• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis persepsi konsumen terhadap perluasan merek [brand extension] Eiger - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis persepsi konsumen terhadap perluasan merek [brand extension] Eiger - USD Repository"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :

Nama : Agustinus Rinanto Suyana NIM : 042214129

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (Kolose 3 :2 3 )

“Perubahan kadang tidak kita inginkan, Tapi harus kita lakukan untuk menjadi lebih baik”

(Zuga, 18 –11 -2 0 0 5 )

“Hidup adalah soal keberanian menghadapi tanda tanya, tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar,

terimalah dan hadapilah” (Soe Hok Gie. Jakarta,19 – 7 – 1 9 6 6 )

“Sesuatu selalu terjadi seperti yang Anda yakini, dan keyakinan terhadap sesuatu membuatnya terjadi”

(Frank Llyod Wright)

Skripsi ini, kupersembahkan kepada :

Juruselamatku Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa

memberikan kekuatan dalam hidupku dan Bunda Maria

yang selalu mendoakanku.

Bapakku dan ibuku di Cianjur yang selalu pengertian

dalam membimbing anak - anaknya, dan memberi

dukungan moral dan materi serta kasih sayangnya.

Adikku NOVI dan WAHYU, untuk kasihnya dan doanya,

serta canda yang selalu menyegarkan.

(5)

v

pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Februari 2009

Penulis

Agustinus Rinanto Suyana

(6)

vi

Sebuah Studi atas Persepsi Konsumen Terhadap Tas Laptop Eiger yang Ditinjau dari Karakteristik Demografis Konsumen

Oleh : Agustinus Rinanto Suyana Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan perbedaan persepsi konsumen terhadap merek Eiger sebelum dan sesudah perluasan merek ke tas

laptop dan perbedaan persepsi konsumen Eiger sebelum dan sesudah perluasan

merek ke tas laptop di showroom Eiger Yogyakarta, dilihat dari jenis kelamin, tingkat penghasilan, dan pekerjaan konsumen.

Penelitian ini dilakukan selama bulan Desember 2008 sampai Januari 2009 di Showroom Eiger Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden dengan menggunakan metode pengambilan sampel Purposive Accidental Sampling. Uji validitas mengunakan korelasi

Product-Moment (Pearson) dan uji reliabilitas menggunakan Cronbach’s Alpha.

Teknik analisis data menggunakan analisis Pa ired Sample T Test.

(7)

vii

A Case Study on Consumer Perception on Eiger Laptop Bag Based on Consumer Demographics

By: Agustinus Rinanto Suyana Universitas Sanata Dharma

2009

The objectives of this research were to reveal the differences of consumer perception on Eiger before and after its brand extension to laptop bag and the differences of Eiger consumer perception before and after its brand extension to laptop bag at Eiger Showroom Yogyakarta viewed from gender, income level, and occupation.

This research was conducted along Desember 2008 until January 2009 at Eiger Showroom Yogyakarta. The research was conducted by distributing questionnaires to 100 respondents by using Purposive Accidental Sampling as the data gathering method. Validity test used was Product-Moment (Pearson) correlation and reliability test used was Cronbach's Alpha. Data analysis technique used was Paired Sampel T-Test analysis.

(8)

viii

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Agustinus Rinanto Suyana

Nomor Mahasiwa : 042214129

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Analisis Persepsi Konsumen terhadap Perluasan Merek (Brand Extension) Eiger: Sebuah Studi Atas Persepsi Konsumen Terhadap Tas Laptop Eiger yang ditinjau dari Karakteristik Demografis Konsumen di Shworoom Eiger

Yogyakarta. Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya

memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibua t di Yogyakarta

Pada tanggal : 28 Februari 2009

Yang menyatakan,

(9)

ix

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Perluasan Merek (Brand Extension) Eiger”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan ini juga tidak lepas dari campur tangan berbagai pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. YP Supardiyono, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E, M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., Ph.D.selaku dosen pembimbing I. Terima kasih atas bimbingan dan pengarahannya selama ini.

4. Bapak Drs. Hg. Suseno TW, M.S., selaku dosen pembimbing II. Terima kasih atas bimbingan dan pengarahannya selama ini.

5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 6. Arif Rahman H, selaku Marketing Communication PT. Eigerindo Multi

(10)

x

dukungan, nasihat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang layak bagiku serta menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa dalam menyikapi hidup.

9. Mbah Maria Harjopawiro, yang selalu mendoakan cucu - cucunya di setiap malam tanpa lelah. (Terima Kasih Mbah)

10. Untuk adik - adikku: Novi dan Wahyu terima kasih ya, atas doa dan dukungannya. Semoga kita bisa meraih kesuksesan dan bisa membuat bapak dan ibu bangga.

11. Untuk Tante, Om, dan sepupuku di lawang (Malang) terima kasih atas doa, cerita tentang perjuangan hidup sebagai seorang khatolik sejati dan nasehat – nasehat yang sangat berharga.

12. Untuk Le Kris (Godean) dan Mbak Sri (Pakem), terima kasih pinjaman motornya selama KPP. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian.

13. Untuk saudaraku dan temanku : Adit, Banar dan Yadi di manapun kalian berada ingatlah masa kecil kita yang sangat indah.

(11)

xi

memberikan semangat dan dukungan serta mau berbagi kisah tentang perjuangan dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas semuanya dan semoga kalian juga cepat selesai kuliah.

17. Untuk teman-teman kost Argulo 1C: Rahman, Dhanar, Imam, Pak Guru, Ariel, Yandy, Sigit terima kasih atas dukungannya dan kebersamaannya. 18. Untuk robert (nganjuk-JB), fajar (Japar-JB) dan untuk semua anak JB yang

pernah ke kontrakan di Joho Concat, yang telah banyak membantu saat aku pertama kali masuk USD terima kasih atas nasehatnya dan kebersamaannya. 19. Untuk semua Angkatan 2004, teruslah berjuang kawan dan kita pasti BISA !! 20. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran bagi para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi teman-teman dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, Februari 2009 Penulis

(12)

xii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK...vi

ABSTRACT ... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...viii

KATA PENGANTAR ...ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah... 3

D. Tujuan Penelitian... 3

E. Manfaat Penelitian... 4

F. Sistematika penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI... 7

A. Pengertian Persepsi Konsumen ... 7

(13)

xiii

F. Strategi Merek ... 17

G. Perluasan Merek ... 18

H. Strategi Perluasan Merek ... 21

I. Keunggulan dan Kelemahan Perluasan Merek ... 21

J. Hasil dan Tipe Perluasan Merek ... 23

K. Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 30

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 30

D. Variabel Penelitian, Definisi dan Operasionalisasi Variabel ... 31

E. Metode Pengambilan Sampel ... 33

F. Metode Pengumpulan Data ... 33

G. Teknik Pengujian Instrumen ... 35

H. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 39

A. Sejarah Perusahaan dan Merek Eiger ... 39

B. Filosofi Logo Eiger ... 40

C. Eiger Adventure Service Team dan EAST Sub Structure... 40

(14)

xiv

A. Pengujian Instrumen Penelitian... 52

B. Analisis Data ... 54

C. Pembahasan... 88

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 89

A. Kesimpulan... 89

B. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 93

(15)

xv

Tabel 5.1 Hasil Pengujan Validitas ... 52 Tabel 5.2 Hasil Pengujian Realibilitas ... 53 Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 55 Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan 55 Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan .. 56 Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 56 Tabel 5.7 Lamanya Menggunakan Produk Eiger …...………... 57 Tabel 5.8 Frekuensi Mengikuti Kegiatan Petualangan ... ... 57 Tabel 5.9 Perbedaan Persepsi Konsumen Terhadap Merek Eiger

Sebelum dan Sesudah Perluasan Merek... 59 Tabel 5.10 Perbedaan Persepsi Konsumen Terhadap Merek Eiger

Sebelum dan Sesudah Perluasan Merek Menurut Jenis

Kelamin... 65 Tabel 5.11 Perbedaan Persepsi Konsumen Terhadap Mer ek Eiger

Sebelum dan Sesudah Perluasan Merek Menurut Tingkat Penghasilan... 73 Tabel 5.12 Perbedaan Persepsi Konsumen Terhadap Merek Eiger

Sebelum dan Sesudah Perluasan Merek Menur ut Jenis

(16)

1

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan tas laptop di Indonesia yang sangat pesat, membuat merek yang bergengsi memiliki pengaruh di mata konsumen. Semakin kuat merek dari suatu produk maka otomatis semakin kuat pula pengaruhnya pada sikap konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut. Oleh karena itulah merek adalah asset yang sangat penting dan bernilai. Seiring dengan waktu banyak para pengusaha produk – produk petualangan yang melihat peluang dari berkembangnya komputer laptop di masyarakat.

Merek Eiger dibawah PT. Eigerindo Multi Produk Industri merupakan salah satu perusahaan yang melakukan strategi perluasan merek pada tas

laptop dengan merek Eiger. Produk tas laptop Eiger diharapkan berhasil

memikat banyak konsumen dan dapat bersaing dengan produsen adventure

product lainnya di Indonesia khususnya (yaitu diantaranya adalah Export, Arei,

dan Polo). Pada produk barunya yaitu tas laptop, Eiger merancangnya dengan teknologi ACCS (advance curve cooling system), EABS (Eiger’s airflow Back

System), ECBS (The Eiger Comfort Back System), HRCS (Heat Reducer Curve

System), EDBS (Eiger Detachable Back System) dan C-Fit System. Dengan

(17)

lagi dengan masih sangat sedikitnya produsen tas laptop di Indonesia (yaitu diantaranya adalah Export, Arei, dan Polo).

Akan tetapi ada risiko bahwa dengan dilakukannya strategi perluasan merek oleh PT. Eigerindo Multi Poduk Industri ke kategori produk baru yaitu

tas laptop, akan membuat pelanggan atau konsumen mengalami kebingungan.

Hal ini dikarenakan Eiger dari tahun 1993 sudah dikenal oleh pelanggan atau konsumen sebagai produk petualangan, seperti motto yang digunakan Eiger yaitu “The Real Adventure Gear” bukan “The Real Life Style Gear”. Persepsi inilah yang akan membingungkan konsumen jika atribut atau manfaat yang melekat pada merek tersebut bertentangan dengan merek induk, sehingga konsumen merubah persepsinya pada produk baru itu dan juga pada merek induk tersebut. Apabila tas laptop mempunyai citra pekerja kantoran, kemapanan, dan eksklusivitas yang bisa bertentangan dengan citra petualang yang diusung oleh Eiger, hal ini bisa melemahkan citra Eiger secara keseluruhan.

Sehubungan dengan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian, dengan membahas secara spesifik tentang “Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Perluasan Merek (Bra nd Extension)

(18)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap merek Eiger sebelum dan sesudah perluasan merek ke tas laptop?

2. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen Eiger sebelum dan sesudah perluasan merek ke tas laptop di Showroom Eiger Yogyakarta apabila dilihat dari jenis kelamin, tingkat penghasilan, dan tingkat pekerjaan konsumen ?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan – batasan terhadap permasalahan yang dikemukakan diantara lain :

1. Konsumen yang akan penulis teliti adalah konsumen produk – produk Eiger khususnya produk tas laptop Eiger.

2. Perluasan Merek (Brand Extension) yang dimaksud penulis adalah penggunaan sebuah merek yang sudah mapan pada suatu kelas produk untuk memasuki kelas produk lain.

D. Tujuan Penelitian

(19)

1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap merek Eiger sebelum dan sesudah perluasan merek ke tas laptop.

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen Eiger sebelum dan sesudah perluasan merek ke tas laptop di Showroom Eiger Yogyakarta apabila dilihat dari jenis kelamin, tingkat pendapatan, dan tingkat pekerjaan konsumen.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Produsen Peralatan Alam Bebas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi para produse n produk petualangan khususnya dalam mengambil kebijakan strategi perluasan merek dan mengekspolitasi peluang pasar yang ada. 2. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa pengetahuan mengenai sikap konsumen terhadap strategi perluasan merek, serta menerapkan teori – teori yang telah diterima di bangku kuliah ke dunia nyata.

3. Bagi Pihak Lain

(20)

F. Sistematika Penulisan

BAB I. Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II. Landasan Teori

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori – teori yang akan berhubungan dengan masalah yang menjadi topik dalam penyusunan skripsi ini, yaitu persepsi konsumen dan perluasan merek

BAB III. Metode Penelitian

Bab ini berisi jenis penelitian, tempat penelitian, subyek dan obyek penelitian, data yang dicari, teknis pengumpulan data, teknik pengambilan data, teknik analisis data.

BAB IV. Gambaran umum Perusahaan

(21)

BAB V. Analisis Data

Dalam bab ini akan dikemukakan hasil temuan lapangan, hasil penelitian dan pembahasan mengenai uji beda persepsi konsumen terhadap perluasan merek Eiger pada tas laptop.

BAB VI. Penutup

(22)

7 A. Persepsi Konsumen

Persepsi konsumen menurut Darmawan dan Ferrinadewi (2004: 90) adalah proses dimana seseorang mengorganisir dan mengartikan kesan dari panca indera dalam tujuan untuk memberi arti bagi lingkungan mereka. Persepsi konsumen ini sangat penting dipelajari karena perilaku konsumen didasarkan oleh persepsi mereka tentang apa itu kenyataan dan bukan kenyataan itu sendiri. Menurut Nugroho (2003: 160), persepsi konsumen dapat didefinisikan sebagai makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu, stimulus (rangsangan-rangsangan) yang kita terima melalui lima indera. Sedangkan persepsi menurut Kotler (2003: 179) didefinisikan

“perception is the process by which an individual selects, organizes, and

interprets info rmation input to create a meaningful picture of the world”

dimana jika diartikan maka persepsi merupakan suatu proses dimana individu memilih, mengorganisasikan, dan menginterprestasikan rangsangan menjadi suatu gambar yang berarti dan saling terkait terhadap objek yang dihadapinya.

Persepsi akan sesuatu yang berasal dari interaksi antara 2 jenis faktor yang dikemukan oleh Schiffman & Kanuk (2000: 194) adalah :

1. Stimulus Faktor

(23)

mampu menciptakan suatu rangsangan pada indera manusia, sehingga mampu menciptakan suatu persepsi mengenai produk yang dilihatnya. 2. Individual Faktor

Karakteristik individu yang termasuk didalamnya tidak hanya proses panca indera tetapi juga pengalaman yang serupa dan dorongan utama serta harapan dari individu itu sendiri.

Pembentukan persepsi (Irwanto, 1996: 96) dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

1. Perhatian yang selekif

Manusia akan menerima banyak sekali rangsangan dari lingkungannya, meskipun ia tidak harus menanggapi semua ransangan yang diterimannya. Untuk itu individu memusatkan perhatiannya pada rangsangan – rangsangan tertentu saja. Dengan demikian objek – objek gejala lain tidak akan tampil ke muka sebagai objek pengamat.

2. Ciri – ciri rangsangan

Rangsangan yang bergerak diantara rangsangan diam akan lebih menarik perhatian. Demikian juga rangsangan yang paling besar diantara yang kecil; yang kontras dengan latar belakangnya dan yang intensitas ransangannya paling kuat.

3. Nilai – nilai dan kebutuhan individu

(24)

menunjukan bahwa anak – anak dari golongan ekonomi rendah melihat koin (mata uang logam) lebih besar dibandingkan anak – anak orang kaya. 4. Pengalaman terdahulu

Pengalaman – pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi seseorang mempersepsi dunianya. Cermin bagi kita tentu bukan barang baru, tetapi lain halnya dengan mereka yang berada di pedalaman.

Proses terbentuknya persepsi terdiri dari lima langkah, yang menurut buku Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi adalah sebagai berikut : 1. Proses pengumpulan informasi (process of gathering information).

2. Proses seleksi (selecting), yaitu apa yang harus dicatat dari suatu informasi. 3. Mengawinkan, yaitu proses mengkombinasikan informasi yang telah

dicatat.

4. Proses mengorganisasi informasi ke pola – pola tertentu.

5. Proses menginterprestasikan informasi yang telah terpola dalam sesuatu yang bermakna.

Sedangkan hal – hal lain yang dianggap dapat mempengaruhi persepsi adalah kemampuan dasar (ability), keinginan (wants), kebutuhan (needs), harapan

(expectations), dan latihan (training).

Ketepatan persepsi dipengaruhi oleh situasi dimana persepsi tersebut terbentuk. Termasuk dalam pengertian situasi ini, antara lain, tempat, waktu, suasana (sedih, gembira, takut, dan lain-lain).

(25)

1. Perhatian (attention)

Yaitu sampai dimana konsumen bersifat sensitif terhadap informasi. Perhatian dipengaruhi oleh :

- Ambiquitas stimulus - Sikap

2. Ambiquitas stimulus

Yaitu ketidakpastian tentang yang diamati dan tidak adanya makna dari informasi yang diterima.

3. Penyimpangan pengamatan (perceptual bias) Yaitu distorsi dari informasi yang diterima. 4. Penelusuran Nyata (Overt Search)

Yaitu penelusuran informasi secara aktif. Aktivitas ini meliputi kecepatan dan keluasan dalam menimbulkan informasi yang ada pada memori dan pe ngalaman mengenai masalah.

B. Sikap dan Perilaku Konsumen

(26)

Perilaku konsumen adalah kegiatan – kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada kegiatan tersebut (Handoko, 1997: 10). Sedangkan menurut Engel (1994: 3), perilaku konsumen adalah sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului tindakan tersebut.

Jadi, perilaku konsumen dapat disimpulkan sebagai tin dakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahan pada saat mereka membutuhkan. Sebelumnya kegiatan pemasaran dilakukan, manajer pemasaran harus memahami perilaku konsumen. Oleh karena itu terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu, faktor – faktor eksternal dan faktor – faktor internal.

Faktor – faktor eksternal mempengaruhi perilaku konsumen ( Handoko 1997: 57) yaitu :

a. Kebudayan dan kebudayaan khusus

(27)

lain-lain, serta kebiasaan - kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

b. Kelas sosial

Masyarakat Indonesia pada hakekatnya dapat dikelompokan ke dalam tiga kelas yaitu :

1). Kelas atas, yang dimaksud kelas atas adalah para pengusaha dan pejabat – pejabat tinggi.

2). Kelas menengah, yang dimaksud kelas ini adalah para karyawan di instansi pemerintah dan swasta serta pengusaha mene ngah.

3). Kelas rendah, yang tergolong dalam kelas ini adalah para buruh pabrik, tukang becak, pedagang kecil, petani dan sebagainya.

Perilaku konsumen antara kelas sosial satu akan berbeda dengan kelas sosial lain, karena golongan sosial ini mempunyai sikap yang berbeda -beda.

c. . Kelompok sosial

Terjadi karena adanya kenginan manusia untuk berinteraksi dengan manusia lain dan dengan lingkungan sekelilingnya.

d. Keluarga

(28)

Perilaku di dalam keluarga berubah ubah karena dipengaruhi oleh siklus kehidupan.

C. Pengertian Merek (Brand)

Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan atau kombinasi hal – hal tersebut untuk mengindentifikasi bara ng dan jasa dari seseorang atau kelompok penjual untuk membedakan dengan pesaing (Bone dan Kurtz, 1998: 399). Merek menurut Aaker (1997 yang dikutip oleh Rangkuti, 2004: 36) adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) dengan maksud mengindentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual tertentu. Sedangkan menurut Stanton (1996 yang dikutip dalam Rangkuti 2004: 36) merek adalah nama, simbol, atau desain khusus berupa kombinasi unsur – unsur ini yang dirancang untuk mengindentifikasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh penjual.

Dengan demikian dari ketiga definisi merek tersebut dapat disimpulkan bahwa merek mempunyai dua unsur, yaitu Brand Name yang terdiri dari huruf atau kata-kata yang dapat dibaca, serta Brand Mark yang berbentuk simbol, desain atau warna tertentu yang spesifik. Kedua unsur dari sebuah merek, selain berguna untuk membedakan dari satu produk ke produk pesaingnya, juga berguna untuk mempermudah konsumen untuk mengenali dan mengindentifikasi barang dan jasa yang hendak dibeli.

(29)

1. Atribut

Setiap merek memiliki atribut. Atribut ini perlu dikelola dan diciptakan agar pelanggan dapat mengetahui dengan pasti atribut – atribut apa saja yang terkandung dalam suatu merek. Contohnya, Extractor Eiger 15 inches

merupakan merek tas laptop yang dirancang dengan kualitas tinggi, selalu menjaga keamanan, bergengsi, berharga mahal serta dipakai oleh para kalangan menengah ke atas.

2. Manfaat

Selain atribut, merek juga memiliki serangkaian manfaat. Konsumen tidak membeli atribut, mereka membeli manfaat. Produsen harus dapat menerjemahkan atribut menjadi manfaat fungsional maupun manfaat emosional. Atribut “aman” dapat diterjemahkan menjadi manfaat fungsional, yaitu melindungi laptop dari gesekan selagi dibawa. Manfaat ini dapat juga diterjemahkan kedalam manfaat emosional yaitu “Selama menggunakan Extractor Eiger 15 inches, saya merasa laptop saya aman dan nyaman” selain itu atribut – atribut lain juga harus dapat diterjemahkan menjadi manfaat yang dapat langsung dirasakan oleh konsumen.

3. Nilai

(30)

Merek juga mewakili budaya tertentu. Misalnya Eiger mewakili budaya petualang yang kuat dalam segala medan dan selalu terorganisasi dengan baik dan berguna bagi lingkungan sekitar.

5. Kepribadian

Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu. Kepribadian itu biasanya diambil dari orang – orang terkenal.

6. Pemakai

Merek juga menujukan jenis konsumen pemakai merek tersebut. Itulah sebabnya para pemasar selalu menggunakan analogi orang – orang terkenal untuk penggunaan mereknya. Misalnya, untuk orang yang sukses selalu digambarkan menggunakan tas laptop dengan merek Extractor Eiger 15

inches yang didesain sangat elegan dan bergaya.

D. Nilai Merek

Merek merupakan salah satu elemen penting dalam pemasaran. Merek sebagai salah satu elemen dalam pembentukan nilai (Kartajaya, 1996: 145). Kotler (2005: 2) mengemukakan pandangannya sebagai berikut.

Brands have remarkable ability to impact the way people view product. Consumers rarely just see a product or service; they see the product together with the brand. As a result, how they perceived the product is shaped by the brand.

(31)

Merek sebenarnya merupakan janji penjualan untuk secara konsisten memberikan fitur, manfaat dan jasa tertentu kepada pembeli (Rangkuti, 2004: 2). Merek – merek terbaik memberikan nilai merek yang tinggi. Merek mengandung nilai – nilai yang bersifat intangible, emosional, keyakinan, harapan serta sarat dengan persepsi pelanggan.

E. Peranan dan Kegunaan Merek

Merek memegang peranan yang sangat penting, salah satunya adalah menjembatani harapan konsumen pada saat kita menjanjikan sesuatu kepada konsumen. Dengan demikian dapat diketahui adanya ikatan emosional yang tercipta antara konsumen dengan perusahan penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan produk yang mirip, tetapi mereka tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama. Menurut Keller (2003: 9), pentingnya sebuah merek bagi konsumen adalah :

1. Identification of source of product

Merek dapat mengindentifikasikan sumber atau produsen dari suatu produk.

2. Assignment of responsibility to product maker

Merek dapat menjadi jaminan kualitas suatu produk bagi konsumennya.

3. Risk reducer

Merek dapat mengurangi resiko dalam memilih suatu produk.

4. Search cost reducer

(32)

5. Promise, bond, or pact with maker of product

Merek merupakan suatu ikatan antara konsumen dengan produsen.

6. Symbolic device

Merek merupakan bentuk simbolis yang membuat konsumen membuat suatu penilaian terhadap suatu merek.

7. Signal of quality

Merek merupakan karakteristik bagi suatu produk.

F. Strategi Merek

Ada lima pilihan dalam menentukan strategi merek yaitu sebagai berikut (Rangkuti, 2004: 10) :

1. Perluasan lini (line extension).

Perluasan lini ini terjadi apabila perusahan memperkenalkan unit produk tambahan dalam kategori produk yang sama dengan merek yang sama. Cara yang dilakukan biasanya dengan tampilan baru, seperti bentuk, rasa, warna, kandungan, ukuran kemasan, dan sebagainya.

2. Perluasan merek (brand extension)

Perluasan merek da pat terjadi apabila perusahaan memutuskan untuk menggunakan merek yang sudah ada pada produk dalam kategori baru.

3. Multi Brand

Multi Brand dapat terjadi apabila perusahan memperkenalkan berbagai

(33)

lain kepada pelanggan sehingga pelanggan mempunyai lebih banyak pilihan.

4. Merek Baru

Merek baru dapat dilakukan apabila perusahan tidak memiliki satu merekpun yang sesuai dengan produk yang dihasilkan atau apabila citra merek tersebut tidak membantu untuk produk baru tersebut.

5. Merek bersama (Co-branding )

Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah meningkatkan strategi

co-branding atau yang disebut juga kerjasama branding. Co-Branding terjadi

apabila dua merek terkenal atau lebih digabung dalam satu penawaran.

G. Perluasan Merek (Brand Extension)

Menurut Aaker (1997: 255), perluasan merek adalah penggunaan sebuah merek yang telah mapan pada suatu kelas produk untuk memasuki kelas produk lain. Dalam situasi persaingan bisnis yang kian lama makin ketat ini, perluasan merek merupakan salah satu strategi untuk memperkenalkan merek yang sudah ada pada produknya dalam satu kategori baru. Tujuan dari adanya penggunan strategi perluasan mere k ini adalah perusahaan mengharapkan merek yang sudah terkenal bisa mendorong dan meningkatkan penjualan serta supaya konsumen tidak merasa asing lagi terhadap produk baru yang ditawarkan tersebut sehingga kehadirannya dengan cepat diterima konsumen.

(34)

yang sudah ada. Namun menurut Aaker dan Keller ; Park, Milberg dan Lawson (1990 yang dikutip dalam Rangkuti 2004: 127), pengaruh positif tersebut hanya akan terjadi pada saat merek produk lama dan produk baru memiliki persepsi yang sama. Dengan demikian Rangkuti (2004: 128) menyimpulkan bahwa penelitian mengenai merek merupakan faktor yang sangat penting karena hal ini sangat mempe ngaruhi merek yang telah ada, khususnya apabila konsumen sangat mengetahui tentang merek tersebut.

Menurut Rangkuti (2004: 114), perluasan merek secara umum dibedakan menjadi dua kategori yaitu :

1. Perluasan Lini (Line Extension)

Artinya perusahan membuat pr oduk baru dengan menggunakan merek lama yang terdapat pada merek induk. Meskipun target market produk yang baru tersebut berbeda, tetapi kategori produknya sudah dilayani oleh merek induk (atau merek lama).

2. Perluasan Kategori (Category Extension)

Artinya perusahaan tetap menggunakan merek induk yang lama untuk memasuki kategori produk yang sama sekali berbeda dari yang dilayani oleh merek induk sekarang.

(35)

(www.BrandExtensionResearch/PrinciplesofBrandExtension/htm). Antara lain adalah :

1. Merek tidak perlu diperluas kecuali jika merek tersebut terkenal, mempunyai kesadaran merek yang tinggi dan mempunyai reputasi yang baik pada target pasar yang baru

2. Melakukan perluasan merek harus berdasarkan sesuatu yang logis serta cocok dengan harapan konsumen.

3. Perluasan merek harus mempunyai daya tarik di dalam kategori yang baru – suatu perpindahan kepada kategori produk harus memiliki perbedaan dan berhubungan dengan parent brand-nya yang diperluas ke dalam kategori baru tersebut.

4. Perluasan merek yang bisa menciptakan kebingungan atau pikiran negatif bagi image merek asal harus dihentikan.

5. Merek yang sudah digunakan oleh konsumen yang mempunyai arti sama dengan kategori umum tidak perlu diperluas ke kategori lain.

6. Merek tidak perlu diperluas terlalu banyak ke kategori yang berbeda untuk mengurangi risiko pada hasil akhirnya.

7. Perluasan merek yang tidak akan menciptakan hal positif dan bersinergi baik untuk merek asalnya tidak boleh dilakukan.

8. Perluasan merek harus dapat dirasakan dalam bisnis.

(36)

10.Selalu mempelajari dan meneliti perluasan merek yang dilakukan pada merek yang berkembang. Dan suatu perencanaan merek baik jangka panjang atau pendek harus harus mengetahui masalah yang akan dihadapi pada akhirnya.

H. Strategi Perluasan Merek

Menurut Buell (1985, yang dikutip dalam Rangkuti 2004: 114), perluasan merek terjadi apabila :

a. Merek individual dikembangkan untuk menciptakan suatu merek sekelompok.

b. Produk yang memiliki hubungan ditambahkan pada suatu merek kelompok yang ada.

c. Suatu merek individual atau kelompok, dikembangkan ke produk-produk yang tidak memiliki hubungan.

Perluasan merek ke dalam kategori produk yang sama memiliki keuntungan dari memaksimalkan biaya pengembangan produk dan memperkecil risiko. Sedangkan perluasan merek kedalam kategori produk yang berbeda ditujukan untuk menangkap peluang pasar dengan resiko meningkatnya resiko apabila produk tersebut gagal di pasaran (Rangkuti 2004: 115).

I. Keunggulan dan kelemahan Perluasan Merek

(37)

b) Memanfaatkan saluran distribusi yang sudah ada. c) Meningkatkan efisiensi desain logo dan kemasan.

d) Mengurangi biaya perkenalan produk baru serta program tindak lanjut pemasaran.

e) Mengurangi biaya pengembangan produk baru.

f) Menyediakan variasi pilihan produk kepada pelanggan.

2. Kelemahan perluasan merek menurut Rangkuti (2004: 121) adalah:

a) Dapat membingungkan pelanggan dalam memilih produk mana yang paling baik.

b) Toko cenderung beranggapan bahwa perluasan lini semata-mata merupakan me-too product, yaitu semata -mata merupakan fotokopi dari merek yang sudah ada, sehingga mereka tidak perlu menyimpan stok produk tersebut.

c) Dapat merusak merek induk yang sudah ada.

d) Seandainya produk baru dengan perluasan lini tersebut sukses di pasar, ada kemungkinan ia memakan merek induk yang sudah ada. Penyebabnya adalah konsumen induk yang sudah ada beralih ke produk baru.

(38)

f) Seandainya perluasan merek tersebut dilakukan tidak secara konsisten, yang artinya atribut atau manfaat yang melekat pada merek tersebut saling bertentangan dengan merek induk, sehingga konsumen meruba h persepsinya.

g) Seandainya perluasan merek dilakukan secara besar-besaran. Hal ini menyebabkan menurunnya persepsi terhadap merek tersebut.

J. Hasil dan Tipe dari Perluasan merek

Menurut Aaker (1997: 312) perluasan merek dapat menghasilkan :

1. Target food : Merek inti membantu perluasan merek

Dalam hal ini merek inti membantu kesuksesan dari merek yang baru. Seringkali penggunaan merek yang mapan merupakan cara yang tepat untuk mempengaruhi persepsi kualitas masyarakat terhadap merek baru. Karena itu perse psi umum mengenai kualitas yang berasosiasikan dengan merek mempunyai peranan yang sangat besar terhadap keberhasilan merek.

2. More Good : Perluasan ini dapat menguatkan merek inti

Perluasan merek dapat menguatkan citra merek asal, yaitu dengan fungsi membangun. Artinya, dengan adanya perluasan merek kategori produk baru diharapkan bisa saling menolong keberadaan dan tingkat penjualan dari merek inti atau merek asal sehingga persaingan antara keduanya tidak saling menjatuhkan dan justru saling membangun.

(39)

Jika perluasan merek ini dilakukan hanya untuk menimbulkan perkenalan, kredibilitas dan asosiasi kualitas, maka seringkali terdapat risiko besar untuk menjadi rentan terhadap kompetisi, sekalipun merek tersebut berhasil pada awalnya. Perluasan merek harus menyesuaikan dengan merek asal dan pelanggan perlu diyakinkan atas konsep merek yang diperluas itu. Jika kesesuaian antara merek baru dengan merek asal sangat lemah, image brand yang sudah sukses tidak akan beralih atau bahkan menimbulkan kesan meragukan pada masyarakat.

4. The Ugly : Perluasan merusak inti merek

Mengalami kegagalan dengan perluasan merek dapat merusak merek asal karena terciptanya asosiasi – asosiasi pelengkap yang tidak diinginkan, sehingga da pat merusak kesan kualitas merek asal atau mengubah citra merek yang bagus menjadi jelek.

5. More Ugly : Perluasan merek merusak jati diri merek inti

Perluasan merek bisa tidak hanya gagal, tetapi justru terkesan merusak jati diri merek asal karena perluasan merek terlihat membingungkan, akibatnya justru dapat merubah persepsi konsumen tentang nilai yang dimiliki merek asal. Misalnya dengan perluasan merek Eiger ke tas laptop merek Eiger, kemungkinan dampak terburuk yang timbul adalah konsumen menjadi bingung dengan jati diri Eiger sebagai

“The Real Adventure Gear” atau “The Real Life style Gear” juga dapat

(40)

Dalam penelitian Tauber tentang Brand Extension (perluasan merek) pada websitenya (www.BrandExtensionResearch.com ) menyatakan bahwa tipe dari perluasan merek dapat sangat berbeda-beda dalam memberi pengaruh pada merek asal, yang diantara lain seperti berikut :

1. Membuat produk serupa di dalam suatu format berbeda dari produk induk yang asli.

2. Membuat produk yang mempunyai perbedaan rasa/ramuan/komponen di dalam item yang baru.

3. Membuat produk memiliki manfaat/atribut/corak. Banyak "pemilik" merek suatu manfaat, atribut atau menonjolkan bahwa dapat diperluas.

4. Membuat produk mempunyai keahlian. Dari waktu ke waktu, merek tertentu boleh memperoleh suatu reputasi untuk mempunyai;nikmati suatu keahlian didalam area ditentukan. Pengembangan dapat dicapai ketika berkembang ke dalam area jika keahlian yang khusus ini dianggap penting.

5. Membuat produk mempunyai rekan produk. Beberapa perluasan merek "alami" menjadi rekan kepada produk yang telah dibuat oleh perusahaan. 6. Membuat produk perluasan vertikal. Beberapa perluasan merek adalah

perluasan vertikal dari apa yang mereka sekarang ini tawarkan. Suatu merek dapat menggunakan komponen warisan untuk meluncurkan produk dengan format yang matang.

(41)

8. Membuat produk untuk mendesain image/status. Merek tertentu menyampaikan status dan karenanya menciptakan suatu gambaran untuk pemakai.

Eiger sebagai sebuah merek dari PT Eigerindo Multi Produk Industri yang berdiri pada tahun 1990 telah mempunyai merek yang kuat di mata konsumennya. Hal itu terbukti dari dipercayainya Eiger oleh dunia internasional dengan mengekspor produknya ke berbagai negara seperti ke Singapura dan Libanon, lalu diperkuat lagi dengan 74 outlet adventure yang tersebar di seluruh Indonesia yang berpusat di Jl.Cihampelas No.22 Bandung.

(www.eigeradventure/companyprofile/htm)

• SS: Sangat Setuju, S: Setuju, N: Netral, TS: Tidak Setuju, STS: Sangat Tidak Setuju

(42)

Studi awal dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan atribut – atribut dari merek Eiger untuk mendasari penelitian utama (lihat tabel 1.1), penelitian awal ini dilakukan kepada 30 responden konsumen Eiger di Yogyakarta. Hasil studi awal akhirnya diketahui bahwa Eiger mempunyai citra sebagai berikut ; petualang, olahragawan, keberanian, elegan, berkualitas, berfungsi dengan baik, nyaman, kuat dan tahan lama. Citra inilah yang akan mendasari penelitian utama mengenai perluasan merek yang dilakukan oleh PT. Eigerindo Multi Produk ke produk tas

laptop.

K. Hipotesis

Dari studi awal diketahui bahwa Eiger mempunyai beberapa atribut yang sangat kuat di mata pelanggan Eiger yaitu citra petualang, citra olahragawan,

image keberanian, citra merek elegan, citra berkualitas, image kenyamanan,

image kuat, dan image tahan lama. Menurut Kotler (2002:134), citra merek

sebagai seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu merek. Jadi tidak mudah untuk membentuk citra, sehingga bila terbentuk akan sulit mengubahnya. Dengan dilakukannya perluasan merek dapat membuat citra merek semakin kuat ataupun sebaliknya. Dengan teori – teori tentang perluasan merek dan didasari oleh studi awal yang telah dipaparkan diatas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :

H1 = Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut merek

(43)

Strategi perluasan merek Eiger ini tentunya tidak lepas dari risiko, karena dapat memberi pengaruh negatif pada merek induk sehingga merek induk mengalami penipisan merek (brand diluation). Dengan adanya penipisan merek ini maka konsumen tidak akan menghubungkan merek tersebut dengan produk yang spesifik (Rangkuti, 2004:143). Dari berbagai penelitian yang telah dipaparkan diatas dapat dikatakan bahwa keberhasilan perluasan merek sangat di pengaruhi oleh kualitas dari merek asalnya. Untuk itu dalam melakukan perluasan merek, pihak produsen tidak hanya memperhatikan keuntungan bisnis semata tetapi juga memperhatikan persepsi konsumen terhadap merek asal ( www.etstrategicmarketing.com/smJune-July2/sbrand_2htm).

Masalah perluasan merek akan muncul dengan berubahnya gaya hidup konsumen, dimana hal ini mempengaruhi persepsi konsumen sehingga menghasilkan persepsi baru, dimana persepsi baru ini lebih jauh lagi akan mempengaruhi citra merek induk. Dikarenakan salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup konsumen adalah karakteristik demografi, maka penulis tertarik untuk menganalisa karakteristik demografi terhadap perluasan merek yang dilakukan oleh Eiger dengan mengajukan hipotesi sebagai berikut :

H2 = H2a : Ada perbedaan persepsi konsumen Eiger sebelum dan sesudah

perluasan merek ke tas laptop di Showroom Eiger

(44)

H2b : Ada perbedaan persepsi konsumen Eiger sebelum dan

sesudah perluasan merek ke tas laptop di Showroom Eiger

Yogyakarta apabila dilihat dari tingkat pendapatan

konsumen

H2c : Ada perbedaan persepsi konsumen Eiger sebelum dan

sesudah perluasan merek ke tas laptop di Showroom Eiger

(45)

30 A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada sejumlah konsumen yang mengunjungi atau mengkonsumsi/menggunakan produk tas laptop Eiger maupun produk – produk Eiger lainnya. Penelitian ini mengumpulkan dan menganalisis data – data kualitatif, data naratif, dan ekspolatif tentang

brand extension Eiger menurut persepsi konsumen. Dalam penelitian ini,

peneliti menganalisis persepsi konsumen tas laptop Eiger pada usaha perluasan merek Eiger menurut status konsumen. Dengan adanya ana lisis persepsi konsumen terhadap tas laptop Eiger dapat diketahui seberapa besar persepsi konsumen terhadap perluasan merek yang dilakukan PT Eigerindo Multi Produk Industri.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di kampus Sanata Dharma Yogyakarta dan outlet Eiger. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2008 sampai Januari 2009.

C. Subjek dan Objek Penelitian

(46)

2. Objek penelitian adalah variabel yang diteliti oleh penulis. Objek penelitian dalam penulisan ini adalah karakteristik dan persepsi konsumen.

D. Variabel Penelitian, Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Variabel Bebas

Adalah semua sebab yang mungkin menjadi kondisi timbulnya suatu gejala dan tidak terikat pada ruang dan waktu. Variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Jenis kelamin

b. Tingkat pendapatan/ penghasilan c. Jenis perkerjaan

2. Variabel Terikat

Adalah sebab yang nyata – nyata menjadi kondisi dari timbulnya sesuatu gejala di tempat tertentu dan pada waktu tertentu. Variabel terikat ini adalah :

Persepsi konsumen Eiger sebelum dan sesudah perluasan merek ke tas laptop di Showroom Eiger Yogyakarta

3. Definisi Operasional

(47)

b. Produk yang dimaksud disini adalah barang, dalam hal ini adalah

tas laptop merek Eiger yang ditawarkan ke pasar untuk mendapat

perhatian, dikonsumsi, sehingga dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen.

c. Perluasan merek adalah sebuah strategi pemasaran dimana perusahaan tetap menggunakan merek induk yang lama untuk memasuki kategori produk yang sama sekali berbeda dari yang dilayani oleh merek induk sebelumnya.

4. Operasionalisasi Variabel

Pengukuran kuesioner I mengunakan skala nominal yang merupakan skala paling sederhana yang hanya mengelompokkan atau mengkategorikan objek tanpa uruta n tertentu. Kuesioner II dan III mengunakan skala diferensi sematik yang berisikan 9 atribut bipolar (dua kutub) yang berlawanan dengan 7 skala. Pemberian skor pada skala ini dibagi kedalam lima kategori sebagai berikut :

• 1 - 2,2 : Sangat Tidak Setuju

• 2,2 < X ≤ 3,4 : Tidak Setuju

• 3,4 < X ≤ 4,6 : Netral

• 4,6 < X ≤ 5,8 : Setuju

• 5,8 < X ≤ 7,0 : Sangat Setuju

Dan setelah itu setiap kategori diberi bobot nilai sebagai berikut : - Sangat Tidak Setuju : bobot nilai 1

(48)

- Netral : bobot nila 3 - Setuju : bobot nilai 4 - Sangat Setuju : bobot nilai 5

E. Metode Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengguna produk – produk petualangan yang menggunakan produk merek Eiger. Sampel adalah sebagian populasi yang diselidiki oleh peneliti, dan menggunakan metode purposive accidental sampling, yaitu memilih responden terdekat yang dijumpai pertama kali saat itu juga di lokasi penelitian.

Metode purposive accidental sampling ini digunakan peneliti dengan cir i-ciri atau kriteria sebagai berikut :

1. Responden adalah pengguna produk produk petualangan dan pengguna

tas laptop merek Eiger.

2. Responden yang dituju adalah konsumen yang mudah dijangkau oleh peneliti.

F. Metode pengumpulan Data

Pengumpulan data ini dilakuka n dengan cara : 1. Data Primer

a. Wawancara

(49)

Untuk mendapatkan informasi tentang sejarah Eiger dari pandangan responden.

b. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara membuat daftar pertanyaan yang kemudian dibagikan untuk dijawab oleh responden. Jumlah responden yang diambil 100 responden. Dalam penelitian ini, kuisioner yang digunakan terbagi dalam tiga bagian:

Bagian I : Berisikan pertanyaan – pertanyaan mengenai indentitas responden

Bagian II dan III: Berisikan pernyataan – pernyataan secara bipolar (dua kutub) yang berlawanan untuk memperoleh data tentang persepsi konsumen Eiger terhadap Brand Extension pada tas

laptop di showroom Eiger Yogyakarta, yang

akan dikategorikan menjadi 5 dengan skor sebagai berikut :

• Sangat setuju (SS) skor 5

• Setuju (S) skor 4

• Netral (N) skor 3

• Tidak setuju (TS) skor 2

(50)

G. Teknik Pengujian Instrumen

Dalam penelitia n ini teknik pengujian instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Pengujian Validitas

Validitas adalah tingkat ketepatan pengunaan alat ukur terhadap suatu gejala untuk menguji tingkat validitas masing – masing item pada Kuesioner dengan mengguna kan teknik Korelasi

Product moment (Sugiyono, 2001:109) yang rumusnya sebagai

berikut yaitu:

Keterangan :

rxy : Koefesiensi korelasi setiap pertanyaan/item

x : Skor/nilai dari setiap pertanyaan /item y : Skor total dari setiap pertanyaan/item N : Banyaknya sample atau responden Jika rhitung > ttabel maka pengukuran valid

2. Analisis Reliabilitas

(51)

mengukur reliabilitas suatu instrumen adalah rumus Cronbach’s

Alpha (Arikunto, 2002) sebagai berikut:

Keterangan :

r 11 : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

: Jumlah varian butir

: Varian total

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Persentase

(52)

Dimana :

P : Jumlah persentase nx : Jumlah yang akan dianalisa N : Jumlah Total

2 . Pengujian Dua Sampel Berpasangan (Paired Sampel T Test)

Dalam menjawab permasalahan pertama yaitu dengan menganalisis ada dan tidaknya perbedaan persepsi konsumen terhadap merek Eiger sebelum dan sesudah perluasan merek maka penulis menggunakan Paired Sampel T Test atau Pengujian Dua Sampel Berpasangan, hal ini supaya mendapatkan hasil yang signifikan. Pada analisis data ini penulis menggunakan SPSS dalam perhitungannya.

Begitu pula dalam menjawab permasalahan kedua yaitu dengan menganalisis ada dan tidaknya perbedaaan persepsi konsumen terhadap merek Eiger sebelum dan sesudah perluasan merek ditinjau dari karakteristik demografis konsumen maka penulis menggunakan Paired

Sampel T Test atau Pengujian Dua Sampel Berpasangan, hal ini supaya

mendapatkan hasil yang signifikan. Pada analisis data ini penulis menggunakan SPSS dalam perhitungannya.

Langkah – langkah analisis :

(53)

Ho : Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap merek Eiger sebelum dan sesudah perluasan merek ke tas laptop.

Ha : Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap merek Eiger sebelum dan sesudah perluasan merek ke tas laptop. Dan,

Ho : Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap merek Eiger sebelum dan sesudah perluasan merek ke tas laptop di EAS Yogyakarta bila dilihat dari jenis kelamin, tingkat penghasilan dan jenis pekerjaan.

Ha : Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap merek Eiger sebelum dan sesuda h perluasan merek ke tas laptop di EAS Yogyakarta bila dilihat dari jenis kelamin, tingkat penghasilan dan jenis pekerjaan.

• Menentukan t hitung dan t tabel :

Pada tabel distribusi t dicari pada α = 5 % : 2 = 2,5 % (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n – 1.

• Kriteria pengujian :

Ho diterima jika – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

Ho ditolak jika – t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel Berdasarkan probabilitas :

Ho diterima jika P value> 0,05 Ho ditolak jika P value< 0,05

(54)

39

A. Sejarah Perusahaan dan Merek Eiger

Pada tahun 1993, di kota Bandung, berdiri sebuah perusahaan peralatan petualangan (adventure equipment) dengan nama PT. Eigerindo Multi Produk Industri di Jalan Cihampelas No.22 Bandung. Tahun 1996, pihak manajemen Eiger merelokasi tempat usahanya ke Jalan Cendana No.15 yang berfungsi sebagai kantor dan showroom, sedangkan tempat usaha yang berada di Jalan Cihampelas hanya menjadi showroom. Lalu pada tahun 1999 PT. Eiger MPI mengalami relokasi kembali ke Kopo Cirangrang. Dan pada tahun 2002, perusahaan mengalami relokasi ke Kopo Trikencana untuk kantor dan tempat produksi yang lebih luas. Pada tahun 2006, perusahaan pindah ke tanah dan bangunan milik sendiri di Kopo Cilampeni No. 90A hingga sekarang. Produk – produk Eiger telah diterima di luar negeri dan telah mengekspor produk Eiger ke Jerman, Singapore, Malaysia, dan Brunei.

(55)

B. Filosofi Logo Eiger

• Lingkaran luar berwarna biru : Mempunyai arti sebagai Dunia

• Segitiga dalam berwarna biru : Mempunyai arti sebagi Petualang

• Permukaan dasar berwarna merah : Mempunyai arti sebagai Roh

• Arti keseluruhan dari logo : Roh Petualang Dunia

C. Eiger Adventure Service Team dan EAST Sub Structure

1. Tentang EAST (Eiger Adventure Service Team)

(56)

organisasi dengan misi dan visi yang jelas, yang didasarkan pada keadaaan di atas, EAST telah dibentuk.

EAST adalah singkatan dari EIGER Adventure Service Team, salah satu divisi yang berada di bawah PT. Eigerindo Multi Produk Industri.

EAST berdiri pada tanggal 6 Juni 2000

berkantor di Jl. Cihampelas 22, Bandung 40116 Tel. 022-4231668, Fax. 022-4232173

E-mail : east@eigeradventure.com .

Pimpinan : Mamay S. Salim Sekretaris / Adm : Heni Juhaeni

Penanggung Jawab EAT& E : Djukardi "Bongkeng" Adriana Programmer EAT & E : Rudy Firdaus

Penanggung Jawab ECC : Yudistiro

EAST adalah suatu organisasi yang secara profesi yang diatur dan yang didukung oleh mereka yang mempunyai ketrampilan dan keahlian di bidang petualangan.

Visi EAST : Sebuah lembaga yang bergerak dalam pengelolaan

(57)

manusianya dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

Misi EAST : Memberikan informasi yang luas tentang kegiatan

petualangan kepada anggota dan masyarakat secara tepat dan benar. Memberikan dukungan dan menjadi fasilitator bagi anggota atau masyarakat yang ingin melakukan kegitan petualangan. Turut membangun dan mengemba ngkan sumber daya manusia seutuhnya yang berwawasan luas dan didukung oleh jiwa serta semangat petualangan. Membangun dan mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan potensi alam Indonesia dalam kegiatan petualangan. Mendukung setia p kegiatan yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan hidup.

2. EAST Sub Structure

1). Eiger Adventure Training and Education (EAT & E)

EAT & E (Eiger Adventure Training & Education) adalah wadah dalam memberikan pelatihan/training bagi para petualang atau organisasi yang berorientasi pada petualangan seperti :

- Rock Climbing Education;

- Land Navigation Education;

- Outbond Training;

(58)

2). Eiger Climbing Center (ECC)

Adalah pusat kegiatan olah raga panjat tebing / rock climbing yang memiliki fasilitas outdoor dan indoor climbing wall untuk digunakan oleh para anggota ECC dan masyarakat umum.

3). Eiger Adventure News (EAN)

Adalah media komunikasi EAST untuk menyampaikan informasi kegiatan EAST, perkembangan kegiatan petualangan dan pemasaran produk merek Eiger.

D. Produk Eiger

Eiger telah memproduksi berbagai kategori produk petualangan antara lain adalah sebagai berikut :

Bags and Packs : Rucksack, Daypacks, Shoulder Bags, Waist

Bags, Travel Offices, Duffles and Travel Bags, Travel Pouches,

Lumbar Bags, Hydrration System, Biking Bags and Packs.

Clothings : Jackets, Rainsuit, Knitted, Technical Shirts, Regular

Shirts, Throusesr, Technical T ‘shirts, Regural T ‘shirts,

Equipment : Sleeping Bags, Tents, Gloves, Essensial Equipment,

Headwear : Caps, Hats, Beanies, Balaclavas, Bandanas.

Footwear : Shoes, Sandals, Socks, Gaither

(59)
(60)

Keterangan : MKT SPV = Marketing Supervisor

VM SPV = Vice Manager Supervisor

MKT ADM SP V = Marketing Administration Supervisor

F. Lokasi Eiger di Indonesia

Eiger Adventure Store telah tersebar di seluruh Indonesia dan ada lebih 27

Showroom Eiger di Indonesia. Lokasi tersebut anatara lain :

1. Kota Bandung

• Gramedia Paris Van Java : Jl. Sukajadi No. 137 Bandung

UG BLOK C10 – 40162

• Showroom JATOS : JATINAGOR TOWN SQUARE

Jl. Raya Jatinangor No. 150 Bandung

Ph.(022) 7781923 - e-mail : jatos@eigeradventure.com

Eiger Adventure Store : Jl. Cihampelas no. 22 Bandung

Ph.(022) 4207703 - e-mail : store@eigeradventure.com

• Yogya Kepatihan : Jl. Kepatihan Bandung Ph.(022) 4205503

• Showroom King's Kepatihan : Jl. Kepatihan Lt.2 kav.ND 1

Ph.(022) 4236185 - email : king@eigeradventure.com

• Gramedia Bandung : Jl. Merdeka No. 43 Bandung Ph.(022) 423387

Extreme Store BIP : Jl. Merdeka No.55 Lt. 2 Bandung

Ph.(022) – 4219640 - email : bip@eigeradventure.com

• E S T : Jl. Sumatera No. 24 - 30 Bandung Ph.(022) 4264107

(61)

• Griya Buah Batu : Jl. Buah Batu No.183-185 Lantai.3 Bandung

2. Kota Tasikmalaya

• Gramedia C Plaza ASIA 1st Floor :

Jl. H.2.Mustofa N0.328 Ph. (0265) 2352201

3. Kota Jakarta

• GRAMEDIA. PURI INDAH MALL

Jl. Puri Agung Lt. 1 Jakarta – 11610 Ph.(021) 5822524

• GRAMEDIA. MALL TAMAN ANGGREK

Jl. Letjen S. Parman kav. 21 SLIPI Jakarta Barat Ph.(021) 56999488

• Showroom Atrium Senen Jl. Senen Raya 135 Jakarta 10410

• Showroom Citraland Jl. Arteri S. Parman Lt.2 No. 55 Grogol, Jakarta

Barat - Ph.(021) 5667254 - email : citra@eigeradventure.com

• Showroom Blok M Mall- Jl. Hasanudin Los LA/94 Kebayoran Baru

Jakarta Selatan - Ph.(021) 7395147 - e-mail : blokm@eigeradventure.com

• Gramedia Matraman - Jl. Raya Matraman No. 46 - 50 Jakarta Timur

• Ramayana Cengkareng Jl. Daan Mogot Jakarta Barat Ph. (021) 7227469

• Ramayana CijantungJl.Raya Cijantung JakartaTimurPh.(021) 87793442

• Ramayana CiputatJl. Raya Ciputat Jakarta Selatan Ph.(021) 7430387

• Ramayana Pasar MingguJl. Raya Pasar Minggu Jakarta Selatan

• Ramayana Tanjung Priok Jl. Kramat Raya Tugu Priok Jakarta Utara

• Gn Agung Arion Mall Jl. Pemuda Kav. 3-4 Lt. 2 Jakarta Timur

• Gramedia Semanggi Plaza Semanggi Ground Floor

(62)

•Gramedia Cempaka Mas : Jl Cempaka Mas Mall Jakarta

Ph. 021-42877708 - 021-42840671

• Cahaya Taman Mini : Jln.Raya Pondok Gede No. 1

Taman Mini Raya Garuda Pinang Ranti Jakarta Timur Ph. 021-87786071

4 .Kota Bekasi

• Showroom Bekasi Sentra Niaga Kalimalang Jl. A.Yani Blok A2 No.2

Ph. 021-8854077 021-8854077 email : bekasi@eigeradventure.com

• Gramedia Bekasi Jl. Kalimalang Raya Ujung Bekasi Ph.(021) 8840401

5. Kota Tangerang

•Gramedia Karawaci Unit G 11-12 LIPPO KARAWCI Ph.(021) 5475873

• Ramayana Cimone Jl. Merdeka Cimone-Tangerang Ph.(021) 5515339

•Robinson Kodim TangerangJl. Daan Mogot No. 5 Tangerang

6. Kota Bogor

•Ramayana Jambu DuaJl. Pajajaran Bogor Ph.(0251) 376544

• Robinson Bogor Jl. Surya Kencana No. 3 Bogor Ph.(0251) 360903

• Eiger Adventure Store – Bogor Ekalokasari Plaza

Jl. Siliwangi no. 123 Lantai 2 no. 2.11-2.12 Bogor 16134 Ph. / Fax (0251) 363135 - ekalokasari@eigeradventure.com

7. Kota Palembang

•Ramayana Palembang - Kompleks Ilir Barat PermaiJl. Rabial Palembang

Ph. (0711) 366360

8. Kota Jambi

(63)

•Gramedia Jambi :Jl. Sumantri Bojonegoro N0.5

9. Depok

• Ramayana Depok Jl. Margonda Raya Depok Ph.(021) 7759735

•Gramedia DepokJl. Margonda Raya Km. 4 Depok Ph.(021) 77201888

10.Cilegon Banten

•Ramayana Cilegon MallJl. Raya Serang Cilegon Ph.(0254) 383583

11.Serang Banten

• Ramayana Serang Jl.Veteran Kel.Kotabaru Serang Banten

12.Kota Cirebon

• Ramayana Cirebon MallJl. Bahagia Lt.1 No. 156 - 159 Cirebon

Ph.(0231) 203838

•Gramedia Grage MallJl. Tentara Pelajar No. 1 Lt.2-3Cirebon

Ph. (0231) 223161

13.Kota Semarang

•Gramedia Semarang Jl. Pandanaran No. 122 Semarang Ph. (024) 8448033

• Robinson CitraLand Semarang Jl. Simpang Lima Semarang

•MDS.Simpang Lima Semarang

Jl. Ahmad Yani N0.1 Simpang LIma Semarang Ph. (024) 8417511

•MDS.Java Mall Semarang

Jl. Mt.Haryono N0.992-994 Jomblang Semarang Ph. (024) 8410316

14.Kota Solo

•Gramedia Solo Jl. Slamet Riyadi No. 284 Surakarta Ph. (0271) 729173

(64)

15.Kota Yogyakarta

•Gramedia YogyakartaJl. Sudirman No. 54 - 56 Yogyakarta

Ph.(0274) 512621

•Showroom Yogyakarta Jl. Colombo No.7 Yogyakarta

Ph. 0274-588090 0274-588090 E -MAIL: yogya@eigeradventure.com

• MDS.Malioboro Mall Jl. Malioboro No.52-56 Yogyakarta

Ph. 0274-586796

16.Kota Surabaya

•EAS MANYAR – SURABAYAJl. Manyar No. 74 ngagel Surabaya

60261 Ph. (031) 5011770

• SHOWROOM TPII Jl. Basuki Rahmat No. 8-12 Surabaya

Plaza Tunjungan II Lt UG 14-15 Surabaya 60261 Ph. (031) 5325802

• Ramayana Sidoardjo Jl. Diponegoro No. 1-2 Sidoardjo

Ph. 031-8054140 031-8054140

•Ramayana Bungur AsihJl. Taman Bungur Asih Sidoarjo

Ph. (031) 8546366

•Gn. Agung Delta Plaza Jl. Pemuda No. 31 Surabaya Ph.(031) 5311764

17.Kota Madiun

• MDS.Madiun Jl. Pahlawan No. 38-40 Madiun Ph. (0351) 499180

18.Kota Malang

• Eiger Adventure Store Jl. MT. Haryono 160-4 Ruko Dinoyo Malang

(65)

•Ramayana Malang Jl. Merdeka Timur No. 1 Malang

Ph. (0341) 369733

• Toko Buku Gramedia Jl. Basuki Rahmat No. 3 Malang

•Gramedia Malang Jl. Basuki Rahmat No.3 Malang

Ph . 0341-366277 0341-324540 19.Kota Bali

•Ramayana Denpasar Jl. Diponegoro Denpasar Ph.(0361) 246306

• Extreme Store - Istana Kuta Galeria

Jl. Blok Ring Of Event 7 - 8 Kuta - Bali e-mail : bali@eigeradventure.com

20.Kota Lampung

•Gramedia LampungJl, Raden Intan No. 63 Bandar Lampung

Ph.(0721) 267677

21.Pekanbaru Riau

•Gramedia Pekanbaru Jl. Jend. Sudirman No. 245 Pekanbaru

Ph. (0761) 849177

•Ramayana PekanbaruPlaza Sukaramai Lt.3 Jl. Jend. Sudirman Pekanbaru

Ph. (0761) 854194

• Ramayana Dumai- Plaza Dumai Jl. Jend. Sudirman Dumai

22.Kota Padang

• Gramedia PadangJl. Damar No. 63 Padang Ph. (0751) 37003/20461

(66)

23.Kota Medan

• Ramayana Teladan Medan Ramayan Super Centre

Jl.Sisima teladan Medan – Sumut

• Ramayana PeringganRamayan Dept.Store - P laza medan Baru

Jl.Iskandar Muda no. 65-67 Peringgan Medan

• Gramedia Medan Jl. Gajah Mada no.23 – Medan

• Gramedia Sun Plasa Jl. Zainul Arifin no.7 Lt.2 - Medan

Ph.061 - 4528776

(67)

39

A. Sejarah Perusahaan dan Merek Eiger

Pada tahun 1993, di kota Bandung, berdiri sebuah perusahaan peralatan petualangan (adventure equipment) dengan nama PT. Eigerindo Multi Produk Industri di Jalan Cihampelas No.22 Bandung. Tahun 1996, pihak manajemen Eiger merelokasi tempat usahanya ke Jalan Cendana No.15 yang berfungsi sebagai kantor dan showroom, sedangkan tempat usaha yang berada di Jalan Cihampelas hanya menjadi showroom. Lalu pada tahun 1999 PT. Eiger MPI mengalami relokasi kembali ke Kopo Cirangrang. Dan pada tahun 2002, perusahaan mengalami relokasi ke Kopo Trikencana untuk kantor dan tempat produksi yang lebih luas. Pada tahun 2006, perusahaan pindah ke tanah dan bangunan milik sendiri di Kopo Cilampeni No. 90A hingga sekarang. Produk – produk Eiger telah diterima di luar negeri dan telah mengekspor produk Eiger ke Jerman, Singapore, Malaysia, dan Brunei.

(68)

B. Filosofi Logo Eiger

• Lingkaran luar berwarna biru : Mempunyai arti sebagai Dunia

• Segitiga dalam berwarna biru : Mempunyai arti sebagi Petualang

• Permukaan dasar berwarna merah : Mempunyai arti sebagai Roh

• Arti keseluruhan dari logo : Roh Petualang Dunia

C. Eiger Adventure Service Team dan EAST Sub Structure

1. Tentang EAST (Eiger Adventure Service Team)

(69)

organisasi dengan misi dan visi yang jelas, yang didasarkan pada keadaaan di atas, EAST telah dibentuk.

EAST adalah singkatan dari EIGER Adventure Service Team, salah satu divisi yang berada di bawah PT. Eigerindo Multi Produk Industri.

EAST berdiri pada tanggal 6 Juni 2000

berkantor di Jl. Cihampelas 22, Bandung 40116 Tel. 022-4231668, Fax. 022-4232173

E-mail : east@eigeradventure.com .

Pimpinan : Mamay S. Salim Sekretaris / Adm : Heni Juhaeni

Penanggung Jawab EAT& E : Djukardi "Bongkeng" Adriana Programmer EAT & E : Rudy Firdaus

Penanggung Jawab ECC : Yudistiro

EAST adalah suatu organisasi yang secara profesi yang diatur dan yang didukung oleh mereka yang mempunyai ketrampilan dan keahlian di bidang petualangan.

Visi EAST : Sebuah lembaga yang bergerak dalam pengelolaan

(70)

manusianya dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

Misi EAST : Memberikan informasi yang luas tentang kegiatan

petualangan kepada anggota dan masyarakat secara tepat dan benar. Memberikan dukungan dan menjadi fasilitator bagi anggota atau masyarakat yang ingin melakukan kegitan petualangan. Turut membangun dan mengemba ngkan sumber daya manusia seutuhnya yang berwawasan luas dan didukung oleh jiwa serta semangat petualangan. Membangun dan mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan potensi alam Indonesia dalam kegiatan petualangan. Mendukung setia p kegiatan yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan hidup.

2. EAST Sub Structure

1). Eiger Adventure Training and Education (EAT & E)

EAT & E (Eiger Adventure Training & Education) adalah wadah dalam memberikan pelatihan/training bagi para petualang atau organisasi yang berorientasi pada petualangan seperti :

- Rock Climbing Education;

- Land Navigation Education;

- Outbond Training;

(71)

2). Eiger Climbing Center (ECC)

Adalah pusat kegiatan olah raga panjat tebing / rock climbing yang memiliki fasilitas outdoor dan indoor climbing wall untuk digunakan oleh para anggota ECC dan masyarakat umum.

3). Eiger Adventure News (EAN)

Adalah media komunikasi EAST untuk menyampaikan informasi kegiatan EAST, perkembangan kegiatan petualangan dan pemasaran produk merek Eiger.

D. Produk Eiger

Eiger telah memproduksi berbagai kategori produk petualangan antara lain adalah sebagai berikut :

Bags and Packs : Rucksack, Daypacks, Shoulder Bags, Waist

Bags, Travel Offices, Duffles and Travel Bags, Travel Pouches,

Lumbar Bags, Hydrration System, Biking Bags and Packs.

Clothings : Jackets, Rainsuit, Knitted, Technical Shirts, Regular

Shirts, Throusesr, Technical T ‘shirts, Regural T ‘shirts,

Equipment : Sleeping Bags, Tents, Gloves, Essensial Equipment,

Headwear : Caps, Hats, Beanies, Balaclavas, Bandanas.

Footwear : Shoes, Sandals, Socks, Gaither

(72)
(73)

Keterangan : MKT SPV = Marketing Supervisor

VM SPV = Vice Manager Supervisor

MKT ADM SP V = Marketing Administration Supervisor

F. Lokasi Eiger di Indonesia

Eiger Adventure Store telah tersebar di seluruh Indonesia dan ada lebih 27

Showroom Eiger di Indonesia. Lokasi tersebut anatara lain :

1. Kota Bandung

• Gramedia Paris Van Java : Jl. Sukajadi No. 137 Bandung

UG BLOK C10 – 40162

• Showroom JATOS : JATINAGOR TOWN SQUARE

Jl. Raya Jatinangor No. 150 Bandung

Ph.(022) 7781923 - e-mail : jatos@eigeradventure.com

Eiger Adventure Store : Jl. Cihampelas no. 22 Bandung

Ph.(022) 4207703 - e-mail : store@eigeradventure.com

• Yogya Kepatihan : Jl. Kepatihan Bandung Ph.(022) 4205503

• Showroom King's Kepatihan : Jl. Kepatihan Lt.2 kav.ND 1

Ph.(022) 4236185 - email : king@eigeradventure.com

• Gramedia Bandung : Jl. Merdeka No. 43 Bandung Ph.(022) 423387

Extreme Store BIP : Jl. Merdeka No.55 Lt. 2 Bandung

Ph.(022) – 4219640 - email : bip@eigeradventure.com

• E S T : Jl. Sumatera No. 24 - 30 Bandung Ph.(022) 4264107

Gambar

Tabel 1.1 Hasil Pra-Penelitian :
Tabel 5.1 :
Tabel 5.2 :
Tabel 5.4
+6

Referensi

Dokumen terkait

Ucapan terima kasih saya sampaikan juga untuk segala kemu- dahan yang diberikan oleh PT Rinnai Indonesia kepada saya untuk memakai produk Rinnai sebagai bagian dari topik

pemahaman anak ini menunjukkan bahwa anak sudah memiliki kompetensi dalam dirinya untuk menggunakan prefiks meN-, kompetensi anak ini sejalan dengan kognitif anak itu

Saka sakabehe asil panliten ngenani ragam basa sajrone pacaturan dol tinuku ing Pasar Jongkok Wonokromo kasebut bisa didudut yen bebrayan Pasar Jongkok kalebu (wong

[r]

digunakan untuk seleksi in vitro ini adalah mutan kedelai Kipas Putih generasi ke-3 (M 3 ) terpilih hasil seleksi untuk karakter agronomi dan produksi, varietas

Dalam membangun rumah tradisional Jawa, kita tidak hanya sekedar mendesain rumah yang sesuai dengan keinginan kita, kemudian kita membangunnya. Dalam membangun

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh current ratio, earning per share, return on equity, price earning ratio, cash dividend dan ukuran perusahaan terhadap

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik ialah perlakuan P 7 dengan komposisi media tanam tanah (20%), abu vulkanik gunung Kelud