i
KONTRIBUSI KREATIVITAS GURU, PERAN ORANGTUA,
DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA KELAS XII-IPS PADA MATA PELAJARAN
EKONOMI DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN SLEMAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh :
NOFIKA PRILIYANA NIM : 07 1324 021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ii
SKRIPSI
KONTRIBUSI KREATIVITAS GURU, PERAN ORANGTUA,
DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA KELAS XII-IPS PADA MATA PELAJARAN
EKONOMI DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN SLEMAN
Oleh :
Nofika Priliyana NIM : 07 1324 021
Telah disetujui oleh :
Pembimbing I
Y.M.V. Mudayen, S.Pd, M.Sc Tanggal, 06 Desember 2012
Pembimbing II
iii
SKRIPSI
KONTRIBUSI KREATIVITAS GURU, PERAN ORANGTUA,
DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA KELAS XII-IPS PADA MATA PELAJARAN
EKONOMI DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN SLEMAN
Dipersiapkan dan ditulis oleh : Nofika Priliyana NIM : 07 1324 021
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 05 Februari 2013 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Indra Darmawan, S.E, M.Si ... Sekretaris Y.M.V. Mudayen, S.Pd, M.Sc ... Anggota Y.M.V. Mudayen, S.Pd, M.Sc ... Anggota Indra Darmawan, S.E, M.Si ... Anggota Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. ...
Yogyakarta, 05 Februari 2013
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Dekan,
iv
ِﻢﻴِﺣﱠﺮﻟا
ِﻦَﻤْﺣﱠﺮﻟا
ِﻪﱠﻠﻟا
ِﻢْﺴِﺑ
Dengan
rasa
syukur
yang
mendalam
skripsi
ini
kupersembakan
kepada
:
ALLAH SWT
If GOD Doesn’t Give You What You Want, It Isn’t What You
Need. I
♥
God
Kedua orang tuaku,
Bapakku Supriyadi dan Ibuku Sulastri, A.Ma
yang selalu memberikan cinta kasih dan pengorbanan
I
♥
U my mom & my dad
Simbah Wardani al Warto S. & Simbah Sutartiyah (Alm)
dan Simbah Samidiharjo (Alm) & simbah Sukartiyah
Adik
²
ku tercinta :
♥
Fisnia Dwi Utari♥
Satria Pratama Yuda♥
Nastiti Dila Puspita♥
Adimas Rafa Kurniaji
Don’t forget to:
v
MOTTO
“Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi kemenanganmu, dan agar tentram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari
Allah”
KEGAGALAN adalah satu‐satunya KESEMPATAN untuk MEMULAI LAGI dengan LEBIH CERDIK
Jika kita HANYA MENGERJAKAN YANG SUDAH KITA KETAHUI, kapankah
kita akan MENDAPAT PENGETAHUAN YANG BARU ? Melakukan yang BELUM KITA KETAHUI adalah PINTU MENUJU PENGETAHUAN
(Mario Teguh).
Sesiapa yang tidak pernah merasai “KEPAHITAN” tidak akan mengenal
“KEMANISAN”
Jadi Diri Sendiri, Cari Jati Diri, dan Dapatkan Hidup Yang Mandiri Optimis, Karena Hidup Terus Mengalir Dan Kehidupan Terus Berputar Sesekali Liat Ke Belakang Untuk Melanjutkan Perjalanan Yang Tiada Berujung.
“Kuolah kata, kubaca makna, kuikat dalam alinea, kubingkai
dalam enam bab, jadilah mahakarya, gelar sarjana kuterima,
orangtua, simbah dan adik2pun bahagia”
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 05 Februari 2013 Penulis,
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Nofika Priliyana
Nomor Mahasiswa : 07 1324 021
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :
KONTRIBUSI KREATIVITAS GURU, PERAN ORANGTUA, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII-IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal 05 Februari 2013 Yang menyatakan
viii ABSTRAK
KONTRIBUSI KREATIVITAS GURU, PERAN ORANGTUA, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII-IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI I SEYEGAN SLEMAN
Nofika Priliyana Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada kontribusi yang signifikan Kreativitas Guru, Peran Orangtua, dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Seyegan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2012. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas XII-IPS yang berjumlah 104 siswa dengan teknik Sampling Jenuh. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis dengan menggunakan Uji Regresi Berganda.
ix
ABSTRACT
THE CONTRIBUTION OF TEACHERS’ CREATIVITY, THE ROLE OF PARENTS, AND THE INTEREST OF LEARNING TOWARD STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT OF THE ELEVENTH GRADE STUDENTS ON
ECONOMICS AT STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1 SEYEGAN SLEMAN Nofika Priliyana
Sanata Dharma University 2013
The objective of this study is to determine whether there is a significant contribution of the teachers’ creativity, the role of parents and the interest of learning toward students’ learning achievement at State Senior High School 1 Seyegan.
The type of this study is a case study conducted in October 2012. The population of this study were 104 students of the eleventh grade of the Social Science Department. The technique of collecting the data was saturated sampling technique. The data collection was a questionnaire that had been tested by using test of validity and reliability. Data were analyzed by using multiple regression test.
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “KONTRIBUSI KREATIVITAS GURU, PERAN ORANGTUA, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII-IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN SLEMAN”.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang selalu menuntun setiap langkah perjalanan penulis, dan selalu memberikan yang penulis butuhkan.
2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengerjakan skripsi ini.
4. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengerjakan skripsi ini.
xi
6. Bapak Indra Darmawan, SE., M.Si. selaku dosen pembimbing dua yang telah dengan sabar memberikan dorongan, saran, kritik dan kesediaan meluangkan waktu dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak Joko Wicoyo selaku pembimbing abstrak dalam bahasa Inggris.
8. Bapak Drs. P. A. Rubiyanto, Ibu Dra. Catharina Wigati retno Astuti, M. Si., Bapak Yohanes Harsoyo, M.Si, Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd.,M.Sc, Bapak Dr.C.Teguh Dalyono,M.S, Ibu Kurnia Martikasari, S.Pd.,M.Sc terima kasih atas bimbingannya selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
9. Ibu Titin dan Seluruh pihak administrasi Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma, staf dan karyawan UPT Perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
10. Buat sekolah SMA Negeri 1 Seyegan terima kasih telah mengijinkan penulis untuk mengadakan penelitian.
11. Bapakku Supriyadi dan Ibukku Sulastri, A.Ma untuk kasih sayang, doa, kepercayaan yang terus mengiringi langkahku dalam menjalani hidupku ini. 12. Teruntuk adik-adikku Fisnia, Yudha, Dila, dan Raffa terimakasih telah
menjadi adik yang baik dan penurut. (Jangan pada nakal yaa, sekolah yang pinter, sukses untuk pendidikan kalian !!)
13. Buat Mbah Warto Subagyo (Mbah Putri Sutartiyah alm dan Mbah Kakungku Wardani) terima kasih telah mengasuhku dari aku kelas 5 SD.
14. Buat Mbah Samidiharjo (Mbah Putri Sukartiyah dan Mbah Kakung alm) terima kasih atas doa yang diberikan dan terima kasih selalu menguatkan aku ketika hatiku rapuh, telah mengajarkanku untuk hidup prihatin.
15. Buat keluarga besarku “Pakdhe, Budhe, Paklek, Bulekku, dan sepupuku”, yang salalu memberi semangat dan doa bagiku.
xii
memberikan pengalaman yang luar biasa dikehidupanku. (Kuliah sambi kerja, lumayan melelahkan juga ╭(^▽^)╯.
17. Kawan-kawan seperjuangan Pendidikan Ekonomi 2007 (Hendri, Fr.Willy, Debby, Tasya, Nila, Inggar, Lia, Natalia, Isdarini, Resti, Dian, Gitta, Yuli, Chatrin, Ratna, Deska, Mona, Sinta, Ina, Hendri, Bagus, Arif, Dedy, Anton, Hendra, Tresno, Riza, Ugik, Suranto dan Fajar) terimakasih atas kerjasama, bantuan, perhatian, dukungan dan kerjasamanya selama ini yang penuh makna (Aku akan merindukan kalian semua...!!). Buat kakak tingkat dan adik tingkat, terimakasih untuk senyum sapa dan candanya selama ini.
18. Untuk teman-teman Prodi lain, terimakasih atas dukungannya selama ini. 19. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada
penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, 05 Februari 2013
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
2. Macam-macam Prestasi Belajar ... 11
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi belajar ... 12
B. Kreativitas Guru ... 18
1. Pengertian Kreativitas Guru ... 18
2. Guru Sebagai Pendorong Kreativitas ... 20
3. Ciri-ciri Guru Yang Kreatif ... 22
4. Kreativitas Guru Dalam Proses Belajar Mengajar ... 23
C. Peran Orangtua dan Keluarga Dalam Pendidikan ... 25
xiv
C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 35
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 35
E. Variabel Definisi Operasional dan Indikator ... 36
F. Teknik Pengumpulam Data ... 38
1. Kuesioner (Angket) ... 38
G. Uji Validitas dan Reliabilitas... 40
1. Uji Validitas ... 40
E. Sekilas Tentang Pembelajaran Ekonomi ... 56
1. Kegiatan Guru Secara Umum ... 56
2. Kegiatan Siswa Secara Umum ... 57
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 58
A. Deskripsi Responden ... 58
B. Deskripsi Hasil Di Variabel Penelitian ... 60
C. Analisis Data ... 67
D. Pembahasan ... 77
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN81 A. Kesimpulan ... 81
B. Saran ... 82
C. Keterbatasan ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 85 LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Hal
Tabel III.1 Jumlah Siswa Kelas XII-IPS1, XII-IPS2, XII-IPS3 ...36
Tabel III.2 Kisi-kisi Penyusunan Kuesioner...39
Tabel III.3 Skoring Berdasarkan Skala Likert...40
Tabel III.4 Rangkuman Uji Validitas Variabel Penelitian...42
Tabel III.4 Tingkat Keterandalan Instrumen Penelitian...45
Tabel III.5 Rangkuman Uji Reliabilitas Variabel Penelitian...45
Tabel III.6 Keputusan Hasil Uji Mackinnon, White Davidson (MWD)...48
Tabel V.1 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin...59
Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kota Asal...59
Tabel V.3 Nilai Rapor Tahun Pelajaran 2011/2012...60
Tabel V.4 Penilaian Kreativitas Guru...61
Tabel V.5 Penilaian Peran Orangtua...63
Tabel V.6 Penilaian Minat Belajar...65
Tabel V.7 Penilaian Hasil Belajar...66
Tabel V.8 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar (Kolmogrov-Smirnov)...67
Tabel V.9 Hasil Uji Linearitas...68
Tabel V.10 Hasil Uji Multikolinearitas...69
Tabel V.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)...70
Tabel V.12 Hasil Uji Autokorelasi Hasil Belajar (Durbin-Watson)...71
Tabel V.13 Model Summaryb...72
Tabel V.14 Persamaan Linear Berganda untuk Hasil Belajar...73
Tabel V.15 ANOVA...75
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN
LAMPIRAN 2 ANGKET KUESIONER
LAMPIRAN 3 KODINGAN DATA VARIABEL
LAMPIRAN 4 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS, HASIL
UJI PRASARAT, HASIL UJI ASUMSI KLASIK, HASIL
UJI ANALISIS REGERESI BERGANDA
LAMPIRAN 5 TABEL STATISTIK
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah
pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu
sehingga manusia dapat memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara
bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Bidang pendidikan perlu dan
harus mendapatkan perhatian, penanganan, dan prioritas secara
sungguh-sungguh baik oleh pemerintah, masyarakat pada umumnya, dan para
pengelola pada khususnya. Pendidikan merupakan investasi utama bagi setiap
bangsa. Suatu bangsa akan maju apabila sumber daya manusianya
berkualitas.
Menurut Syah (2002 : 144) diketahui bahwa banyak sekali faktor yang
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Yang pertama yaitu faktor internal
atau faktor dalam diri siswa, kedua faktor eksternal atau faktor dari luar diri
siswa seperti lingkungan sosial yaitu guru dan staf, keluarga, masyarakat,
teman sepermainan, dan sebagainya. Kemudian yang ketiga adalah faktor
pendekatan belajar (approache to learning), yakni upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
mempelajari materi-materi pelajaran.
Berdasarkan teori di atas diketahui bahwa banyak sekali faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Mengingat pendidikan selalu
berkenaan dengan upaya pembinaan manusia, maka keberhasilan pendidikan
paling menentukan keberhasilan pendidikan adalah guru dan peserta didik.
Dalam hal ini guru dituntut bagaimana ia menjadi tenaga pengajar dan
pendidik yang profesional. Di lain pihak peserta didik harus sadar bahwa
pendidikan sangat menentukan kemajuan peradaban manusia. Kreativitas
guru merupakan salah satu faktor yang diduga dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa. Sejak dulu telah banyak ahli pendidikan yang mengupayakan
metode belajar yang baik. Sebab pada dasarnya belajar adalah merupakan
rangkaian proses pendidikan yang tidak terpisahkan dengan pengajaran,
penugasan, penilaian dan kegiatan-kegiatan lain untuk menentukan sejauh
mana kemampuan yang telah dicapai oleh seorang siswa. Menurut Rahmadhi
(1989 : 107) cara mengajar guru di kebanyakan sekolah sekarang ini masih
banyak yang menggunakan metode ceramah, dikte, bahkan mencatat, padahal
seharusnya dapat lebih bagus jika pelajaran tersebut disajikan dengan metode
yang lain. Masih sangat jarang suatu kelas yang dengan serius mengadakan
diskusi, sementara guru bertindak sebagai moderatornya, atau guru memberi
tugas kepada murid untuk mencari guntingan koran yang berhubungan
dengan mata pelajaran, kemudian disusun suatu laporan singkat dan dibahas
dalam kelas. Selain hal tersebut guru masih mengutamakan penyampaian
yang bersifat kognitif atau pengetahuan dan daya intelektual siswa.
Dalam proses pembelajaran kreativitas guru memiliki peran yang
sangat penting. Guru tidak hanya berperan sebagai model atau teladan bagi
siswa yang diajarnya, tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran. Oleh
karena itu keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh
mengajar mempunyai peranan penting dalam peningkatan mutu hasil belajar
siswanya. Guru merupakan faktor eksternal sebagai penunjang pencapaian
hasil belajar yang optimal. Dalam hal ini yang dimaksud adalah kreativitas
guru dalam proses belajar mengajar. Salah satunya adalah seorang guru harus
mempunyai kreativitas dalam proses belajar mengajar yaitu dengan beberapa
metode pembelajaran seperti video, games, musik, dll dan juga media
pembelajaran yang menarik misalnya papan tulis, bulletin board, dan display,
gambar dan ilustrasi fotografi, film atau gambar hidup, dan sebagainya,
Hamalik (1994 : 48). Menurut Narwanti (2009 : 10), Kreativitas sangat
diperlukan bagi guru dalam memecahkan permasalahan-permasalahan dalam
pembelajaran yang bisa menghambat keberhasilan proses pembelajaran.
Kreativitas tersebut sangat diperlukan bagi guru agar mampu menyajikan
pembelajaran yang menyenangkan, dan mampu membuat siswa termotivasi
untuk belajar sehingga nantinya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat
bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di
sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Orangtua
juga memegang peranan yang sangat penting dalam proses pendidikan. Siswa
mendapatkan pendidikan yang pertama, dari anggota-anggota keluarganya
pada masa yang amat penting dan kritis dalam fase pertumbuhannya.
Pendidikan yang dilaksanakan oleh orangtua beserta keluarga dekat. Akan
tetapi seringkali terjadi pihak orangtua tidak menyadari bahwa pendampingan
belajar siswa di rumah sangatlah penting untuk dilakukan. Orangtua hanya
mereka terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan tidak memperhatikan
pendampingan belajar anak di rumah. Apabila peran orangtua dalam hal
pendampingan belajar siswa di rumah dilakukan maka hasil belajar yang akan
dicapai siswa juga akan optimal.
Menurut Wahid (1998 : 109), selain kreativitas guru dan peran
orangtua salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
adalah minat belajar siswa. Minat adalah gejala psikis yang berkaitan dengan
objek atau aktifitas yang menstimulir perasaan senang pada sesuatu. Sebagian
siswa beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau
menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi
pelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa
bangga ketika telah mampu menyebutkan kembali secara lisan (verbal) sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku atau yang diajarkan oleh
guru. Di samping itu, ada pula sebagian orang yang memandang belajar
sebagai latihan belaka seperti yang tampak pada latihan membaca dan
menulis. Berdasarkan persepsi semacam ini, biasanya mereka akan merasa
cukup puas bila mereka telah mampu memperlihatkan keterampilan
jasmaniah tertentu walaupun tanpa pengetahuan mengenai arti, hakikat, dan
tujuan keterampilan tersebut.
Hasil belajar merupakan prestasi yang telah dicapai siswa melalui
ulangan, tugas-tugas, dan pengukuran hasil belajar lainnya tetapi diharapkan
hasil belajar tidak hanya diperlihatkan dengan berapa besar nilai rapor yang
diajarkan yang kemudian akan menjadi bekal siswa sampai pendidikan yang
lebih tinggi. Mata pelajaran ekonomi adalah mata pelajaran yang memerlukan
daya ingat yang tinggi dan kecermatan karena mata pelajaran ekonomi
banyak mengandung teori dan juga materi hitung yang banyak menggunakan
rumus. Karena itu diharapkan guru dapat memberikan materi dengan cara
yang lebih kreatif dan menyenangkan agar siswa lebih mudah dalam
memahami dan mengingat materi-materi pelajaran ekonomi. Selain guru,
diharapkan orangtua dalam menjalankan perannya dalam pendidikan perlu
terus menerus untuk mendorong, membimbing, memotivasi, dan
memfasilitasi demi tercapainya pendidikan anak yang baik. Selain kreativitas
guru dan peran orangtua hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
minat belajar siswa itu sendiri, bagaimana siswa menanggapi mata pelajaran
ekonomi apakah siswa memang benar-benar menyukai mata pelajaran
ekonomi atau tidak.
SMA Negeri 1 Seyegan merupakan sekolah Negeri tingkat lanjutan
yang terakreditasi A yang beralamat di Dusun Gentan Margoagung Seyegan
Sleman Yogyakarta, dengan situasi dan kondisi yang cukup nyaman dan
kondusif untuk belajar, dengan areal tanah seluas 3,05 hektar, dengan
berbagai fasilitas yang cukup baik, didukung oleh pendidik dan tenaga
kependidikan yang terkualifikasi.
Berdasarkan dari uraian di atas ada banyak faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa, faktor-faktor tersebut berasal dari Internal
dilihat dari hasil belajar siswa yang merupakan hasil dari proses belajar siswa
yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Bertitik tolak dari latar belakang
tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
”Kontribusi Kreativitas Guru, Peran Orangtua, dan Minat Belajar Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas XII-IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA
Negeri 1 Seyegan Sleman”.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti membatasi penelitian
dalam hal “Kontribusi Kreativitas Guru, Peran Orang Tua, dan Minat Belajar
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII-IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi di
SMA Negeri 1 Seyegan Sleman”. Karena menurut peneliti faktor-faktor yang
paling dominan dalam memberikan kontribusi terhadap hasil belajar adalah
kreativitas guru, peran orang tua, dan minat belajar siswa itu sendiri.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah ada kontribusi yang signifikan kreativitas guru terhadap hasil
belajar siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Seyegan ?
2. Apakah ada kontribusi yang signifikan peran orangtua terhadap hasil
belajar siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Seyegan ?
3. Apakah ada kontribusi yang signifikan minat belajar siswa terhadap hasil
D. Batasan Operasional
1. Kreativitas guru adalah kemampuan seorang guru dalam menciptakan atau
menghasilkan sesuatu yang baru dengan media pembelajaran seperti video,
games, musik, dan juga media pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan misalnya papan tulis, bulletin board, display gambar,
ilustrasi fotografi, film/gambar hidup dan sebagainya sehingga
meningkatkan minat belajar siswa.
Secara individu dengan potensi kreatif dapat dikenal melalui pengamatan
ciri-ciri antara lain : memiliki hasrat keinginan yang cakap dan besar,
bersikap terbuka terhadap pengalaman terbaru, panjang akal, mempunyai
keinginan untuk menemukan dan meneliti, cenderung menyukai tugas
yang berat dan sulit, cenderung mencari jawaban yang luas dan
memuaskan, menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung
memberi jawaban yang lebih banyak, dan lain-lain.
2. Peran orangtua adalah usaha-usaha orangtua pada pendidikan anak
meliputi mendidik anak, membimbing, mengarahkan, membentuk dan
mengembangkan kepribadian anak dengan cara pengembangan kognitif
dalam arti pengenalan, penguasaan, dan pemahaman pengetahuan dan
ilmu secara akademik. Selain itu peran orangtua yang terpenting adalah
menjadi teladan utama, pemberi feedback utama dan penilai utama dari
tingkah laku anak.
Dari kecil, biasanya anak dipelihara dan dibesarkan oleh orangtua dalam
keluarga. Segala sesuatu yang ada dalam keluarga, baik yang berupa
yang berlaku dalam keluarga tersebut sangat berpengaruh dan menentukan
corak dan perkembangan anak. Adapun ciri-ciri dari peran orang tua
adalah sebagai pendidik, sebagai agen sosialisasi, dan sebagai pelindung.
3. Minat belajar adalah kecenderungan yang tinggi terhadap aktivitas belajar
yang ditunjukkan dengan perasaan senang, adanya perhatian dan keaktifan
dalam proses pembelajaran serta peningkatan intensitas belajar dan
peningkatan hasil belajar.
Minat belajar juga dapat ditunjukkan dengan adanya ketertarikan terhadap
mata pelajaran tertentu, perasaan senang, keinginan untuk terlibat dalam
pembelajaran, semangat untuk bersaing, keinginan bertanggung jawab,
dan lain sebagainya.
4. Hasil belajar adalah kemampuan keterampilan dan sikap yang diperoleh
siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga
dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran dibagi atas beberapa
tingkatan taraf, yaitu : istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran
dapat dikuasai oleh siswa, baik sekali/optimal, apabila sebagian besar
bahan pelajaran dapat dikuasai 76%-99%, baik/minimal, apabila bahan
pelajaran hanya dikuasai 60%-75%, kurang, apabila bahan pelajaran yang
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kontribusi kreativitas guru pada hasil belajar siswa.
2. Untuk mengetahui kontribusi peran orang tua pada hasil belajar siswa.
3. Untuk mengetahui kontribusi minat belajar siswa pada hasil belajar siswa.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan sebagai bahan
pertimbangan yang baik dan berguna bagi sekolah dalam rangka perbaikan
pembelajaran, khususnya pada pembelajaran mata pelajaran ekonomi dan
dapat menjadi masukan dalam mengelola sistem pendidikan untuk
menciptakan siswa yang berprestasi.
2. Universitas Sanata Dharma
Dapat digunakan sebagai salah satu bahan informasi dan salah satu
referensi bagi perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
3. Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman
melalui kegiatan penelitian serta sebagai pedoman dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran ekonomi nantinya
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Prestasi Belajar
Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu ”prestasi” dan
”belajar”. Meskipun demikian kedua kata tersebut saling berhubungan
antara satu dengan yang lain. Beberapa ahli sepakat bahwa ‘prestasi’
adalah hasil dari suatu kegiatan. Hasil yang dimaksud adalah hasil yang
memiliki ukuran atau nilai. Di bawah ini merupakan pendapat para ahli
dalam memahami kata “prestasi” yaitu :
a. WJS Poerdarminta (1994) prestasi adalah hasil yang telah dicapai
(dilakukan, dikerjakan, dan lain sebagainya).
b. Mas’ud Khasan Abu Qodar (1994) prestasi adalah apa yang telah
diciptakan, hasil pekerjaan, hasil menyenangkan hati yang diperoleh
dengan jalan keuletan kerja.
c. Nasrun Harahap dan kawan-kawan (2008) memberi pengertian prestasi
adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan kemajuan murid
yang berkenaan dengan penguasaan terhadap nilai-nilai yang terdapat
dalam kurikulum.
Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai dari
suatu kegiatan berupa penilaian terhadap proses yang telah dilalui. Dimana
didapat serta penguasaan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.
Prestasi dapat diukur dengan nilai yang didapat dari pengadaan tes maupun
evaluasi belajar.
Prestasi belajar secara umum berarti suatu hasil yang dicapai
dengan perubahan tingkah laku yaitu melalui proses membandingkan
pengalaman masa lampau dengan apa yang sedang diamati oleh siswa
dalam bentuk angka yang bersangkutan dan hasil evaluasi dari berbagai
aspek pendidikan baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kata prestasi pada dasarnya
adalah hasil yang diperoleh dari aktivitas. Belajar adalah hasil yang
diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri
individu yaitu perubahan tingkah laku. Prestasi belajar adalah hasil yang
diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan diri individu
sebagai hasil dari aktivitas belajar. Jadi prestasi belajar merupakan suatu
hasil yang telah dicapai, dan lazim ditunjukkan dengan nilai-nilai yang
tercantum dalam rapor dan didapat dalam masa tertentu.
2. Macam-Macam Prestasi Belajar
Macam-macam prestasi belajar dapat diartikan sebagai tingkatan
keberhasilan siswa dalam belajar yang ditunjukkan dengan taraf
pencapaian prestasi. Menurut Syah (2000) dalam bukunya psikologi
belajar : “Pada prinsipnya, pengembangan hasil belajar ideal meliputi
segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan
Dengan demikian prestasi belajar dibagi ke dalam tiga macam prestasi
diantaranya :
a. Prestasi yang bersifat kognitif (ranah cipta)
Prestasi yang bersifat kognitif yaitu: pengamatan, ingatan,
pemahaman, aplikasi atau penerapan, analisis (pemerikasaan dan
penilaian secara teliti), sintesis (membuat paduan baru dan utuh).
b. Prestasi yang bersifat afektif (ranah rasa)
Prestasi yang bersifat afektif (ranah rasa) yaitu meliputi :
penerimaan, sambutan, apresiasi (sikap menghargai), internalisasi
(pendalaman), karakterisasi (penghayatan). Misalnya seorang siswa
dapat menunjukkan sikap menerima atau menolak terhadap suatu
pernyataan dari permasalahan atau mungkin siswa menunjukkan sikap
berpartisipasi dalam hal yang dianggap baik.
c. Prestasi yang bersifat psikomotorik (ranah karsa)
Prestasi yang bersifat psikomotorik (ranah karsa) yaitu :
ketrampilan bergerak dan bertindak, kecakapan ekspresi verbal dan
non verbal. Misalnya siswa menerima pelajaran tentang adab sopan
santun kepada orang tua, maka si anak mengaplikasikan pelajaran
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor,
baik berasal dari dalam dirinya (internal) maupun dari luar dirinya
(eksternal). Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya
pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
siswa penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai
prestasi belajar yang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
Mulyasa (2004) mengemukakan komponen-komponen yang
terlibat dalam pembelajaran, dan berpengaruh terhadap prestasi belajar
adalah :
a. Masukan mentah menunjukkan pada karakteristik individu yang
mungkin dapat memudahkan atau justru menghambat proses
pembelajaran.
b. Masukan instrumental, menunjuk pada kualifikasi serta kelengkapan
sarana yang diperlukan, seperti guru, metode, bahan, atau sumber dan
program.
c. Masukan lingkungan, yang menunjuk pada situasi, keadaan fisik dan
suasana sekolah, serta hubungan dengan pengajar dan teman.
Adapun menurut Mulyana (2010), faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar antara lain adalah :
a. Faktor Internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, faktor
ini terdiri dari :
1) Faktor Fisiologis
a) Kondisi fisik, yang mana pada umumnya kondisi
fisik mempengaruhi kehidupan seseorang.
2) Faktor Psikologis
Keadaan psikologis yang terganggu akan sangat berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa, adapun yang mempengaruhi faktor
ini adalah :
a) Intelegensi adalah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada
kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berfikir yang
sesuai dengan tujuan.
b) Minat, merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Oleh karena itu
minat dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar dalam mata
pelajaran tertentu.
c) Bakat, menurut Zakiah Daradjat (1995), bakat adalah semacam
perasaan dan keduniaan dilengkapi dengan adanya bakat salah
satu metode berfikir.
d) Motivasi, menurut Mc Donald (2011), yang dikutip dari Oemar
Hamalik (2003) motivasi sebagai sesuatu perubahan tenaga
dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan
efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan.
e) Sikap, sikap adalah gejala internal yang berdimensi
afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi dan merespon
dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan
b. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, meliputi :
1) Faktor lingkungan sosial
Faktor lingkungan sosial menyangkut hubungan antara manusia yang
terjadi dalam berbagai situasi sosial. Lingkungan sosial sekolah
seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas
dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.
2) Faktor lingkungan non sosial
Faktor lingkungan yang bukan sosial seperti seperti gedung, sekolah
dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya,
alat-alat belajar, keadaan dan waktu belajar yang digunakan siswa.
3) Faktor pendekatan belajar
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi
yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi
pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti
seperangkat operasional yang direkayasa sedemikian rupa
untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.
Menurut Djamarah (1994) beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
upaya peningkatan prestasi belajar antara lain :
a. Keadaan Jasmani
Untuk mencapai hasil belajar yang baik, diperlukan jasmani yang
sehat, karena belajar memerlukan tenaga, apabila jasmani dalam
keadaan sakit, kurang gizi, kurang istirahat maka tidak dapat belajar
b. Keadaan Sosial Emosional
Peserta didik yang mengalami kegoncangan emosi yang kuat, atau
mendapat tekanan jiwa, demikian pula anak yang tidak disukai
temannya tidak dapat belajar dengan efektif, karena kondisi ini sangat
mempengaruhi konsentrasi pikiran, kemauan dan perasaan.
c. Keadaan lingkungan
Tempat belajar hendaknya tenang, jangan diganggu oleh
perangsang-perangsang dari luar, karena untuk belajar diperlukan konsentrasi
pikiran. Sebelum belajar harus tersedia cukup bahan dan alat-alat serta
segala sesuatu yang diperlukan.
d. Memulai pelajaran
Memulai pelajaran hendaknya harus tepat pada waktunya, bila
merasakan keengganan, atasi dengan suatu perintah kepada diri sendiri
untuk memulai pelajaran tepat pada waktunya.
e. Membagi pekerjaan
Sewaktu belajar seluruh perhatian dan tenaga dicurahkan pada suatu
tugas yang khas, jangan mengambil tugas yang terlampau berat
untuk diselesaikan, sebaiknya untuk memulai pelajaran lebih dulu
menentukan apa yang dapat diselesaikan dalam waktu tertentu.
f. Adakan kontrol
Selidiki pada akhir pelajaran, hingga bahan itu telah dikuasai. Hasil
baik menggembirakan, tetapi kalau kurang baik akan menyiksa diri
g. Pupuk sikap optimis
Adakan persaingan dengan diri sendiri, niscaya prestasi meningkat dan
karena itu memupuk sikap yang optimis. Lakukan segala sesuatu
dengan sempurna, karena pekerjaan yang baik memupuk suasana kerja
yang menggembirakan.
h. Menggunakan waktu
Menghasilkan sesuatu hanya mungkin, jika kita gunakan waktu dengan
efisien. Menggunakan waktu tidak berarti bekerja lama sampai habis
tenaga, melainkan bekerja sungguh-sungguh dengan sepenuh tenaga
dan perhatian untuk menyelesaikan suatu tugas yang khas.
i. Cara mempelajari buku
Sebelum kita membaca buku lebih dahulu kita coba memperoleh
gambaran tentang buku dalam garis besarnya.
j. Mempertinggi kecepatan membaca
Seorang pelajar harus sanggup menghadapi isi yang
sebanyak-banyaknya dari bacaan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Karena itu harus diadakan usaha untuk mempertinggi efisiensi
membaca sampai perguruan tinggi. Selain faktor-faktor di atas, yang
mempengaruhi prestasi belajar adalah, waktu dan kesempatan. Waktu
dan kesempatan yang dimiliki oleh setiap individu berbeda sehingga
akan berpengaruh terhadap perbedaan kemampuan peserta didik.
Dengan demikian peserta didik yang memiliki banyak waktu dan
pada yang hanya memiliki sedikit waktu dan kesempatan untuk
belajar.
B. Kreativitas Guru
1. Pengertian Kreativitas Guru
Kata kreativitas berasal dari kata sifat creative yang berarti pandai mencipta. Sedangkan untuk pengertian yang lebih luas, kreativitas berarti
suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas)
dan orisinalitas berpikir. Arti lain dari kata kreativitas adalah kemampuan
untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru. Kemampuan ini
merupakan kemampuan imaginatif yang hasilnya merupakan pembuatan
kombinasi dan informasi yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman
sebelumnya menjadi hal baru dan bermanfaat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kreativitas adalah
kemampuan untuk berkreasi atau daya mencipta. Kreativitas adalah
menyangkut sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan
berkaitan dengan potensi yang ada dalam diri manusia yang dapat
dimanfaatkan untuk mengubah kehidupan. Kata ini berhubungan dengan
daya hebat yang berperan menciptakan hal-hal yang belum pernah ada
sebelumnya.
Menurut Mulyana (2008), kreativitas adalah sesuatu yang bersifat
universal dan merupakan ciri aspek dunia kehidupan di sekitar kita.
Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang
sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya
Utami (2004) menjelaskan pengertian kreativitas dengan
mengemukakan beberapa perumusan yang merupakan kesimpulan para
ahli mengenai kreativitas, yaitu :
a. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru
berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada.
b. Kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak
kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya
adalah pada kuantitas, tepat guna, dan keragaman jawaban.
c. Secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan
yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan
orisinilitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengolaborasi (mengembangkan, memperkaya, merinci) suatu gagasan.
Munandar (2004 : 22), kreativitas atau perbuatan kreatif banyak
berhubungan dengan intelegensi. Seorang yang tingkat intelegensinya
rendah, maka kreativitasnya juga relatif kurang. Kreativitas juga
berkenaan dengan kepribadian. Seorang yang kreatif adalah orang yang
memiliki ciri-ciri kepribadian tertentu seperti : mandiri, bertanggung
jawab, bekerja keras, motivasi tinggi, optimis, punya rasa ingin tahu yang
besar, percaya diri, terbuka, memiliki toleransi, kaya akan pemikiran, dan
lain-lain.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa
pengertian kreativitas guru adalah kemampuan seseorang untuk
sudah ada untuk memberikan sejumlah pengetahuan kepada anak didik di
sekolah.
2. Guru Sebagai Pendorong Kreativitas
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam
pembelajaran, guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan
proses kreativitas tersebut. Kreativitas merupakan sesuatu yang bersifat
universal dan merupakan ciri aspek dunia kehidupan di sekitar kita.
Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan seseorang atau adanya
kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.
Sebagai orang yang kreatif, guru menyadari bahwa kreativitas
merupakan yang universal dan oleh karenanya semua kegiatan ditopang,
dibimbing, dan dibangkitkan oleh kesadaran itu. Guru adalah seorang
creator dan motivator, yang berada di pusat proses pendidikan. Kreativitas
menunjukkan bahwa apa yang akan dikerjakan guru sekarang lebih baik
dari apa yang telah dikerjakan sebelumnya dan apa yang dikerjakan
dimasa mendatang lebih baik dari sekarang.
Untuk mendongkrak kreativitas pembelajaran. Widodo (2005)
mengemukakan bahwa di samping penyediaan lingkungan yang kreatif,
guru dapat menggunakan pendekatan sebagai berikut :
a. Self esteem approach. Dalam pendekatan ini guru dituntut untuk lebih mencurahkan perhatiannya pada pengembangan self esteem (kesadaran akan harga diri), guru tidak hanya mengarahkan peserta didik untuk
mempelajari materi ilmiah saja, tetapi pengembangan sikap harus
b. Creative approach. Beberapa saran untuk pendekatan ini adalah dikembangkan problem solving, brain storning, inquiry, dan role
playing.
c. Value clarivication and moral development approach. Dalam pendekatan ini pengembangan pribadi menjadi sasaran utama,
pendekatan holistik dan humanistik menjadi ciri utama dalam
mengembangkan potensi manusia menuju self actualitation. Dalam situasi yang demikian pengembangan yang intelektual akan mengiringi
pengembangan pribadi peserta didik.
d. Multiple talent approach. Pendekatan ini mementingkan upaya pengembangan seluruh potensi peserta didik, karena manifestasi
pengembangan potensi akan membangun self concept yang menunjang kesehatan mental.
e. Inquiry approach. Melalui pendekatan ini peserta didik diberi kesempatan untuk menggunakan proses mental dalam menemukan
konsep atau prinsip ilmiah, serta meningkatkan potensi intelektualnya.
f. Pictorial riddle approach. Pendekatan ini merupakan metode untuk mengembangkan motivasi dan minat peserta didik dalam diskusi
kelompok kecil. Pendekatan ini sangat membantu meningkatkan
kemampuan berfikir dan kreatif.
g. Synetics approach. Pada hakekatnya pendekatan ini memusatkan perhatian pada kompetensi peserta didik untuk mengembangkan
berbagai bentuk methapora untuk membuka intelegensinya dan
kelompok yang tidak rasional, kemudian berkembang menuju pada
penemuan dan pemecahan masalah secara rasional.
Memahami uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa kreativitas
peserta didik dalam belajar sangat bergantung pada kreativitas guru dalam
mengembangkan materi standart, dan menciptakan lingkungan belajar
kondusif. Guru dapat menggunakan berbagai pendekatan dalam
meningkatkan kreativitas siswa.
3. Ciri-ciri Guru yang Kreatif
Menurut Hermowo (2009), guru yang kratif adalah guru yang
mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi pengembangan
kreativitas. Guru yang mampu menerapkan teknik pembelajaran yang
merangsang pemikiran kreatif siswa dengan memadukan perkembangan
kognitif dan afektif. Guru yang kreatif adalah antara lain :
a. Guru yang kreatif adalah guru yang siap sedia setiap saat untuk bisa
bersaing. Dia selalu siap menerima pemikiran-pemikiran baru, gagasan
baru, kreasi baru, dan produk-produk yang baru. Apabila guru tidak
dapat berkreasi, maka dia hanya sekedar menjadi penerima dan atau
konsumen belaka.
b. Guru yang kreatif adalah guru yang mampu mempunyai cara berfikir
terbuka dalam mempertimbangkan berbagai masukan dari orang lain,
baik yang bersifat saran, atau pendapat maupun kritik-kritik.
Berdasarkan saran dan kritik tersebut, dia dapat memunculkan kreasi
c. Guru yang kreatif adalah mempunyai sikap keterbukaan yang terlibat
pada kesediaan mendengar, menanggapi, menghargai, dan
mempertimbangkan pendapat teman sejawat ataupun orang lain.
d. Kreativitas guru terlihat pada kemandirian berpikirnya dalam arti terbuka
menerima dan melepas gagasan-gagasan atau ide-ide.
Sedangkan menurut Mulyana (2008) guru kreatif adalah guru yang
mampu menciptakan suasana belajar mengajar yang kreatif dan
menyenangkan sehingga tidak membuat peserta didiknya merasa bosan.
Selain itu guru kreatif tidak akan merasa cukup hanya dengan
menyampaikan materi saja. Guru selalu memikirkan bagaimana caranya
agar materi yang diajarkan dapat dipahami oleh peserta didik dan lebih
lanjut mereka merasa senang ketika mempelajari materi tersebut.
4. Kreativitas Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
Menurut Bahri (2002), mengajar adalah suatu perbuatan yang
kompleks karena dituntut dari guru kemampuan personil, professional, dan
sosial kultural secara terpadu dalam proses belajar mengajar. Dikatakan
kompleks karena dituntut dari guru tersebut integrasi penguasaan materi dan
metode, teori dan praktik dalam interaksi siswa.
Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar mencakup cara
guru dalam merencanakan PBM, cara guru dalam pelaksanaan PBM, dan
cara guru mengadakan evaluasi.
a. Cara guru dalam merencanakan proses belajar mengajar. Seorang guru
didalam merencanakan proses belajar mengajar diharapkan mampu
1) Merumuskan tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional dengan
baik dalam perencanaan proses belajar mengajar, perumusan tujuan
pembelajaran merupakan unsur terpenting, sehingga perlu dituntut
kreativitas guru dalam menentukan tujuan-tujuan yang dipandang
memiliki tingkatan yang lebih tinggi.
2) Memilih buku pendamping bagi siswa selain buku paket yang ada
yang benar-benar berkualitas dalam menunjang materi pelajaran
sesuai kurikulum yang berlaku.
3) Memilih metode mengajar yang baik yang selalu menyesuaikan
dengan materi pelajaran maupun kondisi siswa yang ada.
4) Menciptakan media atau alat peraga yang sesuai dan menarik minat
siswa.
b. Cara guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran
Unsur-unsur yang ada dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
adalah bagaimana seorang guru dituntut kreasinya dalam mengadakan
Persepsi. Persepsi yang baik akan membawa siswa memasuki materi
pokok atau inti pembelajaran dengan lancar dan jelas. Guru yang kreatif
akan memprioritaskan metode dan teknik yang mendukung
berkembangnya kreativitas. Pada prinsipnya guru dalam melaksanakan
proses belajar mengajar dituntut kreativitasnya dalam mengadakan
apersepsi, penggunaan teknik, dan metode pembelajaran sampai pada
pemberian teknik bertanya kepada siswa, agar pelaksanaan proses belajar
c.Cara guru dalam mengadakan evaluasi
Proses belajar mengajar senantiasa disertai oleh pelaksanaan
evaluasi. Namun demikian, di dalam kegiatan belajar mengajar seorang
guru yang kreatif tidak akan cepat memberi penilaian terhadap ide-ide
atau pertanyaan dan jawaban anak didiknya.
C. Peran Orang tua dan Keluarga Dalam Pendidikan
Tidak diragukan lagi bahwa sejak manusia ada di dunia, telah
dilakukan usaha-usaha pendidikan, manusia telah berusaha mendidik
anak-anaknya, meskipun dengan cara yang sangat sederhana. Demikian pula sejak
manusia saling bergaul, telah ada usaha-usaha dari orang yang lebih mampu
dalam hal-hal tertentu untuk mempengaruhi orang lain teman bergaul
mereka.
Barnadib (1983 : 130) menyatakan bahwa dalam keluarga, ayah dan
ibu adalah pendidik alamiah bukan pendidik jabatan, mereka yang secara
alamiah dapat selalu dekat dengan anak-anaknya, dan karenanya
diperkirakan pula dapat menumbuhkan suasana pendidikan yang harmonis,
yang dilandasi oleh rasa cinta yang mendalam serta penuh kewibawaan.
Tiap pusat pendidikan terdiri dari manusia-manusia dan karenanya
berlangsunglah proses interaksi antar manusia, maka terjadi proses
pendidikan yang juga disebut sosialisasi. Keluarga adalah kelembagaan
masyarakat yang memegang peranan kunci dalam sosialisasi tersebut. Jadi
peranan orang tua dan seluruh anggota keluarga adalah demikian penting
dalam proses pembentukan dan pengembangan pribadi. Keluarga bekerja
pendidikan yang berlangsung dimasyarakat secara luas. Misalkan dalam hal
pengembangan kognitif, dalam arti pengenalan, penguasaan dan pemahaman
pengetahuan dan ilmu secara akademik, keluarga kurang seimbang
kemampuannya bila dibandingkan dengan lingkungan sosialisasi yang lain
seperti sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.
Selain hal tersebut di atas, terdapat beberapa peranan lain dari orang
tua yang mempengaruhi proses pendidikan dan pembentukan karakter anak.
Seperti yang dijelaskan oleh Noesjirwan (1979 : 18) bahwa pengaruh ini
terjadi melalui tiga hal yaitu :
a. Orang tua adalah teladan utama bagi si anak. Teladan atau contoh yang
diberikan orangtua dalam cara mereka memperlakukan anaknya dan cara
mereka memperlakukan masing-masing yang satu terhadap yang lain.
b. Orang tua berfungsi pula sebagai pemberi feedback utama yang
memberitahukan kepada anak bagaimana efek tingkah lakunya pada
orang lain.
c. Orang tua adalah penilai utama dari tingkah laku anak.
D. Minat Belajar Siswa
Dalam memudahkan pemahaman tentang minat belajar, maka dalam
pembahasan ini terlebih dahulu akan diuraikan menjadi minat dan belajar.
1. Pengertian Minat
Secara bahasa minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi terhadap
sesuatu”. Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang.
minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa
minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.
Sedangkan pengertian minat secara istilah telah banyak dikemukakan
oleh para ahli, diantaranya yang dikemukakan oleh Hilgard yang dikutip
oleh Slameto (1991) menyatakan “Interest is persisting tendency to pay attention to end enjoy some activity and content”. Sardiman (1988) berpendapat bahwa minat diartikan sebagai “suatu kondisi yang terjadi
apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang
dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya
sendiri. Simanjuntak mengartikan minat sebagai “suatu motif yang
menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu yang
menariknya.” Selanjutnya menurut Zakiah Daradjat, dkk. (1995),
mengartikan minat adalah “kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusan
sesuatu hal yang berharga bagi orang”.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang
dikutip di atas dapat disimpulkan bahwa, minat adalah kecenderungan
seseorang terhadap objek atau sesuatu kegiatan yang digemari yang
disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat.
2. Pengertian Belajar
Belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “usaha
(berlatih) dan sebagai upaya mendapatkan kepandaian”. Sedangkan
menurut istilah yang dipaparkan oleh beberapa ahli, di antaranya oleh
Fauzi (2004) yang mengemukakan belajar adalah “Suatu proses di mana
atas situasi (atau rangsangan) yang terjadi”. Kemudian Slameto (1991)
mengemukakan pendapat yang mengatakan “Learning is show by a
behavior as a result of experience”. Sudjana (1987) mengatakan “belajar adalah proses yang aktif, belajar adalah mereaksi terhadap semua situasi
yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada
tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses
melihat, mengamati, memahami sesuatu.”
Dari beberapa pengertian belajar yang telah dikemukakan oleh para
ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan
tingkah laku individu dari hasil pengalaman dan latihan. Perubahan
tingkah laku tersebut, baik dalam aspek pengetahuannya (kognitif),
keterampilannya (psikomotor), maupun sikapnya (afektif).
Dari pengertian minat dan pengertian belajar seperti yang telah
diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah
sesuatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan
yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan
tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.
3. Fungsi Minat dalam Belajar
Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usaha
yang dilakukan seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang
gigih serius dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Jika
seorang siswa memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat dapat mengerti
Fungsi minat bagi kehidupan anak sebagaimana yang ditulis oleh
Wahid (1998) adalah sebagai berikut :
a. Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita
Sebagai contoh anak yang berminat pada olahraga maka
cita-citanya adalah menjadi olahragawan yang berprestasi, sedangkan anak
yang berminat pada kesehatan fisiknya maka cita-citanya menjadi
dokter.
b. Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat
Minat untuk menguasai pelajaran bisa mendorongnya untuk belajar
kelompok di tempat temannya meskipun suasana sedang hujan.
c. Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas
Minat seseorang meskipun diajar oleh guru yang sama dan diberi
pelajaran tapi antara satu anak dan yang lain mendapatkan jumlah
pengetahuan yang berbeda. Hal ini terjadi karena berbedanya daya
serap mereka dan daya serap ini dipengaruhi oleh intensitas minat
mereka.
d. Minat yang terbentuk sejak kecil/masa kanak-kanak sering terbawa
seumur hidup karena minat membawa kepuasan
Minat menjadi guru yang telah membentuk sejak kecil sebagai
misal akan terus terbawa sampai hal ini menjadi kenyataan. Apabila ini
terwujud maka semua suka duka menjadi guru tidak akan dirasa karena
semua tugas dikerjakan dengan penuh sukarela. Dan apabila minat ini
Dalam hubungannya dengan pemusatan perhatian, minat mempunyai
peranan dalam “melahirkan perhatian yang serta merta, memudahkan
terciptanya pemusatan perhatian, dan mencegah gangguan perhatian dari
luar”. Oleh karena itu minat mempunyai pengaruh yang besar dalam belajar
karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
maka siswa tersebut tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, sebab tidak
ada daya tarik baginya. Sedangkan bila bahan pelajaran itu menarik minat
siswa, maka siswa akan mudah dipelajari dan disimpan karena adanya minat
sehingga menambah kegiatan belajar.
Fungsi minat dalam belajar lebih besar sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang
berminat kepada pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar,
berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya menerima pelajaran. mereka
hanya tergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk terus tekun karena tidak
ada pendorongnya. Oleh sebab itu untuk memperoleh hasil yang baik dalam
belajar seorang siswa harus mempunyai minat terhadap pelajaran sehingga
akan mendorong ia untuk terus belajar.
E. Hasil Penelitian Yang Relevan
Skripsi Asri Arinilasari (2008) yang berjudul “Pengaruh Persepsi
Siswa Mengenai Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan
Strategi Pembelajaran Guru Terhadap Prestasi Belajar PKn Pada Siswa
Kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran
2007/2008” ini memiliki tujuan untuk mengetahui persepsi siswa mengenai
Kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran
2007/2008, dan bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa mengenai
strategi pembelajaran guru pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ngunter
Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008.
Hasil penelitian yang didapat dalam penelitian tersebut yaitu :
1. Strategi pembelajaran guru memberikan sumbangan relatif (SR%X2)
sebesar 63,43% dan sumbangan efektif (SE%X2) sebesar 50,94%
2. Strategi pembelajaran guru memiliki pengaruh yang lebih dominan
terhadap prestasi belajar PKn.
Skripsi Yusniyah (2008) yang berjudul “Hubungan Pola Asuh
Orangtua dengan Prestasi Belajar Siswa MTs Al-Falah Jakarta Timur”
menuliskan hubungan pola asuh orangtua terhadap prestasi belajar siswa
MTs Al-Falah Jakarta Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode korelasi, yakni melihat bentuk hubungan antara
variabel-variabel yang diteliti. Hasil penelitian dengan menggunakan
analisis korelasi prodect moment menunjukkan bahwa nilai r hitung = 0,605
berada pada arah yang positif, sedangkan uji signifikansi koefisien korelasi
menunjukkan bahwa rt pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,396. Dengan
demikian dapat diketahui r hitung lebih tinggi daripada r tabel pada taraf
signifikansi 5% dengan kata lain Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi terdapat
hubungan yang positif dan signifikansi antara pola asuh dengan prestasi
belajar siswa MTs Al-Falah Jakarta Timur.
Skripsi Ahmad Soleh (2009) berjudul “Faktor-faktor yang
SEMARANG pada Mata Diklat SERVICE ENGINE dan Komponen-komponennya”. Langkah pelaksanaan penelitian ini adalah dengan
memisahkan masing-masing faktor ke dalam faktor intern dan ekstern yang
kemudian dianalisis faktor berdasarkan pengelompokannya masing-masing.
Berdasarkan hasil analisis, menunjukkan faktor-faktor ekstern, kontribusi
masing-masing faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa kelas 2 TMO
SMK Texmaco Semarang pada Mata diklat Service engine dan komponen-komponennya dapat diperoleh nilai yang menunjukkan kontribusi
masing-masing faktor yaitu :
1. Sarana prasarana belajar memberikan kontribusi sebesar 24.245%
2. Guru dan pelaksanaan pembelajaran memberikan kontribusi sebesar
41.163%
3. Kelengkapan fasilitas dan kemampuan orangtua memberikan kontribusi
sebesar 52.983%
4. Pemenuhan kebutuhan dan lingkungan sosial memberikan kontribusi
sebesar 60.491%
5. Perhatian dan pantauan orangtua memberikan kontribusi sebesar
67.019%.
F. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir pada hakekatnya bersumber dari kajian teoritis dan
sering diformulasikan dalam bentuk anggapan dasar. Menurut Arikunto
(1998) yang dimaksud anggapan dasar adalah “Suatu hal yang diyakini
kebenarannya oleh peneliti yang harus dirumuskan secara jelas”. Dalam hal
yang dipakai sebagai dasar sementara bagi aktivitas penelitian secara ilmiah.
Selanjutnya, berkaitan dengan hal ini Hadi (1987) mengemukakan bahwa
penelitian ilmiah adalah penelitian yang dapat memberikan pengetahuan
yang valid dan raeliable tentang gejala-gejala alam dan gejala-gejala sosial.
Pengetahuan yang valid dan realiable itu dapat dicapai karena penelitian
ilimah menggunakan landasan pikiran yang pasti.
Berdasarkan kajian teoritis yang telah dipaparkan di muka, maka
dalam penelitian ini dipandang perlu mengajukan anggapan dasar atau
kerangka pemikiran sebagai berikut :
1. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Untuk dapat mencapai hasil yang diharapkan maka diusahakan
keterkaitan antara faktor-faktor tersebut sehingga tujuan belajar mengajar
dapat tercapai dengan baik.
2. Upaya untuk mencapai tujuan tersebut antara lain bahwa mata pelajaran
Ekonomi yang diajarkan harus menggunakan kreativitas guru yang
berbeda-beda yaitu dalam penyampaian materi guru harus menggunakan
beberapa metode yang dapat menarik perhatian siswa.
3. Jika menginginkan hasil belajar yang memuaskan maka tidak luput dari
peran orangtua dalam memantau perkembangan belajar siswa dan
pendampingan belajar anak di rumah.
4. Hasil belajar juga ditentukan dari minat belajar itu sendiri apakah
belajarnya sudah maksimal atau belum.
5. Berdasarkan pemikiran tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ada
terhadap hasil belajar siswa. Bila digambarkan maka variabel penelitian
ini akan tampak sebagaimana gambar 1 berikut ini :
Gambar 1 : Kontribusi kreativitas guru, peran orang tua, dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa.
G. Hipotesis
Suryabrata (1995) menyatakan bahwa hipotesis penelitian adalah
“jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih
harus diuji secara empiris”.
Dari uraian permasalahan dan dasar teori yang telah dijabarkan di
atas, maka hipotesis penelitian yang dapat ditetapkan dalam penelitian ini
adalah :
1. Kreativitas guru berkontribusi terhadap hasil belajar siswa.
2. Peran orang tua berkontribusi terhadap hasil belajar siswa.
3. Minat belajar siswa berkontribusi terhadap hasil belajar siswa. X1 : Kreativitas Guru
X2 : Peran Orang tua
X3 : Minat belajar
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian tentang subjek tertentu yang terbatas yaitu di sekolah SMA Negeri 1 Seyegan, Sleman, maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subjek yang diteliti.Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti adalah kreativitas guru, peran orang tua, dan minat belajar siswa.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Seyegan yang beralamat di Gentan, Margoagung, Seyegan, Sleman, Yogyakarta berdasarkan pertimbangan bahwa SMA Negeri 1 Seyegan merupakan satu-satunya SMA Negeri yang berada di kecamatan Seyegan dan terakreditasi A, yang saat ini telah menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN). Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2012.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Seyegan, sedangkan objek penelitian ini adalah laporan hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI-IPS, sekarang siswa tersebut sudah menempuh kelas XII-IPS Tahun Pelajaran 2012/2013.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
siswa-siswi SMA Negeri 1 Seyegan kelas XII-IPS sebanyak 104 siswa. Dengan rincian sebagai berikut:
TABEL III. 1
Jumlah Siswa Kelas XII-IPS1, XII-IPS2, dan XII-IPS3
No Kelas Jumlah Siswa
1 XII-IPS 1 35
2 XII-IPS 2 36
3 XII-IPS 3 33
Jumlah 104
2. Sampel
Sampel dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII-IPS SMA Negeri 1 Seyegan Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan jumlah 104 siswa. 3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah “sampling jenuh”, yaitu teknik pengambilan sampel dengan mengambil seluruh sampel dari populasi yang ada yaitu sejumlah 104 siswa kelas XII-IPS di SMA Negeri 1 Seyegan.
E. Variabel Definisi Operasional dan Indikator
1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan variabel independen. Variabel bebas dalam hal ini yang akan diteliti adalah :
a. Kreativitas guru (X1) adalah kemampuan seorang guru untuk
menciptakan metode pembelajaran yang menarik, media pembelajaran ekonomi seperti diskusi kelompok, menonton film/video, pembelajaran menggunakan gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran ekonomi sehingga tercipta suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan untuk memberikan sejumlah pengetahuan kepada peserta didik di sekolah dengan maksimal.
b. Peran orangtua (X2) adalah interaksi orangtua dengan anak-anaknya
termasuk hubungan dalam keluarga penetapan peraturan/disiplin, pemberian kesempatan dalam memilih sesuatu, penanaman rasa percaya diri, bimbingan dalam belajar di rumah, pembangkitan motivasi/doronganuntuk menekankan pentingnya pencapaian prestasi belajar.
c. Minat belajar (X3) adalah kecenderungan untuk merasa tertarik dan
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Hasil belajar siswa (Y). Hasil belajar siswa adalah prestasi yang telah dicapai siswa melalui ulangan, tugas-tugas, dan pengukuran hasil belajar lainnya.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian di SMA Negeri 1 Seyegan, maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk kemudian dijawab. Kuisioner ini digunakan untuk mengumpulkan data akan hasil belajar siswa yang dipengaruhi oleh kreativitas guru, peran orang tua, dan minat belajar siswa.
Tabel III.2
Kisi-kisi penyusunan kuesioner
Nomor Urut
Variabel Indikator No.
Item Pertanyaan
1. Hasil Belajar
Nilai Rapor Kelas XI Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012
-
2. Kreativitas
Guru - Memiliki hasrat keinginan yang cakap dan besar - Bersikap terbuka terhadap pengalaman terbaru
- Panjang akal
-Mempunyai keinginan untuk menemukan dan meneliti
- Cenderung menyukai tugas yang berat dan sulit
10,16
Orangtua -- Sebagai agen sosialisasi Sebagai pendidik
- Sebagai pelindung
Belajar - Ketertarikan - Perasaan Senang
- Keinginan untuk terlibat dalam pembelajaran - Semangat untuk bersaing
- Keinginan bertanggung jawab
38
Adapun format atau bentuk angket berupa pernyataan berskala gradasi yakni: Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KD), Jarang (JR), dan Tidak Pernah (TP).