• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. dapat mengirim sinyal kepada pihak terkait. Signalling theory

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. dapat mengirim sinyal kepada pihak terkait. Signalling theory"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Teori Sinyal (Signalling Theory)

Prof. Imam Ghozali (2016) mengatakan bahwa toeri pensinyalan berkaitan dengan bagaimana mengatasi masalah yang timbul dari asimetri informasi dalam seting sosial. Hal ini menunjukkan bahwa asimetri informasi dapat dikurangi jika pihak yang memiliki informasi dapat mengirim sinyal kepada pihak terkait. Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan.

Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat menjadi signal baik bagi pihak di luar perusahaan, terutama bagi pihak investor adalah laporan keuangan tahunan. Perusahaan yang berkualitas tinggi akan cenderung

(2)

memberikan sinyal keunggulan mereka kepada pasar. Pada satu sisi, sinyal akan membuat investor dan pemangku kepentingan yang lain menaikkan nilai perushaan, dan kemudian membuat keputusan yang lebih menguntungkan bagi perusahaan.

Brigham dan Houston (2013:184-185) mengatakan MM berasumsi bahwa setiap orang-baik investor maupun manajer-memiliki informasi yang sama tentang prospek suatu perusahaan. Hal ini disebut sebagain informasi simetris (symmetric information). Informasi simetris (Symmetric Information) adalah situasi dimana investor dan manajer memiliki informasi yang identik tentang prospek perusahaan. Namun, pada kenyataannya manajer sering kali memiliki informasi yang lebih baik dibandingkan dengan investor luar. Hal ini disebut sebagai informasi asimetris (asymmetric information), dan ia memiliki pengaruh penting pada struktur modal yang optimal. Informasi Asimetris (Asymmetric Information) yaitu situasi di mana manajer memiliki informasi yang berbeda (lebih baik) tentang prospek perusahaan dibandingkan dengan yang dimiliki oleh investor. Sinyal (signal) suatu tindakan yang di ambil oleh manajemen suatu perusahaan memberikan petunjuk kepada investor tentang bagaimana manajemen menilai prospek perusahaan tersebut.

Teori sinyal sangat berkaitan dengan profitabilitas, karena dengan adanya teori sinyal ini pihak perusahaan mampu memberikan

(3)

informasi positif kepada pihak eksternal seperti kreditor melalui laporan keuangan dan para pembeli produk melalui iklan dan kualitas yang baik. Hal ini jika dilakukan dengan maksimal akan memaksimalkan laba dan mempercepat perputaran asset perusahaan.

2. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan pertama kali dinyatakan oleh Jensen and Mecking (1976) menyebutkan manajer suatu perusahaan sebagai “agen” dan pemegang saham “principal”. Pemegang saham yang merupakan principal mendelegasikan pengambilan keputusan bisnis kepada manajer yang merupakan perwakilan atau agen dari pemegang saham. Permasalahan yang muncul sebagai akibat sistem kepemilikan perusahaan seperti ini bahwa adalah agen tidak selalu membuat keputusan-keputusan yang bertujuan untuk memenuhi kepentingan terbaik principal.

Salah satu asumsi utama dari teori keagenan bahwa tujuan principal dan tujuan agen yang berbeda dapat memunculkan konflik karena manajer perusahaan cenderung untuk mengejar tujuan pribadi, hal ini dapat mengakibatkan kecenderungan manajer untuk memfokuskan pada proyek dan investasi perusahaan yang menghasilkan laba yang tinggi dalam jangka pendek daripada

(4)

memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham melalui investasi di proyek-proyek yang menguntungkan jangka panjang.

Terdapat cara-cara langsung yang digunakan pemegang saham untuk memonitor manajemen perusahaan sehingga membantu memecahkan konflik keagenan. Pertama, pemegang saham mempunyai hak untuk mempengaruhi cara perusahaan dijalankan melalui voting dalam rapat umum pemegang saham , hak voting pemegang saham merupakan bagian penting dari asset keuangan mereka. Kedua, pemegang saham melakukan resolusi dimana suatu kelompok pemegang saham secara kolektif melakukan lobby terhadap manajer (mewakili perusahaan) berkenaan dengan isu-isu yang tidak memuaskan mereka. Pemegang saham juga mempunyai opsi divestasi (menjual saham mereka), divestasi mereprestasikan suatu kegagalan dari perusahaan untuk mempertahankan investor, dimana divestasi diakibatkan oleh ketidakpuasan pemegang saham atas aktivitas manajer.

Teori keagenan sangat berkaitan dengan profitabilitas karena jika tidak ada pihak investor, maka perusahaan akan kehilangan modal kerja yang bersumber dari saham, obligasi dan pinjaman jangka panjang. Perusahaan go public dikatakan baik keadaannya jika sahamnya laku di bursa efek. Dalam hal ini sudah seharusnya pihak manajemen memberikan kewajibannya kepada pihak investor berupa

(5)

pembagian dividen yang transparan tanpa ada yang di tutup-tutupi. Bila di tinjau dari sisi akuntansi dengan adanya arsip pelaporan keuangan dan arsip rasio keuangan ini mampu membandingkan kondisi keuangan perusahaan di tahun ini dengan tahun lalu dan juga membandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.

3. Teori Struktur Modal (Capital Structure Theory)

Teori mengenai Struktur modal pertama kali dikenalkan oleh Franco Modigliani dan Merton Miller (biasa disingkat: MM) tahun 1958. Modigliani dan Miller mempublikasikan teori struktur modal ini dalam hubungannya dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang (future earning).

Menurut I made sudana (2011) Struktur modal (capital structure) berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri. Teori struktur modal menjelaskan apakah kebijakan pembelanjaan jangka panjang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga saham perusahaan. Harga pasar saham mencerminkan nilai perusahaan. Dengan demikian jika nilai suatu perusahaan meningkat, harga pasar saham perusahaan tersebut juga akan naik.

(6)

Teori struktur modal sangat berkaitan dengan profitabilitas. Teori ini menjelaskan bahwa laba yang tinggi akan mempengaruhi pembagian dividend kepada pemegang saham. Apabila kemampuan laba tinggi maka harga saham akan naik. Teori ini terus berkembang berkenaan dengan usaha perusahaan untuk menghasilkan laba yang diperoleh dari penggunaan modal. Kesimpulannya apabila manajemen mampu mengefesienkan modal kerja maka akan memperoleh laba yang maksimum, laba inilah yang nantinya akan dibagikan kepada pihak investor berupa dividend. Apabila pihak manajemen menepati janjinya berupa pembagian dividend dipastikan para calon investor akan tertarik berinvestasi di perusahaan tersebut dan akan meningkatkan harga saham di pasar naik.

Bila ditinjau dari sisi manajemen pembiayaan dengan menambahkan utang dapat memperbesar resiko perusahaan sekaligus juga dapat memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Hal ini dapat diartikan jika suatu perusahaan berhutang, maka modal kerja yang bersumber dari utang itu harus mampu menghasilkan laba lebih banyak lagi. Dari sisi kreditor, apabila utang itu mampu menghasilkan laba yang maksimum maka ia akan dapat menerima kembali uang yang ia hutangi dan akan mendapatkan bunga. Dari sisi akuntansi, apabila sumber modal yang bersumber dari utang terlalu banyak akan berdampak buruk bagi laporan keuangan, karena dengan adanya akun

(7)

utang akan menambah beban bunga dan juga hal ini menandakan bahwa pihak manajemen tidak mampu mengelola modal kerja sendiri secara baik.

B. Riset Terdahulu

1. R.rr Ken Berlian melakukan penelitian tentang Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaa pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di BEI Periode 2005-2011. Penelitian ini menjelaskan empat variabel independen yaitu periode persediaan, periode piutang, periode hutang dan siklus konversi kas. Analisis regresi berganda digunakan dalam penelitian ini. Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat negative antara periode perputaran persediaan, periode piutang, dan periode konversi kas. Periode utang tidak berpengaruh signifikan terhadap return on asset perusahaan.

2. Oktary Budiansyah et al 2015 melakukan penelitian tentang Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas (ROA) Perusahaan Manufaktur Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2-14. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antra perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap

(8)

profitabilitas. Kemudian secara parsial, perputaran kas dan perputaran piutang tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Hanya perputaran persediaan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur basic industry and chemicals yang terdaftar di BEI.

3. Siswanto, (2001) meneliti tentang “Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur PMA dan PMDN Yang Go 23 Public di Bursa Efek Jakarta”. Sampel 56 perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangannya per 31 desember 1999 terdiri dari 24 perusahaan PMA dan 24 perusahaan PMDN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh pengelolaan modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan. manufaktur di Bursa Efek Jakarta Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat profitabilitas, efisiensi kas, tingkat hutang, efisiensi modal kerja dan likuiditas antara perusahaan PMA dan PMDN serta adanya pengaruh tingkat hutang terhadap profitabilitas.

4. Made Sri Utami et al 2016 melakukan penelitian tentang Pengaruh Manajemen Modal Kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah

(9)

regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

5. I Gusti Ayu Putu et al 2015 melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Manajemen Modal Kerja terhadap Tingkat Profitabilitasp pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI periode 2010-2013. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa manajemen modal kerja yang terdiri dari perputaran kas, perputaran modal kerja, perputaran persediaan, dan perputaran piutang berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2010-2013

6. S. Misbah et al 2015 melakukan penelitian tentang Hubungan antara Capital Management Kerja dan Profitabilitas Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Kuala Lumpur Malaysia Periode 2002-2011. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi pearson, sampel uji T dan analisis statistic deksriptif. Temuan ini menunjukkan bahwa akun hari piutang, perputaran hari persediaan, hari utang, dan siklus konversi kas memiliki hubungan negative yang signifikan dengan profitabilitas perusahaan.

(10)

Tabel 2.1

Tinjauan Atas Penelitian Terdahulu

Penelitian Metode Variabel Hasil Penelitian Perbedaan dengan Penelitian yang akan di Teliti R.rr Ken Berlian melakukan penelitian tentang Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilita s Perusahaa pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di BEI Periode 2005-2011. Regresi linier berganda Penelitian ini menjelaskan empat variabel independen yaitu periode persediaan, periode piutang, periode hutang dan siklus konversi kas. Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat negative antara periode perputaran persediaan, periode piutang, dan periode konversi kas. Periode utang tidak berpengaruh signifikan terhadap return on asset perusahaan. Penelitian ini di lakukan di Indonesia pada sector Industri Pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2015. Mempunyai 36 sampel. Memakai uji regresi linier berganda dan terlebih dahulu menggunakan uji logaritma natural. Variabel independen yang dijelaskan yaitu DSO, DSI, DPO dan CCC. Variabel Dependen yaitu ROA. Oktary Budiansyah et al 2015 melakukan penelitian tentang Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan Regresi linier berganda Penelitian ini menjelaskan perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan terhadap profitabilitas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antra perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas. Kemudian secara parsial, perputaran kas

Penelitian ini di lakukan di Indonesia pada sector Industri Pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2015. Mempunyai 36 sampel. Memakai uji regresi linier berganda dan

(11)

Perputaran Persediaan terhadap Profitabilita s (ROA) Perusahaan Manufaktur Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014. dan perputaran piutang tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Hanya perputaran persediaan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI. terlebih dahulu menggunakan uji logaritma natural. Variabel independen yang dijelaskan yaitu DSO, DSI, DPO dan CCC. Variabel Dependen yaitu ROA. Siswanto, (2001) meneliti tentang “Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilita s Perusahaan Manufaktur PMA dan PMDN Yang Go 23 Public di Bursa Efek Jakarta”. Sampel 56 perusahaan manufaktur yang mempublik asikan laporan keuanganny a per 31 Regresi linier berganda Efisiensi kas, efisiensi piutang, efisiensi persediaan, tingkat hutang, efisiensi modal kerja, dan likuiditas terhadap profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat profitabilitas, efisiensi kas, tingkat hutang, efisiensi modal kerja dan likuiditas antara perusahaan PMA dan PMDN serta adanya pengaruh tingkat hutang terhadap profitabilitas.. Penelitian ini di lakukan di Indonesia pada sector Industri Pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2015. Mempunyai 36 sampel. Memakai uji regresi linier berganda dan terlebih dahulu menggunakan uji logaritma natural. Variabel independen yang dijelaskan yaitu DSO, DSI, DPO dan CCC. Variabel

Dependen yaitu ROA.

(12)

1999 terdiri dari 24 perusahaan PMA dan 24 perusahaan PMDN. Made Sri Utami et al 2016 melakukan penelitian tentang Pengaruh Manajemen Modal Kerja terhadap Profitabilita s Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014. Regresi linier berganda CCC,DAR,DO

I, & DAP Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel perputaran kas, perputaran piutang, dan

perputaran persediaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian ini di lakukan di Indonesia pada sector Industri Pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2015. Mempunyai 36 sampel. Memakai uji regresi linier berganda dan terlebih dahulu menggunakan uji logaritma natural. Variabel independen yang dijelaskan yaitu DSO, DSI, DPO dan CCC. Variabel Dependen yaitu ROA. I Gusti Ayu Putu et al 2015 melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Manajemen Modal Kerja terhadap Tingkat Regresi linier berganda ROA,rasio pembelanjaan modal kerja, current ratio rasio perputaran modal kerja,rasio jumlah aktiva lancar terhadap jumlah aktiva

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa manajemen modal kerja yang terdiri dari perputaran kas, perputaran modal kerja, perputaran persediaan, dan perputaran piutang berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas pada perusahaan makanan Penelitian ini di lakukan di Indonesia pada sector Industri Pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2015. Mempunyai 36 sampel. Memakai uji regresi linier berganda dan terlebih dahulu

(13)

s pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI periode 2010-2013. terdaftar di BEI

periode 2010-2013 logaritma natural. Variabel independen yang dijelaskan yaitu DSO, DSI, DPO dan CCC. Variabel Dependen yaitu ROA. S. Misbah et al 2015 melakukan penelitian tentang Hubungan antara Capital Manageme nt Kerja dan Profitabilita s Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Kuala Lumpur Malaysia Periode 2002-2011 Teknik korelasi pearson, sampel uji T & statistik deksripti f Efisiensi kas, efisiensi piutang, efisiensi persediaan, tingkat hutang, efisiensi modal kerja, dan likuiditas terhadap profitabilitas. Temuan ini menunjukkan bahwa akun hari piutang, perputaran hari

persediaan, hari utang, dan siklus konversi kas memiliki hubungan negative yang signifikan dengan profitabilitas perusahaan. Penelitian ini di lakukan di Indonesia pada sector Industri Pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2015. Mempunyai 36 sampel. Memakai uji regresi linier berganda dan terlebih dahulu menggunakan uji logaritma natural. Variabel independen yang dijelaskan yaitu DSO, DSI, DPO dan CCC. Variabel

Dependen yaitu ROA.

(14)

C. Kerangka Berpikir

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Dalam kerangka berpikir di atas dapat dijelaskan bahwa teradapat variabel independen (X) yaitu Modal kerja. Modal kerja meliputi 4 komponen yaitu DSO, DSI, DPO & CCC. Variabel dependen (Y) yaitu Profitabilitas berupa ROA.

S. Misbah et al (2015) mengatakan bahwa manajemen modal kerja terdiri dari komponen dari siklus konversi kas, seperti hutang akun, akun dan persediaan piutang serta unsur likuiditas yang merupakan sub-variabel yang harus dikelola untuk memastikan sumber daya dari perusahaan yang digunakan dalam cara efektif karena ini sub-variabel memiliki hubungan langsung dengan profitabilitas perusahaan.

Momun (2011) mengatakan bahwa pengukuran manajemen modal kerja yang sering digunakan adalah dengan model siklus konversi kas.

Days of sales outstanding/DSO (X1) Days of sales in inventory/DSI (X2 Days of payable outstanding/DPO (X3) Cash convertion cycle/CCC (X4)

Return

On

Assets/

ROA (Y)

H1 H2 H3 H4

(15)

R.rr Ken Berlian mengatakan bahwa model siklus konversi kas meliputi beberapa faktor terkait dengan kas, piutang, persediaan, dan utang usaha perusahaan, yaitu periode persediaan, periode piutang, periode utang usaha, dan siklus konversi kas. Untuk mengetahui seberapa besar pihak manajemen mampu menggunakan asset lancarnya secara efisien dan efektifitas harus mengukur rasio keuangan berupa CCC. Di dalam rasio CCC terdapat 3 rasio keuangan yaitu Days Of Sales Outstanding (DSO), Days Of Sales In Inventory (DSI), dan Days Of Payable Outstanding (DPO) dapat dirumuskan dengan CCC = DSO + DSI – DPO. Apabila siklus kas semakin pendek maka semakin baik karena hal ini dapat membuktikan bahwa pihak manajemen perusahaan mampu menggunakan assetnya secara efisien dan efektif. Dengan mempercepat perputaran siklus kas maka modal perusahaan untuk produksi atau kegiatan aktifitas perusahaan akan cepat kembali dan juga cepat memperoleh profit atau laba yang nantinya laba tersebut akan diputarkan kembali.

D. Hipotesis Penelitian

Sebagai tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh antara manajemen modal kerja dan profitabilitas. Berdasarkan asumsi – asumsi penelitian yang telah di uraikan di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

(16)

DSO (Days of sales outstanding) yaitu jumlah hari penjualan belum tertagih. Ratio ini digunakan untuk menilai piutang perusahaan. DSO mencerminkan rata-rata rentang waktu perusahaan menunggu untuk menerima kas setelah melakukan penjualan. Semakin cepat piutang tertagih, semakin baik kondisi perusahaan karena kas tersebut akan digunakan untuk aktifitas perusahaan selanjutnya. Piutang yang lama tertagih dan yang tidak tertagih akan menghambat perputaran kas.

Dalam permasalahan ini apabila kas selalu berputar akan memperlancar dana utuk operasional perusahaan. Menurut R.rr Ken Berlian Kautsari, Semakin cepat perusahaan menerima pembayaran piutang dari agen penjualan atau distributor, maka perusahaan akan dapat mengurangi resiko piutang tak tertagih dan semakin cepat menerima kas (tunai) yang dapat digunakan untuk pembayaran hutang, pendanaan operasional, serta pengambilan peluang usaha yang menguntungkan. Hipotesis 1

H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara days of sales outstanding dengan profitabilitas

DSI (Days of sales in inventory) yaitu rasio yang digunakan untuk mengevaluasi persediaan perusahaan (melihat perputaran persediaan yang ada di perusahaan). Semakin tinggi inventory turnover dibandingkan dengan rata-rata inventory turnover perusahaan sejenis,maka semakin efisiensi perusahaan tersebut. Tapi, jika inventory turnovernya rendah, ini

(17)

pertanda buruk sebab sebagian persediaannya hanya menumpuk di gudang. Rumus DSI ialah membagi persediaan dengan penjualan kemudian dikalikan 365.

Periode persediaan bersangkutan proses sejak pembelian bahan baku, pemrosesannya menjadi barang jadi hingga menjualnya terhadap konsumen dalam mempersingkat periode persediaan. Sebaiknya perusahaan mempersingkat periode persediaan pada saat perusahaan mulai memproses bahan baku menjadi bahan jadi yaitu dengan menambah tenaga kerja dan periode waktu saat penjualan barang jadi ke konsumen dengan menambah jaringan distribusinya. Hal ini akan mengurangi resiko terjadinya gangguan terhadap aktivitas operasi perusahaan.

Hipotesis 2

H2 : Ada pengaruh yang signifikan antara days of sales in inventory dengan profitabilitas

DPO (Days Payable Outstanding) menunjukkan rata-rata jumlah hari yang dibutuhkan perusahaan untuk membayar faktur atau hutang kepada kreditor. Rumus DPO yaitu Harga pokok penjualan/hari).

Hipotesis 3

H3 : Ada pengaruh yang signifikan antara days of payable outstanding dengan profitabilitas

(18)

CCC (Cash convertion cyle) merupakan sebuah metric yang menghitung kemampuan perusahaan untuk mengubah kas yang mereka miliki menjadi barang/inventory untuk dijual atau diubah menjadi kas kembali. Perhitungan CCC meliputi berapa lama waktu yang diperlukan untuk menjual inventory perusahaan, berapa lama waktu yang diperlukan untuk menagih hutang dan berapa lama waktu yang dimiliki perusahaan untuk membayar hutangnya. Rumus CCC adalah (CCC= DSO+DSI-DPO).

CCC merupakan rasio yang tidak begitu berguna bila ia berdiri sendiri. Angka CCC akan lebih berarti bila ia digunakan sebagai tolak ukur kinerja perusahaan dibandingkan dengan periode sebelumnya atau dibandingkan dengan perusahaan lain yang operasinya sejenis.

Hipotesis 4

H4 : Ada pengaruh yang signifikan antara cash convertion cycle dengan profitabilitas

Gambar

Gambar 2.2  Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Adanya konflik di Rakhine State yang menitikberatkan pada Etnis Muslim Rohingya sebagai korban yang paling dirugikan dan dalam faktanya telah terdiskriminasi

[r]

Secara umum capaian kinerja pada Puskesmas Samigaluh I adalah 75,79 yang termasuk dalam kategori ”Baik”, namun demikian berdasarkan hasil survei Indeks Kepuasan

Berdasarkan masalah- masalah sosial tersebut akan terlihat masalah- masalah sosial apa saja yang diangkat dalam tiga cerpen koran Manuntung yang terbit di Kalimantan Timur pada

b = Panjang antara sumbu roda belakang dengan pusat massa = Berat statis roda.. Velg berguna untuk menjaga ban agar tidak kempes dan juga sebagai tumpuan. Sedangkan

Ahli lain yaitu Cronbach (dalam http://socyberty.com/education/build-student-motivation) mengatakan bahwa belajar adalah ‘‘Learning is shown by a change in behavior as a result

Bangkitkan bilangan acak berukuran (2,n) menggunakan beberapa jenis distribusi yang telah anda kenal (binomial, poisson, normal dan eksponensial), dimana n adalah panjang data

Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan titik-titik / daerah potensi panas bumi (geothermal), menganalisa hal-hal yang berkaitan lainnya dengan menggunakan citra Landsat ETM