• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN 2017 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN 2017 SKRIPSI"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

i

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

PADA EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN

STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH SURUH

TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh

ENDRO ADI WIBOWO

11112257

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(2)
(3)

iii

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

PADA EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN

STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH SURUH

TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan, (S. Pd)

Oleh

ENDRO ADI WIBOWO

11112257

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(4)

iv Drs. Bahroni, M.Pd.

Dosen IAIN Salatiga NOTA PEMBIMBING Lampiran : 4 eksemplar Hal : Naskah Skripsi

Sdr. ENDRO ADI WIBOWO NIM 11112257

Kepada:

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga di Salatiga

Assalamualaikum W. W.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Endro Adi Wibowo NIM : 11112257

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA

EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN 2017

Dengan ini mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum W. W.

Salatiga, 30 Agustus 2017 Pembimbing

Drs. Bahroni, M.Pd.

(5)

v

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id email: [email protected]

SKRIPSI

PENDIDIKAN KARAKTER PADA EKSTRAKURIKULER

HIZBUL WATHAN STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH SURUH

TAHUN 2017

Disusun Oleh

ENDRO ADI WIBOWO

NIM : 11112257

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga pada tanggal 29 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Achmad Maimun, M.Ag.

Sekretaris Penguji : Drs. Bahroni, M.Pd.

Penguji I : Drs. Abdul Syukur, M.Si.

Penguji II : Siti Rukhayati, M.Ag

Salatiga, 3 Oktober 2017 Dekan FTIK

Suwardi, M. Pd.

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Endro Adi Wibowo

NIM : 11112257

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-banar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Selain itu, saya tidak keberatan naskah skripsi dipublikasikan.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 04 September 2017 Penulis

(7)

vii MOTTO

SELALU ADA HARAPAN BAGI MEREKA YANG SERING

BERDOA, SELALU ADA JALAN BAGI MEREKA YANG

SERING BERUSAHA, DAN SELALU ADA KEMENANGAN

BAGI MEREKA YANG SERING MELAWAN HAWA

NAFSU”

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Munjahid dan Ibu Siti Alfiyah. Terimakasih atas kasih sayang, perhatiannya serta dukungan dan doa yang tulus untukku di sini. Dengan segala pengorbanan kalian, Allah yang akan membalasnya.

2. Adikku Citra Fajarini dan keluarga yang kusayangi, semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah dan menjadi anak yang sholikhah untuk Bapak/Ibu serta suamimu. Semoga kita bisa membahagiakan Bapak dan Ibu.

3. Keponakanku pertama dek Rafa yang cakep dan lucu. Semoga menjadi anak yang sholih dan menjadi kebanggaan orang tua.

4. Keluarga besar Mbah Abu Thoyib, Pakde Young dan Keluarga, Pakde Hadi, serta Budhe Waqiah dan Keluarga yang telah memberikan motivasi dan semangat untukku.

5. Sahabat-sahabat saya, Lala Halimah, Lutfi Asnawan (Boy), Eko prayitno, M Sukron, Titik Isniatus Sholikhah, serta teman-teman yang yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan bantuannya.

(9)

ix

7. Teman-teman seperjuangan angkatan tahun 2012, yang menyemangati dan memotivasi penulis.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum W. W.

Alhamdulillahirabbil‟alamin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada uswah khasanah kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumul akhir. Aamiin.

Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENDIDIKAN KARAKTER PADA EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN 2017” Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Dalam menyusun skripsi ini penulis telah menerima bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Suwardi, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

(11)

xi

4. Drs. Bahroni, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing, dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

5. Prof. Dr. M. Zulfa, M. Ag. (Alm), selaku dosen pembimbing akademik (PA). 6. Segenap dosen pengajar di lingkungan IAIN Salatiga, yang telah membekali

pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. 7. Keluarga besar penulis, atas segala motivasi, dukungan, doa restu kepada

penulis, sehingga dapat terselesaikan.

8. Keluarga besar HW SMK Muhammadiyah Suruh 2017 yang telah memberikan izin bagi penulis untuk melaksanakan penelitian.

9. Para pembina, pengurus, dan anggota HW SMK Muhammadiyah Suruh 2017 dan siswa-siswi SMK Muhammadiyah Suruh yang telah membantu penelitian dan mengumpulkan data-data.

10. Teman-teman satu angkatan tahun 2012 yang telah memberikan semangat belajar dan motivasi.

Penulis yakin bahwa dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca semua, aamin.

Wassalamu’alaikum W. W.

Salatiga, 30 Agustus 2017

(12)

xii ABSTRAK

Wibowo, Endro Adi. 2017. Pendidikan Karakter Pada Ekstrakurikuler Hizbul Wathan Studi Kasus di SMK Muhammadiyah Suruh Tahun 2017. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Bahroni, M.Pd. Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Hizbul Wathan

Rendahnya karakter bangsa ini menjadi perhatian semua pihak. Kepedulian kita pada karakter. Kegiatan pembinaan kesiswaan yang selama ini diselenggarakan sekolah merupakan salah satu media yang potensial untuk pendidikan karakter dan peningkatan mutu akademik peserta didik. Kepanduan (HW) adalah sistem pendidikan di luar keluarga dan sekolah untuk anak, remaja dan pemuda. HW yang berada di SMK Muhammadiyah Suruh merupakan suatu ekstrakurikuler yang menerapkan tentang pendidikan karakter yang menyangkut moral perserta didik khususnya dalam karakter atau sikap kedisiplinan peserta didik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk-bentuk pendidikan karakter pada ekstrakurikuler Hizbul Wathan, bagaimana strategi implementasi ekstrakurikuler Hizbul Wathan dalam meningkatkan pendidikan karakter pada peserta didik di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017, serta faktor apa saja yang menjadi penunjang dan penghambat dalam penanaman karakter peserta didik pada ekstrakurikuler Hizbul Wathan di SMK Muhammadiyah Suruh Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber primer yakni pengurus serta anggota ekstrakurikuler HW dan sumber sekunder yang berupa dokumen pendukung.

(13)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN BERLOGO ... ii

HALAMAN JUDUL ... iii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... x

ABSTRAK ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ...xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...xvii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Penegasan Istilah ... 8

F. Metodologi Penelitian ... 10

G. Sistematika Penulisan... 14

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ... 16

(14)

xiv

1. Pengertian Pendidikan Karakter ... 16

2. Tujuan Pendidikan Karakter ... 18

B. Model Pendidikan Karakter ... 19

1. Pendekatan Komprehensif ... 19

2. Metode Komprehensif... 20

3. Strategi Pendidikan Karakter ... 22

4. Evaluasi Pendidikan Karakter ... 22

5. Pembelajaran Terpadu ... 23

6. Pengembangan Kultur Perguruan Tinggi ... 23

C. Nilai-Nilai Karakter ... 24

D. HW Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler ... 26

1. Pengertian HW ... 26

2. Sejarah HW ... 26

3. Tujuan HW ... 27

E. Penelitian yang Relevan ... 27

BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN... 31

A. Paparan Data ... 31

1. Sejarah Singkat HW ... 27

2. Periodisasi Perkembangan HW di SMK Muhammadiyah Suruh ... .... 32

3. Tujuan didirikannya HW ... 34

4. Visi dan Misi HW... 34

5. Struktur Organisasi dan Tugas Wewenang HW ... 35

(15)

xv

B. Temuan Penelitian ... 45

1. Bentuk-bentuk Pendidikan Karakter pada Ekstarkulikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh ... ... 45

2. Strategi Ekstrakurikuler HW dalam Meningkatkan Pendidikan Karakter Peserta Didik di SMK Muhammadiyah Suruh... 47

3. Faktor Penunjang dan Penghambat Kegiatan Ekstrakurikuler HW dalam Penanaman Karakter Peserta Didik ... 48

BAB IV : PEMBAHASAN ... 51

A.Bentuk-bentuk Kegiatan Pendidikan Karakter pada Ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh ... 51

B.Strategi Ekstrakurikuler HW dalam Meningkatkan Pendidikan Karakter Peserta Didik di SMK Muhammadiyah Suruh ... 54

C.Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan HW dalam Membentuk Karakter Siswa di SMK Muhammadiyah Suruh ... 57

BAB V : PENUTUP ... 60

A.Kesimpulan ... 60

B.Saran-saran ... 62

(16)

1 BAB I

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik sebagai individu maupun secara kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa maupun antar bangsa. Bagi pemeluk agama, masa depan mencakup kehidupan di dunia dan pandangan tentang kehidupan hari kemudian yang bahagia (Umaedi, 2004:1).

Pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Pendidikan berlangsung di segala jenis, bentuk, dan tingkat lingkungan hidup, yang kemudian mendorong pertumbuhan segala potensi yang ada di dalam diri individu. Pendidikan merupakan sistem proses perubahan menuju pendewasaan, pencerdasan, dan pematangan diri. Pada dasarnya pendidikan adalah wajib bagi siapa saja, kapan saja, dan dimana saja, karena menjadi dewasa, cerdas, dan matang adalah hak asasi manusia pada umumnya (Suharton, 2006:79-80).

Rendahnya karakter bangsa ini menjadi perhatian semua pihak. Kepedulian kita pada karakter telah dirumuskan pada fungsi dan tujuan pendidikan bagi masa depan bangsa ini. Pasal 3 Undang-Undang Nomer 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan

(17)

2

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab”.

Ketentuan undang-undang tersebut dapat dimaknai bahwa pendidikan nasional mendorong terwujudnya generasi penerus bangsa yang memiliki karakter religius, berakhlak mulia, cendekia, mandiri, dan demokratis. Seiring dengan tujuan pendidikan ini pula, Kementerian Pendidikan Nasional (sekarang: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) mulai tahun 2010 mencanangkan pembangunan karakter bangsa dengan empat nilai pokok, yaitu jujur, cerdas, tangguh, dan peduli. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai perilaku (karakter) kepada warga sekolah atau kampus yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan, sehingga menjadi manusia paripurna (insan kamil) (Darmiyati, 2013:2-3).

(18)

3

(domain kognitif) tentang mana yang baik dan salah, mampu merasakan (domain efektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (domain perilaku). Sebagai mana kata Aristoteles pendidikan karakter itu erat

kaitannya dengan “habit” atau kebiasaan yang terus menerus dipraktikkan

atau dilakukan.

Menurut Wynne (1991), istilah karakter diambil dari bahasa

Yunani yang berarti „to mark‟ (menandai). Istilah ini lebih difokuskan

pada bagaimana upaya pengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Wynne mengatakan bahwa ada dua pengertian tentang karakter. Kesatu, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya apabila seseorang berperilaku jujur, suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat kaitannya

dengan „personality‟.

Seseorang baru bisa disebut “orang yang berkarakter” (a person of character) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral. “Dengan

demikian, pendidikan karakter yang baik, menurut Lickona, harus

melibatkan bukan saja aspek “knowing de good” (moral knowing), tetapi

juga “desiring de good” atau “lowing de good” (moral feeling) dan “acting

(19)

4

moral values, 3) persperctive taking,4) moral peasoni,5) decision making

dan 6) self-knowledge (Darmiyati, 2009: 10-11)..

Dari segi bahasa Hizbul Wathan (HW) adalah membela tanah air sedangkan HW adalah suatu organisasi otonom di lingkungan perserikatan Muhammadiyah yang bergerak di bidang kepanduan bahkan Hizbul Wathanpun merupakan satu-satunya kepanduan Islam yang diakui di Indonesia yang didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan di Yogyakarta, tepatnya di Kauman.

Kegiatan pembinaan kesiswaan yang selama ini diselenggarakan sekolah merupakan salah satu media yang potensial untuk pendidikan karakter dan peningkatan mutu akademik peserta didik. Kegiatan pembinaan kesiswaan merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Melalui kegiatan pembinaan kesiswaan diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial, serta potensi dan prestasi peserta didik.

(20)

5

lembaga pendidikan di lingkungan Muhammadiyah yang tidak lain ditujukan agar kelak terbentuknya akhlaq luhur/mulia yang dapat mengangkat harkat dan martabat manusia. Akhlaq mulia hanya akan dapat ditunjukkan melalui karakter kemanusiaan dan hanya dapat dimulai kalau dididik semenjak umur anak-anak menuju ketingkat remaja dan pemuda.

Kepanduan HW adalah sistem pendidikan di luar keluarga dan sekolah untuk anak, remaja dan pemuda. Dilakukan di alam terbuka dengan metode yang menarik, menyenangkan dan menantang, dalam rangka membentuk warga negara yang berguna dan mandiri. Gerakan Kepanduan HW adalah Kepanduan Islami, artinya dalam upaya menanamkan aqidah Islamiyah dan membentuk akhlaq mulia kepada peserta didik dilakukan dengan metode kepanduan.

(21)

6

menjiwai dan mewarnai corak dari kepribadiannya serta dapat menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi terhadap masyarakat.

Berawal dari latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil sebuah judul :

“IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA

EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN STUDI KASUS DI SMK

MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN 2017”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka untuk memberikan arahan operasional dalam rangka mengupayakan penentuan langkah-langkah penarikan kesimpulan secara nyata. Maka secara operasional penulis merumuskan beberapa pokok-pokok masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk-bentuk kegiatan pendidikan karakter pada ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017? 2. Bagaimana strategi implementasi ekstrakurikuler HW dalam

meningkatkan pendidikan karakter pada peserta didik di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017?

3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penunjang dan penghambat dalam penanaman karakter peserta didik pada ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017?

C. Tujuan Penelitian

(22)

7

1. Untuk mendiskripsikan bentuk-bentuk kegiatan pendidikan karakter pada ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh 2. Untuk mendiskripsikan strategi implementasi ekstrakurikuler HW

dalam meningkatkan pendidikan karakter pada peserta didik di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017

3. Untuk mendiskripsikan faktor-faktor apa saja yang menjadi penunjang dan penghambat dalam penanaman karakter peserta didik dalam ekstrakurikuler hizbul wathan di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidik. Adapun berbagai manfaat yang diharapkan itu antara lain sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan baru tentang implementasi pendidikan karakter pada ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017. 2. Manfaat Praktis

(23)

8 E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari timbulnya berbagai interpretasi dan untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa pengertian yang terkandung dalam judul skripsi di sini, yaitu :

1. Implementasi

Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan (Usman, 2002:70).

Implementasi adalah bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya.

2. Pendidikan Karakter

(24)

9

Menurut Megawangi yang dikutip oleh Kusuma (2011:5)

Pendidikan karakter adalah “Sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan konstribusi yang positif kepada lingkungannya”.

Pendidikan dalam arti luas adalah “suatu kompleks perbuatan yang

sistematis untuk membimbing anak menuju pada pencapaian tujuan pendidikan (Jumali, 2008:21)”. Pendidikan bertujuan “untuk menumbuh kembangkan potensi manusia agar menjadi manusia dewasa, beradab, dan normal (Jumali, 2008:1)”.

3. Hizbul Wathan (HW)

Kepanduan bersifat universal bagi seluruh bangsa-bangsa. Hal ini dapat dilihat dengan keberadaan gerakan pandu yang berada di berbagai bangsa dan negara. Termasuk di Indonesia yang memiliki Gerakan Pramuka dan gerakan pandu yang lain. Salah satu bentuk pendidikan kepanduan yang ada di Indonesia saat ini selain dari Gerakan Pramuka, terdapat pada organisasi Islam yaitu di Muhammadiyah dengan Organisasi Otonom HW.

(25)

10

persyarikatan guna membina warga persyarikatan dan kelompok masyarakat tertentu sesuai bidang-bidang kegiatan yang diadakan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan persyarikatan (PPM Badan Pendidikan Kader, 1996 : 61).

Hizbul Wathan adalah salah satu ortom yang mempunyai arah pendidikan kepanduan yang berisikan pendidikan kemandirian, permainan, hiburan dan kedisiplinan (Asrofie, 2002 : 64).

F. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Sebuah penelitian tidak terlepas dari adanya pendekatan. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2008:6).

Sedangkan jenis penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian studi kasus untuk mempermudah dalam pengumpulan data, penggalian data dapat dilakukan melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi.

2. Kehadiran Penelitian

(26)

11

instrumen dan sebagai pengumpul data hasil observasi dan wawancara yang mendalam serta terlibat aktif dalam penelitian.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dipilih oleh peneliti adalah Ekstrakurikuler HW SMK Muhammadiyah Suruh. Bahwa ekstrakurikuler tersebut terdapat sesuatu menurut peneliti menarik untuk dijadikan sebagai lokasi untuk penelitian yaitu Implementasi Pendidikan Karakter pada Ekstrakurikuler Hizbul Wathan (HW) Studi Kasus di SMK Muhammadiyah Suruh. Penelitian ini dilakukan di Ekstrakurikuler HW SMK Muhammadiyah Suruh. Jl. Suruh No. 79 Kabupaten Semarang.

4. Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data dibedakan menjadi dua macam yaitu :

a. Data Primer

Jenis data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari sumber pengurus serta anggota Ekstrakurikuler HW dengan melalui wawancara dan observasi.

b. Data sekunder

(27)

12 5. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian ini, maka digunakan prosedur pengumpulan data, yaitu :

a. Observasi

Penelitian ini menggunakan observasi terbuka. Menurut sukardi (2005) yang dikutip oleh Maslikhah bahwa observasi terbuka kehadiran peneliti dalam menjalankan tugasnya di tengah-tengah kegiatan responden diketahui secara terbuka, sehingga antara responden dengan peneliti terjadi hubungan atau interaksi secara wajar (Maslikhah, 2013:322). Observasi yang dilakukan oleh peneliti ini untuk mendapatkan data tentang Implementasi Pendidikan Karakter pada Ekstrakurikuler Hizbul Wathan (HW) di SMK Muhammadiyah Suruh.

b. Wawancara

Wawancara adalaha bentuk komunikasi antar dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2010:180).

(28)

13 c. Dokumentasi

Merupakan pengumpulan data-data melalui pengamatan dan pencatatan dengan sistematik tentang fenomena yang diselidiki secara langsung maupun tidak langsung. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode dokumentasi untuk memperoleh dokumen yang berkaitan.

6. Analisis Data

(29)

14 7. Tahap-tahap Penelitian

Dalam penelitian kualitatif ada beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam suatu penelitian yaitu :

a. Tahap pra lapangan

Dalam tahap ini peneliti membuat suatu rancangan penelitian lapangan, memilih dan memanfaatkan suatu informasi yang diperoleh, menyiapkan kelengkapan penelitian serta memperhatikan etika dalam suatu penelitian.

b. Tahap Pekerjaan Lapangan

Peneliti terjun langsung untuk memahami latar penelitian dan berperan aktif dalam pengumpulan data.

c. Tahap Analisis Data

Peneliti menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi.

d. Tahap Laporan Data

Merupakan akhir dari suatu penelitian, pada tahap ini peneliti menyusun secara sistematis laporan dari hasil penelitian dengan ketentuan yang telah ditentukan.

G. Sistematika Penulisan

(30)

15

berkaitan. Sistematika penelitian ini disusun dalam lima bab, secara sistematis dapat di jabarkan sebagai berikut :

BAB I: PENDAHULAUAN

Pada bab pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian teoritik, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi tentang berbagai teori yang menjadi landasan teoritik penelitian yaitu tentang pengertian pendidikan karakter, implementasi pendidikan karakter pada ekstrakurikuler HW, dan faktor-faktor penunjang dan penghambat pendidikan karakter pada ekstrakurikuler HW.

BAB III: HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan melaporkan hasil pengumpulan data, gambaran lokasi penelitian ekstrakurikuler HW SMK Muhammadiyah Suruh yang mencakup profil, kepengurusan, keanggotaan, program kerja dan pelaksanaan program kerja.

BAB IV: ANALISIS DATA

Pada bab ini membahas tentang analisis pendidikan karakter pada ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh 2017.

BAB V: PENUTUP

(31)

16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Karakter

1. Pengertian Pendidikan Karakter

Secara etimologis kata karakter (Inggris: character) berasa dari bahasa Yunani (Greek), yaitu charassein yang berarti “to engrave” bisa

diterjemahkan mengukir, melukis, memahat, atau menggoreskan.

Dalam KBBI kata “karakter” doartikan dengan tabiat sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, dan watak. Secara terminologis, karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang universal yang meliputi seluruh aktivitas manusia (Darmiyati, 2013:16).

Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Pendidikan karakter merupakan upaya untuk membantu perkembangan jiwa anak-anak baik lahir maupun batin, dari sifat kodratinya menuju ke arah peradaban yang manusiawi dan lebih baik (Mulyasa, 2013:1).

(32)

17

tentang apa yang benar, dan kemudian melakukan apa yang mereka yakini benar, bahkan dalam menghadapi tekanan dari luar dan godaan dari dalam (Fathurrohman, 2013: 15).

Pendidikan karakter adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk mengembangkan karakter yang baik (good character) berlandaskan kebajikan-kebajikan inti (core virtues) yang secara objektif baik bagi individu maupun masyarakat (Saptono, 2011:23).

Mereka dengan sepakat menyebutkan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya atau usaha untuk membantu, dan mengembangkan nilai-nilai karakter. Upaya pengembangan nilai-nilai karakter ini dapat dimulai dari keluarga karena keluarga dipandang sebagai tulang punggung pendidikan karakter. Namun itu dalam paradigma lama, sedangkan dalam proses modernisasi .kini membuat banyak keluarga mengalami fundamental, banyak keluarga yang tidak bisa berfungsi sebagai tempat terbaik bagi anak-anak untuk pendidikan karakter. Itulah sebabnya sekolah kini menyelenggarakan pendidikan karakter. Bahkan sekolah perlu terus berupaya menjadikan dirinya sebagai tempat terbaik bagi kaum muda untuk mendapatkan pendidikan karakter.

(33)

18

tersebut, baik terhadap Allah Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun masyarakat dan bangsa secara keseluruhan, sehingga menjadi manusia sempurna sesuai dengan kodratnya.

2. Tujuan Pendidikan Karakter

Melalui pendidikan karakter peserta didik diharapkan mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya untuk menerapkan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan (Mulyasa, 2011:9).

Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah. Dalam seting sekolah Pendidikan karakter memiliki tujuan sebagai berikut:

1) Mengatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian atau kepemilikan peserta ddidik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan.

(34)

19

3) Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggungjawab pendidikan karakter secara bersama (Kusuma, 2011:9).

B. Model Pendidikan Karakter

Model pendidikan karakter yang disajikan dimaknai sebagai deskripsi proses pembelajaran untuk mengembangkan nilai-nilai target pembangun karakter. Deskripsi model pendidikan karakter diantaranya sebagai berikut:

1. Pendekatan komprehensif

Istilah komprehensif yang digunakan dalam pendidikan karakter mencakup sebagai aspek. Pertama, isi pendidikan harus komprehensif, meliputi semua permasalahan yang berkaitan dengan pilihan nilai-nilai yang bersifat pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan mengenai etika secara umum. Kedua, metode pendidikan karakter juga harus komprehensif. Termasuk di dalamnya inkulkasi (penanaman) nilai, pemberian teladan, fasilitasi nilai, dan pengembangan keterampilan hidup (soft skills). Generasi muda perlu memperoleh penanaman nilai-nilai tradisional dari orang dewasa yang menaruh perhatian kepada mereka, yaitu para anggota keluarga, guru, dan masyarakat.

(35)

20

penghargaan, dan semua aspek kehidupan. Keempat, pendidikan karakter hendaknya terjadi melalui kehidupan dalam masyarakat.

2. Metode Komprehensif

a. Inkulkasi Nilai

Inkulkasi (penanaman) nilai memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Mengomunikasikan kepercayaan disertai alasan yang

mendasarinya.

2) Memperlakukan orang lain secara adil. 3) Menghargai pandangan orang lain.

4) Mengemukakan keragu-raguan atau perasaan tidak percaya disertai dengan alasan, dan dengan rasa hormat.

5) Menciptakan pengalaman sosial dan emosional mengenai nilai-nilai yang dikehendaki, tidak secara ekstrem.

6) Membantu aturan, memberi penghargaan, dan memberikan konsekuensi disertai alasan.

7) Tetap membuka komunikasi dengan pihak yang tak setuju. 8) Memberikan kebebasan bagi adanya perilaku yang

berbeda-beda, apabila sampai pada tingkat yang tidak dapat diterima, diarahkan untuk memberikan kemungkinan berubah (Darmiyanti, 2013:36).

b. Keteladanan Nilai

(36)

21

Untuk dapat menggunaka strategi ini, ada dua syarat yang harus dipenuhi. Pertama, guru atau orng tua harus berperan sebagai model yang baik bagi murid-murid atau anak-anaknya. Kedua,

anak-anak harus meneladani orang-orang terkenal yang berakhlak mulia, terutama Nabi Muhammad saw., cara guru dan orang tua menyelesaikan masalah secara adil, menghargai pendapat anak, mengritik orang lain secara santun, merupakan perilaku yang secara alami dijadikan model oleh anak-anak.

c. Fasilitasi Nilai

Inkulkasi dan keteladanan mendemonstrasikan kepada subjek didik cara yang terbaik untuk mengatasi berbagai masalah, sedangkan fasilitasi melatih subjek didik mengatasi masalah-masalah tersebut. Bagian dari fasilitasi ini adalah pemberian kesempatan kepada subdidik.

d. Pengembangan Keterampilan

(37)

22 3. Strategi Pendidikan Karakter

Yang masuk metode: (1) inkulkasi, antara lain penggunaan fiksi dan nonfiksi, hadiah dan apresiasi, simbol-slogan-poster, pengajaran empati, kegiatan ekstrakurikuler, dan pengembangan self-estem

(kesadaran akan harga diri); (2) keteladanan, antara lain berbagai perasaan, berbagai pengalaman, berbagai keterampilan, nara sumber, dan menghindari hipokrasi (kemunafikan); (3) fasilitasi nilai, antara lain menentukan prioritas, wawancara, puisi sarat nilai, diskusi dilema moral, evaluasi diri, dan debat isu-isu kontroversial; dan (4) pengembangan soft skills, antara lain berpikir kritis, berperilaku kreatif, berkomunikasi jelas, menyimak, berbicara asertif, mengatasi ancaman teman, dan mengatasi konflik.

4. Evaluasi Pendidikan Karakter

a. Evaluasi Penalaran Moral

Supaya tujan pendidikan karakter yang berwujud perilaku diharapkan dapat tercapai, subjek didik harus sudah memiliki kemampuan berpikir dalam permasalahan moral sampai dapat membuat keputusan secara mandiri dalam menentukan tindakan apa yang harus dilakukan (Darmiyanti, 2013:43).

b. Evaluasi Karakteristik Afektif

(38)

23

Selanjutnya, menyusun sejumlah pernyataan atau pertanyaan positif dan negatif dalam jumlah yang seimbang, disertai pilihan yang harus diisi oleh responden dalam suatu kontinum mulai dari sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju atau sampai dengan tidak pernah.

c. Evaluasi Perilaku

Perilaku moral (moral action) hanya mungkin dievaluasi secara akurat dengan melakukan observasi (pengamatan) dalam jangka waktu yang relatif lama, secara terus-menerus.

5. Pembelajaran Terpadu

Sebagai suatu pendekatan dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada murid-murid, karena mereka memahami konsep- konsep dan keterampilan-keterampilan yang mereka pelajari dengan menghubungkannya dengan konsep dan keterampilan lain yang sudah mereka pahami. Konsep dan keterampilan tersebut dapat berasal dari satu bidang studi, dapat pula dari beberapa bidang studi.

6. Pengembangan Kultur Pergurua Tinggi

(39)

24 C. Nilai-Nilai Karakter

Sebagai perilaku,karakter meliputi sikap yang dicerminkan oleh perilaku. Secara ringkas butiran-butiran niali karakter diantaranya sebagai berikut:

Jangkauan Sikap dan

Perilaku

Butir-Butir Nilai Karakter

Sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan Tuhan

Berdisiplin, beriman, bertakwa, berpikir jauh ke depan, besyukur, jujur, mawas diri, pemaaf, pemurah, pengabdian

Sikap dan perilaku dalam hubungan dengan diri sendiri

(40)

25

hormat, tertib, sportif, susila, tangguh, tegas, tekun, tepat janji, terbuka, ulet

Sikap dan perilaku dalam hubungannya dangan keluarga

Bekerja keras, brpikir jauh kedepan, bijaksana, cerdik, cermat, jujur, berkemauan keras, lugas, menghargai kesehatan, menghargai waktu, tertib, pemaaf, pemurah, pengabdian, ramah, rasa kasih syang, rela berkorban, sabar, setia, adil, hormat, sportif, susila, tegas, tepat janji, terbuka.

Sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan masyarakat dan bangsa

Bekerja keras, berpikir jauh kedepan, bertenggang rasa, bijaksana, cerdik, cermat, jujur, berkemauaan keras, lugas, menghargai kesehatan, menghargai waktu, tertib, pemaaf, pemurah, pengabdian, ramah, rasa kasih sayang, rela berkorban, adil, hormat, tertib, sportif, susila, tegas, tepat janji, terbyka

Sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan alam sekitar

(41)

26

Sementara itu, dalam desain induk pendidikan karakter antara lain diutarakan bahwa secara substantif karakter terdiri atas 3 nilai operatif, nilai-nilai dalam tindakan, atau 3 unjuk perilaku yang satu sama lain saling berkaitan dan terdiri atas pengetahuan moral (aspek kognitif), perasaan berlandaskan moral (moral feeling, aspek afektif), dan perilaku berlandaskan moral (moral behavior, aspek pisikomotor) (Muchlas dan Hariyanto, 2014:49).

D. Hizbul Wathan (HW) Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Pengertian Hizbul Wathan (HW)

Hizbul Wathan adalah kepanduan berdasarkan Islam dalam gerakan Muhammadiyah (Muhammadiyah, 1961:56). Merupakan suatu gerakan pendidikan anak-anak di luar sekolah dan di luar rumah (Dzikron, 2010:1).

2. Sejarah Hizbul Wathan.

Gerakan Hizbul Wathan berdiri pada tahun 1918. Gerakan Hizbul Wathan melangkah yang pertama dengan nama Padvinder Muhammadiyah. Nama Hizbul Wathan sendiri berasal dari nama kesatuan tentara Mesir yang sedang berperang membela tanah airnya.

Dengan kata sepakat nama Hizbul Wathan dipakai mengganti nama “

(42)

27

3. Tujuan Hizbul Wathan (HW).

HW bertujuan menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki aqidah, mental, dan fisik yang kuat, berilmu dan berteknologi serta berakhlak karimah dengan tujuan untuk terwujudnya pribadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa.

Kepanduan HW menyalurkan pendidikannya dalam pengenalan HW yang pokok pembelajarannya adalah:

a. Pendidikan akhlak (masa pembentukan watak kepribadian).

b. Pendidikan kecekatan tangan dan memelihara masa kegembiraannya.

c. Pendidikan jasmani, pemeliharaan kesehatan dan ketangkasan badan.

d. Pendidikan kebaktian kepada masyarakat (Muhammadiyah, 1961:49).

E. Penelitian yang Relevan

Kajian tentang “Implementasi pendidikan karakter pada ekstrakurikuler HW studi

kasus di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017”. Memang bukan pertama kali

dilakukan oleh penulis, terutama penelitian jurnal maupun skripsi. Sejauh ini

penelusuran yang penulis lakukan, penulis menjumpai hasil penelitian yang

memiliki titik singgung dengan judul yang diangkat dalam penelitian skripsi ini.

(43)

28

Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2012 yang berjudul

“Implementasi Pendidikan Karakter pada Ekstrakurikuler Hizbul

Wathan (HW) di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta”.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Muatan pendidikan karakter pada kegiatan ekstrakurikuler HW di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta sudah sesuai dengan kurikulum; 2) Implementasi pendidikan karakter pada ekstrakuri-kuler HW di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta sudah sesuai selain itu pendidikan karakter terdapat dalam kegiatan ekstra maupun diluar ekstrakurikuler (Mubarok, 2012).

Skripsi penulis memiliki kesamaan dalam penelitian yang dilakukan oleh Hasan Mubarok yaitu implementasi pendidikan karakter dalam ekstrakurikuler HW terlaksana dan memuat karakter baik pada para siswanya. Namun ada perbedaan dari skripsi penulis saudara Hasan Mubarok yakni telah ada pada kurikulum dengan mengikuti kurtilas, sedangkan peneliti belum diadakannya kurtilas di sekolah yang diteliti oleh peneliti.

(44)

29

“Implementasi Pendidikan Karakter SMK Muhammadiyah 1 Prambanan Klaten”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) implementasi pendidikan karakter yang terintegrasi dalam mata pelajaran terdiri dari Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta dalam proses pembelajaran telah memasukkan nilai-nilai pendidikan karakter; (2) implementasi pendidikan karakter di SMK Muhammadiyah 1 Prambanan Klaten melalui pengembangan diri berupa kegiatan ekstrakurikuler diikuti oleh seluruh peserta didik kelas X dan XI dengan penanaman nilai karakter dilakukan melalui pembiasaan dan nasehat; (3) budaya sekolah yang berkembang yaitu pembiasaan yang mengandung penanaman nilai karakter; (4) kendala yang muncul antara lain guru kesulitan dalam menyesuaikan nilai karakter yang akan ditanamkan dan karakter peserta didik yang berbeda-beda; dan (5) upaya yang dilakukan antara lain yaitu sekolah telah melakukan sosialisasi maupun komunikasi dengan orang tua peserta didik serta menanamkan nilai karakter dalam kegiatan ekstrakurikuler dan budaya sekolah.

(45)

30

(46)

31

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data

1. Sejarah singkat HW (HW)

Gerakan kepanduan HW adalah suatu organisasi otonom (ortom) di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. HW didirikan pertama kali di Yogyakarta pada tahun 1336 H (1918 M) atas prakarsa K.H.Ahmad Dahlan yang merupakan pendiri Persyarikatan Muhammadiyah. Prakasa tersebut muncul ketika K.H. Ahmad Dahlan melihat di muka Pura Mangkunegaran di alun-alun setelah beliau memberikan pengajian di Kota Solo. Kemudian guru Somodirjo menjelaskan bahwa yang dilihat itu ialah anak-anak Padvider Mangkunegaran yang namanya

Javaansche Padvinderij Organisatie ( J.P.O ).

(47)

32

Gerakan ini kemudian meleburkan diri ke dalam gerakan Pramuka pada 1961, dan dibangkitkan kembali oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan SK Nomor

92/SK-PP/VI-8/1-B/1999 tanggal 10 Sya‟ban 1420 H (18 November 1999) dan

dipertegas dengan SK nomor 10/Kep/I.O/B/2003 tanggal 1 Dzulhijjah 1423 H (2 Februari 2003).15 Organisasi ini didirikan dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah dengan jalan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam lewat jalur pendidikan kepanduan (Dzikron, 2001:18).

2. Periodesasi dan Perkembangan HW. di SMK Muhammadiyah

Suruh

(48)

33

dipimpin oleh M. Zainudin, periode kesepuluh tahun 2016-2017 dipimpin oleh M. Armansyah.

Setiap akhir periodesasi kepemimpinannya, pemilihan ketua HW di SMK Muhammadiyah Suruh dilakukan melalui forum pemilu yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali dan dihadiri oleh semua siswa-siswi SMK Muhammadiyah Suruh, dan pembina HW SMK Muhammadiyah Suruh. Dalam pemilihan ketua umum dipilih secara demokratis yaitu dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota. Dalam forum tersebut merupakan forum tertinggi keluaraga HW SMK Muhammadiyah Suruh baik pembina, pengurus maupun siswa-siswi SMK Muhammadiyah Suruh. Karena dalam forum tersebut bertujuan untuk menilai, melaporkan pertanggungjawaban pengurus, mengevaluasi dan memilih ketua umum HW SMK Muhammadiyah Suruh yang baru.

(49)

34

Ahmad Muntaha selaku pembina HW 2016 pada hari Jum‟at, 21 April 2017).

3. Tujuan didirikannya HW

Organisasi ini didirikan dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah dengan jalan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam lewat jalur pendidikan kepanduan Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler HW ialah untuk mewujudkan visi SMK

Muhammadiyah Suruh.” (wawancara dengan Ahmad Muntaha

selaku pembina HW 2016 pada hari Jum‟at, 21 April 2017).

4. Visi dan Misi HW

a. Visi

Terwujudnya kualitas anggota yang berakhlak mulia taat bragama Islam, giat belajar dan bekerja keras, berorganisasi, sehat jasmani dan rohani, memiliki kompetensi cerdas dan trampil, gemar beramal, amar ma’ruf nahi munkar, memperluas imtaq dan iptek, sehingga menjadi kader masa depan yang berguna untuk dirinya, keluarga, agama, bangsa dan agama. b. Misi

1) Menidik putra putri persyerikatan Muhammadiyah agar memiliki kompetensi yang berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur yang santun dalam ucapan, sopan dalam berbagai kegiatan serta terampil dalam bersikap, sehingga mampu mengembangkan karakter kemandiriannya.

(50)

35

beramar ma‟ruf nahi munkar, sehingga memiliki

kompetensi pengetahuan yang luas, trampil dan berprestasi. 3) Mendidik anggota pandu HW, senantiasa melakukan

inovasi, dan berfastabiqul khoirot atau berlomba-lomba dalam kebaikan melalui mengembangkan olahraga dan seni budaya yang Islami.

4) Mendidik anggota pandu HW mengenal, memahami cara-cara berorganisasi yang baik dan siap sebagai pelopor dan penggerak langsung amal usaha persyerikatan Muhammadiyah.

5) Menanamkan sikap mental yang tangguh berkarakter unggulan yang kelak diharapkan sebagai calon pemimpin umat, bangsa dan negara.

6) Memanyapkan dan menumbuhkembangkan karakter yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, sebagai wujud rasa cinta tanah air dan bela negara.

5. Struktur organisasi dan tugas wewenang HW di SMK

Muhammadiyah Suruh

a. Struktur Organisasi

Pengurus Ekstrakurikuler HW

SMK Muhammadiyah Suruh

(51)

36

Pembina : Ahmad Muntaha, ST Cuciarti, S.Ag Ketua I : M. Armansyah Ketua II : Yoga Pangestu Sekertaris I : Meta Wardani Sekertaris II : Melisa R Bendahara I : Yuni Setiawati Bendahara II : Dwi Septiningsih Sekbid-Sekbid

1) Sekbid Pengkaderan

Ketua I : Andi W.T Ketua II : Rangga S Sekertaris I : Dwi Septiani Sekertaris II : Arika Septi H Bendahara I : Erni Lestari Bendahara II : Firdaus H.M

Anggota :

a) Ifan F e) Angga Ainun N b) Eko P f) Wahyu Mufti M c) M. Tri Setiya g) Agung S

(52)

37

2) Sekbid Pengkajian Ilmu Pengetahuan Ketua I : Kiki Dian M Ketua II : Aprillia F Sekertaris : Arum S Bendahara : Triah I

Anggota :

a) Ayuk R.A e) Misgiarti b) Jenita A f) Diko R.R c) Dwi M.H g) Krisna P.W d) Nur Aini

3) Sekbid Kajian Ilmu dan Dakwah Islam Ketua I : Faisal Amin R Ketua II : Elni Tera Sekertaris : Anggar F Bendahara : Rudi P

Anggota :

a) Ahmad Sarifudin d) Dwi Susiliana T b) Indri Aini S.W e) Dwi Elsa N.K c) Lutfi Ulin Nuha f) Dewi Irana 4) Sekbid Ipmawati

(53)

38

Sekertaris : Siti Musyarofah Bendahara : Riska I

Anggota :

a) Eva I d) Restu Rahmawati b) Nurul Anisa e) Dwi Ambarwati c) Nur Khasanah f) Estatina I.A 5) Sekbid Operasi Seni Budaya dan Olahraga

Ketua I : Bagus Adi N

6) Nama-Nama Anggota HW SMK Muhammadiyah Suruh

Kelas X TITIL Kelas X TKR A

(54)

39 7 3565 Dwi Suliana Tantri

8 3566 Erni Lestari

9 3567 Estatiana Inarotul Aulia 10 3568 Fahrizal Ikhsani

11 3569 Firdaus Hamdan Majid 12 3570 Firman hakim

13 3571 Guntur Wibowo 14 3572 Ifan Febriyanto 15 3573 Indah Widi Hastuti 16 3788 M. Rizal Effendi 17 3574 Miftakhul Mukminin 18 3575 Nur Khasanah 24 3581 Wahyu Mufti Mahendra 25 3733 Wahyu Setiyono 13 3614 Faisal Khoirullana 14 3618 Fario Akbar

15 3620 Firmansyah Ardiyanto 16 3623 Hari Suharnanto 17 3628 Joko Suratno

18 3631 Krisna Putra Wicaksana 19 3634 Lutfi Ulin Nuha

20 3637 M. Romadhoni

21 3641 Muhamad Nur Rokhim 22 3642 Muhamad Rizky Arifianto 23 3645 Muh. Dwi Wahyu Perkasa 24 3646 Muhammad Fathoni 25 3648 Muhammad Mahfud 26 3654 Muhammad Tri Setiya 27 3657 Muhammd Sahrul Romadoni 28 3661 Rengga Adi Kusuma

1 3592 Ahmad Reza Maskurrohman 2 3831 Anang Prasetyo

3 3599 Auwalul Mustar Zikin 4 3601 Bayu Aditiya

(55)

40

14 3627 Jihan Salsabila Maulida 15 3633 Lukman Setiawan 16 3635 M. Bagas Dwi P 17 3636 M. Nur Aziz Saputro 18 3638 Muh Budi Hartono 19 3640 Muhamad Khoirul Anwar 20 3644 Muhammad Arridlo 21 3651 Muhammad Nur Shodiq 22 3652 Muhammad Reno Renaldi 23 3653 Muh. Ridwan Nugroho 24 3656 Muhammad Walid 25 3660 Nur Aziz

26 3663 Rizki Agus Kurniawan 27 3665 Royan Abdillah

28 3667 Sahroni

29 3668 Siti Maghfiroh 30 3669 Soni Setiyawan

31 3825 Syarif Humam Al Khaq 32 3673 Teddy Irvan Bachtiar 33 3677 Zainal Mahmud

6 3604 Daffa Ardiansyah Sofiyan 7 3605 Denis Aditya Prayogi 8 3608 Dwi Hartanto

9 3611 Eka Ilham Firnando 10 3615 Faizal Ramadhani 11 3621 Galuh Kuncara

(56)

41

11 3772 Farkhan Aditia Priyono 12 3773 Fatkul Fahmiansyah 13 3774 Gilang Adi Saputra 23 3809 Muhammad Rizal Fathoni 24 3816 Parjo Sugeng Rahayu 25 3817 Ricy Ahmad Fauzy 26 3818 Riki Saputra 27 3821 Rizqi Romadhon 28 3823 Roma Fikri Saputra 29 3828 Vernanda Reva Wardana

3 3750 Andi Andri Setiawan

9 3761 Choirudin Muttaqin 10 3763 Dikka Wahyu Saputro 11 3771 Fajar Arsyad

12 3779 Johan Agutama 13 3780 Joko Widodo

(57)

42

5 3751 Andika Putra Pamungkas 6 3754 Ari Sutrisno 17 3804 Muhamad Wahyu Thoriq 18 3807 Muhammad Feri 23 3822 Rokhib Maulana Choir 24 3552 Syahrul Deffian

1 Agnes Catur Rahmawati 2 Aldina Anggia Putry 3 Ayuk Retno Anisatun 4 Ayu Sulistyowati 5 Dina Rahmawati

6 Dwi Elsa Nur Khamidah 7 Dwi Meliana Hapsari 8 Esti Sukma Sejati 9 Eva Listiyani 10 Eva Oktavia

11 Heni Sulistyaningsih 12 Indah Sarifatul Khasanah 13 Jenita Agustin

14 Lisnawati

15 Maulida khasanah 16 Melisa Ratih Ismawati 17 Meliysa Sabandini 18 Misgiarti

19 Nur Aini 20 Oki Putri Nadia 21 Restu Rahmawati 22 Ririn Apriyanti

23 Sekar Sakban Ningrum 24 Septiyanti

25 Silvia Febriana Pratika 26 Sri Wahyuni

(58)

43 Kelas X TB B

No NAMA

1 Aprilia Nindi Eka Putri 2 Dena Puput Lestari 3 Dewi Ayu Sulistiowati 4 Dewi Nofiyanti

5 Dian Wiji Hastuti 6 Dwi Nur Yati 7 Dwi Septiningsih 8 Eka Dwi Yani 9 Erlin Kurniawati 10 Ida Fatmawati 11 Ina Nurhidayati 12 Jumiatun 13 Laras Septiana 14 Lina Anggraini 15 Lutfiatul Amaliyah 16 Mimbar Wijayanti 17 Mindawati

18 Munjiatun

(59)

44

6. Pelaksanaan Kegiatan HW SMK Muhammadiyah Suruh

Sebelum melaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh, pihak sekolah terlebih dahulu menunjuk salah seorang untuk menjadi pembina ekstrakurikuler HW. Kemudian pihak sekolah dan pembina ekstrakurikuler HW menyusun program kerja yang meliputi program mingguan dan tahunan. Adapum program mingguan kegiatan HW meliputi pelatihan rutin satu minggu sekali. Program setiap tahun yaitu kemah bakti dari sekolah SMK Muhammadiyah Suruh dan beberapa tahun sekali dari wilayah. (wawancara dengan Ahmad Muntaha selaku pembina HW 2016 pada hari Jum‟at, 21 April 2017).

Jadi dari hasil wawancara di atas pelaksanaan kegiatan HW di SMK Muhammadiyah Suruh meliputi program mingguan dan program tahunan. Program mingguan meliputi pelatihan rutin yang diadakan setiap satu minggu sekali pada hari Jum‟at dan program tahunan meliputi kemah bakti yang diadakan oleh sekolah.

Kegiatan ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh semua siswa kelas X. Dari HW daerah, kemudian baru diprogramkan untuk kelas X itu wajib selanjutnya kelas XI dan XII sifatnya tidak wajib.(wawancara dengan Cuciarti selaku pembina HW 2016 pada

hari Jum‟at, 21 April 2017).

Keterangan lain juga disampaikan oleh Bapak Fikri Nur Hakim selaku Waka Kesiswaan, sebagai berikut: “ HW adalah salah satu dari kegiatan ekstrakurikuler di SMK Muhammadiyah Suruh dan HW termasuk dalam kategori ekstrakurikuler wajib yang harus diikuti oleh

semua siswa terutama siswa kelas X” (wawancara dengan Fikri Nur

(60)

45 B. Temuan Penelitian

1. Bentuk-Bentuk Pendidikan Karakter pada Ekstrakurikuler

HW

Berdasarkan hasil wawancara penulis menemukan penelitian tentang implemantasi pendidikan karakter dijelaskan sebagai berikut:

"Implementasi pendidikan karakter pada ekstrkulikuler HW melelui materi-materi yang ada di HW diantaranya materi dalam kegiatan HW

a. Al-Islam dan Kemuhammadiyahan diantaranya: 1) Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

2) Keorganisasian dan Kepemimpinan 3) Ayat-ayat hafalan pilihan

4) Ibadah praktis

Dari materi yang disampaikan pendidikan karakter yang dihasilkan membentuk seorang siswanya untuk bertaqwa dan memiliki kemauan dan semangat dalam beribadah.

b. Keterampilan Kepanduan Keterampilan kepanduan meliputi tali-temali, bahasa isyarat atau sandi, peraturan baris berbaris, pertolongan pertama, kompas, dan kesehatan lapangan. Dari kegiatan ini pendidikan karakter yang dihasilkan seperti dari kegiatan tali-temali menghasilkan sikap kreatif dan teliti, kegiatan bahasa isyarat dapat menghasilkan sikap peka terhadap situasi dan kondisi sekitar.

c. Materi pengetahuan umum, seperti, kepemimpinan, manajemen organisasi dan berbagai materi seputar persoalan remaja. Dari kegiatan ini pendidikan karakter yang dihasilkan yaitu dari kegiatan kepemimpinan dapat menumbuhkan sikap tanggungjawab dan memahami tentang organisasi. (wawancara

dengan Cuciarti selaku pembina HW 2016 pada hari Jum‟at,

21 April 2017)".

(61)

46

karakter kedisplinan, kepekaan terhadap situasi, ketegasan, teliti, kreatif dan tanggungjawab.

a) Keaktifan Anggota HW SMK Muhammadiyah Suruh

Berdasarkan hasil wawancara tentang evaluasi kegiatan HW di SMK Muhammadiyah Suruh penulis menemukan:

“Kami memiliki 2 guru pembina HW dan 33 siswa sebagai pengampu. Kami mempunyai 8 kelompok itu untuk latihan, karena jumlah siswa yang banyak maka ada 8 kelompok. Dalam 1 bulan anak-anak bisa mendapatkan latihan kepanduan 4 kali latihan. Waktu pelaksanaannya dari KBM selesai sekitar

jam 2 siang sampai waktu ba‟da ashar” (wawancara dengan

Ahmad Muntaha selaku pembina HW 2016 pada hari Jum‟at,

21 April 2017) .

Dari hasil wawancara di atas, pelaksanaan ektstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh secara keseluruhan berjalan lancar. Di lapangannya terdapat 2 guru pembina dan 33 siswa sebagai pengampu. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler diikuti oleh semua siswa kelas X, pelaksanaannya setiap hari Rabu, Jum‟at, dari pukul 14.00 sampai 16.00.

b) Evaluasi Kegiatan HW SMK Muhammadiyah Suruh

Berdasarkan hasil wawancara tentang evaluasi kegiatan HW di SMK Muhammadiyah Suruh penulis menemukan:

(62)

47

sikap/akhlak” (wawancara dengan Ahmad Muntaha selaku pembina HW 2016 pada hari Jum‟at, 21 April 2017).

Dari hasil wawancara di atas Evaluasi dilaksanakan 2 kali yaitu disetiap akhir semesternya. Ada beberapa aspek yang dinilai dalam ekstrakurikuler HW dalam membentuk akhlak siswanya yaitu hasil penilaian diperoleh dari absensi, pemahaman siswa terhadap materi, praktik, dan dari penilaian terhadap karakter siswa selama mengikuti kegiatan. Kemudian nilai hasil evaluasi dari kegiatan ekstrakurikuler HW.

2. Strategi Implementasi Ekstrakulikuler HW dalam

Meningkatkan Pendidikan Karakter kepada peserta didik di SMK Muhammadiyah Suruh

Berdasarkan hasil wawancara tentang evaluasi kegiatan HW di SMK Muhammadiyah Suruh penulis menemukan:

"Strategi yang dilakukannya dengan cara kemah bakti yang dipimpin dan dilatih langsung oleh TNI AD di Barak TNI AD, pendidkan karakter yang diajarkan oleh TNI AD tentang kedisiplinan, ketegasan, kerjasama, tolong-menolong, kerja keras dan ketaqwaan. Pelatihan yang diajarkan yakni taat terhadap perturan, kerapihan, adab bertemu dan saling menyapa terhadap teman sebaya, teman sejawat dan kepada orang yang lebih tua serta tepat waktu dalam setiap kegiatan serta diajarkan tatak rama dalam cara makan yang teratur dan baik agar dapat menghargai makanan, dalam pendidikan kerja keras sendiri yaitu seperti dalam kegiatan untuk mendapatkan minum sendiri harus melakukan lari-lari terlebih dahulu, serta diajarkan hidup sehat seperti tuntunan Rosul, yaitu dengan bangun pagi untuk melaksanakan sholat subuh

berjama‟ah kemudian senam pagi setelah itu mandi dan sarapan,

dengan kekeompakan sendiri setiap salah satu peserta melakukan kesalahan atau pelanggaran maka semua peserta ikut mendapatkan

(63)

48

Dari hasil wawan cara di atas Strategi yang dilakukan HW dengan cara kemah bakti yang dipimpin dan dilatih langsung oleh TNI AD di Barak TNI AD, pendidkan karakter yang diajarkan oleh TNI AD tentang kedisiplinan, ketegasan, kerjasama, tolong-menolong, kerja keras dan ketaqwaan. Pelatihan yang diajarkan yakni taat terhadap perturan, kerapihan, adab bertemu dan saling menyapa terhadap teman sebaya, teman sejawat dan kepada orang yang lebih tua.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan Ekstrakulikuler

HW dalam Penanaman Karakter Peserta Didik pada Ekstrakulikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh Tahun 2017

Berdasarkan hasil wawancara tentang evaluasi kegiatan HW di SMK Muhammadiyah Suruh penulis menemukan:

a) Faktor Pendukung

“Pelaksanaan kegiatan HW di SMK Muhammadiyah Suruh didukung oleh banyak hal, yaitu oleh lembaga persyarikatan dan pihak sekolah. Faktor dari pihak kepala sekolah mengijinkan dan menjadikan program ekstrakulikuler unggulan, dari pihak pembina mendukung dan ikut serta dalam memajukan ekstrakulikuler HW, adapun dari siswa atau pengurus juga memiliki semangat yang tinggi dalam melaksanakan setiap kegiatan yang ada di ekstrakulikuler HW sedangkan faktor dari luar sendiri dari pimpinan pusat Muhammadiyah juga mendukung adanya ekstrakulikuler HW dengan cara diadakannya seminar dan pelatihan untuk pembina HW yang dinamakan pelatihan jaya melati I untuk tingkat awal dan latihan

jaya melati II utuk tingkat selanjutnya” (wawancara dengan Supomo selaku pembina HW 2008 pada hari Jum‟at, 21 April

2017).

b) Faktor Penghambat

(64)

49

Muhammadiyah tidak mau mengikuti ekstrakurikuler HW dan mereka yang tidak suka dengan kepanduan, mereka akan cenderung untuk membolos atau pura-pura sakit pada pelaksanaan HW. Latihan pelaksanaan ekstrakurikuler HW terkadang tidak tepat waktu dari yang telah dijadwalkan. Latihan yang harusnya dimulai pukul 14.00 harus mundur beberapa menit karena siswa yang mengikuti ekstrakurikuler Hizbul Watha datang terlambat.” (wawancara dengan Muntoha selaku pembina HW 2016 pada hari Jum‟at, 21 April 2017).

Jadi hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahawa faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakulikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh terdapat beberapa faktor pendukung yakni adanya dari lembaga persyarikatan dan pihak sekolah serta adanya pelatihan-pelatihan yang diadakan untuk pembina HW, sedangkan faktor penghambat kegiatan ekstrakulikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh terdapat hambatan dari dalam siswa sendiri yaitu tentang beranggapan bahwa mereka yang bukan dari persyarikatan Muhammadiyah tidak mau mengikuti ekstrakurikuler HW.

Dari eksplorasi bab III di atas dapat disimpulkan bahwa ekstrakulikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh Tahun 2017 merupakan ekstrakulikuler yang memiliki kebebasan untuk mengatur urusan rumah tangga ekstrakulikuler sendiri, membina para anggotanya, menentukan struktur organisasi, memilih pengurus, menyusun program, serta melaksanakan kegiatan.

(65)

50

(66)

51 BAB IV

PEMBAHASAN

A. Bentuk-Bentuk Kegiatan Pendidikan Karakter Pada Ekstrakulikuler

HW di SMK Muhammadiyah Suruh Tahun 2017

Implementasi pendidikan karakter di ekstarkulikuler HW pada dasarnya ditunjukkan untuk menyiapkan siswa-siswi dalam pendidikan karakter yang diajarkan pada kegiatan-kegiatan yang ada di ekstrakulikuler HW. Bentuk-bentuk dari program kegiatan HW melalui materi-materi maupun praktik yang disampaikan. Kegiatan HW meliputi program mingguan dan tahunan, program mingguan meliputi latihan rutin yang di dalamnya mengajarkan materi-materi tentang pengetahuan umum, keislaman dan keterampilan kepanduan.

Hal ini dibuktikan sesuai isi wawancara dengan CI selaku pembina HW sebagai berikut:

"Bentuk Kegiatan pendidikan karakter pada ekstrkulikuler HW melelui mmadiyahan diantaranya:

a. Al-Islam dan Kemuhammadiyahan b. Keorganisasian dan Kepemimpinan c. Ayat-ayat hafalan pilihan

d. Ibadah praktis

Dari materi yang disampaikan pendidikan karakter yang dihasilkan membentuk seorang siswanya untuk bertaqwa dan memiliki kemauan dan semangat dalam beribadah.

1. Keterampilan Kepanduan Keterampilan kepanduan meliputi tali-temali, bahasa isyarat atau sandi, peraturan baris berbaris, pertolongan pertama, kompas, dan kesehatan lapangan. Dari kegiatan ini pendidikan karakter yang dihasilkan seperti dari kegiatan tali-temali menghasilkan sikap kreatif dan teliti, kegiatan bahasa isyarat dapat menghasilkan sikap peka terhadap situasi dan kondisi sekitar.

(67)

52

kegiatan ini pendidikan karakter yang dihasilkan yaitu dari kegiatan kepemimpinan dapat menumbuhkan sikap tanggungjawab dan memahami tentang organisasi.

Dari uraian di atas mengenai bentuk-bentuk kegiatan pendidikan karakter di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017 berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter yang diterapkan di ekstrakulikuler HW melalui berbagai kegiatan-kegiatan. Bentuk kegiatan pendidikan karakter yang disampaikan dalam HW menghasilkan pendidikan karakter kedisiplinan, kepekaan terhadap situasi, ketegasan, teliti, kreatif dan tanggungjawab. Pendidikan karakter dari kegiatan-kegiatan di ekstrakulikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh sendiri mengajarkan bagaimana mendidik diri, mendidik sesamanya, salah satu tujuannya adalah dalam pembentukan karakter siswa.

Sebelum melaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh, pihak sekolah terlebih dahulu menunjuk salah seorang untuk menjadi pembina ekstrakurikuler HW. Kemudian pihak sekolah dan pembina ekstrakurikuler HW menyusun program kerja yang meliputi program mingguan dan tahunan. Adapum program mingguan kegiatan HW meliputi pelatihan rutin satu minggu sekali. Program setiap tahun yaitu kemah bakti dari sekolah SMK Muhammadiyah Suruh dan beberapa tahun sekali dari wilayah.

(68)

53

meliputi pelatihan rutin yang diadakan setiap satu minggu sekali pada hari Jum‟at dan program tahunan meliputi kemah bakti yang diadakan oleh sekolah.

Kegiatan ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh semua siswa kelas X. Dari HW daerah, kemudian baru diprogramkan untuk sekolah-sekolah yang berbasis Muhammadiyah seperti SD, SMP, SMA/SMK. Kegiatan ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh merupakan kegiatan ekstrakulikuler yang wajib diikuti oleh seluruh siswa kelas X dan untuk kelas XI, XII tidak diwajibkan.

Dengan memiliki 2 guru pembina HW dan 33 siswa sebagai pengampu. HW di SMK Muhammadiyah Suruh mempunyai 8 kelompok itu untuk latihan, dikarenakan jumlah siswa yang banyak. Dalam 1 bulan para siswa mendapatkan latihan kepanduan 4 kali latihan. Waktu pelaksanaannya dari KBM selesai sekitar jam 2 siang sampai waktu ba'da ashar.

(69)

54

Evaluasi kegiatan HW di SMK Muhammadiyah Suruh dilaksanakan 2 kali yaitu disetiap akhir semesternya. Ada beberapa aspek yang dinilai dalam ekstrakurikuler HW dalam membentuk karakter siswanya yaitu hasil penilaian diperoleh dari absensi, pemahaman siswa terhadap materi, praktik, dan dari penilaian terhadap karakter siswa selama mengikuti kegiatan. Kemudian nilai hasil evaluasi dari kegiatan ekstrakurikuler HW.

B. Strategi implementasi ekstrakulikuler HW dalam meningkatkan

pendidikan Karakter kepada peserta didik di SMK Muhammadiyah

Suruh

Strategi implementasi yang dilakukan HW dengan kegiatan kemah bakti yang dipimpin dan dilatih langsung oleh TNI AD di Barak TNI AD, pendidkan karakter yang diajarkan oleh TNI AD tentang kedisiplinan, ketegasan, kerjasama, tolong-menolong, kerja keras dan ketaqwaan. Pelatihan yang diajarkan yakni taat terhadap perturan, kerapihan, adab bertemu dan saling menyapa terhadap teman sebaya, teman sejawat dan kepada orang yang lebih tua.

Hal ini dibuktikan dengan isi wawancara dengan AM selaku pembina HW di SMK Muhammadiyah Suruh hasil wawancara tersebut sebagai berikut:

(70)

55

lebih tua serta tepat waktu dalam setiap kegiatan serta diajarkan tatak rama dalam cara makan yang teratur dan baik agar dapat menghargai makanan, dalam pendidikan kerja keras sendiri yaitu seperti dalam kegiatan untuk mendapatkan minum sendiri harus melakukan lari-lari terlebih dahulu, serta diajarkan hidup sehat seperti tuntunan Rosul, yaitu

dengan bangun pagi untuk melaksanakan sholat subuh berjama‟ah

kemudian senam pagi setelah itu mandi dan sarapan, dengan kekeompakan sendiri setiap salah satu peserta melakukan kesalahan atau

pelanggaran maka semua peserta ikut mendapatkan hukuman”

(wawancara dengan Ahmad Muntaha selaku pembina HW 2016 pada

hari Jum‟at, 21 April 2017).

Dari hasil wawancara diatas sesuai dengan firman Allah dalam Q.S Luqman ayat 12-14 sebagai berikut:

Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (QS. Luqman: 12)

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) ……….. Implementasi Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) , metode pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi serta observasi, dan dalam penelitian

ekstrakurikuler, Hizbul Wathan sebagai kegiatan ekstrakurikuler kepanduan berasaskan Islam, berupaya untuk membina anak-anak, remaja dan pemuda agar memiliki aqidah,

Hal serupa juga terjadi pada tahap implementasi dimana guru A telah menanamkan nilai-nilai karakter yang terintegrasi dengan mata pelajaran dan karakter yang

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan berorientasi nilai–nilai

Jika dikaji lebih mendalam pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam menanamkan muatan karakter islami dalam ekstrakurikuler Hizbul Wathan di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta

Kemudian untuk faktor penghambat dalam proses internalisasi karakter cinta tanah air berupa munculnya rasa malas yang ada pada diri masing-masing individu individu

Strategi yang bagus adalah menuangkan rencana itu kedalam program tahunan, program semester, jurnal harian, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan silabus. 7)