• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ksatria Airlangga harus menjadi orang yang optimis menatap masa depan,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Ksatria Airlangga harus menjadi orang yang optimis menatap masa depan,"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

NEWSLETTER EDISI 135/TAHUN XV/DESEMBER 2019

WISUDAWAN KITA

Rektor Wisuda 1.235 Lulusan

WISUDAWAN BERPRESTASI & TERBAIK UNIVERSITAS AIRLANGGA PERIODE DESEMBER 2019

AGUS IRWANTO

www. unair.ac.id / / www.news.unair.ac.id

Ksatria Airlangga harus menjadi orang yang optimis menatap masa depan,”

Rektor UNAIR Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., CMA.

UNAIR NEWS - Secara seremoni, lembaran baru lulusan Universitas Airlangga (UNAIR) ditandai dengan prosesi wisuda. Periode Desember 2019 ini, Rektor UNAIR   Prof.  Dr.

H.  Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., CMA., mewisuda sebanyak 1.235 lulusan. Mereka

terdiri atas lulusan jenjang diploma (D3-D4), sarjana (S1), master (S2), dan doktor (S3).

Periode wisuda Desember 2019 ini, Fakultas Ekonomi dan Bisis menempati fakultas dengan wisudawan terbanyak yaitu 245 lulusan.

Prosesi wisuda dilaksanakan pada 7 Desember 2019, bertempat di Airlangga Convention Center Kampus C.

Pada periode wisuda bulan September 2019 ini, ada 13 lulusan yang tercatat sebagai wisudawan terbaik, dan 8 lulusan tercatat sebagai wisudawan berprestasi. Mengenai penetapan wisudawan terbaik dan prestasi, semua dinilai oleh fakultas tempat mahasiswa belajar. Wisudawan terbaik dinilai berdasarkan perolehan IPK tertinggi diambil dari masing- masing fakultas dan jenjang studi, dengan masa studi maksimal 4 tahun untuk program sarjana.

(2)

WISUDAWAN UPDATE

Fakultas Kedokteran (FK) 80 Fakultas Hukum (FH) 61

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 245 Fakultas Farmasi (FF) 22

Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) 94

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 122 Fakultas Sains dan Teknologi (FST) 103 Sekolah Pascasarjana 13

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) 150 Fakultas Psikologi (Fpsi) 49

Fakultas Ilmu Budaya (FIB) 88 Fakultas Keperawatan (FKp) 12

Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) 80 Fakultas Vokasi 116

J U M L A H W I S U D A

SUSUNAN REDAKSI Penasehat: Rektor Universitas Airlangga, Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Wakil Rektor III, Wakil Rektor IV. Penanggung Jawab/

Pimpinan Redaksi: Ketua Pusat Informasi dan Humas.

Pelaksana Redaksi: Binti Q. Masruroh. Redaktur & Anggota Redaksi: Nuri Hermawan, Khefti Al Mawalia. Koresponden: Febrian Tito Zakaria Muchtar, Sugeng Andrean, Intang Arifia, Ulfah Muamarotul Hikmah, Lailatul Fitriani, Dita Aulia Rahma, Nikmatus Sholikhah, Suryadiningrat. Layout: Feri Fenoria Rifai.

Alamat Redaksi: Pusat Informasi dan Humas (PIH) Lantai II Ruang 203, Kantor Manajemen Kampus C UNAIR, Jl. Mulyorejo Surabaya. Telepon/Fax: (031) 5915551.

Surel: news@pih.unair.ac.id Semua informasi

seputar Universitas Airlangga, di laman news.unair.ac.id

KUNJUNGI LAMAN RESMI

Pesan Rektor untuk Lulusan

Pada wisuda periode September 2019, Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., memberikan banyak pesan kepada para wisudawan. Prof. Nasih menekankan tagline terbaru UNAIR yaitu HEBAT, yang

berarti Humble, Excellence, Brave, Agile, dan Transcendence.

Tagline itu diharapkan menjadi pedoman para wisudawan ketika

terjun di masyarakat usai merampungkan

studi.

Kerendahan hati (humble) harus dimiliki setiap para wisudawan. Karena tanpa kerendahan hati, ilmu yang diaplikasikan kepada masyarakat tidak ada maknanya. Keunggulan (excellence) para wisudawan di setiap bidang ilmu tentu menjadi modal yang sangat berharga.

Keberanian (brave), Prof. Naih mencontohkan keberanian Bung Tomo dalam peristiwa 10 November 1945. Para wisudawan harus berani layaknya Bung Tomo yang selalu gigih berjuang untuk kebenaran.

“Saya berpesan bahwa setelah humble, excellence, dan brave, wisudawan harus responsif atau agile dalam mengatasi sebuah masalah,” ungkapnya.

Selain itu, nilai ketakwaan (transcendence)

akan lebih bermakna jika dilakukan atas dasar ikhlas kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kehendak dan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa akan selalu melindungi setiap kegiatan yang dilakukan.

Prof. Nasih juga berpesan kepada para wisudawan untuk selalu berinovasi sesuai keilmuan yang telah didapat. Kompleksitas keadaan lingkungan yang berkembang dengan cepat di situlah peran wisudawan mengisi dengan bekal ilmu yang telah dimiliki. (bin)

(3)

UNAIR NEWS – Xavier Nugraha berhasil menuntaskan studi dari S1 Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (UNAIR) periode Desember 2019 dengan memperoleh predikat Wisudawan Berprestasi. Ia berhasil menuntaskan masa studinya dengan menyelesaikan tugas akhir berjudul Perkembangan Doktrin Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik Van Omstandigheden) sebagai Alasan Pembatalan Perjanjian Dalam Putusan Pengadilan.

Alasan dirinya mengambil topik tersebut adalah karena belum banyak yang memahami doktrin penyalahgunaan keadaan secara utuh.

Sebagai salah satu mahasiswa berprestasi, segudang prestasi telah berhasil diraih Xavier selama kuliah. Di antaranya, Juara 1 Debat Mahkamah Konstitusi Regional Jawa Timur 2019, Juara 1 Debat Hukum PSKH Ke-7 2018, Juara 1 Marvelaw UNNES Competition 2018.

Selain prestasi-prestasi dalam perlombaan, Xafier juga aktif mengikuti berbagai konferensi Internasional. Seperti Presenter on International Law Confrence (I-NLAC) 2019, Presenter on International Conference of State Finance and Accountability (InCSFA) 2019, Presenter on 2nd International Conference On Law, Governance And Globalization (ICLGG) 2018.

Tidak hanya aktif mengikuti lomba, sebagai seorang mahasiswa ia juga sangat produktif dalam membuat tulisan ilmiah. Tercatat, sudah 20 jurnal hukum berhasil ia submit dan dua buku tentang hukum telah ia buat.

Perjuangan untuk menjalankan kuliah dengan berbagai macam kegiatan tentu tidak mudah. Xavier mengaku pada awal kuliah cukup mengalami kesulitan. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)-nya pun juga cukup rendah. Namun seiring berjalannya waktu, dia bisa menyesuaikan diri.

Meskipun belum mengantongi ijazah kuliah, saat ini Xavier sudah bekerja di salah satu kantor law firm di Surabaya. Dia juga tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti satu konferensi pada bulan Desember ini.

Xavier menjelaskan, dalam menempuh perkuliahan seharusnya mahasiswa harus bisa membagi waktu yang ia miliki, tidak hanya berfokus pada satu aspek saja.

“Mahasiswa harus proprosional dalam mengikuti kegiatan, baik belajar mengajar di dalam kelas, dan mengikuti kegiatan di luar kelas seperti lomba, penelitian, dan kegiatan organisasi,”

ungkap Xavier. (dre/bin)

XAVIER NUGRAHA, Wisudawan Berprestasi Fakultas Hukum

Tulis 20 Jurnal dan 2 Buku tentang Hukum

“Tidak semua yang bekerja keras akan berhasil. Namun semua yang berhasil pasti

bekerja keras”.

(4)

WISUDAWAN BERPRESTASI

YULIANDRI FIKRI,

Wisudawan Berprestasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UNAIR NEWS - Yuliandi Fikri mahasiswa S1 Ekonomi Pembangunan berhak bangga atas kerja keras yang telah dilakukan. Pada wisuda Universitas Airlangga periode Desember 2019, Fikri sapaan karibnya, berhasil mendapatkan predikat sebagai Wisudawan Berprestasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Semasa kuliah Fikri menorehkan banyak prestasi.

Ia juga berhasil menuntaskan skripsi yang membahas tentang analisis kredit bermasalah pada sektor industri manufaktur di Indonesia.

“Di sini diperlukan penelitian untuk melihat kualitas pendanaan yang digunakan sektor industri manufaktur serta menganalisis apa saja faktor penentu kesehatannya demi kemajuan sektor industri manufaktur di Indonesia,” jelas Fikri.

Kesibukan dunia perkuliahan tak menghalangi Fikri untuk mengembangkan diri melalui berbagai kegiatan kampus. Ia aktif berorganisasi dalam Departemen Hubungan Masyarakat (HUMAS) Himpunan Mahasiswa (HIMA) Ekonomi Pembangunan, dan menjabat sebagai Manager Divisi Riset and Paper (RnP) Association Syariah of Economic Studies (AcSES), serta aktif dalam Forum Mahasiswa Madura (FORMARA).

Dengan segala kesibukkan saat kuliah, Fikri membagi setiap semester yang ia jalani menjadi sebuah prioritas yang harus dilakukan. Ia menargetkan setiap prioritasnya untuk fokus dan selalu maksimal.

“Setiap semester mempunyai tujuan sendiri- sendiri. Misal semester satu sampai empat fokus untuk organisasi. Semester lima sampai delapan fokus ke perlombaan juga do the best dan harus mempunyai target,” ucapnya.

Fikri juga turut aktif membanggakan UNAIR dengan menjuarai beberapa perlombaan seperti Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Seven Shelter FEB UNSOED, Juara 3 LKTIN Taxplore UI, serta menjadi penerima FEB UNAIR Academic Award 2018.

Salah satu pencapaian terbesar Fikri adalah ketika ia berkesempatan untuk Student Excange di University of Technology Petronas, Malaysia.

Saat ini Fikri sedang fokus mendalami usahanya di bidang kuliner dan jasa. Ia berencana melanjutkan pendidikan S2 jika semua usaha bisnisnya mulai stabil.

Tak hanya berbagi kisah, Fikri juga menyampaikan pesan bagi mahasiswa yang masih berjuang di bangku perkuliahan.

“Jangan rebahan, HP-an, nongki-nongki gak jelas.

Manfaatkan waktu sebaik mungkin, buat sejuta mimpimu karena kita bisa hidup di dunia yang kita desain,” tutupnya. (tit/bin)

“Dunia begitu luas, indah, dan sangat tega untuk melenyapkannya. Buatlah sejuta mimpimu karena kita bisa hidup di dunia yang kita

desain”.

Bagi Prioritas,

Targetkan, dan

Lakukan yang

Terbaik

(5)

UNAIR NEWS – Adi Surya Dirgahayu merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) yang berhak berbangga atas capaiannya menjadi wisudawan berprestasi periode Desember 2019.

Melalui kompetisi panahan, Adi, sapaan akrabnya, berhasil menorehkan berbagai prestasi yang patut diapresiasi.

Mengikuti unit kegiatan mahasiswa (UKM) adalah kesempatan bagi setiap mahasiswa untuk mengukir prestasi non-akademik. Hal itu pula yang diungkapkan oleh Adi. Dia tercatat sebagai mahasiswa yang aktif pada UKM Panahan UNAIR.

Semenjak bergabung dengan UKM Panahan, Adi mulai mengikuti berbagai perlombaan hingga ia berhasil menyabet beberapa juara. Di antaranya adalah juara 1 Individu Putra Gala Airlangga- Rektor Cup 2017, Juara 1 Individu Putra Surabaya Archery Competition Stage-1 2018 dan Juara 1 Beregu Putra Surabaya Archery Competition Stage-1 2018.

“Semenjak masuk UKM Panahan, saya bisa mengikuti lomba-lomba dan berhasil memenangkan beberapa juara,” ucap mahasiswa kelahiran Banyuwangi itu.

Dalam menyelesaikan studinya, Adi menulis skripsi dengan judul “The Tomato Juice (lycopersicum esculentum) on Spermatogenic Cell in Mice (mus musculus) Induced by Monosodium Glutamate”. Skripsi itu dibuat untuk meneliti efek antioksidan pada tomat yakni lycopene yang dapat menangkal radikal bebas akibat

monosodium glutamate (MSG) terhadap jumlah sel spermatogenik.

Menurutnya, perjuangan yang paling ia rasakan adalah ketika mengerjakan skripsi tersebut. Hal itu dikarenakan sifat Adi yang pendiam dan mudah merasa takut ketika berhadapan dengan dosen. Namun perjuangan tersebut membuahkan hasil hingga pada akhirnya skripsi yang ia kerjakan bisa selesai.

Setelah studi S1-nya usai, mahasiswa kelahiran tahun 1997 tersebut berharap agar bisa segera mendapatkan gelar dokter hewan. Tidak hanya itu, dia juga berkeinginan untuk membuat peternakan ayam petelur berskala kecil untuk sang ayah.

“Harapan saya adalah mendapatkan gelar dokter hewan dan membuat peternakan ayam petelur berskala kecil untuk ayah saya,” tuturnya.

Adi berpesan kepada mahasiswa lain untuk tetap melangkah maju meskipun terdapat rasa takut. Ia juga menambahkan agar mahasiswa bisa terus berprogres setiap harinya meskipun hanya mendapat progres yang sedikit.

“Intinya tetap maju meskipun ada ketakutan dan harus berprogres setiap hari meskipun sedikit,” tutup Adi. (aul/kef)

Sabet Juara

Lewat Kompetisi Panahan

“Tetap maju meskipun ada ketakutan dan harus

berprogres setiap hari meskipun sedikit”.

ADI SURYA DIRGAHAYU, Wisudawan Berprestasi Fakultas Kedokteran

Hewan

(6)

WISUDAWAN BERPRESTASI

UNAIR NEWS - Permasalahan plastik masih menjadi persoalan yang cukup krusial bagi Indonesia. Tingginya penggunaan plastik yang diketahui sulit terurai oleh masyarakat dapat mengancam kerusakan lingkungan. Melihat hal itu, Nidia Amalia, salah satu wisudawan berprestasi Universitas Airlangga (UNAIR) periode Desember 2019 tertarik untuk mengkaji perilaku pro- lingkungan yang spesifik terhadap penggunaan tas belanja sebagai alternatif kantong plastik pada ibu rumah tangga di Surabaya.

“Saya memang tertarik dengan isu-isu sosial, terutama lingkungan. Berhubung yang melakukan kegiatan itu adalah manusia, maka disini saya mencoba mengkajinya dari sudut pandang psikologi,” jelasnya.

“Pengaruh Sikap terhadap Penggunaan Tas Belanja sebagai Alternatif Kantong Plastik, Norma Subjektif, dan Persepsi Kontrol Perilaku pada Kecenderungan Penggunaan Tas Belanja sebagai Alternatif Kantong Plastik” dipilihnya menjadi judul skripsi. Mahasiswi kelahiran Surabaya, 24 Oktober 1996 itu mengungkapkan bahwa dalam skripsinya dia menganalisis faktor-faktor apa saja yang signifikan mempengaruhi kecenderungan untuk menggunakan tas belanja menggunakan theory of planned behavior.

Selama empat tahun belajar sebagai mahasiswa Psikologi di UNAIR, Nidia, sapaan akrabnya telah

menorehkan sejumlah prestasi. Di antaranya yaitu Juara 1 Lomba Debat Psy-On tahun 2016, Best Speaker dalam Lomba Debat Psy-On tahun 2016, dan Finalis Sebelas Maret Statistics Writing Competition pada 2018.

Mahasiswa asli Surabaya itu juga aktif dalam berorganisasi. Tercatat dia pernah menjadi anggota Departemen Humas dan Media SKI Fakultas Psikologi tahun 2016-2017, anggota Departemen Kajian Isu Strategis BEM KM Fakultas Psikologi tahun 2017-2018, dan BSO Debat Psikologi.

“Terkadang saya merasa capek dan malas, namun karena rasa ingin tahu yang besar dan memang saja menyukai bidang saya tekuni, saya tetap termotivasi untuk kembali fokus lagi,” ceritanya.

Selama masa kuliah, amahasiswa yang lulus dengan IPK 3,71 itu menceritakan bahwa dia menjalani magang sebagai content writer blog di Riliv yang membahas tentang psikologi. Usai lulus nanti, mahasiswa yang juga hobi menggambar itu berencana akan meneruskan untuk mencari pekerjaan di bidang content writer.

“Setelah magang kemaren aku baru menyadari bahwa itulah bidang aku sukai,” pungkasnya. (nik/

kef)

“Karena rasa ingin tahu yang besar, saya termotivasi untuk

kembali fokus lagi”.

Kaji Perilaku Pengguna Tas Belanja

NIDIA AMALIA,

Wisudawan Berprestasi Fakultas Psikologi

(7)

ANASTASIA ZHELLIN RESITA MULYA,

Wisudawan Berprestasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

UNAIR NEWS – Catatan pengalaman Anastasia Zhellin Resita Mulya yang begitu luar biasa ketika berkuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR), berhasil mengantarkannya dalam menyabet predikat wisudawan berprestasi S1 Hubungan Internasional periode Desember 2019. Tak hanya sebuah prestasi,namun pengalamannya bekerja dan beberapa kali internship membuatnya siap dalam menghadapi dunia kerja setelah gelar sarjana disandangnya.

Anastasia merupakan full-time employment di sebuah perusahaan ketika kuliah. Marketing Communication di PT. DBL Indonesia dipilihnya karena memiliki jam kerja fleksibel sehingga ia dapat menuntaskan pekerjaan di luar kantor, dengan beban pekerjaan yang sama. Tak hanya itu, Anastasia juga sempat internship di Kedutaan Besar Republik Indonesia Bangkok pada tahun 2018, dan internship di International Non-Governmental Organization di Taiwan tahun 2019.

“Kendala yang besar bagi saya adalah manajemen waktu antara kuliah, kerja, organisasi, dan mencari beasiswa,” ungkapnya.

Meski berkutik dengan banyak kesibukan, manajemen waktu yang baik juga mengantarkannya untuk dapat meraih beberapa prestasi yang membanggakan, yakni Universitas Airlangga delegation for Asia Pacific MUN (AMUNC) Hong Kong 2017; Best Creativity – Makethon Workshop

di Tatung University, Taiwan tahun 2018; Pokphand Scholarship Awardee2019; dan Taiwan Education Experience Program Awardee (TEEP) 2019. Lalu, sebuah tekad untuk tidak membebankan orang tua dalam hal finansial, membawa Anastasia untuk semangat berjuang sehingga dapat bertahan kuliah atas jerih payah yang luar biasa.

Saat ini, Anastasia bekerja di PT. DBL Indonesia, divisi Creative Lab. Ia bertugas untuk mencari tau kegemaran anak muda sebagai ide baru pelaksanaan sebuah event dan menganalisis sebuah performa social media platform, terutama instagram. Ia juga membuka les Bahasa Inggris dan TPA untuk Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.

Tak lupa ia sampaikan pesan, jika sebuah mimpi membutuhkan modal, maka jangan berhenti untuk mencari. Jika memutuskan untuk bekerja, jangan sampai pekerjaan itu mengganggu prestasimu. Lalu, jangan lupa pula untuk menentukan prioritas serta deadline untuk diri sendiri.Anything could happen as long as you stay motivated.

“Dream without fear, and chase it. Banyak jalan menuju Roma. Jika mimpimu membutuhkan modal untuk dicapai, carilah,” pesannya. (ulf/nui)

Bekerja dan Intership ketika Kuliah

“Dream without fear, and chase it. Banyak jalan menuju roma. Jika mimpimu

membutuhkan modal untuk

dicapai, carilah”.

(8)

WISUDAWAN BERPRESTASI

UNAIR NEWS - Semua hal jika ditekuni akan membuahkan hasil. Begitulah yang dialami Herlina Mawardani. Ia tidak menyangka, kegemarannya menulis mampu membawanya meraih predikat wisudawan berprestasi periode Desember 2019.

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) itu telah belasan kali mengikuti kompetisi yang berhubungan dengan kepenulisan dan menghasilkan sederet prestasi.

Beberapa di antaranya, yaitu 1st Place LKTI

“Indonesian Youth Foundation of Science” di Universitas Hasanuddin 2018, 3rd Place LKTI “4th SAFE SIP National Competition” di Politeknik Negeri Jember 2018, lolos PKM di danai DIKTI dua tahun berturut di tahun 2016 dan 2017 serta prestasi lainnya.

Mahasiswa kelahiran Lamongan itu mengaku mulai ketagihan menulis sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Berawal dari mengikuti ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) dan berlanjut mengikuti perlombaan-perlombaan karya tulis ilmiah.

“Pas SMP ada ekstrakurikuler KIR, aku tertarik bergabung karena yang dibahas di luar konteks pelajaran. Ketika menemukan sesuatu atau menemukan ide yang baru itu ada kepuasan tersendiri.

Dan mungkin aku bisanya nyumbang prestasi di bidang ini, lewat tulisan,” ungkapnya.

Menurutnya, sebuah karya tulis akan terus ada dan hidup di tengah masyarakat sekalipun penulisnya telah tiada. “Ikatlah ilmu dengan menulis

karena dengan tulisan itu kamu tidak akan hilang di tengah-tengah masyarakat. Karyamu akan terus ada, meskipun kamu sudah tidak ada,” tuturnya.

Hal itu kemudian membuat Herlina tidak berhenti menulis sekalipun menemui hambatan. Sempat terhalang dana saat mendapat undangan presentasi karya di Universitas Pattimura juga ketika menjadi delegasi Study Assimilation di Universitas Brunei Darussalam, namun dengan usaha dan doa orang tua, ia berhasil berangkat.

“Menemukan kerikil-kerikil kecil dalam sebuah perjalanan panjang bukan lagi menjadi sesuatu yang harus dihadapi dengan panik. Saya percaya bahwa tak ada masalah tanpa solusi,” tegasnya.

“Saya berdiskusi dengan kakak tingkat ataupun teman-teman yang pernah mengajukan proposal pengajuan dana dan sponsor ke beberapa lembaga.

Dan akhirnya bisa berangkat juga,” lanjut Herlina.

Selain aktif menulis, Herlina juga aktif mengikuti magang di beberapa tempat seperti di PT.

Cassanatama Naturindo bagian quality control, Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Benih Ikan Bolorejo, Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Budidaya Air Payau, hingga menjadi asisten laboratorium biokimia di Fakultasnya. (fit/kef)

“Ikatlah ilmu dengan menulis karena dengan tulisan kamu tidak akan hilang di tengah-

tengah masyarakat”.

Raih Sederet Prestasi Berkat Tekuni Hobi Menulis

HERLINA MAWARDANI, Wisudawan Berprestasi Fakultas Perikanan

dan Kelautan

(9)

YUNAZ ALI AKBAR KARAMAN, Wisudawan Berprestasi Fakultas Ilmu Budaya UNAIR NEWS – Yunaz Ali Akbar Karaman,

mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil menyelesaikan masa studinya dengan prestasi yang gemilang. Yunas menjadi wisudawan berprestasi pada periode Desember 2019.

“Pada awal masuk di UNAIR, saya mengikuti kegiatan keorganisasian di dalam internal kampus, seperti BEM FIB, HIMA SEJARAH, SKI FIB, MAHAGANA”, ujarnya.

Selain itu, Yunaz juga mengembangkan hobinya dengan mengikuti komunitas di luar kampus yakni SUBCYLIST, yaitu komunitas bersepeda di Surabaya sekaligus mengembangakan perpustakaan sepeda

“PRASOJO” . Nama “PRASOJO”, jelasnya, diambil dari bahasa Jawa yang artinya apa adanya atau sederhana.

“Jadi saya ingin dengan apa yang ada, dengan apa yang saya miliki dan dengan kesederhanaan dapat berkontribusi, bermanfaat bagi orang lain dan bisa bertemu dengan orang-orang baik lainnya”.

Dalam menyelesaikan studi, Yunas menulis skripsi yang berjudul “Perjuangan Tentara Republik Indonesia Pelajar Pada Masa Revolusi Fisik 1945- 1950 di Malang”.

“Saya mengambil judul ini karena menarik dari nada kedekatan psikologis, menariknya pada masa itu di Kota Malang terdapat suatu peristiwa yang

jarang diketahui orang banyak yakni malang bumi hangus dan pertempuran tentara pelajar di Jalan Ijen,” tandasnya.

Dari alasan itulah, sambungnya, ia membahas bagaimana perjuangan tentara pelajar dari mulai berdirinya di Surabaya, ikut dalam pertempuran Surabaya hingga ke beberapa daerah di Jawa Timur seperti di Malang. Selain itu, tandasnya, ia juga menuliskan kisah-kisah keseharian para tentara pelajar saat bersekolah.

Berbicara mengenai jalan suksesnya, restu Ibu menjadi senjata terbesarnya. Menurutnya, restu dan keberhasilan ada sebuah kesinambungan. Tidak hanya itu, tercatat, keseharian Yunas tidak pernah jauh dari dunia kepenulisan. Awal tahun 2017, Yunas berhasil menerbitkan bukunya yang pertama yakni bercerita tentang kumpulan cerita rakyat nusantara.

Kemudian di tahun-tahun berikutnya, Yunas terus menggeluti dunia penulisan dengan menerbitkan beberapa buku anak.

“Seperti saat mendirikan perpustakan “PRASOJO”

, beberapa orang awalnya mempertanyakan hal-hal dengan kemungkinan yang belum tentu terjadi, restu ibu menjawab hal tersebut,” pungkasnya.

(sry/nui)

Kembangakan Perpustakaan Sepeda

“PRASOJO”

“Hambatan terbesar hanya ada dalam diri sendiri, bagaimana mengelola diri sendiri adalah

kuncinya”.

(10)

WISUDAWAN BERPRESTASI

UNAIR NEWS – Meraih gelar wisudawan berprestasi periode Desember 2019, menjadi hal yang tidak pernah diduga oleh Ali Mustafa, mahasiswa Program Studi Diploma-IV Teknologi Radiologi Pencitraan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (UNAIR). Ali Mustafa berhasil menyelesaikan masa studinya dengan prestasi yang membanggakan yang beliau peruntukkan kepada orang tuanya.

Kepada UNAIR NEWS, mahasiswa asal Nganjuk tersebut menyampikan bahwa di sela- sela perkuliahan yang sangat padat, Ali aktif Mengikuti Unit kegiatan mahasiswa (UKM) Pramuka Universitas Airlangga. Selain itu tambahnya, ia turut ambil bagian juga di Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Vokasi dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga. Puncak prestasinya yaitu terpilih menjadi ketua BEM Fakultas Vokasi pada tahun 2016.

“Hal ini saya lakukan untuk mebanggun kepercayaan diri saya, relasi serta menambah ilmu dari teman-teman dari berbagai lintas jurusan,”

ujarnya.

Mengenai tugas akhir yang ia tuntaskan dengan judul “Analisis Nilai Fractional Anisotropy (FA) dan Apparent Diffusion coefficient (ADC) pada stroke iskemik dengan MRI GE 3 Tesla”, Ali mengungkapkan,

hal yang melatarbelakangi dalam penelitiannya yaitu banyaknya pasien stroke yang ia temukan di rumah sakit. Dalam hal diagnosa penyakit stroke, jelasnya, penggunaan peralatan radiologi sangat penting.

“Alat Magnetic Resonance Imaging (MRI) Menurut saya paling bagus dalam identifikasi pasien stroke, karena dapat menampilkan gambaran anatomis dan fisiologis yang lebih detail jika dibandingkan dengan alat yang lain,” tandasnya.

Pada akhir, Ali juga memberikan beberapa tips menjadi wisudawan berprestasi. Tips jitu menjadi mahasiswa adalah PRODUKTIF atau yang bisa dijabarkan menjadi Profesional, Peduli, Kooperatif, dan Prestatif.

“Profesional dalam menjalankan setiap tanggung jawab, peduli terhadap lingkungan sekitar agar selalu bisa berfikir terbuka, kooperatif terhadap seluruh elemen yang ada di Universitas Airlangga dan selalu meningkatkan prestasi agar kemampuan diri dapat selalu ter asah. Insya Allah jika PRODUKTIF tersebut terlaksana dengan baik kita bisa menjadi 4A (IP 4, Aktivis),” pungkasnya. (sry/nui)

“Sebuah permata tidak dapat dipoles tanpa gesekan, demikian juga seseorang tidak

akan menjadi sukses tanpa tantangan”.

Dari Pramuka

Hingga Ketua BEM Fakultas

ALI MUSTAFA, Wisudawan Berprestasi Fakultas Vokasi

(11)

VIDYA ANGGARINI RAHMASARI, Wisudawan Berprestasi Fakultas Kesehatan

Masyarakat UNAIR NEWS – Vidya Anggarini Rahmasari

patut berbangga karena berhasil dinobatkan menjadi wisudawan berprestasi periode Desember 2019. Melalui perjalanannya selama menyelesaikan studi S1 di Universitas Airlangga (UNAIR), Vidya sapaan akrabnya telah mengukir banyak prestasi hingga taraf internasional.

Tidak hanya itu, dia juga mahasiswi yang aktif berorganisasi dalam Asosiasi Mahasiswa Gizi BEM FKM UNAIR selama 3 tahun berturut-turut.

Menurut Vidya, prestasi yang paling berkesan untuknya adalah ketika menjadi delegasi UNAIR mewakili Indonesia dalam acara Asian Undergraduate Summit 2017 di NUS, Singapore. Pada acara tersebut, Vidya bersama delegasi Indonesia lainnya mendapat penghargaan sebagai The Best Cultural Performance dan kelompoknya mendapat Best Presenter Group. Melalui acara yang sama, pada tahun 2019 Vidya diundang untuk hadir kembali sebagai Fasilitator (Executive Committee).

Tidak berhenti sampai disitu, mahasiswi yang lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.5 tersebut, juga pernah menempuh kuliah untuk program AMERTA (Academic Mobility Exchange at Airlangga) mengambil kelas Enzymology tahun 2016/2017 dan Global Mobility Exchange di Management and Science

University (MSU) Malaysia tahun 2018. Semua prestasi yang ia raih tidak terlepas dari peran serta orang tua dalam mendukung kegiatannya semasa kuliah.

“Saya yakin bahwa setiap hal yang berhasil dalam hidup saya, itu berkat doa orang tua saya yang dikabulkan,” tutur mahasiswi asal Sidoarjo itu.

Dalam merampungkan studinya, Vidya menulis skripsi dengan judul “Hubungan Antara Pengasuhan, Tingkat Kecukupan Zat Gizi, dan Status Gizi TB/U dengan Kemampuan Kognitif, Fisik, dan Sosio-Emosional Anak Usia PraSekolah”. Hal itu dilatarbelakangi oleh masalah anak Indonesia yang tidak mendapatkan pengasuhan positif, tidak mendapatkan kecukupan zat gizi, dan masih ditemui adanya kasus stunting.

Vidya berpesan untuk mahasiswa lain agar bisa meraih prestasi sebanyak mungkin, bukan hanya untuk kepuasan diri namun juga untuk memberikan kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi orang tua.

“Jangan menunggu kesempatan menyapa anda, namun cari kesempatan itu,” ujarnya. (aul/

kef)

Miliki

Segudang Prestasi

Internasional

“Jangan menunggu

kesempatan menyapa anda,

namun cari kesempatan itu”.

(12)

WISUDAWAN WIRAUSAHA

EKA KHUSNIATUZ ZAHRO, Wisudawan Berprestasi Wirausaha UNAIR NEWS – Perjalanan terjun dalam

dunia wirausaha telah dimulai Eka Khusniatuz Zahro sejak duduk di bangku perkuliahan. Atas kegigihan menjajal dan menjalankan berbagai usaha, mahasiswa prodi Ilmu Informasi dan Perpustakaan itu mendapatkan predikat sebagai Wisudawan Berprestasi Wirausaha periode Desember 2019.

Salah satu hal yang menginspirasi keinginan berwirausaha Nia, sapaan karibnya, adalah usaha kedua orang tuanya dengan nama “Nia Sayur”.

Sebuah usaha yang menyediakan kebutuhan sehari-hari masyarakat di salah satu desa di Lamongan.

“(Nia Sayur, Red) Usaha yang menjadi tempat kami mendapatkan makanan baik, pendidikan baik, dan kehidupan yang baik,” ucap Nia.

Pada mulanya, tahun 2017, Nia menciptakan produk dengan nama Wishes Glass. Produk pertamanya berupa mug bunglon, mug yang dapat berubah warna karena suhu. Sampai akhirnya, Wishes Glass tidak lagi dijalankan karena beberapa hal.

Tak berhenti di situ, atas tawaran seorang teman, Nia lantas bergabung dengan usaha Airlangga Store. Usaha yang bergerak dalam bidang merchandise dengan produk yang bertema bangga UNAIR, seperti t-shirt, sweter, polo shirt, tali ID card, mug, book note, dan sebagainya.

Pada petengahan tahun 2019, Nia mengawali usaha dalam bidang fashion perempuan. Brand

tersebut bernama Murakabe, yang berasal dari kata ‘murah’ dan ‘kabeh’ (semua), yang artinya produk yang dijual dengan harga murah, namun tetap mengedepankan kualitas dan pelayanan yang terpercaya.

“Murakabe.id memiliki visi ke depan menjadi brand accessories wanita terbesar di kota Lamongan dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Lamongan,” ujar mahasiswa yang pernah mengikuti student exchange di Singapore dalam program Youth Study Overseas itu.

Produk utama yang dijual di Murakabe adalah tas wanita. Sengaja produk tas yang dijual merupakan produk handmade yang diproduksi oleh satu komunitas UMKM di Kota Surabaya.

Saat ini, penjualan yang dilakukan Nia dalam taraf online dan beberapa event pameran.

Berkat murakabe.id, saat ini Nia menjadi mitra seller Tokopedia dan diundang resmi oleh Tokopedia Pusat Tower di Jakarta untuk menjadi tamu seller. Ia juga berkesempatan mengikuti beberapa event besar Tokopedia.

“Tentu semua hal yang dapat saya capai saat ini tidak luput dari doa ibu saya, dukungan orang tua, tim saya, dosen-dosen saya dan teman-teman terdekat saya,” ujar Nia. (bin)

Dari Airlangga Store Hingga Gandeng UMKM di Surabaya

“Tentu semua hal yang dapat saya capai saat ini tidak luput

dari doa ibu”.

(13)

UNAIR NEWS - Pada tahun 2020 Universitas Airlangga akan membuka lima program studi baru.

Lima program studi itu adalah sebagai berikut, 1. Teknik Industri

Studi ini mempelajari ilmu-ilmu yang diperlukan dalam proses industri, sehingga bidang ilmu yang dipelajari cukup luas.

Hal ini mencakup optimalisasi proses dan sistem industri, termasuk level efisiensi dan produktivitasnya. Selain itu, teknik industri turut mempelajari peranan organisasi dan manusia dalam industri. Tak heran jika lulusan Teknik Industri memiliki kemampuan manajerial.

2. Teknik Elektro

Bidang teknik ini mempelajari listrik, termasuk elektronika dan elektromagnet, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari- hari. Ilmu kelistrikan mulai dari konsep, proses perancangan, pengembangan, dan pembuatan alat-alat listrik dan elektronik dibahas di teknik elektro.

3. Rekayasa Nanoteknologi

Rekayasa nanoteknologi mempelajari materi

berukuran nano atau sangat kecil. Materi ini kemudian dimanipulasi agar tercipta benda baru dengan karakteristik sesuai keinginan. Salah satu contoh produk nanoteknologi adalah pakaian berserat khusus yang membuat pemakainya tetap hangat pada musim dingin.

4. Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan Program studi ini membahas serba-serbi robot dan kecerdasan buatan atau  artificial intelligence. Pada prodi ini mahasiswa bisa mempelajari konsep hingga membuat robot seperti Sophia dan AI seperti Siri, Alexa, atau Cortana.

5. Teknik Sains Data

Saat ini, data diklaim sebagai mata uang paling berharga di dunia. Maka, mempelajari teknik sains data atau  data science  akan sangat menguntungkan di masa depan. Bidang ilmu ini adalah bidang multidisipliner yang memanfaatkan metode ilmiah, algoritma, dan sistem untuk mendapatkan pengetahuan mendalam dari data, baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur.

Buka Sekolah Teknik pada 2020

(14)

UNAIR NEWS – Dewasa ini mahasiswa tidak hanya dituntut untuk meraih prestasi bagi dirinya sendiri, tapi hendaknya juga mampu berkontribusi dalam masyarakat melalui pemikiran dan ide-idenya. Hal inilah yang ingin ditunjukkan Wisudawan Terbaik S3 Fakultas Kedokteran periode Desember 2019, Devi Oktafiani. Melalui disertasinya, Devi mengangkat penelitian utama mengenai Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Selama ini Devi melihat bahwa pencegahan dan pengobatan terhadap virus HIV masih terus berlanjut dan membutuhkan sokongan ilmu dari berbagai pihak. Selain itu meningkatnya angka infeksi HIV di Surabaya yang tidak kunjung usai menjadi motivasi utama Devi dalam memilih topik disertasi yang berjudul Deteksi dan Analisis Hubungan Human Herpesvirus 6 (HHV-6) dan HHV-8 dengan Viral Load HIV pada pasien HIV- positif  di Surabaya, Jawa Timur.

“Topik ini menarik karena HHV-6 dan HHV-8 belum pernah diteliti di Indonesia. Ini penelitian pertama mengenai infeksi virus tersebut pada pasien HIV-positif,” terang Devi.

Melalui judul tersebut Devi ingin mengetahui bagaimana tingkat keparahan pasien HIV dengan adanya virus HHV-6 dan HHV-8.

Untuk memperoleh hasil yang maksimal, Devi melakukan riset kolaborasi dengan Departemen

Clinical of Virology, Kobe University, Jepang.

Dibantu oleh sensei yang ahli dalam bidang HHV-6, diperoleh hasil bahwa terdapat korelasi peningkatan viral load HIV dengan adanya HHV- 8. Pada periode wisuda Desember 2019, Devi secara resmi dikukuhkan sebagai Wisudawan Terbaik S3 Fakultas Kedokteran dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang sangat cemerlang, yakni 3,98. Devi sendiri merupakan mahasiswa penerima beasiswa Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) yang membuat dirinya harus mampu menyelesaikan kuliah S2 hingga S3 selama empat tahun.

“Perjalanan kuliah saya tidak mudah. Saya punya tanggung jawab beasiswa dan mengurus anak. Namun yang membuat saya berada di titik ini adalah kerja keras dan ketekunan. Bagi kalian yang tengah menjalani pendidikan layaknya saya, jaga ketekunan, jangan pernah menyerah, maka hasil maksimal akan mengikuti,” pungkasnya.

(int/bin)

Terbang ke Jepang Teliti Virus HIV

“Kuliah itu tidak mudah. Apalagi jika kalian membawa banyak harapan dan tanggung jawab.

Tapi percayalah, dengan kerja keras, doa, dan ketekunan, maka

kesuksesan akan mengikuti”.

WISUDAWAN TERBAIK

DEVI OKTAFIANI, Wisudawan Terbaik S3 Fakultas

Kedokteran

(15)

UNAIR NEWS – Persoalan pengungsi yang dihadapi dunia saat ini begitu pelik. Meski telah ada regulasi yang mengatur tentang masalah pengungsian, seperti dibentuknya Konvensi Jenewa 1951 dan aturan hukum turunannya, tidak lantas membuat pelanggaran terhadap pengungsi menjadi menurun.

Dari latar belakang itulah, Eka Widi Astuti tergerak untuk membuat karya tulis ilmiah untuk tesisnya. Tak hanya itu, Eka sapaan akrab mahasiswa strata dua Fakultas Hukum Universitas Airlangga itu berhasil menyabet gelar Wisudawan Terbaik periode Desember 2019 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,78.

Dalam tesisnya, Eka menjabarkan sejauh mana peran negara peratifikasi Konvensi Jenewa 1951 maupun negara non peratifikasi

dalam memberikan perlindungan bagi para pengungsi. Selama menjalankan kuliah dan merampungkan tesis, Eka mengaku tidak mendapati hambatan dan kendala yang berarti.

“Alhamdulillah selama menempuh S2 ini saya tidak mengalami hambatan dan kendala yang berarti. Salah satunya mungkin disebabkan karena lingkungan kampus yang nyaman dan telah menyediakan fasilitas perkuliahan serta penunjang lainnya, semisal perpustakaan yang sangat memadai,” ujarnya.

Selain fokus merampungkan masa studi, Eka juga beberapa kali mengikuti konferensi internasional, baik di dalam maupun luar negeri. Beberapa di antaranya adalah ia pernah mengikuti konferensi di Renmin University of China Law School, dan di National University of Singapore, Singapura.

Eka menuturkan, setelah lulus Magister Hukum di FH UNAIR, ia berencana melamar menjadi dosen dan melanjutkan studi ke jenjang doktoral di luar negeri.

“Setelah menyelesaikan S2 ini, ke depan saya berencaan akan melamar menjadi dosen dan memiliki rencana buat melanjutkan studi S3 ke Melbourne University, Australia, mengambil jurusan Hukum Internasional, sama dengan ketika menempuh S2,” pungkasnya.

(dre/bin)

“Success is yours only when you accomplished success.

Perseverance is the strategy;

success the result”.

EKA WIDI ASTUTI, Wisudawan Terbaik S2 Fakultas

Hukum

Tulis Disertasi tentang Persoalan

Pengungsi

(16)

WISUDAWAN TERBAIK

ANNISA ALFA SETYAWAN, Wisudawan Terbaik S2 Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UNAIR NEWS – Annisa Alfa Setyawan

mahasiswi S2 Magister Sains Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Univeristas Airlangga (UNAIR) pantas berbangga atas pencapaian yang ia raih. Annisa mampu menuntaskan kuliah dengan predikat Wisudawan Terbaik S2 Magister Sains Manajemen periode Desember 2019 dengan memperoleh Indeks Prestasi Kumuatif (IPK) mendekati sempurna sebesar 3,96.

Dalam menyelesaikan studi S2, Annisa mengaku banyak membaca literatur internasional dari berbagai sumber yang reputable. Bahkan ia sering datang ke kampus pagi hingga pulang larut malam untuk menyelesaikan tesisnya yang membahas tentang pengaruh empowering, leadership, psycological capital, dan job crafting terhadap kesuksesan karyawan yang melihat dari aspek individu dan dorongan pemimpin.

Di samping kesibukkan menyelesaikan studi magister, Annisa menyempatkan diri mengisi waktu untuk memberi bimbingan belajar. Setelah lulus, Annisa bercita-cita bekerja di perusahaan multinasional, serta mempunyai harapan untuk terus mengajak anak muda mengedepankan pendidikan.

“Selain ingin kerja di perusahaan multinasional, saya juga punya cita-cita ingin berkiprah dalam dunia praktis dan akademis berjalan seimbang dan jika hal tersebut memungkinkan untuk dilakukan secara bersamaan,” ujarnya.

Selama menempuh studinya Annisa juga berkesempatan untuk menjadi presenter dalam acara Airlangga Conference on Economics and Business tahun 2018, dan pernah menjadi peringkat dua publikasi jurnal terbaik. Annisa juga mengikuti program internship, sehingga dapat mempraktekkan teori yang telah ia dapatkan serta mampu menghantarkannya untuk berfikir kritis dan memiliki intuisi untuk mengambil keputusan dengan tepat dan cepat.

Annisa mengaku pencapaian yang ia peroleh saat ini adalah berkat konsistensi waktu yang sudah ia bawa sejak lama pada saat menempuh kuliah S1. Serta, diiringi dengan semangat dan totalitas pada hal-hal kecil yang berdampak pada tingkat kepercayaan seseorang untuk memberikan tanggung jawab atas hal yang lebih besar.

“Alokasikan waktu dengan baik, waktu untuk belajar, bermain mengerjakan tugas, dan selalu berdoa, serta selalu ingin coba hal baru. Saya percaya semua orang ada kelebihan masing- masing dan memiliki jalan sukses sendiri-sendiri.

Tetap yakin suatu ketika pasti terwujud meski dengan banyaknya cobaan,” pungkas Annisa. (tit/

bin)

Banyak Membaca Literatur Internasional yang Reputable

“Always do your best and

don’t forget to be humble”.

(17)

HIJRAWATI AYU WARDANI, Wisudawan Terbaik S2 Fakultas Farmasi UNAIR NEWS – Hijrawati Ayu Wardani

merupakan mahasiswa S2 Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga (UNAIR) yang dinobatkan menjadi wisudawan terbaik periode Desember 2019. Ira, sapaan akrabnya, mampu merampungkan studi hanya dalam waktu satu tahun sembilan bulan. Dengan kurun waktu kurang dari dua tahun, ia berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.90.

Ira menulis tesis dengan judul “Perubahan Seluler dan Molekuler pada Pemberian Alpha Lipoic Acid terhadap Non Alcoholic Fatty Liver Disease pada Tikus dengan Model High Fat Diet”. Menurutnya, gangguan hati Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) memiliki manifestasi cukup berbahaya dan sampai saat ini masih belum ada obat yang diindikasikan dapat mengobati NAFLD. Melalui penelitian thesis itulah, ia menemukan hasil bahwa Alpha Lipoic Acid efektif sebagai terapi NAFLD pada tikus putih sehingga penelitian di ranah klinik (manusia) dirasa penting untuk dipertimbangkan.

Perjalanan Ira dalam penelitian tersebut tidaklah mudah. Dia harus rela menghabiskan waktunya di laboratorium agar tesisnya bisa segera terselesaikan. Tidak bisa disangkal bahwa dukungan dan doa orang tua adalah motivasi terbesar Ira dalam menyelesaikan studi S2 tersebut.

“Dalam menyelesaikan studi S2, orang tua

adalah motivasi terbesar yang saya punya.

Dukungan dan doa dari beliau merupakan kunci utama sehingga saya bisa berada di titik yang sekarang,” ucap wanita berusia 24 tahun itu.

Hidup di perantauan tidak membuat Ira lupa tentang kampung halaman. Setelah berhasil menyelesaikan studi S2 tersebut, Ira akan kembali ke kota asal Makassar untuk menjadi dosen pada salah satu perguruan tinggi di sana. Dia juga berharap bisa segera mungkin melanjutkan pendidikan jenjang S3.

“Harapan saya, sesegera mungkin bisa melanjutkan pendidikan di jenjang S3. Jujur saja, setelah menyelesaikan studi S2 justru membuat saya semakin antusias menggali lebih dalam lagi terkait bidang ilmu yang saya geluti,” ujar Ira.

Untuk mahasiswa lain yang sedang menempuh kuliah, Ira berpesan agar selalu melibatkan Allah dalam segala kegiatan. Selain itu, jangan pernah menunda pekerjaan dan gunakan waktu secara bijak.

“Jangan katakan masih ada waktu atau nanti saja, lakukan segera, gunakan waktu dengan bijak,” tandasnya. (aul/kef)

Rampungkan Studi S2 Kurang dari Dua Tahun

“Jangan katakan masih ada waktu atau nanti saja,

lakukan segera, gunakan

waktu dengan bijak”.

(18)

WISUDAWAN TERBAIK

NIKEN DWI LESTARI, Wisudawan Terbaik S1 Fakultas Kedokteran

Hewan UNAIR NEWS – Semua pasti pernah menemui

hambatan dalam hidupnya. Begitu pula dengan Niken Dwi Lestari, mahasiswa fakultas kedokteran hewan (FKH) yang mampu mengubah hambatan menjadi sebuah kekuatan.

Sempat berpikir untuk bekerja dan mengubur mimpi untuk kuliah, mahasiswa yang akrab disapa Niken itu kini justru berhasil lulus dengan IPK 3,73 dan meraih predikat wisudawan terbaik periode Desember 2019.

“Kedokteran hewan adalah impian saya dari dulu, tetapi setelah Bapak sudah berada di sisi Tuhan sejak saya berada dibangku SMA, masuk ke fakultas tersebut nampaknya menjadi hal mustahil. Ketika itu cita-cita saya untuk lanjut kuliah pernah mau hilang,”

ungkapnya.

Kehilangan sosok penyemangat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, tidak serta merta membuat Niken menyerah, namun justru semakin termotivasi.

“Saya sangat mencintai Bapak. Jadi saya berpikir mungkin jika saya bisa kuliah, menggapai cita-cita saya, maka Bapak akan bangga meskipun tidak di sini. Saya yakin bapak mendoakan kami dari atas,” tutur Niken.

Niken pun mulai berusaha menggenjot nilai-nilai pelajarannya dan mencari informasi seputar beasiswa.

Mahasiswa asal Gresik itu bersyukur bisa mendapatkan beasiswa bidikmisi.

“Ketika realitas datang bahwa ibu tidak mungkin menanggung kuliah saya, saya berusaha menggenjot nilai saya dan mencari informasi supaya dapat beasaiswa. Saya beruntung, berkat izin Tuhan dan do’a orang tua, saya mendapatkan beasiswa bidikmisi,”

terangnya.

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Niken berusaha sebanyak mungkin mencari pengalaman selama kuliah. Tak hanya aktif berorganisasi, namun juga magang, serta kegiatan pengabdian masyarakat.

Dirinya tercatat sebagai pengurus Kelompok Minat Provesi Veteriner Unggas dan Burung (KMPV-UBUR) serta anggota dari Kelompok Minat Provesi Veteriner Pet and Wild (KMPV-PW). Ia juga mengisi waktu liburan dengan magang di perternakan ayam dan di International Animal Rescue (IAR) Indonesia.

“Saya juga mengikuti kegiatan ekstra-kampus seperti pengabdian masyarakat yang bergerak untuk meningkatkan taraf kesehatan hewan dan manajemen peternakan di tingkat lokal, yaitu Meru Betiri Service Camp yang mencetak kader-kader konservasi untuk lebih peduli terhadap alam dan satwa liar seperti penyu,” jelas Niken.

Ditanya perihal rencana ke depan, Niken mengatakan ingin memulai karirnya sebagai dokter hewan praktisi dan berwirausaha.

“Tetap semangat, nikmati setiap prosesnya dan jadikan setiap hambatan sebagai sesuatu yang memperkuat diri kita dari sebelumnya,” pesan Niken kepada seluruh mahasiswa. (fit/kef)

Aktif di Organisasi Kesehatan Hewan dan Manajemen Peternakan

“Jadikan hambatan sebagai

sesuatu yang memperkuat

diri”.

(19)

PUPUT ADE WAHYUNINGTYAS, Wisudawan Terbaik S2 Fakultas Kedokteran

Hewan

UNAIR NEWS - Puput Ade Wahyuningtyas, mahasiswa S2 Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) patut berbangga hati. Pasalnya, ia berhasil merampungkan studinya dalam kurun waktu 14 bulan dengan predikat cumlaude. Tak ayal, prestasi tersebut membawa Puput menjadi wisudawan terbaik periode Desember 2019 dengan IPK 3,93.

Pencapaian tersebut merupakan buah kerja kerasnya selama ini. Mulai dari aktif melakukan penelitian, begadang mengerjakan tugas, menjalankan bisnis yang dirintisnya, hingga pulang pergi ke luar negeri untuk mengikuti kegiatan- kegiatan internasional.

“Saya selalu meningkatkan diri saya untuk menggali potensi diri dengan banyak mengikuti kegiatan akademis dan non akademis. Dan semua itu harus berjalan seimbang,” tutur mahasiswa asal Gresik itu.

Tesisnya yang berjudul “Hepatoprotektif Pasta Tomat terhadap Ekspresi IL-2, Aktivasi Sel Kupffer dan Tingkat Nekrosis Hepar Mencit (Mus musculus) yang Dipapar Boraks” mampu ia selesaikan dengan baik dan dipublikasikan di Thai Journal of Veterinary Medicine.

“Saya sangat tertarik meneliti ini sejak S1 karena ingin mengetahui seberapa besar dampak dari paparan boraks dan potensi pasta tomat dalam pencegahan kerusakan organ yang ada di dalam tubuh. Lalu penelitian ini saya perdalam pada jenjang S2 untuk mengetahui respon imun di dalam tubuh,”

terangnya.

Puput mengaku menemukan passion-nya di bidang riset. Sejak masuk bangku perkuliahan, ia telah menekuni bidang riset dengan aktif mengikuti penelitian bersama dosen. Tak tanggung-tanggung, hasil penelitiannya telah dipublikasi di luar negeri seperti Malaysia dan Thailand.

Tak hanya aktif meneliti, Puput juga aktif mengikuti seminar dan menjadi delegasi di berbagai negara seperti Bangkok, Singapore, Malaysia, dan Jepang.

Ditanya soal kunci kesuksesan, Puput menyebut keluarga berperan besar dalam hidupnya. “Saya memiliki sosok idependent women, yaitu ibu yang luar biasa. Beliau adalah Ibu Tasmi, S.Pd yang selalu mendukung dan menjadi tempat curhat setiap saat.

Selain itu, ada ayah Sakrim (Alm) yang membuat saya lebih terpacu untuk belajar lebih keras. Juga kakak saya, Ardianto Ade Purnama dan keluarga besar yang menjadi support system dalam membantu setiap saat ketika saya butuh,” ungkapnya.

Bagi Puput, kasih sayang dan perjuangan keluarga adalah pelatuk yang memicunya untuk segera menyelesaikan pendidikan dengan baik dan membuat mereka bangga.

“Saya punya envision goal yang kuat untuk membahagiakan orang tua,” pungkasnya. (fit/kef)

“Perjuangan keluarga adalah pelatuk yang memicu”.

Tekun Mengikuti

Kegiatan Akademis

dan Non-Akademis

(20)

UNAIR NEWS – Ni Made Tanti Candra, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga berhasil menuntaskan studi S2-nya dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang cemerlang, yakni 3,76. Titel Wisudawan Terbaik S2 FISIP pada periode wisuda Desember 2019 dia raih melalui fokus studinya terhadap fenomena marginalisasi dan stigma terhadap perempuan yang berpengaruh pada masalah demografi di Indonesia.

Tesis yang digarap selama dua bulan studi lapangan tersebut berjudul Realitas Sosial Kehamilan Pra-Nikah di Daerah Kota Pulau Bali:

Studi tentang Sebuah Dinasti Perempuan. Ide tersebut tercetus karena selama ini Tanti melihat tingginya fenomena kehamilan pra-nikah di Bali.

Bahkan hal tersebut menjadi suatu hal yang lumrah di melalui istilah sing beling, sing nganten. “Artinya, tidak hamil tidak menikah,” ungkapnya.

Melalui tesisnya, ditemukan semacam subordinasi baru terhadap perempuan yang bisa menjurus pada pembenaran seks bebas. Sehingga perempuan kerap kali dituntut untuk menghasilkan keturunan bahkan sebelum pernikahan terjadi.

“Melalui tesisku, harapannya perempuan mampu untuk bertindak kritis, melindungi diri sendiri, serta melawan stigma-stigma negatif yang menjerumuskan,” kata Tanti.

Dalam proses menyelesaikan tesisnya, Tanti membagikan beberapa masukan bagi mahasiswa yang tengah menjalani studi S2. Bahwa pada dasarnya kesulitan yang dialami selama menyelesaikan tesis hanya berada di pikiran, bukan pada aksi. Maka Tanti mengimbau mahasiswa untuk tidak terlalu banyak mengeluh dan lekas beraksi.

Kuncinya ada pada kata ‘target’.

“Jika tiap step berhasil memenuhi target, aku beri reward kepada diriku sendiri,” paparnya.

Selain di bidang akademik, Tanti sebenarnya bukanlah mahasiswa yang aktif mengikuti komopetisi. Namun, dia selalu konsisten melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan mengajar anak-anak serta aktif menulis di media lokal Bali.

Bersama Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Tanti aktif untuk memberikan les-les gratis kepada pelajar sekolah dasar yang membutuhkan.

“Setelah menyelesaikan studi, aku ingin mencari pekerjaan yang lebih mapan, meneruskan usaha pakaian yang telah kurintis, serta lanjut mengajar anak-anak di daerah asalku, Lampung,” pungkasnya.

(int/bin)

“Tak ada yang bisa menjatuhkanmu ketika kamu

kuat dan tak ada yang bisa menolongmu ketika kamu jatuh, selain dirimu sendiri.

Dirimu adalah tanggung jawabmu”.

NI MADE TANTI CANDRA, Wisudawan Terbaik S2 Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik

Soroti Kehamilan Pra-Nikah dan

Stigma Perempuan Bali

WISUDAWAN TERBAIK

(21)

RIZKA DIAH FITRI, Wisudawan Terbaik S2 Fakultas Sains dan

Teknologi

UNAIR NEWS – Nama Rizka Diah Fitri tahun ini muncul sebagai Wisudawan Terbaik S2 Fakultas Sains dan Teknologi periode wisuda Desember 2019. Predikat cemerlang tersebut diraih melalui Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,93. Prestasi tersebut peroleh Rizka melalui tesisnya yang memberikan terobosan dalam produksi enzim lipase melalui rekayasa bioteknologi, di antaranya adalah kloning bakteri.

Dalam ranah industri sendiri, bioteknologi kini menjadi sektor yang gencar untuk dikembangkan.

Rizka menjelaskan, ide tesisnya yang berjudul Kloning Gen Penyandi Enzim Lipase dari Serratia marcescens LII61 Pada Escherichia coli muncul karena dia menyadari adanya kebutuhan besar akan enzim lipase.

“Enzim lipase yang diambil dari hewan dan tumbuhan akan membutuhkan lahan yang luas. Maka bakteri dipilih sebagai alternatif yang menjanjikan,”

ungkap mahasiswa yang telah menelurkan empat junal nasional dan internasional tersebut.

Untuk menghasilkan enzim lipase yang lebih banyak dan lebih murni, Rizka melakukan kloning gen dari bakteri satu ke bakteri lain. Ide tesis itu berhasil mendapat pendanaan dari Kemenristekdikti melalui penelitian bersama dosennya. Setelah

menamatkan S2, Rizka masih fokus untuk meneruskan pengembangan penelitiannya di laboratorium.

“Tidak berhenti pada enzim saja. Langkah selanjutnya aku tengah berusaha untuk menghasilkan produk lipase. Karena enzim lipase sendiri pada dasarnya banyak digunakan di berbagai industri seperti biodiesel, farmasi, makanan, dan detergen,” ujar mahasiswa yang dulu aktif di kegiatan seminar dan konferensi internasional tersebut.

Lebih jauh lagi, Rizka berencana untuk mencari pekerjaan dan lingkungan baru di samping mencari informasi terkait beasiswa luar negeri untuk studi S3- nya kelak. Namun kini di sela-sela kegiatan penelitian, Rizka tengah aktif untuk mengajar les maupun mengaji kepada anak-anak di daerah asalnya, Malang.

Selama dua tahun perkuliahan S2, Rizka mengungkapkan bahwa baginya tidak ada hambatan yang berarti. Maka dari itu Rizka berpesan agar mahasiswa selalu fokus pada apa yang mereka kerjakan. Salah satu hal utama yang kemudian bisa digunakan adalah pembuatan jadwal.

“Jika ingin lulus tepat waktu, buat jadwal untuk setiap minggu. Jangan menunda-nunda pekerjaan, dan setelah itu semangat!” (int/bin)

Sumbang Terobosan Bagi Penelitian Bioteknologi

“Rencanakan segala hal

dengan baik dan berhati-

hati meskipun segala

kemungkinan adalah milik

Allah SWT. Karena dengan

membuat rencana maka

kita akan berusaha untuk

melakukan sebaik mungkin”.

(22)

ORCHIDARA HERNING KAWITANTRI,

Wisudawan Terbaik S2 Sekolah Pascasarjana UNAIR NEWS – Pengobatan infeksi

Staphylococcus aureus dengan antibiotik seringkali tidak efektif karena perkembangan strain Staphylococcus aureus sendiri memberikan resistensi terhadap antibiotik, yang biasa disebut Methicilin Resistant Staphylococcus aureus.

Orchidara Herning Kawitantri, S.Gz., M.Imun, Wisudawan Terbaik S2 Program Studi Imunologi Sekolah Pascasarjana mencoba untuk meneliti hal tersebut.

Penelitiannya bertujuan untuk menyelidiki pengaruh pemberian + Oxivarea yang diyakini menjadi efektif dengan menghambat pertumbuhan bakteri MRSA dan membantu degradasi bakteri dengan mengurangi sitokin pro-inflamasi seperti TNF-α dan IL1-β.

Dalam penelitiannya, ia menggunakan beberapa campuran bahan + Oxivarea adalah minyak esensial dari pemanfaatan minyak biji anggur, minyak zaitun, minyak lemon, dan minyak pala yang memiliki sifat anti-mikroba, kandungan polifenol dan antioksidan.

“Thesis tersebut merupakan proyek bersama dua orang teman saya yaitu Yoannita Wendy Hidayat dan Dwi Setyo yang dibimbing Dr. Agung Dwi Wahyu Widodo, dr, MSi, M. Ked Klin, SpMK, Prof. Dr. Boerhan Hidayat, dr., Sp.A(K), Prof. Dr. Yoes Prijatna Dachlan, dr. M.Sc., Sp.ParK(K), Dr. Pudji Lestari, dr., M.Kes., Dr.Wiwiek Tyasningsih, drh.,M.

Kes.,” ujar Orchid.

Dalam menjalani studinya, Orchid tak hanya fokus dalam bidang akademik. Ia mengasah kemampuan non akademiknya melalui beberapa kegiatan seperti kepanitiaan di acara seminar peringatan hari World Immunology Day selama dua tahun berturut-turut. Selain itu, ia juga turut serta membantu di tim re-akreditasi jurusan.

“Bagi saya mengatur jadwal keseharian, disiplin baik terhadap diri sendiri atau orang lain, dan jangan lupa untuk terus beribadah, merupakan kunci utama yang tidak boleh dilupkan,” tandasnya.

Orchid menyebut, hambatan dan kendala pasti selalu ada, namun semua itu dapat diatasi dengan baik. Semua hal tersebut, tandasnya, tidak luput dari dukungan orang-orang di sekitar.

Menjadi tenaga pendidik, seperti dosen atau sejenisnya, lanjutnya, merupakan target ke depan dalam hidupnya. “Perjuangan dalam menyelesaikan studi ini tidaklah mudah, motivasi terbesar yang harus ditanamkan dalam diri yaitu dengan semangat dan kemauan untuk menyelesaikan studi ini harus lebih besar,”

pungkasnya. (sry/nui)

Teliti Wound Healing yang Timbul Akibat Bakteri MRSA

“Semangat dan kemauan untuk menyelesaikan studi ini lebih besar”.

WISUDAWAN TERBAIK

(23)

YULIS SETIYA DEWI, Wisudawan Terbaik S3 Fakultas Kesehatan

Masyarakat

UNAIR NEWS – Kesibukan Yulis Setiya Dewi, sebagai ibu rumah tangga dan dosen di Fakultas Keperawatan (FKp) Universitas Airlangga (UNAIR) tidak menghalanginya untuk menyelesaikan program Doktor (S3) Ilmu Kesehatan di Universitas Airlangga. Tak hanya sukses merampungkan studinya,  perempuan kelahiran Jember itu juga berhasil menyabet predikat wisudawan terbaik periode Desember 2019.

Pencapaian tersebut bermula dari pengalaman Yulis dalam penyelesaian disertasi yang berjudul

“Pengembangan Model Resiliensi terhadap Perubahan Perilaku Caring Perawat ICU Rumah Sakit di Surabaya” hingga menorehkan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) hampir sempurna sebesar 3,93.

“Topik ini saya ambil karena pengalaman saya sebagai perawat ICU dan juga Clinical Educator di area Critical Care tahu betul bahwa menjadi perawat ICU tidak mudah,” ungkapnya.

Menurut Yulis, selain merawat pasien dengan tingkat ketergantungan total, menghadapi keluarga yang cemas, dan kolaborasi dengan tim kesehatan lain, perawat dihadapkan pada kondisi

yang penuh tantangan setiap hari.  Oleh karena itu, jelasnya, dibutuhkan perawat yang tangguh baik secara fisik maupun psikologis agar mampu memberikan pelayanan prima kepada pasien dan keluarga dengan mengedepankan prinsip caring (compassion, maintaining belief dan competence).

“Perawat diharapkan memiliki karakteristik resilien/tangguh yaitu percaya diri, mudah beradaptasi, memiliki arah dan tujuan yang jelas dalam merawat pasien, serta mampu memanfaatkan dukungan yang ada,” lanjutnya.

Memiliki Promotor dan ko promotor  yang sangat luar biasa menjadi salah satu motivasi Yulis pada keberhasilan dalam menyelesaikan masa studinya dengan baik. Menurutnya, Promotor dan ko promotor selalu ada untuk memberikan bantuan maupun konsultasi.  Hal tersebut menjadikan pengalaman tersendiri yang mengesankan untuk dijadikannya adopsi sebagai dosen. 

“Saya sangat terinspirasi dari cara beliau memberikan dukungan terhadap keberhasilan setiap mahasiswa dan ini menjadi sekolah kehidupan bagi saya,” paparnya.

Selain mengabdi pada FKp UNAIR, pada masa studinya, Yulis juga aktif dalam berbagai macam penelitian, pelayanan publik, penerbitan jurnal internasional, dan konferensi internasional.

Selain itu, ia juga aktif di organisasi profesi yaitu HIPERCCI (Himpunan Perawat Critical Care Indonesia) Jawa Timur. (ulf/nui)

“Segera menghadap promotor dan ko promotor jika menemui kesulitan dan

jangan malu bertanya”.

Ingin Kembali

Mengabdi di

Kampus

(24)

UNAIR NEWS – Melalui thesis yang berjudul

‘Efektivitas Logoterapi untuk Meningkatkan Konsep Diri Remaja di UPTD Kampung Anak Negeri Surabaya’, Ellyana Dwi Farisandy, mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil menuntaskan studinya dengan prestasi yang membanggakan. Bagaimana tidak, Ellyana berhasil lulus S2 Psikologi Profesi dalam waktu dua tahun tiga bulan dengan perolehan IPK cumlaude sebesar 3.80.

Merasa kehilangan eksistensi dalam hidup atau merasa hidupnya tidak bermakna, menjadikan ketertarikan Ellyana untuk mempelajari lebih dalam mengenai Logoterapi. Ia merasa relate setelah banyak membaca buku dan/atau jurnal mengenai Logoterapi Viktor Frankl.

“Selama proses menemukan makna hidup, saya menyadari bahwa saya merasa bermakna ketika saya berguna bagi orang lain dan ketika saya dapat berbagi dengan orang lain,” ungkapnya.

Dalam hal ini, Ellyana berfokus pada anak jalanan, anak terlantar, dan anak nakal. Karena menurutnya, anak-anak tersebut memiliki banyak sekali pengalaman menyakitkan dalam hidup.

Berawal dari rasa penasaran Ellyana tentang bagaimana anak-anak tersebut, bisa bertahan hidup walaupun mereka ditinggalkan dandiabaikan oleh

orang terdekat merekahingga saat ini.

“Dari alasan-alasan itulah yang kemudian membuat saya yakin menyusun tesis untuk melihat seberapa efektif intervensi logoterapi untuk meningkatkan konsep diri remaja,” ujarnya.

Tak hanya aktif di dunia akademik, Ellyana juga aktif dalam banyak kegiatan untuk membagikan pengetahuan yang telah ia dapatkan di UNAIR.

Ellyana pernah menjadi Konselor terkait pendidikan, minat, dan bakat pada acara ‘Campus Starter 2018’, lalu ia juga mengikuti beberapa komunitas seperti Hotline Surabaya dan Surabaya Soul Society.

Tak lupa ia juga menyampaikan pesan untuk teman-teman mahasiswa yang masih berjuang di bangku perkuliahan. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni buatlah planning; sebisa mungkin hindari Prokrastinasi; hindari SKS (Sistem Kebut Semalam); dan jika burnout, take a break.

“Lakukan segala hal dengan maksimal sehingga ketika kenyataan tidak sesuai dengan apa yang kalian harapkan, kalian tidak akan menyesal karena kalian sudah melakukan yang terbaik yang kalian bisa,” pungkasnya. (ulf/nui)

“Selama proses menemukan makna hidup, saya menyadari

bahwa saya merasa bermakna ketika saya berguna bagi orang lain;

ketika saya dapat berbagi

dengan orang lain”.

ELLYANA DWI FARISANDY, Wisudawan Terbaik S2 Fakultas Psikologi

Angkat Logoterapi, Lulus Cumlaude

WISUDAWAN TERBAIK

(25)

HANNA NABIILA, Wisudawan Terbaik S1 Fakultas Psikologi

UNAIR NEWS – Mendapat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi dan menjadi Wisudawan Terbaik hampir menjadi impian semua mahasiswa. Hal inilah yang sedang dirasakan oleh Hanna Nabiila yang berhasil menuntaskan studi di Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Airlangga (UNAIR) dengan mendapat predikat Wisudawan Terbaik periode Desember 2019 dengan IPK sebesar 3,88.

Mengambil latar belakang topik skripsi tentang kenakalan remaja dan peran orang tua, Hanna melihat bahwa fenomena kenakalan remaja di Jawa Timur, khususnya Surabaya, semakin meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya. Sehingga, diperlukan peran orang tua karena ia menganggap bahwa remaja masih belum bisa sepenuhnya lepas dari tanggung jawab orang tua.

Hanna menceritakan perjuangan yang ia lakukan guna meraih predikat wisudawan terbaik tidaklah mudah. Berawal dari pengalaman pertama merantau yang tidak mempunyai kenalan di Surabaya, hingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan akhirnya pada semester empat ia berkesempatan mengikuti student exchange di Universiti Utara Malaysia.

Banyak hal yang didapat Annisa saat melakukan student exchange. Salah satunya, harus terjun ke

lapangan mencari pasien untuk bisa menerapkan ilmu konseling yang mana ilmu itu tidak semua mahasiswa FPsi mendapatkannya. Tak hanya bisa berkesempatan untuk student exchange, Hanna terus mengembangkan potensi yang ia miliki dengan lolos seleksi summer course yang diadakan oleh Airlangga Global Engagement di Taiwan pada tahun 2018.

“Aku ikut program community care practice yang mana aku belajar tentang lansia dan panti jompo.

Di sana lansia diajak berkegiatan, kayak berkebun, menari, dan orang yang kerja di sana memang orang yang benar-benar ahli dalam community care,” ucap perempuan kelahiran Jember tersebut.

Hanna memiliki cita-cita, setelah wisuda dapat melanjutkan studi S2 ke Negeri Sakura, sembari mencari pekerjaan sesuai dengan keahliannya yang berkaitan dengan pelayanan sosial serta di bidang psikologi pendidikan dan pengembangan. Ia saat ini juga sedang mempersiapkan untuk tes CPNS di bagian pembimbingan masyarakat.

“Hal terpenting kembangkan apapun yang jadi kesukaanmu dan kelebihanmu. Jangan takut gagal, setiap ada keinginan, perjuangkan! Berjuanglah dengan waktu dan caramu sendiri,” pungkasnya. (tit/

bin)

Ikuti Exchange ke Malaysia dan Belajar tentang Lansia di Taiwan

“Jangan pernah kehilangan harapan sampai detik terakhir dalam hidup. Terus

berjalan, istirahat dengan cukup, dan lanjutkan. Percaya bahwa suatu ketika kita akan

sampai”.

(26)

HARIS GAJANG BASKORO, Wisudawan Terbaik S1 Fakultas Perikanan dan

Kelautan

UNAIR NEWS - Aktif dalam berorganisasi tidak membuat Haris Gajang Baskoro melupakan kewajiban akademiknya. Hal itu terbukti dengan diraihnya predikat sebagai wisudawan terbaik pada wisuda Universitas Airlangga (UNAIR) periode Desember 2019. Selama masa kuliah, mahasiswa prodi Aquakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) itu mengemban amanah sebagai ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Badminton FPK, kepala bidang 1 PKKMB, dan kepala Departemen Dalam Negeri BEM FPK UNAIR periode 2018-2019. Selain itu, dia juga menjadi tutor perancangan percobaan statistik sampai rancangan penelitian di FPK.

“Itulah yang menjadi tantangan saya selama kuliah. Saya harus menyesuaikan jadwal kegiatan antara organisasi, belajar, olahraga, dan sosial. Semua itu harus dilakukan secara balance,” jelasnya.

Mahasiswa yang lahir di Sibolga, 30 April 1997 itu mengambil topik tentang microorganism, bioteknologi, dan probiotik pada udang dalam skripsinya. Haris, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa pemilihan topik itu dilandaskan pada ketertarikannya untuk melakukan budidaya dalam jumlah besar tanpa memengaruhi daya dukung lingkungan. Dengan judul skripsi “Periode Pemberian Probiotik (Bacillus Subtilis, Bacillus Mycoides, dan Pseudomonas Diminuta) terhadap Total Bakteri, Total Vibrio pada Saluran Pencernaan Udang dan Survival Rate pada Pemeliharaan Udang di Terpal”, Haris berhasil meraih IPK 3.53.

“Puncak perjuangan saya adalah saat mengerjakan skripsi, dimana saya harus menyelesaikan proposal penelitian dibarengi social project penelitian bersama dosen. Tiada hari tanpa rasa lelah rasanya, tapi saya terus berusaha melakukanya dengan ikhlas untuk mendapatkan hasil yang terbaik,” terangnya.

Lebih lanjut, mahasiswa yang berasal dari Tapanuli Tengah, Sumatera Utara itu menceritakan bahwa minatnya terhadap topik skripsi yang diangkat kebetulan sama dengan salah satu dosennya. Sehingga penelitian Haris pun dibiayai dan ikut dilibatkan dalam penelitian social project bersama di Desa Manyar, Kabupaten Gresik.

Penelitian itu membahas tentang aplikasi probiotik di desa minim suplai air yang disolasi dari tambak udang intensif.

Haris menuturkan bahwa masa perkuliahan selama empat tahun di UNAIR sangatlah mengesankan. “Nalar dan logika yang berada di titik klimaks, membentuk dirinya menjadi manusia yang beradap,” tuturnya.

Terakhir, Haris mengaku saat ini dirinya sedang sibuk mengurus tahap seleksi untuk melamar di perusahaan impiannya, yaitu “Japfa Comfeed Group”.

(nik/kef)

“Nalar dan logika yang berada pada titik klimaks akan membentuk diri menjadi

manusia yang beradap”.

Garap Social Project Bersama Dosen

WISUDAWAN TERBAIK

(27)

UNAIR NEWS - Bertempat di Hotel New Otani Hakata, Fukuoka, Jepang sejumlah 700 delegasi dari 42 negara hadir dalam QS Apple Creative Award, Selasa malam (26/11/2019).

Kegiatan ini merupakan rangkaian QS Apple 2019, pertemuan perguruan tinggi ternama dari negara-negara di kawasan Asia Pasifik.

Creative Award tahun ini menjadi bermakna bagi Universitas Airlangga karena pada malam penghargaan tersebut UNAIR meraih dua penghargaan bergengsi. Universitas Airlangga berhasil menyingkirkan 70 kampus dari negara Asia Pasifik.

Pertama, Silver Award untuk Most Creative Corporate Institution Video. Kedua, sebagai The Top Contributor WOWNEWS, untuk perguruan tinggi dengan produksi berita pendidikan terbanyak. Dalam penghargaan itu, Universitas Airlangga bersanding dengan Ajman University yang memperoleh penghargaan Top Article.

Penghargaan diterima langsung oleh Suko Widodo, Ketua Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga dari Komite QS Apple

2019. Pada malam penghargaan di Hotel New Otani Hakata, Fukuoka, itu, penghargaan diberikan oleh Dato’ Peter T.S. Ng yang juga menjabat sebagai President of UCSI University.

Atas penghargaan tersebut Suko menyampaikan rada syukur dan bangga. Ia berharap agar semangat kreativitas terus dikembangkan dalam pengelolaan informasi pendidikan.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berperan. Penghargaan ini menjadi inspirasi bagi Universitas Airlangga untuk terus melakukan kreatifitas dan inovasi-inovasi baru,”

ucap Suko.

Sebagai informasi, video Universitas Airlangga yang berhasil memperoleh penghargaan Most Creative Corporate Institution Video berjudul “BE A HERO”. Sebuah video berdurasi 4 menit 8 detik yang bercerita tentang peranan dokter-dokter dari Fakultas Kedokteran yang melakukan pengabdian ke berbagai daerah terpencil di Indonesia. (bin)

Raih Dua Penghargaan Internasional Bergengsi di Jepang

Suko Widodo Ketua Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga (tengah) saat menerima penghargaan di Hotel New Otani Hakata, Fukuoka, Jepang.

(28)

Alamat Redaksi:

Pusat Informasi dan Humas (PIH) Universitas Airlangga, Lantai 2, Ruang 203 Kantor Manajemen UNAIR Kampus C Jl. Mulyorejo Surabaya

Telepon/Faks (031) 5913244 http://news.unair.ac.id

Terus bersinergi menjadikan universitas terkemuka, inovatif, pelopor, dan masuk TOP 500 QSWUR

Referensi

Dokumen terkait

a) Ruang baca berfungsi sebagai tempat kegiatan peserta didik dan pendidik memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka. c) Ruang baca dilengkapi sirkulasi

Sistem ini sebaiknya tidak digunakan lagi karena banyak memiliki keterbatasan. Tanggung jawab besar dibebankan pada perawat untuk menginterpretasi order dan

menjadi arteriol %arteriarteri kecil& dan akhirnya menjadi apa yang disebut apillary bed %tempat pertukaran cairan dan nutrisi&. Kapilerkapiler bersatu membentuk vena

Penelitian lebih lanjut terkait dengan perilaku dari para user yang berhubungan dengan continuos reporting yang dapat dilakukan adalah untuk menjawab: (1)

Program Promosi Kesehatan di Puskesmas selain sebagai salah satu upaya kesehatan wajib (esensial), di butuhkan tenaga yang memiliki kompetensi dan kemampuan untuk mengelola promosi

Berbeda dengan gerakan PKI, PI maupun PNI yang langsung non-kooperasi, maka pergerakan wanita tidak langsung berhadapan dengan pemerintah kolonial tetapi dimulai dari gerakan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu “Terdapat perbedaan biomassa perifiton pada substrat keramik antara hulu, tengah, dan hilir Sungai Salo”..