• Tidak ada hasil yang ditemukan

S MRL 1002976 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S MRL 1002976 Chapter1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang sangat membantu

kemajuan perekonomian negara melalui devisa yang dihasilkan oleh kegiatan

wisata yang dilakukan para wisatawan. Pendapatan suatu negara bersumber dari

berbagai jenis penerimaan, baik pajak maupun non pajak. Sesuai dengan UU no.

20 tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP adalah seluruh

penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan.

PNBP meliputi (1) Penerimaan sumber daya alam; (2) Setoran laba Badan Usaha

Milik Negara (BUMN); (3) Penerimaan bukan pajak lainnya. Pariwisata

merupakan bentuk kegiatan yang memerlukan sumber daya alam sebagai bahan

baku utama dalam proses kegiatan. Dengan begitu pariwisata merupakan salah

satu sumber PNBP yang berpengaruh cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi

suatu negara. Termasuk Indonesia yang merupakan negara yang kaya akan

sumber daya alamnya sehingga pariwisata bagaikan primadona yang cukup

memiliki peran penting dalam pertumbuhan perekonomian negara Indonesia.

Industri pariwisata di Indonesia diharapkan agar dapat mewujudkan potensi

industri perjalanan dan pariwisata, menciptakan lapangan kerja, menghasilkan

ekspor, serta merangsang investasi agar terciptanya pariwisata yang berkelanjutan

dan sebagai sarana penggerak perekonomian. Berlangsungnya kegiatan pariwisata

tentunya didukung oleh berbagai faktor seperti transportasi, akomodasi, sarana

dan prasarana pendukung lainnya.

Belakangan ini muncul sebuah trend wisata yang melayani jasa paket wisata

MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) dimana para pelaku

pariwisatanya adalah orang-orang/kelompok yang melakukan suatu pertemuan

untuk kerjasama bisnis yang di dalamnya terdapat unsur leisure. Saat ini kegiatan

MICE di Indonesia belum berkembang secara merata, kegiatan MICE hanya

(2)

Pandang, Medan, Manado, Surabaya, Batam, Yogyakarta, Padang, Palembang,

dan Kota Surakarta. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai

kegiatan wisata MICE di Indonesia.

Pengeluaran perjalanan bisnis global diperkirakan akan meningkat sepanjang

tahun 2013 dan terus meningkat selama beberapa tahun kedepan, hal tersebut

sesuai dengan Laporan Tahunan Global & Forecast yang dilakukan oleh GBTA

(Global Business Travel Association). Belanja perjalanan bisnis diperkirakan akan

tumbuh sekitar 8,2% pada tahun 2014, diikuti oleh 7,6% pada tahun 2015, 7,2%

pada tahun 2016, dan 7,1% pada tahun 2017 (GBTA, 2013).

Berdasarkan data ICCA Statistic Report (2012) negara Indonesia menempati

peringkat ke 41 dari 109 negara di dunia dengan jumlah kegiatan meeting

sebanyak 73 kali. Hal tersebut menandakan bahwa Indonesia mulai menyadari

akan potensi kegiatan wisata MICE terhadap perkembangan perekonomian serta

peningkatan kerjasama regional maupun kerjasama multilateral.

Pada perkembangannya wisata MICE melibatkan hotel-hotel sebagai tempat

yang memfasilitasi kegiatan MICE. Sehingga belakangan ini kegunaan hotel pada

saat weekday lebih banyak digunakan sebagai tempat penyelenggaraan MICE

dibandingkan sebagai tempat beristirahat. Untuk mendukung kegiatan MICE

ditawarkan pula paket MICE dengan komponen pendukungnya adalah fasilitas

kamar dan restoran sebagai pemenuhan kebutuhan dasar seperti istirahat, makan

dan minum.

Saat ini banyak hotel yang menawarkan paket MICE yang komponen utama

dalam paket tersebut merupakan ruangan diselenggarakannya MICE dan kamar

hotel sebagai akomodasi selama penyelenggaraan MICE. Seperti Savoy Homann

Bidakara Hotel yang merupakan hotel bintang empat dan sebagai MICE Hotel

yang telah memiliki 17 ruangan MICE dan 185 kamar.

Persaingan bisnis ditengah-tengah maraknya perkembangan wisata MICE

menjadikan Savoy Homann sebagai kompetitor yang memiliki kompetitor.

Persaingan tersebut mencakup kepada keseluruhan hotel berbintang yang terdapat

(3)

Hotel yaitu hotel-hotel bintang empat. Adapun nama-nama hotel bintang empat di

kota Bandung, diantaranya adalah:

Tabel 1.1

Daftar Hotel Bintang Empat di Kota Bandung

No. Nama Hotel Alamat

1 Arrison Swiss – Bellhotel Jl. Otto Iskandardinata No. 16

2 Aston Braga Hotel & Residence Jl. Braga No. 99 – 101

3 Aston Primera Pasteur Hotel &

Conference Center

Jl. Dr. Djunjunan No. 96

4 Galeri Ciumbuleuit Jl. Flores No. 42A

5 Garden Permata Hotel Jl. Leumbah Neundeut No. 7

15 Papandayan Jl. Jend. Gatot Subroto Np. 83

16 Savoy Homann Bidakara Hotel Jl. Asia Afrika N0. 112

17 The Amaroossa Jl. Aceh No. 71A

18 The Ardjuna Boutique Jl. Ciumbuleuit No. 152

19 The Majesty Hotel & Apartment Jl. Dr. Setiabudhi No. 130 – 134

20 Tropicana Hotel Jl. Cihampelas No. 125

(4)

Berdasarkan data tersebut diatas sudah dipastikan terdapatnya persaingan

antar hotel bintang empat dimana standar dan kualitas pelayanan menjadi modal

utama untuk bersaing. Hal tersebut terlihat dari data Competitor Statistic Report

Hotel Bintang Empat di Kota Bandung tahun 2013 yang terdiri atas:

Tabel 1.2

Competitor Statistic Report Hotel Bintang Empat di Kota Bandung Tahun

2013

Sumber: Savoy Homann Bidakara Hotel 2013

Savoy Homann menawarkan augmented product paket meeting yang

komponennya terdiri atas ruangan meeting, kamar, serta restoran. Oleh karena itu,

sebagian besar kamar dihuni berdasarkan penjualan augmented product paket

meeting. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa Savoy Homann melakukan

pengamatan hanya pada 15 hotel pesaingnya. Rate Savoy Homann dalam aspek

occupancy bila dibandingkan dengan kelima belas hotel pesaingnya berada di

posisi delapan. Oleh karena itu dirasa perlu untuk mencermati kinerja Savoy

Homann Bidakara Hotel dalam upaya meningkatkan pendapatan/income melalui

peningkatan kualitas pelayanan.

Savoy Homann Bidakara Hotel memiliki sejumlah kamar dan ruang meeting

(5)

Berdasarkan augmented product paket meeting dan events yang disediakan

tentunya dapat meningkatkan jumlah kunjungan sekaligus pembelian produk di

Savoy Homann Bidakara Hotel. Pelayanan meeting dan events yang disediakan di

Savoy Homann Bidakara Hotel dalam bentuk kegiatan dinner, meeting, gathering,

wedding, dan beberapa jenis kegiatan lainnya seperti seminar, birthday, training,

tabel manner, engagement, hotel tour, dan lain sebagainya. Berikut adalah jumlah

penggunaan ruangan meeting berdasarkan events tahun 2012 dan 2013 di Savoy

Homann Bidakara Hotel:

Gambar 1.1 Pemakaian Ruangan Berdasarkan Event

Sumber: Savoy Homann Bidakara Hotel 2013

Berdasarkan data tersebut diatas dapat dilihat bahwa jumlah penggunaan

ruangan berdasarkan meeting pada tahun 2012 sebesar 89% dan tahun 2013

sebesar 79%, dinner pada tahun 2012 sebesar 0% dan 11% pada tahun 2013,

gathering sebesar 2% pada tahun 2012 dan 2% pada tahun 2013, dan wedding

sebesar 3% pada tahun 2012 dan 2% pada tahun 2013, sedangkan kegiatan

lainnya sebesar 4,5% pada tahun 2012 dan 5,9% pada tahun 2013. Dari data

tersebut terlihat jelas bahwa penggunaan ruangan terbanyak di Savoy Homann

(6)

augmented product paket meeting pada tahun 2013 mengalami penurunan sekitar

13 % dibandingkan dengan tahun 2012. Penurunan kepuasan konsumen menjadi

salah satu indikator penyebab penurunan jumlah pembelian augmented product

paket meeting.

Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi jumlah penurunan

tersebut, dua diantaranya adalah faktor augmented product paket meeting yang

ditawarkan dan kualitas pelayanan banquet dalam melayani tamu bisnis.

Belakangan ini terjadi sedikit kendala dalam hal kualitas pelayanan yang dialami

banquet yang merupakan bagian operasional departemen F&B. Penurunan

kualitas pelayanan disebabkan oleh kurangnya penerapan dalam melaksanakan

tugas berdasarkan policy & procedur, kurangnya profesionalisme dan kesigapan

dalam melayani tamu, dan kurangnya penerapan kedisiplinan kerja, baik dalam

sikap maupun sistem kerja (Savoy Homann Bidakara Hotel Annual Report, 2013).

Saat ini, sudah cukup banyak hotel yang menyediakan fasilitas meeting.

Persaingan bisnis yang dilakukan para kompetitor menjadi salah satu perhitungan

Savoy Homann Bidakara Hotel dalam menyusun strategi penjualan augmented

product paket meeting. Dengan begitu, hal tersebut menjadi salah satu tuntutan

bagi Savoy Homann Bidakara Hotel yang merupakan salah satu hotel yang

menyediakan augmented product paket meeting untuk dapat memenuhi kebutuhan

para tamu bisnis.

Untuk dapat berkompetisi dengan pesaingnya, Hotel Savoy Homann dituntut

untuk dapat mengemas augmented product paket meeting dengan harga yang

lebih bersaing serta memenuhi standarisasi pelayanan hotel terutama dalam hal

Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) sesuai dengan ketentuan

yang telah terbentuk baik dalam tangible maupun intangible. Berdasarkan hal

tersebut perlu diadakan suatu penelitian mengenai: “Pengaruh Augmented

Product Augmented product paket meeting dan Kualitas Pelayanan Banquet

Terhadap Kepuasan Tamu Bisnis di Savoy Homann Bidakara Hotel,

(7)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka

permasalahan yang akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penilaian tamu terhadap augmented product paket meeting di

Savoy Homann Bidakara Hotel?

2. Bagaim

ana kualitas pelayanan banquet di Savoy Homann Bidakara Hotel?

3. Bagaimana tingkat kepuasan wisatawan atas pelayanan banquet di Savoy

Homann Bidakara Hotel?

4. Bagaimana pengaruh augmented product paket meeting dan kualitas

pelayanan terhadap kepuasan tamu bisnis di Savoy Homann Bidakara

Hotel?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi penilaian tamu terhadap augmented product paket

meeting di Savoy Homann Bidakara Hotel.

2. Mengidentifikasi kualitas pelayanan banquet di Savoy Homann Bidakara

Hotel.

3. Menganalisis tingkat kepuasan wisatawan atas pelayanan banquet di

Savoy Homann Bidakara Hotel.

4. Menganalisis pengaruh augmented product paket meeting dan kualitas

pelayanan terhadap kepuasan tamu bisnis di Savoy Homann Bidakara

Hotel

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Lembaga

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dalam meningkatkan

(8)

2. Bagi Peneliti

Bagi peneliti diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan

wawasan dalam melakukan penelitian, serta dapat menyumbangkan ide

pikiran dalam meningkatkan pelayanan.

3. Bagi Masyarakat Umum

Diharapkan dapat menjadi bahan untuk penelitian berikutnya.

E. Sistematika Penelitian

Penulisan Skripsi ini merujuk kepada sistematika penulisan yang

tercantum dalam buku Pedoman Akademik terbitan Universitas Pendidikan

Indonesia tahun 2013. Berikut adalah sistematika yang digunakan:

1. BAB I : Pendahuluan

Berisi mengenai penjabaran latar belakang penelitian, rumusan masalah,

tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

2. BAB II : Kajian Pustaka

Berisi teori-teori para ahli yang mendukung penelitian dan kerangka

pemikiran penulis.

3. BAB III : Metode Penelitian

Penjabaran mengenai metode yang digunakan dan penjelasan seperti : Lokasi,

Populasi, Sampel, Variable, Definisi Operasional, Instrumen penelitian dan

Teknik pengumpulan data.

4. BAB IV : Hasil Penelitian

Penjelasan mengenai hasil penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian.

5. BAB V : kesimpulan dan Rekomendasi

Hasil dari pembahasan dan rekomendasi yang direkomendasikan oleh penulis

dari hasil pembahasan.

6. Daftar Pustaka

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2
Gambar 1.1 Pemakaian Ruangan Berdasarkan Event

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan dan pengaruh loan to deposit ratio ( LDR ) dan loan to asset ratio ( LAR ) terhadap return

[r]

Terlihat hanya imam As-Syafi’i yang memcatat dan menghubungkan An-Nisa’ (4):3 dengan 129, yaitu menyimpulkan bahwa keadilan yang dituntuk Al-Qur’an untuk boleh

Bapak/Ibu Guru perlu memperbanyak soal-soal yang dikerjakan siswa sesuai dengan jumlah siswa, lalu membacakan soal listening-nyaC. Listen to and complete the text based on what you

Dari simulasi kedua dan ketiga terlihat bahwa pada pembangkit listrik tenaga angin, daya output generator dapat maksimum dengan cara mengendalikan kecepatan putaran generator

pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2011, Hasil uji keseluruhan bahwa Kepemilikan Manajerial, Proporsi Dewan Komisaris dan Komite Audit

Sahabat MQ/seperti diduga sebelumnya/ perubahan format di detik-detik terakhir pelaksanaan debat capres menjadikan ajang debat tersebut begitu hambar// Substansi

[r]