• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MODIFIKASI PERMAINAN BASKET TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 KECAMATAN PANTI KABUPATEN PASAMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "EFEKTIVITAS MODIFIKASI PERMAINAN BASKET TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 KECAMATAN PANTI KABUPATEN PASAMAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS MODIFIKASI PERMAINAN BASKET TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1

KECAMATAN PANTI KABUPATEN PASAMAN

Rahmad M. Aziz1, Anton Komaini2

1Universitas Negeri Padang, Padang

1Universitas Negeri Padang, Padang Email: antonkomaini@fik.unp.ac.id

Abstrak. Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya keterampilan motorik anak tunagrahita di SLBN 1 Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman. Penelitian ini bermaksud buat mengenali efektifitas game perubahan bola basket terhadap kemampuan motorik anak tunagrahita enteng di SLBN 1 Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman. Tipe penelitian ini tercantum tipe penelitian penelitian imajiner. Populasi penelitian merupakan penyandang tunagrahita ringan di SLBN 1 Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman. yang berjumlah 43 orang. Metode pengumpulan ilustrasi merupakan dengan metode Purposive sampling, Hingga ilustrasi dalam penelitian ini berjumlah 10 orang. Sebabnya, ilustrasi terkategori jenis tunagrahita ringan.

Instrumen dalam penelitian ini memakai uji dribbling, catch pass serta shooting buat mengukur keahlian motorik anak tunagrahita ringan. Analisa informasi memakai uji t. Hasil penelitian menyebutkan bahwa perolehan koefisien uji ”t” yaitu thitung = 4,50 > ttabel = 1,833. Dapat disimpulkan modifikasi permainan basket dapat meningkatkan Keterampilan motorik anak tunagrahita ringan di SLBN 1 Pasaman.

Kata kunci : Motorik, Tunagrahita, SLB

Pendahuluan

Anak berkebutuhan khusus mempunyai karakteristik khusus yang berbeda dengan anak normal. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan kurikulum wajib termasuk untuk anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa.

Kurikulum PJOK mempunyai kedudukan yang berarti, karena melalui kegiatan Pembelajaran ini seorang anak akan mendapatkan latihan gerak yang dapat mempengaruhi perkembangan keterampilan motorik.

Tidak hanya di sekolah biasa, penataran PJOK sendiri pula diajarkan di sekolah luar biasa, dengan aktivitas penataran yang dimodifikasi dari bidang penerapan, perlengkapan, serta wujud aktivitas.

Istilah yang dipakai merupakan penataran fisik adaptif. Berolahraga adaptif merupakan sistem pemberian layanan yang menyeluruh yang bermaksud buat mengenali, menciptakan serta membongkar permasalahan di aspek berolahraga psikologis. Pada dasarnya berolahraga adaptif serupa dengan berolahraga biasa. Oleh sebab itu, amat butuh buat meningkatkan aktivitas berolahraga adaptif di sekolah luar biasa.

Berolahraga adaptif merupakan sistem pemberian jasa dengan cara global( menyeluruh)

yang didesain buat menciptakan, menciptakan serta membongkar permasalahan di aspek psikomotorik( Meimulyani, 2013: 24). “Olahraga adaptif dipakai buat penataran berolahraga untuk anak berkebutuhan khusus”. Dalam perihal ini, berolahraga adaptif dipakai buat penataran berolahraga untuk anak berkebutuhan khusus. itu dipecah jadi sebagian kadar, ialah tunanetra merupakan A, tunarungu merupakan B, cacat intelektual merupakan C, cacat fisik merupakan D, serta tunanetra merupakan E.

Widiati dan Murtadho (2007:61) “berpendapat bahwa keterbelakangan mental adalah keadaan berhenti atau tidak lengkapnya perkembangan intelektual, yang ditandai dengan keterbatasan keterampilan selama perkembangan, yang mempengaruhi semua tingkat kecerdasan, termasuk kognisi, bahasa, gerakan, dan keterampilan social”. Retardasi psikologis merujuk pada anak yang guna mentalnya amat di dasar pada umumnya, kurang mempunyai sikap adaptif, serta terjalin pada anak di dasar umur 18 tahun..

Terbelakang atau Retardasi psikologis ialah salah satu tipe anak berkebutuhan khusus yang berhubungan dengan keterbatasan guna intelektual serta keahlian menyesuaikan diri. Dibanding dengan anak wajar, perkembangan motoriknya juga lebih lambat. Kaplan dan Sadock (2010:43)

(2)

“mengemukakan bahwa anak tunagrahita memiliki defisit dalam koordinasi sensorimotor, toleransi yang rendah, konsentrasi, kesulitan bahasa, dan kesulitan bekerja”.

Menurut Davidson (2006:708),

“keterbelakangan mental dibagi menjadi empat (empat) jenis, yaitu tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunagrahita berat, dan tunagrahita sangat berat. Quotation) Kurang lebih 50-75, retardasi mental sedang 35-50, retardasi mental berat 20-35, dan retardasi mental sangat berat <20”. Bagi penyandang tunagrahita, sulit untuk tidak mendapatkan pendidikan akademik, karena mereka membutuhkan perawatan dan pengawasan sepanjang hidupnya. Tunagrahita/Retardasi mental merupakan salah satu jenis anak berkebutuhan khusus yang berkaitan dengan keterbatasan fungsi

intelektual dan kemampuan

beradaptasi.Dibandingkan dengan anak normal, perkembangan motoriknya juga lebih lambat.

Kaplan dan Sadock (2010:43) “mengemukakan bahwa anak tunagrahita memiliki defisit dalam koordinasi sensorimotor, toleransi yang rendah, konsentrasi, kesulitan bahasa, dan kesulitan bekerja”.

Sujiono, (2008:211) “Permainan modifikasi merupakan salah satu inovasi pembelajaran dalam pendidikan jasmani dalam motorik yang disesuaikan dengan karakteristik perkembangan anak yang selalu ingin bergerak, susah untuk diam, mempunyai rasa ingin tahu yang kuat, senang bereksperimen dan menguji, mampu mengekspresikan diri secara kreatif, mempunyai imajinasi dan senang berbicara”.

Bola basket adalah “olahraga yang dimainkan secara berkelompok dan tidak mengandung unsur kekerasan. Alasan pemilihan bola basket dalam penelitian ini dikarenakan permainan bola basket dapat melatih meningkatkan kemampuan motorik anak tunagrahita, gerakan-gerakan yang terdapat di dalam permainan bola basket merupakan gerakan yang sangat penting bagi aktivitas sehari-hari, membuat anak untuk aktif bergerak, dan anak dapat berinteraksi dengan teman-temannya selama permainan berlangsung.”

Salah satu badan pembelajaran di Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman yang dikhususkan oleh penguasa buat melayani anak berkebutuhan khusus merupakan SLBN 1 Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman. Disekolah ini diaplikasikan program khusus Bina diri untuk partisipan ajar yang

mempunyai keinginan khusus, spesialnya terbelakang enteng( sanggup ajar). Tata cara penataran yang diber diawali dari mengarahkan mengenai menjaga diri, mengurus diri, membantu diri, berbicara, menyesuaikan diri dengan area serta olahraga.

Bersumber pada hasil observasi di alun- alun, nampak sedikitnya kegiatan aksi pada anak paling utama aksi yang melibatkan semua badan tubuh, hingga perihal itu berdampak penyusutan keahlian aksi serta keahlian motoriknya, sementara itu mereka amat menginginkan tingkatan keahlian aksi motorik yang bagus buat bisa melaksanakan seluruh kegiatan dalam usaha meningkatkan kemampuan yang terdapat dalam dirinya dengan lebih bagus. Periset mau ketahui bermacam permasalahan yang dirasakan oleh anak terbelakang enteng. Ada pula permasalahan yang mau diawasi merupakan menyangkut kemajuan aksi yang dilewati oleh anak terbelakang, dan bertepatan dengan keadaan duit menyangkut dengan kondisi fisiknya, alhasil mereka menginginkan sesuatu bimbingan aksi dalam usaha tingkatkan keahlian geraknya yang terdiri dari aksi motorik serta motorik lembut.

Materi dan Metode

Penelitian ini dilakukan dengan menyesuaikan jenis penelitian quasi eksperimen. Penelitian ini di lakukan di SLBN 1 Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman, waktu penelitian dilaksanakan di bulan September 2021 sampai dengan Oktober 2021.

Penyandang tunagrahita ringan di SLBN 1 Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman. yang berjumlah 43 orang merupakan populasi penelitian.

Teknik Purposive Sampling digunakan untuk menarik sampel. Jadi terdapat 10 sampel yang terpilih untuk menerima perlakuan penelitian.

Instrumen yang digunakan adalah berupa tes yang terdiri dari tes dribbling, catch pass dan shooting yang sesuai dengan kriteria dan standar khusus untuk anak tunagrahita.. Teknik analisa data untuk penelitian yaitu menggunakan uji t-score

Hasil dan Pembahasan A. Deskripsi Data

Hasil penelitian menyebutkan data awal dan data akhir. Berikut dilaporkan deskripsi tes awal dan akhir dari sampel yang terpilih.

(3)

Tabel 1. Distribusi Data Pre-Test dan Post- Test

Data Jumlah Sampel

Data Kemampuan Motorik Anak Tunagrahita ringan di SLBN 1 Kecamatan Panti

Kabupaten Pasaman Rata-

Rata SD Max Min Pre-

Test 10 50,00 6,08 64,43 44,73

Post-

Test 10 57,76 5,73 65,67 49,80

1. Data Awal (Pre-Test)

Saat sebelum diserahkan perlakuan kepada ilustrasi dengan game perubahan bola basket, terlebih dulu dicoba uji dini keahlian motorik. Pada uji dini dari 10 orang ilustrasi didapat angka rerata tscore paling tinggi ialah 64, 43, angka rerata tscore terendah 44, 73, dengan angka pada umumnya merupakan 50, 00 serta standar digresi 6, 08. Buat memandang penyaluran informasi pre- test Keahlian Motorik Anak Tunagrahita ringan di SLBN 1 Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman bisa dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Distribusi Data Kemampuan Motorik Dari Sampel Sebelum Diberi Perlakuan

Permainan Modifikasi Bola Basket

Interval Kategori Frekuensi

Absolut Relatif

> 59,12 Sangat baik 1 10

53,04 < X ≤ 59,12 Baik 1 10

46,96 < X ≤ 53,04 Cukup 3 30

40,88 < X ≤ 46,96 Kurang 5 50

< 40,88 Sangat kurang 0 0

Jumlah 10 100

Sebaran data pre-test kemampuan motorik dari 10 orang sampel anak tunagrahita ringan di SLBN 1 Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman dapat dilihat pada grafik histogram berikut ini :

Gambar 1. Histogram Data Pre-Test Kemampuan Motorik Kasar Tunagrahita ringan

di SLBN 1 Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman

2. Data Akhir (Post-Test)

Setelah perlakuan modifikasi permainan bola basket dengan 16 kali pertemuan selanjutnya dilakukan post- tes. Pada uji akhir didapat angka rerata tscore paling tinggi ialah 65, 67, angka rerata tscore terendah 49, 80, dengan angka pada umumnya merupakan 57, 76 serta standar digresi 5, 73. Buat memandang penyaluran informasi post- test Keahlian Motorik Agresif Tunagrahita ringan di SLBN 1 Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3. Distribusi Data Kemampuan Motorik Kasar Dari Sampel Setelah Diberi Permainan

Modifikasi Bola Basket

Interval Kategori Frekuensi

Absolut Relatif

> 66,35 Sangat baik 0 0

60,63 < X ≤ 66,35 Baik 4 40

54,90 < X ≤ 60,63 Cukup 2 20

49,17 < X ≤ 54,90 Kurang 4 40

< 49,17 Sangat kurang 0 0

Jumlah 10 100

Gambaran data post-test kemampuan motorik dari 10 orang sampel anak tunagrahita ringan di SLBN 1 Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman dapat dipahami melalui grafik histogram berikut:

Gambar 2. Histogram Data Post-Test Kemampuan Motorik Kasar Tunagrahita ringan di SLBN 1

Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman Berdasarkan laporan data pre-test dan post-test, terlihat bahwa Kemampuan Motorik Tunagrahita ringan di SLBN 1 Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman tidak sama sebelum dan setelah diberikan permainan modifikasi bola basket. Terdapat peningkatan rata-rata Kemampuan Motorik setelah diberikan permainan modifikasi bola basket yaitu dari 50,00 naik menjadi 57,76.

B. Pengujian Persyaratan Analisis.

1. Uji Normalitas Data Penelitian

Uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas.

dengan uji liliefors.

(4)

Tabel 4. Rangkuman Uji Normalitas Sebaran Data

No Variabel N Lo Ltab Distribusi

1 Data Pre test sebelum diberikan permainan modifikasi bola basket

10 0,233 0,258 Normal

2 Data Post test sesudah diberikan permainan modifikasi bola basket

10 0,121 0,258 Normal

Dari hasil pengujian normalitas untuk data pre-test diperoleh skor Lo = 0,233 dengan n = 10, dan Ltab pada taraf pengujian signifikan α = 0,05 diperoleh 0,258 yang lebih besar daripada Lo. Atau dengan kata lain 0,233 < 0,258 atau Lo < Lt. Jika Lo < Lt maka dapat dikatakan data berdistribusi normal.

Hasil pengujian normalitas untuk data pos- test, diperoleh skor Lo= 0,121 dengan n=10, dan Ltab pada taraf pengujian signifikan α=0,05 diperoleh 0,258 yang lebih besar daripada Lo. Atau dengan kata lain 0,121 < 0,258 atau Lo < Lt. Jika Lo < Lt maka dapat dikatakan data berdistribusi normal..

2.Uji Homogenitas Data Penelitian

Hasil perhitungan lengkap uji normalitas dapat dilihat pada lampiran, sebagai rangkumannya terlihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data Penelitian

Variabel Nilai

Varians Fhitung Ftabel Keterangan Sebelum diberi

permainan modifikasi

bola basket 37,00

1,13 4,10 Homogen Sesudah diberi

permainan modifikasi

bola basket 32,80

Keterangan : Fh = nilai Fhitung

Ft = nilai Ftabel

Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas variabel penelitian di atas ditemukan bahwa harga Fhitung yang diperoleh lebih kecil dari harga Ftabel

pada taraf signifikansi α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua kelompok data pada penelitian ini diambil dari populasi yang homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan Uji t, dimana:

Ho = Tidak terdapat efektifitas permainan modifikasi bola basket terhadap

kemampuan motorik Anak Tunagrahita ringan di SLBN 1 Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman.

Ha = Terdapat efektifitas permainan modifikasi bola basket terhadap kemampuan motorik Anak Tunagrahita ringan di SLBN 1 Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman.

1) Jika, th > tt = Ho ditolak, Ha diterima 2) Jika, th < tt = Ho diterima, Ha ditolak

Berdasarkan rumus uji beda mean (uji t) yang dilakukan maka diperoleh hasil analisis uji beda mean (uji t) yaitu thitung = 4,50 > ttabel = 1,833 (Untuk analisis uji t selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran).

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel hasil analisis data dibawah ini :

Tabel 6. Rangkuman Hasil (uji t) Dk

= (N-1)

t

hitung

ttab el

α

= 0,05

Kesimpul an

10

– 1 = 9 4

,50

1,8 33

Ho ditolak, Ha

Diterima Keterangan :

th = koefisien uji beda mean hitung ttab = koefisien uji beda mean tabel

Berdasarkan kedua nilai tersebut maka nilai th > tt (4,50 > 1,833). Jadi hipotesis penelitian dapat diterima kebenarannya secara empiris.

Kesimpulannya, terdapat efektifitas permainan modifikasi bola basket terhadap Kemampuan motorik Anak Tunagrahita ringan di SLBN 1 Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman. Berarti dapat disimpulkan permainan modifikasi bola basket dapat meningkatkan Kemampuan motorik.

D. Pembahasan

Bersumber pada hasil penemuan ialah ada efektifitas game perubahan bola basket kepada Keahlian motorik agresif Tunagrahita enteng di SLBN 1 Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman dengan th > tt (4,50 > 1,833). Untuk olahragawan ataupun instruktur yang mau tingkatkan keahlian motorik hingga game perubahan bola basket dapat jadi estimasi buat dipakai. Karena dari hasil penelitian yang sudah dicoba game perubahan bola basket dengan cara totalitas bisa tingkatkan keahlian motorik Tunagrahita enteng di SLBN 1 Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman.

Tunagrahita enteng bisa dibilang debil ataupun tunagrahita yang sanggup ajar. Gelar itu disebabkan anak tunagrahita enteng sedang sanggup buat menyambut penataran disekolah inklusi ataupun sekolah luar lazim meski dengan

(5)

tata cara penataran yang cocok serta dengan durasi yang relatif lebih lama.

Tunagrahita enteng ialah anak yang bisa mencermati serta berdialog namun sedang memiliki sebagian kesusahan dalam menguasai rancangan khusus serta mempunyai keterbasan terpaut bahasa ekspresif, biasanya mereka dengan cara sosial bisa membiasakan diri dengan bagus(

bila berkembang dalam warga inklusif serta bisa menempuh hidup mandiri sehabis menuntaskan sekolahnya.

Salah satu bimbingan yang bisa tingkatkan keahlian motorik, ialah game perubahan bola basket. Perubahan ialah sesuatu pendekatan penataran yang didesain serta dicocokkan dengan kondisi kategori yang menekankan pada kebahgiaan serta kebahagiaan serta pengayaan bermacam aksi supaya berhasil dalam meningkatkan keahlian. Perubahan dalam pembelajaran badan bermaksud supaya:” 1) Anak didik mendapatkan kebahagiaan dalam menjajaki pelajaran, 2) Tingkatkan mungkin dalam ikut serta, 3) Anak didik bisa melakukan pola aksi dengan betul. Dalam penelitian ini game perubahan bola basket terdiri dari game tepuk bola, game buang bola dus, game regu bakul kotor serta loncat shooting bakul kotor

Game perubahan bola basket cocok buat meningkatkan keahlian motorik anak tunagrahita enteng yang dibuktikan dalam penelitian ini, kalau game perubahan bola basket mempengaruhi kepada keahlian motorik anak tunagrahita enteng.

Bimbingan ini dibilang cocok sebab bisa diamati dari bidang penerapannya, ialah meningkatkan keahlian motorik Tunagrahita enteng. Dalam penerapannya game perubahan bola basket yang diaplikasikan pada penelitian ini bertempo 16 kali pertemuan. Diharapkan pada pemeran buat melaksanakan game perubahan bola basket dengan cara kontiniu serta berkesimabungan, buat menemukan hasil yang baik dari bimbingan itu.

Kesimpulan

Penelitian ini menyimpulkan bahawa Permainan modifikasi bola basket efektif untuk meningkatkan keterampilan motorik anak tunagrahita ringan di SLBN 1 Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman.

Ucapan terima kasih

Penulis mengucapkan terima kasih atas kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP yang telah memberikan kesempatan untuk Belajar.

Ucapan terima kasih juga diberikan ke SLBN 1 Pasaman Timur tempat pelaksanaan Penelitian.

Daftar Pustaka

[1]

Apriyanto, Nunung. (2012). Seluk Beluk Tunagrahita dan Strategi Pembelajarannya.

Yogyakarta: Javalitera

[2]

Arikunto, Suharsimi. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

[3]

Gusril. (2015). Perkembangan Motorik Pada Masa Anak-anak. Padang: UNP Press.

[4]

(2017). Perkembangan Motorik Pada Masa Anak-anak. Padang: UNP Press.

[5]

Hanel, Shaghahur Rahman (2020).

Efektivitas Permainan Modifikasi Bolabasket Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Tunagrahita. Jurnal Menssana. Vol.5, No.1. E-ISSN 2622- 4917

[6]

Sujiono, (2008:211) “Permainan modifikasi merupakan salah satu inovasi pembelajaran dalam pendidikan jasmani dalam motorik yang disesuaikan dengan karakteristik

[7]

Komaini, Anton (2018). Kemampuan Motorik Anak Usia Dini. Depok: Rajawali Press

[8]

Sujiono, (2008:211) “Permainan modifikasi merupakan salah satu inovasi pembelajaran dalam pendidikan jasmani dalam motorik yang disesuaikan dengan karakteristik

[9]

Sari, Siti Fatimah Sari (2017). Pendidikan Bagi Anak Tunagrahita (Studi Kasus Tunagrahita Sedang Di SLBN Purwakarta). Jurnal Penelitian & PKM.

Vol4, No.2

[10]

Smith, David. (2009). Inklusi: Sekolah Ramah untuk Semua, terjemahan Enrica Denis. Bandung: Nuansa

[11]

Widiati ,Murtadho (2007:61)

keterbelakangan mental adalah keadaan berhenti atau tidak lengkapnya perkembangan intelektual

[12]

Meimulyani, 2013: 24. “Olahraga adaptif

dipakai buat penataran berolahraga untuk

anak berkebutuhan khusus

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah dengan melalui permainan bola basket (modifikasi) dapat mengembangkan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan permainan olahraga bola basket sebagai perlakuan yang diberikan, dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa, ada pengaruh modifikasi permainan bola basket terhadap kemampuan motorik kasar anak hal ini dapat dilihat

Berdasarkan masalah yang telah peneliti paparkan pada latar belakang di atas, permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:.. Siswa Tunagrahita kategori sedang