• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT DENGAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER II MTS MA’ARIF NU DARUL AMAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT DENGAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER II MTS MA’ARIF NU DARUL AMAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK

MATERI IMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT

DENGAN METODE MAKE A MATCH

PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER II

MTS MA’ARIF NU

DARUL AMAN KABUPATEN TEMANGGUNG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

SITI MUKAROMAH

NIM : 114-14-011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi

MOTTO

ْمِهِسُفْ ن َأِب اَم اْوُرِّ يَغُ ي َّتََّح ٍمْوَقِب اَم ُرِّ يَغُ ي َلَ َللها َّنِا

Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

(Q.S. Ar-Ra’d : 11)

(Al Qur’an Transliterasi dan Terjemahan, Sinar Baru Algensindo Bandung hal

480)

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karuniaNya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Almarhum Ayah dan ibundaku tersayang, Almarhum Ayah HM. Zaenudin dan Ibu Siptiyah yang selalu menjadi penyemangat utamaku dan selalu

mendoakanku tiada henti.

2. Suamiku tercinta, mas Dwiyanto yang selalu membimbingku, memberikan

dorongan di waktu penulis merasa kehilangan kepercayaan diri.

3. Ayah dan Ibu mertuaku, Bapak Sarwono dan Ibu Sumarni yang selalu mendoakan.

4. Anissa dan Aine anakku tersayang yang selalu menjadi pelipur hati, di waktu penulis kehilangan semangat.

5. Kakak-kakakku, Udin, Idris, Haroh, Anik ang selalu mendukungku dalam keadaan suka maupun duka.

6. Saudara-saudaraku yang tiada henti memberikan motivasi sehingga proses

penempuhan gelar sarjana bisa tercapai.

7. Teman-teman se Perjuangan PAI Angkatan 2014 khususnya jurusan PAI

Ekstensi.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya. Penulis

menyadari keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, sehingga pengarahan dan

bantuan telah banyak penulis peroleh dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

Salatiga.

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam. 4. Bapak Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah membimbing dan mengarahkan dari awal hingga akhir dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staff IAIN Salatiga, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan.

6. Bapak Alip Sulisman, SE. Selaku Kepala MTs Ma’arif NU Darul Aman yang

telah memberikan ijin penelitian serta semua guru dan staf, terutama Ibu Sri

Hastutining CH, S. Ag. Yang telah memberikan bimbingan dalam berjalannya proses pembelajaran.

7. Siswa-siswi kelas VIII B yang telah membantu pengumpulan data dalam

(9)
(10)

x

ABSTRAK

Mukaromah, Siti. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Iman Kepada Rasul Allah Swt.dengan Metode Make A Match pada siswa kelas

VIII MTs Ma’arif NU Darul Aman Kabupaten Temanggung Tahun

Ajaran 2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Ahmad Sultoni, M. Pd.

Kata Kunci : Belajar, Hasil Belajar, Metode Make A Match.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah metode make a match

dapat meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak siswa kelas VIII MTs Ma’arif NU Darul Aman Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2017/2018. Sebagaimana latar belakang dari penelitian ini masih kurangnya metode pembelajaran yang dipakai guru sehingga kurang menarik perhatian siswa.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan dua siklus yang dalam siklus ini mencakup beberapa kegiatan yaitu Rencana Tindakan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi dan Refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B MTs Ma’arif NU Darul Aman.

(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ... i

LEMBAR BERLOGO IAIN ... ii

HALAMAN SAMPUL DALAM ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

MOTTO... vii

PERSEMBAHAN...viii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK...xv

DAFTAR LAMPIRAN...xvi

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah ... ..4

C. Tujuan Penelitian ... ..4

D. Manfaat Penelitian ... ..4

E. Hipotesis Penelitian ... ..5

F. Definisi Operasional... ....6

G. Metode Penelitian...8

(12)

xii

BAB II LANDASAN TEORI ... 17

A. Hasil Belajar... 17

1. Pengertian Belajar...17

2. Hasil Belajar ... 19

3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar...20

B. Mata Pelajaran Akidah Akhlak ... 22

1. Pengertian Akidah Akhlak ... 22

2. Tujuan Mata Pelajaran Akidah Akhlak ... 23

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akidah Akhlak ... 24

C. Materi Iman kepada Rasul Allah Swt...25

D. Metode Make A Match...32

1. Pengertian Metode Make A Match...32

2. Langkah-langkah Pembelajaran...34

3. Kelebihan Metode Make A Match ... 35

4. Kekurangan Metode Make A Match...35

E. Ketepatan Metode Make A Match dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Akidah Akhlak Materi Iman kepada Rasul Allah Swt... 36

F. Indikator Kebarhasilan dalam Pembelajaran ... 38

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN...39

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 39

1. Gambaran Umum...39

2. Profil Sekolah...39

3. Visi dan Misi...39

(13)

xiii

5. Data Statistik Sekolah...40

6. Subjek Penelitian ... 43

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian...43

1. Deskripsi Siklus I...43

2. Deskripsi Siklus II...47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Deskripsi Paparan Siklus ... 51

1. Prestasi Belajar Pra Siklus...51

2. Prestasi Belajar Siklus I...55

3. Prestasi Belajar Siklus II...59

B. Pembahasan... 63

1. Hasil Sebelum PTK ... 63

2. Hasil Penelitian Siklus I...64

3. Hasil Penelitian Siklus II...65

4. Hasil Penelitian Sebelum dan Setelah Penerapan Metode Make A Match...66

BAB V PENUTUP...71

A. Kesimpulan ...71

B. Saran...71

(14)

xiv

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

Daftar Tabel :

1. Tabel 3.1 Data Guru/Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan...41

2. Tabel 3.2 Data Peserta Didik...42

3. Tabel 4.1 Nilai Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus...52

4. Tabel 4.2 Nilai Prestasi Belajar Siswa Siklus I...56

5. Tabel 4.3 Nilai Prestasi Belajar Siswa Siklus II...59

6. Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Pre-Test...64

7. Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I...65

8. Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II...65

9. Tabel 4.7 Gabungan Nilai Prestasi Belajar Antar Siswa...66

(15)

xv

DAFTAR GRAFIK

1. Grafik 4.1 Perolehan Nilai Pra Siklus...54

2. Grafik 4.2 Perolehan Nilai Siklus I...58

3. Grafik 4.3 Perolehan Nilai Siklus II...62

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Observasi Guru 2. Lembar Observasi Siswa

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Per Siklus 4. Soal Evaluasi

5. Foto Kegiatan Penelitian 6. Surat Tugas Pembimbing

7. Surat Permohonan Ijin Peneliti

8. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian 9. Daftar Riwayat Hidup

(17)
(18)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Hairun Nufus peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu upaya yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan, khususnya di sekolah. Meningkatnya mutu pendidikan di sekolah satu di antaranya dilihat

dari hasil belajar yang dicapai peserta didik.Hasil belajar tersebut sangat ditentukan oleh kualitas kegiatan pembelajaran (2014: 1).

Kegiatan pembelajaran yang mencerminkan usaha tersebut di atas adalah dimana peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 ayat 1 UU No. 20/ 2003).

Kegiatan pembelajaran ini prosesnya diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif peserta didik.

Pernyataan berhubungan dengan sebuah fakta yang memiliki konsonan yang mampu membuktikan bahwa hal itu mempunyai andil besar di

dalam konsep yang sudah dibangun. Konsep tersebut tentunya berhubungan dengan ketidak seimbangan implementasi antara materi dengan setrategi yang

(19)

2

sebenarnya memiliki paradigma yang mampu mentransferkan sebuah kondisi ruang yang belum terisi. Tentunya dalam kondisi yang sedemikian rupa itu

didukung dengan berbagai strategi atau metode pembelajaran yang tepat. Implementasi konsep pembelajaran perlu dibangun dengan prosedur terukur,

agar kegiatan pembelajaran mampu mengaktifkan peserta didik dalam hal sikap, pengetahuan, dan juga keterampilan. Melihat ketiga ranah itu peneliti menggunakan metode pembelajaran Make A Match dalam materi iman

kepada Rasul Allah Swt. pada mata pelajaran Akidah Akhlak.

Rendahnya hasil belajar siswa ini disebabkan adanya proses

pembelajaran yang umumnya masih disampaikan dengan metode konvensional yaitu ceramah, penugasan dan tanya jawab. Sehingga siswa hanya terfokus mendengarkan dan mencatat, tanpa banyak menggali

pengetahuan. Selain itu menyebabkan siswa kesulitan dalam menerima materi, siswa kurang tertarik untuk memperhatikan guru, siswa berbicara

dengan teman sebangku, dan hanya guru yang aktif, sangat dimungkinkan karena penggunaan metode yang tidak variatif sehingga terkesan membosankan yang pada akhirnya dapat menyebabkan hasil belajar siswa

menjadi rendah. Hal itu terbukti hasil belajar siswa di bawah KKM yaitu di bawah nilai 72. Dari hasil wawancara pada bulan januari diketahui bahwa

dari sejumlah 30 siswa, hanya 10 siswa memperoleh nilai KKM dan 20 siswa yang belum memenuhi KKM, dengan nilai rata-rata kelas 60,83.

(20)

3

Darul Aman Temanggung adalah metode Make A Match. Pembelajaran dengan metode Make A Match ini,dipilih karena pembelajaran ini dapat

memotivasi siswa untuk aktif dan kreatif dalam menciptakan karya tulis yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Sebelum menentukan materi

pembelajaran terlebih dahulu mengidentifikasi KI dan KD, pemilihan materi ini juga harus memperhatikan prinsip relevansi, konsistensi, dan kecakupan materi.Untuk itu, peneliti memilih materi tentang iman kepada Rasul.

Perkembangan pemilihan materi ini karena masalah masih baru, aktual, praktis, memadai, sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah, sesuai dengan

kemampuan peneliti serta adanya dukungan. Dalam metode Make A Match

menurut Agus Suprijono hal-hal yang perlu dipersiapkan yaitu dengan menggunakan kartu-kartu yang terdiri dari kartu berisi pertanyaan-pertanyaan

dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut (2014: 113).

Dengan demikian, siswa dapat mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan, lebih menarik, siswa bisa lebih aktif dalam mengerjakan soal-soal, dan

pembelajaran dapat selesai dengan efektif dan efisien sesuai dengan apa yang ditetapkan guru dalam kurikulum. Penerapan metode make A Match ini

diharapkan pula siswa dapat belajar lebih kondusif serta lebih mudah memahami materi pelajaran aqidah akhlak.

(21)

4

BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT DENGAN METODE MAKE A MATCH PADA KELAS VIII

SEMESTER II MTs MA’ARIF NU DARUL AMAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018.

B. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini dapat penulis rumuskan berdasarkan variabel-variabel di atas adalah :

Apakah penggunaan metode Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar akidah akhlak materi iman kepada Rasul Allah Swt pada siswa

kelas VIII semester II di MTs Ma’arif NU Darul Aman Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

Agar penelitian ini lebih terarah dan mengena, maka penulis menuliskan tujuan yang ingin dicapai, yaitu :

Untuk mengetahui apakah penggunaan metode make A Match

meningkatkan hasil belajar akidah akhlak materi iman kepada Rasul Allah Swt. pada siswa kelas VIII semester II MTs Ma’arif NU Darul Aman

Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018.

D. Manfaat Hasil Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Melalui penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat

(22)

5

2. Manfaat Praktis

a. Guru

1) Memberikan pengalaman kepada guru proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Make A Match pada

mata pelajaran Akidah Akhlak

2) Membuat guru menjadi lebih kreatif dalam menciptakan kegiatan pembelajaran di kelas.

b. Siswa

1) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran Akidah Akhlak sehingga siswa dapat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2) Dapat meningkatkan rasa kesetiakawanan social, tanggung

jawab siswa serta siswa dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan temannya.

c. Sekolah

1) Meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya dengan menggunakan inovasi-inovasi kegiatan pembelajaran yang

bermutu.

2) Memberikan masukan dalam metode pembelajaran terutama

(23)

6

E. Hipotesis Penelitian

Untuk memperoleh jawaban sementara terhadap masalah yang

diteliti, maka penulis perlu menuliskan hipotesis.Sifat sementara hipotesis ini berarti dapat diubah atau diganti dengan hipotesis yang lebih tepat, dan

hal ini dimungkinkan bahwa hipotesis diajukan itu biasanya tergantung pada permasalahan yang sedang diteliti atau konsep-konsep yang dipergunakan. (Rosady Ruslan, 2010: 172).

Berdasarkan landasan teori di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian bahwa “ Dengan penerapan metode Make A Match

pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi Iman kepada Rasul Allah Swt. dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII Semester II MTs

Ma’arif NU Darul Aman Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran

2017/2018 “.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penafsiran judul di atas, maka perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan penulis teliti, sehingga tidak terjadi pembiasaan dalam permasalahan. Dalam hal

ini, ada beberapa hal yang perlu diketahui maksud dari istilah dalam judul di atas, yaitu :

1. Peningkatan

Peningkatan adalah proses, perbuatan, cara meningkatkan usaha,

(24)

7

Yang dimaksud peningkatan dalam penelitian ini adalah suatu usaha atau melakukan tindakan untuk menuju suatu tindakan yang lebih

tinggi dari usaha sebelumnya. 2. Hasil belajar

Hasil belajar menurut Agus Suprijono adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (2014: 5).

Jadi hasil belajar ini adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja, yaitu hasil

pembelajaran yang dikategorikan oleh para pakar pendidikan. 3. Mata Pelajaran Akidah akhlak

Mata pelajaran Akidah Akhlak adalah suatu rumpun mata pelajaran

pendidikan agama islam yang mengandung pengertian pengetahuan, pemahaman dan penghayatan tentang keyakinan atau kepercayaan

dalam islam yang melekat dalam hati dan berfungsi sebagai pandangan hidup, perkataan dan amal perbuatan siswa dalam segala aspek dikehidupan sehari-hari (Muhaimin, 2004: 309).

4. Iman kepada Rasul Allah Swt

Dalam bukunya Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At- Tuwaijiri

Iman kepada Rasul Allah Swt adalah membenarkan dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt telah mengutus pada tiap-tiap

(25)

8 5. Metode Make A Match

Make A Match artinya mencari pasangan yang merupakan salah satu

jenis strategi pembelajaran kooperatif, sebagaimana dikutip oleh Sofan Amri dan Lif Khoiru Ahmadi (2010) bahwa dalam metode ini

dapat memupuk kerjasama dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu yang ada ditangan mereka.

Menurut Agus Suprijono hal-hal yang perlu dipersiapkan jika

pembelajaran dikembangkan dengan Make A Match adalah kartu-kartu (2015: 113).

Dalam pembelajaran tersebut, media yang digunakan adalah menggunakan kartu-kartu yang terdiri dari kartu yang berisi suatu pertanyaan dan kartu yang berisi jawaban.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru melalui refleksi yang bertujuan memperbaiki kinerja untuk meningkatkan hasil belajar siswa

(26)

9

Seperti yang digambarkan sebagai berikut :

Dimana pada tahap akhir atau refleksi diadakan analisis hasil tindakan. Dalam analisis itu menentukan bahwa dalam siklus tersebut diadakan perbaikan atau tidak. Tentunya dalam siklus pertama banyak kesalahan

dalam implementasi kemudian berangkat dari siklus pertama untuk memperbaiki siklus sebelumnya maka diadakan siklus ke dua, dan jika

dalam siklus ke dua ini jumlah siswa yang sudah mencapai KKM ada minimal 85% dari jumlah seluruh siswa, maka siklus dihentikan.

2. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VIII sebanyak 30 siswa.

Tempat pelaksanaan dilaksanakan di MTs Ma’arif NU Darul Aman Kabupaten Temanggung.

(27)

10

dilakukan menyesuaikan bab yang akan digunakan dalam penelitian yaitu Iman kepada Rasul Allah SWt.

3. Langkah-langkah Penelitian

a) Perencanaan (planning)

Tahap ini peneliti mejelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan (Arikunto,2009:17). Tahap perencanaan ini peneliti membuat

perencanaan sebagai berikut:

a. Menelaah kompetensi dan indikator mata pelajaran Akidah

Akhlak materi Iman kepada Rasul Allah Swt.

b. Menyusun RPP Akidah Akhlak sesuai indikator yang telah ditetapkan dan skenario pembelajaran dengan menggunakan

metode pembelajaran Make A Match

c. Menyiapkan media dan sumber belajar sebagai penunjang

pembelajaran.

d. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa

e. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siwa dalam pembelajaran yang dilaksanakan.

f. Menyiapkan catatan lapangan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran yang berlangsung melalui metode pembelajaran

(28)

11

g. Perencanaan awal peneliti dan guru kolaborator bersama-sama menelaah terhadap mata pelajaran Akidah Akhlak di kelas VIII

B kemudian peneliti menyusun rencana pembelajaran. b). Pelaksanaan tindakan (acting)

Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasikan dari perencanaan yang telah dipersiapkan yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaraan Make

A Match.

Guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah

dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus berlaku wajar, tidak dibuat-buat (Arikunto, 2011:18). Pelaksanakan tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua

pertemuan. Kompetensi dasar pada siklus I adalahberiman kepada Rasul Allah Swt. Dan meyakini sifat-sifat Rasul Allah Swt. Pada

siklus II kompetensi dasarnya adalah beriman kepada Rasul Allah Swt. dan meyakini sifat-sifat Rasul Allah Swt. Menggunakan materi sama tetapi RPP dengan menggunakan media pembelajaran,

model pembelajaran dan soal kuis berbeda pada setiap prasiklus, siklus 1 dan siklus 2.

c). Tahap Observasi

Observasi atau pengamatan yaitu pelaksanaan pengamatan

(29)

12

tindakan atau kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara bersamaan dengan observasi atau pengamatan bersamaan.

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi. d). Refleksi

Refleksi adalah perenungan kembali atas apa yang telah dilakukan untuk dijadikan cermin (pedoman) perbaikan bagi aktivitas selanjutnya (Poerwanti, dkk, 2008:5.45). Dalam tahap ini

peneliti dan kolaborator mendiskusikan hasil pengamatan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Apabila pada siklus

sebelumnya belum menunjukkan peningkatan maka dimungkinkan akan dilanjutkan pada siklus berikutnya dan seterusnya. Jadi dalam refleksi akan ditentukan apakah penelitian itu berhenti di situ atau

terus.

4. Metode Pengumpulan Data

a. Metode observasi

Metode observasi dalam penelitian ini berisi catatan yang menggambarkan aktivitas guru dalam memotivasi belajar siswa

dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan metode pembelajaran kooperatif Make A Match.

b. Metode Tes Tertulis

Tes digunakan peneliti untuk memperoleh data-data yang

(30)

13

cara memberi tes tertulis untuk mengukur kemampuan dan pemahaman siswa dalam pembelajaran.

5. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah :

a. Silabus yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar.

b. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) ; merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru

dalam mengajar dan di susun untuk tiap putaran.

c. Lembar observasi kegiatan belajar mengajar, yang terdiri dua bagian, yaitu:

1) Lembar observasi aktivitas siswa, untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

2) Instrumen observasi kegiatan guru, sebagai instrumen kegiatan guru selama proses pembelajaran.

d. Tes formatif yang disusun berdasarkan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai, tes ini diberikan pada setiap akhir putaran.

6. Pengumpulan Data

a. Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dan sistematis.

(31)

14

berlangsung untuk mengetahui kebiasaan siswa pada proses belajar di kelas yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

b. Tes tertulis adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan,

integensi,kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.

c. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah seluruh bahan rekaman

selama penelitian berlangsung. Dokumen ini berupa hasil kartu kegiatan siswa,baik dokumen tertulis, gambarataupun foto. Dari

hasil dokumentasi ini dapat dijadikan petunjuk dan bahan pertimbangan pelaksanaan selanjutnya dan penarikan kesimpulan.

7. Analisis Data

Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi

dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan.Penelitian ini dianalisis untuk mengetahui hasil akhir dari setiap siklus penelitian.

a. Penelitian rata-rata

Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh sisiwa,

kemudian membagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. Penilaian rata-rata dapat menggunakan

rumus sebagai berikut :

(32)

15

x = jumlah nilai keseluruhan

N = jumlah siswa

X = nilai rata-rata b. Penilaian untuk ketuntasan belajar

Dalam menghitung ketuntasan belajar peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

P =

x 100%

H.Sistematika Penulisan

Sistematika disini dimaksudkan sebagai gambaran umum yang akan dibahas dalam laporan penelitian ini yang terdiri dari 5 bab dengan

rincian sebagai berikut : 1. Bagian awal

Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo,

halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar,

abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran. 2. Bagian inti

a. Bab I : Pendahuluan

Bab pendahuluan memuat (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) hipotesis, (5) manfaat

(33)

16 b. Bab II : Landasan Teori

Bab kajian pustaka mencakup hal-hal yang berkaitan dengan

masalah yang menjadi fokus penelitian yaitu: Pengertian Belajar dan Hasil Belajar, Kajian matri yang diteliti, Pengertian Metode

Pembelajaran Make A Match, langkah-langkah, kelebihan, dan kekurangan.

c. Bab III : Pelaksanaan Penelitian

Bagian ini berisi tentang pelaksanaan penelitian meliputi (1) subjek penelitian, (2) deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I, (3)

deskripsi pelaksanaan siklus II.

d. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini menyajikan hasil penelitian sesuai dengan urutan penelitian

dan pembahasan setiap selesai penelitian pada siklusnya. e. Bab V : Penutup

Bab ini meliputi kesimpulan dan saran.

(34)

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Kata “belajar” yang sudah sering kita dengar ternyata banyak

pengertiannya. Dalam mendefinisikan “belajar”, antara seorang ahli

dengan yang lainnya mungkin ada persamaannya, tetapi banyak juga

perbedaannya. Ada banyak versi tentang pengertian “belajar” menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”.

Menurut Muh Yamin belajar adalah upaya mewujudkan diri

dalam bentuk-bentuk nyata yang diharapkan dapat mengubah keadaan dari tertutup menjadi esensial (2015: 6). Menurut Heri Rahyubi belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai

pengetahuan melalui pengamatan, mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan (2009: 239).

Berdasarkan pendapat dari Gegne dan Sunaryo, Kokom Komalasari menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses

perubahan tingkah laku dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama dan dengan syarat bahwa perubahan yang terjadi tidak disebabkan oleh adanya

(35)

18

Menurut Travers dalam Ar-Ruzz (2016: 18) belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Menurut Dirman

belajar adalah proses perubahan tingkah laku dalam diri individu yang mencakup seluruh aspek kepribadian sebagai akibat interaksi dengan

lingkungan (Dirman,2014: 8). Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian (2014: 9).

Belajar menurut teori behavioristik diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut disebabkan oleh seringnya

interaksi antara stimulus dan respons. Menurut teori behavioristik, inti belajar adalah kemampuan seseorang melakukan respon terhadap stimulus yang datang kepada dirinya. Belajar menurut pandangan teori

kognitif adalah sebagai proses untuk membangun persepsi seseorang dari sebuah obyek yang dilihat. Oleh sebab itu, teori kognitif ini lebih

mementingkan proses dari pada hasil. Sedangkan menurut pandangan teori kontruktivisme belajar adalah upaya untuk membangun pemahaman atau persepsi atas dasar pengalaman yang dialami siswa,

oleh sebab itu belajar menurut pandangan teori ini merupakan proses untuk memberikan pengalaman nyata bagi siswa. Dalam belajar ada

tiga potensi yang harus diubah, yaitu potensi intelektual (kognitif), moral kepribadian (afektif) dan keterampilan mekanik/otot

(36)

19

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka belajar dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha oleh individu yang

dilakukan untuk memperoleh suatu pengetahuan melalui membaca, mengamati, mencoba, meniru sesuatu yang menimbulkan perubahan

tingkah laku dalam dirinya agar dapat menimbulkan manfaat yang positif serta kehidupan yang lebih baik bagi individu tersebut dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar (M. Hosnan, 2014: 158). Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari suatu proses usaha setelah melakukan kegiatan belajar yang dapat diukur dengan menggunakan tes untuk

mengetahui hasil kemajuan siswa. Hasil belajar diukur dengan rata-rata hasil tes yang diberikan dan tes hasil belajar tersebut adalah

sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab atau diselesaikan oleh siswa dengan tujuan mengukur hasil kemajuan belajar siswa (Slameto, 2008: 7-8).

Menurut Hamalik (Lila, 2013: 48) mengatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku subyek yang meliputi

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik dalam situasi tertentu berkat pengalamannya berulang-ulang. Hasil belajar lebih

(37)

20

Ketiga hubungan yang erat ini akan membentuk peserta didik yang aktif. Untuk itu guru perlu mengetahui serta dapat memahami model

pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku pada saat ini.

Dari analisis penulis, hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh individu atau peserta didik yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah selesai

melaksanakan proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran

information search dan metode resitasi yang dibuktikan dengan hasil

evaluasi berupa nilai.

3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Dalam proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat

kompleks. Oleh karena itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai, seperti yang dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan

siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan (M. Hosnan, 2014: 158). Hasil belajar dicapai oleh siswa merupakan hasil interaksi antara

(38)

21 a. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa.

Belajar yang kondusif dan konstruktif memerlukan lingkungan yang mendukung. Tanpa adanya lingkungan yang mendukung,

tujuan sebuah pembelajaran dan belajar sulit dilakukan sedemikian rupa. Oleh karena itu lingkungan perlu mendapatkan perhatian yang tinggi. Lingkungan yang mempengaruhi keberhasilan belajar

diantaranya :

1) Lingkungan keluarga

2) Lingkungan sekolah

3) Lingkungan masyarakat (Muh. Yamin , 2015: 93). b. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa diantaranya yaitu :

1) Faktor fisiologis

Kondisi fisik yang bagus akan membangun kekuatan tersendiri bagaimana seharusnya belajar kemudian bisa

dilakukan dengan sedemikian rupa, seperti kondisi kesehatan dan kebugaran fisik, serta kondisi panca

inderanya terutama penglihatan dan pendengaran. 2) Faktor psikologis

(39)

22

sehingga akan membawa semangat belajar yang tinggi, seperti minat, bakat, motivasi, dan

kemampuan-kemampuan kognitif seperti kemampuan-kemampuan persepsi, ingatan, berpikir dan kemampuan dasar pengetahuan yang dimiliki.

Berdasarkan pendapat di atas, maka faktor dari kemampuan siswa lebih dominan dalam mempengaruhi hasil belajar. Siswa yang memiliki kemampuan yang baik akan memperoleh hasil belajar yang

memuaskan, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan kurang baik atau rendah akan memperoleh hasil belajar yang kurang memuaskan

juga. Dari faktor eksternal dan internal tersebut di atas sangat mempengaruhi upaya pencapaian hasil belajar peserta didik dan dapat mendukung terselenggaranya kegiatan proses pembelajaran, sehingga

dapat tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

B. Mata Pelajaran Akidah Akhlak

1. Pengertian Akidah Akhlak

Secara istilah akidah adalah keyakinan atau kepercayaan terhadap sesuatu dalam setiap hati seseorang yang membuat hati

tenang. Dalam islam akidah ini kemudian melahirkan iman. Menurut Al-Gozali sebagaimana diutip oleh Hamdani Ihsan dan A.

Fuad Ihsan (2007: 235) iman adalah mengucapkan dengan lisan, mengakui kebenarannya dengan hati dan mengamalkannya dengan

(40)

23

Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa akidah adalah dasar-dasar pokok keyakinan dan kepercayaan yang

dibenarkan oleh hati sehingga memunculkan ketenangan sebagai sumber keyakinan yang mengikat dan melahirkan keimanan.

Dari uraian di atas maka dapat dipahami bahwa mata pelajaran Akidah Akhlak merupakan suatu mata pelajaran yang terkandung materi tentang keyakinan atau kepercayaan dalam islam

yang melahirkan keimanan dan perwujudannya menjadi tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini senada dengan (Muhaimin,

2004: 309) bahwa mata pelajaran Akidah Akhlak adalah salah satu rumpun mata pelajaran pendidikan agama islam yang mengandung pengertian pengetahuan, pemahaman dan penghayatan tentang

keyakinan atau kepercayaan dalam islam yang melekat dalam hati dan berfungsi sebagai pandangan hidup, perkataan dan amal

perbuatan siswa dalam segala aspek dikehidupan sehari-hari. 2. Tujuan Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Dalam Permenag RI No. 2 Tahun 2008 tujuan mata

pelajaran Akidah Akhlak adalah sebagai berikut :

1) Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian,

pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik

(41)

24

2) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik

dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai ajaran islam.

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Ruang lingkup mata pelajaran Akidah Akhlak pada Madrasah Tsanawiyah (MTs) menurut Permenag No. 2 Tahun

2008 yang meliputi hal-hal sebagai berikut : 1) Aspek Akidah

Meliputi : Dasar dan tujuan akidah islam, sifat-sifat Allah

al-asma’ al-husna,Iman kepada Allah, Kitab-kitab Allah, Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir, serta Qada dan Qadar.

2) Aspek akhlak terpuji

Meliputi : Bertauhid, ikhlas, ta’at, tawakal, sabar, syukur,

berilmu, kreatif, khauf, qana’ah, tawadu’, husnu-zhan,

tasamuh dan ta’awun.

3) Aspek akhlak tercela

(42)

25

C. Materi Iman kepada Raasul Allah SWT

1. Pengertian Nabi dan Rasul

Nabi menurut bahasa adalah orang yang diberi berita atau menerima berita. Menurut istilah agama, nabi adalah seseorang

yang menerima wahyu dari Allah berkenaan dengan syariat agama. Rasul menurut bahasa adalah utusan atau orang yang dikirim untuk suatu tugas. Menurut istilah agama, rasul adalah

seseorang yang menerima wahyu dari Allah berkenaan dengan syariat agama dan ditugaskan untuk menyampaikannya kepada

orang banyak. Menurut pendapat ini, setiap rasul adalah Nabi tetapi setiap Nabi belum tentu Rasul.

2. Nama-nama Rasul yang harus diketahui

a. Nama 25 Rasul yang disebutkan dalam Al Qur’an dan Sunnah.

Allah mengutus rasul-Nya kepada tiap umat manusia untuk

Artinya : Dan tiap-tiap umat mempunyai rasul.... (Yunus :47).

Jumlah nabi dan rasul sangat banyak, ketika Rasulullah ditanya tentang jumlah Nabi dan Rasul, beliau menjawab :

َْىِمََنَْىُيَصَْسُمْىَاَوَاًفْىَاََنْوَُسْشِعََوٌَةَأَاِم

ََتَثَلاَثَوٍَةَءَاِمُثََلأَثَْمُه

(43)

26

Artinya : jumlahnya (nabi) seratus dua puluh ribu orang dan yang menjadi rasul diantara mereka tiga ratus tiga belas orang.

( H.R. Bukhari Muslim)

Rasul-rasul yang diterangkan di dalam Al-Qur’an dalam

berbagai ayat ada 25 orang, yaitu :

1. Adam AS 14. Musa AS 2. Idris AS 15. Harun AS

3. Nuh AS 16. Dzulkifli AS

4. Hud AS 17. Daud AS

5. Sholeh AS 18. Sulaiman AS 6. Ibrahim AS 19. Ilyas AS 7. Luth AS 20. Ilyasa AS

8. Ismail AS 21. Yunus AS 9. Ishak AS 22. Zakaria AS

10.Yaqub AS 23. Yahya AS 11.Yusuf AS 24. Isa AS.

12.Ayub AS 25. Muhammad SAW

13. Syu’aib AS b. Rasul Ulul Azmi

Rasul ulul azmi adalah rasul pilihan yang memiliki keteguhan hati dan ketabahan yang luar biasa dalam

(44)

27 1. Nabi Nuh AS 2. Nabi Ibrahim AS

3. Nabi Musa AS 4. Nabi Isa AS

5. Nabi Muhammad SAW

Para nabi tersebut pantas mendapat gelar Ulul Azmi karena memiliki keistimewaan dari para nabi-nabi yang

lain.

3. Pengertian Beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT

Beriman kepada Rasul-rasul Allah artinya mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt telah memilih dan mengutus beberapa orang pilihan sebagai rasul untuk

menyampaikan wahyu kepada umatnya. Seseorang tidak dikatakan beriman jika tidak mempercayai rasul-rasul Allah.

4. Menunjukkan bukti / dalil kebenaran adanya Rasul Allah Swt Pengiriman nabi dan rasul kepada umat manusia adalah karena akal manusia terbatas untuk mengetahui rahasia kehidupan

dunia dan akhirat, selain itu rasul dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan ibadah kepada Allah Swt. termasuk rasul akan

(45)

28 berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada

alasan-alasan bagi manusia membantah Allah sesudah

diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa

lagi Maha Bijaksana (An Nisa’: 165)

Firman Allah :

َََّاللَّاَُدُبْعاَِنََأًَلاىُصَّزٍَتَّمَأَِّوُم

ثىُوَاََّىَاَاَىُبِىَنْتَاَوَ

Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada

tiap-tiap umat (untuk menyerukan) : “Sembahlah Allah (saja), dan

jauhilah thogut itu. (An Nahl: 36)

5. Sifat-sifat Rasul Allah

a. Sifat Wajib bagi Rasul Allah Swt

Sifat Wajib bagi Rasul Allah maksudnya adalah bahwa rasul

wajib memiliki sifat-sifat tersebut.

Sifat-sifat Wajib bagi Rasul ada 4, yaitu :

1. Shiddiq artinya benar

Seorang rasul wajib memiliki sifat benar, baik dalam

(46)

29

Artinya : Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim

di dalam kitab Al-Qur’an ini. Sesungguhnya ia adalah

seorang yang sangat membenarkan dan lagi seorang

Nabi. (Maryam: 41)

2. Amanah artinya dapat dipercaya

Rasul wajib memiliki sifat amanah, karena tanpa sifat

ini, maka tugas rasul yang sangat berat tidak akan terlaksana. Firman Allah :

َْىُصََزَْمُنَىَْيّوِإَ,َنْىُقَّنَتََلاََأٌَحْىُوَْمُهَْىُخَأَْمُهَىََهَاَقَْذَِإ

ٌَهْيِمََأٌَه

Artinya : Ketika saudara merka (Nuh) berkata kepada

(47)

30

aku adalah seorang rasul kepercayaan yang diutus

kepadamu. (Asy Syu’ara: 106-107)

Karena kejujuran yang dimiliki Rasulullah, orang menaruh kepercayaan kepadanya. Kebencian umat terdahulu

terhadap Rasulullah bukan karena kepribadian Rasul yang tidak baik, melainkan karena ajaran agama yang disiarkan para rasul tidak sesuai dengan agama mereka: Demikian juga

kebencian kafir Quraisy terhadap Rasulullah. Meskipun mereka membencinya namun mereka mempercayai

kepribadian Rasulullah Saw sehingga beliau diberi gelar Al Amin yaitu orang yang dapat dipercaya.

3. Tabligh artinya menyampaikan

Rasul harus memiliki sifat menyampaikan yaitu menyampaikan perintah-perintah dan larangan-larangan

Allah dan tidak menyembunyikan sedikitpun wahyu yang diterimanya dari Allah Swt kepda umatnya. Firman Allah :

ََلْيَيَعَ ْنِإَاًظيِفَحَْمِهْيَيَعََكَاَىْيَصَْزَأَاَمَفَاىُضََسْعَأَ ْنإَف

َ:َيزَىشاَ...ُغََلاَبْىاَّلاَإ

۷۴

Artinya : jika mereka berpaling maka kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak

lain hanyalah menyampaikan (risalah) (As Syu’ara: 48)

َ:َشيَ.ُهْيِبُمْىَاَُغََلاَبْىاَّلاِإَآَىْيَيَعَاَمَو

(48)

31

Artinya : Dan kewajiban kami tidaklain hanyalah menyampaikan perintah Allah dengan jelas. (Yasin: 17)

4. Fathanah artinya cerdas

Rasul wajib memiliki sifat cerdas, karena tugas rasul

adalah membina umat yang wataknya bermacam-macam, sehingga rasul harus mampu menguasai umatnya dengan teknik pendekatan yang tepat. Walaupun mungkin Rasulullah

tidak dapat membaca dan menulis namun Rasulullah dapat menghafal dan memahami wahyu Allah tersebut sehingga

dapat menyampaikannya kepada umat manusia. b. Sifat-sifat Mustahil bagi Rasul

Sifat mustahil bagi rasul adalah bahwa rasul tidak mungkin

memiliki sifat-sifat yang bertentangan dengan sifat wajib. Sifat mustahil bagi rasul ada 4, yaitu :

1. Kizib artinya dusta 2. Khianat artinya curang

3. Khitman artinya menyembunyikan

4. Baladah artinya bodoh c. Sifat jaiz bagi Rasul

Sifat jaiz bagi rasul adalah sifat yang pada umumnya dimiliki manusia, diantaranya makan, minum, lapar, haus, tidur,

(49)

32

kekebalan terhadap senjata. Selain itu Rasulullah tidak segan-segan mengerjakan pekerjaan rumah, namun Allah telah

menjadikan bahwa sifat jaiz yang dimiliki rasul tidak sampai merendahkan martabat kerasulannya.

6. Hikmah

Hikmah beriman kepada rasul Allah Swt. dalam kehidupan, yaitu :

1) Mau mengamalkan apa yang disampaikan para rasul

2) Bersyukur kepada Allah Swt. atas segala nikmat yang diberikan

3) Memperoleh teladan yang baik untuk menjalani hidup

4) Akan selamat di dunia dan di akhirat dengan bimbingan yang diberikan rasul

5) Mempercayai tugas-tugas yang dibawanya untuk disampaikan kepada umatnya

6) Bertambah iman kepada Allah Swt. dengan mengetahui bahwa rasul itu benar-benar manusia pilihan-Nya.

D. Metode Make A Match

1. Pengertian Metode Make A Match

Make A Match adalah suatu konsep yang dijadikan titik awal

dari sekumpulan hubungan atau ide dan semua hal lain yang dihubungkan dengannya (Edmund Bachman, 2005: 50). Metode

(50)

33

menjadi salah satu strategi penting dalam ruang kelas. Tujuan dari strategi ini antara lain :

a. Pendalaman materi b. Penggalian materi

c. Edutainment

Menurut Miftahul Huda tata laksana dari metode Make A Match ini cukup mudah, tetapi guru perlu melakukan beberapa persiapan

khusus sebelum menerapkan strategi ini. Beberapa persiapannya antara lain :

a. Membuat beberapa pertanyaan yang sesuai dengan materi yang dipelajari (jumlahnya tergantung tujuan pembelajarannya) kemudian menulisnya dalam kartu-kartu pertanyaan.

b. Membuat kunci jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat dan menulisnya dalam kartu-kartu jawaban. Akan lebih

baik jika kartu pertanyaan dan kartu jawaban berbeda warna. c. Membuat aturan yang berisi penghargaan bagi siswa yang

berhasil dan sanksi bagi siswa yang gagal (di sini guru dapat

membuat aturan ini bersama-sama siswa).

d. Menyediakan lembaran untuk mencatat pasangan-pasangan

yang berhasil sekaligus untuk penskoran presentasi (Miftahul Huda,2014: 251).

Jadi dalam pembelajaran dengan metode Make A Match

(51)

34

pelaksanaan belajar sehingga semuanya berjalan dengan baik antara guru dan siswanya.

2. Langkah-langkah Pembelajaran

Langkah-langkah dari metode Make A Match ini antara lain :

a. Guru menyampaikan materi atau memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi di rumah.

b. Siswa dibagi ke dalam 2 kelompok, misalnya kelompok A dan

kelompok B. Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan. c. Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan

kartu jawaban kepada kelompok B.

d. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari/mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu

kelompok lain. Guru juga perlu menyampaikan batasan maksimum waktu yang ia berikan kepada mereka.

e. Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari pasangannya di kelompok B. Jika mereka sudah menemukan pasangannya masing-masing, guru meminta mereka melaporkan

diri kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah dipersiapkan.

f. Jika waktu sudah habis, mereka harus diberitahu bahwa waktu sudah habis. Siswa yang belum menemukan pasangan diminta

(52)

35

g. Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan

memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak. h. Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan

kecocokan pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang memberikan presentasi

i. Guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya sampai

seluruh pasangan melakukan presentasi. 3. Kelebihan Metode Make A Match

Kelebihan dari metode Make A Match ini antara lain :

a. Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik

b. Karena ada unsur permaianan, metode ini menyenangkan

c. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang

dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

d. Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi

e. Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar

4. Kekurangan Metode Make A Match

Kekurangan dari metode Make A Match ini antara lain :

(53)

36

b. Pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akanmalu berpasangan dengan lawan jenisnya

c. Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, akan banyak siswa yang kurang memperhatikan pada saat presentasi

pasangan

d. Guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada siswa yang tidak mendapat pasangan, karena mereka bisa malu

e. Menggunakan metode ini secara terus-menerus akan menimbulkan kebosanan

E. Ketepatan Metode Make A Match dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Akidah Akhlak Materi Beriman kepada Rasul-rasul Allah

Sebagai salah satu mata pelajaran yang mempunyai peran peran penting dalam membentuk karakter dan tingkah laku siswa, maka

diperlukan upaya dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak agar materi yang diberikan diterima dan diserap secara maksimal oleh siswa.

Metode Make A Match adalah sebuah metode pembelajaran

yang melibatkan siswa secara aktif, siswa dimotivasi untuk berperan aktif dalam proses belajarnya, di samping itu metode ini sangat

menyenangkan karena ada unsur permainannya.

Gabungan antara peran aktif siswa dan suasana menyenangkan

(54)

37

hafal , dan memahami mata pelajaran akidah akhlak khususnya materi iman kepada rasul Allah.

Materi iman kepada rasul Allah ini banyak yang harus dihafalkan karena terdapat daftar nama-nama nabi dan sifat-sifat nabi,

sehingga dengan menggunakan metode Make A Match ini sangat tepat karena dapat membagi antara pertanyaan dan jawaban dengan menggunakan kartu-kartu untuk dijadikan dua kelompok, serta dapat

dimainkan dengan potensi menciptakan rasa senang pada kegiatan pembelajaran, sehingga tidak menimbulkan kebosanan, yang tentu saja

perlu ada penjelasan kepada siswa tentang prosedur metode ini, agar tidak terjadi kegaduhan akibat dari kurang berjalannya prosedur Make A

Match.

Metode Make A Match dapat memupuk kerja sama siswa dalam mencari jawaban dan menjodohkan kartu yang berada ditangan

masing-masing, selain itu akan menimbulkan suasana yang menyenangkan, penuh gairah dan semangat untuk mencocokkan antara pertanyaan dan jawaban, siswa dapat bergerak bebas mencari masing-masing kartu

yang bisa dibuat dengan kertas dengan variasi berbeda warna, berfikir keras sehingga siswa menjadi terbiasa mengikuti pembelajaran dalam

suasana gembira, dan terbiasa aktif yang pada akhirnya meningkatkan aktifitas siswa.

(55)

38

hasil pencariannya. Selanjutnya siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa yang lain, dan jawaban didiskusikan secara

bersama-sama, saling bantu-membantu menjawab pertanyaan, dimana diskusi ini melibatkan seluruh siswa.

Dengan mendiskusikan secara bersama pasangan dan siswa lainnya maka materi pembelajaran lebih mudah diterima dan dipahami, karena pembelajaran dilakukan dalam suasana yang menyenangkan,

penuh gairah dan semangat maka diharapkan dapat meningkatkan semangat dan aktivitas dalam proses pembelajaran, dan pada akhirnya

meningkatkan prestasi hasil belajar siswa mata pelajaran akidah akhlak materi iman kepada rasul Allah.

F. Indikator Keberhasilan dalam Pembelajaran

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari adanya peningkatan rata-rata nilai siswa setiap siklusnya

dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII semester genap di MTs Ma’arif NU Darul Aman

adalah lebih dari sama dengan 72. Seorang siswa dianggap tuntas

belajar jika siswa tersebut telah mendapatkan nilai sekurang-kurangnya 72 dan suatu kelas dianggap tuntas belajar apabila 85% dari jumlah

(56)

39

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum

MTs Ma’arif NU Darul Aman terletak di sebuah dusun yang sering

dikenal dengan kampung pondok yaitu Dusun Kali Telon.

2. Profil Sekolah

Nama Sekolah : MTs Ma’arif NU Darul Aman Status : Swasta

NSS : 121233230015

NPSN : 20364486

Akreditasi : Akreditasi B

Alamat :Gilingan Rt 03 Rw 06, Kec. Pringsurat, Kab. Temanggung

Nama Kepala Sekolah : H. Alip Sulisman, SE.

3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

Visi : Unggul, Disiplin, Terampil dan Berakhlakul Karimah

Misi :

1. Unggul dalam bidang Tartil dan Tahfidz Al-Qur’an

2. Unggul dalam bidang Akademik dan Non Akademik 3. Disiplin menjalankan sholat berjamaah

4. Disipin dalam berpakaian seragam

(57)

40 6. Terampil membaca Al-Qur’an

7. Terampil dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

8. Terampil berbahasa asing

9. Memiliki sikap Akhlakul Karimah

4. Tujuan :

1. Dapat membaca Al-Qur’an dengan Tartil dan dapat menghafal Al -Qur’an

2. Dapat berkompetensi dalam bidang mata pelajaran umum dan mata pelajaran agama

3. Disiplin dalam menjalankan sholat berjamaah

4. Disiplin dalam memakai pakaian seragam dan mengikuti seluruh kegiatan madrasah

5. Terampil membaca Al-Qur’an dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

6. Terampil dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi 7. Terampil berbahasa Arab dan berbahasa inggris

5. Data Statistik Sekolah

Data statistik sekolah yang penulis dapatkan berdasarkan hasil dokumentasi di MTs Ma’arif NU Darul Aman adalah sebagai berikut :

a. Daftar Guru/ Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Berikut ini daftar guru/ tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di MTs Ma’arif NU Darul Aman Pringsurat kabupaten

(58)

41

Gambar Tabel 3.1. Guru/ Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No Nama Jabatan/

Bidang Tugas

1 Alip Sulisman, SE. Kepala Madrasah 2 Ana Rismawati, S. Pd. I Guru Mapel 8 Agung Sulismiyanto, S. Pd. Guru Mapel

9 Mu’alimin, S. Pd. Guru Mapel

10 Purwanto, S. Pd. I. Guru Mapel

11 Herlina, S. Pd. I Guru Mapel

12 Nur Faidah, S. Pd. Guru Mapel

13 Dimlatif, S. Ag. Guru Mapel

14 Miftakhurrahmah, S. Pd. I. Guru Mapel 15 Eko Kuntoro Wahyu Aji Kepala TU 16 Mijib Ridwan, S. Pd. Staf Sarana dan

Prasarana

17 Wahadi Staf Kesiswaan

18 Abdul Ghofur, S. Pd. Staf Kurikulum 19 Dwi Puji Astuti, S. SI. Bendahara 20 Lilih Witjati, S. Pd. Koordinator BK

21 Muhammad Fauzi Petugas keamanan

22 Nur Salim Petugas Kebersihan

(Sumber: Daftar Absensi Guru dan Staf MTs Ma’arif NU Darul

(59)

42 b. Data Peserta Didik

Data Peserta Di MTs Ma’arif NU Darul Aman Pringsurat

Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018 penulis sajikan dalam tabel berikut ini:

Gambar Tabel 3.2. Data Peserta Didik

(60)

43

JUMLAH 57 55 112

JUMLAH

TOTAL 157 195 353

(Sumber : Dokumentasi MTs Ma’arif NU Darul Aman Pringsurat)

Peserta didik MTs Ma’arif NU Darul Aman Pringsurat tidak hanya

NU Darul Aman Pringsurat tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian dilaksanakan pada awal semester dua bulan Januari 2018. Sedangkan

obyek dari penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar Akidah Akhlak pada materi Iman kepada Rasul Allah Swt

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap penelitian. Keempat tahap penelitian

tersebut yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, berikut adalah uraian dari kedua siklus tersebut.

1. Deskripsi Siklus I a. Perencanaan

(61)

44

2) Menyiapkan pelajaran Akidah Akhlak Materi Iman Kepada Rasul Allah Swt.

3) Menyusun lembar kerja Siswa

4) Menyiapkan lembar pengamatan guru

5) Menyusun lembar pengamatan siswa

b. Pelaksanaan

Pada tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hariSabtu, 13

Januari 2018 di ruang kelas VIII B MTs Ma’arif NU Darul Aman Kabupaten Temanggung. Penelitian ini berlangsung selama satu tatap

muka (2x40 menit). Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan tindakan kelas pada siklus 1 :

1. Kegiatan awal

a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan do’a

b. Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan Al-Qur’an

surah pilihan

c. Guru menanyakan wawasan peserta didik terkait tentang Iman kepada Rasul Allah Swt.

d. Guru menyampaikan Kompetensi Dasar dan Indikator yang akan dicapai

e. Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran

(62)

45

a. Guru mengkondisikan suasana belajar dengan game tepuk tangan

b. Guru menjelaskan metode Make A Match kepada siswa c. Guru menyampaikan materi pembelajaran

d. Guru membagi siswa antara kelompok A dan B

e. Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu jawaban kepada kelompok B

f. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain

g. Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari pasangannya dikelompok B

h. Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi

3. Kegiatan Akhir

a. Guru mamberikan apresiasi dan penguatan materi

b. Guru bersama peserta didik merumuskan kesimpulan c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya d. Guru melakukan refleksi

e. Siswa mengerjakan soal evaluasi f. Guru memberikan tindak lanjut

g. Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa dan salam

(63)

46

Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap aktivitas siswa ketika melakukan observasi, baik dalam bekerjasama,

keaktifannya, efisien dalam memanfaatkan waktu, dan ketepatan melakukan observasi.

d. Refleksi Siklus I

Guru mengadakan refleksi dan evaluasi. Berdasarkan hasil refleksi ini dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru pada siklus 1, sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.

1) Kendala yang dihadapi

a) Sebagian siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru. b) Siswa bicara sendiri ketika berkelompok

c) Dalam kelompok hanya beberapa orang yang bekerja atau hanya beberapa orang aktif dan yang lainnya pasif.

d) Dalam mengerjakan latihan soal masih ada siswa yang mencontek dan bertanya kepada teman.

2) Cara mengatasinya

Untuk mengatasi kendala pada siklus 1, guru melakukan berbagai ide perbaikan. Hal ini dilakukan agar siklus berikutnya tidak

terjadi lagi kekurangan yang sama. Ide dalam perbaikan tersebut adalah :

(64)

47

b) Guru dapat memberikan hadiah bagi siswa yang jawabannya benar

c)Guru menasehati siswa agar tidak berbicara sendiri, sebab kelas akan terdengar ramai dan akan mengganggu siswa dikelas lain

d)Guru juga mengingatkan apabila metode pembelajaran ini dilakukan dengan tidak serius dan kurang kompak maka hasilnya akan tidak maksimal

e)Guru menyarankan agar siswa mengerjakan dengan jujur sesuai dengan kemampuannya agar dapat benar-benar diukur

kemampuannya, sehingga tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.

Pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan,

maka diharapkan pada siklus II melalui metode pembelajaran Make A Match pada pelajaran Akidah Akhlak materi Iman kepada Rasul Allah

SWt. hasil belajar siswa akan meningkat.

2. Deskripsi siklus II a. Perencanaan

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2) Menyiapkan pelajaran Akidah Akhlak materi Iman kepada Rasul

Allah Swt.

3) Guru menyiapkan alat dan media

4) Menerapkan metode pembelajaran Make A Match

(65)

48

6) Menyusun lembar pengamatan guru

b. Pelaksanaan

Pada tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari sabtu, 23 Januari 2018 di ruang kelas VIII B MTs Ma’arif NU Darul Aman

Kabupaten Temanggung. Penelitian ini berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 40 menit). Materi yang diajarkan pada tahap ini adalah Pengertian Iman kepada Rasul Allah Swt.

1. Kegiatan awal

a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan do’a

b. Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan Al-Qur’an surah pilihan

c. Guru menanyakan wawasan peserta didik terkait tentang Iman

kepada Rasul Allah Swt.

d. Guru menyampaikan Kompetensi Dasar dan Indikator yang

akan dicapai

e. Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran

2. Kegiatan inti

a. Guru mengkondisikan suasana belajar dengan game tepuk tangan

b. Guru menjelaskan metode Make A Match kepada siswa c. Guru menyampaikan materi pembelajaran

(66)

49

e. Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu jawaban kepada kelompok B

f. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain

g. Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari pasangannya dikelompok B

h. Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi

3. Kegiatan Akhir

a. Guru mamberikan apresiasi dan penguatan materi

b. Guru bersama peserta didik merumuskan kesimpulan c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya d. Guru melakukan refleksi

e. Siswa mengerjakan soal evaluasi f. Guru memberikan tindak lanjut

g. Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa dan salam

c. Pengamatan

Pada tahap ini dilaksanakan terhadap aktivitas siswa ketika melakukan kerja kelompok, baik keaktifan siswa, ketepatan dalam

menjawab pertanyaan dari guru, dan kerja sama yang baik. Dalam tindakan siklus II ini peneliti mengamati apakah ada ada perubahan

tingkah laku dan hasil belajar dari siklus I.

(67)

50

Pada siklus II peneliti menemukan cukup banyak peningkatan dari siklus I pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi Iman kepada

Rasul Allah Swt. di MTs Ma’arif NU Darul Aman Kabupaten Temanggung, peningkatan tersebut meliputi :

1) Sebagian besar siswa memperhatikan pelajaran meskipun ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan.

2) Kekompakan kelompok mulai terjalin satu sama lain

3) Siswa lebih antusias untuk menjawab pertanyaan dari guru

4) Siswa mampu menjawab soal dengan serius tanpa bertanya pada

teman lainnya

5) Adanya peningkatan pada hasil tes tertulis 6) Adanya peningkatan ketuntasan klasikal

Berdasarkan peningkatan pembelajaran dari siklus I ke siklus II diatas, hal-hal yang telah guru perbaiki adalah sebagai berikut :

1) Guru mengendalikan kelas sebelum pelajaran dimulai

2) Guru menasehati siswa agar memiliki sifat percaya diri akan kemampuannya yang dimiliki sendiri

3) Guru menasehati siswa agar lebih bertanggung jawab saat mengerjakan sesuatu ataupun saat menjawab pertanyaan

Pada siklus II ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai tes tertulis metode pembelajaran

(68)

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi paparan siklus

Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

dengan 2 siklus. Namun sebelumnya telah dilakukan kegiatan pre – test untuk mengetahui kemampuan awal pada siswa kelas VIII MTs Ma’arif NU Darul Aman pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi Iman kepada Rasul Allah

SWT. Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis menggunakan tes tertulis yang berbentuk lembar kerja siswa untuk mengukur hasil belajar Akidah

Akhlak pada siswa kelas VIII B MTs Ma’arif NU Darul Aman, dengan Wali Kelas Ibu Sri Hastutiningsih CH.S. Ag. Adapun hasil belajar yang diperoleh dari pra-siklus, penelitian siklus I, dan penelitian siklus II sebagai berikut :

1. Prestasi belajar Pra-siklus

Kondisi awal (pra siklus) dilaksanakannya pembelajaran, maka peneliti

melakukan penelitian pra siklus pada 6 Januari 2018. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

(69)

52

Darul Aman Kabupaten Temanggung sebelum diterapkan metode pembelajaran Make A Match.

a. Data hasil belajar siswa pra-siklus

Tabel 4.1: Nilai Pra Siklus Prestasi Belajar Siswa No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Alif Khasanah 72 40 Belum Tuntas

2 Asna Alfiana 72 75 Tuntas

3 Candra Wati 72 60 Belum Tuntas

4 Dina Laila 72 80 Tuntas

5 Elfiana 72 75 Tuntas

6 Estri Nurlita 72 70 Belum Tuntas

7 Fajri Jamilatun 72 50 Belum Tuntas

8 Insyiatul Muna 72 80 Tuntas

9 Lailatus Syarifa 72 65 Belum Tuntas

10 Lilis Ambaria 72 75 Tuntas

(70)

53

12 Mahyumatul 72 85 Tuntas

13 Muhabbaroti 72 75 Tuntas

14 Nabela 72 50 Belum Tuntas

15 Nafiyatul Muna 72 65 Belum Tuntas

16 Nailis Sabila 72 50 Belum Tuntas

17 Nur Uyun 72 40 Belum Tuntas

18 Nurul Latifa 72 40 Belum Tuntas

19 Retno Fitri S. 72 80 Tuntas

20 Saskia Alfani 72 40 Belum Tuntas

21 Selvia Nurma 72 40 Belum Tuntas

22 Syafa S. 72 75 Tuntas

23 Siti Nur A. 72 40 Belum Tuntas

24 Siti Sa’adah 72 50 Belum Tuntas

25 Tsania Nazila 72 40 Belum Tuntas

26 Vina Aprilia 72 50 Belum Tuntas

(71)

54

28 Ziyanah W. 72 85 Tuntas

29 Zena Susiati 72 70 Belum Tuntas

30 Zulaikhah 72 50 Belum Tuntas

Jumlah 1.835

Rata-rata 60,83

Rata- rata kelas =

=

= 60,83

Persentase ketuntasan =

x 100%

=

x 100% = 33,33%

Persentase tidak tuntas =

x 100%

=

x 100%

= 66,67%

Grafik 4.1

Gambar

Gambar Tabel 3.1. Guru/ Tenaga Pendidik
Gambar Tabel 3.2. Data Peserta Didik
Tabel 4.1: Nilai Pra Siklus Prestasi Belajar Siswa
Grafik 4.1 Perolehan Nilai Pra siklus
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menangani dan mengatasi kasus hukum yang penulis angkat yakni tentang usaha Kepolisian Boyolali dalam menanggulangi tindak pidana perjudian maka perlu kerja nyata dari

Sensor warna TCS3200 adalah sensor terprogram yang terdiri dari 64 buah photodioda sebagai pendeteksi intensitas cahaya pada warna obyek serta filter frekuensi sebagai tranduser

Berdasarkan penelitian mengenai pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Kelurahan Siantan Hulu Pontianak

Oleh karena itu diperlukan adanya suatu perubahan pada sistem inventory gudang kimia dengan menggunakan barcode untuk mengurangi kesalahan pemberian informasi serta

Halaman Pernyataan ... Latar Belakang ... Rumusan Masalah ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... Kerangka Konsep ... Kerangka Pemikiran ... Metode Penelitian ...

dikonsumsi, semakin banyak barang dan jasa yang terjual, dengan demikian produsen akan semakin banyak memproduksi barang dan jasa, karena produsen melihat adanya

139 Berdasarkan hasil wawancara dengan organisasi profesi IBI didapatkan informasi bahwa saat ini IBI belum memiliki kebijakan untuk sanksi terkait bidan bidan yang melakukan

2. Materi pelajaran disajikan berbagai tingkat kesulitan. Guru pelajaran menjelaskan tingkat kesulitan dari materi pelajaran. Siswa diberi kesempatan untuk mempelajari