9 BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu
Kajian pustaka berfungsi untuk memfokuskan masalah yang diangkat dalam penelitian, dalam penelitian ini peneliti mendapatkan karya ilmiah dengan judul yang berkaitan dengan judul skripsi yang digunakan sebagai patokan.
Pertama,, terdapat pada jurnal Behavioral Accounting yang ditulis oleh Syarifah Hikmah Jamil, dan Invony Dwi Aprilisanda dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Minat Belajar Mahasiswa Pada Masa Pandemik Covid 19”. Dengan menggunakan penelitian jenis kuantitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan google form. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perkuliahan yang dilaksanakan secara online oleh dosen INTIKA dan fakultas UPN Jatim dapat meningkatkan minat mahasiswa terhadap mata kuliah yang telah diambilnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap, persepsi, pengalaman dan kondisi keuangan yang terkait dengan penggunaan internet memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat belajar siswa. Kemampuan belajar mandiri pada perkuliahan online tidak berpengaruh signifikan terhadap minat belajar mahasiswa, (Jamil
& Aprilisanda, 2020).
Kedua, Terdapat pada jurnal pendidikan riset dan konseptual yang ditulis oleh Hermiza Mardesci dan Afrina Mardesci dengan judul “Pengaruh Perkuliahan dengan Metode dalam Jaringan (Daring) terhadap Minat Belajar Mahasiswa (Studi Kasus pada Program Studi Teknologi Pangan Universitas Islam Indragiri)”. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif kemudian menggunakan metode Pengumpulan data berupa observasi, tinjauan pustaka, dan penyebaran kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkuliahan online berpengaruh terhadap minat belajar mahasiswa. Namun, efek di sini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara kedua variabel.
10
Hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi yang negatif. Kita dapat menyimpulkan bahwa dengan meningkatnya jumlah kuliah online, minat siswa dalam belajar berkurang.(Mardesci & Mardesci, 2020).
Ketiga, penilitian ini dilakukan oleh ulfaida dan Triesninda pahlevi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Online Terhadap Hasil Belajar Melalui Minat Belajar Siswa pada kelas X OTKP di SMKN 1 Lamongan”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengukur dampak penggunaan media pembelajaran online ke hasil belajar siswa melalui minat belajar pada siswa. Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan pendekatan partial least square ( PLS). Penelitian ini dilakukan pada tahun 2021. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media pembelajaran online tidak memberi dampak ke hasil belajar namun penggunaan media pembelajaran online memberikan hasil yang positif terhadap minat belajar siswa. Minat belajar tidak memberikan hasil yang positif terhadap hasil belajar siswa, dan penggunaan media online terhadap hasil belajar melalui minat belajar siswa tidak memberi dampak positif dan signifikan (Ulfaida & Pahlevi, 2021).
Keempat, penelitian ini dilakukan oleh Ianatut Thoifah pada tahun 2021 dengan judul The, Role Of whatsapp for madrasah Ibtidaiyah Teachers In Online Learning during the Covid 19 pandemic. Hasil riset Penelitian keempat ini adalah bertujuan untuk mengetahui peran aplikasi WhatsApp dalam pembelajaran daring masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan aplikasi WhatsApp dapat dijadikan sebagai alternatif pemecahan masalah pembelajaran online, namun tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan aplikasi WhatsApp, namun aplikasi WhatsApp ada enam. 6. Tantangan pembelajaran online yang dihadapi guru MI di Kabupaten Soko, Tuban. Diantara permasalahan yang dapat diselesaikan dengan aplikasi WhatsApp adalah: 1) Pelaksanaan prosedur pembelajaran jarak jauh belum selesai. 2) Kurangnya penguasaan
11
teknologi bagi orang tua, pendidik dan siswa. 3) Kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran online. 4) Kurang optimalnya pendistribusian materi melalui media online. 5) Keterbatasan waktu untuk proses pendidikan dan pelatihan. 6) Kurangnya komunikasi antara siswa, guru dan orang tua (Ianatut Thoifah, 2021).
Kelima, penelitian ini dilakukan oleh Meita Rezki Vegatama dan Amiruddin dengan judul Pengaruh Platform Zoom Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Mata Kuliah Kimia Migas Selama Pandemi Covid 19 pada tahun 2021. penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan platform zoom terhadap motivasi dan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah kimia migas di Sekolah Tinggi Teknologi Migas Balikpapan. penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Analisa uji t sebagai uji hipotesis didalamya. Penelitian ini menunjukan hasil bahwa penggunaan platform zoom memiliki pengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah kimia migas (Vegatama &
Amiruddin, 2021).
Dari kelima penelitian terdahulu yang dilakukan oleh beberapa peneliti, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran online banyak digunakan pada saat masa pandemi covid 19 terutama whatsapp dan zoom meeting. Setiap media pembelajaran tidak luput dari kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Seperti halnya media pembelajaran online yang digunakan dapat meningkatkan maupun menurunkan minat belajar mahasiswa. Posisi penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah sama sama mengkaji mengenai penggunaan media pembelajaran online memberikan pengaruh atau bahkan tidak bepengaruh terhadap minat belajar mahasiswa pada saat perkuliahan daring di era covid 19. Kemudian persamaan dengan penelitian terdahulu yaitu memakai metode penelitian jenis kuantitatif, permasalahan yang dikaji sama yaitu mengenai turunnya minat belajar pada saat perkuliahan daring, dan waktu penelitian dilaksanakan pada saat pandemi
12
covid 19, untuk perbedaanya terletak pada lokasi penelitian dan jenjang pendidikan.
B. Kerangka Teoritis Masalah Penelitian
Untuk menyamakan visi tentang pengertian dalam judul skripsi dan terhindar dari kesalahpahaman pada pembaca, maka penulis akan menjelaskan satu persatu istilah berikut :
1. Media Pembelajaran Online
a. Pengertian Media Pembelajaran Online
Media pembelajaran online yaitu media yang dilengkapi dengan pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapat mengontrol dan mengakses apa yang dibutuhkan pengguna, seperti mengunduh atau mengunggah materi (Sunarti, 2020). Di dalam proses pembelajaran, media merupakan perantara antara pengantar pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan sehingga terdorong serta terlibat dalam pembelajaran (Abi, 2020). Adapun batasan mengenai pengertian media Pembelajaran online yaitu:
Menurut Nafis Media pembelajaran online adalah sebuah pembelajaran yang dibantu dengan internet yang dapat mempertemukan mahasiswa dan dosen untuk melakukan interaksi didalam pembelajaran (Nafis, Maulana, &
Nikmah, 2021), pendapat berbeda dikemukakan oleh syrifuddin bahwa media pembelajaran online adalah pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan koneksi intenet untuk mengakses materi pembelajaran (Aisyah
& Muhammad Alif Kurniawan, 2021)
Dari berbagai pendapat mengenai media pembelajaran online, dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran online adalah alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan suatu pesan dan dapat menjadi inspirasi.
Membangkitkan semangat, perhatian, aktivitas dan partisipasi siswa untuk mendukung proses belajar mengajar yang diharapkan antara guru dan siswa.
Hal ini termasuk komponen dari minat belajar.
13
Menurut teori yang ditulis oleh Saronom Silaban, penggunaan media pembelajaran dalam proses pendidikan dan pembelajaran mempengaruhi keinginan dan minat belajar baru, memotivasi dan merangsang kegiatan belajar, bahkan berdampak psikologis pada siswa (Silaban, 2021). Di samping itu (Simatupang, Kustina, & Sarwati, 2021) mengatakan bahwa media pembelajaran juga dapat memberi pengaruh terhadap mahasiswa dalam meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data serta membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa
Secara garis besar psikologi media pembelajaran sangat membantu perkembangan psikologis anak dalam hal belajar. Dikatakan demikian karena secara psikologis media pembelajaran dapat mempermudah mahasiswa untuk belajar, karena media bisa membuat sesuatu yang bersifat abstrak menjadi lebih nyata (kongkrit) (Nurfadhillah, Rizkiya, & Waro, 2021).
b. Manfaat Media Pembelajaran Online
1. Pemakaian media pembelajaran online dapat menghemat biaya yang ringan bagi mahasiswa dan dosen.
2. Materi pembelajaran yang diberikan melalui media online dapat mempermudah mahasiswa dalam mempelajari secara ber ulang- ulang.
3. Melalui e- learning Proses kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan tanpa mengharuskan berada di suatu ruangan dan waktu yang sama.
4. Melalui e-learning mahasiswa dapat bereksplorasi melalui webside- webside yang tersedia, sehingga rasa keingintahuanya bertambah (Sagita & Khairunnisa, 2019).
C. Platform Media Pembelajaran Online
Media Pembelajaran online yang umum digunakan saat ini yaitu melalui aplikasi Whatsapp, e-learning, Whatsapp group, google classroom, kelas maya, email, telegram, google form, zoom, Meet,
14
Webex Meet dan lain-lain (Hakim, 2020) namun media pembelajaran yang sering digunakan oleh dosen PAI-UMM yaitu:
1) Whatsapp
Pada saat ini WA telah dimanfaatkan oleh tokoh masyarakat untuk berkomunikasi dalam menyampaikan pesan kepada sasarannya, Wa dominan digunakan sebagai media komunikasi dalam menyampaikan pesan (Trisnani, 2017). Awalnya Whatsapp hanya bisa digunakan untuk mengirim pesan, namun kini whatsapp memiliki banyak fitur di dalamnya seperti: mengirim gambar, file, rekaman suara, video, kontak, menelepon bahkan video call. Berbagai fitur tersebut tentu semakin menambah kemudahan dan kenyamanan berkomunikasi melalui media online.
Popularitas WA tetap melesat cepat di hampir semua platform. Jumlah pengguna WhatsApp pada Mei 2018 sebanyak 1,5 miliar dan sudah mengirim sebanyak 65 miliar pesan melalui aplikasi WhatsApp maupun WhatsApp web per harinya. Setahun setelah diakuisisi Facebook, trafik pesan yang dihasilkan pengguna WhatsApp dalam sehari mencapai 30 miliar pesan (Rahartri, 2019). Perubahan besar yang dilakukan WA adalah dengan hadirnya fitur sampingan yang sangat praktis dan memudahkan mahasiswa untuk berbagi informasi. Sebagai contoh, dalam mengerjakan tugas mahasiswa dapat menggunakan WA sebagai media untuk pengiriman file berupa PDF, PPT, Word, JPEG, MP3, MP4, dan lain-lain tanpa harus repot-repot membuka email. Dan yang menjadikan whatsapp ini semakin digandrungi adalah fitur pengiriman yang bersifat langsung, tanpa konfirmasi serta tidak memperkecil ukuran data yang sedang dikirimkan (Rahartri, 2019).
a. Kelebihan Whatsapp
Alasan mahasiswa memakai WA sebagai media untuk berkomunikasi dan berbagi informasi akademik diantaranya (Rahartri, 2019):
1. Pemakaiannya mudah
15 2. Hemat kuota
3. Tidak ribet
4. Penggunaan WA dominan dengan dosen dan teman kelas 5. Provider tertentu menyediakan kuota gratis untuk WA 6. Memili pengguna terbanyak di playstore
b. Kekurangan Whatsapp
1. File yang dikirim setelah satu minggu akan hilang, kecuali sudah di download.
2. Pengguna harus terhubung dengan layanan internet untuk menggunakan aplikasi ini, jika tidak terhubung akan menghambat proses pembelajaran secara daring.
3. Komunikasi hanya dengan chat saja, kapasitas orang terbatas jika ingin video call (Yulistyanti, Farkhatin, & Mustari, 2021).
2) Zoom Meeting
Zoom Meeting adalah sebuah media pembelajaran menggunakan video. Aplikasi Zoom Meeting di ciptakan oleh Eric Yuan yang diresmikan pada tahun 2011 yang kantor pusatnya berada di San Jose,California. Zoom Meeting ini tidak hanya digunakan untuk pembelajaran saja tetapi bisa dipakai untuk urusan perkantoran maupun urusan lainnya. Platfrom ini gratis jadi dapat digunakan oleh siapapun dengan batas waktu empat puluh menit.
Namun jika kita memakai aplikasi zoom meeting ini lebih dari 40 menit maka akun kita harus yang berbayar. Dalam aplikasi Zoom Meeting ini kita dapat berkomunikasi langsung dengan siapapun lewat video. Oleh karena itu, memang cocok digunakan sebagai media pembelajaran (Haqien & Rahman, 2020).
a) Kelebihan Aplikasi Zoom Meeting
Kelebihan aplikasi Zoom yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran daring pada masa pandemi COVID-19 seperti:
16 1. kapasitas ruang besar.
2. fitur yang beraneka ragam.
3. Kualitas suara dan video yang baik serta mendukung untuk melakukan sebuah presentasi (Yulistyanti et al., 2021).
b) Kelemahan aplikasi Zoom Meeting adalah sebagai berikut:
1. Menghabiskan kuota data: Boros penggunaan pada kuota data merupakan salah satu kekurangan Zoom. Hal ini dapat terjadi karena pengguna Zoom yang begitu luas memungkinkan penggunaan data internet yang semakin besar.
2. Tidak tersedia bahasa Indonesia: Teknologi Zoom tidak menyediakan Bahasa Indonesia sebagai fitur pendukung diskusi maupun siaran langsung. Akses Bahasa yang masih mungkin dapat digunakan untuk pengguna ialah Bahasa Inggris, Bahasa Portugis, Bahasa Belanda, dan lain sebagainya. Sehingga akan cukup menyulitkan bagi pengguna aplikasi zoom meeting yang kurang memahami bahasa Inggris (Yulistyanti et al., 2021).
Dalam kondisi pandemi covid-19 saat ini penggunaan teknologi zoom meeting memberikan pengaruh positif pada kemanfaatan dan kemudahan terhadap minat belajar mahasiswa dari rumah selama daring (Lestari, Amalia, & Puspita, 2021). Zoom Meeting merupakan salah satu media pembelajaran online dengan video conference yang sering digunakan selama pandemi covid 19 di jurusan pendidikan Agama Islam.
3) Learning Management System
Penggunaan media pembelajaran tentu saja membutuhkan materi atau bahan ajar yang layak untuk diajarkan dan sesuai dengan kurikulum bahan ajar mata kuliah. Salah satu bahan ajar
17
adalah modul. Penggunaan modul konvensional di rasa kurang memuaskan, sehingga diperlukannya pengembangan modul yang berbasis elektronik (e-modul). E-modul dibuat untuk memenuhi kebutuhan bahan ajar (Jiwo, 2021).
Media Pembelajaran jenis audio visual yang banyak digunakan salah satunya yaitu learning Management System (LMS). Pengertian dari Lms sendiri yaitu perangkat lunak yang dipakai untuk merencanakan, mengimplementasikan serta menilai proses pembelajaran (Ariani, 2019).
Kemudian menurut (Hermiono, 2018) learning management system adalah sebuah software atau perangkat lunak yang digunakan untuk kegiatan adiminitrasi, dokumentasi, laporan kegiatan, kegiatan belajar mengajar serta mengirim materi materi pelajaran yang digunakan secara online dan terhubung ke internet.
Learning management system adalah sebuah software atau perangkat lunak yang digunakan untuk kegiatan adiminitrasi, dokumentasi, laporan kegiatan, kegiatan belajar mengajar serta mengirim materi materi pelajaran yang digunakan secara online dan terhubung ke internet (Hermiono, 2018). Salah satu cara yang digunakan oleh perguruan tinggi untuk mendukung dan mengelola pembelajaran secara online agar proses belajar mengajar tetap berjalan dengan baik selama masa pandemi yaitu Learning Management System(LMS) (Fitriani, 2020).
Keberadaan learning management system (LMS) ini dapat mempermudah mahasiswa dalam mengakses materi perkuliahan yang diberikan dan melakukan discussion board deang dosen melalui forum diskusi serta mengakses tugas yang diberikan oleh dosen (Fitriani, 2020).
Penggunaan Learning Management System di UMM adalah LMS berbasis Moodle. LMS yang digunakan oleh UMM membantu mahasiswa dalam pembelajaran. Penggunaan LMS UMM bagi mahasiswa tidaklah sulit dan sangat mudah dipahami. Terdapat
18
berbagai macam fitur di LMS, seperti halnya pembagian kelas mata kuliah, pembagian kelompok untuk tugas kelas, fitur penyimpanan materi, quiz dan penugasan sudah tersusun dengan baik (Jiwo, 2021).
c. Indikator Media Pembelajaran Online
Indikator dalam penelitian ini mengaju pada penelitian milik (Inayah, 2020) yang meliputi:
1. Media Pembelajaran berbasis Internet.
2. Meningkatkan ketertarikan dan interaktivitas Mahasiswa
3. Memungkinkan proses belajar secara fleksibel atau bisa dilakukan dimana saja.
4. Mempermudah pemahaman mahasiswa dan meningkatkan daya ingat mahasiswa terhadap materi.
5. Meningkatkan efesiensi.
2. Minat Belajar
a. Pengertian Minat Belajar
Pengertian minat ditinjau dari bahasa adalah usaha dan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mencari sesuatu lalu mempelajarinya.
Sedangkan secara istilah minat adalah sesuatu yang diminati, seperti kemauan, keinginan dan kesukaan terhadap suatu kegiatan atau pekerjaan (Matondang, 2019). Minat menurut para ahli :
1) Menurut Agrosandhyo mendefinisikan bahwa “minat sebagai suatu ketertarikan, kegemaran, dan kesukaan atas sesuatu”
(Agrosandhyo, 2020).
2) Menurut Darmadi minat adalah sebuah motivasi yang dapat membangkitkan seseorang pada apa yang akan dilakukan bila diberi keluasan untuk memilihnya. Jadi apabila seseorang melihat sesuatu yang menarik untuk dirinya pada akhirnya nanti akan menimbulkan kepuasan bagi dirinya. Berdasarkan pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa minat adalah seseorang yang cenderung
19
memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan yang diminati (Darmadi, 2018).
Belajar adalah sumber utama dalam sebuah pendidikan, dalam teori behavioristik dijelaskan, belajar adalah bentuk perubahan sikap atau perilaku yang bisa dilihat secara langsung (Efendi, 2016). Adapun definisi belajar menurut para ahli :
1) Windayani berpendapat bahwa belajar adalah bentuk perubahan perilaku, latihan dan pengalaman. Jadi belajar itu membutuhkan proses yang membawa perubahan dalam diri seseorang yang belajar (Windayani, Ni Luh IKa., 2021).
2) Menurut Istiadah, belajar adalah perubahan sikap atau penampilan yang didalamnya terdapat kegiatan, contohnya dengan melihat, mendengarkan, membaca , mengamati dan melakukan (Isti`adah, 2020). Kemudian Istiadah juga mendefinisikan belajar merupakan suatu kegiatan pengamatan yang dapat dilihat dari panca indra berupa pengetahuan yang dapat diserap oleh siswa melalui lingkungan pendidikan (Isti`adah, 2020) .
3) Belajar adalah Proses yang dapat menimbulkan tingkah laku yang dapat diubah melalui latihan atau pengalaman (Chusni, 2021).
4) Belajar adalah siklus kehidupan yang harus dijalani dan dilalui oleh setiap insan untuk mencapai berbagai macam kompetensi yang berupa personal, profesioanal, pedagogi dan sosial (Sudarsana, 2020).
Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dapat merubah diri seseorang menjadi lebih baik melalui pengalaman, pengetahuan dan lain sebagainya. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa minat belajar adalah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan suatu perubahan melalui latihan dan
20
pengalaman sesuai dengan apa yang diinginkannya. Mahasiswa yang mempunyai minat belajar maka dia akan berungguh sungguh untuk mencapai sesuatu, karena belajar membutuhkan proses.
b. Indikator Minat Belajar 1) Motivasi
Motivasi adalah keinginan seseorang untuk mengubah perilaku diri agar lebih baik (Wulansari & Manoy, 2021). Dalam kegiatan belajar diperlukan motivasi untuk mendukung minat belajar.
2) Perasaan Senang
Perasaan senang di tandai dengan mahasiswa akan mempelajari ilmu yang disukainya tanpa ada keterpaksaan (Septiani, Lesmono,
& Harimukti, 2020).
3) Perhatian
Perhatian mahasiswa adalah konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap pengamatan dan pengertian dengan mengesampingkan yang tidak perlu di lihat. Dalam hal ini dilihat dari mahasiswa memperhatikan pembelajaran dan saat berdiskusi (Septiani et al., 2020).
4) Keterlibatan Mahasiswa
Keterlibatan mahasiswa yaitu suatu obyek yang dapat menarik mahasiswa untuk melakukan atau mengerjakan obyek tersebut dikarenakan mahasiswa itu senang. Pada poin ini diketahui apakah mahasiswa tersebut sadar akan pentingnya belajar (Septiani et al., 2020).
c. Cara Meningkatkan Minat Belajar
1) Menggunakan Materi Pembelajaran yang Menarik.
2) Alat pembelajaran yang Menarik.
3) Menciptakan Suasana Tenang dan Menyenangkan untuk Belajar.
4) Menjelaskan tujuan Pembelajaran (Saroh, 2019).
21 C. Kerangka Penelitian
Kerangka Pikir ini bermula dari adanya masalah terhadap minat belajar mahasiswa PAI masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil survey di lapangan, rendahnya minat belajar mahasiswa di jurusan PAI di karenakan proses pembelajaran daring selama masa pandemi covid 19..
Media pembelajaran yang sering di gunakan jurusan pai untuk perkuliahan yaitu Whatsapp. Zoom meeting dan Lms. Berdasarkan uraian diatas penulis meyakini bahwa media pembelajaran online (WhatsApp, zoom meeting dan LMS) memberikan pengaruh terhadap minat belajar mahasiswa, sebab media pembelajaran berperan penting dalam meningkatkan minat belajar siswa. Untuk lebih jelasnya kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Kerangka Penelitian Gambar 2. 1 Kerangka Teori
d. Hipotesis
Dalam penelitian ini, menggunakan dua variabel yaitu variable X dan Y. Variabel X adalah untuk mengetahui penggunan media pembelajaran online. Sedangkan untuk variabel Y adalah minat belajar yang mencakup indikator perasaan senang, perhatian, keterlibatan mahasiswa dan ketertarikan.
22
Berdasarkan Kajian Teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan penggunaan media pembelajaran online terhadap minat belajar Mahasiswa masa pandemi Covid 19
H1 : Ada pengaruh signifikan penggunaan media pembelajaran online terhadap minat belajar Mahasiswa masa pandemi Covid 19.