• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan dan efektifitas pembelajaran matematika menggunakan Bahasa Inggris di kelas X Global Assessment Certificate (GAC) SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta Tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pelaksanaan dan efektifitas pembelajaran matematika menggunakan Bahasa Inggris di kelas X Global Assessment Certificate (GAC) SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta Tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS DI KELAS X GLOBAL ASSESSMENT

CERTIFICATE (GAC) SMA INTERNASIONAL BUDI MULIA DUA

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh: Agustina Windarwanti

NIM: 081414019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i

PELAKSANAAN DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS DI KELAS X GLOBAL ASSESSMENT CERTIFICATE (GAC) SMA INTERNASIONAL

BUDI MULIA DUA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh : Agustina Windarwanti

NIM : 081414019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

“Ketika kamu ditempa dengan kesakitan,

belum tentu kesakitan itu akan

membuatmu menderita, melainkan

kesakitan itu akan mengubahmu menjadi

lebih sempurna.”

Karya ini kupersembahkan untuk

orang-orang yang aku sayangi, yang selalu

mendukung dan menyemangatiku. . .

(6)
(7)

vi

ABSTRAK

Agustina Windarwanti. 2012. Pelaksanaan dan Efektivitas Pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris di Kelas X Global Assessment Certificate (GAC) SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan. Universitas Sanata Dharma.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris, (2) efektifitas proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris ditinjau dari minat, motivasi serta hasil belajar Matematika siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif-kuantitatif. Subjek pada penelitian ini adalah guru Matematika kelas X GAC dan siswa kelas X GAC yang berjumlah 23 orang. Analisis proses pembelajaran dilakukan secara deskriptif dengan menyamakan apa yang ada di lembar observasi dengan yang terekam di handycam; analisis kuesioner dilakukan dengan pemberian skor, perhitungan prosentase pengklasifikasian hasil perhitungan kuesioner.

Hasil penelitian menyatakan bahwa (1) Proses pembelajaran matematika dilaksanakan menggunakan Bahasa Inggris dan sebagian besar siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru. Guru berinteraksi dengan siswa menggunakan Bahasa Inggris, materi pembelajaran juga menggunakan Bahasa Inggris sedangkan siswa lebih senang menggunakan Bahasa Indonesia dalam berdiskusi dengan temannya. Tetapi guru selalu mendorong siswanya untuk bertanya atau berpendapat menggunakan Bahasa Inggris. (2) Minat siswa kelas X GAC sedang dan motivasi siswa kelas X GAC tinggi (3) Nilai ulangan dan nilai kuis siswa diatas KKM yang telah ditentukan, yaitu 55. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai ulangan siswa adalah 7,35 dan rata-rata nilai kuis siswa adalah 7,86. Saran yang peneliti berikan adalah (1) Siswa hendaknya lebih intensif lagi dalam menggunakan Bahasa Inggris terlebih saat berinteraksi dengan sesama siswa. (2) bagi peneliti selanjutnya yang tertarik pada topik ini, dapat melakukan penelitian dengan objek yang lebih detail daripada penelitian yang peneliti lakukan, misalnya meliputi bagaimanakah tingkat pemahaman siswa terhadap materi Matematika yang disampaikan menggunakan Bahasa Inggris, kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris serta bagaimana upaya untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh siswa. (3) bagi calon guru Matematika ada baiknya untuk meningkatkan kemampuan dalam Bahasa Inggris agar kecakapan dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris dapat lebih baik sehingga kebutuhan akan guru Matematika yang mampu mengajar menggunakan Bahasa Inggris dapat terpenuhi.

(8)

vii

ABSTRACT

Agustina Windarwanti. 2012. The Implementation and Effectiveness of Learning Mathematics using English in Class X Global Assessment Certificate (GAC) School Budi Mulia Two International School, Yogyakarta, Year 2011/2012. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program. Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University.

The purpose of this research was to determine (1) the implementation of Mathematics learning using English, (2) the effectiveness of the process of Mathematics learning using English in terms of interest, motivation and Mathematics learning outcomes of students. The research was descriptive qualitative-quantitative research. The subjects in this research were the Mathematics teacher and the students of class X GAC totaling 23 people. The learning process analysis was conducted descriptively by comparing what was on the sheet with the recorded observations of the cam recorder. The analysis of the questionnaire was done by scoring, calculation of percentage of the result of the questionnaire.

The result stated that: (1) the learning process of Mathematics was done using English and most of the students could understand the learning material presented by the teacher. The teacher interacted with students using English and learning materials were also given using English while the students preferred to use Indonesian in the discussion with friends. But the teacher always encouraged students to ask or give opinion using English; (2) the interest of class X GAC was sufficient and the motivation was high; (3) the test and quiz score that was regarded as sufficient (KKM) was specified above 55. This was indicated by the average test scores of students which was 7,35 and the average quiz grade of the students were 7,86. The suggestions given by the researcher were as follows: (1) students should be more intensive in using English especially when interacting with fellow students; (2) the next researcher who is interested in this topic, can conduct research with more detail than the present research, for example by including what is the level of student’s understanding of Mathematics presented using English, and making efforts to overcome the difficulties faced by students; (3) for prospective Mathematics teachers it is good to improve their English skill in order to communicate in English better, so the need for a Math teacher to teach using English can be met.

(9)
(10)

ix

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur dan terimakasih kehadirat Tuhan YME atas berkat dan

rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi dengan

judul “Pelaksanaan dan Efektivitas Pembelajaran Matematika menggunakan

Bahasa Inggris di Kelas X Global Assessment Certificate (GAC) SMA

Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012” dengan baik

dan lancar. Penulisan skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas Pendidikan dan Ilmu

Pengetahuan Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini bukanlah suatu hal yang

mudah untuk dilakukan. Banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan

dukungan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Oleh

karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkenan membantu dan mendukung penulis :

1. Tuhan Yesus yang selalu memberkati dan mendampingi setiap langkah

penulis.

2. Bpk Rohandi, Ph.D selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Bpk Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku ketua Program Studi

Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma.

4. Bpk. Prof. Dr. St. Suwarsono selaku Dosen Pembimbing Akademik

serta Dosen Pembimbing Skripsi.

(11)

x

6. Ms Dra. Junita W. Arfani selaku Kepala Sekolah SMA Internasional

Budi Mulia Dua Yogyakarta yang telah bersedia memberikan ijin

kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang ibu pimpin.

7. Ms Tien Tresnasih Utari, SE selaku Master of GAC yang telah bersedia

memberikan informasi mengenai kurikulum GAC kepada penulis.

8. Ms Biana Dwi Astuti, S.TP selaku guru matematika di kelas X GAC

yang telah bersedia membantu penulis dalam mengambil data.

9. Bapak dan Ibu yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberikan

semangat setiap waktu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

10.Anazt, Endah, Erna, Lia. Terimakasih untuk persahabatan yang sungguh

indah ini.

11.FM. Nian Destratomo yang selalu memberikan dukungan, perhatian dan

semangat dalam menyelesaikan skripsi.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

karena itu, penulis kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan guna

menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi orang yang

membacanya. Terima kasih.

(12)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ...i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING... ...ii

HALAMAN PENGESAHAN ... ...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ...iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ...v

ABSTRAK ... ...vi

ABSTRACT ... ...vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... ...viii

KATA PENGANTAR ... ...ix

DAFTAR ISI ... ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ... ...xiii

DAFTAR TABEL ... ...xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan ... 3

D. Pembatasan Masalah ... 3

E. Pembatasan Istilah ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

A. Prinsip-prinsip Belajar ... 6

1. Pengertian Belajar ... 6

2. Teori-teori Belajar ... 9

B. Efektivitas Proses Pembelajaran Matematika ... 10

(13)

xii

D. Minat ... 12

E. Motivasi ... 13

F. Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)... 15

G. SMA Internasional Budi Mulia DuaYogyakarta ... 18

H. GAC (Global Assessment Sertificate) ... 19

I. Kerangka Berpikir ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 21

B. Jenis Penelitian ... 21

C. Objek dan Subjek Penelitian ... 21

D. Variabel Penelitian... 22

E. Bentuk Data ... 22

F. Metode Pengumpulan Data ... 22

G. Instrumen Penelitian ... 24

H. Teknik Pengujian Instrumen ... 28

I. Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Pelaksanaan Penelitian ... 32

1. Persiapan ... 32

2. Penelitian... 32

B. Hasil Penelitian ... 34

C. Analisis Data ... 57

D. Kekurangan Penelitian ... 63

BAB V PENUTUP ... 64

Kesimpulan ... 64

Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66

(14)
(15)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Ikhtisar Penjaminan Mutu SBI ... 68

Transkrip Pelakasanaan Pembelajaran ... 72

Kisi-kisi Kuesioner Siswa ... 89

Contoh Kuesioner Siswa ... 91

Tabulasi Kuesioner Siswa ... 97

Panduan Wawancara Master of GAC ... 104

Panduan Wawancara Guru ... 106

Panduan Wawancara Siswa... 107

Daftar Nilai Siswa ... 109

Foto-foto Penelitian ... 110

Surat Ijin Penelitian ... 111

(16)

xiv

Tabel 3.1 Lembar Observasi ... 25

Tabel 3.2 Pernyataan Minat ... 26

Tabel 3.3 Pernyataan Motivasi ... 26

Tabel 3.4 Skor Kuesioner ... 29

Tabel 3.5 Klasifikasi Skor ... 29

Tabel 4.1 Lembar Observasi Hari-1 ... 36

Tabel 4.2 Lembar Observasi Hari-2 ... 37

Tabel 4.3 Lembar Observasi Hari-3 ... 38

Tabel 4.4 Lembar Observasi Hari-4 ... 39

Tabel 4.5 Data Minat Siswa ... 43

Tabel 4.6 Data Motivasi Siswa ... 44

Tabel 4.7 Data Wawancara Siswa ... 51

Tabel 4.8 Nilai Siswa ... 56

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi ini, perubahan sekaligus kemajuan di berbagai bidang dirasakan sangat cepat perkembangannya. Diantara banyak bidang yang terus mengalami kemajuan, bidang teknologi informasi merupakan hal yang paling mudah kita amati karena hampir setiap saat kita menggunakan teknologi informasi tersebut. Segala bentuk perubahan sekaligus kemajuan yang terjadi di berbagai bidang tersebut menuju pada satu titik, yaitu persaingan internasional sehingga berbagai macam perubahan dan kemajuan di berbagai bidang dikembangkan agar mempunyai daya saing di tingkat internasional. Untuk menuju pada persaingan di tingkat internasional diperlukan adanya standarisasi mutu terhadap bidang tersebut agar berstandar internasional.

(18)

menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional, dalam hal ini adalah Sekolah Berstandar Internasional (SBI)

Salah satu ciri SBI antara lain proses pembelajarannya yang menggunakan Bahasa Inggris baik dalam interaksi antara guru dengan siswa maupun dalam penyajian materi pembelajaran.

.

Dengan adanya fenomena inilah penulis tertarik untuk meneliti bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris serta efektivitas proses pembelajaran tersebut ditinjau dari minat, motivasi dan hasil belajar Matematika siswa.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari guru yang mengajar di SMA Internasional Budi Mulia, kurikulum yang diterapkan di SMA ini adalah kurikulum Global Assessment

Certificate (GAC). Kurikulum ini diperuntukkan bagi sekolah-sekolah yang

tidak menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama, dengan kata lain

English as the Second Languange. Penerapan kurikulum GAC juga masih

tergolong baru karena kurikulum ini baru direalisasikan di SMA Internasional Budi Mulia Dua pada tahun ajaran 2010/2011.

B. Rumusan Masalah

(19)

1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris?

2. Bagaimanakah efektivitas proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris ditinjau dari minat dan motivasi siswa serta hasil belajar siswa?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris. 2. Efektivitas proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa

Inggris ditinjau dari minat, motivasi serta hasil belajar Matematika siswa.

D. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, masalah yang akan diteliti dibatasi sebagai berikut:

1. Minat dan Motivasi yang akan diidentifikasi adalah minat dan motivasi siswa kelas X GAC di SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta dalam pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris.

(20)

E. Pembatasan Istilah

1. Proses belajar

Proses belajar merupakan rangkaian seluruh aktivitas asimilasi serta akomodasi yang terjadi melalui proses interaksi dengan lingkungan. 2. Hasil belajar

Kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah melalui tahapan proses belajar.

3. Minat

Minat merupakan ketertarikan seseorang terhadap suatu hal yang dapat terlihat dari perhatian ataupun tanggapan orang tersebut dalam suatu proses.

4. Motivasi

Motivasi merupakan dorongan bagi seseorang saat memilih ataupun menjalani suatu aktivitas yang dapat membuat orang tersebut gigih dalam mencapai tujuan dari aktivitas yang sedang dijalani.

5. Efektivitas

Efektivitas merupakan hal yang diharapkan.

F. Manfaat Penelitian

(21)

Melalui penelitian ini, peneliti dapat mengetahui proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris di SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta.

2. Guru

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan refleksi dan evaluasi dalam proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris sehingga nantinya dapat ditingkatkan menjadi lebih baik.

3. Sekolah

Melalui penelitian ini, sekolah dapat mengetahui informasi tentang minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris sehingga sekolah dapat meningkatkan mutu di bidang akademik.

4. Universitas

(22)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Prinsip – prinsip belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan (Hamalik, 2003 : 27). Menurut Winkel (1996 : 53) belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan sikap-sikap. Perubahan itu bersikap relatif konstan dan berbekas. Dimana faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Hamalik (2003 : 31) antara lain:

a. Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan; siswa yang belajar melakukan banyak kegiatan baik kegiatan neutral system, seperti melihat, mendengar, merasakan, berpikir, kegiatan motoris, dan sebagainya maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan, sikap, kebiasaan, dan minat. Apa yang telah dipelajari perlu digunakan secara praktis dan diadakan ulangan secara kontinu di bawah kondisi yang serasi, sehingga penguasaan hasil belajar menjadi lebih mantap.

b. Belajar memerlukan latihan, dengan jalan: relearning, recalling

(23)

kembali dan pelajaran yang belum dikuasai akan dapat lebih mudah dipahami.

c. Belajar siswa lebih berhasil, belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapatkan kepuasannya. Belajar hendaknya dilakukan dalam suasana yang menyenangkan.

d. Siswa yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajarnya. Keberhasilan akan menimbulkan kepuasan dan mendorong belajar lebih baik, sedangkan kegagalan akan menimbulkan frustasi.

e. Faktor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar, karena semua pengalaman belajar antara yang lama dengan yang baru, secara berurutan diasosiasikan, sehingga menjadi satu kesatuan pengalaman.

f. Pengalaman masa lampau (bahan apersepsi) dan pengertian-pengertian yang telah dimiliki oleh siswa, besar peranannya dalam proses belajar. Pengalaman dan pengertian itu menjadi dasar untuk menerima pengalaman-pengalaman baru dan pengertian-pengertian baru.

(24)

h. Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat. Minat ini timbul apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan bermakna bagi dirinya. Namun demikian, minat tanpa adanya usaha yang baik maka belajar juga sulit untuk berhasil.

i. Kondisi badan siswa yang belajar sangat berpengaruh dalam proses belajar. Bedan yang lemah, lelah akan menyebabkan perhatian tak mungkin akan melakukan kegiatan belajar yang sempurna. Karena itu faktor fisiologis sangat menentukan berhasil atau tidaknya murid yang belajar.

j. Murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar, karena ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran dan lebih mudah mengingat-ingatnya. Anak yang cerdas akan lebih mudah berpikir kreatif dan lebih cepat mengambil keputusan. Hal ini berbeda dengan siswa yang kurang cerdas, para siswa yang lamban.

(25)

2. Teori – teori Belajar

Menurut Hamalik (2003 : 35), ada beberapa teori belajar diantaranya:

a. Teori Psikologi Klasik

Menurut teori ini, hakikat belajar adalah proses mengembangkan atau melatih pikiran.

b. Teori Mental State

Berdasarkan teori ini, belajar adalah memperoleh pengetahuan melalui alat indera yang disampaikan dalam bentuk perangsang-perangsang dari luar. Perangsang yang dimaksudkan dalam hal ini adalah latihan. Semakin sering ulangan dan latihan, maka akan lebih banyak dan lebih lama pengalaman dan pengetahuan itu tinggal dalam kesadaran dan ingatan seseorang, dan sebaliknya apabila kurang ulangan dan latihan maka pengalaman dan pengetahuan akan cepat dilupakan.

c. Teori Psikologi Behaviorisme dan Belajar

(26)

B. Efektivitas Proses Pembelajaran Matematika

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektif berarti dapat membawa hasil atau hasil guna. Dari pengertian tersebut, maka efektivitas dapat diartikan sebagai hal yang diharapkan. Dalam penelitian ini, efektivitas pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris akan dilihat dari minat, motivasi dan hasil belajar siswa.

Menurut Brooks dalam Widya Dharma (2001:46), ukuran dari kualitas pembelajaran tidak terletak pada baiknya guru menerangkan, tetapi pada kualitas dan kuantitas belajar siswa, dalam arti seberapa banyak dan seberapa sering siswa terlibat secara aktif. Peran guru yang pokok adalah menciptakan situasi, menyediakan kemudahan, merancang kegiatan, dan membimbing siswa agar mereka terlibat dalam proses belajar mengajar secara berkesinambungan.

Menurut Wotruba dan Wright (1985) dalam Uno (2011:174) berdasarkan pengkajian dan hasil penelitian, ada 7 (tujuh) indikator yang dapat menunjukkan pembelajaran yang efektif.

1. Pengorganisasian materi yang baik 2. Komunikasi yang efektif

3. Penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran 4. Sikap positif terhadap siswa

5. Pemberian nilai yang adil

(27)

C. Hasil Belajar

Menurut William Burton dalam Hamalik (2003 : 30), bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku memiliki unsur subjektif dan unsur motoris. Unsur subjektif adalah unsur rohanian sedangkan unsur motoris adalah unsur jasmaniah. Bahwa seseorang sedang berpikir dapat dilihat dari raut mukanya, sikapnya dalam rohaniahnya tidak bisa kita lihat.

Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah:

1. pengetahuan, 6. emosi,

2. pengertian, 7. hubungan sosial, 3. kebiasaan, 8. jasmani,

4. ketrampilan, 9. etis atau budi pekerti, dan 5. apresiasi, 10. sikap.

(28)

D. Minat

Menurut Muhibbin (2008 : 136), minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber dalam Muhibbin (2008 : 136), minat memiliki ketergantungan terhadap banyak faktor internal lainnya seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya (Sardiman, 1986 : 76). Menurut Winkel (1983 : 30), minat merupakan kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Minat terkait pula dengan perasaan dan sikap. Perasaan adalah aktivitas psikis yang didalamnya subjek menghayati nilai-nilai dari suatu objek. Sikap adalah kecenderungan dalam subjek menerima atau menolak suatu objek berdasarkan penilaian terhadap objek itu sebagai objek yang berharga/baik atau tidak berharga/baik. Dalam sikap terdapat aspek kognitif dan aspek afektif.

(29)

Kiranya terdapat hubungan yang erat antara bermotivasi intrinsik, berminat dan berperasaan senang. Sikap yang positif terhadap belajar di sekolah pasti main peranan besar dalam menghubung-hubungkan ketiga hal itu, meskipun sukar untuk menunjukkan fungsi dari sikap itu secara pasti. Perasaan tidak senang menghambat dalam belajar karena tidak melahirkan sikap yang positif dan tidak menunjang minat dalam belajar, motivasi yang intrinsik juga sukar berkembang. Dengan demikian, suatu sumber bagi gairah/semangat belajar yang seharusnya ada, menjadi tidak ada.

E. Motivasi

Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu (Sardiman, 1986 : 75). Menurut McDonald dalam Hamalik (2007 : 173), “Motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal

reaction.” (Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi

seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan.

1.

Dari perumusan McDonald tersebut terkandung tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu:

2.

(30)

3. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.

Menurut Winkel (1983 : 27), motivasi terdiri dari motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik ialah bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya anak rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan kepadanya oleh orang tua. Motivasi intrinsik ialah bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya anak belajar karena ingin mengetahui seluk beluk masalah selengkap-lengkapnya.

Salah satu motif yang tergolong dalam motivasi intrinsik ialah

achievement motivation (motivasi pencapaian), yaitu daya penggerak untuk

mencapai taraf prestasi belajar yang setinggi mungkin demi penghargaan kepada dirinya sendiri. Ukuran mengenai “taraf yang setinggi mungkin” itu ditentukan oleh siswa sendiri. Kalau taraf yang telah ditentukan itu tercapai, siswa merasa puas dan memberikan pujian kepada dirinya sendiri; kalau tidak, siswa merasa kecewa ( Winkel, 1983 : 29).

(31)

1. 2.

adanya hasrat dan keinginan berhasil;

3.

adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar;

4.

adanya harapan dan cita-cita masa depan;

5.

adanya penghargaan dalam belajar;

6.

adanya kegiatan yang menarik dalam belajar;

adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.

Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain dalam (a) menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, (b) memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, (c) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, (d) menentukan ketekunan belajar.

F. Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)

1.

Pada bagian ini, tulisan yang termuat dikutip dari Pedoman Penjaminan Mutu tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2007.

Konsepsi

(32)

salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation dan

Development (OECD) dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai

keunggulan tertentu dalam nidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di forum internasional”. Pada prinsipnya, Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional harus bisa memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.

Esensi dari rumusan konsepsi Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1. Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan yaitu Sekolah/Madrasah yang sudah melaksanakan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. 2. Diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu

anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dapat dilaksanakan melalui dua cara sebagai berikut:

(33)

b. Adopsi yaitu penambahan unsur-unsur tertentu yang belum ada dalam Standar Nasional Pendidikan dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.

3. Daya saing di forum internasional memiliki makna bahwa siswa dan lulusan Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional antara lain dapat: (a) melanjutkan pendidikan pada satuan pendidikan yang bertaraf internasional, baik di dalam maupun di luar negeri; (b) mengikuti sertifikasi bertaraf internasional yang diselenggarakan oleh salah satu negara OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan; (c) meraih medali tingkat internasional pada berbagai kompetisi sains, matematika, teknologi, seni, dan olahraga; dan (d) bekerja pada lembaga-lembaga internasional dan/atau negara-negara lain.

2. Karakteristik

(34)

dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.

G.

Tulisan dibawah ini bersumber dari

SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta

SMA (Sekolah Menengah Atas) Internasional Budi Mulia Dua (BMD) dirancang untuk meneruskan dan sebagai kelanjutan dari model pembelajaran di lingkungan Perguruan Budi Mulia Dua yang diselenggarakan pada tingkat Kelompok Bermain (Play Group), TK (Taman Kanak-Kanak), SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama). Model yang berbasiskan pada nilai-nilai toleransi, kedisiplinan positif, kelugasan (assertiveness), relijiusitas, seni dan sportivitas sebagai praktik ini menekankan pada penghargaan siswa sebagai individu yang unik. Dalam model pembelajaran semacam ini, setiap individu siswa dibantu untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi dan minat yang dia miliki. Dengan semangat yang sama, SMA Internasional BMD hadir dan dirancang dengan 3 (tiga) orientasi dasar :

(35)

berfikir dan bertindak secara runtut, penuh perhitungan, bertanggung jawab, berinisiatif dan kreatif untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapinya.

2. Universalisme Islam, Islam menawarkan sudut pandang nilai dan etika yang universal. Kehadiran SMA Internasional BMD dimaksudkan untuk menyemai nilai-nilai dan etika universal Islam itu. Sebuah usaha untuk memperkenalkan Islam sebagai ajaran yang mudah untuk dijalani dalam kehidupan sehari-hari.

3. "Global Citizenship" Sejalan dengan sudut pandang nilai dan etika Islam yang universal itu, siswa SMA Internasional BMD didorong untuk memiliki kesadaran sebagai bagian dari komunitas internasional. Yaitu sebagai warga dunia yang sadar bahwa sekecil apapun peran yang dapat mereka sumbangkan akan bermakna bagi masyarakat di belahan dunia yang lain.

H. GAC (Global Assessment Certificate)

Bersumber dari

(36)

untuk lulus dari sekolah menengah dengan kemampuan bahasa inggris dalam banyak mata pelajaran. GAC juga membekali siswa dengan pengetahuan, ketrampilan dan kepercayaan diri untuk masuk dan dengan sukses menyelesaikan program sarjana di salah satu dari banyak universitas di luar negeri.

I. KERANGKA BERPIKIR

Menyadari akan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan kita serta perlunya mengejar ketertinggalan negara kita jika dibandingkan dengan negara lain di bidang pendidikan, maka pemerintah membuat satu langkah besar dalam bidang pendidikan di negara kita, dimana hal tersebut ditunjukkan dengan adanya program Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang landasan hukumnya adalah UU No. 20 tahun 2003, pasal 50 ayat 3 yang menyatakan bahwa pemerintah dan/atau Pemda menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional

Ditinjau dari landasan teori yang telah dikupas, dapat diduga bahwa minat siswa tergolong sedang, dan motivasi serta hasil belajar siswa di SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 secara umum adalah tinggi.

(37)

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Internasional Budi Mulia Dua pada bulan Mei 2012.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif-kuantitatif karena data yang diperoleh dalam bentuk kuesioner/angket akan dianalisis secara kualitatif sedangkan data yang diperoleh dalam bentuk skor akan dianalisis secara kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengungkapkan berbagai kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran Matematika yang dilaksanakan menggunakan Bahasa Inggris yang meliputi minat serta motivasi siswa dalam menjalani proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris dan dalam memahami materi pembelajaran yang juga disajikan dalam Bahasa Inggris. Pemahaman siswa akan materi pembelajaran ini diteliti dengan melihat hasil belajar siswa.

C. Objek dan Subjek Penelitian

(38)

Subjek penelitian adalah individu atau kelompok yang datanya akan dicari dalam rangka mencari jawaban terhadap masalah yang diteliti. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Internasional Budi Mulia Dua kelas X (GAC) tahun ajaran 2011/2012.

D. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang akan diteliti adalah:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat, motivasi, hasil belajar siswa.

E. Bentuk Data

Bentuk data yang digunakan adalah deskripsi, diantaranya transkrip video proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris, transkrip wawancara siswa, guru dan Master of GAC.

F. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui: 1. Observasi

(39)

tentang kondisi siswa dalam proses pembelajaran. Dalam proses observasi ini akan menggunakan media Handycam untuk merekam aktivitas siswa dan guru saat proses pembelajaran berlangsung. Selain menggunakan Handycam, peneliti juga menggunakan lembar observasi.

2. Kuesioner/angket

Kuesioner/angket ini digunakan untuk mengambil data tentang minat serta motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris. Dalam kuesioner ini terdapat pernyataan baik positif maupun negatif yang ditujukan dan harus dijawab oleh siswa untuk mengetahui seberapa besar minat serta motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris.

3. Wawancara

Wawancara ini dilakukan untuk memberi penguatan atau penegasan pada data yang telah diperoleh dari kuesioner/angket. Wawancara ini dilakukan secara langsung dengan beberapa narasumber berbeda, diantaranya Master of GAC, guru dan juga siswa.

(40)

dilakukan menggunakan kuesioner, sedangkan untuk hasil belajar siswa akan dilihat dari nilai kuis dan ulangan siswa.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang secara langsung bisa digunakan untuk mengumpulkan data secara operasional. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan peneliti antara lain:

1. Lembar Observasi

Menurut Masidjo (1995 : 59), observasi adalah suatu teknik pengamatan yang dilaksanakan secara langsung atau tidak langsung dan secara teliti terhadap suatu gejala dalam suatu situasi di suatu tempat. Dalam penelitian ini, teknik observasi atau pengamatannya adalah pengamatan tak langsung, sehingga menggunakan instrumen pengamatan dalam hal ini berupa lembar observasi. Lembar observasi adalah suatu pedoman yang memuat daftar gejala atau aspek tingkah laku yang mungkin muncul dan akan diamati.

Berikut adalah lembar observasi yang digunakan oleh peneliti saat penelitian berlangsung.

No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan

1. Guru membuka pelajaran

menggunakan Bahasa Inggris

2. Guru menyampaikan materi

pelajaran menggunakan Bahasa Inggris

3. Guru menggunakan media berbasis

(41)

pembelajaran

4. Guru menggunakan metode

pembelajaran yang bervariasi

5. Guru mendorong siswa untuk

bertanya menggunakan Bahasa

Inggris

6. Guru membuat rangkuman

pembelajaran

7. Guru memberikan tugas/pekerjaan

rumah untuk siswa

8. Tugas/pekerjaan rumah yang

diberikan oleh guru kepada siswa menggunakan Bahasa Inggris

9. Sebagian besar siswa

mengemukakan pendapat menggunakan Bahasa Inggris

10. Saat berdiskusi, sebagian besar

siswa menggunakan Bahasa Inggris

11. Siswa dapat mengerjakan tugas

secara mandiri maupun secara kelompok

12. Siswa menggunakan buku pelajaran

yang berbahasa Inggris

14. Kelas dilengkapi dengan perangkat

multimedia yang mendukung proses pembelajaran

15. Soal kuis/ ulangan menggunakan Bahasa Inggris

Tabel 3.1 Lembar Observasi

2. Kuesioner/angket

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data atau informasi yang memungkinkan peneliti mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik dari subjek yang sedang diteliti. (wikipedia)

(42)

responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.Dalam penelitian ini, kuesioner yang akan digunakan berisi pernyataan positif ataupun negatif tentang minat serta motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika yang menggunakan Bahasa Inggris. Skala yang digunakan dalam kuesioner ini adalah skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda (Sugiyono, 2010 : 134).

1.

Kuesioner minat dan motivasi ini didasarkan pada kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya, dimana rincian kuesioner adalah sebagai berikut:

Kuesioner Minat

Jenis Penyataan

Positif Negatif

1, 2, 4, 6, 8, 10, 14, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 27, 29

3, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 15, 16, 21, 24, 25, 26, 28, 30

2.

Tabel 3.2 Pernyataan Minat

Kuesioner Motivasi

Jenis Penyataan

Positif Negatif

1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 17, 19, 20, 21, 23, 24, 28, 30

6, 8, 12, 15, 16, 18, 22, 25, 26, 27, 29

(43)

3. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan data at

4.

di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang sedang diwawancarai. (wikipedia) Dan menurut Masidjo (1995 : 72), wawancara adalah suatu proses tanya jawab sepihak antara pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai

(interviewee), yang dilaksanakan sambil bertatap muka, baik secara

langsung maupun tidak langsung, dengan maksud memperoleh jawaban dari interviewee. Dalam wawancara ini, ada beberapa pertanyaan ataupun pernyataan yang diajukan oleh peneliti bersifat terbuka dan tidak kaku, artinya dapat disesuaikan dengan jawaban ataupun tanggapan dari narasumber terkait.

Lembar evaluasi

(44)

H. Teknik Pengujian Instrumen

Dalam suatu penelitian, tingkat kredibilitas data yang diperoleh sangat menentukan mutu dari penelitian itu sendiri. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka perlu dilakukan uji validitas instrumen terhadap instrumen-instrumen yang akan digunakan dalam pengumpulan data penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti didampingi oleh guru yang mengajar Matematika di kelas X dan dari tiga kelas X, kelas yang menggunakan Bahasa Inggris hanya ada di satu kelas yaitu kelas X GAC sehingga peneliti tidak melakukan uji validitas secara statistik melainkan menggunakan Uji Pakar. Dalam hal ini Dosen Pembimbing sebagai pakar yang melakukan pengujian terhadap seluruh instrumen yang digunakan oleh peneliti.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Analisis data observasi dilakukan dengan menyesuaikan jawaban dalam lembar observasi yang telah diisi dengan rekaman aktivitas saat proses pembelajaran berlangsung yang terekam dalam Handycam. 2. Analisis data kuesioner/angket dilakukan dalam tiga tahapan yaitu:

a) Pemberian skor

(45)

kuesioner/angket yang diisi oleh masing-masing siswa. Pemberian skor pada hasil kuesioner menggunakan pedoman berikut:

Alternatif jawaban Skor

Positif Negatif

STS 1 5

TS 2 4

RR 3 3

S 4 2

SS 5 1

Tabel 3.4 Skor Kuesioner

b) Perhitungan prosentase

Untuk memperoleh prosentase minat dan motivasi siswa, dihitung dengan cara:

% =skor yang diperoleh siswa

skor total × 100%

c) Pengklasifikasian hasil perhitungan

Klasifikasi minat dan motivasi siswa dilakukan dengan menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II menurut Masidjo (1995 : 157) sebagai berikut:

Prosentase Skor (%) Klasifikasi

81 – 100 Sangat Tinggi

66 – 80 Tinggi

56 – 65 Sedang

46 – 55 Rendah

≤46 Sangat Rendah

(46)

3. Wawancara

Analisis data yang diperoleh dari wawancara dengan Master of GAC, guru dan siswa akan dilakukan secara deskriptif.

4. Efektivitas pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris Efektivitas pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris akan ditinjau dari minat dan motivasi siswa yang terlihat selama proses pembelajaran berlangsung. Minat dan motivasi siswa ini dapat dilihat dari perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung, pemahaman siswa akan materi yang disampaikan oleh guru, keaktifan siswa dalam mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru baik tugas mandiri maupun tugas kelompok. Selain minat dan motivasi, efektivitas juga akan dilihat dari perhatian, pemahaman dan keaktifan siswa, dimana perhatian, pemahaman dan keaktifan siswa akan jelas terlihat hasilnya dalam evaluasi yang diberikan oleh guru kepada siswa baik menggunakan kuis maupun ulangan. Hasil belajar yang tampak dalam nilai siswa dihitung dari rata-rata nilai siswa dengan rincian prosentase sebagai berikut:

1. Assessment 1, bobotnya 20%

2. Assessment 2, bobotnya 20 %

3. Assessment 3, bobotnya 50 %

(47)
(48)

32

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan beberapa

persiapan diantaranya pengurusan surat ijin penelitian serta

instrumen-instrumen penelitian yang meliputi kuesioner minat dan motivasi

siswa, lembar pengamatan serta lembar wawancara. Selain persiapan

instrumen serta pengurusan surat ijin penelitian, peneliti juga

mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk membantu

memperlancar proses pengambilan data penelitian, diantaranya

handycam untuk merekam proses pembelajaran serta tape recorder

untuk merekam percakapan selama proses wawancara berlangsung.

2. Penelitian

Penelitian dilaksanakan sebanyak 7 kali pertemuan. Empat

pertemuan untuk pengamatan proses pembelajaran Matematika

menggunakan Bahasa Inggris, satu kali pertemuan untuk pengisian

kuesioner minat dan motivasi siswa, dan 2 kali pertemuan untuk

wawancara siswa. Waktu pelaksanaan penelitian sudah ditentukan

berdasarkan kesepakatan antara guru dengan peneliti dimana

(49)

a. Observasi/Pengamatan

Proses observasi atau pengamatan dilaksanakan sebanyak

empat kali. Banyaknya proses observasi ini ditujukan untuk

membandingkan sejauh mana konsistensi penggunaan Bahasa

Inggris dalam pembelajaran Matematika. Adapun waktu

pelaksanaan observasinya sebagai berikut:

1) Rabu, 9 Mei 2012 pukul 07.25 – 09.00 WIB

2) Jumat, 11 Mei 2012 pukul 07.25 – 09.00 WIB

3) Rabu, 16 Mei 2012 pukul 07.25 – 09.00 WIB

4) Rabu, 23 Mei 2012 pukul 07.25 – 09.00 WIB

b. Pengisian Kuesioner

Pengisian kuesioner dilaksanakan setelah siswa menjalani

proses belajar Matematika menggunakan Bahasa Inggris.

Pengisian kuesioner minat dan motivasi siswa ini dilaksanakan

pada hari Jumat tanggal 25 Mei 2012.

c. Wawancara

Proses wawancara ini berlangsung dalam tiga tahapan.

Tahapan pertama adalah wawancara dengan siswa untuk

mengetahui bagaimana minat dan motivasi siswa. Wawancara

siswa ini dilaksanakan untuk menguatkan data minat dan motivasi

siswa yang telah diperoleh dari kuesioner. Dalam wawancara ini,

peneliti bekerjasama dengan guru untuk memilih enam dari

(50)

berprestasi tinggi, dua orang siswa berprestasi sedang dan dua

orang siswa berprestasi rendah. Wawancara dengan siswa

dilaksanakan pada hari Jumat, 8 Juni 2012 dan hari Selasa 12 Juni

2012. Tahapan kedua adalah wawancara dengan guru untuk

mengetahui bagaimana perkembangan siswa dari awal semester

hingga akhir semester dengan penggunaan Bahasa Inggris dalam

pelajaran Matematika. Tahapan ketiga adalah wawancara dengan

Master of GAC yang bertujuan untuk mengetahui sejauh apa

perkembangan penggunaan kurikulum GAC yang telah berjalan

selama dua tahun ajaran, yaitu dari tahun ajaran 2010/2011 dan

tahun ajaran 2011/2012. Karena terkendala oleh kesibukan dari

guru maupun Master of GAC, maka wawancara dengan

narasumber guru dan Master of GAC tidak dilakukan secara

langsung melainkan dengan menggunakan email.

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini berupa data yang diperoleh dari kuesioner

Minat dan Motivasi siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan

Bahasa Inggris, data rekaman proses pembelajaran yang direkam

menggunakan handycam serta rekaman percakapan dalam wawancara

yang direkam menggunakan tape recorder.

1. Observasi

a. Deskripsi data lembar observasi

(51)

No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan

1. Guru membuka

pelajaran menggunakan Bahasa Inggris

 Guru mengucapkan salam menggunakan Bahasa Inggris, mengabsen siswa. 2. Guru menyampaikan

materi pelajaran menggunakan Bahasa Inggris

 Tugas kelompok Task 6.1 hal 153-154

3. Guru menggunakan media berbasis teknologi untuk mendukung proses pembelajaran

 Menggunakan Ppt

4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi

 Menggunakan diskusi kelas

5. Guru mendorong siswa

untuk bertanya menggunakan Bahasa Inggris

 Ketika siswa bertanya

menggunakan Bahasa

 Guru langsung mengakhiri pembelajaran setelah waktu habis.

7. Guru memberikan

tugas/pekerjaan rumah untuk siswa

 Guru meminta siswa

mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya.

8. Tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru kepada siswa menggunakan Bahasa Inggris

9. Sebagian besar siswa mengemukakan

pendapat menggunakan Bahasa Inggris

 Terbatas hanya saat

menjawab

pertanyaan/berpendapat kepada guru saja. 10. Saat berdiskusi,

sebagian besar siswa menggunakan Bahasa Inggris

 Siswa lebih senang

menggunakan Bahasa

12. Siswa menggunakan buku pelajaran yang berbahasa Inggris

13. Kelas dilengkapi dengan perangkat multimedia yang mendukung proses

(52)

pembelajaran

14. Soal kuis/ ulangan menggunakan Bahasa Inggris

 Belum ada kuis/ulangan

Tabel 4.1 Lembar Observasi I

2) Jumat, 11 Mei 2012

No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan

1. Guru membuka

pelajaran menggunakan Bahasa Inggris

 Guru mengucapkan salam menggunakan Bahasa Inggris, mengabsen siswa. 2. Guru menyampaikan

materi pelajaran menggunakan Bahasa Inggris

 Part C, graph of quadratic equation.

3. Guru menggunakan media berbasis teknologi untuk mendukung proses pembelajaran

 Menggunakan Ppt

4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi

 Menggunakan video

5. Guru mendorong siswa

untuk bertanya

 Guru langsung mengakhiri pembelajaran dengan memberikan kuis.

7. Guru memberikan

tugas/pekerjaan rumah untuk siswa

 Tidak ada tugas/pekerjaan rumah.

8. Tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh

9. Sebagian besar siswa mengemukakan

12. Siswa menggunakan buku pelajaran yang

(53)

berbahasa Inggris

13. Kelas dilengkapi dengan perangkat

Tabel 4.2 Lembar Observasi II

3) Rabu, 16 Mei 2012

No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan

1. Guru membuka

pelajaran menggunakan Bahasa Inggris

 Guru mengucapkan salam menggunakan Bahasa Inggris, mengabsen siswa. 2. Guru menyampaikan

materi pelajaran menggunakan Bahasa Inggris

 Part C, graph of quadratic equation.

3. Guru menggunakan media berbasis teknologi untuk mendukung proses pembelajaran

 Menggunakan Ppt

4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi

 Hanya menggunakan

ceramah.

5. Guru mendorong siswa

untuk bertanya

 Guru langsung mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tugas.

7. Guru memberikan

tugas/pekerjaan rumah untuk siswa

 Page 168, number 8.

8. Tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru kepada siswa menggunakan Bahasa Inggris

9. Sebagian besar siswa mengemukakan

pendapat menggunakan Bahasa Inggris

10. Saat berdiskusi, sebagian besar siswa menggunakan Bahasa Inggris

 Tidak ada diskusi pada hari itu.

(54)

mengerjakan tugas secara mandiri maupun secara kelompok

12. Siswa menggunakan buku pelajaran yang berbahasa Inggris

13. Kelas dilengkapi dengan perangkat

 Tidak ada kuis/ulangan.

Tabel 4.3 Lembar Observasi III

4) Rabu, 23 Mei 2012

No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan

1. Guru membuka

pelajaran menggunakan Bahasa Inggris

 Guru mengucapkan salam menggunakan Bahasa Inggris, mengabsen siswa. 2. Guru menyampaikan

materi pelajaran menggunakan Bahasa Inggris

3. Guru menggunakan media berbasis teknologi untuk mendukung proses pembelajaran

 Menggunakan Ppt

4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi

 Menggunakan diskusi kelas dan juga ceramah.

5. Guru mendorong siswa

untuk bertanya

7. Guru memberikan

tugas/pekerjaan rumah untuk siswa

8. Tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru kepada siswa menggunakan Bahasa Inggris

 Tidak ada tugas/pekerjaan rumah.

9. Sebagian besar siswa mengemukakan

pendapat menggunakan Bahasa Inggris

 Terbatas hanya saat

menjawab

(55)

10. Saat berdiskusi, sebagian besar siswa menggunakan Bahasa Inggris

 Siswa lebih banyak

menggunakan Bahasa

12. Siswa menggunakan buku pelajaran yang berbahasa Inggris

13. Kelas dilengkapi dengan perangkat

 Tidak ada kuis/ulangan.

Tabel 4.4 Lembar Observasi IV

b. Rekaman proses pembelajaran

1) Rabu, 9 Mei 2012

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan

salam, mengabsen siswa kemudian mengajak siswa membaca

Al-Quran terlebih dahulu. Setelah membaca Al-Quran, guru

mulai membahas materi pelajaran. Materi hari itu tentang

fungsi dan relasi. Sebelum menjelaskan, guru mengawali

dengan memberikan tugas diskusi terlebih dahulu. Siswa

diminta berpasangan untuk mengerjakan tugas yang diberikan.

Tugas dikerjakan di selembar kertas dan dikumpulkan pada

waktu yang sudah ditentukan. Guru berkeliling untuk

mengecek pekerjaan siswa. Setelah waktu habis, guru meminta

siswa untuk mengumpulkan jawaban mereka. Setelah semua

(56)

memaparkan gagasannya tentang fungsi dan relasi. Guru

memaparkan beberapa contoh tentang fungsi dan relasi,

kemudian guru meminta siswa untuk menarik kesimpulan dari

apa yang telah disampaikan. Guru menampilkan slide yang

berisi diagram panah dan meminta siswa untuk menjawab

apakah itu adalah fungsi atau relasi, dan menanyakan apa

alasannya. Guru kemudian memberikan beberapa soal dan

meminta beberapa siswa untuk maju mengerjakan di papan

tulis. Setelah siswa selesai mengerjakan, guru mengoreksi

pekerjaan siswa dan memberi kesempatan siswa untuk

bertanya jika ada hal yang belum dimengerti. Karena tidak ada

yang bertanya, guru menutup pelajaran hari itu dengan

memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari terlebih

dahulu materi yang akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya

karena pada pertemuan selanjutnya, guru akan memberikan

satu soal untuk kuis. Setelah menyampaikan hal tersebut, guru

kemudian mengakhiri proses pembelajaran.

2) Jumat, 11 Mei 2012

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,

mengabsen siswa dan memulai proses pembelajaran dengan

mengajak siswa mengingat kembali tentang pembelajaran pada

pertemuan sebelumnya. Guru menanyangkan beberapa video

(57)

pembelajaran hari itu tentang gradien garis dan grafik

persamaan kuadrat. Sebelum pelajaran berakhir, guru

memberikan satu soal kepada siswa untuk dikerjakan sebagai

kuis. Guru mengakhiri pembelajaran saat waktu pengerjaan

kuis berakhir.

3) Rabu, 16 Mei 2012

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan

salam, mengabsen dan mengajak siswa untuk membaca

Al-Quran terlebih dahulu. Guru mereview materi hari sebelumnya

tentang cara-cara menyelesaikan persamaan kuadrat. Guru

kemudian melanjutkan materi dengan menanyangkan slide

tentang Diskriminan. Beberapa soal diberikan kepada siswa

tentang jenis-jenis akar berdasarkan nilai diskriminannya.

Setelah memberikan penjelasan, guru memberi kesempatan

kepada siswa jika ada hal yang ingin ditanyakan. Guru

kemudian melanjutkan materi tentang menggambar grafik

fungsi kuadrat. Diakhir pembelajaran, guru memberikan

pekerjaan rumah kepada siswa. Dan akan dibahas pada

pertemuan selanjutnya.

4) Rabu, 23 Mei 2012

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan

salam, mengabsen siswanya. Setelah itu, guru menayangkan

(58)

dimulai dengan membahas pekerjaan rumah yang diberikan

pada pertemuan sebelumnya. Guru menanyakan dan mengecek

pekerjaan siswa, kemudian meminta salah satu siswa untuk

maju menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Guru

kemudian memberikan penjelasan tentang sumbu simetri dan

titik puncak. Setelah menjelaskan dan memberikan contoh,

guru kemudian membentuk siswa menjadi beberapa kelompok

dan meminta siswa mengerjakan soal dalam kelompok.

Masing-masing kelompok terdiri dari tiga atau empat orang.

Setiap kelompok diberi satu buah soal yang berbeda dan setiap

anggota kelompok bertanggungjawab untuk menyelesaikan

soal tersebut. Soal dikerjakan dalam waktu 15 menit, jawaban

harus dikumpulkan saat waktu pengerjaan tugas berakhir.

2. Kuesioner

Data yang telah diperoleh oleh peneliti melalui kuesioner Minat

dan Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan

Bahasa Inggris dianalisis dan dikelompokkan dalam lima kriteria

dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Hasil

klasifikasi prosentase kuesioner minat dan motivasi siswa kelas X

GAC adalah sebagai berikut:

a. Minat

No. Siswa Persentase Klasifikasi Minat

1. 48, 67 % Rendah

(59)

3. 66% Tinggi

4. 54, 67% Sedang

5. 70% Tinggi

6. - -

7. 56, 67% Sedang

8. 68% Tinggi

9. 62% Sedang

10. 55, 34% Sedang

11. 72% Tinggi

12. 52% Rendah

13. 53, 33% Rendah

14. 44% Rendah

15. 69, 34% Tinggi

16. 50, 67% Rendah

17. 56% Sedang

18. 76, 67% Tinggi

19. 82, 67% Sangat Tinggi

20. 79, 34% Tinggi

21. 58, 67% Sedang

22. 61, 34% Sedang

23. 62% Sedang

Tabel 4.5 Data Minat Siswa

b. Motivasi

No. Siswa Persentase Klasifikasi Minat

1. 80, 67% Tinggi

2. 74% Tinggi

3. 74, 67% Tinggi

4. 58% Sedang

5. 82, 67% Sangat Tinggi

6. - -

7. 87, 33% Sangat Tinggi

8. 79, 34% Tinggi

9. 78% Tinggi

(60)

11. 82% Sangat Tinggi

12. 68, 67% Tinggi

13. 82, 67% Sangat Tinggi

14. 74% Tinggi

15. 86% Sangat Tinggi

16. 68,67% Tinggi

17. 65, 34% Sedang

18. 86, 67% Sangat Tinggi

19. 86% Sangat Tinggi

20. 67, 34% Tinggi

21. 72, 67% Tinggi

22. 82, 67% Sangat Tinggi

23. 79, 34% Tinggi

Tabel 4.6 Data Motivasi Siswa

3. Wawancara

a. Wawancara dengan siswa

Berikut adalah rincian hasil wawancara peneliti dengan enam

orang siswa yang dipilih berdasarkan kemapuan akademiknya,

dimana dua siswa dengan kemampuan akademik tinggi, dua siswa

dengan kemampuan akademik sedang, serta dua siswa dengan

kemampuan akademik rendah.

S1 : siswa dengan kemampuan akademik tinggi yang pertama.

S2 : siswa dengan kemampuan akademik tinggi yang kedua.

S3 : siswa dengan kemampuan akademik sedang yang pertama.

S4 : siswa dengan kemampuan akademik sedang yang kedua.

S5 : siswa dengan kemampuan akademik rendah yang pertama.

S6 : siswa dengan kemampuan akademik rendah yang kedua.

Pertanyaan Jawaban

1. Saat memilih sekolah dulu

apakah sekolah ini adalah

pilihan pertama? Jika ya, apa

alasannya?

S1: Ya. Soalnya dari SMP udah disini,

jadi udah tau segala macamnya

disini.

S2: Bukan. Tapi karena nem nya nggak

(61)

daripada masuk sekolah negeri yang

biasa-biasa aja mending masuk ke

swasta yang bagus.

S3: Ya. Soalnya kan aku nyarinya yang

kelas internasionalnya.

S4: Bukan.

S5 : Ya, soalnya SMP juga dari sini.

S6 : Ya, soalnya SMP nya juga disini.

2. Ketika masuk ke kelas GAC,

apa itu keinginanmu atau

keinginan orangtua? Apa

alasannya?

S1 :Dua duanya. Abisnya kan nanti

dapet sertifikat jadi nantinya lebih

gampang kalo mau sekolah di luar

negeri. Kalo orangtua alasannya juga

sama.

S2 : Keinginanku sama orangtua juga.

Soalnya biar bisa meningkatkan

kemampuan Bahasa Inggris,

orangtua juga sama.

S3 : Dua-duanya. Alasannya biar nanti

kalo kuliah di luar negeri kita jadi

lebih terbiasa.

S4 :Keinginanku sama orangtua.

Soalnya aku mau tau aja kelas

internasional tu gimana. Kalo

orangtua pengennya biar Bahasa

Inggrisnya lebih maju.

S5 : Keinginanku karena tesnya kan juga

memenuhi jadi daripada masuk kelas

reguler kan biasa.

S6 :Orangtua. GAC nanti ngebantu di

Bahasa Inggrisnya.

3. Apa motivasimu masuk ke

kelas GAC?

S1 : Kuliah di luar negeri.

S2 : Supaya Bahasa Inggrisnya terus

meningkat.

S3 :Mau improve skill inggris trus kalo

misalnya nanti kuliah bisa over seas.

(62)

lebih bagus trus dapet sertifikat.

S5 :Nggak mau nyia-nyiain nilai sih

sama mau nyari pengalaman baru.

S6 : Ada rasa pengen.

4. Menurut kamu apa

keunggulan kelas GAC

dibanding kelas reguler?

S1: Ada beberapa pelajaran yang di

reguler tuh nggak ada. Jadi kalo di

GAC dapet lebih.

S2: Kalo kelas ini tuh kayak lebih

mempersiapkan buat ke universitas

gitu, independent skill buat persiapan

ke universitas.

S3: GAC lebih prepare ke university jadi

kita diajarin time management,

bussiness social sama study skill for

independent learning skill.

S4: Kelas ini pake kurikulum yang

nasional tapi belajar kurikulum

yang internasional juga

S5: Lebih ke arah kuliah. Jadi ntar pas

kuliah nggak kaget.

S6: Sertifikat GAC lebih bagus dari kelas

reguler.

5. Apakah kamu memang

senang dengan Bahasa

Inggris?

S1: Ya.

S2: Ya.

S3: Ya, dulu emang nilai paling bagus

pas SMP memang Bahasa Inggris.

S4: Ya.

S5: Seneng tapi nggak yang seneng

banget lebih ke kebiasaan aja sih.

S6: Enggak, karena nggak bisa Bahasa

Inggris sama sekali.

6. Di SMP dulu, apakah sudah

pernah mengikuti

pembelajaran Matematika

menggunakan Bahasa

S1: Nggak begitu sering, tapi

kadang-kadang ada.

S2: Emh, enggak, Bahasa Indonesia.

(63)

Inggris? S4: Iya.

S5: Belum.

S6: Belum.

7. Setelah dinyatakan diterima

dikelas GAC, apa yang

dirasakan dan apa yang

terlintas di benakmu?

S1: Seneng sih. Karena kalo masuk GAC

kan harus ada tesnya, jadi kalo lulus

tesnya tuh kerasa bangga. Siap sih.

S2: Ya seneng sih, tapi biasa aja.

S3: Seneng. Penasaran sama kelas nya,

bsk susah ato nggak.

S4: Seneng sih. belum kebayang.

S5: Agak kaget juga soalnya dulu nggak

begitu yakin.

S6:Takut nggak bisa ngikutin

pelajarannya.

8. Ketika pertama kali

mengikuti pembelajaran

Matematika menggunakan

Bahasa Inggris, apa yang

kamu rasakan?

S1: Ya agak beda aja gitu, ko rumusnya

bahasanya jadi berbeda. Jadi harus

nyesuaikan diri aja sama Bahasa

Inggrisnya.

S2: Pas awal-awalnya agak bingung

sama istilah baru.

S3: Bingung awalnya.

S4: Bingung.

S5: Susah sih, soalnya kan belum pernah

jadi agak pusing.

S6:Grogi karena nggak bisa Bahasa

Inggris.

9. Apakah kamu mengerti

dengan materi yang

S3: Tergantung sama materinya, ada

yang nggak ngerti.

S4:Ngerti sih tapi agak lebih lama

ngertinya.

S5:Enggak begitu bisa ngikutin

Matematika.

S6: Nggak semuanya.

(64)

selama pembelajaran

Matematika menggunakan

Bahasa Inggris?

rumus aja sih, cuma itu doang.

S2: Paling kalo baca teksbooknya aja,

kalo ngerjain nggak masalah soalnya

kalo ngerjain kan lebih ke

angka-angka kan.

S3: Pas pertama ajah sih. apalagi kalo

nggak masuk, kan banyak

ketinggalan.

S4: Dulu pas mau UN SMP belajarnya

pake Bahasa Indonesia jadi sekarang

harus belajar dari awal lagi.

S5: Bahasanya beda soalnya Bahasa

Inggrisku kan percakapan sehari-hari

bukan tentang Matematika.

S6: Karena Bahasa Inggrisnya.

11. Apa yang kamu lakukan

untuk mengatasi kemdala

tersebut?

S1:Ya ngerjain soal, abis tu nanya guru.

S2: Emh, ya cari kata-katanya di kamus,

tanya guru.

S3: Ikut les di luar.

S4: Banyak baca bukunya.

S5: Awalnya sih tak diemin ajah, toh

juga cuma Matematika dan nggak

terlalu suka Matematika juga. Tapi

sekarang mulai mikir soalnya mau

kenaikan kelas, jadi mulai les.

S6: Belajar ngerti Bahasa Inggrisnya

dalam Matematika, kayak kotak tu

square.

12. Dengan belajar

Matematika menggunakan

Bahasa Inggris apakah ada

peningkatan yang kamu

rasakan dalam Matematika

maupun Bahasa Inggris?

S1: Enggak sih, sama aja. Cuma beda

bahasa doang.

S2: Kalo Bahasa Inggrisnya iya, tapi kalo

Matematikanya sama.

S3: Ada.

S4: Ada.

S5: Ya, ada.

(65)

buat Inggris.

S3: Lebih meningkat, soalnya kita kan

harus paham dulu baru bisa ngerjain

soalnya.

S4: Sama aja.

S5: Nggak begitu paham karena nggak

suka Matematika.

S6: Meningkat kalo pake Bahasa

Indonesia.

S1: Ya. Kan karena pelajarannya juga

pake Bahasa Inggris.

15. Manfaat apa yang kamu

rasakan setelah

mempelajari Matematika

menggunakan Bahsa

Inggris?

S1: Ya ntar pas kuliah kan internasional

pake Bahasa Inggris jadi udah ga

perlu belajar lagi.

S2: Ya lebih bisa berkomunikasi, dapet

kata-kata baru.

S3: Kalo misalnya kita kuliahnya di luar

negeri ato pas kerja manfatnya di

situ.

S4: Kalo belajar Bhasa Inggris biasa kan

nggak ada Matematikanya. Tapi kalo

ini, kita bisa ngerti Matematika kalo

pake Bahasa Inggris tu gimana.

S5: Sedikit banyak ngrasain kuliah,

belajar bikin jurnal, dll.

S6: Listeningnya jadi lebih bagus.

16. Bagaimanakah minat dan

motivasimu dalam belajar

Matematika menggunakan

S1: Ya meningkat sih, kan udah mau

setahun kan belajar pake Bahsa

(66)

Bahasa Inggris apakah

meningkat atau

sebaliknya? Apa

alasannya?

Alasannya ya karena tiap hari pake

itu, jadi udah kebiasaan.

S2: Agak meningkat. Soalnya

menyenagkan.

S3: Meningkat. Soalnya kan kita ada

yang nggak ngerti jadi tuh

memotivasi kita buat belajar.

S4: Meningkat. Awalnya susah, tapi

setelah belajar jadi gampang.

S5: Pusing lah. Tapi ngerasa kalo

besok-besok pasti bakal berguna.

S6: Cukup meningkat. Udah punya

tujuan mau masuk kuliah dimana.

17. Menurut pendapatmu

S1: Ya. Kan kuliahnya ntar diluar negeri

jadi pasti ada peran.

S2: Semoga.

S3: Penting.

S4: Misalnya mau kuliah ke luar bisa

lebih gampang.

S5: Tergantung sih. kalo kuliah diluar

negeri ya mungkin bermanfaat lah.

S6: Ada.

18. Ada rencana kuliah diluar

negeri? Apa alasannya?

S1: Ya, karena kan diluar negeri bisa

lebih liat dunia luar, bisa

bersosialisasi sama orang-orang dari

negara lain.

S2: Rencana mau ikut Internasional

Program School.

S3: Ada,tapi mau 1thn di Indonesia dulu

biar tau giman sih kuliah itu.

S4: Ada. Soalnya kan daet sertifikat jadi

bisa lebih gampang.

S5: Belum kepikiran.

S6: Mungkin sekolahnya nggak.

Kuliahnya di Indonesia kerjanya baru

Gambar

Tabel 3.1 Lembar Observasi
Tabel 3.2 Pernyataan Minat
Tabel 3.4 Skor Kuesioner
Tabel 4.1 Lembar Observasi I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mouse adalah salah satu peranti interaktif yang paling banyak digunakan pada sebagian besar pemakaiannya, mouse digunakan untuk menempatkan kursor pada posisi tertentu

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder meliputi data saham bulanan Jakarta Islamic Index (JII), IHSG sebagai indeks pasar, Dow

(1) Pengolahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d dilakukan dengan mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah yang dilaksanakan di TPS/TPST clan cli

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa Tangun Wilayah Kerja Puskesmas Bangun Purba tentang Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran Alquran dengan metode Wafa di SDIT Nurul Fikri Banjarmasin didapatkan lah data

63 tanggal 11 September 2007, pemegang saham menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan berkenaan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan sebesar Rp 7,2 triliun yang terdiri

Karena anda terlalu berusaha ingin menghilangkan pikiran yang bercabang-cabang, dan justru tidak berhasil, terus menerus berkutat disana, tiada henti-hentinya, Jika

Perjalanan lembaga pendidikan Islam (langgar) ini menjadi bukti pengaruh ajaran agama Islam bisa diterima dengan total oleh masyarakat lokal Madura.. Mereka