• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

93

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Pendekatan

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field

research) yaitu penelitian yang data dan informasinya diperoleh

dari kegiatan di wilayah kerja penelitian.1 Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Penelitian kualitatif atau juga disebut penelitian naturalistik karena

penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiyah,

sewajarnya atau sebagaimana adanya (natural setting) dengan

tidak merubah dalam bentuk simbol-simbol atau bilangan.2

Lexi J. Moleong menyatakan bahwa “...penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang diamati...”.3 Dalam penelitian ini penulis

melakukan studi langsung ke lapangan untuk memperoleh data yang konkrit mengenai Efektivitas Implementasi Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Pasal 4 Tahun 2009 dan Undang Undang Nomor 8 Pasal 17 Tahun 2016 bagi Masyarakat Kampung Idiot Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo dalam perspektif ekonomi Islam.

Penelitian ini menggabungkan 3 (tiga) pendekatan sekaligus yaitu pendekatan yuridis, pendekatan normatif dan pendekatan sosiologis. Karena memakai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Pasal 4 Tahun 2009 dan Undang

1

Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi Dan Bisnis, (Yogyakarta: UII Press, 2005), hlm. 34

2

Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Ekonomi Islam Muamalah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2014), hlm. 49.

3

Leksi j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 3

(2)

Undang Nomor 8 Pasal 17 Tahun 2016 oleh karena itu penelitian ini memakai pendekatan yuridis. Menurut Soerjono Soekanto pendekatan yuridis yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder sebagai bahan dasar untuk diteliti dengan cara mengadakan penelusuran terhadap peraturan-peraturan dan literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti4.

Sedangkan persepektif ekonomi Islam atau maqasid dari penelitian ini memakai pendekatan normatif. Menurut Khairuddin Nasution yang dimaksud dengan pendekatan normatif adalah studi Islam yang menggunakan pendekatan legal-formal dan atau normatif. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan legal fomal adalah hal-hal yang terkait dengan halal-haram, salah-benar, berpahala dan berdosa, boleh dan tidak boleh, dan lain sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan

normatif adalah semua ajaran yang terkandung dalam nash.5

Sementara memotret realitas itu memakai pendekatan sosiologis. Soerjono Soekarno mengartikan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang membatasi diri terhadap penilaian. Sosiologi tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti memberi petunjuk-petunjuk yang

menyangkut kebijaksanaan kemasyarakatan dari proses

kehidupan bersama tersebut. Di dalam ilmu ini juga dibahas tentang proses-proses sosial, mengingat bahwa pengetahuan prihal struktur masyarakat saja belum cukup untuk memperoleh gambaran yang nyata mengenai kehidupan bersama dari manusia.6

4

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan Singkat), (Jakarta: Rajawali Pers, 2001), hlm. 13-14.

5

Khairuin Nasution, Pengantar Studi Islam, (Yogyakarta: ACAdeMIA dan TAZZAFA, 2009), hlm. 153.

6

Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar , cet. 1, (Jakarta: CV Rajawali, 1982), hlm. 18 dan 53.

(3)

Pendekatan sosiologi dalam memahami realitas agama sangat penting, karena banyaknya keterkaitan agama dengan berbagai masalah sosial. Perhatian agama terhadap masalah-masalah sosial mendorong orang-orang yang beragama untuk memahami ilmu-ilmu sosial sebagai alat untuk memamahami agamanya.

B. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian yang digunakan penulis untuk menyusun penelitian ini supaya mendapatkan data yang akurat yaitu di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Alasannya adalah untuk melihat realisasi program-program penentasan kemiskinan bagi masyarakat kampung Idiot Desa Karangpatihan Kecamatan Balong kabupaten Ponorogo. C. Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini, terdapat dua macam informan yaitu informan primer dan informan sekunder.

Informan kunci (primer) merupakan para pelaksanan kebijakan

yaitu dalam hal ini jajaran Perangkat Desa Karangpatihan. Dan kedua informan pendukung adalah para masyarakat warga kampung idiot Desa Karangpatihan Kecamatan Balong kabupaten ponorogo.

D. Teknik Penentuan Informan

Karena informan bersifat homogen maka teknik yang

diambil dalam menentukan informan adalah dengan

menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu suatu teknik

pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan subjektif peneliti dengan didasarkan pada jangkauan dan

kedalaman masalah yang ditelitinya. Purposive sampling adalah

teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.7

7

Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 303.

(4)

Yaitu para pelaksana kebijakan Perangkat Desa Karangpatihan Kecamatan Balong kabupaten ponorogo. Informan akan diwawancarai dan informan akan dimintai keterangan sesuai dengan masalah yang diteliti. Pencarian informan akan diberhentikan apabila informasi yang diperoleh

sudah cukup dan tidak diperlukan informasi baru lagi.8

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah, peneliti menggunakan beberapa metode yaitu:

1. Wawancara

Menurut Esterberg dalam buku yang ditulis oleh Sugiono bahwa “...wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik...”. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara terbuka, dimana pihak

yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya.9

Peneliti langsung melakukan tanya jawab dengan narasumber, antara Kepala Desa dan kepada masyarakat kampung Idiot Desa Karangpatihan Kecamatan Balong kabupaten ponorogo.

2. Dokumentasi

Dokumentsi ialah pencatatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah

kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan,

kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang

8

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan kualitataif, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), hlm. 206.

9

(5)

berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa

gambar, patung, film dan lain-lain.10

Dokumentasi yang dilakukan dengan mencatat dan mengambil sumber-sumber tertulis yang ada, baik berupa dokumen atau arsip. Dokumen atau arsip merupakan bahan tertulis yang bersangkutan dengan suatu peristiwa atau aktifitas tertentu. Dokumentasi ini diperoleh dari dokumen-dokumen administratif, keputusan dan ketetapan resmi. Seperti pengambilan dokumen profil Desa Karangpatihan. Dokumen ini mendeskripsikan desa Karangpatihan secara lanegkap. Namun ada beberapa modifikasi dari penulis dalam mengolah data dokumen tersebut.

F. Keabsahan Data

Pengabsahan data dilakukan dengan cara, yaitu:

1. Perpanjangan pengamatan. Peneliti dalam penelitian

kualitatif adalah instrumen itu sendiri. Perpanjangan

pengamatan peneliti sangat menentukan dalam

pengumpulan data.11

2. Peningkatan ketekunan penelitian dalam pengamatan dan

wawancara. Ketekunan pengamat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang relevan dengan persoalan atau isu yang

sedang dicari.12

3. Tringulasi sumber dan metode. Dalam tekhnik

pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai tekhnik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai tekhnik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.13

10

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013),hlm. 240.

11

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Alfabeta, 2005) ,hlm. 122.

12

Ibid.

13

(6)

G. Teknik Analisis Data

Metode analisa data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran, dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial,

akademis dan ilmiah.14 Analisis data dalam penelitian ini

dilakukan secara kualitatif (data-data tidak berupa angka-angka statistik).15

Menurut Miles dan Huberman analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Mengenai ketiga alur tersebut secara lebih lengkapnya adalah sebagai berikut: 16

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus selama proyek yang berorientasi penelitian kualitatif berlangsung. Antisipasi akan adanya reduksi data sudah tampak waktu penelitiannya memutuskan (seringkal tanpa disadari sepenuhnya) kerangka konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan pendekatan pengumpulan data mana yang dipilihnya.

Dalam hal ini peneliti melakukan reduksi data dimulai pada saat pra riset yakni wawancara yang tidak berstruktur selanjutnya dilakukan pencatatan dan mengolah data-data yang harus ditampilkan dan membuang data-data yang tidak diperlukan sehingga peneliti dapat menjelaskan

14

Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis,Cet I, (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 96

15

Rianto Adi, Metodologi penelitian Sosial dan Hukum, (Jakarta: Penerbit Granit, 2004), hlm.128

16

B. Mathew Milles dan Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992), hlm. 16.

(7)

dan memahami latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian. Reduksi data kemudian dilakukan pada hasil wawancara dengan informan yang berkompeten yang memiliki kapasitas dan memahami tentang program penaggulangan kemiskinan yang ada pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Pasal 4 Tahun 2009 dan Undang Undang Nomor 8 Pasal 17 Tahun 2016 bagi masyarakat idiot Desa Karangpatihan, data dari hasil wawancara terstruktur dan tidak terstruktur kemudian dipilah agar dapat ditampilkan dengan baik selanjutnya peneliti melakukan reduksi data kembali pada saat pembahasan dan hasil.

2. Penyajian Data

Miles dan Huberman membatasi suatu penyajian sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Mereka meyakini bahwa penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi: berbagai jenis matrik, grafik, jaringan dan bagan.

Di dalam penelitian ini, efektifitas implementasi Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Pasal 4 Tahun 2009 dan Undang Undang Nomor 8 Pasal 17 Tahun 2016 bagi masyarakat idiot Desa Karangpatihan dianalisis menggunakan teori ekonomi Islam sehingga dalam penyajian data memperoleh kesesuaian yang relevan dan dapat diterima dengan logika Islam.

3. Menarik Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dalam studi efektifitas implementasi Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Pasal 4 Tahun 2009 dan Undang Undang Nomor 8 Pasal 17 Tahun 2016 bagi masyarakat idiot Desa Karangpatihan, dilakukan peneliti dengan menjelaskan dan memaparkan terlebih dahulu hasil penelitian kemudian

(8)

dianalisis dengan teori perspektif ekonomi Islam, selanjutnya ditarik kesimpulan berdasarkan fenomena-fenomena yang terjadi dengan kesesuaian teori yang digunakan. Kemudian kesimpulan dijelaskan secara interpretatif oleh peneliti dengan pemahaman peneliti terhadap hasil penelitian dan analisis yang ditampilkan. Secara skematis proses analisis data menggunakan model analisis data interaktif Miles dan Huberman dapat dilihat pada bagan berikut:

Gambar 2 Model Analisis Data Interaktif Miles dan Huberman

Sumber: B. Mathew Milles dan Michael Huberman, 1992. PENGUMPULAN DATA PENYAJIAN DATA REDUKSI DATA PENARIKAN KESIMPULAN

Gambar

Gambar 2 Model Analisis Data Interaktif Miles dan  Huberman

Referensi

Dokumen terkait

Kesehatan, setelah dilakukan survey, dari sekitar 65 juta remaja usia 12-24 tahun, hanya 20,6 % yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV yang salah satu cara

TIPE | MERK JUMLAH 1 3 4 NAMA ALAT 2 25 Dudukan layar 26 Dudukan lampu 27 Penumpu papanserbaguna 28 Filter warna merah 29 Filter warna hijau 30 Filter warna biru 31 Filter

Hasil yang diperoleh pada Tabel 5 menunjukkan variabel independen yang signifikan mempengaruhi pembentukan model regresi logistik multinomial antara lain nilai rata- rata raport,

participants in the chain can access the data in real time and can validate which increases trust between parties, our blockchain & IoT based food supply chain system

Sistem Informasi Laboratorium Klinik Keperawatan merupakan bagian dari sistem yang ada di institusi pendidikan keperawatan, dimana dalam pembuatan aplikasi sistem

Simpulan penelitian: a) Densitas populasi vektor Dengue di Jawa Tengah masih tinggi, melebihi ambang batas yang ditetapkan WHO yaitu 5%; b) persentase TPA positif larva

Berdasarkan data di atas, penulis menarik simpulan bahwa ada dua (2) tindakan antisosial yang dilakukan Yuno, yaitu tidak peduli dengan keselamatan orang lain

Sebab-sebab konflik peran ganda adalah karena : kuatnya peran tradisional wanita sebagai ibu rumah tangga (traditional role), tuntutan diri sendiri untuk sempurna di