DINKES
KAB
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Rencana Kerja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu (1)
tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan
langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat.
Penyusunan Recana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015
mengacu pada kerangka arahan yang dirumuskan dalam Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD) Kabupaten Bandung Tahun 2015. Oleh karena itu penyusunan Rencana Kerja
Dinas Kesehatan Tahun 2015 dapat dikerjakan dengan Peningkatan Pelayanan Kesehatan,
evaluasi pelaksanaan Renja Dinas Kesehaatn tahun sebelumnya dan evaluasi kinerja terhadap
pencapaian Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2011-2015.
Program dan kegiatan yang direncanakan di dalam Renja Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung Tahun 2015 terkait dengan kewenangan sebagaimana diatur di dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/kota, yang
meliputi 34 urusan pemerintahan, yang terdiri atas 1 (satu) urusan wajib yaitu urusan
Kesehatan, dalam rangka pencapaian arah pembangunan yang telah ditetapkan dalam RPJMD
2010-2015 dan Renstra Dinas Kesehatan 2010-2015.
Tersusunnya Rencana Kerja Dinas Kesehatan Tahun 2015 ini, disamping sebagai
dokumen rencana kerja, juga diharapkan dapat dijadikan bahan acuan dalam penyusunan
rencana kegiatan tahunan sehingga terdapat arah yang jelas dari program/ kegiatan Dinas
Kesehatan sebagai perangkat daerah yang bertanggungjawab dalam bidang perencanaan
pembangunan daerah.
Soreang, September 2014
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANDUNG
K e p a l a,
dr. H. ACHMAD KUSTIJADI, M.Epid
Pembina Utama Muda
NIP: 19530623 198711 1 001
DINKES
KAB
Daftar Isi
DAFTAR ISI
Hal Kata Pengantar ……… i Daftar Isi ……… ii BAB I PENDAHULUAN ……….. 1 1.1. Latar Belakang ………. 1 1.2. Landasan Hukum ……… 21.3. Maksud dan Tujuan ……….. 4
1.4. Sistematika ……… 5
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU ……… II-6 A. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD ……… 6
B. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD ……… 14
C. Isu-isu Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD ……… 15
D. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD……….. 16
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN ……… III-17 3.1. Telaahaan Terhadap Kebijakan Nasional ………. 17
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD ……… 17
3.3. Program dan Kegiatan ………. 21
BAB IV PENUTUP ……….. IV-24 4.1. Catatan Penting Dalam Penyusunan Renja ………. 24
4.2. Kaidah-kaidah Pelaksanaan ……….. 24
4.3. Rencana Tindak Lanjut ……… 25
DINKES
KAB
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan: 1) Obat dan perbekalan, 2) Upaya kesehatan masyarakat, 3) Pengawasan obat dan makanan, 4) Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, 5) Perbaikan gizi masyarakat, 6) Pengembangan lingkungan sehat, 7) Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, 8) Standarisasi pelayanan kesehatan, 9) Pelayanan kesehatan penduduk miskin, 10) Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya, 11) Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan, 12) Peningkatan pelayanan kesehatan lansia, dan 13) Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka sebagai salah satu pelaku pembangunan kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung telah menyusun Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Tahun 2015.
Renja Dinas Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tersebut. Renja Dinas Kesehatan tahun 2015 ini didasarkan pada struktur organisasi Dinas Kesehatan yang memberikan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten, dan Millenium Development Goals (MDG’s).
1.2 Landasan Hukum
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung meyakini bahwa terwujudnya visi dan misi Kabupaten
DINKES
KAB
nasional secara keseluruhan. Sejalan dengan hal tersebut di atas agar derajat kesehatan dapat terwujud secara optimal maka perlu disusun rencana pembangunan kesehatan yang spesifik berlandaskan produk hukum yang berlaku dan berkaitan dengan kesehatan, sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4124; 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana
Kerja Pemerintah;
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Negara/Lembaga;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 14. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2010 – 2014;
15. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011;
16. Peraturan Presiden RI Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
DINKES
KAB
18. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010; Nomor 0199/M PPN/04/2010; Nomor PMK 95/PMK 07/2010, tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
20. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-188/Kep/Bangda/2007 tentang Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah/RPJMD);
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat;
22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025;
23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013
24. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 72 Tahun 2005 tentang Tata Cara Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintah di Kabupaten Bandung;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 8 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunaan Daerah;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana Perimbangan Desa di Kabupaten Bandung sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 24 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana Perimbangan Desa di Kabupaten Bandung;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pedoman Kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung;
29. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
30. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Bandung;
31. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Tahun 2007 sampai dengan 2027 (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2008 Nomor 3);
DINKES
KAB
32. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bandung tahun 2010 – 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2014 Nomor 5);
1.3 Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Berdasarkan pertimbangan di atas, Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung ini disusun dengan maksud sebagai berikut:
a. Terwujudnya penjabaran prioritas pembangunan kesehatan jangka menengah tahap kelima (tahun 2015).
b. Terwujudnya integrasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan kesehatan antarprogram.
c. Terwujudnya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan serta evaluasi hasil pembangunan kesehatan.
d. Tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
e. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemda dan DPRD, serta masyarakat untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program Dinas Kesehatan pada tahun 2015.
b. Tujuan
Tujuan dari Penyusunan Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015 adalah:
Merupakan bagian dari rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) yang
merupakan tahapan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) sebagai dokumen perencanaan induk dengan wawasan waktu 20 tahunan.
Merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai daerah di bidang kesehatan
dalam kurun waktu 1 tahun.
Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja
tahunan setiap program pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
Memudahkan seluruh pengelola program dan kegiatan dalam mencapai tujuan
dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur.
Memudahkan seluruh pengelola program dan kegiatan untuk memahami dan
menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan.
DINKES
KAB
1.4 Hubungan Renja Dinas Kesehatan Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Hubungan Renja Dinas Kesehatan dengan Dokumen Perencanaan lainnya, yaitu selain memperhatikan RPJPD dan RPJMD Kabupaten Bandung, Renstrada Provinsi Jawa Barat juga memperhatikan dokumen perencanaan lainnya yakni Renstra Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010-2015.
1.5 Sistematika Penulisan
Dokumen Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tahun 2015 terdiri dari 5 bab. Bab I seperti yang telah diuraikan di atas terdiri atas latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, dan hubungan Renja Dinas Kesehatan dengan dokumen perencanaan lainnya serta sistematika penulisan. Selanjutnya pada Bab II membahas evaluasi hasil pelaksanaan dan capaian kinerja pembangunan kesehatan tahun 2014 yang berisi gambaran umum kondisi daerah, perkembangan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bandung, dan masalah kesehatan. Bab III membahas visi, misi, nilai-nilai organisasi, strategi dan arah kebijakan pembangunan kesehatan yang dijabarkan dalam visi dan misi, nilai-nilai organisasi, strategi umum, arah kebijakan serta program dan kegiatan Bab IV berisi prioritas pembangunan kesehatan tahun 2015 menguraikan tentang prioritas program dan kegiatan pembangunan tahun 2015 serta rencana kegiatan tahun rencana 2016. Ditutup dengan harapan semoga dokumen Renja Dinas Kesehatan tahun 2015 dapat menjadi acuan untuk pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bandung baik untuk jajaran kesehatan, masyarakat maupun pihak-pihak lainnya disampaikan pada Bab VI.
DINKES
KAB
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN LALU
A. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja (Renja) SKPD Tahun 2013 dan Capaian Renstra SKPD
Secara umum Recana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Tahun 2015 memuat rencana program dan kegiatan dengan tetap memperhatikan potensi yang ada dalam rangka Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung yang sehat secara mandiri yang tertuang dalam Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2011 – 2015. Keberhasilan suatu proses perencanaan akan bisa dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan tahun sebelumnya, sejauhmana pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan berdampak terhadap capian yang telah ditetapkan di dalam Renstra SKPD, hasil dari evaluasi tersebut sangat penting sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan-kebijakan perencanaan pembangunan di tahun-tahun mendatang.
Pada tahun 2012, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung telah menyusun Rencana Kerja Tahun 2013. Rencana Kerja Tahun 2013 tersebut merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tersebut. Kemudian dalam pelaksanaannya, Dinas Kesehatan pada tahun 2013 telah melaksanakan program dan kegiatan yang menjadi tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan. Tugas pokok Dinas Kesehatan yaitu merumuskan kebijaksanaan system kesehatan kabupaten dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang meliputi program penyehatan lingkungan dan penggulangan penyakit, pelayanan kesehatan, kesehatan keluarga, farmasi serta melaksanakan ketatausahaan dinas. Sedangkan fungsi Dinas Kesehatan yaitu :
a. Pelaksanaan perumusan kebijakan sistem kesehatan kabupaten dan pelaksanaan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan, penyehatan lingkungan dan penanggulangan penyakit, kesehatan keluarga, dan farmasi.
b. Pelaksanaan pelayanan teknis administrative ketatausahaan.
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2013, pelaksanaan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung ditunjang dengan Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung yang terdiri dari Belanja Langsung Urusan SKPD dan Belanja Langsung Urusan Wajib dan Pilihan (Program), dengan ruang lingkup kegiatannya sebagai berikut:
DINKES
KAB
DINKES
KAB
B. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Paragraf 3 pasal 9 diatur bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang pelayanan kesehatan. Sehingga Dinas Kesehatan menjadi Leading Sector dalam pembangunan kesehatan di wilayah Kabupaten Bandung. Sesuai dengan Peraturan Bupati No. 32 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan di Kabupaten Bandung, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan dan program yang mengacu pada pencapaian SPM tersebut. Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) dapat dilihat dalam tabel 2.2.
Tabel 2.2 Cakupan Kegiatan Sesuai SPM di Kabupaten Bandung N o Jenis Pelayanan Dasar Capaian
2010 Capaian2011 Capaian2012 Capaian2013 Indikator Target Tahun 2014 I Pelayanan Kesehatan Dasar
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 94 % 96,43 % 88,9% 91,6 % 95 % 2. Cakupan Ibu Hamil dengan komplikasi
yang ditangani 90 % 77,61 % 77,6% 69,3 % 90 % 3. Cakupan pertolongan persalinan oleh
bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
88 % 81, 42 % 82,9% 87,12 % 90 % 4. Cakupan pelayanan Ibu Nifas 87 % 79,43% 79,4 % 86,9 % 87,3 % 5. Cakupan neonatal dengan komplikasi
yang ditangani 94 % 44,34% 45,80 64,80 % 95 % 6. Cakupan kunjungan bayi 90 % 112,29 % 112,3 %, 97.7 % 90 % 7. Cakupan Desa/Kel Universal Child
Immunization (UCI) 88 % 61,59 % 76 % 91,3 % 90 % 8. Cakupan pelayanan anak balita 96 % 63,02% 63,00 % 75 % 96 % 9. Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
100 % 0 0 0,88 % 12,28 % 10. Cakupan balita gizi buruk mendapat
perawatan 100 % 100% 100% 100 % 100 %
11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa
SD dan setingkat 89 % 52,07% 58,2 % 58,07 % 100 % 12. Cakupan peserta KB aktif 81 % 83,87 % 70,7 % 86 % 81 % 13. Cakupan penemuan & penanganan
penderita penyakit
a. AFP (Acute Flacid Paralysis) (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun 3/100. 000 1,6/100. 000 1,7/100.0 00 2,1/100.0 00 a. Penemuan pnemonia pada balita 83 % 38,46 % 74,18 % 76 % 86 % b. Penemuan pasien TB baru BTA
positif 90 % 83,35% 82,16% 80 % 90 %
c. Penderita DBD yang ditangani 100 % 61,25% 100% 100 % 100 % d. Penemuan penderita diare 100 % 94,82 % 100 % 100 % 100 % 14. Cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin 100 % 110,70 % 110 % 17 % 100 % II Pelayanan
DINKES
15. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan 87 % 8,89% 100% 100 % 100 %KAB
N o Jenis Pelayanan Dasar Capaian
2010 Capaian2011 Capaian2012 Capaian2013 Indikator
Target Tahun 2014 Kesehatan
Rujukan pasien masyarakat miskin16. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota 90 % 100% 100 % 100 % 100 % II I Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulan gan KLB
17. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam 100 % 100 % 100 % 100 % I V Promosi Kesehatan dan Pemberdaya an Masyarakat
18. Cakupan Desa Siaga Aktif 61 % 35,14% 35,15% 35.48 % 50 %
Standar pelayanan minimal yang telah dituangkan dalam Peraturan Bupati No. 32 Tahun 2011 merupakan tanggung jawab pemerintah daerah khususnya Dinas Kesehatan dalam melindungi dan memenuhi hak – hak dasar masyarakat yang terkait dengan bidang kesehatan. Dari tabel 2.2 dapat disimpulkan bahwa, masih ada 13 indikator yang belum memenuhi target. Capaian indikator SPM yang masih sangat rendah yaitu cakupan pemberian pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin. Oleh sebab itu, di tahun 2014 nanti, ketiga belas indikator tersebut akan menjadi prioritas pencapaian standar pelayanan minimal bidang kesehatan.
C. Isu – Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung mempunyai tugas merumuskan kebijaksanaan sistem kesehatan Kabupaten dan dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang meliputi program, penyehatan lingkungan dan penanggulangan penyakit, pelayanan kesehatan, kesehatan keluarga, farmasi serta melaksanakan ketatausahaan Dinas. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung berfungsi sebagai pelaksana perumusan kebijaksanaan sistem kesehatan kabupaten dan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan, penyehatan lingkungan dan penanggulangan penyakit, kesehatan keluarga dan farmasi serta pelaksana pelayanan teknis administratif ketatausahaan di bidang kesehatan. Dinas ini berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati Bandung.
Maksud dan tujuan pembentukan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, sebagaimana tercantum dalam peraturan Daerah Kabupaten Bandung, Nomor 20 Tahun 2007 yaitu : 1. Bahwa untuk meningkatkan dan mengembangkan bidang Kesehatan yang telah
dilaksanakan di Kabupaten Bandung, telah dibentuk Dinas Kesehatan Kabupaten
DINKES
KAB
2.
Bahwa agar Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna dipandang perlu untuk menetapkan susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten BandungSesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung mempunyai kedudukan, tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. Kedudukan
a. Dinas daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
b. Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan tanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah.
2. Tugas Pokok
Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan sistem kesehatan Kabupaten dan dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang meliputi program, penyehatan lingkungan dan penanggulangan penyakit, pelayanan kesehatan, kesehatan keluarga, farmasi serta melaksanakan ketatausahaan Dinas.
3. Fungsi
Berdasarkan perda tersebut Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan perumusan kebijaksanaan sistem kesehatan kabupaten dan pelaksanaan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan, penyehatan lingkungan dan penanggulangan penyakit, kesehatan keluarga dan farmasi.
b. Pelaksana pelayanan teknis administratif ketatausahaan.
Dinas Kesehatan sebagai Leading sector pembangunan kesehatan di wilayah Kabupaten Bandung memprioritaskan kegiatan untuk pencapaian Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, dan Millenium Development Goals (MDG’s).
Upaya pencapaian Standar Pelayanan Minimal telah dituangkan dalam Peraturan Bupati Bandung No. 32 Tahun 2011. Dalam Perbup tersebut telah ditentukan target pencapaian kinerja tiap tahun mulai tahun 2011 sampai tahun 2015. Kemudian untuk Pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s), komitmen Dinas Kesehatan telah dituangkan dalam Rencana Aksi Daerah (RAD) pencapaian Milineum Development Goals.
DINKES
KAB
D. Review terhadap Rancangan Awal RKPD
E. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
DINKES
KAB
BAB III
TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2015 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
Tahun 2015 merupakan tahun terakhir pencapaian komitment internasional dalam Millenium Development Goals (MDG’s). Selain itu, merupakan tahun kedua dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Kementerian Kesehatan pada tahun 2015 akan memfokuskan kegiatan percepatan pembangunan Millenium Development Goals (MDG’s) di bidang kesehatan dan penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pembangunan Millenium Development Goals (MDG’s) di bidang kesehatan meliputi :
1. Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan (Goal 1) 2. Menurunkan angka kematian anak (Goal 4) 3. Meningkatkan Kesehatan Ibu (Goal 5)
4. Melawan HIV / AIDS, Malaria dan Penyakit menular lainnya (Goal 6) 5. Menjamin kelestarian lingkungan hidup (Goal 7)
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD
Visi Pembangunan Kesehatan Kabupaten Bandung tahun 2011-2015 adalah
”Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung Yang Sehat secara Mandiri”.
Pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Bandung pada dasarnya
bermuara pada peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang
terdiri dari 3 komponen yaitu: kesehatan, pendidikan dan daya beli
masyarakat. Untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut khususnya
komponen kesehatan, Dinas Kesehatan menetapkan Visi, Misi, Nilai-nilai, dan
analisis lingkungan strategis Pembangunan Kesehatan tahun 2011-2015.
Maksud dari visi di atas:
- Masyarakat Kabupaten Bandung adalah penduduk/masyarakat yang bermukim di wilayah Kabupaten Bandung dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kabupaten Bandung.
- Sehat adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani dan sosial yang merupakan aspek positif dan tidak hanya bebas dari penyakit serta kecacatan yang merupakan aspek negatif (WHO).
- Mandiri adalah sikap dan kondisi masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhannya untuk lebih maju dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri dalam bidang kesehatan.
DINKES
KAB
Untuk mencapai mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung yang sehat secara mandiri ditempuh melalui misi sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat.
2. Menyehatkan lingkungan tempat tinggal dan lingkungan tempat beraktivitas. 3. Menanggulangi penyakit menular dan tidak menular.
4. Menyehatkan keluarga dan memberdayakan masyarakat dalam bidang kesehatan. Melaksanakan pengawasan sediaan farmasi dan makanan.
Untuk merealisasikan visi dan misi pembangunan kesehatan di Kabupaten Bandung, perlu dirumuskan tujuan dan sasaran-sasaran strategis tahun 2015 yang lebih jelas menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi. Tujuan tersebut adalah :
1. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. 2. Meningkatnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan.
3. Meningkatnya pengelolaan data dan informasi pelayanan kesehatan yang terintegrasi dalam rangka fasilitasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan.
4. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup sehat.
5. Menurunnya angka kesakitan penyakit menular dan tidak menular
6. Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi ibu, bayi, balita, anak SD, dan lanjut usia.
7. Meningkatnya status gizi masyarakat.
8. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan.
Sasaran Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015 sebagai berikut :
1. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar umum
2. Meningkatnya pelayanan kesehatan di UPTD Yankes Kecamatan 3. Meningkatnya pelayanan kesehatan matra bencana
4. Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus
5. Meningkatnya kualitas Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta (SPKS) 6. Meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan
7. Meningkatnya fungsi sarana pelayanan kesehatan
8. Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu 9. Meningkatnya penyajian data informasi kesehatan
10. Meningkatnya lingkungan sehat pada rumah tangga
11. Meningkatnya lingkungan sehat pada tempat – tempat umum 12. Menurunnya angka kesakitan penyakit menular
13. Meningkatnya surveilans epidemiologi dan wabah
14. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar pada ibu, bayi dan balita
DINKES
KAB
15. Meningkatnya gizi pada keluarga
16. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat 17. Meningkatnya Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) mandiri 18. Meningkatnya kualitas pengelolaan obat
19. Meningkatnya kualitas makanan dan minuman hasil industry rumah tangga yang memenuhi syarat.
Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung sebagai berikut :
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2015
TARGET
T.1
Tujuan : Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
1
Meningkatnya cakupan pelayanan
kesehatan dasar umum
Cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin
100 %
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan
pasien masyarakat miskin
100 %
Pelayanan kunjungan rumah bagi
penderita penyakit kronis dan resiko
tinggi
2196 KK
2
Meningkatnya pelayanan
kesehatan di UPTD Yankes
Kecamatan
Tersedianya biaya operasional UPTD
dan Puskesmas
Puskesmas
62
Persentase UPTD Yankes yang
melaksanakan PKP (Penilaian Kinerja
Puskesmas)
100 %
3
Meningkatnya pelayanan
kesehatan matra bencana
Persentase penanganan pelayanan
kesehatan matra bencana temporer dan
dinamis
100 %
4
Meningkatnya pelayanan
kesehatan khusus
Terlayaninya kesehatan calon jemaah
haji
100 %
Cakupan pelayanan kesehatan gawat
darurat level 1 yang harus diberikan
sarkes (RS) di Kab / Kota
100 %
Kunjungan rawat jalan gigi
4 %
kunjungan
puskesmas
Persentase penanganan kegiatan
pelayanan kesehatan matra P3K,
lebaran, natal dan tahun baru
100 %
5
Meningkatnya kualitas Sarana
Pelayanan Kesehatan Swasta
(SPKS)
Persentase Sarana Pelayanan
Kesehatan Swasta (SPKS) yang terbina
100 %
persentase sarana pelayanan
kesehatan swasta (SPKS) yang berizin
90 %
6
Meningkatnya kompetensi tenaga
kesehatan
Jumlah bidan yang terlatih APN
492
7
Meningkatnya fungsi sarana
pelayanan kesehatan
Persentase puskesmas yang dibangun /
direhab sesuai standar tata ruang
81 %
Persentase Poskesdes yang dibangun /
direhab sesuai standart tata ruang
40 %
T.2
DINKES
Tujuan : Meningkatnya Ketersediaan Obat dan perbekalan kesehatan
KAB
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2015
TARGET
8
Tersedianya obat dan perbekalan
kesehatan yang bermutu
Cakupan ketersediaan dan pemerataan
obat yang bermutu
6000
T.3
Tujuan : Meningkatnya pengelolaan data dan informasi pelayanan kesehatan
yang terintegrasi dalam rangka fasilitasi pelaksanaan penelitian dan
pengembangan kesehatan
9
Meningkatnya penyajian data
informasi kesehatan
Persentse puskesmas dengan SIMPUS
55 %
Terlaksananya pengumpulan,
pengolahan, analisa data profil
kesehatan dan pemutakhiran data
100 %
T.4
Tujuan : Meningkatnya kualitas lingkungan hidup sehat
10
Meningkatnya lingkungan sehat
pada rumah tangga
Persentse rumah sehat
80 %
Persentase keluarga yang
menggunakan sarana pembuangan air
limbah memenuhi syarat
50 %
11
Meningkatnya lingkungan sehat
pada tempat – tempat umum
Jumlah desa yang melaksanakan
STBM
25
T.5
Tujuan : Menurunnya angka kesakitan penyakit menular dan tidak menular
12
Menurunnya angka kesakitan
penyakit menular
Cakupan penemuan dan
penaggulangan penderita DBD
100 %
Penemuan pasien TB baru BTA positif
90 %
Penemuan penderita diare
100 %
Penemuan penderita pneumonia balita
90 %
Penjangkauan penderita HIV / AIDS
85 %
AFP Rate penduduk < 15 tahun
3
Cakupan desa / kelurahan Universal
Child Imunization (UCI)
90 %
Indeks Kesehatan
76.02
13
Meningkatnya surveilans
epidemiologi dan wabah
Cakupan desa / kelurahan yang
mengalami wabah dan KLB penyakit
menular yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
100 %
T.6
Tujuan : Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi ibu, bayi, balita,
anak SD dan lanjut usia
55
14
Meningkatnya cakupan pelayanan
kesehatan dasar pada ibu, bayi,
balita, anak SD dan lanjut usia
Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)
100 %
Angka Kematian Bayi
32,5
Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani
95 %
Cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi
90 %
Cakupan pelayanan nifas
90 %
Cakupan peserta KB aktif
85 %
Cakupan kunjungan bayi
95 %
Cakupan neonates dengan komplikasi
yang ditangani
95 %
Cakupan pelayanan anak balita
96 %
Cakupan penjaringan kesehatan siswa
90 %
DINKES
KAB
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2015
TARGET
SD dan setingkat
Tersedianya puskesmas dan petugas
santun lansia
puskesmas
12
T.7
Tujuan : Meningkatnya status gizi
57
15
Meningkatnya gizi pada keluarga
Cakupan balita gizi buruk yang
mendapat perawatan
100 %
Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 6-24
bulan keluarga miskin
100 %
Cakupan desa / kelurahan dengan
konsumsi garam yodium baik
90 %
Cakupan ibu hamil KEK mendapat PMT
15 %
Cakupan ibu nifas mengkonsumsi tablet
Fe
90 %
Prevalensi balita gizi buruk
0,040
T. 8 Tujuan : Meningkatnya Kemandirian Masyarakat dalam bidang kesehatan
16
Meningkatnya perilaku hidup
bersih dan sehat
Cakupan rumah tangga ber - PHBS
70 %
17
Meningkatnya Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM)
Cakupan desa siaga aktif
70 %
Cakupan poskestren aktif
20 %
18.
Meningkatnya kualitas
pengelolaan obat
Terselenggaranya pengelolaan obat
yang baik dan benar di Puskesmas
100 %
19.
Meningkatnya kualitas makanan
dan minuman hasil industry rumah
tangga yang memenuhi syarat
Persentase produk olahan makanan
dan minuman yang telah sertifikasi
layak edar
90 %
3.3 Program dan Kegiatan
Program kesehatan sesuai dengan Permendagri No. 59/2007 yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut:
1. Program Obat dan Perbekalan
Kegiatannya adalah: (1) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan; (2) Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan Kesehatan; (3) Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah Sakit.
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kegiatannya adalah: (1) Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas dan Jaringannya; (2) Peningkatan Kesehatan Masyarakat; (3) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bagi Pengungsi Korban Bencana ; (4) Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan; (5) Penyediaan Operasional dan
Pemeliharaan.
DINKES
KAB
3. Program Pengawasan Obat dan Makanan
Kegiatannya adalah: (1) Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya; (2) Peningkatan Kapasitas Laboratorium dan Pengawasan Obat dan Makanan; (3) Peningkatan Penyidikan dan Penegakan Hukum di Bidang Obat dan Makanan.
4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kegiatannya adalah: (1) Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Sehat; (2) Peningkatan Pemanfaatan Sarana Kesehatan; (3) Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh Kesehatan.
5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Kegiatannya adalah: (1) Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Rawan Gizi; (2) Pemberian Tambahan Tambahan dan Vitamin; (3) Penanggulangan KEP, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI), Kurang Vitamin A (KVA) dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya.
6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Kegiatannya adalah: (1) Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat. 7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Kegiatannya adalah: (1) Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk; (2) Pengadaan Alat Fogging dan Bahan-bahan Fogging; (3) Pelayanan Vaksinasi Bagi Balita dan Anak Sekolah; (4) Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; (5) Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik; (6) Peningkatan Imunisasi; (7) Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah.
8. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Kegiatannya adalah: (1) Penyusunan Standar Jaminan Pelayanan Kesehatan; (2) Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan; (3) Pembangunan dan Pemutakhiran Data Standar Pelayanan Kesehatan; (4) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
9. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Kegiatannya adalah: Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Bagi Masyarakat Miskin.
10. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
DINKES
KAB
Kegiatannya adalah: (1) Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas; (2) Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Puskesmas; (3) Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Puskesmas Keliling.
11. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Kegiatannya adalah: Kemitraan Peningkatan Kualitas Dokter dan Paramedis. 12. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Kegiatannya adalah: (1) Pendidikan dan Pelatihan Perawatan Kesehatan; (2) Pembangunan Pusat-pusat Pelayanan Kesehatan.
13. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Kegiatannya adalah Penyuluhan Kesehatan Bagi Ibu Hamil dan Keluarga Kurang Mampu.
DINKES
KAB
Pentup
BAB IV
P E N U T U P
4.1. Catatan Penting Dalam Penyusunan Renja
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan Tahun 2015 berfungsi sebagai dokumen
perencanaan teknis operasional tahunan yang disusun berdasarkan Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung Tahun 2011 -2015. Selain itu RENJA juga sebagai landasan operasional
perencanaan taktis tahunan bagi dinas/badan/lembaga yang isinya lebih memusatkan pada arah,
tujuan, sasaran, program dan kegiatan jangka pendek.
RENJA sebagai dokumen perencanaan, memuat program dan kegiatan prioritas yang
harus dijalankan dan diarahkan pada proses perencanaan dalam menentukan arah dan
kebijakan pembangunan yang langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat melalui
perencanaan pembangunan yang berkualitas dan professional dengan ditunjang sumber daya
manusia yang berpikir sistematik/rasional, produktif, berdisiplin, bekerja efisien dan efektif.
4.2. Kaidah-kaidah Pelaksanaan
Pelaksanaan penyusunan serta penetapan program dan kegiatan pembangunan di
dalam RENJA Dinas Kesehatan Tahun 2015 bertujuan untuk meningkatkan Perencanaan
Pembangunan Kesehatan yang berkualitas dan professional. Program dan kegiatan untuk
mencapai sasaran-sasaran pembangunan yang tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA)
2010-2015 tersebut, di dalam pelaksanaannya harus menerapkan prinsip-prinsip efisiensi,
efektivitas, transparansi, akuntabilitas dan partisipasi.
Sehubungan hal tersebut, ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan yang ditempuh dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. RENJA Dinas Kesehatan tahun 2015, harus dilaksanakan secara konsisten, tertib dan
terpadu melalui kerjasama dan koordinasi antar sekretariat dan bidang.
2. Renja Dinas Kesehatan tahun 2015 memfokuskan pada pencapaian target dari indicator
SPM dan MDG’s. Oleh sebab itu, seluruh elemen kesehatan untuk bekerja lebih focus untuk
mencapai target SPM dan MDG’s.
3. Dalam melaksanakan kegiatan di Tahun Anggaran diharapkan tetap berpedoman pada
peraturan perundangan yang berkaitan.
4. Penyusunan Renja Dinas Kesehatan Tahun 2015 masih belum sempurna, sesuai dengan
yang diamanatkan di dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, karena pemahaman
tentang aturan dan tata cara penyusunan Renja masih belum sepaham.
5. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Tahun 2015 adalah dokumen perencanaan tahunan SKPD
dalam upaya sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan setiap program dan kegiatan baik yang
bersumber dari APBD Kabupaten, APBD Propinsi maupun yang bersumber dari APBN.
6. Rencana Kerja (RENJA) SKPD, di dalam proses penyusunannya harus
memperhatikan/mempedomani dokumen-dokumen perencanaan yang ada di atasnya
diantaranya (RKP, RPJMN, RPJPD Provinsi, RPJMD Provinsi, RKPD Provinsi, RPJP
Kabupaten, RPJMD Kabupaten, RKPD Kabupaten Bandung dan Renstra Dinas).
DINKES
KAB
Penutup