BEBERAPA VARIABEL YANG MEMPENGARUHI MINAT
KONSUMEN UNTUK MEMBELI KEMBALI PADA
CARREFOUR AMBARUKMO PLAZA YOGYAKARTA
(Studi Kasus pada Konsumen Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh :
Adi Kusuma NIM : 052214127
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
BEBERAPA VARIABEL YANG MEMPENGARUHI MINAT
KONSUMEN UNTUK MEMBELI KEMBALI PADA
CARREFOUR AMBARUKMO PLAZA YOGYAKARTA
(Studi Kasus pada Konsumen Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh :
Adi Kusuma NIM : 052214127
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Tetapi
carilah
dulu
kerajaan
ALLAH
dan
kebenaranya,
maka
semuanya
itu
akan
ditambahkan
kepadamu
“Hidup
tanpa
iman
dan
perbuatan
adalah
mati,
Bekerja
dan
Berjuang
tanpa
Doa
adalah
sia
sia”
Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA yang memberikan
kekuatan kepadaku. (Filipi 4:13)
Sebelum dan sesudah aku tidak ada yang seperti aku, karena itu percayalah pada diri sensdiri dan jadilah dirimu sendiri.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus Sumber Kehidupanku dan Juruselamatku.
Kedua orang tuaku tercinta untuk segala kasih sayang, doa
dan pengorbananya selama ini.
ABSTRAK
BEBERAPA VARIABEL YANG MEMPENGARUHI MINAT
KONSUMEN UNTUK MEMBELI KEMBALI
Studi Kasus pada Konsumen Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta
Adi Kusuma Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2011
ABSTRACT
SOME VARIABLES INFLUENCING CONSUMERS TO REPEAT PURCHASE
A Case Study at Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta
Adi Kusuma Faculty of Economics Sanata Dharma University
Yogyakarta 2011
This research was aimed at analyzing: (1) the influence of variables such as product, service quality, price, promotion, location, facility, and company image simultaneously towards the consumer’s willingness to repeat purchase at Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta; (2) the influence of variables such as product, service quality, price, promotion, location, facility, and company image partially towards the consumer’s willingness to repeat purchase at Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta. This was a case study research which was conducted to the consumers of Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta. The population was the consumers who ever visited and shopped in Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta. The data gathering was taken from 100 respondents by distributing the questionnaire. The sampling technique used was purposive convenience sampling model, where the respondents were the people who were visiting and shopping in Carrefour. The data analysis technique used was Multiple Linear Regression Analysis. Based on the data analysis the results were: (1) simultaneously the product, service quality, price, promotion, location, facility, and company image influenced the consumer’s willingness repeat purchase at Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta; (2) partially the product, service quality, price, location, and facility influenced the consumer’s willingness to buy back at Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat, dan syukur yang sebesar-besarnya penulis
persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat, dan kasih
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. skripsi yang
ditulis dengan judul : “Beberapa Variabel yang Mempengaruhi Minat
Konsumen Untuk Membeli Kembali pada Carrefour Ambarukmo Plaza
Yogyakarta”. Studi Kasus pada Konsumen Carerefour Ambarumo Plaza
Yogyakarta.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini bisa terlaksana dengan baik berkat bantuan dari
berbagai pihak yang dengan tulus hati dan ikhlas telah mengorbankan pikiran dan
waktunya untuk membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Yohanes Pembaptis Supardiyono, Akt., M.Si., QIA Dekan
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Fakultas, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
3. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah
banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi
4. Bapak Drs. P. Rubiyatno, MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi
ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis
menempuh kuliah.
6. Kedua orang tuaku serta adik-adikku yang telah memberikan doa, dukungan
serta semangat dalam penyusunan skripsi ini.
7. Empint yang selalu memberiku semangat dalam mengerjakan skripsi ini.
8. Romo Step yang telah mendorongku untuk kuliah dan membantu dengan
sepenuh hati, terimakasih romo.
9. Bapak Yulianus Gumpol yang telah membantuku untuk mendapatkan
beasiswa keuskupan, terimakasih banyak pak.
10.Ernes, Uno dan Kimul yang telah membantuku di saat yang begitu penting.
11.Om kacong yang telah membantu pengiriman uangku.
12.Untuk semua teman-teman PBS dan B’Dayoung yang telah memberiku
semangat untuk menyelsaikan semuanya.
13.Untuk keluarga baruku di Biro Personalia USD, Pak Rubi, Pak Sukmono, Pak
Hendro, Bu Sisil, Mbak Wena, Mas Wahyu, Mas Sugeng dan Pak Barjono
terimakasih atas kebersamaanya.
14.Teman-teman manajemen angkatan 2005 yang telah berproses bersama-sama.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACK ... vii
LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN. ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
BAB I PENDAHULUAN. ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Rumusan Masalah ... 3
C.Batasan Masalah ... 4
D.Tujuan Penelitian ... 4
E.Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA. ... 6
1. Pengertian Pemasaran ... 6
2. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 7
3. Konsep Pemasaran ….. ..… ... 7
4. Perilaku Konsumen ... 8
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 9
6. Pengertian Produk ... 10
7. Pengertian Merek. ... 12
8. Pengertian Harga ... 13
B. Penelitian Sebelumnya ... 14
C. Kerangka Konseptual ... 15
D. Hipotesis Penelitian ... 16
BAB III METODE PENELITIAN ... 19
A. Jenis Penelitian ... 19
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 19
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20
D. Variabel Penelitian ... 20
E. Populasi dan Sampel ... 20
F. Definisi Operasional. ... 21
G. Teknik Pengambilan Sampel... 25
H. Jenis dan Sumber Data ... 26
I. Teknik Pengumpulan Data ... 26
K. Teknik Analisis Data ... 29
L. Uji Asumsi Klasik Model Regresi Berganda ... 30
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 37
A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... 37
B. Carrefour di Indonesia ... 37
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 45
A. Identitas Responden. ... 45
B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 50
C. Analisis Statistik Deskriptif ... 53
D. Analisis Data. ... 55
1. Analisis Regresi Linier Berganda. ... 56
2. Uji Asumsi Klasik. ... 56
3. Pengujian Hipotesis. ... 61
E. Pembahasan ... 70
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 76
A. Kesimpulan ... 76
B. Saran ... 79
C. Keterbatasan Penelitian ... 81
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1 Kerangka Konseptual ... 15
Gambar III.1 Uji F ... 34
Gambar III.2 Uji-t Satu Sisi Kanan . ... 36
Gambar V.1 Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas ... 58
Gambar V.2 Hasil Uji Normalitas Histogram ... 59
Gambar V.3 Hasil Uji Normalitas P-plot ... 60
Gambar V.4 Uji Distribusi F ... 63
Gambar V.5 Pengujian t Hitung pada variabel Produk (X1) ... 65
Gambar V.6 Pengujian t Hitung pada variabel Kualitas Layanan (X2) ... 66
Gambar V.7 Pengujian t Hitung pada variabel Harga (X3) ... 66
Gambar V.8 Pengujian t Hitung pada variabel Promosi (X4) ... 67
Gambar V.9 Pengujian t Hitung pada variabel Lokasi (X5) ... 68
Gambar V.10 Pengujian t Hitung pada variabel Fasilitas (X6) ... 69
Gambar V.11 Pengujian t Hitung pada variabel Citra Perusahaan (X7)... 69
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel IV.1 Gerai Carrefour di Indonesia ... 38
Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46
Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden ... 46
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan terakhir ... 47
Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 47
Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan 48
Tabel V.6 Karakteristik Responden Jumlah Kunjungan per Bulan ... 49
Tabel V.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian... 50
Tabel V.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 52
Tabel V.9 Analisis Statistik Deskriptif. ... 53
Tabel V.10 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 56
Tabel V.11Hasil Uji Asumsi Klasik ... 57
Tabel V.12Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model Summaryb ... 61
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan dalam dunia bisnis dewasa ini sangat marak dilakukan,
bermacam-macam cara diupayakan untuk menarik perhatian konsumen,
mulai dengan melakukan promosi ke berbagai media masa seperti Koran,
Majalah, Radio, Televisi bahkan lewat event-event penting seperti
mengadakan lomba, mendatangkan artis ternama sebagai bintang tamu dan
sebagainya. Namun cara-cara seperti itu tidak terlalu berpengaruh secara
langsung terhadap daya beli konsumen pada sebuah produk, kegiatan seperti
ini memang ada juga yang berhasil namun kalau tidak diikuti dengan kualitas
produk dan pelayanan yang baik maka semua hanya bersifat sementara saja.
Oleh karena itu pemahaman terhadap persepsi konsumen penting bagi setiap
perusahaan untuk mendukung kesuksesan strategi pemasaran mereka.
Perusahaan tidak cukup hanya menghasilkan produk yang berkualitas
tinggi, tetapi juga harus mampu menstimuli konsumen lewat kualitas tersebut.
Kualitas produk yang ditawarkan diharapkan mampu mendatangkan nilai
(value) bagi konsumen dan pada akhirnya mendorong minat mereka untuk
melakukan pembelian.
Manajemen wajib mengetahui apa yang menjadi keinginan para
konsumen sehingga perusahaan mudah melakukan strategi untuk merebut hati
pelanggan. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk merebut hati pelanggan
pelayanan, melakukan promosi, penetapan harga yang meyakinkan, lokasi
yang nyaman dan mudah dijangkau, serta citra dari perusahaan tersebut yang
tidak kalah pentingnya, dan masih banyak lagi.
Fenomena nyata yang terjadi dalam persaingan ini dapat kita lihat
pada Ambarukmo Plaza Yogyakarta, letak lokasi yang begitu dekat dengan
Saphir Square membuat Ambarukmo Plaza mau tidak mau harus bersaing
dalam mencari pelanggan. Seperti yang kita ketahui Ambarukmo Plaza dan
Saphir Square selain mempunyai jarak yang relatif saling berdekatan,
keduanya juga berada pada jalan yang sama yaitu sama-sama berada di jalan
Solo Yogyakarta. Kedua Mall ini juga dibangun pada waktu yang hampir
bersamaan sehingga keduanya mempunyai potensi yang sama untuk
mempengaruhi minat beli konsumen yang lebih banyak, namun secara kasat
mata kita dapat melihat minat konsumen untuk membeli kembali ke Mall
Ambarukmo Plaza lebih banyak dibandingkan dengan Saphir Square
setidaknya hingga saat ini. Hal ini membuat penulis mencoba merumuskan
beberapa variabel yang mungkin bisa mempengaruhi minat konsumen untuk
membeli kembali pada Mall Ambarukmo Plaza tersebut. Adapun beberapa
variabel tersebut yaitu; produk, kualitas pelayanan, strategi penetapan harga,
promosi, lokasi yang strategis, fasilitas yang lengkap, dan citra perusahaan
yang sudah tidak diragukan lagi oleh konsumen, ketujuh variabel itu dimiliki
oleh Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta sehingga penulis memilih
konsumen Carrefour sebagai subyek penelitian. Sebelum melakukan
yang pernah berbelanja di Mall Ambarukmo Plaza dan sebagian besar dari
mereka mengatakan ketujuh variabel itu menjadi hal dominan yang
mempengaruhi minat konsumen untuk membeli kembali pada Mall
Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
Dengan nuansanya yang terkesan glamor Carrefour Ambarukmo
Plaza tetap ramai didatangi pengunjung, mungkin hanya untuk sekedar
bersantai atau sampai membeli barang-barang yang ditawarkan, meski harga
yang ditawarkan relatif mahal. Hasil pengamatan tersebut menjadi inspirasi
bagi penulis untuk mengetahui apa yang mempengaruhi konsumen untuk
selalu datang pada Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis membuat rumusan
masalah pada penelitian yang berjudul Beberapa Variabel yang
Mempengaruhi Minat Konsumen Untuk Membeli Kembali pada Carrefour
Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis akan
mengangkat permasalahan yang dianggap paling mendasar yaitu:
1. Apakah produk, kualitas pelayanan, harga, promosi, lokasi, fasilitas, dan
citra perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap minat konsumen
2. Apakah produk, kualitas pelayanan, harga, promosi, lokasi, fasilitas dan
citra perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap minat konsumen
untuk membeli kembali pada Mall Ambarukmo Plaza Yogyakarta?
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari persepsi yang berbeda-beda maka penulis
membatasi masalah pada beberapa hal:
1. Subjek yang akan diteliti adalah para konsumen yang pernah berkunjung
dan membeli barang di Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
2. Pengujian ini terbatas pada variabel produk, pelayanan, harga, promosi,
lokasi, fasilitas dan citra perusahaan yang mempengaruhi minat konsumen
untuk membeli kembali pada Mall Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
D. Tujuan Penelitian
Dari latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan
dapat diterapkan tujuan penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh simultan produk, kualitas pelayanan, harga,
promosi, lokasi, fasilitas, dan citra perusahaan terhadap minat konsumen
untuk membeli kembali pada Mall Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui pengaruh parsial produk, kualitas pelayanan, harga,
promosi, lokasi, fasilitas dan citra perusahaan secara parsial berpengaruh
terhadap minat konsumen untuk membeli kembali pada Mall Ambarukmo
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi
perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan strategi di bidang pemasaran
untuk mengembangkan bisnis mereka.
2. Bagi Universitas Sanata dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan menambah
referensi kepustakaan serta sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih
lanjut.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan teori-teori yang telah
didapat dan dipelajari ke dalam praktek sehingga dapat menambah
wawasan dan pengetahuan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian pemasaran
Pada dasarnya pemasaran merupakan suatu fungsi bisnis yang
mengindentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pemasaran tidak
sekedar fungsi bisnis yang terpisah dari yang lain, tetapi merupakan
sebuah falsafah yang menjadi pedoman seluruh perusahaan. Tujuan
pemasaran adalah menciptakan kepuasan konsumen yang membangun
hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.
Beberapa ahli mengemukakan pengertian pemasaran yang
berbeda-beda, meskipun pada intinya sama. Perbedaan ini disebabkan
karena mereka meninjau pemasaran dari segi yang berbeda-beda.
Menurut Kotler (2002:9) “Pemasaran adalah proses sosial yang di
dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.
Pemasaran adalah keseluruhan sistem yang berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan
harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau
jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik yang aktual maupun
2. Pengertian Manajemen Pemasaran
Dalam manajemen pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong
(2001:18) manajemen pemasaran adalah proses analisis, implementasi,
dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli, sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan. Menurut Boyd, Walker, dan Larreche (2000:18) manajemen
pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program yang
mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari
produk, jasa, dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan
memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk
mencapai tujuan perusahaan.
3. Konsep Pemasaran
Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi
perusahaan. Semua cara dan aturan yang terlibat di dalamnya disebut
sebagai konsep pemasaran (marketing concept). Konsep Pemasaran
menurut Kotler dan Armstrong (2001:23) adalah untuk mencapai tujuan
organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran, dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien
4. Perilaku Konsumen
Menurut Swastha dan Handoko (2001:10) perilaku konsumen
adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk
di dalamnya proses pengambilan keputusan dan pada persiapan dan
penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian Konsumen
Menurut Kotler (2002:183) faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku pembelian konsumen yaitu:
a. Faktor kebudayaan
Kebudayaan mempunyai pengaruh paling luas dan mendalam
terhadap perilaku konsumen. Kebudayaan luas terdiri dari budaya, sub
budaya, dan kelas sosial. Budaya yang merupakan karakter paling
penting dari suatu sosial yang membedakannya dari kelompok budaya
lain menjadi penentu dari keinginan dan perilaku yang paling
mendasar. Masing-masing budaya terdiri dari sub budaya yang
memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi. Sub budaya adalah
suatu kelompok homogen atas sejumlah orang yang terbagi menjadi
beberapa bagian dari keseluruhan suatu budaya. Masyarakat dalam
suatu budaya dan sub budaya sesungguhnya terbagi dalam strata atau
kelas sosial. Kelas sosial merupakan sekelompok orang yang
sama-sama mempertimbangkan secara dekat persama-samaan di antara mereka
b. Faktor Sosial
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang
sekitar dan lingkungannya tentang produk apa yang harus dibeli.
Karena itulah lingkungan sosial memberikan pengaruh terhadap
perilaku konsumen. Faktor Sosial terdiri dari 3 bagian, yaitu :
kelompok acuan, keluarga, dan peran. Kelompok acuan adalah
semua kelompok yang memilki pengaruh langsung terhadap
sikap/perilaku seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu
kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan konsumsi.
Keluarga sebagai organisasi pembelian konsumen yang paling
penting juga berpengaruh secara langsung terhadap keputusan
seseorang dalam membeli barang sehari-hari. Sedangkan peran
meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu
produk atau merek dapat menggambarkan peran dan status
pamakainya.
c. Faktor Pribadi
Mulai dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia
selalu membutuhkan barang dan jasa. Pilihan barang yang dibeli
secara otomatis dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan gaya hidup
yang bersangkutan. Gaya hidup adalah cara hidup seseorang yang
terlihat melalui aktivitas sehari-hari, minat dan pendapat seseorang.
Seseorang dengan pendapatan yang tinggi dan gaya hidup mewah
berkualitas. Selain itu kepribadian dan konsep diri juga
mempengaruhi pilihan produk. Konsep diri adalah bagaimana
konsumen mempersepsikan diri mereka sendiri yang meliputi sikap,
persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri. Hal ini sangat berguna dalam
menganalisis perilaku konsumen sehingga banyak perusahaan
menggunakan konsep yang berhubungan dengan kepribadian
seseorang.
d. Faktor Psikologis
Sikap pembelian psikologis dipengaruhi oleh empat faktor
psikologis utama, yaitu: motivasi, persepsi, pembelajaran dan
kepercayaan. Motivasi merupakan kebutuhan yang mendorong
seseorang dalam melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Melalui motivasi proses pengamatan dan belajar seseorang
memperoleh kepercayaan terhadap suatu produk yang secara
otomatis mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Para
konsumen mengembangkan beberapa keyakinan mengenai ciri-ciri
dari suatu produk dan selanjutnya akan membentuk suatu sikap
konsumen terhadap produk tersebut.
6. Pengertian Produk
Menurut Tjiptono (2002:95) Produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
Sedangkan menurut Boyd, Walker, dan Larreche (2000:264)
produk adalah apa saja yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan
dalam hal penggunaan, konsumsi, atau akuisisi. Berdasarkan definisi
tersebut dapatlah diartikan bahwa pengertian produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen baik itu berupa barang maupun jasa. Berikut
klasifikasi produk berdasarkan kebiasaan membeli dari konsumen
(Kotler, 2005:73-74):
a. Produk Mudah ( Convenience Products )
Produk yang pada umumnya memiki frekuensi pembelian tinggi
(sering dibeli), dibutuhkan dalam jangka waktu segera, dan hanya
memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam
pembeliannya, sebagai contohnya meliputi produk-produk tembakau,
sabun, dan koran.
b. Produk Toko ( Shopping Products)
Produk yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya
dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang
tersedia, kriteria perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas, dan
model dari masing–masing produk, sebagai contoh adalah pakaian,
mebel, televisi serta perabotan rumah tangga lainnya.
c. Produk Khusus ( Specialty Products)
Produk yang memiliki karakteristik dan atau identifikasi merek yang
khusus untuk membelinya, sebagai contoh adalah mobil mewah dan
pakaian yang dirancang oleh perancang terkenal.
d. Produk yang tidak dicari (Unsought Products)
Produk yang tidak diketahui konsumen atau bila sudah diketahui,
tetapi pada umumnya belum terpikirkan konsumen untuk
membelinya, sebagai contoh adalah asuransi, tanah, kuburan, dan
batu nisan.
7. Pengertian Merek
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:357) merek adalah nama,
istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari semua ini yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau
kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Dalam
pemilihan nama merek perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut
(Kottler dan Armstrong 2001:360)
a. Merek harus menyampaikan sesuatu mengenai manfaat dan kualitas
produk.
b. Merek mudah diucapkan, dikenal, dan diingat.
c. Merek harus lain daripada yang lain.
d. Merek harus diterjemahkan secara mudah kedalam bahasa asing.
8. Pengertian Harga
Harga dapat dikatakan sebagai pengorbanan riil dan materil yang
diberikan oleh konsumen untuk memperoleh atau memiliki suatu produk.
Konsumen mempertimbangkan beberapa variabel,
membanding-bandingkan harga sebelum membeli produk memilih produk yang harga
dasarnya murah, memilih produk yang harganya sebanding dengan
kualitasnya. untuk mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli
suatu produk, pemasar dapat memodifikasi dalam lima cara (Amirulah,
2002:58):
a. Diskon tunai, yaitu pengurangan harga untuk pembeli yang
membayar tagihanya tepat waktu.
b. Diskon kuantitas yaitu pengurangan harga bagi pembeli yang
membeli dalam jumlah yang besar.
c. Diskon fungsional, yaitu pemberian pemotongan harga khusus bagi
anggota saluran.
d. Diskon musiman yaitu pengurangan harga untuk pembeli yang
membeli barang diluar musimnya.
e. Potongan harga, potongan harga merupakan pengurangan harga
dari daftar harga jenisn lainya.
Berdasarkan uraian diatas maka harga mempengaruhi minat konsumen
B. Penelitian Sebelumnya
1. Sri Lestari Kurniawati.(2000). Analisis Terhadap Beberapa Variabel
yang Mempengaruhi Frekuensi kunjungan Konsumen pada Bisnis
Waralaba Siap Saji McDONALD’S di Outlet Plaza Surabaya. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui variabel produk, harga, promosi,
tempat, dan gaya hidup terhadap frekuensi dan kunjungan konsumen.
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah variabel produk,
harga, promosi, tempat, dan gaya hidup berengaruh terhadap frekuensi
kunjungan konsumen? Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dari
lima variabel bebas yaitu : produk, harga, promosi, tempat dan gengsi
secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan,
dimana sig F (0,0720) > 5%.
2. Salman Faris Insani.(2007). Pengaruh Atribut Eksternal produk pada
Persepsi Konsumen dalam Kualitas, Pengorbanan, dan Nilai. Studi kasus
pada pengguna merek speda motor Honda dan dayang. Tujuan penelitian
ini adalah untuk menemukan pengaruh atribut eksternal produk yang
mencakup harga, citra merek,citra toko, dan citra Negara asal terhadap
persepsi nilai yang dimoderasi oleh persepsi kualitas dan persepsi
pengorbanan. Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh positif
atribut eksternal produk yang mencakup harga, citra merek, citra toko,
dan citra Negara asal terhadap persepsi kualitas, tetapi kuat tidaknya
penelitian penulis adalah sama-sama menganalisis tentang perilaku
konsumen, sedangkan perbedaanya adalah pada variabelnya.
C. Kerangka Konseptual
Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Keterangan:
: Secara simultan
: Secara parsial
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Kerangka pemikiran teoritis diatas menjelaskan bahwa variabel produk (X1),
kualitas pelayanan (X2), harga (X3), promosi (X4), lokasi (X5), fasilitas
(X6), citra toko (X7), berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap minat
konsumen untuk membeli kembali (Y).
Minat Konsumen Untuk Membeli
Kembali Produk
Kualitas Pelayanan
Harga
Promosi
Lokasi
Fasilitas
D. Hipotesis
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar
sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Sehingga produk akan mempengaruhi minat konsumen untuk membeli
kembali.
Kualitas pelayanan merupakan penilaian konsumen Carrefour
Ambarukmo Plaza Yogyakarta terhadap pelayanan yang diberikan oleh
karyawan. Sehingga kualitas pelayanan akan mempengaruhi minat konsumen
untuk membeli kembali.
Harga merupakan pengorbanan riil dan materiil yang diberikan oleh
konsumen untuk memperoleh atau memiliki suatu produk. Konsumen
mempertimbangkan beberapa variabel, membanding-bandingkan harga
sebelum membeli produk, memilih produk yang harga dasarnya murah,
memilih produk yang harganya sebanding dengan kualitasnya. Sehingga
harga akan mempengaruhi minat konsumen untuk membeli kembali.
Dalam membeli sebuah produk atau mengunjungi sebuah pusat
perbelanjaan konsumen harus tahu informasi mengenai pusat perbelanjaan
tersebut sehingga konsumen bisa tertarik untuk mengunjungi tempat tersebut.
Konsumen menjadi tahu dan tertarik untuk membeli suatu produk karena ada
komunikasi antara produsen dengan konsumen. Untuk mengkomunikasikan
suatu produk kepada konsumen diperlukan sesuatu alat yaitu yang dinamakan
majalah, spanduk, brosur, billboard, TV, dan radio adalah bentuk komunikasi
untuk mempengaruhi perilaku konsumen. Promosi akan mempengaruhi minat
konsumen untuk membeli kembali.
Lokasi merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan konsumen
dalam mengunjungi tempat perbelanjaan. Hal yang dijadikan pertimbangan
konsumen dalam hal lokasi ambarukmo plaza yogyakarta adalah: letak yang
strategis karena dekat dengan jalan raya, sehingga mudah dijangkau oleh
kendaraan umum (taxi, bus, trans jogja), dekat dengan tempat beraktivitas
(kampus, kos, rumah, dan tempat kerja), sehingga untuk kalangan warga
yogyakarta tidak sulit untuk menemukan ambarukmo palaza yogyakarta,
selain itu ambarukmo plaza yogyakarta juga bebas dari kemacetan. Sehingga
lokasi akan mempengaruhi minat konsumen untuk membeli kembali.
Fasilitas merupakan bahan tambahan untuk menarik konsumen atau
daya tarik untuk mengunjungi carrefour ambarukmo plaza, dimana fasilitas
sebagai bahan pelengkap dan keunggulan dari carrefour ambarukmo plaza
tersebut.
Citra adalah jumlah dari gambaran-gambaran, kesan-kesan dan
keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh seorang terhadap suatu objek. Setiap
konsumen mempunyai gambaran-gambaran, dan kesan-kesan tersendiri
terhadap sebuah tempat perbelanjaan, oleh karena itu citra akan
mempengaruhi minat konsumen untuk membeli kembali terhadap sebuah
Minat konsumen untuk membeli kembali merupakan keinginan untuk
membeli kembali yang dilakukan oleh seseorang terhadap suatu pusat
perbelanjaan yang dalam penelitian ini adalah minat konsumen untuk
membeli kembali pada Mall Ambarukmo Plaza Yogyakarta. Ketertarikan
konsumen terhadap beberapa variabel yang ada pada sebuah tempat
perbelanjaan akan mempengaruhi minat konsumen untuk membeli kembali
terhadap tempat perbelanjaan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Produk (X1), kualitas pelayanan (X2), harga (X3), promosi (X4), lokasi
(X5), fasilitas (X6), citra perusahaan (X7), secara simultan berpengaruh
terhadap minat konsumen untuk membeli kembali (Y).
b. Produk (X1), kualitas pelayanan (X2), harga (X3), promosi (X4), lokasi
(X5), fasilitas (X6), citra perusahaan (X7), secara parsial berpengaruh
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Penelitian studi
kasus merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu selama
kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk
lingkungan dan kondisi masa lalunya (Umar, 2005:30). Penelitian ini hanya
dilakukan pada obyek tertentu dan kesimpulan yang ditarik hanya berlaku
pada obyek yang diteliti.
B. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah berbelanja di
Carrefour Ambarukma Plaza Yogyakarta.
b. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah :
a. Produk
b. Kualitas Pelayanan
c. Harga
d. Promosi
e. Lokasi
f. Fasilitas
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian:
Penelitian ini dilakukan di Mall Ambarukma Plaza Yogyakarta.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Desember 2010.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek
penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang
diteliti. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Dependent variable
Dalam hal ini dependent variable (Y) adalah minat konsumen untuk
membeli kembali pada Carrefour Ambarukma Plaza Yogyakarta.
2. Independent variable
Dalam hal ini independent variable (X) adalah Produk, Kualitas
Pelayanan, Harga, Promosi, Lokasi, Fasilitas, dan Citra Perusahaan.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2007:62). Dalam penelitian ini sampel yang diambil
adalah sebanyak 100 responden yang pernah berkunjung dan membeli
barang di Carrefour Ambarukma Plaza.
F. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah petunjuk tentang bagaimana suatu variabel
dapat diukur, sehingga peneliti mengetahui baik buruknya penelitian
dilaksanakan.
Definisi operasional dalam penelitian ini antara lain:
1. Produk (X1) merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh
produsen untuk menarik perhatian konsumen agar membeli produk
tersebut.
a. Kualitas Produk
b. Variasi Produk
c. Daya Tarik Produk
d. Penawaran Produk
e. Trend Produk
f. Kelengkapan Produk
g. Variasi Produk
h. Mutu Produk
2. Kualitas Pelayanan (X2) merupakan penilaian konsumen Carrefour
a. Pelayanan yang memuaskan.
b. Karyawan cepat tanggap
c. Pelayanan yang Baik
d. Pelayanan informasi harga.
e. Pelayanan antar barang.
f. Pelayanan pembayaran.
g. Adanya petugas Security.
h. Persediaan barang.
3. Harga (X3) merupakan penilaian konsumen tentang kelayakan harga
barang yang dibeli.
a. Harga sesuai dengan kemampuan beli.
b. Harga relatif lebih murah.
c. Harga bervariasi.
d. Paket Ekonomis
e. Potongan harga atau diskon.
f. Harga diskon.
4. Promosi (X4) merupakan cara Carrefour untuk memberi sumber
informasi tentang keberadaan Carrefour dan informasi produk yang
ditawarkan.
a. Slogan menarik dan mudah diingat
b. Promosi melalui surat kabar cukup menarik.
c. Promosi melalui selebaran sangat membantu.
e. Promosi melalui diskon atau potongan harga.
5. Lokasi (X5) merupakan penilaian konsumen tentang letak yang strategis,
jarak yang mudah ditempuh dan tempat dimana Carrefour berada.
a. Lokasi strategis
b. Lokasi dekat dengan berbagai macam sarana umum
c. Lokasi dapat dijangkau dengan berbagai macam kendaraan
d. Lokasi dekat dengan tempat tinggal
e. Lokasi mudah untuk ditemukan
f. Lokasi tidak jauh dari tempat aktifitas sehari-hari
6. Fasilitas (X6) merupakan penilaian konsumen Carrefour tentang adanya
benda atau alat (area parkir, AC, toilet) yang disediakan untuk menunjang
kenyamanan konsumen.
a. Fasilitas belanja yang lengkap
b. Fasilitas penitipan barang
c. Fasilitas AC
d. Fasilitas musik
e. Fasilitas member
f. Fasilitas pembayaran
g. Fasilitas kredit barang
h. Fasilitas tempat parkir
7. Citra Perusahaan (X7) merupakan jumlah dari gambaran-gambaran,
kesan-kesan dan keyakinan yang dimiliki oleh konsumen terhadap suatu
tersendiri terhadap sebuah tempat perbelanjaan. Oleh karena itu citra akan
mempengaruhi minat konsumen untuk membeli kembali.
a. Citra yang dikenal baik di kalangan masyarakat.
b. Citra Carrefour yang sudah dikenal mancanegara.
c. Citra Negara asal.
d. Citra positif dalam penyediaan produk.
e. Citra positif dalam penetapan harga
f. Pelayanan yang memberikan citra positif.
8. Minat konsumen untuk membeli kembali (Y) merupakan keinginan untuk
membeli kembali yang dilakukan konsumen dalam memilih Carrefour
sebagai tempat berbelanja.
a. Mengunjungi Carrefour sebagai tempat berbelanja tanpa perlu
mencoba tempat berbelanja yang lain.
b. Merekomendasikan Carrefour kepada keluarga dan teman-teman
c. Berkunjung ke Carrefour untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
d. Melakukan pembelian dalam jumlah besar di Carrefour
e. Memilih mengunjungi Carrefour ketika saya membutuhkan produk
yang saya inginkan.
G.Teknik Pengambilan Sampel
Sampel yang diambil merupakan konsumen yang terpilih oleh peneliti
menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu maka teknik penarikan
sampel yang digunakan adalah teknik Purposive Convenience Sampling yaitu
mempunyai hubungan erat dengan ciri-ciri populasi. Dalam penelitian ini
responden yang dijadikan sampel adalah konsumen yang pernah berkunjung
dan berbelanja di Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta minimal 3 kali,
dengan jumlah responden adalah 100 orang, dengan jumlah ini diharapkan
dapat menunjukkan gambaran mengenai pengaruh produk, kualitas pelayanan,
harga, promosi, fasilitas lokasi dan citra Perusahaan terhadap minat konsumen
untuk membeli kembali.
H. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data dalam penelitian ini berupa:
a. Data Kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan
gambar, seperti literatur-literatur serta teori-teori yang berkaitan dalam
penelitian penulis misalnya teori tentang pemasaran.
b. Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitiatif
yang diangkakan (scoring) misalnya butir pernyataan pada kuesioner
dalam penelitian ini.
2. Sumber Data
a. Data primer, yaitu data yang didapat dari sumber pertama misalnya
dari individu/perorangan seperti hasil wawancara, pengisi kuesioner
atau bukti transaksi (Umar, 2003:67). Data primer yang dibutuhkan
dalam penelitian ini seperti hasil dari wawancara, kuesioner, dan
b. Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan oleh pihak lain
(Boedijoewono, 2001:12). Data sekunder dalam penelitian ini adalah
bersumber dari koran, majalah dan situs-situs internet.
I. Teknik Pengumpulan Data
1. Angket atau Kuesioner
Proses pengumpulan data yang akan dianalisis dalam penelitian ini
yaitu dengan menggunakan kuesioner merupakan metode pengumpulan
data dengan mengajukan pernyataan-pernyataan secara tertulis kepada
subjek penelitian dengan maksud untuk memperoleh data tentang
alasan-alasan yang mempengaruhi minat konsumen untuk membeli kembali pada
Carrefour Ambarukma Plaza di Yogyakarta, dalam penelitian ini kuesioner
memuat tentang ketujuh variabel yang diteliti yaitu produk, kualitas
pelayanan, harga, promosi, lokasi dan citra perusahaan. Kuesioner
dibagikan pada para responden yang pernah berkunjung dan membeli
barang di Carrefour Ambarukma Plaza Yogyakarta.
2. Observasi
Mengadakan pengamatan dan pencatatan langsung pada
kejadian-kejadian yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti seperti
observasi tentang produk yang dijual, pelayanan yang diberikan, harga
yang ditawarkan, promosi yang dilakukan, serta tempat atau lokasi
perusahaan tersebut. hal ini dilakukan untuk mendukung objek yang akan
3. Wawancara
Metode pengumpulan data yang dilaksanakan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan secara langsung pada pihak-pihak yang
bersangkutan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini
wawancara dilakukan untuk mengetahui alasan apa saja yang mendorong
mereka untuk datang dan berbelanja di Carrefour.
J. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini
dimaksudkan agar data yang diperoleh dengan cara penyetaraan kuesioner
valid dan reliabel. Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa
yang diinginkan dan mampu mengungkapkan data yang diteliti secara
tepat. Tinggi rendahnya instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran variabel yang dimaksud
(Arikunto, 2002:145).
Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara
nilai dari tiap-tiap pernyataan dengan skor total dimana taraf signifikan
yang digunakan (alpha) adalah 0,05 atau 5 % dengan uji satu sisi.
Rumus :
( )( )
rxy: koefisian korelasi antara X dan Y
y : jumlah skor total
xy : jumlah kali antara x dan y
n :jumlah sampel
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu
pengukuran memberikan hasil yang relatif sama bila dilakukan
pengukuran pada subyek yang sama. Setelah koefisien korelasi item
bernomor genap dan bernomor ganjil, maka dimasukan kedalam rumus
Spearman Brown dengan menggunakan taraf signifikan (alpha) 5% adalah
sebagai berikut (Usman dan Purnomo, 2000:262).
( )
rbb: koefisien korelasi antara item yang bernomor genap dan bernomor
ganjil.
rxy: koefisien reliabilitas
K. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis statistik dengan menggunakan program SPSS, dimana rumus statistik
yang digunakan adalah Linier Multiple Regression (regresi linier berganda),
dimana fungsinya adalah :
Keterangan:
Y : Minat Konsumen Untuk Membeli Kembali
b0 : Konstanta
b1 : sampai dengan b7: koefisien regresi untuk masing-masing variabel
X1 : Produk
X2 : Kualitas Pelayanan
X3 : Harga
X4 : Promosi
X5 : Lokasi
X6 : Fasilitas
X7 : Citra Perusahaan
e : Faktor Pengganggu
L. Uji Asumsi Klasik Model Regresi Berganda
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model penggunaan
regresi linier berganda dalam menganalisis telah memenuhi asumsi klasik.
Model regresi linier akan lebih dapat digunakan, jika memenuhi asumsi
berikut ini (Sunyoto, 2007:89-105) :
1. Uji Asumsi Klasik Multikolonieritas
Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi
berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas/independent
variabel (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7), dimana akan diukur tingkat
asosiasi (keeratan) hubungan/pengaruh antar variabel bebas tersebut
jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih besar dari 0,60 (pendapat
lain: 0,50 dan 0,90). dikatakan tidak terjadi multikolonieritas, jika
koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60
(r = 0,60), atau dalam menentukan ada tidaknya multikolonieritas dapat
digunakan cara lain yaitu dengan:
a. Nilai tolerance adalah tingkat kesalahan yang dibenarkan oleh statistik
(a).
b. Variance inflation factor (VIF) adalah faktor infasi penyimpangan
baku kuadrat.
Nilai tolerance (a) dan variance inflation factor (VIF) dapat dicari dengan
menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut:
1) Besar nilai tolerance (a) )a = 1/VIF
2) Besar nilai variance inflation factor (VIF). )VIF = 1/a
Variabel bebas mengalami multikolonieritas jika:
Jika a hitung < a dan VIF hitung > VIF
Variabel bebas tidak mengalami multikolonieritas jika:
a hitung > a dan VIF < VIF
2. Uji Asumsi Klasik Heteros Kedastisitas
Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama
atau tidak varians dari residual obsevasi yang satu dengan observasi yang
lain. Jika residual mempunyai varians yang sama disebut terjadi
heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi
heteroskedasitas.
Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melaui
grafik seatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variabel
bebas (sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SPRESID)
merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y prediksi - Y riil).
Homoskedastisitas terjadi jika scaterplot titik-titiknya mempunyai
pola yang teratur, baik menyempit, melebar maupun
bergelombang-gelombang.
3. Uji Asumsi Klasik Normalitas
Selain uji asumsi klasik multikolonieritas dan heterokedastisitas uji
asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, dimana akan menguji data
variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi
yang dihasilkan berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.
4. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah
autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi
tidak baik/tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru muncul
jika ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu periode t
(berada) dengan kesalahan pengganggu periode 1-1 (sebelumnya).
Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah
autokorelasi dengan uji Durbin-Wantson (DW), dengan ketentuan sebagai
a. Terjadi nilai autokorelasi positif, jika DW dibawah -2 (DW < -2)
b. Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2
atau -2 = DW = +2.
c. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW berada diatas +2 atu DW >
+2.
5. Uji Global (Uji F)
Uji F ini dilakukan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari
variabel bebas yaitu produk (XI), kualitas pelayanan (X2), harga(X3),
promosi, (X4), lokasi (X5), fasilitas (X6), dan citra perusahaan (X7) untuk
dapat mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman variabel terikat
dalam hal ini minat konsumen untuk membeli kembali (Y). Uji F juga
dimaksudkan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas memiliki
koefisien regresi sama dengan nol.
Untuk melakukan pengujian secara bersama-sama (simultan), maka
ada beberapa langkah yang diperlukan (Suharyadi dan Purwanto,
2004:524-525), yaitu:
a. Menyusun Hipotesis
Hipotesis yang ingin diuji adalah kemampuan variabel bebas
menjelaskan tingkah laku variabel terikat, apabila variabel bebas tidak
dapat mempengaruhi variabel terikat dapat dianggap nilai koefisien
regresinya sama sengan nol, sehingga berapapun nilai variabel bebas
Dalam menyusun hipotesis selalu ada hipotesis nol dan
hipotesis alternatif. Untuk hipotesis nol selalu mengandug unsur
kesamaan, maka dapat dirumuskan hipotesis nol adalah koefisien
regresi sama dengan nol. Untuk hipotesis alternatifnya adalah
koefisien regresi tidak sama dengan nol. Hipotesisnya dirumuskan
sebagai berikut:
H0: b1 ;b2 ;b3 ;b4 ;b5 ;b6; b7 = 0
Ha: minimal salah satu b1 ;b2 ;b3; b4 ;b5 ;b6 ;b7≠ 0
b. Menentukan daerah keputusan hipotesis
Untuk uji ini digunakan tabel F. untuk mencari nilai F-tabel
perlu diketahui derajat bebas pembilang pada kolom, derajad bebas
penyebut pada baris dan taraf nyata. Umumnya pada dua taraf nyata
yang dipakai yaitu 1% dan 5%. Untuk derajat pembilang digunakan
k-1, yaitu jumlah variabel dikurang 1. Untuk derajat penyebut
digunakan n-k, yaitu jumlah sampel dikurangi jumlah variabel.
c. Menentukan nilai F-hitung
Nilai F-hitung ditentukan dengan Rumus sebagai berikut :
F =
/
/
dimana :
F = Nilai Fhitung
R2 = Nilai koefesien determinan regresi linier berganda
K = Jumlah variabel independen
d. Menentukan daerah keputusan
Menentukan wilayah Ho dan Ha serta membandingkan dengan
nilai F-hitung untuk mengetahui apakah menerima Ho atau menolak
Ho.
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho F-hitung
Gambar 1. Uji-F
e. Menentukan hipotesis
Untuk memutuskan apakah Ho diterima atau ditolak maka :
1) Apabila F-hitung = F-tabel pada a=5%, maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
2) Apabila F-hitung < F-tabel pada a=5%, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
6. Uji Signifikan Parsial atau Individual (Uji-t)
Uji signifikan parsial atau individual adalah untuk menguji apakah
suatu variabel bebas secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap
variabel terikat (Suharyadi dan Purwanto, 2004:525-527).
Untuk mengetahui apakah suatu variabel bebas secara parsial berpengaruh
nyata atau tidak, dapat digunakan uji t atau t-student. Untuk melakukan
a. Menentukan Hipotesis
Variabel bebas berpengaruh tidak nyata apabila koefisienya sama
dengan nol, sedangkan variabel bebas akan berpengaruh nyata apabila
variabenya tidak sama dengan nol.
Hipotesis selengkapnya adalah sebagai berikut:
H0: b1 ;b2 ;b3 ;b4 ;b5 ;b6; b7 = 0
Ha: b1 ;b2 ;b3; b4 ;b5 ;b6 ;b7 > 0
b. Menentukan Daerah Kritis
Daerah kritis ditentukan oleh nilai t-tabel dengan derajat bebas yaitu
n-k, dan taraf nyata a 5%.
c. Menentukan Nilai t-hitung
Nilai t-hitung untuk koefisien b1, b2, b3, b4, b5, b6, dan b7 dapat
ditentukan sebagai berikut:
t-hitung = nilai yang dicari
r = koefisien korelasi antara hipotesis 1 hingga hipotesis 7
dengan keputusan konsumen.
n = jumlah sampel
d. Menentukan Daerah Keputusan
Daerah keputusan untuk menerima atau menolak Ho dengan derajat
Daerah Ho ditolak
Daerah Ho
diterima
0 t (a; n-k) Gambar 2. Uji-t satu sisi kanan
e. Menentukan Keputusan
1)Apabila t-hitung = t-tabel pada a 5% maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
2)Apabila t-hitung < t-tabel pada a 5% maka maka Ho diterima dan
BAB IV
GAMBARAN UMUM CARREFOUR
A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Carrefour ialah sebuah kelompok Supermarket internasional,
berkantor pusat di Perancis. Carrefour adalah kelompok ritel terbesar
setelah Wal-Mart.
Gerai Carrefour pertama dibuka pada 3 juni, 1957, di Annecy.
Kelompok ini didirikan oleh Marcel Fournier dan Louis Deforey. Hingga
kini gerai pertama ini adalah gerai Carrefour terkecil di dunia.
Kelompok Carrefour memperkenalkan konsep Hipermarket untuk
pertama kalinya, sebuah supermarket besar yang mengkombinasikan
Departement store. Mereka membuat hypermarket pertamanya pada 1962
di Sainte-Genevieve-des-bois, dekat Paris, Prancis.
B. Sejarah Carrefour di Indonesia
Carrefour Indonesia memulai sejarahnya di Indonesia pada bulan
Oktober 1998 dengan membuka unit pertama di Cempaka Putih. Pada saat
yang sama, Continent, juga sebuah paserba dari Perancis, membuka unit
pertamanya di Pasar Festival.
Pada penghujung 1999, Carrefour dan Promodes (induk
perusahaan Continent) sepakat untuk penggabungan atas semua usahanya
di seluruh dunia. Penggabungan membentuk suatu group usaha ritel
Dengan terbentuknya Carrefour baru ini, maka semua sumber daya
yang dimiliki kedua grup tadi menjadi difokuskan untuk lebih memenuhi
dan memuaskan kebutuhan pelanggan kami.
Fokus terhadap konsumen dijelaskan pada 3 pilar utama, yang
membuat Carrefour menjadi pilihan tempat belanja bagi para konsumen
Indonesia. Ketiga pilar utama tersebut adalah sebagai berikut:
1. Harga yang bersaing
2. Pilihan yang lengkap
3. Pelayanan yang memuaskan
Di bulan Januari 2008 PT. Carrefour Indonesia, memiliki lebih dari
60 (enam puluh) gerai yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya,
Denpasar, Yogyakarta, Semarang, Medan, Palembang, dan Makasar yang
didukung oleh lebih dari 11.00 (sebelas ribu) karyawan professional yang
siap untuk melayani para konsumen.
Tabel IV. 1
Tabel Gerai Carrefour di Indonesia
No Nama Tempat Jumlah Gerai Carrefour
1 Jakarta Raya 26 Gerai
2 Tanggerang 5 Gerai
3 Bekasi 4 Gerai
4 Bandung 4 gerai
5 Jawa dan Bali 20 Gerai
6 Sumatera 3 3 Gerai
7 Sulawesi 3 Gerai
Sumber: Internet
Konsep paserba merupakan konsep perdagangan eceran yang
konsumen. Di Indonesia, terutama di Jakarta, Carrefour, dengan cepat,
menjadi suatu alternatif belanja pilihan bagi seluruh keluarga.
Ditambah dengan adanya fasilitas-fasilitas perlengkapan seperti
snack corner, food court, parkir gratis di paserba-paserba tertentu, bahkan
dengan adanya garansi harga dan garansi kualitas, maka paserba Carrefour
benar-benar merupakan tempat belanja keluarga.
1. Lokasi Carrefour
Kantor pusat Carrefour Indonesia beralamat di Jl. Lebak Bulus Raya
No.8 Jakarta Selatan – 12310. Untuk Carrefour di Yogyakarta
beralamat di Jl. Laksda Adisucipto Km 6.
2. Komitmen Carrefour
Komitmen Carrefour kepada para pelanggan dan konsumenya yaitu:
a. Ada yang Lebih Murah Kami Ganti 10x lipat
Persyaratan (Prosedur Jaminan Harga Lebih Murah):
1) Penggantian hanya berlaku pada hari yang sama pada saat
pembelian.
2) Satu pelanggan (dan satu keluarga) hanya dapat mengklaim
1 kali dalam satu minggu.
3) Perbandingan selisih hanya bisa dilakukan untuk gerai
moderen (Griya/Yogya, Giant Superindo, Hero dan
Hypermart) yang berjarak maksimum 2 km dari Carrefour
tempat Anda mengklaim dan tidak berlaku untuk pembelian
4) Hanya berlaku untuk produk kebutuhan sehari-hari
(grocery) dan produk segar, kecuali departemen Bakery dan
Salad Bar.
5) Selisih harga akan diganti sebesar 10 kali lipat. Pelanggan
harus menunjukkan struk belanja Carrefour dan struk
belanja gerai moderen lain pada hari yang sama.
6) Khusus untuk harga promosi kompetitor, klaim hanya akan
diberlakukan penggantian selisih 1 kali lipat.
7) Klaim hanya bisa dilakukan untuk maksimal 5 jenis barang
yang berbeda dan setiap jenisnya maksimal 1 unit atau
seberat 1 kg, nilai maksimum pengembalian Rp. 100.000,00
dari setiap struk pembelanjaan.
8) Pengembalian selisih harga ini bisa dilakukan setelah
pelanggan mengisi dan mengembalikan formulir di Bagian
Pusat Informasi, sambil membawa dan menunjukkan barang
yang dibeli lengkap dengan struk belanja Carrefour dan
struk belanja gerai moderen lain, satu struk hanya untuk
satu kali klaim
9) Semua penggantian 10 kali hanya bisa dilakukan di kasir
Bagian Pusat Informasi.
b. Parkir Gratis
Dapatkan parkir gratis untuk 1 jam pertama bagi pelanggan
menunjukkan struk belanja (dengan minimal pembelanjaan untuk
kendaraan roda dua atau empat) beserta karcis parkir Anda ke
bagian Informasi / Customer Service. Sebagian gerai Carrefour
menerapkan parkir gratis secara penuh bagi para pelanggan
Carrefour.
c. Pengiriman Gratis
Carrefour memberikan Servis Pengirim Gratis untuk pembelian
barang elektronik (Appliances) dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Untuk setiap pembelian TV>25", Refrigerator / Kulkas>100lt,
Mesin Cuci, dan standing Stove (Kompor Gas Berdiri).
2) Didalam area 20 km dari toko.
d. SIMPLE: Sistem Pembulatan
Carrefour Menghargai Setiap Nilai Rupiah Anda.
1) Untuk setiap transaksi pembayaran secara tunai / cash, kasir
kami akan melakukan pembulatan terhadap total belanja
pelanggan, yang memastikan setiap pelanggan memperoleh
uang kembali secara tepat.
2) Sistem pembulatan ini hanya berlaku untuk pembayaran secara
tunai, bukan Kartu Kredit atau Kartu Debit.
e. Tidak Puas Kami Beli Kembali
Persyaratan (Prosedur Tidak puas kami beli kembali):
2) Barang yang dikembalikan harus masih dalam kemasan asli
dan lengkap seperti pada saat melakukan pembelian.
3) Jangka waktu pengembalian barang tidak lebih dari 15 hari
dari tanggal pembelian. Kecuali untuk barang-barang segar
(fresh & perisable), jangka waktu pengembalian tidak lebih
dari 3 hari, dan hanya akan dikembalikan dalam bentuk uang
bukan barang.
4) Penukaran dan pembatalan dapat dilakukan di seluruh
Carrefour di Indonesia.
5) Pakaian dalam, Pakaian Renang dan HP tidak dapat
dikembalikan / ditukar.
3. Layanan Carrefour
Layanan yang diberikan Carrefour kepada para pelanggan dan
konsumenya yaitu:
a. Carrefour Isi Pulsa
Para pelanggan dan konsumen Carrefour dapat menikmati
kemudahan mengisi pulsa semudah para pelanggan dan
konsumenya berbelanja di Carrefour karena sekarang isi pulsa
selalu tersedia di setiap kasir yang ada di Carrefour, mudah,
lengkap, dan cepat.
b. Carrefour Voucher Center
Carrefour Voucher Center untuk memberikan kemudahan bagi
Carrefour dengan pelayanan yang lebih efisien, mudah, dan cepat.
Nominal dari voucher ini bernilai Rp. 100.000,- dan Rp. 200.000,-.
c. Carrefour-Air Asia
Carrefour memberikan layanan kemudahan berbelanja dan
pemesanan tiket perjalanan bersama Air Asia di Carrefour.
d. Carrefour SMS
Carrefour SMS merupakan pelayanan yang diberikan Carrefour
untuk memberikan informasi dan promo terbaru dari Carrefour.
4. Produk Carrefour
Produk Carrefour menjawab kebutuhan konsumen akan
produk berkualitas dengan harga yang lebih kompetitif. Carrefour
senantiasa menjaga kualitas produk Carrefour setara dengan
produk-produk unggulan lainnya namun dengan harga lebih murah dibanding
produk-produk unggulan tersebut, dengan demikian produk Carrefour
memiliki konsumen yang paling luas. Rangkaian produk Carrefour
yang meliputi produk kebutuhan sehari-hari, perlengkapan rumah
tangga, produk-produk segar dan produk-produk elektronik.
Paling murah hadir sebagai pilihan paling ekonomis untuk
memenuhi kebutuhan konsumen Carrefour. Rangkaian produk paling
murah Carrefour meliputi berbagai produk kebutuhan sehari-hari,
perlengkapan rumah tangga, produk-produk segar, dan produk-produk
Bluesky hadir sebagai pilihan paling hemat untuk memenuhi
kebutuhan konsumen Carrefour akan Produk-produk elektronik.
Harmonie menjawab kebutuhan konsumen Carrefour akan produk
tekstil berkualitas dengan harga lebih kompetitif. Rangkaian produk
Harmonie meliputi berbagai produk busana berbagai usia, sepatu, tas,
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini disajikan deskripsi tentang karakteristik responden dan
analisis kuantitatif data penelitian. Karakteristik data responden yang dibahas
meliputi 6 butir pertanyaan melalui kuesioner yang diajukan kepada konsumen
Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakrta. Adapun keenam (6) pertanyaan itu
antara lain: (1) Jenis Kelamin, (2) Usia, (3) Pendidikan, (4) Pekerjaan, (5)
Penghasilan per Bulan, (6) Minat Konsumen Untuk Membeli Kembali per Bulan.
Penulis menganalisis data yang telah terkumpul dan melakukan
pembahasan. Data tersebut berupa hasil jawaban responden dari kuesioner yang
diberikan kepada konsumen. Hasil pengolahan data berupa informasi untuk
mengetahui apakah minat konsumen untuk membeli kembali (Y) pada Carrefour
Ambarukmo Plaza dipengaruhi faktor-faktor yang meliputi produk (X1), Kualitas
Layanan (X2), Harga (X3), Promosi (X4), Lokasi (X5), Fasilitas (X6), Citra
Perusahaan (X7) serta berapa besar pengaruhnya.
A. Identitas Responden
Untuk mengetahui Gambaran penelitian ini, penulis akan menguraikan
data-data berupa identitas responden.
1. Jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin responden dalam penelitian ini dibagi
menjadi 2 yaitu pria dan wanita. Data responden berdasarkan jenis
Tabel V.1
Tabel identitas responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 35 35%
Perempuan 65 65%
Total 100 100%
Sumber Data:Kuesioner Diolah
Berdasarkan tabel V.1 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden berjenis kelamin perempuan yang berjumlah 65 (65%)
responden dan sisanya 35 (35%) adalah responden laki-laki.
2. Usia
Identitas responden berdasarkan usia terdiri dari 5 kelompok, data
responden berdasarkan usia dapat ditunjukkan pada tabel V.2 berikut ini:
Tabel V.2
Tabel identitas responden berdasarkan usia
Usia Jumlah Persentase
< 20 tahun 20 20%
Sumber Data:Kuesioner Diolah
Berdasarkan tabel V.2 dapat dilihat bahwa responden didominasi
oleh kelompok usia 20-30 tahun yaitu 45 (45%) responden, kemudian
kelompok usia 31-40 tahun yaitu 22 (22%) responden, kelompok usia
< 20 tahun 20 (20%) responden, dan kelompok usia >50 tahun 3 (3%)
responden.
3. Pendidikan terakhir
Identitas responden berdasarkan pendidikan terakhir terdiri dari 4
kelompok, data responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat
ditunjukkan pada tabel V.3 berikut ini:
Tabel V.3
Tabel identitas responden berdasarkan pendidikan terakir
Jumlah Persentase
Lulusan SD 0 0%
Sumber Data:Kuesioner Diolah
Berdasarkan tabel V.3 diatas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok lulusan akademi/perguruan tinggi yaitu 52
(52%) responden, kemudian kelompok lulusan SLTA yaitu 38 (38%)
responden, kelompok lulusan SLTP 10 (10%) responden, kemudian
kelompok lulusan SD 0 (0%).
4. Pekerjaan
Identitas responden berdasarkan pekerjaan pekerjaan terdiri dari 3
kelompok data responden berdasarkan usia dapat ditunjukan pada tabel
V.4 berikut ini:
Tabel V.4
Tabel karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase
Pegawai Negri 14 14%
Pegawai Swasta 21 21%
Wiraswasta 24 24%
Lain-lain 41 41%
Total 100 100%
Berdasarkan tabel V.4 diatas dapat dilihat bahwa responden di
dominasi oleh kelompok lain-lain yaitu 41 (41%) responden, kemudian
kelompok wiraswasta yaitu 24 (24%) responden, kelompok pegawai
swasta 21 (21%) responden, kemudian kelompok pegawai negeri 14
(14%) responden.
5. Pendapatan per bulan
Identitas responden berdasarkan pendapatan per Bulan terdiri dari 5
kelompok, data responden berdasarkan pendapatan per bulan dapat
ditunjukan pada tabel V.5 berikut ini:
Tabel V.5
Tabel Karakteristik berdasarkan pendapatan per Bulan
Pendapatan per Bulan Jumlah Persentase
< Rp.500.000,- 16 16%
Rp.500.000 s/d Rp.999.999,- 23 23% Rp.1000.000 s/d 1.999.999,- 36 36% Rp.2.000.000 s/d 3.999.999,- 20 20%
≥ 4.000.0000,- 5 5%
Total 100 100%
Sumber Data:Kuesioner Diolah
Berdasarkan tabel V.5 diatas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok pendapatan Rp.1000.000 s/d 1.999.999,-
yaitu 36 (36%) responden, kemudian kelompok pendapatan Rp.500.000
s/d Rp.999.999,- 23 (23%) responden, kelompok pendapatan
Rp.2.000.000 s/d 3.999.999,- 20 (20%) responden, kelompok pendapatan
< Rp.500.000,- 16 (16%) responden, kemudian terakhir kelompok