• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESADARAN DAN PERILAKU ELEMEN PESANTREN DI PONDOK PESANTREN AL-ITQON SEMARANG DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESADARAN DAN PERILAKU ELEMEN PESANTREN DI PONDOK PESANTREN AL-ITQON SEMARANG DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

88

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengelolaan lingkungan hidup di pondok pesantren al-Itqon dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kesadaran kiai terhadap pengelolaan lingkungan hidup merupakan pemahaman bahwa tujuan diciptakan manusia di bumi ini sebagai pengelola lingkungan. sedangkan pengelolaan lingkungan secara detail tersirat dalam al-Quran seperti menjaga kebersihan lingkungan dan berperilaku ramah lingkungan dimanapun manusia tinggal. Selain pengelolaan lingkungan, manusia harus cerdas menyikapi keadaan yang menyangkut dirinya dan orang lain. Artinya mempunyai sikap ketika merokok, berhadapan dengan sampah atau ketika harus menggunakan sarana prasarana sesuai peruntukannya (tidak israf/tabdzir/itraf)

2. Perilaku santri pondok pesantren al-Itqon dari hasil perhitungan menunjukkan hasil yang signifikan yakni pengetahuan santri tentang lingkungan sebesar 150,1 (kategori sangat setuju). Perilaku santri dalam menjaga kebersihan sebesar 138,5 (kategori selalu). Perilaku dalam membuang sampah pada tempatnya sebesar 115. Perilaku santri dalam menggunakan air sebesar 94,8 (kategori pernah). Dan perilaku santri dalam kesadaran penggunaan energi sebesar 150,25 (kategori sangat sering). Dari semua hasil menunjukkan hasil perilaku naik dalam perilaku lingkungan karena di atas median (100), hanya perilaku dalam penggunaan air yang di bawah median yang berarti kurang baik tapi masing dalam kategori pernah. 3. Skala prioritas strategi pengelolaan lingkungan di pondok pesantren al-Itqon

diantaranya :

(2)

89

b. Mengimplementasikan ajaran agama yang diperoleh dari ajaran kiai

(dawuh), karena pemahaman ajaran agama tidak bertentangan dengan

kinerja pengelolaan lingkungan.

c. Menegakkan aturan yang berlaku secara terpadu, agar kesadaran ramah lingkungan tercipta di lingkungan pondok.

d. Menjalin kerjasama berkelanjutan antara penghuni pondok pesantren dan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, hal itu dapat diwujudkan berupa ro’an (kerja bakti) secara berkala.

e. Mengintegrasikan kurikulum lingkungan kedalam kurikulum pesantren. Atau menjelaskan ajaran agama dengan contoh lingkungan. dengan ini para santri akan memiliki kefahaman bahwa menaati aturan lingkungan juga berarti menaati aturan agama.

5.2. Saran

Saran yang dapat disampaikan untuk pengelolaan lingkungan di pondok pesantren al-Itqon sebagai berikut :

1. Pengasuh (kiai) atau pengurus diharapkan memiliki komitmen dalam pengelolaan lingkungan dengan mengevaluasi memantau keberlangsungan pengelolaan lingkungan di pondok pesantren al-Itqon. 2. Perlu menata administrasi untuk mempermudah pemantauan, serta

menjalin kerjasama dengan lembaga dan masyarakat dalam keberlangsungan pengelolaan di lingkungan pondok pesantren.

3. Menjalin kerjasama dengan pemerintah dalam sosialisi pengelolaan lingkungan hidup.

Referensi

Dokumen terkait

Bidang PBB & BPHTB Bidang Pajak Daerah & Pendapatan Lain- lain Subbag Umum & Kepegawaian Bidang Anggaran UPT Bidang Akuntansi & Perbendaharaan Seksi

Pada tahap selanjutnya parameter- parameter tersebut dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan misalnya menentukan laju absorpsi, metabolisme dan ekskresi melalui urin:

Hal ini berarti bahwa hipotesis nihil (Ho) yang diajukan ditolak dan sebaliknya hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan diterima, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

Tiga puluh pasang saraf tepi yang keluar dari sumsum tulang belakang merupakan campuran serabut saraf sensoris dan serabut saraf motoris. Serabut saraf

In contrast, the GCPs are completely bypassed in this paper, using the direct georeferencing method (Vassilaki et al., 2011), which is based only on orbital data and other meta-

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Jeany Clarensia, Sri Rahayu, Nur Azizah adalah hasil analisis terhadap hipotesis pertama hingga keempat menunjukkan bahwa

Kurikulum 2013 dengan Pendidikan Karakter dalam Pembentukan Kepribadian Siswa di SMP Islam Sidoarjo .”. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 dengan pendidikan karakter

Keutamaan pelaksanaan pemanfaatan lahan dengan pola diversifikasi usahatani dan ternak sapi adalah : Pola usahatani terpadu dapat diterapkan kepada masyarakat yang