PELAKSANAAN DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS DI KELAS X GLOBAL ASSESSMENT
CERTIFICATE (GAC) SMA INTERNASIONAL BUDI MULIA DUA
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh: Agustina Windarwanti
NIM: 081414019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
PELAKSANAAN DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS DI KELAS X GLOBAL ASSESSMENT CERTIFICATE (GAC) SMA INTERNASIONAL
BUDI MULIA DUA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh : Agustina Windarwanti
NIM : 081414019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
“Ketika kamu ditempa dengan kesakitan,
belum tentu kesakitan itu akan
membuatmu menderita, melainkan
kesakitan itu akan mengubahmu menjadi
lebih sempurna.”
Karya ini kupersembahkan untuk
orang-orang yang aku sayangi, yang selalu
mendukung dan menyemangatiku. . .
vi
ABSTRAK
Agustina Windarwanti. 2012. Pelaksanaan dan Efektivitas Pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris di Kelas X Global Assessment Certificate (GAC) SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan. Universitas Sanata Dharma.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris, (2) efektifitas proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris ditinjau dari minat, motivasi serta hasil belajar Matematika siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif-kuantitatif. Subjek pada penelitian ini adalah guru Matematika kelas X GAC dan siswa kelas X GAC yang berjumlah 23 orang. Analisis proses pembelajaran dilakukan secara deskriptif dengan menyamakan apa yang ada di lembar observasi dengan yang terekam di handycam; analisis kuesioner dilakukan dengan pemberian skor, perhitungan prosentase pengklasifikasian hasil perhitungan kuesioner.
Hasil penelitian menyatakan bahwa (1) Proses pembelajaran matematika dilaksanakan menggunakan Bahasa Inggris dan sebagian besar siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru. Guru berinteraksi dengan siswa menggunakan Bahasa Inggris, materi pembelajaran juga menggunakan Bahasa Inggris sedangkan siswa lebih senang menggunakan Bahasa Indonesia dalam berdiskusi dengan temannya. Tetapi guru selalu mendorong siswanya untuk bertanya atau berpendapat menggunakan Bahasa Inggris. (2) Minat siswa kelas X GAC sedang dan motivasi siswa kelas X GAC tinggi (3) Nilai ulangan dan nilai kuis siswa diatas KKM yang telah ditentukan, yaitu 55. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai ulangan siswa adalah 7,35 dan rata-rata nilai kuis siswa adalah 7,86. Saran yang peneliti berikan adalah (1) Siswa hendaknya lebih intensif lagi dalam menggunakan Bahasa Inggris terlebih saat berinteraksi dengan sesama siswa. (2) bagi peneliti selanjutnya yang tertarik pada topik ini, dapat melakukan penelitian dengan objek yang lebih detail daripada penelitian yang peneliti lakukan, misalnya meliputi bagaimanakah tingkat pemahaman siswa terhadap materi Matematika yang disampaikan menggunakan Bahasa Inggris, kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris serta bagaimana upaya untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh siswa. (3) bagi calon guru Matematika ada baiknya untuk meningkatkan kemampuan dalam Bahasa Inggris agar kecakapan dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris dapat lebih baik sehingga kebutuhan akan guru Matematika yang mampu mengajar menggunakan Bahasa Inggris dapat terpenuhi.
vii
ABSTRACT
Agustina Windarwanti. 2012. The Implementation and Effectiveness of Learning Mathematics using English in Class X Global Assessment Certificate (GAC) School Budi Mulia Two International School, Yogyakarta, Year 2011/2012. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program. Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University.
The purpose of this research was to determine (1) the implementation of Mathematics learning using English, (2) the effectiveness of the process of Mathematics learning using English in terms of interest, motivation and Mathematics learning outcomes of students. The research was descriptive qualitative-quantitative research. The subjects in this research were the Mathematics teacher and the students of class X GAC totaling 23 people. The learning process analysis was conducted descriptively by comparing what was on the sheet with the recorded observations of the cam recorder. The analysis of the questionnaire was done by scoring, calculation of percentage of the result of the questionnaire.
The result stated that: (1) the learning process of Mathematics was done using English and most of the students could understand the learning material presented by the teacher. The teacher interacted with students using English and learning materials were also given using English while the students preferred to use Indonesian in the discussion with friends. But the teacher always encouraged students to ask or give opinion using English; (2) the interest of class X GAC was sufficient and the motivation was high; (3) the test and quiz score that was regarded as sufficient (KKM) was specified above 55. This was indicated by the average test scores of students which was 7,35 and the average quiz grade of the students were 7,86. The suggestions given by the researcher were as follows: (1) students should be more intensive in using English especially when interacting with fellow students; (2) the next researcher who is interested in this topic, can conduct research with more detail than the present research, for example by including what is the level of student’s understanding of Mathematics presented using English, and making efforts to overcome the difficulties faced by students; (3) for prospective Mathematics teachers it is good to improve their English skill in order to communicate in English better, so the need for a Math teacher to teach using English can be met.
ix
KATA PENGANTAR
Ucapan syukur dan terimakasih kehadirat Tuhan YME atas berkat dan
rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi dengan
judul “Pelaksanaan dan Efektivitas Pembelajaran Matematika menggunakan
Bahasa Inggris di Kelas X Global Assessment Certificate (GAC) SMA
Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012” dengan baik
dan lancar. Penulisan skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini bukanlah suatu hal yang
mudah untuk dilakukan. Banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan
dukungan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkenan membantu dan mendukung penulis :
1. Tuhan Yesus yang selalu memberkati dan mendampingi setiap langkah
penulis.
2. Bpk Rohandi, Ph.D selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Bpk Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku ketua Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma.
4. Bpk. Prof. Dr. St. Suwarsono selaku Dosen Pembimbing Akademik
serta Dosen Pembimbing Skripsi.
x
6. Ms Dra. Junita W. Arfani selaku Kepala Sekolah SMA Internasional
Budi Mulia Dua Yogyakarta yang telah bersedia memberikan ijin
kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang ibu pimpin.
7. Ms Tien Tresnasih Utari, SE selaku Master of GAC yang telah bersedia
memberikan informasi mengenai kurikulum GAC kepada penulis.
8. Ms Biana Dwi Astuti, S.TP selaku guru matematika di kelas X GAC
yang telah bersedia membantu penulis dalam mengambil data.
9. Bapak dan Ibu yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberikan
semangat setiap waktu dalam proses penyelesaian skripsi ini.
10.Anazt, Endah, Erna, Lia. Terimakasih untuk persahabatan yang sungguh
indah ini.
11.FM. Nian Destratomo yang selalu memberikan dukungan, perhatian dan
semangat dalam menyelesaikan skripsi.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini. Oleh
karena itu, penulis kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan guna
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi orang yang
membacanya. Terima kasih.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ...i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING... ...ii
HALAMAN PENGESAHAN ... ...iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... ...iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ...v
ABSTRAK ... ...vi
ABSTRACT ... ...vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... ...viii
KATA PENGANTAR ... ...ix
DAFTAR ISI ... ...xi
DAFTAR LAMPIRAN ... ...xiii
DAFTAR TABEL ... ...xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan ... 3
D. Pembatasan Masalah ... 3
E. Pembatasan Istilah ... 4
F. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
A. Prinsip-prinsip Belajar ... 6
1. Pengertian Belajar ... 6
2. Teori-teori Belajar ... 9
B. Efektivitas Proses Pembelajaran Matematika ... 10
xii
D. Minat ... 12
E. Motivasi ... 13
F. Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)... 15
G. SMA Internasional Budi Mulia DuaYogyakarta ... 18
H. GAC (Global Assessment Sertificate) ... 19
I. Kerangka Berpikir ... 20
BAB III METODE PENELITIAN ... 21
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 21
B. Jenis Penelitian ... 21
C. Objek dan Subjek Penelitian ... 21
D. Variabel Penelitian... 22
E. Bentuk Data ... 22
F. Metode Pengumpulan Data ... 22
G. Instrumen Penelitian ... 24
H. Teknik Pengujian Instrumen ... 28
I. Teknik Analisis Data ... 28
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 32
A. Pelaksanaan Penelitian ... 32
1. Persiapan ... 32
2. Penelitian... 32
B. Hasil Penelitian ... 34
C. Analisis Data ... 57
D. Kekurangan Penelitian ... 63
BAB V PENUTUP ... 64
Kesimpulan ... 64
Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 66
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Ikhtisar Penjaminan Mutu SBI ... 68
Transkrip Pelakasanaan Pembelajaran ... 72
Kisi-kisi Kuesioner Siswa ... 89
Contoh Kuesioner Siswa ... 91
Tabulasi Kuesioner Siswa ... 97
Panduan Wawancara Master of GAC ... 104
Panduan Wawancara Guru ... 106
Panduan Wawancara Siswa... 107
Daftar Nilai Siswa ... 109
Foto-foto Penelitian ... 110
Surat Ijin Penelitian ... 111
xiv
Tabel 3.1 Lembar Observasi ... 25
Tabel 3.2 Pernyataan Minat ... 26
Tabel 3.3 Pernyataan Motivasi ... 26
Tabel 3.4 Skor Kuesioner ... 29
Tabel 3.5 Klasifikasi Skor ... 29
Tabel 4.1 Lembar Observasi Hari-1 ... 36
Tabel 4.2 Lembar Observasi Hari-2 ... 37
Tabel 4.3 Lembar Observasi Hari-3 ... 38
Tabel 4.4 Lembar Observasi Hari-4 ... 39
Tabel 4.5 Data Minat Siswa ... 43
Tabel 4.6 Data Motivasi Siswa ... 44
Tabel 4.7 Data Wawancara Siswa ... 51
Tabel 4.8 Nilai Siswa ... 56
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini, perubahan sekaligus kemajuan di berbagai bidang dirasakan sangat cepat perkembangannya. Diantara banyak bidang yang terus mengalami kemajuan, bidang teknologi informasi merupakan hal yang paling mudah kita amati karena hampir setiap saat kita menggunakan teknologi informasi tersebut. Segala bentuk perubahan sekaligus kemajuan yang terjadi di berbagai bidang tersebut menuju pada satu titik, yaitu persaingan internasional sehingga berbagai macam perubahan dan kemajuan di berbagai bidang dikembangkan agar mempunyai daya saing di tingkat internasional. Untuk menuju pada persaingan di tingkat internasional diperlukan adanya standarisasi mutu terhadap bidang tersebut agar berstandar internasional.
menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional, dalam hal ini adalah Sekolah Berstandar Internasional (SBI)
Salah satu ciri SBI antara lain proses pembelajarannya yang menggunakan Bahasa Inggris baik dalam interaksi antara guru dengan siswa maupun dalam penyajian materi pembelajaran.
.
Dengan adanya fenomena inilah penulis tertarik untuk meneliti bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris serta efektivitas proses pembelajaran tersebut ditinjau dari minat, motivasi dan hasil belajar Matematika siswa.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari guru yang mengajar di SMA Internasional Budi Mulia, kurikulum yang diterapkan di SMA ini adalah kurikulum Global Assessment
Certificate (GAC). Kurikulum ini diperuntukkan bagi sekolah-sekolah yang
tidak menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama, dengan kata lain
English as the Second Languange. Penerapan kurikulum GAC juga masih
tergolong baru karena kurikulum ini baru direalisasikan di SMA Internasional Budi Mulia Dua pada tahun ajaran 2010/2011.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris?
2. Bagaimanakah efektivitas proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris ditinjau dari minat dan motivasi siswa serta hasil belajar siswa?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris. 2. Efektivitas proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa
Inggris ditinjau dari minat, motivasi serta hasil belajar Matematika siswa.
D. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, masalah yang akan diteliti dibatasi sebagai berikut:
1. Minat dan Motivasi yang akan diidentifikasi adalah minat dan motivasi siswa kelas X GAC di SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta dalam pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris.
E. Pembatasan Istilah
1. Proses belajar
Proses belajar merupakan rangkaian seluruh aktivitas asimilasi serta akomodasi yang terjadi melalui proses interaksi dengan lingkungan. 2. Hasil belajar
Kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah melalui tahapan proses belajar.
3. Minat
Minat merupakan ketertarikan seseorang terhadap suatu hal yang dapat terlihat dari perhatian ataupun tanggapan orang tersebut dalam suatu proses.
4. Motivasi
Motivasi merupakan dorongan bagi seseorang saat memilih ataupun menjalani suatu aktivitas yang dapat membuat orang tersebut gigih dalam mencapai tujuan dari aktivitas yang sedang dijalani.
5. Efektivitas
Efektivitas merupakan hal yang diharapkan.
F. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini, peneliti dapat mengetahui proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris di SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta.
2. Guru
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan refleksi dan evaluasi dalam proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris sehingga nantinya dapat ditingkatkan menjadi lebih baik.
3. Sekolah
Melalui penelitian ini, sekolah dapat mengetahui informasi tentang minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris sehingga sekolah dapat meningkatkan mutu di bidang akademik.
4. Universitas
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Prinsip – prinsip belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan (Hamalik, 2003 : 27). Menurut Winkel (1996 : 53) belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan sikap-sikap. Perubahan itu bersikap relatif konstan dan berbekas. Dimana faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Hamalik (2003 : 31) antara lain:
a. Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan; siswa yang belajar melakukan banyak kegiatan baik kegiatan neutral system, seperti melihat, mendengar, merasakan, berpikir, kegiatan motoris, dan sebagainya maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan, sikap, kebiasaan, dan minat. Apa yang telah dipelajari perlu digunakan secara praktis dan diadakan ulangan secara kontinu di bawah kondisi yang serasi, sehingga penguasaan hasil belajar menjadi lebih mantap.
b. Belajar memerlukan latihan, dengan jalan: relearning, recalling
kembali dan pelajaran yang belum dikuasai akan dapat lebih mudah dipahami.
c. Belajar siswa lebih berhasil, belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapatkan kepuasannya. Belajar hendaknya dilakukan dalam suasana yang menyenangkan.
d. Siswa yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajarnya. Keberhasilan akan menimbulkan kepuasan dan mendorong belajar lebih baik, sedangkan kegagalan akan menimbulkan frustasi.
e. Faktor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar, karena semua pengalaman belajar antara yang lama dengan yang baru, secara berurutan diasosiasikan, sehingga menjadi satu kesatuan pengalaman.
f. Pengalaman masa lampau (bahan apersepsi) dan pengertian-pengertian yang telah dimiliki oleh siswa, besar peranannya dalam proses belajar. Pengalaman dan pengertian itu menjadi dasar untuk menerima pengalaman-pengalaman baru dan pengertian-pengertian baru.
h. Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat. Minat ini timbul apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan bermakna bagi dirinya. Namun demikian, minat tanpa adanya usaha yang baik maka belajar juga sulit untuk berhasil.
i. Kondisi badan siswa yang belajar sangat berpengaruh dalam proses belajar. Bedan yang lemah, lelah akan menyebabkan perhatian tak mungkin akan melakukan kegiatan belajar yang sempurna. Karena itu faktor fisiologis sangat menentukan berhasil atau tidaknya murid yang belajar.
j. Murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar, karena ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran dan lebih mudah mengingat-ingatnya. Anak yang cerdas akan lebih mudah berpikir kreatif dan lebih cepat mengambil keputusan. Hal ini berbeda dengan siswa yang kurang cerdas, para siswa yang lamban.
2. Teori – teori Belajar
Menurut Hamalik (2003 : 35), ada beberapa teori belajar diantaranya:
a. Teori Psikologi Klasik
Menurut teori ini, hakikat belajar adalah proses mengembangkan atau melatih pikiran.
b. Teori Mental State
Berdasarkan teori ini, belajar adalah memperoleh pengetahuan melalui alat indera yang disampaikan dalam bentuk perangsang-perangsang dari luar. Perangsang yang dimaksudkan dalam hal ini adalah latihan. Semakin sering ulangan dan latihan, maka akan lebih banyak dan lebih lama pengalaman dan pengetahuan itu tinggal dalam kesadaran dan ingatan seseorang, dan sebaliknya apabila kurang ulangan dan latihan maka pengalaman dan pengetahuan akan cepat dilupakan.
c. Teori Psikologi Behaviorisme dan Belajar
B. Efektivitas Proses Pembelajaran Matematika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektif berarti dapat membawa hasil atau hasil guna. Dari pengertian tersebut, maka efektivitas dapat diartikan sebagai hal yang diharapkan. Dalam penelitian ini, efektivitas pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris akan dilihat dari minat, motivasi dan hasil belajar siswa.
Menurut Brooks dalam Widya Dharma (2001:46), ukuran dari kualitas pembelajaran tidak terletak pada baiknya guru menerangkan, tetapi pada kualitas dan kuantitas belajar siswa, dalam arti seberapa banyak dan seberapa sering siswa terlibat secara aktif. Peran guru yang pokok adalah menciptakan situasi, menyediakan kemudahan, merancang kegiatan, dan membimbing siswa agar mereka terlibat dalam proses belajar mengajar secara berkesinambungan.
Menurut Wotruba dan Wright (1985) dalam Uno (2011:174) berdasarkan pengkajian dan hasil penelitian, ada 7 (tujuh) indikator yang dapat menunjukkan pembelajaran yang efektif.
1. Pengorganisasian materi yang baik 2. Komunikasi yang efektif
3. Penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran 4. Sikap positif terhadap siswa
5. Pemberian nilai yang adil
C. Hasil Belajar
Menurut William Burton dalam Hamalik (2003 : 30), bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku memiliki unsur subjektif dan unsur motoris. Unsur subjektif adalah unsur rohanian sedangkan unsur motoris adalah unsur jasmaniah. Bahwa seseorang sedang berpikir dapat dilihat dari raut mukanya, sikapnya dalam rohaniahnya tidak bisa kita lihat.
Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah:
1. pengetahuan, 6. emosi,
2. pengertian, 7. hubungan sosial, 3. kebiasaan, 8. jasmani,
4. ketrampilan, 9. etis atau budi pekerti, dan 5. apresiasi, 10. sikap.
D. Minat
Menurut Muhibbin (2008 : 136), minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber dalam Muhibbin (2008 : 136), minat memiliki ketergantungan terhadap banyak faktor internal lainnya seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya (Sardiman, 1986 : 76). Menurut Winkel (1983 : 30), minat merupakan kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Minat terkait pula dengan perasaan dan sikap. Perasaan adalah aktivitas psikis yang didalamnya subjek menghayati nilai-nilai dari suatu objek. Sikap adalah kecenderungan dalam subjek menerima atau menolak suatu objek berdasarkan penilaian terhadap objek itu sebagai objek yang berharga/baik atau tidak berharga/baik. Dalam sikap terdapat aspek kognitif dan aspek afektif.
Kiranya terdapat hubungan yang erat antara bermotivasi intrinsik, berminat dan berperasaan senang. Sikap yang positif terhadap belajar di sekolah pasti main peranan besar dalam menghubung-hubungkan ketiga hal itu, meskipun sukar untuk menunjukkan fungsi dari sikap itu secara pasti. Perasaan tidak senang menghambat dalam belajar karena tidak melahirkan sikap yang positif dan tidak menunjang minat dalam belajar, motivasi yang intrinsik juga sukar berkembang. Dengan demikian, suatu sumber bagi gairah/semangat belajar yang seharusnya ada, menjadi tidak ada.
E. Motivasi
Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu (Sardiman, 1986 : 75). Menurut McDonald dalam Hamalik (2007 : 173), “Motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal
reaction.” (Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan.
1.
Dari perumusan McDonald tersebut terkandung tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu:
2.
3. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
Menurut Winkel (1983 : 27), motivasi terdiri dari motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik ialah bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya anak rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan kepadanya oleh orang tua. Motivasi intrinsik ialah bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya anak belajar karena ingin mengetahui seluk beluk masalah selengkap-lengkapnya.
Salah satu motif yang tergolong dalam motivasi intrinsik ialah
achievement motivation (motivasi pencapaian), yaitu daya penggerak untuk
mencapai taraf prestasi belajar yang setinggi mungkin demi penghargaan kepada dirinya sendiri. Ukuran mengenai “taraf yang setinggi mungkin” itu ditentukan oleh siswa sendiri. Kalau taraf yang telah ditentukan itu tercapai, siswa merasa puas dan memberikan pujian kepada dirinya sendiri; kalau tidak, siswa merasa kecewa ( Winkel, 1983 : 29).
1. 2.
adanya hasrat dan keinginan berhasil;
3.
adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar;
4.
adanya harapan dan cita-cita masa depan;
5.
adanya penghargaan dalam belajar;
6.
adanya kegiatan yang menarik dalam belajar;
adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain dalam (a) menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, (b) memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, (c) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, (d) menentukan ketekunan belajar.
F. Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)
1.
Pada bagian ini, tulisan yang termuat dikutip dari Pedoman Penjaminan Mutu tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2007.
Konsepsi
salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation dan
Development (OECD) dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai
keunggulan tertentu dalam nidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di forum internasional”. Pada prinsipnya, Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional harus bisa memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.
Esensi dari rumusan konsepsi Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1. Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan yaitu Sekolah/Madrasah yang sudah melaksanakan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. 2. Diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu
anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dapat dilaksanakan melalui dua cara sebagai berikut:
b. Adopsi yaitu penambahan unsur-unsur tertentu yang belum ada dalam Standar Nasional Pendidikan dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.
3. Daya saing di forum internasional memiliki makna bahwa siswa dan lulusan Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional antara lain dapat: (a) melanjutkan pendidikan pada satuan pendidikan yang bertaraf internasional, baik di dalam maupun di luar negeri; (b) mengikuti sertifikasi bertaraf internasional yang diselenggarakan oleh salah satu negara OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan; (c) meraih medali tingkat internasional pada berbagai kompetisi sains, matematika, teknologi, seni, dan olahraga; dan (d) bekerja pada lembaga-lembaga internasional dan/atau negara-negara lain.
2. Karakteristik
dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.
G.
Tulisan dibawah ini bersumber dari
SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta
SMA (Sekolah Menengah Atas) Internasional Budi Mulia Dua (BMD) dirancang untuk meneruskan dan sebagai kelanjutan dari model pembelajaran di lingkungan Perguruan Budi Mulia Dua yang diselenggarakan pada tingkat Kelompok Bermain (Play Group), TK (Taman Kanak-Kanak), SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama). Model yang berbasiskan pada nilai-nilai toleransi, kedisiplinan positif, kelugasan (assertiveness), relijiusitas, seni dan sportivitas sebagai praktik ini menekankan pada penghargaan siswa sebagai individu yang unik. Dalam model pembelajaran semacam ini, setiap individu siswa dibantu untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi dan minat yang dia miliki. Dengan semangat yang sama, SMA Internasional BMD hadir dan dirancang dengan 3 (tiga) orientasi dasar :
berfikir dan bertindak secara runtut, penuh perhitungan, bertanggung jawab, berinisiatif dan kreatif untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapinya.
2. Universalisme Islam, Islam menawarkan sudut pandang nilai dan etika yang universal. Kehadiran SMA Internasional BMD dimaksudkan untuk menyemai nilai-nilai dan etika universal Islam itu. Sebuah usaha untuk memperkenalkan Islam sebagai ajaran yang mudah untuk dijalani dalam kehidupan sehari-hari.
3. "Global Citizenship" Sejalan dengan sudut pandang nilai dan etika Islam yang universal itu, siswa SMA Internasional BMD didorong untuk memiliki kesadaran sebagai bagian dari komunitas internasional. Yaitu sebagai warga dunia yang sadar bahwa sekecil apapun peran yang dapat mereka sumbangkan akan bermakna bagi masyarakat di belahan dunia yang lain.
H. GAC (Global Assessment Certificate)
Bersumber dari
untuk lulus dari sekolah menengah dengan kemampuan bahasa inggris dalam banyak mata pelajaran. GAC juga membekali siswa dengan pengetahuan, ketrampilan dan kepercayaan diri untuk masuk dan dengan sukses menyelesaikan program sarjana di salah satu dari banyak universitas di luar negeri.
I. KERANGKA BERPIKIR
Menyadari akan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan kita serta perlunya mengejar ketertinggalan negara kita jika dibandingkan dengan negara lain di bidang pendidikan, maka pemerintah membuat satu langkah besar dalam bidang pendidikan di negara kita, dimana hal tersebut ditunjukkan dengan adanya program Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang landasan hukumnya adalah UU No. 20 tahun 2003, pasal 50 ayat 3 yang menyatakan bahwa pemerintah dan/atau Pemda menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional
Ditinjau dari landasan teori yang telah dikupas, dapat diduga bahwa minat siswa tergolong sedang, dan motivasi serta hasil belajar siswa di SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 secara umum adalah tinggi.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Internasional Budi Mulia Dua pada bulan Mei 2012.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif-kuantitatif karena data yang diperoleh dalam bentuk kuesioner/angket akan dianalisis secara kualitatif sedangkan data yang diperoleh dalam bentuk skor akan dianalisis secara kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengungkapkan berbagai kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran Matematika yang dilaksanakan menggunakan Bahasa Inggris yang meliputi minat serta motivasi siswa dalam menjalani proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris dan dalam memahami materi pembelajaran yang juga disajikan dalam Bahasa Inggris. Pemahaman siswa akan materi pembelajaran ini diteliti dengan melihat hasil belajar siswa.
C. Objek dan Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah individu atau kelompok yang datanya akan dicari dalam rangka mencari jawaban terhadap masalah yang diteliti. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Internasional Budi Mulia Dua kelas X (GAC) tahun ajaran 2011/2012.
D. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang akan diteliti adalah:
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat, motivasi, hasil belajar siswa.
E. Bentuk Data
Bentuk data yang digunakan adalah deskripsi, diantaranya transkrip video proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris, transkrip wawancara siswa, guru dan Master of GAC.
F. Metode Pengumpulan Data
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui: 1. Observasi
tentang kondisi siswa dalam proses pembelajaran. Dalam proses observasi ini akan menggunakan media Handycam untuk merekam aktivitas siswa dan guru saat proses pembelajaran berlangsung. Selain menggunakan Handycam, peneliti juga menggunakan lembar observasi.
2. Kuesioner/angket
Kuesioner/angket ini digunakan untuk mengambil data tentang minat serta motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris. Dalam kuesioner ini terdapat pernyataan baik positif maupun negatif yang ditujukan dan harus dijawab oleh siswa untuk mengetahui seberapa besar minat serta motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris.
3. Wawancara
Wawancara ini dilakukan untuk memberi penguatan atau penegasan pada data yang telah diperoleh dari kuesioner/angket. Wawancara ini dilakukan secara langsung dengan beberapa narasumber berbeda, diantaranya Master of GAC, guru dan juga siswa.
dilakukan menggunakan kuesioner, sedangkan untuk hasil belajar siswa akan dilihat dari nilai kuis dan ulangan siswa.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat yang secara langsung bisa digunakan untuk mengumpulkan data secara operasional. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan peneliti antara lain:
1. Lembar Observasi
Menurut Masidjo (1995 : 59), observasi adalah suatu teknik pengamatan yang dilaksanakan secara langsung atau tidak langsung dan secara teliti terhadap suatu gejala dalam suatu situasi di suatu tempat. Dalam penelitian ini, teknik observasi atau pengamatannya adalah pengamatan tak langsung, sehingga menggunakan instrumen pengamatan dalam hal ini berupa lembar observasi. Lembar observasi adalah suatu pedoman yang memuat daftar gejala atau aspek tingkah laku yang mungkin muncul dan akan diamati.
Berikut adalah lembar observasi yang digunakan oleh peneliti saat penelitian berlangsung.
No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan
1. Guru membuka pelajaran
menggunakan Bahasa Inggris
2. Guru menyampaikan materi
pelajaran menggunakan Bahasa Inggris
3. Guru menggunakan media berbasis
pembelajaran
4. Guru menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi
5. Guru mendorong siswa untuk
bertanya menggunakan Bahasa
Inggris
6. Guru membuat rangkuman
pembelajaran
7. Guru memberikan tugas/pekerjaan
rumah untuk siswa
8. Tugas/pekerjaan rumah yang
diberikan oleh guru kepada siswa menggunakan Bahasa Inggris
9. Sebagian besar siswa
mengemukakan pendapat menggunakan Bahasa Inggris
10. Saat berdiskusi, sebagian besar
siswa menggunakan Bahasa Inggris
11. Siswa dapat mengerjakan tugas
secara mandiri maupun secara kelompok
12. Siswa menggunakan buku pelajaran
yang berbahasa Inggris
14. Kelas dilengkapi dengan perangkat
multimedia yang mendukung proses pembelajaran
15. Soal kuis/ ulangan menggunakan Bahasa Inggris
Tabel 3.1 Lembar Observasi
2. Kuesioner/angket
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data atau informasi yang memungkinkan peneliti mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik dari subjek yang sedang diteliti. (wikipedia)
responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.Dalam penelitian ini, kuesioner yang akan digunakan berisi pernyataan positif ataupun negatif tentang minat serta motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika yang menggunakan Bahasa Inggris. Skala yang digunakan dalam kuesioner ini adalah skala Likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda (Sugiyono, 2010 : 134).
1.
Kuesioner minat dan motivasi ini didasarkan pada kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya, dimana rincian kuesioner adalah sebagai berikut:
Kuesioner Minat
Jenis Penyataan
Positif Negatif
1, 2, 4, 6, 8, 10, 14, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 27, 29
3, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 15, 16, 21, 24, 25, 26, 28, 30
2.
Tabel 3.2 Pernyataan Minat
Kuesioner Motivasi
Jenis Penyataan
Positif Negatif
1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 17, 19, 20, 21, 23, 24, 28, 30
6, 8, 12, 15, 16, 18, 22, 25, 26, 27, 29
3. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan data at
4.
di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang sedang diwawancarai. (wikipedia) Dan menurut Masidjo (1995 : 72), wawancara adalah suatu proses tanya jawab sepihak antara pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai
(interviewee), yang dilaksanakan sambil bertatap muka, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dengan maksud memperoleh jawaban dari interviewee. Dalam wawancara ini, ada beberapa pertanyaan ataupun pernyataan yang diajukan oleh peneliti bersifat terbuka dan tidak kaku, artinya dapat disesuaikan dengan jawaban ataupun tanggapan dari narasumber terkait.
Lembar evaluasi
H. Teknik Pengujian Instrumen
Dalam suatu penelitian, tingkat kredibilitas data yang diperoleh sangat menentukan mutu dari penelitian itu sendiri. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka perlu dilakukan uji validitas instrumen terhadap instrumen-instrumen yang akan digunakan dalam pengumpulan data penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti didampingi oleh guru yang mengajar Matematika di kelas X dan dari tiga kelas X, kelas yang menggunakan Bahasa Inggris hanya ada di satu kelas yaitu kelas X GAC sehingga peneliti tidak melakukan uji validitas secara statistik melainkan menggunakan Uji Pakar. Dalam hal ini Dosen Pembimbing sebagai pakar yang melakukan pengujian terhadap seluruh instrumen yang digunakan oleh peneliti.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis data observasi dilakukan dengan menyesuaikan jawaban dalam lembar observasi yang telah diisi dengan rekaman aktivitas saat proses pembelajaran berlangsung yang terekam dalam Handycam. 2. Analisis data kuesioner/angket dilakukan dalam tiga tahapan yaitu:
a) Pemberian skor
kuesioner/angket yang diisi oleh masing-masing siswa. Pemberian skor pada hasil kuesioner menggunakan pedoman berikut:
Alternatif jawaban Skor
Positif Negatif
STS 1 5
TS 2 4
RR 3 3
S 4 2
SS 5 1
Tabel 3.4 Skor Kuesioner
b) Perhitungan prosentase
Untuk memperoleh prosentase minat dan motivasi siswa, dihitung dengan cara:
% =skor yang diperoleh siswa
skor total × 100%
c) Pengklasifikasian hasil perhitungan
Klasifikasi minat dan motivasi siswa dilakukan dengan menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II menurut Masidjo (1995 : 157) sebagai berikut:
Prosentase Skor (%) Klasifikasi
81 – 100 Sangat Tinggi
66 – 80 Tinggi
56 – 65 Sedang
46 – 55 Rendah
≤46 Sangat Rendah
3. Wawancara
Analisis data yang diperoleh dari wawancara dengan Master of GAC, guru dan siswa akan dilakukan secara deskriptif.
4. Efektivitas pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris Efektivitas pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris akan ditinjau dari minat dan motivasi siswa yang terlihat selama proses pembelajaran berlangsung. Minat dan motivasi siswa ini dapat dilihat dari perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung, pemahaman siswa akan materi yang disampaikan oleh guru, keaktifan siswa dalam mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru baik tugas mandiri maupun tugas kelompok. Selain minat dan motivasi, efektivitas juga akan dilihat dari perhatian, pemahaman dan keaktifan siswa, dimana perhatian, pemahaman dan keaktifan siswa akan jelas terlihat hasilnya dalam evaluasi yang diberikan oleh guru kepada siswa baik menggunakan kuis maupun ulangan. Hasil belajar yang tampak dalam nilai siswa dihitung dari rata-rata nilai siswa dengan rincian prosentase sebagai berikut:
1. Assessment 1, bobotnya 20%
2. Assessment 2, bobotnya 20 %
3. Assessment 3, bobotnya 50 %
32
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan beberapa
persiapan diantaranya pengurusan surat ijin penelitian serta
instrumen-instrumen penelitian yang meliputi kuesioner minat dan motivasi
siswa, lembar pengamatan serta lembar wawancara. Selain persiapan
instrumen serta pengurusan surat ijin penelitian, peneliti juga
mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk membantu
memperlancar proses pengambilan data penelitian, diantaranya
handycam untuk merekam proses pembelajaran serta tape recorder
untuk merekam percakapan selama proses wawancara berlangsung.
2. Penelitian
Penelitian dilaksanakan sebanyak 7 kali pertemuan. Empat
pertemuan untuk pengamatan proses pembelajaran Matematika
menggunakan Bahasa Inggris, satu kali pertemuan untuk pengisian
kuesioner minat dan motivasi siswa, dan 2 kali pertemuan untuk
wawancara siswa. Waktu pelaksanaan penelitian sudah ditentukan
berdasarkan kesepakatan antara guru dengan peneliti dimana
a. Observasi/Pengamatan
Proses observasi atau pengamatan dilaksanakan sebanyak
empat kali. Banyaknya proses observasi ini ditujukan untuk
membandingkan sejauh mana konsistensi penggunaan Bahasa
Inggris dalam pembelajaran Matematika. Adapun waktu
pelaksanaan observasinya sebagai berikut:
1) Rabu, 9 Mei 2012 pukul 07.25 – 09.00 WIB
2) Jumat, 11 Mei 2012 pukul 07.25 – 09.00 WIB
3) Rabu, 16 Mei 2012 pukul 07.25 – 09.00 WIB
4) Rabu, 23 Mei 2012 pukul 07.25 – 09.00 WIB
b. Pengisian Kuesioner
Pengisian kuesioner dilaksanakan setelah siswa menjalani
proses belajar Matematika menggunakan Bahasa Inggris.
Pengisian kuesioner minat dan motivasi siswa ini dilaksanakan
pada hari Jumat tanggal 25 Mei 2012.
c. Wawancara
Proses wawancara ini berlangsung dalam tiga tahapan.
Tahapan pertama adalah wawancara dengan siswa untuk
mengetahui bagaimana minat dan motivasi siswa. Wawancara
siswa ini dilaksanakan untuk menguatkan data minat dan motivasi
siswa yang telah diperoleh dari kuesioner. Dalam wawancara ini,
peneliti bekerjasama dengan guru untuk memilih enam dari
berprestasi tinggi, dua orang siswa berprestasi sedang dan dua
orang siswa berprestasi rendah. Wawancara dengan siswa
dilaksanakan pada hari Jumat, 8 Juni 2012 dan hari Selasa 12 Juni
2012. Tahapan kedua adalah wawancara dengan guru untuk
mengetahui bagaimana perkembangan siswa dari awal semester
hingga akhir semester dengan penggunaan Bahasa Inggris dalam
pelajaran Matematika. Tahapan ketiga adalah wawancara dengan
Master of GAC yang bertujuan untuk mengetahui sejauh apa
perkembangan penggunaan kurikulum GAC yang telah berjalan
selama dua tahun ajaran, yaitu dari tahun ajaran 2010/2011 dan
tahun ajaran 2011/2012. Karena terkendala oleh kesibukan dari
guru maupun Master of GAC, maka wawancara dengan
narasumber guru dan Master of GAC tidak dilakukan secara
langsung melainkan dengan menggunakan email.
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini berupa data yang diperoleh dari kuesioner
Minat dan Motivasi siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan
Bahasa Inggris, data rekaman proses pembelajaran yang direkam
menggunakan handycam serta rekaman percakapan dalam wawancara
yang direkam menggunakan tape recorder.
1. Observasi
a. Deskripsi data lembar observasi
No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan
1. Guru membuka
pelajaran menggunakan Bahasa Inggris
Guru mengucapkan salam menggunakan Bahasa Inggris, mengabsen siswa. 2. Guru menyampaikan
materi pelajaran menggunakan Bahasa Inggris
Tugas kelompok Task 6.1 hal 153-154
3. Guru menggunakan media berbasis teknologi untuk mendukung proses pembelajaran
Menggunakan Ppt
4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
Menggunakan diskusi kelas
5. Guru mendorong siswa
untuk bertanya menggunakan Bahasa Inggris
Ketika siswa bertanya
menggunakan Bahasa
Guru langsung mengakhiri pembelajaran setelah waktu habis.
7. Guru memberikan
tugas/pekerjaan rumah untuk siswa
Guru meminta siswa
mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya.
8. Tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru kepada siswa menggunakan Bahasa Inggris
9. Sebagian besar siswa mengemukakan
pendapat menggunakan Bahasa Inggris
Terbatas hanya saat
menjawab
pertanyaan/berpendapat kepada guru saja. 10. Saat berdiskusi,
sebagian besar siswa menggunakan Bahasa Inggris
Siswa lebih senang
menggunakan Bahasa
12. Siswa menggunakan buku pelajaran yang berbahasa Inggris
13. Kelas dilengkapi dengan perangkat multimedia yang mendukung proses
pembelajaran
14. Soal kuis/ ulangan menggunakan Bahasa Inggris
Belum ada kuis/ulangan
Tabel 4.1 Lembar Observasi I
2) Jumat, 11 Mei 2012
No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan
1. Guru membuka
pelajaran menggunakan Bahasa Inggris
Guru mengucapkan salam menggunakan Bahasa Inggris, mengabsen siswa. 2. Guru menyampaikan
materi pelajaran menggunakan Bahasa Inggris
Part C, graph of quadratic equation.
3. Guru menggunakan media berbasis teknologi untuk mendukung proses pembelajaran
Menggunakan Ppt
4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
Menggunakan video
5. Guru mendorong siswa
untuk bertanya
Guru langsung mengakhiri pembelajaran dengan memberikan kuis.
7. Guru memberikan
tugas/pekerjaan rumah untuk siswa
Tidak ada tugas/pekerjaan rumah.
8. Tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh
9. Sebagian besar siswa mengemukakan
12. Siswa menggunakan buku pelajaran yang
berbahasa Inggris
13. Kelas dilengkapi dengan perangkat
Tabel 4.2 Lembar Observasi II
3) Rabu, 16 Mei 2012
No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan
1. Guru membuka
pelajaran menggunakan Bahasa Inggris
Guru mengucapkan salam menggunakan Bahasa Inggris, mengabsen siswa. 2. Guru menyampaikan
materi pelajaran menggunakan Bahasa Inggris
Part C, graph of quadratic equation.
3. Guru menggunakan media berbasis teknologi untuk mendukung proses pembelajaran
Menggunakan Ppt
4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
Hanya menggunakan
ceramah.
5. Guru mendorong siswa
untuk bertanya
Guru langsung mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tugas.
7. Guru memberikan
tugas/pekerjaan rumah untuk siswa
Page 168, number 8.
8. Tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru kepada siswa menggunakan Bahasa Inggris
9. Sebagian besar siswa mengemukakan
pendapat menggunakan Bahasa Inggris
10. Saat berdiskusi, sebagian besar siswa menggunakan Bahasa Inggris
Tidak ada diskusi pada hari itu.
mengerjakan tugas secara mandiri maupun secara kelompok
12. Siswa menggunakan buku pelajaran yang berbahasa Inggris
13. Kelas dilengkapi dengan perangkat
Tidak ada kuis/ulangan.
Tabel 4.3 Lembar Observasi III
4) Rabu, 23 Mei 2012
No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan
1. Guru membuka
pelajaran menggunakan Bahasa Inggris
Guru mengucapkan salam menggunakan Bahasa Inggris, mengabsen siswa. 2. Guru menyampaikan
materi pelajaran menggunakan Bahasa Inggris
3. Guru menggunakan media berbasis teknologi untuk mendukung proses pembelajaran
Menggunakan Ppt
4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
Menggunakan diskusi kelas dan juga ceramah.
5. Guru mendorong siswa
untuk bertanya
7. Guru memberikan
tugas/pekerjaan rumah untuk siswa
8. Tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru kepada siswa menggunakan Bahasa Inggris
Tidak ada tugas/pekerjaan rumah.
9. Sebagian besar siswa mengemukakan
pendapat menggunakan Bahasa Inggris
Terbatas hanya saat
menjawab
10. Saat berdiskusi, sebagian besar siswa menggunakan Bahasa Inggris
Siswa lebih banyak
menggunakan Bahasa
12. Siswa menggunakan buku pelajaran yang berbahasa Inggris
13. Kelas dilengkapi dengan perangkat
Tidak ada kuis/ulangan.
Tabel 4.4 Lembar Observasi IV
b. Rekaman proses pembelajaran
1) Rabu, 9 Mei 2012
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan
salam, mengabsen siswa kemudian mengajak siswa membaca
Al-Quran terlebih dahulu. Setelah membaca Al-Quran, guru
mulai membahas materi pelajaran. Materi hari itu tentang
fungsi dan relasi. Sebelum menjelaskan, guru mengawali
dengan memberikan tugas diskusi terlebih dahulu. Siswa
diminta berpasangan untuk mengerjakan tugas yang diberikan.
Tugas dikerjakan di selembar kertas dan dikumpulkan pada
waktu yang sudah ditentukan. Guru berkeliling untuk
mengecek pekerjaan siswa. Setelah waktu habis, guru meminta
siswa untuk mengumpulkan jawaban mereka. Setelah semua
memaparkan gagasannya tentang fungsi dan relasi. Guru
memaparkan beberapa contoh tentang fungsi dan relasi,
kemudian guru meminta siswa untuk menarik kesimpulan dari
apa yang telah disampaikan. Guru menampilkan slide yang
berisi diagram panah dan meminta siswa untuk menjawab
apakah itu adalah fungsi atau relasi, dan menanyakan apa
alasannya. Guru kemudian memberikan beberapa soal dan
meminta beberapa siswa untuk maju mengerjakan di papan
tulis. Setelah siswa selesai mengerjakan, guru mengoreksi
pekerjaan siswa dan memberi kesempatan siswa untuk
bertanya jika ada hal yang belum dimengerti. Karena tidak ada
yang bertanya, guru menutup pelajaran hari itu dengan
memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari terlebih
dahulu materi yang akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya
karena pada pertemuan selanjutnya, guru akan memberikan
satu soal untuk kuis. Setelah menyampaikan hal tersebut, guru
kemudian mengakhiri proses pembelajaran.
2) Jumat, 11 Mei 2012
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,
mengabsen siswa dan memulai proses pembelajaran dengan
mengajak siswa mengingat kembali tentang pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya. Guru menanyangkan beberapa video
pembelajaran hari itu tentang gradien garis dan grafik
persamaan kuadrat. Sebelum pelajaran berakhir, guru
memberikan satu soal kepada siswa untuk dikerjakan sebagai
kuis. Guru mengakhiri pembelajaran saat waktu pengerjaan
kuis berakhir.
3) Rabu, 16 Mei 2012
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan
salam, mengabsen dan mengajak siswa untuk membaca
Al-Quran terlebih dahulu. Guru mereview materi hari sebelumnya
tentang cara-cara menyelesaikan persamaan kuadrat. Guru
kemudian melanjutkan materi dengan menanyangkan slide
tentang Diskriminan. Beberapa soal diberikan kepada siswa
tentang jenis-jenis akar berdasarkan nilai diskriminannya.
Setelah memberikan penjelasan, guru memberi kesempatan
kepada siswa jika ada hal yang ingin ditanyakan. Guru
kemudian melanjutkan materi tentang menggambar grafik
fungsi kuadrat. Diakhir pembelajaran, guru memberikan
pekerjaan rumah kepada siswa. Dan akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya.
4) Rabu, 23 Mei 2012
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan
salam, mengabsen siswanya. Setelah itu, guru menayangkan
dimulai dengan membahas pekerjaan rumah yang diberikan
pada pertemuan sebelumnya. Guru menanyakan dan mengecek
pekerjaan siswa, kemudian meminta salah satu siswa untuk
maju menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Guru
kemudian memberikan penjelasan tentang sumbu simetri dan
titik puncak. Setelah menjelaskan dan memberikan contoh,
guru kemudian membentuk siswa menjadi beberapa kelompok
dan meminta siswa mengerjakan soal dalam kelompok.
Masing-masing kelompok terdiri dari tiga atau empat orang.
Setiap kelompok diberi satu buah soal yang berbeda dan setiap
anggota kelompok bertanggungjawab untuk menyelesaikan
soal tersebut. Soal dikerjakan dalam waktu 15 menit, jawaban
harus dikumpulkan saat waktu pengerjaan tugas berakhir.
2. Kuesioner
Data yang telah diperoleh oleh peneliti melalui kuesioner Minat
dan Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan
Bahasa Inggris dianalisis dan dikelompokkan dalam lima kriteria
dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Hasil
klasifikasi prosentase kuesioner minat dan motivasi siswa kelas X
GAC adalah sebagai berikut:
a. Minat
No. Siswa Persentase Klasifikasi Minat
1. 48, 67 % Rendah
3. 66% Tinggi
4. 54, 67% Sedang
5. 70% Tinggi
6. - -
7. 56, 67% Sedang
8. 68% Tinggi
9. 62% Sedang
10. 55, 34% Sedang
11. 72% Tinggi
12. 52% Rendah
13. 53, 33% Rendah
14. 44% Rendah
15. 69, 34% Tinggi
16. 50, 67% Rendah
17. 56% Sedang
18. 76, 67% Tinggi
19. 82, 67% Sangat Tinggi
20. 79, 34% Tinggi
21. 58, 67% Sedang
22. 61, 34% Sedang
23. 62% Sedang
Tabel 4.5 Data Minat Siswa
b. Motivasi
No. Siswa Persentase Klasifikasi Minat
1. 80, 67% Tinggi
2. 74% Tinggi
3. 74, 67% Tinggi
4. 58% Sedang
5. 82, 67% Sangat Tinggi
6. - -
7. 87, 33% Sangat Tinggi
8. 79, 34% Tinggi
9. 78% Tinggi
11. 82% Sangat Tinggi
12. 68, 67% Tinggi
13. 82, 67% Sangat Tinggi
14. 74% Tinggi
15. 86% Sangat Tinggi
16. 68,67% Tinggi
17. 65, 34% Sedang
18. 86, 67% Sangat Tinggi
19. 86% Sangat Tinggi
20. 67, 34% Tinggi
21. 72, 67% Tinggi
22. 82, 67% Sangat Tinggi
23. 79, 34% Tinggi
Tabel 4.6 Data Motivasi Siswa
3. Wawancara
a. Wawancara dengan siswa
Berikut adalah rincian hasil wawancara peneliti dengan enam
orang siswa yang dipilih berdasarkan kemapuan akademiknya,
dimana dua siswa dengan kemampuan akademik tinggi, dua siswa
dengan kemampuan akademik sedang, serta dua siswa dengan
kemampuan akademik rendah.
S1 : siswa dengan kemampuan akademik tinggi yang pertama.
S2 : siswa dengan kemampuan akademik tinggi yang kedua.
S3 : siswa dengan kemampuan akademik sedang yang pertama.
S4 : siswa dengan kemampuan akademik sedang yang kedua.
S5 : siswa dengan kemampuan akademik rendah yang pertama.
S6 : siswa dengan kemampuan akademik rendah yang kedua.
Pertanyaan Jawaban
1. Saat memilih sekolah dulu
apakah sekolah ini adalah
pilihan pertama? Jika ya, apa
alasannya?
S1: Ya. Soalnya dari SMP udah disini,
jadi udah tau segala macamnya
disini.
S2: Bukan. Tapi karena nem nya nggak
daripada masuk sekolah negeri yang
biasa-biasa aja mending masuk ke
swasta yang bagus.
S3: Ya. Soalnya kan aku nyarinya yang
kelas internasionalnya.
S4: Bukan.
S5 : Ya, soalnya SMP juga dari sini.
S6 : Ya, soalnya SMP nya juga disini.
2. Ketika masuk ke kelas GAC,
apa itu keinginanmu atau
keinginan orangtua? Apa
alasannya?
S1 :Dua duanya. Abisnya kan nanti
dapet sertifikat jadi nantinya lebih
gampang kalo mau sekolah di luar
negeri. Kalo orangtua alasannya juga
sama.
S2 : Keinginanku sama orangtua juga.
Soalnya biar bisa meningkatkan
kemampuan Bahasa Inggris,
orangtua juga sama.
S3 : Dua-duanya. Alasannya biar nanti
kalo kuliah di luar negeri kita jadi
lebih terbiasa.
S4 :Keinginanku sama orangtua.
Soalnya aku mau tau aja kelas
internasional tu gimana. Kalo
orangtua pengennya biar Bahasa
Inggrisnya lebih maju.
S5 : Keinginanku karena tesnya kan juga
memenuhi jadi daripada masuk kelas
reguler kan biasa.
S6 :Orangtua. GAC nanti ngebantu di
Bahasa Inggrisnya.
3. Apa motivasimu masuk ke
kelas GAC?
S1 : Kuliah di luar negeri.
S2 : Supaya Bahasa Inggrisnya terus
meningkat.
S3 :Mau improve skill inggris trus kalo
misalnya nanti kuliah bisa over seas.
lebih bagus trus dapet sertifikat.
S5 :Nggak mau nyia-nyiain nilai sih
sama mau nyari pengalaman baru.
S6 : Ada rasa pengen.
4. Menurut kamu apa
keunggulan kelas GAC
dibanding kelas reguler?
S1: Ada beberapa pelajaran yang di
reguler tuh nggak ada. Jadi kalo di
GAC dapet lebih.
S2: Kalo kelas ini tuh kayak lebih
mempersiapkan buat ke universitas
gitu, independent skill buat persiapan
ke universitas.
S3: GAC lebih prepare ke university jadi
kita diajarin time management,
bussiness social sama study skill for
independent learning skill.
S4: Kelas ini pake kurikulum yang
nasional tapi belajar kurikulum
yang internasional juga
S5: Lebih ke arah kuliah. Jadi ntar pas
kuliah nggak kaget.
S6: Sertifikat GAC lebih bagus dari kelas
reguler.
5. Apakah kamu memang
senang dengan Bahasa
Inggris?
S1: Ya.
S2: Ya.
S3: Ya, dulu emang nilai paling bagus
pas SMP memang Bahasa Inggris.
S4: Ya.
S5: Seneng tapi nggak yang seneng
banget lebih ke kebiasaan aja sih.
S6: Enggak, karena nggak bisa Bahasa
Inggris sama sekali.
6. Di SMP dulu, apakah sudah
pernah mengikuti
pembelajaran Matematika
menggunakan Bahasa
S1: Nggak begitu sering, tapi
kadang-kadang ada.
S2: Emh, enggak, Bahasa Indonesia.
Inggris? S4: Iya.
S5: Belum.
S6: Belum.
7. Setelah dinyatakan diterima
dikelas GAC, apa yang
dirasakan dan apa yang
terlintas di benakmu?
S1: Seneng sih. Karena kalo masuk GAC
kan harus ada tesnya, jadi kalo lulus
tesnya tuh kerasa bangga. Siap sih.
S2: Ya seneng sih, tapi biasa aja.
S3: Seneng. Penasaran sama kelas nya,
bsk susah ato nggak.
S4: Seneng sih. belum kebayang.
S5: Agak kaget juga soalnya dulu nggak
begitu yakin.
S6:Takut nggak bisa ngikutin
pelajarannya.
8. Ketika pertama kali
mengikuti pembelajaran
Matematika menggunakan
Bahasa Inggris, apa yang
kamu rasakan?
S1: Ya agak beda aja gitu, ko rumusnya
bahasanya jadi berbeda. Jadi harus
nyesuaikan diri aja sama Bahasa
Inggrisnya.
S2: Pas awal-awalnya agak bingung
sama istilah baru.
S3: Bingung awalnya.
S4: Bingung.
S5: Susah sih, soalnya kan belum pernah
jadi agak pusing.
S6:Grogi karena nggak bisa Bahasa
Inggris.
9. Apakah kamu mengerti
dengan materi yang
S3: Tergantung sama materinya, ada
yang nggak ngerti.
S4:Ngerti sih tapi agak lebih lama
ngertinya.
S5:Enggak begitu bisa ngikutin
Matematika.
S6: Nggak semuanya.
selama pembelajaran
Matematika menggunakan
Bahasa Inggris?
rumus aja sih, cuma itu doang.
S2: Paling kalo baca teksbooknya aja,
kalo ngerjain nggak masalah soalnya
kalo ngerjain kan lebih ke
angka-angka kan.
S3: Pas pertama ajah sih. apalagi kalo
nggak masuk, kan banyak
ketinggalan.
S4: Dulu pas mau UN SMP belajarnya
pake Bahasa Indonesia jadi sekarang
harus belajar dari awal lagi.
S5: Bahasanya beda soalnya Bahasa
Inggrisku kan percakapan sehari-hari
bukan tentang Matematika.
S6: Karena Bahasa Inggrisnya.
11. Apa yang kamu lakukan
untuk mengatasi kemdala
tersebut?
S1:Ya ngerjain soal, abis tu nanya guru.
S2: Emh, ya cari kata-katanya di kamus,
tanya guru.
S3: Ikut les di luar.
S4: Banyak baca bukunya.
S5: Awalnya sih tak diemin ajah, toh
juga cuma Matematika dan nggak
terlalu suka Matematika juga. Tapi
sekarang mulai mikir soalnya mau
kenaikan kelas, jadi mulai les.
S6: Belajar ngerti Bahasa Inggrisnya
dalam Matematika, kayak kotak tu
square.
12. Dengan belajar
Matematika menggunakan
Bahasa Inggris apakah ada
peningkatan yang kamu
rasakan dalam Matematika
maupun Bahasa Inggris?
S1: Enggak sih, sama aja. Cuma beda
bahasa doang.
S2: Kalo Bahasa Inggrisnya iya, tapi kalo
Matematikanya sama.
S3: Ada.
S4: Ada.
S5: Ya, ada.
buat Inggris.
S3: Lebih meningkat, soalnya kita kan
harus paham dulu baru bisa ngerjain
soalnya.
S4: Sama aja.
S5: Nggak begitu paham karena nggak
suka Matematika.
S6: Meningkat kalo pake Bahasa
Indonesia.
S1: Ya. Kan karena pelajarannya juga
pake Bahasa Inggris.
15. Manfaat apa yang kamu
rasakan setelah
mempelajari Matematika
menggunakan Bahsa
Inggris?
S1: Ya ntar pas kuliah kan internasional
pake Bahasa Inggris jadi udah ga
perlu belajar lagi.
S2: Ya lebih bisa berkomunikasi, dapet
kata-kata baru.
S3: Kalo misalnya kita kuliahnya di luar
negeri ato pas kerja manfatnya di
situ.
S4: Kalo belajar Bhasa Inggris biasa kan
nggak ada Matematikanya. Tapi kalo
ini, kita bisa ngerti Matematika kalo
pake Bahasa Inggris tu gimana.
S5: Sedikit banyak ngrasain kuliah,
belajar bikin jurnal, dll.
S6: Listeningnya jadi lebih bagus.
16. Bagaimanakah minat dan
motivasimu dalam belajar
Matematika menggunakan
S1: Ya meningkat sih, kan udah mau
setahun kan belajar pake Bahsa
Bahasa Inggris apakah
meningkat atau
sebaliknya? Apa
alasannya?
Alasannya ya karena tiap hari pake
itu, jadi udah kebiasaan.
S2: Agak meningkat. Soalnya
menyenagkan.
S3: Meningkat. Soalnya kan kita ada
yang nggak ngerti jadi tuh
memotivasi kita buat belajar.
S4: Meningkat. Awalnya susah, tapi
setelah belajar jadi gampang.
S5: Pusing lah. Tapi ngerasa kalo
besok-besok pasti bakal berguna.
S6: Cukup meningkat. Udah punya
tujuan mau masuk kuliah dimana.
17. Menurut pendapatmu
S1: Ya. Kan kuliahnya ntar diluar negeri
jadi pasti ada peran.
S2: Semoga.
S3: Penting.
S4: Misalnya mau kuliah ke luar bisa
lebih gampang.
S5: Tergantung sih. kalo kuliah diluar
negeri ya mungkin bermanfaat lah.
S6: Ada.
18. Ada rencana kuliah diluar
negeri? Apa alasannya?
S1: Ya, karena kan diluar negeri bisa
lebih liat dunia luar, bisa
bersosialisasi sama orang-orang dari
negara lain.
S2: Rencana mau ikut Internasional
Program School.
S3: Ada,tapi mau 1thn di Indonesia dulu
biar tau giman sih kuliah itu.
S4: Ada. Soalnya kan daet sertifikat jadi
bisa lebih gampang.
S5: Belum kepikiran.
S6: Mungkin sekolahnya nggak.
Kuliahnya di Indonesia kerjanya baru