• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Strategi

Strategi adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani klasik yaitu “stratas” yang artinya adalah tentara, serta kata “agein” yang artinya mengetuai. Dari kalimat diatas, strategi adalah mengetuai tentara. Kemudian muncul kata strategos yang memiliki arti pemimpin tentara pada tingkat tertinggi. Maka dari itu strategi merupakan sebuah konsep militer yang bisa dimaksud sebagai seni perang para jenderal atau the art power general, atau dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan suatu planning terbaik agar memenangkan sebuah peperangan. Strategi juga memiliki junjungan yang wajib dipegang, yaitu “tidak ada yang memiliki arti dari segalanya kecuali memahami apa yang hendak dilakukan oleh musuh, saat sebelum mereka melakukannya (Hafied,2009).

Lawrence R. Jauch mengungkapkan bahwa strategi adalah rencana yang disusun secara menyatu juga merata serta terpadu yang mengaitkan sebuah keunggulan strategi perusahaan dengan berupa tantangan kawasan juga dapat dipastikan bahwa dengan adanya strategi perusahaan yang pas dapat dicapai melalui penerapan yang pas oleh perusahaan. Menurut Sondang Siagian, strategi adalah metode yang terbaik dalam penggunaan dana, tenaga, serta energi (Onong Uchayana, 1992). Dalam strategi terdapat beberapa proses strategi:

1. Identifikasi misi dan sasaran organisasi 2. Analisa lingkungan eksternal

3. Identifikasi peluang dan ancaman

4. Analisa lingkungan internal atau sumber daya organisasi 5. Identifikasi kelemahan dan kekuatan

6. Merumuskan strategi 7. Melaksanakan strategi 8. Evaluasi strategi

Proses diatas tentunya berjalan secara bertahap, saat sudah sampai di sesi akhir, maka hasil penilaian strategi tersebut dijadikan sebagai feed back terhadap perumusan strategi selanjutnya. Ketika proses strategi telah dilaksanakan jika sebuah perusahaan gagal dalam mencapai tujuan salahsatu

(2)

faktornya adalah kesalahan analisa, atau formulasi strategi yang kurang pas serta pelaksanaan strategi yang tidak berubah-ubah (Novianto,2019).

2.2 Komunikasi Pemasaran

Berkembaagnya komunikasi pemasaran dimulai saat zaman Romawi, disaat itu masyarakat telah menyadari bahwa melakukan komunikasi yang baik tentunya mempunyai jangkauan yang besar serta yang diutamakan adalah efektivitas daripada melalui perorangan atau individu. Pada saat itu pula masyarakat telah mengetahui bahwa apabila seseorang tidak memahami produk itu, maka dia tidak akan memiliki maksud atau memberi perhatian untuk membeli. Namun pada perkembangan zaman seperti saat ini, komunikasi pemasaran tidak hanya dihubungkan dalam penggunaan media, melainkan mencakupi peningkatan perolehan dan juga distribusi produk (Prisgunanto,2016).

Komunikasi Pemasaran termasuk aspek yang sangat amat diutamakan dalam kegiatan pemasaran yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya sebuah pemasaran.

Dapat diuraikan bahwa dalam komunikasi pemasaran terdapat unsur pokok yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi merupakan sebuah upaya dimana sebuah pemikiran juga pemahaman yang diberikan antar individu, atau antar organisasi dengan individu. Jikalau pemasaran adalah kegiatan dimana organisasi atau perusahaan melakukan transfer nilai atau bertukar antara pihak perusahaan dengan pelanggannya.

Maka komunikasi pemasaran merupakan sebuah gabungan seluruh unsur dalam bauran pemasaran merek yang memberikan fasilitas terjadinya pertukaran guna menghasulan sebuah arti untuk diumumkan kepada customernya.

Strategi Kounikasi pemasaran memiliki berbagai macam jenis yakni :

Assauri (2008) dalam Irma (2016:23) bahwa strategi pemasaran secara umum dapat dibedakan menjadi tiga jenis strategi pemasaran yang dapat ditempuh

perusahaan yaitu :

1. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated Marketing)

Strategi ini memperhatikan konsumen secara umum. Karena itu perusahaan hanya memasarkan satu produk saja dan memanggil semua pembeli dan calon pembeli dengan satu rencana pemasaran. Tujuan dari strategi ini adalah untuk melakukan penjualan secara umum, sehingga menurunkan biaya pemasaran.

(3)

2. Strategi Pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated Marketing)

Strategi ini sebuah penjual hanya focus terhadap kebutuhan beberapa kelompok tertentu dan jenis produk yang dapat dibilan tertentu juga. Jadi produsen menghasilkan dan memasarkan produknya yang berbedabeda terhadap tiap segmen pasar, dengan pemasaran yang tersendiri sangat mengharapkan dapat mencapai tingkat penjualan yang tinggi dalam masing masing pasar.

3. Strategi yang terkonsentrasi (Consentrated Marketing)

Strategi ini persahaan memfokuskan pemasaran produknuya pada beberapa segmen pasar.Dengan mempetimbangkan keterbatasan sumber daya pada perusahaan. Pada hal ini perusahaan produsen memilih segmen pasar tertentu dan menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen yang ada pada segmen pasar itu, yang pastinya lebih spesifik, strategi perusahaan ini memfokuskan seluruh usaha pada satu atau beberapa segmen pasar tertentu saja.

Setiap komponen dari proses komunikasi pemasaran dapat dicirikan oleh hal- hal atau prinsip tertentu yang perlu diperhatikan untuk mengoptimalkan komunikasi dan efek yang dihasilkan pada target audience (Popescu, 2002).

1. Pengirim pesan harus dianggap sebagai sumber informasi yang kuat, mearik, dan kredibel. sehingga penerima dapat meniru dan mengidentifikasikannya perilaku pembelian untuk produk atau layanan yang menjadi subjek kampanye.

2. Komunikasi efisien jika pengirim mengetahui dengan baik siapa penerima dan apa kebutuhan dan harapan mereka.

3. Pengirim harus membuat cara yang unik untuk mengungkapkan ide yang akan disampaikan melalui pesan sehingga penerima dapat menerimanya dengan baik.

4. Pesan mencapai target sasar dan menimbulkan efek pada penerima melalui saluran yang sesuai dengan isi pesan.

5. Respon merupakan reaksi penerima terhadap pesan yang sampai kepadanya.

(4)

Dalam strategi Komunikasi pemasaran Terdapat tujuh syarat yaitu:

segmentation, targeting, objective, positioning, sequence of tools, intergrating, tools.

(Ismawati, 2017).

1. Segmentation

Prisgunanto (2006) mengatakan bahwa segmentasi merupakan sebuah tahapan yang seharusnya mengelompokkan pasar yang dituju untuk memudahkan dalam strategi komunikasi pemasaran. Lupiyoadi dan Hamdani (2006:44) menjelaskan segmentasi pasar merupakan pembagian pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan sesuai karakteristik, kebutuhan.

2. Targeting

Prisgunanto (2006:138-141) menjelaskan bahwa targeting dalam analisis ini adalah menentukan siapa sasaran pasar yang hendak dituju. Biasanya proses targeting ini lebih ditujuakan kepada pemeliharaan Decision Making Unit (DMU) atau dalam komposisi khalayak adalah opinion leader. Targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target pasar merupakan tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Segmen pasar yang telah dipilih menjadi fokus dalam mempersiapkan segala strategi untuk mempermudah penyesuaian sumber daya yang dimiliki (fitting) ke dalam segmen-segmen pasar yang telah dipilih.

3. Objective

Prisgunanto (2006) bahwa Objektif seharusnya mampu membuat penyesuaian pada targeting tersegmentasi untuk melakukan seperti apa yang mereka mau. Gunanya adalah adalah untuk memahami apakah strategi dilakukan sudah mempunyai tujuan yang sesuai dengan kondisi lingkungan.

Diasumsikan bahwa pesan dari komunikator sampai ke khalayak

(5)

dan mereka akan melakukan seperti apa yang dipesankan melalui media promosi.

4. Positioning

Positioning didefinisikan oleh Tjiptono (1997: 76) sebagai strategi komunikasi untuk memasuki ruang berfikir konsumen, Komunikasi yang dibangun oleh pemasar seharusnya menciptakan sebuah hubungan asosiatif antar produk dengan makna tertentu yang positif, sehingga mampu mempunyai keungggulan dibandingkan dengan produk lain.

5. Sequance of Tools

Prisgunanto (2006) menjelaskan sequence of tools adalah praktik yang dipakai dan dihubungkan dengan sarana lainnya.

Bila promosi dalam bentuk eksternal, tentu harus mengetahui karakter masyarakatnya terlebihdahulu. Dengan melakukan hal itu berarti menciptakan keintiman dengan mengikuti kebiasaan masyarakat. Lalu dapat diperhatikan juga adalah seperti apa media massa yang digunakan, apakah sudah sejalan dengan kondisi dan sudah diketahui bagaimana bentuk karakteristik media massa tersebut.

6. Integrating

Prisgunanto (2006:138-141) mengungkapkan bahwa Integrating sangatlah bergantung pada bagaimana perancangan dalam melakukan pemberian pesan untuk mengintegrasikan kesatuan program. Biasanya, sistem yang tidak ada yang terintegrasi, yang terjadi adalah pesan yang dikirimkan tidak sampai dan penginterpretasinya berbeda.

7. Tools

Diungkapkan Prisgunanto (2006) bahwa pemilihan sarana yang sesuai dengan waktu juga seberapa keinginan yang dicapai perlu adanya strategi. Bila tidak seperti itu, akan terjadi kerusakan pola piker kognitif manusia. Juga, supaya tidak terlihat ada pola merasa terprovokasi hingga adanya sikap doktrin. Pada syarat ini

(6)

lebih diutamakan pada sarana seperti apa yang cocok dengan kondisi juga situasi di lapangan.

2.3 Bauran Promosi

Bauran promosi atau promotion mix merupakan sebuah kumpulan strategi yang baik dari personal selling, periklanan, serta alat promosi lainnya yang ditujukan untuk mencapai tujuan penjualan (Swastha & Irawan, 2005). Menurut Morissan (2015), terdapat enam bauran promosi yakni :

Gambar 2.1 Elemen Bauran Promosi

Dahulu, bauran promosi hanya memiliki 4 elemen, mencakup iklan/advertising, promosi penjualan/sales promotion, humas/publikasi, juga personal selling. Dengan adanya perkembangan zaman George dan Michael Belch menambahi 2 elemen terhadap bauran promosi ini yakni direct marketing, dan juga interactive media.

Tentunya dua elemen terbaru sudah dipergunakan secara meluas oleh pengelola pemasaran untuk berkomunikasi dengan target audience nya seperti pengolaan keempat elemen bauran promosi sebelumnya (George E. Belch & Michael A. Belch, Ibid. hlm.

14.). Setiap elemen tentunya dapat dipandang sebagai instrument komunikasi pemasaran terpadu yang mana memiliki peran penting dalam program IMC. Setiap elemen memiliki keunggulan dan kekurangannya.

1. Iklan/ Advertising

Iklan merupakan kegiatan komunikasi massa dengan melalui surat kabar, radio, televisi, majalah, dan media lainnya yang dibungkus untuk pelanggan antar bisnis atau bussiness to bussiness.

2. Penjualan Langsung (Direct Selling)

(7)

Direect selling merupakan sebuah usaha perusahaan untuk melakukan

komunikasi secara langsung terhadap sasaran yang memiliki maksud tujuan untuk menimbulkan tanggapan dan atau transaksi penjualan.

3. Interactive Marketing

Pada era digital saat ini penerapan tahap ini sangat diperlukan untuk menciptakan ketertarikan audience melalui media internet yang mana proses penggunaan internet hanya membutuhkan waktu yang singkat.

Adanya interaksi ini pemasar mampu meningkatkan empati terhadap audience serta meningkatkan awareness terhadap suatu produk.

4. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Sales promotion merupakan gabungan pemasaran yang mencoba

memberikan rangsangan timbulnya pembelian suatu produk dalam kurun waktu singkat atau secara waktu yang cepat.

5. Hubungan Masyarakat/Public Relation

Public Relation adalah sosok yang memahami semua komunikasi yang

terplanning, baik dari dalam ataupun keluar, antara perusahaan dengan semua audiencenya dengan harapan menggapai goals spesifik perusahaan yang dilandasi dengan saling pengertian.

6. Penjualan Perorangan/Personal Selling

Penjualan perorangan adalah sebuah kegiatan komunikasi langsung antar penjual dengan pembeli person to person communication. Dalam model ini penjual berusaha untuk mengajak juga membujuk calon konsumennya untuk membeli produk yang telah ditawarkan.

2.4 Konsep Komunikasi Pemasaran Terpadu

Konsep komunikasi pemasaran atau bisa disebut Integrated Marketing Communications (IMC) merupakan konsep yang sudah ada sejak 1980- an. IMC merupakan langkah awal dari proses bisnis yang tentunya memanfaatkan berbagai macam media dalam berkomunikasi. Pesatnya perkembangan teknologi di zaman sekarang membuat IMC lebih mudah dalam menjalankannya, setiap perusahaan harus merubah orientasinya dalam berkomunikasi. Saat ini komunikasi tidak diperlukan ditahap akusisi saja, ataupun untuk mendapatkan pelanggan baru.

Namun membangun hubungan jangka panjang tentunya memerlukan komunikasi yang tidal terbatas pada media tradisional saja. Kini seorang marketing harus

(8)

memahami semakin dalam konsumen touch point dan juga melakukan komunikasi dengan efektif terhadap pe;anggan sesuai dengan touch point. Four AS The American Association of Advertising Agency mengungkapkan IMC merupakan sebuah konsep perencanaan dalam komunikasi pemasaran yang memiliki poin plus rencana komprehensif yang tentunya mengkaji pesan strategis masing-masing bentuk komunikasi, misal memadukanpromosi penjualan, iklan, juga public relation untuk mencapai konsistensi melalui pengintergrasian pesan (Shimp 2012).

Komunikasi pemasaran terpadu atau biasa disebut Integrated Marketing Communication (IMC) juga didefinisikan sebagai proses bisnis yang dilakukan oleh marketing untuk mengelola konten, saluran, dan juga hasil program komunikasi pemasaran yang tentunya secara strategis (Kliatchko 2008, 140). IMC berkembang dari pendekatan taktis untuk menyelaraskan berbagai promosi yang dilakukan perusahaan. Konten tentang sebuah produk yang ingin perusahaan sampaikan tentunya memiliki aktivitas komunikasi pemasaran yang berbeda, walaupun bervariasi perusahaan harus tetap konsisten dalam melakukan kegiatan komunikasi pemasaran agar mendapatkan nilai tambah (Duncan dan Everett, 1993).

Gambar 2.2 Model proses integrasi komunikasi pemasaran Sumber : Integrated Marketing Communication, Brannan Tom (2005)

Definisi lain yang sangat relevan adalah definisi milik Duncan & Everett (1993), bahwasannya mereka menganggap IMC sebagai “koordinasi startegis dari semua pesan dan sarana komunikasi yang digunakan oleh suatu organisasi untuk mempengaruhi persepsi nilai suatu merek”. Dalam menganalisis proses komunikasi pemasaran dan efek apa yang ditimbulkannya, perlu untuk memahami apa yang

(9)

menjadi dasar proses komunikasi pemasaran dan apa komponen esensialnya, singkatnya adalah mulai dari pendekatan Schramm & Roberts (1971), Dominick (1990), dan Kotler (1993), dapat dikatakan bahwa model komunikasi pemasaran yang kompleks hanya mencakup beberapa dari sembilan komponen.

Gambar 2.3 Komponen Komunikasi Pemasaran

Sumber : Tony Yeshin, Integrated Marketing Communication 1998, p. 13.

2.5 Hierarchy of effects Model (Model Hierarki Efek)

Komunikasi pemasaran tidak akan bisa dilaksanakan dengan menumbuhkan dampak yang bisa dirasakan. Blythe (2006:5) menjelaskan, konsumen mendapatkan serangkaian efek seperti tangga. Tangga paling bawah merupakan masyarakat yang sama sekali tidak memahami produk, berbeda dengan tangga teratas mereka adalah masyarakat yang telah membeli sebuah produk.

Hierarchy of effects Model (Model Hierarki Efek) ini diciptakan tahun 1961 dan diciptakan oleh Robert.J.Lavidge dan Gary.A.Steiner. Model komunikasi pemasarn ini menjelaskan bagaimana tahapan proses yang berbentuk tangga konsumen yang tidak paham produk hingga benar-benar sudah membeli produk. Dijelaskan oleh Kotler, Keller (2016:585-586) model ini termasuk dalam kualifikasi tanggapan konsumen.

Tahapan respon dalam model Hierarchy of Effect (Kotler, 2003, p. 568) terdiri 3 area yaitu :

a. Area Kognitif (Cognitive Area)

(10)

Area ini merupakan area dimana konsumen baru menyadari dengan keberadaan suatu produk lalu konsumen mulai memahami/mengetahui dan mengerti fungsi dari produk tersebut. Area ini adalah:

1. Kesadaran (Awareness)

Jikalau pasar sasaran belum mengenal produk, maka sebuah perusahaan perlu melakukan promosi agar pasar sasaran mengenal dan sadar bahwa adanya produk tersebut. Hal ini sangat dibutuhkan untuk mempromosikan produk baru.

2. Pengetahuan (Knowledge)

Mungkin saja pasar sasaran mengenali produk yang ditawarkan namunsedikitinformassiyang diketahui oleh konsumen tentang prod uk tersebut. Oleh karena itu, penting untuk perusahaan dalam membuat promosi yang informatif untuk mengenalkan lebih dalam terkait produk itu terhadap konsumen.

b. Area Afektif (Affective Area)

Area ini meliputi step dimana konsumen mulai timbul perasaan s uka dan juga yakin akan produk yang disukai nya, dan setelahnya produk tersebut akan dikonsumsi. Area ini meliputi :

1. Kesukaan (Liking)

Ketika pasar sasaran telah mengenal dan mengetahui akan produk, kemudian bagaimana tanggapan mereka mengenai produk tesebut?Apakah mereka berminat atautidak terhadap produk ? Kalau mereka suka dan berminat terhadap produk berarti pasar sasaran sudah memasuki tahap ke

2. Pilihan (Preference)

Apabila target menyukai produk tetapi tidak meletakkan pada posisi yang paling utama dan masih membandingkan dengan produk lain, maka dari itu konsumen perlu preferensi terhadap produk agar menempatkan produk pada posisi yang penting dibandingkan produk- produk yang lain.

(11)

3. Keyakinan (Conviction)

Apabilapasar sasaran telah menempatkan produk di posisi penting danmenjadikan sebagai produk pilihan namun belum memiliki keyakinan yang pasti. Biasanya, jika konsumen telah yakin dengan produk dan memiliki kepuasan akan produk tersebut maka secara otomatis perusahaan mendapatkan promo gratis melalui komunikasi dari word to mouth yang dilakukan oleh konsumen.

c. Area Tindakan (Behavior Area)

Area ini adalah area tahap akhir konsumen yakni konsumen mulai melakukan pembelian. Area ini meliputi:

1. Pembelian (Purchase)

Tahap ini merupakan tahap akhir. Pada akhirnya konsumen telah mengenal produk dan mengetahui tentang produk, kemudian menjadikan produk sebagai pilihan dan membeli produk di saat yang tepat.

2.6 Televisi

Televisi merupakan salahsatu alat komunikasi massa yang sudah hampir seabad menemani masyarakat dunia. Televisi yaitusalahsatu media massa yang memiliki banyak macam fungsi. Fungsi televisi merupakan sarana informasi bagi masyarakat yang memiliki kebutuhan sosial yakni mendapatkan informasi baik nasional maupun internasional karena melalui informasi yang didapat masyarakat dapat menambah ilmu pengetahuan mereka terhadap berita yang didapat melalui televisi (McQuail, 2011:63).

Televisi merupakan sebuah alat dimana memiiki kegunaan bagai alat penyampaian pesan kepada masyarakat, dengan memiliki beragam macam program siaran yang dikemas sesuai kebutuhan masyarakatnya. Televisi juga menciptakan beragam acara atau program yang dapat dinikmati audiencenya. Setiap program tentunya dikendalikan oleh produser yang mengetahui hidangan apa yang layak disajikan kepada target penontonnya baik jenis hiburan, Pendidikan, maupun informasi (Morissan, 2008:200).

(12)

Selain itu fungsi televisi juga dimiliki oleh media massa lainnya seperti radio, surat kabar, yaitu menyajikan informasi yang menghibur, mendidik, dan juga membujuk. Namun televisi merupakan sarana yang lebih dapat membujuk sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang menyatakan bahwa keutamaan masyarakat dalam menyaksikan televisi yakni untuk memperoleh banyak hiburan lalu dilanjut untuk mendapatkan informasi (Ardianto, Komala & Karlinah, 2009:137). Banyak orang yang mengatakan bahwa aktifitas menonton televisi sebagai kegiatan atas penerimaan gagasan baru secara pasif. Dengan audio-visualnya kegiatan yang diadakan pada televisi sangatlah efektif dalam menyampaikan pesan-pesannya. Tidak hanya itu selain ruang gerak dalam menyampaikan pesan-pesannya, televisi dapat menjadi penghibur bagi masyarakat. Oleh karenanya televisi memiliki manfaat dalam upaya pembentukan perilaku dan perubahan pola piker (Darwanto, 2007:26).

2.7Komunikasi massa

Penjelasan Komunikasi massa yang paling sederhana adalah milik Bittner yakni pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada banyak orang. (Rakhmat, 1999). Komunikasi massa merupakan komunikasi yang dilakukan melalui media massa baik media cetak ataupun elektronik. Dimana proses sebuah komunikasi yang berlangsung pesannya diberikan melalui sumber terpercaya dan menyatu kepada auidence yang tentunya memiliki sifat massal yang melalui alat-alat yang bersifat mekanis. Tidak hanya televisi melainkan radio, film, juga surat kabar termasuk media massa (Wiryanto, 2004:68). Media massa memiliki pengaruh yang kuat pada masyarakat modern, karena masyarakat mendapatkan beragam informasi yang ada di dunia dari media massa. Bahkan pada waktu bersamaan masyarakat dapat mengetahui informasi kebenaran yang disajikan oleh media (Ardianto, Komala & Karlinah, 2009:137) Pada buku Effendy (2008:51-54) menyatakan bahwa susksesnya komunikasi massa, masyarakat perlu memahami beberapa ciri-ciri sifat komunikasi.

1. Sifat Komunikan :

Bahwa komunikasi massa difokuskan kepada masyarakat yang memang jumlahnya relative banyak, anonim, dan heterogen.

2. Sifat Media massa :

Serempak cepat, yang dimaksud disini adalah keserempakan hubungan antara komunikator dengan komunikan yang jumlahnya besar. Pada waktu

(13)

yang sama media massa membuat khalayak serempak meletakkan perhatian pesan yang disampaikan pengirim pesan.

3. Sifat pesan :

Umum dan sejenak. Pesan yang disampaikan televisi hanya sejenak, setelah disampaikan kepada masyarakat kemudian dilanjut dengan pesan-pesan lainnya.

4. Sifat Komunikator :

Media massa merupakan suatu organisasi atau lembaga, maka dari itu komunikator pada komunikasi massa seperti penyiar radio, wartawan, sutradara, dan penyiar televisi merupakan komunikasi terlembagakan. Maka dari itu sukses atau tidaknya komunikasi massa memiliki factor dari setiap Lembaga atau organisasinya.

5. Sifat efek :

Timbulnya sebuah efek komunikasi dengan komunikan bergantung kepada tujuan komunikasi yang dilaksanakan oleh pengirim pesan. Apakah tujuannya agar komunikan hanya untuk mengetahui saja, atau agar komunikan berubah sikapnya dan pandangannya, atau agar komunikan memiliki perubahan tingkah lakunya.

Tiga definisi komunikasi massa:

1. Komunikasi massa diarahkan kepada audience ang relative besar, heterogen, dan anonim.

2. Disebarkannya pesan secara umum, sering dijadwalkan untuk dapat mencapai sebanyak banyaknya anggota audience secara serempak dan memiliki sifat tidak pasti.

3. Komunkator condong berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang dapat menimbulkan kebutuhan dana yang besar.

(Tamburaka, 2012:15).

Dari konsep diatas dapat diartikan bahwa komunikasi massa memiliki peranan penting untuk masyarakat untuk mendapatkan beragam informasi yang tentunya sesuai dengan kebutuhannya dan dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa merupakan pesan yang dikomunikasikan terhadap masyarakat melalui media massa seperti televisi, surat kabar, film, dan juga radio.

(14)

2.8 Digital Marketing

Digital Marketing merupakan suatu usaha dalam mempromosikan sebuah produk melalui media digital yang dapat dijangkau oleh perusahaan untuk menjangkau konsumen secara pribadi, relevan, dan tepat waktu. Digital marketing merupakan cara untuk memanfaatkan era digital dengan media online dalam menjalankan suatu bisnis.

Seperti situasi sekarang merupakan situasi yang memaksa dan mengharuskan menjalankan aktivitas melalui media online. Statistik penduduk Indonesia menunjukan bahwa penduduk Indonesia menghabiskan kesehariannya di aplikasi mobile hingga 89%. (Sumber)

Dalam Digital marketing tentunya ada beberapa versi pemasaran, menurut (Simon Kingsnorth, 2016) pada bukunya terdapat 7 kondimen digital marketing namun difokuskan menjadi 4 kondimen yaitu : Produk, harga, tempat, dan promosi.

Komunikasi pemasaran adalah sebuah upaya untuk memberikan suatu pesan terhadap masyarakat terkhusus pada target sasaran konsumen tentang adanya produk di pasar (Kotler, 2000). Fungsinya adalah menyampaikan dan menerima informasi, menjadi jembatan kebutuhan dan keinginan orang terhadap produk, yang dapat memberikan kepuasan kepada mereka, (Sutisna, 2003).

2.9 Rumusan Asumsi Dasar

Asumsi dasar menurut peneliti adalah sebuah pernyataan yang tidak diragukan lagi keabsahannya. Menurut pengertian diatas maka dirumuskan asumsi dalam penelitian ini adalah:

Peneliti mampu menganalisis tentang bagaimana strategi komunikasi pemasaran PT Televisi Transformasi Indonesia dalam program Indonesia Mencari Bakat 2021, karena peneliti pernah melaksanakan internship pada perusahaan PT Televisi Transformasi Indonesia.

Gambar

Gambar 2.1 Elemen Bauran Promosi
Gambar 2.2 Model proses integrasi komunikasi pemasaran  Sumber : Integrated Marketing Communication, Brannan Tom (2005)
Gambar 2.3 Komponen Komunikasi Pemasaran

Referensi

Dokumen terkait

Peta Pendidikan Islam Paket A, Paket B, Wajar Dikdas Salafiyah Ula dan Wustha Pendidikan Umum.. Berciri

Tugas sehari-hari seorang Public Relations officer (PRO) adalah mengadakan kontak social dengan kelompok masyarakat tertentu, serta menjaga hubungan baik (community

Dari 30 Maret 2009 sampai 7 Juni 2009 dapat diamati terjadi perubahan yang signifikan: 1) Kawah di Pusat Semburan berbentuk elip dengan sumbu utara-selatan condong

antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode kooperatif, metode ceramah dan pemberian tugas.. Artinya, pada taraf signifikansi 5% tidak terdapat

Dalam usaha untuk mempromosikan software dan aplikasi Digital Recruitment Tenaga Kerja yang diinginkan sekaligus dapat menjalin kerjasama yang baik dan menguntungkan

Berdasarkan kajian dan analisis terhadap National Risk Assessment tahun 2015, Risk- Based Approach (RBA) yang dikeluarkan FATF, peraturan perundangan yang berlaku yang terkait dengan

Penggunaan teknik catat dalam penelitian ini yaitu, dengan mencatat kalimat yang mengandung sentaku no setsuzokushi aruiwa dan soretomo yang terdapat pada novel Norwei no

Namun, agar Anda dapat menceritakan pengalaman Anda secara sistematis dan terperinci, buatlah sebuah catatan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman yang akan