• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Drama Melalui Metode Bermain Peran dan Media Komik Pada Siswa Kelas V MI Kalirejo Tahun 2018 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Drama Melalui Metode Bermain Peran dan Media Komik Pada Siswa Kelas V MI Kalirejo Tahun 2018 - Test Repository"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI DRAMA

MELALUI METODE BERMAIN PERAN DAN MEDIA KOMIK

PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI KALIREJO

UNGARAN TIMUR KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

SLAMET ARIYANTI

NIM: 115-14-148

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI DRAMA

MELALUI METODE BERMAIN PERAN DAN MEDIA KOMIK

PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI KALIREJO

UNGARAN TIMUR KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

SLAMET ARIYANTI

NIM: 115-14-148

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(4)

iv Saudara : Slamet Ariyanti

Kepada:

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga

Assalammu’alaikum. Wr. Wb.

Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara/saudari:

Nama : Slamet Ariyanti NIM : 11514148

Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI DRAMA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN DAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS V MI KALIREJO KEC. UNGARAN TIMUR KAB. SEMARANG TAHUN 2018

Dengan ini kami mohon skripsi saudara/saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan.

Demikian agar menjadi perhatian

Wassalammu’alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, 05 Juni 2018 Pembimbing

Sutrisna,S.Ag,M.Pd

(5)

v

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI DRAMA

MELALUI METODE BERMAIN PERAN DAN MEDIA KOMIK

PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI KALIREJO

UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

DISUSUN OLEH Slamet Ariyanti NIM: 11514148

Telah dipertahankan didepan Dewan Panitia Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga, pada tanggal September 2018 telah dinyatakan telah memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan panitia penguji: Ketua Penguji :

Sekretaris Penguji : Penguji I : Penguji II :

Salatiga, September 2018 Dekan FTIK IAIN Salatiga,

Suwardi, M.Pd.

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN

PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini.

Nama : Slamet Ariyanti

NIM : 115-14-148

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Judul : Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Drama Melalui Metode Bermain Peran dan Media Komik Pada Siswa Kelas V Semester II MI Kalirejo Ungaran Timur Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018

Menyatakan bahwa yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan oleh e-repostitory IAIN Salatiga

Salatiga, 3 September 2018 Yang menyatakan,

(7)

vii MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga sebagai wujud terimakasihku, semoga Allah memberikan kesehatan dan panjang umur kepada beliau

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga, sebagai wujud terimakasihku, semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan umur yang panjang kepada beliau.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga, sebagai wujud terimakasihku, semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan umur yang panjang kepada beliau.

4. Bapak Sutrisna,S.Ag,M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini, semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan umur yang panjang kepada beliau

5. Bapakku (Suratno) dan Ibuku (Suranti) sebagai wujud baktiku kepadanya, yang telah bersusah payah membesarkanku, mendoakanku, mendukungku dan membiayai semua kebutuhanku hingga aku dapat menyelesaikan studi ini, mudah-mudahan bapak dan ibuku senantiasa diberikan nikmat umur panjang, nikmat sehat, dan nikmat rejeki lancar;

6. Mbah Wagimin, mbah Sarini,mbah Siswanto,mbah Siswanti,(alm) mbah Slamet,mbah Sunitri yang selalu membimbing saya, memberikan perhatian dan selalu mendoakan untuk keberhasilan saya, mudah-mudahan senantiasa diberikan nikmat umur panjang, nikmat sehat, dan ampunan dari sega kesalahan dunia;

7. Adikku (Muhamad Faradisa Al-Chaq) tersayang yang selalu memberikan semangat, mudah-mudahan adikku diberikan umur panjang, nikmat sehat, dan kemudahan dalam menuntut ilmu;

(9)

ix

9. Untuk suamiku Muhtadin terima kasih untuk perhatian, dukungan, semangat dan doanya sampai saat ini mudah-mudahan diberikan umur panjang, nikmat sehat, dan kemudahan dalam mencari rizki;

(10)

x

KATA PENGANTAR ميحرلا نمحرلا الله مسب

Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan Inayah-Nya, sehingga skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Drama Menggunakan Metode Bermain Peran dan Media Komik Pada Siswa Kelas V MI Kalirejo Tahun 2018 bisa selesai. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW yang slalu kita nantikan syafaatnya kelak di zaumul kiamah.

Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini selesai. Oleh karena itu, penulis sampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga;

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;

3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga;

4. Bapak Sutrisna,S.Ag,M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini;

5. Bapak dan Ibu dosen serta selutruh staf karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan bantuan;

6. Bapak Zunaidi S.Pd,I. selaku kepala MI Kalirejo Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian;

7. Ibu Evi Rokhana, S.Pd, selaku guru kelas V MI Kalirejo yang telah berkenan bekerja sama dengan penulis sehingga penelitian dapat berlangsung;

8. Siswa siswi kelas V MI Kalirejo yang sudah berkenan menjadi subjek penelitian dan mengikuti jalanya penelitian dengan sungguh-sungguh;

(11)

xi

Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal dan keikhlasan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat di harapkan bagi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Salatiga,3 September 2018. Penulis,

(12)

xii ABSTRAK

Ariyanti,Slamet. 2018, Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Drama Melalui Metode Bermain Peran dan Media Komik Pada Siswa Kelas V MI Kalirejo Tahun 2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Sutrisna,S.Ag,M.Pd

Kata Kunci : Hasil Belajar, Bahasa Indonesia, Bermain Peran,

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V MI Kalirejo Kabupaten Semarang pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Melalui metode Bermain Peran dan media komik. Apakah metode Bermain Peran dan media komik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa materi drama pada siswa kelas V MI Kalirejo KecamatanUngaran Timur Kabupaten Semarang tahun 2018.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 32 siswa, yaitu terdiri dari 14 laki-laki dan 18 perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data diambil dari nilai akhir siswa, dokumentasi, dan observasi dengan melihat perilaku siswa dalam proses pembelajaran. Instrumen penelitian meliputi RPP, lembar kerja kelompok, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan tes evaluasi.Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, dokumentasi, dan tes. Data dianalisis secara statistik menggunakan rumus persentase.

(13)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... v

HALAMAN PENGESAHAN ...vi

PERNYATAAN KEASLIAN ... vii

MOTO ... viii

PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... xi

ABSTRAK ... xiii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 7

F. Metode Penelitian ... 8

G. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN TEORI ... 16

1. Pengertian Hasil Belajar ... 16

2. Pengertian Bahasa Indonesia ... 32

3. Pengertian Materi Drama ... 35

4. Pengertian Metode Bermain Peran ... 38

(14)

xiv

B. KAJIAN PUSTAKA ... 46

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian ... 49

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 49

2. Identitas Madrasah ... 49

3. Visi Misi dan Tujuan Madrasah ... 50

4. Keadaan Gedung Madrasah ... 50

5. Guru dan Staf Madrasah... 51

6. Data Siswa Kelas V ... 52

7. Karakteristik Siswa kelas V ... 53

8. Jenis Penelitian ... 55

B. Pelaksanaan Penelitian ... 55

1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ... 55

2. Deskripsi pelaksaaan Siklus I ... 56

3. Deskripsi pelaksaaan Siklus II ... 60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskipsi Paparan Siklus ... 65

1. Deskipsi Pra Siklus ... 65

2. Deskipsi Siklus I ... 69

3. Deskipsi Siklus II ... 73

(15)

xv

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 85

B. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 88

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Daftar Guru dan Staff MI Kalirejo ... 50

Tabel 3.2.Data siswa tahun 2017/2018 MI Kalirejo ... 52

Tabel 3.6.Daftar Siswa Kelas V MI MI Kalirejo ... 53

Tabel 4.1.Daftar Nilai Pra Siklus ... 66

Tabel 4.2.Daftar Hasil Tes Siswa Siklus I ... 69

Tabel 4.5.Daftar Hasil Tes Siswa Siklus II ... 74

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Riwayat Hidup Penulis ... 92

Lampiran 2. Surat Tugas Pembimbing Skripsi ... 92

Lampiran 3. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian ... 92

Lampiran 4. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 92

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 92

Lampiran 6. Lembar Kerja Kelompok Siklus I ... 92

Lampiran 7. Data Lapangan Pelaksanaan Siklus I ... 92

Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 92

Lampiran 9. Lembar Kerja Kelompok Siklus II ... 92

Lampiran 10. Data Lapangan Pelaksanaan Siklus II ... 92

Lampiran 11. Dokumentasi Kegiatan Proses Belajar Mengajar ... 92

Lampiran 12. Sampel Komik Pembelajaran ... 92

Lampiran 13. Nilai SKK Mahasiswa ... 92

Lampiran 14. Lembar Konsultasi Skripsi ... 92

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) di butuhkan guna mempersiapkan manusia yang berkarakter kuat dalam menghadapi pengaruh global. Pendidikan berkualitas dapat di tinjau dari komponen-komponen pendidikan di antaranya guru, siswa, bahan ajar, strategi atau metode pembelajaran. Tentu saja keberhasilan implementasi proses pembelajaran di dalam kelas tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik, dan strategi pembelajaran (Susanto, 2013: 5).

(20)

2

Dengan memahami hadis di atas, Islam telah memberikan anjuran untuk menuntut ilmu wajib bagi laki-laki dan perempuan. Karena Allah akan mengangkat derajat seseorang yang berilmu.

Siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar disekolah. Sedangkan guru adalah subjek pembelajaran yang berhubungan langsung dengan siswa dimana guru memiliki peranan penting dalam pembelajaran. Guru seharusnya mampu menentukan metode dan media pembalajaran yang dipandang mampu membelajarkan siswa secara aktif melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan hasil belajar siswa dapat meningkat terutama pada mata belajaran Bahasa Indonesia.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia seringkali dipandang sebagai mata pelajaran yang membosankan, hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya ketidak tuntasan siswa. Ketidak tuntasan tersebut seringkali dipicu karena penerapan metode dan media pembelajaran yang diterapkan masih menerapkan cara-cara lama (tradisional) seperti ceramah dan menghafal. Cara-cara seperti itu terbukti membuat siswa jenuh, bosan, dan tidak bersemangat dalam belajar sehingga hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia banyak yang tidak mencapai ketuntasan.

(21)

3

memotivasi peserta didik untuk semangat dalam belajar yang akan berdampak positif dalam pencapain hasil belajar siswa secara optimal (Ismail, 2008; 25). Guru harus dapat menggunakan metode dan media yang sesuai dengan materi pelajaran sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan tepat, efektif, dan efisien sehingga dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar sehingga hasil belajar siswa dan meningkat dan mencapai KKM.

Madrasah menyelanggarakan pendidikan secara terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan membekali siswa dengan ilmu pengetahuan saja tetapi juga membekali siswa dalam kecakapan berbahasa. Kecakapan berbahasa siswa dapat dilatih dalam setiap materi yang terdapat dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam materi drama karena dalam materi ini selain siswa ditekankan untuk memahami materi tersebut siswa juga ditekankan untuk mampu memiliki kecakapan berbicara.

(22)

4

sebangkunya. Dengan demikian suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif karena siswa menjadi pasif sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah dan tidak mencapai KKM yang diharapkan khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Kalirejo kondisi awal kegiatan belajar mengajar dikelas tersebut pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi drama menunjukkan hasil belajar siswa rendah dan banyak siswa yang belum menapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 75. Secara klasikal nilai ulangan siswa belum memenuhi KKM, dari 32 siswa hanya 10 siswa yang dapat memenuhi KKM dan sisanya masih belim menapai KKM tau sebesar 31,25 %

Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa, peneliti bersama Ibu Evi Rokhana,S.Pd melakukan diskusi mengenai metode dan media pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui diskusi yang telah dilakukan, diputuskan untuk menggunakan media komik dan metode bermain peran sebagai solusi tindakan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran Bahasa Indonesia yang ada di MI Kalirejo Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang tahun 2018.

(23)

5

kelompok ( Miftahul Huda, 2016: 115 ). Komiki dapat dibuat oleh siapapun bahkan sekarang banyak dijumpai komik yang khusus bagi anak-anak yang bersifat mendidik, belajar dengan komik tentunya sangat menyenangkan, cerita rakyat yang tadinya hanya berupa tulisan dapat dibuat menjadi buku komik. Jadi dengan kata lain peningkatan hasil belajar siswa materi drama melalui metode bermain peran dan media komik diharapkan dapat membuat prestasi belajar siswa materi drama mencapai KKM sesuai dengan yang diharapkan.

Penerapan metode bermain peran dan media komik diharapkan siswa mampu mengikuti proses pembelajaran dengan antusias sehingga dapat meningkatkan partisipasi siswa, meningkatkan sifat kritis dan analisis siswa. Materi akan lebih mudah diterima, menyenangkan dan hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Untuk menjawab problematka di atas penulis mengangkat judul

“Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Drama

Menggunakan Metode Bermain Peran dan Media Komi Pada Siswa Kelas V Semester II di MI Kalirejo Ungaran Timur Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018”

B. Rumusan Masalah

(24)

6

kelas V semester II MI Kalirejo Ungaran Timur Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/ 2018 ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode bermain peran dan media komik dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi drama pada siswa kelas Vsemester II MI Kalirejo Ungaran Timur Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/ 2018

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam dunia pendidikan berupa gambaran mengenai sebuah teori yang menyatakan bahwa peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia pada materi drama dengan menggunakan metode bermain peran dan media komik terhadap siswa sekolah dasar sangat bermanfaat bagi siswa. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

1) Meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia.

(25)

7

b. Bagi guru

1) Guru dapat menganalisa terjadinya permasalahan-permasalahan pembelajaran dan mampu mengatasinya.

2) Diperoleh metode dan media yang sesuai dengan materi pembelajaran.

3) Memberi semangat dan dorongan untuk selalu kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan benda-benda di lingkungan sekitar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

c. Bagi lembaga

1) Dapat meningkatkan mutu pendidikan sekolah.

2) Menciptakan kondisi dan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

d. Bagi peneliti

1) Dapat memberikan pengalaman kepada peneliti untuk terjun ke bidang pendidikan.

2) Peneliti mengetahui problematika dalam dunia pendidikan

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Hipotesis tindakan adalah jawaban sementara terhadap terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling Btepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK (Mulyasa, 2011:63). Adapun dalam penelitian tindakan kelas

ini penulis mengambil hipotesis tindakan yaitu: “ penggunaan metode

(26)

8

Indonesia materi drama pada siswa kelasV Semester II MI Kalirejo Ungaran Timur Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/ 2018 ?”

Penerapan metode bermain peran dan media komik ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis sebagai berikut:

a. Ada peningkatan hasil belajar secara berkelanjutan dari siklus pertama dan kedua.

b. Nilai siswa kelasV memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar ≥75 serta tercapainya ketuntasan klasikal yang besarnya ≥85% dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

F. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Basrowi & Suwandi, 2008:26).

(27)

9

dilakukan oleh guru dan siswa. Hal ini bertujuan agar proses belajar mengajar berjalan secara alami sehingga data yang diperoleh valid. Alasan peneliti mengggunakan penelitian tindakan kelas kolaboratif karena peneliti ikut berperan dalam proses pembelajaran.

Penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan MCTaggart yang lebih memfokuskan pada aspek individual dalam penelitian tindakan. Model ini dapat dikembangkan menjadi model PTK yang menggunakan dua siklus. Alur fikir dan tolak ukur kerja yang ditawarkan Kemmis dan MC Taggart ada tiga, yaitu (Yuliawati, Suprihatiningrum & Rokhimawan, 2012:24-25):

a. Perencanaan (Planning)

b. Tindakan (acting) danObservasi (Observation)

c. Refleksi (Reflecting)

(28)

10

Gambar 1.1 Siklus Penelitian

2. Subjek Penelitian

a. Subjek Penelitian

(29)

11

b. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Kalirejo Ungaran Timur Kabupaten Semarang tahun ajaran 2017/2018. Madrasah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena memerlukan pengembangan strategi pembelajaran yang akan meningkatkan hasil kinerja guru dan siswa. Dengan demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.

c. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dari bulan Maret-Juni 2018 di MI Kalirejo Ungaran Timur Kabupaten Semarang.

3. Langkah-langkah Penelitian

a. Perencanaan

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode bermain peran dan media komik.

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode bermain peran dan media komik.

3) Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui keterampilan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran dan media komik.

(30)

12

5) Menyiapkan instrument untuk menggali data hasil belajar siswa berupa lembar tes.

6) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan metode bermain peran dan media komik.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini diadaptasikan dari RPP yang telah dibuat. Dalam tahap ini PTK terdapat 3 siklus yang akan dilaksanakan pada awal bulan mei 2018. Pada tahap pelaksanaan ini meliputi pelaksanaan belajar mengajar dengan menggunakan media komik, evaluasi, observasi, serta refleksi sebagai satu kesatuan proses belajar mengajar.

c. Pengamatan

Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas merupakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Pengamatan ini dilakukan dengan cara mengamati guru pada proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi serta tes evaluasi untuk menggali data hasil belajar siswa setelah dilakukan proses pembelajaran menggunakan metode bermain peran dan media komik.

d. Refleksi

(31)

13

mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran, (2) evaluasi hasil observasi, (3) analisis hasil pembelajaran.

4. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data adalah:

a. Tes Tertulis

Tenik ini peneliti gunakan untuk mengukur ketuntasan dan peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi operasi perkalian yang diajarkan guru. Siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan materi apabila telah mencapai nilai minimal 75 dari target yang ditentukan. Tes ini dilakukan setelah proses pembelajaran menggunakan metode bermain peran dan media komik berlangsung.

b. Observasi

Observasi merupakan tindakan atau suatu proses pengambilan informasi, atau data melalui media pengamatan. Observasi ini dilakukan terhadap peserta didik dan guru selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui tingkat kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode bermain peran dan media komik.

c. Dokumentasi

(32)

14

dilakukan pada saat proses pembelajran berlangsung, sehingga aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode bermain peran dan media komik akan terekam dalam foto. Dokumentasi foto dilakukan sebagai bukti visual kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung. Foto tersebut merupakan sumber data yang dapat memperjelas data yang lain.

d. Wawancara

Wawancara dilakukan setelah kegiatan berlangsung dan secara bebas, untuk mengungkap data dengan kata-kata secara lisan tentang sikap, pendapat dan wawasan subjek penelitian mengenai baik buruknya proses belajar yang telah berlangsung.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam penelitian. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Silabus Bahasa Indonesia Kelas V b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

c. Lembar tes mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Drama

(33)

15 6. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 75 (sesuai KKM yang berlaku di MI Kalirejo Ungaran Timur Kabupaten Semarang). Oleh karena itu, siswa dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan siswa > 75. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa < 75. Selanjutnya untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus digunakan tolak ukur Kriteria Ketuntasan Klasikal. Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya jika dalam kelas tersebut > 85% siswa telah tuntas belajarnya (Trianto, 2013:241).

Presentase ketuntasan klasikal dapat dihitung menggunakan rumus (Daryanto, 2011:192):

P = ∑

∑ X 100%

7. Sistematika Penulisan

Bagian awal yang meliputi sampul, lembar berlogo, judul persetujuan pembimbing, p engesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

(34)

16

penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data dan analisis data.

Bab II Kajian Teori mencakup: Hasil belajar, Bahasa Indonesia, Materi Drama, metode bermain peran, dan media komik. Kajian Pustaka

Bab III Metodologi Penelitian berisi tentang deskripsi pelaksanaan pra siklus meliputi rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II.

Bab IV Hasil Penelitian dan pembahasan meliputi deskripsi per siklus yang membahas mengenai data dari hasil penelitian, refleksi keberhasilan dan kegagalan dan berisi pembahasan.

(35)

17 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Gagne dalam Dahar (2006:2), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar adalah suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukan dengan maksud memperolah perubahan dalam dirinya, baik berupa pengetahuan, keterampilan atau sikap (Arikunto, 1993: 19).

Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang terus menerus yang timbul sebagai akibat dari persyaratan kondisi, dan sifatnya adalah membentuk hubungan antara stimulus dengan respon ( Haryu Islamuddin, 2012 : 79-80 ).

Belajar adalah perubahan dalam perilaku yang merupakan refleksi definisi mekanistis S-R. Hasil-hasil belajar dapat diamati. Perubahan perilaku menunjukkan bahwa telah terjadi, tetapi perubahan perilaku bukan belajar ( Oemar Hamalik, 2014 : 51 )

(36)

18

waktu tertentu. Adanya perubahan dalam pola perilaku inilah yang menandakan telah terjadi belajar ( W.S Winkel, 1996 : 50).

Hilgard danBowe dalam Ngalim Purwanto ( 1988 : 85 ) Belajar adalah berhubungan dengan per ubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamanya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perbuhan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang ( misalnya kelemahan, pengaruh obat, dan sebagainya ).

Gagne dalam Ngalim Purwanto ( 1988 : 85 ) Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatanya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.

Morgan dalam Ngalim Purwanto ( 1988: 85 ) Belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

(37)

19

Dari pendapat para ahli diatas tentang pengertian belajar maka dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur yaitu jiwa dan raga. Serta proses yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang disebabkan adanya reaksi terhadap situais terntentu atau adanya proses internal yang terjadi didalam diri seseorang. Dengan demikian, belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkunganya.

Gagne dalam Suprijono (2010:10-11), membagi kegiatan belajar menjadi delapan yaitu:

1) Signal learning atau kegiatan belajar mengenal tanda. Tipe kegiatan belajar ini menekankan belajar sebagai usaha merespons tanda-tanda yang dimanipulasi dalam situasi pembelajran.

2) Stimulus-response learning atau kegiatan belajar tindak balas. Tipe ini berhubungan dengan perilaku peserta didik yang secara sadar melakukan respons tepat terhadap stimulus yang dimanipulasi dalam situasi pembelajaran.

(38)

20

4) Verbal association atau kegaitan belajar melalui asosiasi lisan. Tipe ini berkaitan dengan upaya peserta didik menghubungkan respons dan stimulus yang disampaikan secara lisan.

5) Multiple discrimination learning atau kegiatan belajar dengan perbedaan berganda. Tipe ini berhubungan dengan kegiatan peserta didik membuat berbagai perbedaan respons yang digunakan terhadap stimulus yang beragam, namun berbagai respons dan stimulus itu saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya

6) Consept learning atau kegiatan belajar konsep. Tipe ini berkaitan dengan berbagai respons dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah stimulus berupa konsep-konsep yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

7) Principle learning atau kegiatan belajar prinsip-prinsip. Tipe ini digunakan peserta didik menghubungkan beberapa prinsip yang digunakan merespons stimulus.

Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku yang diperoleh. Dalam hal ini, Gagne dan Briggs mendifinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti

(39)

21

apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne dalam Suprijono (2011:5), hasil belajar berupa:

1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.

2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Kemampuan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.

3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

(40)

22

5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisi dan eksternalisasi nilai-nilai dan menjadikannya standar perilaku.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami tentang makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

Menurut Bloom dalam Suprijono (2016:6), hasil belajar dapat mencakup beberapa kemampuan. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan kognitif, kemampuan afektif dan kemampuan psikomotorik. Di bawah ini beberapa domain dari ketiga kemampuan tersebut.

1). Domain Kognitif

(41)

23

b)Comprehension (Pemahaman), kemampuan

mencakup menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari.

c) Application (Penerapan), mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.

d)Analysis (Menguraikan), mencakup kemampuan merinci sesuatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseuruhan dapat dipahami dengan baik.

e) Synthesis (Mengorganisasikan), mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.

f) Evaluation (Menilai), mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.

2). Domain Afektif

a) Receiving (Sikap Menerima), yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan memperhatikan hal tersebut.

(42)

24

c) Valuing (Nilai), yang menerima suatu nilai, menghargai, mengakui dan menentukan sikap.

d) Organization (Organisasi), yang mencakup kemampuaan membentuk suatu system nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup.

e) Characterization (Karakterisasi), yang mencakup kemampuan menghayati niali dan membentuknya menjadi pola kehidupan pribadi.

3). Domain Psikomotorik

a) Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan hal-hal secara khas, dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut.

b) Kesiapan, yang mencakup kemampuan penempatan diri dalam keadaan di mana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan.

c) Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh, atau gerakan peniruan.

d) Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan-gerakan tanpa contoh.

(43)

25

f) Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku.

g) Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerak yang baru atas dasar prakarsa sendiri.

(44)

26

Indikator keberhasilan suatu proses belajar mengajar adalah hal-hal sebagai berikut (Djamarah & Zain, 2006: 105-106):

1)Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu dan kelompok (indikator yang banyak digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan).

2)Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran intruksional khusus telah dicapai oleh siswa, baik secara individu atau kelompok.

(45)

27

dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang tuntas

belajarnya.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar adalah pencapaian hasil dari suatu proses yang terjadi karena adanya usaha yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan guna mencapai tujuan pengajaran intruksional khusus baik secara individu maupun kelompok.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi 3 macam ( Haryu Islamudin, 2002 : 182-192 ) :

1) Faktor Internal Siswa

Faktor yang berasal dari dalam siswa sendiri meliputi : a) Aspek Fisiologis

(46)

28

atau tidak berbekas. Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indera pendengaran dan penglihatan, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan dikelas.

b) Aspek Psikologis

Banyak Aspek yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun, diantara faktor-faktor rohaniah siswa tersebut yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut :

1.1Tingkat kecerdasan atau intelegensi siswa

(47)

29

Tingkat kecerdasan atau intelegensi siswa tak dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Hal ini bermakna,semakin tinggi kemampuan intelegensi siswa maka semakin besar peluangnya meraih sukses, sebaliknya semakin rendah kemampuan intelegensi seorang siswa, maka akan semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses.

1.2Sikap Siswa

(48)

30

1.3 Bakat Siswa

Menurut Chaplin dan Reber ( dalam Haryu Islamudin, 2002 : 186-187 ) bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ketingkat terntentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Dalam perkembanganya selanjutnya, bakat kemudian diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.Seorang siswa yang berbakat dalam bidang elektro misalnya akan jauh lebih mudah menyerap informasi, pengetahuan, dan ketrampilan yang berhubungan dengan bidang tersebut dibanding dengan siswa lainya.

1.4Minat Siswa

(49)

31

seorang siswa yang menaruh minatnya dalam Bahasa Indonesia akan memusatkan perhatianya lebih banyak dibandingkat siswa lainya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya akan mencapai prestasi yang diinginkan.

2) Faktor Eksternal Siswa

Faktor eksternal siswa terdiri dari 2 macam, yakni : 1.1Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan orang tua, ketegangan keluarga, dan letak rumah, semuanya dapat memberi dampak baik maupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa. Selain itu, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas juga dapat mempengaruhi semangat belajar sesorang.

1.2Lingkungan Non Sosial

(50)

32

yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Selain itu, beberapa faktor yang mempengaruhi belajar , yaitu: 1.1Latihan

Karena terlatih, karena seringkali mengulang sesuatu, maka kecakapan dan pengetahuan yang dimilikinya dapat menjadi makin dikuasai dan makin mendalam. Sebaliknya jika tanpa latihan kecakapan yang dimilikinya dapat menjadi hilang atau berkurang.

1.2Guru dan Cara Mengajar

Terutama dalam belajar di sekolah, faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang penting pula. Bagaiman sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru, dan bagaimana cara guru mengajarkan pengetahuan kepada anak didiknya, turut menetukan bagaiman hasil belajar yang dapat dicapai anak. 1.3Alat-alat pelajaran

(51)

33

memiliki alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar ditambah dengan cara mengajar yang baik dari guru-gurunya, kecakapan guru dalam menggunakan alat-alat pembelajaran akan mempermudah dan mempercepat belajar anak-anak.

2. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

a. Pengertian Pelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa system lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Sebgaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna, yaitu hubungan abstrak antara kata sebagai lambing dengan objek atau konsep yang diwakili kumpulan kata atau kosakata itu disusun secara alfabetis, atau menurut kumpulan abjad, disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon. Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau kita tulis tidak tersusun begitu saja, melainkan mengikuti peraturan yang ada. Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran, atauperasaan., kita harus memilih katakata yang tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa.

(52)

34

suatu program untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, berbahasa, dan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia itu sendiri serta menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan.

Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia dipahami sebagai salah satu dari banyak ragam bahasa melayu. Dasar yang dikuasai oleh siswa setelah melalui proses pembelajaran. Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal pada setiap mata pelajaran yang harus dicapai oleh siswa.

b. Fungsi Bahasa

Fungsi Bahasa adalah sebagai alat komunikasi, apabila diperinci lebih lanjut dapat dikatakan bahwa bahasa memiliki fungsi-fungsi berikut ( Gorys Keraf, 1991 : 34 ) :

1). Fungsi Informasi

Untuk menyampaikan informasi timbal balik antar anggota masyarakat.

2). Fungsi Ekspresi diri

Untuk menyalurkan perasaan, sikap, dan tekanan-tekanan dalam diri pembicara seperti tampak dari kata kutukan atau kata seru.

3). Fungsi Adaptasi dan Integrasi

Untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat sekitar

(53)

35

Untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang-orang lain. 5). Fungsi Fatik

Untuk membuka jalur komunikasi dan menjaga relasi sosial antar anggota masyarakat.

Dari kelima fungsi utama diatas, masih dapat dikembangkan sejumlah fungsi lain yang bersifat fakultatif, misalnya :

1). Fungsi Artistik

Sebagai pengembangan lebih jauh dari fungsi ekspresi diri 2). Fungsi Imu dan Budaya

Sebagai pengembangan lebih jauh dari fungsi Informasi, bahasa-bahasa resmi berfungsi untuk memperoleh ilmu, sedangkan semua bahasa berfungsi untuk mewariskan dan mempelajari budaya masyarakat yang bersangkutan.

3). Fungsi Filologis

Untuk memepelajari naskah-naskah tua, untuk menyelidiki latar belakang sejarah manusia, sejarah kebudayaan dan adat istiadat, serta memperkembangkan bahasa itu sendiri.

(54)

36

1). Sebagai alat untuk menjalankan Administrasi Nrgara. Fungsi ini jelas Nampak pada surat menyurat resmi, dalam peratura-peraturan dan perundang-undangan, serta dalam pidato dan pertemuan-pertemuan resmi.

2). Sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa di Indonesia, yang masing-masingnya memiliki bahasa dan dialeknya sendiri. Maka, dalam mengintegrasikan semua suku tersebut, Bahasa Indonesia memainkan peran yang sangat penting.

3). Sebagai wadah penampung kebudayaan. Dalam membina kebudayan-kebudayaan Nasional yang baru, Bhasa Indonesia memainkan peran sebagai wadah penampung kebudayaan yang baru. Semuailmu pengetahuan dankebudayaan harus diajarkan dan diperdalam dengan mempergunakan Bahasa Indonesia sebagai medianya.

c. Materi Drama

1) Pengertian Drama Menurut Para Ahli

Menurut beberapa ahli tentang pengertian drama .( http://gopengertian.blogspot.com/2015/09/pengertian-drama-ciri-ciri-unsur-unsur-ekstrinsik.html#ixzz5Fis7g0TC diakses pada 10 Mei 2018 21.41 )

(55)

37

b) Ferdinand Brunetierre, Drama harus melahirkan keinginan oleh aksi atau gerakan.

c) Moulton, Drama ialah kisah hidup digambarkan dalam bentuk gerak (disajikan langsung dalam tindakan).

d) Budianta dkk, Drama adalah genre sastra yang menunjukkan penampilan fisik secara lisan setiap percakapan atau dialog antara pemimpin di sana.

2) Struktur Drama

Berikut merupakan 3 struktur drama: a) Prolog (adegan pembukaan). b) Dialog (percakapan).

c) Epilog (adegan akhir atau penutup).

3) Ciri-ciri drama adalah seperti yang berikut:

a) Harus ada konfliks b) Harus ada aksi c) Harus dilakonkan

4) jenis-jenis drama indonesia

(56)

38

Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan menjadi delapan jenis, yaitu:

a) Opera: drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.

b) Tragedi: drama yang penuh dengan kesedihan

c) Komedi: drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan. d) Tragekomedi: perpaduan antara drama tragedi dan komedi. e) Farce: drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak

sepenuhnya dagelan.

f) Tablo: jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.

g) Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi/musik.

h) Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tari.

5) Unsur-unsur drama

a) Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama

b) Alur yaitu jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama mulai babak pertama hingga babak terakhir

(57)

39

disebut primadona sedangkan peran pembantu disebut figuran

d) Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Watak protagonis adalah watak (periku) baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan sebagainya

e) Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita drama

f) Amanat drama adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran para tokoh drama.

3. Metode bermain Peran

a. Pengertian metode bermain Peran

Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

(58)

40

imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankan diri sendiri sebagai tokoh hidup atau mati. Bermainperan pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, bergantung pada apa yang diperankan. Pada metode bermain peran penekananya adalah pada keterlibatan emosional dan pengamatan indra ke dalam situasi permasalahan yang secara nyata dihadapi. Siswa diperlakukan sebagai subjek pembelajaran yang secara aktif melakukan praktik-praktik berbahasa (bertanya dan menjawab ) pada situasi tertentu.

Metode bermain peran juga diorganisasikan berdasarkan kelompok-kelopok yang heterogen. Masing-masing kelompok memperagakan atau menampilkan skenario yang telah disiapkan guru. Siswa diberi kesempatan untuk berimprovisasi tetapi masih dalam batas-batas skenario dari guru.

b. Manfaat metode bermain Peran

Ada beberapa manfaat dalam metode bermain peran diantaranya ( Miftahul Huda, 2016 : 210) :

1) Dapat memberikan kesan pembelajaran yang kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa

2) Bisa menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan yang sulit untuk dilupakan

(59)

41

4) Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa

5) Menumbuhkan rasa kebersamaan

6) Memungkinkan siswa untuk terjun langsung memerankan sesuatu yang akan dibahas dalam proses belajar.

7) Menganalisis nilai dan perilaku masing-masing siswa 8) Meningkatan rasa empati kepada orang lain.

c. Kelemahan metode bermain peran

Beberapa kelemahan metode bermain peran ialah : 1) Banyaknya waktu yang dibutuhkan

2) Kesulitan menugaskan peran tertentu kepada siswa jika tidak dilatih dengan baik

3) Ketidakmungkinan menerapkan RPP jika suasana kelas tidak kondusif

4) Membutuhkan persiapan yang benar-benar matang yang akan menghabiskan waktu dan tenaga

5) Tidak semua materi mata pelajaran dapat disajikan dengan metode ini.

d. Langkah-Langkah PembelajaranDengan Metode Bermain Peran 1) Guru menyusun atau menyiapkan skenario yang akan

(60)

42

2) Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

3) Guru membentuk kelompok siswa yang masing-masing beranggotakan 5-7 orang

4) Guru memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai

5) Guru memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan

6) Masing-masing siswa berada dikelompoknya sambil mengamati skenario yang sedang diperagakan

7) Setelah selesai ditampilkan,masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk membahas atau memberi penilaian atas penampilan masing-masing kelompok.

8) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulanya,

4. Media Komik

a. Pengertian Media Komik

Secara harfiah kata media memiliki arti “ perantara “ atau

“pengantar” . Association for Education and Communication

(61)

43

benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruktional ( Asnawir dan Basyarudin Usman, 2002 : 11 ).

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata mediu. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim ke penerima (Daryanto 2013: 4).

Dari defonisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media pembelajaran secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

(62)

44

1) Media jadi

Media jadi adalah media yang sudah banyak terdapat dipasaran dan dapat diperjual belikan secara bebas dan dalam keadaan siap pakai.

2) Media rancangan :

Media rancangan adalah media yang perlu didesain dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud atau tujuan pembelajaran tertentu.

Media pembelajaan memiliki kaitan erat dengan keberhasilan siswa dalam mencapai keberhasilan siswa dalam menuntaskan hasil belajarnya. Salah satu media yang dapat dipergunakan dalam mencapai KKM yang diinginkan adalah dengan menggunakan media komik.

Komik adalah suatu bentuk sajian cerita dengan seri gambar yang lucu. Buku komik menyediakan cerita-ceritanya yang sederhana, mudah ditangkap dan dipahami isinya sehingga sangat digemari baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Menurut McClod dalam Maharsi (2005: 51)

(63)

45

informative dan edukatif ( Asnawir dan Basyarudin Usman 2002 : 55 )

(64)

46

membaca sehingga pada ahirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil survey di Philipina yang dikemukakan oleh Andre Rinanto menunjukkan bahwa setiap minggu anak-anak yang berumur lebih dari 14 tahun, 16% membaca komik, 17-19 tahun sekitar 29,9%, 20-29 tahun sekitar 24,9%, 30-44% sekitar 24,6%, dan diatas 45 tahun sekitar 14,6 %. Dilihat dari pendidikan pembaca komik maka yang berpendidikan Sekolah Dasar sekitar 19,1%, Sekolah Lanjutan sekitar 43,7% dan Perguruan Tinggi sekitar 37,2% (Asnawir dan Basyarudin Usman 2002 : 55-56 )

e. Kelebihan Media Komik

Kelebihan dari media komik diantaranya

1). Membuat kemampuan siswa dalam membaca dan penguasaan kosa kata jauh lebih banyak dari siswa yang tidak menyukai komik.

2). Menggunakan bahasa sehari-hari, sehingga siswa dapat dengan cepat memahami isi dari komik

3). Menggunakan gambar-gambar yang dapat memperjelas kata-kata dari cerita pada komik

(65)

47

5). Cerita pada komik sangat erat dengan kejadian yang dialami siswa sehari-hari, sehingga mereka akan lebih paham dengan permasalahan yang mereka alami.

f. Kelemahan Media Komik

Komik sebagai media visual atau grafis tidak akan terlihat efektif jika digunakan kepada peserta didik yang tidak dapat belajar dengan media visual atau grafis, karena pasti setiap peserta didik memiliki gaya masing-masing dalam belajar, dengan kata lain media belajar itu harus menyesuaikan gaya belajar masing-masing peserta didik. Disisi lain komik yang berkembang saat ini kebanyakan komik yang mengedepankan aspek hiburan, dimana isi dari komik tersebut tidaklah sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran.

B. Kajian Pustaka

Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan, adalah penelitian yang dilakukan oleh :

(66)

48

16 siswa yakni 8 siswa yang telah mencapai KKM. Pada siklus II sebanyak 11 siswa yang telah mencapai KKM.

2. Muhamad Fauzi dengan judul Peningkatan Kemampuan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Bermain Peran Pada Siswa Kelas V MIS Asinan Kecamatan Bawen Tahun Pelajaran 2015/2016.

Padapenelitian tersebut dapat dilihat bahwa metode bermain peran dapat meningkatkan hasil kemampuan berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan siswa dapat mencapai ketuntasan, dengan peningkatan pada siklus I sebesar 55,55% dan pada siklus II sebesar 88,89%.

3. Umi Nur Chasanah dengan judul Peningkatan Kompetensi Penguasaan Materi Bahasa Indonesia Melalui Media Komik Anak Pada Siswa Kelas V MI Muhamadiyah Beji Tulung Klaten Tahun Pelajaran 2014/2015.

Pada penelitian tersebut dapat dilihat bahwa media komik dapat meningkatkan penguasaan materi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan siswa dapat mencapai ketuntasan, dengan peningkatan pada siklus I sebesar 53% dan pada siklus II sebesar 73% dan pada siklus III sebesar 93%

(67)

49

Semester II MI Kalirejo Ungaran Timur Tahun Pelajaran 2017/2018.Perbedaan Penelitian antara penelitian yang dilakukan oleh Slamet Ariyanti dan yang dilakukan oleh peneliti lain adalah bahwa dalam penelitian Slamet Ariyanti menggabungkan antara metode bermain peran dan media komik, sedangkan pada penelitian sebelumnya hanya menggunakan salah satunya saja. Dengan tujuan agar siswa lebih tertarik dan menghilangkan kejenuhan dalam mengikuti pembelajaran dimana sebelumnya terpaku pada sumber belajar buku yang biasa digunakan dalam pembelajaran.

(68)

50 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian

1. Letak Geografis MI Kalirejo

MI Kalirejo terletak di desa Kalirejo, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Adapun batasan-batasan dari lokasinya adalah sebagai berikut :

a. Sebelah timur berbatasan dengan rumah milik ibu Ripah b. Sebelah barat berbatasan dengan jalan raya arah ke leyangan c. Sebelah Selatan berbtasan dengan rumah milik Bapak Rudi d. Sebelah Utara berbatasan dengan rumah milik ibu Poniyem

2. Identitas Sekolah

a. Nama Madrsah : Madrasah Ibtidaiyah Kalirejo b. Status Sekolah : Swasta

c. N.I.S : 60712916 d. N.S.S : 111233220145

e. Alamat Sekolah : Jl. Flamboyan no.1 Kalirejo RT 02/RW IV. f. Nomor Telepon : 024-76911462

g. Kelurahan : Kalirejo

h. Kecamatan : Ungaran Timur i. Kabupaten : Semarang j. Kode Pos : 50515

(69)

51 3. Visi,Misi, dan Tujuan MI Kalirejo

a. Visi

Memposisikan Madrasah sebagai Pusat keunggulan yang mampu menyiapkan dan mengembangkan sumber daya insani yang berkualitas dibidang IPTEK dan IMTAQ

b. Misi

Menyelenggarakan Pendidikan yang berorentasi mutu, baik secara Moral maupun Sosial,sehinga mampu menyiapkan dengan mengembangkan sumber daya insani yang mempunyai kualitas dibidang IPTEK dan IMTAQ

c. Tujuan

Mempersiapkan Generasi yang berkualitas dalam Iman,Ilmu dan Akhlak

4. Keadaan Gedung MI Kalirejo

Keadaan gedung MI Kalirejo sudah layak dan memadai sebagaisarana dan prasarana dalam menunjang proses belajar mengajar. Berikut adalah jumlah ruangan yang terdapat di MI Kalirejo:

a. 12 ruangan lokal untuk pembelajaran kelas 1 sampai kelas 6. b. 1 ruangan untuk ruang kepala sekolah

c. 1 ruangan untuk ruang guru d. Satu ruang perpustakaan e. Satu ruang dapur

(70)

52

g. 1 kamar mandi untuk guru h. 3 kamar mandi untuk siswa

5. Guru dan Staf MI Kalirejo

Jumlah guru yang mengajar di MI Kalirejo ada 16 guru dan seluruhnya berperan aktif dalam pembelajaran. 2 guru diantaranya berperan sebagai operator sekolah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Data Guru MI kalirejo

NO Nama Pendidikan Jabatan

1. Zunaidi,S.Pd.I S1 Kepala Sekolah

2. Lili Amalia Nisa,S.Pd S1 Wali Kelas VI A

3. Maslamah,S.Pd.I S1 Wali Kelas VI B

4. Tri Yuliani,S.Pd S1 Wali Kelas V A

5. Evi Rokhana,S.Pd S1 Wali Kelas V B

6. Muhajirin,S.Pd S1 Wali Kelas IV A

7. Sri Handayani,S.Pd.I S1 Wali Kelas IV B

8. Titis Yogi Utami,S.Pd S1 Wali Kelas III A

9. Musfi’ah,S.Pd,I S1 Wali Kelas III B

(71)

53

11. Adi Pitoyo,S.Pd,I S1 Wali Kelas II B

12. Aeni Munawaroh,S.Pd,I S1 Wali Kelas I A

13. Eny Susilowati, S.Pd S1 Wali Kelas II B

14. Cyntia Inggar Wida,S.Pd,I

S1 Wali Kelas I C

15. M. Syarif Hidayatullah,S.Ag

S1 Guru Agama Islam

16. Dini Sabrina,S.Pd.Kor S1 Guru Olahraga

17. Musripah SD Penjaga Sekolah

( Sumber : Administrasi Sekolah )

6. Data Siswa MI Kalirejo

Jumlah siwa di MI Kalirejo dari kelas 1 sampai kelas 6 tahun pelajaran 2017/2018 dapat dilihat pada tabel :

Tabel 3.2 Data Siswa MI Kalirejo

No Kelas Jenis Kelamin Jumlah

L p

1. IA 12 21 33

2. IB 15 19 34

3. IC 12 18 30

(72)

54

5. IIB 12 22 34

6. IIIA 18 15 33

7. IIIB 14 16 30

8. IVA 13 20 33

9. IVB 12 21 33

10. VA 14 18 32

11. VB 16 17 33

12. VIA 12 20 32

13. VIB 12 21 33

( Sumber : Administrasi Sekolah )

7. Karakteristik Siswa Kelas V

Siswa kelas V MI Kalirejo Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang Tahun 2018 berjumlah 32 siswa yaitu terdiri dari siswa 14 laki-laki dan 18 siswa perempuan. Data keadaan siswa kelas V MI Kalirejo Kecamatan Ungran Timur Kabupaten Semarang Tahun 2017/ 2018 adalah sebagai berikut

Tabel 3.3 Data Siswa Kelas V

No NAMA SISWA KET.

1. Ahmad Nafis Zidan L 2. Ahmad Nur Solahudin L

3. Aisyah P

(73)

55

5. Ahmad Zaki Al-Mubarok L 6. Alam Margi Utomo L 7. Aqila Azahra Nugraha P 8. Arif Kurniawan L 9. Atifah Mutiara Sany G P 10. Bilqis Syifais Sabira P 11. Eva Aprilia P 12. Frida Aulia Pradipta P 13. Hesty Wahyu Sang W P

14. Juliar Mi’raj Wibowo L

(74)

56

27. Tsania Aulia Ramadani P 28. Zakyatul Ilmi P 29. Tangguh Satriaji L 30. Halimah Kristiana P P 31. Kayla Altafunnisa A P

32. Asyara Naina Ramadani P

( Sumber : Administrasi Sekolah )

8. Jenis Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini menggunakan jenis penelitian kolaboratif, dimana guru kelas yang melakukan proses pembelajaran dan peneliti sebagai pengamat. Peneliti membantu guru menyiapkan media pembelajaran dan melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran menggunakan metode bermain peran dan media komik.

9. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi drama. Penelitian ini menggunakan metode bermain peran dan media komik yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Waktu penelitian sebagai berikut:

(75)

57 a. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap penelitian. Keempat tahapan-tahapn tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Uraian dari ketiga siklus dapat dipaparkan di bawah ini:

b. Deskripsi Kegiatan Pra Siklus

(76)

58

tersebut dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan penelitian selanjutnya.

c. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

1) Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilaksanakan peneliti adalah sebagai berikut:

a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Indonesia yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan metode bermain peran dan media komik. Adapun materi yang dibahas adalah drama ( unsur-unsur drama meliputi pengertian drama, pengertian tokoh, pengertian dialog)

b) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti media pembelajaran yang berupa komik dan reward

untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan metode bermain peran dan media komik.

c) Menyiapkan materi ajar tentang drama.

(77)

59

f) Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa berupa lembar tes.

g) Peneliti berkoordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan metode bermain peran dan media komik.

2) Pelaksanaan Tindakan

a) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. b) Guru mengucapkan salam dan mengajak peserta didik

berdoa bersama.

c) Guru memeriksa kehadiran, posisi duduk peserta didik yang menunjang kegiatan pembela jaran.

d) Guru memberikan motivasi sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran.

e) Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

f) Guru menjalaskan tujuan pembelajaran

g) Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi seta kompetensi yang akan dicapai.

h) Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan selama KBM.

(78)

60

j) Guru membagikan kepada siswa komik “Jangan Cemari

Sungai Kami”

k) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok tiap kelompok berisi 7-8 siswa

l) Guru meminta setiap kelompok memerankan tokoh yang ada pada komik jangan cemari sungai kami secara bergantian

m) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami

n) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama-sama dengan siswa

o) Siswa diminta mengubah tempat duduk seperti semula. p) Guru memberikan reward kepada kelompok yang aktif

dalam pembelajaran.

q) Guru memberikan soal latihan kepada siswa diminta mengerjakanya.

r) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. s) Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam. t) Pengamatan atau observasi

(79)

61

dalam meningkatkan hasil belajar. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Hasil pengamatan akan dituliskan dalam lembar catatan lapangan yang terlampir.

3) Refleksi

Kegiatan ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan pembelajaran menggunakan media komik dan metode bermain peran . Pada siklus I menunjukkan bahwa, terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa. Siswa terlihat antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan melalui media komik dan metode bermain peran. Guru berperan sebagai fasilitator, motivator dan pusat pembelajaran berada pada siswa. Metode dan media pembelajaran ini membuat siswa aktif di mana setiap siswa saling mengajukan pendapatnya dalam menentukan peran dan saling menghargai pendapat teman dalam kelompoknya.

Gambar

Gambar 1.1 Siklus Penelitian
Tabel 3.2 Data Siswa MI Kalirejo
Tabel 3.3 Data Siswa Kelas V
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
+7

Referensi

Dokumen terkait

maka, tujuan dari penelitian ini adalah agar para orang tua dapat mengerti bagai mana cara orang tua (umat Islam) menghargai, mengasuh anak yatim dengan baik sesui dengan apa yang

Berdasarkan latar belakang inilah yang menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian tentang perilaku keputusan pembelian sepeda motor skutik merek Honda

These three things should be integrated into the museum products, so as to add value to the product for visitors, and provide a comprehensive experience to

 Dengan diberikan teks lagu, siswa dapat menyebutkan kalimat ajakan yang terdapat di dalam teks lagu dengan benar..  Dengan diberikan teks lagu, siswa dapat menuliskan

penelitian ini leverage berpengaruh negatif terhadap peringkat obligasi karena semakin tinggi leverage sebagian besar modal yang dimiliki perusahaan didanai oleh hutang

Kendala yang Dihadapi Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Kutoarjo Jawa Tengah dalam Melaksanakan Pemberian Remisi terhadap Narapidana Anak. Pemberian remisi

bahwa dalam rangka memberikan penghargaan dan standardisasi imbalan kepada pemulia tanaman yang berasal dari penerimaan negara bukan pajak royalti hak perlindungan

H1: Corporate Action, indikator independensi kepemilikan publik, jumlah susunan struktur GCG, kualitas laporan keuangan auditan, rasio return atas aset perusahaan