MAKALAH MANAJEMEN STRATEJIK
Anggota Kelompok
Ramlan Pangaribuan 0706164385
Giorda Sultama 0806350101
Ishak 0806350202
Hertika Setya Putri 0806321915
Yunita Putri 0806318252
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA
Depok, 2011
Statement of Authorship
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menyatakan menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Nama :Ramlan Pangaribuan Nama : Giorda Sultama
NPM :0706164385 NPM : 0806350101
Tandatangan : Tandatangan :
Nama : Ishak Nama : Hertika Setya Putri
NPM : 0806350202 NPM : 0806321915
Tandatangan : Tandatangan :
Nama : Yunita Putri
NPM : 0806318252
Tandatangan :
Mata ajaran : Manajemen Stratejik
Judul makalah/tugas : Makalah Tugas Akhir Manajemen Stratejik
Tanggal : 28 Desember 2011
Dosen : Karto Adiwidjaya S.E., M.M.
I. Profil Perusahaan
Johnson & Johnson adalah perusahaan farmasi internasional Amerika, peralatan medis dan konsumen kemasan barang produsen didirikan pada tahun 1886. Pendiri Johnson
& Johnson adalah Robert Wood Johnson, James Wood Johnson, Edward Mead Johnson.
Markas korporasi terletak di New Brunswick, New Jersey, Amerika Serikat dengan pembagian konsumen yang terletak di Skillman, New Jersey termasuk sekitar 250 anak perusahaan. Saham biasa adalah komponen dari Dow Jones Industrial Average dan perusahaan terdaftar di antara Fortune 500.
II. Visi dan Misi
"The fundamental objective of Johnson & Johnson is to provide scientifically sound, high quality products and services to help heal, cure disease and improve the quality of life."
Johnson & Johnson merupakan perusahaan yang tidak memiliki misi, tetapi dalam perusahaannya dikenal dengan adanya Credo, yaitu sebuah kepercayaan atau paham yang dianut oleh perusahaan Johnson & Johnson sebagai nilai yang menjadi pedoman perusahaan dalam menjalankan semua kegiatan bisnisnya. Adapun Credo dari Johnson & Johnson adalah sebagai berikut :
• We believe our first responsibility is to the doctors, nurses and patients, to mothers and fathers and all others who use our products and services.
In meeting their needs everything we do must be of high quality.
We must constantly strive to reduce our costs in order to maintain reasonable prices.
Customers' orders must be serviced promptly and accurately.
Our suppliers and distributors must have an opportunity to make a fair profit.
• We are responsible to our employees,
the men and women who work with us throughout the world.
Everyone must be considered as an individual.
We must respect their dignity and recognize their merit.
They must have a sense of security in their jobs.
Compensation must be fair and adequate, and working conditions clean, orderly and safe.
We must be mindful of ways to help our employees fulfill their family responsibilities.
Employees must feel free to make suggestions and complaints.
There must be equal opportunity for employment, development and advancement for those qualified.
We must provide competent management, and their actions must be just and ethical.
• We are responsible to the communities in which we live and work and to the world community as well.
We must be good citizens – support good works and charities and bear our fair share of taxes.
We must encourage civic improvements and better health and education.
We must maintain in good order the property we are privileged to use, protecting the environment and natural resources.
• Our final responsibility is to our stockholders.
Business must make a sound profit.
We must experiment with new ideas.
Research must be carried on, innovative programs developed and mistakes paid for.
New equipment must be purchased, new facilities provided and new products launched.
Reserves must be created to provide for adverse times.
When we operate according to these principles, the stockholders should realize a fair return.
III. Analisa Audit Eksternal
Kondisi Ekonomi (US)
Dampak subprime mortgage di 2008 masih memiliki beberapa efek ke AS, dan Johnson & Johnson merasakan efeknya juga. Dua divisi dari Johnson & Johnson (farmasi dan alat kesehatan) menghasilkan produk kesehatan primer sehingga subprime mortgage tidak memberikan efek yang signifikan untuk kedua divisi. Namun divisi ketiga, yaitu divisi produk konsumen menerima dampak yang signifikan dari masalah ini, terutama untuk penjualan. Pada tahun 2008, produk konsumen divisi penjualan memiliki nilai tertinggi dengan tingkat pertumbuhan 10,8% karena masalah subprime mortgage, yang mengurangi nilai dolar dan membuat produk AS lebih murah di pasar luar negeri.
Masalah Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan
Ketika krisis global yang terjadi 2008, negara-negara maju menerima beberapa dampak buruk dalam pendapatan, namun di negara-negara berkembang seperti India, Cina, dan Indonesia, menerima beberapa dampak yang baik dalam pendapatan mereka yang membuat daya beli mereka meningkat dan kehidupan mereka menjadi konsumtif. Produk Johnson & johnson konsumen, yang adalah produk AS, secara tidak langsung menerima dampak yang baik dalam penjualan mereka di negara-negara berkembang karena orang-orang di negara-negara berkembang menjadi lebih konsumtif dalam waktu krisis 2008 global, dan Johnson & Johnson harus memfokuskan penjualan di negara-negara berkembang.
Tekanan Politik, Pemerintah, dan Hukum
Industri Farmasi memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat karena salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia adalah faktor kesehatan karena itu perlu adanya peraturan-peraturan yang mengatur jalannya bisnis dalam indutri ini. Tiap Negara memiliki peraturan yang berbeda-beda, tergantung dari kebijakan pemerintah masing-masing, di Indonesia sendiri salah satu tekanan politiknya adalah adanya kebijakan yang dikeluarkan
pemerintah Indonesia mengenai pembatasan penjualan obat import yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 45/M-DAG/PER/9/2009 (“Permendag 45”) sehingga J&J pun harus memenuhi peraturan tersebut agar dapat menjual produknya di Indonesia.
J&J sendiri memiliki kode etik tentang tanggung jawab sosial. Diuraikan dalam kebijakan perusahaan mereka adalah informasi tentang pekerja anak, tenaga kerja global, laboratorium pengujian penelitian hewan, pedoman etika penelitian, dan kebijakan lingkungan di seluruh dunia. Seperti yang ditunjukkan oleh Laporan Keberlanjutan 2005 mereka di bawah, Johnson dan Johnson akan terus mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.
Tekanan Teknologi
Dari aspek teknologi, obat merupakan sesuatu yang kompleks : Teknologi canggih, requirements yang ketat dan biaya yang makin lama makin tinggi karena tekanan-tekanan kepada kita untuk membuat obat yang benar-benar berkualitas. Produk teknologi dengan pasar terbatas, yang cuma 22trilyun dan murah, tidak akan ditemukan kecuali pada industri
obat. Karena itu untuk masuk dalam industri ini tidaklah mudah karena membutuhkan biaya yang tinggi baik untuk mesin-mesin maupun untuk riset dan pengembangan.
Tekanan Kompetitif
Industri ini memiliki “high barriers to entry” yang berarti untuk memasuki industri ini tidaklah gampang, karena itu tekanan dari kompetitor J&J tidak terlalu tinggi. Dan J&J masih menjadi pemain unggul dalam industri obat. Detail dari pangsa pasar J&J dan kompetitornya dapat dilihat dari table dibawah :
Dari table diatas dapat kita lihat bahwa J&J memiliki pangsa pasar yang paling besar dibanding kompetitornya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tekanan dari kompetitor tidaklah terlalu besar tapi J&J tetap perlu berhati-hati terhadap pesaing-pesaingnya karena pesaing-pesaing ini dapat mengambil pangsa pasar dari J&J, revenue growth dari pesaing lebih tinggi dibanding J&J hal ini disebabkan J&J termasuk pemain lama di Industri ini sehingga sudah berada dalam kondisi pertumbuhan yang stabil.
Analisis Kompetitif : Porter’s Five-Forces Model
• Persaingan diantara perusahaan-perusahaan yang berkompetisi
Kami akan coba menjelaskan argumentasi per poin dari setiap industri/lini bisnis, dimana perusahaan ini terlibat.
1. Industri Farmasi/Obat-obatan
Kombinasi jumlah nilai dari 5 perusahaan farmasi terbesar di dunia dua kali lipat dibandingkan dengan jumlah GNP dari semua Negara Sub Sahara Afrika dan pengaruh mereka terhadap peraturan dari perdagangan dunia sangat kuat luar biasa karena mereka bisa membawa kesejahteraan untuk berpengaruh secara langsung kepada kekuatan barat. (Guardian, 26/06/2011)
Industri Farmasi adalah industri yang benar-benar berprospek. Insutri ini merupakan salah satu industri yang paling menguntungkan di dunia. Itulah mengapa di dalam industri ini, Johnson & Johnson berhadapan dengan begitu banyak competitor. Sayangnya, dalam industry ini Johnson & Jonhson bukanlah pemain utama (perusahaan dengan pangsa pasar paling dominan). Namun, bila kita melihat dari perspektif perusahaan, lini bisnis ini merupakan sumber pendapatan utama bagi perusahaan. Sangat jelas dilihat dari data bahwa pendapatan dari industry ini memberikan sumbangan terbesar bagi perusahaan baik dalam hal jumlah nilai penjualan atau laba kotor bila dibandingkan dengan kedua sektor lainnya.
Perbedaan antara pangsa pasar satu perusahaan dan perusahaan lainnya tidak terlalu signifikan. Berdasarkan data yang dikeluarkan Datamonitor, pangsa pasar industri farmasin secara global pada tahun 2005 dikuasai oleh 4 perusahaan, yakni Pfizer (8,7%), GlaxoSmithKline (6,3%), Sanofi-Aventis (5,5%), dan Novertis (5%).Dan pangsa pasar perusahaan lain sisanya berjumlah 74,4% (Jonhson & Johnson adalah salah satu diantaranya).
Berdasarkan angka/nilai penjualan, berikut adalah peringkat dari perusahaan farmasi terbaik ditahun 2008:
The top 15 pharmaceutical companies by 2008 sales are:
Rank Company Sales ($M) Based/Headquartered in
1 Pfizer 43,363 US
2 GlaxoSmithKline 36,506 United Kingdom
3 Novartis 36,506 Switzerland
4 Sanofi-Aventis 35,642 France
5 AstraZeneca 32,516 United Kingdom
6 Hoffmann–La Roche 30,336 Switzerland
7 Johnson & Johnson 29,425 US
8 Merck & Co. 26,191 US
9 Abbott 19,466 US
10 Eli Lilly and Company19,140 US
11 Amgen 15,794 US
12 Wyeth 15,682 US
13 Teva 15,274 Israel
14 Bayer 15,660 Germany
15 Takeda 13,819 Japan
Tidak ada satu perusahaan yang benar-benar dominan menguasai industri ini. Ada banyak sekali pemain di dalam industri ini. Namun, ini tidak menyebabkan persaingannya menjadi begitu intens. Pemain-pemain dominan jarang berganti. Faktanya adalah competitor kita mungkin saja bisa menjadi lebih setara di dalam ukuran dan kapabilitas.
Tetapi, pasien tidak mungkin mengganti permintaan untuk sebuah produk dengan perubahan kecil didalam harga pada saat tidak ada produk pengganti/yang mendekati produk yang bersangkutan. Biaya pembuatan obat sebenarnya relatif rendah. Industri ini juga memiliki elastisitas harga yang kecil. Semakin baik kinerja dari Departemen R&D, semakin baik kualitas produk yang mereka produksi. Semakin baik kualitas dari produk yang dihasilkan, semakin banyak pasien yang akan membeli produk. Terlebih lagi, cukup sulit untuk menemukan barang pengganti karena eksistensi dari hokum paten yang cukup ketat.
2. Peralatan Kesehatan (Medical divices)
Industri pembuatan peralatan kesehatan (medical devices) adalah industri terdiversifikasi yang memproduksi produk pada cakupan produk tertentu yang dedesain untuk mendiagnosa dan memperlakukan proses penyembuhan pasien dalam sistem kesehatan di dunia. Peralatan kesehatan (medical devices) berbeda dari obat dalam hal tujuannya yaitu alat kesehatan tidak mencapai tujuan pemakaiannya lewat reaksi kimia dan tidak melalui proses metabolisme di dalam tubuh. Johnson & Johnson menggunakan alat kesehatan