Imam An-Nawawi
JILID V
88 hal., 90 mm x 125 mm
Penulis / Penyusun:
TIM TAHFIDH eLKISI
Desain Cover & layout Isi:
Tim Ma’had eLKISI
ISBN:
978-602-6382-02-3
Cetakan Pertama:
Juli 2017
Penerbit:
eLKISI
Kata Pengantar
Segala puji bagi Alloh ta’ala, Dzat yang telah memberikan banyak keutamaan bagi para menghafal wahyu dan sunnah nabi-Nya. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Rasulullah J, keluarga, sahabat dan umatnya yang teguh menjaga dan mengikuti sunnahnya sampai hari akhir.
Berbeda dengan 7 (tujuh) jilid lainnya, kitab tahfidh jilid V ini secara khusus memuat 42 hadits Arba’in Nawawi karya monumental Imam Muhyiddin Yahya bin Syarf an Nawawi, atau yang lebih dikenal dengan Imam Nawawi. Kitab ini kami jadikan sebagai materi hafalan santri Ma’had Islamic Center eLKISI, karena memiliki keunggulan berupa tema sederhana namun memiliki kandungan makna yang mendalam dan mudah untuk dihafal.
Oleh karena itu, kitab jilid V ini secara spesial tercantum di dalamnya tahrij letak dan kedudukan hadits yang merujuk pada kitab-kitab Syaikh Muhammad Nashiruddin Albani, selain juga dilengkapi dengan tabel muraja’ah hafalan sehingga diharapkan bisa membantu untuk menghafal dan menjaga hafalan. Maka kami
berharap kitab ini menjadi favorit di kalangan santri dan pelajar lainnya untuk memulai menghafal hadits-hadits nabi sebelum beralih ke kitab-kitab yang lebih besar.
Kitab Tahfidh Maudlu’i terdiri dari 8 Jilid, yaitu:
Jilid 1: Memuat 60 hadits Jilid 5: Memuat 42 hadits Jilid 2: Memuat 70 hadits Jilid 6: Memuat 65 hadits Jilid 3: Memuat 72 hadits Jilid 7: Memuat 75 hadits Jilid 4: Memuat 60 hadits Jilid 8: Memuat 60 hadits Semoga kitab ini bermanfaat dan menjadi amal shalih bagi kami di sisi Allah ta’ala. Dan sebagai hamba yang lemah pastilah tak terlepas dari salah dan kekurangan, maka timbal balik pembaca kritik dan saran kami harapkan.
Penyusun
TABEL MUROJA’AH
HADITS KE
RAWI
SAHABAT AWAL HADITS MUKHORRIJ
1 Umar ُلةٍَْخَ ةٍََّجِإ
ِتةًَِّّلةِث َا Bukhari, Muslim
2 Umar ََُْ ةٍََِْيَث
نَ
ٌسُْٔيُص Muslim
3 Ibnu Umar ٍفْ َخَ َ َعَ ُم َلْقِِا َ ِنُث Bukhari, Muslim
4 Ibnu Mas’ud ًُْزَؽَظَ َّنِإ أ
ُعٍَْ ُيُ Bukhari, Muslim
5 Aisyah َثَؽْظَ ٌََْ
ِْف أ ةَُِؿْمَ
أ Bukhari, Muslim
6 Nu’man bin
Basyir ٌ ِّيَب َللَلحا َّنِإ Bukhari, Muslim 7 Tamim bin Aus ُحَعًْ ِىَّلا َُْحِّل َا Muslim
8 Ibnu Umar ُتْؿِمُ
أ ْنَ
أ َوِدةَكُ
أ
َسةَّلا Bukhari, Muslim
9 Abu Hurairah َُِّْخ ًُْسُذًََْٓجةٌَ Bukhari, Muslim 10 Abu Hurairah ٌتًِّ ََلةَػَتَ ََّللّا َّنِإ Muslim
11 Hasan bin Ali َمُجْيِؿَيةٌَ ْعَد Tirmidzi, Nasa’i 12 Abu Hurairah ِءْؿ ٍَْلا ِم َلْقِإ َِْكُظ ٌَِْ Tirmidzi
13 Anas bin Malik ًُْزُؽَظَ ٌَُِؤُيلَ أ Bukhari, Muslim 14 Ibnu Mas’ud ٍئِؿْما ُمَد وِ َيَ لَ Bukhari, Muslim
ٍمِي ْكُم
15 Abu Hurairah ِ َّللّةِث ٌَُِؤُي َن َكَ ٌََْ Bukhari, Muslim
16 Abu Hurairah َّنَ
أ ًلُصَر َلةَك
ِّبَِّيِل Bukhari
17 Abu Ya’la Syadad
bin Aus َنة َكْظِِ ْا َتَذَن َ َّللّا َّنِإ Muslim
18 Abu Dzar dan
Mu’adz َخُِْنةٍَُسًَْظ َ َّللّا ِقَّد ِا Tirmidzi
19 Ibnu Abbas ِّ ِب َّلا َؿْيَػ ُخُِْن Tirmidzi ْظا َف ِِ
ََّللّا Selain Tirmidzi 20 Uqbah bin
Amr َكَردَ ةٍَِّم َّنِإ
أ َّلا
ُسة Bukhari
21 Sufyan bin
Abdillah َِّللّا َلُْٔقَر ةَي: ُخْيُك Muslim
22 Jabir bin
Abdillah َّنَ
أ ًلُصَر َلَ
أَق َّلا
َّ ِب Muslim
23 Al Harits bin
‘Ashim ِنةٍَْحِِا ُؿ ُْ َم ُرُٔٓ ُىا Muslim
24 Abu Dzar (hadits Qudsi)
ةًٍَـ ِوْؿَي ْيِّ
ََْخ
ِِّّبَر َّـغ
َو َص َّو ََُُّّ
أ َلةَك
ْيِدةَجِغ ةَي Muslim
25 Abu Dzar َّنَ
أ ًةَقةَُ
ٌَِْ
ِبةَعوَ
أ Muslim
26 Abu Hurairah ِسةَّلا ٌََِ َن َلُق ُك Bukhari, Muslim
27 An Nawwas
bin Sam’an ِقُيُْلخا َُ ْكُظ ِبىا Muslim
Wabishah bin
Ma’bad ُخًَْتَ
أ َلُْٔقَر
ِ َّللّا Ahmad, Darimi
28 Irbadh bin
Sariyah َِّللّا ُلُٔقَرةِ َظَخَو Abu Dawud, Tirmidzi
29 Mu’adz bin Jabal
ُخيُك ةَي: َلُٔقَر َّللّا
ِِ
،
ْػَ ِْب أ
ٍوٍََػِث ِن Tirmidzi
30 Jurtsum bin
Nasyir َيِناَؿَـ َضَؿَـ ََّللّا َّنِإ Daruquthni 31 Sahl bin Sa’ad ِّ ِبَّلالِإَ ٌوُصَر َءةَص Ibnu Majah 32 Abu Sa’id al
Khudri َراَ ِضَ َلَو َرَ َضَ َل Ibnu Majah, Daruquthni 33 Ibnu Abbas ُسةَّلاى َُْػُح َْٔل Baihaqi
34 Abu Sa’id al
Khudri ىَ ٌََْ
أَر
ًُسٌِِ
اًؿَهٌُِْ Muslim
35 Abu Hurairah اْوُؽَقةَتََ َل Muslim
36 Abu Hurairah ٌٍَِؤُم ََْخ َفَّفَج ٌََْ Muslim
37 Ibnu Abbas (Hadits Qudsi)
ةًٍَِْذ
ِّْيِوْؿَي ََْخ
ِِّّبَر
َكَرةَجَت لةَػَتَو ََُُّّ
أ َلةَك :
َّنِإ َللّا َتَذَن ِتةَِ َكَْ
لحا
Bukhari, Muslim
38 Abu Hurairah (Hadits Qudsi)
َّنِإ ََّللّا
َلةَػَت َلةَك ٌََْ:
ىَد َعَ
ِل
ًةَّ ِلَِو Bukhari
39 Ibnu Abbas ِل َزَوةَتََ ََّللّا َّنِإ Ibnu Majah, Baihaqi
40 Ibnu Umar َؾَػَ
أ ُلُٔقَر ِ َّللّا
َّ َبِهٍَِِْث Bukhari
41 Abdullah bin
‘Amr
ٌَُِْؤُيَل ًُْزُؽَظَ
أ
َّتَّظ َنُٔسَي ُهأَْ
Abul Fath Kitab al Hujjah
42 Anas (Hadits Qudsi)
َلةَك َُّللّا
َلةَػَت ةَي: ََْبا
َمَدَآ َمَُِّإ!
ْ ِنَدَْٔغَدةٌَ Tirmidzi
DAFTAR ISI
Kata Pengantar --- 3
Tabel Muraja’ah --- 5
Daftar Isi --- 9
Hadits ke-1: Amal Tergantung Niat --- 12
Hadits ke-2: Pengertian Islam, Iman, dan Ihsan --- 13
Hadits ke-3: Rukun Islam --- 18
Hadits ke-4: Proses Penciptaan Manusia dan Takdir yang Menyertainya --- 19
Hadits ke-5: Bahaya Bid’ah --- 22
Hadits ke-6: Halal dan Haram --- 24
Hadits ke-7: Agama adalah Nasihat --- 26
Hadits ke-8: Haram Darah Seorang Muslim - 27 Hadits ke-9: Menjalankan Perintah Semampunya --- 28
Hadits ke-10: Meninggalkan yang Haram --- 30
Hadits ke-11: Tinggalkan Apa yang Meragukan --- 32
Hadits ke-12: Tinggalkan Apa yang Tidak Berguna --- 33
Hadits ke-13: Di Antara Kesempurnaan Iman --- 34
Hadits ke-14: Sebab-Sebab Darah
Ditumpahkan --- 35
Hadits ke-15: Di Antara Akhlak Seorang Mukmin --- 36
Hadits ke-16: Jangan Marah --- 38
Hadits ke-17: Berbuat Baik Atas Segala Sesuatu --- 39
Hadits ke-18: Bertakwalah Kepada Allah --- 40
Hadits ke-19: Jagalah Allah, Maka Dia akan Menjagamu --- 41
Hadits ke-20: Malu Akhlak Para Nabi --- 45
Hadits ke-21: Katakanlah, “Aku beriman kepada Allah!” --- 46
Hadits ke-22: Amalan yang Memasukkan ke Surga --- 47
Hadits ke-23: Setiap Manusia Berbuat --- 49
Hadits ke-24: Janganlah Kalian Saling Menzhalimi --- 50
Hadits ke-25: Setiap Kebaikan adalah Sedekah --- 55
Hadits ke-26: Setiap Persendian Wajib Bersedekah --- 58
Hadits ke-27: Kebaikan dan Dosa --- 59
Hadits ke-28: Mendengar dan Ta’at --- 62
Hadits ke-29: Pintu-Pintu Kebaikan --- 64
Hadits ke-30: Batasan-Batasan Allah --- 68
Hadits ke-31: Buah Zuhud --- 69 Hadits ke-32: Tidak Ada Bahaya dan Tidak
Boleh Membahayakan --- 71 Hadits ke-33: Bukti Wajib Bagi Penuntut --- 72 Hadits ke-34: Merubah Kemungkaran --- 74 Hadits ke-35: Hamba-Hamba Allah adalah
Bersaudara --- 75 Hadits ke-36: Keutamaan Akhlak dan Ilmu ---- 77 Hadits ke-37: Kebaikan dan Keburukan --- 80 Hadits ke-38: Keutamaan Wali Allah --- 82 Hadits ke-39: Tiga Hal yang Allah Maafkan ---- 83 Hadits ke-40: Hiduplah Laksana Musafir --- 84 Hadits ke-41: Mengikuti Syariat adalah
Tiang Keimanan --- 86 Hadits ke-42: Luasnya Ampunan Allah --- 87
Hadits ke-1 Amal Tergantung Niat
ََْخ ِيٌَِ
أ
ْلا ٍُ
ْؤ ٌِِِ
َ ْي بيَ ٍهْفَظ أ َؿٍَُخ
َِْث
ِبة ََُّلخا َ ِضَر
ُ َّللّا َُِّْخ َلةَك ُخْػٍَِق :
َلُٔقَر ِ َّللّا
ُلُٔلَح j ةٍََّجِإ :
ُلةٍَْخَ
َا
ِتةًَِّّلةِث ةٍََّجإَو ،
ِّ ُكِى ٍءىِؿْما ةٌَ
ىََُٔ
،
ٍَََْذ ْخَُ َكَ
ُُّدَؿْضِْ
َلِإ ِللّا لهُٔقَرَو
ُُّدؿْضَِٓـ لإ
ِللّا لهُُٔقَرَو ٌَََْو ،
ْخَُ َكَ
ُُّدَؿْضِْ
ةًَْجُ ِل ةَُٓجًْ ِىُي ِوَ
ٍةَ أ أؿْما ةَُٓعِهَِْح
ُُّدَؿْضَِٓـ لِإ
ةٌَ
َؿَصةَْ
ِّْ َلِإ ( ُهاَوَر
ًٌِي ْكُمَو ىِرةَؼُلْاْ )
Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata: aku mendengar Rasulullah j bersabda,
“Sesungguhnya amal itu tergantung dengan
niatnya dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan niatnya. Maka, barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang ingin diraih atau wanita yang ingin dinikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia berhijrah kepadanya.” (Hadits riwayat Bukhari-Muslim)
Takhrij dan Kedudukan Hadits:
[Shahih, Shahih al-Bukhari (no. 1, 54, 2529, 3898, 5070, 6689, 6953), Shahih Muslim (no. 1907), Sunan Abu Dawud (no. 2201), Sunan at-Tirmidzi (no. 1647), Sunan Ibnu Majah (no. 4227), Sunan an- Nasa`I (I/59-60), Musnad Ahmad (I/25, 43), Sunan ad-Daruquthni (I/136), dan Shahih Ibnu Khuzaimah (no. 455)]
***
Hadits ke-2
Pengertian Islam, Iman, dan Ihsan
ََْخ َؿٍَُخ َ ِضَر ُللّا َُِّْخ ًةٌيَ
أ َلةَك ةٍََِْيَث :
َُْنََ ٌسُْٔيُص َؽِِْغ
ِلُٔقَر ِ َّللّا َتاَذ j
ٍمَْٔي ْذَإ ، َعَي ََ
َةًَِْيَغ ٌوُصَر ُؽْيِؽ َم ِضةًََب
ِّلا ِبة ًَ
ُؽْيِؽ َم ، ِدأََق
ِؿْػ َّنلا َل ،
ىَؿُي
ًَِّيَغ ُؿَزَ
ِؿَف َّكلا أ َلَو ،
ُُّـِؿْػَح ةٌِِ
ٌؽَظأ
تَّظ َفَيَص
َلإ َّلا ِّ ِب َّم َو ُ َّللّا ًَِّْيَغ
ًََّيَقَو َؽَِْقَ
أَـ ًَِّْتَجنُرْ
َلإ ًَِّْتَجنُرْ َع ًََوَو
ًَِّّْفَن
َ َعَ
ِّْيِؾِؼَـ َلةَكَو
ةَي: ُؽٍََّ ُمُ
ِنْ ِبْػَ أ
ََِغ مَلْقِِا َلةَلَذ !
ُلُٔقَر ِ َّللّا
:j
ُمَلْقِِا ْنَ
أ َؽَٓ ْنَت ْنَ
أ
َ َل لهإ َّلإ ُللّا َّنَ
أَو
َُمُ
ًاَؽٍَّ
ُلُٔقَر ِ َّللّا ًًَِْلُدَو ، َةَل َّىلا َِتْؤُدَو
َة َكََّـلا َمْٔ ُىَدَو َنة ٌََمَر
َّشُتََوَ َخًْلْا ِنِإ
ْػ ََُذْقا ِّْلِِإ َخ
ًلًِْبَق َلةَك ،
َخْكَؽ َو :
،
ةَِْجِضػَـ َُ
له ُُلهَ
أ ْكَي ُُّكِّؽ َىُيَو َلةَك ،
ْنِ ِبْػَ : أَـ
ََِغ ِنةٍَْحِِا َلةَك !
ْنَ : أ ُد ٌََِؤ ِ َّللّةِث
ِّذَساِلَمَو ِِّجُذُكَو
ِِّيُقُرَو ِمَٔلِاَوْ
ؿِػٌَا
ٌََِْؤُدَو ِرَؽَلىةِث
ِهِ ْيَػ ِهِّ َشَو
َلةَك ، :
َخْكَؽ َو َلةَك ،
ِْنْ ِبْػأَـ : ََِغ
ِنة َكْظِِ ْا
،
َلةَك ْنَ :
أ َؽُجْػَت َ َّللّا ََُّ
أَن َم ُهاَؿَد ْنِإَـ ، ًْل
َُْسَد ُهاَؿَد َُُِّّإَـ َكاَؿَي َلةَك ، ِنْ ِبْػَ :
ََِغ أَـ
ِحَغة َّكلا َلةَك ،
ةٌَ : ُْٔبكٍَْلا ُل
ةََِْٓخ ًََيْغَ
أِث ََْخ ِْنْ ِبْػأَـ : َلةَك ، ِوِنة َّكلا ٌََِ
ةِٓداَرةٌََ أ
،
َلةَك ْنَ :
أ َِلَد ُحٌََ
َا ةََٓذَّبَر ْنَ ،
أَو ىؿَد
َةةَفُلحا ْا َةاَؿُػى
ْىا َحَىةَػ َء َعَِر ِءة َّنلا َنُْٔلَوة ََُذَح
ِنةًَْنُلْا ِف ًَُّث ،
َقَي َُْجا ُخسِجَيَـ
ًةًَِّيَم ًَُّث ،
َلةَك ةَي: ُؿٍَُخ يِرْؽَدَ !
ٌََِ أ ُوِنة َّكلا ُخْيُك ،
:
ُللّا ُُلهُٔقَرَو ًَُيْغَ
أ َلةَك ،
َُُِّّإَـ : ُوْيِ ْبِص
ًُْزةَدَ أ ًُْسٍَُّيَػُح
ًُْسَِْحِد (
َر َوا ُه ُم ْك ِي ًٌ
)
Dari ‘Umar radhiyallahu ‘anhu juga, berkata: pada suatu hari kami duduk di sisi Rasulullah j, tiba- tiba datang kepada kami seseorang yang sangat putih pakaiannya, sangat hitam rambutnya, tidak nampak kalau sedang bepergian, dan tidak ada seorang pun dari kami yang mengenalnya.
Kemudian dia duduk menghadap Nabi j lalu menyandarkan lututnya kepada lutut beliau, dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas paha beliau. Dia bertanya, “Ya Muhammad! Kabarkan kepadaku tentang Islam.” Maka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Islam adalah Anda bersyahadat Laa Ilaaha Illallah dan Muhammadur rasûlûllâh, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah jika Anda mampu menempuh jalannya.” Lelaki itu berkata, “Engkau benar.” Kami heran terhadapnya, dia yang bertanya sekaligus yang mengoreksinya. Lelaki itu bekata lagi,
“Kabarkanlah kepadaku tentang iman!” Beliau menjawab, “Anda beriman kepada Allah, para
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari Akhir, dan Anda beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.” Lelaki itu menjawab, “Engkau benar.” Dia bekata lagi, “Kabarkan kepadaku tentang ihsan!” Beliau menjawab, “Anda menyembah Allah seolah-olah melihatnya. Jika Anda tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihat Anda.” Dia berkata lagi, “Kabarkan kepadaku tentang hari Kiamat!” Beliau menjawab, “Tidaklah yang ditanya lebih tahu daripada yang bertanya.” Dia berkata lagi,
“Kabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya.”
Beliau menjawab, “Jika seorang budak wanita melahirkan majikannya, dan jika Anda melihat orang yang tidak beralas kaki, tidak berpakaian, miskin, dan penggembala kambing saling bermegah-megahan meninggikan bangunan.”
Kemudian lelaki itu pergi. Aku diam sejenak lalu beliau bersabda, “Hai ‘Umar! Tahukah kamu siapa yang bertanya itu?” Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda,
“Sesungguhnya dia Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian.” (Hadits riwayat Muslim).
Takhrij dan Kedudukan Hadits:
[Shahih, Shahih Muslim (no. 8), Sunan Abu Dawud (no. 4695), Sunan at-Tirmidzi (no. 2610), Sunan Ibnu Majah (no. 63), Sunan an-Nasa`i (VIII/97-101), dan Musnad Ahmad (I/27, 28, 51, 52), Musnad ath- Thayalisi (no. 21), dan Musnad Abu Ya’la (no. 237)]
***
Hadits ke-3 Rukun Islam
ََْخ ْ ِبيَ
أ ِؽْجَخ ََِ ْحَّْؿلا ِؽْجَخ
ِ َّللّا َِْث َؿٍَُخ
َِْث ِبة ََُّلخا َ ِضَر
ُللّا ةٍََُِْٓخ َلةَك
:
ُخْػٍَِق َّ ِبلا
ُلُْٔلَح j َ ِنُث : َلْقِِا
َ َعَ ُم
ٍفْ َخَ
ِةَدةَٓ َم ، ْنَ
أ َل ََ لهِإ َّلِإ ُللّا َّنَ
أَو
ًاَؽٍََّ ُمُ
ُلُْٔقَر ِ َّللّا ِمةَكوَإِ
ِةل َّىلا ِءةَذْحوَإِ
ِة َكََّـلا ِّشَظَو ِخًِْلْا ِمْٔ َوَو َنة ٌََمَر (
ُهاَوَر
ًٌِي ْكُمَو ىِرةَؼُلْاْ )
Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin ‘Umar bin
Khaththab radhiyallahu ‘anhuma, berkata: aku mendengar Rasulullah j bersabda, “Islam dibagun di atas lima hal: syahadat lâ ilâha illâllâh dan muhammadur rasûlûllâh, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah, dan puasa Ramadhan.” (Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim)
Takhrij dan Kedudukan Hadits:
[Shahih, Shahih al-Bukhari (no. 8), Shahih Muslim (no. 16), Sunan at-Tirmidzi (no. 2609), Sunan an- Nasa`i (VIII/107-108), dan Musnad Ahmad (II/26, 93, 120, 143), dan Musnad al-Humaidi (no. 703)]
***
Hadits ke-4
Proses Penciptaan Manusia dan Takdir yang Menyertainya
ََْخ ْ ِبيَ
أ ِؽْجَخ ََِ ْحَّْؿلا ِؽْجَخ
ِ َّللّا َِ ْث
ٍدُْٔػ ْكَم َ ِضَر
ُ َّللّا َُِّْخ َلةَك ةََِثَّؽَظ :
ُلُْٔقَر ِ َّللّا ََُْٔو j
ُقِدة َّىلا ُقْوُؽ ْىٍىا
:
َّنِإ ًُْزَؽَظَ
أ ُعٍَْ ُيُ
ُُّلْيَػ َِ َُْب ِْف
ٌُِِّّ أ
َ ْيِػَبْرَ أ ًةٌََْٔي
ًحَف ُُْج ًَُّث ،
ُنُْٔسَي ًحَلَيَغ
َوْسٌِ
َمِلَذ ًَُّث ، ُنُْٔسَي ًحَؾ ٌُْم
َوْسٌِ
َمِلَذ
،
ًَُّث ُوَقْؿُي ِّْ َلِِإ ُمَيٍَلا ُغُفًََِذ
ًِِّْذ َحْو ؿلا
ُؿَمْؤَيَو ِعَبْرَ
أِث ٍتةٍَِ َكَ
ِتْذَسِث : ِِّكْزِر
ِِّيَصَ أَو ِِّيٍََخَو
ي ِقَمَو ْوَ
ٌؽًِْػَق أ ِللّأََـ ،
يِلَّاَّ
َل ََ لهِإ ُهُ ْيَد َّنِإ ، ًُْزَؽَظَ
أ ُوٍَْػَ َلِ
ِوٍََػِث ِوَْْ
أ ِحََِّلجا َّتَّظ ةٌَ
ُنُْٔسَي َُِّْيَث
ةََِْٓيَبَو
َّلإ ٌعاَرِذ ُقِجْكَيَـ ،
ًَِّْيَغ ُبةَذِهلا
ُوٍَْػًََذ ِوٍََػِث
ِوَْْ ِرةَّلا أ ةَُٓيُػْؽًََذ َّنوَإِ ،
ًُْزَؽَظَ أ ُوٍَْػَ َلِ
ِوٍََػِث ِوَْْ
ِرةَّلا أ َّتَّظ
ُنُٔسَيةٌَ
َُِّْيَث ةََِْٓيَبَو
َّلإ ٌعاَرِذ ُقِجْكَيَـ ،
ًَِّْيَغ ُبةَذِهلا ُوٍَْػًََذ
ِوٍََػِث ِوَْْ
أ ِحََِّلجا
ةَُٓيُػْؽًََذ ًٌِي ْكُمَو ىِرةَؼُلْا ُهاَوَرْ (
)
Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, berkata: Rasulullah j telah menceritakan kepada kami dan beliau seorang yang jujur lagi diakui kejujurannya,
“Sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya selama empat puluh hari berupa sperma, kemudian menjadi segumpal darah selama itu pula, kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian diutus seorang malaikat kepadanya untuk meniupkan ruh padanya, dan diperintahkan empat kalimat:
menulis rezekinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagia. Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Dia, sesungguhnya seorang dari kalian benar-benar beramal dengan amal penghuni surga hingga jarak antaranya dan surga hanya sejengkal, lalu takdir mendahuluinya, lalu dia beramal dengan amal penduduk neraka lalu ia pun memasukinya. Dan seseungguhnya seorang dari kalian benar- benar beramal dengan amal penduduk neraka
hingga jarak antaranya dengan neraka hanya sejengkal, lalu takdir mendahuluinya, lalu ia beramal dengan amal penduduk surga, maka ia pun memasukinya.” (Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Takhrij dan Kedudukan Hadits:
[Shahih, Shahih al-Bukhari (no. 3208), Shahih Muslim (no. 2643), Sunan Abu Dawud (no. 4708), Sunan at-Tirmidzi (no. 2137), dan Sunan Ibnu Majah (no. 76)]
***
Hadits ke-5 Bahaya Bid’ah
ََْخ ِّمُ
أ َيٌِِِؤٍُلا ِّمُ
أ ِؽْجَخ ِ َّللّا َح َنِن َعَ
َ ِضَر ُ َّللّا ةََِْٓخ ْخَىةَك َلةَك :
ُلُْٔقَر ِ َّللّا
:j
ٌََْ
َثَؽْظَ ِْف أ
ةَُِؿْمَ أ اَؾَْ
ةٌَ
َفْيَى
ٌُِِّْ
ََُٔٓذ يدَر ًٌِي ْكُمَو ىِرةَؼُ ْ (
لْا ُهاَوَر )
Dari Ummul Mukminin Ummu Abdillah ‘Aisyah radliyallohu ‘anha, berkata: Rasulullah j bersabda,
“Barangsiapa yang mengada-mengada dalam urusan kami ini yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak.” (Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Takhrij dan Kedudukan Hadits:
[Shahih, ‘Shahih al-Bukhari (no. 2697), Shahih Muslim (no. 1718), Sunan Abu Dawud (no. 4606), Sunan Ibnu Majah (no. 14), dan Musnad Ahmad (VI/73, 146, 180, 240, 256, 270)]
ِف َو ِر َو ٍح َيا ِل ٍُ
ْك ٍم ِي ٌََْ: َوٍَِغ ًلٍََخ َفْيَى
ًَِّْيَغ ةَُُؿْمَ
أ ََُٔٓذ يدَر .
Dalam riwayat Muslim, “Barangsiapa yang beramal tanpa ada perintahnya dari kami, maka amal itu tertolak.”
Takhrij dan Kedudukan Hadits:
[Shahih: Shahih Muslim (no. 1718)]
***
Hadits ke-6 Halal dan Haram
ََْخ ْ ِبيَ
أ ِؽْجَخ ِ َّللّا ِنةٍَْػ لا َِْث
ٍْيِنِب َر َ ِض
ُ َّللّا َخ ِْ ُٓ
ٍَة َلةَك ُخْػٍَِق : َلُْٔقَر
ِ َّللّا j
ُلُْٔلَح َّنِإ : َللَلحا ٌ ِّيَب
َّنوَإِ ، َماَؿَلحا ٌ ِّيَب
،
ةٍََُِْٓيَبَو ٌرُْٔمُ
ٌتةَِٓجَت ْنُم أ َل
ٍَََُُّٓيْػَح
ٌْيِسَن ٌََِ
ِسةَّلا ٍَََِذ ،
َقَّتا ِتةَُٓج نلا
ِؽَلَذ
َأ ْبَتْقا ِِِّْيِ ِل
ّ ًِْؿِغو ٌَََْو ،
َعَرَو
ِف ِعاَّؿل َكَ ِماَؿَلحا ِف َعَرَو ِتةَُٓج نلا َعْؿَي
َلَْٔظ َهِلحا ُمِمُٔي ْنَ
أ َعَلَح ًِِّْذ
َ ، لَ أ َّنوَإِ
ِّ ُكِى ٍمِيَم ً َهِظ
َ ، لَ أ َّنوَإِ
َهِظ ِ َّللّا
ٌُِرةَ َمُ
ُّ،
لَ أ وَإِ
ِف َّن ِؽ َكَلجا ًحَؾ ٌُْم
اَذِإ
ْخَعُي َو َطُي َو
ُؽ َكَلجا ُّ ُكَ
اَذإو ، ْتَؽ َكَـ
َؽ َكَـ ْا ُؽ َكَلج ُّ ُكَ
لَ أ َوَو ُتْيَلىا ( ُهاَوَر
ًٌِي ْكُمَو ىِرةَؼُلْاْ )
Dari Abu Abdillah an-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma berkata: aku mendengar Rasulullah j bersabda,
”Sesungguhnya yang halal telah jelas dan yang haram telah jelas, dan di antara keduanya ada hal- hal yang samar yang tidak diketahui kebanyakan manusia. Barangsiapa menjaga diri dari hal yang samar (syubhat), sungguh dia telah memelihara agama dan kehormatannya, dan barangsiapa yang terjatuh pada yang syubhat, akan terjatuh pada yang haram, seperti penggembala yang menggembala di sekitar tanah larangan yang suatu saat akan memasukinya. Ketahuilah, sesungguhnya setiap raja memiliki batas larangan. Ketahuilah batas larangan Allah adalah hal yang diharamkan- Nya. Ketahuilah, di dalam tubuh ada segumpal daging, jika baik baik pula seluruh tubuh, tetapi jika buruk buruk pula seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” (Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Takhrij dan Kedudukan Hadits:
[Shahih, Shahih al-Bukhari (no. 52, 2051), Shahih Muslim (no. 1599), Sunan Abu Dawud (no. 3329, 3330), Sunan at-Tirmidzi (no. 1205), Sunan Ibnu Majah (no. 3984), Sunan an-Nasa`I (VII/241-243), dan Musnad Ahmad (IV/267)]
***
Hadits ke-7 Agama adalah Nasihat
ََْخ ْ ِبيَ
أ َحًََّرُر ًًٍَِِْد َِْث ٍسْوَ ِّيِراَّلا أ َر َ ِض
ُ َّللّا َخ ِْ ُّ
َّنَ أ َّلا َّ ِب َلةَك j
َا : َُْحِّل
ُحَعًْ ِىَّلا ةَِْيُك
ٍََِْل : َلةَك ، ِ َّ ِللّ : ِثةذه ِىو ِّ
ِِلهُْٔقَؿِلو
َ ََِو ِحٍَِّن َ ْيٍِِي ْكٍىا ًِِْٓذٌَّ َعََو
َر( َو ُها ُم ْك ِي ًٌ
)
Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad- Dari radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi j bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami bertanya,
“Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, dan pemimpin kaum
muslimin dan orang awamnya.” (Hadits riwayat Muslim).
Takhrij dan Kedudukan Hadits:
[Shahih: Shahih Muslim (no. 55), Sunan Abu Dawud (no. 4944), Sunan an-Nasa`I (VII/156-157), dan Musnad Ahmad (IV/102-103)]
***
Hadits ke-8
Haram Darah Seorang Muslim
ََِغ َِْثا َؿٍَُخ َ ِضَر ُ َّللّا ةٍََُِْٓخ َّنَ
أ َلُْٔقَر
ِ َّللّا َلةَك j
ُتْؿِمُ : أ ْنَ
أ َوِدةَكُ
أ َسةَّلا َّتَّظ
اوُؽَٓ ْنَي ْنَ
أ َل ََ لهِإ َّلِإ ُ َّللّا َّنَ
أَو ًؽٍََّ ُمُ
ا
ُلُْٔقَر ِ َّللّا أًٍُِْْلُيَو َةل َّىلا
أُدْؤُيَو َة َكََّـلا
،
اَذِإَـ أُيَػَذ َمِلَذ أٍُ َىَغ ِّنٌِ
َءةٌَِد ًَْْ
ًَُْٓلأَْمَ َّلِإ أَو
ِّقَ ِبِ
ِملْقِِا ًُُْٓبة َكِظَو
َ َعَ
ِ َّللّا
َلةَػَت ًٌِي ْكُمَو ىِرةَؼُ ْ (
لْا ُهاَوَر )
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah j bersabda,
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersyahadat Laa Ilaaha illallah Muhammadur rasulullah, menegakkan shalat, dan membayar zakat. Jika mereka melaksanakan hal tersebut, maka mereka telah memelihara harta dan darah mereka dariku kecuali dengan hak islam, dan hisab mereka diserahkan kepada Allah Ta’ala.”
(Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Takhrij dan Kedudukan Hadits:
[Shahih, Shahih al-Bukhari (no. 25), Shahih Muslim (no. 22), Sunan ad-Daruquthni (I/512, no. 886), dan as-Sunan al-Kubra lil Baihaqi (III/92, 367, VIII/177)]
***
Hadits ke-9
Menjalankan Perintah Semampunya
ََْخ ِبيَ
أ َةَؿْيَؿُْ
ِؽْجَخ ََِ ْحَّْؿلا َِْث
ٍؿْؼ َو
َ ِضَر ُ َّللّا َُِّْخ َلةَك ُخْػٍَِق : َلُْٔقَر
ِ َّللّا
ُلُْٔلَح j ةٌَ :
ًُْسُذًََْٓج َُِّْخ
ُهُٔجِنَذْصةَـ
ةٌََو ًُْسُدْؿَمَ ِِّث أ
أُدْ أـ ٌُِِّْ
ةٌَ
ًُْذْػ ََُذْقا
،
ةٍََّجِإَـ َمَيَْْ
أ ََْحِلَّاَّ
ٌَِْ
ًُْسِيْجَر ُةَ ْثَْن
ًِِْٓيِنة َكَم ًُُْٓذلِذْػاَو
َ َعَ
ًِِْٓنةًَِبَُْ أ (
ُهاَوَر
ًٌِي ْكُمَو ىِرةَؼُلْاْ )
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: aku mendengar Rasulullah j bersabda, “Apa yang aku larang bagi kalian maka jauhilah, dan apa yang aku perintahkan kepada kalian maka kerjakan semampu kalian. Sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah banyak bertanya dan menyelisihi para nabi mereka.” (Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim).
[Shahih, Shahih al-Bukhari (no. 7288), Shahih Muslim (no. 1337), Sunan at-Tirmidzi (no. 2679), Sunan Ibnu Majah (no. 1, 2), Sunan an-Nasa`I (V/110-111), dan Musnad Ahmad (II/247, 258, 428, 517)]
***
Hadits ke-10 Meninggalkan yang Haram
ََْخ ْ ِبيَ
أ َةَؿْيَؿُْ
َ ِضَر ُ َّللّا َُِّْخ َلةَك َلةَك :
ُلُْٔقَر ِ َّللّا
:j
َّنِإ َ َّللّا
َلةَػَت ٌتًِّ ََ
َل
ُوَجْلَح َّلِإ ًةَجًِّ ََ
َّنوَإِ ، َ َّللّا َؿَمَ
أ َ ْيٌِِِْؤٍُلا
ةٍَِث َؿَمَ ِِّث أ
ْلا ٍُ
َ ْيِيَقْؿ َلةَلَذ
َلةَػَت «: ةَي
ةَٓ حَ أ ُوُق ؿلا أُ ُكَ
ٌََِ
ِتةَجًِّ َُّىا أُيٍَْخاَو
ًة ِلحة َو [»
نٌِٔؤٍىا 15 :
َلةَكَو ]
َلةَػَت :
َية« ةَٓ حَ
أ ََيِلَّاَّ
أٌَُِآ أُ ُكَ
ٌَِْ
ِتةَجًِّ ََ
ةٌَ
ًُْزةَِْرَزَر [ »
ةؿللْا ٢٧ :
١ ًَُّث ] َؿَنَذ
َوُصَّؿلا ُوًُُِْي
َؿَف َّكلا َرَػْمَ
أ ََبْدَ
أ ؽٍَُح ،
ِّْيَؽَي
َلِإ ِءةٍَ َّكلا ةَي:
ِّبَر ِّبَر ةَي ٍَُُّػ ٌََُْو!
ٌماَؿَظ ُُّبَ ْشَْمَو ،
ٌماَؿَظ ُّ ُكَبْيَمَو ،
ٌماَؿَظ
،
َيِؾُؽَو ِماَؿَلحةِث
َّنَّ ، أَـ ُبةَضَذ ْكُي َُ
له ( َر َو ُها
ُم ْك ِي ًٌ
)
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, berkata:
Rasulullah j pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah itu baik, tidak mau menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang telah diperintahkan kepada para rasul, Allah berfirman, ‘Wahai para Rasul makanlah dari segala sesuatu yang baik dan kerjakanlah amal shalih.’ [QS. Al-Mukminun [23]: 51] Dan Dia berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang telah Kami berikan kepadamu.’ [QS Al-Baqarah [2]: 172]
Kemudian beliau menceritakan kisah seorang laki- laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu. Dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Wahai Rabb- ku, wahai Rabb-ku,’ sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan (perutnya) dikenyangkan dengan makanan haram, maka bagaimana mungkin orang do’anya akan dikabulkan.” (Hadits riwayat Muslim)
Takhrij dan Kedudukan Hadits:
[Shahih, Shahih Muslim (no. 1015), Sunan at- Tirmidzi (no. 2989), Musnad Ahmad II/328), dan Sunan ad-Darimi (II/300)]
***
Hadits ke-11
Tinggalkan Apa yang Meragukan
ََْخ ِبيَ ٍؽٍََّ ُمُ أ َِ َكَلحا َِ ْث
ِّ َعَ
َِ ْث ِبيأ
ََ
ٍت ِىة ٍِْجِق ِلُٔقَر ِ َّللّا ِِّذَُةَعْيَرَو j
َ ِضَر ُ َّللّا ةٍََُِْٓخ َلةَك
ُخ ْظِفَظ : ٌَِْ
ِلُْٔقَر
ِ َّللّا
:j
ْعَد َمُجْيِؿَي ةٌَ
َلِإ ةٌَ
َمُجْيِؿَي َل
َر( َو ُها ِّْتىا ٌِ
ِؾ ي َو َّنىا َك ئية َو َك َلة َّْتىا ٌِ
ِؾ ي :
َظ
ْي ِؽ ٌر َظ َك ٌَ
ِع َو ًْ
ٌط )
Dari Abu Muhammad al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib cucu Rasulullah j dan kesayangannya, berkata:
aku hafal dari Rasulullah j, “Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu.” (Hadits riwayat at-Tirmidzi dan
Nasa`i, dan at-Tirmidzi berkata, “Hadits hasan shahih.”).
Takhrij dan Kedudukan Hadits:
[Shahih, Sunan at-Tirmidzi (no. 2518), Sunan an- Nasa`I (VIII/327-328), Musnad Ahmad (I/200), Sunan ad Darimi (II/245), Mushannaf Abdurrazzaq (no. 4984), Musnad ath-Thayalisi (no. 1274), al- Mustadrak (II/13, IV/99), dan Sunan al-Baihaqi (V/335)]
***
Hadits ke-12
Tinggalkan Apa yang Tidak Berguna
ََْخ ْ ِبيَ
أ َةَؿْيَؿُْ
َ ِضَر ُ َّللّا َُِّْخ َلةَك َلةَك :
ُلُْٔقَر ِ َّللّا
:j
ٌَِْ
َِْكُظ َلْقِإ ِم
ْلا ٍَ
ِءْؿ
ُُّنْؿَد ةٌَ
َل ًِِِّْْػَح ( َظ
ْي ِؽ ٌر َظ َك ٌَ
َر، َو ُها
ِّْتىا ٌِ
ِؾ ي َو َد ُْي ُه َْ
َه َؾا )
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata:
Rasulullah j bersabda, “Di antara bagusnya keislaman seseorang adalah ia meninggalkan apa
yang tidak berguna baginya.” (Hadits hasan, Hadits riwayat at-Tirmidzi dan selainnya seperti itu) Takhrij dan Kedudukan Hadits:
[Shahih, Sunan at-Tirmidzi (no. 2317),Sunan Ibnu Majah (no. 3976)]
***
Hadits ke-13
Di Antara Kesempurnaan Iman
ََْخ ْ ِبيَ
أ َةَـْ َحْ
ِفَنَ ، أ َِ ْث ٍمِلةٌَ
َ ِضَر ُ َّللّا
َُِّْخ ِمِدةَػ ِلُْٔقَر ِ َّللّا
ََغ j َّلا ِّ ِب j
َلةَك
َ : ل ٌَُِؤُي ًُْزُؽَظَ
أ َّتَّظ
َّتِ ُيَ
ًِِّْػَ
َ ةٌَ
تِ ُيَ
ِِّكْفَ ِل (
َر َو ُها ْا ُلْ
ِرة َؼ ي
َو ُم ْك ِي ًٌ
)
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu pelayan Rasulullah j, dari Nabi j bersabda, “Tidak beriman (dengan sempurna) salah seorang dari kalian hingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya
sendiri.” (Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim) [Shahih, Shahih al-Bukhari (no. 13), Shahih Muslim (no. 45), Sunan tat-Tirmidzi (no. 2515), Sunan Ibnu Majah (no. 66), Sunan an-Nasa`I (VIII/115), Musnad Ahmad (III/176, 206, 251, 272, 289), Sunan ad- Darimi (II/307), Musnad Abu Awanah (I/33), dan Musnad Abu Ya’la (no. 2880, 3069, 3171, 3245)]
***
Hadits ke-14
Sebab-Sebab Darah Ditumpahkan
َِ َغ َِْثا ٍدُٔػ ْكَم َ ِضَر
ُ َّللّا َُِّْخ َلةَك َلةَك :
ُلُٔقَر ِ َّللّا
:j
َل وِ َيَ
ُمَد ٍئِؿْما ٍمِي ْكُم
َّلِإ ىَؽْظِإث َلَز
ٍث ُتًَِّّلا : ِْنّاَّـلا ُفْفَّلاَو
ِفْفَّلةِث ُكرةَّلتاَو
ِِِّْيِ ِل
ْلا ُقِرةَف ٍُ
ِل
ْي ِحَغةٍَض
َر( َو ُها ْا ُلْ
ِرة َؼ ي َو ُم ْك ِي ًٌ
)
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
Rasulullah j bersabda,“Tidak halal darah seorang muslim kecuali karena salah satu dari tiga hal:
orang yang berzina padahal sudah menikah, membunuh jiwa, dan orang yang meninggalkan agamanya lagi memisahkan diri dari jamaah.”
(Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim) Takhrij dan Kedudukan Hadits:
[Shahih, Shahih al-Bukhari (no. 6878), Shahih Muslim (no. 1676), Sunan Abu Dawud (no. 4352), Sunan at-Tirmidzi (no. 1402), Sunan Ibnu Majah (no. 2534), Sunan an-Nasa`i (VII/90-91), Musnad Ahmad (I/382, 428, 444), Sunan ad-Darimi (II/218), dan Mushannaf Ibnu Abi Syaibah (no. 28358)]
***
Hadits ke-15
Di Antara Akhlak Seorang Mukmin
ِبيَ ََغ أ َةَؿْيَؿُْ
َ ِضَر ُ َّللّا َُِّْخ َّنَ
أ َلُٔقَر
ِ َّللّا َلةَك j
ٌََْ : َن َكَ
ٌَُِؤُي ِ َّللّةِث ِمَْٔلِاَو
ِؿِػٌ ْا ْوُلًَْيَـ ًاَ ْيَػ وَ
أ ْخٍُ ْىَ ِلِ
ٌَََْو، َن َكَ
ٌَُِؤُي ِ َّللّةِث َْٔلِاَو ِؿِػٌا ِم ْمِؿْهًُْيَـ ُهَرةَص
،
ٌََْو َن َكَ
ٌَُِؤُي ِ َّللّةِث
ِمَٔلِاو ِؿِػٌا
ْمِؿْهًُْيَـ َُّفًْ ًَ
( َر َو ُها ْا ُلْ
ِرة َؼ ي َو ُم ْك ِي ًٌ
)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah j bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah dia berkata yang baik atau diam saja.
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah dia memuliakan tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim)
Takhrij dan Kedudukan Hadits:
[Shahih, Shahih al-Bukhari (no. 6018, 6136, 6475), Shahih Muslim (no. 47), Sunan Abu Dawud (no.
5154), Sunan at-Tirmidzi (no. 2500), Sunan Ibnu Majah (no. 3971), Musnad Ahmad (II/267, 433, 463), dan Sunan al-Baihaqi (VIII/164)]
***
Hadits ke-16 Jangan Marah
ََْخ ِبيَ
أ َةَؿْيَؿُْ
َ ِضَر ُللّا َُِّْخ َّنَ
أ ًلُصَر
َلةَك ِّبَِّيِل
:j
ْوَ ْ ِن ِو أ لةَك ،
َ : ل ْت ٌَْؾَت
،
َدَّدَؿَـ اًراَؿِم َلةَكَو َل :
ْت ٌَْؾَت (
َر َو ُها
ْا ُلْ
ِرة َؼ ي )
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa seseorang berkata kepada Nabi j, “Berilah aku nasihat!” Beliau menjawab, “Jangan marah.”Dia mengulangi beberapa kali dan beliau menjawab,
“Jangan marah.” (Hadits riwayat al-Bukhari) Takhrij dan Kedudukan Hadits:
[Shahih, Shahih al-Bukhari (no. 6116), Sunan at- Tirmidzi (no. 2020), Musnad Ahmad (II/362, 466), Mushannaf Abdurrazzaq (no. 20286), dan Mushannaf Ibnu Abi Syaibah (no. 25769)]
***
Hadits ke-17
Berbuat Baik Atas Segala Sesuatu
ََْخ ِبيَ
أ َمْػَح ِداَّؽ َم َِ ْث
ٍسْوَ أ َ ِضَر ُ َّللّا
َُِّْخ ََْخ ِلُٔقَر ِ َّللّا َلةَك j
َّنِإ : َ َّللّا
َتَذَن َنة َكْظِِ ْا
َ َعَ
ِّ ُك ٍء َشَ
اَذِإَـ ،
ًُْذْيَذَر أُِِكْظَ
أَـ
ْ َحَيْذِلىا اَذوَإِ ،
ًُْذْ َبَِذ
أُِِكْظَ أَـ َحَ ْبِِّلَّا
َّؽِعُلَِوْ ، ًُْزُؽَظَ
أ
َُّدَؿْفَم ْحِ ُيْىَو ،
َُّذَعًِْبَذ (
َر َو ُها ُم ْك ِي ًٌ
)
Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah jbersabda, “Sesungguhnya Allah menetapkan untuk berbuat baik atas segala sesuatu. Maka, apabila kalian membunuh membunuhlah dengan cara yang baik, dan apabila kalian menyembelih menyembelilah dengan baik pula. Hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya dan mempermudah penyembelihan.” (Hadits riwayat Muslim)
Takhrij dan Kedudukan Hadits:
[Shahih, Shahih Muslim (no. 1955), Sunan Abu Dawud (no. 2815), Sunan at-Tirmidzi (no. 1409), Sunan Ibnu Majah (no. 3170), Sunan an-Nasa`I (VII/227), Musnad Ahmad (IV/123, 124, 125), Sunan ad-Darimi (II/82), Musnad ath-Thayalisi (no. 1215), Mushannaf Abdurrazzaq (no. 8604), dan Mushannaf Ibnu Abi Syaibah (no. 28386, 28388)]
***
Hadits ke-18 Bertakwalah Kepada Allah
ََْخ ْ ِبيَ ٍّرَذ أ ِبُؽُِْص َِ ْث
َةَدةَُِص ِبيَ
أَو ِؽْجَخ
ََِ ْحَّْؿلا ِذةَػٌُ
َِ ْث ٍوَجَص َ ِضَر ُ َّللّا ةٍََُِْٓخ
ََْخ ِلُٔقَر ِ َّللّا َلةَك j
ِا: ِقَّد َ َّللّا ةٍَُسًَْظ
َخُِْن ِعِجْدَ ،
َحَبِّي َّكلا أَو َحَِ َكَلحا
ةَُٓعٍَْت
،
ِقِىةَػَو َسةَّلا
ٍقُيُ ِبِ
ٍَ َكَظ (
َر َو ُها
ِّْتىا ٌِ
ِؾ ي َو َك َلة َظ :
ْي ِؽ ٌر َظ َك ٌَ
َو ، ِف
َب ْػ ِي نىا ِغك َظ: َك ٌَ
ِع َو ًْ
ٌط )
Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdirrahman Muadz bin Jabal radhiyallahu
‘anhuma, dari Rasulullah j bersabda,
“Bertaqwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, dan iringilah keburukan dengan kebaikan maka ia akan menghapusnya, dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik.” (Hadits riwayat at-Tirmidzi dan berkata, “Hadits hasan,” dalam redaksi lain, “Hasan shahih”)
Takhrij dan Kedudukan Hadits:
[Hasan, Sunan at-Tirmidzi (no. 1987), Musnad Ahmad (V/153, 158, 177), dan Sunan ad-Darimi (II/323)]
***
Hadits ke-19
Jagalah Allah, Maka Dia akan Menjagamu
ََْخ ِبيَ
أ ِسةَّجَػىا ِؽْجَخ
ِ َّللّا َِ ْث ٍسةَّجَخ
َ ِضَر ُ َّللّا ٍََُِْٓخ ة َلةَك ُخُِْن : َؿْيَػ َّلا ِّ ِب
ًةٌََٔي j َلةَلَذ ، ةَي : ُمَلُؽ ّنِّإ َمٍُِّيَغُأ
ٍتةٍَِ َكَ
َِِفْظا : َ َّللّا ْظَف َيَ
َم َِِفْظا ، َ َّللّا
ْؽِتََ ُه َمَْةَتَُ َاَذِإ ،
َخْىَ ِلَ أَق
أْقةَـ َ َّللّا
،
اَذوَإِ
َِْػَذْقا َِْػَذْقةَـ َخ
ِ َّللّةِث ًَْيْغاَو ، َّنَ
أ
َحٌُّ
َا َل ْٔ
ْخَػٍََذْصا
َ َعَ
َ أ ْن ُْٔػَفَِي ْ َشِب َك
ٍء
ًَْل َكُٔػَفَِْح َّلِإ
ْ َشِب ٍء ْؽَك َُّجَذَن ُ َّللّا َمَل
،
ْنِإَِِو ُػٍََذْصا
َ َعَ أ
ْنَ أ َكو ُضَُي ْ َشِب
ٍء ًَْل
ُضَُي ْو ِإ َك ِب َّل ْ َش ٍء ؽَك َُّجَذَن ُ َّللّا َمًَْيَغ
،
ِـُر ِخَػ ْا َلْكَ
َ ُم َّفَصَو ِخ ُؿُع ىلا (
َر َو ُها
ِّْتىا ٌِ
ِؾ ي َو َك َلة َظ:
ْي ِؽ ٌر َظ َك ٌَ
ِع َو ًْ
ٌط )
Dari Abul Abbas Abdullah bin Abbas radhiyallahu
‘anhu berkata: aku pernah di belakang Nabi j pada suatu hari, lalu beliau bersabda, “Hai anak muda! Sesungguhnya aku akan mengajarimu satu
kalimat, ‘Jagalah Allah, maka Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, maka kamu akan mendapatinya di hadapanmu. Apabila kamu meminta, mintalah kepada Allah. Apabila kamu meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah! Seandainya umat manusia bersatu untuk memberikan suatu manfaat kepadamu, mereka tidak akan bisa memberimu manfaat kecuali sesuatu yang telah Allah tulis untukmu, dan seandainya mereka bersatu untuk menimpakan suatu bahaya kepadamu, niscaya mereka tidak akan bisa menimpakan bahaya kepadamu kecuali sesuatu yang telah ditulis atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.” (Hadits riwayat at-Tirmidzi dan berkata,
“Hadits hasan shahih”)
ِف َو ِر َو ٍح َيا ِْي َد ِّْتىا ٌِ
ِؾ ي ْظا : ِِ َف َ َّللّا
ُهْؽِتََ َمَمةٌََ
أ ْفَّؿَػَت ،
َ ِإ ل ِ ّللّا ِف ِءةػَّؿلا
َمْـِؿػَي ف
ِّنلا َّؽ ِة،
ًَيْغاَو َّنأ
ةٌَ
ْػَ أ
َ َُ
أ َك
ًَْل
َُسَي ِىُ ِلِ
ًْ َج َم ةٌََو ، َمَثة َوَ
أ ًَْل
َُْسَي ْؼُ ِلِ
َبُِ
َم ًَْيْغاَو ، َّنأ
َ ْصَّلا َعٌَ
ِْب َّىلا َّنَ ،
أَو َجَؿَفىا َعٌَ
ْؿَهلا ِب َّنَ ،
أَو َعٌَ
ِ ْسُػىا ْسُي ًا.
Dalam riwayat selain at-Tirmidzi, “Jagalah Allah, maka kamu akan mendapati-Nya di hadapanmu.
Kenalilah Allah saat lapang, maka Dia akan mengenalmu saat susah. Ketahuilah! Apa yang meleset bagimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan meleset. Ketahuilah!
Sesungguhnya pertolongan itu bersama kesabaran, sesungguhnya kelapangan itu bersama kesempitan, dan sesungguhnya bersama kesusahan itu ada kemudahan.”
Takhrij dan Kedudukan Hadits:
[Shahih, Sunan at-Tirmidzi (no. 2516), Musnad Ahmad (I/293, 303, 307-308), Musnad Abu Ya’la (no. 2549), al-Mustadrak (III/541, 542), dan al-Mu’jam al-Kabir lith Thabrani (no. 11243, 11426, 11560, 12988)]
***