• Tidak ada hasil yang ditemukan

J U R U S A N T A R B IY A H P R O G R A M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A IS L A M S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (ST A IN ) S A L A T IG A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "J U R U S A N T A R B IY A H P R O G R A M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A IS L A M S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (ST A IN ) S A L A T IG A"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) STAIN

SALATIGA ANGKATAN TAHUN 2 0 0 4

S K R I P S I

D ia ju k a n U n tu k M e m e n u h i K e w a jib a n d a n M e le n g k a p i S y a r a t

G u n a M e m p e ro le h G e la r S a rja n a S tr a ta I

D alam Ilm u T a rb iy a h

J U R U S A N T A R B IY A H

P R O G R A M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A IS L A M

S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (ST A IN )

S A L A T IG A

(2)

.//. Stadion 03 Tc/p. (0298) 323706, 323433 Sa/atif’a 3072/

Websile : www.slainsalalitia.ac.id li-m ail: adiiiiitisiiasi(<<)slainsalalitia.ac.id

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis o’eh orang lain atau pernah

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran

orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang

munaqosah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 01 September 2008

Penulis,

Zam roni NIM. 111 04 010

(3)

Wcbsitc : w\v\v.slainsalatiga.ac.id E -nril : administrasi t/ stainsalalign.ac.id

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudara : ZAMRONI dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 04 010

yang berjudul : "PENGARUH PUASA RAMADHAN TERHADAP

KESALEHAN SOSIAL MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM (PAI) STAIN SALATIGA ANGKATAN TAHUN 2004”,

Telah dirr.unaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah

Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari: Selasa, 16 September 2008

yang bertepatan dengan tanggal 16 Ramadhan 1429 H dan telah diterima sebagai

bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

16 September 2008 M Salatiga.

---16 Ramadhan 1420 H

Panitia l ijian

Pembimbing

Yedi Efredi, M .Ag

NIP. 150 318 023

(4)

JL Stadion 03 Tetp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Wcbsile : www.siainsakiliua.ac.id E-mail : adminislrasi(?/lslainsala(iga.ac.id

YEDI EFRIADI, M.Ag

DOSEN STAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 3 eksemplar

Hal : Naskah skripsi

Saudara Zam roni

Kepada

Yth. Ketua STAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka

bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara :

Nama : ZAMRONI

NIM : 111 04 010

Jurusan / Progdi : TARBIYAH / PAI

Judul : PENGARUH PUASA RAMADHAN TERHADAP

KESALEHAN SOSIAL MAHASISWA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM (PAI) STAIN SALATIGA ANGKATAN

TAHUN 2004

Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera

dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu 'alaikum, wr, wb

Salatiga, 30 Agustus 2008

Pembimbing /

Y E D fE F R IA D L M .Ag

NIP. 150 318 023

(5)

memagan fiarta orang dengan jaCan 6atiCdan mereda

mengkaCang-kaCangi dari jalan A Flak. (Dan orang-orang yang menyimpan emas

dan pem adan tidak^menafkgkkgnnya pada jalan AFFaFi, maka

6eritakukgnFak kepada mereka, siksa yang pedifi.

(6)

Skripsi ini penulis persem6ahpan untup:

1. (Bapapjl6unda tercinta, tercinta, tersayang yang seCaCu

mem6im6ing, mendo'apan dan mem6eripgn segalanya 6ai^moraC

maupun spritual6agi pelancaran study pu, semoga JAllah

senantiasa meridfoinyc

2. (Buat temanpu yang telah memberipan dupungan dan motivasi

terutama !Mutaqin dan N u r %'adin.

3. Semua teman-temanpu angpatan 2004

4. (Buat peluarga 6esar

'f

DOT. CO^M"yang menjadi tempat pengetipan

spripsi ini, thanpyou very much

(7)

Assalamu'alaikum wr. wb

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, atas segala

rahmat dan kenikmatan yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul "PENGARUH PUASA

RAMADHAN TERHADAP KESALEHAN SOSIAL MAHASISWA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) STAIN SALATIGA

ANGKATAN TAHUN’ 2004".

Mengingat kemampuan penulis masih belum sempurna, maka di dalam

penyusunan skripsi ini mungkin akan ditemui banyak kekurangan. Oleh karena itu

penulis"dengan rendah hati dan tangan terbuka menerima masukan dan saran-

saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Adapun yang menjadi tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk

memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama

Islam dalam Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

Selama penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, maka bersamaan dengan selesainya skripsi ini

perkenankanlah penulis menghanturkan rasa terima kasih terutama kepada yang

terhorm at:

1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Drs. Fathurrahman. M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama

Islam.

3. Yedi Effiadi, M.Ag selaku dosen pembimbing dalam penulisan skripsi ini

yang telah memberikan bimbingan dengan penuh perhatian dan kesabaran.

(8)

dalam menuntut ilmu di STAIN Salatiga.

5. Bapak, Ibu terkasih yang selalu mendoakanku

6. PakDe di DOT.COM yang telah membantu menyelesaikan tulisan skripsi

saya.

7. Buat temanku yang telah memberikan dukungan dan motivasi terutama

o

Mutaqin dan Nur Yadin.

8. Semua teman-teman angkatan 2004 yang telah membantu dalam penyusunan

skripsi ini.

9. Teman-teman HMI

Akhirnya penulis hanya dapat berdoa kepada Allah SWT, semoga semua

amal baik dan bantuan yang lelah diberikan kepada penulis senantiasa mendapat

balasamyang berlipat ganda dan selalu mendapatkan hidayah serta ridho dari-Nya.

Amin.

Wassalamu'alaikum wr. wb

Salatiga, 01 September 2008 Penulis

Zamroni

NIM : 111 04 010

(9)

HALAMAN JUD U L... i

DEKLARASI... ii

NOTA PEM BIM BING... iii

PENGESAHAN... iv

MOTTO... v

PERSEM BAHAN... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR IS I... ix

DAFTAR TA B EL... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang M asalah... 1

B. Penegasan Istilah... 3

C. Rumusan M asalah... 5

D. Tujuan Penelitian... 6

E. Hipotesis... ... 6

F. Metodologi Penelitian... 7

G. Sistematika Penulisanya... 11

BAB II LANDASAN TEORI A. Puasa R am adhan... 13

L Makna P uasa... 13

2. Syarat dan Rukun Puasa... 16

v

(10)

HALAMAN JUDUL... i

DEKLARASI... ii

NOTA PEM BIM BING... iii

PENGESAHAN... iv

M OTTO... v

PERSEM BAHAN... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR IS I... ix

DAFTAR TA B EL... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang M asalah... 1

B. Penegasan Istilah... 3

C. Rumusan M asalah... 5

D. Tujuan Penelitian... 6

E. Hipotesis... 6

F. Metodologi Penelitian... 7

G. Sistematika Penulisanya... 11

BAB II LANDASAN TEORI A. Puasa R am adhan... 13

1. Makna P uasa... 13

2. Syarat dan Rukun Puasa... 16

(11)

Tabel I Kondisi Tenaga Pendidik (Dosen) A k tif... 37

Tabel II Kondisi Tenaga kependidikan... 37

Tabel III Jumlah Mahasiswa 2007/2008 ... 38

Tabel IV Jumlah Mahasiswa 5 Tahun Terakhir... 38

Tabel V Daftar Nama Responden... 45

Tabel VI Daftar Nilai Angket Puasa Ramadhan... 48

Tabel VII Daftar Nilai Angket Kesalehan Sosial... 49

Tabel VIII In terv al... 52

Tabel IX Nilai hasil Angket Puasa Ram adhan... 52

Tabel X Nilai Angket Kesalehan Sosial... 54

Tabel XI Tabulasi Nilai Puasa Ramadhan... 57

Tabel XII Tabulasi Nilai Kesalehan Sosial... 60

Tabel XIII 'fabel Interpretasi Puasa R am adhan... 63

Tabel XIV Tabel Interprestasi Kesalehan Sosial... 64

Tabel XV 'fabel Kerja untuk Mencari Korelasi Antara Variabel Puasa Ramadhan (X) dan Variabel Kesalehan Sosial (Y )... 66

%

(12)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama yang tidak menuntut terhadap pemeluknya untuk

berbakti kepada Allah SWT semata, melainkan juga berhubungan antar

sesama makhluk. Islam merupakan agama yang paling komprehensif sehingga

Dalam Islam terhadap ajaran yang sangat fundamental, yaitu, rukun Islam

dengan jumlah lima butir salah satunya adalah puasa Ramadhan terletak pada

Surat Al Baqarah ayat 183 :

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. Dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan, maka sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya membayar fid ya h ,: memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik 1

1 Asjmuni Abdurrahman, Manhaj Tarjih Muhammadiyah, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, Cet. IV, 2007, hlm.24

sudah tidak ada keraguan terhadapnya, maka disebut ya'lu wala yu'ld alayh

(13)

baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jik a kamu mengetahui”.

(Q.S. Al Baqarah : 183-184)2

Sehingga ayat tersebut di atas hanya dikhususkan kepada mu'min, yang

nantinya dapat membentuk jiwa yang takwa, As'ad Al Khatib membagi

tingkatan-tingkatan dalam agama Islam diantar any a yaitu 1) Iman, 2) Islam, 3)

Ikhsan, dan 4) Muttaqin,3 orang yang takwa sebagaimana dijelaskan dalam

surat Al-Baqarah ayat 1-4 yaitu 1) iman terhadap yang ghaib, 2) mendirikan

sholat, 3) menafkahkan sebagian rezekinya, 4) beriman pada kitab-kitab yang

dahulu, dan 5) beriman kepada hari kiamat.4 5 Selain item-item yang telah

dijelaskan dalam surah al-Baqarah, masih dilengkapi dalam surat Ali-Imran.

Disana dijelaskan bahwa orang-orang yang bertakwa adalah berani berderma

baik lapang maupun sempit, menahan amarah dan memaafkan kesalahan

orang lain.3

Manusia adalah “elektronik” canggih ciptaan Allah, sehingga apapun

ketetapan yang dibuatnya mesti baik untuk manusia, puasa Ramadhan yang

terdiri dari 2 kata, yaitu puasa dengan makna bertahan dan Ramadhan

bermakna memanggang, maka hal itu berfungsi untuk service setiap tahunnya

agar kembali “mengkilap” dan penuh energi. Dengan penuh kesadaran bahwa

manusia mempunyai 2 kutub sifat yang saling berlawanan, Jalaludin Rumi

mengilustrasikan dalam syairnya, bahwa manusia mempunyai potensi hewan

dan potensi malaikat,6 makan, minum, senggama, tidur, serta rasa ingin

2 Holly Quran

3 As'ad Al Khatib, Allahu Akbar, Etos Jihad Kaum Sufi, Serambi, Jakarta, 2003, him. 13 4 Lihat Surah Al Baqarah ayat 1 - 4

5 Ali- Imran ayat 132-133

6 Timothy Freke, Hari-Hari Bersama Rumi, Pustaka Hidayah, Bandung, 2003, him. 100

(14)

menang sendiri merupakan sifat alamiah manusia yang tidak ada bedanya

dengan hewan. Untuk menumbuhkan sifat kemalaikatan, maka perlu adanya

laku spiritual, salah satunya puasa Ramadhan, namun pada kenyataannya,

meskipun orang Islam sudah banyak melakukan puasa Ramadhan tetapi tidak

sedikit yang masih melakukan kemungkaran dan jauh dari nilai-nilai

kemanusiaan. Sehingga fenomena yang terjadi, puasa Ramadhan hanya

dijadikan ritual tahunan belaka dan tidak ada roh kesalehan yang melekat pada

sanubari orang Islam.

Hal tersebut, penulis maksudkan untuk melihat mahasiswa PAI STAIN

angkatan tahun 2004 dalam melaksanakan puasa Ramadhan apakah sudah

sesuai dengan ayat Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 183-184 yang tujuan

jntinya membentuk manusia yang bertaqwa.

Dengan latar belakang di atas, maka penulis mengajukan judul skripsi :

’’PENGARUH PUASA RAMADHAN TERHADAP KESALEHAN

SOSIAL MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM (PAI) STAIN SALATIGA ANGKATAN TAHUN 2004” .

p . Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesimpang siuran atau ketidakjelasan pada judul

skripsi ini, maka penulis perlu menjelaskan item-item kalimat / kata sebagai

(15)

1. Pengaruh

Pada dasarnya pengaruh itu sama dengan sikap em p a th y, yang

berarti: suatu kecenderungan untuk merasakan sesuatu yang dilakukan

orang lain andai ia dalam situasi orang lain tersebut.7

2. Puasa Ramadhan

Kata puasa Ramadhan berasal dari 2 kata (kata majemuk) yaitu

puasa dan Ramadhan, untuk memperjelas mengenai ungkapan kalimat

tersebut, maka perlu dikupas satu persatu. Kata puasa sebenarnya bukan

asli bahasa Arab dan bukan dari bahasa Indonesia, melainkan berasal dari

bahasa Jawa Kawi asli, yaitu puasa yang diinterpretasikan sebagai

menahan diri, kemudian diserap ke dalam bahasa Sansekerta menjadi

puasa. Dalam hal ini puasa bermakna hal tidak makan, tidak minum,

mengekang agar diri tidak makan, minum dan berbuat sesuatu terutama

berkaitan dengan agama.8 9 Arti yang sepadan dengan puasa dalam bahasa

Arab ditemui dengan kata ( ^ J yang berarti puasa atau

menahan d iri.°

Berikutnya penulis menjelaskan mengenai makna Ramadhan

berasal dari bahasa Arab yaitu l j J yang apabila

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti menjadi sangat panas.10

7 Abu Ahmad, Psikologi Umum, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1983, him. 70

8 Emzulfajri, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Ratu Aprilia Senja Di fa Publisher, tt., him. 675

9 Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, Yayasan Penyelenggara Penterjemah / Pentafsiran Al-Qur'an, Jakarta, him. 224

(16)

Kata tersebut apabila dijadikan nama bulan atau bulan-bulan berubah

menjadi diULia* j £ jL ia x j . 11

Sehingga puasa Ramadhan dalam bahasa Arab yaitu j

Ulama' Fiqih menjelaskan puasa Ramadhan yaitu tidak makan tidak

minum dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai

terbenamnya matahari yang dilaksanakan di bulan Ramadhan.12 Yusuf

Qardhowi menjelaskan puasa Ramadhan adalah kewajiban yang sakral dan

ibadah Islam yang bersifat syiar yang besar juga salah satu rukun Islam

yang praktis lima, yang menjadi pilar agama.13

3. Kesalehan Sosial

Kesalehan sosial merupakan kalimat majemuk, yang apabila

dipisahkan menjadi kata kesalehan dan sosial. Kesalehan berasal dari

Bahasa Arab ^ ^ ^ Jika diartikan ke dalam Bahasa

Indonesia bermakna, baik tidak rusak.14 15 Karena kata tersebut sudah

mengalami penetrasi ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kesalehan

dalam kamus ditemui arti yaitu kepatuhan dalam beribadah. Sosial dalam

Kamus Bahasa Indonesia bermakna berkenaan dengan khalayak,

berkenaan dengan masyarakat, berkenaan dengan umat, suka menolong

dan memperhatikan orang lain.13 Sehingga kesalehan sosial adalah suka

" Ibid.

12 Slamet Abidin, Fiqh Ibadah untuk IAIN, STAIN, dan PTAIS, CV. Pustaka Setia, Bandung, 1998, him. 241

13 Yusuf Qordawi, Fiqih Puasa, Era Intermedia, Pajang Solo, 2007, him. 112 14 Emzulfojri, op. cit., him. 725

(17)

berbuat baik atau taat berbakti kepada masyarakat dengan jalan suka

menolong.

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis dapat

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kualitas puasa Ramadhan mahasiswa Program Studi

Pendidikan Agama Islam (PAI) STAIN Salatiga Angkatan Tahun 2004?

2. Bagaimana sikap sosial mahasiswa progam studi Pendidikan Agama Islam

(PAI) STAIN Salatiga Angkatan tahun 2004?

3. Bagaimana pengaruh puasa Ramadhan terhadap kesalehan sosial?

D. Tujuan Penelitian

Dari permasalahan tersebut, penulis dapat merumuskan tujuan

penelitian yang sesuai dengan pokok masalah di atas antara lain:

1. Untuk mengetahui kualitas puasa Ramadhan mahasiswa Program Studi

Pendidikan Agama Islam (PAI) STAIN Salatiga Angkatan Tahun 2004.

2. Untuk mengetahui sikap sosial mahasiswa progam studi Pendidikan

Agama Islam (PAI) STAIN Salatiga Angkatan tahun 2004.

3. Untuk mengetahui pengaruh puasa Ramadhan terhadap kesalehan sosial

mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAIN salatiga

(18)

E. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan

penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.16 Berdasarkan

pengamatan sementara dapat peneliti ambil hipotesis sebagai berikut "Adanya

pengaruh positif puasa Ramadhan terhadap kesalehan sosial mahasiswa

program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAIN Salatiga Angkatan

tahun 2004".

F. Metode Penelitian

Untuk mendapatkan informasi yang valid dan dapat dipertanggung

jawabkan dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode sebagai

berikut:

1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah "keseluruhan subjek penelitian".17 Sedangkan

sampel adalah “sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti” .18

Dalam hal ini Suharsimi Arikunto dalam bentuk sampling

berpendapat apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil

semuanya. Sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih besar dapat diambil antara 10 %

sampai 15 % atau 20 % sampai 25 % atau lebih. 19

16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1998, him. 57

(19)

Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan

jumlah mahasiswa STAIN Salatiga program Studi Pendidikan Agama

Islam (PAI) angkatan tahun 2004 kelas A dan B sebanyak 55 mahasiswa,

karena jumlah populasi kurang dari 100, maka dalam penelitian ini

menarik dari data keseluruhan jumlah populasi yaitu sebanyak 55

mahasiswa.

2. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang menjadi obyek penelitian,

y a itu :

a. Puasa Ramadhan

Adapun indikator dari puasa Ramadhan adalah sebagai b erik u t:

1) Semakin tenang hidupnya.

2) Aktif melaksanakan puasa Ramadhan

3) Melaksanakan amalan utama yang lainnya.

4) Semakin meningkatnya sikap sabar dalam menghadapi hidup

b. Kesalehan Sosial

Untuk mengukur variabel kesalehan sosial mahasiswa Program

Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Angkatan tahun 2004, penulis

batasi dengan indikator sebagai berikut:

1) Memaafkan kesalahan orang lain

2) Berderma baik lapang maupun susah

3) Menahan amarah

(20)

5) Kasih sayang sesama teman

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan ini peneliti menggunakan beberapa metode untuk

pengumpulan data antara lain :

a. Metode Observasi

Metode observasi merupakan penyelidikan yang dijalankan

secara sistematis dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat

indera (terutama mata) terhadap kejadian-kejadian yang langsung

ditangkap, metode observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan dengan sistematika fenomena yang diselidiki.20 Metode ini

digunakan untuk mengadakan pengamatan secara langsung yang

bersifat fisik mengenai situasi umum STAIN Salatiga meliputi letak

geografis, sarana dan prasarana serta dimaksudkan untuk mengetahui

sikap kesalehan sosial mahasiswa PAI STAIN salatiga angkatan tahun

2004.

b. Metode Angket

Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.21

Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini penulis

berikan kepada mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam

20 Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta, 1987, him. 137

(21)

(PAI) angkatan tahun 2004 STAIN Salatiga, hal ini untuk mengetahui

pengaruh puasa Ramadhan terhadap kesalehan sosial

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi berasal dari kata "dokumen" yang artinya

barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi,

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,

dokumen peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan

sebagainya.22 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang

struktur organisasi, kurikulum, daftar dosen, karyawan, mahasiswa

serta dokumentasi yang dibutuhkan.

4. Teknik Analisa Data

Dalam menganalisa data yang ada, penulis menempuh langkah-

langkah sebagai b erik u t:

a. Analisis Pendahuluan

Analisis pendahuluan merupakan tahap pengolahan data.

Analisis ini menggunakan prosentase sebagai berikut:

P = — x!00%

N

K eterangan:

P = Prosentase perolehan

F = Frekuensi

N = Jumlah total responden

(22)

b. Analisis Uji Hipotesis

Dalam analisis ini penulis menggunakan analisis koefisiensi

korelasi product moment dengan menggunakan rumusan sebagai

b erik u t:

Y ^ X Y

-N

Lxy

X*2-

< x * ) :N X ^ 2 - ( L y yN

Keterangan :

rxy = Koefisiensi antara variabel x dan y

xy = Product dari x kali y

N = Jumlah responden

E = Sigma (jumlah)

c. Analisis Lanjut

Analisis lanjut merupakan jawaban atas diterima/ ditolak

tidaknya hipotesis yang dipergunakan atau menunjukkan signifikan

atau tidaknya terhadap hipotesis tersebut.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Skripsi ini merupakan kesatuan dari bab yang tersusun dari bab yang

tidak terpisahkan. Sebelum masuk bab pertama diawali dengan preliminaris

yang berisi halaman, nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto,

(23)

BAB I : PENDAHULUAN;

Meliputi latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, hipotesis, metode penelitian dan

sistematika penulisan skripsi.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab kedua ini dijelaskan tentang hal-hal yang berkaitan

dengan puasa, yang meliputi makna puasa, syarat dan rukun puasa,

hal-hal yang mengurangi nilai puasa, kesempurnaan puasa, macam-

macam puasa dan hikmah puasa. Di Samping itu juga dibahas hal-

hal yang berkaitan dengan kesalehan sosial meliputi pengertian

kesalehan sosial, ciri-ciri kesalehan sosial, penerapan kesalehan

sosial juga dibahas hubungan antara puasa Ramadhan dengan

kesalehan sosial.

BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN

Laporan hasil penelitian berisikan seluruh hasil penelitian yang

meliputi gambaran umum Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Salatiga yang mencakup tinjauan historis, letak geografis,

sarana dan prasarana dan struktur organisasi dan juga tentang data

responden yang berisikan hasil angket mahasiswa STAIN Salatiga

Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Agkatan tahun

2004.

BAB IV : ANALISA DATA

Pada bab ini dibahas tentang pengolahan data dan interpretasi data.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan saran-saran dan

(24)

LAND ASAN TEORI

A. Puasa Ramadhan

1. Makna puasa

Pada umumnya puasa dalam agama-agama terdahulu dilakukan

sebagai tanda berkabung, kemalangan dan duka cita.1 2 Maksudnya bahwa

mereka akan berpuasa ketika menerima musibah hal ini tampak misalnya

pada agama Yahudi di mana Nabi Daud menjalankan puasa tujuh hari

ketika anaknya masih kecil yang sakit seperti termaktub dalam kitab 11,

12, 16, 18. Juga dalam kitab Samuel 1:31-13 puasa disebut sebagai tanda

•> berkabung.

Islam membawa makna/ konsep baru tentang puasa. Puasa bukan

pertanda duka cita, kemalangan atau berkabung dan bukan pula untuk

peredam kemurkaan Tuhan serta memohon kasih sayang-Nya.3 Puasa

dalam Islam mempunyai makna yang mulia. Puasa dijalankan sebagai

suatu ibadah kepada Allah untuk mencapai derajat muttaqin yaitu

mencapai derajat rohani yang tinggi. Puasa dalam Islam Merupakan arena

tertinggi bagi jasmani, akhlak dan rohani manusia. Makna ini agak

berbeda dengan makna kifarat yang disebutkan dalam Al-Qur'an.

Bagi orang yang melakukan puasa dengan ikhlas tentu mereka

dapat dikatakan telah membuktikan imannya kepada Allah. Karena iman

1 Proyek Pembinaan Prasarana Perguruan Tinggi Agama/ LAIN, Ilmu Fiqh, Cet. Ke-2, Jakarta, 1983, him. 278

2 Kitab Suci Perjanjian Lama, Nusa Indah, Flores, NTT, cet. III, 1988, him. 451. J Proyek Pembinaan Prasarana Perguruan Tinggi Agama/ IAIN, op.cit, him. 279

(25)

itu bukan hanya diucapkan dengan lidah tetapi juga harus diikrarkan dalam

qalbu kemudian dalam perbuatan.4 Maka seseorang yang seperti itu ialah

seseorang yang memiliki integritas. Pada dasarnya kehidupan adalah nama

lain bagi "peperangan" antara desakan-desakan hawa nafsu saja yang

selalu menang sebagaimana yang diduga oleh kebanyakan manusia.5

Tetapi bisa juga kalah ketika kita bentengi diri kita dengan iman.

Keimanan inilah yang mendorongnya untuk menentang hawa nafsu kita,

terutama nafsu seksual yang sudah kita ketahui bahwa nafsu tersebut

adalah senjata setan yang paling ampuh untuk menundukkan manusia,

sehingga para psikolog menganggap bahwa ia adalah penggerak utama

semua perilaku manusia.

Puasa berpengaruh mematahkan gelora syahwat ini dan

mengangkat tinggi nalurinya, khususnya jika terus menerus melakukan

puasa dengan mengharap ridha dari Allah, karena itu Rasulullah SAW

memerintahkan puasa kepada pemuda yang belum mampu menikah,

hingga Allah melimpahkan karunia-Nya.6

Semua orang mengetahui bahwa menahan diri dari makanan dalam

beberapa hari itu adalah berguna bagi kesehatan, karena manusia telah

berlebih-lebihan di dalam makan dan minuman, sehingga mereka diserang

penyakit-penyakit baik badan maupun mental. Itulah sebenarnya makna

yang terkandung dalam puasa jika kita mau meresapi dengan sungguh-

sungguh.

(26)

Sebagaimana arti puasa dalam bahasa Arab “shaumun” artinya

menahan diri dari segala sesuatu, maka berdasarkan dari asal katanya, nabi

telah meletakkan nilai-nilai yang sebenarnya tentang puasa. Beliau

bersabda : “Bukanlah puasa itu sekedar menahan diri dari segala perbuatan

kotor dan keji”. Dari hadis nabi tersebut dapat kita ambil sebuah pelajaran

bahwa sebenarnya puasa itu mengandung makna yang luas yaitu selalu

menjaga hubungan dengan baik dengan Allah yaitu melaksanakan perintah

Allah yang berupa ajaran-ajararan yang wajib maupun sunah, dan juga

menjalin hubungan baik dengan sesama yaitu menjaga hawa nafsu kita,

serta menahan dari perkataan yang menyakitkan orang lain dan mencaci

maki.

2. Syarat dan Rukun Puasa

Bahwa setiap manusia beragama Islam wajib hukumnya

melaksanakan puasa Ramadhan sesuai dengan nash Al-Qur'an dan hadist

Nabi SAW.

a. Syarat wajib puasa

a. Islam

b. Baligh (umur 15 tahun keatas ) atau ada tanda yang lain, anak-anak

tidak wajib berpuasa

c. Berakal (orang gila tidak wajib berpuasa)

d. Mampu (artinya bahwa kuat berpuasa)

Empat syarat tersebut perlu dikaji yaitu ukuran baligh bagi

(27)

maupun dengan yang lainya, kedua, tumbuhnya bulu di sekitar

kemaluan, ketiga, genap usia 15 tahun bagi laki-laki, yang keempat,

sudah haid bagi wanita, maka wajib baginya berpuasa walaupun ia

haid sebelum 10 tahun.7

Sedangkan syarat sahnya puasa ada 4:

1) Islam (puasa tidak sah dilakukan orang kafir)

2) Mumayiz yaitu orang dapat membedakan yang baik dan yang

buruk

3) Suci dari haid dan nifas

4) Waktu yang layak untuk berpuasa.8

b. Rukun puasa

a. Niat

Yang dimaksud niat di sini adalah, berniat melaksanakan

ibadah demi melaksanakan perintah Allah dan taqorrub kepada-

Nya.

Sebagian orang terkadang menahan diri dari kegiatan makan

dan minum dari fajar hingga magrib, bahkan lebih dari itu, akan

tetapi untuk tujuan olahraga, mengurangi berat badan, atau

semisalnya. Sebagian ada juga yang mogok makan untuk menuntut

sesuatu hal yang mengancam akan bunuh diri secara perlahan,

sebagaimana banyak dilakukan oleh para penghuni penjara dan

demonstran.

7 Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, Cet ke-4, Sinar Bulan Baru Algensindo, Bandung, him. 186

(28)

Semua itu bukanlah puasa yang sya r’i, karena haus dan lapar

yang mereka alami tidak diniatkan untuk meraih ridha Allah dan

untuk mendapatkan pahala-Nya. Allah SWT tidak menerima

ibadah, kecuali dengan disertai niat.

Allah SWT berfirman dalam surat Al- Bayinah: 5.

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allan dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus ” (Al-Bayinah: 5)9

b. Menahan diri dari hal yang membatalkan sejak terbit fajar sampai

terbenam matahari.10

3. Hal-Hal Yang Mengurangi Nilai Puasa

Di samping ketentuan yang menyebutkan hal-hal yang dapat

membatalkan puasa, tetapi mengurangi nilai puasa yaitu:

a. Bila meninggalkan hal-hal yang sunah dan dianjurkan untuk

dilaksanakan oleh seseorang yang menjalankan puasa

b. Bila mata, mulut, telinga, tangan dan kaki tidak dikekang untuk

melihat, mendengar dan mengambil atau berjalan kepada hal-hal yang

kurang baik

c. Bila hati tidak sepenuhnya tertuju kepada Allah SWT dalam

menjalankan ibadah puasa.11 Maka tidak ada artinya puasa seseorang

9 Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Toha Putra, Semarang, Edisi Baru Refisi Terjemah, 1989, him. 1084

(29)

yang mengarahkan maksud dan pengarahannya kepada selain Allah.

Tidak ada pula arti puasa bagi orang yang menceritakan kesalahan,

mengupayakan fitnah dan tipu daya serta memerangi Allah dan Rasul-

Nya di dalam lingkungan kaum mukminin.

4. Kesempurnaan Puasa

Dapat dikategorikan menjadi 3 tingkatan yaitu:

a. Puasa Umum

Puasa umum adalah menahan perut dan kemaluan dari segala sesuatu

yang mengurangi nilai puasa dan yang membatalkan puasa

b. Puasa Khusus

Puasa khusus adalah menahan pandangan, penglihatan, lidah, tangan,

dan kaki dari dosa-dosa.

c. Puasa Khususul Khusus

Puasa ini adalah puasanya hati dari cita-cita yang rendah dan fikiran-

fikiran duniawi, dan mencegah hati dari apa yang selain Allah SWT

secara keseluruhan.12

Dari ketiga tingkatan tersebut di atas maka nilai kesempurnaan

puasa juga akan berbeda-beda dengan tingkatan yang lain. Dalam

pembahasan ini penulis hanya akan membahas puasa khususul khusus

Kesempurnaan puasa ini ada 4 hal di antaranya:

a. Memejamkan dan menahan mata dari melebarkan pandangan kepada

segala sesuatu yang tercela dan dibenci Allah SWT.

(30)

b. Memelihara lidah dari berbicara tanpa arah, dusta, menggunjing,

mengumpat, berkata buruk, permusuhan dan pertengkaran dan

melazimkan diam dan sibuk dengan mengingat Allah yang maha suci

dan membaca kitab Al-Qur'an.

c. Menahan pendengaran dari mendengarkan segala sesuatu yang

makruh, karena segala sesuatu yang haram diucapkan adalah haram

pula didengarkan. Oleh karena itu Allah menyamakan orang yang

mencari pendengaran dengan pemakan barang haram.

d. Menahan seluruh anggota badan baik kaki maupun tangan dari dosa-

dosa dan makruh. Dan menahan perut dari segala yang subhat pada

waktu berbuka puasa, maka tidak ada artinya jika puasa itu mencegah

dari makanan yang halal kemudian berbuka dengan barang yang

haram.13

5. Macam-Macam Puasa

Macam-macam puasa diantaranya:

a. Puasa Wajib

Puasa ini terdiri dari 3 macam yaitu:

1) Puasa yang diwajibkan karena waktu tertentu, yakni puasa pada

bulan Ramadhan

2) Puasa yang disebabkan karena suatu sebab (I ’llat) yaitu puasa

kafarat.

(31)

3) Puasa yang diwajibkan karena seseorang mewajibkan puasa kepada

dirinya sendiri yakni puasa nadzar

b. Puasa Haram „

Tidak semua puasa terpuji dan dituntut dalam Islam. Puasa

adalah ibadah dan ibadah tidak bisa diterima sesuai dengan ketetapan

syariat. Apapun yang dilarang syariat, bukanlah ibadah, tetapi maksiat.

Ini jika pelarangannya bersifat larangan yang tegas. Jika larangan itu

tidak tegas sifatnya, maka pengamalannya bersifat makruh/ haram.

Sedangkan sesuatu yang tidak disyariatkan dan tidak diperintahkan,

maka ia bukanlah ibadah, bahkan ia adalah b id ’ah.{4

Puasa jenis ini adalah:

1) Puasa sunah (nafilah) seorang perempuan yang tanpa ijin

suaminya.

2) Puasa pada hari yang diragukan

Yaitu puasa pada hari ketiga puluh bulan sya’ban

3) Puasa pada hari raya dan hari tasyrik

Seperti; puasa dua hari raya: Idul Fitri, yakni hari pertama bulan

Syawal dan Idul Adha, yakni hari kesepuluh bulan dzulhijah, hari

tasyrik yaitu hari ke-11,12 dan 13 dari bulan dzulhijah

4) Puasa wanita yang sedang haid atau nifas hukumnya haram dan

tidak sah 14

(32)

c. Puasa Makruh (dahr)

Maksudnya dari puasa dahr adalah puasa terus menerus tanpa sela.15

Seperti puasa yang dikhususkan pada hari Jum’at atau Sabtu saja.

d. Puasa sunah

Misal: puasa Senin Kamis, puasa 6 hari di bulan Syawal, puasa hari

Arafah, puasa Daud (puasa sehari dan berbuka sehari) dan lain-lain.16

6. Hikmah puasa

Puasa menjanjikan para pelakunya satu posisi yang istimewa

dengan sebutan muttaqin. Gelar ini hanya Allah yang berhak memberi,

akan tetapi bagi mereka yang berhasil meraihnya. Tingkah laku positif

yang tercermin dalam sikap dasar dan hubungan manusia kesehariannya.

Ada beberapa indikasi bahwa puasa mempersiapkan manusia yang

berkualitas.

Pertama, puasa mempertebal kedekatan diri kepada Allah,

kekhusukan dalam rangka meraih keridhaannya ini didasarkan pada niat

tulus sehingga setiap perilakunya, mencerminkan cinta kepada Allah.

Kedua, puasa mampu mengatasi nafsu besar sekaligus menempatkannya

pada posisi yang sesuai dengan petunjuk agama. Penyair muslim terkenal

di abad pertengahan penulis Nadzam Burdah, mendendangkan bagaimana

cara mengendalikan nafsu: “Nafsu itu bagaikan bayi jika engkau menyusu

ibunya, dia akan menyusu ibunya sampai entah kapan. Akan tetapi, jika

engkau disiplin memberhentikanya (nyapih-jawa), dia pun berhenti juga”.

15 Ibid, 213

(33)

Ketiga, puasa mendorong pelakunya untuk bersikap kasih sayang

terhadap sesama yang dibuktikan dengan darma bakti sosial. Tatkala ia

lapar ingatlah dia pada kaum lemah, sehingga waktu ia makan tidak

berlebih-lebihan, keempat, puasa mengandung ajaran persamaan, ia tidak

membedakan antara orang kaya dan orang miskin, pejabat dengan kaum

awam, semuanya harus tunduk pada peraturan yang universal, yang

membedakan mereka hanya kadar iman dan taqwanya kepada Allah SWT.

Kelima, puasa mengajarkan disiplin yang luar biasa karena

melibatkan lahir batin. Jiwa raga terlatih sedemikian rupa sehingga orang

ikhlas berpuasa mampu mengemban tugas-tugas berat. Keenam, puasa

menambah kekebalan seseorang terhadap penyakit organ-organ tubuh

yang bekerja selama setahun membutuhkan istirahat. Ketujuh, puasa bukan

menggambarkan manusia sengsara, melainkan manusia mencapai

kebahagiaan yang hakiki, perang terhebat adalah melawan hawa nafsu.

Melalui puasa seseorang akan terlatih untuk alternatif terbaik antara

emosional dan intelektual.17

B. Kesalehan Sosial

1. Pengertian

Kesalehan sosial merupakan gabungan dari dua kata yaitu

kesalehan dan sosial untuk lebih jelasnya peneliti uraikan satu per satu.

(34)

Kesalehan merupakan kata serapan dari bahasa Arab yaitu saleh. Dalam

Al-Qur’an kata saleh disebut sebayak 180 kali.18

Saleh dalam kamus bahasa Indonesia mempunyai arti yaitu taat dan

bersungguh-sungguh dalam menjalankan amal ibadah, suci dan beriman.19

Sementara kesalehan berarti kepatuhan dalam beribadah.20 Sosial dalam

kamus sosiologi ditulis sosial mempunyai arti yang biasanya digunakan

dengan referensi pada hubungan seorang individu dengan yang lainnya.

Dari jenis yang sama atau, pada sejumlah individu yang membentuk lebih

banyak atau lebih sedikit kelompok-kelompok yang terorganisir, juga

tentang kecenderungan-kecenderungan yang berhubungan dengan yang

lainnya.21 22 K.H Ahmad Dahlan dalam ijtihadnya memberikan penjelasan

bahwa tauhid meliputi dua aspek yaitu; (1) Persaudaraan berdasar

ketunggalan aqidah dan syariah. (2) Persaudaraan kemanusiaan walaupun

beda agama misalnya. Jadi di sini ditentukan bahwa orang yang beriman

harus mampu berbuat baik dengan sesama manusia (kesalehan sosial).

Pada era orde baru dirumuskan tri kerukunan umat beragama yang

meliputi:

a Kerukunan intern umat beragama

b Kerukunan antar umat beragama

18 Abu Zahra’ An-Nadji, Al-Q ur’an dan Rahasia Angka-Angka, Pustaka Hidayah, cet. VII,2001, him. 79

19 Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, him. 725 20 Ibid. 725

21 Hartini, G. Sapoetra, Kamus Sosiologi dan Kependudukan, Bumi Aksara Jakarta, 1992, him. 382

(35)

c Kerukunan antar negara.

Amin Rais merumuskan bahwa tauhid mengandung pelajaran

moral {moral lesson). Tingkat pertama yaitu “tauhid” berarti keberanian

untuk mengatakan “tidak” terhadap setiap hal yang batil dan tidak benar.

Tingkat kedua, “tauhid” berarti memiliki keyakinan kepada Allah SWT.

Tingkat ketiga “tauhid” berarti mendeklarasikan diri tentang kehidupan

yang dituntun oleh Al-Qur’an. Tingkat keempat “tauhid” berarti

menerjemahkan keyakinan ke-Esa-an Allah SWT dan petunjuk-Nya.

Dalam Al-Qur’an wujud sikap budaya untuk mengembangkan

amal saleh. Tingkat terakhir tingkat kelima “tauhid” dari “tercela” di

dasarkan pada para meter Allah SWT, tentu saja menurut Al-Qur'an dan

As-Sunah yang sahih.23

Puasa Ramadhan merupakan indikator keimanan, dalam puasa

Ramadhan tersebut berisi berbagai pelajaran, salah satunya yaitu

mengingat kepada orang kaya betapa lemahnya kaum tertindas (proletan).

Sehingga di sini Allah menuntut kepada m uallaf agar mampu untuk

menumbuhkan kesalehan sosial, baik ke dalam dan keluar agamanya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesalehan sosial adalah di mana

manusia mampu berhubungan baik dengan sesamanya tanpa mengenal

batasan herarki dan status sosial.

(36)

2. Ciri-ciri kesalehan sosial

Islam yang sesungguhnya adalah agama yang hendak menegaskan

bahwa Islam agama pembebasan dalam pengertian yang sebenar-benarnya

sejak kelahirannya, Islam datang untuk membebaskan orang-orang yang

tertindas, terlemahkan al-mustadllafun dan dizalimi oleh sistem sosial

yang tidak adil. Islam adalah agama pembebasan, dalam arti bahwa

keseluruhan ajaran yang dimuatnya ditetapkan untuk melahirkan suatu

pembebasan, oleh dan untuk pribadi-pribadi yang memeluknya.24 Agama

Islam nabi-nabi sebelumnya sama sebagaimana tercantum dalam Q.S Asy-

Syu'ara : 13 kepadamu dan apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya) ”25

24 Abad Badruzaman, Kiri Islam Hassan Hanafi Menggugat Kemapanan Agama dan Politik, PT Tiara Wana, Yogyakarta, 2005, hlm.7

25

(37)

Jelas dan gamblang Islam adalah agama yang selaras dengan fitrah

manusia sebagaimana yang tertulis dalam Q.S Ar-Rum : 30

jJnn

& ' j * j i \

4si s > \L^ 4'jis

S S S * S S / / / s /

( r i ' / \ p \ a s i A iil

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitra h Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitra h itu. tidak ada perubahan pada fitra h Allah. (Itulah) agama yang

lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” 26

Dalam berbagai kisah telah banyak diungkap bahwa Islam adalah

pembebas dari kaum terlantar. Sebagai contoh, musa membebaskan

kaumnya dari cengkraman raja diktator yaitu Fira’un, begitu juga Ibrahim.

Kemudian di sini akan dibahas bagaimana ciri-ciri orang yang saleh secara

sosial dan baik. Di bawah ini peneliti uraikan satu demi satu

a. Memaafkan kesalahan orang lain

Manusia yang baik adalah manusia yang mampu menjadikan

dua hubungan yaitu kepada Allah dan sesama makhluk. Sehingga di

sini ditekankan bahwa manusia yang baik bukan saja dekat kepada

sang Khalik, namun juga mampu berhubungan dengan sesama.

Dalam keseharian hidup manusia pasti selalu berdekatan

dengan baik dan buruk. Lalu bagaimana orang yang baik itu? Apakah

orang tersebut tidak pernah bersentuhan dengan kesalahan? Pastinya

orang yang baik adalah orang yang pernah melakukan salah dan

(38)

menyadari kesalahan kemudian meminta maaf, dan apabila ada orang

yang minta maaf segera dimaafkan,

b. Berderma baik lapang maupun sempit

Sebagai seorang muslim maka hendaknya selalu berderma baik

kala lapang maupun sempit. Dalam konsep Islam dirumuskan di

antaranya ada istilah zakat, sedekah, dan infak. Sebelum menjelaskan

hal ini penulis mengutip hadis Nabi sebagai berikut:

Artinya : "Diriwayatkan dari Abu Hurairah r. a dari Nabi SAW. Beliau bersabda “Barang siapa yang menghilangkan dari orang suatu kesusahan di antara macam-macam kesusahan di dunia maka Allah akan mengilangkan darinya suatu kesusahan dari kesusahan-kesusahan kelak pada hari kiamat. Dan barang siapa membuat kemudahan terhadap orang yang sedang kesulitan, maka Allah memudahkan kepadanya di dunia akhirat. Barang siapa yang menutup cela orang Islam, maka Allah akan menutup cela di dunia dan akhirat. Dan Allah akan menutup cela di dunia dan akhirat. Dan Allah akan tetap menolong hamba-Nya selama dia mau menolong saudaranya... ” (HR.Muslim).

Kemudian peneliti akan menjelaskan apa itu zakat, sedekah,

(39)

1) Zakat

Zakat menurut bahasa berarti tumbuh (nummuw) dan bertambah

(ziyadah) sedang menurut syara’ berarti hak yang wajib

(dikeluarkan dari) harta. Sebagimana dalam firman Allah Q.S. At

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiw a bagi mereka, dan Allah Maha mendengar lagi Maha

M engetahui".27 28

Maksudnya, zakat itu akan menyucikan orang yang

mengeluarkanya dan akan menumbuhkan pahalanya.

Kata infak dapat berarti mendermakan atau memberi rezeki

(karunia Allah SWT) atau menafkahkan sesuatu kepada orang lain

berdasarkan rasa ikhlas dan karena Allah semata.29

Dalam Al-Qur'an dapat dilihat dalam surat Al-Baqorah: 195

27 Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Sebagai Madzhab. Terj. Agus Efendi. PT Remaja Rosda Karya, Bandung, 1995, him. 82-83

28 Departemen Agama RI, op.cit., him. 297

29 Anatomi Fiqih Zakat Potert Pemahaman Badan Am il Zakat Sumatera Selatan, Pustaka Pelajar, cet I, 2005, him. 12

Taubah: 103

(40)

5)

j ‘k. J, $ ij

ii

j

ii4

S s s y y y s s s * s s

f r j * :m

L^an

/ / /

“D a« belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan,

dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik” 30

3) Shadaqoh

Shadaqoh berasal dari kata shadaqa yang berarti benar, dan dapat

dipahami dengan memberikan atau mendermakan sesuatu kepada

orang lain. Dalam konsep ini, shadaqah merupakan wujud dari

keimanan dan ketaqwaan seseorang, artinya orang yang suka

bersedekah adalah orang yang benar pengakuan im annya.31

c. Menahan amarah

Dalam penciptaan manusia di antaranya terdapat unsur tanah,

udara air dan api. Sehingga manusia suatu saat berwatak lembut dan di

saat yang lain mampu berbuat beringas melebihi binatang buas.

Keadaan demikian karena kurangnya unsur iman dalam diri manusia.

Maka orang yang beriman mampu menahan dirinya untuk berbuat

brutal. Kebrutalan adalah tindakan yang ditentang dalam Islam, karena

suasana tersebut dapat membuat manusia terperosok ke lembah

kehinaan.

(41)

Nabi Muhmmad SAW. Berpesan sebagai berikut

i

j l K S ' * J j* ( j ) j *

d ljj)

)l

l j 6

^ I J 6

*jU-y«J

Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a sesungguhnya ada seorang lelaki bertanya kepada Nabi SAW “Berkenanlah kiranya baginda berpuasa kepadaku!” jaw ab beliau ‘janganlah engkau m arah” laki-laki tersebut senantiasa mengulangi permintaan berulang kali, beliau menjawab

“janganlah engkau marahP” (HR.Bukhari)32

Islam agama yang tinggi, hal ini terbukti dari aturan-aturannya

yang tidak mengatur urusan besar saja melainkan urusan yang paling

pelik, semisal dilarangnya marah, karena orang marah terlihat tidak

baik. Berbeda dengan orang yang banyak tersenyum, mukanya terlihat

sejuk dan menyenangkan.

d. Berbicara sopan dengan orang lain

Islam sebagaimana arti bahasa yaitu selamat. Maka orang yang

memeluk agama ini seharusnya dalam gerak-gerik tingkah-lakunya

selalu menuntun pada hidup selamat. Keselamatan seseorang

berpangkal pada ucapan, orang jaw a mengatakan “terplesetnya kaki

dari berjalan itu masih enak dari pada terplesetnya mulut dari

berbicara”. Ungkapan orang Jawa tersebut mengandung filosofi yang

amat mendalam. Karena jika jatuh karena terpleset, yang sakit dirinya

(42)

sendiri dan menyangkut tubuh fisiknya saja, namun jika teijatuhnya

disebabkan karena ucapan yang merasakan sedih/ sakit bukan dirinya

sendiri bahkan orang lain ikut terkena imbasnya. Nabi Muhammad

SAW menjelaskan dalam hadisnya sebagai berikut:

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a sesungguhnya Rosullullah SAW bersabda “barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau diam s a j a . . .(H.R Bukhori Muslim)

e. Kasih Sayang Sesama Teman

Allah SWT mempunyai sifat kasih sayang, sebagaimana

tercermin dalam Q.S al-Faatihah: 1

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”33

Sehingga manusia perlu meneladani-Nya. Karena dalam hadis

La>- J> H \ -Uil ^ J '

juga disebutkan, ^ yang dapat diartikan berprilakulah

dengan prilaku Allah.

33

(43)

3. Penerapan Sikap Kesalehan Sosial

Ketika teori tidak diterapakan dalam bentuk nyata maka hanya

terlihat hambar. Puasa Ramadhan adalah sebuah teori dari Allah, guna

mendidik kepada para hambanya supaya menjadi orang yang bertakwa.

Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam surat al-Baqarah: 183 sebagai b erik u t:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa ”34

Dalam Q.S Ali Imran: 134, dijelaskan pula sebagai berikut:

“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan ”.35

Dari uraian ayat di atas, jelas bahwa Ramadhan adalah bentuk

tarbiyah yang diberikan oleh Allah kepada manusia supaya menjadi orang

yang betul-betul baik, secara vertikal maupun horizontal. Maka

pengalaman menahan diri yang telah diperoleh selama satu bulan (29/30

hari) perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

(44)

C. Hubungan antara Puasa Ramadhan dengan Kesalehan Sosial.

Muhammad SAW bersabda puasalah kamu supaya

kamu sehat.36 Allah SWT mensyariatkan kepada ibadah kepada hambanya

tidak serta merta uji coba uji-coba, atau sekedar main-main, namun secara

jelas ada tujuan yang baik. Sejarah telah mencatat bahwa Bangsa Arab

sebelum datangnya Islam terkenal sebagai orang bodoh (Jahiliyah) dan setelah

Islam berkembang secara pesat maka wilayah tersebut menjadi daerah yang

berperadaban.

Dalam sebuah hadis diriwayatkan sebagai berikut:

*■ \

•!'j j ) ^ ** j - 4 5 * f j *

«•

Artinya: “Barang siapa tidak meninggalkan pembicaraan dan perbuatan dusta, maka sedikitpun Allah tidak memerlukan perbuatanya meninggalkan makan dan minumnya” (H.R Bukhori dan Abu Dawud)37

Hadis di atas menunjukkan bahwa, Allah menyuruh manusia untuk

berpuasa tidak ada lain supaya menjadi baik. Ibadah puasa mengandung

makna yang multi dimensi. Salah satunya adalah ajaran puasa untuk tidak

makan dan minum atau mengkonsumsi apa saja selama lebih kurang 13 jam

yang dilakukan secara berulang-ulang ternyata akan membentuk perilaku baru

36 Aslim D. Sibatang, Hubungan Puasa Dengan Kesehatan Jasmani dan Rohani,

Srigunting, Jakarta, 2001, him. 250

(45)

yaitu terjadinya proses aktualisasi sifat kecerdasan pada manusia.38 Maka

setelah berpuasa yang di dalamnya ada rasa keprihatinan pada kemudian hari

muncul pemikiran jernih yaitu berani berbuat baik dengan sesama makhluk

terutama pada manusia.

(46)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Keadaan Umum STAIN

1. Identitas Sekolah

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 11

Tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu,

STAIN tetap didudukkan sebagai perguruan tinggi di bawah naungan

Departemen Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan

akademik dan/atau profesional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama

Islam. Sebagai salah saf" *>'ntuk satuan pendidikan tinggi, STAIN Salatiga

masih tetap pula memiliki kedudukan dan fungsi yang sama dengan

institut maupun universitas negeri lainnya.

2. Sejarah Singkat Berdirinya

Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat Islam

Salatiga untuk memiliki perguruan tinggi Islam. Oleh karena itu

didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (IKIP) “Nahdlatul Ulama” di Salatiga. Lembaga ini menempati

gedung milik yayasan “Pesantren Luhur” yang berlokasi di jalan

Diponegoro Nomor 64 Salatiga. Lembaga ini didirikan oleh berbagai

pihak, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah.

(47)

Dalam rentang waktu kurang dari setahun lembaga ini diubah dari

FIP IKIP menjadi Fakultas Tarbiyah. Maksud perubahan tersebut adalah

agar lembaga ini dapat dinegerikan bersamaan dengan persiapan

berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Guna memenuhi

persyaratan formal, maka dibentuklah panitia pendiri yang diketuai oleh

K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai dekannya.

Dalam perkembangannya seiring dengan berjalannya waktu,

berdasarkan pada surat Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan

Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/64 tanggal 13

November 1964. Pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga

diserahkan IAIN Walisongo. Fakultas Tarbiyah Salatiga mendapat status

negeri, dan menjadi cabang Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo. p^da

tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih

status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, hal

ini sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11

Tahun 1999.

3. Letak Geografis

STAIN Salatiga berlokasi di jalan Tentara Pelajar Nomor 2

Salatiga, Jawa Tengah. Letak STAIN Salatiga sangat strategis yaitu

terletak di sebelah barat alun-alun, Polres dan Kantor Pemda Salatiga. Di

samping dekat dengan sentral pemerintahan, STAIN Salatiga juga dekat

dengan lapangan olah raga dan rumah sakit, di samping itu juga mudah

(48)

Di samping itu STAIN Salatiga juga memiliki kampus dua yang

terletak dekat dengan sekolah internasional, kampus dua ini di tengah kota

Salatiga Barat yaitu di Kembangarum. Kampus ini juga mudah dijangkau

karena angkota No. 9 sampai di depan kampus.

4. Organisasi STAIN Salatiga

Organisasi STAIN Salatiga terdiri dari:

a. Unsur pimpinan terdiri dari ketua dan pembantu ketua

b. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

c. Unsur pelaksana akademik

Jurusan dan program studi, pusat penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat, unit pelayanan bahasa, unit pengembangan sumber

belajar, unit pengembangan mutu akademik, pusat penelitian dan

pengabdian masyarakat, pusat ilmiah dan penerbitan, pusat sistem

informasi mahasiswa dan kelompok dosen.

d. Unsur pelaksana administratif. Bagian administratif, sub bagian

kepegawaian dan keuangan, sub bagain umum, dan sub bagian

akademik dan kemahasiswaan.

e. Unsur penunjang unit pelaksanaan teknis perpustakaan, komputer dan

laboratorium.

f. Unsur badan non struktural: YAKAOMI, OPM, BEM, dan HMJ

5. Keadaan Dosen dan Karyawan

a. Rektor/ketua : Drs. Imam Sutomo, M.Ag

(49)

c. Pembantu Ketua II : Drs. H. Imam Baihaqi, M.Ag

d. Pembantu Ketua III : Drs. Miftahudin, M.Ag

TABEL I

KONDISI TENAGA PENDIDIK (DOSEN) AKTIF

No

Kualifikasi

Pendidikan

Dosen Tetap Dosen Tidak Tetap

Lk Pr Total Lk Pr Total

1 SI 4 3 7 16 5 21

2 S2 44 25 69 8 0 8

3 S3 25 0 25 0 0 0

Total 73 28 101 24 5 24

TABEL II

KONDISI TENAGA KEPENDIDIKAN

No Kualifikasi Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan

SLTA SD SI Pasca Total

1 Tenaga administrasi 3 2 25 4 34

2 Pustakawan 2 1 3

3 Teknisi 2 1 - 3

4 Laborat - - - -

-5 Lainnya 1 1 1 3

(50)

Jumlah Mahasiswa A ktif (2007/2008) dari jenjang pendidikan yang

Perkembangan Jumlah Mahasiswa A ktif Selama 5 Tahun Terakhir

TABEL IV

JUMLAH M AHASISW A 5 TAHUN TERAKHIR

(51)

6. Jurusan STAIN Salatiga

a. Media interaksi edukatif STAIN Salatiga berupa ruang kuliah, ruang

diskusi, auditorium, pressroom, dan sebagainya yang tertata :

1) Selalu tampil bersih, layak, dan nyaman untuk belajar

2) Menjadi tempat pertemuan ilmiah di mana dosen, mahasiswa dan

seluruh civitas saling berbagai pengetahuan dan pengalaman

3) Menjadi tempat berlatih berinteraksi secara cerdas

b. Perpustakaan

Sebagai jantung perguruan tinggi, perpustakaan STAIN

Salatiga selalu diusahakan untuk menjadi lebih baik dengan :

1) Penambahan koleksi literatur sesuai kebutuhan dan perkembangan

IPTEK

2) Menciptakan suasana nyaman dan bersahabat untuk membaca dan

belajar

3) Mengusahakan informasi ilmiah baru yang dibutuhkan mahasiswa

dan dosen dengan merintis jaringan komunikasi antar perusahaan

4) Menjadi ajang silaturahmi intelektual antar anggota civitas

akademika baik intern maupun ekstefp

c. Laboratorium

Pusat kegiatan ini secara terus menerus diperbaiki dan

dimodernisasi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang ada.

Dan untuk itu STAIN Salatiga terus berbenah diri dalam meningkatkan

(52)

terutama pada: laboratorium, komputer, bahasa, pendidikan, hukum,

ekonomi

7. Struktur Organisasi

Upaya penyampaian tujuan yang optimal dalam pelaksanaan

pendidikan diperlukan organisaai yang baik. Dalam pengertian yang luas

organisasi merupakan suatu badan yang mengatur segala urusan untuk

mencapai tujuan adapun stuktur organisasi STAIN Salatiga adalah sebagai

berikut:

a. Unsur Pimpinan

Terdiri dari ketua, sesuai dengan data observasi yang juga diperkuat

oleh dat organisasi STAIN

b. Unsur Senat Sekolah Tinggi

Dalam unsur ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu terdiri dari unsur

pimpinan STAIN, unsur jurusan, unsur guru besar dan dosen

c. Unsur pelaksana akademik, jurusan dan PROGDI, pusat penelitian,

dan Pengabdian masyarakat, pusat sistem informasi mahasiswa dan

kelompok dosen.

d. Unsur Pelaksana Administrasi

Unsur ini dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan bidang

pelaksan dan spesifikasi pekerjaan antara lain; bagian administarsi, sub

bagian akademik dan kemahasiswaan, sub bagian kemahasiswaan, sub

(53)

8. Organisai Kemahasiswaan

a. Lembaga Kemahasiswaan

Pengembangan potensi dan kemampuan serta kreativitas

mahasiswa dalam pengurusan tinggi, tidak cukup dengan hanya

mengandalkan apa yang didapat dari suatu proses pembelajaran di

dalam kelas, sebagai jawaban terhadap kenyataan tersebut organisasi

mahasiswa dan kampus.

Adapun bentuk dan stuktur organisasi kemahasiswaan di

STAIN Salatiga adalah

1) BEM Sekolah Tinggi

BEM ini berfungsi sebagai badan koordinator mahasiswa yang

berhubungan dengan penyaluran aspirasi dan pendapat mahasiswa

atas kebijakan serta ketetapan dari lembaga di samping juga badan

koordinasi seluruh bagian organisasi mahasiswa di dalam kampus.

2) Unit Kegiatan mahasiswa (UKM)

Unit kegiatan mahasiswa berfungsi sebagai perencana dan

pelaksan seluruh kegiatan ekstra kurikuler dalam bidang tugasnya

masing-masing.

UKM juga memilliki fungsi sebagai wadah terhadap

keseluruhan bentuk dan minat mahasiswa dalam kegiatan

ekstrakurikuler. UKM terdiri dari beberapa unit yang pembagianya

berdasarkan pada bidang dan kelompok kegiatan untuk berikut

(54)

a) Koperasi Mahasiswa (KOPMA)

Bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan

kemampuan, khususnya kemampuan di bidang kewirausahaan

dan perkoprasian. Lembaga inilah yang bisa dijadikan sebagai

wahana terhadap penyaluran bakat dan minat dalam bidang

koprasi

b) Dinamika

Bagi mahasiswa yang mempunyai bakat atau tertarik

untk mendalami kajian tentang dunia jurnalistik. Dinamika

sebagai unit kegiatan mahasiswa didang jurnalistik, merupakan

pilihan yang tepat untuk dijadikian alternatif pilihan bagi

mahasiswa.

c) Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandi

Unit kegitan mahasiswa ini sebagai kegiatan wadah

bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan potensinya

dibidang ke pramukaan, pengabdian masyarakat.

d) Center o f English Club

Kemampuan berbahasa asing khusnya bahasa Inggris

perlu dipupuk dan dikembangkan demi kelengkapan

kemampuan personal dari mahasiswa. Untuk itulah CEC

dibentuk sebagai unit yang merangkum segala bentuk kegiatan

(55)

c) ITTAQO

Fungsi dan jenis yang meniiliki oleh ITTAQO kajian

pengembangan khususnya dalam bahasa arab

f) Stain Music Club (SMC)

SMC sebagai unit kegiatan mahasiswa yang memiliki

bakat atau pun potensi mahasiswa di bidang musik

g) G ETAR (Gema Tarbiyah)

Unit kegiatan ini sebagai wadah mahasiswa yang ingin

mengembangkan potensi di bidang seni teaterikal.

h) Mitapasa

Bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan minat

terhadap kecintaan alam,

i) Stain Sports Club (SSC)

Tujuan dari unit kegiatan ini adalah sebagai wadah bagi

para mahasiswa yang ingin mengembangkan potensi khususnya

dibidang olahraga.

j) LDK (Lembaga Dakawah Kampus)

Lembaga kemahasiswaan yang bergerak dalam bidang

keagamaan, yang berupa kajian keislaman, seminar dan

pembinaan masyarakat.

3) Unit Kegiatan Khusus (UKK)

-.Unit kegiatan khusus terdiri dari dua unit kegiatan yaitu

(56)

mewakili mahasiswa sekolah tinggi, mengkoordinasikan kegiatan

organisasi kemahasiswaan dalam bidang ekstrakurikuler di tingkat

sekolah tinggi dan memberikan, pendapat usul serta saran kepada

pimpinan terutama yang berkaitan dengan fungsi dan pencapaian

dan tujuan pendidikan nasional. Sedangkan DPM merupakan

penyelenggra kongres mahasiswa dan sebagai lembaga legeslatif di

tingkat mahasiswa

4) Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)

Unit ini terdiri dari dua jurusan yaitu ;

a) HMJ TARBIYAH

HMJ tarbiyah sebagai wadah koordinasi dan konsultasi

kegiatan dengan jurusan tarbiyah tentang pendidikan, penalaran

serta wacana keilmuan tarbiyah, ikut terlibat di dalam aktivitas

program mahasiswa Diploma II DII

b) HMJ Syariah

HMJ syariah sebagai wadah koordinasi dan konsultasi

kegiatan dengan jurusan syariaah ikut trlibat di dalam aktivitas

program mahasiswa Diploma III (D III)

5) Kesejahteraan Mahasiswa

Bentuk dari unsur di dalam kesejahteraan mahasiswa

(57)

B. Daftar Nama Responden

TABEL V

DAFTAR NAMA RESPONDEN

NO NAMA KELAS

JENIS

KELAMIN

1 Ani Rokhayati A P

2 Irma Fatihaturohmah A P

3 Nur Azizah A P

4 Anis Choirman A L

5 Fatih Khirul Najich A L

6 Syaifudin A L

7 Nur Alifatur Rosidah A P

8 Nafi'atul Umami A P

9 Noer Yadien A L

10 Ida Yanti A P

11 Atina Amalia Sulha A P

12 Torik Huda A L

13 Nur Farida Azizah A P

14 Neti Faila Sufa A P

15 Khoiriyah A P

16 Muttaqin A L

(58)

KELAMIN

18 Tugiran A L

19 Nur isnaini A L

20 Windra gunawan A L

21 Pujiyanto A L

22 Indra Gunadi A L

23 Nur Wakhid A L

24 Asibro Mulisi A L

25 Ema Wijayanti A P

26 Nur Wahyu Fuadiyah A P

27 Nur Zainudin A P

28 Eka Rahayu Rahmani A P

29 Mukhtar Lutfi A L

30 Rina Fatmawati A P

31 Mustaghfiroh A P

32 Nur Aziz B L

33 Singgeh Yunianto B L

34 Rokhiyul Khikmawati B P

35 Nurul Hidayah B P

36 • Ariyanto B L

(59)

KELAMIN

38 Maskur Fateh B L

39 Fauzul Muna B P

40 Rahmat Sa’atul B L

41 Imam Rofi’i B L

42 Iwan B L

43 Budi Sulistiyo B L

44 Hasbullah B L

45 Marfiiatul Hidayah B P

46 Khusni Mubarok B L

47 Nurul Faizah B P

48 Mahfudi B L

49 Adi Miarsono B L

50 Farida B P

51 Khusna Mabrurah B P

52 Erna Dwi Astuti B P

53 Lutfi Kurniawan B L

54 Zamzuri B L

55 Muhamad Mutholib B L

(60)

Untuk mengetahui nilai kualitas puasa Ramadhan, penulis

menyusun tabel distribusi dari frekuensi jawaban angket yang telah diisi

oleh responden dengan bobot penilaian sebagai berikut;

1. Jawaban a dengan bobot nilai 3

2. Jawaban b dengan bobot nilai 2

Gambar

TABEL IKONDISI TENAGA PENDIDIK (DOSEN) AKTIF
TABEL IIIJUMLAH MAHASISWA 2007/2008
TABEL VDAFTAR NAMA RESPONDEN
TABEL VIDAFTAR NILAI ANGKET PUASA RAMADHAN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Padahal di dalam perpustakaan ini ada sekitar dua ribu koleksi buku tentang Jawa Barat. Banyak diantaranya merupakan buku- buku tua berbahasa Belanda maupun Inggris. Majalah

[r]

tangan secara berlahan agar tidak membangunkannya. 6) Buatlah tempat yang tenang untuk tidur pada umumnya, bayi.. dapat membiasakan diri untuk tidak terjaga dengan

Komunikasi Internal Komunikasi internal adalah komunikasi yang dilakukan oleh setiap anggota perusahaan yang berlangsung di dalam perusahaan yang memiliki dimensi seperti komunikasi

Pedagang kaki lima adalah seseorang yang melakukan kegiatan usaha perdagangan dan jasa yang menempati tempat-tempat prasarana Kabupaten dan fasilitas umum baik yang

Untuk menuju ke arah tersebut di atas, maka diperlukan suatu strategi pengajaran yang baik yang dikemas dalam bentuk kurikulum yang menunjang, pengajar (guru)

Menurut Darminto (2010) kinerja keuangan juga merupakan keseluruhan hasil kerja manajemen dalam mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki yang dapat.. Kinerja

Khususnya pada DAS Siak di Perawang melalui analisis parameter mikrobiologi meliputi: total bakteri, angka lempeng total jamur, Coliform, serta ada tidaknya kontaminasi