• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

4 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 KAJIAN PUSTAKA

Pada penelitian Adriza Chattopadhyay pada tahun 2016 dengan penelitiannya yang berjudul ”A study of a Visitor Counter with automated entry and exit” membahas mengenai alat penghitung jumlah pengunjung dua arah (bidirectional) dengan menggunakan sensor Infra Red (TSOP sensor) dan motor servo. Sistem tertanam yang digunakan disini adalah papan Arduin Uno. Ini adalah papan berbasis mikrokontroler (Atmega 328) yang memiliki 14 pin digital dan 6 pin analog. Arduino telah diprogram menggunakan EMBEDDED C. Deteksi orang yang masuk atau keluar dilakukan oleh modul Infra Red. Konsep motor servo telah digunakan untuk membuka dan menutup gerbang di kala masuk dan keluar. Akhirnya seluruh proses penghitungan dilakukan oleh Arduino dan jumlah akhir orang di dalam ruangan tertentu secara langsung ditampilkan di monitor serial Arduino IDE (Arduino Programming Interface) dan dapat dilihat menggunakan laptop atau komputer pribadi[2].

Kemudian menurut Raden Galih Paramananda pada tahun 2018, dalam jurnalnya yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Penghitung Jumlah Orang Melewati Pintu menggunakan Sensor Infrared dan Klasifikasi Bayes“ Pada penelitian ini, parameter yang digunakan adalah deteksi objek yang lewat. Peneliti menggunakan sensor infrared switch E18-D80NK yang akan diproses menggunakan klasifikasi Bayes untuk menghitung jumlah orang yang melewati sensor infrared pada pintu. Metode Bayes dipilih sebagai salah satu metode untuk pengambilan keputusan klasifikasi penghitung jumlah orang yang melewati pintu secara bersamaan, metode ini merupakan salah satu metode klasifikasi yang cukup sederhana dan mudah dipahami.

Sehingga akurasi yang diperoleh sistem ini dengan menggunakan metode Bayes adalah sebesar 79,24%. Dalam kasus ini menggunakan ukuran pintu lebar 200 cm dan tinggi 190 cm dengan waktu komputasi pembacaan sensor sampai perhitungan sebesar 679,2 ms atau sekitar 0,6792 detik[3].

Dan menurut Agung Wibowo, Bambang Eka Purnama, dan Lies Yulianto dalam jurnalnya yang berjudul “Sistem Penghitung Pengunjung Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Pacitan Berbasis Mikrokontroler Atmega8535“ penelitian ini

(2)

5

merupakan penelitian desain data yang didapat dari hasil pengujian rancangan berdasarkan pengukuran dan pengamatan. Rangkaian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perancangan hardware. Rangkaian penghitung ini bekerja berdasarkan program yang telah dimasukkan kedalam rangkaian pengontrol yang menggunakan IC ATMega8535. Rangkaian ini dilengkapi dengan sensor Ultrasonic dan LCD dimana sensor Ultrasonic digunakan sebagai pembaca dan LCD digunakan sebagai penampil, sehingga dapat dikonklusikan bahwa alat ini telah sesuai dengan yang direncanakan. Saran dari hasil percobaan adalah apabila ada orang yang masuk secara bersamaan hanya dapat mendeteksi satu dan sensor harus dipasang pada pertengahan pintu karena bisa mendeteksi orang pendek dan tinggi[4].

Sementara menurut Eka Setia Budi pada tahun 2018 dalam jurnalnya yang berjudul

“Perancangan Alat Penghitung Jumlah Pengunjung Konser Berbasis Mikrokontroler At89s51“

Alat ini bertujuan sebagai penghitung jumlah banyaknya pengunjung yang datang ke suatu tempat. Rincian informasi yang ada akan mudah diterima penyedia tempat sebagai data rekap banyaknya pengunjung secara otomatis. Untuk itu pada rancangan ini mencoba mempraktekan dan membuat alat ini sebagai bahan uji coba dan sebagai pemberi inspirasi. Perancangan alat ini sangat sesuai dan memiliki solusi yang baik untuk membantu mendapatkan data tanpa harus menghitung dan mengingat dalam pikiran secara manual[5].

2.2 DASAR TEORI 2.2.1 Internet of Things (IoT)

Perkembangan teknologi semakin pesat dari waktu ke waktu. Dulu, mungkin kita hanya bisa berimajinasi atau menonton film-film fiksi sains soal teknologi canggih. Kini, berbagai peralatan/mesin sudah dilengkapi dengan kecanggihan teknologi yang bisa memudahkan pekerjaan kita sehari-hari. Mulai dari mobil pintar (smart car) yang bisa jalan sendiri ke berbagai tujuan tanpa pengemudi manusia, hingga mesin pintar semacam Alexa yang bisa bersuara mengingatkan Anda untuk melakukan ini-itu sesuai jadwal. Seluruh teknologi terbaru ini adalah bagian dari Internet of Things.

Internet of Things adalah suatu konsep dimana objek tertentu punya kemampuan untuk mentransfer data lewat jaringan tanpa memerlukan adanya interaksi dari manusia ke manusia ataupun dari manusia ke perangkat komputer.

(3)

6

Internet of Things leih sering disebut dengan singkatannya yaitu IoT. IoT ini sudah berkembang pesat mulai dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan juga Internet.

IoT bekerja dengan memanfaatkan suatu argumentasi pemrograman, dimana tiap-tiap perintah argumen tersebut bisa menghasilkan suatu interaksi antar mesin yang telah terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan tanpa terbatas jarak berapapun jauhnya.

Jadi, Internet di sini menjadi penghubung antara kedua interaksi mesin tersebut. Lalu di mana campur tangan manusia? Manusia dalam IoT tugasnya hanyalah menjadi pengatur dan pengawas dari mesin-mesin yang bekerja secara langsung tersebut.

Adapun tantangan terbesar yang bisa menjadi hambatan dalam mengkonfigurasi IoT adalah bagaimana menyusun jaringan komunikasinya sendiri. Mengapa itu menjadi sulit dan problematik? Ini sebenarnya dikarenakan jaringannya sangatlah kompleks. Selain itu, IoT juga sesungguhnya sangat perlu suatu sistem keamanan yang cukup ketat. Disamping masalah tersebut, biaya pengembangan IoT yang mahal juga sering menjadi penyebab kegagalannya. Ujung-ujungnya, pembuatan dan pengembangannya bisa berakhir gagal produksi[6].

2.2.2 Sensor Ultrasonik HC-SR04

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran fisis alias bunyi menjadi besaran listrik, begitupun sebaliknya. Prinsip kerja sensor ultrasonik ini cukup simpel, yakni berdasarkan pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat digunakan untuk mendefiniskan eksistensi atau jarak suatu benda dengan frekuensi tertentu.

Disebut sensor ultrasonik Karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik.

Gelombang ultrasonik sendiri memiliki frekuensi yang sangat tinggi, mencapai 20.000 Hz yang tidak bisa didengar oleh telinga manusia. Bunyi dengan frekwensi setinggi itu hanya bisa didengar oleh hewan-hewan tertentu seperti kucing, anjing, kelelawar, sampai dengan lumba-lumba.

Bunyi dari sensor ultrasonik sendiri dapat merambat melalui benda padat, cair, atau gas.

Namun yang paling bagus adalah benda cair. Tak heran jika sensor yang satu ini banyak

(4)

7

diaplikasikan pada kapal selam dan alat-alat khusus untuk mengukur kedalaman air laut.

Sayangnya bunyi sensor ultrasonik dapat diserap oleh benda-benda tekstil dan busa.

Cara kerja dari sensor ultrasonik adalah dengan menggunakan pantulan suara. Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui alat yang disebut dengan piezoelektrik. Gelombang yang dibandingkan tersebut memiliki frekuensi tertentu (umumnya sekitar 40 kHz).

Secara sederhana, sensor ultrasonik akan menembakkan gelombang ultrasonik menuju objek tertentu. Setelah gelombang menyentuh objek, maka gelombang akan dipantulkan kembali ke sensor tersebut, lalu sensor akan menghitung selisih antara waktu pengiriman dan waktu penerimaan gelombang pantul.

Gambar 2. 1 Sensor Ultrasonik HC-SR04

Sensor ini merupakan sensor ultrasonik siap pakai, satu alat yang berfungsi sebagai pengirim, penerima, dan pengontrol gelombang ultrasonik. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur jarak benda dari 2 cm – 4 m dengan akurasi 3 mm. Alat ini memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo. Pin Vcc untuk listrik positif dan Gnd untuk ground-nya. Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.

Cara menggunakan alat ini yaitu: ketika kita memberikan tegangan positif pada pin Trigger selama 10uS, maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal ultrasonik dengan frekuensi 40kHz.

Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin Echo. Untuk mengukur jarak benda yang memantulkan sinyal tersebut, maka selisih waktu ketika mengirim dan menerima sinyal digunakan untuk menentukan jarak benda tersebut.

(5)

8

Gambar 2. 2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik

Sinyal yang dipancarkan oleh sensor ultrasonik berupa gelombang bunyi dengan kecepatan 340 m/s. Sinyal yang dipantulkan dan diterima kembali oleh sensor akan dihitung dengan rumus S = 340.t/2, dimana S adalah jarak sensor dengan objek pantul, dan t adalah selisih waktu saat gelombang dipancarkan dan diterima.

Rangkaian sensor ultrasonik diantaranya adalah:

1) Piezoelektrik

Piezoelektrik berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.

Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik ketika dikenai regangan atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik diterapkan, maka material tersebut akan mengalami regangan atau tekanan mekanis. Jika rangkaian pengukur beroperasi pada mode pulsa elemen piezoelektrik yang sama, maka dapat digunakan sebagai transmitter dan reiceiver. Frekuensi yang ditimbulkan tergantung pada osilatornya yang disesuiakan frekuensi kerja dari masing-masing transduser. Karena kelebihannya inilah maka tranduser piezoelektrik lebih sesuai digunakan untuk sensor ultrasonik.

2) Transmitter

(6)

9

Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pemancar gelombang ultrasonik dengan frekuensi tertentu (misal, sebesar 40 kHz) yang dibangkitkan dari sebuah osilator. Untuk menghasilkan frekuensi 40 KHz, harus di buat sebuah rangkaian osilator dan keluaran dari osilator dilanjutkan menuju penguat sinyal. Besarnya frekuensi ditentukan oleh komponen RLC / kristal tergantung dari disain osilator yang digunakan.

Penguat sinyal akan memberikan sebuah sinyal listrik yang diumpankan ke piezoelektrik dan terjadi reaksi mekanik sehingga bergetar dan memancarkan gelombang yang sesuai dengan besar frekuensi pada osilator.

Gambar 2. 3 Rangkaian Transmitter Ultrasonik 3) Receiver

Receiver terdiri dari transduser ultrasonik menggunakan bahan piezoelektrik, yang berfungsi sebagai penerima gelombang pantulan yang berasal dari transmitter yang dikenakan pada permukaan suatu benda atau gelombang langsung LOS (Line of Sight) dari transmitter. Oleh karena bahan piezoelektrik memiliki reaksi yang reversible, elemen keramik akan membangkitkan tegangan listrik pada saat gelombang datang dengan frekuensi yang resonan dan akan menggetarkan bahan piezoelektrik tersebut[7].

(7)

10

Gambar 2. 4 Rangkaian Receiver Ultrasonik

2.2.3 Arduino Uno

Gambar 2. 5 Arduino Uno

Arduino UNO merupkan sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328. Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya.

Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino UNO tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalam DFU mode.

(8)

11

Nama “Uno” berarti satu dalam bahasa Italia, untuk menandai peluncuran Arduino 1.0.

Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari Arduino. Uno adalah yang terbaru dalam serangkaian board USB Arduino, dan sebagai model referensi untuk platform Arduino, untuk perbandingan dengan versi sebelumnya, lihat indeks board Arduino[8].

Tabel 2. 1 Spesifikasi Arduino Uno

Mikrokontroler ATmega328

Tegangan pengoperasian 5V Tegangan input yang

disarankan 7-12V

Batas tegangan input 6-20V

Jumlah pin I/O digital 14 (6 di antaranya menyediakan keluaran PWM) Jumlah pin input analog 6

Arus DC tiap pin I/O 40 mA Arus DC untuk pin 3.3V 50 mA

Memori Flash 32 KB (ATmega328), sekitar 0.5 KB digunakan oleh bootloader

SRAM 2 KB (ATmega328)

EEPROM 1 KB (ATmega328)

Clock Speed 16 MHz

(9)

12 2.2.4 Buzzer

Gambar 2. 6 Buzzer

Buzzer Listrik merupakan sebuah komponen elektronika yang mampu mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Buzzer yang merupakan sebuah perangkat audio ini sering digunakan pada rangkaian anti-maling, Alarm pada Jam Tangan, Bel Rumah, peringatan mundur pada Truk dan perangkat peringatan bahaya lainnya. Jenis Buzzer yang sering dijumpai dan digunakan adalah Buzzer yang berjenis Piezoelectric, hal ini karena Buzzer Piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah dalam menggabungkannya ke Rangkaian Elektronika lainnya. Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini juga sering disebut dengan Beeper[9].

2.2.5 Arduino IDE

Gambar 2. 7 Logo Software Arduino IDE

IDE merupakan kependekan dari Integrated Developtment Enviroenment, atau secara etimologi adalah lingkungan terintegrasi yang digunakan untuk melakukan pengembangan.

(10)

13

Disebut lingkungan adalah karena melalui software inilah Arduino dilakukan pemrograman untuk melakukan fungsi-fungsi yang dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino menggunakan bahasa pemrogramanya sendiri seperti bahasa C. Bahasa pemrograman Arduino (Sketch) telah dilakukan perubahan untuk memudahkan bagi para pemula untuk melakukan pemrograman dari bahasa bawaannya. Sebelum dijual ke pasaran, IC mikrokontroler Arduino telah ditanamkan suatu program bernama Bootlader yang berfungsi sebagai penengah antara compiler Arduino dengan mikrokontroler.

Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring yang menjadikan operasi input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini juga dikembangkan dari software Processing yang diubah menjadi Arduino IDE khusus bagi pemrograman dengan Arduino.

Program yang diisi dengan menggunakan Arduino Software (IDE) disebut sebagai sketch.

Sketch ditulis dalam suatu editor teks dan disimpan dalam file dengan ekstensi .ino. Teks editor pada Arduino Software mempunyai fitur-fitur seperti cutting/paste dan seraching/replacing sehingga akan memudahkan dalam menulis kode program.

Pada Software Arduino IDE, terdapat semacam message box berwarna hitam yang bertujuan untuk menampilkan status, seperti pesan error, compile, dan upload program. Di bagian bawah paling kanan Sotware Arduino IDE, terdapat board yang terkonfigurasi beserta COM Ports yang digunakan[10].

2.2.6 Modul Wifi ESP8266

Gambar 2. 8 Modul Wifi ESP8266

(11)

14

ESP8266 adalah modul wifi yang berfungsi sebagai perangkat tambahan mikrokontroler seperti arduino supaya dapat terkoneksi langsung dengan wifi dan membuat koneksi TCP/IP.

ESP8266 merupakan perangkat yang dikembangkan oleh pengembang asal negeri China yang bernama “Espressif”. Seri produk ESP8266 ini memiliki banyak sekali varian. Salah satunya yang paling sering ditemui adalah ESP8266 seri ESP-01.

Modul ini membutuhkan daya sebesar 3.3V dengan mempunyai tiga mode wifi yaitu Station, Access Point dan Both yang merupakan penggabungan mode keduanya. Pada modul ini juga telah terintegrasi dengan prosesor, memori dan GPIO dimana jumlah pin bergantung dengan jenis ESP8266 yang digunakan. Sehingga modul ini bisa stand alone tanpa menggunakan mikrokontroler apapun karena sudah memiliki perlengkapan seperti mikrokontroler[11].

2.2.7 Thingspeak

Thingspeak merupakan platform IoT terbuka yang men-support Matlab. Pokok dari platform ini adalah IoT analytics dan visualisasi data. Menyediakan visualisasi data secara realtime dan dengan support matlab, yang memungkinkan untuk menambahkan data untuk keperluan analisis dan pemrosesan.

Terdapat beberapa fitur utama yang dimiliki oleh Thingspeak adalah sebagai berikut :

 Visualisasi data sensor secara realtime

 Agregasi data dari penyedia pihak ketiga

 task IoT analytics terjadwal guna menganalisis data

 Event Scheduling

 Menjalankan aksi berdasarkan data yang diterima

Platform ini mendukung banyak perangkat seperti Arduino, Raspberry Pi, hingga ESP[12].

2.2.8 Aplikasi ThingView

ThingView merupakan sebuah aplikasi yang berjalan pada sistem android yang dapat di- download di Play Store android dan merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh platform Thingspeak. Pada tampilan ThingView sendiri sama seperti Thingspeak, yaitu berupa grafik

(12)

15

yang merepresentasikan data pada cloud server Thingspeak. Dengan adanya ThingView sangat memudahkan dalam memantau data yang terhubung dengan cloud server Thingspeak.

2.2.9 Komunikasi Serial Mikrokontroler

Komunikasi serial merupakan komunikasi yang dapat mengirim data per-bit secara berurutan dan bergantian. Komunikasi ini memiliki suatu keunggulan dimana hanya membutuhkan satu jalur dan kabel yang sedikit dibanding dengan komunikasi paralel. Secara prinsip, komunikasi serial merupakan komunikasi dimana pengiriman datanya dilakukan secara per-bit sehingga lebih lambat dibandingkan komunikasi paralel, atau dengan kata lain komunikasi serial adalah salah satu metode komunikasi data di mana hanya satu bit data yang dikirimkan melalui seuntai kabel pada suatu waktu tertentu. Pada dasarnya komunikasi serial adalah kasus khusus komunikasi paralel dengan nilai n = 1, atau dengan kata lain merupakan suatu bentuk komunikasi paralel dengan jumlah kabel hanya satu dan hanya mengirimkan satu bit data secara berbarengan. Hal ini dapat disandingkan dengan komunikasi paralel yang sesungguhnya di mana n-bit data dikirimkan bersamaan, dengan nilai umumnya 8 ≤ n ≤ 128.

Terdapat dua macam komunikasi serial, asynchronous serial dan synchronous serial.

Synchronous serial merupakan komunikasi yang hanya ada satu pihak (pengirim dan penerima) yang menghasilkan clock dan mengirimkan clock tersebut bersama-sama dengan data. Contoh pengaplikasian synchronous serial terdapat pada transmisi data keyboard.

Asynchronous serial adalah komunikasi dimana kedua pihak (pengirim dan penerima) masing-masing menghasilkan clock namun hanya data yang ditransmisikan, tanpa clock.

Supaya data yang dikirim sama dengan data yang diterima, maka kedua frekuensi clock harus sama dan harus terdapat sinkronisasi. Setelah adanya sinkronisasi, pengirim akan mengirimkan datanya sesuai dengan frekuensi clock pengirim dan penerima akan membaca data sesuai dengan frekuensi clock penerima. Contoh penggunaan asynchronous serial adalah pada Universal Asynchronous Receiver Transmitter (UART) yang digunakan pada serial port (COM) komputer[13].

2.2.10 Protokol TCP/IP

Definisi TCP/IP adalah sebuah perangkat lunak jaringan komputer yang terdapat dalam satu sistem dan memungkinkan komputer satu dengan komputer lain dapat mentransfer data

(13)

16

dalam satu grup network/jaringan. TCP merupakan kependekan dari Transmission Control Protocol dan IP kependekan dari Internet Protocol. TCP/IP menjadi satu nama karena dalam fungsinya selalu bergandengan satu sama lain dalam komunikasi data.

Dalam kaitannya dengan pembahasan ini protokol TCP/IP dapat dimaksudkan sebagai protokol dalam proses pengiriman data dari mikrokontroler ke cloud server dengan memanfaatkan jaringan internet yang menjadi media penghubung diatara keduanya.

2.2.11 AT Command

Dari berbagai cara yang dilakukan dalam mengakses ESP8266 adalah AT Command. AT command dapat bekerja apabila ESP8266 sudah terinstall ESP8266 AT firmware atau firmware lain yang support AT firmware. Modul ESP8266 yang beredar di pasaran biasanya sudah terinstall AT firmware ini secara default.

AT Command disini berfungsi untuk mengkoneksikan ESP-01 dengan access point atau wifi dengan cara men-setting terlebih dahulu dengan perintah AT+CWMODE=1 untuk menentukan mode client. Selanjutnya untuk dapat terkonkeksi dengan access point atau wifi yang tersedia, lakukan perintah AT+CWJAP=”nama_wifi”,”password”. Dengan terkoneksinya ESP-01 dengan access point, maka data yang terdapat pada mikrokontroler dapat dikirimkan menuju cloud server dengan memanfaatkan koneksi internet.

2.2.12 Protokol Wifi IEEE 802.11

Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) merupakan grup dari organisasi insinyur yang meregulasi standarisasi dalam bidang teknologi informasi. Setiap standarisasi yang diterbitkan memiliki kode tersendiri. Salah satunya adalah standarisasi di jaringan wireless yang memiliki kode 802.11. Dengan adanya standar ini ditujukan agar setiap perangkat wireless yang berbeda tetap dapat terhubung meski berbeda vendor.

Sampai sekarang sudah terdapat enam standar yang telah digunakan yaitu : 1) 802.11

Pada 1997, IEEE menciptakan standar wireless pertama yang beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz yang dinamakan 802.11. Akan tetapi standar ini hanya men-support bandwidth jaringan maksimal 2 Mbps, relatif kecil untuk komunikasi jaringan pada saat ini. Oleh karenanya standar ini sudah tidak diproduksi kembali.

(14)

17 2) 802.11b

IEEE kemudian menciptakan standar lanjutan yang dinamai 802.11b pada tahun 1999 mendukung bandwidth sampai 11 Mbps. Masih beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz. Vendor perangkat elektronik banyak yang lebih memilih menggunakan frekuensi ini dikarenakan dapat menekan biaya produksi. Karena pada frekuensi 2,4 GHz merupakan frekuensi radio yang tidak diatur sehingga dapat menimbulkan gangguan dari perangkat elektronik lainnya seperti microwave, televisi dan perangkat lainnya yang menggunakan frekuensi 2,4 GHz.

Akan tetapi hal tersebut dapat dihindari dengan mengatur jarak antar perangkat elektronik sehingga tidak menimbulkan interferensi.

Router yang hanya menggunakan standar 802.11b ini juga sudah tidak diproduksi lagi.

Namun beberapa router baru masih mendukung standar ini. Standar ini, secara fungsional mendukung bandwidth data mencapai 11 Mbps dan jangkauan sinyal dapat mencapai sekitar 150 kaki (kurang lebih 45 Meter).

3) 802.11a

Ketika standar 802.11b sedang dalam tahap pengembangan, IEEE membuat ekstensi untuk standar 802.11 yang dinamakan 802.11a. Standar ini diciptakan pada waktu yang berbarenga dengan standar 802.11b. Standar ini sudah mendukung bandwidth data mencapai 54 Mbps dan menggunakan frekuensi 5 GHz (semakin tinggi frekuensi maka semakin pendek jangkauan sinyal). Ini karena berjalan pada frekuensi yang bebeda dengan standar 802.11b, kedua teknologi ini tidak kompatibel satu dengan yang lain. Beberapa vendor mempromosikan perangkat jaringan hybrid 802.11a/b. Namun perangkat ini hanya dapat menjalankan satu standar pada satu waktu.

4) 802.11g

Standar ini muncul pada tahun 2002 dengan mengakumulasi kelebihan masing masing standar 802.11a dan 802.11b. Standar ini mendukung bandwidth 54 Mbps dan menggunakan frekuensi 2,4 GHz yang berarti mempunyai jangkauan sinyal yang lebih global atau luas. Perangkat dengan network adapter yang mengadopsi standar ini juga kompatibel dengan standar 802.11b begitupun sebaliknya.

5) 802.11n

Standar 802.11n sering dinamai dengan sebutan Wireless-N yang diciptakan untuk memperbaiki standar 802.11g dalam hal jumlah bandwidth yang didukung dengan

(15)

18

memanfaatkan beberapa sinyal wireless dan antena (disebut dengan teknologi MIMO, Multiple in Multiple out). IEEE meresmikan standar ini pada tahun 2009 dengan spesifikasi yang menyediakan bandwidth mencapai 300 Mbps. Standar ini juga menawarkan jangkauan sinyal yang lebih luas dibandingkan dengan standar wireless sebelumnya serta memiliki kompabilitas dengan perangkat yang memiliki standar 802.11b/g. Standar ini beroperasi pada dua frekuensi yaitu 2,4 GHz dan 5GHz.

6) 802.11ac

Selanjutnya adalah standar 802.11ac. Standar ini merupakan standar yang paling popular digunakan disbanding dengan yang sebelum-sebelumnya. Dengan memanfaatkan teknologi wireless dual band mendukung koneksi secara bersamaan pada frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz. Menawarkan kompabilitas dengan standar 802.11b/g/n serta mendukung bandwidth sampai 1300Mbps pada frekuensi 5 GHz ditambah dengan 450Mbps pada frekuensi 2,4 GHz[14].

Referensi

Dokumen terkait

Apakah setiap pejabat sudah memiliki Buku Catatan Penilaian bagi bawahannya, apakah sdh sesuai dengan PP.No.10 Tahun 1979 jo SE BAKN No.. Pengisian DP3 apakah

Peranan Playgroup Dalam Membentuk Karakter Anak Usia Dini Di Playgroup Puspa Hati Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun 2012; Ulfa Yuny Safitri, 2012: 77 halaman;

bahwa memenuhi ketentuan Pasal 185 ayat (4) Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan

Estimasi pendugaan limbah kegiatan budidaya ikan kerapu dengan sistem keramba jaring apung menggunakan pendekatan pasokan nutrient ( loading nutrient ) dalam hal

Risiko usaha yang dapat dihadapi bank antara lain risiko kredit, risiko investasi, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko penyelewengan (fraud risk) , risiko

• Zaman penjajahan menyaksikan masyarakat pluraliti yang dibina dengan penuh kasih sayang dan berhemah oleh orang Melayu berubah wajah menjadi masyarakat plural oleh tangan-tangan

Desain sistem ini berisikan tampilan hasil yang akan diperoleh dari Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Lulusan Mahasiswa Terbaik Menggunakan Metode AHP

Pelecehan seksual adalah segala tindakan seksual yang tidak diinginkan , permintaan untuk melakukan perbuatan seksual, tindakan lisan atau À sik atau isyarat yang bersifat