BAB V
Pada siklus I, aktivitas siswa dalam penilaian Rendah mencapai
30,52%, sedang mencapai 35,79% dan tinggi mencapai 33,68%.
Sedangkan pada Siklus II, aktivitas siswa dalam penilaian rendah
mencapai 16,31%, sedang mencapai 36,84% dan tinggi mencapai
46,84%. Dari analisa tersebut, aktivitas siswa setiap siklus
mengalami peningkatan, artinya dengan menggunakan alat peraga
molarimeter optik dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
tentang satuan konsentrasi (molaritas).
2. Meningkatnya hasil belajar siswa menunjukkan bahwa pemahaman
siswa terhadap konsep kimia yang abstrak lebih mudah difahami,
dan konsep kimia yang abstrak menjadi lebih nyata dengan
menggunakan alat peraga molarimeter optik.
3. Penggunaan alat peraga molarimeter optik, dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa.
5.2. Saran
Berikut ini dikemukakan saran :
Untuk mengatasi waktu pembelajaran yang dirasakan kurang, guru
hendaknya mengatur bagianbagian tertentu yang dapat dikerjakan
siswa di luar jam kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2003. Manajemen Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta.
Ekohariadi. 2002. Modalitas Majemuk Pada Pembelajaran Kontekstual, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas PPS Universitas Negeri Surabaya.
Gerrad, A. dan Nurhadi. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning / dan Penerapannya dalan KBK, Malang : UMN.
http://www.rsc.org/Education/EiC/issues/2007Sept/BuildYourOwnSpe ctrophotometer.asp
Sastrohamidjojo H., 1991. Spektroskopi. Penerbit Liberty Yogyakarta Sudjana.1992. Metode Statistik, Bandung : Tarsito.