• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM DESA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM DESA

A. Gambaran Lokasi Penelitian 1. Sejarah Kota Rantau Prapat

Pada awalnya wilayah kecamatan Rantau Utara merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Bilah Hulu. Pada waktu kecamatan Rantau Utara masih menjadi bagian dari kecamatan Bilah Hulu, wilayah ini hanya merupakan tiga buah desa yang jaraknya sangat dekat dengan kota Rantau Prapat. Tiga desa ini yaitu Rantau Prapat, Padang Matinggi dan Silandorung berada dipinggir kota Rantau Prapat.

Seiring dengan pertumbuhan penduduk kota Rantau Prapat, maka banyak penduduk yang bekerja ke kota Rantau Prapat dan bertempat tinggal di ketiga desa ini, sehingga desa ini semakin lama semakin ramai. Menyebabkan penduduk pun meningkat dengan pesat. Akhirnya daerah ini sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan lagi dengan kota Ranatu Prapat, walaupun secara administrasif masih merupakan wilayah dari kecamatan Bilah Hulu.

Perkembangan ini juga ditunjang oleh kebijaksanaan pemerintah kabupaten Labuhan Batu yang cenderung memperluas kota Rantau Prapat kesebelah utara. Perluasan kota kesebelah utara ini sangat dimungkinkan, karena topografi daerahnya yang merupakan dataran rendah. Sehingga sangat cocok untuk dijadikan pemukiman ataupun untuk mendirikan berbagai bangunan fasilitas umum.

Berdirinya kecamatan Rantau Utara bersamaan dengan keluarnya surat keputusan Mendagri No. 14/II/1983. Jadi berdirinya kecamatan Rantau Utara akibat dari

(2)

peningkatan status kota rantau Prapat menjadi kota Administratif. Didalam keputusan Mendagri tersebut disebutkan bahwa kota Administratif Rantau Prapat terbagi atas dua kecamatan Rantau Selatan dan kecamatan Rantau Utara. Kecamatan Rantau Selatan wilayahnya adalah kecamatan rantau Prapat sebelumnya. Sedangkan kecamatan Rantau Utara wilayahnya adalah sebagian dari wilayah kecamatn Bilah Hulu, yaitu wilayah dari tiga desa yang disebutkan diatas (Rantau Prapat, Padang Matinggi, dan Silandorung).

Dari sejak itulah kecamatan Rabntau Utara resmi berdiri sampai saat sekarang ini. Sejak dari berdirinya kecamatan Rantau Utara 1983, camat yang memimpin kecamatan ini telah berganti sebanyak sepuluh kali.

Demikian sejarah singkat dari berdirinya kecamatan rantau Utara. Sehingga pada saat ini kecamatn Rantau Utara sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan lagi dengan kota Administratif Rantau Prapat. Karena dikecamatan ini pada saat sekarang ini sudah banyak berdiri berbagai instansi pemerintah maupun swasta. Demikian juga dengan berbagai fasilitas umum yang menunjang keberadaan kota Rantau Prapat, dan wilayah yang merupan gabungan dari tiga desa ini, lebih menonjol cirri-cirinya sebagai daerah urban (perkotaan) dibandingkan dengan daerah pedesaan saat ini.

2. Letak dan kondisi Lingkungan alam kota Rantau Prapat.

Kecamatan Rantau Utara merupakan salah satu kecamatan dari 22 buah kecamtan yang ada di kabupaten Daerah Tingkat II Labuhan Batu. Di kecamatn ini terletak ibukota kabupaten Labuhan Batu yaitu Rantau Prapat. Jarak kecamatan ke ibukota kabupaten adalah 0 kilometer, yang dapat ditempuh dalam enam jam perjalanan dengan mempergunakan angkutan darat yaitu bus umum maupun kereta api.

(3)

Adapun batas-batas kecamtan Rantau Utara adalah sebagai berikut : • Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatn Bilah Hulu

• Sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Rantau Selatan • Sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan Bilah Hulu • Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Rantau Selatan

Tinggi kecamatan Rantau Utara 0-2151 dari permukaan air laut, suhu udara cukup panas, karena letaknya yang berada pada dataran rendah. Suhu maksimum dapat mencapai 34°C, sedangkan suhu minimum 25ºC. Jumlah hari dengan curah hujan yang terbanyak mencapai 62 hari setahun. Biasanya muisim penghujan terjadi pada bulan September sampai Desember.

Topografi tanahnya rata-rata datar sampai berombak, jumlahnya mencapai 83% dari luas wilayah kecamatan. Berombak sampai berbukit 12% dari keseluruhan wilayah, sedangkan yang berbukit dan bergunung hanya 5 %. Dengan demikian sebagian besar topografi tanahnya adalah tanah datar, sehingga sangat cocok untuk dijadikan lokasi perkebunan terutama kebun kelapa sawit.

Luas daerah kecamatan Rantau Utara mencapai 112,47 Km2. Sebagian besar wilayah ini adalah untuk pemukiman penduduk. Tanah yang digunakan untuk pemukiman ini mencapai 41,61 Km2 atau 36,99 % dari keseluruhan wilayah. Penggunaan tanah lainnya adalah untuk perkebunan negara, perkebunan swasta, perkebunan rakyat, perladangan penduduk, persawahan, rawa-rawa, lapangan olahraga, serta tanah wakaf atau perkuburan, yang pembagian tanahnya dibagi atas tanah kering 45,86 Km2 ataui 40,78 %, tanah sawah 8,23 Km2 atau 7,45 %, serta lain-lainnya 16,62 Km2 atau 14,78 %.

(4)

Untuk lebih jelas tentang komposisi penggunaan lahan di kecamatan Ranatu Utara dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

TABEL 3

KOMPOSISI PENGGUNAAN LAHAN

NO. Penggunaan Lahan Luas (Km2) Persentase

1. Pemukiman 41,61 36,99

2 Tanah Kering 45,86 40,78

3 Tanah Sawah 8,38 7,45

4 Lain-lain 16,62 14,78

Jumlah 112,47 100

Sumber: Kantor Camat Kecamatan Rantau Utara 2007

Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar lahan-lahan yang tersedia dipergunakan untuk pemukiman penduduk. Hal ini terjadi karena kecamatan Rantau Utara merupakan daerah perkotaan yang sedang berkembang dan mulai padat penduduknya. Selain itu ada juga terdapat perkebunan negara dan swasta. Umumnya areal ini ditanami kelapa sawit. Sedangkan untuk perkebunan rakyat, persawahan, perladangan, lahan yang tersedia sangat sempit. Sehingga ini memberikan penafsiran kepada kita bahwa di kecamatan Rantau Utara sangat sedikit penduduknya yang mata pencahariannya petani.

Kecamatan ini dipimpin oleh seorang camat yang bertanggung jawab langsung kepada Bupati Kepala Daerah Tingkat II Labuhan Batu. Karena kecamatan Rantau Utara merupakan wilayah dari kota administratif Rantau Prapat, maka unit pemerintahan yang

(5)

terkecil adalah kelurahan. Masing-masing kelurahan dikepalai oleh seorang lurah. Lurah bertanggung jawab kepada camat kecamatan Rantau Utara.

Kecamatan Rantau Utara terbagi atas sepuluh kelurahan. Adapun kelurahan tersebut ialah:

1. Kelurahan Kartini 2. Kelurahan Silandorung 3. Kelurahan Padang Bulan 4. Kelurahan Rantau Prapat 5. Kelurahan Cendana 6. Kelurahan Binaraga 7. Kelurahan Siringo-ringo 8. Kelurahan Aek Paing 9. Kelurahan Padang Matinggi 10. Kelurahan Pulo Padang

Kantor camat sebagai pusat pemerintahan di kecamatan Rantau Utara terletak di jalan Binaraga kelurahan Siringo-ringo. Kantor camat ini memiliki luas tanah 670m² dengan luas bangunan 600m². Dari gedung inilah keseluruhan jalannya pemerintahan di kecamatan Rantau Utara diatur dalam kesehariannya.

(6)

3. Pola Pemukiman

Rantau Prapat adalah kota yang sedang berkembang baik dari segi kependudukan maupun dari tempat tinggal serta bentuk bangunan rumah yang bermacam-macam. Banyak bangunan rumah terdapat dikecamatan Rantau Utara ini, baik yang terbuat dari beton dengan menampilkan semi permanent pada aksen rumah, maupun yang menunjukkan kemewahan dengan biaya untuk bangunan rumah 1 milyar rupiah, namun masih ada juga yang sederhana, dengan dinding rumah berlapis papan. Bangunan rumah menurut kwalitasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

TABEL 4

BANGUNAN RUMAH MENURUT KWALITASNYA

No Kwalitas Rumah Jumlah

1 Pemanen 4.599

2 Semi Pemanen 8.431

3 Sederhana 2.299

Jumlah 15.329

(7)

4. Komposisi Penduduk Kecamatan Rantau Utara

Kepadatan penduduk kecamatan Rantau Utara sangatlah tinggi dengan luas 112,47Km² memiliki penduduk sebanyak 75.775 jiwa. Kepadatan penduduknya hamper mencapai 2000jiwa/Km². diantara kecamatan-kecamatan yang ada di Labuhan Batu, kecamatan Rantau Utara merupakan Urutan ke II dalam kepadatan penduduk setelah kecamatan Torgamba.

Dari 75.775 jiwa penduduk tersebut yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan berjenis kelamin perempuan, dengan perincian penduduk wanita sebanyak 38.221 jiwa, sedangkan jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 40.554. Keseluruhan penduduk merupakan Warga Negara Indonesia. Untuk lebih jelas tentang keadaan penduduk kecamatan Rantau Utara, dibawah ini akan dipaparkan tentang komposisi penduduk berdasarkan agama, tingkat umur, tingkat pendidikan dan pekerjaan.

4.1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama

Di kecamatan Rantau Utara penganut lima agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia semuanya ada. Tetapi agama Islam merupakan agama yang paling banyak jumlahnya. Jumlah penganut agama Islam ini mencapai 54.245 jiwa dari keseluruhan jumlah penduduk. Untuk lebih jelas tentang komposisi penduduk kecamatan Rantau Utara menurut agama dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

(8)

TABEL 5

KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT AGAMA

No Agama Jumlah Persentase

1 Islam 54.245 71,58 2 Protestan 11.276 14,89 3 Khatolik 7.777 10,27 4 Hindu 0 0 5 Budha 2.477 3,26 Jumlah 73.059 100

Sumber: Kantor Camat Kecamatan Rantau Utara 2007 (data diolah kembali)

Dari tabel diatas terlihat bahwa penduduk yang beragama Islam berjumlah 54.245 jiwa atau 71,58%. Sedangkan penduduk yang beragam Kristen Protestan jumlahnya mencapai 11.276 jiwa atau 14,89%. Penduduk yang menganut agama Kristen Protestan ini terbagi kedlam beberapa jemaat, yang masing-masing jemaat memiliki gereja tersendiri. Adapun gereja-gereja tersebut misalnya: jemaat HKBP berada di jalan Sei Tawar, GKPS berada di jalan By Pass Kayu Raja, HKI di jalan By Pass Kayu Raja, GKPI di jalan Torpisang Mata, GMI di jalan Ahmad Yani, GBI di jalan Ahmad Yani (gedung Suzuya Rantau Prapat) dan lain-lain.

Selain kedua agama tersebut, agama lain yang juga banyak penganutnya adalah agama Budha. Jumlah penduduk yang menganut agama budha mencapai 2.477 jiwa atau 3,26%. Keseluruhannya adalah penduduk yang berasal dari etnis Tionghoa. Kemudian penganut agama Khatolik berjumlah 7.777 jiwa atau 10,27%.

(9)

Demikian komposisi penduduk Kecamatan Rantau Utara berdasarkan agama yang dianutnya. Dari keadaan ini jelas terlihat bahwa keseluruhan agama yang diakui oleh pemerintah republik Indonesia penganut agama hindu yang tidak ada di kecamatan Rantau Utara. Tetapi walaupun demikian belum pernah terjadi konflik antara agama di kecamatan Rantau Utara. Keseluruhan agama tersebut dapat hidup berdampingan secara damai.

4.2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Umur

Jumlah penduduk yang berada diluar angkatan kerja, yaitu penduduk yang berumur 0 – 14 tahun dan diatas 50 tahun sangat banyak jumlahnya.

TABEL 6

KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT TINGKAT UMUR

No Tingkat Umur Jumlah Persentase

1 0 – 4 Tahun 9.708 13,25 2 5 – 9 Tahun 11.515 15,19 3 10 – 14 Tahun 10.589 13,97 4 15 – 19 Tahun 8.521 11,24 5 20 – 24 Tahun 7.639 10,08 6 25 – 29 Tahun 7.320 9,66 7 30 – 34 Tahun 6.748 8,90 8 35 – 39 Tahun 3.667 4,83 9 40 – 44 Tahun 2.400 3,16 10 45 – 49 Tahun 2.095 2,76

(10)

11 50 – 54 Tahun 1.797 2,37

12 55 – 59 Tahun 1.077 1,42

13 60 – 64 Tahun 1.222 1,61

14 65+ 1.477 1,94

Jumlah 75.775 100

Sumber: Kantor Camat Kecamatan Rantau Utara 2007 (data diolah kembali)

Dari tabel atas terlihat bahwa penduduk yang berusia antara 0 – 4 tahun cukup tinggi, jumlah mencapai 9.708 jiwa atau 13,25%. Kemudian penduduk yang berusia 5 – 9 tahun jumlahnya mencapai 11.515 jiwa atau 15,19%, dan yang berusia 10 – 14 sebanyak 10.589 jiwa atau 13,97%, sedangkan yang berusia diatas 65 tahun sebanyak 1.477 jiwa atau 1,94%. Keseluruhan jumlah diatas adalah penduduk yang berada di luar angkatan kerja. Jika ditotal jumlah ini mencapai 33.289 jiwa atau 43,93%.

Untuk penduduk yang berada pada angkatan kerja, jumlahnya mencapai 42.486 jiwa atau 56,06%. Dari jumlah diatas terbagi atas penduduk yang berusia 15 – 19 tahun sebanyak 8.521 jiwa atau 11,24%, yang berusia 20 – 24 tahun sebanyak 7.639 jiwa atau 10,08%, yang berusia 25 – 29 tahun sebanyak 7.320 jiwa atau 9,66%, yang berusia 30 – 34 tahun sebanyak 6.748 jiwa atau 8,90%, yang berusia 35 – 39 tahun sebanyak 3667 jiwa atau 4,83%, yang berusia 40 – 44 tahun sebanyak 2.400 jiwa atau 3,16%, yang berusia 45 – 49 tahun sebanyak 2.095 jiwa atau 2,76%, yang berusia 50 – 54 tahun sebanyak 1.797 jiwa atau 2,37%, yang berusia 55 – 59 tahun sebanyak 1.077 jiwa atau 1,42% dan yang berusia 60 – 64 tahun sebanyak 1.222 jiwa atau 1,61%.

Dari tabel diatas juga terlihat bahwa penduduk yang berada pada angka kerja yang terbanyak adalah angkatan kerja pemula yaitu yang berusia 15 – 19 tahun. Padahal

(11)

sebenarnya penduduk yang berada pada angkatan kerja pemula ini belum tentu bekerja, karena masih banyak diantaranya yang sedang menempuh pendidikan. Dengan keadaan yang demikian ini, jumlah angka ketergantungan di kecamatan Rantau Utara semakin tinggi.

4.3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk Kecamatan Rantau Utara sangat rendah. Hal ini terlihat dari banyaknya pendudu usia 7 – 12 tahun yang tidak sekolah. Begitu juga dengan penduduk yang berusia 13 – 19 tahun banyak yang tidak bersekolah. Untuk lebih jelas tentang komposisi penduduk kecamatan Rantau Utara menurut tingkat pendidikan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

TABEL 7

KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT STATUS PENDIDIKAN

No Usia Sekolah Tidak Sekolah Junlah

1 7 – 12 18.416 80 18.496

2 13 – 19 14.976 996 15.952

Jumlah 34.448

Sumber: Kantor Camat Kecamatan Rantau Utara Tahun 2007

Dari tabel diatas terlihat bahwa begitu banyak remaja tidak sekolah setelah menamatkan Sekolah Dasar 13-19 tahun. Kesimpulan tersebut diperoleh karena perbandingan siswa yang sekolah antara umur 13-19 tahun lebih banyak jumlahnya dari pada usia 7-12 tahun.

(12)

4.4. Komposisi Penduduk Menurut Pekerjaan

Pada bagian komposisi penduduk menurut tingkat umur telah disebutkan bahwa jumlah angkatan kerja di Kecamatan Rantau Utara mencapai 42.486 jiwa. Tetapi dari keseluruhan jumlah tersebut tidak semuanya mendapat kesempatan untuk bekerja. Sebagian diantaranya tidak bekerja. Jumlah penduduk yang bekerja dari angkatan kerja tersebut adalah mencapai 11.467 jiwa atau sedikit lebih banyak dari yang tidak bekerja. Ketidakbekerjaan penduduk yang berada pada angkatan kerja ini disebabkan oleh beberapa hal. Sebagian diantaranya karena masih menempuh pendidikan, terutama untuk murid-murid pada tingkat SLTA. Sebagian lainnya karena menjadi ibu rumah tangga, serta ada juga penduduk yang menganggur karena tidak ada tersedia lapangan pekerjaan. Dari ke 11.467 jiwa penduduk yang bekerja tersebut, mereka bekerja diberbagai sector kehidupan. Untuk lebih jelas tentang komposisi penduduk menurut mata pencaharian di Kecamatan Rantau Utara dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

TABEL 8

Komposisi Penduduk Menurut Pekerjaan

No. Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase

1 Pertanian 2.302 20,08

2 Industri 272 2,38

3 Perdagangan 2.604 22,70

4 Lainnya 6.289 54,84

Jumlah 11.467 100

(13)

Dari tabel diatas terlihat bahwa kebanyakan penduduk Kecamatan Rantau Utara bekerja di jenis pekerjaanlainnya, antara lain ada yang bekerja sebagai pegawai negeri/ABRI, bekerja disektor angkutan yang dimaksud di sini sudah termasuk didalamnya penarik becak mesin yang banyak terdapat di Kecamatan Rantau Utara, pegawai swasta umumnya bekerja di perusahaan – perusahaan perkebunan yang dikelolah oleh swasta.

Jumlah kedua yang paling banyak adalah yang bekerja sebagai pedagang. Jumlahnya mencapai 6.289 jiwa atau 22,70%. Sebagian besar diantaranya merupakan warga Negara Indonesia yang bersuku bangsa tionghoa (cina). Jumlah ketiga yang paling banyak adalah yang bekerja sebagai petani, yaitu sebanyak 2.302 jiwa atau 20,08%, dan jumlah terakhir ialah yang bekerja dibidang industri berjumlah 272 jiwa atau 2,38%.

5. Sarana dan Prasaranan 5.1. Saranan Pendidikan

Saranan pendidikan di Kecamatan Rantau Utara sangat lengkap mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi. Sebagian dari sarana pendidikan ini merupakan sekolah negeri yang didirikan oleh pemerintah. Sedangkan sekolah lainnya adalah sekolah swasta yang dikelola oleh berbagai Yayasan pendidikan swasta yang ada di Kecamatan ini.

Untuk sekolah Taman Kanak-Kanak terdapat 8 sekolah. Semua merupakan Taman Kanak-Kanak yang dikelola oleh Yayasan swasta. Jumlah terbesar adalah SD. Jumlah SD di Kecamatan ini mencapai 34 yang terdiri dari SD Negeri dan SD Swasta.

(14)

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama jumlahnya sebanyak 19 sekolah yang terdiri dari SLTP Negeri dan SLTP Swasta. Untuk SLTA jumlahnya 15 yang terdiri dari 2 sekolah SLTA Negeri, 1 sekolah Madrasah Aliyah Negeri, 4 sekolah SLTA Swasta umum, 2 sekolah SLTA Swasta Islam, 1 sekolah SLTA Swasta Protestan dan 1 sekolah SLTA Katolik. Sedangkan sekolah Kejuruan Tingkat SLTA ada 3 sekolah yang terdiri dari 1 Negeri dan 2 Swasta.

Untuk lebih jelas tentang jumlah sarana pendidikan di Rantau Utara dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

TABEL 9

Sarana Pendidikan di Kecamatan Rantau Utara

No Jenis Sekolah Jumlah

1 Taman Kanak-Kanak 8 2 Sekolah Dasar 34 3 SLTP 19 4 SLTA 15 5 Perguruan Tinggi - Jumlah 76

Sumber : Kantor Kecamatan Rantau Utara Tahun 2007

Selain saran pendidikan umum di Kecamatan Rantau Utara juga ada terdapat berbagai kursus yang merupakan pendidikan luar sekolah yang dikelola atas swadaya masyarakat. Jumlah kursus-kursus ini ada 5 tempat yang terdiri dari 2 tempat kursus computer, 1 tempat kursus Bahasa Inggris dan 2 tempat Bimbingan Belajar.

(15)

Pada kecamatan Rantau Utara Kelurahan Rantau Prapat, banyak ditemukan sekolah Swasta maupun Negeri yang memiliki fasilitas fisik sangat baik. Seperti sekolah Swasta Khatolik RK Bintang Timur. Sekolah ini memiliki fasilitas yang cukup memadai dari mulai gedung sekolah yang megah dan nyaman karena berada di daerah yang jauh dari keramaian kendaraan. RK Bintang Timur memilki __ruangan, __ruangan computer (computer ini digunakan bergantian oleh masing-masing kelas yang memiliki jadwal penggunaan ruang computer). Disekolah ini juga ditemukan fasilitas olah raga yang lengkap.

Gambar 1

Diatas ialah gambar bangunan sekolah RK Bintang Timur, yang merupakan fasilitas fisik agar berlangsungnya proses belajar - mengajar dengan baik.

(16)

Diatas ialah gambar dari fasilitas olah raga yang digunakan untuk menunjang kegiatan olah raga siswa/siswi RK Bintang Timur.

Sekolah Swasta Bhayangkari ialah sekolah yang dikelolah oleh yayasan Kemala Bhayangkari yang berada dibawah naungan polres Labuhan Batu. Sekolah ini berada dipusat kota. Fasilitas fisik disekolah ini juga memadai untuk melangsungkan proses belajar – mengajar. Tersedia 36 ruangan kelas yang dapat digunakan seluruhnya baik pada sekolah di pagi hari maupun sekolah di siang hari untuk SLTP dan SLTA.

Sekolah ini memiliki ruangan computer yang dapat digunakan setiap hari oleh para siswa dalam pelajaran meng-tik. Laboratorium Biologi dan Kimia juga ada disekolah ini, hanya tidak memiliki laboratorium bahasa. Ruang perpustakaan dipenuhi oleh buku-buku yang diberikan oleh pemerintah untuk dimanfaatkan sebaik mungkin tanpa harus memungut biaya. Perpustakaan ini digunakan untuk peminjaman buku-buku paket dari pemerintah, pada jadwal istirahat para siswa lebih meluangkan waktu untuk mengunjungi kantin sekolah dari pada mengunjungi perpustakaan.

Untuk ekstra kulikuler sekolah Bhayangkari memiliki kelompok Drumband, yang sering sekali diundang untuk menghadiri upacara-upacara nasional sebagai pengiring upacara.

Gambar 3

Diatas ialah gambar bangunan sekolah Yayasan Kemala Bhayangkari yang merupakan fasilitas fisik agar berlangsungnya proses belajar – mengajar dengan baik.

(17)

Gambar 4

Diatas ialah gambar dai fasilita oleh raga yang digunakan untuk menunjang kegiatan olah raga siswa/siswi Yayasan Kemala Bhayangkari.

Sekolah swasta Panglima Polem, mayoritas siswa/siswinya ialah suku bangsa Tionghoa. Sekolah ini juga memiliki fasilitas yang baik. Tersedia 18 ruangan kelas yang dapat digunakan seluruhnya untuk SLTP dan SLTA belum termasuk gedung SD.

Sekolah ini memiliki ruangan computer yang dapat digunakan setiap hari oleh para siswa dalam pelajaran meng-tik dan tersanbung dengan jaringan internet yang dapat digunakan para siswa untuk memperoleh informasi yang mendukung pelajaran mereka.

Laboratorium Biologi dan Kimia juga ada disekolah ini, hanya tidak memiliki laboratorium bahasa. Ruang perpustakaan dipenuhi oleh buku-buku yang diberikan oleh pemerintah untuk dimanfaatkan sebaik mungkin tanpa harus memungut biaya. Setiap sore hari Sekolah Perguruan Panglima Polem mengadakan mata pelajaran tambahan yang dilakukan pada sore hari. Semua siswa wajib mengikutinya.

Ekstra kulikuler dilakukan disekolah ini pada hari jumat dan sabtu di sore hari, setelah selesai bersekolah. Untuk ekstra kulikuler siswapun diwajibkan untuk mengikutinya. Dengan memilih minat mereka masing-masing.

(18)

Gambar 5

Diatas ialah gambar bangunan sekolah Perguruan Panglima Polem yang merupakan fasilitas fisik agar berlangsungnya proses belajar – mengajar dengan baik.

Gambar 4

Diatas ialah gambar dai fasilita oleh raga yang digunakan untuk menunjang kegiatan olah raga siswa/siswiSekolah Perguruan Panglima Polem.

Selain itu penduduk Kecamatan Rantau Utara juga menganggap penting pendidikan agama untuk anak-anaknya. Untuk itu bagi penduduk yang beragama Islam mereka mendirikan berbagai Madrasah di Kelurahan masing-masing sebagai tempat belajar pendidikan agama bagi anak-anaknya. Sedangkan bagi penduduk beragama

(19)

Kristen sarana pendidikan agama bagi anak-anak dilakukan dengan sekolah minggu di tiap-tiap gereja yang ada.

5.2 Saranan Ibadah

Bagi tiap-tiap pemeluk agama di Kecamatan Rantau Utara tidak ada kendala untuk menjalankan ibadah menurut agamanya masing-masing. Di Kecamatan ini sarana ibadah tiap-tiap agama tersedia dengan lengkap. Untuk tempat beribadah penduduk yang beragama Islam terdapat 57 Mesjid serta 39 Surau atau Musholla. Untuk yang beragama Kristen Protestan dan Kristren Katolik terdapat 25 Gereja, untuk yang beragama budha terdapat 7 Vihara sedangkan untuk yang beragama Hindu tidak terdapat sarana ibadah.

Mesjid sebagai sarana beribadah bagi umat Islam, mereka pergunakan terutama untuk melaksanakan ibadah sholat lima waktu. Hal yang sama juga terjadi untuk Musholla. Perbedaanya hanyalah dalam pelaksanaan sholat jumat. Musholla tidak pernah digunakan untuk melaksanakan sholat jumat. Pelaksanaan sholat jumat dipusatkan di mesjid-mesjid yang ada. Selain itu mesjid juga digunakan untuk melaksanakan pengajian, terutama untuk mendengarkan ceramah-ceramah tentang keagamaan. Seluruh mesjid dan musholla ini dibangun dan dikelola dengan dana swadaya masyarakat sendiri.

(20)

Diatas ialah gambar Mesjid Al Ikhlas berada di jalan Cut Nyakdien Kecamatan Rantau Utara.

Dari 24 Gereja untuk tempat beribadah bagi umat Kristen, 2 diantaranya merupakan Gereja HKBP, 1 Gereja GKPS, 1 Gereja HKI, 2 Gereja GMI, 1 Gereja GBKP, 1 Gereja Pentakosta, 1 Gereja Katolik dan 15 GBI yang terbagi dalam berbagai jemaat; diantaranya jemaat antiokhia, jemaat batu penjuru dan lain sebagainya. Kegunaan gereja sebagai tempat beribadah terutama dipergunakan dalam melakukan kebaktian pada hari Minggu.

Selain itu gereja juga dipergunakan untuk memberikan pendidikan agama tentang ajaran-ajaran Kristiani kepada anak-anak pada hari Minggu. Hal yang sama juga terdapat di gereja Katolik. Sama halnya dengan pembangunan mesjid, keseluruhan gereja ini juga dibangun dan dikelola atas dana swadaya masyarakat sendiri. Sedangkan 7 Vihara dipergunakan oleh umat Budha yang pada umumnya merupakan keturunan Tionghoa untuk beribadah.

(21)

Gambar 8

Diatas ialah gambar gereja Khatolik yang berada di jalan By Pass Kecamatan Rantau Utara.

5.3 Sarana Kesehatan

Untuk sarana kesehatan, di Kecamatan Rantau Utara sudah ada terdapat 1 rumah sakit umum, rumah sakit ini berada di Jl. Kartini Rantau Prapat. Dikecamatan ini hanya terdapat 1 rumah sakit bersalin yang dikelola oleh swasta. Tetapi selain menampung ibu-ibu yang melahirkan, rumah sakit bersalin ini juga menampung penduduk yang mendapat gangguan jiwa. Apabila rumah sakit bersalin ini merasa tidak sanggup mengobatin pasien, maka mereka akan mengirimnya ke RSU Rantau Prapat yang berada di Rantau Utara.

Tetapi untuk melayani kebutuhan masyarakat akan kesehatan, pemerintah membangun 4 Puskesmas. Di Kecamatan ini ada 28 orang yang terdaftar, serta 33 bidan yang selalu siap membantu persalinan sewaktu-waktu. Dokter-dokter di Kecamatan ini pada umumnya buka praktek pada sore hari, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan obat masyarakat terdapat 8 apotik yang keseluruhannya milik swasta.

5.4 Sarana Transportasi

Prasarana jalan di Kecamatan Rantau Utara sudah cukup baik, semua Kelurahan sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda empat. Bahkan gang-gang yang ada di Kelurahan pada umumnya sudah dapat dilalui oleh kendaraan. Jalan-jalan yang menghubungkan antar Kelurahan keseluruhnya dilapisin dengan aspal hotmix. Sedangkan jalan-jalan di gang kebanyakan hanya dilapisin dfengan aspal biasa atau semen. Hanya beberapa saja yang masih berupa jalan batu atau tanah.

(22)

Terdapat sebagian jalan yang dibuat dengan menggunakan aspal sudah mengalami kerusakan, itu terlihat dari jalan baru yang sudah seperti kubangan. Sehingga truk-truk yang hendak menuju riau atau daerah disekitarnya sampai juga Kepulau Jawa harus melalui jalan kota yaitu jalan Lintas Sumatera. Truk-truk ini melewati kota karena jalan Baru/Bypasa sudah sangat rawan untuk dilalui, banyak truk yang jatuh karena lobangnya terlalu dalam sehingga mengganggu aktivitas pengguna kendaraan yang lain. Lewatnya truk-truk ini mengakibatkan jalan lintas Sumatera pun menjadi rusak, sudah sangat banyak yang bolong-bolong tetapi tidak mempengaruhi pengguna jalan baik yang beroda dua sampai yang beroda empat menggunakan jalan tersebut. Adapun jumlah kendaraan yang dimiliki oleh penduduk Kecamatan Rantau Utara dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

TABEL 10 Jenis Kendaraan

No Jenis Kendaraan Jumlah

1 Mobil penumpang 86

2 Mobil gerobak 68

3 Mobil pribadi 64

4 Sepeda motor 70

Jumlah 288

(23)

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah kendaraan atau sarana transportasi yang dimiliki oleh penduduk banyak hingga mencapai 288 kendaraan. Di Kecamatan ini hamper tiap rumah tangga memiliki sepeda motor, sedangkan mobil grobak sering digunakan untuk mengangkat sawit maupun getah karet. Dari tabel di atas juga menunjukkan bahwa mobil pribadi termasuk ke dalam jumlah yang dominan di bawah jumlah mobil penumpang.

Gambar

TABEL 10  Jenis Kendaraan

Referensi

Dokumen terkait

10 Cara mendapatkan Salinan informasi pilih salah satu dengan melingkari pilihan 11. 12 Isi nama lengkap dan tanda

Kegiatan pendahuluan ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengukuti pembelajaran, mengajukan

Therefore, in this research, the use of UV-visible spectroscopy and chemometrics based on SIMCA method was tested to develop a classification model that are able to identify

pertama berisi tentang penjelajahan sebelum VOC dan perluasan pengaruh Belanda di Jawa. Segala macam dokumen dimasukkan ke dalam karya ini, di antaranya: salinan perjanjian

Observasi aktivitas guru dan siswa digunakan untuk menjawab rumusan masalah nomor satu yaitu tentang gambaran proses pembelajaran. Analisis lembar observasi ini

Dari hasil wawancara peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa banyak faktor yang menjadi penghambat perkembangan dan kemajuan seni Ketoprak diantaranya adalah pakem

Sedangkan kebudayaan dalam arti sempit adalah sama dengan budaya yang berisikan sesuatu yang tidak kentara atau bersifat semiotik... dari itu, contoh budaya Jepang adalah budaya

Karena di Semarang tidak ada sumber aktivitas radionuklida yang menghasilkan 137 Cs, maka diduga aktivitas yang ada berasal global fallout yaitu buangan Fukushima yang