harus berusaha untuk mengoptimalkan peran informasi untuk mencapai tujuannya. Organisasi yang dapat mengelola dan memanfaatkan informasi secara efektif dan efisien akan memperoleh keuntungan di pasar global.
Pengelolaan informasi memerlukan suatu sistem informasi yang tidak ketinggalan jaman. Sehingga organisasi yang menekankan pengelolaan informasi pasti akan selalu mengembangkan sistem informasinya agar sesuai dengan tuntuan lingkungan global. Pengembangan sistem informasi berarti mengubah teknologi informasi yang digunakan oleh organisasi.perubahan tersebut pasti menimbulkan akibat positif, maupun negatif. akibat positifnya tentu adalah makin efisiennya kegiatan organisasi, sedangkan akibat buruknya kemungkinan besar, sumber daya yang ada di dalam organisasi tidak siap dengan perubahan teknologi. Keadaan seperti itu tentu menimbulkan demotivasi, sehingga kemungkinan teknologi informasi tidak dapat digunakan dengan optimal.
akan memungkinkan perancang sistem tidak dapat mengikuti prosedur pengembangan normal dengan memadai, dengan demikian meningkatkan resiko kegagalan sistem.
Oganisasi adalah persamaan persepsi yang dipegang oleh anggota organisasi dari suatu sistem nilai yang ada. Persamaan persepsi ini penting mengingat bahwa anggota organisasi mempunyai latar belakang dan level yang berbeda.
2.2.4.1 Pengar uh Ukur a n Or ganisasi Ter hada p Kepuasan Pengguna Pada PT Bank Tabungan Negara (Per sero) Tbk.Cabang Sur abaya Wilayah Sur a baya Timur .
adanya hubungan yang positif antara ukuran organisasi yang berpengaruh kepada kepuasaan pengguna
2.3 Kerangka Pemikir an
Kemampuan personal : Persepsi kemampuan karyawan yang menggunakan sistem informasi komputer yang mempengaruhi kepuasaan dalam menjalankan sistem tersebut.
Pendidikan dan pelatihan :Bertujuan agar karyawan dapat cepat berkembang dalam keterampilan (skill) dan sikap (attitude) dalam mengukur kemampuan menggunakan sistem informasi komputer .
Ukuran organisasi :Ukuran organisasi secara positif berhubungan dengan keberhasilan sistem informasi komputer karena kemungkinan perancang
Kemam puan Per sonal ( X1)
Pend id ikan dan Pe latiha n (X )
Ukur an
Or ganisasi (X3)
Ke puasan Pe ngguna ( Y)
sistem tidak dapat mengikuti prosedur pengembangan normal dengan memadai, sehingga mempengaruhi kepuasaan penggna sistem informasi komputer .
Dari kerangka pikir teoritis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
H1 : Diduga ada pengaruh kemampuan personal terhadap kepuasaan pengguna pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Surabaya Wilayah Surabaya Timur.
H2 : Diduga ada pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kepuasan pengguna pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Surabaya Wilayah Surabaya Timur.
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam
suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk
mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.Adapun
pendapat Husein Umar (2005:303) menjelaskan pengertian objek penelitian
adalah sebagai berikut :“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau
siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian
dilakukan. Bisa juga ditambah hal-hal lain jika dianggap perlu ”.Objek
penelitian dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
sistem informasi kepuasan pengguna pada PT BANK TABUNGAN
NEGARA (Persero) Tbk Cabang Surabaya, yang berlokasi di wilayah
Surabaya bagian timur. Penelitian ini dilakukan survey menggunakan
kuesioner terhadap pegawai bagian pengguna komputer di BTN wilayah
Surabaya timur sesuai dengan tujuan penelitian.
3.2 Definisi Oper asional dan Pengukur a n Var iabel
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan atau
tersebut. Penelitian ini menggunakan empat variabel yang terdiri dari tiga
variabel lepas (independen) dan satu variabel terikat (dependen). Variabel
dependen adalah niat responden untuk Kepuasan Penggunaan Sistem
Informasi, sedangkan variabel independen adalah : 1) Kemampuan Personal SI, 2) Pendidikan dan pelatihan Pengguna, dan 3) Ukuran Organisasi. Adapun definisi dari masing-masing variabel tersebut adalah sebagai berikut:
3.2.1 Kepuasan Pengguna
Kepuasan pengguna sistem informasi ini digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pemakai sistem informasi terhadap sistem dan output yang dihasilkan. Kuesioner untuk mengukur kepuasan pengguna dalam penelitian ini diadopsi dari kuesioner yang disusun oleh Doll dan Torkzadeh (1988). Path Diagram untuk variabel kepuasan pengguna dalam penelitian disingkat USAT. Indikator untuk variabel kepuasan pengguna ini terdiri dari 6 item pertanyaan. Dalam penelitian ini untuk mengukur kepuasan pengguna pada karyawan menggunakan data primer yang didapatkan melalui kuesioner.
Skala yang digunakan menggunakan semantik diferensial. Semantik
diferensial adalah skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan
ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum dimana
jawaban sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan bagian sangat negatif
3.2.2 Kemampua n Per sonal SI
Kemampuan personal adalah kemampuan yang di miliki oleh setiap
individu atau seseorang, dan setiap individu pasti memiliki suatu kemampuan
masing – masing, kemampuan dapat di dapatkan jika kita banyak belajar
untuk menguasai suatu pengetahuan.
beberapa contoh kemampuan personal yaitu :
1. Mempunyai sifat selalu ingin menang/optimis.
2. Berkomunikasi secara efektif.
3. Punya kepercayaan diri.
4. Tunjukkan kemampuan kreativitas Anda.
5. Bisa menerima dan belajar dari kritik.
6. Bisa memotivasi diri dan lingkungan.
7. Bisa menjadi multitask person.
8. Dapat melihat jauh ke depan.
Indikator untuk variabel kemampuan personal ini terdiri dari 5 item pertanyaan. Dalam penelitian ini untuk mengukur kemampuan personal menggunakan data primer yang didapatkan melalui kuesioner. Skala yang
digunakan menggunakan semantik diferensial. Semantik diferensial adalah
skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun
positif terletak dibagian kanan garis, dan bagian sangat negatif terletak
dibagian kiri garis, atau sebaliknya.
3.2.3 Pendidika n dan pela tiha n Pengguna
Pendidikan adalah suatu upaya sadar dan terencana untuk dapat memberikan suatu wahana dan wawasan tentang pengetahuan kerja dan cara
mengerjakan pekerjaan sesuai orientasi kemajuan pekerjaan. Akan berbeda
karyawan yang memiliki pendidikan yang tinggi dengan karyawan yang tidak
memiliki pendidikan tinggi. Aktualisasinya dapat di lihat bahwa karyawan
yang memilih pendidikan, dalam melaksanakan aktivitas kerjanya lebih
mudah mengembangkan dan lebih memahami tentang perencanaan kerja, dan
metode pelaksanaan pekerjaan hingga keberhasilan menjalankan pekerjaan
dengan baik dibandingkan dengan karyawan yang memiliki pendidikan yang
rendah cenderung memperlihatkan ketidaktahuan dan kelambatan dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan bahkan cenderung terbekalai.
Pendidikan dan pelatihan tidak saja meningkatkan pengetahuan
(knowledge) tetapi juga keterampilan (skill) dan sikap (attitude), sehingga
dapat meningkatkan tugas pokok dan fungsi dalam organisasi.
digunakan menggunakan semantik diferensial. Semantik diferensial adalah
skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun
checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum dimana jawaban sangat
positif terletak dibagian kanan garis, dan bagian sangat negatif terletak
dibagian kiri garis, atau sebaliknya.
3.2.4 Ukur a n Or ga nisasi
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang
cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada
dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya
(uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi.
Penilaian suatu komitmen karyawan dalam suatu organisasi perusahaan,
termasuk perusahaan perbankan banyak ditentukan oleh keberhasilan
pengembangan karier yang diterapkan karyawan dalam menghasilkan kinerja.
digunakan menggunakan semantik diferensial. Semantik diferensial adalah
skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun
checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum dimana jawaban sangat
positif terletak dibagian kanan garis, dan bagian sangat negatif terletak
dibagian kiri garis, atau sebaliknya.
3.3 Teknik Penentua n Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk Cabang Surabaya yang menggunakan sistem informasi
komputer.
3.3.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
nonprobability sampling dengan cara purposive sampling, yaitu cara
pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu ( Mustofa, 2000). Adapun
karyawan yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian. Dengan kriteria
hanya karyawan pengguna sistem informasi komputer pada PT Bank
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 J enis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Data bersumber langsung dari responden dengan instrumen penelitian berupa
kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab(Sugiyono,2008; dalam Akmal, 2012).
3.4.2 Sumber Data
Data diperoleh dari responden (sumber langsung) jawaban dari
karyawan pengguna sistem informasi komputer pada PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk. Di wilayah Surabaya. Dengan sumber langsung
tersebut diharapkan dapat benar-benar merepresentasikan keadaan yang
sesungguhnya terjadi di tempat pengambilan sampel dalam hal ini mengenai
pernyataan yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem
informasi.
3.4.3 Metode Pengumpula n Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
kuesioner. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pembagian
kemampuan personal berpengaruh terhadap kemampuan pengguna sistem
informasi komputer , pendidikan dan pelatihan berpengaruh terhadap
kepuasan pengguna sistem informasi komputer , ukuran organisasi
berpengaruh kepada kepuasan pengguna.
Kuesioner penelitian ini disebar kepada karyawan PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk. Cabang Surabaya Wilayah Surabaya Timur. Responden
akan memberikan jawabannya terhadap pernyataan atau pertanyaan yang
diajukan pada kuesioner yang diberikan. Skala yang digunakan menggunakan
skala sikap model likert. Skala sikap di gunakan untuk mengetahui penilaian seseorang terhadap suatu hal. Dalam skala sikap ini, responden menyatakan persetujuannya dan ketidak setujuannya terhadap sejumlah pernyataan dan pertanyaan yang berhubungan dengan obyek yang di teliti. Karakteristik dari faktor-faktor kinerja sistem di berikan penilaian sebagai berikut :
1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 3. Netral 4. Setuju
3.5 Uji Hipotesis
3.5.1 Uji Kualitas Data
Uji kualitas data terdiri dari uji reliabilitas (uji keandalan) dan uji validitas (uji kesahihan). Keduanya dilakukan untuk melihat kelayakan data yang ada sebelum diproses menggunakan alat analisis untuk menguji hipotesis.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan cara untuk mengukur konsistensi jawaban responden di dalam kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu.
3.5.3 Uji Va lidita s
Uji validitas merupakan cara untuk mengukur valid tidaknya item-item kuesioner dalam mewakili variabel. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur.
Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan menggunakan korelasi bivariate (Pearson Correlation) antara masing-masing skor indikator dengan total skor kontruk (Ghozali, 2006; dalam Sulistiani, 2012). Bila nilai signifikansi <0,05 pada tingkat signifikan 0,05 maka masing-masing indikator pernyataan dinyatakan valid.
3.5.4 Uji Nor malitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi,
variable pengganggu memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk menilai
apakah variabel pengganggu memiliki distribusi normal atau tidak, yaitu
dengan cara analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2011; dalam
Akmal,2012).
melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan
melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan
(Ghozali2011; dalam Akmal,2012) :
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Selain
menggunakan analisis grafik untuk menilai normalitas dapat juga
menggunakan analisis statistik. Uji statistik dapat dilakukan dengan cara
melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual. Selain itu dapat juga
digunakan uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji ini
dilakukan dengan membuat hipotesis :
H0 : Data residual berdistribusi normal
HA : Data residual tidak berdistribusi normal
3.6 Uji Asumsi Kla sik
Uji asumsi klasik digunakan sebelum melakukan pengujian hipotesis
dengan analisis regresi berganda. Terdapat beberapa asumsi-asumsi dasar
yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian persamaan
3.6.1 Uji Multikolinear itas
Uji multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah antara variabel
independen terdapat hubungan satu sama lain. Model regresi yang baik
seharusnya tidak ada hubungan antara variabel independen satu dengan yang
lain. Jika diantara variabel independen memiliki hubungan satu sama lain,
maka variabel-variabel tersebut dikatakan tidak ortogonal. Variabel ortogonal
adalah varibel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol (Ghozali, 2011; dalam Akmal, 2012). Untuk
mendeteksi adanya masalah multikolinearitas adalah dengan menggunakan
perhitungan tolerance (TOL) dan variance inflation factor (VIF). Nilai
toleranceyang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena keduanya
berhubungan terbalik sebagaimana terlihat dalam rumus berikut :
VIF = 1
Tolerance
Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance 0 dan nilai VIF 0. Jika nilai TOL lebih
kecil dari 0,10 berarti terdapat korelasi antar variabel independen yang
nilainya lebih dari 95%. Indikator adanya multikolinearitas yaitu jika nilai
3.6.2 Uji Autokor elasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara
anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time
series) atau ruang (cross section) (Suliyanto, 2005:64). Dalam penelitian ini
tidak dilakukan uji autokorelasi karena data dari serangkaian pengamatan
tidak tersusun dalam rangkain waktu (time series data).
3.6.3 Uji Heter oskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regrensi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi
Heteroskedastisitas(Ghozali, 2006 : 125 ).
Adanya Heteroskedastisitas berarti adanya varian variabel dalam
model yang tidak sama (konstan). Untuk mendiagnosis adanya
Heteroskedastisitas, salah satunya dengan melakukan pengujian rank
spearman. Jika nilai probabilitasnya > nilai alpha-nya (0,05), maka dapat
dipastikan model tidak mengandung unsur heteroskedastisitas atau thitung ≤
ttabel pada alpha 0,05. Model regrensi yang baik adalah yang tidak terjadi
heteroskedastisitas. Sedangkan kriteria pengujianya adalah :
b. Nilai probabilitas < 0,05 berarti terkena dari
heteroskedastisitas.
3.7 Teknik Ana lisis
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda,
yaitu melihat pengaruh persepsi norma subyektif terhadap pengungkap
kecurangan, sikap terhadap pengungkap kecurangan, dan persepsi kontrol
perilaku terhadap pengungkap kecurangan pada niat responden untuk
mengungkapkan kecurangan. Model regresi yang digunakan dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Y = α + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + e ...(1).
Y = Kepuasan pengguna sistem informasi
α = Bilangan konstanta
β 1...β n = Koefisien arah regresi
X1 = Persepsi kemampuan karyawan
X2 = Agar karyawan dapat cepat berkembang dalam keterampilan
(skill) dan sikap (attitude) dalam mengukur kemampuan
menggunakan sistem informasi komputer
X3 = Berhubungan dengan keberhasilan sisteem yang
e = Kesalahan pengganggu
3.7.1 Analisis Regr esi
Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara
dua variabel atau lebih dan untuk menunjukkan arah hubungan antara varibel
dependen dengan variabel independen. Analisis ini menggunakan tiga
pengujian, yaitu ujikoefisien determinasi, uji statistik f, dan uji statistik t.
3.7.2 Koefisien Deter mina si
Koefisien determinasi merupakan ikhtisar yang menyatakan seberapa
baik garis regresi sampel mencocokkan data. Koefisien determinasi untuk
mengukur proporsi variasi dalam variabel tidak bebas yang dijelaskan oleh
regresi. Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1, bila R2= 0 berarti tidak ada
hubungan antar variabel bebas dengan variabel tidak bebas, sedangkan jika
R2=1 berarti suatu hubungan yang sempurna. Untuk regresi dengan variabel
bebas lebih dari 2 maka digunakan adjusted R2 sebagai koefisien determinasi.
Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah
bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model.
R2 akan meningkat jika ada tambahan satu variabel independen tanpa
memperdulikan apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen. Sehingga banyak peneliti menganjurkan untuk
menggunanakan nilai Adjusted R2 ketika mengevaluasi model regresi terbaik.
dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati, 2003 ( Ghozali,2011,
dalam Akmal,2012) jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif,
maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol.
3.7.3 Uji F
Uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan
adalah sebagai berikut:
Jika nilai signifikansi kurang atau sama dengan 0,05 maka hipotesis
diterima. Dengan kata lain Ha diterima yaitu semua variabel independen
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak, yang berarti
semua variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
3.7.4 Uji T
Uji t digunakan untuk mengetahui kemampuan masing-masing
variabel independen secara individu (partial) dalam menjelaskan perilaku
variabel dependen. Kemampuan personal, pendidikan dan pelatihan, dan
ukuran organisasi terhadap kepuasan pengguna pada karyawan PT Bank
Jika nilai signifikansi kurang atau sama dengan 0,05 maka hipotesis
diterima yang berarti secara parsial variabel Sebaliknya jika nilai signifikansi
lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak atau secara parsial variabel kemampuan
personal, pendidikan dan pelatihan, dan ukuran organisasi terhadap kepuasan
4.1 Deskr ipsi Data Penelitian
4.1.1 Deskr ipsi Objek Penelitian
Data penelitian dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner
secara langsung kepada karyawan PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk. Penyebaran kuesioner dilakukan 5 hari sejak tanggal 27 Agustus
2014 sampai tanggal 2 September 2014.
Kuesioner yang disebar dalam penelitian ini sebanyak 37 kuesioner
kepada karyawan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Dari 37
kuesioner yang disebar yang kembali sebanyak 37 kuesioner. Jadi jumlah
sample pengamatan pada penelitian ini sebanyak 37 pengamatan. Untuk
mengetahui kualitas data dari kuesioner tersebut dilakukan uji kualitas
data. Hasil uji kualitas data tersebut menunjukkan bahwa 37 data
kuesioner dapat dikatakan berkualitas dan layak untuk diteliti dalam
penelitian ini.
4.1.2 Deskr ipsi Responden
Total 37 kuesioner yang diteliti tersebut terdiri dari 37 responden
karyawan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. responden dapat
Tabel 4.1
Ringkasan Deskripsi Responden
Data Demografis Responden Jenis Kelamin
L 9
P 28
Total 37
Sumber : data primer yang diolah, 2014
Data demografi responden di atas menyajikan informasi mengenai
jenis kelamin, dan usia karyawan. Dari karyawan laki-laki dan karyawan
perempuan, dengan responden berusia dibawah tahun dan responden
berusia tahun ke atas.
4.1.3 Distribusi Fr ekuensi J awaban Responden
1. Distribusi Fr ekuensi J awaban Responden pada Variabel
Kemampuan Per sonal (X1)
Kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan sangat
berpengaruh kepada kinerja perusahaan,sehingga karyawan dituntut
memiliki kemampuaan sesuai bidang yang di kerjakaannya. Indikator
ini terdiri dari 5 pertanyaan dan frekuensi jawaban responden pada
Tabel 4.2
Data Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kemampuan Personal (X1)
Item Distribusi Skor Persentase (%)
STS TS N S SS STS TS N S SS
Berdasarkan tabel tersebut diatas, diketahui bahwa :
1. Untuk pernyataan “Pendapat karyawan tentang ketepatan waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan” (X1.1) sebagian besar responden mempunyai
tanggapan terhadap data variabel persepsi kemampuan personal yang
sangat tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0
orang (0%), netral sebanyak 1 orang (2,7%), setuju sebanyak 29 orang
(78,3%) dan sangat setuju sebanyak 7 orang (19,0%).
Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa mayoritas
responden menganggap bahwa ketepatan waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan yang diberi kepada setiap karyawan harus sesuai dengan
waktu yang ditetapkan terkait prinsip-prinsip kepuasan penggunan.
2. Untuk pernyataan “ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan” (X1.2)
sebagian besar responden mempunyai tanggapan terhadap data
variabel persepsi kapabilitas personal yang sangat tidak setuju
sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), netral
Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa kebanyakan
responden menganggap bahwa ketelitian dalam menjalankan sistem
sangat dituntut untuk sesuai dengan kemampuan agar tidak terjadi
kesalahan.
3. Untuk pernyataan “upaya yang dilakukan dalam mencapai target kerja
yang telah ditentukan” (X1.3) sebagian besar responden mempunyai
tanggapan terhadap data variabel persepsi kemampuan personal yang
sangat tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0
orang (0%), netral sebanyak 4 orang (10,8%), setuju sebanyak 18
orang (48,7%) dan sangat setuju sebanyak 15 orang (40,5%).
Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa kebanyakan
responden menganggap bahwa dalam mencapai target pekerjaan sangat
penting dalam upaya meningkatkan kepuasan pengguna sistem.
4. Untuk pernyataan “ketangkasan dalam menyelesaikan pekerjaan”
(X1.3) sebagian besar responden mempunyai tanggapan terhadap data
variabel persepsi kemampuan personal yang sangat tidak setuju
sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), netral
sebanyak 1 orang (2,7%), setuju sebanyak 17 orang (45,9%) dan
sangat setuju sebanyak 19 orang (51,4%).
Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa kebanyakan
responden menganggap bahwa ketangkasan dalam target pekerjaan
5. Untuk pernyataan “inisiatif dalam menyelesaikan pekerjaan” (X1.3)
sebagian besar responden mempunyai tanggapan terhadap data
variabel persepsi kemampuan personal yang sangat tidak setuju
sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), netral
sebanyak 2 orang (5,4%), setuju sebanyak 19 orang (51,4%) dan
sangat setuju sebanyak 16 orang (43,2%).
Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa kebanyakan
responden menganggap bahwa inisiatif dalam menyelesaikan
pekerjaan sangat penting karena merupakaan tanggung jawab
karyawan.
2. Distribusi Fr ekuensi J awaban Responden pada Variabel
Pendidikan dan Pelatihan (X2)
Penilaian karyawan terhadap pendidikan dan pelatihan sangat
berpengaruh terhadap individu karyawa. Indikator ini terdiri dari 4
pertanyaan dan frekuensi jawaban responden pada variabel pendidikan
dan pelatihan adalah:
Tabel 4.3
Data Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pendidikan dan Pelatihan (X2)
Item Distribusi Skor Persentase (%)
STS TS N S SS STS TS N S SS
X2.1 0 0 2 22 13 0 0 5,4 59,5 35,1
X2.2 0 0 5 16 16 0 0 13,6 43.2 43.2
X2.3 0 0 2 16 19 0 0 5,4 43,2 51,4
X2.4 0 0 2 22 13 0 0 5,4 59,5 35,1
Berdasarkan tabel tersebut diatas, diketahui bahwa :
1. Untuk pertanyaan “kesesuaian program pendidikan dan pelatihan yang
diselenggarakan cukup menunjang” (X2.1) sebagian besar responden
mempunyai tanggapan terhadap data variabel penddikan dan pelatihan
yang sangat tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak
0 orang (0%), netral sebanyak 2 orang (5,4%), setuju sebanyak 22
orang (59,5%) dan sangat setuju sebanyak 13 orang (35,1%).
Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa kebanyakan
responden mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan dan
pelatihan dalam perusahaan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
karyawan..
2. Untuk pertanyaan “Mutu metode pendidikan dan pelatihan yang
ditetapkan perusahaan” (X2.2) sebagian besar responden mempunyai
tanggapan terhadap data variabel pendidikan dan pelatihan yang sangat
tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0 orang
(0%), netral sebanyak 5 orang (13,6%), setuju sebanyak 16 orang
(43,2%) dan sangat setuju sebanyak 16 orang (43,2%).
Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa kebanyakan
responden harus memiliki mutu pendidikan dan pelatihan untuk
menyelesaikan tugas dari pimpinan perusahaan.
3. Untuk pertanyaan “Manfaat pendidikan dan pelatihan yang telah
terhadap data variabel pendidikan dan pelatihan yang sangat tidak
setuju sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%),
netral sebanyak 2 orang (5,4%), setuju sebanyak 16 orang (43,2%) dan
sangat setuju sebanyak 19 orang (51,4%).
Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa kebanyakan
responden merasakan apa yang dapat diperoleh dari pendidikan dan
pelatihan karyawan.
4. Untuk pertanyaan “Pengetahuan yang didapat dalam pendidikan dan
pelatihan dalam membantu menyelesaikan tugas sehari-hari” (X2.4)
sebagian besar responden mempunyai tanggapan terhadap data
variabel pendidikan dan pelatihan yang sangat tidak setuju sebanyak 0
orang (0%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), netral sebanyak 2
orang (5,4%), setuju sebanyak 22 orang (59,5%) dan sangat setuju
sebanyak 13 orang (35,1%).
Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa kebanyakan
responden yakin atas pendidikan dan pelatihan yang didapat dari
perusahaan dapat membantu karyawan dalam menyelesaikan tugas.
3. Distribusi Fr ekuensi J awaban Responden Ukur an Organisasi (X3)
Suatu organisasi dimana di dalam perusahaan saling
membutuhakan sehingga dalam kesehariaan dapat membutuhkan satu
sama lainnya. Indikator ini terdiri dari 5 pertanyaan dan frekuensi
Tabel 4.4
Data Tanggapan Responden Terhadap Variabel Ukuran Organisasi (X3)
Item Distribusi Skor Persentase (%)
STS TS N S SS STS TS N S SS
X3.1 0 0 3 22 12 0 0 8,1 59,5 32,4
X3.2 0 0 5 15 17 0 0 13,6 40.5 45,9
X3.3 0 0 5 22 10 0 0 13,6 59,5 27,0
X3.4 0 0 6 21 10 0 0 16,2 56,8 27,0
X3.5 0 0 4 22 11 0 0 10,8 59,5 29,7
Sumber : Data diolah tahun 2014
Berdasarkan tabel tersebut diatas, diketahui bahwa :
1. Untuk pertanyaan “dorongan pimpinan kepada pegawai agar
mempunyai inisiatif dalam bekerja” (X3.1) sebagian besar responden
mempunyai tanggapan terhadap data variabel persepsi ukuran
organisasi yang sangat tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), tidak
setuju sebanyak 0 orang (0%), netral sebanyak 3 orang (8,1%), setuju
sebanyak 22 orang (59,5%) dan sangat setuju sebanyak 12 orang
(32,4%).
Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa responden
kebanyakan meyakini bahwadorongan pemimpin untuk para pegawai
agar setiap karyawan mempunai inifiatif ide-ide dalam kerja dapat
termotivasi.
2. Untuk pertanyaan “tuntutan pimpinan kepada pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan dengan akurat dan teliti” (X3.2) sebagian
sebanyak 15 orang (40,5%) dan sangat setuju sebanyak 17 orang (45,
9%).
Dari jawaban diatas dapat diinterprestasikan bahwa kebanyakan
responden yakin akan tuntutan dalam bekerja yang di berlakukan
karyawan harus akurat dan teliti sehingga tidak terdapat kesalahan
yang fatal.
3. Untuk pertanyaan “Adakah sosialisasi peraturan yang akan
diberlakukan oleh perusahaan” (X3.3) sebagian besar responden
mempunyai tanggapan terhadap data variabel ukuran organisasi yang
sangat tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0
orang (0%), netral sebanyak 5 orang (13,6%), setuju sebanyak 22
orang (59,5%) dan sangat setuju sebanyak 10 orang (27,0%).
Dari jawaban tersebut diatas dapat diinterprestasikan bahwa sosialisasi
terhadap karyawan harus diterapkan agar seluruh karyawan memahami
tentang perusahaan tersebut.
4. Untuk pertanyaan “keeratan hubungan kerja sama antara bagian di
perusahaan” (X3.4) sebagian besar responden mempunyai tanggapan
terhadap data variabel ukuran organisasi yang sangat tidak setuju
sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), netral
sebanyak 6 orang (16,2%), setuju sebanyak 21 orang (56,8%) dan
sangat setuju sebanyak 10 orang (27,0%).
melakukan hal tersebut akan banyak kendala yang terjadi, tetapi
kondisi ini juga bisa mempengaruhi akan kematangan dan kepercayaan
diri individu tersebut.
5. Untuk pertanyaan “Kerja sama setiap anggota kelompok selalu
ditekankan untuk mencapai keberhasilan suatu pekerjaan” (X3.5)
sebagian besar responden mempunyai tanggapan terhadap data
variabel persepsi kontrol perilaku yang sangat tidak setuju sebanyak 0
orang (0%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), netral sebanyak 4
orang (10,8%), setuju sebanyak 22 orang (59,5%) dan sangat setuju
sebanyak 11 orang (29,7%).
Dari jawaban tersebut diatas dapat diinterprestasikan bahwa
kebanyakan responden yakin akan tanggung jawabnya dengan risiko
yang terjadi untuk mengungkapkan kecurangan, tetapi hal itu juga bisa
mempengaruhi keyakinan individu tersebut terhadap kepercayaan
dirinya.
4. Distribusi Fr ekuensi J awaban Responden pada Kepuasan
Pengguna (Y)
Suatu keadaan dimana seseorang karyawan ingin melakukan
merasa nyaman dalam bekerja. Indikator ini terdiri dari 6 pertanyaan
dan frekuensi jawaban responden pada variabel persepsi kepuasan
Tabel 4.5
Data Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan Pengguna (Y)
Item Distribusi Skor Persentase (%)
STM TM N M SM STM TM N M SM
Sumber : Data diolah 2014
Berdasarkan tabel tersebut diatas, diketahui bahwa :
1. Untuk pertanyaan “Sistem mampu meningkatkan kepuasan kerja
Bapak/Ibu” (Y.1) sebagian besar responden mempunyai tanggapan
terhadap data variabel kepuasan pengguna yang sangat tidak setuju
sebanyak 0 orang (0%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), netral
sebanyak 4 orang (10,8%), setuju sebanyak 16 orang (43,3%) dan
sangat setuju sebanyak 17 orang (45,9%).
Dari jawaban diatas dapat diinterpestasikan bahwa mayoritas
responden berniat untuk mengungkapkan kecurangan, tetapi kondisi
ini juga bisa membuat kurangnya rasa percaya diri yang bisa
mengganggu keputusan individu terkait prinsip-prinsip tentang
moralitas.
2. Untuk pertanyaan “Sistem selalu memberikan informasi yang
dibutuhkan departemen saya” (Y.2) sebagian besar responden
mempunyai tanggapan terhadap data variabel kepuasan pengguna yang