• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM AKUSISI DATA PADA MINI MARITIME WEATHER STATION. Oleh: Edi Yulianto. Pembimbing : Ir.Syamsul Arifin, MT Imam Abadi, ST.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM AKUSISI DATA PADA MINI MARITIME WEATHER STATION. Oleh: Edi Yulianto. Pembimbing : Ir.Syamsul Arifin, MT Imam Abadi, ST."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM AKUSISI DATA PADA

MINI

MARITIME WEATHER STATION

SEMINAR TUGAS AKHIR

Oleh:

Edi Yulianto

Pembimbing :

Ir .Syamsul Arifin, MT

Imam Abadi, ST. MT

(2)

LATAR

LATAR BELAKANG

BELAKANG

Pemanasan global

Pola iklim berubah

(3)

Bagaimana merancang mini maritime weather station yang murah dan

mudah mengoperasikan

Bagaimana merancang sistem akusisi data untuk mini weather maritime

station

PERMASALAHAN

PERMASALAHAN

Akan dilakukan perancangan mini maritime weather station yang murah

dan mudah mengoperasikan

Akan dilakukan perancangan sistem akusisi data untuk mini weather

maritime station

TUJUAN

TUJUAN

(4)

BATASAN MASALAH

BATASAN MASALAH

Cuaca maritim yang akan diukur adalah suhu udara, kelembaban, kelajuan angin, dan arah angin

Pemilihan sensor dan sistem transmisi didasarkan pada keeffektifan dan effisien untuk mendukung jumlah produk mini weather maritim station

secara masal

Sistem transmisi data yang digunakan adalah komunikasi serial

Media transmisi komunikasi serial yang digunakan adalah kabel sepanjang Media transmisi komunikasi serial yang digunakan adalah kabel sepanjang 25 meter

(5)

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA

Syamsul Arifin dengan penelitiannya yang berjudul Aplikasi

Sistem Logika Fuzzy Pada Peramalan Cuaca Di Indonesia Untuk Mendeteksi Kejadian Anomali Tinggi Gelombang Laut, Penelitian Kompetitif sesuai Prioritas Nasional Batch II (HKPsPN), 2009

Andre Kresnawan dengan penelitiannya yang berjudul

Penerapan Model Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Penerapan Model Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Gangguan Cuaca Maritim Di Wilayah Tanjung Perak Surabaya, 2009

Yudi Yuliyus Maulana dan Yuyu Wahyu dengan penelitiannya yang berjudul Rancang Bangun Sistem Akusisi Data Cuaca untuk Telemetri, 2003

(6)

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

(7)

Pra

Pra Eksperimen

Eksperimen

Sensor suhu : LM 35

Sensor kelembaban : HSM 20G

Sensor kelajuan angin : wind cup (rotary encoder -optocoupler)

Sensor arah angin : baling – baling (optocoupler)

Pemilihan

(8)

Pra

Pra Eksperimen

Eksperimen

Komponen – komponen yang diperlukan pada DAQ ini diantaranya adalah

Rangkaian catu daya 5 VDC

Rangakaian minimum system Mikrokontroler 8535

Rangkaian komunikasi serial

Pemilihan

(9)

Pemilihan

Pemilihan komponen

komponen

Catu

Catu Daya

Daya

Rangkaian catu daya memeperoleh masukan dari tegangan PLN 220 VAC dan menghasilkan keluaran 5 VDC

Rangkaian catu daya ini yang akan digunakan sebagai sumber tegangan sistem

(10)

Pemilihan

Pemilihan komponen

komponen

Minimum System

Minimum System

Mikrokontroler yang dipakai adalah ATMEGA 8535

ATMEGA 8535 memerlukan catu daya 5 VDC

Fitur ATMEGA 8535 yang dimanfaatkan untuk sistem yang dirancang adalah ADC, Timer, External Interrupt, dan USART

(11)

Pemilihan

Pemilihan komponen

komponen

Komunikasi

Komunikasi serial

serial

Komunikasi serial memanfaatkan fitur USART mikrokontroler

(12)

Pengujian

Pengujian

ADC

ADC

ADC digunakan dalam DAQ suhu dan kelembaban, pengujian bertujuan mengetahui error konversinya

RV1 1k PA6/ADC6 34 PA5/ADC5 35 PA4/ADC4 36 PA3/ADC3 37 PA2/ADC2 38 PA1/ADC1 39 PA0/ADC0 40 PA7/ADC7 33 +88.8 Volts

rata – rata error konversi sebesar -4 atau setara dengan rata – rata presentase error sebesar 2%.

(13)

Pengujian

Pengujian

Komunikasi

Komunikasi serial

serial

- Pengujian komunikasi serial dilakukan dengan memberikan tegangan masukan ke satu sisi media transmisi dan mengukur tegangan keluarannya pada sisi lainnya

- pengujian rx – gnd :rata – rata error -0.005 volt atau setara dengan rata – rata presentase error -0.145%

- pengujian tx – gnd :rata – rata error -0.004 volt atau setara dengan rata – rata presentase error -0.124%

(14)

DAQ

(15)

DAQ

DAQ Suhu

Suhu

LM 35 diberikan catu daya sebesar 5 VDC

(16)

DAQ

DAQ Suhu

Suhu

Sebelum dilakukan pengujian terlebih dahulu dicari hubungan ADC keluaran LM 35 dengan suhu terukur

Cara yang dilakukan adalah dengan memberikan suhu masukan ke LM 35 dan dilihat nilai ADC yang terbaca

(17)

DAQ

DAQ Suhu

Suhu

Pencarian hubungan antara keluaran LM 35 dengan suhu terukur dan juga pengujian dilakukan dengan bantuan alat ukur standar (kalibrator), begitu juga untuk variabel yang lainnya

Untuk variabel suhu, kalibratornya adalah thermometer digital

(18)

DAQ

DAQ Suhu

Suhu

Pengujian DAQ suhu dilakukan dengan memberikan masukan suhu tetap dan berubah

Pengujian dilakukan dengan membandingkan suhu sebenarnya dan suhu terukur

(19)

DAQ

DAQ Suhu

Suhu

Pengujian suhu tetap : rata – rata koreksi 0.07 oC, presentase error pembacannya adalah 0.27%, error presisi 0.83 oC, dan error akurasi 0.84 oC.

Pengujian suhu berubah : ketidakpastian pengukuran 0.30 oC

(20)

DAQ

(21)

DAQ

DAQ Kelembaban

Kelembaban

HSM 20G diberikan catu daya sebesar 5 VDC

(22)

DAQ

DAQ Kelembaban

Kelembaban

5

.

11

85

.

30

×

=

V

outHSM

kelembaban

44 . 11 1507 . 0 × = ADCoutHSM kelembaban

(23)

DAQ

DAQ Kelembaban

Kelembaban

Sebelum dilakukan pengujian terlebih dahulu dicari hubungan ADC keluaran HSM 20G dengan kelembaban terukur

Cara yang dilakukan adalah dengan memberikan suhu masukan ke HSM 20G dan dilihat nilai ADC yang terbaca

(24)

DAQ

DAQ Kelembaban

Kelembaban

Pengujian DAQ kelembaban dilakukan dengan memberikan masukan kelembaban tetap dan berubah

Pengujian dilakukan dengan membandingkan kelembaban sebenarnya dan kelembaban terukur

(25)

DAQ

DAQ Kelembaban

Kelembaban

Pengujian kelembaban tetap : rata – rata error 0.56 atau setara dengan rata – rata presentase error 0.77%, error presisi 0.46%, dan error akurasi 1.24%.

Pengujian kelembaban berubah : rata – rata koreksi sebesar 1.60%, ketidakpastian pengukuran 4.26%

(26)

DAQ

(27)

DAQ

DAQ Kelajuan

Kelajuan Angin

Angin

Sensor kelajuan angin menggunakan optocoupler

Optocoupler dimanfaatkan untuk rotary encoder

Keluaran optocoupler dimasukkan ke PORTD.2 mikrokontroler

(28)

DAQ

DAQ Kelajuan

Kelajuan Angin

Angin

Sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu dilakukan pra pengujian hardware dan software

Setelah pra pengujian dicari hubungan antara pps dan kelajuan terukur

(29)

DAQ

DAQ Kelajuan

Kelajuan Angin

Angin

Pra pengujian hardware dilakukan dengan memberikan variasi kelajuan angin ke wind cup dan diamati sinyal pulsa yang keluar dari optocoupler pada osiloskop

(30)

DAQ

DAQ Kelajuan

Kelajuan Angin

Angin

Frekuensi Rata - rata

error %error (Hz) Pembacaan 1 1 0 0 2 2 0 0 10 10 0 0 20 20.1 0.1 0.5 100 98.2 1.8 1.8 200 192 8 4 200 192 8 4 1000 987.3 12.7 1.27 2000 2013.9 13.9 0.695 1000 992.7 7.3 0.73 200 194.6 5.4 2.7 100 96.8 3.2 3.2 20 20 0 0 10 9.8 0.2 2

(31)

DAQ

DAQ Kelajuan

Kelajuan Angin

Angin

Setelah dilakukan pra pengujian selanjutnya dicari hubungan pps dengan kelajuan angin terukur

Cara yang dilakukan adalah dengan memberikan sumber angin ke wind cup dan dilihat nilai pps yang terbaca

(32)

DAQ

DAQ Kelajuan

Kelajuan Angin

Angin

Pengujian kelajuan angin tetap : rata – rata error -0.04 ms-1 atau setara dengan rata – rata presentase error -1.36 %, error presisi 0.21 ms-1, dan error akurasi 0.37 ms-1.

Pengujian kelajuan angin berubah : rata – rata koreksi -0.20 ms-1 , ketidakpastian pengukuran 0.03 ms-1

(33)

DAQ

(34)

DAQ

DAQ Arah

Arah Angin

Angin

8 optocoupler mewakili 1 arah angin

(35)

DAQ

DAQ Arah

Arah Angin

Angin

Sebelum dilakukan pengujian terlebih dahulu dilakukan pra pengujian dengan memberikan tegangan masukan sebagai representasi keluaran optocoupler ke PINC mikrokontroler

Pengujian arah angin : ketidakpastian pengukuran 2.90o.

resolusi 45o

PORTC Arah Angin

PORTC Arah Angin

7 6 5 4 3 2 1 0 Seharusnya Tertampil

1 0 0 0 0 0 0 0 Selatan Selatan

0 1 0 0 0 0 0 0 Tenggara Tenggara

0 0 1 0 0 0 0 0 Timur Timur

0 0 0 1 0 0 0 0 Timur Laut Timur Laut

0 0 0 0 1 0 0 0 Utara Utara

0 0 0 0 0 1 0 0 Barat Laut Barat Laut

0 0 0 0 0 0 1 0 Barat Daya Barat Daya

(36)

Interfacing

Interfacing

data logger

data logger

- Interfacing menggunakan komunikasi serial antara mikrokontroler dan Microsoft Visual Basic sebagai display

- Data logger menggunakanan Microsoft Access yang dikoneksikan dengan Microsoft Visual Basic

- User Interface terdiri dari 4 jendela : Log In, DAQ, Control, Graph

(37)

Interfacing

Interfacing

data logger

data logger

-Jendela Log In : pengaman

- Jendela DAQ : jendela utama sebagai display variabel terukur dan grafik

- Jendela Control : control panel - Jendela Graph : pengatur grafik

(38)

Interfacing

Interfacing

data logger

data logger

(39)

Interfacing

Interfacing

data logger

data logger

(40)

Interfacing

Interfacing

data logger

data logger

- Data logger menggunakan Ms. Access yang menyimpan data hasil pengukuran setiap 1 menit

(41)

Desain

Desain Mekanik

Mekanik

(42)

Kesimpulan

Kesimpulan

Telah dirancang sistem akuisisi data untuk mini maritime weather station dengan variabel yang diukur adalah suhu, kelembaban, kelajuan angin, dan arah angin.

Sistem akuisisi data suhu memiliki range 26.2 oC sampai 80oC, span 53.8 oC, ketidakpastian pengukuran 0.30 oC, error presisi 0.83 oC, dan error akurasi 0.84 oC.

Sistem akuisisi data kelembaban memiliki range 33.6%

Sistem akuisisi data kelembaban memiliki range 33.6% sampai 97.82%, span 64.22%, ketidakpastian pengukuran 4.26%, error presisi 0.46%, dan error akurasi 1.24%.

Sistem akuisisi data kelajuan angin memiliki range 0 ms-1 sampai 5.6 ms-1, span 5.6 ms-1, ketidakpastian pengukuran 0.03 ms-1, error presisi 0.21 ms-1, dan error akurasi 0.37 ms-1.

Sistem akuisisi data arah angin memiliki ketidakpastian pengukuran 2.90o.

(43)

Saran

Saran

Mencari prinsip pengukuran arah angin yang lain

menambah variabel pengukuran

(44)

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

We proceeded to measure the isoprostane 8-epi-PGF 2 a in plasma, serum and urine as a measure of in-vivo oxida- tion injury at the time of onset of pain, after with- drawal of the

Pajak penghasilan t erkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOM PREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAIT.. TOTAL LABA (RUGI)

The results demonstrated that the responsiveness of thioglycollate- elicited macrophages to the growth-stimulating activity of Ox-LDL was significantly greater than that of resi-

1 Informasi keuangan di atas per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut diambil dari Laporan Keuangan Bank yang telah diaudit

Dalam bidang bisnis, komputer dapat digunakan untuk memanajemen data yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga informasi yang dihasilkan dari sistem yang

Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, maka akan terjadi perubahan komposisi dan terbentuk zat baru yang mungkin memiliki warna yang berbeda.. Contoh reaksi kimia

Suri Anita dan buah hati kami Zikri Akbarri Edrian yang sangat kusayangi, tiada kata yang lebih indah yang dapat bunda sampaikan selain ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya atas

Setiap warga masyarakat yang menetap / berdomisili di Kelurahan Dasan Cermen yang tidak mematuhi/melanggar Pasal 1 ayat 1,4,5 dan 6 akan diberikan peringatan