• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap unit kerja di kementerian atas penggunaan anggaran untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja. Laporan kinerja disusun periodik baik triwulanan (LKj Interim) dan tahunan (LKj Tahunan). Penyusunan laporan kinerja meliputi pengukuran kinerja, evaluasi, serta pengungkapan (disclosure) secara memadai terhadap hasil capaian target kinerja.

Pelaporan kinerja dilaksanakan dengan tujuan memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja.

Hasil capaian kinerja yang dituangkan pada LKj triwulan II ini telah mendukung pelaksanaan rencana strategis DJPRL dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Laporan kinerja (LKj) triwulan II LPSPL Sorong tahun 2021 merupakan bentuk pertanggungjawaban dan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan LPSPL Sorong dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan kedua dari Bulan April sampai dengan Juni 2021. Pada pelaporan LKj triwulan II data capaian dan target LPSPL Sorong telah disampaikan secara lengkap dan disertai dokumen data dukung yang tersimpan di dalam folder bit.ly/SAKIPDjPRL2021 serta sesuai dengan format Peraturan Menteri PAN dan RB No. 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Permen KP No. 68/PERMEN-KP/2017 Tentang Pedoman Pengelolaan Kinerja Organisasi di Lingkungan KKP. Ada 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama (IKU) dan 3 (tiga) Indikator Kinerja (IK) yang sudah terealisasi pada triwulan II ini, yaitu:

1. IKU 04. Kelompok Masyarakat yang Menerima Bantuan Konservasi di Wilayah Kerja LPSPL Sorong tercapai sesuai target triwulan II yaitu 2 kelompok.

2. IKU 05. Kesepakatan Jejaring, Kemitraan, Kerjasama dan Konnvensi Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut yang Diimplementasikan di Wilayah Kerja LPSPL Sorong tercapai sesuai target triwulan II yaitu 1 kesepakatan.

3. IKU 12. Nilai IKPA LPSPL Sorong tercapai 91,61 melebihi target triwulan II (80)

4. IK 07. Indeks Profesionalitas ASN LPSPL Sorong tercapai 82,16 melebihi target triwulan II (65) dan juga sudah melebihi target tahunan (73).

5. IK 10. Persentase Unit Kerja LPSPL Sorong yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar tercapai 100% dari target triwulanan 84%.

6. IK 11. Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja Lingkup LPSPL Sorong tercapai sesuai target yaitu 65% sehingga persentase capaian adalah 100%.

(4)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 iv Secara keseluruhan realisasi anggaran LPSPL Sorong sampai dengan triwulan II adalah Rp 4.409.287.723 (46,41%) dari total pagu anggaran LPSPL Sorong adalah sebesar Rp 9.501.156.000,00.

Pengukuran capaian kinerja LPSPL Sorong dilakukan dengan cara membandingkan antara target IKU/IK dengan capaian IKU/IK pada masing-masing sasaran kegiatan yang tercantum di Perjanjian Kinerja (PK) sesuai dengan periode pencapaian. Hasil Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) IKU triwulan II adalah 107,26 sedangkan NPSS IKU+IK triwulan II adalah 106,70 artinya berkategori baik dengan ditandai warna hijau pada aplikasi kinerja (kinerjaku.kkp.go.id).

(5)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 v

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ………. i

KATA PENGANTAR ………. ii

RINGKASAN EKSEKUTIF ………. iii

DAFTAR ISI ………. v

DAFTAR TABEL ………. vi

DAFTAR GAMBAR ………. viii

BAB I. PENDAHULUAN ………. 1

1.1 Latar Belakang ………. 1

1.2 Tujuan ………. 1

1.3 Isu Strategis (Strategic Issues) ………. 1

1.4 Tugas dan Fungsi ………. 5

1.5 Sistematika Penulisan ………. 8

BAB II. PERENCANAAN KINERJA ………. 9

2.1 Rencana Strategis 2020-2024 ………. 9

2.2 Indikator dan Target Kinerja LPSPL Sorong Tahun 2021 ………. 12

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ………. 17

3.1 Sasaran Kegiatan 1 Meningkatnya Pengelolaan Kawasan Konservasi yang Berkelanjutan di Wilayah Kerja LPSPL Sorong ………. 18

3.2 Sasaran Kegiatan 2 Meningkatnya Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Perairan yang Dilindungi dan/atau Dilestarikan di Wilayah Kerja LPSPL Sorong ………. 22

3.3 Sasaran Kegiatan 3 Meningkatnya Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Perairan yang Dimanfaatkan di Wilayah Kerja LPSPL Sorong ………. 30

3.4 Sasaran Kegiatan 4 Meningkatnya Jejaring, Kemitraan/Kerjasama dan Konvensi Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut di Wilayah Kerja LPSPL Sorong ………. 36

3.5 Sasaran Kegiatan 5 Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Lingkup LPSPL Sorong ………. 43

BAB IV. PENUTUP ………. 68

4.1 Kesimpulan ………. 68

4.2 Rekomendasi ………. 69 LAMPIRAN

(6)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 vi

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Komposisi Pegawai LPSPL Sorong ………. 8

Tabel 2. Indikator dan Target Kinerja Triwulan II LPSPL Sorong Tahun 2021 ………. 14 Tabel 3. IKU, IK, Target dan Realisasi Kinerja LPSPL Sorong Triwulan II Tahun

2021 ………. 17

Tabel 4. Capaian IKU 1 Luas Kawasan Konservasi yang Diusulkan

Penetapannya di Wilayah Kerja LPSPL Sorong (Ha) ………. 19 Tabel 5. Realisasi Anggaran IKU 1 Luas Kawasan Konservasi yang

Diusulkan Penetapannya di Wilayah Kerja LPSPL Sorong (Ha) ………. 22 Tabel 6. Capaian IKU 2 Jenis Ikan Terancam Punah yang Dilakukan Pendataan,

Penyadartahuan dan Perbaikan Habitat atau Pemulihan Populasi dan

Penanganan Biota Dilindungi di Wilayah Kerja LPSPL Sorong (Jenis) ………. 23 Tabel 7. Realisasi Anggaran IKU 2 Jenis Ikan Terancam Punah yang Dilakukan

Pendataan, Penyadartahuan dan Perbaikan Habitat atau Pemulihan Populasi dan Penanganan Biota Dilindungi di Wilayah Kerja LPSPL

Sorong (Jenis) ………. 30

Tabel 8. Capaian IKU 3 Jenis Keanekaragaman Hayati Perairan yang Dimanfaatkan Secara Berkelanjutan di Wilayah Kerja LPSPL Sorong

(Jenis) ………. 31

Tabel 9. Realisasi Anggaran IKU 3 Jenis Keanekaragaman Hayati Perairan yang Dimanfaatkan Secara Berkelanjutan di Wilayah Kerja LPSPL

Sorong (Jenis) ………. 35

Tabel 10. Capaian IKU 4 Kelompok Masyarakat yang Menerima Bantuan

Konservasi di Wilayah Kerja LPSPL Sorong ………. 36

Tabel 11. Realisasi Anggaran IKU 4 Kelompok Masyarakat yang Menerima

Bantuan Konservasi di Wilayah Kerja LPSPL Sorong ………. 39 Tabel 12. Capaian IKU 5 Kesepakatan Jejaring, Kemitraan, Kerjasama dan

Konvensi Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut yang

Diimplementasikan di Wilayah Kerja LPSPL Sorong (Kesepakatan) ………. 40 Tabel 13. Realisasi Anggaran IKU 5 Kesepakatan Jejaring, Kemitraan, Kerjasama

dan Konvensi Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut yang

Diimplementasikan di Wilayah Kerja LPSPL Sorong (Kesepakatan) ………. 43 Tabel 14. Capaian IK 6 Tingkat Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Bantuan

Pemerintah di LPSPL Sorong (%) ………. 45

Tabel 15. Realisasi Anggaran IK 6 Tingkat Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan

Bantuan Pemerintah di LPSPL Sorong (%) ………. 47

Tabel 16. Capaian IK 7 Indeks Profesionalitas ASN LPSPL Sorong (Indeks) ………. 48 Tabel 17. Realisasi Anggaran IK 7 Indeks Profesionalitas ASN LPSPL Sorong

(Indeks) ………. 50

(7)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 vii Hal

Tabel 18. Capaian IK 8 Nilai WBK LPSPL Sorong (Nilai) ………. 51

Tabel 19. Realisasi Anggaran IK 8 Nilai WBK LPSPL Sorong (Nilai) ………. 52

Tabel 20. Capaian IK 9 Nilai Rekonsiliasi Kinerja LPSPL Sorong (Nilai) ………. 53

Tabel 21. Realisasi Anggaran IK 9 Nilai Rekonsiliasi Kinerja LPSPL Sorong (Nilai) ………. 55

Tabel 22. Capaian IK 10 Persentase Unit Kerja LPSPL Sorong yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar (%) ………. 56

Tabel 23. Realisasi Anggaran IK 10 Persentase Unit Kerja LPSPL Sorong yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar (%) ………. 57

Tabel 24. Capaian IK 11 Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja Lingkup LPSPL Sorong (%) ………. 58

Tabel 25. Realisasi Anggaran IK 11 Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja Lingkup LPSPL Sorong (%) ………. 59

Tabel 26. Capaian IKU 12 Nilai IKPA LPSPL Sorong (Nilai) ………. 60

Tabel 27. Realisasi Anggaran IKU 12 Nilai IKPA LPSPL Sorong (Nilai) ………. 62

Tabel 28. Capaian IKU 13 Nilai Kinerja Anggaran LPSPL Sorong (Nilai) ………. 63

Tabel 29. Realisasi Anggaran IKU 13 Nilai Kinerja Anggaran LPSPL Sorong (Nilai) ………. 65

Tabel 30. Capaian IK 14 Persentase Penyelesaian Temuan LHP BPK LPSPL Sorong (%) ………. 65

Tabel 31. Realisasi Anggaran IK 14 Persentase Penyelesaian Temuan LHP BPK LPSPL Sorong (%) ………. 67

(8)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 viii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Struktur Organisasi LPSPL Sorong ……… 6

Gambar 2. Wilayah Kerja LPSPL Sorong ……… 7

Gambar 3. Perjanjian Kinerja LPSPL Sorong Tahun 2021 ……… 16

Gambar 4. NPSS LPSPL Sorong Triwulan II Tahun 2021 ……… 17

(9)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Pasal 1 Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), disebutkan bahwa SAKIP merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan, pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah untuk pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Penyelenggaraan SAKIP ini meliputi: (1) Rencana Strategis; (2) Perjanjian Kinerja; Pengukuran Kinerja; (4) Pengelolaan Data kinerja; (5) Pelaporan Kinerja; dan (6) Reviu dan evaluasi kinerja.

Dalam hal ini, Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Sorong juga menerapkan SAKIP dalam pelaksanaan program dan kegiatannya mengacu pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor 68/PERMEN-KP/2017 tentang Pedoman Pengelolaan Kinerja Organisasi di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Laporan Kinerja ini merupakan salah satu upaya dalam implementasi SAKIP dan sebagai ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan program/kegiatan.

1.2 Tujuan

Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Triwulan II Tahun 2021 ini adalah untuk menyampaikan capaian kinerja program/kegiatan yang dilaksanakan LPSPL Sorong pada Triwulan I Tahun 2021.

1.3 Isu Strategis (Strategic Issues)

Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai keunggulan secara geopolitik dan geografis.

Hal ini dikarenakan posisi Indonesia yang sangat strategis yang terletak diantara benua Asia dan Australia serta diantara Samudara Pasifik dan Samudra Hindia. Selain itu, Indonesia sangat kaya akan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan karena dari 7,7 juta km² luas wilayahnya, 5,8 juta km² merupakan perairan laut (terdiri dari luas laut teritorial 0,3 juta km², luas perairan kepulauan 2,95 juta km², dan luas ZEE Indonesia 2,55 juta km²), dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia (± 108.000 km). Indonesia juga sangat kaya akan sumberdaya wilayah pesisir karena memiliki 17.504 pulau dengan 16.671 pulau diantaranya telah terdaftar di PBB. Keberadaannya yang strategis menjadikan Indonesia sebagai salah satu perlintasan alur pelayaran internasional dan perdagangan lintas samudera dan benua. Lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) ini diatur melalui Konvensi Hukum Laut 1982 yakni ALKI I (Laut Cina Selatan-Selat Karimata - Laut DKI - Selat Sunda), ALKI II (Laut Sulawesi -

(10)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 2 Selat Makassar - Lautan Flores - Selat Lombok), dan ALKI III (Samudera Pasifik - Selat Maluku, Laut Seram - Laut Banda). Keberadaan 3 (tiga) alur tersebut telah membuka peluang pengembangan ekonomi kawasan Asia Pasifik dan ASEAN hingga lebih maju dan produktif bagi Indonesia. Kekayaan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan hayati Indonesia meliputi potensi perikanan tangkap sekitar 6,5 juta ton/tahun pada tahun 2012, potensi perikanan budidaya payau seluas 2,96 juta hektar, dan potensi budidaya laut seluas 12,55 juta hektar. Ditunjang dengan ekosistem terumbu karang seluas 25.000 km2 yang tersebar di 985 titik (namun, terumbu karang yang masih dalam kondisi sangat baik hanya sekitar 5,48% dan kondisi baik 25,48%). Sumberdaya perikanan di Indonesia juga sangat bervariasi, karena sekitar 37 % dari spesies ikan di dunia berada di Indonesia, yang terdiri dari sekitar 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut dan 950 spesies biota terumbu karang. Beberapa jenis diantaranya mempunyai nilai ekonomis tinggi, diantaranya tuna, cakalang, tongkol, udang, cumi-cumi, lobster, ikan karang, berbagai jenis ikan hias, kerang, dan rumput laut. Indonesia mempunyai potensi sumberdaya kelautan dan perikanan non-hayati yang besar. Setidaknya 10 sektor jasa-jasa kelautan dapat membangkitkan ekonomi maritim Indonesia, yakni Energi, Perhubungan Laut, Bioteknologi Kelautan, Industri Kelautan, Bangunan Laut, Pariwisata Bahari, Energi dan SDM, Sumber Daya Pulau- Pulau Kecil, dan Hutan Bakau. Diperkirakan potensi nilai ekonomi 10 sektor kelautan (termasuk perikanan) ini dapat mencapai lebih dari USD 1,2 triliun per tahunnya. Dengan potensi hayati dan non hayati yang sedemikian kaya merupakan tantangan yang teramat besar bagi Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut untuk mampu memanfaatkannya secara optimal demi kesejahteraan masyarakat, namun tetap menjaga kelestariannya secara berkelanjutan.

LPSPL Sorong berkedudukan di Sorong, Provinsi Papua Barat dengan wilayah kerja yang meliputi Provinsi Maluku Utara, Maluku, Papua dan Barat. Dalam melaksanakan tugasnya dalam melaksanakan pelindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil, serta ekosistemnya secara berkelanjutan. LPSPL Sorong sejak tahun 2011 telah memiliki 2 (dua) satker definitive yang berkedudukan di Kota Ambon dan Kabupaten Merauke (Permen-KP No. 65/PERMEN- KP/2020 jo Permen-KP No. PER-23/MEN/2011 tentang Perubahan Kedua atas Permen-KP No. PER- 22/MEN/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Ruang Laut).

Luas wilayah laut di wilayah kerja LPSPL Sorong diperkirakan mencapai ±2.014.400,68 km2 (estimasi), panjang garis pantai ± 36.500,49 km (BIG, 2021), terdapat ±7.235 pulau (43,14%) dari jumlah pulau yang ada di Indonesia (Dit. P4K-DJPRL, 2021), dengan 32 pulau diantaranya merupakan Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar (28,8% dari 111 PPKT di Indonesia), serta berbagai potensi sumberdaya kelautan dan perairan lautnya yang belum dikelola dengan maksimal.

Pulau-Pulau Kecil Terluar memiliki arti yang strategis yaitu sebagai 1) titik dasar dari garis pangkal lurus kepulauan Indonesia dalam penetapan wilayah perairan Indonesia; 2) zona ekonomi

(11)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 3 ekslusif Indonesia, dan landas kontinen Indonesia; 3) sebagai beranda depan Negara RE-publik Indonesia; dan 4) sebagai kawasan lalu lintas pelayaran internasional. Lebih dari itu, karena geo- strategis dan geo-politis Indonesia di tengah persilangan Benua Asia dan Benua Australia serta menghubungkan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, maka posisi tersebut rawan dalam permasalahan penegakan kedaulatan, khususnya di wilayah laut (Oahuri 2000). Permasalahan lain yang perlu mendapat perhatian di PPKT antara lain antara lain adalah : 1. Penutupan akses masyarakat dan nelayan lokal oleh investor di pulau-pulau kecil, seperti Gili Gede, di Lombok Barat, Pulau Nikoi di Tanjung Pinang, dan beberapa pulau di Wakatobi; 2. Konflik pemanfaatan tanah dan alih fungsi hutan di antara investor dan masyarakat, seperti di Pulau Romang di Pulau Maluku Barat Daya; 3. Aktivitas ilegal di pulau-pulau kecil, seperti penyelundupan orang dan barang, perbudakan, illegal fishing, illegal logging, narkoba, seperti di Pulau Benjina di Kabupaten Kepulauan Aru; 4. Pelanggaran peraturan pertanahan, pemberian hak atas tanah (SHM) secara perorangan yang mencapai 20 hektare per orang dalam satu hamparan, seperti Pulau Maratua di Berau; 5. Pemanfaatan pulau-pulau kecil belum memberikan PNBP secara optimal bagi negara;

LPSPL Sorong memiliki berbagai isu strategis yang menjadi tantangan dan perlu dijawab melalui program dan kegiatannya. Tantangan tersebut mulai dari target rutin tahunan hingga tantangan yang diturunkan melalui Nawacita Presiden Republik Indonesia, yaitu:

1. Perencanaan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil yang partisipatif, serasi, dan implementatif melalui:

a. Fasilitasi Penyusunan materi teknis ruang dalam perumusan RTR Provinsi/RZ KAW dan RTR KSN/T dan Integrasi Dukungan penyusunan materi teknis ruang laut yang disusun oleh Direktorat Perencanaan Ruang Laut;

b. Pendampingan Integrasi antara rencana tata ruang wilayah propinsi dengan RZWP3K, Integrasi antara rencana tata ruang KSN dengan rencana zonasi KSN/T;

c. Pendampingan dalam penerbitan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) yang didelegasikan kewenangannya kepada pemerintah daerah;

d. Monitoring dan evaluasi pemanfaatan ruang laut sesuai dengan rencana tata ruang/ rencana zonasi;

e. Dukungan pemberian KKPRL dan/atau insentif pemanfaatan ruang laut;

f. Pengelolaan data KKPRL.

2. Pengelolaan Konservasi Kawasan dan Keanekaragaman Hayati Laut yang lestari dan berkelanjutan melalui:

a. Pendampingan Penetapan Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) di wilayah kerja LPSPL Sorong;

b. Evaluasi Efektivitas Pengelolaan KKPD di wilayah kerja LPSPL Sorong;

(12)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 4 c. Penyediaan data sebaran dan status populasi jenis ikan dilindungi/terancam punah di wilayah

kerja LPSPL Sorong;

d. Pemulihan populasi/ Pengayaan jenis ikan di wilayah kerja LPSPL Sorong;

e. Inisiasi daerah perlindungan habitat penting jenis ikan di wilayah kerja LPSPL Sorong;

f. Rehabilitasi Habitat kritis jenis ikan dilindungi/terancam punah di wilayah kerja LPSPL Sorong;

g. Penanganan Biota Dilindungi di wilayah kerja LPSPL Sorong;

h. Pelayanan perizinan/peredaran pemanfaatan keanekaragaman hayati di wilayah kerja LPSPL Sorong;

i. Inisiasi jejaring dan Kerjasama konservasi Kawasan dan keanekaragaman Hayati Laut di wilayah kerja LPSPL Sorong;

j. Pemberian Bantuan Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (KOMPAK) di wilayah kerja LPSPL Sorong.

3. Pendayagunaan pesisir dan pulau-pulau kecil yang lestari dan mandiri melalui:

a. Identifikasi dan Pendampingan Bantuan Sarana dan Prasarana di wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil di Wilayah kerja LPSPL Sorong;

b. Dukungan Identifikasi dalam rangka fasilitasi KKPRL untuk masyarakat lokal dan tradisional di wilayah kerja LPSPL Sorong;

c. Dukungan dalam rangka Pemanfaatan PPK/T di wilayah kerja LPSPL Sorong.

4. Pencegahan dan Pemulihan Kerusakan Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil melalui:

a. Identifikasi Kawasan Mangrove di wilayah kerja LPSPL Sorong;

b. Penanaman Mangrove di wilayah kerja LPSPL Sorong;

c. Pembangunan Pusat Restorasi dan Pengembangan ekosistem Pesisir di wilayah kerja LPSPL Sorong;

d. Identifikasi kawasan pesisir dan pulau – pulau kecil yang akan ditanggunglangi pencemarannya di wilayah kerja LPSPL Sorong;

e. Identifikasi kawasan pesisir dan pulau – pulau kecil yang rentan terhadap bencana dan dampak perubahan iklim di wilayah kerja LPSPL Sorong

5. Penataan dan Pemanfaatan Jasa Kelautan dalam rangka Optimalisasi Potensi Ekonomi Kelautan melalui:

a. Pembangunan sarana dan/atau prasarana sentra ekonomi garam rakyat di wilayah kerja LPSPL Sorong;

b. Pemetaan potensi biota laut non komersil yang dapat dimanfaatkan di wilayah kerja LPSPL Sorong

c. Pengelolaan Biofarmakologi/desa pangan laut di wilayah kerja LPSPL Sorong;

d. Fasilitasi Pengembangan Desa Wisata Bahari di wilayah kerja LPSPL Sorong;

(13)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 5 e. Identifikasi kesesuaian teknis Bangunan dan Instalasi Laut di wilayah kerja LPSPL Sorong;

f. Identifikasi dan verifikasi pelaksanaan reklamasi di wilayah kerja LPSPL Sorong.

6. Tata Kelola Pemerintahan yang baik di Lingkungan Ditjen PRL melalui:

a. Pengelolaan SDM Aparatur dan tata laksana di LPSPL Sorong;

b. Penguatan Akuntabilitas Kinerja di LPSPL Sorong;

c. Peningkatan kualitas pelayanan publik di LPSPL Sorong;

d. Pengelolaan Keuangan, Barang Milik Negara, Pengadaan Barang Jasa dan Umum di LPSPL Sorong;

1.4 Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Permen KP Nomor 65/PERMEN-KP/2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Ruang Laut, Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Ruang Laut berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL). Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Ruang Laut (UPT PRL) tersebut dipimpin oleh kepala. UPT PRL terdiri atas UPT KKPN dan UPT PSPL. Klasifikasi Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut terdiri atas: Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) dan Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (LPSPL). Klasifikasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut tersebut didasarkan pada analisis beban kerja.

LPSPL Sorong sebagai salah satu UPT PRL mempunyai tugas melaksanakan pelindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil, serta ekosistemnya secara berkelanjutan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, sesuai dengan Permen KP Nomor 65/PERMEN-KP/2020 Pasal 12, Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan, pemantauan, dan evaluasi rencana, program, dan anggaran, serta pelaporan dibidang pelindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil, serta ekosistemnya;

b. pelaksanaan pelindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil, serta ekosistemnya;

c. pelaksanaan mitigasi bencana, rehabilitasi, dan penanganan pencemaran sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil, serta ekosistemnya;

d. pelaksanaan konservasi habitat, jenis, dan genetik ikan;

e. pelaksanaan pemantauan lalu lintas perdagangan jenis ikan yang dilindungi;

f. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil;

g. fasilitasi penataan ruang pesisir dan laut;

h. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. pelaksanaan bimbingan pengelolaan wilayah

(14)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 6 pesisir terpadu serta pendayagunaan pulau-pulau kecil;

i. pelaksanaan urusan ketatausahaan.

Struktur organisasi LPSPL Sorong sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 65 Tahun 2020 tentang Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Ruang Laut, sebagaimana berikut:

Gambar 1. Struktur Organisasi LPSPL Sorong

Susunan organisasi Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut terdiri atas: Urusan Umum dan Kelompok Jabatan Fungsional. Urusan Umum mempunyai tugas melakukan penyusunan, pemantauan, dan evaluasi rencana, program, dan anggaran, pelaporan, urusan keuangan, hubungan masyarakat, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, persuratan, kearsipan, dokumentasi, dan rumah tangga, serta pengelolaan barang milik negara dan perlengkapan. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas memberikan pelayanan fungsional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi UPT PRL sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilan. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas berbagai jenis jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilan yang pengangkatannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Jumlah Kelompok Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan yang didasari atas analisis jabatan dan analisis beban kerja. Tugas, jenis, dan jenjang Kelompok Jabatan Fungsional diatur lebih lanjut dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur jabatan fungsional masing-masing.

Pada Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut dibentuk satuan kerja sesuai dengan kebutuhan berdasarkan analisis beban kerja. Satuan kerja tersebut merupakan unit organisasi nonstruktural di bidang pengelolaan sumber daya pesisir dan laut yang dipimpin oleh koordinator satuan kerja. Koordinator satuan kerja tersebut ditetapkan oleh Dirjen PRL.

(15)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 7 Berikut lokasi, satuan kerja, dan wilayah kerja LPSPL Sorong berdasarkan Permen KP Nomor 65/PERMEN-KP/2020:

UPT Lokasi Satuan Kerja Wilayah Kerja

Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (LPSPL)

Sorong, Provinsi Papua Barat

- Provinsi Maluku Utara - Provinsi Papua Barat Merauke Provinsi Papua

Ambon Provinsi Maluku

Wilayah Kerja LPSPL Sorong sesuai lampiran VI Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 65 Tahun 2020 seperti terlihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2. Wilayah Kerja LPSPL Sorong

Hingga triwulan II tahun 2021, jumlah SDM yang dimiliki LPSPL Sorong mencapai 51 orang yang terdiri dari 34 orang PNS dan 17 orang tenaga kontrak dengan komposisi pegawai sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:

(16)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 8 Tabel 1. Komposisi Pegawai LPSPL Sorong

No. Uraian Tingkat Pendidikan

SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat D3 D4/S1 S2

1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) - - 2 2 26 4

2. Tenaga Kontrak (PPNPNS) - - 11 3 2 1

Jumlah - - - 5 28 5

1.5 Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika penyajian Laporan Kinerja Triwulan II Tahun 2021 adalah:

a) BAB I Pendahuluan

Pada bab ini menguraikan latar belakang pengelolaan kinerja, tujuan penyusunan laporan kinerja, permasalahan utama (strategic issue) dalam pengelolaan ruang laut, tugas dan fungsi organisasi dalam menjawab isu permasalahan utama, dan sistematika penyusunan laporan.

b) BAB II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini menguraikan rencana strategis, gambaran singkat mengenai sasaran program Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut pada tahun 2020-2024, rencana kerja dan anggaran LPSPL Sorong tahun 2021, dan penetapan kinerja LPSPL Sorong.

c) BAB III Akuntabilitas Kinerja

Pada bab ini disajikan secara singkat capaian kinerja orgainsasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran kegiatan orgainsasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran kegiatan tersebut dilakukan analisa capaian kinerja.

d) BAB IV Penutup

Pada bab ini disajikan kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

(17)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 9

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1 Rencana Strategis 2020-2024

RPJMN 2020-2024 yang telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 merupakan tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 sehingga menjadi sangat penting dan merupakan titik tolak dalam mencapai sasaran Visi Indonesia 2045 yaitu Indonesia Maju. RPJMN 2020-2024 juga menjadi pedoman bagi setiap Kementerian/Lembaga (K/L), termasuk KKP dalam menyusun Renstra 2020-2024, yang kemudian disusun lebih rinci ke dalam Renstra Unit Eselon I KKP, termasuk Ditjen PRL.

RPJMN 2020-2024 akan mempengaruhi pencapaian target pembangunan dalam RPJPN, dimana pendapatan perkapita Indonesia akan mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan negara-negara berpenghasilan menengah atas (upper-middle income country) yang memiliki kondisi infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, layanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik.

Presiden menetapkan 5 arahan utama sebagai strategi pelaksanaan misi Nawacita dan pencapaian sasaran Visi Indonesia 2045, yaitu Pembangunan Sumber Daya Manusia, Pembangunan Infrastruktur, Penyederhanaan Regulasi, Penyederhanaan Birokrasi, Transformasi Ekonomi. Kelima arahan utama ini dituangkan dalam dokumen perencanaan melalui tujuh agenda pembangunan nasional dalam RPJMN 2020-2024 yaitu : (1) Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan; (2) Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan; (3) Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing;

(4) Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan; (5) Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar, (6) Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim, (7) Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik.

Presiden juga memberikan 2 (dua) arahan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan untuk (1) membangun komunikasi dengan pemangku kepentingan kelautan dan perikanan diantaranya kepada nelayan, pembudidaya ikan, petambak garam, pengolah/pemasar hasil perikanan kelautan, dan petambak garam, dan para pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan, dan (2) memperkuat dan mengoptimalkan program perikanan budidaya. Sebagai tindak lanjut visi dan arahan Presiden serta RPJMN Tahun 2020-2024, disusun Rencana Strategis KKP yang telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17/PERMEN-KP/2020 tanggal 26 Juni 2020.

Visi Presiden dan Wakil Presiden tahun 2020-2024 adalah “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong". Sebagai organisasi yang membantu Presiden untuk urusan kelautan dan perikanan, maka visi KKP tahun 2020-2024 ditetapkan

(18)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 10 untuk mendukung terwujudnya Visi Presiden dan Wakil Presiden.

Visi KKP tahun 2020-2024 adalah “Terwujudnya Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang Sejahtera dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan untuk mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Dalam rangka mendukung visi KKP, maka Visi Ditjen PRL 2020-2024 adalah “Pengelolaan Ruang Laut Yang Mensejahterakan dan Berkelanjutan Menuju Terwujudnya Visi KKP”.

Mengacu pada tugas, fungsi, dan wewenang yang telah dimandatkan dalam peraturan perundang- undangan kepada KKP dan untuk melaksanakan misi Presiden dan Wakil Presiden dalam RPJMN 2020- 2024, KKP terutama melaksanakan empat dari sembilan misi Presiden dan Wakil Presiden dengan uraian sebagai berikut:

1. “Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia” melalui “Peningkatan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dan Pengembangan Inovasi dan Riset Kelautan dan Perikanan”

2. “Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing” melalui “Peningkatan Kontribusi Ekonomi Sektor Kelautan dan Perikanan terhadap Perekonomian Nasional”

3. “Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan” melalui “Peningkatan Kelestarian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan”

4. “Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya” melalui “Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan di KKP”.

Dalam rangka mendukung Misi KKP tersebut, Ditjen PRL mempunyai 3 (tiga) Misi yaitu:

1. Peningkatan Kontribusi Ekonomi Sub Sektor Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;

2. Peningkatan Kelestarian Sumber Daya Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;

3. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan di lingkungan Ditjen PRL.

Sasaran strategis pembangunan kelautan dan perikanan merupakan kondisi yang diinginkan dapat dicapai oleh KKP sebagai suatu hasil dan dampak dari beberapa program yang dilaksanakan. Penjabaran dari Sasaran Strategis (SS) KKP tahun 2020-2024, yang didukung oleh Sasaran Program (SP) Ditjen PRL terdiri dari:

SS-1 Kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan meningkat, SS-3 Sumber daya kelautan dan perikanan berkelanjutan

SS-6 Tata kelola sumber daya kelautan dan perikanan bertanggungjawab SS-7 Industrialisasi kelautan dan perikanan berdaya saing

SS-9 Tata kelola pemerintahan yang baik.

Sasaran pembangunan kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil merupakan kondisi yang diinginkan dan dicapai oleh Ditjen PRL sebagai suatu hasil atau dampak dari beberapa program yang dilaksanakan dari pelaksanaan program pengelolaan ruang laut dan program dukungan manajemen.

Sasaran Ditjen RPL Tahun 2020-2024 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang

(19)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 11 Laut Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Renstra Ditjen PRL Tahun 2020-2024 dijabarkan sebagai berikut:

1. Program Pengelolaan Perikanan Dan Kelautan

a. Sasaran: "Kesejahteraan petambak garam meningkat”, dengan Indikator Kinerja: Nilai Tukar Petambak Garam.

b. Sasaran: “Ekonomi Sektor kelautan dan perikanan meningkat”, dengan Indikator Kinerja:

Jumlah jasa kelautan yang dikelola untuk pengembangan ekonomi; Jumlah pesisir dan pulau- pulau kecil/terluar yang terbangun sarana prasarana dan/atau dimanfaatkan.

c. Sasaran: " Meningkatnya lokasi kawasan laut dan wilayah pesisir yang memiliki rencana zonasi yang akan ditetapkan menjadi peraturan perundang-undangan”, dengan Indikator Kinerja:

Lokasi kawasan laut dan wilayah pesisir yang memiliki rencana zonasi yang akan ditetapkan menjadi peraturan perundang-undangan.

d. Sasaran: “Produktivitas dan usaha garam nasional meningkat”, dengan Indikator Kinerja:

Produksi Garam Nasional.

e. Sasaran: “Terkelolanya kawasan wisata bahari dan BMKT”, dengan Indikator Kinerja: Kawasan yang dibangun sarana prasarana wisata bahari dan BMKT.

f. Sasaran: “Masyarakat hukum adat, masyarakat tradisional, dan masyarakat lokal di pesisir dan pulau-pulau kecil yang diakui dan dikuatkan kelembagaannya”, dengan Indikator Kinerja:

Komunitas masyarakat hukum adat, masyarakat tradisional, dan masyarakat lokal di pesisir dan pulau-pulau kecil yang terfasilitasi dalam rangka penguatan dan perlindungannya.

g. Sasaran: “Tingkat Kemandirian Sentra Kelautan dan Perikanan (SKPT) meningkat”, dengan Indikator Kinerja: Tingkat kemandirian SKPT di bawah tanggung jawab Ditjen PRL (skala 1-5).

2. Program Kualitas Lingkungan Hidup

a. Sasaran: “Pengelolaan kawasan konservasi yang berkelanjutan” dengan Indikator Kinerja: Luas kawasan konservasi, Kawasan konservasi yang dikelola secara berkelanjutan.

b. Sasaran: “Meningkatnya pengelolaan keanekaragaman hayati perairan yang dilindungi, dilestarikan dan/atau dimanfaatkan” dengan Indikator Kinerja: Keanekaragaman hayati perairan yang dilindungi, dilestarikan, dan/atau dimanfaatkan.

c. Sasaran: “Meningkatnya kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang pulih kembali” dengan Indikator Kinerja: Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil rusak yang pulih Kembali.

d. Sasaran: “Tingkat Kemandirian Sentra Kelautan dan Perikanan (SKPT) meningkat” dengan Indikator Kinerja: Tingkat Kemandirian SKPT Kepulauan Mentawai SKPT.

(20)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 12 3. Program Dukungan Manajemen

Sasaran: “Tatakelola pemerintahan yang baik lingkup DJPRL” dengan Indikator Kinerja: Nilai PMPRB DJPRL, Jumlah Unit Kerja DJPRL berpredikat WBK, Batas Toleransi Materialitas Temuan Pengawas Eksternal dari Total Realisasi Anggaran Lingkup Ditjen PRL kurang dari 1 % setiap tahun, Indeks Profesionalitas ASN DJPRL, Nilai PM SAKIP DJPRL, Nilai Maturitas SPIP Ditjen Pengelolaan Ruang Laut dengan level 3, Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar DJPRL, Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup DJPRL, Unit yang menerapkan inovasi pelayanan publik DJPRL, Nilai indikator kinerja pelaksanaan anggaran (IKPA) DJPRL, Nilai Kinerja Anggaran (NKA) DJPRL.

2.2 Indikator dan Target Kinerja LPSPL Sorong Tahun 2021

Pada Tahun 2021 terdapat perubahan dan penyesuaian terhadap Indikator Kinerja dan Indikator Kinerja Utama LPSPL Sorong dimana terdapat beberapa indikator yang tidak dipergunakan lagi pada tahun 2021 dan beberapa indikator baru yang dipergunakan pada tahun 2021. Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2020 yang tidak ditargetkan kembali adalah:

a. Lokasi yang difasilitasi sarana usaha ekonomi produktif di pesisir dan pulau-pulau kecil/terluar wilayah kerja LPSPL Sorong (lokasi)

b. Kawasan penanaman mangrove yang diidentifikasi di wilayah kerja LPSPL Sorong (kawasan) c. Jumlah provinsi di wilayah kerja LPSPL Sorong yang memiliki rencana zonasi ditetapkan melalui

peraturan perundangan (provinsi)

d. Jumlah Kelompok di pesisir dan pulau-pulau kecil pada wilayah kerja LPSPL Sorong yang terverifikasi kebutuhan bantuan sarana prasarananya (kelompok)

e. Dokumen SPIP LPSPL Sorong yang diselesaikan (dokumen)

f. Persentase Pemenuhan Lembar Kerja Evaluasi (LKE) PMPRB LPSPL Sorong (%)

Sedangkan indikator baru dan/atau yang dilakukan penyesuaian dan dipergunakan pada tahun 2021 adalah:

a. Luas kawasan konservasi perairan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang diusulkan penetapannya (hektar).

b. Jenis ikan terancam punah di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilakukan pendataan, penyadartahuan, dan perbaikaan habitat atau pemulihan populasi (jenis). IKU ini berubah menjadi IKU Jenis ikan terancam punah yang dilakukan pendataan, penyadartahuan, dan perbaikan habitat atau pemulihan populasi dan penanganan biota dilindungi di wilayah kerja LPSPL Sorong (jenis).

Perubahan IKU ini menjadi satu mencerminkan meningkatnya pengelolaan Keanekaragaman hayati perairan yang lestari dan berkelanjutan di wilayah kerja LPSPL Sorong.

(21)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 13 c. Jenis Keanekaragaman hayati perairan yang dimanfaatkan secara berkelanjutan di wilayah kerja

LPSPL Sorong (jenis). IKU ini berubah menjadi IKU Jenis ikan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilayani pemanfaatannya (jenis). Perubahan IKU ini menjadi satu mencerminkan meningkatnya pengelolaan keanekaragaman hayati perairan yang dimanfaatkan di wilayah kerja LPSPL Sorong.

d. Jejaring, kemitraan/kerjasama dan konvensi dalam mendukung konservasi keanekaragaman hayati laut di wilayah kerja LPSPL Sorong (dokumen). IKU ini berubah menjadi IKU kesepakatan jejaring, kemitraan, kerjasama dan konvensi konservasi keanekaragaman hayati laut yang diimplementasikan di wilayah kerja LPSPL Sorong (kesepakatan). Perubahan IKU ini menjadi satu mencerminkan meningkatnya jejaring, kemitraan/kerjasama pengelolaan kawasan konservasi dan keanekaragaman hayati laut di wilayah kerja LPSPL Sorong.

e. Persentase unit kerja LPSPL Sorong yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%).

f. Nilai WBK LPSPL Sorong (nilai).

g. Tingkat efektivitas pelaksanaan kegiatan bantuan pemerintah lingkup LPSPL Sorong (%).

Pada tahun 2021 ini terdapat perubahan indikator dan target mengikuti evaluasi indikator dan revisi postur anggaran berdasarkan Perpres Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020. Pada triwulan II, terdapat perubahan target kinerja karena refocussing anggaran. Secara umum, nomenklatur IKU tidak menggunakan kata jumlah pada setiap IKU. Indikator dan Target Kinerja triwulan II LPSPL Sorong dituangkan dalam Perjanjian Kinerja LPSPL Sorong yang dapat dilihat pada tabel berikut:

(22)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 14 Tabel 2. Indikator dan Target Kinerja Triwulan II LPSPL Sorong Tahun 2021

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

1 Meningkatnya pengelolaan kawasan konservasi yang berkelanjutan di wilayah kerja LPSPL Sorong

1 Luas kawasan konservasi yang diusulkan penetapannya di wilayah

kerja LPSPL Sorong (Ha) 100.000

2 Meningkatnya pengelolaan

keanekaragaman hayati perairan yang dilindungidan/atau dilestarikan di wilayah kerja LPSPL

Sorong

2 Jenis ikan terancam punah yang dilakukan pendataan, penyadartahuan dan

perbaikan habitat atau pemulihan populasi dan penanganan biota dilindungi di wilayah

kerja LPSPL Sorong (Jenis)

6

3 Meningkatnya pengelolaan

keanekaragaman hayati perairan yang dimanfaatkan di wilayah

kerja LPSPL Sorong

3 Jenis keanekaragaman hayati perairan yang dimanfaatkan secara berkelanjutan di

wilayah kerja LPSPL Sorong (Jenis) 2 4 Meningkatnya jejaring,

kemitraan/kerjasama dan konvensi konservasi keanekaragaman hayati Laut di wilayah kerja LPSPL Sorong

4 Kelompok masyarakat yang menerima bantuan konservasi di wilayah kerja

LPSPL Sorong (Kelompok) 4

5 Kesepakatan jejaring, kemitraan, kerjasama dan konvensi konservasi keanekaragaman hayati laut yang diimplementasikan di

wilayah kerja LPSPL Sorong (Kesepakatan)

2

5 Tata kelola pemerintahan yang baik

lingkup LPSPL Sorong 6 Tingkat efektivitas pelaksanaan kegiatan

bantuan pemerintah di LPSPL Sorong (%) 72,5 7 Indeks profesionalitas ASN LPSPL Sorong

(indeks) 73

8 Nilai WBK LPSPL Sorong (nilai) 75 9 Nilai rekonsiliasi kinerja LPSPL Sorong

(nilai) 91

10 Persentase unit kerja LPSPL Sorong yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)

84

11 Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup LPSPL Sorong

(%) 65

12 Nilai IKPA LPSPL Sorong (nilai) 89 13 Nilai kinerja anggaran LPSPL Sorong (nilai) 86 14 Persentase penyelesaian temuan LHP BPK

LPSPL Sorong (%) 100

(23)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 15

(24)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 16 Gambar 3. Perjanjian Kinerja LPSPL Sorong Tahun 2021

(25)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 17

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran capaian kinerja LPSPL Sorong dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi IKU/IK. Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan Sistem Aplikasi Pengelolaan Kinerja (SAPK) melalui http://kinerjaku.kkp.go.id/. Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja LPSPL Sorong Triwulan II Tahun 2021 adalah 106,70 (kategori Hijau=Baik), seperti gambar 4 berikut:

Gambar 4. NPSS LPSPL Sorong Triwulan II Tahun 2021

Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja (IK) serta target dan realisasinya pada triwulan II tahun 2021 dapat dilihat pada tabel 3 berikut:

Tabel 3. IKU, IK, Target dan Realisasi Kinerja LPSPL Sorong Triwulan II Tahun 2021

IKU/IK FREKUENSI TARGET

TRIWULAN II

TARGET REALISASI % KINERJAKU IKU 1 Luas kawasan konservasi yang

diusulkan penetapannya di wilayah kerja LPSPL Sorong (Ha)

Tahunan 100.000 - - -

IKU 2 Jenis ikan terancam punah yang dilakukan pendataan,

penyadartahuan dan perbaikan habitat atau pemulihan populasi dan penanganan biota dilindungi di wilayah kerja LPSPL Sorong (Jenis)

Tahunan 6 - - -

IKU 3 Jenis keanekaragaman hayati perairan yang dimanfaatkan secara berkelanjutan di wilayah kerja LPSPL Sorong (Jenis)

Tahunan 2 - - -

(26)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 18

IKU/IK FREKUENSI TARGET TRIWULAN II

TARGET REALISASI % KINERJAKU IKU 4 Kelompok masyarakat yang

menerima bantuan konservasi di wilayah kerja LPSPL Sorong (Kelompok)

Semesteran 4 2 2 100,00

IKU 5 Kesepakatan jejaring, kemitraan, Kerjasama dan konvensi konservasi keanekaragaman hayati laut yang diimplementasikan di wilayah kerja LPSPL Sorong (Kesepakatan)

Semesteran 2 1 1 100,00

IK 6 Tingkat efektivitas pelaksanaan kegiatan bantuan pemerintah di LPSPL Sorong (%)

Tahunan 72,5 - - -

IK 7 Indeks profesionalitas ASN

LPSPL Sorong (indeks) Semesteran 73 65 82,16 120,00

IK 8 Nilai WBK LPSPL Sorong (nilai) Tahunan 75 - - -

IK 9 Nilai rekonsiliasi kinerja LPSPL

Sorong (nilai) Tahunan 91 - - -

IK 10 Persentase unit kerja LPSPL Sorong yang menerapkan sistem manajemen

pengetahuan yang terstandar (%)

Triwulan 84 84 100 119,05

IK 11 Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup LPSPL Sorong (%)

Triwulan 65 65 65 100,00

IKU 12 Nilai IKPA LPSPL Sorong (nilai) Semesteran 89 80 91,61 114,51 IKU 13 Nilai kinerja anggaran LPSPL

Sorong (nilai) Tahunan 86 - - -

IK 14 Persentase penyelesaian temuan LHP BPK LPSPL Sorong (%)

Tahunan 100 - - -

Dalam rangka pencapaian sasaran kegiatan Meningkatnya Pengelolaan Kawasan Konservasi yang Berkelanjutan, LPSPL Sorong menjabarkan sasaran kegiatan 1 ke dalam 1 (satu) IKU, yaitu luas kawasan konservasi yang diusulkan penetapannya di wilayah kerja LPSPL Sorong.

3.1.1 IKU 1 Luas Kawasan Konservasi yang Diusulkan Penetapannya di Wilayah Kerja LPSPL Sorong (Ha)

Luas Kawasan Konsevasi yang diusulkan penetapannya di wilayah kerja LPSPL Sorong adalah luas Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) yang didorong percepatan penetapannya oleh LPSPL Sorong melalui koordinasi dengan daerah dan pihak terkait lainnya sampai dengan terbitnya surat pengusulan penetapan Kawasan Konservasi dari Gubernur kepada Menteri Kelautan dan Perikanan.

3.1 Sasaran Kegiatan 1 Meningkatnya Pengelolaan Kawasan Konservasi yang Berkelanjutan di Wilayah Kerja LPSPL Sorong

(27)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 19 Perhitungan capaian IKU ini dengan cara menghitung dan menjumlahkan luas kawasan konservasi di wilayah kerja LPSPL Sorong yang telah dilakukan upaya kegiatan pendampingan terhadap pemerintah daerah setempat agar KKPD yang telah dicadangkan Gubernur diusulkan penetapannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Tabel 4. Capaian IKU 1 Luas Kawasan Konservasi yang Diusulkan Penetapannya di Wilayah Kerja LPSPL Sorong (Ha)

SK-1 Meningkatnya Pengelolaan Kawasan Konservasi yang Berkelanjutan di Wilayah Kerja LPSPL Sorong IKU-1 Luas Kawasan Konservasi yang Diusulkan Penetapannya di Wilayah Kerja LPSPL Sorong (Ha)

Realisasi 2020 Tahun 2021 Tahun 2021 Renstra 2020-2024

Tw II 2020 Realisasi Tw

Sebelumnya Target

Tw II Realisasi

Tw II %

Capaian Kenaikan thd Tw IV

2020

Target PK

2021 %

Realisasi thd PK

Target

2024 % Capaian thd Renstra

- 925.367,55 - - - - - 100.000 - - -

Sumber data: LPSPL Sorong, 30 Juni 2021

1. Capaian IKU Luas Kawasan Konservasi yang Diusulkan Penetapannya di Wilayah Kerja LPSPL Sorong (Ha) Triwulan II Tahun 2021

Target luas kawasan konservasi yang diusulkan penetapannya di wilayah kerja LPSPL Sorong pada tahun 2021 yaitu 100.000 hektar. Pada triwulan I sudah tercapai target luas kawasan konservasi yang diusulkan penetapannya di wilayah kerja LPSPL Sorong Tahun 2021 yaitu 338.323 Ha dari target 100.000 Ha. Capaian tersebut didukung dengan surat Pengusulan Penetapan Kawasan Konservasi Perairan Sorong Selatan Nomor 523.1/70/GPB/2021 Tanggal 22 Januari 2021 yang diajukan oleh Gubemur Papua Barat, Laporan HasiI Kegiatan Pendampingan dan Dokumen Rencana Pengelolaan Zonasi namun periode pencapaian target dan periode pelaporan capaian IKU 1 ini adalah tahunan sehingga sampai dengan triwulan II belum diisi capaiannya tetapi disampaikan progress dalam rangka pemenuhan target (masih dalam proses pencapaian).

2. Perbandingan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2021 dan Triwulan IV Tahun 2020

Sampai dengan triwulan II tahun 2021, luas kawasan konservasi yang diusulkan penetapannya di wilayah kerja LPSPL Sorong masih dalam proses pencapaian sehingga belum bisa dibandingkan dengan capaian sebelumnya.

3. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumberdaya

Efisiensi penggunaan sumberdaya dalam hal ini: (1) penggunaan anggaran, kemitraan dengan pemerintah daerah dan mitra konservasi dan keanekaragaman hayati perairan dalam upaya identifikasi pencadangan dan usulan penetapan kawasan konservasi perairan daerah, (2) LPSPL Sorong terlibat sebagai tim POKJA, tim teknis, dan tim survei dalam pengumpulan data lapangan.

Efisiensi penggunaan sumberdaya dilakukan melalui pendampingan pemerintah daerah di wilayah

(28)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 20 kerja LPSPL Sorong dalam upaya identifikasi pencadangan dan pengusulan KKPD untuk ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan yang umumnya dilaksanakan sejak 1-3 tahun dengan tahapan mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal KP3K Nomor Kep. 44/ KP3K/2012. Pendanaan berasal dari APBN DIPA LPSPL Sorong maupun bekerjasama dengan pemerintah daerah ataupun mitra konservasi dan keanekaragaman hayati laut. Mitra yang terlibat pada pencapaian target sebanyak 17 instansi, yaitu: Dinas Perikanan Kabupaten Sorong Selatan, Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, BAPPEDA Provinsi Papua Barat, BAPPEDA Kabupaten Sorong Selatan, Setda Provinsi Papua Barat, DKP Provinsi Papua Barat, Dinas Kehutanan, Satwas SDKP Sorong, BBKSDA, UNIPA, Poltek KP Sorong, Lembaga DAS Sorsel, Tim Inisiasi KKP Sorsel, LMA TEHIT Sorsel, LMA IMEKKO Sorsel, USAID SEA Project, WWF Indonesia.

4. Analisis Keberhasilan, Kegagalan/Kendala dan Solusi

Target belum tercapai pada triwulan II tahun 2021, analisis keberhasilan/kegagalan, kegiatan pendukung, dan solusi sebagai berikut:

a. Analisis Keberhasilan

Sumberdaya manusia LPSPL Sorong yang handal serta dukungan mitra konservasi dan keanekaragaman hayati laut dalam inisiasi, identifikasi, pencadangan dan pengusulan penetapan kawasan konservasi perairan serta koordinasi yang harmonis dengan pemerintah daerah di wilayah kerja LPSPL Sorong menjadikan IKU 1 ini bisa tercapai sesuai target yang telah ditentukan. Ada beberapa kegiatan pendukung tercapainya target IKU 1 ini pada triwulan II, yaitu:

1. Rapat Koordinasi Teknis Pengelolaan Kawasan Konservasi (06 April 2021)

Kegiatan diselenggarakan oleh Direktorat KKHL, DJPRL untuk menyusun komitmen penetapan kawasan konservasi daerah dan peningkatan status efektivitas pengelolaan kawasan konservasi daerah oleh para pemangku kepentingan seluruh Indonesia.

2. Pertemuan Koordinasi Teknis Pokja dengan Tim Expert Survei Calon Kawasan Konservasi Perairan (CKKP) Pulau Kolepom (19 April 2021)

Pertemuan yang diselenggarakan oleh ATSEA-2 dan DKP Provinsi Papua ini bertujuan untuk mengetahui hasil pelaksanaan studi lapangan di CKKP Kolepom khususnya di lokasi target survei sekaligus mengetahui kendala/tantangannya serta mendapatkan masukan dan informasi penting lainnya untuk menjadi bahan persiapan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.

3. Pembahasan Regulasi dan Potensi KKPD Maluku Utara (05 Mei 2021)

Kegiatan diselenggarakan oleh Direktorat KKHL untuk membahas aturan pemanfaatan dan potensi yang ada di KKPD Maluku Utara. Pembahasan terkait data yang telah dikirimkan oleh

(29)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 21 BKKPD Malut ke Direktorat KKHL berupa form pendataan potensi berdasarkan Surat No.

752/DJPRL.5/IV/2020 mengenai kondisi umum kawasan dan kondisi pemanfaatan eksisting di KKPD Malut yakni kondisi potensi pariwisata, pemanfaatan sumberdaya di bidang budidaya, penangkapan, pengolahan, produksi perikanan serta kemitraan dan regulasi yang mengatur tentang pemanfaatan kawasan konservasi yang dapat meningkatkan PAD daerah.

4. Pertemuan Updating List Data Dukung Penilaian EVIKA 2021 (28 Mei 2021)

Pembahasan berfokus pada TWP Pulau Rao-Tanjung Dehegila Kab Morotai. Updating list data dukung akan digunakan sebagai alat verifikasi untuk penilaian EVIKA yang mencakup pada 4 indikator penilaian yakni pada input, proses, dan output.

5. Survei Lapangan dalam Rangka Penyusunan Rencana Zonasi CKKP Kolepom (03-14 Juni 2021)

KKPD Pulau Kolepom memiliki target konservasi sebagai upaya perlindungan dan pelestarian sebagian wilayah perairan yang diduga sebagai habitat ikan langka dan terancam punah (Pari Gergaji dan Penyu Laut), area peneluran (spawning ground), area asuhan (nursery ground) dan area penangkapan (fishing ground) ikan ekonomis penting (Udang dan Kakap) serta mengelola pemanfaatan ruang perairan untuk kesejahteraan masyarakat secara adil dan berkelanjutan.

Tujuan kegiatan ini untuk mengumpulkan data kondisi tutupan dan jenis mangrove di KKPD Pulau Kolepom. Usulan inisiatif pencadangan KKPD Pulau Kolepom merupakan usulan kolaboratif antara Dit. KKHL, LPSPL Sorong, DKP Provinsi Papua dan Dinas Perikanan Kab.

Merauke, dan didukung oleh mitra NGO Arafura and Timor Sea (ATSEA) 2 yang telah diinisiasi sejak tahun 2015. Gubernur Provinsi Papua menerbitkan Keputusan Gubernur Papua No.

188.4/295/tahun 2019 tanggal 29 September 2019 tentang Penetapan Pencadangan Kawasan Konservasi Suaka Alam Perairan di Pulau Kolepom Kab. Merauke Provinsi Papua, meliputi wilayah perairan seluas ± 353.287 Ha, meliputi area pesisir utara hingga ke pesisir selatan Pulau Kolepom, yang meliputi 9 kampung yaitu Kampung Iramoro, Konjombando, Yeraha, Kawe, Pembri, Wetau, Dafnawanga, Sabon, Kladar dan Kampung Tor.

b. Analisis Kegagalan/Kendala

Tidak ada kendala dalam pencapaian target ini. Pencapaian target tidak akan terpenuhi apabila tidak didukung oleh SDM LPSPL Sorong yang handal serta dukungan mitra konservasi dan keanekaragaman hayati laut dalam inisiasi, identifikasi, pencadangan dan pengusulan penetapan kawasan konservasi perairan serta koordinasi yang harmonis dengan pemerintah daerah di wilayah kerja LPSPL Sorong.

(30)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 22 c. Solusi

Capaian tahun sebelumnya dan tahun 2021 selalu berhasil mengusulkan penetapan kawasan konservasi sehingga belum terdapat solusi yang dilakukan karena tidak ada kendala yang menyebabkan kegagalan.

5. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran dalam mendukung pelaksanaan sasaran kegiatan dengan IKU Luas Kawasan Konservasi yang Diusulkan Penetapannya di Wilayah Kerja LPSPL Sorong sampai dengan triwulan II tahun 2021 sebesar Rp 11.060.100,00 yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Realisasi Anggaran IKU 1 Luas Kawasan Konservasi yang Diusulkan Penetapannya di Wilayah Kerja LPSPL Sorong (Ha)

No. IKU Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (%)

1. Luas Kawasan Konservasi yang Diusulkan Penetapannya di Wilayah Kerja LPSPL Sorong

(Ha) 222.600.000 11.060.100 4,96

Sumber Data: LPSPL Sorong, per 30 Juni 2021

Anggaran yang akuntabel atau efektif untuk mencapai target IKU 1 sampai dengan triwulan II adalah Rp 11.060.100,00.

Dalam rangka pencapaian sasaran kegiatan Meningkatnya Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Perairan yang Dilindungi dan/atau Dilestarikan di Wilayah Kerja LPSPL Sorong, LPSPL Sorong menjabarkan sasaran kegiatan 2 ke dalam 1 (satu) IKU, yaitu jenis ikan terancam punah yang dilakukan pendataan, penyadartahuan dan perbaikan habitat atau pemulihan populasi dan penanganan biota dilindungi di wilayah kerja LPSPL Sorong.

3.2.1 IKU 2 Jenis Ikan Terancam Punah yang Dilakukan Pendataan, Penyadartahuan dan Perbaikan Habitat atau Pemulihan Populasi dan Penanganan Biota Dilindungi di Wilayah Kerja LPSPL Sorong

Keanekaragaman sumberdaya hayati yang dimiliki oleh negara Indonesia sudah lama dikenal dunia dan menurut data LIPI tahun 2012 Indonesia memiliki ikan air tawar sebanyak 2.500 spesies dan 3.000 spesies merupakan ikan air laut serta Terumbu Karang yang beranekaragam. Kekayaan keanekaragaman hayati tersebut adalah aset bagi pembangunan dan kemakmuran bangsa karena sebagian besar pembangunan nasional mengandalkan keanekaragaman hayati sehingga keberhasilan pembangunan di sektor kelautan dan perikanan diharapkan dapat menopang pembangunan nasional 3.2 Sasaran Kegiatan 2 Meningkatnya Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Perairan yang

Dilindungi dan/atau Dilestarikan di Wilayah Kerja LPSPL Sorong

(31)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 23 di masa depan. Adanya eksploitasi secara berlebihan terhadap sumberdaya ikan telah menyebabkan beberapa spesies mengalami ancaman kepunahan. Degradasi dan kerusakan habitat hidup yang saat ini terjadi juga telah menyebabkan beberapa biota perairan mengalami penurunan populasi secara drastis sehingga memerlukan langkah-langkah pengelolaan berupa program konservasi jenis ikan atau keanekaragaman hayati. Konservasi jenis ikan atau keanekaragaman hayati merupakan upaya melindungi, melestarikan dan memanfaatkan sumber daya ikan untuk menjamin keberadaan, ketersediaan, dan kesinambungan jenis ikan/keanekaragaman hayati bagi generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Jenis ikan terancam punah yang dilakukan pendataan, penyadartahuan dan perbaikan habitat atau pemulihan populasi dan penanganan biota dilindungi di wilayah kerja LPSPL Sorong adalah 6 jenis ikan terancam punah prioritas yang diintervensi sesuai dengan karakteristik bioekologi untuk dilakukan perlindungan, pelestarian dan/atau dimanfaatkan guna menjaga dan menjamin keberadaan, ketersediaan dan kesinambungan keanekaragaman hayati perairan. Jenis tersebut adalah Terumbu Karang, Penyu, Teripang, Hiu Appendik, Hiu Paus, Hiu Berjalan. Upaya perlindungan dan/atau pelestarian dilakukan melalui:

1. Pengkayaan stok (Teripang) 2. Rehabilitasi (Terumbu Karang)

3. Monitoring/pendataan populasi (Teripang, Hiu Paus, Kalabia, Penyu, Hiu Appendik)

4. Penyadartahuan/sosialisasi/edukasi stakeholder terkait perlindungan dan pelestarian jenis ikan 5. Penanganan respon cepat jenis mamalia laut terdampar

Perhitungan capaian IKU ini dengan menginventarisasi dan menjumlahkan jenis ikan terancam punah yang dilakukan pendataan, penyadartahuan dan perbaikan habitat atau pemulihan populasi dan penanganan biota dilindungi.

Tabel 6. Capaian IKU 2 Jenis Ikan Terancam Punah yang Dilakukan Pendataan, Penyadartahuan dan Perbaikan Habitat atau Pemulihan Populasi dan Penanganan Biota Dilindungi di Wilayah Kerja LPSPL Sorong (Jenis)

SK-1 Meningkatnya Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Perairan yang Dilindungi dan/atau Dilestarikan di Wilayah Kerja LPSPL Sorong

IKU-2 Jenis Ikan Terancam Punah yang Dilakukan Pendataan, Penyadartahuan dan Perbaikan Habitat atau Pemulihan Populasi dan Penanganan Biota Dilindungi di Wilayah Kerja LPSPL Sorong (Jenis)

Realisasi 2020 Tahun 2021 Tahun 2021 Renstra 2020-2024

Tw II 2020 Realisasi Tw

Sebelumnya Target

Tw II Realisasi

Tw II %

Capaian Kenaikan thd Tw IV

2020

Target PK 2021 %

Realisasi thd PK

Target

2024 % Capaian thd Renstra

- 3 - - - - - 6 - - -

Sumber Data: LPSPL Sorong, 30 Juni 2021

1. Capaian IKU Jenis Ikan Terancam Punah yang Dilakukan Pendataan, Penyadartahuan dan Perbaikan Habitat atau Pemulihan Populasi dan Penanganan Biota Dilindungi di Wilayah Kerja LPSPL Sorong (Jenis) Triwulan II Tahun 2021

Target jenis ikan terancam punah yang dilakukan pendataan, penyadartahuan dan perbaikan habitat

(32)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2021 24 atau pemulihan populasi dan penanganan biota dilindungi di wilayah kerja LPSPL Sorong pada tahun 2021 adalah 6 jenis (Terumbu Karang, Penyu, Teripang, Hiu Appendik, Hiu Paus,Hiu Berjalan). Pada triwulan II telah tercapai 3 (tiga) jenis, yaitu Hiu Berjalan (Kalabia), Penyu dan Terumbu Karang. Yang telah disampaikan melalui Memo kepada Direktur Jenderal PRL Nomor: M.499/LPSPL.1/PRL/RL.530/VII/2021 Tanggal 06 Juli 2021 Tentang Capaian IKU Jenis Ikan Terancam Punah yang Dilakukan Pendataan, Penyadartahuan dan Perbaikan Habitat atau Pemulihan Populasi dan Penanganan Biota Dilindungi di Wilayah Kerja LPSPL Sorong Semester I TA 2021. Pencapaian target tersebut merupakan output dari kegiatan: (i) Survei Monitoring Populasi Hiu Berjalan di KKPD Kaimana, Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat, (ii) Rehabilitasi Terumbu Karang di Zona Egek Masyarakat Hukum Adat (MHA) Malaumkarta, Kabupaten Sorong, Papua Barat, (iii) Monitoring Penyu di Pulau Um, Malaumkarta.

Periode pencapaian target dan periode pelaporan capaian IKU 2 adalah tahunan sehingga sampai dengan triwulan II belum diisi capaiannya tetapi disampaikan progress dalam rangka pemenuhan target.

2. Perbandingan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2021 dan Triwulan IV Tahun 2020

Sampai dengan triwulan II tahun 2021, jenis ikan terancam punah yang dilakukan pendataan, penyadartahuan dan perbaikan habitat atau pemulihan populasi dan penanganan biota dilindungi di wilayah kerja LPSPL Sorong masih dalam proses pencapaian sehingga belum bisa dibandingkan dengan capaian sebelumnya.

3. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumberdaya

Partisipasi aktif sumberdaya manusia LPSPL Sorong, yaitu:

1. Pelaksanaan kegiatan perlindungan dan pelestarian jenis ikan terancam punah dilakukan oleh SDM LPSPL Sorong yang terlatih dan handal atau tersertifikasi. LPSPL Sorong juga bermitra dengan satker kementerian dan SKPD terkait yang selalu mengedepankan upaya pelibatan masyarakat lokal sebagai bagian dari transfer pengetahuan dan peningkatan pemahaman masyarakat di bidang konservasi

2. LPSPL Sorong selalu menyempatkan untuk melakukan sosialisasi perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan jenis ikan dilindungi, terancam punah dan/atau appendix CITES kepada masyarakat baik melalui kegiatan Pengenalan Lingkungan Laut (PENA LAUT) maupun sosialisasi langsung dilapangan.

3. LPSPL Sorong terhubung melalui grup jejaring first responder yang anggotanya terdiri atas kalangan akademisi, pemerhati lingkungan/NGO, pemerintahan, pelajar/mahasiswa dan masyarakat umum yang tersebar di wilayah kerja LPSPL Sorong yang secara aktif berbagi informasi terkait konservasi jenis ikan dan konservasi kawasan serta berbagi peran dalam aksi konservasi jenis ikan dan

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi LPSPL Sorong
Gambar 2. Wilayah Kerja LPSPL Sorong
Tabel 3. IKU, IK, Target dan Realisasi Kinerja LPSPL Sorong Triwulan II Tahun 2021
Tabel 4.  Capaian IKU 1 Luas Kawasan Konservasi yang Diusulkan Penetapannya di Wilayah Kerja LPSPL  Sorong (Ha)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan persentase realisasi penarikan dana pada Triwulan I (periode 1 Januari sampai dengan 31 Maret 2012) terhadap target TA 2012, Kementerian Dalam

Ringkasan Eksekutif Triwulan IV TA 2011 - 2 Tabel 2 memperlihatkan rekapitulasi pelaksanaan pinjaman luar negeri sampai dengan Triwulan IV TA 2011 menurut sumber

Proyek ini terdiri dari 3 komponen dengan 9 indikator kinerja output sebagai target, dimana 6 indikator kinerja output telah tercapai pada akhir tahun

Target dan Realisasi IKU Triwulan IV pada Sasaran Strategis Tersedianya Data dan Informasi Ilmiah Litbang Perikanan Budidaya Rumput Laut di LP2BRL. No IKU

Dalam Laporan Kinerja Interim Triwulan II Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Mataram Tahun 2021 tertuang perjanjian kinerja dan indikator kinerja yang

Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi pengukuran atas realisasi 11 IKU dominan (yang paling mempengaruhi capaian sasaran strategis) dari 35 IKU yang

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan Target Tahun 2017 Capaian Triwulan II Tahun 2017 3 Terwujudnya kompetensi SDM KP yang mendukung peningkatan produktivitas usaha

Pengukuran capaian kinerja Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi Triwulan I Tahun 2021 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana)