• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Pengaruh Model Pembelajaran Probllem Based Learning (Pbl) Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Penataan Produk Kelas Xi Bisnis Daring Dan Pemasaran Di Smk Negeri 1 Kota Jambi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "View of Pengaruh Model Pembelajaran Probllem Based Learning (Pbl) Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Penataan Produk Kelas Xi Bisnis Daring Dan Pemasaran Di Smk Negeri 1 Kota Jambi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Edu Sosial:

Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Jambi Vol. 2 No. 2 November (2022) Hal. 91-99

ISSN Online: 2809-0098 DOI:

Submitted: 30 Desember 2022 Revised: 6 Desember 2022 Accepted: 20 Desember 2022

91

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENATAAN PRODUK KELAS XI BISNIS DARING

DAN PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI Era Susianty1, Khairinal2, Arpizal3,

Erasusianty15@gmail.com1, Khairinal@unja.ac.id2, arpizal.fkip@unja.ac.id3

Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jambi

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar penataan produk antara model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) SMK Negeri 1 Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian Pre-Experimental Design dengan bentuk Pre- Test Post-Test Control Group Design, yang dilaksanakan pada kelas XI BDP 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI BDP 2 sebagai kelas kontrol. Dalam penelitian ini Instrumen penelitian menggunakan tes soal pilihan ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar penataan produk yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih tinggi atau mengalami peningkatan dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional dengan nilai thitung> ttabel (3,06>1,998) dengan df 62 dan α 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwaterdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar penataan produk siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Kata kunci: Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Hasil belajar siswa

Abstract

This study aims to determine the comparison of product structuring learning outcomes between the Problem Based Learning (PBL) learning model and conventional learning models in class XI Online Business and Marketing (BDP) SMK Negeri 1 Jambi City. This research is a Pre-Experimental Design with the form of a Pre-Test Post-Test Control Group Design, which was carried out in class XI BDP 1 as the experimental class and class XI BDP 2 as the control class. In this study the research instrument used a multiple choice test. The results of this study indicate that the learning outcomes of product structuring using the Problem Based Learning (PBL) learning model are higher or have increased compared to those using conventional learning models with tcount> ttable (3.06> 1.998) with df 62 and α 0, 05. So it can be concluded that there is a significant influence on the learning outcomes of student product arrangement using the Problem Based Learning (PBL) learning model.

Keywords: Problem Based Learning (PBL) learning model, student learning outcomes

(2)

92 Pendahuluan

Pendidikanidiisuatuinegaraimemilikiiperan yang penting untuk membangun bangsa. iKemajuanisuatuibangsaidiitentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan danikeberhasilanipendidikaniakanidiicapai suatuibangsa apabila ada usaha untuk meningkatkanimutuipendidikanibangsaiituisendiri. Pendidikan merupakan pembelajrani pengetahuan, keterampilanidan kebiasaan sekelompok orang yang diiturunkanidariigenerasi keigenerasiiberikutnyaimelalui pengajaran,ipelatihan,iatauipenelitian.

Padaihakekatnyaipendidikaniberfungsi untuk mengembangkan potensi yang di milikiiindividu, imembentukikepribadian individu yang cakap, kreatif, mandiri, berkarakteridanibertaqwaikepadaiTuhaniyang MahaiEsa. Haliiniisesuai dengan UU No.20iTahuni2003itentangiSistemiPendidikan Nasional pasal 3.”pendidikan nasionaliberfungsiimengembangkanikemampuanidan membentuk watak serta peradabanibangsaiyangibermartabat dalamirangkaimencerdaskan kehidupanibangsa, bertujuaniuntukiberkembangnyaipotensiipesertaididikiagar menjadiimanusiaiberimanidanibertaqwa kepada Tuhan yangiMahaiEsaiberakhlak mulia,isehat,iberilmu,icakap,ikreatif, mandiriidanimenjadiiwargainegaraiyang demokratisidanibertanggungijawab”. Dariipernyataan tersebutifungsiipendidikan untuk negara adalahi untukimembentukidan mengembangkan watak serta peradapan bangsa dan mencerdaskanibengsa.

Keberhasilanndalamnprosesinbelajar mengajar di sekolah tergantung beberapanaspeknyakniikurikulum,iguru,isiswa,imetode,isaranaidaniprasarana.

Aspeknyangndominanndalamnprosesiibelajarimengajariadalahiguruidanisiswa.

Kegiatan yangidilakukannantaranguru danisiswaidalamipendidikan di sebut belajaridanimengajar.iMenurutiDjamarah (dalam Mardika 2017:30) belajar adalahiserangkaianikegiatanijiwairaga untukimemperoleh suatuiperubahan tingkahilakuisebagaiihasilidariipengalamaniindividu dalamiinteraksiidengan lingkungannyaiyangimelibatkanikognitif,iefektif, danifsikomotorik.iPerubahan yangiterjadiidalamidiriiseseorangibanyakisekaliibaikisifatimaupuni jenisnya, karenaiituisudahitentuitidakisetiapiperubahanidalamidiriiseseorang merupakan perubahanidalamiartiibelajar.

Dalamiprosesibelajarimengajar guru dan siswa secara aktif menjalankan perannya, dimanaiguruisebagaiifasilitator dan motivator yang akan membimbing danimengarahkanisiswaiuntuk melakukan proses belajar sedangkan siswa bertindakisebagai penerimaiinformasi yang di harapkan dapat lebih aktif dalam kegiatanibelajarimengajar. Keberhasilanibelajarisiswa dapat dilihat dari kemampuannyaimenguasaiipelajaran, keterampilan dalam menyelesaikan tugas yangidiberikaniguru,idanihasilibelajariyangidicapai siswa.

(3)

93

Strategiipembelajaranimerupakanirencanaitindakan (rangkaianikegiatan) termasuk penggunaanimotode, model danipemanfaatanisumberidayaiatau kekuatan dalamipembelajaraniyangidisusuniuntuk mencapai tujuan tertentu, dalam hal ini adalah tujuanipembelajaran. Jikaipenggunaanistrategiipembelajaran tidak tepat maka dapatimenghambatitujuanipembelajaran tersebut. Untuk melakukan suatu strategi pemebelajaranidiigunakanimodel pembelajaran. Model pembelajaranimerupakanikerangkaikonseptualiyang melukiskaniproseduriyang sistematisidalamimengorganisasikanipengalamanibelajar untukimencapaiitujuan belajar tertentu daniberfungsiisebagaiipedoman bagiiparaiperancangipembelajaran daniparaipengajaridalamimerancangkaniaktivitas belajar mengajariSokamto (dalam Ngalimun, 2014 :8). penggunaanimodelimengajaridapat membantu guru dalam mengaktifkaniprosesibelajarimengajar di kelas.

Seorangiguruiharusitanggap terhadap kondidsi dan keadaan siswa karena setiap siswaimempunyaiipotensiidan minat yang berbeda.Dengan demikian seorang guru harusicermatidalamimemilih model pembelajaran agar dapat mempermudah siswa untukimemahamiipembelajaranidan dapat menciptakan suasana yang aktif dan menyenangkan.

Berdasarkaniobservasiiawaliyang dilakukanipeneliti di SMK N 1 Kota Jambi, prosesipembelajraniselama ini masihididominasiiolehiguruisehingga belumimemberikanikesempatanibagiisiswaiuntuk berkembang secara mandiri melalui penemuan, proses berfikir, dan kurang dikaitkannya konsep pembelajaran dengan kehidupaninyataijuga menyebabkanisiswa kesulitaniuntukimenerapkan konsepiyangimerekaidapat diidalamikelasikeikehidupanimeraka diiluarikelas. Dari hasil observasiidenganiguruidiketahui pula bahwa kriteria ketuntasan minimum (KKM) untukimataipelajaranipenataan produk kelas XI adalah 75. Hasil observasi juga menunjukanibahwainilaiidari rata-rata ujian kelasiXI BDP 1daniXI BDP 2 masih dibawahikeriteriaiketuntasaniMinimal (KKM) yangitelahiditentukan sekolah yaitu 75. Dimanainilaiirata-rataiujianikelasiXI BDPi1isebesar 66,5 dari 32 siswa denganinilaiitertinggii85idenganisiswaiyangituntas sebanyak 4 orang, dan kelas XI BDP 2isebesari66idarii32isiswaidengan nilai tertinggii80idengan jumlah siswa yang tuntasiberjumlahi5 orang.

Rendahnyanhasilibelajarnisiswanmerupakaniindikasiibahwaniproses pembelajarannbelumiberjalanisecaraiobtimal.nMenurutnSudjanaii(dalaminTrionoi Djonomiarjo 2018:4),hasilibelajariadalahikemampuaniyangidimilikiisiswaisetelah ia menerima pengalamanibelajarnya. Ketercapainikompetensiidanitujuanibelajar siswaisangatidipengaruhiiolehimodelipembelajran yang digunakan oleh guru.

Pemilihanimodel atauistrategiipembelajaraniberpengaruhiterhadapiaktivitas siswa di dalam kelas. Guruiseringkaliihanyaimenyampaikanimateri pembelajaran berupa informasiikemudiani siswaihanyaimendengarkanidanimencatatipenjelasanidari guru,iaktivitasisiswaiyangihanyaimendengarkanidanimencatatidariiguruikurang

(4)

94

mengembangkanikemampuaniberfikirisiswaisehinggaiberpengaruh terhadapihasil belajarisiswa.ikemampuan berfikir siswa sangatipentingidalamikegiatan pembelajaranikarenaiuntukimembekaliisiswaidalamimengatasiimasalahidiitengah persaingan eraiglobalisasi sepertiisekarangiini. Pembelajaraniyangitidak melibatkanisiswa membuatisiswaicenderungipasifidan malas belajarisehingga tidak mendengarkan penjelasaniyang guruisampaikan.

Makaidariiitu, pemilihanipenggunaan model pembelajaraniyangitepat sangatipentingiuntukimempengaruhi polaiinteraksi siswaiyangiterjalinididalam kelasidenganiberbagai keterampilan yang dimiliki untuk meningkatkan keberhasilanibelajarisiswaiyangiinginidicapai. Oleh sebab itu, perlu diterapkan sebuahimodel pembelajaraniyangimengatasiipermasalahanitersebut, beberapa macam model pembelajaranidiharapkanimampuimengatasiipermasalahanidalam pembelajaran penataaniproduk, diantaranyaiadalahimodelipembelajaran Problem Based Learning (PBL).

MenurutiArends (dalamiMaria P.W 2017:241), PembelajaraniProblem BasediLearningi (PBL) iatauipembelajaraniberbasisimasalahimerupakanisuatu pembelajaranidimanaisiswaimemecahkanimasalah autentikidenganitujuaniuntuk membangunipengetahuannyaisendiri, mengembangkaniinkuiri daniketerampilan berpikiritinggii (memecahkan masalah),imengembangkan kemandirianidan percayaidiri. PembelajaraniProblemiBasediLearning (PBL) didorongioleh tantangan,imasalahinyata,idanipesertaididikibekerjaidalam kelompok kolaborasi kecil, pesertaididikididorongiuntukibertanggungjawabiterhadapikelompok nya danimengorganisiriprosesipembelajaranidengan bantuan fasilitator atau guru.

Modelipembelajaraniiniimenghadapkan siswaipadaipermasalahanisebagai acuan dalamibelajariatauidenganikata lain siswa belajarimelaluiipermasalahan. Model iniidirasakanitepatiuntuk meningkatkanihasilibelajaripesertaididikidengan suasana pembelajaraniyangiberpusatipadaisiswa (student centered), sehingga siswa bebas mengemukakaniideiyangitimbul dariidalam dirinya serta lingkungan belajar yang mendukungiperaniaktif siswaipadaipembelajaran tersebut. Siswaimembangun pengetahuannyaimelaluiiinteraksi denganilingkunganibelajariyangitelahidirancang olehiguru, denganiadanyaiinteraksiiantara siswa dengan lingkungan belajar maka diharapkanimampuimeningkatkanihasil belajar siswa. Model pembelajaran ini tidakihanyaimelihat hasilibelajarinamun juga memperhatikan proses belajar yang telahisiswailakukan.

Berdasarkaniuraianilataribelakangidiatas, sebagai upaya menilai pengaruh hasil belajaripada mata pelajaran penataan produk maka perlu suatu inovasi pembelajaraniyangisalahisatunyaidenganimenggunakan modeliProblemiBased Learning i (PBL) iatauiPembelajaraniBerbasisiMasalahi (PBM), Maka dari itu dilakukanipenelitianitentang “Pengaruh ModeliPembelajaran Problem Based

(5)

95

Learning (Pbl) TerhadapiHasil BelajariSiswaiMataiPelajaraniPenataaniProduk KelasiXIiBisnisiDaringiDaniPemasarani (BDP) idiiSMKiNegeri 1iKotaiJambi “ Metode Penelitian

Penelitianiiniitermasuk idalamipenelitian ekperimen semu (quasi experiment). MenurutiSugiono (2015:72) penelitianieksperimeniadalahimetode penelitian yang dipilihiuntukimencariipengaruhivariabeliindependeniyangitelah diberikaniperilakui (treatment)iterhadapivariabelidependen (hasil) dalamikondisi yangiterkendali.

Jenisidesainiekperimeniyangidigunakan adalahipretest-postesticontrol groupidesign. kemudianidiberiipretestiuntukimengetahuiikeadaaniawal, adakah perbedaaniantaraikelompokiekperimen dan kelompokicontrol (Sugiyono, 2015:76). Dalam penelitian ini kelompok ekperimen diberi perlakuan menggunakanimodelipembelajran ProblemiBasediLearning (PBL), sedangkan kelompokicontrolitidakidiberikaniperlakuanimenggunakanimodelipembelajaran PBLiatauimenggunakan model pembelajaranikonvensional. Sebelumiproses pembelajaranidimulai, dilaksanakanipretestipadaikelas controlimaupunikelas ekperimen. Pretestidigunakaniuntuk mengetahui kondisi awal peserta didik, sedangkanipadaiakhir eksperimen, keduaikelompok ( kelas ekperimen danikelas control) diberi tesiakhir postest, kemudian hasilnya dibandingkan.

Dalamipenelitianiini populasinyaiadalah seluruh siswaikelas XI Jurusan Bisnis DaringidaniPemasaran (BDP) SMK N 1 KotaiJambi. menurut Sugiono (2015:80) Populasiimerupakaniwilayahigeneralisasi yangiterdiriiatasiobjekiatau subjekiyangimempunyaiikualitasidanikarakteristik tertentuiyang ditetapkan oleh penelitiiuntuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel dalamipenelitianiiniiialah kelasiXI BDP 1idan XI BDP 2 di SMK Negeri 1 Kota Jambi yang masing-masing kelasiterdiriidari 32 siswaidan 32 siswa. Peneliti mengambil kelas XIiBDPi1 daniXI BDP 2 karenaikedua keelasimemiliki kemampuaniakademikiyangihampirisama, dengan nilai rata-rata 66,5 dan 66.

MenurutiArikunto (2013:174) sampeliadalahisebagainiatauiwakil populasi yang diteliti. Dalam penelitianiini, penarikan sampel dilakukan menggunakan purposive sampling. Menurut Sugiyono (2016:124) purposiveisamplingimerupakan teknikipenentuanisampelidengan pertimbanganitertentu. Penelitianiiniimemilikii3 tahapaniyaitu tahap persiapan, tahapipelaksanaan dan tahap akhir.

Teknikipengumpulanidata ada 3 yaitu observasi, dokumentasi, daniteknik tes.

Hasilipenelitianiini dijabarkan dalam dua kategori yaitu deskripsi data hasil belajarikelasieksperimenidanideskripsiidataihasil belajar kelas kontrol. Pengujian persyarataniinstrumentidataidengani4 uji yaitu uji validitas, reliabilitas tes, taraf kesukaran, sertaidayaipembedaisoal. Metodeianalisisidata yaituiuji

(6)

96

normalitasidenganimenggunakaniujiililiesfors,iujiihomogenitasimenggunakaniujii F,idaniujiihipotesisidenganimengunakan ujiit.

Hasil dan Pembahasan

1. DeskripsiiDataiHasiliBelajariKelasiEksperimen

Berdasarkanidataihasilidariipretestidaniposttest pada kelas eksperimen diperolehidataisebagai berikut:

Tabel 4. AnalisisiDataiPadaiKelasiEksperimen

No Jenis Perhitungan Pretest Posttest

1 Total Nilai 2012 2536

2 Mean 62,87 79,25

3 Simpangan Baku 11,00 10,96

4 Nilai Terbesar 84 96

5 Nilai Terkecil 40 60

Sumber: DataiOlahaniPeneliti, (2022)

Berdasarkanitabelianalisis diatas terlihat bahwa pada kelas eksperimen diperolehihasilijumlah nilai pretestisebesari2012, denganirata-rata (mean) sebesar 62,87, simpanganibakuisebesari11,00, nilai terbesar 84 dan nilai terkecilnya sebesar 40. Sedangkaniuntukijumlah nilaiiposttest sebesar 2536, meanisebesar 79,25, simpanganibaku sebesar 10,96, nilai terbesar 96, dan nilaiiterkecilisebesar 60.

2. DeskripsiiDataiHasiliBelajarikelasiKontrol

Berdasarkanidataihasilidariipretestidaniposttest pada kelas kontrol dapat dilihatipadaitabeliberikut:

Tabel 1. AnalisisiDataiPadaiKelasiKontrol

No Jenis Perhitungan Prestest Posttest

1 Total Nilai 2044 2328

2 Mean 63,87 72,75

3 Simpangan Baku 11,82 13,53

4 Nilai Terbesar 84 92

5 Nilai Terkecil 44 48

Sumber:DataiOlahaniPeneliti, (2022)

Berdasarkanitabelidataianalisisidiiatasiterlihatibahwaipadaikelasikontrolidi perolehihasilijumlahinilaiipretestisiswaisebesari2044, rata-rata (mean) sebesar 63,87, simpanagnibakuisebesari11,82, nilaiiterbesar 84, daniuntukinilaiiterkecil sebesari44. Sedangkaniuntukijumlahinilaiiposttestisebesari23,28, rata-rata (mean) sebesari72,75, simpanganibakuisebesari13,53, nilaiiterbesarisebesari92, daninilai terkecilisebesar 48.

Hasiliujiiawal (Pretest) padaikelasieksperimenimenunjukkan bahwa jumlahitotalinilai sebesar 2012idenganirata-rata (mean) 62,87, simpangan baku

(7)

97

11,0, nilaiiterbesari84idaninilai terkecil sebesar 40. sedangaknipadaikelasikontrol totalinilai sebesari2044, rata-rata (mean) 63,87, simpanganibaku 11,82, nilai terbesari84, daninilai terkecil sebesar 44. Analisisiawaliyangidilakukaniterhadap dataiPretestiadalah mengujiinormalitasidanihomogenitasidata. Padaiujiinormalitas kelasieksperimenimenunjukkaniLhitungisebesari0,1128idan Ltabel sebesar 0,1566 yang artinya nilai Pretest kelas ekperimen berdistribusi normal karena Lhitung<Ltabel yaitui0,1128<0,1566, sedangkaniuntukikelasikontrol nilai Lhitung sebesar 0,1216 daniLtabel 0,1566iyang artinya nilai Pretest kelas kontrol juga berdistribusi normal.karena 0,1216<0,1566. Selanjutnya pada uji homogenitasiPretestidiperolehiFhitungisebesar1,16idaniFtabel 4,17iyangiartinya keduaikelasisampelimempunyaiivariansiyangihomogenikarenaiFhitung<Ftabel yaitui1,16<4,17.

Setelah diberi Pretest selanjutnyaikeduaikelasidiberiiperlakuaniyang berbeda,ikelasieksperimenidiberiiperlakuanidenganimenggunakanimodeliProblem BasediLearningi (PBL) dan kelasikontrolidiberiiperlakuan dengan menggunakan model konvensional. Setelahikedua kelasidiberi perlakuaniberupa model pembelajaran,iselanjutnyaikeduaikelasidiberiisoaliPosttest.iTujuan posttest tersebut adalahiuntukimelihatiseberapaibesaripeningkatanipengetahuaniyang diperolehisiswaisetelah dilakukaniproses belajar mengajar. Dariihasil penelitian, terdapat perbedaanirata-rata antaraikelasieksperimen danikontrol. Data Posttestipadaikelasieksperimen memperolehiskoritotal 2536idenganimeani79,25, idanisimpanganibakui10,96. Sedangkan dataiPosttestikelas kontrolimemperoleh skoritotali2328, dengan mean 72,75, danisimpanganibaku 13,53. posttest berupa ujiinormalitas dan homogenitas. Pada uji normalitas kelas eksperimen menunjukaniLhitungisebesari0,152103 dan Ltabel sebesar 0,1566 yangiartinya bahwa nilai posttesikelasieksperimeniberdistribusiinormalikarena Lhitung <

Ltabeliyaitu 0,152103< 0,1566, daniuntukikelasikontrolimenunjukan Lhitung sebesari0,084841idaniLtabelisebesar 0,1566iyangiartinyainilaiiposttes kelas kontrol juga bersitribusi normal karena Lhitung < Ltabel yaitu 0,084841<0,1566.

Padaiuji homogenitas posttesidiperolehiFhitungisebesar 1,52 dan Ftabel sebesari4,17iyang artinya keduaikelas sampel mempunyaiivarianiyang homogeny karenaiFhitung < Ftabeliyaitui1,52 < 4,17.

Untuk menguji hipotesis analisis yang dilakukan adalah uji t dengan tujuan untuk mengetahuiihipotesis apakahiterdapat pengaruh dalam menggunakan model PembelajaraniProblemiBasediLearning (PBL) terhadap hasilibelajar, dariihasil analisisiujiit yang dilakukanipeneliti maka didapat thitungisebesari3,06idanittabel sebesari1,998 yangiartinya thitung > ttabel (3,06>1,998) berdasarkanihasil tersebutimakaidapatidisimpulkanibahwa Hoiditolakidan Haiditerima, dengan kata lainiterdapat pengaruh yang signifikan padaihasil belajarisiswa yangidiajarkan dengan mengunakan modelipembelajaran ProblemiBased Learning (PBL) dibandingkanidenganimodelipembelajaranikonvensional.

(8)

98 Kesimpulani

Berdasarkanihasilipenelitianidanipembahasanidapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruhipada hasilibelajarisiswaiyangidiajarkanimenggunakan modelipembelajaran Problemibasedilearningidibandingidengan hasilibelajar siswaiyang menggunakanimodel pembelajaranikonvensionalipadaikelasiXI BisnisiDaringidan Pemasaran (BDP) SMKiNegerii1iKotaiJambi. Hal tersebut terlihat pada hasil rata-rataiposttestikelasiekperimen (79,25) lebih tinggiidiabandingkanidengan menggunakan modelipembelajaran konvensional yaitu (72,75). Denganimelihat hasiliuji t-testidenganiperolehan hasil koofisienithitung > ttabel (3,06>1,998). Denganidemikian dapatidiartikan bahwa terdapatipengaruhipadaihasilibelajar siswa yang signifikan antaraikelas yang dibelajarkan denganimenggunakanimodel pembelajaraniProblem basedilearning (pbl) (kelas ekperimen) dibandingkanikelas yangidibelajarkanidenga model pembelajranikonvensional (kelas kontrol).

DaftariPustakai

Aunurrahman.i(2012).iBelajaridaniPembelajaran.iBandung : Alfabeta ArikuntoiSuharsimi. (2013). ProseduriPenelitian.iJakarta: PT.iRinekaiCipta BaharuddinidaniWahyuni N.E (2015). TeoriiBelajaridaniPembelajran

Yogyakarta: iAr-RuzziMedia

Daryono. i (2010). iBelajaridaniMengajar. Bandung: iCV. YramaiWidya

DahariWilisiR. 2011.iTeori-TeoriiBelajaridaniPembelajaran. iJakarta: PTiGlora AksaraiPratama

HudaiMiftahul. (2015).iModel-ModeliPengajaran dan Pembelajaran.

Yogyakarya: PustakaiPelajar

Khairinal.i (2016). MenyusuniProposal,iSkripsi,iTesis,i&iDisertasi.iJambi:iSalim MediaiIndonesia

Rusman. (2013). BelajaridaniPembelajaraniBerbasisiKomputer.Bandung:

Alfabeta

SudjanaiNana.i (2014).iPenilaian iHasiliProsesiBelajariMengajar.iBandung. PT.

RemajaiRosdakarya

Sugiyono.i (2015).iMetodeiPenelitianiKuantitatif, iKualitatifidaniR&D.

iBandung:iAlfabeta

Sugiyono.i (2016).iMetodeiPenelitianiKuantitatif,iKualitatifdaniR&D. iBandung:

Alfabeta

(9)

99

Sukardi.i (2019). MetodologiiPenelitianiPendidikan. iJakarta:iBumiiAksara SukmadinataiS.N. (2013).iMetodeiPenelitianiPendidikan. iBandung: PTiRemaja

Rosdakarya

Samara,iD.i (2016).iPengaruhiPenerapaniModeliPembelajaranidan Motivasi BelajariterhadapiHasiliBelajariSiswaipadaiMataiPelajaraniIPSidiiSMP NegeriiModeliTerpaduiMadaniiPALU.iKatalogis, 4(7).

Sjukur, S. B.i (2012). Pengaruhiblendedilearningiterhadapimotivasiibelajaridan hasilibelajarisiswaidiitingkatiSMK. iJurnalipendidikanivokasi, i2(3).

Trianto. (2007).iModeliPembelajaraniTerpaduiDalamiTeoriiDaniPraktek.

Jakarta:pprsby@plasa,icom

Triyono. (2013).iMetodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta:iPenerbitiOmbak Wau, M.iP.i (2017). PengaruhiModeliProblemiBasediLearningiTerhadapiHasil

BelajariIPSiPadaiSiswaiKelasiIViSDiBajawaiKecamataniBajawa KabupateniNgada. iJournaliof EducationiTechnology, 239-245.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat

Penulis melakukan analisa produk yang lebih banyak diproduksi dalam perusahaan tersebut dengan menggunakan klasifikasi ABC, kemudian melakukan peramalan terhadap data hisotri

Ujung dari akibat penerapan paradigma Carteseian Newtonian dalam konsep dan praktek pendidikan tersebut secara ekstrem pada pendidikan di negara kita,

Semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri daun sirih, maka konsistensi salep dengan basis larut air yang ditambahkan semakin sedikit, sehingga viskositas salep rendah, daya sebar

Dari hasil pengamatan pemisahan fasa antara reaksi dengan DES dan tanpa DES, dapat dilihat bahwa waktu pemisahan yang dibutuhkan untuk reaksi dengan DES lebih cepat dibanding

PS PICE dot-model statement for the ideal bipolar transistor: β = Bf, Early voltage Vaf, and scale current Is; as shown by curly braces {}, these values are set using variables

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian dengan menggunakan uji statistic untuk menguji hipotesis agar bisa dijelaskan hubungan variabel

b) merangsang ambing untuk memproduksi susu lebih banyak; dan c) tidak memerlukan pelicin sehingga puting lebih mudah disucihamakan. 8) Puting harus segera disucihamakan