• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI PENDAPATAN WANITA PEDAGANG SAYUR MAYUR TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA (Studi Kasus : Pasar Inpres Kwala Bekala, Kec. Medan Johor, Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KONTRIBUSI PENDAPATAN WANITA PEDAGANG SAYUR MAYUR TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA (Studi Kasus : Pasar Inpres Kwala Bekala, Kec. Medan Johor, Kota Medan)"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

OLEH:

MONICA MEILANI TAMBUNAN 140304124

AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2021

(2)

KONTRIBUSI PENDAPATAN WANITA PEDAGANG SAYUR MAYUR TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA

(Studi Kasus : Pasar Inpres Kwala Bekala, Kec. Medan Johor, Kota Medan)

SKRIPSI

OLEH:

MONICA MEILANI TAMBUNAN 140304124

AGRIBISNIS

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara, Medan

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2021

(3)

(4)
(5)

ABSTRAK

MONICA MEILANI TAMBUNAN (140304124) Dengan judul “Kontribusi Pendapatan Wanita Pedagang Sayur Mayur Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus : Pasar Inpres Kwala Bekala, Kec. Medan Johor, Kota Medan)” dibimbing oleh Ibu Ir. Lily Fauzia, M.Si sebagai ketua pembimbing skripsi dan Ibu Dr. Ir. Tavi Supriana, MS sebagai anggota pembimbing skripsi.

Penelitian ini bertujuan untuk menghitung persentase kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap pendapatan rumah tangga, menganalisis faktor umur, tingkat pendidikan, pengalaman usaha jumlah tanggungan keluarga dan pendapatan suami mempengaruhi pendapatan wanita pedagang sayur mayur.

Metode penentuan daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Pasar Inpres Kwala Bekala memiliki responden wanita pedagang sayur mayur. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode sensus yaitu seluruh populasi dijadikan sampel. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah Metode Tabulasi Sederhana dan Analisis Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap pendapatan rumah tangga sedang yaitu 52,44%. Faktor umur, tingkat pendidikan, pengalaman usaha, jumlah tanggungan keluarga dan pendapatan suami secara serempak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan keluarga. Namun faktor pengalaman usaha secara parsial berpengaruh nyata terhadap pendapatan keluarga.

Kata Kunci: Kontribusi Pendapatan, Pendapatan Wanita Pedagang Sayur

(6)

ii ABSTRACT

Monica Meilani Tambunan with the thesis tittle is The Contribution Of Female Vegetable Traders’ Income To Family Income (Case : Inpres Kwala Bekala Market, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan) guided by Ibu Ir. Lily Fauzia, M.Si as the head of thesis supervisor and Ibu Dr. Ir. Tavi Supriana, MS as the member of the thesis supervisor. This study aims to calculate the percentage of the contribution of women vegetable traders’ income to household income, to analyze the factors of age, the level of education, business experience, the number of family respondents and their husband income that affect the income of women vegetable traders. The research area determined purposively, with consideration that Inpres Kwala Bekala Market has female vegetable traders as respondents.

The sampling method used in this research was census method sampling, where the whole population is the sample. The data used in this research are primary data and secondary data. The data analyzed by using Simple Tabulation Method and Multiple Linear Regression Analysis. The results of the study showed that the contribution of female workers’ income to household income was 52.44%. The factors of age, the level of education, business experience, the number of family respondents and their husband’s income is silmutaneously affect the household income significantly. However the factor of business experience is partially affects the household income significantly.

Keywords : The contribution of income, Female vegetable traders’ income

(7)

RIWAYAT HIDUP

Monica Meilani Tambunan lahir di Medan pada tanggal 26 Mei 1996, anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Drs. Pandapotan Tambunan, M.Pd dan Ibu Dra. Suriati P. Siburian.

Pendidikan formal yang ditempuh penulis adalah sebagai berikut :

1. Tahun 2002 masuk SD Swasta Parulian 3 Medan.

2. Tahun 2008 masuk SMP Negeri 3 Medan dan lulus pada tahun 2011 . 3. Tahun 2011 masuk SMA Negeri 5 Medan dan lulus pada tahun 2014.

4. Tahun 2014 masuk di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara melalui jalur SBM-PTN.

5. Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di desa Pematang Panjang Kecamatan Pematang Panjang Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara pada bulan Agustus 2017.

6. Melakukan penelitian skripsi pada tahun 2021 di Pasar Inpres Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan.

(8)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas segala berkat dan rahmat yang telah diberikan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kontribusi Pendapatan Wanita Pedagang Sayur Mayur Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus : Pasar Inpres Kwala Bekala, Kec. Medan Johor, Kota Medan)”. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Orangtua tercinta, Ayahanda Drs. Pandapotan Tambunan M.Pd dan Ibunda Dra. Suriati P. Siburian yang selalu memberikan dukungan semangat baik secara moral maupun moril, serta doa yang terbaik kepada penulis selama mengikuti pendidikan hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Kakak tersayang Sri Bintang Tambunan, SE dan adik-adik tersayang Putri Amelia Tambunan S.Psi dan Aditya Samuel Tambunan yang selalu memberikan dukungan dan doa yang terbaik untuk penulis.

2. Ibu Ir. Lily Fauzia M.Si selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Ibu Dr. Tavi Supriana M.S selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah membimbing, memberi masukan dan arahan kepada penulis dalam menulis dan menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Rulianda Purnomo Wibowo, SP, M.Ec dan Bapak Muhammad Khaliqi, SP, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.

(9)

4. Ketua dan Sekretaris Program Studi Agribisnis, Bapak Dr. Rulianda Purnomo Wibowo, SP, M.Ec dan Ibu Dr. Sri Fajar Ayu, SP, MM yang telah memimpin dan mengelola institusi pendidikan di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

5. Seluruh Dosen di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara khususnya di Program Studi Agribisnis yang telah membekali ilmu pengetahuan dan kemudahan kepada penulis selama masa perkuliahan serta seluruh Pegawai Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara khususnya di Program Studi Agribisnis yang telah membantu proses administrasi penulis.

6. Sahabat terkasih Novi Riana Dewi Yoessandy yang selalu mendukung, membantu dan memberikan doa yang terbaik kepada penulis dari masa pekuliahan sampai penyelesaian skripsi ini.

7. Sahabat-sahabat sedari awal perkuliahan, Yogi Evand SP, Raimon Hutauruk SP, Jeremia Sihombing SP, dan Gisela Nita S.IP yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada penulis selama masa perkuliahan.

8. Sahabat-sahabat The Angels, Irma Silaban SE, Eva Christine Amd, Grecella Saragih, Henny Tambunan SM yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada penulis.

9. Kepala Pasar Inpres Kwala Bekala dan seluruh staf yang membantu penulis untuk melakukan penelitian di Pasar Inpres Kwala Bekala.

10. Seluruh sampel penelitian di Pasar Inpres Kwala Bekala yang telah bersedia memberikan waktu untuk melakukan wawancara.

(10)

vi

11. Teman-teman angkatan 2014 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian dan berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis ucapkan terimakasih dan berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Desember 2021

Penulis

(11)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian... 5

1.4. Manfaat Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka ... 7

2.1.1 Peran Wanita ... 7

2.1.2 Kontribusi ... 9

2.1.3 Teori Pendapatan ... 10

2.1.4 Pendapatan Keluarga ... 11

2.1.5 Kontribusi Pendapatan Wanita Terhadap Pendapatan Keluarga ... 13

2.1.6 Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Wanita Pedagang Sayur Mayur ... 14

2.2. PenelitianTerdahulu ... 17

2.3. Kerangka Pemikiran ... 21

2.4. Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 24

3.2. Metode Penentuan Sampel ... 24

3.3. Metode Penentuan Pengumpulan Data ... 24

(12)

viii

3.4. Metode Analisis Data ... 24

3.5. Definisi dan Batasan Operasional ... 29

3.5.1 Definisi ... 29

3.5.2 Batasan Operasional ... 30

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Deskripsi Daerah Penelitian ... 31

4.2 Deskripsi Lokasi Pasar ... 31

4.3 Karakteristik Sosial Ekonomi Wanita Pedagang Sayur ... 32

4.3.1 Umur ... 33

4.3.2 Tingkat Pendidikan ... 34

4.3.3 Pengalaman Bekerja ... 34

4.3.4 Jumlah Tanggungan Keluarga ... 35

4.3.5 Pendapatan Suami ... 36

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kontribusi Pendapatan Wanita Pedagang Sayur Terhadap Pendapatan Keluarga ... 37

5.2. Analisis Pengaruh Faktor- Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Wanita Pedagang Sayur Mayur ... 39

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan... 45

6.2. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 47 LAMPIRAN

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1 Jumlah Pedagang Wanita Berdasarkan Jenis Barang di Pasar Inpres Kwala Bekala

4

2 Karakteristik Sosial Ekonomi Wanita Pedagang Sayuran di Pasar Inpres Kwala Bekala

32

3 Karakteristik Sampel Berdasarkan Umur di Pasar Inpres Kwala Bekala

33

4 Karakteristik Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Pasar Inpres Kwala Bekala

34

5 Karakteristik Sampel Berdasarkan Pengalaman Usaha di Pasar Inpres Kwala Bekala

35

6 Karakteristik Sampel Berdasarkan Jumlah Tanggungan di Pasar Inpres Kwala Bekala

35

7 Karakteristik Sampel Berdasarkan Pendapatan Suami 36 8 Rataan Pendapatan Per Bulan Wanita Pedagang Sayuran di

Pasar Inpres Kwala Bekala

37

9 Rataan Persentase (%) Kontribusi Pendapatan Per Bulan Wanita Pedagang Sayuran di Pasar Inpres Kwala Bekala

38

10 Pengaruh dari Faktor - Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Per Bulan Wanita Pedagang Sayur Mayur

39

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1 Skema Kerangka Pemikiran 22

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul

1 Karakteristik Responden di Pasar Inpres Kwala Bekala

2 Jumlah Pembelian Barang, Harga Beli, Jumlah Penjualan, Harga Jual per Bulan Responden di Pasar Inpres Kwala Bekala,

Kecamatan Medan Johor, Kota Medan

3 Biaya Iuran Wajib per Bulan Responden di Pasar Inpres Kwala Bekala

4 Biaya Peralatan Habis Pakai per Bulan Responden di Pasar Inpres Kwala Bekala

5 Biaya Peralatan Timbangan dan Penyusutan per Bulan Responden 6 Total Biaya Per Bulan Responden di Pasar Inpres Kwala Bekala 7 Pendapatan Responden di Pasar Inpres Kwala Bekala per Bulan 8 Persentase Kontribusi Pendapatan Responden di Pasar Inpres Kwala

Bekala

9 Analisi Pengaruh dari Faktor- Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Wanita Pedagang Sayur Mayur.

10 Hasil Uji Normalitas 11 Hasil Uji Multikolinearitas 12 Hasil Uji Heteroskedastisitas 13 Hasil Uji T

14 Hasil Uji F

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keluarga merupakan kesatuan masyarakat terkecil, yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya. Rumah tangga dipandang sebagai sistem yang terdiri atas suami, istri, dan anak–anak yang saling tergantung dan terkoordinasi. Suami atau ayah sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam pemenuhan nafkah bagi keuarganya, membimbing serta mengayomi anggota keluarga. Sedangkan istri atau ibu memiliki tanggung jawab pada ranah domestik karena ia bertanggung jawab terhadap mengatur segala keperluan rumah tangga, mendidik anak-anak serta mengatur keuangan dalam keluarganya. Seorang ibu dalam keluarga memiliki wewenang penuh dalam melakukan segala perbuatan dan tindakan untuk mencapai kesejahteraan keluarga.

Terdapat beberapa tipe atau bentuk keluarga diantaranya (Fatimah, 2010):

a. Keluarga inti (nuclear family), yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi maupun keduanya.

b. Keluarga besar (ekstended family), yaitu keluarga inti ditambah dengan sanak saudaranya, misalnya kakek, nenek, keponakan, paman, bibi, saudara sepupu, dan lain sebagainya.

c. Keluarga bentukan kembali (dyadic family), yaitu keluarga baru yang terbentuk dari pasangan yang telah bercerai atau kehilangan pasangannya.

d. Orang tua tunggal (single parent family), yaitu keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua baik pria maupun wanita dengan anak-anaknya akibat dari perceraian atau ditinggal oleh pasangannya.

(17)

e. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmarried teenage mother).

f. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa pernah menikah (the single adult living alone).

g. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the nonmarital heterosexual cohabiting family) atau keluarga kabitas (cohabition).

h. Keluarga berkomposisi(composite) yaitu keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-sama.

Hal penting yang mendukung dalam membangun keluarga adalah pola komunikasi dan faktor ekonomi dimana kedua hal ini sangat mempengaruhi kesejahteraan keluarga, apakah dapat memenuhi kebutuhan keluarga tersebut.

Peranan perempuan sebagai ibu rumah tangga sangatlah menentukan karena harus menjaga, memelihara dan melaksanakan peranannya baik sebagai pengatur ataupun pengurus keluarga. Namun seiring dengan pergeseran kebudayaan dan dan nilai masyarakat sehingga peranan istri dalam keluarga dan masyarakat mengalami perubahan.

Dalam perkermbangan zaman saat ini, wanita diharapkan mampu mempertinggi harkat dan martabatnya, serta dituntut untuk berperan aktif dalam mendukung berbagai kegiatan pembangunan. Kaum wanita tidak hanya sebagai ibu rumah tangga dan pendidik untuk anak-anaknya, tetapi ikut dalam mendukung perekonomian keluarga. Apalagi terkadang ketidakhadiran atau tidak berfungsinya salah satu bagian, yaitu suami, akan mengganggu fungsi rumah tangga itu, terutama fungsi mencari nafkah. Ketidakhadiran suami untuk mencari nafkah ini pastinya akan merangsang bagian lain yaitu istri dan anak-anak untuk lebih berperan dalam mencari nafkah (Suardiman, 2001).

(18)

3

Peran wanita pada saat ini terbagi menjadi dua yaitu dalam mengerjakan ranah domestik keluarganya dan juga dalam pemenuhan ekonomi keluarganya. Dari curahan tenaga kerja ibu rumah tangga secara umum, dapat dikatakan bahwa perempuan bisa bekerja untuk mencari nafkah tambahan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, misalnya dengan melakukan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga, berdagang atau pekerjaan lainnya, disamping itu perempuan juga mengurus rumah tangga, dan aktivitas-aktivitas lainnya. Namun peran wanita dalam membantu perekonomian keluarganya terkadang masih dianggap sebelah mata karena hanya merupakan penghasilan sampingan untuk membantu suaminya. Padahal kontribusi wanita bekerja bisa saja besar untuk pendapatan keluarganya dan menjaga stabilitas perekonomian keluarga dimana apabila produktivitas suami menurun atau tidak dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga, maka kondisi wanita yang bekerja akan membantu kehidupan keluarga agar masih bisa melangkah dan terpenuhi. Selain itu wanita yang bekerja juga dapat memenuhi kebutuhan pribadinya tanpa mengganggu keuangan pokok dalam rumah tangga.

Wanita bekerja dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga, yang dimana apabila tercapai maka akan berpengaruh juga terhadap tingkat pendidikan anak.

Semakin baik kondisi perekonomian suatu keluarga, maka akan semakin baik pula pendidikan yang dapat diterima oleh anak. Pendidikan anak yang terpenuhi dengan baik dan kondisi ekonomi keluarga yang baik akan menghasilkan keluarga yang sejahtera. Kegiatan wanita sebagai ibu rumah tangga yang ikut serta dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga dan juga pengurus rumah tangga

(19)

sehingga dapat dikatakan bahwa ibu rumah tangga mempunyai peran tambahan di dalam keluarga menarik untuk dikaji dan dideskripsikan.

Berdasarkan kondisi sekarang, wanita dapat memilih pekerjaan yang akan dilakukan. Seorang wanita dapat melakukan pekerjaan formal seperti pekerja kantoran maupun melakukan pekerjaan non formal seperti menjadi asisten rumah tangga atau berwirausaha. Selain itu pilihan usaha perempuan dalam sektor non formal biasanya berkisar pada beberapa komoditi atau beberapa jenis usaha, seperti pedagang sayur, pedagang jamu keliling, usaha warung makan, pedagang kain, atau usaha kelontong. Kebanyakan pekerjaan yang dapat dilakukan wanita diluar sector formal adalah berdagang. Dan berdagang sayur mayur merupakan salah satu pekerjaan yang banyak digeluti oleh wanita. Bekerja sebagai pedagang sayur di pasar tradisional tidak membutuhkan modal yang besar dan persyaratan yang khusus, sehingga banyak wanita yang menjadi pedagang kaki lima (PKL) atau pengecer. Dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan kebutuhan pokok keluarga yang meningkat, kedudukan wanita disini bertambah seperti keikutsertaan ibu membantu suami untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarga.

Kedudukan perempuan sebagai ibu rumah tangga tidak akan berubah tetapi bertambah dengan berdagang sayuran.

Tabel 1. Jumlah Pedagang Wanita Berdasarkan Jenis Barang di Pasar Inpres Kwala Bekala

Sumber : Data primer diolah

No Jenis Barang Jumlah (orang)

1 Ayam Potong 7

2 Emas 3

3 Ikan 16

4 Kain 18

5 Kelontong 30

6 Sayur mayur 27

Total 101

(20)

5

Perempuan pedagang sayuran di Pasar Inpres Kwala Bekala, terutama pada ibu rumah tangga, memilih untuk berdagang sayur mayur karena terdorong untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Usaha ini tidak membutuhkan keterampilan khusus, serta modal yang digunakan relatif kecil. Oleh karena itu perempuan pedagang sayur melakukan peran sebagai pencari nafkah dan sebagai pengurus rumah tangga. Jumlah pedagang sayuran Pasar Inpres Kwala Bekala lebih didominasi oleh pedagang wanita dibandingkan pedagang pria dan mempunyai potensi dalam peningkatan pendapatan keluarga yang nantinya akan meningkatkan kesejahteraan dalam rumah tangga. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Kontribusi Pendapatan Wanita Pedagang Sayur Mayur Terhadap Pendapatan Keluarga di Pasar Inpres Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kontribusi pendapatan wanita pedagang sayur mayur terhadap pendapatan keluarga di daerah penelitian ?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan wanita pedagang sayur mayur di daerah penelitian

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka tujuan peneletian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis berapa besar kontribusi pendapatan wanita pedagang sayur mayur terhadap pendapatan keluarga di daerah penelitian.

(21)

2. Untuk menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan wanita pedagang sayur mayur di daerah penelitian.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai sumber informasi bagi wanita pedagang sayur mayur tentang kontribusinya dalam pendapatan rumah tangga keluarganya.

2. Sebagai sumber bahan bacaan dan penelitian lanjutan yang berhubungan dengan peran dan kontribusi wanita terhadap pendapatan keluarga.

3. Sebagai sumber informasi bagi pemerintah daerah terkait kebijakan terhadap wanita pedagang sayur mayur.

(22)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Peran Wanita

Dalam teori sosial Parson, peran didefenisikan sebagai harapan-harapan yang diorganisasi terkait dengan konteks interaksi tertentu yang membentuk orientasi motivasional individu terhadap yang lain. Melalui pola-pola kultural, cetak biru, atau contoh perilaku ini orang belajar siapa mereka di depan orang lain dan bagaimana mereka harus bertindak terhadap orang lain (John Scott dalam Ahdia, 2013).

Citra wanita dalam aspek sosial disederhanakan ke dalam dua peran yaitu peran wanita dalam keluarga dan peran wanita dalam masyarakat. Peran ialah bagian yang dimainkan seseorang pada setiap keadaan, dan cara bertingkah laku untuk menyelaraskan diri dengan keadaan. Peranan wanita artinya bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan wanita. Ada berbagai peran wanita yang dimilikinya sejak lahir sampai pada usia-usia selanjutnya, peran-peran itu merupakan bagian dari hidupnya (Sugihastuti, 1999).

Pada umumnya masyarakat di Indonesia, pembagian kerja antara lelaki dan perempuan menggambarkan peran perempuan. Basis awal dari pembagian kerja menurut jenis kelamin ini tidak diragukan lagi terkait dengan kebedaan peran lelaki dan perempuan dalam fungsi reproduksi. Dalam masyarakat mempresentasikan peran yang ditampilkan oleh seorang perempuan. Analisis peran perempuan dapat dilakukan dari perspektif posisi mereka dalam berurusan

(23)

dengan pekerjaan produktif tidak langsung (domestik) dan pekerjaan produktif langsung (publik), yaitu sebagai berikut;

1. Peran tradisi menempatkan perempuan dalam fungsi reproduksi (mengurus rumah tangga, melahirkan dan mengasuh anak, serta mengayomi suami).

Hidupnya 100% untuk keluarga. Pembagian kerja sangat jelas, yaitu perempuan di rumah dan lelaki di luar rumah.

2. Peran transisi mempolakan peran tradisi lebih utama dari peran yang lain.

Pembagian tugas mengikuti aspirasi gender, tetapi eksistensi mempertahankan keharmonisan dan urusan rumah tangga tetap tanggungjawab perempuan.

3. Dwiperan memposisikan perempuan dalam kehidupan dua dunia, yaitu menempatkan peran domestik dan publik dalam posisi sama penting.

Dukungan moral suami pemicu ketegaran atau sebaliknya keengganan suami akan memicu keresahan atau bahkan menimbulkan konflik terbuka atau terpendam.

4. Peran egalitarian menyita waktu dan perhatian perempuan untuk kegiatan di luar. Dukungan moral dan tingkat kepedulian lelaki sangat hakiki untuk menghindari konflik kepentingan pemilahan dan pendistribusian peranan.

Jika tidak, yang terjadi adalah masing-masing akan saling berargumentasi untuk mencari pembenaran atau menumbuhkan ketidaknyamanan suasana kehidupan berkeluarga.

5. Peran kontemporer adalah dampak pilihan perempuan untuk mandiri dalam kesendirian. Jumlahnya belum banyak. Akan tetapi benturan demi benturan dari dominasi lelaki atas perempuan yang belum terlalu peduli pada

(24)

9

kepentingan perempuan mungkin akan meningkatkan populasinya (Hubeis, 2010).

Norma yang cenderung terjadi dewasa ini adalah hubungan antara laki-laki dan perempuan telah berubah seiring dengan perkembangan secara bertahap perihal keluarga yang berkesetaraan (Nicholas Abercrombie dalam Ahdiah, 2013).

Dalam konsepsi yang baru perempuan lebih memiliki keleluasan untuk mengekspresikan dirinya, sehingga lebih bisa mengembangkan kepribadiannya dan minat pribadi. Perubahan yang memungkinkan perempuan lebih aktif dengan kegiatan di luar rumah ini ditandai dengan semakin banyaknya perempuan yang telah menikah memasuki pasaran kerja (Suardiman, 2001).

2.1.2 Kontribusi

Kontribusi merupakan tindakan keikutsertaan, keterlibatan, melibatkan diri maupun sumbangan. Menurut kamus ekonomi (Guritno dalam Christopher dkk) kontribusi adalah sesuatu yang diberikan bersama-sama dengan pihak lain untuk tujuan biaya atau kerugian tertentu atau bersama. Kontribusi dapat diartikan pula sebagai tindakan berupa perilaku yang dilakukan oleh individu atau lembaga kemudian memberikan dampak baik positif maupun negatif terhadap pihak lain.

Kontribusi seseorang dalam suatu hal bisa dalam bentuk partisipasi, pemikiran atau materi. Kontribusi juga bisa diartikan sebagai uang iuran atau sumbangan.

Hal yang bersifat materi misalnya pendapatan yang di peroleh dari kerja kerasnya sebagai petani digunakan untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga.

Kontribusi jika dalam tindakan adalah tindakan individu yang dapat memberikan dampak positif maupun negatif terhadap orang lain. Dengan kontribusi berarti individu berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas hidupnya. Kontribusi

(25)

dapat diberikan dalam berbagai bidang seperti pemikiran, kepemimpinan, finansial, dan lain sebagainya. Dengan demikian kontribusis yang dimaksud dapat diartikan sebagai sumbangan yang diberikan oleh pendapatan wanita terhadap pendapatan keluarganya.

2.1.3 Teori Pendapatan

Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dengan total biaya produksi.

Pendapatan bersih atau keuntungan tergantung dua faktor utama yaitu penerimaan dari biaya. Untuk mengetahui keuntungan atau pendapatan bersih maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

I = TR – TC Keterangan:

I = Income / Pendapatan Petani

TR = Total Revenue / Total Penerimaan

TC = Total Cost / Total Biaya (Soekartawi, 2016).

Menurut Rahardja dan Mandala (2017), biaya produksi merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam melakukan kegiatan produksi. Biaya total (TC) sama dengan biaya tetap (FC) yang ditambah dengan biaya variabel (VC).

TC = FC + VC Dimana:

TC = Total Cost / Biaya Total FC = Fixed Cost / Biaya Tetap VC = Variable Cost / Biaya Variabel

(26)

11

Biaya total (total cost) merupakan jumlah biaya variabel dan jumlah biaya tetap per usahatani dengan satuan Rp. Biaya tetap (fixed cost) merupakan biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah produksi, contohnya biaya barang modal, gaji pegawai, bunga pinjaman, pajak, sewa tanah, alat pertanian bahkan pada saat perusahaan tidak berproduksi (Q = 0), biaya tetap harus dikeluarkan dengan jumlah yang sama.

Biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang besarnya tergantung pada tingkat produksi, misalnya sarana produksi yang dibutuhkan selama kegiatan usaha berlangsung. Biaya variabel yang dikeluarkan sesuai dengan volume usaha yang sedang dilakukan. Jadi apabila tidak dilakukan kegiatan usaha maka tidak ada biaya variabel yang harus dikeluarkan (Soekartawi, 2016).

2.1.4 Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga adalah pendapatan suami dan istri serta anggota keluarga lain dari kegiatan pokok maupun tambahannya. Pendapatan sebagai ukuran kemakmuran yang telah dicapai oleh seseorang atau keluarga pada beberapa hal merupakan faktor yang cukup dominan untuk mempengaruhi keputusan seseorang atau keluarga terhadap suatu hal. Pendapatan keluarga berperan penting, karena pada hakekatnya kesejahteraan keluarga sangat tergantung pada besar kecilnya pendapatan keluarga (Anggraini, 2007).

Pendapatan keluarga juga merupakan pendapatan yang diperoleh dari suatu kegiatan usaha yang ditambah dengan pendapatan rumah tangga yang berasal dari luar usaha rumah tangga tersebut. Pendapatan yang besar menunjukkan adanya ketersediaan dana yang cukup dalam berusaha. Dan rendahnya pendapatan akan

(27)

menyebabkan menurunnya investasi dan upaya dalam pemupukan modal (Perangin, 2014).

Menurut Gilarso dalam Marissa, 2013 menyebutkan secara konkritnya pendapatan keluarga dapat berasal dari :

a. Usaha itu sendiri: misalnya, bertani, berdagang, membuka bisnis sebagai wirausaha.

b. Bekerja pada orang lain: misalnya sebagai pegawai negeri atau karyawan dan buruh tani.

c. Hasil dari pemilihan: misalnya tanah yang disewakan dan lain-lain. Pendapatan dapat berupa uang maupun barang misal berupa santunan baik berupa beras, fasilitas perumahan dan lain-lain. Pada umumnya pendapatan manusia terdiri dari pendapatan nominal berupa uang dan pendapatan riil berupa barang.

Menurut Biro Statistik (1993), pendapatan dan penerimaan keluarga adalah seluruh pendapatan dan penerimaan yang diterima oleh seluruh anggota rumah tangga ekonomi. Pendapatan itu terdiri dari :

a. Pendapatan dari upah/gaji yang mencakup upah/gaji yang diterima oleh seluruh anggota keluarga yang bekerja sebagai buruh imbalan bagi pekerjaan yang dilakukan untuk suatu perusahaan/majikan/instansi tersebut baik uang maupun barang dan jasa.

b. Pendapatan dari hasil seluruh anggota keluarga yang berupa pendapatan kotor, yaitu selisih nilai jual barang dan jasa yang di produksi dengan biaya produksinya.

c. Pendapatan lainnya yaitu pendapatan diluar upah atau gaji yang menyangkut usaha lain dari perkiraan sewa rumah sendiri; bunga, deviden, royalti, paten,

(28)

13

sewa/kontrak, laha, rumah, gedung, bangunan, peralatan dan lain-lain; buah hasil usaha (hasil usaha sampingan); pensiunan dan klaim asuransi jiwa;

kiriman dari famili/pihak lain secara rutin, ikatan dinas, beasiswa dan sebagainya

Pendapatan keluarga adalah jumlah penghasilan rill dari seluruh anggota rumah tangga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun perseorangan dalam rumah tangga. Pendapatan rumah tangga merupakan balas jasa atau imbalan yang diperoleh karena sumbangan yang diberikan dalam kegiatan produksi. Pendapatan rumah tangga dapat dihitung dengan rumus (Farida dalam Siti, 2018):

2.1.5 Kontribusi Pendapatan Wanita Terhadap Pendapatan Keluarga

Kontribusi wanita pada komponen peningkatan pendapatan dalam adalah keterlibatan wanita pada tahap perencanaan, pelaksanaan, perolehan manfaat, dan evaluasi. Pada komponen peningkatan pendapatan wanita bertindak sebagai gate keeper peningkatan pendapatan keluarga, yaitu sebagai orang yang bertanggung jawab untuk penambahan pendapatan dan meningkatkan taraf ekonomi yang lebih berkecukupan (Hubeis, 2010).

Kontribusi pendapatan wanita terhadap pendapatan keluarganya digunakan analisis kuantitatif deskriptif dengan metode perhitungan sebagai berikut :

Pendapatan Keluarga = Pendapatan suami + Pendapatan istri + Pendapatan anggota keluarga lainnya

Kontribusi pendapatan wanita = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑊𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 x 100%

(29)

2.1.6 Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Wanita Pedagang Sayur Mayur

Pada penelitian ini adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan wanita pedagang sayur mayur terdiri dari umur, tingkat pendidikan, pengalaman usaha, jumlah tanggungan keluarga dan pendapatan keluarga.

a. Umur

Umur merupakan salah satu faktor yang berkaitan erat dengan kemampuan bekerja kerja dalam melaksanakan kegiatan usahatani, umur dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam melihat aktivitas seseorang dalam bekerja jika dalam kondisi umur yang masih produktif maka kemungkinan besar seseorang dapat bekerja dengan baik dan maksimal.

Umur seseorang menentukan prestasi kerja atau kinerja orang tersebut. Semakin berat pekerjaan secara fisik maka semakin tua tenaga kerja akan semakin turun pula prestasinya. Namun, dalam hal tanggung jawab semakin tua umur tenaga kerja tidak akan berpengaruh karena justru semakin berpengalaman (Suratiyah, 2008).

Umur akan mempengaruhi kemampuan fisik bekerja dan cara berpikir seseorang.

Kemampuan bekerja seseorang akan terus bertambah pada satu tingkat umur tertentu, Umur juga mempunyai hubungan dengan lamanya berdagang sayuran, pengalaman seseorang dalam menjalani kehidupan dan interaksinya dengan individu lain dalam lingkungan sosial.

b. Tingkat Pendidikan

Menurut Ahmadi (2013), pendidikan merupakan proses modernisasi pekerja.

Modernisasi pekerja diperlukan sejalan dengan peningkatan persyaratan yang

(30)

15

sektor pekerja modern. Tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia juga berpengaruh terhadap tingkat peran wanita dalam mencari pekerjaan. Ini dikarenakan pendidikan merupakan salah satu sarana dalam mengembangkan kecerdasan, kemampuan pengetahuan dan keterampilan bagi sumber daya manusia, jika tingkat pendidikan di suatu daerah tersebut rendah maka kualitas sumber daya manusia itu sulit untuk bersaing untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.

Diasumsikan bahwa semakin tinggi pendidikan, seseorang akan semakin baik untuk memikirkan segala tindakan yang memberikan manfaat terbesar dalam kegiatannya. Selain itu pendidikan juga sangat mempengaruhi pedagang dalam kemampuan, kecerdesan, wawasan, pengetahuan, pengambilan keputusan dalam bekerja baik dalam penerapan inovasi baru dan penerapan teknologi.

Pendidikan juga dinilai mempunyai pengaruh terhadap kontribusi kerja seseorang, dimana semakin tinggi pendidikan seseorang atau semakin lama seseorang menempuh pendidikan maka kontribusi untuk bekerja juga semakin banyak.

c. Pengalaman Usaha

Lamanya seseorang bekerja pada pekerjaan yang sama atau sejenis akan mengakibatkan pekerja lebih tahu dan terampil dalam melaksanakan pekerjaanya.

Lama usaha merupakan lamanya pedagang berkarya pada usaha perdagangannya yang sedang dijalani saat ini. Lamanya suatu usaha dapat menimbulkan pengalaman berusaha, dimana pengalaman dapat mempengaruhi tingkat pengamatan seseorang dalam bertingkah laku. Dengan kata lain, semakin lama seorang pelaku bisnis menekuni bidang usaha perdagangan maka akan semakin

(31)

meningkat pula pengetahuan mengenai perilaku konsumen dan perilaku pasar (Husaini, 2017).

Lamanya suatu usaha dapat menciptakan pengalaman berusaha, melalui pengalaman, pedagang secara langsung mengetahui selera yang diinginkan oleh relasi bisnis (Asmie, 2008). Pengalaman seseorang dalam melakukan usaha dagangnya sangat mempengaruhi pedagang dalam menerima inovasi dari luar.

Ketika mengadakan suatu penelitian lamanya usaha dagang diukur mulai sejak kapan wanita pedagang aktif secara mandiri mengusahakan usaha dagangnya tersebut sampai diadakan penelitian.

d. Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang terdiri dari istri dan anak serta orang lain yang turut serta dalam keluarga berada atau hidup dalam satu rumah menjadi tanggungan kepala keluarga. Jumlah tanggungan keluarga juga menjadi salah satu alasan mengapa wanita bersedia untuk bekerja, diasumsikan bahwa semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka kontribusi wanita untuk bekerja juga semakin tinggi. Jumlah tanggungan keluarga akan mendorong seseotang untuk melakukan banyak aktivitas terutama dalam menambah pendapatan keluarganya. Banyaknya jumlah anggota keluarga akan mendukung kepala keluarga untuk melakukan banyak aktivitas dalam menambah pendapatan keluarga (Ginting, 2002).

Jumlah tanggungan keluarga merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan pendapatan dalam memenuhi kebutuhan keluarganya Semakin banyak anggota keluarga akan semakin besar pula beban hidup yang akan

(32)

17

ditanggung atau harus dipenuhi. Jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi keputusan wanita pedagang sayur mayur dalam melakukan usaha dagangnya e. Pendapatan Suami

Pendapatan suami merupakan balas jasa yang diterima oleh seseorang dari hasil bekerja atau berusaha dalam jangka waktu tertentu. Menurut Sukirno pendapatan merupakan hasil kerja (hasil usaha) pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya, yang dipakai di beberapa pengguna kekayaan atau jasa-jasa manusia. Pada dasarnya pendapatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan memberikan kepuasan kepada pedagang agar dapat melanjutkan keinginan-keinginan dan kewajiban-kewajiban.

Pendapatan suami juga merupakan salah satu indikator kesejahteraan keluarga.

Besarnya pendapatan suami juga yang mempengaruhi istri untuk melakukan suatu pekerjaan guna memenuhi kebutuhan keluarganya.

2.2 Penelitian Terdahulu

Putra Wahyuda Hasibuan (2011) dalam penelitian yang berjudul “Peran Wanita Pedagang Sayur Terhadap Pendapatan Dan Pengambilan Keputusan Keluarga” di Perusahaan Daerah Pasar Tradisional Pasar Sore Padang Bulan Kecamatan Medan Baru. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa peran wanita pedagang sayur (responden) terhadap pendapatan keluarga adalah tinggi dengan rataan persentase pendapatan sebesar 51.13%. Secara bersama-sama (serempak) nilai F-hitung sebesar 9.885 lebih besar daripada F-tabel sebesar 2.70. Artinya bahwa variabel modal, lokasi berdagang, umur, jumlah tanggungan dan pendidikan formal berpengaruh nyata terhadap variabel pendapatan. Kemudian analisis scoring pengambilan keputusan menyimpulkan bahwa wanita pedagang sayur lebih

(33)

dominan dalam mengambil keputusan keluarganya dengan rataan skor 61.47.

Secara bersamasama (serempak) Nilai F-hitung sebesar 8.554 lebih besar daripada nilai F-tabel sebesar 2.77, artinya bahwa variabel umur, pengalaman berkeluarga, pendapatan dan pendidikan formal berpengaruh nyata terhadap variabel pengambilan keputusan.

Siti Khoimah (2018) dalam penelitan yang berjudul “Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Kasus: Pusat Penelitian Kelapa Sawit Kebun Bukit Sentang Desa Securai Utara, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap pendapatan rumah tangga besar yaitu 53,8%. Faktor umur, jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan formal, status wanita dalam rumah tangga dan pendapatan suami berpengaruh signifikan terhadap kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita. Alokasi waktu tenaga kerja wanita tercurahkan untuk bekerja selama 8 jam dalam sehari.

Ririn Marissa (2013) dalam penelitian yang berjudul “Peranan Tenaga Kerja Wanita Dalam Industri Sapu Ijuk Dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus: Desa Medan Sinembah, Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang)”. Hasil penelitian menunjukkan pendapatan tenaga kerja wanita (istri) per bulan adalah sekitar Rp.725.733,33 dan Rp. 8.708.800 per tahun sedangkan pendapatan suami per bulan sekitar Rp. 1.219.433,33 dan Rp.

14.633.200 per tahun, persentase kontribusi tenaga kerja wanita terhadap total pendapatan keluarga adalah ≤ 50 % yaitu sebesar 37,30 % itu berarti kontribusi tenaga kerja wanita terhadap total pendapatan keluarga masih kecil namun sudah sangat mempengaruhi pendapatan keluarga.

(34)

19

M. Riduan Hasibuan (2019) dalam penelitian yang berjudul “Kontribusi Wanita Pedagang Sayur Terhadap Pendapatan Rumah Tangga” (Studi Kasus : Pasar Tradisional Simpang Limun Kecamatan Medan Amplas). Hasil penelitian masalah pertama diketahui bahwa pendapatan wanita pedagang sayur di Pasar Tradisional Simpang Limun Kecamatan Medan Amplas sebesar Rp. 1.275.751.

Hasil penelitian masalah kedua diketahui bahwa kontribusi pendapatan wanita pedagang sayur terhadap pendapatan rumah tangga yaitu sebesar 51%. Presentase kontribusi pendapatan wanita pedagang sayur terhadap total pendapatan keluarga dinyatakan besar karena >50%. Hal ini terjadi dikarenakan wanita dalam mengalokasikan waktunya 10 jam perhari sebagai pedagang sayur. Pendapatan suami pedagang sayur sebesar Rp. 1.196.666 dan mempunyai kontribusi untuk keluarganya yaitu sebesar 49%.

Mayasari (2017) dalam penelitian yang berjudul “Peran Wanita Tani dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga (Studi Kasus Wanita Tani Bawang Daun di Desa Sagarahiang Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan). Hasil penelitian diketahui bahwa istri memiliki peranan penting baik di sektor domestik maupun di sektor publik. Hal ini dibuktikan dengan adanya pembagian peran yang dilakukan antara suami dan istri. Istri lebih dominan di sektor domestik dan suami lebih dominan di sektor publik. Namun dalam beberapa kegiatan ada kerjasama antara suami dan istri. Hasil penelitian diketahui bahwa kontribusi ekonomi istri terhadap pendapatan total keluarga adalah sebesar 22,22%, kontribusi ekonomi istri setara dengan penggunaan biaya tenaga kerja jika menggunakan tenaga kerja dari luar keluarga. selain itu, tambahan penghasilan yang diperoleh istri berperan dalam menunjang peningkatan ekonomi keluarga.

(35)

Monika Silvia (2015) dalam penelitian berjudul “Kontribusi Pendapatan Buruh Tani Tebu Perempuan Terhadap Pendapatan Keluarganya (Studi Kasus : Kebun Tebu Pembibitan Kembaran, PG Madukismo Yogyakarta)”. Hasil penelitian masalah pertama diketahui bahwa motivasi utama buruh tani tebu perempuan bekerja adalah kebutuhan ekonomi. Hasil penelitian masalah kedua diketahui bahwa kontribusi pendapatan yang diberikan buruh tani perempuan terhadap pendapatan keluarga berkisar dari 41.1-100%. Dan hasil penelitian masalah ketiga menunjukkan bahwa pembagian kerja dan wewenang dalam keluarga hampir seluruhnya dipegang oleh istri saja.

Rio Frayogi (2018) dalam penelitian yang berjudul “Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Istri Terhadap Pendapatan Keluarga Petani Padi Sawah (Oriza sativa L.) (Kasus: Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara)”. Hasil penelitian untuk masalah pertama menunjukan bahwa usahatani padi sawah di Desa Sei Bamban memiliki besar curahan tenaga kerja istri lebih kecil dari curahan tenaga kerja suami. Pendapatan keluarga petani padi sawah di Desa Sei Bamban adalah sebesar Rp 3.548.877/bulan. Kontribusi pendapatan tenaga kerja istri lebih kecil dari 40% terhadap total pendapatan keluarga petani padi sawah di Desa Sei Bamban. Hasil penelitian untuk masalah kedua menunjukkan bhawa umur, jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan, pendapatan suami dan pendapatan keluarga berpengaruh signifikan secara parsial dan nyata terhadap kontribusi pendapatan tenaga kerja istri keluarga petani padi sawah di Desa Sei Bamban.

(36)

21

2.3 Kerangka Pemikiran

Keluarga merupakan organisasi terkecil yang terdiri dari suami, istriserta anak.

Pada umumnya keluarga di Indonesia dikepalai oleh suami (laki-laki). Suami yang sebagai kepala keluarga memiliki tugas dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Suami biasanya orang yang bekerja untuk menghasilkan pendapatan dalam keluarga.

Seiring berkembangnya zaman, para istri dalam keluarga turut bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Hal ini bisa jadi dikarenakan pendapatan suami yang kurang dalam memenuhi kebutuhan, banyaknya tanggungan keluarga, ataupun suami yang sakit. Pendapatan istri yang bekerja diharapkan dapat berkontribusi untuk mencukupi kebutuhan keluarga serta dapat meingkatkan taraf hidup keluarga tersebut.

Berdagang sayur mayur di pasar merupakan salah satu pekerjaan yang banyak dilakukan oleh wanita. Berdagang sayur mayur tidak membutuhkan total biaya yang terlalu besar sehingga menjadi pilihan yang cukup tepat untuk menambah pendapatan dalam keluarga.

Besarnya kontribusi pendapatan wanita pedagang sayur mayur terhadap pendapatan keluarga dapat dipengarui oleh faktor yang berupa umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, serta pengalaman bekerja. Uraian diatas secara sistematis dapat diilihat dalam bagan kerangka pemikiran sebagai berikut :

(37)

Keterangan :

Menyatakan Hubungan Menyatakan Pengaruh

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran 2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah dan kerangka pemikiran pemikiran yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis yang akan diuji kebenarannya adalah sebagai berikut :

1. Kontribusi pendapatan wanita pedagang sayur mayur terhadap pendapatan keluarga adalah besar.

Istri

Faktor yang mempengaruhi :

 Umur

 Tingkat Pendidikan

 Pengalaman Usaha

 Jumlah Tanggungan Keluarga

 Pendapatan Suami Anggota

Keluarga

Pendapatan Suami

Keluarga

Suami

Pendapatan Istri

Pendapatan Keluarga

(38)

23

2. Umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, pengalaman usaha dan pendapatan suami berpengaruh nyata (positif) terhadap pendapatan wanita pedagang sayur mayur.

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pasar Inpres Kwala Bekala Medan Johor, Kota Medan.

Penentuan daerah penelitian ini dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa Pasar Inpres Kwala Bekala ini merupakan pasar yang penjual sayur mayur lebih dominan wanita dimana hampir seluruhnya merupakan pedagang wanita.

3.2 Metode Penentuan Jumlah Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita pedagang sayur mayur di daerah penelitian. Jumlah populasi yang ada di daerah penelitian 27. Metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah metode sensus. Populasi dibawah nilai minimum yaitu 30, maka semua populasi digunakan sebagai sampel.

3.3. Metode Pegumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Data primer diperoleh melalui wawancara langsung kepada wanita pedagang sayur mayur di Pasar Inpres Kwala Bekala menggunakan kuisioner yang telah disiapkan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi atau lembaga terkait yaitu Kantor Kepala Pasar Inpres Kwala Bekala .

3.4 Metode Analisis Data

Untuk menyelesaikan Hipotesis 1 analisis yang digunakan adalah metode tabulasi sederhana yaitu berapa besar kontribusi pendapatan wanita terhadap pendapatan keluarga dengan perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut :

Pendapatan Keluarga = Pendapatan suami + Pendapatan istri + Pendapatan

(40)

25

Pendapatan istri dalam hal ini adalah pendapatan istri sebagai wanita pedagang sayur mayur di Pasar Inpres Kwala Bekala. Kontribusi pendapatan wanita pedagang sayur mayur terhadap pendapaan rumah tangga dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

Pengambilan keputusan untuk kontribusi pendapatan wanita pedagang sayur mayur dengan menggunakan interval. Presentase pendapatan wanita pedagang sayur mayur kemudian dibagi menjadi 3 kelas dengan kriteria yaitu kecil, sedang, dan besar. Nilai maksimal dengan 100% dan nilai minimalnya yakni 0%. Interval dari presentase pendapatan wanita pedagang sayur mayur kemudian menggunakan kriteria pembagian interval. Berikut rumus untuk pembagian interval (Nazir, 2005):

i =

Keterangan:

i : Interval

R : Range (nilai tertinggi – nilai terendah) K : Jumlah interval kelas

Kriteria pengambilan keputusan yang akan diambil adalah : 1. P ≤ 33,3%, berarti kontribusi pendapatan adalah rendah.

2. 33,4% ≥ P ≤ 66,7%, berarti kontribusi pendapatan adalah sedang.

3. P ≥ 66,8%, berarti kontribusi pendapatan adalah tinggi.

Untuk menyelesaikan Hipotesis 2 analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda menggunakan software Statistical Package for the Social Sciences

Kontribusi pendapatan wanita = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑊𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 x 100%

(41)

(SPSS). Metode ini digunakan untuk menganalisis pengaruh dari variabel independen (umur, tingkat pendidikan, pengalaman bekerja, jumlah tanggungan keluarga, dan pendapatan suami) terhadap variabel dependen (pendapatan wanita pedagang sayur mayur). Analisis regresi linear berganda digunakan apabila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen bila dua atau lebih variabel independen dinaik turunkan nilainya. Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan apabila jumlah variabel independennya minimal dua (Sugiyono,2006). Persamaan yang digunakan adalah:

Dimana:

Y = Pendapatan wanita pedagang sayur mayur

b0 = Konstanta

b1, b2, b3, b4, b5 = Koefisien

X1 = Umur (tahun)

X2 = Tingkat Pendidikan (tahun)

X3 = Pengalaman Usaha (tahun)

X4 = Jumlah Tanggungan Keluarga (jiwa)

X5 = Pendapatan Suami (Rp)

ei = Error

Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + ei

(42)

27

Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov dipilih karena uji ini dapat menyimpulkan apakah data yang ada terdistribusi normal secara statistik atau tidak. Kriteria pengujian menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan melihat nilai signifikan pada Kolmogorov Smirnov Test, yaitu:

Jika sig.>0,05 maka data berdistribusi normal Jika sig.<0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi antara variabel independen yang satu dengan lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independennya. Adanya multikolinearitas dalam model artinya antar variabel independen memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna. Konsekuensi yang sangat penting bagi model regresi yang mengandung multikolinearitas adalah bahwa kesalahan standar estimasi cenderung akan meningkat dengan bertambahnya variabel indenpenden, tingkat signifikansi yang digunakan untuk menolak hipotesis nol akan semakin besar dan probabilitas menerima hipotesis yang salah juga akan semakin besar. Untuk mendeteksi ada tidak adanya multikolinearitas dengan melihat Tolarance dan VIF sebagai berikut:

Tolerance >0,1 dan VIF < 10 , tidak terjadi multikolinearitas

Tolerance <0,1 dan VIF > 10 , terjadi multikolinearitas (Priyatno, 2009) 3. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

(43)

lain tetap maka disebut homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Untuk mengetahui adanya heterokedastisitas dapat digunakan metode grafik scatterplot. Dimana heterokedastisitas akan terdeksi jika plot menunjukkan pola yang sistematis. Dan jika plot tidak mengindikasikan adanya pola yang sistematis, maka dapat disimpulkan data tersebut adalah data homoskedastis (Supriana, 2015).

Uji Keseuaian Model 1. Uji F

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test, dimana pada dasarnya uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yangdimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji F dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi dengan taraf nyata yang digunakan dengan ketentuan:

- H0 diterima dan H1 ditolak jika nilai signifikansi > α (0,05).

- H0 ditolak dan H1 diterima jika nilai signifikansi < α (0,05).

Hipotesis:

- H0 : Faktor X1, X2, X3, X4, X5 secara serempak tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan wanita pedagang sayur mayur.

- H1 : Faktor X1, X2, X3, X4, X5 secara serempak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan wanita pedagang sayur mayur.

2. Uji t

Uji statistik t pada dasarnya untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Uji

(44)

29

t dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi dengan taraf nyata yang digunakan dengan ketentuan:

- H0 diterima dan H1 ditolak jika nilai signifikansi > α (0,05).

- H0 ditolak dan H1 diterima jika nilai signifikansi < α (0,05).

Hipotesis:

H0 : Faktor X1, X2, X3, X4, X5 secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan wanita pedagang sayur mayur.

H1 : Faktor X1, X2, X3, X4, X5 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pendapatan wanita pedagang sayur mayur.

3.5 Definisi dan Batasan Operasional

Untuk menhindari kekeliruan dan kesalahpahaman atas penafsiran dari beberapa istilah di dalam penelitian ini, maka dibuatlah definisi dan batasan operasional.

3.5.1 Definisi

1. Peran wanita adalah keterlibatan wanita dalam kegiatan ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga.

2. Wanita pedagang sayur adalah wanita yang telah menikah, berjualan di pasar tradisional dan komoditi yang dijual adalah sayur mayur.

3. Pendapatan keluarga adalah pendapatan suami dan istri serta anggota keluarga lain dari kegiatan pokok maupun tambahannya.

4. Kontribusi pendapatan wanita pedagang sayur mayur adalah besarnya sumbangan pendapatan wanita pedagang sayur mayur terhadap pendpaatan keluarga dan dinyatakan dalam persen (%).

(45)

5. Faktor yang mempegaruhi besarnya pendapatan wanita pedagang sayur mayur adalah umur, tingkat pendidikan, pengalaman bekerja, dan jumlah tanggungan keluarga.

6. Umur adalah rentang kehidupan yang dihitung sejak lahir sampai waktu dilakukannya penelitian dan dinyatakan dalam tahun.

7. Tingkat pendidikan adalah suatu jenjang tertentu yang didapat dalam pendidikan formal.

8. Pengalaman bekerja adalah lamanya seseorang bekerja pada pekerjaan yang sama atau sejenis dan dinyatakan dalam tahun.

9. Jumlah tanggungan adalah banyaknya anggota keluarga yang terdiri dari istri dan anak serta orang lain yang turut serta dalam keluarga berada atau hidup dalam satu rumah menjadi tanggungan kepala keluarga.

3.5.2 Batasan Operasional

1. Penelitian dilakukan dilakukan di Pasar Inpres Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan.

2. Sampel penelitian adalah wanita pedagang sayur mayur di Pasar Inpres Kwala Bekala.

3. Waktu penelitian adalah tahun 2021.

(46)

31

BAB IV

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK SAMPEL

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

Kecamatan Medan Johor merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kota Medan Secara geografis Kecamatan Medan Johor terletak pada posisi 3,53o Lintang Utara dan 98,67o Bujur Timur dengan ketinggian berkisar 34-49 meter di atas permukaan laut.

Kecamatan Medan Johor merupakan salah satu kecamatan di Kota Medan yang mempunyai luas sekitar 16,96 km2. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Medan Johor adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Medan Polonia Sebelah Selatan : Kabupaten Deli Serdang Sebelah Timur : Kecamatan Medan Amplas Sebelah Barat : Kecamatan Medan Tuntungan 4.2 Deskripsi Lokasi Pasar

Pasar Inpres Kwala Bekala merupakan salah satu dari 6 pasar tradisional yang berada di Kecamatan Medan Johor. Pasar ini terletak di Jl. Pintu Air IV No. 67 Kelurahan Kwala Bekala. Pasar ini berdiri pada tahun 1978. Dulunya pasar ini bermula dari warga yang berjualan di depan rumah mereka.

Adapun jenis barang yang dijual terdiri dari bahan-bahan pokok seperti sembako, sayur-sayuran, ikan, daging, bumbu dan rempah, barang kelontong, makanan, minuman, buah-buahan sampai pada kebutuhan sandang seperti pakaian, tas,

(47)

sepatu, perhiasan, barang pecah belah, dan sebagainya.Jumlah pedagang di pasar ini memiliki total keseluruhan sekitar 400 pedagang.

Aktivitas berdagang di pasar ini biasanya akan dimulai dari Pukul 06.00 pagi dan akan berakhir pada pukul 07.00 malam. Biasanya para pedagang sayur-mayur dan ikan yang akan mulai berjualan terlebih dahulu lalu diikuti oleh pedagang jenis lainnya. Pasar ini akan ramai didatangi pembeli pada pagi dan sore hari. Bentuk lapak pada pasar ini sudah didominasi bentuk kios dan lantai semen sehingga pasar ini tidak terlalu kotor kecuali untuk bagian penjual ikan, daging, serta sayur mayur.

4.3 Karakteristik Sosial Ekonomi Wanita Pedagang Sayur

Adapun karakteristik yang diambil yaitu : umur, tingkat pendidikan, pengalaman bekerja, jumlah tanggungan keluarga dan pendapatan suami. Responden dalam penelitian ini adalah wanita pedagang sayur di Pasar Inpres Kwala Bekala yaitu sebanyak 27 orang dimana semua anggota populasi diambil sebagai sampel.

Tabel 2. Karakteristik Sosial Wanita Pedagang Sayuran di Pasar Inpres Kwala Bekala

No Karakteristik Range Rataan

1. Umur (tahun) 21-62 38,81

2. Tingkat Pendidikan (tahun) 9-16 12,04

3. Pengalaman Bekerja (tahun) 1-25 8,7

4. Jumlah Tanggungan Keluarga (jiwa) 0-4 2,29 5 Pendapatan Suami (rupiah) 0-5.000.000 2.212.962,963 Sumber : Data primer diolah, lampiran

Umur adalah usia responden yang diukur mulai dari responden lahir sampai penelitian ini dilakukan. Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa range umur responden adalah 21–62 tahun maka rata-rata umur responden adalah 38,81 tahun.

Melalui pendidikan manusia mampu menambah kecerdasan dan pengetahuan

(48)

33

tawar-menawar disaat berdagang. Pada tabel 1 range lama pendidikan responden adalah 9-16 tahun. Maka dari itu rata-rata lama pendidikan responden adalah 12,04 tahun. Lama pendidikan tahun setara dengan tingkatan pendidikan SMA ( Sekolah Menengah Atas).

Pengalaman bekerja merupakan lamanya waktu yang dipakai responden dari memulai usaha sampai pada saat penelitian ini dilaksanakan. Pada tabel 1 pengalaman bekerja para responden dapat dilihat dengan range 1-25 tahun maka rata-rata pengalaman bekerja responden 8,7 tahun.

Jumlah tanggungan keluarga merupakan jumlah anggota keluarga yang masih merupakan tanggungan kepala keluarga. Pada tabel 1 range jumlah tanggungan keluarga adalah 0-4 jiwa yang berarti rata-rata jumlah tanggungan keluarga adalah 2,29 jiwa.

Pendapatan suami merupakan salah satu hal yang mendorong wanita di dalam rumah tangga untuk ikut bekerja. Besar jumlah pendapatan suami juda mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga. Pada tabe 1 pendapatan suami para responden berada dikisaran Rp. 0–5.000.000. Dengan rata-rata pendapatan adalalah Rp. 2.212.962,963.

4.3.1 Umur

Umur merupakan rentang usia seseorang dari dia dilahirkan. Adapun karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Pasar Kwala Bekala

No. Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 21 – 40 17 62,96

2 41 – 60 9 33,33

3 > 60 1 3,70

Jumlah 27 100.00

Sumber: Data Primer Diolah

(49)

Berdasarkan tabel 2 diketahui sampel penelitian yang berusia 21–40 tahun berjumlah 17 orang dengan persentase yang terbesar yaitu 62,96%, yang berusia 41–60 tahun berjumlah 9 orang dengan persentase sebesar 33,33% sedangkan yang berusia > 60 tahun berjumlah 1 orang dengan persentase sebesar 3,70%.

4.3.2 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan lamanya jenjang pendidikan formal yang diterima seseorang semasa hidupnya. Untuk melihat karalteristik responden berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.

Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Pasar Kwala Bekala

No. Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 SD 1 3,70

2 SMP 2 7,41

3 SMA 18 66,67

4 Sarjana 6 22,22

Jumlah 27 100.00

Sumber: Data Primer Diolah

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui sampel penelitian dengan pendidikan terakhir SD sebanyak 1 orang dengan persentase 3,70%, dengan pendidikan terakhir SMP sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 7,41% sedangkan yang Sarjana sebanyak 6 orang dengan persentase sebesar 22,22% dan sampel dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 18 orang merupakan sampel persentase terbesar yaitu 66,67%.

4.3.3 Pengalaman Usaha

Pengalaman usaha berupakan lamanya seseorang melakukan usaha dagangnya alam kurun waktu tertentu. Adapun karakteristik responden berdasarkan pengalaman usahanya dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini.

(50)

35

Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Usaha di Pasar Kwala Bekala

No. Pengalaman Bekerja (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 1 – 10 19 70,37

2 11 – 20 6 22,22

3 21 – 30 2 7,41

Jumlah 27 100.00

Sumber: Data Primer Diolah

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa sampel penelitian dengan pengalaman bekerja 1-10 tahun berjumlah 19 orang dengan persentase yang terbesar yaitu 70,37% dan dengan pengalaman bekerja 11–20 tahun berjumlah 6 orang dengan persentase sebesar 22,22% sedangkan dengan pengalaman bekerja dengan persentase paling rendah yaitu selama 21-30 tahun berjumlah 2 orang dengan persentase sebesar 7,41%.

4.3.4. Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga merupakan banyaknya anggota keluarga yang menjadi tanggungan kepala keluarga untuk dipenuhi kebutuhannya. Biasanya semakin banyak anggota keluarga maka semakin besar pula dorongan untuk seorang wanita untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan keluarganya. Adapun karakteristik responden berdasarkan jumlah tanggungan keluarga dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini.

Tabel 6. Karakteristik Sampel Berdasarkan Jumlah Tanggungan di Pasar Kwala Bekala

No. Jumlah Tanggungan (Orang) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 0 – 1 6 22,22

2 2 – 3 18 66,67

3 4 – 5 3 11,11

Jumlah 27 100.00

Sumber: Data Primer Diolah

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa sampel penelitian dengan jumlah tanggungan 0–1 orang berjumlah 6 orang dengan persentase 22,22%, dan dengan

(51)

jumlah tanggungan 2–3 orang berjumlah 18 orang dengan persentase terbesar yaitu sebesar 66,67% sedangkan dengan jumlah tanggungan 4–5 orang berjumlah 3 orang dengan persentase sebesar 11,11%.

4.3.5. Pendapatan Suami

Besarnya pendapatan suami dalam suatu keluarga merupakan salah satu faktor dalam mensejahterahkan keluarga. Besarnya pendapatan suami ini pula yang mendorong keinginan wanita untuk bekerja. Adapun karakteristik responden berdasarkan besar pendapatan suaminya dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini.

Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Suami

No Pendapatan Suami (Rp) Jumlah (orang) Persentase (%)

1 0 - 1.500.000 4 14,81

2 1.600.000 – 3.000.000 20 74,07

3 3.100.00 – 4.500.000 2 7,40

4 >4.500.000 1 3,70

Jumlah 27 100.00

Sumber : Data Primer, diolah pada Lampiran

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa besar pendapatan suami responden dengan rentang Rp. 0 – Rp.1.500.000 berjumlah 4 orang dengan persentase 14,81%, untuk rentang pendapatan Rp. 1.600.000 – Rp. 3.000.000 berjumlah 20 orang dengan persentase 74,07%, sedangkan besar pendapatan dengan rentang Rp. 3.100.000 – Rp. 4.500.000 berjumlah 2 orang dengan persentase 7,40% dan untuk besar pendapatan > Rp. 4.500.000 berjumlah satu orang denga persentase 3,70%.

(52)

37

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kontribusi Pendapatan Wanita Pedagang Sayur Terhadap Pendapatan Keluarga

Untuk mengetahui besarnya peran wanita pedagang sayur terhadap pendapatan keluarga, hal pertama yang dianalisa adalah kegiatan usaha dagang responden.

Analisa ini dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini.

Tabel 8. Rataan Pendapatan Per Bulan Wanita Pedagang Sayuran di Pasar Inpres Kwala Bekala

No Uraian Range Rataan

1 Penerimaan/TR Rp. 2.517.000 - Rp. 45.750.000 Rp. 11.506.185,19 2 Total Biaya/TC Rp. 2.190.166,66 - Rp. 33.375.200 Rp. 8.986.657,146 3 Pendapatan/I Rp. 326.833,34 - Rp. 11.998.000 Rp. 2.519.528,039 Sumber : Lampiran 7, data diolah

Berdasarkan tabel 3 di atas rataan penerimaan yang diperoleh responden per bulan adalah sebesar Rp.11.506.185,19 dengan range Rp. 2.517.000 - Rp. 45.750.000 per bulan. Kemudian range biaya usaha responden per bulan adalah sebesar Rp.

2.190.166,66 - Rp. 33.375.200 dengan rataan Rp. 8.986.657,146 per bulan. Dari penerimaan dan total biaya yang telah dianalisis, maka dapat diperoleh rataan pendapatan responden adalah sebesar Rp. 2.519.528,039 per bulan dengan range pendapatan Rp. 326.833,34 - Rp. 11.998.000 per bulan. Dari besarnya rataan pendapatan responden yang tertera di tabel 7 sebesar Rp. 2.519.528,039 per bulan maka dapat disimpulkan pendapatan wanita pedagang sayuran di Pasar Inpres Kwala Bekala masih dibawah UMR Kota Medan tahun 2021 yaitu sebesar Rp.

3.329.857.

Untuk melihat persentase kontribusi pendapatan per bulan responden bagi keluarganya, dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini .

Gambar

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran  2.4 Hipotesis Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Klik grafik prosentase kehadiran mahasiswa pada bagian yang diinginkan, contoh: “Kehadiran Kurang” Informasi kehadiran mahasiswa dapat ditampilkan beserta dengan jumlah

DAFTAR KKG, MGMP DAN MGBK YANG TELAH SAMPAI KE TAHAP SP2D (SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA) PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) GURU PJOK, GURU BK DAN GURU

Pejabat Pengadaan Barang / Jasa Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Bagi rekanan yang merasa keberatan atas hasil pelelangan tersebut di atas diberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa APBD

Pejabat Pengadaan Barang / Jasa Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (a) rangkaian osilator dengan tambahan Cp membutuhkan Cp = 211,78 pF, bila yang ditambahkan Ct membutuh- kan Ct = 46,28 pF, sedangkan

Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah Metafora Leksikal dalam Teks Cerita Pendek dalam Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X SMA : Kajian

Puji syukur kehadirat allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Hasil Praktek Kerja N yata yang berjudul “Prosedur