• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN ASURANS INDEPENDEN Nomor: 00033/3.0279/AKP/11 / /1 /V/2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN ASURANS INDEPENDEN Nomor: 00033/3.0279/AKP/11 / /1 /V/2019"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

d b s d & a

Doli. Bambang, Sulistiyanto. Dadang & Ali Registeml Public Accountants

Ltcense N o . : 42/KM.1/20I3

H t »d Office : Menara Kuningan 1 lril floor Jl. HR Rasuna Said Blok X-7 Kav.5, Jakarta 12940

Branch Office : Jl. Danau Jempang B3 No. 29, Pejompongan - Jakarta 10210

Worksliop : Gralia Mandiri (d/h Bumi Daya Plaza) 14r!' fiooi Jl. Imam Bonjol No. 61, Jakarta 10310

Phone : (62-21) 3103768, Fax : (62-21) 3103230 Em ail: admingraha@kapdbsda.co.id

B K R

f M T £ « N A T I O N A i .

An Indepcndent member o f BKR Internasional.

vmli offices throughout the World

LAPORAN ASURANS INDEPENDEN Nomor: 00033/3.0279/AKP/11 /0928-1 /1 /V/2019

Kepada Yth.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara Cakupan

Kami telah ditugaskan oleh KPU Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan Surat Perjanjian Nomor:

325/RT01.1-SP/74/PPK.Sek-Prov/IV/2019 tanggal 9 April 2019, untuk melakukan Perikatan Asurans dengan keyakinan memadai dan memberikan pendapat terhadap kepatuhan Laporan Dana Kampanye Partai Persatuan Indonesia (PERINDO) untuk periode 20 Februari 2018 sampai dengan 25 April 2019 terhadap peraturan perundang-undangan terkait Pelaporan Dana Kampanye:

a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;

b. PKPU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019;

c. PKPU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan atas PKPU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program, Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019;

d. PKPU Nomor 32 Tahun 2018 Perubahan kedua atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program, Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019;

e. PKPU Nomor 29 Tahun 2018 tentang Perubahan atas PKPU Nomor 24 Tahun 2018 tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum yang perlu dilakukan penyesuaian, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan PKPU Nomor 34 Tahun 2018; dan

f. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor: 1781/PL.01.6-Kpt/03/KPU/XI/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Audit Laporan Dana Kampanye Pemilihan Umum sebagaiman telah diuban dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor: 991/PL.01.6-Kpt/03/KPU/IV/2019 tentang Perubahan atas Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor: 1781/PL.01.6- Kpt/03/KPU/XI/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Audit Laporan Dana Kampanye Pemilihan Umum.

Informasi Hai Pokok

Berdasarkan ketentuan Peraturan KPU Nomor 24 Tahun 2018 Pasal 36, Laporan Dana Kampanye Partai Politik Peserta Pemilu terdiri dari.

1. Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) adalah pembukuan yang memuat informasi RKDK, sumber perolehan saldo awal atau saldo pembukaan, rincian perhitungan penerimaan dan pengeluaran yang diperoleh sebelum pembukaan RKDK, dan penerimaan sumbangan yang bersumber dari Partai Politik, Calon Anggota DPRD atau pihak lain;

2. Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) adalah pembukuan yang memuat seluruh penerimaan yang diterima Peserta Pemilu setelah LADK disampaikan kepada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kolaka; dan

3. Laporan Penerimaan dan Pengeluran Dana Kampanye (LPPDK), adalah pembukuan yang memuat seluruh Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye.

(2)

Doti, Sambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali

Kriteria

Kriteria yang kami gunakan dalam Perikatan Asurans ini adalah Peraturan KPU Nomor 24 Tahun 2018 tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum yang telah dirubah dengan PKPU No. 29 Tahun 2018 dan PKPU Nomor 34 Tahun 2018. Kriteria tersebut juga dijadikan acuan dan diterapkan oleh Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Kolaka dalam menyusun Laporan Dana Kampanye. Kriteria yang wajib dipatuhi oleh Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Kolaka dalam menyusun Laporan Dana Kampanye adalah:

1. Partai Politik Peserta Pemilu membuka RKDK atas nama Partai Politik Peserta Pemilu yang terpisah dari rekening pribadi Partai Politik pada Bank Umum dan dibuka bersama oleh perwakilan 2 (dua) orang Pengurus Partai Politik sesuai tingkatannya.

2. Partai Politik Peserta Pemilu membuka RKDK tidak melampaui ketentuan pembukuan RKDK yaitu paling lambat 1 (satu) hari sebelum dimulainya masa kampanye.

3. Partai Politik Peserta Pemilu mengelolah RKDK dengan menunjuk pengelolah RKDK yang bertugas khusus untuk mengelolah RKDK, yang dilengkapi surat pernyataan dari Partai Politik peserta pemilu.

4. Partai Politik Peserta Pemilu mematuhi periode pembukuan LADK yaitu dimulai sejak pembukaan RKDK dan ditutup 1 (satu) hari sebelum masa kampanye.

5. Partai Politik Peserta Pemilu menyusun LADK yang memuat informasi:

a. Kesesuaian isi RKDK;

b. Saldo awal atau saldo pembukaan;

c. Sumber perolehan saldo awal atau saldo pembukuan;

d. Jumlah rincian perhitungan penerimaan dan pengeluaran yang sudah dilakukan sebelum penyampaian LADK, apabila saldo awal merupakan sisa dari penerimaan dana dengan peruntukan kampanye yang diperoleh sebelum periode pembukuan LADK;

e. Penerimaan sumbangan yang bersumber dari Partai Politik dan pihak lain;

f. Nomor Pokok Wajib Pajak.

6. Partai Politik Peserta mematuhi penyerahan LADK tidak melampaui waktu yang telah ditetapkan yaitu 1 (satu) hari setelah periode penutupan LADK paling lambat pukul 18.00 waktu setempat kepada KPU, yang dilengkapi dengan:

a. Formulir Model LADK1-PARPOL atau Formulir Model LADK1 .HP-PARPOL;

b. Formulir Model LADK2-PARPOL atau Formulir Model LADK2.HP-PARPOL;

c Formulir Model LADK3-PARPOL atau Formulir Model LADK3.HP-PARPOL;

d. Formulir Model LADK4-PARPOL atau Formulir Model LADK4.HP-PARPOL;

e. Formulir Model LADK5-PARPOL atau Formulir Model LADK5.HP-PARPOL;

f. Formulir Model LADK6-PARPOL atau Formulir Model LADK6.HP-PARPOL;

g. Formulir Model LADK7-PARPOL atau Formulir Model LADK7.HP-PARPOL;

h. Surat Pernyataan Penyumbang.

7. Partai Politik Peserta Pemilu mematuhi periode pembukuan LPSDK yang dimulai 1 (satu) hari setelah periode penutupan LADK dan ditutup 1 (satu) hari sebelum laporan penerimaan sumbangan disampaikan kepada KPU.

8. Partai Politik Peserta Pemilu menyusun LPSDK yang membuat pembukuan seluruh penerimaan sumbangan Dana Kampanye yang diterima setelah penutupan LADK.

9. Partai Politik mematuhi penyerahan LPSDK tidak melampaui waktu yang telah ditetapkan sesuai dengan jadwal sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan KPU tentang Tahapan, Program, dan Jadwal disampaikan kepada KPU paling lambat pukul 18.00 waktu setempat, yang dilengkapi dengan:

a. Formulir Model LPSDK1-PARPOL;

b. Formulir Model LPSDK2-PARPOL;

c. Formulir Model LPSDK3-PARPOL;

d. Formulir Model LPSDK4-PARPOL;

e. Surat Pernyataan Penyumbang.

(3)

11. Partai Politik Peserta Pemilu menyusun LPPDK yang memuat pembukuan seluruh penerimaan sumbangan dan pengeluaran Dana Kampanye dalam bentuk uang, barang, dan/atau jasa yang dikonversikan dengan nilai uang, termasuk utang dan diskon pembelian barang atau jasa yang melebihi batas kewajaran transaksi jual beli secara umum.

12. Partai Politik Peserta Pemilu menyampaikan Laporan Dana Kampanye paling lambat 15 (lima belas) hari setelah pemungutan suara pukul 18.00 waktu setempat kepada KAP yang telah ditunjuk oleh KPU dilampiri dengan LADK dan LPSDK serta dilengkapi dengan:

a. Formulir Model LPPDK1-PARPOL;

b. Formulir Model LPPDK2-PARPOL;

c. Formulir Model LPPDK3-PARPOL;

d. Formulir Model LPPDK4-PARPOL;

e. Formulir Model LPPDK5-PARPOL;

f. Formulir Model LPPDK6-PARPOL;

g. Formulir Model LPPDK7-PARPOL;

h. Surat Pernyataan Penyumbang Perseorangan, Kelompok, dan Badan Usaha Non Pemerintah;

i. Salinan Bukti Tagihan/Utang (jika ada); dan

j. Bukti-Bukti Transaksi Penerimaan dan Transaksi Pengeluaran.

13. Partai Politik Peserta Pemilu bertanggungjawab bahwa seluruh calon anggota legislatif yang berasal dari Partai Politik Peserta Pemilu melaporkan dan melampirkan laporan pencatatan penerimaan dan pengeluaran Dana Kampanye Calon Anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota.

14. Partai Politik Peserta Pemilu mencatat dan melaporkan seluruh sumbangan (mencakup uang, barang, dan/atau jasa yang dikonversikan dengan nilai uang, termasuk utang dan diskon pembelian barang atau jasa yang melebihi batas kewajaran transaksi jual beli secara umum) yang diterima ke dalam Daftar Penerimaan Sumbangan.

15. Partai Politik Peserta Pemilu mematuhi jumlah penerimaan sumbangan (mencakup uang, barang, dan/atau jasa yang dikonversikan dengan nilai uang, termasuk utang dan diskon pembelian barang atau jasa yang melebihi batas kewajaran transaksi jual beli secara umum) yang dilaporkan dalam LADK, LPSDK, dan LPPDK tidak melebihi jumlah di bawah ini:

a. Rp2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah) untuk sumbangan pihak lain perseorangan;

dan

b. Rp25.000.000.000 (dua puluh lima milyar rupiah) untuk penyumbang kelompok dan/atau badan usaha non pemerintah.

16. Partai Politik Peserta Pemilu membukukan dan menempatkan seluruh sumbangan dalam bentuk uang yang diterima, wajib ditempatkan pada RKDK terlebih dahulu sebelum digunakan untuk kegiatan Kampanye.

17. Partai Politik Peserta Pemilu tidak menggunakan dana dari sumbangan yang dilarang, apabila Partai Politik Peserta Pemilu menerima sumbangan yang dilarang maka Partai Politik Peserta Pemilu mematuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Tidak menggunakan sumbangan tersebut;

b. Melaporkan sumbangan yang dilarang tersebut; dan

c. Menyetorkan sumbangan yang dilarang tersebut ke kas negara paling lambat 14 (empat belas) hari setelah masa Kampanye berakhir.

18. Partai Politik Peserta Pemilu wajib mencatat seluruh transaksi pengeluaran berupa uang, barang, dan/atau jasa ke dalam Daftar Aktivitas Pengeluaran Dana Kampanye.

19. Partai Politik Peserta Pemilu menggunakan harga pasar yang wajar untuk menilai barang dan jasa dalam aktivitas Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye.

20. Partai Politik Peserta Pemilu tidak menggunakan Dana Kampanye untuk ketentuan yang dilarang, seperti membiayai saksi dalam pemungutan dan perhitungan suara.

21. Partai Politik Peserta Pemilu membiayai seluruh pengeluaran Dana Kampanye menggunakan dana yang ditempatkan dalam RKDK.

Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali

(4)

Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali

Keterbatasan Laporan

Kami melaksanakan prosedur dan pemerolehan bukti yang relevan dan terbatas pada informasi yang tertuang pada Laporan Dana Kampanye yang disampaikan kepada kami oleh Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Kolaka. Pada suatu pelaksanaan Perikatan Asurans, terdapat keterbatasan yang melekat, misalnya, pengujian secara sampling yang dilakukan memungkinkan adanya kegagalan dalam mendeteksi ketidakpatuhan dan kecurangan yang terjadi.

Terdapat keterbatasan sifat, saat, lingkup, ragam, dan karakteristik yang melekat pada sumber dana sebagai asal usul Dana Kampanye, sehingga ada kemungkinan Dana Kampanye tidak tercakup secara menyeluruh dalam laporan Dana Kampanye tersebut. Pemeriksaan kami juga terbatas hanya pada dokumen dan/atau informasi yang diserahkan dan/atau disediakan oleh Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Kolaka, sehingga kami tidak melakukan pemeriksaan atas hal-hal yang tidak diungkapkan di dalam laporan. Kami tidak memberikan penentuan legal atas kepatuhan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Kolaka terhadap peraturan perundang-undangan yang relevan dengan Laporan Dana Kampanye.

Tanggung Jawab Peserta Pemilu

Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Kolaka bertanggungjawab atas penyusunan Laporan Dana Kampanye yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tanggung jawab tersebut juga mencakup penerapan metode penilaian, asumsi, dan perkiraan yang digunakan dalam laporan, serta perancangan, implementasi, pemeliharaan sistem, dan proses yang relevan untuk penyusunan laporan.

Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Kolaka juga bertanggung jawab atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait Dana Kampanye, sebagaimana yang telah dinyatakan dalam asersi atas Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Kolaka.

Tanggung Jawab Akuntan Publik

Tanggung jawab kami, Akuntan Publik, adalah untuk menyatakan simpulan berupa pendapat dengan keyakinan memadai terhadap Laporan Dana Kampanye tersebut berdasarkan prosedur-prosedur yang kami lakukan dan bukti-bukti yang kami peroleh. Kami melakukan perikatan ini berdasarkan Standar Perikatan Asurans 3000: “Perikatan Asurans selain Audit atau Review atas Informasi Keuangan Historis”

yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mewajibkan kami untuk memenuhi ketentuan Kode Etik Profesi Akuntan Publik termasuk persyaratan independensi bagi semua personel yang terlibat dalam Perikatan Asurans ini. Standar tersebut juga mewajibkan kami untuk merencanakan dan melaksanakan Perikatan Asurans secara memadai dalam mendukung kesimpulan kami.

Seluruh personel profesional kami memiliki kompetensi dan pengalaman yang diperlukan dalam melaksanakan Perikatan Asurans ini.

Sesuai dengan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) Nomor: 341/RT.01.1-SPMK/74/PPK.Sek- Prov/IV/2019 tanggal 9 April 2019, kami melaksanakan perikatan ini selama 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak kami menerima Laporan Dana Kampanye Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Kolaka dari DPD Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Kolaka

Ikhtisar Prosedur Asurans

Kami merencanakan dan melaksanakan pekerjaan kami untuk mendapatkan seluruh bukti, informasi,

(5)

Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali

(khtisar prosedur yang kami lakukan dalam melakukan perikatan asurans ini, antara lain:

1. Melakukan wawancara kepada Partai Politik dan/atau pihak yang menyusun Laporan Dana Kampanye Pasangan Partai Politik;

2. Melakukan inspeksi atas informasi dan/atau dokumen pendukung yang digunakan dalam menyusun Laporan Dana Kampanye untuk menilai kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang- undangan;

3. Memeriksa kesesuaian kepemilikan RKDK Partai Politik Peserta Pemilu terhadap kepemilikan Rekening Khusus Dana Kampanye di Bank Umum;

4. Memeriksa kesesuaian pembukuan RKDK pada Bank yang telah ditentukan serta kepemilikan RKDK sesuai ketentuan;

5. Memeriksa kesesuaian cakupan LADK dan kelengkapan informasi yang dicantumkan dalam LADK;

6. Memeriksa kesesuaian cakupan LPSDK dan kelengkapan informasi yang dicantumkan dalam LPSDK;

7. Memeriksa dan menguji ketepatan waktu pelaporan LADK, LPSDK dan sumbangan yang dilarang kepada KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota, serta melakukan verifikasi terhadap daftar sumbangan yang dilarang dengan dengan bukti yang ada;

8. Melakukan perhitungan kembali untuk memastikan keakurasian matematis;

9. Melakukan konfirmasi terhadap bukti penerimaan sumbangan Dana Kampanye baik dari penyumbang perorangan, badan usaha, perkumpulan dan/atau partai politik;

10. Melakukan pemeriksaaan atas kelengkapan dan kesesuaian laporan terhadap periode cakupan dan batas waktu penyerahan laporan;

11. Melakukan pemeriksaan dan pengajuan atas pencatatan penerimaan Dana Kampanye terhadap kesesuaian periodesasi laporan;

12. Memeriksa kesesuaian penyumbang dan melakukan pengujian terhadap batasan maksimum sumbangan dari masing-masing jenis penyumbang yang diterima oleh Partai Politik; dan

13. Memeriksa dan menguji pengeluaran dari aktivitas kampanye terhadap kesesuaian batasan pengeluaran Dana Kampanye sesuai peraturan.

Basis Adanya Ketidakpatuhan

Pemeriksaan kami mengungkapkan adanya ketidakpatuhan material berikut ini terhadap peraturan perundang-undangan dalam melaporkan dana kampanye yang berlaku bagi Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Kolaka selama periode 20 Februari 2018 sampai dengan 25 April 2019, antara lain.

1. Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Kolaka tidak mematuhi ketentuan mengenai aktivitas pengeluaran dana kampanye dengan bukti transaksi pengeluaran.

2. Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Kolaka tidak mematuhi ketentuan mengenai pencatatan pengeluaran di RKDK dengan pencatatan pengeluaran di LPPDK.

Simpulan

Menurut opini kami, kecuali untuk ketidakpatuhan yang dijelaskan diatas, Asersi Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Kolaka dalam Laporan Dana Kampanye tersebut di atas, dalam semua hal yang material, telah mematuhi kriteria yang berlaku sebagaimana diatur dalam Peraturan KPU Nomor 24 Tahun 2018 tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum, yang telah dirubah dengan PKPU Nomor 29 Tahun 2018 dan PKPU Nomor 34 Tahun 2018.

(6)

Doli, Sambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali

Pembatasan Penggunaan Laporan

Tanggungjawab kami dalam m elakukan Perikatan Asurans ini hanya kepada KPU Provinsi Sulawesi Tenggara dan sesuai dengan Surat Perjanjian Kontrak yang telah disepakati. Oleh karena itu, kami tidak bertanggung jawab atas penggunaan laporan ini oleh pihak lain dan/atau untuk tujuan lainnya.

Kantor Akuntan Publik

Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Izin Usaha No. KEP-42/KM./12013

Fiorensia Yuanita Siauw. CPA Nomor Izin Akuntan Publik AP 0928 Jakarta, 29 Mei 2019

Referensi

Dokumen terkait

LAMPIRAN A.4.. b) Apabila Rekening Khusus Dana Kampanye Partai Politik Peserta Pemilu bukan atas nama Partai Politik Peserta Pemilu yang bersangkutan, wajib disertai surat

penerimaan dan pengeluaran Laporan Rekening Khusus Dana Kampanye yang dilaporkan terhitung sejak 3 (tiga) hari ditetapkan sebagai Partai Politik Peserta Pemilu

b) Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Partai Politik Perserta Pemilu dan/atau LPPDK Partai Politik Perserta Pemilu memperlihatkan klasifikasi penerimaan sesuai

penerimaan dan pengeluaran Laporan Rekening Khusus Dana Kampanye yang dilaporkan terhitung sejak 3 (tiga) hari ditetapkan sebagai Partai Politik Peserta Pemilu

penerimaan dan pengeluaran Laporan Rekening Khusus Dana Kampanye yang dilaporkan terhitung sejak 3 (tiga) hari ditetapkan sebagai Partai Politik Peserta Pemilu sampai dengan

Jika Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Partai Politik Peserta Pemilu dan/atau LPPDK Partai Politik Peserta Pemilu tidak memperlihatkan klasifikasi penerimaan

C. a) Periksa kesesuaian klasifikasi sumber penerimaan dan bentuk penerimaan dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Partai Politik Peserta Pemilu sebagai

RDKP DPC PARTAI PPP CAB.. b) Apabila Rekening Khusus Dana Kampanye Partai Politik Peserta Pemilu bukan atas nama Partai Politik Peserta Pemilu yang bersangkutan, wajib disertai