• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI Oleh:

PRADHITA WIDYASTUTI K8408053

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012

(2)

commit to user

ii

(3)

commit to user

iii

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

OLEH :

PRADHITA WIDYASTUTI K8408053

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012

(4)

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Noor Muhsin Iskandar, M.Pd Atik Catur Budiati,S.Sos,M.A NIP. 19511215 1983011 001 NIP. 198009292005012021

(5)

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal : Mei 2012

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Saiful Bachri, M.Pd ___________

NIP.195206031985031001

Sekretaris : Drs.Slamet Subagya, M.Pd ___________

NIP.195211261981031002

Anggota I : Drs. Noor Muhsin Iskandar, M.Pd. ___________

NIP. 195112151983011001

Anggota II : Atik Catur Budiati,S.Sos,M.A ____________

NIP. 198009292005012021

Disahkan Oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP. 1960 07271987021001

(6)

commit to user

vi

ABSTRAK

Pradhita Widyastuti. HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Mei 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hubungan antara Penggunaan Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa, (2) Hubungan antara Kreativitas Siswa dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa, (3) Hubungan antara Penggunaan Media Pembelajaran dan Kreativitas Siswa dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa. Penelitian ini mengambil lokasi di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak, Boyolali.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif korelasional. Populasi penelitian ialah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012, sejumlah 102 siswa. Sampel diambil dengan teknik multistage cluster random sampling sejumlah 102 siswa.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik angket dan test uji prestasi. Teknik analisis data yang digunakan dengan menggunakan analisis statistik dengan teknik analisis koefisien korelasi ganda.

Ada hubungan positif yang signifikan antara Penggunaan Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012

yang menunjukkan rx1y = 0,237 dan p = 0,032 Ada hubungan positif yang signifikan antara Kreativitas Siswa dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran

2011/2012 ang

menunjukkan rx2y = 0,346 dan p = 0,002 Ada hubungan positif yang signifikan antara Penggunaan Media Pembelajaran dan Kreativitas Siswa dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012

analisis data yang menunjukkan Ry(x1,2) = 0,395 0,003.

Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran dan kreativitas siswa memiliki hubungan positif yang signifikan dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012.

Kata kunci : media pembelajaran, kreativitas siswa, prestasi belajar

(7)

commit to user

vii

ABSTRACT

Pradhita Widyastuti. THE CORRELATION OF USE LEARNING MEDIA AND STUDEN

NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI ACADEMIC YEAR 2011/2012. Essay, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University, Surakarta , May 2012.

This study aims to determine: (1) correlation of Use Learning Media and Sociology Learning Achievement, (2) correlation of and Sociology Learning Achievement, (3) correlation of Use Learning Media and Achievement with The Sociology Learning Achievement Year 2011/2012.

The method used in this research was descriptive correlational. The study population was all students class XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Academic Year 2011/2012, which is some 102 students. Samples were taken with the technique of multistage cluster random sampling number of 22 students.

Techniques of data collection was done by using questionnaires and achievement test. Data analysis techniques used by using statistical analysis with multiple correlational analysis.

Based on the results of research concluded: (1) hypothesis 1 "There was a significant positive relationship of use learning media and sociology learning achievement with the sociology learning achievement among student;s of class XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Academic Year 2011/2012", be accepted.

It can be seen from the results of data analysis showed rx1y = 0,237 0,032. (2) hypothesis 2 "There was a significant positive relationship

creativity with the sociology learning achievement among students of class XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Academic Year 2011/2012", be accepted. It can be seen from the results of data analysis showed rx2y = 0,346 0,002.

(3) hypothesis 3 "There was a significant positive relationship of use learning media and with the sociology learning achievement among students of class XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Academic year be accepted. It can be seen from the results of data analysis Ry (x1 , 2) = 0,395 0,003.

creativity have significant positive relation with the sociology learning achievement among s

academic year 2011/ 2012.

Keywords

(8)

commit to user

viii MOTTO

Membuat sesuatu yang mudah menjadi rumit itu sudah biasa, tetapi membuat sesuatu yang rumit menjadi mudah itu yang disebut kreativitas.

(Charles Mingus)

Suatu prestasi dimulai dengan keputusan untuk mencoba (Penulis)

(9)

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

Bapak dan Ibu tercinta, terimakasih atas dorongan baik moril maupun materiil serta doa

Kakak-kakak tersayang, terimakasih atas bantuan yang telah diberikan

Robby T. Setyawan, terimakasih atas motivasi yang luar biasa

Teman-teman Pendidikan Sosiologi Antropologi 2008 terimakasih untuk semangat dan persahabatan

Almamater.

(10)

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini guna memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di lingkungan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dengan berakhirnya penyusunan skripsi ini, peneliti ingin menyampaikan terima kasih terutama kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,

2. Drs.Saiful Bachri, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sebelas Maret Surakarta,

3. Drs.M.H. Sukarno, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Universitas Sebelas Maret Surakarta,

4. Drs.Slamet Subagya, M.Pd selaku Pembimbing Akademik

5. Drs.Noor Muhsin Iskandar, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Atik Catur Budiati, S.Sos,M.A, pembimbing II yang telah memberikan masukan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Wahyu Purnomojati, M.Pd Kepala SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

8. Dra.Saptatiarti, selaku guru mata pelajaran sosiologi SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali yang telah memberi bimbingan dan bantuan dalam penelitian ini.

9. Semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penelitian ini.

Peneliti berharap semoga penulisan karya ini dapat berguna bagi semua pihak yang terkait.

Surakarta, Mei 2012

Peneliti

(11)

commit to user

xi

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

PERNYATAAN ... ii

PENGAJUAN... ... iii

PERSETUJUAN ... iv

PENGESAHAN ... ... v

ABSTRAK... ... vi

MOTTO... ... viii

PERSEMBAHAN... ... ix

KATA PENGANTAR... ... x

DAFTAR ISI... ... xi

DAFTAR GAMBAR... ... xiv

DAFTAR TABEL... ... xv

DAFTAR LAMPIRAN... ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... . 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... . 7

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan ... 7

1. Kajian tentang Prestasi Belajar ... 7

a. Pengertian Belajar ... 7

b. Pengertian Prestasi Belajar ... 9

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 10

d. Mengukur Prestasi Belajar ... 13

(12)

commit to user

xii

2. Kajian tentang Penggunaan Media Pembelajaran... 16

a. Pengertian Media Pembelajaran ... . 16

b. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran... 17

c. Manfaat Media Pembelajaran ... 25

3. Kajian tentang Kreativitas Siswa ... 27

a. Pengertian Kreativitas ... 27

b. Proses Kreatif ... 29

c. Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas ... 30

4. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 33

B. Kerangka Berpikir ... 34

C. Hipotesis ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 37

1. Tempat Penelitian... 37

2. Waktu Penelitian ... 37

B. Rancangan / Desain Penelitian ... 38

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 39

1. Populasi ... 39

2. Sampel ... 40

D. Teknik Pengambilan Sampel ... 41

E. Pengumpulan Data ... 44

F. Validasi Instrumen Penelitian ... 46

G. Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN ... ... 55

A. Deskripsi Data ... 55

1. Deskripsi Data Tentang Penggunaan Media Pembelajaran .. 57

2. Deskripsi Data Tentang Kreativitas Siswa ... 58

3. Deskripsi Data Tentang Prestasi Belajar Sosiologi ... 59

(13)

commit to user

xiii

B. Pengujian Prasyarat Analisis ... 61

1. Uji Normalitas ... 62

3.Uji Linieritas dan Keberartian ... 65

4.Uji Homosedastisitas ... 67

6. Uji Kolinieritas ... 67

C. Pengujian Hipotesis ... 68

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 72

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... .. 75

A.Kesimpulan ... 75

B. Implikasi ... 76

C. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA... 79

LAMPIRAN... 82

(14)

commit to user

DAFTAR TABEL

1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... .... 38

2. Distribusi Frekuensi Data Penggunaan Media Pembelajaran (X1) ... 57

3. Distribusi Frekuensi Data Kreativitas Siswa (X2) ... .. 59

4. Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Sosiologi (Y) ... . 60

5. Hasil Uji Normalitas Penggunaan Media Pembelajaran (X1) ... 62

6. Hasil Uji Normalitas Kreativitas Siswa (X2) ... 63

7. Hasil Uji Normalitas Prestasi Belajar Sosiologi( ) ... 64

8. Rangkuman Uji Linieritas X1 dengan Y ... 66

9. Rangkuman Uji Linieritas X2 dengan Y ... 66

10. Rangkuman Analisis Uji Homosedastis ... 67

11. Rangkuman Uji Kolinieritas Variabel Bebas ... 68

12. Rangkuman Matriks Interkorelasi ... 69

12. Rangkuman Koefisien Beta dan Korelasi Parsial ... 71

13. Rangkuman Analisis Regresi Model Penuh ... 71

(15)

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka Berpikir ... 36

2. Grafik Histogram Media Pembelajaran (X1) ... 58

3. Grafik Histogram Kreativitas Siswa (X2) ... 59

4. Grafik Histogram Prestasi Belajar Sosiologi (Y) ... 61

(16)

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rancangan Penelitian ... 83

2. Soal Angket Uji Coba ... 120

3. Data Skor Uji Coba dan Analisis Kesahihan Butir Soal Variabel Penggunaan Media Pembelajaran ... 135

4. Data Skor Uji Coba dan Analisis Kesahihan Butir Soal Variabel Kreativitas Siswa ... 140

5. Data Skor Uji Coba dan Analisis Kesahihan Butir Soal Variabel Prestasi Belajar Sosiologi ... 145

6. Soal Angket Penelitian ... 150

7. Sebaran Frekuensi dan Histogram X1, X2 dan Y ... 162

8. Hasil Uji Normalitas X1, X2 dan Y ... 167

9. Hasil Uji Linieritas X1 dengan Y dan X2 dengan Y ... 172

10. Hasil Uji Kolinieritas X1 dan X2 ... 175

11. Hasil Analisis Regresi ... 178

12. Hasil Uji Homosedastisitas ... 181

13. Surat Permohonan Izin Menyusun Skripsi ... 185

14. Surat Permohonan Izin Penyusunan Skripsi ... 186

15. Surat Permohonan Izin Penelitian ... 187

16. Surat Pengantar Penelitian ... 188

17. Surat Keterangan Penelitian ... 189

(17)

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dengan perkembangan peradaban manusia, berkembang pula segala aspek yang mengarah pada pembangunan negara termasuk perkembangan penyelenggaraan pendidikan. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan yaitu menyiapkan peserta didik agar berbuat sesuai dengan tuntutan hidup pada zamannya. Pendidikan harus dapat membentuk manusia yang utuh dan berwawasan holistik, yaitu manusia pebelajar sejati yang selalu menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari sebuah sistem kehidupan yang luas, sehingga selalu ingin memberikan kontribusi positif kepada lingkungan hidupnya. Dengan adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan atau sikapnya, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut adalah pembelajar sejati.

Secara umum penyelenggaraan pendidikan dapat dilakukan melalui pendidikan informal, formal dan non formal. Pendidikan informal terjadi dalam keluarga dan lingkungan. Pendidikan formal atau jalur pendidikan yang terstruktur terjadi secara berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Sedangkan pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan non formal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan yang mengacu pada standar nasional pendidikan. Baik tidaknya pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar peserta didik. Hasilnya didapat setelah melakukan usaha belajar berupa penguasaan pengetahuan dan keterampilan terhadap suatu mata pelajaran yang dibuktikan melalui hasil tes atau ujian yang dinyatakan dalam bentuk simbol atau angka.

(18)

Fasilitas belajar, kurikulum, proses belajar serta media yang digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar seringkali memiliki pengaruh yang cukup besar pada prestasi yang dicapai siswa selain sikap, motivasi, persepsi, disipilin serta kreativitas yang dimiliki masing-masing siswa. Hal ini mendapat dukungan yang cukup besar oleh adanya perkembangan dan penemuan-penemuan dalam bidang keterampilan, ilmu dan teknologi. Perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan sistem pendidikan dan pembelajaran.

Upaya pembaharuan itu menyentuh bukan hanya sarana fisik pendidikan tetapi juga sarana non fisik seperti pengembangan kualitas tenaga-tenaga kependidikan yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan memanfaatkan fasilitas yang tersedia, cara kerja yang inovatif, serta sikap yang positif terhadap tugas-tugas kependidikan yang diembannya. Salah satu bagian integral dari upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran. Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi guru dan siswa, dengan maksud untuk membantu siswa belajar secara optimal. Dengan adanya media pembelajaran yang baik akan menimbulkan hasrat dan keinginan untuk belajar sehingga akan mendukung prestasi belajar siswa. Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi penggunaan berbagai jenis media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah dan tidak menutup kemungkinan alat- alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang- kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana atau bahkan buatan sendiri, tetapi merupakan suatu keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.

Selain media yang digunakan dalam proses belajar mengajar, hal lain yang berhubungan dengan prestasi belajar adalah kreativitas siswa. Untuk menjadi kreatif dapat dipelajari melalui proses belajar mengajar sehingga akan didapatkan hasil dalam hal kecakapan kognitif. Kreativitas berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menciptakan ide-ide atau hasil karya yang relatif baru dari yang sudah ada sebelumnya. Tingkat kreativitas seseorang berbeda antara yang satu dengan yang lain tergantung dari bakat, lingkungan, arahan pendidikan dan

(19)

kemampuan individu untuk berkembang. Kreativitas siswa sangat diperlukan untuk memecahkan masalah belajarnya sehari-hari terutama dalam mengerjakan tugas, soal-soal pelajaran atau ulangan yang diberikan oleh guru tak terkecuali dengan mata pelajaran sosiologi. Siswa yang memiliki kreativitas yang tinggi akan berusaha menemukan cara-cara baru yang relatif berbeda dari yang sudah ada sebelumnya seperti membuat bagan, teka-teki silang maupun cara-cara lain yang dirasa mampu membantunya dalam memahami materi. Siswa yang kreatif juga akan memecahkan soal-soal dengan berbagai cara, siswa tidak mudah menyerah begitu saja dalam menghadapi tugas-tugas sosiologi, siswa juga cenderung aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Apabila daya kreativitas siswa kurang dikembangkan maka akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa tersebut. Oleh karena itu untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi, daya kreativitas siswa perlu ditingkatkan.

Sekolah yang merupakan lembaga pendidikan formal tentunya mengharapkan prestasi belajar setiap anak didiknya baik, namun kadang harapan tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi, begitu pula di SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali. SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali merupakan sekolah yang menyediakan fasilitas belajar seperti gedung sekolah, ruang kelas, laboratorium, perpustakaan dan buku-buku pelajaran, serta media yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dengan kondisi yang cukup layak seperti LCD atau alat peraga lain. Tetapi, penggunaanya dirasa masih kurang maksimal untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dalam proses pembelajaran metode yang digunakan guru hanya metode ceramah dan mencatat sehingga hal ini mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hasil belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali memang masih belum memuaskan. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran sosiologi masih terdapat beberapa anak yang belum mencapai standar nilai yang telah di tetapkan di sekolah tersebut atau dapat dikatakan masih terdapat beberapa anak yang nilai mata pelajaran sosiologinya masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Adapun KKM untuk mata pelajaran sosiologi yang ditetapkan di SMA Negeri 1 Ngemplak adalah 72, sehingga siswa yang nilainya dibawah 72

(20)

dikatakan belum memenuhi standar nilai yang telah ditetapkan dan harus mengulang atau melakukan remidiasi. Pada semester 1 masih terdapat 12 siswa yang belum mencapai KKM, 33 siswa mendapatkan nilai 72 sehingga sudah dikatakan memenuhi kriteria ketuntasan, sisanya 57 siswa sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal.

Apabila kita amati, media yang digunakan dalam proses belajar mengajar sosiologi di sekolah ini memang masih sangat kurang, metode yang digunakan guru dalam mengajar hanya ceramah saja kemudian siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal yang ada pada Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Hal ini mungkin disebabkan karena keterbatasan media yang tersedia di sekolah tersebut serta kurangnya dukungan dari fasilitas yang ada pada setiap ruang kelas. Tentu saja keterbatasan media yang digunakan ini akan berpengaruh pada kreativitas siswa yang kurang dapat berkembang, siswa kurang terangsang untuk menjadi insan yang kreatif. Kedua hal tersebut merupakan sesuatu yang teramat penting dalam hubungannya dengan prestasi belajar siswa di sekolah. Adanya media pembelajaran yang dapat digunakan secara efektif dan efisien akan dapat merangsang kreativitas siswa sehingga hal tersebut akan berhubungan dengan prestasi belajar siswa. Dengan kata lain bahwa adanya dorongan yang berasal dari luar dan dari dalam diri siswa maka dimungkinkan hasil belajar sosiologi yang diperoleh siswa akan maksimal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul

dan Kreativitas Siswa dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012

(21)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan antara penggunaan media pembelajaran dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012?

2. Apakah terdapat hubungan antara kreativitas siswa dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012?

3. Apakah terdapat hubungan antara penggunaan media pembelajaran dan kreativitas siswa dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban atas permasalahan yang dirumuskan di atas, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media pembelajaran dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui hubungan antara kreativitas siswa dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012.

3. Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media pembelajaran dan kreativitas siswa dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012.

(22)

D. Manfaat Penelitian

Setelah berbagai masalah yang dirumuskan di atas diperoleh jawabannya, maka diharapkan dari hasil penelitian itu bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan kajian untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui peran media pembelajaran dalam menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien.

b. Untuk mengkaji peran dari faktor internal khususnya kreativitas yang dimiliki siswa dalam mengembangkan model pembelajaran yang mampu meningkatkan prestasi belajar sosiologi.

2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa

1. Memberi kemudahan bagi siswa dalam memahami setiap materi sosiologi dengan menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep sosiologi yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Bagi guru

1. Mengatasi kesulitan pembelajaran sosiologi yang dialami guru.

2. Sebagai bahan acuan untuk membuat pembelajaran sosiologi menjadi lebih kreatif dan inovatif.

c. Bagi peneliti

1. Mengaplikasikan teori yang diperoleh.

2. Menambah pengalaman dan wawasan peneliti dalam penelitian yang terkait dengan peningkatan prestasi belajar siswa.

(23)

commit to user

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan 1. Kajian tentang Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Menurut Slameto (2010

dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (hlm.2). Berdasarkan pengertian ini, maka belajar dapat dilakukan melalui suatu proses interaksi antara individu satu dengan individu yang lainnya yang kemudian akan memunculkan suatu pengalaman. Dari pengalaman yang satu ke pengalaman yang lain akan menyebabkan proses perubahan pada diri seseorang sehingga dapat dikatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku.

Menurut Sukmadinata (2009) belajar ialah:

Belajar selalu berkenaan dengan perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar, apakah itu mengarah kepada yang lebih baik ataupun yang kurang baik, direncanakan atau tidak. Hal lain yang juga selalu terkait dalam belajar adalah pengalaman, pengalaman yang berbentuk interaksi dengan orang lain atau lingkungannya (hlm.155).

Hal ini dapat berarti bahwa belajar dapat menyebabkan perubahan pada diri seseorang yang juga dipengaruhi oleh pengalaman. Belajar yang dilakukan juga bervariasi mulai dari yang paling sederhana sampai dengan yang sangat kompleks, dari yang tanpa pemikiran sampai dengan pemikiran yang mendalam.

Sedangkan menurut Dim elajar yang

dihayati oleh seorang pebelajar (siswa) ada hubungannya dengan usaha (hlm.38). Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa belajar berkaitan dengan usaha pembelajaran atau akibat dari tindakan mendidik yang dilakukan oleh

(24)

guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal senada juga diungkapkan oleh Syah (2008

unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan (hlm.89). Hal ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Sedangkan menurut Hintzman yang dikutip oleh Syah (2008 Learning is change in organism due to experience which (hlm.90). Dari pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa belajar adalah perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman yang mampu mempengaruhi organisme. Pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apapun sangat dimungkinkan untuk diartikan sebagai belajar, sebab sampai batas tertentu pengalaman hidup juga berpengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian organisme yang bersangkutan.

Suprijono (2011), mengemukakan beberapa prinsip belajar, yaitu:

1) Prinsip belajar adalah perubahan perilaku

Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri:

a) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari.

b) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.

c) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.

d) Positif atau berakumulasi.

e) Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.

f) Permanen atau tetap.

g) Bertujuan dan terarah.

h) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan 2) Belajar merupakan proses

Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.

Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif dan organik.

Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.

(25)

3) Belajar merupakan bentuk pengalaman

Pengalaman pada dasarnya adalah hasil interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya .

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat diketahui bahwa belajar merupakan proses perubahan perilaku dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan bakat pengalaman, latihan dan interaksi dengan lingkungan, di mana perubahan tersebut menuju ke perubahan positif dan membentuk kepribadian yang berguna untuk kesempurnaan hidup.

b. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Arifin (2011

yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing- (hlm.12). Dari pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu usaha sepanjang kehidupan seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi tujuannya dalam bidang dan kemampuan yang dimilikinya masing-masing.

Menurut Sutratinah Tirtonegoro

hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak d (Pranata, 2011: 11). Tingkat keberhasilan siswa dalam meraih prestasi belajar ditunjukkan melalui nilai yang dilambangkan dengan angka atau huruf yang mencerminkan hasil yang telah dicapai siswa selama periode tertentu. Prestasi belajar yang didapatkan setiap siswa berbeda-beda tergantung kemampuan setiap siswa dalam memahami dan menguasai materi yang diajarkan oleh guru.

Sedangkan menurut Hamdani (2011

dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang (hlm.137). Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari

(26)

pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afekif dan psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka diketahui bahwa prestasi belajar seorang siswa merupakan gambaran dari keberhasilan belajar siswa setelah melakukan belajar selama waktu tertentu yang berupa penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diukur dengan tes tertentu dan dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf atau kalimat.

Dengan demikian prestasi belajar sosiologi adalah suatu tingkat kemampuan siswa yang diukur melalui tingkat penguasaan materi, pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh siswa dari suatu interaksi belajar mengajar sosiologi yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat selama periode tertentu.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa berhubungan dengan berbagai faktor, baik berasal dari dirinya (intern) maupun dari luar dirinya (ekstern). Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakekatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu, pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi yang seoptimal mungkin dengan kemampuan masing-masing.

Menurut Hamdani (2011), pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern).

1) Faktor Internal

Faktor intern adalah faktor yang berasal dari siswa. Faktor ini antara lain sebagai berikut:

a) Kecerdasan (intelegensi)

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini

(27)

sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan- kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak lainnya sehingga anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu, jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.

b) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis

Kondisi jasmaniah atau fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang.

c) Sikap

Sikap yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu hal, orang atau benda dengan suka, tidak suka atau acuh tak acuh. Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan dan keyakinan. Dalam diri siswa harus ada sikap positif (menerima) kepada sesama siswa atau gurunya. Sikap positif ini akan menggerakkannya untuk belajar. Adapun siswa yang sikapnya negatif (menolak) kepada sesama siswa atau gurunya tidak akan mempunyai kemauan untuk belajar.

d) Minat

Minat menurut para ahli psikologi adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus-menerus.

Minat ini erat kaitannya dengan perasaan, terutama perasaan senang.

Dapat dikatakan minat itu terjadi karena perasaan senang pada sesuatu.

e) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.

(28)

f) Motivasi

Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar kesuksesan belajarnya.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal terdiri atas dua macam, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial. Yang termasuk dalam lingkungan sosial adalah guru, kepala sekolah, staf administrasi, teman-teman sekelas, rumah tempat tinggal siswa, alat-alat belajar dan lain-lain. Adapun yang termasuk dalam lingkungan nonsosial adalah gedung sekolah, tempat tinggal dan waktu belajar.

Sedangkan menurut Usman dan Setiawati (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:

1) Faktor yang berasal dari diri (internal)

a) Faktor jasmani (fisiologi) baik bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini adalah panca indera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku.

b) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas:

(1) Faktor intelektif yang meliputi potensi yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki.

(2) Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.

c) Faktor kematangan fisik maupun psikis.

2) Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)

a) Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan kelompok.

b) Faktor budaya

(29)

c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.

d) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.

Dari pendapat diatas, dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu intern yang salah satunya adalah kreativitas dan faktor ekstern yang salah satunya adalah fasilitas belajar yang dalam penelitian ini dilihat dari segi media yang digunakan dalam proses belajar mengajar.

d. Mengukur Prestasi Belajar

Untuk mengetahui tingkat pencapaian prestasi belajar sosiologi dilakukan dengan cara mengukur prestasi belajar sosiologi. Menurut Syah (2008

itu, pada dasarnya merupakan proses penyusunan deskripsi siswa, baik (hlm.141).

Setelah berakhirnya proses belajar mengajar, guru mengadakan evaluasi yang dimaksud untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa. Tes hasil belajar untuk mengukur prestasi belajar sosiologi dapat berupa tes lisan maupun tertulis, tetapi jenis tes yang digunakan pada umumnya adalah tes prestasi belajar yang dapat dilihat indikatornya, di sekolah tes formatif dapat disamakan dengan ulangan harian, sedangkan tes sumatif dapat disamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada tiap akhir semester.

SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai pedoman dalam proses pembelajaran.

Sesuai dengan silabus yang telah disusun oleh guru mata pelajaran, materi sosiologi kelas XI IPS meliputi:

1) Semester Gasal Standar Kompetensi

Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial

(30)

Kompetensi Dasar

a) Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam fenomena kehidupan masyarakat.

Indikator:

(1) Mendeskripsikan pengertian struktur sosial (2) Mendeskripsikan diferensiasi sosial (3) Mendeskripsikan stratifikasi sosial

(4) Mengidentifikasi diferensiasi sosial berdasarkan ras, etnis, agama dan gender

(5) Mengidentifikasi macam-macam kriteria stratifikasi sosial di masyarakat

(6) Mendeskripsikan berbagai pengaruh diferensiasi sosial yang terdapat di masyarakat

(7) Membedakan konsolidasi dan interseksi yang terjadi di dalam masyarakat

b) Menganalisis faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat.

Indikator:

(1) Mengidentifikasi berbagai konflik dalam masyarakat (2) Membedakan konflik dengan kekerasan

(3) Mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya konflik dalam masyarakat (4) Mendeskripsikan faktor pendorong terjadinya integrasi sosial c) Menganalisis hubungan antara struktur sosial dengan mobilitas sosial.

Indikator:

(1) Mendeskripsikan bentuk-bentuk mobilitas sosial di masyarakat (2) Membedakan mobilitas sosial dengan gerakan sosial

(3) Mengidentifikasi cara-cara yang dilakukan anggota masyarakat untuk mobilitas

(4) Mendeskripsikan pengaruh mobilitas sosial terhadap kehidupan masyarakat

(5) Membedakan jenis-jenis mobilitas sosial

(6) Mendeskripsikan proses terjadinya mobilitas sosial

(31)

(7) Mengidentifikasi dampak mobilitas sosial

(8) Mendeskripsikan hubungan antara struktur sosial dengan mobilitas sosial

2) Semester Genap Standar Kompetensi

Menganalisis peradaban Indonesia dan dunia Kompetensi Dasar

a) Mendeskripsikan berbagai kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Indikator

(1) Mendeskripsikan pengertian kebudayaan (2) Mengidentifikasi unsur-unsur kebudayaan

(3) Mendeskripsikan hubungan antara unsur-unsur kebudayaan (4) Mendeskripsikan dinamika unsur-unsur kebudayaan

b) Menganalisis perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Indikator

(1) Mendeskripsikan keanekaragaman suku bangsa di Indonesia bagian barat, tengah dan timur

(2) Menjelaskan konsekuensi perubahan sosial ekonomi, politik, budaya terhadap perkembangan kelompok sosial

c) Menganalisis keanekaragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Indikator

(1) Mendeskripsikan pengertian masyarakat multikultural dan multikulturalisme

(2) Menjelaskan faktor penyebab terjadinya kemajemukan dalam masyarakat multikultural

(3) Menjelaskan pengaruh perubahan sosial terhadap perkembangan masyarakat multikultural

(32)

(4) Membedakan kelompok-kelompok sosial di masyarakat (5) Melakukan pengamatan tentang kelompok sosial di masyarakat Dari uraian dia atas maka dapat disimpulkan bahwa tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik.

2. Kajian tentang Penggunaan Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran

Di dalam proses belajar mengajar unsur media merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. Tanpa adanya media, lazimnya pengajaran apapun kurang dapat berjalan dengan lancar.

Tumbuhnya kesadaran terhadap pentingnya pengembangan media pembelajaran di masa yang akan datang harus dapat direalisasikan dalam praktek. Di samping memahami penggunannya, para guru pun patut berupaya untuk mengembangkan keterampilan dengan cara membuat sendiri media yang menarik, murah dan efisien dengan tidak menolak kemungkinan penggunaan alat modern yang sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena hal ini dapat memperlancar proses dan pencapaian prestasi belajar siswa.

Menurut Schramm,

pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan Sedangkan Briggs

adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/ (Suwarna ,2006: 128). Sedangkan menurut Sadiman (2009

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses (hlm.7). Sedangkan penggunaan teknologi dalam pendidikan

sebagaimana d The use of technology in

(33)

education should be based on what we know about how students learn best and how we can best facilitate that learning. Tools should be selected based on purposes or functions to be served, not the other way around

hal ini dimaksudkan bahwa penggunaan teknologi dalam pendidikan harus berdasarkan apa yang kita ketahui tentang bagaimana siswa dapat belajar secara maksimal dan bagaimana kita dapat memfasilitasi pembelajarannya.

Alat pembelajaran juga harus dipilih berdasarkan pada tujuan atau fungsi alat pembelajaran tersebut, bukan yang lainnya.

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah alat atau sesuatu sebagai perantara untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima yang mengandung maksud- maksud pengajaran demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khusunya.

b. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran

Sesuai dengan klasifikasinya, maka setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Karakteristik tersebut dapat dilihat menurut kemampuan media pembelajaran untuk membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan maupun penciuman. Dalam rangka memilih suatu media pembelajaran yang akan digunakan oleh seorang guru pada saat melakukan proses belajar mengajar, karakteristik tersebut dapat disesuaikan dengan situasi tertentu.

Suwarna (2006) mengklasifikasikan media menjadi tiga yaitu:

1) Media grafis

Media grafis adalah suatu jenis media yang menuangkan pesan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi verbal. Arti simbol-simbol tersebut perlu dipahami dengan benar agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dengan baik dan efisien. Selain fungsi tersebut, grafis secara khusus berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat terlupakan bila tidak digrafiskan (divisualkan). Bentuk-bentuk media

(34)

grafis antara lain: gambar foto, sketsa, diagram, bagan (chart), grafik, kartun, poster, peta, papan flanel dan papan buletin.

2) Media Audio

Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan melalui media audio dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal. Beberapa media yang dapat dimasukkan ke dalam kelompok media audio antara lain : radio, dan alat perekam pita magnetik, alat perekam pita kaset.

3) Media Proyeksi

Media proyeksi diam memiliki persamaan dengan media grafis dalam arti dapat menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Bahan-bahan grafis banyak digunakan juga dalam media proyeksi diam. Sedangkan media proyeksi gerak, pembuatannya juga memerlukan bahan-bahan grafis misalnya untuk lembar peraga (captions). Dengan menggunakan perangkat komputer (multi media), rekayasa proyeksi gerak lebih dapat bervariasi dan dapat dikerjakan hampir keseluruhannya menggunakan perangkat komputer. Untuk mengajarkan skill (keterampilan motorik) proyeksi gerak mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan proyeksi diam. Beberapa media proyeksi antara lain: film bingkai, film rangkai, film gelang (loop), film transparansi, film gerak 8mm, 16 mm, 32 mm, televisi dan video.

Menurut Sadiman (2009), karakteristik beberapa jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di Indonesia, yaitu:

1) Media Grafis

Media grafis termasuk media visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Secara khusus, media grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat

(35)

dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. Selain sederhana dan mudah pembuatannya, media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Banyak jenis media grafis, beberapa diantaranya adalah:

a) Gambar/Foto

Gambar / foto merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu, media ini adalah media yang paling umum dipakai. Selain dapat mengatasi keterbatasan masalah ruang dan waktu, media gambar/ foto juga dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.

b) Sketsa

Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Selain dapat menarik perhatian murid dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tak perlu dipersoalkan sebab media ini dapat dibuat langsung oleh guru.

c) Diagram

Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Diagram menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada. Diagram menyederhanakan hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.

d) Bagan/chart

Bagan atau chart termasuk media visual yang berfungsi untuk menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting.

(36)

e) Grafik

Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.

f) Kartun

Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi atau kejadian-kejadian tertentu.

g) Poster

Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng dan semacamnya. Pemasangannya bisa di kelas, di luar kelas, di pohon, di tepi jalan dan di majalah.

h) Peta dan globe

Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Selain itu, peta dan globe memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik serta mampu merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis.

i) Papan flanel

Papan flanel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dilepas dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali.

j) Papan buletin

Berbeda dengan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi kain flanel tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan.

(37)

Fungsinya selain menerangkan sesuatu, papan buletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.

2) Media Audio

Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/ bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yang dapat kita kelompokkan ke dalam media audio, antara lain:

a) Radio

Sebagai media audio, radio dapat merangsang partisipasi aktif pendengar. Radio juga dapat memusatkan perhatian siswa pada kata- kata yang digunakan, pada bunyi dan artinya. Pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah maupun metodis.

b) Alat perekam pita magnetik

Alat perekam pita magnetik adalah salah satu media pendidikan yang tak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi karena mudah menggunakannya. Alat perekam pita magnetik mempunyai fungsi ganda yang efektif sekali, untuk merekam, menampilkan rekaman dan menghapusnya. Playback juga dapat segera dilakukan setelah rekaman selesai pada mesin yang sama.

c) Laboratorium bahasa

Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan cara menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam.

3) Media Proyeksi Diam

Media proyeksi diam mempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti menyajikan rangsangan- rangsangan visual. Selain itu, bahan-bahan grafis banyak sekali dipakai dalam media proyeksi diam. Perbedaan yang jelas di antara keduanya adalah pada media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan pada media

(38)

proyeksi, pesan tersebut harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran. Beberapa jenis media proyeksi diam antara lain:

a) Film bingkai

Film bingkai adalah suatu film berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x inci terbuat dari karton atau plastik.

Panjang pendek film bingkai tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dan materi yang ingin disajikan. Lamanya tiap gambar disorotkan ke layar tergantung pada kebutuhan, mulai dari satu detik hingga selama waktu yang diperlukan untuk mengkomunikasikan pesan yang bersangkutan.

b) Film rangkai

Seperti halnya film bingkai, film rangkai bisa tanpa suara, bisa pula dengan suara. Suara yang menyertai film rangkai itu dimaksudkan untuk menjelaskan isi. Selain dengan suara yang direkam, penjelasan dapat disampaikan dalam bentuk buku pedoman atau narasi tulis di bawah gambar yang dibacakan oleh guru atau dibaca sendiri oleh siswa.

c) Media Transparansi

Media transparansi atau overhead transparency (OHT) seringkali disebut dengan nama perangkat kerasnya yaitu overhead projector (OHP). OHP adalah alat yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memproyeksikan transparansi ke arah layar lewat atas atau samping kepala orang yang menggunakannya.

d) Proyektor tak tembus pandang

Proyektor tak tembus pandang adalah alat untuk memproyeksikan bahan bukan transparan, tetapi bahan-bahan tidak tembus pandang.

Benda-benda tersebut adalah benda datar, tiga dimensi seperti mata uang, model serta warna dan anyaman dapat diproyeksikan.

(39)

e) Mikrofis

Mikrofis adalah lembaran film transparan terdiri dari lambang- lambang visual grafis maupun verbal yang diperkecil sedemikian rupa sehingga tak dapat dibaca dengan mata telanjang.

f) Film

Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Film sangat bagus untuk menerangkan suatu proses. Gerakan-gerakan lambat dan pengulangan- pengulangan akan memperjelas uraian dan ilustrasi.

g) Film gelang

Film gelang adalah jenis media yang terdiri dari film berukuran 8 mm atau 16 mm yang ujung-ujungnya saling bersambungan sehingga film ini akan berputar terus berulang-ulang kalau tidak dimatikan.

h) Televisi

Selain film, televisi adalah media yang menyampaikan pesan- pesan pembelajaran secara audio visual dengan disertai unsur gerak. Televisi dapat menerima, menggunakan dan mengubah atau membatasi semua bentuk media yang lain, kemudian menyesuaikannya dengan tujuan- tujuan yang akan dicapai.

i) Video

Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video, tetapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Video dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan luar lainnya. Dengan alat perekam pita video, sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi dari ahli-ahli atau spesialis.

Salah satu bentuk klasifikasi yang mudah dipelajari adalah klasifikasi yang disusun oleh Heinich , yaitu:

1) Media yang tidak dapat diproyeksikan (non projected media), jenis medianya adalah ; realita, model, bahan grafis (graphical material) dan display.

(40)

2) Media yang diproyeksikan (projected media), jenis medianya adalah ; OHT, Slide dan Opaque.

3) Media audio, jenis medianya adalah; audio kaset, audio vission dan active audio vission.

4) Media video, jenis medianya adalah ; video

5) Media berbasis komputer (computer based media), jenis medianya adalah

; Computer Assisted Instruction (CIA) dan Computer Managed Instruction (CMI)

6) Multimedia kit, jenis medianya adalah ; perangkat praktikum (Uno, 2008).

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa secara garis besar, media dapat dibagi menjadi tiga yaitu media grafis yang berkaitan dengan penglihatan (visual), sehingga pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Fungsinya secara umum adalah untuk menarik perhatian serta memperjelas pesan dari pengirim kepada penerima. Yang termasuk ke dalam media grafis antara lain gambar, diagram, kartun, poster, peta, papan buletin dan sebagainya.

Jenis media yang kedua adalah media audio, berbeda dengan media grafis yang penekanannya pada unsur penglihatan, media audio lebih menekankan pada unsur pendengaran, sehingga pesan yang akan disampaikan terlebih dahulu dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif baik verbal maupun non verbal. Fungsinya adalah merangsang partisipasi aktif dari pendengar, jadi perhatian pendengar harus dipusatkan pada bunyi, kata-kata atau ucapan yang dihasilkan dari media tersebut. Kemudian jenis media lainnya adalah media proyeksi. Berbeda dengan media yang telah diungkapkan sebelumnya, media proyeksi harus diproyeksikan terlebih dahulu dengan menggunakan proyektor agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima oleh si penerima pesan. Fungsinya tidak berbeda jauh dengan media-media lainnya yaitu untuk menarik perhatian penerima pesan sehingga apa yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh sasaran.

(41)

c. Manfaat Media Pembelajaran

Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi guru dan siswa, dengan maksud untuk membantu siswa belajar secara optimal. Namun demikian, secara khusus manfaat media pembelajaran seperti dikemukakan oleh Kemp dan Dayton, yaitu:

1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.

Guru mungkin mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu hal. Melalui media, penafsiran yang beragam ini dapat direduksi sehingga materi tersampaikan secara seragam.

2) Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.

Media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat (visual) sehingga dapat mendeskripsikan prinsip, konsep, proses maupun prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap.

3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif

Jika dipilih dan dirancang dengan benar, maka media dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, guru mu

siswa.

4) Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi.

Seringkali terjadi, para guru banyak menghabiskan waktu untuk menjelaskan materi ajar. Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu, jika mereka memanfaatkan media pembelajaran dengan baik.

5) Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan.

Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi ajar secara lebih mendalam dan utuh.

(42)

6) Proses pembelajaran dapat terjadi di mana saja dan kapan saja.

Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja mereka mau tanpa tergantung pada keberadaan guru.

7) Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.

Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Hal ini dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa pada ilmu pengetahuan dan proses pencarian ilmu.

8) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif.

Dengan media, guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan verbal (lisan) sehingga guru dapat memberikan perhatian lebih banyak kepada aspek pemberian motivasi, perhatian, bimbingan dan sebagainya (Suwarna, 2006).

Menurut Sadiman (2008) kegunaan media pendidikan adalah:

Secara umum kegunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar adalah: 1) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka); 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera;

3) Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik; 4) Dengan sifat yang unik pada siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Masalah-masalah itu dapat diatasi dengan adanya media pendidikan yang mampu menimbulkan persepsi yang sama (hlm. 17).

Sedangkan menurut Arsyad (2007) manfaat penggunaan media pembelajaran adalah :

Beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar yaitu: 1) media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar; 2) media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungannya dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya; 3) media pembelajaran dapat

(43)

mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu; 4) media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya (hlm.25).

Dari beberapa pendapat di atas mengenai manfaat media dalam proses belajar mengajar maka dapat diambil kesimpulan bahwa manfaat media secara umum adalah untuk memperlancar interaksi antara guru (pengirim pesan) dengan siswa (penerima pesan) yang terbangun selama proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran di sekolah pada khusunya dan tujuan pendidikan pada umumnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima yang mengandung maksud-maksud pengajaran demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Sedangkan penggunaan media pembelajaran adalah alat atau perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim (dalam hal ini guru) kepada penerima (dalam hal ini siswa) dalam proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.

Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat berbentuk teknologi yang telah disediakan oleh sekolah maupun hasil karya atau buatan guru sendiri yang dapat digunakan secara efektif dan efisien.

3. Kajian tentang Kreativitas Siswa a. Pengertian Kreativitas

Menurut Beetlestone (2011

pengungkapan atau pengekspresian gagasan dan perasaan serta penggunaan berbagai macam cara untuk melakuk (hlm.3). Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa kreativitas cenderung mengarah kepada cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengekspresikan gagasan yang

(44)

dimilikinya. Cara-cara tersebut dapat berupa cara baru yang belum pernah ada sebelumnya maupun cara-cara yang memang sudah ada sebelumnya.

Utami Munandar (1999) menjelaskan pengertian dari kreativitas adalah:

Kreativitas adalah suatu gaya hidup, suatu cara dalam mempersepsi dunia. Hidup kreatif berarti mengembangkan talenta yang dimiliki, belajar menggunakan kemampuan diri sendiri secara optimal, menjajaki gagasan baru, tempat-tempat baru, aktivitas-aktivitas baru, mengembangkan kepekaan terhadap masalah lingkungan, masalah orang lain dan masalah kemanusiaan (hlm.19).

Hal ini berarti bahwa kreativitas menjadi suatu gaya hidup dalam mempersepsi dunia dengan cara mengembangkan talenta yang dimilikinya secara optimal entah itu dengan menggunakan cara-cara baru maupun cara- cara yang sudah ada sebelumnya.

Menurut Sukmadinata (2003 rupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan menciptakan sesuatu hal

(hlm.104). Hal baru tersebut tidak harus selalu sesuatu yang sama sekali belum pernah ada sebelumnya, namun unsur-unsurnya mungkin telah ada sebelumnya. Seseorang dapat menemukan kombinasi baru atau konstruk baru yang mempunyai kualitas yang berbeda dengan keadaan sebelumnya.

Menurut Munandar (1999), beberapa pengertian kreativitas yang lain adalah sebagai berikut:

1) Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data informasi atau unsur-unsur yang ada.

2) Kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah di mana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan dan keragaman jawaban.

3) Secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas) dan orisinalitas

(45)

dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan.

Dari beberapa pengertian di atas dapat diketahui bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru atau cara-cara baru yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya dan merupakan bagian dari usaha yang dilakukan seseorang yang akan berguna bagi dirinya sendiri maupun masyarakat.

b. Proses Kreatif

Dalam perkembangannya dalam diri manusia kreativitas memerlukan proses. Menurut Zimmerer, ada tujuh langkah proses kreatif, yaitu:

1) Persiapan (preparation), persiapan berpikir kreatif dilakukan dalam pendidikan formal, pengalaman, magang dan pengalaman belajar lainnya.

2) Penyelidikan (investigation), dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang masalah atau keputusan.

3) Transformasi (transformation), yaitu menyangkut kesamaan dan perbedaan pandangan antara informasi yang terkumpul.

4) Penetasan (incubation), yaitu menyiapkan pikiran bawah sadar untuk merenungkan informasi yang terkumpul.

5) Penerangan (illumination), pada tahap ini semua tahapan muncul bersama-sama menghasilkan kreativitas ide-ide inovatif.

6) Pengujian (verification), mencakup ketepatan ide-ide seakurat mungkin dan semanfaat mungkin.

7) Implementasi (implementation), mentransformasikan ide-ide ke dalam praktik bisnis (Pranata, 2011:21).

(46)

Pendapat lain tentang proses kreatif, menurut Wallas ada empat tahap proses kreatif, yaitu:

1) Persiapan adalah tahap pengumpulan informasi atau data sebagai bahan untuk memecahkan masalah dengan belajar berpikir, mencari jawaban, bertanya kepada orang lain dan sebagainya.

2) Inkubasi adalah tahap dieraminya proses pemecahan dalam alam prasadar.

3) Iluminasi adalah tahap munculnya inspirasi atau gagasan-gagasan untuk memecahkan masalah.

4) Verifikasi adalah tahap munculnya aktivitas evaluasi terhadap gagasan secara kritis yang sudah mulai dicocokkan dengan keadaan nyata dan kondisi realita (Ali dan Asrori, 2005).

Dari pendapat-pendapat diatas dapat diketahui bahwa proses kreatif pada dasarnya dimulai dari persiapan yang diikuti dengan munculnya gagasan-gagasan atau ide-ide untuk menghadapi masalah yang ada dan akhirnya tercipta suatu pemecahan masalah.

c. Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

Kreativitas seseorang dalam prosesnya juga dipengaruhi oleh beberapa hal. Menurut Elizabeth Hurlock, faktor yang mempengaruhi kreativitas yaitu: 1) waktu, seorang anak sebaiknya jangan terlalu banyak diatur sehingga waktu bebas mereka menjadi terbatas; 2) kesempatan menyendiri, anak memerlukan kesempatan untuk menyendiri guna mengembangkan kehidupan imajinatif yang kaya; 3) dorongan, anak harus didorong untuk kreatif dan bebas dari ejekan/ kritikan dari orang dewasa; 4) sarana, sarana harus disediakan guna merangsang dorongan eksperimentasi dan eksplorasi yang merupakan unsur penting dari kreativitas; 5) lingkungan yang merangsang, lingkungan rumah dan sekolah harus merangsang kreativitas dengan memberikan bimbingan dan dorongan untuk menggunakan sarana yang akan mendorong kreativitas; 6) hubungan orangtua dan anak yang tidak posesif, orangtua yang tidak terlalu

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dilihat dari variabel penghayatan kaul kemiskinan yang terdiri dari enam aspek yakni; Partisipasi dalam kemiskinan Kristus dengan mean sebesar 13,37

salah satu ruang terbuka hijau bagi kota yang mampu mewadahi kegiatan sosial dan.. budaya masyarakat

Dengan dilakukannya penelitian kali ini diharapkan dengan diperolehnya perangkat lunak yang lebih mudah, murah dan memiliki tingkat akurasi yang baik sebagai alat

(2) Pemegang IUP Operasi Produksi timbal dan seng, IUPK Operasi Produksi timbal dan seng, dan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian

Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan sederhana, kosakata yang bervariasi dan kalimat efektif dalam kehidupan sehari-hari, petunjuk

Kelangsungan khidupan pikiran dari pertalian pikiran satu sama lain, sebagaimana yang ditetapkan oleh Ibnu Sina, sama dengan hasil pemikiran tokoh-tokoh pikir modern seperti

Ketika peristiwa pemindahan Hajrol Aswad , antara kaum Muhajirin dan Ansor saling merebut untuk dan berseteru ingin memindahkan Hajrol Aswad ke tempat semula,

Disamping gelar Al-Imam, beliau juga menjadat gelar sebagai Al-Hafiz, Al-Faqih, Al-Muhaddith, pembela As-Sunnah, penentang bid’ah, pejuang ilmu- ilmu agama. Nama lengkapnya adalah